2. PERTUMBUHAN MIKROBA Pertumbuhan artinya pertambahan
substansi hidup yang tidak reversibel biasanya disertai pertambahan
ukuran dan pembelahan sel. Pada organisme bersel banyak, ukurannya
bertambah sedangkan pada organisme bersel satu jumlah selnya yang
bertambah. Meskipn demikian pada organisme yang bersel satu harus
dibedakan pertambahn jumlah atau bertambahnya massa sel. (Baskoro,
1994)
3. Pertumbuhan individu adalah bertambahnya ukuran tubuh
seperti panjang, luas, berat, volume, maupun kandungan tertentu.
Kuantitas atau ukuran pertumbuhan mikroorganisme dapat diukur dari
segi pertambahan dimensi satu, misalnya : panjang, diameter,
jari-jari, dan jumlah sel ; segi pertambahan dimensi dua, misalnya
: luas, dan segi pertambahan dimensi tiga, misalnya : volume, berat
segar, berat kering. Pertumbuhan individu
4. Bertambahnya kuantitas individu dalam suatu populasi atau
bertambahnya ukuran koloni. Pertumbuhan koloni Pada umumnya bakteri
dapat memperbanyak diri dengan pembelahan biner, yaitu dari satu
sel membelah menjadi 2 sel baru, maka pertumbuhan dapat diukur dari
bertambahnya jumlah sel. Waktu yang diperlukan untuk membelah diri
dari satu sel menjadi dua sel sempurna disebut waktu generasi.
Waktu yang diperlukan oleh sejumlah sel atau massa sel menjadi dua
kali jumlah/massa sel semula disebut doubling time atau waktu
penggandaan. Waktu penggandaan tidak sama antara berbagai mikrobia,
dari beberapa menit, beberapa jam sampai beberapa hari tergantung
kecepatan pertumbuhannya. Kecepatan pertumbuhan merupakan perubahan
jumlah atau massa sel per unit waktu.
5. Fase lag Jika mikroba dipindahkan ke dalam suatu medium,
mulamula akan mengalami fase adaptasi untuk menyesuaikan dengan
kondisi lingkungan di sekitarnya Fase lag Jika mikroba dipindahkan
ke dalam suatu medium, mulamula akan mengalami fase adaptasi untuk
menyesuaikan dengan kondisi lingkungan di sekitarnya Medium dan
lingkungan pertumbuhan Jumlah inokulum
6. Fase log Pada fase ini mikroba membelah dengan cepat dan
konstan mengikuti kurva logaritmik. Pada fase ini kecepatan
pertumbuhan sangat dipengaruhi oleh medium tempat tumbuhnya seperti
pH dan kandungan nutrient, juga kondisi lingkungan termasuk suhu
dan kelembaban udara. Pada fase ini mikroba membutuhkan energi
lebih banyak dari pada fase lainnya. Pada fase ini kultur paling
sensitif terhadap keadaan lingkungan. Akhir fase log, kecepatan
pertumbuhan populasi menurun dikarenakan Nutrien di dalam medium
sudah berkurang Adanya hasil metabolisme yang mungkin beracun atau
dapat menghambat pertumbuhan mikroba
7. Pada fase ini jumlah populasi sel tetap karena jumlah sel
yang tumbuh sama dengan jumlah sel yang mati. Ukuran sel pada fase
ini menjadi lebih kecil karena sel tetap membelah meskipun zat zat
nutrisi sudah habis. Karena kekurangan zat nutrisi, sel kemungkinan
mempunyai komposisi yang berbeda dengan sel yang tumbuh pada fase
logaritmik. Pada fase ini sel-sel lebih tahan terhadap keadaan
ekstrim seperti panas, dingin, radiasi, dan bahan-bahan kimia. Fase
stationer
8. Pada fase ini sebagian populasi mikroba mulai mengalami
kematian karena beberapa sebab yaitu: Fase kematian 1. Nutrien di
dalam medium sudah habis. Kecepatan kematian bergantung pada
kondisi nutrien, lingkungan, dan jenis mikroba. 2. Energi cadangan
di dalam sel habis.
9. FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN MIKROBA
Faktor Abiotik yang Mempengaruhi Mikroba Faktor-faktor Alam
Faktor-faktor Kimia 1. Pengaruh Temperatur 2. Pengaruh Kebasahan
dan Kekeringan 3. Pengaruh Perubahan Nilai Osmotik 4. Pengaruh
Sinar 1. Penggunaan Antiseptik dan Disinfektan 2. Beberapa
Disinfektan dan Antiseptik Logam-logam Berat Fenol dan
Senvawa-senyawa Sejenis Fenol (asam karbol) Alkohol Aldehid Yodium
Faktor- faktor biologi A. Netralisme B. Komensalisme C. Sinergisme
D. Mutualisme (Simbiosis) E. Kompetisi F. Amensalisme (Antagonisme)
G. Parasitisme Klor dan Senyawa Klor Peroksida Zat Warna Deterjen
Suifonamida Antibiotikadf
10. Faktor Alam 1. Suhu / Temperatur
11. 2. Pengaruh Kebasahan dan Kekeringan Mikroba yang tahan
kekeringan adalah yang dapat membentuk spora, konidia atau dapat
membentuk kista. Tanah yang cukup basah baiklah bagi kehidupan
bakteri. Banyak bakteri yang mati jika terkena udara kering.
Meningococcus, yaitu bakteri yang menyebabkan meningitis, itu mati
dalam waktu kurang daripada satu jam, jika digesekkan di atas kaca
obyek. Sebaliknya,spora-spora bakteri dapat bertahan beberapa tahun
dalam keadaan kering. Pada proses pengeringan, air akan menguap
dari protoplasma. Sehingga kegiatan metabolisme berhenti.
Pengeringan dapat juga merusak protoplasma dan mematikan sel.
Tetapi ada mikrobia yang dapat tahan dalam keadaan kering, misalnya
mikrobia yang membentuk spora dan dalam bentuk kista
12. Berdasarkan tekanan osmose yang diperlukan dapat
dikelompokkan menjadi : (1) mikroba osmofil, (2) mikroba halofil,
(3) mikroba halodurik, 3. Pengaruh Perubahan Nilai Osmotik Tekanan
osmosis sebenarnya sangat erat hubungannya dengan kandungan air.
Apabila mikroba diletakkan pada larutan hipertonis, maka selnya
akan mengalami plasmolisis, yaitu terkelupasnya membran sitoplasma
dari dinding sel akibat mengkerutnya sitoplasma. Apabila diletakkan
pada larutan hipotonis, maka sel mikroba akan mengalami
plasmoptisa, yaitu pecahnya sel karena cairan masuk ke dalam sel,
sel membengkak dan akhirnya pecah
13. 4. Kadar Ion Hidrogen (pH) Mikroorganisme yang alkalifilik,
yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH antara 8,4-9,5 Atas dasar
daerah-daerah pH bagi kehidupan mikroorganisme dibedakan menjadi 3
golongan besar yaitu: Mikroorganisme yang asidofilik, yaitu jasad
yang dapat tumbuh pada pH antara 2,0-5,0 Mikroorganisme yang
mesofilik (neutrofilik), yaitu jasad yang dapat tumbuh pada pH
antara 5,5-8,0
14. Pengaruh sinar Dengan penyinaran pada jarak dekat sekali,
bakteri bahkan dapat mati seketika, sedang pada jarak yang agak
jauh mungkin sekali hanya pembiakannya sajalah yang terganggu.
Spora-spora dan virus lebih dapat bertahan terhadap sinar
ultra-ungu. Kebanyakan bakteri tidak dapat mengadakan fotosintesis,
bahkan setiap radiasi dapat berbahaya bagi kehidupannya
15. Faktor faktor kimia yang mempengaruhi pertumbuhan
mikroorganisme C. Depresi dan ketegangan permukaan Sabun dapat
mengurangi ketegangan permukaan oleh karena itu dapat menyebabkan
hancurnya bakteri. Pada umumnya kerusakan bakteri dapat dibagi
menjadi 3 golongan yaitu : A. Oksidasi Zat zat seperti H2O2,Na2BO4
mudah benar melepaskan O2 untuk menimbulkan oksidasi. Klor didalam
air menyebabkan bebasnya O2, sehingga zat ini merupakan
desinfektan. B. Koagulasi atau penggumpalan protein Zat seperti
perak, tembaga dan zat-zat organik seperti fenol, etanol
menyebabkan terjadinya penggumpalan protein. Dan protein yang
menggumpal itu telah mengalami denaturasi dan tidak dapat berfungsi
lagi.
16. Metode-metode untuk Mengukur Pertumbuhan Mikroba METODE
PENERAPAN Hitungan mikroskopik Perhitungan bakteri dalam susu dan
vaksin Hiitungan cawan Perhitungan bakteri dalam
susu,air,makanan,tanah,biakan dll Membran atau filter molekular
Perhitungan bakteri dalam susu,air,makanan,tanah,biakan dll
Pengukuran kekeruhan Uji mikrobiologis, pendugaan hasil panen sel
dalam kaldu, biakan, ata suspensi berair Penentan nitrogen
Penentuan panen sel dari suspensi biakan kental untuk digunkan pada
penelitian mengenai metabolisme Penentuan berat Penentuan panen sel
dari suspensi biakan kental untuk digunkan pada penelitian mengenai
metabolisme Pengukran aktivitas biokimiawi Uji mikrobiologis
17. Penghitungan Waktu Generasi Dari hasil pembelahan sel
secara biner: 1 sel menjadi 2 sel 2 sel menjadi 4 sel 21 menjadi 22
atau 2x2 4 sel menjadi 8 sel 22 menjadi 23 atau 2x2x2 Dari hal
tersebut dapat dirumuskan menjadi: N = N02n N: jumlah sel akhir,
N0: jumlah sel awal, n: jumlah generasi Waktu generasi = t / n , t:
waktu pertumbuhan eksponensial, n: jumlah generasi
18. Dalam bentuk logaritma, rumus N = N02n menjadi: log N = log
N0+ n log 2 log N log N0= n log 2 n = log N log N0 = log N log N0
log 2 0,301
19. Contoh 1: N = 108 , N0= 5x107 , t = 2 Dengan rumus dalam
bentuk logaritma: n = log 108 log (5x 107) = 8 7,6 =1 0,301 0,301
Jadi waktu generasi = t/n = 2/1 = 2 jam Waktu generasi juga dapat
dihitung dari slope garis dalam plot semilogaritma kurva
pertumbuhan eksponensial, yaitu dengan rumus, slope = 0,301/ waktu
generasi. Dari grafik pertumbuhan tersebut diketahui bahwa slope =
0,15, sehingga juga diperoleh waktu generasi = 2 jam
20. Analisis Pertumbuhan Eksponensial Rumus matematika
pertumbuhan menggunakan persamaan diferensial: dX / dt = X (1) X:
jumlah sel / komponen sel spesifik (protein) : konstanta kecepatan
pertumbuhan rumus yang menggambarkan aktivitas populasi mikrobia
dalam biakan sistem tertutup adalah: ln X = ln X0+ (t) (2) X0:
jumlah sel pada waktu nol, X: jumlah sel pada waktu t, t: waktu
pertumbuhan diamati. Dalam bentuk antilogaritma menjadi: X = X0e t
(3)
21. Untuk memperkirakan kerapatan populasi pada waktu yang akan
datang dengan sebagai konstante pertumbuhan yang berlaku. Parameter
penting untuk konstante pertumbuhan populasi secara eksponensial
adalah waktu generasi (waktu penggandaan). Penggandaan populasi
terjadi saat X / X0=2, sehingga rumus (3) menjadi: 2 = e (t
generasi) (4) Dalam bentuk logaritma dengan bilangan dasar e: = ln
2 / t generasi = 0,693 / t generasi (5) Waktu generasi (t generasi)
dapat digunakan untuk mengetahui parameter lain, seperti k (
konstante kecepatan pertumbuhan) sebagai berikut: k = 1 / t
generasi (6) Untuk biakan sistem tertutup, kombinasi persamaan 5
dan 6 menunjukkan bahwa 2 konstante kecepatan pertumbuhan dan k
saling berhubungan: = 0,693 k (7)
22. dan k, keduanya menggambarkan proses pertumbuhan yang sama
dari peningkatan populasi secara eksponensial. Perbedaan
diantaranya adalah, merupakan konstante kecepatan pertumbuhan yang
berlaku, yang digunakan untuk memperkirakan kecepatan pertumbuhan
populasi dari masing-masing aktivitas sel individual dan dapat
digunakan untuk mengetahui dinamika pertumbuhan secara teoritis,
sedang k adalah nilai rata-rata populasi pada periode waktu
terbatas, yang menggambarkan asumsi rata-rata pertumbuhan
populasi.
23. Contoh perhitungan k Bilangan dasar yang digunakan untuk
kerapatan populasi sel adalah 10, sehingga persamaan (3) apabila
dirubah menjadi bentuk logaritma berdasarkan bilangan 10 (log 10)
dan k disubstitusi dengan , rumusnya menjadi: k = log10Xt X0 0,301
t Contoh 1: X0= 1000 = 103, log10 dari 1000 = 3 Xt= 100.000 = 105,
log10 dari 100.000 = 5 t = 4 jam k = (5-3) / (0,301 x 4) = 2/1,204
= 1,66 generasi / jam waktu generasi (t generasi) = 0,60 jam = 36
menit Contoh 2: X0= 1000 = 103, log10 dari 1000 = 3 Xt= 100.000.000
= 108,log 10dari 100.000.000 = 8 t = 120 jam k = (8-3) / (0,301 x
120) = 5/36,12 = 0,138 generasi / jam waktu generasi (t generasi) =
7,2 jam = 430 menit
24. PERTUMBUHAN Agar mikroorganisme dapat tumbuh dan berkembang
dengan baik di dalam media diperlukan persyaratan tertentu, yaitu:
Bahwa di dalam media harus terkandung semua unsur hara yang
diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan mikroorganisme.
Bahwa media harus dalam keadaan steril. MIKROBA