Top Banner
PENGARUH METODE EKSPERIMEN VERIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA KONSEP BENDA DAN SIFATNYA ( Penelitian Eksperimen Pada MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta) Skripsi Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Oleh : Miftahul Jannah NIM. 109018300045 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014 M / 1435 H
193

Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

Aug 11, 2019

Download

Documents

vanxuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

PENGARUH METODE EKSPERIMEN VERIFIKASI TERHADAP HASIL

BELAJAR SISWA KELAS V PADA KONSEP BENDA DAN SIFATNYA

( Penelitian Eksperimen Pada MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta)

Skripsi

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S.Pd)

Oleh :

Miftahul Jannah

NIM. 109018300045

JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2014 M / 1435 H

Page 2: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi berjudul “PENGARUH METODE EKSPERIMEN VERIFIKASI

TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA KONSEP

BENDA DAN SIFATNYA (Quasi Eksperimen)” disusun oleh Miftahul

Jannah, NIM. 109018300045, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif

Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya

ilmiah yang berhak untuk diajukan pada sidang munaqosah sesuai ketentuan yang

ditetapkan oleh fakultas.

Jakarta, 05 Februari 2014

Yang Mengesahkan,

Erina Hertanti, M.Si

NIP. 19720419.199903.2.002

Page 3: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui
Page 4: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Miftahul Jannah

Nim : 109018300045

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Judul skripsi : Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi Terhadap Hasil Belajar

Siswa Kelas V Pada Konsep Benda Dan Sifatnya

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang saya ajukan unuk memenuhi

salah satu persayaratan memperoleh gelar S1 di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima

sanksi yang berlaku dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Jakarta, 05 Februari 2014

Miftahul Jannah

NIM. 109018300045

Page 5: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

i

KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrahiim

Puji syukur kepada allah SWT yang senantiasa memberikan nikmat dan

rahmat kepada kita semua. Shalawat serta salam selalu tercurah kepada baginda

rasul yaitu Nabi muhammad SAW yang memberikan tauladan bagi umatnya

sehingga selamat di dunia dan akhirat.

Skripsi yang berjudul “Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda dan Sifatnya” ini

merupakan salah satu syarat mencapai Gelar Sarjana pada Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan skripsi ini tidak akan

terealisasikan dengan baik tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak yang telah

memberikan dorongan baik moril maupun materil kepada penulis. Untuk itu

perkenankanlah pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada yang tercinta:

1. Dra. Nurlena Rifa’I, MA, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Fauzan, MA, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Dra. Raudhah, M.Pd, selaku dosen penasehat akademik program studi

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang selalu memberikan bimbingan dan

motivasinya.

4. Erina Hertanti, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah

meluangkan waktunya hingga terselesainya penulisan skripsi ini.

5. Sri Yuliyah, S.Ag, selaku kepala sekolah MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta

yang telah mengijinkan penulis melakukan penelitian di sekolah yang beliau

pimpin.

Page 6: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

ii

6. Mulyadi, S.Ag, Khusnul Latifah, S.Ag, serta seluruh Dewan Guru, siswa-

siswi MI. Tarbiyah Al-Islamiyah yang telah membantu selama proses

penelitian berlangsung.

7. Ayahandaku Musyarofah dan ibunda almh. Salbiah, yang tak henti-hentinya

memberikan do’a, dukungan moril serta materil kepada penulis dalam setiap

waktunya.

8. Abang dan Kakak tersayang, Moch. Husni dan Yuliani, yang telah

memberikan do’a dan motivasinya.

9. Kekasih hati Junaedi Achmad, yang telah sabar dan setia mendampingi,

memberikan do’a dan semangatnya.

10. Teman seperjuanganku dari awal kuliah, Ina Isfarina, Annisa Nurul Aini P,

Yuni Anggraeni EJ, Ana Mutiah, Sholly Liyutsabita Romli, terima kasih atas

kebersamaannya.

11. Teman gokil, Lulu, Asri, Shita, Rani, Nana, Dewi, terima kasih yang tak

terhingga untuk kalian yang telah membantu selama proses penyelesaian

skripsi ini.

12. Seluruh teman-teman PGMI angkatan 2009, semoga kita selalu tetap kompak.

Serta seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, semoga

bantuan, bimbingan, semangat, do’a dan dukungan yang diberikan pada penulis

dibalas oleh Allah S.W.T. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih

jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan pengalaman dan

pengetahuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran

serta masukkan yang membangun sebagai bahan perbaikan dari berbagai pihak.

Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan umumnya

bagi pembaca.

Jakarta, Februari 2014

Penulis

Page 7: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................ iii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ………………………………………………………………. .. ix

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................... 1

A. LatarBelakangMasalah ............................................................ 1

B. IdentifikasiMasalah ................................................................. 5

C. PembatasanMasalah................................................................. 5

D. RumusanMasalah .................................................................... 6

E. TujuanPenelitian ...................................................................... 6

F. ManfaatPenelitian .................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR,

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS ............................................. 7

A. Deskripsi Teoritis .................................................................... 7

1. Hakikat Metode Eksperimen ............................................. 7

a. Pengertian Metode Eksperimen ……………………… 7

b. Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran …………… 8

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen ……... 14

2. Hasil Belajar IPA .............................................................. 15

a. Pengertian Hasil Belajar IPA ....................................... 15

b. Jenis-Jenis Hasil Belajar .............................................. 18

c. Jenis Alat Penilaian Hasil Belajar IPA ........................ 22

d. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar ………….. 23

Page 8: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

iv

3. Materi Pembelajaran .......................................................... 25

B. Hasil Penelitian yang Relevan ................................................. 31

C. Kerangka Berpikir ................................................................... 33

D. Pengajuan Hipotesis ................................................................ 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .............................................. 35

A. Tempat dan Waktu Penelitian................................................. 35

B. Metode dan Desain Penelitian ................................................ 35

C. Populasi dan Sampel .............................................................. 36

D. Variabel Penelitian ................................................................. 37

E. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 37

F. Instrumen Penelitian ............................................................... 37

G. Uji Coba Instrumen ................................................................ 39

H. Teknik Analisis Data ............................................................. 45

I. Hipotesis Statistik .................................................................. 49

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 50

A. Hasil Penelitian ...................................................................... 50

1. Hasil Analisis .................................................................. 54

a. Hasil Uji Prasyarat Analisis ......................................... 54

1) Uji Normalitas ................................................... ...... 54

2) Uji Homogenitas ................................................ ..... 55

b. Hasil Uji Hipotesis ....................................................... 55

B. Pembahasan Hasil Penelitian ................................................. 56

C. Keterbatasan Penelitian …………………………………….. 59

BAB V PENUTUP .................................................................................. 60

A. Kesimpulan .......................................................................... 60

B. Saran ..................................................................................... 60

Page 9: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

v

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………… .... 61

LAMPIRAN ………………………………………………………………… 63

Page 10: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Desain Penelitian .................................................................... 35

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Tes ........................................................... 38

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen ................................................... 40

Tabel 3.4 Interpretasi Reliabilitas ............................................................. 42

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes ...................................... 42

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal ........................................... 43

Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal ........................... 43

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................ 44

Tabel 3.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal .......................................... 44

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan PosttestKelas Eksperimen dan

Kelas Kotrol.............................................................................. 50

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest - Posttest .................................... 54

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest - Posttest ................................. 55

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis ……………………………… 56

Page 11: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Diagram Persentase Data Pretest Berdasarkan Jenjang Kognitif

Pemahaman Konsep Siswa ....................................................... 51

Gambar 4.2 Diagram Persentase Data Posttest Berdasarkan Jenjang Kognitif

Pemahaman Konsep Siswa ....................................................... 52

Gambar 4.3 Diagram Persentase Pretest dan Posttest Berdasarkan Jenjang

Kognitif Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol............................................................................ 53

Page 12: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

viii

ABSTRAK

Miftahul Jannah 109018300045, “Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda Dan Sifatnya (Quasi

Eksperimen)”. Skripsi, Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah,

Jurusan Kependidikan Islam, Fakutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen

verifikasi terhadap hasil belajar siswa kelas V pada konsep benda dan sifatnya.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen. Penelitian ini

dilakukan di MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta. Sampel dalam penelitian ini

terdiri dari dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen yang berjumlah 34 siswa

dan kelompok kontrol yang juga berjumlah 34 siswa. Kelompok eksperimen

adalah kelompok yang diajarkan dengan metode eksperimen verifikasi, sedangkan

kelompok kontrol adalah kelompok yang diajarkan dengan metode demonstrasi.

Instrumen yang digunakan adalah instrumen tes dalam bentuk pilihan ganda

sebanyak 25 soal. Berdasarkan analisis data dengan uji-t yang dilakukan pada

taraf kepercayaan 95% diperoleh hasil thitung > ttabel (9,26 > 2,00). Jadi dapat

disimpulkan bahwa metode eksperimen verifikasi berpengaruh terhadap hasil

belajar siswa.

Kata Kunci: Metode Eksperimen Verifikasi, hasil belajar siswa

Page 13: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

ix

ABSTRACT

Miftahul Jannah 109018300045, “The Effect of Method Experiment Verification

Approach Against Student Result Class V on the concept of benda dan sifatnya

(quasi experiment)”. Thesis, Learning Assistance Program for Islamic

Elementary Schools, Departement of Islamic Education, Fakulty of Tarbiyah and

Teachers Training State Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

The aims of this research is to determine the effect of Method Experiment

Verification approach Againts Student Result Class V on the concept of benda dan

sifatnya. The method of research used quasi experiments. The research was

conducted at Elementary schools Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta. The sample in

this study consisted of two groups: experimental groups totaling 34 students and a

control group totaling 34 students too. The experimental group was taught to

approach the method experiment, whereas the control group was taught to

approach the method demonstration. The research instrument used was a test

instrument. Based on data analysis using the “t-test” with performed on a 95%

confidence level indicates that the learning outcomes of students who were taught

science approach to method experimen tvalues > ttable ( 9.26 > 2.00). It can be

concluded that there was a significant effect between method exsperiment

approach of student learning outcomes.

Keywords: Method Experiment Verification, students’ learning outcomes

Page 14: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dapat menumbuhkembangkan

potensi sumber daya manusia melalui kegiatan pengajaran. Pengajaran bertugas

mengarahkan proses pendidikan agar sasaran dari pendidikan dapat tercapai sesuai

dengan apa yang diinginkan. Pendidikan bagi bangsa yang sedang membangun

seperti bangsa Indonesia saat ini merupakan kebutuhan mutlak yang harus

dikembangkan sejalan dengan tuntutan pembangunan secara tahap demi tahap.1

Tanpa pendidikan mustahil suatu kelompok manusia dapat hidup berkembang

sejalan dengan aspirasi (cita-cita) untuk maju ke depan.

Sekolah Dasar sebagai tahap pertama dari program pendidikan dasar 9

tahun yang dicanangkan oleh pemerintah. Pada tingkat sekolah dasar siswa

diharapkan memiliki kemampuan dasar terutama memiliki kecakapan membaca,

menulis, berhitung serta pengetahuan dan keterampilan dasar lainnya. Untuk

memperoleh kemampuan dasar itu semua maka diperlukannya proses

pembelajaran. Di dalam proses pembelajaran harus ditentukan tujuan

pembelajaran agar proses pembelajaran yang telah dilaksanakan sesuai dengan

apa yang diharapkan.

IPA merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di

sekolah dasar. IPA merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang

fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran

IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. IPA juga berhubungan dengan cara

mencari tahu tentang alam secara sistematis. Hal ini menunjukkan bahwa hakikat

IPA sebagai proses diperlukan untuk menciptakan pembelajaran IPA yang

empirik, faktual dan sistematis dalam rangka melatih kemampuan berpikir logis

dan sistematis siswa tentang bagaimana cara produk sains ditemukan. Maka dari

itu, pembelajaran IPA sangat perlu diajarkan di sekolah dasar agar siswa memiliki

1 Fuad Ikhsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta : PT.Rineka Cipta, 2001), hlm. 3

Page 15: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

2

sikap logis, kritis dan sistematis dalam menemukan fakta-fakta dan konsep-

konsep dari IPA itu sendiri. Dengan adanya pelajaran IPA ini diharapkan dapat

menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri, alam sekitar,

serta pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya di dalam kehidupan

sehari-hari.2

IPA merupakan ilmu pasti yang harus diuji kebenarannya. Di dalam

pembelajarannya, IPA seharusnya dilaksanakan dengan menggunakan

pembelajaran yang melibatkan peserta didik. Dengan melibatkan peserta didik

diharapkan mampu meningkatkan kemampuan berpikir logis dan sistematis serta

memberi pengalaman pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Sehingga

tercapailah tujuan pelajaran IPA yang diharapkan serta tercapai pula keberhasilan

belajarnya. Oleh karena itu, pengajaran IPA di sekolah dasar perlu diajarkan

dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui penggunaan

keterampilan proses dan sikap ilmiah yang tentunya harus didukung dengan

berbagai sarana dan prasarana serta metode yang bervariasi.

Kenyataan di sekolah pengajaran IPA masih belum menggunakan

metode yang bervariasi karena minimnya peralatan dan terlalu sering

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja. Pada umumnya materi

pembelajaran IPA membutuhkan suatu pembuktian agar siswa tahu bagaimana

proses konsep IPA itu ditemukan. Hal inilah yang menyebabkan hasil

pembelajaran IPA masih belum maksimal. Seharusnya di dalam pembelajaran,

siswa harus melakukan sebuah percobaan secara langsung agar ia bisa

menemukan sendiri tentang pengetahuan dari teori-teori IPA. Namun, karena

ketidaktersediaan peralatan yang ada di sekolahlah yang menyebabkan siswa tidak

melakukan percobaan. Akibatnya guru menyampaikan pembelajaran lebih banyak

menggunakan pendekatan ekspositoris yakni siswa hanya dijejali dengan konsep-

2 Poppy Kamalia Devi, Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA untuk

Guru SMP, Modul diakses dari

http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2010/BERMUTU/MGMP/Keterampilan%20Proses

%20dalam%20Pembelajaran%20IPA.pdf pada tanggal 01 Februari 2013 pukul 15.34 WIB,

hlm. 2

Page 16: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

3

konsep tanpa praktikum. Padahal, ada beberapa KD IPA di sekolah dasar yang

membutuhkan penalaran dan pembuktian konsep/teori dari IPA itu sendiri.

Kenyataan lain yang ditemukan dalam pembelajaran IPA di sekolah

adalah pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa menjadi pasif dan

kurang kreatif. Apalagi proses pembelajaran saat ini dituntut harus aktif, inovatif,

kreatif dan menyenangkan. Selain itu, pembelajaran IPA di kelas belum bersifat

konstruktif yakni pembelajaran masih berupa teoritis sehingga pembelajaran IPA

bersifat abstrak dan siswa sulit memahaminya. Hal itu juga yang menyebabkan

pembelajaran menjadi tidak menarik dan membosankan. Pembelajaran IPA

seharusnya bersifat konkrit, sehingga membutuhkan suatu pembuktian.

Pembuktian dalam IPA dapat dilakukan dengan menggunakan media,

pendemonstrasian, dan pengeksperimenan.

Selain itu juga, masalah yang terjadi dalam pembelajaran IPA di kelas

adalah guru tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri

atau melakukan sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis,

membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai objek, keadaan atau

proses tertentu. Ini menandakan bahwa dalam pembelajaran IPA siswa tidak

mencoba belajar melalui pengalaman dengan melakukan pengamatan. Padahal

pada pembelajaran IPA siswa dihadapkan pada peristiwa dan keadaan yang

sebenarnya, keadaan yang alami, sehingga pembelajaran yang diberikan harus

lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan kebenarannya dapat lebih

dipertanggung jawabkan. Dengan demikian permasalahan yang terjadi dan

dihadapi pada dunia pendidikan ini khususnya pelajaran IPA adalah masalah

lemahnya proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang diberikan belum

sepenuhnya maksimal. Akibatnya hasil belajar IPA siswa rendah.

Salah satu metode yang tepat dalam mengatasi ini permasalahan-

permasalahan di atas adalah metode eksperimen verifikasi. Metode eksperimen

verifikasi adalah cara belajar yang melibatkan peserta didik untuk melakukan

percobaan secara sederhana. Dengan metode ini peserta didik mengalami dan

membuktikan sendiri hasil percobaannya itu karena pada umumnya materi

pembelajaran IPA membutuhkan pembuktian dan pengalaman nyata bagi siswa

Page 17: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

4

dalam mempelajarinya. Selain itu, metode eksperimen verifikasi mampu

memberikan kondisi belajar yang tepat untuk mengembangkan kemampuan

berpikir dan kreatifitas siswa secara optimal. Ini berarti bahwa metode ini lebih

mendorong siswa untuk secara bebas dan kreatif, siswa juga menjadi aktif bukan

pasif dalam proses belajar mengajar.

Berdasarkan karakteristik dari metode eksperimen tersebut, maka salah

satu konsep yang cocok untuk diterapkan dengan menggunakan metode

eksperimen verifikasi adalah konsep benda dan sifatnya di kelas 5. Di SD konsep

benda dan sifatnya terbagi menjadi dua yaitu berdasarkan wujudnya dan

berdasarkan sifatnya. Konsep benda dan sifatnya ini ada di setiap jenjang kelas

namun di setiap jenjang kelas tersebut memiliki standar kompetensi dan

kompetensi dasar yang berbeda-beda. Standar kompetensi dan kompetensi dasar

itulah yang harus dicapai oleh guru dalam menyampaikan mata pelajaran IPA.

Konsep benda dan sifatnya yang menekankan pada wujud benda salah satunya

ada di kelas 4, di mana standar kompetensinya adalah memahami beragam sifat

dan perubahan wujud benda kemudian kompetensi dasarnya adalah siswa

mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas kemudian mendeskripsikan

terjadinya perubahan wujud cair, padat, dan gas. Berdasarkan pengamatan peneliti

di sekolah, peneliti tidak menemukan kesulitan siswa dalam memahami konsep

tersebut. Berbeda dengan kelas 5, konsep benda dan sifatnya ini menekankan pada

sifat benda di mana standar kompetensinya adalah memahami hubungan antara

sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu

proses kemudian kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan hubungan antara

sifat bahan dengan bahan penyusunnya misalnya benang, kain, kertas serta

menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik sementara

maupun tetap. Berdasarkan pengamatan peneliti di sekolah, peneliti menemukan

kesulitan siswa dalam memahami konsep tersebut sehingga peneliti memutuskan

untuk melakukan penelitian di kelas 5 yaitu dengan menggunakan metode

eksperimen verifikasi.

Dengan penggunaan metode eksperimen verifikasi ini diharapkan siswa

mampu menemukan sendiri berbagai jawaban atau persoalan yang dihadapi

Page 18: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

5

dengan melakukan percobaan sendiri. Selain itu siswa dapat terlatih dalam

berpikir ilmiah. Dengan eksperimen siswa menemukan bukti kebenaran dari

konsep yang dipelajari, sehingga pembelajaran pun menjadi lebih menarik dan

siswa memiliki pengalaman yang lebih bermakna.

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Metode Eksperimen Verifikasi

Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas V Pada Konsep Benda dan Sifatnya”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka diidentifikasikan

beberapa masalah penting, di antaranya adalah :

1. Pembelajaran IPA masih berpusat pada guru bukan peserta didik.

2. Di dalam pengajarannya siswa tidak diberi pengalaman langsung sehingga

menganggap mata pelajaran IPA adalah abstrak dan sulit dipahami.

3. Metode mengajar yang digunakan belum bervariasi yakni hanya

menggunakan metode ceramah dan tanya jawab saja.

4. Hasil belajar siswa masih belum maksimal.

5. Pembelajaran masih belum menantang dan merangsang keaktifan siswa

dalam proses pembelajaran.

6. Pembelajaran belum bersifat konstruktif.

7. Ketidaktersediaan alat untuk melakukan praktikum/percobaan.

8. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami sendiri

atau melakukan sendiri, mengikuti atau proses, mengamati suatu objek,

menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu

objek.

C. Pembatasan Masalah

Dari berbagai permasalahan yang muncul, dalam hal ini perlu adanya

pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu pada :

1. Metode pembelajaran IPA yang membuat siswa aktif adalah dengan

menggunakan metode eksperimen verifikasi.

Page 19: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

6

2. Hasil belajar yang akan diukur adalah pada ranah kognitif dari tingkat

mengingat (C1), memahami (C2), menerapkan (C3).

3. Penelitian ini dilakukan di kelas V pada konsep hubungan sifat bahan dengan

bahan penyusunnya dan perubahan sifat benda baik perubahan sifat yang

sementara maupun tetap.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah yang telah diidentifikasi dan dibatasi sebagaimana

di atas, maka rumusan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah

”Apakah terdapat pengaruh metode eksperimen verifikasi terhadap hasil belajar

siswa kelas V pada konsep benda dan sifatnya?”

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui pengaruh metode eksperimen verifikasi terhadap

penilaian hasil belajar siswa kelas V pada konsep benda dan sifatnya.

F. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, hasil penelitian ini diharapkan

dapat memberikan manfaat kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Adapun

manfaat yang diharapkan adalah:

1. Dengan menggunakan metode eksperimen, siswa diharapkan termotivasi

belajar IPA secara lebih lanjut kemudian konsep terbentuk kuat sehingga

dapat meningkatkan hasil belajarnya.

2. Menjadikan salah satu metode alternatif bagi guru dalam menyampaikan

pembelajaran IPA yang memberikan pengalaman langsung serta dapat

memperkuat konsep IPA pada diri siswa.

Page 20: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

7

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERPIKIR

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Hakikat Metode Eksperimen

a. Pengertian Metode Eksperimen

Metode secara harfiah berarti „cara‟. Dalam pemakaian yang umum,

metode diartikan sebagai suatu cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai

tujuan tertentu.1 Metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan.2 Dalam kegiatan belajar mengajar metode

diperlukan oleh guru dalam menyampaikan materi pembelajaran.

Metode eksperimen merupakan salah satu metode pengajaran, dalam

pembelajarannya siswa melakukan percobaan untuk menemukan sebuah jawaban

dari sebuah gejala/peristiwa yang terjadi. Seperti pendapat yang dikemukakan

oleh Syaiful Bahri bahwa metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian

pelajaran, di mana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan

membuktik7an sendiri sesuatu yang dipelajari.3

Menurut Roestiyah metode eksperimen adalah salah satu cara mengajar, di

mana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya

serta menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan

ke kelas dan dievaluasi oleh guru.4 Sama halnya dengan pengertian metode

eksperimen menurut Udin S.Winataputra mengemukakan bahwa metode

eksperimen merupakan metode mengajar dalam penyajian atau pembahasan

1 Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT.

Refika Aditama, 2007), hlm. 55 2 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar-Mengajar, (Jakarta: PT.

Rineka Cipta, 1996), hlm. 53 3 Ibid,. hlm. 95 4 Roestiyah dan Yumiati Suharto, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Bina Aksara,

1985), hlm. 80

Page 21: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

8

materinya melalui percobaan atau mencobakan sesuatu serta mengamati secara

proses.5 Begitu pula menurut Nuryani Rustaman metode eksperimen adalah suatu

metode mengajar yang melibatkan guru bersama siswa mencoba mengerjakan

sesuatu dan mencoba mengamati proses dan hasil percobaan itu.6

Menurut Noehi Nasution metode eksperimen adalah metode yang banyak

digunakan dalam mempelajari Ilmu Pengetahuan Alam. Eksperimen atau

percobaan yang dilakukan tidak selalu harus dilaksanakan di dalam laboratorium

tetapi dapat dilakukan pada alam sekitar.7

Dengan demikian dapat disimpulkan metode eksperimen adalah sebuah

metode pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk melakukan sebuah

percobaan tentang sesuatu hal. Metode eksperimen ini memberikan kesempatan

kepada siswa untuk mengalami sendiri, mengikuti suatu proses, mengamati suatu

objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai

suatu objek, keadaan atau proses sesuatu dengan dibantu dengan alat dan bahan

tertentu. Dengan begitu siswa akan terlatih dan memiliki keterampilan,

pengetahuan dan sikap ilmiahnya.

b. Metode Eksperimen dalam Pembelajaran

Penggunaan metode eksperimen ini mempunyai tujuan agar siswa mampu

mencari dan menemukan sendiri berbagai jawaban atas persoalan-persoalan yang

dihadapinya dengan mengadakan percobaan sendiri. Dengan eksperimen ini siswa

menemukan bukti kebenaran dari teori sesuatu yang sedang dipelajarinya.

Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, perlu

memperhatikan hal-hal sebagai berikut :8

a. Dalam eksperimen setiap siswa harus mengadakan percobaan, maka jumlah

alat dan bahan atau materi percobaan harus cukup bagi setiap siswa.

5 Udin S.Winataputra, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2005),

hlm. 4.19 6 Nuryani Rustaman,dkk, Strategi Pembelajaran Biologi, (Jakarta: Universitas Terbuka,

2007), hlm. 4.20 7 Noehi Nasution, Pendidikan IPA di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka,2005), hlm. 5.17 8 Roestiyah dan Yumiati Suharto, op.cit, hlm. 81

Page 22: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

9

b. Agar eksperimen itu tidak gagal dan siswa menemukan bukti yang

meyakinkan, atau mungkin hasilnya tidak membahayakan, maka kondisi alat

dan mutu bahan percobaan yang digunakan harus baik dan bersih.

c. Kemudian dalam eksperimen siswa perlu teliti dan konsentrasi dalam

mengamati proses percobaan, maka perlu adanya waktu yang cukup lama,

sehingga mereka menemukan pembuktian kebenaran dari teori yang

dipelajari itu.

d. Siswa dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih, maka perlu

diberi petunjuk yang jelas, sebab mereka disamping memperoleh

pengetahuan, pengalaman, serta keterampilan juga kematangan jiwa dan

sikap perlu diperhitungkan oleh guru dalam memilih obyek eksperimen itu.

e. Perlu dimengerti juga bahwa tidak semua masalah bisa dieksperimenkan,

seperti masalah yang mengenai kejiwaan, beberapa segi kehidupan sosial dan

keyakinan manusia. Kemungkinan lain karena sangat terbatasnya suatu alat,

sehingga masalah itu tidak bisa diadakan percobaan karena alatnya belum

ada.

Bila siswa akan melaksanakan suatu eksperimen perlu memperhatikan

prosedur sebagai berikut:9

a. Perlu dijelaskan kepada siswa tentang tujuan eksperimen, mereka harus

memahami masalah yang akan dibuktikan melalui eksperimen.

b. Kepada siswa perlu diterangkan pula tentang;

(1) Alat-alat serta bahan-bahan yang akan digunakan dalam percobaan.

(2) Agar tidak mengalami kegagalan siswa perlu mengetahui variabel-

variabel yang harus dikontrol dengan ketat.

(3) Urutan yang akan ditempuh sewaktu eksperimen berlangsung.

(4) Seluruh proses atau hal-hal yang penting saja yang akan dicatat.

(5) Perlu menetapkan bentuk catatan atau laporan berupa uraian, perhitungan,

grafik dan sebagainya.

9 Ibid,. hlm .81

Page 23: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

10

c. Selama eksperimen berlangsung, guru harus mengawasi pekerjaan siswa. Bila

perlu memberi saran atau pertanyaan yang menunjang kesempurnaan

jalannya eksperimen.

d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,

mendiskusikan ke kelas dan mengevaluasi dengan tes atau sekedar tanya

jawab.

Dalam menggunakan metode eksperimen, agar memperoleh hasil yang

diharapkan, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu :10

1. Persiapan Eksperimen

Persiapan yang matang mutlak diperlukan, agar memperoleh hasil yang

diharapkan, terdapat beberapa langkah yang harus diperhatikan yaitu:

a. Menetapkan tujuan eksperimen

b. Mempersiapkan berbagai alat atau bahan yang diperlukan

c. Mempersiapkan tempat eksperimen

d. Mempertimbangkan jumlah siswa dengan alat atau bahan yang ada serta daya

tampung eksperimen

e. Mempertimbangkan apakah dilaksanakan sekaligus (serentak seluruh siswa

atau secara bergiliran)

f. Perhatikan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau

menghindari resiko yang merugikan dan berbahagia.

g. Berikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapan-

tahapan yang harus dilakukan siswa, yang termasuk dilarang atau

membahayakan.

2. Pelaksanaan Eksperimen

Setelah semua persiapan kegiatan selanjutnya adalah sebagai berikut:

a. Siswa memulai percobaan, pada saat siswa melakukan percobaan, guru

mendekati untuk mengamati proses percobaan dan memberikan dorongan dan

10 Dhia Suprianti, Penggunaan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA diakses

dari http://dhiasuprianti.wordpress.com/penggunaan-metode-eksperimen-dalam-pembelajaran-ipa/

pada tanggal 03 Feb 2013 pukul 06.52 WIB.

Page 24: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

11

bantuan terhadap kesulitan-kesulitan yang dihadapi sehingga eksperimen

tersebut dapat diselesaikan dan berhasil.

b. Selama eksperimen berlangsung, guru hendaknya memperhatikan situasi

secara keseluruhan sehingga apabila terjadi hal-hal yang menghambat dapat

segera terselesaikan.

3. Tindak lanjut Eksperimen

Setelah eksperimen dilakukan, kegiatan-kegiatan selanjutnya adalah

sebagai berikut:

a. Siswa mengumpulkan laporan eksperimen untuk diperiksa guru.

b. Mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama eksperimen,

memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan peralatan yang

digunakan.

Tiga langkah utama dalam merancang eksperimen menurut Ratna Wilis

Dahar adalah sebagai berikut :11

a. Merumuskan dengan jelas tujuan dan rencana penelitian yang secara singkat

dikenal sebagai merumuskan masalah.

b. Mengusulkan satu atau lebih alternatif kesimpulan yag mungkin berupa

kalimat yang disebut hipotesis.

c. Merancang langkah-langkah eksperimen yaitu sederetan observasi atau

pengamatan yang direncanakan pada kondisi tertentu dalam rangka menguji

satu atau lebih hipotesis yang dikemukakan.

Menurut Noehi Nasution langkah-langkah metode eksperimen meliputi :12

a. Menjelaskan tujuan dan harapan yang ingin dicapai

b. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

c. Menjelaskan tahap-tahap kegiatan

d. Menjelaskan apa saja yang perlu diamati, dicatat, dan semua hal tersebut di

atas tertuang dalam suatu buku petunjuk eksperimen

e. Menarik kesimpulan

11 Ratna Wilis Dahar dan Liliasari, Interaksi Belajar Mengajar IPA, (Jakarta: Universitas

Terbuka,1986), hlm. 57 12 Noehi Nasution, op.cit, hlm. 5.18

Page 25: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

12

Menurut Udin S. Winataputra langkah-langkah metode eksperimen adalah

sebagai berikut:13

a. Mempersiapkan alat dan bahan

b. Memberi informasi dan petunjuk tentang tugas-tugas yang harus dilaksanakan

dalam eksperimen

c. Pelaksanaan eksperimen dengan menggunakan lembar kerja atau pedoman

eksperimen yang disusun secara sistematis

d. Penguatan perolehan temuan-temuan eksperimen yang dilakukan dengan

diskusi, tanya jawab, dan atau tugas.

e. Memberi kesimpulan

Langkah-langkah metode eksperimen menurut Usman Basyirudin yaitu :14

a. Persiapkan terlebih dahulu bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan

b. Usahakan siswa terlibat secara langsung sewaktu mengadakan eksperimen

c. Sebelum dilakukan eksperimen, siswa terlebih dahulu diberikan penjelasan

dan petunjuk-petunjuk seperlunya

d. Lakukan pengelompokkan atau masing-masing individu mengerjakan

percobaan–percobaan yang telah direncanakan, dan bila hasilnya belum

memuaskan dapat dilakukan eksperimen ulangan untuk membuktikan

kebenarannya

e. Setiap kelompok atau individu dapat melaporkan hasil percobaanya secara

tertulis.

Pembelajaran dengan metode eksperimen menurut Palendeng meliputi

tahap-tahap sebagai berikut :15

a. Percobaan awal, pembelajaran diawali dengan melakukan percobaan yang

didemonstrasikan guru atau dengan mengamati fenomena alam.

13 Udin S Winataputra, op,cit, hlm. 4.19 14 Usman Basyirudin, Metodologi Pembelajaran Agama Islam, (Jakarta: Ciputat Pers.

2002), hlm. 47 15 Rama Cahyati, Strategi Pembelajaran Eksperimen diakses dari

http://ramacahyati8910.wordpress.com/2012/11/15/strategi-pembelajaran-eksperimen/ pada

tanggal 14 Feb 2013 pukul 21.19 WIB.

Page 26: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

13

b. Pengamatan, merupakan kegiatan siswa saat guru melakukan percobaan.

Siswa diharapkan untuk mengamati dan mencatat peristiwa tersebut.

c. Hipotesis awal, siswa dapat merumuskan hipotesis sementara berdasarkan

hasil pengamatannya.

d. Verifikasi, kegiatan untuk membuktikan kebenaran dari dugaan awal yang

telah dirumuskan dan dilakukan melalui kerja kelompok. Siswa diharapkan

merumuskan hasil percobaan dan membuat kesimpulan, selanjutnya dapat

dilaporkan hasilnya.

e. Evaluasi, merupakan kegiatan akhir setelah selesai satu konsep.

Berdasarkan teori yang dikemukakan di atas dapat dikaji langkah-langkah

yang akan dilakukan dalam eksperimen adalah sebagai berikut :

1) Guru menjelaskan tentang eksperimen kepada siswa.

2) Guru menyampaikan kompetensi (tujuan) yang akan dicapai.

3) Sebelum eksperimen berlangsung guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok.

4) Masing-masing kelompok mengambil alat yang telah disiapkan guru.

5) Guru membahas dan memastikan siswa memahami langkah-langkah yang

harus ditempuh dalam percobaan.

6) Siswa melakukan percobaan di dalam kelompok.

7) Guru mengawasi kegiatan selama siswa melakukan percobaan.

8) Tiap kelompok mencatat hasil percobaan.

9) Di dalam kelompok siswa membuat kesimpulan.

10) Setiap kelompok menyampaikan hasil percobaan secara klasikal.

11) Selama kegiatan presentasi hasil belajar berlangsung kelompok lain

mendengarkan, memberi masukan, atau bertanya.

12) Guru dan siswa menyimpulkan dan mengkonfirmasi hasil percobaan dari

semua kelompok untuk mengecek keakuratan informasi yang disimpulkan

dari percobaan.

Langkah-langkah tersebut dilaksanakan pada kegiatan inti dalam

pelaksanaan pembelajaran dalam penelitian. Dengan mengikuti langkah-langkah

Page 27: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

14

metode eksperimen tersebut akan menunjang keberhasilan proses pembelajaran

dengan metode eksperimen.

c. Kelebihan dan Kelemahan Metode Eksperimen

Berikut ini merupakan kelebihan dan kelemahan dari metode eksperimen.

Adapun kelebihan metode eksperimen adalah sebagai berikut:16

1) Siswa dirangsang berpikir kritis, tekun, jujur, mau bekerja sama terbuka, dan

objektif.

2) Siswa dirangsang untuk memiliki keterampilan proses sains seperti

mengamati, menginterpretasi, mengelompokkan, mengajukan pertanyaan,

merencanakan percobaan, menggunakan alat dan bahan,

mengkomunikasikan, dan melakukan ekperimen.

3) Siswa belajar secara konstruktif tidak bersifat hafalan, sehingga

pemahamannya terhadap suatu konsep bersifat mendalam dan bertahan lama.

4) Siswa ditempatkan pada situasi belajar yang penuh tantangan, sehingga tidak

mudah bosan.

5) Siswa konsentrasinya terarahkan pada kegiatan pembelajaran.

6) Siswa lebih mudah memahami suatu konsep yang bersifat abstrak.

Adapun kelemahan metode eksperimen di antaranya sebagai berikut:

1) Memerlukan waktu yang relatif lama.

2) Memerlukan alat dan bahan yang cukup dan terkadang sulit ditemukan atau

mahal harganya.

3) Guru harus membuat perencanaan kegiatan eksperimen yang matang. Hal ini

menuntut guru menguasai konsep yang akan diuji atau dibuktikan dalam

kegiatan eksperimen.

4) Siswa dituntut terlebih dahulu memiliki landasan berpikir, sehingga

mengetahui secara jelas tujuannya melakukan eksperimen dan kesimpulan

yang diambilya relevan dengan konsep yang sedang diuji.

16 Zulfiani,dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2009), hlm. 104

Page 28: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

15

5) Cenderung memerlukan ruang khusus (laboratorium), untuk lebih leluasa

melakukan eksperimen.

2. Hasil Belajar IPA

a. Pengertian Hasil Belajar IPA

Ilmu pengetahuan alam merupakan terjemahan kata-kata dalam bahasa

inggris yaitu natural science, artinya ilmu pengetahuan alam (IPA). Berhubungan

dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya ilmu pengetahuan.

Jadi ilmu pengetahuan alam (IPA) atau science itu pengertiannya dapat disebut

sebagai ilmu tentang alam. Ilmu-ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang

terjadi di alam ini.17

IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis

yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh

manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh Powler yang dikutip oleh

Usman Samatowa dalam Winataputra hawa IPA merupakan ilmu yang

berhubungan dengan gejala alam dan kebendaan yang sistematis yang tersusun

secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan

eksperimen/sistematis (teratur) artinya pengetahuan itu tersusun dalam suatu

system, tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lainnya saling berkaitan, saling

menjelaskan sehingga seluruhnya merupakan satu kesatuan yang utuh, sedangkan

berlaku umum artinya pengetahuan itu tidak haya berlaku atau oleh seseorang atau

beberapa orang dengan cara eksperimentasi yag sama akan memperoleh hasil

yang sama atau konsisten.

IPA berfaedah bagi suatu bangsa. Kesejahteraan suatu bangsa banyak

sekali tergantung kepada kemampuan bangsa itu dalam bidang IPA, sebab IPA

merupakan dasar teknologi. Suatu teknologi tidak akan berkembang pesat jika

17

Usman Samatowa, Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, (Jakarta: PT.Indeks, 2010),

hlm. 3

Page 29: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

16

tidak didasari pengetahuan dasar yang memadai. Sedangkan pengetahuan dasar

untuk teknologi adalah IPA.18

IPA melatih anak berpikir kritis dan objektif. Pengetahuan yang benar

artinya pengetahuan yang dibenarkan menurut tolak ukur kebenaran ilmu, yaitu

rasional dan objektif. Rasional artinya masuk akal atau logis, diterima oleh akal

sehat. Objektif artinya sesuai dengan objeknya, sesuai dengan kenyataan atau

sesuai dengan pengalaman pengamatan melalui panca indera.

Dari pernyataan di atas, terlihat dengan jelas bahwa pelajaran IPA

memiliki peranan penting dalam menumbuhkan kemampuan berfikir logis dalam

memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan. Pembelajaran IPA di

sekolah dasar sangatlah penting diberikan agar peserta didik dapat

mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif, dan kesadaran tentang adanya

hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, teknologi, dan lingkungan.

Dengan IPA pula peserta didik dapat mengembangkan keterampilan proses untuk

menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan yang

dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan tujuan yang telah disebutkan di atas tergambar dengan jelas

bahwa arah dan orientasi pembelajaran IPA adalah mengarahkan siswa untuk

mampu mengembangkan segala pengetahuan yang dimiliki untuk memelihara

dirinya sendiri, lingkungan serta jagad raya ini. Untuk menilai ketercapaian semua

tujuan tersebut, dibutuhkan suatu bukti yang menunjukkan tingkat penguasaan

siswa terhadap konsep IPA yang telah diberikan. Bukti tersebut dapat ditunjukkan

dengan pencapaian hasil belajar yang diperoleh siswa setelah melewati

serangkaian kegiatan belajar.

Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang

membentuknya yakni ”hasil” dan ”belajar”. Pengertian hasil (product) menunjuk

pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang

mengakibatkan berubahnya input secara fungsional.19

Sedangkan pengertian

belajar menurut Muhibbin Syah belajar adalah kegiatan yang berproses dan

18

ibid., hlm. 4 19

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), hlm. 44

Page 30: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

17

merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis

dan jenjang pendidikan.20

Sedangkan menurut Alex Sobur belajar dapat diartikan

sebagai perubahan perilaku yang relatif tetap sebagai hasil adanya pengalaman.21

Sejalan dengan pendapat Alex, pengertian belajar menurut Iskandarwassid adalah

proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara

individu dengan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.22

Pengertian

belajar memang selalu berkaitan dengan perubahan, baik yang meliputi

keseluruhan tingkah laku individu maupun yang hanya terjadi pada aspek dari

kepribadian individu. Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi

hasil belajar. Jadi hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan individu

(manusia) berubah dalam sikap dan tingkah lakunya. Perubahan itu diperoleh

melalui usaha (bukan karena kematangan), menetap dalam waktu yang relatif

lama dan merupakan hasil pengalaman.

Sementara itu, menurut Nana Sudjana hasil belajar adalah kemampuan-

kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.23

Hasil belajar menurut Purwanto seringkali digunakan sebagai ukuran untuk

mengetahui seberapa jauh seseorang menguasai bahan yang sudah diajarkan.24

Jadi hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar antara guru dengan siswa yang diakhiri dengan proses evaluasi yang

hasilnya itulah merupakan hasil belajar siswa selama menerima pembelajaran.

Dari berbagai pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar

merupakan bukti pencapaian kemampuan belajar yang diperoleh siswa setelah

melalui serangkaian kegiatan pembelajaran, yang bertujuan untuk mengukur

ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Sedangkan IPA adalah

ilmu pengetahuan yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir

20

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Deangan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2010), Cet.15 hlm. 87 21

Alex sobur, Psikologi Umum, (Bandung: CV.Pustaka Setia, 2003), hlm. 218 22

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 5 23

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008), hlm. 22 24

Purwanto, loc.cit.

Page 31: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

18

logis dan sistematis dalam memecahkan masalah yang muncul dalam kehidupan

sehari-hari.

Jadi, Hasil belajar IPA adalah bukti pencapaian pemahaman terhadap

konsep-konsep IPA yang diperoleh siswa setelah melalui proses pembelajaran.

b. Jenis-Jenis Hasil Belajar

Howard kingsley membagi tiga jenis hasil belajar, yaitu keterampilan dan

kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, serta sikap dan cita-cita. Sedangkan

Gagne membagi lima kategori hasil belajar yakni informasi verbal, keterampilan

intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris.25

Dalam bukunya,

Muhibbin Syah membagi hasil belajar kedalam tiga ranah sebagai berikut:26

1) Ranah cipta (kognitif), terdiri dari: pengamatan, ingatan, pemahaman,

penerapan, analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara teliti), sintesis

(membuat paduan baru dan utuh).

2) Ranah rasa (afektif), terdiri dari: penerimaan, sambutan, apresiasi (sikap

menghargai), internalisasi (pendalaman), karakterisasi (penghayatan).

3) Ranah karsa (psikomotorik), terdiri dari: keterampilan bergerak dan

bertindak, dan kecakapan ekspresi verbal dan non verbal.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia jenis-jenis hasil belajar yang paling

dikenal dan paling sering digunakan adalah jenis-jenis belajar yang dikemukakan

oleh Benyamin S. Bloom atau yang sering dikenal dengan “Taksonomi Bloom”.

Benyamin S. Bloom dan kawan-kawannya itu berpendapat bahwa taksonomi

(pengelompokkan) tujuan pendidikan itu harus senantiasa mengacu pada tiga

domain (daerah binaan atau ranah) yang melekat pada diri peserta didik, yaitu:

ranah proses berpikir (cognitive domain), ranah nilai atau sikap (affaective

domain), ranah keterampilan (psychomotor domain).27

25

Nana Sudjana, loc.cit. 26

Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Deangan Pendekatan Baru, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2010), Cet. 16 hlm. 148-150 27

Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada,

2011), Cet.11 hlm. 49

Page 32: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

19

Menurut Bloom ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan

mental (otak). Menurutnya, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak adalah

termasuk dalam ranah kognitif.28

Domain kognitif merupakan proses pengetahuan

yang lebih banyak didasarkan perkembagannya dari persepsi, intropeksi, atau

memori siswa.29

Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang

terdiri dari enam aspek, yakni:30

1) Pengetahuan atau ingatan; istilah pengetahuan dimaksudkan sebagai

terjemahan dari kata knowledge daalm taksonomi Bloom. Sekalipun

demikian, maknanya tidak sepenuhnya tepat sebab dalam istilah tersebut

termasuk pula pengetahuan faktual.

2) Pemahaman; tipe hasil belajar yang lebih tinggi daripada pengetahuan adalah

pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri

sesuatu yang dibaca atau didengarnya.

3) Aplikasi; penggunaan abstraksi pada situasi konkret atau situasi khusus.

Abstraksi tersebut mungkin berupa ide, teori, atau petunjuk teknis.

Menerapkan abstraksi ke dalam situasi baru disebut aplikasi.

4) Analisis; usaha memilah suatu integritas menjadi unsur-unsur atau bagian-

bagian sehingga jelas hierarkinya atau susunannya.

5) Sintesis; penyatuan unsur-unsur atau bagian-bagian ke dalam bentuk

menyeluruh.

6) Evaluasi; pemberian keputusan tentang nilai sesuatu yang mungkin dilihat

dari segi tujuan, gagasan, cara bekerja, pemecahan, materi, dll.

Pada abad ke-21, Anderson dan Kratwohl menganggap bahwa taksonomi

kognitif Bloom sudah kurang relevan dengan tuntutan jaman. Anderson dan

Kratwohl sepakat untuk membuat sebuah tim untuk merevisi taksonomi kognitif

28

Anas Sudijono, op.cit, hlm. 49-50 29

Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, (Jakarta: Bumi Aksara,

2011), hlm. 75 30

Nana Sudjana, loc.cit.

Page 33: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

20

Bloom. Berikut perubahan taksonomi Bloom taksonomi Bloom yang sudah

direvisi oleh Anderson dan Kratwohl:31

No. Sebelum Direvisi Setelah Direvisi

1. Pengetahuan Mengingat (remember)

2. Pemahaman Memahami (understand)

3. Penerapan Menerapkan (apply)

4. Analisis Menganalisis (analyze)

5. Sintesis Mengevaluasi (evaluate)

6. Evaluasi Menciptakan (create)

Sehingga taksonomi Bloom ranah kognitif yang telah direvisi Anderson

dan Kratwohl yakni:32

1) Mengingat (remember); merupakan usaha mendapatkan kembali pengetahuan

dari memori atau ingatan yang telah lampau, baik yang baru saja didapatkan

maupun yang sudah lama didapatkan.

2) Memahami (understand); berkaitan dengan membangun sebuah pengertian

dari berbagai sumber seperti pesan, bacaan dan komunikasi.

3) Menerapkan (apply); menunjuk pada proses kognitif memanfaatkan atau

mempergunakan suatu prosedur untuk melaksanakan percobaan atau

menyelesaikan masalah.

4) Menganalisis (analyze); memecahkan suatu permasalahan dengan

memisahkan tiap-tiap bagian dari permasalahan dan mencari keterkaitan dari

tiap-tiap bagian tersebut dan mencari tahu bagaimana keterkaitan tersebut

dapat menimbulkan permasalahan.

31

Zulfiani, op.cit, hlm. 66 32

Imam Gunawan dan Anggarini Retno Palupi, Taksonomi Bloom- Revisi Ranah

Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan Penilaian, diakses dari

http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/2_Imamgun%20&%20Anggarini_Tak

sonomi%20Bloom%20%E2%80%93%20Revisi%20Ranah%20Kognitif%20Kerangka%20Landas

an%20untuk%20Pembelajaran,%20Pengajaran,%20&%20Penilaian.pdf

Page 34: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

21

5) Mengevaluasi (evaluate); memberikan penilaian berdasarkan criteria dan

standar yang sudah ada.

6) Menciptakan (create); meletakkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk

membentuk kesatuan dan mengarahkan siswa untuk menghasilkan suatu

produk baru.

Sementara itu ranah afektif adalah yang berkaitan dengan sikap dan nilai,

yang terdiri dari lima aspek, yaitu:33

1) Menerima atau memperhatikan; kepekaan seseorang dalam menerima

rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada dirinya dalam bentuk

masalah, situasi, gejala dan lain-lain.

2) Menanggapi; kemampuan yang dimiliki seseorang untuk mengikutsertakan

dirinya secara aktif dalam fenomena tertentu dan membuat reaksi terhadapnya

dengan salah satu cara.

3) Menghargai; memberikan nilai atau memberikan penghargaan terhadap suatu

kegiatan atau obyek, sehingga apabila kegiatan itu tidak dikerjakan, dirasakan

akan membawa kerugian atau penyesalan.

4) Mengatur atau mengorganisasikan; merupakan pengembangan dari nilai ke

dalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya hubungan satu nilai

dengan nilai lain. Jadi mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk

nilai baru yang lebih universal.

5) Karakterisasi dengan suatu nilai atau komplek nilai; keterpaduan semua

sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola

kepribadian dan tingkah lakunya.

Sedangkan untuk ranah psikomotor adalah ranah yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima

pengalaman belajar tertentu.34

Ada enam tingkatan keterampilan, yakni:35

1) Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar)

2) Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar

33

Anas Sudijono, op.cit, hlm. 54-56 34

ibid, hlm. 57 35

Nana Sudjana, op.cit, hlm. 30-31

Page 35: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

22

3) Kemampuan perseptual, termasuk di dalamnya membedakan visual,

membedakan auditif, motoris, dan lain-lain

4) Kemampuan di bidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan, dan ketepatan

5) Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada

keterampilan yang kompleks

6) Kemampuan yag berkenaan dengan komunikasi non-decursive seperti

gerakan ekspresif dan interpretatif

Dari berbagai penjelasan di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa

hasil belajar tidak dapat hanya diukur dengan menggunakan aspek pengetahuan

saja, melainkan harus melibatkan segala aspek perubahan tingkah laku, baik

secara intelektual, fisik, dan psikologis.

c. Jenis Alat Penilaian Hasil Belajar IPA

Secara garis besar, metode evaluasi dalam pendidikan dapat dibedakan

menjadi dua macam bentuk, yaitu tes dan nontes.36

Kedua macam bentuk tersebut

digunakan untuk mengukur ketercapaian hasil belajar IPA. Tes adalah cara (yang

dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka

pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian tugas

atau serangkaian tugas (baik berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab

atau perintah-perintah yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga (atas dasar

data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat dihasilkan nilai yang

melambangkan tingkah laku atau prestasi testee.37

Tes sebagai alat penilaian

adalah pertanyaan-pertanyaan yang diberikan kepada siswa dalam bentuk lisan

(tes lisan), dalam bentuk tulisan (tes tulisan), atau dalam bentuk perbuatan (tes

tindakan).38

Tes pada umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil

belajar siswa, terutama hasil belajar kognitif berkenaan dengan penguasaan bahan

pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan pengajaran.

36

Sukardi, op.cit, hlm. 11 37

Anas Sudijono, op.cit, hlm. 67 38

Nana Sudjana, op.cit, hlm. 35

Page 36: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

23

Sedangkan alat penilaian nontes digunakan untuk mengevaluasi

penampilan dan aspek-aspek belajar afektif siswa.39

Dengan teknik nontes maka

penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik dilakukan dengan tanpa menguji

peserta didik, melainkan dilakukan dengan melakukan pengamatan secara

sistematis (observation), melakukan wawancara (interview), menyebarkan angket

(questionnaire), dan memeriksa atau meneliti dokumen-dokumen (documentary

analysis).40

Teknik nontes ini pada umumnya memegang peranan yang penting

dalam rangka mengevaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah sikap hidup

(affective domain), dan ranah keterampilan psychomotoric domain).

Kedua bentuk alat penilaian di atas sangat tepat digunakan untuk

mengukur ketercapaian dalam pelajaran IPA. Para guru harus mengetahui bahwa

tidak semua materi pelajaran dapat diukur dengan menggunakan tes, tetapi ada

beberapa materi tertentu yang hanya dapat diukur dengan menggunakan teknik

non tes.

d. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil- hasil

belajar yang dicapai siswa dengan kriteria tertentu. Dalam penilaian ini dilihat

sejauh mana keefektifan dan efisiennya dalam mencapai tujuan pengajaran atau

perubahan tingkah laku siswa. Oleh sebab itu, penilaian hasil dan proses belajar

saling berkaitan satu sama lain sebab hasil merupakan akibat dari proses.

Sejalan dengan pengertian di atas maka penilaian berfungsi sebagai

berikut:41

1) Alat untuk mengetahui tercapai tidaknya tujuan instruksional. Dengan fungsi

ini maka penilaian harus mengacu kepada rumusan-rumusan tujuan

instruksional.

39

Sukardi, loc.cit. 40

Anas Sudijono, op.cit, hlm. 76 41

Nana Sudjana, op.cit., hlm. 3-4

Page 37: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

24

2) Umpan balik bagi perbaikan proses belajar-mengajar. Perbaikan mungkin

dilakukan dalam hal tujuan instruksional, kegiatan belajar siswa, strategi

mengajar guru,dll.

3) Dasar dalam menyusun laporan kemajuan belajar siswa kepada orang tuanya.

Dalam laporan tersebut dikemukakan kemampuan dan kecakapan belajar

siswa dalam berbagai bidang studi dalam bentuk nilai-nilai prestasi yang

dicapainya.

Sedangkan tujuan penilaian adalah sebagai berikut:

1) Mendeskripsikan kecakapan para siswa, sehingga diketahui berbagai bidang

studi atau mata pelajaran yang ditempuhnya.

2) Mengetahui keberhasilan proses pendidikan dan pengajaran disekolah, yakni

seberapa jauh keefektifannnya dalam mengubah tingkah laku para siswa ke

arah tujuan pendidikan yang diharapkan.

3) Menentukan tidak lanjut hasil penilaian, yakni melakukan perbaikan dan

penyempurnaan dalam hal program pendidikan dan pengajaran serta strategi

pelaksanaannya.

4) Memberikan pertanggung jawaban (accountability) dari pihak sekolah kepada

pihak-pihak yang berkepentingan.

Menurut Sukardi dalam bukunya evaluasi pendidikan mengatakan evaluasi

juga mempunyai fungsi yang bervariasi di dalam proses belajar mengajar, yaitu

sebagai berikut:42

1) Sebagai alat guna mengetahui apakah peserta didik telah menguasai

pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan yang telah diberikan oleh seorang

guru.

2) Untuk mengetahui aspek-aspek kelemahan peserta didik dalam melakukan

kegiatan belajar mengajar.

3) Mengetahui tingkat ketercapaian siswa dalam kegiatan belajar.

4) Sebagai sarana umpan balik bagi seorang guru, yang bersumber dari siswa.

5) Sebagai alat untuk mengetahui perkembangan belajar siswa.

42

Sukardi, op.cit., hlm.4

Page 38: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

25

6) Sebagai materi utama laporan hasil belajar kepada para orang tua siswa.

Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan penilaian

hasil belajar adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan kegiatan belajar yang

telah dilakukan.

3. Materi Pembelajaran Benda dan Sifatnya

a. Sifat Bahan dengan Bahan Penyusunnya

Sifat suatu bahan tergantung dari penyusunnya. Sifat-sifat bahan meliputi

kekuatan, kelenturan, ketahanan terhadap air atau api, hangat, halus atau kasar,

dan juga kekakuan. Suatu benda dibuat berdasarkan sifat-sifat bahan tersebut.

1. Benang

Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintetis (buatan).

Sifat benang tergantung dari bahan penyusunnya. Benang yang dibuat dari kapas

umumnya lebih kuat daripada benang nilon. Ada bermacam-macam jenis benang.

Benang tersebut dibuat untuk tujuan tertentu. Benang untuk menjahit tidak sama

dengan benang untuk membuat sulaman. Demikian juga benang untuk menyulam

tidak sama dengan benang untuk menerbangkan layang-layang.

2. Kain

Kain terbuat dari serat. Serat-serat ini dipintal membentuk benang. Benang

kemudian ditenun untuk dijadikan kain. Serat ada dua macam, yaitu serat alami

dan serat sintetis. Serat alami berasal dari tumbuhan maupun hewan. Serat

tumbuhan diperoleh dari kapas, kapuk, dan kulit batang rami. Serat kapas

memiliki sifat yang lentur, lembut, serta mudah menyerap air. Oleh karena itu,

serat dari bahan kapas banyak digunakan untuk membuat pakaian. Pakaian dari

bahan kapas relatif nyaman dikenakan karena mudah menyerap keringat. Kain

dari bahan kapas disebut kain katun. Serat kapuk memiliki sifat yang kuat, lentur,

dan mudah menyerap air. Serat kapuk cenderung lebih kuat jika dibanding serat

kapas. Akan tetapi, serat kapuk kurang halus sehingga jarang digunakan untuk

membuat pakaian. Serat kapuk dimanfaatkan untuk membuat perabotan rumah

Page 39: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

26

tangga misalnya kaos kaki, kasur, dan sumbu kompor. Serat dari kulit batang rami

merupakan serat yang sangat kuat. Serat rami sangat kasar dan kaku. Oleh karena

itu, serat rami sangat jarang digunakan sebagai bahan pakaian. Sifat serat yang

kuat ini digunakan untuk membuat karung, misalnya karung beras. Serat alami

hewan diperoleh dari bulu binatang misalnya kambing, biri-biri, maupun unta.

Bulu-bulu ini harus diolah terlebih dahulu sebelum dipintal dan ditenun. Serat

yang dihasilkan dari pengolahan bulu-bulu hewan disebut serat wol. Sifat serat

wol yang dihasilkan tergantung jenis hewan yang diambil bulunya. Serat wol

kasar digunakan sebagai bahan pembuat selimut maupun karpet. Sementara itu,

serat wol halus digunakan sebagai bahan pakaian. Wol memiliki sifat yang mudah

menyerap air, halus, dan terasa hangat saat dipakai. Oleh karena itu, pakaian dari

serta wol cocok digunakan di daerah yang bersuhu dingin. Serat juga dapat

diperoleh dari kepompong ulat sutra yang disebut serat sutra. Kain sutra

mempunyai sifat yang kuat dan sangat halus. Serat sintetis diperoleh dengan

mengolah bahan plastik. Bahan pakaian yang terbuat dari bahan serat sintetis

diantaranya nilon dan polyester. Pakaian yang terbuat dari serat sintetis memiliki

sifat, antara lain tidak mudah kusut, kuat, tetapi tidak nyaman dipakai dan tidak

menyerap keringat. Selain itu, terdapat pula beberapa kain yang dilapisi dammar

sehingga kedap air. Kain-kain seperti ini digunakan sebagai bahan untuk membuat

jas hujan, parasut, karpet, serta tenda.

3. Kertas

Kayu merupakan bahan dasar pembuatan kertas. Kayu dapat dibuat kertas karena

memiliki serat selulosa yang kuat. Tumbuhan yang umumnya digunakan sebagai

bahan pembuat kertas adalah pinus dan cemara, ada juga kertas yang dibuat dari

serat kapas, umumnya lebih mahal karena teksturnya lebih halus. Berbagai jenis

kertas memiliki sifat dan kekuatan yang berbeda. Pada umumnya, kertas memiliki

sifat mudah menyerap air dan cenderung mudah sobek. Saat ini pengolahan kertas

melibatkan bahan-bahan lain sehingga mempunyai sifat yang berbeda. Misalnya

untuk memperoleh kertas tahan air, lapisan lilin atau plastik ditambahkan pada

permukaannya. Kertas juga dibuat lebih tebal dan padat agar tidak mudah sobek.

Page 40: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

27

Beberapa contoh kertas yang sering kita gunakan di antaranya kertas HVS,

manila, karton, dan kertas minyak. Kertas-kertas tersebut memiliki sifat-sifat yang

berbeda. Kertas tersebut juga digunakan untuk tujuan yang berbeda. Kertas HVS

merupakan kertas tipis yang berwarna putih. Kertas ini digunakan untuk

keperluan tulis menulis. Kertas manila cenderung lebih tebal disbanding kertas

HVS. Kertas ini digunakan untuk membuat stopmap maupu beberapa kerajinan

tangan. Kertas karton merupakan lembaran kertas yang sangat tebal dan kaku.

Kertas karton digunakan untuk membuat kardus tempat menyimpan dan

mengepak barang-barang. Sementara itu, kertas minyak digunakan untuk

membungkus makanan karena sifatnya yang tahan air.

b. Sifat Benda

Setiap benda mempunyai sifat tertentu yang membedakannya dengan

benda lain. Sifat benda meliputi bentuk, warna, kelenturan, kekerasan, dan bau.

1. Bentuk

Bentuk benda bermacam-macam. Benda yang berupa bangun datar mempunyai

bentuk persegi, persegi panjang, segitiga, dan lingkaran. Benda yang berupa

bangun ruang mempunyai bentuk bola, kubus, balok, kerucut, dan tabung.

2. Warna

Setiap benda mempunyai warna. Warna benda juga bermacam-macam. Misalnya

batu berwarna hitam, mangga mentah berwarna hijau, dan jeruk matang berwarna

kuning atau jingga.

3. Kelenturan

Kelenturan adalah sifat benda yang mudah dilengkungkan. Benda yang bersifat

lentur dapat dibengkokkan dan tidak mudah patah.

4. Kekerasan

Kekerasan adalah kemampuan suatu benda untuk menahan goresan. Suatu benda

bersifat lebih keras daripada benda lain jika dapat menggores benda tersebut.

Page 41: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

28

5. Bau

Benda ada yang berbau dan ada yang tidak berbau. Bau benda meliputi harum,

busuk, dan amis.

c. Perubahan Sifat Benda dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya

Benda-benda dapat berubah wujud. Benda padat dapat berubah wujud

menjadi benda cair ataupun gas. Demikian juga sebaliknya. Perubahan wujud ini

menyebabkan perubahan sifat-sifat benda. Perubahan sifat benda meliputi bentuk,

warna, kelenturan, kekerasan, dan baunya.

Berikut ini merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sifat

benda:

1. Pemanasan

Pemanasan mengakibatkan terjadinya perubahan wujud benda. Es batu yang

dipanaskan berubah menjadi cair. Selain es, mentega juga mengalami hal yang

sama ketika dipanaskan. Kemudian, pemanasan pada air akan mengakibatkan air

berubah wujud menjadi uap air (gas). Jadi, benda padat apabila dipanaskan akan

berubah menjadi cair dan benda cair apabila dipanaskan akan berubah menjadi

uap air.

2. Pendinginan

Es krim atau es yang sering ditemukan sebenarnya berasal dari bahan-bahan yang

berbentuk cairan. Apabila cairan tersebut didinginkan maka akan berubah wujud

menjadi padat, yaitu es. Mentega yang dicairkan setelah dipanaskan akan kembali

menjadi padat setelah didinginkan. Jadi, pendinginan menyebabkan benda

mengalami perubahan wujud. Benda cair akan berubah menjadi benda padat.

3. Pembakaran

Benda yag dibakar akan mengubah bentuk, warna, kelenturan dan bau. Kayu yang

dibakar akan berubah menjadi arang. Kertas yang dibakar berubah menjadi abu.

Karet yang dibakar akan meleleh, kelenturan karet pun akan hilang dan

menyebabkan bau. Oleh karena itu, pembakaran dapat menyebabkan benda

mengalami perubahan bentuk, warna, kelenturan dan bau.

Page 42: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

29

4. Pembusukan

Buah pisang yang telah matang akan membusuk bila dibiarkan selama beberapa

hari. Proses pembusukan ini akan mengubah sifat-sifat buah tersebut. Perubahan

yang terjadi meliputi kekerasan, bau, dan warnanya. Hal ini terjadi karena buah

yang dibiarkan di udara terbuka akan mengalami pembusukkan.

5. Perkaratan

Logam seperti besi, dapat mengalami perkaratan apabila terkena air atau uap air

dan dibiarkan dalam waktu yang lama. Besi yang berkarat ditandai dengan

berubahnya warna besi dan membuat besi menjadi rapuh. Perkaratan dapat

menyebabkan benda mengalami perubahan warna dan kekuatan.

6. Pemuaian

Kaca yang ada di sekitar kita akan mengalami pemuaian. Begitu pula dengan rel

kereta api yang lama kelamaan akan mengalami pemuaian. Jadi pemuaian akan

mengakibatkan benda mengalami perubahan sifat yaitu pada bentuknya.

d. Macam-macam Perubahan Sifat Benda

Pada dasarnya perubahan sifat benda dapat dibedakan menjadi dua. Sifat

perubahan tersebut yaitu perubahan yang bersifat sementara dan perubahan yang

bersifat tetap.

1. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Sementara

Perubahan bersifat sementara adalah perubahan benda yang dapat kembali ke

wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat sementara

disebut juga dengan perubahan fisika. Contoh perubahan yang bersifat sementara

yaitu perubahan wujud air menjadi es. Air yang berwujud cair, dapat berubahn

menjadi es yang berwujud padat. Perubahan wujud benda dari cair menjadi padat

disebut membeku. Es dapat berubah wujud menjadi air kembali jika dipanaskan.

/erubahan wujud ini disebut membeku. Perubahan sifat pada benda tersebut

bersifat sementara, karena benda dapat kembali ke wujud semula.

Page 43: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

30

2. Perubahan Sifat Benda yang Bersifat Tetap

Perubahan bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak dapat kembali ke

wujud semula. Perubahan ini menghasilkan zat baru. Perubahan bersifat tetap

disebut juga dengan perubahan kimia. Contoh perubahan yang bersifat tetap, yaitu

perubahan wujud kertas yang dibakar menjadi abu. Abu dari kertas ini tidak dapat

berubah kembali menjadi kertas seutuhnya. Oleh karena itu, perubahan yang

terjadi pada kertas ini bersifat tetap karena kertas tidak dapat kembali ke wujud

semula.

Page 44: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

31

B. Hasil Penelitian yang Relevan

Hasil-hasil penelitian yang terkait dengan penggunaan metode eksperimen

terhadap hasil belajar diantaranya:

1) Immaratul Izzah, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah

Ibtidaiyah Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif

Hidayatullah Jakarta dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar IPA dengan

Metode Eksperimen”. Hasil penelitian ini menunjukkan ada peningkatan hasil

belajar IPA siswa dengan menggunakan metode eksperimen yakni pada

siklus I sebesar 61,81 sedangkan pada siklus II sebesar 66,63 dan siklus III

sebesar 85.72 Rata-rata presentase aktivitas siswa pada siklus I adalah

68,18% sedangkan pada siklus II adalah 77,27 sedangkan pada siklus III

adalah 85,72% hal ini menunjukan aktivitas siswa meningkat. Dengan

demikian upaya meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep energi dan

perubahannya dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

2) Fitriah, mahasiswi Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta

dengan judul “Pengaruh Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar

Siswa pada Konsep Benda dan Sifatnya”. Penelitiannya dilakukan di kelas

4 SDN. Jaya Bakti 02, Bekasi. Konsep Benda dan Sifatnya ini lebih

menekankan pada perubahan wujud benda yaitu mencair, membeku,

menguap, mengembun, menyublim, mengkristal. Berbeda dengan konsep

yang dilakukan peneliti yakni konsep yang diajarkan peneliti menekankan

pada sifat bahan berdasarkan penyusunnya dan perubahan yang bersifat

sementara dan perubahan bersifat tetap, yang dilakukan di kelas 5 Mi.

Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta. Hasil penelitian yang diperoleh oleh Fitriah,

menunjukkan bahwa hasil belajar IPA siswa yang diajarkan dengan

metode eksperimen diperoleh thitung sebesar 3,96 dan ttabel sebesar 1,66.

Dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh antara metode eksperimen

terhadap hasil belajar siswa.

Page 45: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

32

3) Siti Fatimah Azzahra, mahasiswi Program Studi Pendidikan Kimia Fakultas

Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta dengan

judul “Pengaruh Metode Eksperimen terhadap Hasil Belajar Siswa pada

Konsep Laju Reaksi”. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hasil belajar

IPA siswa yang diajarkan dengan metode eksperimen diperoleh thitung sebesar

7,89 dan ttabel sebesar 2,021. Dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh yang signifikan antara metode eksperimen terhadap hasil belajar

siswa.

4) Mitih Suarsih, mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dengan judul “Penerapan Metode

Eksperimen Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam Mata Pelajaran

IPA Tentang Konsep Sifat-Sifat Benda Di Kelas IV SD”. Penggunaan metode

eksperimen dapat meningkatkan hasil pembelajaran siswa dalam

pembelajaran sifat-sifat benda. Hal tersebut terbukti oleh tes secara kelompok

siklus I mencapai nilai rata-rata 78,33; siklus II yaitu 86,67; dan siklus III

yaitu 90.

5) Eva Agustina, mahasiswi Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung dengan judul “Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Tentang Sifat Benda Melalui

Penerapan Metode Eksperimen”. Dengan penerapan metode eksperimen

dapat diperoleh data menunjukkan adanya hasil belajar siswa. Pada siklus I

nilai rata-rata siswa yaitu 66,9 dan 17 orang telah mencapai KKM, sedangkan

pada siklus II nilai rata-ratanya 78,85 dan semua siswa telah mencapai KKM.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan

pembelajaran IPA dengan menerapkan metode eksperimen dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

Page 46: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

33

C. Kerangka Berpikir

Proses belajar mengajar merupakan proses interaksi antara guru dengan

siswa. Dalam proses belajar inilah diharapkan sebuah hasil belajar dapat merubah

perilaku siswa, seperti dalam bentuk keterampilan, konsep, dan bentuk sikap.

Dengan mengetahui hasil dari proses belajar tersebut maka manfaat yang

diperoleh adalah mengetahui seberapa besar pemahaman siswa dalam mengikuti

pembelajaran.

Pembelajaran akan terasa kurang efektif apabila hanya guru saja yang

berperan aktif, sedangkan siswa hanya diberikan kesempatan untuk

mendengarkan penjelasan dari guru. Oleh sebab itu guru harus mampu

menciptakan kegiatan belajar mengajar yang efektif, yakni yang dapat memotivasi

siswa untuk aktif dalam mengembangkan daya pikir dan kreatifitasnya. Tujuannya

adalah agar siswa dapat mengembangkan bakatnya seperti berpikir kritis,

menemukan hal-hal baru dan menciptakan sesuatu yang baru. Dengan demikian

hasil belajar siswa akan menjadi lebih baik, karena siswa yang melakukan sendiri

proses belajar tersebut, sehingga siswa akan lebih mudah untuk memahami

pelajaran IPA. Salah satu metode yang tepat untuk tujuan tersebut adalah metode

eksperimen.

Metode eksperimen merupakan metode yang memberikan kondisi belajar

yang tepat yakni dapat membuat siswa aktif untuk mengembangkan kemampuan

berpikir dan kreatifitas siswa dalam belajar. Di dalam proses pembelajaran metode

eksperimen ini melibatkan peserta didik untuk melakukan percobaan secara

sederhana. Dengan metode ini peserta didik mengalami dan membuktikan sendiri

hasil percobaannya itu, sehingga peserta didik memperoleh pengalaman belajar

yang bermakna. Selain itu dengan menggunakan metode eksperimen siswa

terdorong untuk lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran IPA, sehingga

pembelajaran yang diberikan lebih faktual, nyata dan kebenarannya dapat

dipertanggungjawabkan. Dengan keterlibatan siswa secara langsung dalam

mengikuti proses belajar tersebut, membuat ilmu yang didapatnya bertahan lama,

sehingga hasil belajarpun meningkat.

Page 47: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

34

D. Pengajuan Hipotesis

Berdasarkan kerangka teori dan alur berpikir yang telah dikemukakan,

maka hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh metode eksperimen

terhadap hasil belajar IPA siswa pada konsep Benda dan Sifatnya.

Page 48: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

35

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta pada kelas

V Semeter Ganjil, tahun pelajaran 2013/ 2014 yaitu pada bulan November 2013.

B. Metode dan Desain Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

semu (Quasi Eksperimen). Pada penelitian ini kelompok uji coba (eksperimen)

dan kelompok pembanding (kontrol) tidak dipilih secara acak. Kedua kelompok

sudah ada sebelumnya. Kelompok pertama adalah kelompok eksperimen yang

diberikan perlakuan dengan metode eksperimen verifikasi dan kelompok kedua

adalah kelompok kontrol yang diberikan perlakuan dengan metode demonstrasi.

Metode ini dipilih karena tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui

dampak yang ditimbulkan dari suatu perlakuan (treatment).

Desain penelitian yang digunakan yaitu Non-Randomize Control Group

Pretest and Posttest Design. Rancangan ini melibatkan dua kelompok, yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Sebelum diberikan perlakuan pada

kedua kelas diberikan pretest. Selanjutnya kelompok eksperimen diberikan

perlakuan dengan pembelajaran menggunakan metode eksperimen verifikasi,

sedangkan kelompok kontrol diberi perlakuan dengan metode demonstrasi.

Setelah perlakuan, kedua kelas diberikan posttest. Untuk lebih jelasnya desain

penelitian dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.1 Desain Penelitian

Kelas Pretest Perlakuan Posttest

A T1 X T2

B T1 Y T2

Page 49: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

36

Keterangan:

A : kelas eksperimen

B : kelas kontrol

T1 : pemberian pretest

T2 : pemberian posttest

X : penerapan metode eksperimen

Y : penerapan metode konvensional

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian.1 Populasi dalam penelitian

ini adalah siswa-siswi MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta Barat. Namun penelitian

tidak akan mengambil jumlah populasi secara keseluruhan, melainkan hanya

mengambil sampel saja, agar subjek yang diteliti tidak terlalu banyak.

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti.2 Bila

populasinya besar, peneliti tidak mungkin mempelajarinya semua karena

keterbatasan waktu, tenaga, dan dana, maka peneliti dapat menggunakan sampel

dari populasi tersebut. Adapun sampel yang diteliti dalam penelitian ini berjumlah

68 siswa, yaitu kelas VA yang terdiri dari 34 siswa sebagai kelas kontrol dan

kelas VB yang terdiri dari 34 siswa sebagai kelas eksperimen.

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling, yaitu mengambil sampel pada kelas yang tersedia tanpa

melakukan random sampling. Berdasarkan teknik tersebut, penentuan kelas

eksperimen dan kelas kontrol ditentukan dari hasil tes awal (pretest). Hasil pretest

yang rata-ratanya lebih tinggi dijadikan kelas kontrol sedangkan hasil pretest

yang rata-ratanya lebih rendah dijadikan kelas eksperimen yaitu kelas yang

diberikan perlakuan (treatment).

1 Suharsimi Arikunto , Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka

Cipta, 2010), Cet. Ke-14, hlm. 173 2 Ibid,. hlm. 174

Page 50: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

37

D. Variabel Penelitian

Pada penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel

terikat. Variabel bebasnya adalah metode eksperimen verifikasi, sedangkan

variabel terikatnya adalah hasil belajar siswa.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara-cara yang dipergunakan untuk

memperoleh data yang dipergunakan untuk penelitian. Cara yang digunakan

dalam pengumpulan data penelitian ini adalah dengan memberikan tes awal

(pretest) dan tes akhir (posttest). Pretest adalah tes yang dirancang untuk

mengukur kemampuan awal sebelum program pembelajaran dilakukan. Posttest

adalah tes yang dirancang untuk mengukur kemampuan akhir setelah program

pembelajaran dilakukan.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar

IPA. Tes hasil belajar IPA berupa tes objektif dalam bentuk pilihan ganda dengan

4 alternatif jawaban yaitu A, B, C, dan D pada konsep benda dan sifatnya. Tes

disusun berdasarkan indikator yang disesuaikan dengan KTSP, skor yang

digunakan pada pilihan ganda adalah bernilai satu (1) untuk jawaban yang benar

dan nol (0) untuk jawaban yang salah.

Desain kisi-kisi instrumen penelitian dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 51: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

38

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar

Kompetensi

Dasar Konsep

Indikator

Pembelajaran

Tingkatan Kognitif ∑

Soal

yang

Dipakai

%

Soal C1 C2 C3

4.1

Mendeskripsikan

hubungan antara

sifat bahan dan

bahan

penyusunnya

misalnya benang,

kain, kertas

Sifat Bahan Menjelaskan

salah satu sifat

bahan dengan

bahan

penyusunnya

*1, 4 2, 3 *5, *6 2 4,4%

Mengidentifikasi

hubungan antara

salah satu sifat

bahan dengan

bahan

penyusunnya

*7, *9 *8, 10 *11,

*12

4 8,8%

Menyebutkan

contoh-contoh

dari sifat bahan

yang ada di

lingkungan

sekitar

13,

*15

14,

*16

17 2 4,4%

4.2

Menyimpul-kan

hasil penyelidikan

tentang perubahan

sifat benda, baik

sementara

maupun tetap

Faktor

Perubahan

Sifat Benda

Menjelaskan

salah satu dari

sifat-sifat benda

*18,

*20

19,

*21

*22,

23

3 6,6%

Menyebutkan

salah satu faktor

penyebab

perubahan sifat

benda

24,

*27

*26,

*29

*25,

28

4 8,8%

Perubahan

Sifat Benda

Menjelaskan

pengertian

perubahan sifat

*30 *31,*3

3

*32 3 6,6%

Page 52: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

39

benda

Membedakan

perubahan sifat

benda

34,

*37

*35,

*38,

39

*36 4 8,8%

Menyebutkan

salah satu contoh

dari perubahan

sifat benda

*42,

*44,

45

40 41,

*43

3 6,6%

∑ Soal 16 16 13 25

100% % Soal 35,5% 35,5% 28,8% 55,5%

Ket. * = Soal Valid

G. Uji Coba Instrumen

Uji coba instrumen dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kualitas

instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian. Dalam penelitian ini

uji instrumen dilakukan pada siswa di luar kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Setelah melakukan uji coba instrumen, langkah selanjutnya adalah mengolah data

hasil uji coba dengan mencari validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

pembeda.

1. Uji Validitas Instrumen

Validitas berkenaan dengan ketetapan alat ukur terhadap konsep yag

diukur, sehingga betul-betul mengukur apa yang seharusnya diukur.3 Validitas tes

yang digunakan adalah validitas butir soal dengan cara membandingkan skor

siswa untuk tiap butir soal dengan skor total. Perhitungan validitas butir soal

dengan korelasi point biserial sebagai berikut:4

3 Nana Sudjana dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, ( Bandung: CV. Sinar

Baru, 1989), hlm. 117 4 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

hlm.79

Page 53: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

40

keterangan:

𝑟𝑝𝑏𝑖 : koefisiensi korelasi biserial

M𝑝 : realita skor dari subjek yang menjawab betul bagi item yang dicari

validitasnya

M𝑡 : realita skor total

𝑆𝐷𝑡 : standar deviasi dari skor total

𝑝 : populasi siswa yang menjawab benar

𝑞 : populasi siswa yang menjawab salah

Hasil yang didapat kemudian disesuaikan dengan rtabel dengan kriteria

pengujian sebagai berikut: Jika rhitung > rtabel maka butir soal tersebut valid dan

jika rhitung < rtabel maka butir soal tersebut tidak valid.

Perhitungan uji validitas dalam penelitian ini, dilakukan dengan

menggunakan program anates yang dapat dilihat dari tabel berikut ini :

Tabel 3.3 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

Jumlah Soal 45

Jumlah Siswa 34

Nomor Soal Valid 1, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 25, 26,

27, 29, 30, 31, 32, 33, 35, 36, 37, 38, 42, 43, 44

Nomor Soal Tidak

Valid

2, 3, 4, 10, 13, 14, 17, 19, 23, 24, 28, 34, 39, 40,

41,45.

Nomor Soal Dibuang 6, 8, 20, 30

Jumlah Soal Valid 29

Berdasarkan hasil perhitungan anates dari 45 soal yang diberikan terdapat

29 soal yang valid. Sedangkan soal yang tidak valid sebanyak 16 soal. Sebanyak 4

soal dibuang, karena indikator pembelajaran soal tersebut sudah terwakili. Dengan

Page 54: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

41

demikian, jumlah soal yang digunakan dalam pretest dan posttest adalah sebanyak

25 butir soal.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah ketetapan atau keajegan alat tersebut dalam mengukur

apa yang diukurnya. Artinya, kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan

memberikan hasil ukur yang sama.5 Teknik yang digunakan untuk menentukan

reliabilitas tes dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumus K-R 20

(kuder-Richardson 20) karena instrumen yang digunakan berupa soal pilihan

ganda, dengan rumus sebagai berikut:6

keterangan:

r11 : reliabilitas tes secara keseluruhan

𝑝 : proporsi siswa yang menjawab benar

𝑞 : proporsi siswa yang menjawab salah

∑pq : jumlah hasil perkalian antara 𝑝 dan 𝑞

n : banyaknya item

S : standar deviasi dari tes dengan,

Dengan kualifikasi koefisien reabilitas adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Interprestasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kriteria Reliabilitas

0,91-1,00 sangat tinggi

0,71-0,90 Tinggi

0,41-0,70 Cukup

0,21-0,40 Rendah

<0,20 sangat rendah

5 Nana Sudjana dan Ibrahim, op.cit, hlm. 120-121

6 Suharsimi Arikunto, op.cit, hlm. 100-101

Page 55: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

42

Untuk mengetahui reliabilitas dari butir soal, peneliti menggunakan

program anates, yang ditampilkan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.5 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes

Statistik Butir Soal

r11 0,79

Kesimpulan Reliabilitas tinggi

3. Tingkat Kesukaran

Suharsimi Arikunto mengatakan, soal yang baik adalah soal yang tidak

terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.7 Menurutnya soal yang terlalu mudah tidak

merangsang siswa untuk mempertinggi usaha memecahkannya. Sebaliknya soal

yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak

mempunyai semangat untuk mencoba lagi. Oleh karena itu, soal yang dibuat

untuk mengukur tes hasil belajar sebaiknya adalah soal yang dapat menjangkau

semua kemampuan siswa . Atas dasar pertimbangan itu, dalam penelitian ini

peneliti melakukan perhitungan tingkat kesukaran soal dengan menggunakan

rumus:8

keterangan:

P = indeks tingkat kesukaran

B = jumlah siswa yang menjawab soal benar

JS = jumlah seluruh siswa peserta tes

Interprestasi mengenai tingkat kesukaran yang diperoleh digunakan tabel

klasifikasi dibawah ini:

7 Ibid,. hlm. 207

8 Ibid,. hlm. 208

Page 56: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

43

Tabel 3.6 Klasifikasi Indeks Kesukaran Soal

Tingkat Kesukaran Klasifikasi

0.00 - 0.30 soal sukar

0.30 - 0.70 soal sedang

0.70 - 1.00 soal mudah

Dalam penelitian ini taraf kesukaran tiap butir soal dihitung dengan

menggunakan anates yang ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.7 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Butir Soal

Kriteria Butir Soal Jumlah

Mudah 6, 8, 10, 13, 15, 30, 41 7

Sedang 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 11, 12, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21,

22, 23, 24, 27, 28, 29, 32, 38, 40, 42, 45 27

Sukar 25, 26, 31, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 43, 44 11

Jumlah 45

4. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan

antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan

rendah.9 Adapun rumus yang digunakan untuk mencari daya pembeda soal

adalah:10

=

keterangan:

D = daya pembeda

BA = jumlah peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB = jumlah peserta kelompok bawah yang menjawab benar

JA = jumlah peserta kelompok atas

9 Ibid,. hlm. 211

10 Ibid,. hlm. 213-214

Page 57: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

44

JB = jumlah peserta kelompok bawah

PA = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB = proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar

Dengan klasifikasi daya pembeda sebagai berikut:

Tabel 3.8 Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Pembeda Klasifikasi

Bertanda negative Sangat Buruk

0.00 – 0.20 Buruk

0.20 – 0.40 Cukup

0.40 – 0.70 Baik

0.70 – 1.00 Sangat Baik

Dalam penelitian ini analisis daya pembeda tiap butir soal dihitung

dengan menggunakan anates yang ditampilkan dalam tabel berikut :

Tabel 3.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Soal

Kriteria Butir Soal Jumlah

Sangat Buruk 2, 3, 14, 34, 39 5

Buruk 4, 13, 19, 24, 40, 45 6

Cukup 1, 6, 8, 10, 17, 23, 26, 28, 31, 32, 33,

36, 41

13

Baik 5, 7, 11, 12, 15, 16, 18, 20, 21, 22, 25,

27, 29, 35, 37, 38, 42, 43

18

Sangat Baik 9, 30, 44 3

Total 45

H. Teknik Analisis Data

Data yang diperoleh melalui instrumen penelitian, kemudian diolah dan

dianalisis agar hasilnya dapat menjawab pertanyaan peneliti dan menguji

hipotesis. Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu dilakukan pengujian

Page 58: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

45

prasyarat analisis data, yaitu uji normalitas dan homogenitas guna mengetahui

apakah data yang diperoleh terdistribusi normal dan mempunyai ragam yang

homogen atau tidak.

1. Uji Prasyarat Analisis Data

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui normal atau tidaknya distribusi

sampel yang diteliti. Uji normalitas yang digunakan yaitu uji Liliefors (Lo)

dilakukan dengan langkah-langkah berikut:11

1) Menentukan taraf signifikansi (α), yaitu misalkan pada α = 5% (0,05) dengan

hipotesis yang akan diuji:

H0 : sampel berasal dari populasi berdistribusi normal

H1 : sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal, dengan kriteria

pengujian:

Jika Lo = L hitung < Ltabel terima H0

Jika Lo = L hitung > Ltabel tolak H0

2) Lakukan langkah-langkah pengujian normalitas berikut:

a) Data pengamatan X1, X2, X3, ... , Xn dijadikan bilangan baku z1, z2, z3, ... ,

zn dengan menggunakan rumus

zi =

Keterangan:

zi = skor baku

Xi = skor data

= mean/rata-rata

s = simpangan baku/standar deviasi

b) Untuk setiap bilangan baku ini dengan menggunakan daftar distribusi

normal baku, kemudian dihitung peluang

F(zi) = P (z < zi)

11

Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, (Jakarta: Ufuk Press, 2012), hlm. 131-

132.

Page 59: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

46

c) Selanjutnya dihitung proporsi z1, z2, z3, ... , zn yang lebih kecil atau sama

dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi) maka:

S(zi) =

d) Hitung selisih F(zi) - S(zi), kemudian tentukan harga mutlaknya.

e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih

tersebut, sebagai harga Lo atau Lhitung.

Untuk menerima atau menolak H0, dilakukan dengan cara

membandingkan Lo ini dengan nilai Ltabel yang didapat dari tabel Liliefors untuk

taraf nyata (signifikansi) α = 0,05. Hasil uji normalitas kelas eksperimen dan kelas

kontrol dapat dilihat pada lampiran.

b. Uji Homogenitas

Setelah kedua sampel penelitian dinyatakan berdistribusi normal, langkah

selanjutnya adalah mencari nilai homogenitasnya. Dalam penelitian ini, nilai

homogenitas diperoleh dengan melakukan uji Fisher, dengan rumus:12

dengan:

Kriteria pengujian:

1) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi

yang homogen.

2) Jika Fhitung > Ftabel, maka Ha diterima, kedua kelompok dapat dikatakan berasal

dari populasi yang tidak homogen.

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk melakukan uji Fisher

adalah:

1) Menetapkan hipotesis, dalam bentuk:

12

Sudjana, Metoda Statistika, (Bandung: Tarsito, 2005), hlm. 249-250

Page 60: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

47

2) Membagi data menjadi dua kelompok.

3) Mencari simpangan baku dari masing-masing kelompok.

4) Menentukan Fhitung dengan rumus:

5) Menentukan kriteria pengujian dalam bentuk:

a) Jika Fhitung < Ftabel, maka H0 diterima, kedua kelompok berasal dari populasi

yang homogen.

b) Jika Fhitung > Ftabel, maka Hi diterima, kedua kelompok dapat dikatakan

berasal dari populasi yang tidak homogen.

6) Mencari dk pembilang (varians terbesar) dan dk penyebut (varians terkecil),

dengan rumus:

dk1 = n-1

dk2 = n-2

7) Menentukan Fhitung dan Ftabel, kemudian membandingkan hasil Fhitung dan Ftabel

berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.

Uji homogenitas digunakan untuk menguji kesamaan varians dari skor

pada kedua kelompok penelitian. Hasil uji homogenitas kelas eksperimen dan

kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran.

2. Pengujian Hipotesis

Setelah melakukan pengujian prasyarat, langkah selanjutnya adalah

melakukan uji hipotesis dengan menggunakan uji-t. Rumus yang digunakan untuk

melakukan uji t adalah:13

dengan:

13

Ibid,. hlm. 239

Page 61: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

48

Keterangan:

= rata-rata skor kelompok eksperimen

= rata-rata skor kelompok kontrol

= varians gabungan

= varians kelompok eksperimen

= varians kelompok kontrol

= jumlah anggota sampel kelompok eksperimen

= jumlah anggota sampel kelompok kontrol

Langkah mengajukan hipotesis adalah sebagai berikut:

a. Uji kesamaan dua rata-rata hasil pretest, dalam bentuk:

H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

Ha: X Y, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

skor pretest kelas kontrol dengan kelas eksperimen.

b. Uji kesamaan dua rata-rata posttest

H0: X = Y, artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

skor postest kelas kontrol dengan kelompok eskperimen.

Ha: X Y, yang artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata

score postest kelas ekpserimen dengan kelas kontrol.

Setelah selesai melakukan hipotesis uji kesamaan dua rata-rata pretest

dan postest kedua sampel, langkah selanjutnya adalah:

a. Menghitung nilai thitung dengan menggunakan rumus uji-t

b. Menentukan derajat kebebasan (dk), dengan rumus:

dk = (n1 – 1) +( n2 – 1)

c. Menetukan nilai ttabel dengan

Page 62: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

49

d. Menguji hipotesis dengan ketentuan:

Jika ttabel thitung ttabel maka H0 diterima dan

jika thitung -ttabel atau thitung ttabel, maka Ha diterima.

I. Hipotesis Statistik

Hipotesis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

H0 :

Ha :

Keterangan:

Ho= tidak terdapat perbedaan penggunaan metode eksperimen verifikasi terhadap

hasil belajar siswa MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta pada konsep benda

dan sifatnya.

Ha= terdapat perbedaan penggunaan metode eksperimen verifikasi terhadap hasil

belajar siswa MI. Tarbiyah Al-Islamiyah Jakarta pada konsep benda dan

sifatnya.

rata-rata hasil belajar IPA siswa yang menggunakan metode eksperimen

verifikasi

rata-rata hasil belajar IPA siswa yang menggunakan metode demonstrasi

Page 63: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

50

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil perhitungan pretest dan posttest kelompok eksperimen

dan kelompok kontrol yang terdiri dari 34 siswa, diperoleh rekapitulasi data

sebagai berikut:

Tabel 4.1 Rekapitulasi Data Hasil Pretest dan Posttest Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol

Distribusi Pretest Posttest

Frekuensi Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

Nilai Terendah 24 32 68 48

Nilai Tertinggi 64 72 92 76

Mean 45,14 48,58 82,22 65,14

Median 44,5 46,28 83 65,35

Modus 34 43,17 88,91 61,38

Standar Deviasi 12,78 10,61 6,91 7,12

Sebelum melakukan penelitian terhadap kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol, dilakukan pretest untuk mengetahui kemampuan awal siswa.

Dari hasil pretest diketahui rata-rata nilai kelompok eksperimen 45,14 dan rata-

rata nilai kelompok kontrol 48,58. Hal ini menunjukkan bahwa kedua kelas

tersebut mempunyai kemampuan awal yang tidak jauh berbeda sebelum diberikan

perlakukan.

Setelah mengetahui kemampuan awal siswa, selanjutnya adalah

memberikan perlakuan terhadap kelas eksperimen dengan metode eksperimen,

dan kelas kontrol dengan metode demonstrasi. Tabel diatas menunjukkan bahwa

terjadi perubahan setelah diberikan perlakuan. Perubahan terbesar terjadi pada

kelas eksperimen, yaitu terjadinya kenaikan nilai rata-rata dari 45,14 menjadi

82,22, yaitu sebesar 37,08. Demikian pula pada kelas kontrol yang mengalami

kenaikan nilai rata-rata dari 48,58 menjadi 65,14 yaitu sebesar 16,56. Artinya

Page 64: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

51

kenaikan nilai rata-rata setelah perlakuan pada kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan kelas kontrol.

Analisis data pretest kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdasarkan

jenjang kognitif ditunjukan pada diagram berikut:

Gambar 4.1 Diagram Persentase Data Pretest Berdasarkan Jenjang Kognitif

Pemahaman Konsep Siswa

Keterangan:

C1 = Jenjang kognitif tingkat pengetahuan

C2 = Jenjang kognitif tingkat pemahaman

C3 = Jenjang kognitif tingkat penerapan

Gambar 4.1 menunjukkan persentase pretest kelas eksperimen dan kelas

kontrol berdasarkan jenjang kognitif C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3

(penerapan). Pada diagram di atas, terlihat bahwa persentase data pretest untuk

kelas eksperimen pada jenjang kognitif C1, C2 terlihat lebih rendah dibandingkan

dengan kelas kontrol. Akan tetapi, persentase pada jenjang kognitif C3 kelas

eksperimen memperoleh hasil persentase lebih tinggi dibanndingkan kelas

kontrol. Perbedaan tersebut disebabkan karena masing-masing kelompok belum

diberikan perlakuan sehingga kemampuan siswa tidak merata pada semua jenjang

pemahaman.

Analisis data posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol berdasarkan

jenjang kognitif ditunjukan pada diagram berikut:

Page 65: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

52

Gambar 4.2 Diagram Persentase Data Postest Berdasarkan Jenjang Kognitif

Pemahaman Konsep Siswa

Keterangan:

C1 = Jenjang kognitif tingkat pengetahuan

C2 = Jenjang kognitif tingkat pemahaman

C3 = Jenjang kognitif tingkat penerapan

Gambar 4.2 menunjukkan persentase postest kelas eksperimen dan kelas

kontrol berdasarkan jenjang kognitif C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3

(penerapan). Pada diagram di atas, terlihat bahwa persentase data postest untuk

kelas eksperimen disegala jenjang kognitif baik C1, C2, dan C3 memperoleh hasil

lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Hal ini disebabkan karena

perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas

eksperimen yang diberi perlakuan dengan metode eksperimen memperoleh hasil

postest yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol yang diberi perlakuan

dengan metode demonstrasi.

Untuk mengetahui lebih jelas perbedaan aspek kognitif mana saja yang

mengalami kenaikan secara nyata dapat dilihat pada gambar persentase aspek

kognitif dibawah ini:

Page 66: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

53

Gambar 4.3 Diagram Persentase Pretest dan Postest Berdasarkan Jenjang

Kognitif Pemahaman Konsep Siswa Kelas Eksperimen dan

Kelas Kontrol

Pada gambar 4.3 di atas diketahui bahwa hasil posttest kedua kelompok

mengalami peningkatan. Terlihat bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan

siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol pada hasil pretest dan posttest-nya.

Setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelas eksperimen yang

menggunakan metode eksperimen dan kelas kontrol menggunakan metode

demonstrasi, ternyata hasil belajar siswa kelas eksperimen memperoleh hasil

tertinggi di setiap jenjang dibandingkan dengan kelas kontrol. Pada jenjang

kognitif tingkat C1 hasil yang diperoleh kedua kelompok tidak jauh berbeda, yaitu

86,27 untuk kelas eksperimen dan 83,01 untuk kelas kontrol. Pada jenjang

kognitif tingkat C2, dan C3 diperoleh hasil yang jauh berbeda antara kelas

ekperimen dan kelas kontrol. Pada jenjang kognitif tingkat C2 hasil yang diperoleh

kelas eksperimen adalah 83,46, sedangkan kelas kontrol adalah 53,31. Kemudian

pada jenjang kognitif tingkat C3 hasil yang diperoleh kelas eksperimen adalah

73,53, sedangkan kelas kontrol adalah 55,51.

Page 67: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

54

1. Hasil Analisis

a. Hasil Uji Prasyarat Analisis

Setelah data hasil penelitian di dapat, maka data akan dianalisis. Sebelum

melakukan analisis, terlebih dahulu dilakukan pengujian prasyarat analisis data,

yaitu uji normalitas dan homogenitas untuk mengetahui apakah data yang

diperoleh berdistribusi normal dan mempunyai ragam yang homogen atau tidak.

Adapun hasil yang didapat setelah dilakukan pengujian prasyarat analisis data

adalah sebagai berikut:

1) Uji Normalitas

Dalam penelitian ini, uji normalitas didapat dengan menggunakan rumus

Liliefors. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berdistribusi

normal atau tidak, dengan ketentuan data berdistribusi normal jika memenuhi

kriteria Lo < Ltabel diukur pada taraf signifikansi tertentu.

Hasil uji normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat

dilihat pada tabel 4.6 berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas Pretest-Posttest

Statistik Eksperimen Kontrol

Pretest Posttest Pretest Posttest

N 34 34 34 34

44,58 81,29 48,47 64,70

S 12,34 7,67 10,22 7,06

Lo 0,1403 0,1163 0,1405 0,1427

Ltabel 0,1519 0,1519 0,1519 0,1519

Kesimpulan Normal Normal Normal Normal

Berdasarkan tabel 4.6, hasil uji normalitas untuk data pretest dan posttest

dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai

kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 34 adalah 0,1519 untuk kedua

sampel penelitian. Dari kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil

pretest dan posttest kedua kelompok eksperimen dan kontrol berdistribusi normal

karena memenuhi kriteria Lo < Ltabel.

Page 68: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

55

2) Uji Homogenitas

Setelah kedua kelompok sampel penelitian dinyatakan berdistribusi

normal, selanjutnya dicari nilai homogenitas. Dalam penelitian ini homogenitas

didapat dengan menggunakan uji Fisher. Kriteria pengujian yang digunakan yaitu

kedua kelompok dinyatakan homogen apabila Fhitung < Ftabel diukur pada taraf

signifikansi dan tingkat kepercayaan tertentu, hasil uji homogenitas kedua

kelompok sampel penelitian dapat dilihat deperti pada tabel 4.7 berikut ini:

Tabel 4.3 Hasil Uji Homogenitas Pretest- Posttest

Statistik Pretest Posttest

Eksperimen Kontrol Eksperimen Kontrol

S2

152,37 104,5 58,88 49,91

Fhitung 1,45 1,18

Ftabel 1,79 1,79

Kesimpulan Homogen Homogen

Berdasarkan tabel 4.7, hasil uji homogenitas untuk data pretest didapat

Fhitung = 1,45 dan data posttest didapat Fhitung = 1,18. Dengan taraf signifikan 95%

(α = 0,05) dengan derajat kebebasan (dk1) = 33 dan (dk2) = 33 didapat

Ftabel = 1,79. Dari kedua data tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar

dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen karena

memenuhi kriteria Fhitung < Ftabel.

b. Hasil Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil

belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,

sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis

data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji-t dengan kriteria pengujian

yaitu jika thitung < ttabel maka H0 diterima, Ha ditolak. Jika thitung > ttabel maka H0

ditolak, Ha diterima.

Perhitungan lengkap hasil pengujian hipotesis data pretest dan postest

kelas eksperimen maupun kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. Berikut

adalah tabel pengujian hipotesis penelitian data pretest dan posttest.

Page 69: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

56

Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis

Data

Statistik

Sampel

(n) Mean thitung ttabel Kesimpulan

Pre

test

Eksperimen 34 44,59

71,28 -0,22 2,00 thitung < ttabel

H0 diterima Kontrol 34 48,47

Post

test

Eksperimen 34 81,29

7,375 9,26 2,00 thitung > ttabel

H0 ditolak Kontrol 34 64,71

Dari tabel 4.8 hasil perhitungan uji hipotesis di atas, nilai pretest kelas

eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung

pretest sebesar -0,22 dengan ttabel 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung

pretest lebih kecil dibandingkan dengan ttabel. Berdasarkan kriteria pengujian yang

telah ditetapkan, yaitu: jika thitung < ttabel, maka Ho diterima dan dapat dinyatakan

bahwa tidak terdapat pengaruh metode eksperimen verifikasi terhadap hasil

belajar siswa. Dengan demikian, kedua kelas tersebut layak dijadikan sampel

penelitian.

Untuk nilai postest kelas eksperimen dan kelas kontrol pada taraf

signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung posttest sebesar 9,26 dengan ttabel 2,00, maka

dapat dilihat bahwa hasil thitung postest lebih besar dibandingkan dengan ttabel.

Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika thitung > ttabel,

maka Ha diterima, dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh metode

eksperimen verifikasi terhadap hasil belajar siswa. Dari hasil posttest¸ rata-rata

hasil belajar siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil

belajar kelas kontrol.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang

signifikan pada penggunaan metode eksperimen verifikasi terhadap hasil belajar

siswa pada konsep benda dan sifatnya. Hal ini terlihat dari hasil uji hipotesis

bahwa thitung > ttabel yaitu 9,26 > 2,00, maka Ha diterima dan Ho ditolak. Selain itu,

Page 70: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

57

terlihat juga dari nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih tinggi

dibandingkan dengan kelas kontrol, yaitu 82,22 untuk kelas eksperimen dan 65,14

untuk kelas kontrol.

Jika hasil belajar dalam penelitian ini dilihat dari jenjang kognitifnya,

maka akan terlihat bahwa di kelas eksperimen mengalami kenaikan di setiap

jenjangnya (C1, C2, C3) dibandingkan kelas kontrol. Pada jenjang kognitif C1 kelas

eksperimen memperoleh persentase sebesar 86,27 sedangkan kelas kontrol

memperoleh 83,01. Hal ini disebabkan karena dalam proses belajar dengan

metode eksperimen siswa menjadi aktif karena siswa melakukan sebuah

percobaan dengan menggunakan alat peraga sederhana. Dengan percobaan

(eksperimen), siswa dilatih untuk merekam semua data fakta yang diperolehnya

melalui hasil pengamatan dan bukan data opini hasil rekayasa pemikiran. Siswa

belajar tidak hanya menghafal teori tetapi mencoba untuk mempraktikkannya,

sehingga teori yang dipelajari lebih lama tersimpan dalam ingatan siswa. Sejalan

dengan pemikiran Zulfiani,dkk bahwa metode eksperimen, diyakini sebagai

metode yang tepat dalam mengerjakan konsep-konsep sains, karena sains berasal

dari hal-hal yang bersifat fakta.1

Kemudian pada jenjang kognitif C2 juga mengalami kenaikan yaitu kelas

eksperimen memperoleh persentase sebesar 83,46 dan 53,31 untuk kelas kontrol.

Adanya diskusi setelah siswa melakukan eksperimen menambah pemahaman

siswa baik secara lisan maupun tulisan karena selain melakukan percobaan, siswa

juga harus membuat laporan praktikum bersama kelompoknya kemudian

menginformasikan dan mengkomunikasikannya kepada teman-teman tentang

hasil eksperimen yang telah dilakukannya. Dengan demikian, siswa dapat

mengingat kembali tentang hasil eksperimennya dan memperoleh tambahan

informasi tentang hal-hal yang mungkin tidak didapatkannya pada saat

pelaksanaan eksperimen. Hal inilah yang membuat jenjang kognitif C2 pada kelas

eksperimen mengalami peningkatan.

1 Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta,

2009), hlm. 104

Page 71: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

58

Selanjutnya, pada jenjang kognitif C3 persentase untuk kelas eksperimen

juga lebih tinggi yaitu 73,53 dan kelas kontrol 55,51. Hal ini disebabkan karena

siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri,

mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, keadaan atau proses sesuatu serta

siswa dapat menarik suatu kesimpulan dari proses yang dialaminya. Hal ini

sejalan dengan pernyataan I hear and I forget, I see and I remember, I do and I

understand.2 Begitu pula dengan pendapat Martinis Yamin yang menyatakan

bahwa dengan melibatkan siswa berperan dalam kegiatan pembelajaran, berarti

mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimiliki siswa secara penuh.3

Dengan melakukan percobaan, diskusi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan

hasil percobaan kepada orang lain, siswa dapat memahami konsep IPA secara

sistematis khususnya pada konsep benda dan sifatnya sehingga membuahkan hasil

belajar yang lebih baik. Sejalan dengan pendapat Bruner bahwa belajar penemuan

sesuai dengan pencarian pengetahuan secara aktif oleh manusia, dan dengan

sendirinya memberikan hasil yang paling baik.4

Sementara itu, kegiatan pembelajaran dengan metode demonstrasi

dilaksanakan dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang

suatu proses, situasi atau benda tertentu. Sebagai metode penyajian, demonstrasi

tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru karena dalam proses

demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan. Pembelajaran dengan

metode demonstrasi menjadi kurang efektif karena tidak di ikuti oleh aktivitas di

mana siswa turut serta dalam bereksperimen. Siswa hanya memperhatikan

peragaan yang dilakukan oleh guru sehingga pengalaman yang dirasakan berbeda

dengan siswa yang diberi perlakuan metode eksperimen. Hal inilah yang

menyebabkan banyak siswa mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal latihan

yang sama dengan soal yang diberikan pada kelas eksperimen yang menggunakan

metode eksperimen.

2 Asep Herry Hernawan, dkk, Belajar Dan Pembelajaran SD, (Bandung: UPI PRESS),

hlm. 3 3 Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2010), hlm.

78 4 Ari Widodo, dkk, Pendidikan IPA Di SD, (Bandung: UPI PRESS, 2007), hlm.28

Page 72: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

59

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan, dapat disimpulkan

bahwa metode eksperimen lebih efektif dalam pembelajaran IPA pada konsep

benda dan sifatnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, hal ini perlu

diungkapkan agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi siapa saja

yang memerlukan hasil penelitian ini.

1. Dalam menerapkan metode eksperimen ini, peneliti tidak menggunakan

lembar observasi yang berguna untuk mengetahui ketercapaian siswa saat

kegiatan eksperimen berlangsung.

2. Manajemen waktu dalam pembelajaran ini sangatlah penting karena dalam

pembelajaran ini dilakukan beberapa tahapan sehingga diperlukan waktu

yang lebih lama.

Page 73: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan

pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa metode eksperimen

verifikasi memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa

kelas V pada konsep benda dan sifatnya. Hal ini dapat dilihat dari hasil

perhitungan uji-t untuk data posttest diperoleh nilai thitung > ttabel yaitu sebesar 9,26

> 2,00. Jadi dapat dinyatakan bahwa hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak. Selain

itu, dapat dilihat juga pada kelas eksperimen mengalami kenaikan yang signifikan

disetiap jenjang kognitifnya (C1, C2, C3), yaitu 32,68 untuk C1, 41,92 untuk C2,

dan 36,03 untuk C3.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, saran yang dapat

diajukan untuk penelitian selanjutnya adalah:

1. Pada peneliti selanjutnya agar menggunakan lembar observasi untuk

mengetahui ketercapaian proses pembelajaran saat kegiatan eksperimen

berlangsung.

2. Membuat angket yang berguna untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa

terhadap kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen.

3. Mengatur waktu dengan baik agar semua tahapan dalam eksperimen

terlaksana dan selesai tepat waktu.

Page 74: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

61

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Cet. Ke-14

Jakarta: Rineka Cipta, 2010.

----------------------- Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,

2007.

Basyirudin, Usman. Metodologi Pembelajaran Agama Islam, Jakarta: Ciputat

Pers. 2002.

Cahyati, Rama. Strategi Pembelajaran Eksperimen diakses dari

http://ramacahyati8910.wordpress.com/2012/11/15/strategi-

pembelajaran-eksperimen/ pada tanggal 14 Feb 2013.

Dahar, Ratna Wilis dan Liliasari. Interaksi Belajar Mengajar IPA, Jakarta:

Universitas Terbuka,1986.

Devi, Poppy Kamalia. Keterampilan Proses dalam Pembelajaran IPA untuk Guru

SMP, Modul diakses dari

http://www.p4tkipa.net/modul/Tahun2010/BERMUTU/MGMP/Ketera

mpilan%20Proses%20dalam%20Pembelajaran%20IPA.pdf pada

tanggal 01 Februari 2013.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. Strategi Belajar-Mengajar, Jakarta:

PT. Rineka Cipta, 1996.

Fathurrohman, Pupuh dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar,

Bandung: PT. Refika Aditama, 2007.

Gunawan, Imam dan Anggarini Retno Palupi, Taksonomi Bloom- Revisi Ranah

Kognitif: Kerangka Landasan Untuk Pembelajaran, Pengajaran, dan

Penilaian, diakses dari

http://www.ikippgrimadiun.ac.id/ejournal/sites/default/files/2_Imamgun

%20&%20Anggarini_Taksonomi%20Bloom%20%E2%80%93%20Re

visi%20Ranah%20Kognitif%20Kerangka%20Landasan%20untuk%20

Pembelajaran,%20Pengajaran,%20&%20Penilaian.pdf

Hernawan, Asep Herry, dkk. Belajar Dan Pembelajaran SD, Bandung: UPI

PRESS

Ikhsan, Fuad. Dasar-dasar Kependidikan, Jakarta: PT.Rineka Cipta, 2001.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2011.

Nasution, Noehi. Pendidikan IPA di SD, (Jakarta: Universitas Terbuka,2005

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011.

Roestiyah dan Yumiati Suharto, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Bina Aksara,

1985.

Rustaman, Nuryani, dkk. Strategi Pembelajaran Biologi, Jakarta: Universitas

Terbuka, 2007.

Samatowa, Usman. Pembelajaran IPA Di Sekolah Dasar, Jakarta: PT.Indeks,

2010.

Sobur, Alex. Psikologi Umum, Bandung: CV.Pustaka Setia, 2003.

Sudijono, Anas. Pengantar Evaluasi Pendidikan, Cet.11, Jakarta: PT.

RajaGrafindo Persada, 2011.

Page 75: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

62

Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005

Sudjana, Nana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008.

----------------- dan Ibrahim, Penelitian dan Penilaian Pendidikan, Bandung: CV.

Sinar Baru, 1989.

Sukardi, Evaluasi Pendidikan: Prinsip dan Operasionalnya, Jakarta: Bumi

Aksara, 2011.

Supardi, Aplikasi Statistika dalam Penelitian, Jakarta: Ufuk Press, 2012.

Suprianti, Dhia. Penggunaan Metode Eksperimen Dalam Pembelajaran IPA

diakses dari http://dhiasuprianti.wordpress.com/penggunaan-metode-

eksperimen-dalam-pembelajaran-ipa/ pada tanggal 03 Feb 2013.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Cet. 15

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.

--------------------- Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru, Cet. Ke-16

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010.

Widodo, Ari, dkk. Pendidikan IPA Di SD, Bandung: UPI PRESS, 2007.

Winataputra, Udin S. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Universitas Terbuka,

2005.

Yamin, Martinis. Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta: Gaung Persada Press, 2010.

Zulfiani,dkk. Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta, 2009.

Page 76: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

63

LAMPIRAN I

Lampiran 1.1 Kisi-Kisi Instrumen

1.2 Soal Uji Coba Instrumen

1.3 Hasil Anates

1.4 Kisi-Kisi Tabel Instrumen Valid

1.5 Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

1.6 Instrumen

Page 77: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

64

Lampiran 1.1

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI BENDA DAN SIFAT

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Satuan Pendidikan : MI. Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Kelas/Semester : V (Lima) / I (Satu)

Alokasi Waktu : 2 x 30 menit

Jumlah soal : 45 PG

Bentuk Soal : Pilihan Ganda

Standar Kompetensi : 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses

Kompetensi

Dasar

Konsep Indikator

Pembelajaran

Naskah Soal Jenjang

Kognitif

Kunci

Jawaban

4.1

Mendeskripsikan

hubungan antara

sifat bahan

dengan bahan

penyusunnya,

misalnya

benang, kain,

dan kertas

Sifat Bahan Menjelaskan sifat bahan

dengan bahan

penyusunnya

1. Susunan atau gabungan dari beberapa serat disebut

a. serat c. kain

b. benang d. tali

C1 Bahan-bahan yang

menyusun tali adalah

serat. Serat merupakan

bagian dasar dari tali

dan bentuknya berupa

untaian yang tidak

dapat dipisah lagi.

Gabungan dari

beberapa serat akan

membentuk benang.

Jawaban : B

2. Kayu banyak digunakan untuk peralatan dapur. Hal

ini disebabkan karena …

a. kayu memiliki sifat kuat

b. kayu memiliki sifat lentur

c. kayu tidak menghantarkan panas

C2 Kayu memiliki sifat

tidak menghantarkan

panas. Oleh karena itu,

perabot dapur yang

biasa digunakan di

Page 78: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

65

d. kayu mudah sekali patah rumah banyak

mengguanakan kayu

sebagai gagangnya.

Jawaban : C

3. Berikut ini contoh-contoh serat alam, kecuali …

a. serat ijuk c. serat nilon

b. serat sutra d. serat wol

C2 Serat alam berasal dari

alam, contohnya serat

kapas, serat ijuk, serat

wol. Yang tidak

termasuk serat alam

adalah serat nilon

karena terbuat dari

serat sintetis (buatan).

Jawaban : C

4. Sifat benang yang paling kuat terdapat pada …

a. benang jahit c. kain songket

b. benang sulaman d. benang layang-layang

C1 Benang laying-layang

tersusun dari senar.

Senar merupakan serat

yang berasal dari

plastic sehingga

benang laying-layang

lebih kuat

dibandingkan benag

jahit, sulaman dan kain

songket yang terbuat

dari serat kapas.

Jawaban : D

5. Perhatikan gambar berikut: C3 Serat wol merupakan

serat yang berasal dari

bulu domba.

Jawaban : D

Page 79: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

66

Rambut atau bulu hewan tersebut dapat

menghasilkan serat …

a. kapas c. sutra

b. rami d. wol

6. Perhatikan gambar berikut:

Jenis benang yang tepat untuk digunakan pada alat

tersebut adalah …

a. wol c. nilon

b. jahit d. kasur

C3 Benang nilon dibuat

dari bahan sintetis

sehingga lebih cocok

digunakan pada alat

pancing. Berbeda

dengan benang jahit,

benang kasur dan wol

yang terbuat dari serat

alami.

Jawaban : C

Mengidentifikasi

hubungan antara sifat

dengan bahan

penyusunnya

7. Benang nilon terbuat dari bahan …

a. hewan c. serat kayu

b. tumbuhan d. sintetis

C1 Benang nilon

merupakan benang

yang dibuat dari bahan

sintetis (buatan).

Jawaban : D

Page 80: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

67

8. Bahan yang memiliki sifat lentur, kenyal, tidak

menghantarkan listrik, panas, kuat, dan mudah

dibentuk adalah …

a. karet c. kayu

b. kaca d. benang

C2 Karet memiliki sifat

lentur, kenyal, tidak

menghantarkan listrik,

panas, kuat, dan

mudah dibentuk.

Jawaban : A

9. Kertas tahan air karena adanya lapisan plastik pada

permukaannya disebut kertas …

a. HVS c. karton

b. manila d. minyak

C1 Kertas minyak

merupakan kertas

tahan air yang terdapat

lapisan plastic

dipermukaannya.

Jawaban : D

10. Bahan yang memiliki sifat tembus pandang, mudah

pecah tetapi mudah dibentuk, dan warnanya bening

adalah …

a. kayu c. batu

b. kaca d. benang

C2 Kaca memiliki sifat

tembus pandang,

mudah dibentuk,

mudah pecah dan

warnanya bening.

Jawaban : B

11. Pernyataan berikut ini benar, kecuali …

a. sebuah benda dapat dibuat dari berbagai jenis

benda

b. jenis benda yang berbeda dapat dibuat dari jenis

bahan yang sama

c. jenis benda yang sama dapat dibuat dari jenis

bahan yang berbeda

d. berbagai jenis benda hanya dapat dibuat dari

satu macam bahan

C3 Benda-benda yang kita

gunakan terbuat dari

bahan dengan sifat

tertentu. Pemilihan

bahan sesuai dengan

kegunaannya. Sifat

suatu bahan tergantung

dari penyusunnya.

Sifat bahan meliputi

kekuatan, kelenturan,

halus atau kasar. Suatu

benda dibuat

Page 81: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

68

berdasarkan sifat-sifat

bahan tersebut. Tidak

mungkin suatu benda

yang memiliki banyak

fungsi hanya disusun

satu macam bahan

saja.

Jawaban : D

12. Dari uji penyerapan air terhadap beberapa jenis

kertas, diperoleh hasil berikut :

Jenis kertas Air yang diserap

I

II

III

IV

+++

++

++++

+ *tanda + menunjukkan banyaknya air yang diserap

Jenis kertas yang paling cocok untuk bahan tisu

yaitu …

a. I c. III

b. II d. IV

C3 Tisu merupakan bahan

yang sangat tipis dan

lembut sehingga ketika

dimasukkan ke dalam

air maka akan

menyerap banyak air.

Jawaban : C

Menyebutkan sifat-sifat

bahan di lingkungan

sekitar berdasarkan

bahan penyusunnya

13. Perabot di rumah yang disusun oleh bahan berupa

kaca adalah …

a. kursi c. lemari

b. meja d. cermin rias

C1 Cermin rias

merupakan salah satu

contoh perabot rumah

tangga yang disusun

dari kaca sedangkan

kursi, meja dan lemari

disusun dari kayu.

Jawaban : D

14. Karpet, gorden, sajadah, baju, dan celana

merupakan benda-benda yang disusun oleh

kumpulan-kumpulan tali, yaitu …

C2 Tali merupakan

gabungan dari

beberapa benang yang

Page 82: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

69

a. benang c. kain

b. wol d. kaca

menjadi satu. Karpet,

gorden, sajadah, baju

dan celana merupakan

benda-benda yang

disusun oleh

kumpulan-kumpulan

tali, yaitu benang.

Jawaban : A

15. Baju seragam sekolah terbuat dari kain …

a. katun c. wol

b. sutra d. sintetis

C1 Kain katun banyak

digunakan untuk

membuat pakaian.

Salah satunya adalah

seragam sekolah.

Pakaian yang terbuat

dari bahan kapas atau

kain katun relative

lebih nyaman

dikenakan karena

mudah menyerap

keringat.

Jawaban : A

16. Kain katun banyak dipilih untuk bahan pakaian

daripada nilon, karena kain katun …

a. lebih tahan air

b. bersifat menyerap keringat

c. lentur dan mudah di cuci

d. mudah di jahit

C2 Kain katun merupakan

kain yang terbuat dari

bahan kapas. Serat

kapas memiliki sifat

yang lentur, lembut,

serta mudah menyerap

air. Oleh karena itu,

serat dari bahan kapas

banyak digunakan

untuk membuat

Page 83: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

70

pakaian karena mudah

menyerap keringat.

Jawaban : B

Kompetensi

Dasar

Konsep Indikator

Pembelajaran

Naskah Soal Jenjang

Kognitif

Kunci

Jawaban

17. Sebuah benda mempunyai permukaan halus dan

mengkilap, maka pernyataan di bawah ini yang

paling tepat untuk benda tersebut adalah …

a. benda itu mudah pecah

b. benda itu tahan terhadap panas

c. sangat baik memantulkan cahaya

d. sangat baik menghantarkan listrik

C3 Benda yang

mempunyai

permukaan halus dan

mengkilap adalah

kaca. Kaca memiliki

sifat tembus pandang,

bening dan mudah

pecah.

Jawaban : A

4.2

Menyimpulkan

hasil

penyelidikan

tentang

perubahan

sifat benda,

baik sementara

atau tetap

Faktor

Perubahan

Sifat Benda

Menjelaskan sifat-sifat

benda

18. Jas hujan dibuat dari bahan yang bersifat …

a. kedap air c. menyerap air

b. menyerap panas d. tidak mudah kusut

C1 Jas hujan terbuat dari

bahan plastik. Plastik

bersifat kedap air atau

tahan air.

Jawaban : A

19. Kapur tulis dapat digores dengan kuku karena …

a. kapur tulis bersifat keras

b. kapur tulis bersifat lentur

c. kuku bersifat keras

d. kuku bersifat lentur

C2 Kekerasan adalah

kemampuan suatu

benda untuk menahan

goresan. Kuku dapat

menggores kapur

berarti kuku bersifat

keras.

Jawaban : C

20. Ban sepeda dibuat dari bahan karet karena

memiliki sifat …

a. kuat c. anti gores

b. lentur d. mudah patah

C1 Karet merupakan

bahan yang banyak

digunakan untuk

pembuatan ban

Page 84: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

71

kendaraan bermotor

karena karet memiliki

sifat lentur, kuat atau

tahan lama.

Jawaban : B

21. Berikut yang akan terjadi ketika sampah dibakar,

kecuali …

a. bentuknya berubah

b. terhirup bau busuk

c. bentuknya tidak berubah

d. warna sampah berubah

C2 Ketika sampah dibakar

maka yang akan

terjadi adalah terhirup

bau busuk, warna

sampah berubah dan

bentuknya pun juga

berubah.

Jawaban : C

22. Benang yang terbuat dari serat nilon memiliki

kekuatan yang lebih baik dibandingkan benang

yang terbuat dari serat wol. Ini menunjukkan

bahwa …

a. sifat suatu benda dipengaruhi oleh bentuknya

b. sifat suatu benda dipengaruhi oleh warnanya

c. sifat suatu benda dipengaruhi oleh jenis bahan

yang menyusun benda tersebut

d. sifat suatu benda dipengaruhi oleh benda itu

sendiri

C3 Sifat suatu bahan

tergantung dari

penyusunnya. Serat

nilon merupakan serat

yang terbuat dari

bahan sintetis

sedangkan serat wol

terbuat dari bulu

hewan. Serat yang

terbuat dari bahan

sintetis lebih kuat

dibandingkan serat

yang terbuat dari bulu

hewan.

Jawaban : C

23. Berikut ini merupakan sifat-sifat benda yaitu:

1. kuat 4. penghantar listrik

2. lentur 5. mudah dibentuk

3. tahan panas

C3 Kayu memiliki sifat

tidak menghantarkan

panas, kuat dan mudah

Page 85: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

72

Yang termasuk sifat-sifat kayu adalah …

a. 1 dan 2 c. 3 dan 4

b. 2 dan 3 d. 1 dan 5

dibentuk.

Jawaban : D

Mengidentifikasi

perubahan sifat benda

dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya

24. Pada proses pembusukkan perubahan yang terjadi

meliputi kekerasan, bau, dan …

a. bentuk

b. rasa

c. warna

d. jawaban a dan c benar

C1 Pada proses

pembusukkan

perubahan yang terjadi

adalah kekerasan, bau,

bentuk dan warna.

Jawaban : D

25. Berikut ini merupakan perubahan sifat benda :

1.

2.

3.

4.

Perubahan sifat benda yang dipengaruhi oleh

pemanasan adalah …

a. 1 dan 4 c. 1 dan 2

b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

C3 Pemanasan

mengakibatkan

terjadinya perubahan

wujud benda.

Contohnya adalah es

krim meleleh setelah

mengalami pemanasan

sedangkan air

menguap setelah

mengalami

pemanasan.

Jawaban : C

26. Di bawah ini yang merupakan faktor-faktor yang

dapat membuat benda mengalami perubahan,

C2 Faktor-faktor

perubahan sifat benda

Page 86: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

73

kecuali …

a. pembusukkan c. pencairan

b. pemanasan d. pendinginan

diantaranya

pemanasan,

pendinginan,

pembusukkan,

perkaratan,

pembakaran.

Jawaban : C

27. Perubahan wujud benda dari zat cair menjadi zat

padat disebabkan karena proses …

a. pembakaran c. pendinginan

b. pemanasan d. perkaratan

C1 Pendinginan

menyebabkan benda

mengalami perubahan

wujud yaitu zat cair

menjadi zat padat.

Jawaban : C

28. Perhatikan gambar di bawah ini:

Sina melakukan sebuah eksperimen. Ia ingin

melakukan percobaan mengenai perubahan sifat

benda. Salah satu bahan yang digunakan adalah

lilin. Sina menyalakan lilin tersebut dengan korek

api. Hal yang terjadi setelah lilin dipanaskan oleh

Sina adalah …

a. lilin berwujud cair, bentuknya meleleh dan

warnanya putih bening

b. lilin berwujud padat, berbentuk silinder,

warnanya putih bening

C3 Lilin yang dipanaskan

akan mengalami

perubahan wujud

menjadi cair,

bentuknya meleleh dan

waranya berubah

menjadi putih bening.

Jawaban : A

Page 87: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

74

c. lilin berwujud cair, bentuknya silinder,

warnanya putih kusam

d. lilin berwujud padat, bentuknya meleleh, dan

warnanya putih bening

29. Benda-benda berikut ini dapat mengalami proses

perkaratan apabila terkena air atau uap air dalam

waktu yang lama, kecuali …

a.

b.

c.

d.

C2 Proses perkaratan akan

terjadi jika sebuah

bendadidiamkan dan

terkena air dan panas

matahari dalam waktu

yang lama. Contoh:

besi, rantai sepeda,

tiang listrik, logam.

Jawaban : A

Page 88: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

75

Kompetensi

Dasar

Konsep Indikator

Pembelajaran

Naskah Soal Jenjang

Kognitif

Kunci

Jawaban

4.2

Menyimpulkan

hasil

penyelidikan

tentang

perubahan

sifat benda,

baik sementara

atau tetap

Perubahan

Sifat Benda

Menjelaskan pengertian

perubahan sifat benda

baik sementara maupun

tetap

30. Perubahan benda yang dapat kembali ke wujud

semula disebut …

a. perubahan sementara

b.. perubahan tetap

c. perubahan bentuk

d. perubahan warna

C1 Perubahan sementara

adalah perubahan

benda yang dapat

kembali ke wujud

semula.

Jawaban : A

31. Pernyataan yang tidak tepat mengenai perubahan

tetap adalah …

a. perubahan tetap merupakan perubahan yang

tidak dapat kembali ke wujud semula

b. perubahan tetap menghasilkan zat baru

c. perubahan tetap merupakan perubahan yang

dapat kembali ke wujud semula

d. perubahan tetap disebut juga perubahan kimia

C2 Perubahan tetap atau

perubahan kimia

merupakan perubahan

yang tidak dapat

kembali ke bentuk

semula. Perubahan ini

menghasilkan zat baru.

Jawaban : C

32. Perhatikan pernyataan di bawah ini :

1. perubahan yang dapat kembali ke bentuk semula

2. perubahan yang tidak menghasilkan zat baru

3. perubahan yang tidak dapat kembali ke bentuk

semula

4. perubahan yang menghasilkan zat baru

Yang termasuk pengertian dari perubahan sifat

sementara yaitu …

a. 1 dan 2 c. 2 dan 3

b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

C3 Perubahan bersifat

sementara adalah

perubahan benda yang

dapat kembali ke

wujud semula dan

tidak menghasilkan zat

baru.

Jawaban : A

33. Pernyataan yang tepat mengenai perubahan

sementara adalah …

a. perubahan sementara menghasilkan zat baru

b. perubahan sementara merupakan perubahan

C2 Perubahan sementara

adalah perubahan

benda yang dapat

kembali ke wujud

Page 89: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

76

benda yang tidak dapat kembali ke wujud

semula

c. perubahan sementara disebut juga perubahan

kimia

d. perubahan sementara merupakan perubahan

benda yang dapat kembali ke wujud semula

semula.

Jawaban : D

Membedakan perubahan

sifat baik sementara

maupun tetap

34. Perhatikan gambar berikut:

Kayu yang dibakar akan mengalami perubahan

yang bersifat tetap. Perubahan tetap bisa disebut

juga dengan …

a. perubahan fisika

b. perubahan bentuk

c. perubahan kimia

d. perubahan warna

C1 Perubahan tetap bisa

juga disebut dengan

perubahan kimia

karena perubahan tetap

menghasilkan zat baru.

Jawaban : C

35. Salah satu ciri perubahan benda yang bersifat tetap

adalah …

a. dapat kembali ke bentuk semula

b. tidak menghasilkan zat baru

c. tidak terjadi perubahan bentuk

d. tidak dapat kembali ke bentuk semula

C2 Ciri dari perubahan

bersifat tetap yaitu

menghasilkan zat baru

dan tidak dapat

kembali ke bentuk

semula.

Jawaban : D

36. Perhatikan pernyataan di bawah ini:

1. perubahan sifat sementara dapat kembali ke

bentuk semula

C3 Perubahan bersifat

sementara adalah

perubahan yang dapat

Page 90: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

77

2. perubahan sifat tetap tidak dapat kembali ke

bentuk semula

3. perubahan sifat sementara dan tetap tidak

menghasilkan zat baru

Pernyataan yang benar adalah …

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 2 d. benar semua

kembali ke bentuk

semula sedangkan

perubahan bersifat

tetap adalah perubahan

yang tidak dapat

kembali ke bentuk

semula.

Jawaban : B

37. Perhatikan gambar berikut:

Cokelat yang meleleh merupakan salah satu contoh

dari perubahan fisika. Perubahan fisika biasa

disebut juga dengan …

a. perubahan bentuk

b. perubahan bau

c. perubahan tetap

d. perubahan sementara

C1 Perubahan sementara

bisa disebut juga

dengan perubahan

fisika karena tidak

menghasilkan zat baru.

Jawaban : D

38. Yang termasuk ciri dari perubahan sementara yaitu

a. dapat kembali ke bentuk semula

b. tidak terjadi perubahan warna

c. tidak dapat kembali ke bentuk semula

d. menghasilkan zat baru

C2 Ciri dari perubahan

bersifat sementara

adalah dapat kembali

ke wujud semula.

Jawaban : A

39. Pernyataan yang benar mengenai perbedaan dari

perubahan tetap dan sementara yaitu …

a. perubahan tetap dan sementara akan

menghasilkan zat baru

C2 Perubahan bersifat

sementara adalah

perubahan yang dapat

kembali ke bentuk

Page 91: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

78

b. perubahan tetap tidak menghasilkan zat baru

sedangkan perubahan sementara menghasilkan

zat baru

c. perubahan tetap menghasilkan zat baru

sedangkan perubahan sementara tidak

menghasilkan zat baru

d. jawaban a, b, dan c benar

semula dan tidak

menghasilkan zat baru

sedangkan perubahan

tetap tidak dapat

kembali ke wujud

semula tetapi

menghasilkan zat baru.

Jawaban : C

Menyebutkan benda-

benda yang memiliki

perubahan sementara

maupun tetap

40. Perhatikan gambar!

Ibu ingin membuat kue. Hal yang pertama

dilakukan adalah mencairkan mentega. Mentega

akan mencair ketika dipanaskan. Jika cairan

mentega kembali didinginkan oleh Ibu, yang terjadi

yaitu …

a. mentega menguap

b. mentega memadat kembali

c. mentega berubah menjadi minyak

d. mentega tidak mengalami perubahan

C2 Mentega jika

dipanaskan akan

mencair / meleleh. Jika

mentega didiamkan

maka mentega akan

memadat kembali

seperti semula.

Jawaban : B

41. Berikut ini merupakan peristiwa perubahan sifat

benda yaitu:

1.

C3 Contoh dari peristiwa

perubahan bersifat

sementara diantaranya

es krim dan lilin. Es

krim dan lilin jika

mengalami pemenasan

akan meleleh namun

sifat ini hanya

sementara. Karena es

Page 92: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

79

2.

3.

4.

Yang termasuk contoh peristiwa perubahan bersifat

sementara adalah …

a. 1 dan 2 c. 2 dan 3

b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

krim ketika

didinginkan akan

memadat kembali.

Begitu pula dengan

lilin.

Jawaban : B

42. Perubahan yang bersifat tetap terjadi pada

peristiwa …

a.

b.

C1 Contoh peristiwa dari

perubahan bersifat

tetap terjadi pada

kertas yang dibakar

karena kertas yang

dibakar akan

menghasilkan zat baru.

Jawaban : C

Page 93: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

80

c.

d.

43. Plastik tidak dapat kembali ke wujud semula

setelah dibakar. Ini menunjukkan bahwa …

a. plastik mudah dibentuk

b. plastik tahan panas

c. plastik tidak menghasilkan zat baru

d. plastik menghasilkan zat baru

C3 Plastik yang dibakar

merupakan contoh dari

perubahan bersifat

tetap karena plastic

jika dibakar akan

menghasilkan zat baru.

Jawaban : D

44. Perubahan yang bersifat sementara terjadi pada

peristiwa …

a.

b.

c.

C1 Contoh peristiwa

bersifat sementara

terjadi pada lilin yang

dibakar. Setelah api

dimatikan cairan lilin

akan memadat kembali

ke bentuk semula.

Artinya lilin tersebut

tidak menghasilkan zat

baru.

Jawaban : C

Page 94: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

81

d.

45. Perhatikan gambar berikut:

Batu es yang mencair merupakan contoh dari

peristiwa …

a. perubahan sementara

b. perubahan tetap

c. perubahan bentuk

d. perubahan warna

C1 Batu es yang mencair

merupakan contoh dari

perubahan sementara.

Karena es yang

mencair akan kembali

padat jika dinginkan

kembali.

Jawaban : A

Page 95: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

82

Lampiran 1.2

SOAL UJI COBA INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR

TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : ……………………………...

Hari/Tanggal : ....................................... Kelas : ...........................................

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar!

1. Susunan atau gabungan dari beberapa serat

disebut …

a. serat c. kain

b. benang d. tali

2. Kayu banyak digunakan untuk peralatan

dapur. Hal ini disebabkan karena …

a. kayu memiliki sifat kuat

b. kayu memiliki sifat lentur

c. kayu tidak menghantarkan panas

d. kayu mudah sekali patah

3. Berikut ini contoh-contoh serat alam,

kecuali …

a. serat ijuk c. serat nilon

b. serat sutra d. serat wol

4. Sifat benang yang paling kuat terdapat

pada …

a. benang jahit

b. benang sulaman

c. kain songket

d. benang layang-layang

5. Perhatikan gambar berikut:

Rambut atau bulu hewan tersebut dapat

menghasilkan serat …

a. kapas c. sutra

b. rami d. wol

6. Lihat gambar di bawah ini:

Jenis benang yang tepat untuk digunakan

pada alat tersebut adalah …

a. wol c. nilon

b. jahit d. kasur

7. Benang nilon terbuat dari bahan …

a. hewan c. serat kayu

b. tumbuhan d. sintetis

8. Bahan yang memiliki sifat lentur, kenyal,

tidak menghantarkan listrik, panas, kuat,

dan mudah dibentuk …

a. karet c. kayu

b. kaca d. benang

9. Kertas tahan air karena adanya lapisan

plastik pada permukaannya disebut kertas

a. HVS c. karton

b. manila d. minyak

10. Bahan yang memiliki sifat tembus

pandang, mudah dibentuk, mudah pecah,

dan warnanya bening adalah …

a. kayu c. batu

b. kaca d. benang

11. Pernyataan berikut ini adalah benar,

kecuali …

a. sebuah benda dapat dibuat dari

berbagai jenis benda

b. jenis benda yang berbeda dapat dibuat

dari jenis bahan yang sama

c. jenis benda yang sama dapat dibuat

dari jenis bahan yang berbeda

Page 96: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

83

d. berbagai jenis benda hanya dapat

dibuat dari satu macam bahan

12. Dari uji penyerapan air terhadap beberapa

jenis kertas, diperoleh hasil berikut :

Jenis kertas Air yang diserap

I

II

III

IV

+++

++

++++

+ *tanda + menunjukkan banyaknya air yang diserap

Jenis kertas yang paling cocok untuk

bahan tisu yaitu …

a. I c. III

b. II d. IV

13. Perabot di rumah yang disusun oleh bahan

berupa kaca adalah …

a. kursi c. lemari

b. meja d. cermin rias

14. Karpet, gorden, sajadah, baju, dan celana

merupakan benda-benda yang disusun

oleh kumpulan-kumpulan tali, yaitu …

a. benang c. kain

b. wol d. kaca

15. Baju seragam sekolah terbuat dari kain …

a. katun c. wol

b. sutra d. sintetis

16. Kain katun banyak dipilih untuk bahan

pakaian daripada nilon, karena kain katun

a. lebih tahan air

b. bersifat menyerap keringat

c. lentur dan mudah di cuci

d. mudah di jahit

17. Sebuah benda mempunyai permukaan

halus dan mengkilap, maka pernyataan di

bawah ini yang paling tepat untuk benda

tersebut adalah …

a. benda itu mudah pecah

b. benda itu tahan terhadap panas

c. sangat baik memantulkan cahaya

d. sangat baik menghantarkan listrik

18. Jas hujan dibuat dari bahan yang bersifat

a. kedap air

b. menyerap panas

c. menyerap air

d. tidak mudah kusut

19. Kapur tulis dapat digores dengan kuku

karena …

a. kapur tulis bersifat keras

b. kapur tulis bersifat lentur

c. kuku bersifat keras

d. kuku bersifat lentur

20. Ban sepeda dibuat dari bahan karet karena

memiliki sifat …

a. kuat c. anti gores

b. lentur d. mudah patah

21. Berikut yang akan terjadi ketika sampah

dibakar, kecuali …

a. bentuknya berubah

b. terhirup bau busuk

c. bentuknya tidak berubah

d. warna sampah berubah

22. Benang yang terbuat dari serat nilon

memiliki kekuatan yang lebih baik

dibandingkan benang yang terbuat dari

serat wol. Ini menunjukkan bahwa …

a. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

bentuknya

b. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

warnanya

c. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

jenis bahan yang menyusun benda

tersebut

d. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

benda itu sendiri

23. Berikut ini merupakan sifat-sifat benda

yaitu:

1. kuat 4. penghantar listrik

2. lentur 5. mudah dibentuk

3. tahan panas

Yang termasuk sifat-sifat kayu adalah …

a. 1 dan 2 c. 3 dan 4

b. 2 dan 3 d. 1 dan 5

24. Pada proses pembusukkan perubahan yang

terjadi meliputi kekerasan, bau, dan …

a. bentuk

b. rasa

c. warna

d. jawaban a dan c benar

25. Berikut ini merupakan perubahan sifat

benda:

1.

2.

Page 97: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

84

3.

4.

Perubahan sifat benda yang dipengaruhi

oleh pemanasan adalah …

a. 1 dan 4 c. 1 dan 2

b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

26. Di bawah ini yang merupakan faktor-

faktor yang dapat membuat benda

mengalami perubahan, kecuali …

a. pembusukkan c. pencairan

b. pemanasan d. pendinginan

27. Perubahan wujud benda dari zat cair

menjadi zat padat disebabkan karena

proses …

a. pembakaran

b. pemanasan

c. pendinginan

d. perkaratan

28. Perhatikan gambar berikut!

Sina melakukan sebuah eksperimen. Ia

ingin melakukan percobaan mengenai

perubahan sifat benda. Salah satu bahan

yang digunakan adalah lilin. Sina

menyalakan lilin tersebut dengan korek

api. Hal yang terjadi setelah lilin

dipanaskan adalah …

a. lilin berwujud cair, bentuknya meleleh

dan warnanya putih bening

b. lilin berwujud padat, berbentuk

silinder, warnanya putih bening

c. lilin berwujud cair, bentuknya silinder,

warnanya putih kusam

d. lilin berwujud padat, bentuknya

meleleh, dan warnanya putih bening

29. Benda-benda berikut ini dapat mengalami

proses perkaratan apabila terkena air atau

uap air dalam waktu yang lama, kecuali …

a.

b.

c.

d.

30. Perubahan benda yang dapat kembali ke

wujud semula disebut …

a. perubahan sementara

b.. perubahan tetap

c. perubahan bentuk

d. perubahan warna

31. Pernyataan yang tidak tepat mengenai

perubahan tetap adalah …

a. perubahan tetap merupakan perubahan

yang tidak dapat kembali ke wujud

semula

b. perubahan tetap menghasilkan zat baru

c. perubahan tetap merupakan perubahan

yang dapat kembali ke wujud semula

d. perubahan tetap disebut juga perubahan

kimia

32. Perhatikan pernyataan di bawah ini :

1. perubahan yang dapat kembali ke

bentuk semula

2. perubahan yang tidak menghasilkan zat

baru

3. perubahan yang tidak dapat kembali ke

bentuk semula

4. perubahan yang menghasilkan zat baru

Yang termasuk pengertian dari perubahan

sifat sementara yaitu …

a. 1 dan 2 c. 2 dan 3

b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

33. Pernyataan yang tepat mengenai

perubahan sementara adalah …

a. perubahan sementara menghasilkan zat

baru

Page 98: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

85

b. perubahan sementara merupakan

perubahan benda yang tidak dapat

kembali ke wujud semula

c. perubahan sementara disebut juga

perubahan kimia

d. perubahan sementara merupakan

perubahan benda yang dapat kembali

ke wujud semula

34. Perhatikan gambar di bawah ini!

Kayu yang dibakar akan mengalami

perubahan yang bersifat tetap. Perubahan

tetap bisa disebut juga dengan …

a. perubahan fisika

b. perubahan bentuk

c. perubahan kimia

d. perubahan warna

35. Salah satu ciri perubahan benda yang

bersifat tetap adalah …

a. dapat kembali ke bentuk semula

b. tidak menghasilkan zat baru

c. tidak terjadi perubahan bentuk

d. tidak dapat kembali ke bentuk semula

36. Perhatikan pernyataan di bawah ini:

1. perubahan sifat sementara dapat

kembali ke bentuk semula

2. perubahan sifat tetap tidak dapat

kembali ke bentuk semula

3. perubahan sifat sementara dan tetap

tidak menghasilkan zat baru

Pernyataan yang benar adalah …

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 2 d. benar semua

37. Perhatikan gambar di bawah ini!

Cokelat yang meleleh merupakan salah

satu contoh dari perubahan fisika.

Perubahan fisika biasa disebut juga

dengan …

a. perubahan bentuk

b. perubahan bau

c. perubahan tetap

d. perubahan sementara

38. Yang termasuk ciri dari perubahan

sementara yaitu …

a. dapat kembali ke bentuk semula

b. tidak terjadi perubahan warna

c. tidak dapat kembali ke bentuk semula

d. menghasilkan zat baru

39. Pernyataan yang benar mengenai

perbedaan dari perubahan tetap dan

sementara yaitu …

a. perubahan tetap dan sementara akan

menghasilkan zat baru

b. perubahan tetap tidak menghasilkan zat

baru sedangkan perubahan sementara

menghasilkan zat baru

c. perubahan tetap menghasilkan zat baru

sedangkan perubahan sementara tidak

menghasilkan zat baru

d. jawaban a, b, dan c benar

40. Perhatikan gambar!

Ibu ingin membuat kue. Hal yang pertama

dilakukan adalah mencairkan mentega.

Mentega akan mencair ketika dipanaskan.

Jika cairan mentega kembali didinginkan

oleh Ibu, yang terjadi yaitu …

a. mentega menguap

b. mentega memadat kembali

c. mentega berubah menjadi minyak

d. mentega tidak mengalami perubahan

41. Berikut ini merupakan peristiwa

perubahan sifat benda yaitu:

Page 99: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

86

1.

2.

3.

4.

Yang termasuk contoh peristiwa

perubahan bersifat sementara adalah …

a. 1 dan 2 c. 2 dan 3

b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

42. Perubahan yang bersifat tetap terjadi pada

peristiwa …

a.

b.

c.

d.

43. Plastik tidak dapat kembali ke wujud

semula setelah dibakar. Ini menunjukkan

bahwa …

a. plastik mudah dibentuk

b. plastik tahan panas

c. plastik tidak menghasilkan zat baru

d. plastik menghasilkan zat baru

44. Perubahan yang bersifat sementara terjadi

pada peristiwa …

a.

b.

c.

d.

45. Lihat gambar di bawah ini!

Batu es yang mencair merupakan contoh

dari peristiwa …

a. perubahan sementara

b. perubahan tetap

c. perubahan bentuk

d. perubahan warna

Page 100: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

87

Kunci Jawaban Soal Uji Coba Instrumen Penelitian Tes Hasil Belajar

1. B 11. D 21. C 31. C 41. B

2. C 12. C 22. C 32. A 42. C

3. C 13. D 23. D 33. D 43. D

4. D 14. A 24. D 34. C 44. C

5. D 15. A 25. C 35. D 45. A

6. C 16. B 26. C 36. B

7. D 17. A 27. C 37. D

8. A 18. A 28. A 38. A

9. D 19. C 29. A 39. C

10.B 20. B 30. A 40. B

Page 101: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

88

SKOR DATA DIBOBOT ================= Jumlah Subyek = 30 Jumlah butir = 45 Bobot jwb benar = 1 Bobot jwb salah = 0 Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA No Kode/Nama Benar Salah Kosong Skr Asli Skr Bobot 1 30 15 0 30 30 2 32 13 0 32 32 3 22 23 0 22 22 4 22 23 0 22 22 5 30 15 0 30 30 6 23 22 0 23 23 7 22 23 0 22 22 8 21 24 0 21 21 9 31 14 0 31 31 10 15 30 0 15 15 11 21 24 0 21 21 12 24 21 0 24 24 13 23 22 0 23 23 14 28 17 0 28 28 15 19 26 0 19 19 16 22 23 0 22 22 17 27 18 0 27 27 18 22 23 0 22 22 19 14 31 0 14 14 20 29 16 0 29 29 21 34 11 0 34 34 22 21 24 0 21 21 23 19 26 0 19 19 24 17 28 0 17 17 25 14 31 0 14 14 26 32 13 0 32 32 27 25 20 0 25 25 28 18 27 0 18 18 29 9 36 0 9 9 30 37 8 0 37 37 RELIABILITAS TES ================ Rata2= 23,43 Simpang Baku= 6,56 KorelasiXY= 0,65 Reliabilitas Tes= 0,79 Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor Ganjil Skor Genap Skor Total 1 14 15 29 2 15 16 31 3 11 11 22 4 11 11 22 5 17 12 29 6 11 12 23 7 10 12 22 8 12 8 20 9 15 15 30 10 6 8 14 11 12 9 21 12 12 12 24 13 11 12 23 14 15 12 27 15 12 6 18 16 11 11 22

Page 102: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

89

17 13 13 26 18 11 11 22 19 8 5 13 20 15 13 28 21 16 17 33 22 11 10 21 23 9 9 18 24 5 12 17 25 7 6 13 26 14 17 31 27 16 8 24 28 9 8 17 29 5 4 9 30 16 21 37 Kel Unggul & Asor ================= Kelompok Unggul Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 37 1 - - 1 1 - 1 1 1 1 1 2 34 1 - 1 1 1 1 - 1 1 - 1 3 32 1 - - - 1 1 1 1 1 1 1 4 32 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 - 5 31 1 1 1 - 1 1 1 1 1 1 1 6 30 1 - - - 1 1 1 1 1 1 1 7 30 1 - - 1 - 1 1 1 1 1 1 8 29 - 1 1 - 1 1 1 1 1 - - Jml Jwb Benar 7 2 3 4 7 7 7 8 8 6 6 No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 2 1 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 1 3 1 1 - 1 1 - 1 - 1 1 1 1 4 1 - 1 1 1 1 1 - 1 1 - 1 5 - 1 1 1 1 - 1 - 1 1 1 1 6 1 1 - 1 1 - 1 - 1 1 1 1 7 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 1 - 8 1 1 - 1 1 - 1 1 - 1 1 - Jml Jwb Benar 7 6 4 8 8 4 8 4 6 8 6 6 No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 1 - 1 2 - - 1 1 1 1 1 1 1 1 - 1 3 - 1 - 1 1 1 1 1 - - 1 1 4 - 1 1 1 - 1 1 1 1 1 - 1 5 1 - - 1 1 1 1 - - 1 - 1 6 - 1 - 1 1 1 1 1 - - - - 7 1 1 1 1 1 1 1 - 1 - - - 8 1 - - 1 1 1 1 - 1 1 - 1 Jml Jwb Benar 4 5 4 8 6 8 8 5 5 5 1 6 No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 1 1 1 1 1 - 1 1 1 1 - 2 1 - 1 - - 1 1 1 1 1 3 - 1 1 - 1 1 1 - 1 1 4 1 1 1 - - 1 - 1 - 1 5 - - 1 - - - 1 1 1 1 6 - 1 1 - 1 1 1 - 1 1 7 - - 1 - 1 - - - 1 1 8 1 - 1 - - 1 1 - 1 1 Jml Jwb Benar 4 4 8 1 3 6 6 4 7 7

Page 103: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

90

Kelompok Asor Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA No.Urut Kode/Nama Subyek Skor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 19 1 1 1 - - 1 - 1 - 1 - 2 19 1 1 1 - - 1 1 1 - 1 - 3 18 1 - - - 1 1 1 - - - - 4 17 1 - - - - - - 1 - 1 - 5 15 - 1 - 1 - 1 1 1 - 1 1 6 14 - - 1 1 - - - 1 - - - 7 14 - 1 1 1 - - - - 1 - 1 8 9 - - 1 1 1 - - - - - - Jml Jwb Benar 4 4 5 4 2 4 3 5 1 4 2 No.Urut Kode/Nama Subyek 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 1 - - 1 - 1 - - - 1 - - 1 2 1 1 1 1 - - 1 1 - 1 - 1 3 1 - 1 1 - 1 1 - - - - 1 4 - 1 - 1 1 1 - 1 - - - 1 5 - 1 - - - - - 1 - 1 - - 6 1 1 1 1 - - - - - - - - 7 - 1 1 - - - - - - - 1 - 8 - - - - 1 - 1 - 1 1 - - Jml Jwb Benar 3 5 5 4 3 2 3 3 2 3 1 4 No.Urut Kode/Nama Subyek 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 1 - - - - - 1 1 - 1 1 1 - 2 - - - - - - - - - - 1 - 3 - - - 1 - 1 1 - - - 1 - 4 1 - - 1 - - - 1 - 1 - 1 5 1 - - 1 - 1 - 1 - - - - 6 - - 1 - 1 1 - - 1 - - - 7 1 1 - - 1 - - - - - - - 8 - - - - 1 - - - - - - - Jml Jwb Benar 3 1 1 3 3 4 2 2 2 2 3 1 No.Urut Kode/Nama Subyek 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 1 1 - 1 - - 1 - - - 1 2 - - - 1 - - 1 - - 1 3 1 - - - 1 - 1 - - 1 4 - - - 1 1 1 - - - - 5 - - - - - - - - - 1 6 - - 1 - - 1 - - - 1 7 - - 1 1 - - - - - 1 8 - - - - - 1 - - - - Jml Jwb Benar 2 0 3 3 2 4 2 0 0 6 DAYA PEMBEDA ============ Jumlah Subyek= 30 Klp atas/bawah(n)= 8 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA No Butir Kel. Atas Kel. Bawah Beda Indeks DP (%) 1 7 4 3 37,50 2 2 4 -2 -25,00 3 3 5 -2 -25,00 4 4 4 0 0,00 5 7 2 5 62,50

Page 104: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

91

6 7 4 3 37,50 7 7 3 4 50,00 8 8 5 3 37,50 9 8 1 7 87,50 10 6 4 2 25,00 11 6 2 4 50,00 12 7 3 4 50,00 13 6 5 1 12,50 14 4 5 -1 -12,50 15 8 4 4 50,00 16 8 3 5 62,50 17 4 2 2 25,00 18 8 3 5 62,50 19 4 3 1 12,50 20 6 2 4 50,00 21 8 3 5 62,50 22 6 1 5 62,50 23 6 4 2 25,00 24 4 3 1 12,50 25 5 1 4 50,00 26 4 1 3 37,50 27 8 3 5 62,50 28 6 3 3 37,50 29 8 4 4 50,00 30 8 2 6 75,00 31 5 2 3 37,50 32 5 2 3 37,50 33 5 2 3 37,50 34 1 3 -2 -25,00 35 6 1 5 62,50 36 4 2 2 25,00 37 4 0 4 50,00 38 8 3 5 62,50 39 1 3 -2 -25,00 40 3 2 1 12,50 41 6 4 2 25,00 42 6 2 4 50,00 43 4 0 4 50,00 44 7 0 7 87,50 45 7 6 1 12,50 TINGKAT KESUKARAN ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA No Butir Jml Betul Tkt. Kesukaran(%) Tafsiran 1 21 70,00 Sedang 2 16 53,33 Sedang 3 14 46,67 Sedang 4 15 50,00 Sedang 5 21 70,00 Sedang 6 24 80,00 Mudah 7 17 56,67 Sedang 8 22 73,33 Mudah 9 20 66,67 Sedang 10 23 76,67 Mudah 11 11 36,67 Sedang 12 17 56,67 Sedang 13 23 76,67 Mudah 14 17 56,67 Sedang 15 22 73,33 Mudah 16 15 50,00 Sedang 17 14 46,67 Sedang 18 21 70,00 Sedang

Page 105: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

92

19 17 56,67 Sedang 20 20 66,67 Sedang 21 19 63,33 Sedang 22 13 43,33 Sedang 23 18 60,00 Sedang 24 15 50,00 Sedang 25 9 30,00 Sukar 26 6 20,00 Sukar 27 21 70,00 Sedang 28 18 60,00 Sedang 29 20 66,67 Sedang 30 22 73,33 Mudah 31 9 30,00 Sukar 32 15 50,00 Sedang 33 8 26,67 Sukar 34 9 30,00 Sukar 35 9 30,00 Sukar 36 9 30,00 Sukar 37 8 26,67 Sukar 38 18 60,00 Sedang 39 7 23,33 Sukar 40 13 43,33 Sedang 41 22 73,33 Mudah 42 13 43,33 Sedang 43 6 20,00 Sukar 44 9 30,00 Sukar 45 17 56,67 Sedang KORELASI SKOR BUTIR DG SKOR TOTAL ================================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA No Butir Korelasi Signifikansi 1 0,405 Sangat Signifikan 2 -0,165 - 3 -0,208 - 4 -0,108 - 5 0,382 Sangat Signifikan 6 0,369 Sangat Signifikan 7 0,403 Sangat Signifikan 8 0,426 Sangat Signifikan 9 0,617 Sangat Signifikan 10 0,257 - 11 0,442 Sangat Signifikan 12 0,434 Sangat Signifikan 13 0,110 - 14 0,069 - 15 0,508 Sangat Signifikan 16 0,449 Sangat Signifikan 17 0,248 - 18 0,484 Sangat Signifikan 19 0,100 - 20 0,387 Sangat Signifikan 21 0,416 Sangat Signifikan 22 0,337 Signifikan 23 0,255 - 24 0,067 - 25 0,407 Sangat Signifikan 26 0,393 Sangat Signifikan 27 0,495 Sangat Signifikan 28 0,055 - 29 0,420 Sangat Signifikan 30 0,636 Sangat Signifikan 31 0,384 Sangat Signifikan

Page 106: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

93

32 0,284 Signifikan 33 0,415 Sangat Signifikan 34 -0,055 - 35 0,565 Sangat Signifikan 36 0,373 Sangat Signifikan 37 0,380 Sangat Signifikan 38 0,434 Sangat Signifikan 39 -0,037 - 40 0,150 - 41 0,169 - 42 0,442 Sangat Signifikan 43 0,535 Sangat Signifikan 44 0,666 Sangat Signifikan 45 0,205 - Catatan: Batas signifikansi koefisien korelasi sebagaai berikut: df (N-2) P=0,05 P=0,01 df (N-2) P=0,05 P=0,01 10 0,576 0,708 60 0,250 0,325 15 0,482 0,606 70 0,233 0,302 20 0,423 0,549 80 0,217 0,283 25 0,381 0,496 90 0,205 0,267 30 0,349 0,449 100 0,195 0,254 40 0,304 0,393 125 0,174 0,228 50 0,273 0,354 >150 0,159 0,208 Bila koefisien = 0,000 berarti tidak dapat dihitung. KUALITAS PENGECOH ================= Jumlah Subyek= 30 Butir Soal= 45 Nama berkas: D:\SKRIPSIKU\BAB 3\RPP & KISI2\TEST.ANA No Butir a b c d * 1 3++ 21** 3++ 3++ 0 2 8- 5++ 16** 1-- 0 3 12--- 14** 4+ 0-- 0 4 10-- 0-- 5++ 15** 0 5 8--- 0-- 1- 21** 0 6 4-- 0-- 24** 2++ 0 7 10--- 0-- 3+ 17** 0 8 22** 2+ 0-- 6--- 0 9 10--- 0-- 0-- 20** 0 10 7--- 23** 0-- 0-- 0 11 13--- 0-- 6++ 11** 0 12 13--- 0-- 17** 0-- 0 13 7--- 0-- 0-- 23** 0 14 17** 0-- 3+ 10--- 0 15 22** 0-- 3++ 5-- 0 16 12--- 15** 3+ 0-- 0 17 14** 6++ 4+ 6++ 0 18 21** 2+ 2+ 5- 0 19 17** 4++ 0-- 9--- 0 20 10--- 20** 0-- 0-- 0 21 6- 0-- 19** 5+ 0 22 3+ 0-- 13** 14--- 0 23 11--- 0-- 1-- 18** 0 24 12--- 0-- 3+ 15** 0 25 0-- 0-- 9** 21--- 0 26 14- 0-- 6** 10++ 0 27 4+ 0-- 21** 5- 0 28 18** 0-- 0-- 12--- 0 29 20** 0-- 0-- 10--- 0 30 22** 0-- 0-- 8--- 0

Page 107: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

94

31 8++ 0-- 9** 13-- 0 32 15** 0-- 0-- 15--- 0 33 4+ 0-- 18--- 8** 0 34 12- 0-- 9** 9+ 0 35 5+ 0-- 16--- 9** 0 36 21--- 9** 0-- 0-- 0 37 11+ 0-- 11+ 8** 0 38 18** 5++ 4++ 3+ 0 39 13- 0-- 7** 10+ 0 40 9- 13** 0-- 8+ 0 41 3++ 22** 0-- 5-- 0 42 12--- 0-- 13** 5++ 0 43 18--- 0-- 6+ 6** 0 44 0-- 15--- 9** 6++ 0 45 17** 0-- 6+ 7- 0 Keterangan: ** : Kunci Jawaban ++ : Sangat Baik + : Baik - : Kurang Baik -- : Buruk ---: Sangat Buruk

Page 108: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

Lampiran 1.4

KISI-KISI INSTRUMEN TES HASIL BELAJAR PADA MATERI BENDA DAN SIFAT

TAHUN PELAJARAN 2013/2014

Kompetensi Dasar Konsep Indikator Pembelajaran Tingkatan Kognitif ∑

Soal

%

Soal C1 C2 C3

4.1

Mendeskripsikan

hubungan antara sifat

bahan dan bahan

penyusunnya misalnya

benang, kain, kertas

Sifat Bahan Menjelaskan salah satu sifat bahan

dengan bahan penyusunnya

*1, 4 2, 3 *5,*6 6 13,4%

Mengidentifikasi hubungan antara

salah satu sifat bahan dengan bahan

penyusunnya

*7, *9 *8, 10 *11, *12 6 13,4%

Menyebutkan contoh-contoh dari sifat

bahan yang ada di lingkungan sekitar

13, *15 14, *16

17 5 11,2%

4.2

Menyimpulkan hasil

penyelidikan tentang

perubahan sifat benda,

baik sementara maupun

tetap

Faktor Perubahan

Sifat Benda

Menjelaskan salah satu dari sifat-sifat

benda

*18, *20 19, *21 *22, 23 6 13,4%

Menyebutkan salah satu faktor

penyebab perubahan sifat benda

24, *27 *26, *29 *25, 28 6 13,4%

Perubahan Sifat

Benda

Menjelaskan pengertian perubahan

sifat benda

*30 *31,*33 *32 4 8,9%

Membedakan perubahan sifat benda 34, *37 *35, *38, 39 *36 6 13,4%

Menyebutkan salah satu contoh dari

perubahan sifat benda

*42, *44, 45 40 41, *43 6 13,4%

∑ Soal

16 16 13 45

100% % Soal 36% 36% 29% 100

Ket. * = Soal Valid

95

Page 109: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

96

Lampiran 1.5

Rekapitulasi Hasil Uji Coba Instrumen

Item

No. Validitas Derajat Kesukaran Daya Pembeda Keputusan

1 Valid Sedang Cukup Digunakan

2 Tidak Valid Sedang Sangat Buruk Tidak Digunakan

3 Tidak Valid Sedang Sangat Buruk Tidak Digunakan

4 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan

5 Valid Sedang Baik Digunakan

6 Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan

7 Valid Sedang Baik Digunakan

8 Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan

9 Valid Sedang Sangat Baik Digunakan

10 Tidak Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan

11 Valid Sedang Baik Digunakan

12 Valid Sedang Baik Digunakan

13 Tidak Valid Mudah Buruk Tidak Digunakan

14 Tidak Valid Sedang Sangat Buruk Tidak Digunakan

15 Valid Mudah Baik Digunakan

16 Valid Sedang Baik Digunakan

17 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak Digunakan

18 Valid Sedang Baik Digunakan

19 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan

20 Valid Sedang Baik Tidak Digunakan

21 Valid Sedang Baik Digunakan

22 Valid Sedang Baik Digunakan

23 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak Digunakan

24 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan

25 Valid Sukar Baik Digunakan

26 Valid Sukar Cukup Digunakan

27 Valid Sedang Baik Digunakan

28 Tidak Valid Sedang Cukup Tidak Digunakan

29 Valid Sedang Baik Digunakan

30 Valid Mudah Sangat Baik Tidak Digunakan

31 Valid Sukar Cukup Digunakan

32 Valid Sedang Cukup Digunakan

33 Valid Sukar Cukup Digunakan

34 Tidak Valid Sukar Sangat Buruk Tidak Digunakan

35 Valid Sukar Baik Digunakan

36 Valid Sukar Cukup Digunakan

37 Valid Sukar Baik Digunakan

Page 110: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

97

38 Valid Sedang Baik Digunakan

39 Tidak Valid Sukar Sangat Buruk Tidak Digunakan

40 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan

41 Tidak Valid Mudah Cukup Tidak Digunakan

42 Valid Sedang Baik Digunakan

43 Valid Sukar Baik Digunakan

44 Valid Sukar Sangat Baik Digunakan

45 Tidak Valid Sedang Buruk Tidak Digunakan

Page 111: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

98

SOAL PRETEST HASIL BELAJAR IPA

TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : ……………………………...

Hari/Tanggal : ....................................... Kelas : ...........................................

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar!

1. Susunan atau gabungan dari beberapa serat

disebut …

a. serat c. kain

b. benang d. tali

2. Perhatikan gambar berikut:

Rambut atau bulu hewan tersebut dapat

menghasilkan serat …

a. kapas c. sutra

b. rami d. wol

3. Benang nilon terbuat dari bahan …

a. hewan c. serat kayu

b. tumbuhan d. sintetis

4. Kertas tahan air karena adanya lapisan

plastik pada permukaannya disebut kertas

a. HVS c. karton

b. manila d. minyak

5. Pernyataan berikut ini adalah benar,

kecuali …

a. sebuah benda dapat dibuat dari

berbagai jenis benda

b. jenis benda yang berbeda dapat dibuat

dari jenis bahan yang sama

c. jenis benda yang sama dapat dibuat

dari jenis bahan yang berbeda

d. berbagai jenis benda hanya dapat

dibuat dari satu macam bahan

6. Dari uji penyerapan air terhadap beberapa

jenis kertas, diperoleh hasil berikut :

Jenis kertas Air yang diserap

I

II

III

IV

+++

++

++++

+

*tanda + menunjukkan banyaknya air yang diserap

Jenis kertas yang paling cocok untuk

bahan tisu yaitu …

a. I c. III

b. II d. IV

7. Baju seragam sekolah terbuat dari kain …

a. katun c. wol

b. sutra d. sintetis

8. Kain katun banyak dipilih untuk bahan

pakaian daripada nilon, karena kain katun

a. lebih tahan air

b. bersifat menyerap keringat

c. lentur dan mudah di cuci

d. mudah di jahit

9. Jas hujan dibuat dari bahan yang bersifat

a. kedap air

b. menyerap panas

c. menyerap air

d. tidak mudah kusut

10. Berikut yang akan terjadi ketika sampah

dibakar, kecuali …

a. bentuknya berubah

b. terhirup bau busuk

c. bentuknya tidak berubah

d. warna sampah berubah

11. Benang yang terbuat dari serat nilon

memiliki kekuatan yang lebih baik

dibandingkan benang yang terbuat dari

serat wol. Ini menunjukkan bahwa …

a. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

bentuknya

b. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

warnanya

c. sifat suatu benda dipengaruhi oleh jenis

bahan yang menyusun benda tersebut

d. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

benda itu sendiri

Page 112: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

99

12. Berikut ini merupakan perubahan sifat

benda :

1.

2.

3.

4.

Perubahan sifat benda yang dipengaruhi

oleh pemanasan adalah …

a. 1 dan 4 c. 1 dan 2

b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

13. Di bawah ini yang merupakan faktor-

faktor yang dapat membuat benda

mengalami perubahan, kecuali …

a. pembusukkan

b. pemanasan

c. pendinginan

d. perkaratan

14. Perubahan wujud benda dari zat cair

menjadi zat padat disebabkan karena

proses …

a. pembakaran

b. pemanasan

c. pendinginan

d. perkaratan

15. Benda-benda berikut ini dapat mengalami

proses perkaratan apabila terkena air atau

uap air dalam waktu yang lama, kecuali …

a.

b.

c.

d.

16. Pernyataan yang tidak tepat mengenai

perubahan tetap adalah …

a. perubahan tetap merupakan perubahan

yang tidak dapat kembali ke wujud

semula

b. perubahan tetap menghasilkan zat baru

c. perubahan tetap merupakan perubahan

yang dapat kembali ke wujud semula

d. perubahan tetap disebut juga perubahan

kimia

17. Perhatikan pernyataan di bawah ini :

1. perubahan yang dapat kembali ke

bentuk semula

2. perubahan yang tidak menghasilkan zat

baru

3. perubahan yang tidak dapat kembali ke

bentuk semula

4. perubahan yang menghasilkan zat baru

Yang termasuk pengertian dari perubahan

sifat sementara yaitu …

a. 1 dan 2 c. 2 dan 3

b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

18. Pernyataan yang tepat mengenai

perubahan sementara adalah …

a. perubahan sementara menghasilkan zat

baru

b. perubahan sementara merupakan

perubahan benda yang tidak dapat

kembali ke wujud semula

c. perubahan sementara disebut juga

perubahan kimia

d. perubahan sementara merupakan

perubahan benda yang dapat kembali

ke wujud semula

19. Salah satu ciri perubahan benda yang

bersifat tetap adalah …

a. dapat kembali ke bentuk semula

b. tidak menghasilkan zat baru

c. tidak terjadi perubahan bentuk

d. tidak dapat kembali ke bentuk semula

Page 113: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

100

20. Perhatikan pernyataan di bawah ini:

1. perubahan sifat sementara dapat

kembali ke bentuk semula

2. perubahan sifat tetap tidak dapat

kembali ke bentuk semula

3. perubahan sifat sementara dan tetap

tidak menghasilkan zat baru

Pernyataan yang benar adalah …

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 2 d. benar semua

21. Perhatikan gambar di bawah ini!

Cokelat yang meleleh merupakan salah

satu contoh dari perubahan fisika.

Perubahan fisika biasa disebut juga

dengan …

a. perubahan bentuk

b. perubahan bau

c. perubahan tetap

d. perubahan sementara

22. Yang termasuk ciri dari perubahan

sementara yaitu …

a. dapat kembali ke bentuk semula

b. tidak terjadi perubahan warna

c. tidak dapat kembali ke bentuk semula

d. menghasilkan zat baru

23. Perubahan yang bersifat tetap terjadi pada

peristiwa …

a.

b.

c.

d.

24. Plastik tidak dapat kembali ke wujud

semula setelah dibakar. Ini menunjukkan

bahwa …

a. plastik mudah dibentuk

b. plastik tahan panas

c. plastik tidak menghasilkan zat baru

d. plastik menghasilkan zat baru

25. Perubahan yang bersifat sementara terjadi

pada peristiwa …

a.

b.

c.

d.

Page 114: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

101

SOAL POSTTEST HASIL BELAJAR IPA

TAHUN PELAJARAN 2013-2014

Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam Nama : ……………………………...

Hari/Tanggal : ....................................... Kelas : ...........................................

I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu huruf a, b, c, atau d yang kamu anggap benar!

1. Susunan atau gabungan dari beberapa serat

disebut …

a. serat c. kain

b. benang d. tali

2. Perhatikan gambar berikut:

Rambut atau bulu hewan tersebut dapat

menghasilkan serat …

a. kapas c. sutra

b. rami d. wol

3. Benang nilon terbuat dari bahan …

a. hewan c. serat kayu

b. tumbuhan d. sintetis

4. Kertas tahan air karena adanya lapisan

plastik pada permukaannya disebut kertas

a. HVS c. karton

b. manila d. minyak

5. Pernyataan berikut ini adalah benar,

kecuali …

a. sebuah benda dapat dibuat dari

berbagai jenis benda

b. jenis benda yang berbeda dapat dibuat

dari jenis bahan yang sama

c. jenis benda yang sama dapat dibuat

dari jenis bahan yang berbeda

d. berbagai jenis benda hanya dapat

dibuat dari satu macam bahan

6. Dari uji penyerapan air terhadap beberapa

jenis kertas, diperoleh hasil berikut :

Jenis kertas Air yang diserap

I

II

III

IV

+++

++

++++

+

*tanda + menunjukkan banyaknya air yang diserap

Jenis kertas yang paling cocok untuk

bahan tisu yaitu …

a. I c. III

b. II d. IV

7. Baju seragam sekolah terbuat dari kain …

a. katun c. wol

b. sutra d. sintetis

8. Kain katun banyak dipilih untuk bahan

pakaian daripada nilon, karena kain katun

a. lebih tahan air

b. bersifat menyerap keringat

c. lentur dan mudah di cuci

d. mudah di jahit

9. Jas hujan dibuat dari bahan yang bersifat

a. kedap air

b. menyerap panas

c. menyerap air

d. tidak mudah kusut

10. Berikut yang akan terjadi ketika sampah

dibakar, kecuali …

a. bentuknya berubah

b. terhirup bau busuk

c. bentuknya tidak berubah

d. warna sampah berubah

11. Benang yang terbuat dari serat nilon

memiliki kekuatan yang lebih baik

dibandingkan benang yang terbuat dari

serat wol. Ini menunjukkan bahwa …

a. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

bentuknya

b. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

warnanya

c. sifat suatu benda dipengaruhi oleh jenis

bahan yang menyusun benda tersebut

d. sifat suatu benda dipengaruhi oleh

benda itu sendiri

Page 115: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

102

12. Berikut ini merupakan perubahan sifat

benda :

1.

2.

3.

4.

Perubahan sifat benda yang dipengaruhi

oleh pemanasan adalah …

a. 1 dan 4 c. 1 dan 2

b. 2 dan 3 d. 3 dan 4

13. Di bawah ini yang merupakan faktor-

faktor yang dapat membuat benda

mengalami perubahan, kecuali …

a. pembusukkan

b. pemanasan

c. pendinginan

d. perkaratan

14. Perubahan wujud benda dari zat cair

menjadi zat padat disebabkan karena

proses …

a. pembakaran

b. pemanasan

c. pendinginan

d. perkaratan

15. Benda-benda berikut ini dapat mengalami

proses perkaratan apabila terkena air atau

uap air dalam waktu yang lama, kecuali …

a.

b.

c.

d.

16. Pernyataan yang tidak tepat mengenai

perubahan tetap adalah …

a. perubahan tetap merupakan perubahan

yang tidak dapat kembali ke wujud

semula

b. perubahan tetap menghasilkan zat baru

c. perubahan tetap merupakan perubahan

yang dapat kembali ke wujud semula

d. perubahan tetap disebut juga perubahan

kimia

17. Perhatikan pernyataan di bawah ini :

1. perubahan yang dapat kembali ke

bentuk semula

2. perubahan yang tidak menghasilkan zat

baru

3. perubahan yang tidak dapat kembali ke

bentuk semula

4. perubahan yang menghasilkan zat baru

Yang termasuk pengertian dari perubahan

sifat sementara yaitu …

a. 1 dan 2 c. 2 dan 3

b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

18. Pernyataan yang tepat mengenai

perubahan sementara adalah …

a. perubahan sementara menghasilkan zat

baru

b. perubahan sementara merupakan

perubahan benda yang tidak dapat

kembali ke wujud semula

c. perubahan sementara disebut juga

perubahan kimia

d. perubahan sementara merupakan

perubahan benda yang dapat kembali

ke wujud semula

19. Salah satu ciri perubahan benda yang

bersifat tetap adalah …

a. dapat kembali ke bentuk semula

b. tidak menghasilkan zat baru

c. tidak terjadi perubahan bentuk

d. tidak dapat kembali ke bentuk semula

Page 116: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

103

20. Perhatikan pernyataan di bawah ini:

1. perubahan sifat sementara dapat

kembali ke bentuk semula

2. perubahan sifat tetap tidak dapat

kembali ke bentuk semula

3. perubahan sifat sementara dan tetap

tidak menghasilkan zat baru

Pernyataan yang benar adalah …

a. 1 dan 3 c. 2 dan 3

b. 1 dan 2 d. benar semua

21. Perhatikan gambar di bawah ini!

Cokelat yang meleleh merupakan salah

satu contoh dari perubahan fisika.

Perubahan fisika biasa disebut juga

dengan …

a. perubahan bentuk

b. perubahan bau

c. perubahan tetap

d. perubahan sementara

22. Yang termasuk ciri dari perubahan

sementara yaitu …

a. dapat kembali ke bentuk semula

b. tidak terjadi perubahan warna

c. tidak dapat kembali ke bentuk semula

d. menghasilkan zat baru

23. Perubahan yang bersifat tetap terjadi pada

peristiwa …

a.

b.

c.

d.

24. Plastik tidak dapat kembali ke wujud

semula setelah dibakar. Ini menunjukkan

bahwa …

a. plastik mudah dibentuk

b. plastik tahan panas

c. plastik tidak menghasilkan zat baru

d. plastik menghasilkan zat baru

25. Perubahan yang bersifat sementara terjadi

pada peristiwa …

a.

b.

c.

d.

Page 117: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

104

Kunci Jawaban Soal Pretest dan Postest Hasil Belajar IPA

1. B 11. C 21. D

2. D 12. C 22. A

3. D 13. C 23. C

4. D 14. C 24. D

5. D 15. A 25. C

6. C 16. C

7. A 17. A

8. B 18. D

9. A 19. D

10.C 20. B

Page 118: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

105

LAMPIRAN II

Lampiran 2.1 RPP Kelas Eksperimen

2.2 RPP Kelas Kontrol

3.3 LKS

Page 119: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

106

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : MI. Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : V (Lima)

Semester : I (Satu)

Hari/ Tanggal : 12 November 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan ke : 1

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan

sifat benda sebagai hasil suatu proses

B. Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya,

misalnya benang, kain, dan kertas

C. Indikator Pembelajaran

1. Mengenal sifat-sifat bahan dan penyusunnya

2. Mengidentifikasi hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya

3. Menyebutkan sifat-sifat bahan di lingkungan sekitar berdasarkan bahan

penyusunnya

4. Membuktikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat bahan dan penyusunnya

2. Siswa dapat menunjukkan hubungan antara sifat bahan dengan bahan

penyusunnya

3. Siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat bahan di lingkungan sekitar

berdasarkan bahan penyusunnya

4. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan mengenai sifat bahan dengan

bahan penyusunnya

Page 120: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

107

E. Karakter Siswa Yang Diharapkan

Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung

jawab

F. Materi Ajar

G. Metode / Strategi Pembelajaran

Metode eksperimen

H. Sumber Belajar dan Media

Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008.

Sifat Bahan

Hubungan antara sifat bahan dengan

bahan penyusunnya

Benang Kain Kertas Plastik Karet

Kaca

Berasal

dari:

Kapas

Wol

Sutra

Berasal dari:

Serat alami

(tumbuhan/

hewan)

Serat

sintetis

Berasal

dari:

Kayu

Berasal

dari:

Hasil

olahan

minyak

bumi

Berasal

dari:

Getah

pohon

karet

Berasal dari:

Hasil olahan dari

tambang pasir

kaca

Page 121: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

108

Media: Penggaris plastik, penggaris kayu, penggaris logam, taplak meja kain,

taplak meja plastik, sendok plastik, sendok logam

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Pendahuluan

Memulai pelajaran

dengan berdo’a

bersama

Memberikan ice

breaking, kemudian

mengkondisikan kelas

dengan memperhatikan

sikap dan tempat duduk

siswa

Melakukan pretest,

dengan menanyakan

sifat-sifat bahan dan

penyusunnya yang ada

disekitar mereka.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada

siswa serta manfaatnya

jika siswa mampu

menguasai materi

Berdo’a bersama

Mengikuti ice

breaking kemudian

duduk dengan rapih

Menjawab

pertanyaan pretest

dari guru

Mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Religius

Motivasi

Komunikatif

Disiplin

Rasa ingin

tahu

K

e

g

i

a

t

a

n

I

n

t

i

Eksplorasi

Menbagi siswa menjadi

6 kelompok

Memberikan LKS

(terlampir) kepada

masing-masing

kelompok, kemudian

menjelaskan tata tertib

dalam kerja kelompok

Menjelaskan isi LKS

(terlampir), mengenai

percobaan hubungan

sifat benda berdasarkan

bahan penyusunnya.

Membagikan alat-alat

untuk percobaan

Berkumpul dengan

teman kelompoknya

Menerima LKS yang

diberikan guru,

kemudian

memperhatikan

penjelasan guru

Mendengarkan

penjelasan guru

Memulai kegiatan

percobaan untuk

Disiplin

Kerja sama

Perhatian

Bertanggung

jawab

Page 122: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

109

kepada masing-masing

kelompok

Memerintahkan siswa

untuk menjawab

pertanyaan di LKS

yang telah diberikan

bersama kelompoknya

menyelidiki sifat

benda berdasarkan

bahan penyusunnya

dengan melihat

petunjuk yang ada

pada LKS (terlampir)

Menjawab

pertanyaan-

pertanyaan yang ada

pada LKS dengan

berdiskusi, membuat

kesimpulan mengenai

sifat benda

berdasarkan bahan

penyusunnya

Kerja sama

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Komunikatif

Elaborasi

Meminta masing-

masing perwakilan

kelompok untuk

menjelaskan hasil

percobaannya.

Perwakilan kelompok

maju ke depan kelas

untuk menjelaskan

hasil percobaannya.

Konfirmasi

Memberikan penjelasan

dengan membahas hasil

diskusi tiap-tiap

kelompok

Membuka sesi tanya

jawab bagi peserta

didik yang belum

mengerti dan

memberikan penguatan

Mendengarkan

penjelasan guru

Bertanya hal-hal yang

belum dimengerti

Penutup

Bersama peserta didik

membuat kesimpulan

tentang materi yang

telah dibahas

Memberikan soal

latihan

Membaca do’a

Ikut menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

Mengerjakan soal

latihan

Membaca doa

bersama-sama.

Komunikatif

Bertanggung

jawab

Religius

Page 123: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

110

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Instrumen Soal

Skor Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menjelaskan

sifat-sifat bahan

dan penyusunnya

Tes

tertulis

Essay 1. Antara benang kapas dan

benang nilon, manakah

yang lebih kuat? Jelaskan

alasannya!

2. Mengapa kain katun, kain

wol, dan kain sutra banyak

digunakan untuk membuat

pakaian? Jelaskan

alasanmu!

20

20

Mengidentifikasi

hubungan antara

sifat bahan

dengan bahan

penyusunnya

Tes

tertulis

Essay 3. Jelaskan kelebihan yang

dimiliki karet

dibandingkan dengan

bahan-bahan lainnya!

20

Menyebutkan

sifat-sifat bahan

di lingkungan

sekitar

berdasarkan

bahan

penyusunnya

Tes

tertulis

Essay 4. Sebutkan benda-benda di

rumahmu yang tersusun

atas kayu dan plastik?

5. Sebutkan bahan apa saja

yang menyusun sebuah

bola yang biasa digunakan

dalam pertandingan sepak

bola?

20

20

Kunci jawaban:

1. Benang kapas, karena benang kapas atau benang jahit terbuat dari bahan kapas

yang umumnya lebih kuat daripada benang nilon.

2. Karena kain katun, kain wol, dan kain sutra sama-sama memiliki sifat yang

mudah menyerap keringat, halus dan nyaman ketika dipakai.

3. Kelebihan yang dimiliki karet dibandingkan bahan lainnya adalah memiliki

sifat lentur, tidak menghantarkan listrik dan panas, kuat, dan mudah dibentuk.

4. Benda yang tersusun dari kayu: meja, lemari, kursi.

Benda yang tersusun dari plastik: botol minuman, piring plastik, gelas plastik.

Page 124: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

111

5. Bola yang biasa digunakan di pertandingan sepak bola menggunakan karet

sebagai bahan penyusunnya.

Jakarta, 12 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Yuliah, S.Ag Miftahul Jannah

Nip.197106241999032001

Page 125: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

112

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : MI. Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : V (Lima)

Semester : I (Satu)

Hari/ Tanggal : 14 November 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan ke : 2

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan

sifat benda sebagai hasil suatu proses

B. Kompetensi Dasar

4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik

sementara atau tetap

C. Indikator Pembelajaran

1. Mengenal sifat-sifat benda

2. Mengidentifikasi perubahan sifat benda dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya

3. Menunjukkan hasil percobaan tentang faktor perubahan sifat benda

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat benda

2. Siswa dapat mengkategorikan perubahan sifat benda beserta faktor-faktor

yang mempengaruhinya

3. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan tentang faktor perubahan sifat

benda

E. Karakter Siswa Yang Diharapkan

Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, perhatian, kerja sama,

tanggung jawab

Page 126: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

113

F. Materi Ajar

G. Metode / Strategi Pembelajaran

Metode eksperimen

H. Sumber Belajar dan Media

Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008.

Media: Buah apel, karet gelang, plastik, koran, korek api, pisau cutter, lilin

Faktor Perubahan Sifat

Benda

Sifat benda meliputi:

1. Bentuk

2. Warna

3. Kelenturan

4. Kekerasan

5. Bau

Faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan sifat

benda:

1. Pemanasan

2. Pendinginan

3. Pembakaran

4. Pembusukan

5. Perkaratan

6. Pemuaian dan penyusutan

Page 127: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

114

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Pendahuluan

Memulai pelajaran

dengan berdo’a

bersama

Memberikan ice

breaking, kemudian

mengkondisikan kelas

dengan memperhatikan

sikap dan tempat duduk

siswa

Melakukan pretest,

dengan menanyakan

sifat-sifat bahan dan

penyusunnya yang ada

disekitar mereka.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada

siswa serta manfaatnya

jika siswa mampu

menguasai materi

Berdo’a bersama

Mengikuti ice

breaking kemudian

duduk dengan rapih

Menjawab

pertanyaan pretest

dari guru

Mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Religius

Motivasi

Komunikatif

Disiplin

Rasa ingin

tahu

K

e

g

i

a

t

a

n

I

n

t

i

Eksplorasi

Membagi siswa

menjadi 6 kelompok

Memberikan LKS

(terlampir) kepada

masing-masing

kelompok, kemudian

menjelaskan tata tertib

dalam kerja kelompok

Menjelaskan isi LKS

(terlampir), mengenai

percobaan faktor

perubahan sifat benda

Membagikan alat-alat

untuk percobaan

kepada masing-masing

kelompok

Berkumpul dengan

teman kelompoknya

Menerima LKS yang

diberikan guru,

kemudian

memperhatikan

penjelasan guru

Mendengarkan

penjelasan guru

Memulai kegiatan

percobaan untuk

menyelidiki faktor

perubahan sifat benda

dengan melihat

petunjuk yang ada

Disiplin

Kerja sama

Perhatian

Kerja sama

Page 128: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

115

Memerintahkan siswa

untuk menjawab

pertanyaan di LKS

yang telah diberikan

bersama kelompoknya

pada LKS (terlampir)

Menjawab

pertanyaan-

pertanyaan yang ada

pada LKS dengan

berdiskusi, membuat

kesimpulan mengenai

faktor perubahan sifat

benda

Bertanggung

jawab

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Komunikatif

Elaborasi

Meminta masing-

masing perwakilan

kelompok untuk

menjelaskan hasil

percobaannya.

Perwakilan kelompok

maju ke depan kelas

untuk menjelaskan

hasil percobaannya.

Konfirmasi

Memberikan penjelasan

dengan membahas hasil

diskusi tiap-tiap

kelompok

Membuka sesi tanya

jawab bagi peserta

didik yang belum

mengerti dan

memberikan penguatan

Mendengarkan

penjelasan guru

Bertanya hal-hal yang

belum dimengerti

Penutup

Bersama peserta didik

membuat kesimpulan

tentang materi yang

telah dibahas

Memberikan soal

latihan

Membaca do’a

Ikut menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

Mengerjakan soal

latihan

Membaca doa

bersama-sama.

Komunikatif

Bertanggung

jawab

Religius

Page 129: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

116

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Instrumen Soal

Skor Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menjelaskan sifat-

sifat benda

Tes

tertulis

Essay 1. Kamu mempunyai buah

jeruk. Bagaimana

bentuk, warna,

kelenturan, kekerasan,

dan baunya?

2. Yeni membeli buah

tomat. Ia mengambil

beberapa tomat yang

warnanya merah dan

daging buahnya keras.

Buah tomat yang

berwarna cokelat dan

daging buahnya lunak

tidak dipilih. Mengapa

demikian? Jelaskan!

20

20

Mengidentifikasi

perubahan sifat

benda dan faktor-

faktor yang

mempengaruhinya

Tes

tertulis

Essay 3. Jelaskan mengapa es

krim yang dibiarkan di

udara terbuka, lama-

kelamaan akan

mencair!

4. Jelaskan faktor-faktor

apa saja yang dapat

menyebabkan benda

mengalami perubahan

sifat!

5. Bagaimana keadaan

besi atau rantai sepeda

yang mengalami

perkaratan? Jelaskan

pula apa penyebabnya!

20

20

20

Page 130: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

117

Kunci jawaban:

1. Buah jeruk memiliki bentuk bulat seperti lingkaran, ada yang berwarna hijau

kekuning-kuningan adapula yang berwarna orange, buah jeruk tidak memiliki

sifat kelenturan karena tidak dapat dibengkokkan, jeruk tidak terlalu keras dan

berbau harum.

2. Karena buah tomat yang segar adalah buah tomat yang berwarna merah dan

daging buahnya keras sedangkan buah tomat yang berwarna cokelat dan

dagingnya lunak menunjukkan bahwa buah tomat itu sudah tidak segar lagi

(busuk).

3. Karena es krim tersebut sudah mengalami perubahan wujud ketika dikeluarkan

dari lemari pendingin. Suhu di luar lebih tinggi (panas) dari pada suhu es krim

tersebut sehingga menyebabkan es krim itu mencair.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sifat benda yaitu pemanasan,

pendinginan, pembakaran, pembusukan, perkaratan, pemuaian dan penyusutan.

5. Keadaan besi atau rantai sepeda yang mengalami perkaratan akan berubah

warna dan kekerasannya menjadi rapuh. Hal ini disebabkan karena terkena air,

panas dan dibiarkan dalam waktu yang lama.

Jakarta, 14 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Yuliah, S.Ag Miftahul Jannah

Nip.197106241999032001

Page 131: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

118

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Eksperimen)

Sekolah : MI. Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : V (Lima)

Semester : I (Satu)

Hari/ Tanggal : 21 November 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan ke : 3

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan

sifat benda sebagai hasil suatu proses

B. Kompetensi Dasar

4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik

sementara atau tetap

C. Indikator Pembelajaran

1. Mengetahui pengertian perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap

2. Mencirikan perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap

3. Menyebutkan benda-benda yang memiliki perubahan sementara maupun

tetap

4. Menunjukkan hasil percobaan tentang perubahan sifat benda baik sementara

maupun tetap

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perubahan sifat benda baik sementara

maupun tetap

2. Siswa dapat membedakan perubahan sifat benda baik sementara maupun

tetap

3. Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang memiliki perubahan

sementara maupun tetap

4. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan tentang perubahan sifat benda

baik sementara maupun tetap

Page 132: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

119

E. Karakter Siswa Yang Diharapkan

Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung

jawab

F. Materi Ajar

G. Metode / Strategi Pembelajaran

Metode eksperimen

H. Sumber Belajar dan Media

Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008.

Media: Lilin, kertas HVS, es batu, gula merah, cabai yang segar dan busuk,

korek api, sendok

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Pendahuluan

Memulai pelajaran

dengan berdo’a

bersama

Memberikan ice

breaking, kemudian

mengkondisikan kelas

Berdo’a bersama

Mengikuti ice

breaking kemudian

duduk dengan rapih

Religius

Motivasi

Perubahan sifat benda

Perubahan bersifat

sementara, contoh:

1. Es

2. Gula merah

3. Lilin

Perubahan bersifat tetap,

contoh:

1. Cabai

2. Kertas

3. Buah busuk

Page 133: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

120

dengan memperhatikan

sikap dan tempat duduk

siswa

Melakukan pretest,

dengan menanyakan

sifat-sifat bahan dan

penyusunnya yang ada

disekitar mereka.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada

siswa serta manfaatnya

jika siswa mampu

menguasai materi

Menjawab

pertanyaan pretest

dari guru

Mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Komunikatif

Disiplin

Rasa ingin

tahu

K

e

g

i

a

t

a

n

I

n

t

i

Eksplorasi

Membagi siswa

menjadi 6 kelompok

Memberikan LKS

(terlampir) kepada

masing-masing

kelompok, kemudian

menjelaskan tata tertib

dalam kerja kelompok

Menjelaskan isi LKS

(terlampir), mengenai

percobaan perubahan

sifat benda bersifat

sementara maupun

tetap

Membagikan alat-alat

untuk percobaan

kepada masing-masing

kelompok

Memerintahkan siswa

untuk menjwab

pertanyaan di LKS

yang telah diberikan

bersama kelompoknya

Berkumpul dengan

teman kelompoknya

Menerima LKS yang

diberikan guru,

kemudian

memperhatikan

penjelasan guru

Mendengarkan

penjelasan guru

Memulai kegiatan

percobaan untuk

menyelidiki

perubahan sifat benda

bersifat sementara dan

tetap dengan melihat

petunjuk yang ada

pada LKS (terlampir)

Menjawab

pertanyaan-

pertanyaan yang ada

pada LKS dengan

berdiskusi, membuat

Disiplin

Kerja sama

Perhatian

Kerja sama

Bertanggung

jawab

Page 134: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

121

kesimpulan mengenai

perubahan sifat benda

baik sementara

maupun tetap

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Komunikatif

Elaborasi

Meminta masing-

masing perwakilan

kelompok untuk

menjelaskan hasil

percobaannya.

Perwakilan kelompok

maju ke depan kelas

untuk menjelaskan

hasil percobaannya.

Konfirmasi

Memberikan penjelasan

dengan membahas hasil

diskusi tiap-tiap

kelompok

Membuka sesi tanya

jawab bagi peserta

didik yang belum

mengerti dan

memberikan penguatan

Mendengarkan

penjelasan guru

Bertanya hal-hal yang

belum dimengerti

Penutup

Bersama peserta didik

membuat kesimpulan

tentang materi yang

telah dibahas

Memberikan soal

latihan

Membaca do’a

Ikut menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

Mengerjakan soal

latihan

Membaca doa

bersama-sama.

Komunikatif

Bertanggung

jawab

Religius

Page 135: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

122

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Instrumen Soal

Skor Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menjelaskan

pengertian

perubahan sifat

benda baik

sementara

maupun tetap

Tes

tertulis

Essay 1. Jelaskan yang dimaksud

dengan perubahan sifat

benda yang bersifat

sementara!

2. Jelaskan yang dimaksud

dengan perubahan sifat

benda yang bersifat tetap!

20

20

Membedakan

perubahan sifat

benda baik

sementara

maupun tetap

Tes

tertulis

Essay 3. Tika ingin membuat kue.

Ia memanaskan mentega

dan mencampur tepung

dengan air. Manakah dari

kedua kegiatan tersebut

yang menunjukkan

perubahan yang bersifat

sementara?

20

Menyebutkan

benda-benda yang

memiliki

perubahan

sementara

maupun tetap

Tes

tertulis

Essay 4. Sebutkan benda-benda

yang termasuk dalam

perubahan sifat yang

bersifat sementara!

5. Sebutkan benda-benda

yang termasuk dalam

perubahan sifat yang

bersifat tetap!

20

20

Kunci jawaban:

1. Perubahan sifat benda yang bersifat sementara adalah perubahan benda yang

dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru.

2. Perubahan sifat benda yang bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak

dapat kembali ke wujud semula.

Page 136: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

123

3. Dari bahan yang digunakan Tika dalam membuat kue tersebut yang termasuk

dalam benda yang bersifat sementara adalah mentega yang dipanaskan karena

ketika mentega itu dingin akan kembali padat atu kembali ke bentuk semula.

4. Contoh benda yang bersifat sementara adalah es, gula merah, lilin,dll.

5. Contoh benda yang bersifat tetap adalah cabai, kertas, buah busuk,dll.

Jakarta, 21 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Yuliah, S.Ag Miftahul Jannah

Nip.197106241999032001

Page 137: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

124

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Sekolah : MI. Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : V (Lima)

Semester : I (Satu)

Hari/ Tanggal : 11 November 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan ke : 1

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan

sifat benda sebagai hasil suatu proses

B. Kompetensi Dasar

4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya,

misalnya benang, kain, dan kertas

C. Indikator Pembelajaran

1. Mengenal sifat-sifat bahan dan penyusunnya

2. Mengidentifikasi hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya

3. Menyebutkan sifat-sifat bahan di lingkungan sekitar berdasarkan bahan

penyusunnya

4. Membuktikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan penyusunnya

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat bahan dan penyusunnya

2. Siswa dapat menunjukkan hubungan antara sifat bahan dengan bahan

penyusunnya

3. Siswa dapat mengelompokkan sifat-sifat bahan di lingkungan sekitar

berdasarkan bahan penyusunnya

4. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan mengenai sifat bahan dengan

bahan penyusunnya

Page 138: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

125

E. Karakter Siswa Yang Diharapkan

Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung

jawab

F. Materi Ajar

G. Metode / Strategi Pembelajaran

Metode demonstrasi

H. Sumber Belajar dan Media

Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008.

Sifat Bahan

Hubungan antara sifat bahan dengan

bahan penyusunnya

Benang Kain Kertas Plastik Karet

Kaca

Berasal

dari:

Kapas

Wol

Sutra

Berasal dari:

Serat alami

(tumbuhan/

hewan)

Serat

sintetis

Berasal

dari:

Kayu

Berasal

dari:

Hasil

olahan

minyak

bumi

Berasal

dari:

Getah

pohon

karet

Berasal dari:

Hasil olahan dari

tambang pasir

kaca

Page 139: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

126

Media: Penggaris plastik, penggaris kayu, penggaris logam, taplak meja kain,

taplak meja plastik, sendok plastik, sendok logam

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Pendahuluan

Memulai pelajaran

dengan berdo’a

bersama

Memberikan ice

breaking, kemudian

mengkondisikan kelas

dengan memperhatikan

sikap dan tempat duduk

siswa

Melakukan pretest,

dengan menanyakan

sifat-sifat bahan dan

penyusunnya yang ada

disekitar mereka.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada

siswa serta manfaatnya

jika siswa mampu

menguasai materi

Berdo’a bersama

Mengikuti ice

breaking kemudian

duduk dengan rapih

Menjawab

pertanyaan pretest

dari guru

Mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Religius

Motivasi

Komunikatif

Disiplin

Rasa ingin

tahu

K

e

g

i

a

t

a

n

I

n

t

i

Eksplorasi

Menbagi siswa menjadi

6 kelompok

Memberikan LKS

(terlampir) kepada

masing-masing

kelompok, kemudian

menjelaskan tata tertib

dalam kerja kelompok

Menjelaskan isi LKS

(terlampir), mengenai

percobaan hubungan

sifat benda berdasarkan

bahan penyusunnya.

Mendemonstrasikan

percobaan mengenai

Berkumpul dengan

teman kelompoknya

Menerima LKS yang

diberikan guru,

kemudian

memperhatikan

penjelasan guru

Mendengarkan

penjelasan guru

Memperhatikan

demonstrasi yang

Disiplin

Kerja sama

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Page 140: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

127

sifat benda berdasarkan

bahan penyusunnya

Memerintahkan siswa

untuk menjawab

pertanyaan di LKS

yang telah diberikan

bersama kelompoknya

dilakukan guru

Menjawab

pertanyaan-

pertanyaan yang ada

pada LKS dengan

berdiskusi, membuat

kesimpulan mengenai

sifat benda

berdasarkan bahan

penyusunnya

Bertanggung

jawab

Kerja sama

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Komunikatif

Elaborasi

Meminta masing-

masing perwakilan

kelompok untuk

menjelaskan hasil

diskusinya.

Perwakilan kelompok

maju ke depan kelas

untuk menjelaskan

hasil diskusinya.

Konfirmasi

Memberikan penjelasan

dengan membahas hasil

diskusi tiap-tiap

kelompok

Membuka sesi tanya

jawab bagi peserta

didik yang belum

mengerti dan

memberikan penguatan

Mendengarkan

penjelasan guru

Bertanya hal-hal yang

belum dimengerti

Penutup

Bersama peserta didik

membuat kesimpulan

tentang materi yang

telah dibahas

Memberikan soal

latihan

Membaca do’a

Ikut menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

Mengerjakan soal

latihan

Membaca doa

bersama-sama.

Komunikatif

Bertanggung

jawab

Religius

Page 141: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

128

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Instrumen Soal

Skor Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menjelaskan

sifat-sifat bahan

dan penyusunnya

Tes

tertulis

Essay 1. Antara benang kapas dan

benang nilon, manakah

yang lebih kuat? Jelaskan

alasannya!

2. Mengapa kain katun, kain

wol, dan kain sutra banyak

digunakan untuk membuat

pakaian? Jelaskan

alasanmu!

20

20

Mengidentifikasi

hubungan antara

sifat bahan

dengan bahan

penyusunnya

Tes

tertulis

Essay 3. Jelaskan kelebihan yang

dimiliki karet

dibandingkan dengan

bahan-bahan lainnya!

20

Menyebutkan

sifat-sifat bahan

di lingkungan

sekitar

berdasarkan

bahan

penyusunnya

Tes

tertulis

Essay 4. Sebutkan benda-benda di

rumahmu yang tersusun

atas kayu dan plastik?

5. Sebutkan bahan apa saja

yang menyusun sebuah

bola yang biasa digunakan

dalam pertandingan sepak

bola?

20

20

Kunci jawaban:

1. Benang kapas, karena benang kapas atau benang jahit terbuat dari bahan kapas

yang umumnya lebih kuat daripada benang nilon.

2. Karena kain katun, kain wol, dan kain sutra sama-sama memiliki sifat yang

mudah menyerap keringat, halus dan nyaman ketika dipakai.

3. Kelebihan yang dimiliki karet dibandingkan bahan lainnya adalah memiliki

sifat lentur, tidak menghantarkan listrik dan panas, kuat, dan mudah dibentuk.

4. Benda yang tersusun dari kayu: meja, lemari, kursi.

Benda yang tersusun dari plastik: botol minuman, piring plastik, gelas plastik.

Page 142: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

129

5. Bola yang biasa digunakan di pertandingan sepak bola menggunakan karet

sebagai bahan penyusunnya.

Jakarta, 11 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Yuliah, S.Ag Miftahul Jannah

Nip.197106241999032001

Page 143: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

130

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Sekolah : MI. Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : V (Lima)

Semester : I (Satu)

Hari/ Tanggal : 15 November 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan ke : 2

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan

sifat benda sebagai hasil suatu proses

B. Kompetensi Dasar

4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik

sementara atau tetap

C. Indikator Pembelajaran

1. Mengenal sifat-sifat benda

2. Mengidentifikasi perubahan sifat benda dan faktor-faktor yang

mempengaruhinya

3. Menunjukkan hasil percobaan tentang faktor perubahan sifat benda

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan sifat-sifat benda

2. Siswa dapat mengkategorikan perubahan sifat benda beserta faktor-faktor

yang mempengaruhinya

3. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan tentang faktor perubahan sifat

benda

E. Karakter Siswa Yang Diharapkan

Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, perhatian, kerja sama,

tanggung jawab

Page 144: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

131

F. Materi Ajar

G. Metode / Strategi Pembelajaran

Metode demonstrasi

H. Sumber Belajar dan Media

Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008.

Media: Buah apel, karet gelang, plastik, koran, korek api, pisau cutter, lilin

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Pendahuluan

Memulai pelajaran

dengan berdo’a

bersama

Memberikan ice

breaking, kemudian

Berdo’a bersama

Mengikuti ice

breaking kemudian

Religius

Motivasi

Faktor Perubahan Sifat

Benda

Sifat benda meliputi:

1. Bentuk

2. Warna

3. Kelenturan

4. Kekerasan

5. Bau

Faktor-faktor yang

mempengaruhi perubahan sifat

benda:

1. Pemanasan

2. Pendinginan

3. Pembakaran

4. Pembusukan

5. Perkaratan

6. Pemuaian dan penyusutan

Page 145: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

132

mengkondisikan kelas

dengan memperhatikan

sikap dan tempat duduk

siswa

Melakukan pretest,

dengan menanyakan

sifat-sifat bahan dan

penyusunnya yang ada

disekitar mereka.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada

siswa serta manfaatnya

jika siswa mampu

menguasai materi

duduk dengan rapih

Menjawab

pertanyaan pretest

dari guru

Mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Komunikatif

Disiplin

Rasa ingin

tahu

K

e

g

i

a

t

a

n

I

n

t

i

Eksplorasi

Membagi siswa

menjadi 6 kelompok

Memberikan LKS

(terlampir) kepada

masing-masing

kelompok, kemudian

menjelaskan tata tertib

dalam kerja kelompok

Menjelaskan isi LKS

(terlampir), mengenai

percobaan faktor

perubahan sifat benda

Mendemonstrasikan

percobaan mengenai

faktor perubahan sifat

benda

Memerintahkan siswa

untuk menjawab

pertanyaan di LKS

yang telah diberikan

bersama kelompoknya

Berkumpul dengan

teman kelompoknya

Menerima LKS yang

diberikan guru,

kemudian

memperhatikan

penjelasan guru

Mendengarkan

penjelasan guru

Memperhatikan

demonstrasi yang

dilakukan guru

Menjawab

pertanyaan-

pertanyaan yang ada

pada LKS dengan

berdiskusi, membuat

kesimpulan mengenai

faktor perubahan sifat

benda

Disiplin

Kerja sama

Perhatian

Rasa Ingin

tahu

Bertanggung

jawab

Kerja sama

Page 146: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

133

Elaborasi

Meminta masing-

masing perwakilan

kelompok untuk

menjelaskan hasil

percobaannya.

Perwakilan kelompok

maju ke depan kelas

untuk menjelaskan

hasil percobaannya.

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Komunikatif

Konfirmasi

Memberikan penjelasan

dengan membahas hasil

diskusi tiap-tiap

kelompok

Membuka sesi tanya

jawab bagi peserta

didik yang belum

mengerti dan

memberikan penguatan

Mendengarkan

penjelasan guru

Bertanya hal-hal yang

belum dimengerti

Penutup

Bersama peserta didik

membuat kesimpulan

tentang materi yang

telah dibahas

Memberikan soal

latihan

Membaca do’a

Ikut menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

Mengerjakan soal

latihan

Membaca doa

bersama-sama.

Komunikatif

Bertanggung

jawab

Religius

Page 147: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

134

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Instrumen Soal

Skor Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menjelaskan sifat-

sifat benda

Tes

tertulis

Essay 1. Kamu mempunyai buah

jeruk. Bagaimana

bentuk, warna,

kelenturan, kekerasan,

dan baunya?

2. Yeni membeli buah

tomat. Ia mengambil

beberapa tomat yang

warnanya merah dan

daging buahnya keras.

Buah tomat yang

berwarna cokelat dan

daging buahnya lunak

tidak dipilih. Mengapa

demikian? Jelaskan!

20

20

Mengidentifikasi

perubahan sifat

benda dan faktor-

faktor yang

mempengaruhinya

Tes

tertulis

Essay 3. Jelaskan mengapa es

krim yang dibiarkan di

udara terbuka, lama-

kelamaan akan

mencair!

4. Jelaskan faktor-faktor

apa saja yang dapat

menyebabkan benda

mengalami perubahan

sifat!

5. Bagaimana keadaan

besi atau rantai sepeda

yang mengalami

perkaratan? Jelaskan

pula apa penyebabnya!

20

20

20

Kunci jawaban:

1. Buah jeruk memiliki bentuk bulat seperti lingkaran, ada yang berwarna hijau

kekuning-kuningan adapula yang berwarna orange, buah jeruk tidak memiliki

Page 148: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

135

sifat kelenturan karena tidak dapat dibengkokkan, jeruk tidak terlalu keras dan

berbau harum.

2. Karena buah tomat yang segar adalah buah tomat yang berwarna merah dan

daging buahnya keras sedangkan buah tomat yang berwarna cokelat dan

dagingnya lunak menunjukkan bahwa buah tomat itu sudah tidak segar lagi

(busuk).

3. Karena es krim tersebut sudah mengalami perubahan wujud ketika dikeluarkan

dari lemari pendingin. Suhu di luar lebih tinggi (panas) dari pada suhu es krim

tersebut sehingga menyebabkan es krim itu mencair.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sifat benda yaitu pemanasan,

pendinginan, pembakaran, pembusukan, perkaratan, pemuaian dan penyusutan.

5. Keadaan besi atau rantai sepeda yang mengalami perkaratan akan berubah

warna dan kekerasannya menjadi rapuh. Hal ini disebabkan karena terkena air,

panas dan dibiarkan dalam waktu yang lama.

Jakarta, 15 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Yuliah, S.Ag Miftahul Jannah

Nip.197106241999032001

Page 149: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

136

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(Kelas Kontrol)

Sekolah : MI. Tarbiyah Al-Islamiyah

Mata pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas : V (Lima)

Semester : I (Satu)

Hari/ Tanggal : 22 November 2013

Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

Pertemuan ke : 3

A. Standar Kompetensi

Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan perubahan

sifat benda sebagai hasil suatu proses

B. Kompetensi Dasar

4.2 Menyimpulkan hasil penyelidikan tentang perubahan sifat benda, baik

sementara atau tetap

C. Indikator Pembelajaran

1. Mengetahui pengertian perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap

2. Mencirikan perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap

3. Menyebutkan benda-benda yang memiliki perubahan sementara maupun

tetap

4. Menunjukkan hasil percobaan tentang perubahan sifat benda baik sementara

maupun tetap

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian perubahan sifat benda baik sementara

maupun tetap

2. Siswa dapat membedakan perubahan sifat benda baik sementara maupun

tetap

3. Siswa dapat mengelompokkan benda-benda yang memiliki perubahan

sementara maupun tetap

4. Siswa dapat menjelaskan hasil percobaan tentang perubahan sifat benda

baik sementara maupun tetap

Page 150: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

137

E. Karakter Siswa Yang Diharapkan

Religius, motivasi, disiplin, keaktifan, rasa ingin tahu, kerja sama, tanggung

jawab

F. Materi Ajar

G. Metode / Strategi Pembelajaran

Metode demonstrasi

H. Sumber Belajar dan Media

Sumber: 1. Azmiyawati, Choril, dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD dan MI

Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan

Nasional, 2008.

2. Sulistyanto, Heri dan Wiyono, Edy. Ilmu Pengetahuan Alam untuk

SD dan MI Kelas V. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen

Pendidikan Nasional, 2008.

Media: Lilin, kertas HVS, es batu, gula merah, cabai yang segar dan busuk,

korek api, sendok

I. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan

Pembelajaran Kegiatan Guru Kegiatan Siswa

Nilai

Karakter

Pendahuluan

Memulai pelajaran

dengan berdo’a

bersama

Memberikan ice

breaking, kemudian

mengkondisikan kelas

Berdo’a bersama

Mengikuti ice

breaking kemudian

duduk dengan rapih

Religius

Motivasi

Perubahan sifat benda

Perubahan bersifat

sementara, contoh:

1. Es

2. Gula merah

3. Lilin

Perubahan bersifat tetap,

contoh:

1. Cabai

2. Kertas

3. Buah busuk

Page 151: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

138

dengan memperhatikan

sikap dan tempat duduk

siswa

Melakukan pretest,

dengan menanyakan

sifat-sifat bahan dan

penyusunnya yang ada

disekitar mereka.

Menyampaikan tujuan

pembelajaran kepada

siswa serta manfaatnya

jika siswa mampu

menguasai materi

Menjawab

pertanyaan pretest

dari guru

Mendengarkan tujuan

pembelajaran yang

disampaikan guru

Komunikatif

Disiplin

Rasa ingin

tahu

K

e

g

i

a

t

a

n

I

n

t

i

Eksplorasi

Membagi siswa

menjadi 6 kelompok

Memberikan LKS

(terlampir) kepada

masing-masing

kelompok, kemudian

menjelaskan tata tertib

dalam kerja kelompok

Menjelaskan isi LKS

(terlampir), mengenai

percobaan perubahan

sifat benda bersifat

sementara maupun

tetap

Mendemonstrasikan

percobaan mengenai

perubahan sifat benda

bersifat sementara

maupun tetap

Memerintahkan siswa

untuk menjwab

pertanyaan di LKS

yang telah diberikan

bersama kelompoknya

Berkumpul dengan

teman kelompoknya

Menerima LKS yang

diberikan guru,

kemudian

memperhatikan

penjelasan guru

Mendengarkan

penjelasan guru

Memperhatikan

demonstrasi yang

dilakukan guru

Menjawab

pertanyaan-

pertanyaan yang ada

pada LKS dengan

berdiskusi, membuat

kesimpulan mengenai

perubahan sifat benda

baik sementara

Disiplin

Kerja sama

Perhatian

Rasa ingin

tahu

Bertanggung

jawab

Kerja sama

Page 152: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

139

maupun tetap

Komunikatif

Rasa ingin

tahu

Komunikatif

Elaborasi

Meminta masing-

masing perwakilan

kelompok untuk

menjelaskan hasil

percobaannya.

Perwakilan kelompok

maju ke depan kelas

untuk menjelaskan

hasil percobaannya.

Konfirmasi

Memberikan penjelasan

dengan membahas hasil

diskusi tiap-tiap

kelompok

Membuka sesi tanya

jawab bagi peserta

didik yang belum

mengerti dan

memberikan penguatan

Mendengarkan

penjelasan guru

Bertanya hal-hal yang

belum dimengerti

Penutup

Bersama peserta didik

membuat kesimpulan

tentang materi yang

telah dibahas

Memberikan soal

latihan

Membaca do’a

Ikut menyimpulkan

materi yang telah

dipelajari

Mengerjakan soal

latihan

Membaca doa

bersama-sama.

Komunikatif

Bertanggung

jawab

Religius

Page 153: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

140

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Pencapaian

Kompetensi

Penilaian

Instrumen Soal

Skor Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menjelaskan

pengertian

perubahan sifat

benda baik

sementara

maupun tetap

Tes

tertulis

Essay 1. Jelaskan yang dimaksud

dengan perubahan sifat

benda yang bersifat

sementara!

2. Jelaskan yang dimaksud

dengan perubahan sifat

benda yang bersifat tetap!

20

20

Membedakan

perubahan sifat

benda baik

sementara

maupun tetap

Tes

tertulis

Essay 3. Tika ingin membuat kue.

Ia memanaskan mentega

dan mencampur tepung

dengan air. Manakah dari

kedua kegiatan tersebut

yang menunjukkan

perubahan yang bersifat

sementara?

20

Menyebutkan

benda-benda yang

memiliki

perubahan

sementara

maupun tetap

Tes

tertulis

Essay 4. Sebutkan benda-benda

yang termasuk dalam

perubahan sifat yang

bersifat sementara!

5. Sebutkan benda-benda

yang termasuk dalam

perubahan sifat yang

bersifat tetap!

20

20

Kunci jawaban:

1. Perubahan sifat benda yang bersifat sementara adalah perubahan benda yang

dapat kembali ke wujud semula dan tidak menghasilkan zat baru.

2. Perubahan sifat benda yang bersifat tetap adalah perubahan benda yang tidak

dapat kembali ke wujud semula.

Page 154: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

141

3. Dari bahan yang digunakan Tika dalam membuat kue tersebut yang termasuk

dalam benda yang bersifat sementara adalah mentega yang dipanaskan karena

ketika mentega itu dingin akan kembali padat atu kembali ke bentuk semula.

4. Contoh benda yang bersifat sementara adalah es, gula merah, lilin,dll.

5. Contoh benda yang bersifat tetap adalah cabai, kertas, buah busuk,dll.

Jakarta, 22 November 2013

Mengetahui,

Kepala Madrasah Peneliti

Sri Yuliah, S.Ag Miftahul Jannah

Nip.197106241999032001

Page 155: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

142

SIFAT-SIFAT BENDA BERDASARKAN BAHAN PENYUSUNNYA

Tujuan : Menyelidiki sifat-sifat benda berdasarkan bahan

penyusunnya

Alat dan bahan : 1. Penggaris plastik

2. Penggaris kayu

3. Penggaris logam

4. Taplak meja kain

5. Taplak meja plastik

6. Sendok plastik

7. Sendok logam

Langkah kerja :

1. Amati sifat-sifat benda dari bahan tersebut!

2. Diskusikan dengan teman sekelompokmu kemudian tentukan sifat-

sifat benda tersebut mulai dari kekuatan, kelenturan, tahan panas

dan menghantarkan listrik.

3. Isilah hasil pengamatanmu pada tabel berkut ini!

No Nama

Benda

Bahan

Penyusun

Sifat Benda

Kekua

tan

Kelentu

ran

Tahan

Panas

Menghantar-

kan Listrik

Kelompok:...................

Nilai :....................

Page 156: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

143

4. Berikan kesimpulan kamu dari kegiatan tersebut!

5. Jelaskanlah hasil pekerjaanmu di depan kelas!

Pilihlah gambar di bawah ini yang sesuai dengan perasaanmu setelah

melakukan kegiatan ini!

(suka) (tidak suka)

ANGGOTA KELOMPOK

Nama Pilihan

Jawaban A/B

Alasannya

A B

Page 157: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

144

FAKTOR PERUBAHAN SIFAT BENDA

Tujuan : Menyelidiki faktor-faktor perubahan sifat benda

Alat dan bahan : 1. Buah apel

2. Karet gelang

3. Plastik

4. Koran

5. Lilin

6. Korek api

7. Pisau cutter

Langkah kerja :

1. Potong buah apel dengan pisau cutter menjadi ¼ bagian kemudian

diamkan selama 5 menit!

2. Perhatikan apa yang terjadi setelah buah apel didiamkan?

3. Nyalakan lilin dengan korek api kemudian bakar karet gelang!

4. Perhatikan apa yang terjadi ketika karet dibakar!

5. Lakukan hal yang sama pada plastik dan koran seperti halnya no.3

dan no.4!

6. Catatlah hasil percobaanmu pada tabel berikut ini:

No. Nama

Benda

Sifat benda

(sebelum)

Sifat benda

(setelah)

Bentuk Warna Bentuk Warna

Kelompok:...................

Nilai :....................

Page 158: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

145

7. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?

8. Laporkan hasilnya di depan kelas!

Pilihlah gambar di bawah ini yang sesuai dengan perasaanmu setelah

melakukan kegiatan ini!

(suka) (tidak suka)

ANGGOTA KELOMPOK

Nama Pilihan

Jawaban A/B

Alasannya

A B

Page 159: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

146

PERUBAHAN SIFAT BENDA

Tujuan : Menyelidiki perubahan sifat benda baik sementara

maupun tetap

Alat dan bahan : 1. Lilin

2. Kertas HVS

3. Es batu

4. Gula merah

5. Cabai yang segar dan busuk

6. Korek api

7. Sendok

Langkah kerja :

1. Nyalakan lilin dengan korek api dan amati perubahan yang terjadi!

2. Ambil es batu kemudian diamkan selama 10 menit!

3. Perhatikan apa yang terjadi pada es batu tersebut!

4. Ambil sedikit gula merah kemudian letakkan di atas sendok!

5. Panaskan gula merah tersebut di atas lilin yang menyala dan amati

apa yang terjadi!

6. Bakar kertas dan amati apa yang terjadi!

7. Perhatikan cabai yang masak dan yang busuk! Mengapa demikian?

8. Catatlah hasil pengamatanmu pada tabel berikut ini!

Kelompok:...................

Nilai :....................

Page 160: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

147

No. Nama

benda

Penyebab

perubahan

Keadaan

Benda

Perubahan yang

terjadi

Sebelum Sesudah Sementa

ra

Tetap

9. Apa kesimpulanmu dari kegiatan tersebut?

10. Laporkan hasilnya di depan kelas!

Pilihlah gambar di bawah ini yang sesuai dengan perasaanmu setelah

melakukan kegiatan ini!

(suka) (tidak suka)

ANGGOTA KELOMPOK

Nama Pilihan

Jawaban A/B

Alasannya

A B

Page 161: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

148

LAMPIRAN III Lampiran 3.1 Nilai Pretest-Posttest Kelas Eksperimen

3.2 Perhitungan Distribusi Data Pretest Dan Posttest Kelas Eksperimen

3.3 Nilai Pretest-Posttest Kelas Kontrol

3.4 Perhitungan Distribusi Data Pretest Dan Posttest Kelas Kontrol

3.5 Perhitungan Uji Normalitas

3.6 Perhitungan Uji Homogenitas

3.7 Perhitungan Uji Hipotesis

3.8 Persentase Jenjang Kognitif

Page 162: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

149

Lampiran 3.1

NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS EKSPERIMEN

No.

NAMA

Kelas Eksperimen

Pretest

Posttest

1. A 48 92

2. B 36 80

3. C 24 76

4. D 36 80

5. E 64 84

6. F 52 68

7. G 32 84

8. H 64 80

9. I 60 84

10. J 32 72

11. K 32 84

12. L 28 76

13. M 48 68

14. N 56 88

15. O 60 88

16. P 60 92

17. Q 60 92

18. R 48 80

19. S 36 88

20. T 64 68

21. U 52 68

22. V 40 84

23. W 48 80

24. X 40 76

25. Y 36 88

26. Z 40 92

27. AA 28 72

28. AB 32 88

29. AC 48 80

30. AD 60 88

31. AE 44 92

32. AF 28 72

33. AG 48 80

34. AH 32 80

Page 163: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

150

Lampiran 3.2

PERHITUNGAN DISTRIBUSI DATA PRETEST DAN POSTTEST SISWA

KELAS EKSPERIMEN

A. Pretest

Diketahui data nilai pretest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

48 36 24 36 64 52 32 64 60 32 32 28

48 56 60 60 60 48 36 64 52 40 48 40

36 40 28 32 48 60 44 28 48 32

1. Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 64 – 24

= 40

2. Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 34

= 1 + (3,3) (1,53)

= 1 + 5,05

= 6,05 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P) = = = 6,67 ≈ 7

4. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No. Nilai Batas

Nyata

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

( )

fi. 2 fi.

2 Frekuensi

(%)

1. 24 - 30 23,5 – 30,5 4 27 108 729 2916 11,76

2. 31 - 37 30,5 – 37,5 9 34 306 1156 10404 26,47

3. 38 - 44 37,5 – 44,5 4 41 164 1681 6724 11,76

4. 45 - 51 44,5 – 51,5 6 48 288 2304 13824 17,64

5. 52 – 59 51,5 – 59,5 3 55 165 3025 9075 8,82

6. 60 - 66 59,5 – 66,5 8 63 504 3969 31752 23,52

Jumlah 34 1535 12864 74695 100

5. Menghitung Rata-rata ( ), Median, Modus, dan Standar Deviasi

a. Rata-rata ( ) = = = 45, 14

Page 164: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

151

b. Median = b + p

= 37,5 + 7

= 37,5 + 7

= 37,5 + 7

= 37,5 + 7

= 44,5

c. Modus = b + p

= 30,5 + 7

= 30,5 + 7

= 30,5 + 7

= 30,5 + 3,5

= 34

d. Standar Deviasi (S) =

=

=

=

= = 12,78

e. Varians (S2) = 163,46

Page 165: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

152

B. Posttest

Diketahui data nilai posttest pada kelas eksperimen adalah sebagai berikut:

92 80 76 80 84 68 84 80 84 72 84 76

68 88 88 92 92 80 88 68 68 84 80 76

88 92 72 88 80 88 92 72 80 80

1. Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 92 – 68

= 24

2. Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 34

= 1 + (3,3) (1,53)

= 1 + 5,05

= 6,05 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P) = = = 4

4. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No

.

Nilai Batas

Nyata

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

( )

fi. 2 fi.

2 Frekuensi

(%)

1. 68 – 71 67,5 – 71,5 4 69,5 278 4830 19321 11,76

2. 72 – 75 71,5 – 77,5 3 73,5 220,5 5402 16206,75 8,82

3. 76 - 79 75,5 – 79,5 3 77,7 233,1 6037 18111,87 8,82

4. 80 – 83 79,5 – 83,5 8 81,5 652 6642 53138 23,52

5. 84 – 87 83,5 – 87,5 5 85,5 427,5 7310 46551,25 14,70

6. 88 - 92 87,5 – 92,5 11 89,5 984,5 8010 88112,75 32,35

Jumlah 34 2795,6 38232,54 231441,6 100

5. Menghitung Rata-rata ( ), Median, Modus, dan Standar Deviasi

a. Rata-rata ( ) = = = 82,22

b. Median = b + p

= 79,5 + 4

Page 166: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

153

= 79,5 + 4

= 79,5 + 4

= 79,5 + 3,5

= 83

c. Modus = b + p

= 87,5 + 4

= 87,5 + 4

= 87,5 + 1,41

= 88,91

d. Standar Deviasi (S) =

=

=

=

= = 6,91

e. Varians (S2) = 47,80367

Page 167: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

154

Lampiran 3.3

NILAI PRETEST DAN POSTTEST KELAS KONTROL

No.

NAMA

Kelas Kontrol

Pretest

Posttest

1. A 44 64

2. B 48 68

3. C 56 64

4. D 44 64

5. E 44 60

6. F 40 60

7. G 52 68

8. H 60 68

9. I 52 76

10. J 52 64

11. K 36 60

12. L 48 68

13. M 32 56

14. N 48 76

15. O 60 68

16. P 48 68

17. Q 40 60

18. R 40 60

19. S 56 64

20. T 72 76

21. U 44 60

22. V 36 56

23. W 60 76

24. X 44 64

25. Y 44 60

26. Z 44 60

27. AA 32 48

28. AB 36 52

29. AC 40 60

30. AD 52 68

31. AE 68 68

32. AF 60 76

33. AG 48 76

34. AH 68 64

Page 168: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

155

Lampiran 3.4

PERHITUNGAN DISTRIBUSI DATA PRETEST DAN POSTTEST SISWA

KELAS KONTROL

A. Pretest

Diketahui data nilai pretest pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:

44 48 56 44 44 40 52 60 52 52 36 48

32 48 60 48 40 40 56 72 44 36 60 44

44 44 32 36 40 52 68 60 48 68

1. Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 72 – 32

= 40

2. Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 34

= 1 + (3,3) (1,53)

= 1 + 5,05

= 6,05 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P) = = = 6,67 ≈ 7

4. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No. Nilai Batas

Nyata

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

( )

fi. 2 fi.

2 Frekuensi

(%)

1. 32 - 38 31,5 – 38,5 5 35 175 1225 6125 14,70

2. 39 - 45 38,5 – 45,5 11 42 462 1764 19404 32,35

3. 46 - 52 45,5 – 52,5 9 49 441 2401 21609 26,47

4. 53 - 59 52,5 – 59,5 2 56 112 3136 6272 5,88

5. 60 - 66 59,5 – 66,5 4 63 252 3969 15876 11,76

6. 67 - 73 66,5 – 73,5 3 70 210 4900 14700 8,82

Jumlah 34 1652 17395 83986 100

5. Menghitung Rata-rata ( ), Median, Modus, dan Standar Deviasi

a. Rata-rata ( ) = = = 48,58

b. Median = b + p

Page 169: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

156

= 45,5 + 7

= 45,5 + 7

= 45,5 + 7

= 45,5 + 0,78

= 46,28

c. Modus = b + p

= 38,5 + 7

= 38,5 + 7

= 38,5 + 4,67

= 43,17

d. Standar Deviasi (S) =

=

=

=

= = 10,61

e. Varians (S2) = 112,67

Page 170: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

157

B. Posttest

Diketahui data nilai posttest pada kelas kontrol adalah sebagai berikut:

64 68 64 64 60 60 68 68 76 64 60 68

56 76 68 68 60 60 64 76 60 56 76 64

60 60 48 52 60 68 68 76 76 64

1. Rentang Kelas (R) = nilai terbesar – nilai terkecil

= 76 – 48

= 28

2. Banyak Kelas Interval (K) = 1 + 3,3 Log n

= 1 + 3,3 Log 34

= 1 + (3,3) (1,53)

= 1 + 5,05

= 6,05 ≈ 6

3. Panjang Kelas (P) = = = 4, 67 ≈ 5

4. Menyusun Interval Kelas

Tabel Distribusi Frekuensi Penyusunan Interval Kelas

No. Nilai Batas

Nyata

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah

( )

fi. 2 fi.

2 Frekuensi

(%)

1. 48 - 52 47,5 – 52,5 2 50 100 2500 5000 5,88

2. 53 - 57 52,5 – 57,5 2 55 110 3025 6050 5,88

3. 58 - 62 57,5 – 62,5 9 60 540 3600 32400 26,47

4. 63 - 67 62,5 – 67,5 7 65 455 4225 29575 20,58

5. 68 - 72 67,5 – 72,5 8 70 560 4900 39200 23,52

6. 73 - 77 72,5 – 77,5 6 75 450 5625 33750 17,64

Jumlah 34 2215 23875 145975 100

5. Menghitung Rata-rata ( ), Median, Modus, dan Standar Deviasi

a. Rata-rata ( ) = = = 65,14

b. Median = b + p

= 62,5 + 5

Page 171: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

158

= 62,5 + 5

= 62,5 + 5

= 62,5 + 2,85

= 65,35

c. Modus = b + p

= 57,5 + 5

= 57,5 + 5

= 57,5 + 3,88

= 61,38

d. Standar Deviasi (S) =

=

=

=

= = 7,12

e. Varians (S2) = 50,7353

Page 172: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

159

Lampiran 3.5

Perhitungan Uji Normalitas Kelas Eksperimen

A. Pretest

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest

No. x f Z Z tabel F(Z) fk S(Z) | F(Z) - S(Z) |

1. 24 1 -1,67 0,4525 0,0475 1 0,029412 0,018088

2. 28 3 -1,34 0,4099 0,0901 4 0,117647 0,02755

3. 32 5 -1,02 0,3461 0,1539 9 0,264706 0,11081

4. 36 4 -0,7 0,258 0,242 13 0,382353 0,14035

5. 40 3 -0,37 0,1443 0,3557 16 0,470588 0,11489

6. 44 1 -0,05 0,0199 0,4801 17 0,5 0,0199

7. 48 6 0,277 0,1103 0,6103 23 0,676471 0,06617

8. 52 2 0,601 0,2257 0,7257 25 0,735294 0,00959

9. 56 1 0,925 0,3212 0,8212 26 0,764706 0,056494

10 60 5 1,25 0,3944 0,8944 31 0,911765 0,01736

11. 64 3 1,574 0,4429 0,9429 34 1 0,0571

Jumlah 34

Lo: 0,14035

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data pretest

dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai

kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil pretest berdistribusi normal karena memenuhi

kriteria Lo < Ltabel (0,14035 < 0,1519) .

Page 173: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

160

B. Posttest

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest

No. x f Z Z tabel F(Z) fk S(Z) | F(Z) - S(Z) |

1. 68 4 -1,73 0,4582 0,0418 4 0,117647 0,07585

2. 72 3 -1,21 0,3869 0,1131 7 0,205882 0,09278

3. 76 3 -0,69 0,2549 0,2451 10 0,294118 0,04902

4. 80 8 -0,17 0,0675 0,4325 18 0,529412 0,09691

5. 84 5 0,353 0,1368 0,6368 23 0,676471 0,03967

6. 88 6 0,875 0,4693 0,9693 29 0,852941 0,116359

7. 92 5 1,396 0,4192 0,9192 34 1 0,0808

Jumlah 34

Lo: 0,116359

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data posttest

dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai

kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil posttest berdistribusi normal karena memenuhi

kriteria Lo < Ltabel (0,116359 < 0,1519).

Page 174: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

161

Perhitungan Uji Normalitas Kelas Kontrol

A. Pretest

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Pretest

No. x f Z Z tabel F(Z) fk S(Z) | F(Z) - S(Z) |

1. 32 2 -1,61 0,4463 0,0537 2 0,058824 0,00512

2. 36 3 -1,22 0,3888 0,1112 5 0,147059 0,03586

3. 40 4 -0,83 0,2967 0,2033 9 0,264706 0,06141

4. 44 7 -0,44 0,17 0,33 16 0,470588 0,14059

5. 48 5 -0,05 0,0199 0,4801 21 0,617647 0,13755

6. 52 4 0,35 0,1368 0,6368 25 0,735294 0,09849

7. 56 2 0,74 0,2704 0,7704 27 0,794118 0,02372

8. 60 4 1,13 0,3708 0,8708 31 0,911765 0,04096

9. 68 2 1,91 0,4719 0,9719 33 0,970588 0,001312

10 72 1 2,3 0,4893 0,9893 34 1 0,0107

Jumlah 34

Lo: 0,14059

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data pretest

dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai

kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil pretest berdistribusi normal karena memenuhi

kriteria Lo < Ltabel (0,14059 < 0,1519) .

Page 175: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

162

B. Posttest

Tabel Hasil Perhitungan Uji Normalitas Nilai Posttest

No. x f Z Z tabel F(Z) fk S(Z) | F(Z) - S(Z) |

1. 48 1 -2,36 0,4909 0,0091 1 0,029412 0,02031

2. 52 1 -1,8 0,4641 0,0359 2 0,058824 0,02292

3. 56 2 -1,23 0,3907 0,1093 4 0,117647 0,00835

4. 60 9 -0,67 0,2486 0,2514 13 0,382353 0,13095

5. 64 7 -0,1 0,0398 0,4602 20 0,588235 0,12804

6. 68 8 0,466 0,1808 0,6808 28 0,823529 0,14273

7. 76 6 1,599 0,4452 0,9452 34 1 0,0548

Jumlah 34

Lo: 0,14273

Berdasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas untuk data posttest

dilakukan pada taraf signifikansi 95% (α = 0,05) dengan menggunakan tabel nilai

kritis uji liliefors, yaitu nilai Ltabel dengan n = 34 adalah 0,1519. Dari data tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil posttest berdistribusi normal karena memenuhi

kriteria Lo < Ltabel (0,14273 < 0,1519).

Page 176: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

163

Lampiran 3.6

Perhitungan Uji Homogenitas

A. Data Pretest

Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji

homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus:

F =

Keterangan:

F = Homogen

S = Varians Terbesar

S = Varians Terkecil

Dengan

=

Adapun kriteria pengujiannya adalah:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel, di mana Ho memiliki varian yang homogen

Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel, di mana Ho memiliki varian tidak homogeny

Berdasarkan rumus di atas diperoleh S = 152,37 dan S = 104,5

sehingga:

Fhitung = = = 1,45

Dengan demikian, diperoleh Fhitung = 1,45 sedangkan Ftabel = 1,79 dengan

db pembilang = 34 – 1 = 33, dan db penyebut = 34 – 1 = 33 (dengan derajat

signifikan 95%). Karena Fhitung < Ftabel (1,45 < 1,79), maka dapat disimpulkan

bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.

Page 177: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

164

B. Data Posttest

Perhitungan uji homogenitas dilakukan dengan menggunakan uji

homogenitas 2 varians yaitu dengan menggunakan uji Fisher, dengan rumus:

F =

Keterangan:

F = Homogen

S = Varians Terbesar

S = Varians Terkecil

Dengan

=

Adapun kriteria pengujiannya adalah:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel, di mana Ho memiliki varian yang homogen

Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel, di mana Ho memiliki varian tidak homogen

Berdasarkan rumus di atas diperoleh S = 58,88 dan S = 49,91

sehingga:

Fhitung = = = 1,18

Dengan demikian, diperoleh Fhitung = 1,18 sedangkan Ftabel = 1,79 dengan

db pembilang = 34 – 1 = 33, dan db penyebut = 34 – 1 = 33 (dengan derajat

signifikan 95%). Karena Fhitung < Ftabel (1,18 < 1,79), maka dapat disimpulkan

bahwa data dari kedua kelompok memiliki varians yang sama atau homogen.

Page 178: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

165

Lampiran 3.7

Perhitungan Uji Hipotesis

A. Perhitungan Uji “t”- Pretest

Diketahui :

EKSPERIMEN

KONTROL

= 34 = 34

44,59 48,47

(varian) 152,37 (varian) 104,5

Penyelesaian:

=

=

=

= = 71,28

thitung =

=

=

=

= = = -0,22

Dari hasil perhitungan uji hipotesis di atas, nilai pretest kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung pretest sebesar -0,22

Page 179: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

166

dengan ttabel 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung < ttabel. Jadi dapat

disimpulkan bahwa Ho diterima dan dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa.

B. Perhitungan Uji “t”- posttest

Diketahui :

EKSPERIMEN

KONTROL

= 34 = 34

81,29 64,71

(varian) 58,88 (varian) 49,91

penyelesaian:

=

=

=

= = 7,375

thitung =

=

=

=

= = = 9,26

Page 180: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

167

Dari hasil perhitungan uji hipotesis di atas, nilai posttest kelas eksperimen dan

kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh thitung posttest sebesar 9,26

dengan ttabel 2,00, maka dapat dilihat bahwa hasil thitung > ttabel. Jadi dapat

disimpulkan bahwa Ha diterima dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh

metode eksperimen terhadap hasil belajar siswa.

Page 181: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

168

1 3 4 7 9 14 21 23 25 8 10 13 15 16 18 19 22 2 5 6 11 12 17 20 24

1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 12

2 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 9

3 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 6

4 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 9

5 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 16

6 0 0 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 13

7 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 8

8 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 16

9 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 15

10 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 8

11 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 8

12 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 7

13 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 0 12

14 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 14

15 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 15

16 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 15

17 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 15

18 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 12

19 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 9

20 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 16

21 0 0 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 13

22 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 10

23 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 12

24 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 10

25 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 9

26 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 8

27 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 7

28 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 12

29 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 15

30 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 11

31 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 7

32 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 12

33 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 8

34 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 10

17 16 17 23 22 25 12 14 18 14 14 11 19 7 14 21 13 24 6 21 6 18 5 8 14

%

Total 164 113 102

53.59477124 41.54411765 37.5

Persentase Jenjang Kognitif

Nilai Pretest kelas Eksperimen 5-B

No JumlahC1 C2 C3

Page 182: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

169

1 3 4 7 9 14 21 23 25 8 10 13 15 16 18 19 22 2 5 6 11 12 17 20 24

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 23

2 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 20

3 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 19

4 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 20

5 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21

6 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 17

7 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 21

8 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 20

9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 21

10 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 18

11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 21

12 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 19

13 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 17

14 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 22

15 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 22

16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 23

17 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 23

18 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 20

19 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 22

20 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 17

21 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 17

22 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 21

23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 20

24 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 19

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 22

26 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 23

27 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 18

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 22

29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 20

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 22

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 23

32 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 18

33 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 20

34 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 20

27 29 29 28 32 31 27 28 33 29 26 31 24 30 31 28 28 27 28 19 24 29 24 22 27

%

Persentase Jenjang Kognitif

Nilai Postest kelas Eksperimen 5-B

No JumlahC1 C2 C3

Total 264 227 200

86.2745098 83.45588235 73.52941176

Page 183: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

170

1 3 4 7 9 14 21 23 25 8 10 13 15 16 18 19 22 2 5 6 11 12 17 20 24

1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 11

2 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 1 12

3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 14

4 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 11

5 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 11

6 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 10

7 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 0 13

8 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 15

9 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 13

10 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 13

11 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9

12 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 12

13 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 8

14 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 12

15 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 15

16 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 12

17 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 10

18 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 10

19 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 14

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 18

21 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 11

22 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 0 9

23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 15

24 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 11

25 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 11

26 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 11

27 0 0 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 8

28 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 9

29 0 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 10

30 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 13

31 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 17

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 15

33 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 12

34 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 17

22 17 23 29 22 30 13 12 18 31 9 12 28 10 6 22 12 22 5 12 10 18 3 9 17

%

Persentase Jenjang Kognitif

Nilai Pretest kelas Kontrol 5-A

C1No C2 C3 Jumlah

Total 186

60.78431373

130

47.79411765

96

35.29411765

Page 184: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

171

1 3 4 7 9 14 21 23 25 8 10 13 15 16 18 19 22 2 5 6 11 12 17 20 24

1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 16

2 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 17

3 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 0 16

4 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 16

5 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 15

6 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 0 0 15

7 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 17

8 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 17

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 1 1 19

10 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 0 1 0 0 16

11 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 15

12 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 17

13 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 14

14 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 19

15 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 17

16 1 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 17

17 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 15

18 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 0 15

19 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 16

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 1 19

21 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 0 0 15

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 14

23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 19

24 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 16

25 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 15

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 15

27 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 12

28 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 13

29 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 15

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 17

31 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 17

32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 19

33 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 0 19

34 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 16

33 29 33 34 30 33 12 24 26 30 20 23 34 13 7 12 6 34 16 22 11 27 14 10 17

%

Persentase Jenjang Kognitif

Nilai Postest kelas Kontrol 5-A

No JumlahC1 C2 C3

Total 254 145 151

83.00653595 53.30882353 55.51470588

Page 185: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

172

Page 186: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

173

Page 187: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

174

Page 188: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

175

Page 189: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

176

Page 190: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

177

Page 191: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

178

Page 192: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

179

Page 193: Miftahul Jannah - repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25169/1/Skripsi Miftahul Jannah... · dengan menekankan pemberian pengalaman langsung melalui

180