Top Banner
1 Vol. 64 | Jun-Jul 2015 M oney &I EMPOWERING ENTREPRENEUR Vol. 64 Juni - Juli 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com WAHYU ADITYA Kreatif Sampai Mati SPECIAL FEATURE MEMBANGUN KOTA HARAPAN Bagaimana potensi kabupaten dan kota di Bali, serta berbagai peluang yang bisa diraih. ISSN: 2087-5975 Rp. 25.000 Money&I
84

M&I Vol 64

Jul 22, 2016

Download

Documents

 
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: M&I Vol 64

1Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Money&IEmpowEring EntrEprEnEur

Vol. 64 Juni - Juli 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com

WahyU adityaKreatif Sampai Mati

SPECIAL FEATURE

MEMBaNGUNKOta haRaPaN Bagaimana potensi kabupaten

dan kota di Bali, serta berbagai

peluang yang bisa diraih.

ISSN: 2087-5975

Rp. 25.000

Money&I

Page 2: M&I Vol 64

2 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 3: M&I Vol 64

3Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 4: M&I Vol 64

4 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

ARIF RAHMAN@LITERATURNEGERI

From the Editor

Kota Impian

Pada akhir tahun 2014 lalu, saya

berkesempatan mendengarkan

penuturan Ridwan Kamil,

Walikota Bandung soal

perencanaan masa depannya untuk

kota “Distro” tersebut. Presentasinya

berjudul A Better Future For Bandung With

Technopreneurship memaparkan dengan

gamblang mimpi-mimpi besarnya yang

sangat inspiratif.

Mulai dari hal-hal kecil yang sederhana,

membangun taman-taman kota (beberapa

taman dibangun memanfaatkan sejumlah

ruang kosong di bawah jembatan atau

jalan layang), menyelenggarakan program-

program kreatif di tingkat kecamatan

yang kemudian dikompetisikan, sampai

dengan perubahan-perubahan besar lewat

program-programnya yang diaplikasikan

di pemerintahan. Bahkan belum lama

ini, salah satu ide besarnya dengan

membangun pusat kendali dan informasi

terpadu yang memanfaatkan high tech dan

bekerjasama dengan investor asing mulai

dieksekusi. Dari ratusan kota di Indonesia,

rasanya Bandung-lah yang cukup menonjol

dalam revolusi infrastruktur.

Bandung sendiri boleh dibilang terinspirasi

dari gerakan revolusif di kota Solo yang

saat itu dipimpin oleh presiden kita

sekarang. Apa yang terjadi di Solo dan

Bandung, kemudian menjadi “blueprint”

bagi sejumlah kota lainnya melakukan

gebrakan yang sama. Semua kota, ramai-

ramai berbenah. Maka yang terjadi saat

ini adalah kota-kota lama yang telah tua,

pelan-pelan mulai meremajakan dirinya.

Sementara kota-kota kelas dua yang dulu

hanya menjadi penyangga, sekarang mulai

ambil bagian dan unjuk gigi. Perubahan

ini masif berjalan serempak seiring

pertumbuhan ekonomi di seluruh Indonesia.

Di Bali, perubahan ini pun terjadi. Satu

dekade terakhir, kita melihat bagaimana

bandara kita diperbaharui. Bali memiliki

underpass dan jalan tol, melayang di atas

laut. Ini baru awal dari sejumlah perubahan

besar lainnya yang tengah direncanakan.

Lalu apa yang akan terjadi dengan Bali

dalam 10-20 tahun ke depan?

Dengan mengumpulkan hasil riset dan

studi dari berbagai pihak, kami kemudian

mendapati gambaran imajiner soal Bali di

masa depan. Seperti apakah kota-kota di

daerah nanti berkembang? Laporannya

kami sampaikan dalam rubrik special

feature.

Bersamaan dengan itu, kami juga

mendapatkan opini penunjang dari seorang

pengusaha wanita yang berhasil membawa

bisnisnya tumbuh besar dari kota kelas dua

di Singaraja. Bagaimana Srikandi Singaraja

ini mewujudkan mimpinya dan membangun

kota Singaraja? Hasil liputannya kami

sajikan dalam rubrik interview.

Laporan lainnya melengkapai sajian kami di

edisi ini. Semoga bisa menjadi wacana baru

bagi Anda untuk turut ikut membangun

kota yang Anda tinggali. Kota yang nyaman

untuk hidup, kota impian bagi harapan.

Selamat membaca.

Jabat Erat,

Arif Rahman

Page 5: M&I Vol 64

5Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Alex P Chandra Chairman BPR Lestari dan juga

publisher majalah M&I, memulai

karir sebagai profesional banker

di BCA selama 8 tahun sebelum

akhirnya memutuskan untuk

mendirikan bisnisnya sendiri

BPR Lestari, perusahaan

yang dibawanya menjadi BPR

terbesar di Bali dalam waktu 5

tahun.

Notes From A FriendActive Income & Passive Incomep.14

Growth StrategiesFokus Satu Dulup.50

LeadershipMacan Vegetarianp.40

LeadershipFitness dan Puasap.52

Smart FamilyApply What You’ve Learnedp.36

InsightPancasila Juara MEAp.16

InsightGetting Horsesp.78

YuswohadyMerupakan penulis dari sekitar

40 buku mengenai pemasaran.

Pernah bekerja selama 12

tahun di MarkPlus Inc dengan

posisi terakhir sebagai

Chief Executive. Di bidang

keorganisasian Yuswohady

pernah menjadi Sekretaris

Jendral Indonesia Marketing

Association (IMA).

Pribadi BudionoUlasannya erat terkait dengan

kepemimpinan yang banyak di

adopsi dari sejumlah pemikir

besar. Direktur Utama BPR

Lestari ini mengintrepretasikan

dengan memberikan alternatif

solusi pada permasalahan

yang kerap dihadapi bangsa ini

khususnya yang ada di Bali.

Suzana ChandraSmart Family adalah rubrik yang

diasuh oleh Managing Director

- Lestari Living ini. Wanita yang

pernah menimba pengalaman

hidup di Australia ini dengan

lugas memaparkan bagaimana

kiat cerdik untuk mengelola

keuangan dan investasi

khususnya di properti.

I Made Wenten BPerannya sebagai Direktur di

BPR Lestari membawanya

dekat dengan human

resource & development.

Pengetahuannya akan hal

tersebut dipaparkan dalam

rubrik Growth Strategies,

bagaimana membangun karir

dan kompeten dalam dunia

kerja.

Samantha ChandraMenjadi blogger sejak

tahun 2008, dan menuliskan

rekaan imajinasinya di www.

adriannaandevan.blogspot.com.

Hingga saat ini, lebih dari 30

episode sudah di tuliskannya.

Sejak Vol. 37, majalah ini

menayangkan ceritanya secara

berkala.

Denny SantosoAdalah seorang ahli diet, nutrisi,

dan fitnes. Aktif menyebarkan

cara diet sehat dan berolahraga

yang benar melalui www.

PanduanDiet.com, Twitter

@dennysantoso, serta Buku

Rahasia Diet. Denny Santoso

juga founder www.SixReps.

com, jejaring sosial bagi fitness

mania.

Ben AbadiSeorang business coach

yang aktif menularkan

semangat berbisnis lewat

sejumlah workshop yang

dipandunya. Juga merupakan

seorang konsultan bisnis dan

marketing yang handal. Profil

selengkapnya bisa ditemukan

di website-nya www.benabadi.

com

Contributors

EmpowerBusiness Coachingp.46

Page 6: M&I Vol 64

6 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Contents

Berbagai kota dan kabupaten di Indonesia mulai membenah diri.

Mereka saling berkompetisi menunjukan potensi. Masing-masing

berusaha mencari keunikan tersendiri demi membuka peluang

ekonomi yang lebih baik. Di Bali pun demikian. Seluruh kabupaten

dan kota di dalamnya turut berkontribusi untuk kemajuan Bali.

Publisher Alex P. Chandra (PT. BPR Sri Artha Lestari); Chief Operations Arif Rahman; Public Relations Manager Erry Yoga Sugama; Head of Contents Arif Rahman: Editorial Support Putera Adnyana; Designer Renata Wahyu; Photographer Baruna; Money & I Magazine is published monthly by PT. BPR Sri Artha Lestari, Jalan Teuku Umar 110 Denpasar, Bali, Indonesia. Tel: +62 361 246-706; Fax: +62 361 246-705. No part of this publication may be reproduced or transmitted in any form or by any means, electronic or mechanical, including photocopy, recording or any information storage or retrieval system without permission in writing from PT. BPR Sri Artha Lestari. While the editors do their utmost to verify information published, they do not accept responsibility for its absolute accuracy; Editorial & Advertising E-mail: [email protected]. Tel: +62 361 784-3244.

WAHYU ADITYA

Photographer : IB Baruna

Design Cover : Renata Wahyu

72INTERVIEW WITHWAHYU ADITYAKecintaannya di dunia

kreatif membawa Wahyu

Aditya pada ide dan

kesuksesan yang tak

habis-habis.

36 74

04 From the Editor

06 Contributors

07 Follow Me On Twitter

08 Snapshot : Waisak

12 BPR Lestari 7th Shared

Value

42 Traveller Notes : Austria

48 Review Film : Jurrasic World

1Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Money&IEMPOWERING ENTREPRENEUR

Vol. 64 Juni - Juli 2015 @MNImagz Money & I Magazine www.the-mni.com

WAHYU ADITYAKreatif Sampai Mati

SPECIAL FEATURE

MEMBANGUNKOTA HARAPAN Bagaimana potensi kabupaten

dan kota di Bali, serta berbagai

peluang yang bisa diraih.

ISSN: 2087-5975

Rp. 25.000

Money&I

64 Front of Mind : Richard Branson, Virgin Group 62

54 Info Niaga : Ichi Autocare

58 Book Review : Mary Poppins

Comeback

60 Intermeso : Hello, Office

Politics

68 Teenlit Corner : Getting

Horses

Gallery : New Macbook 2015

Special Feature

Membangun Kota Harapan

Interview :

Luh Kerthianing

Lika-liku Srikandi Singaraja

Startup :

Aplikasi Pencari Kost

ala Sandatindo Group

20

Page 7: M&I Vol 64

7Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Alex PC 212@alex_lestari

Kerobokan - Kuta Bali

Pendiri BPR Lestari. Membangun bisnis dari nol sejak 15 thn yg lalu.

Sekarang Chairman grup bisnis Lestari.

alexpchandra.com

5,912

tweets

86 2,484TWEETS FOLLOWING FOLLOWERS

Follow Now

Alex PC 212

Alex PC 212

Alex PC 212

Alex PC 212

Alex PC 212

2 ketakutan purba manusia, yaitu takut tidak cukup dan takut tidak dicintai. Otak purba manusia itu sebenarnya insting buat survival.

Saya ‘argue’ jangan bikin visi yang bagus dikatakan, namun tidak memberi direction, tidak memberikan semangat dan terlalu susah untuk dicapai

Dengan kata lain, jangan bikin visi yang diawang-awang, kemudian dibungkus dengan kalimat panjang yang tidak jelas.

Visi perusahaan itu harus pragmatis. Jelas dan dapat dimengerti. Tujuannya memberikan direction perusahaan mau dibawa ke mana.

Bekerja tanpa belajar, capek! Bekerja tanpa bersyukur tidak happy! Bersyukur tanpa bekerja, naif!

@alex_lestari

@alex_lestari

@alex_lestari

@alex_lestari

@alex_lestari

TWEETS FOLLOWING FOLLOWERS

Page 8: M&I Vol 64

8 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SNAPSHOT

Page 9: M&I Vol 64

9Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SNAPSHOTSNAPSHOT

MAHAJATAKegiatan sosial selama satu bulan

membersihkan altar sang Buddha

(Mahajata) dilakukan di Vihara

Buddha Sakyamuni, tanggal 1

Mei kemarin. Ritual pembersihan

tersebut dilakukan oleh puluhan

umat untuk menyambut perayaan Tri

Suci Waisak 2559 yang jatuh pada

tanggal 2 Juni 2015 lalu.

Page 10: M&I Vol 64

10 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SNAPSHOT

UMAT BUDDHA DI BALI RAYAKAN WAISAK

Pada hari Selasa, 2 Juni 2015,

umat Buddha merayakan Hari

Raya Waisak. Salah satu vihara

yang menggelar rangkaian ibadah

khidmat digelar di Vihara Buddha Sakyamuni

Denpasar.

Perayaannya sendiri diawali dengan meditasi

selama satu jam sejak pukul 06.00 Wita,

kemudian dilanjutkan dengan prosesi wisuda

Upasaka Upasika dan Pujabakti Waisak yang

dipimpin Romo Pandita Sutikno Gunawan.

Dalam perayaan tersebut, tampak hadir di

antaranya Ketua Umum Yayasan Buddha

Sakyamuni Ibu Erlina Kang Adiguna beserta

keluarga dan Ketua Umum Forum Ibu-ibu

Buddhis Mahayani Permana.

Hari Waisak juga dikenal dengan nama

Visakah Puja atau Buddha Purnima di India,

Saga Dawa di Tibet, Vesak di Malaysia, dan

Singapura, Visakha Bucha di Thailand, dan

Vesak di Sri Lanka. Nama ini diambil dari

bahasa Pali “Wesakha”, yang pada gilirannya

juga terkait dengan “Waishakha” dari bahasa

Sanskerta.

SNAPSHOTSNAPSHOT

Page 11: M&I Vol 64

11Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SNAPSHOTSNAPSHOT

Dirayakan untuk memperingati sejumlah

peristiwa penting, salah satunya adalah

lahirnya Pangeran Siddharta di Taman

Lumbini pada tahun 623 S.M. Waisak

sendiri adalah nama salah satu bulan dalam

penanggalan India Kuno. Perayaan Waisak

di Vihara Sakyamuni diakhiri dengan prosesi

Abhaya Dana atau melepas burung. Sekitar

300 ekor burung dilepas oleh ratusan anak-

anak dari keluarga Buddis Theravada Bali.

Pelepasan burung itu merupakan simbol

kasih sayang dan kebebasan. Dimana hal ini

merupakan inti dari ajaran Buddha.

Page 12: M&I Vol 64

12 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

FLEXIBILITYKELENTURAN DAN KESEDIAAN UNTUK

MENGIKUTI PERUBAHAN

Page 13: M&I Vol 64

13Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 14: M&I Vol 64

14 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Beberapa tahun lalu, saya

meninggalkan jabatan sebagai

Chief Executive Officer di BPR

Lestari. Kegiatan operasional dan

bisnis BPR Lestari sehari-hari sudah saya

alihkan kepada Pak Pribadi Budiono, The

New CEO BPR Lestari.

Saya menceritakan hal ini kepada kedua

anak saya yang besar, Samantha dan

Anastasya, bahwa saya tidak lagi menjabat

sebagai Chief Executive Officer di BPR

Lestari. “Since then, my salary is going

down,” demikian kata saya.

Memang saya mengurangi gaji saya sendiri.

Tidak ada yang meminta saya mengurangi

gaji saya sendiri. Namun, karena alokasi

waktu saya sudah tidak begitu ketat lagi di

BPR Lestari. Nampaknya kurang ceng li,

ACTIVE INCOME& PASSIVE INCOME

Alex P. Chandra@alex_lestari

Komisaris BPR Lestari & Founder of Lestari Group

www.alexpchandra.com

“ Konversikan active income kita menjadi passive income secepat-cepatnya.”

freegreatpicutre.comNOTE FROM A FRIEND

Page 15: M&I Vol 64

15Vol. 64 | Jun-Jul 2015

kalau saya masih menerima gaji yang sama

seperti yang lalu-lalu.

Kedua anak saya itu kelihatannya tidak

terlalu happy. “Kenapa gajinya jadi kurang,

Pa?” kata mereka. “Apakah kita menjadi

miskin sekarang?” kata yang anak saya

yang terkecil.

Saya tersenyum, dan mencoba

menjelaskan bahwa kita tidak bertambah

miskin. “My salary is maybe going down,

but my income is not going down,”

demikian kata saya. “Lho kok gitu?” mereka

kebingungan.

Saya menjelaskan bahwa income itu ada

beberapa jenisnya. “Gaji adalah aktif

income, tapi income terbesar seorang

pengusaha bukan dari gajinya. Tetapi

dari hasil usahanya,” saya mencoba

menerangkan. “Kan yang terpenting adalah

gaji,” kata mereka lagi. “Bisa buat belanja,”

demikian katanya.

Ada dua jenis income, saya terangkan.

Active income adalah pendapatan yang

diterima dari pekerjaan yang kita lakukan.

Dan ada pula passive income (walaupun

sebenarnya tidak pasif-pasif amat),

merupakan pendapatan yang kita terima

dari investasi kita.

Walaupun active income saya menurun,

passive income-nya, yaitu income yang

didapatkan dari bisnis-bisnis yang saya

kelola sekarang meningkat dibandingkan

dengan tahun-tahun sebelumnya. Saya

bekerja keras mengonversikan active

income yang bertahun-tahun saya

kumpulkan ke dalam bentuk-bentuk

investasi.

Sekarang investasinya sudah cukup besar,

sehingga income dari investasinya sudah

jauh mengalahkan income yang saya dapat

dari gaji saya sebagai CEO BPR Lestari.

“Jadi walaupun my salary is going down,

kita tidak bertambah miskin”, kata saya

menenangkan mereka.

Karena waktunya memungkinkan, saya

cuti tidak bekerja, dan mereka juga tidak

sekolah, saya gunakan waktu itu untuk

menerangkan jenis-jenis investasi yang

saya kelola. Bisnis apa saja yang sedang

saya bangun.

Pertama kali kita bekerja, maka income

yang kita dapatkan hanyalah berasal dari

active income kita saja, yaitu gaji yang kita

dapat setiap bulannya. Jangan habiskan

income yang kita terima itu. Harus ada

yang disisihkan buat diinvestasikan.

Yang paling gampang adalah investasi

dalam bentuk tabungan di bank. Namun

kalau kita pandai, ada banyak jenis

investasi lain yang bisa kita pilih. Investasi

kita ini yang memberikan jenis pendapatan

yang lain, yaitu passive income. Ada

banyak pilihan investasi, yang paling

mudah adalah dengan menabung di bank.

Pilihan lainnya, kita bisa membangun bisnis

atau berinvestasi di real estate.

“Jika kita bekerja keras dan hemat,

kemudian belajar sejak dini membangun

investasi, maka semakin lama passive

income-nya bertambah besar. Pada

suatu titik, active income kita menjadi

tidak relevan lagi dibandingkan dengan

passive income-nya. Jadi walaupun gajinya

berkurang, kita tidak bertambah miskin,”

demikian saya menerangkan.

“Tugas kita adalah secepat-cepatnya

mengonversikan active income menjadi

passive income, dan jangan bekerja

pada income yang salah,” saya menutup

penjelasan saya.

“Jika kita bekerja keras

dan hemat, kemudian

belajar sejak dini

membangun investasi,

maka semakin lama

passive income-nya

bertambah besar.

Pada suatu titik, active

income kita menjadi

tidak relevan lagi

dibandingkan dengan

passive income-nya.

Jadi, walaupun gajinya

berkurang, kita tidak

bertambah miskin.”

NOTE FROM A FRIEND

Page 16: M&I Vol 64

16 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INSIGHT

YuswohadyPraktisi Pemasaran dan ex. Sekjen Indonesia Marketing Association

www.yuswohady.com

“ Dalam konteks ASEAN, sebagai negara dengan ekonomi terbesar, seharusnya lah pelaku UKM kita menjadi juara di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN). ”

ww

w.getscoop.com

Pancasila Juara MEA

Judul di atas merupakan

judul yang saya ambil untuk

presentasi saya di gelaran

Pesta Wirausaha 2015 yang

berlangsung Jumat (3/4) lalu

di kompleks Taman Mini Indonesia Indah.

Saya sangat bersemangat hadir di Pesta

Wirausaha tahun ini, karena teman-

teman Komunitas Tangan Di Atas (TDA)

sebagai penyelenggara mengangkat tema

“Indonesia Juara MEA” yang merupakan

concern saya selama lima tahun terakhir.

Selama sekitar lima tahun terakhir, saya

banyak menulis kolom, menerbitkan

buku (Beat the Giant, 2013), menggagas

konferensi (Indonesia Brand Forum,

pertama kali tahun 2013, dan berikutnya

20 Mei 2015). Juga menginisiasi movement

dan komunitas (Komunitas Memberi)

dengan misi tunggal, yaitu menciptakan

awareness mengenai pentingnya brand

lokal memiliki kemampuan sejajar dengan

pemain-pemain global.

Salah satu sektor yang menjadi bidikan

saya adalah bisnis kecil dan menengah

(UKM). Dalam konteks ASEAN, sebagai

negara dengan ekonomi terbesar,

seharusnya lah pelaku UKM kita menjadi

Page 17: M&I Vol 64

17Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INSIGHT

juara di era MEA (Masyarakat Ekonomi

ASEAN).

Nah, untuk sharing di Pesta Wirausaha

tahun ini secara khusus saya melakukan

kajian untuk merumuskan strategi yang

bisa diambil brand lokal (khususnya UKM)

untuk bisa menjadi juara MEA. Strategi itu

saya beri nama “Panca Sila Juara MEA”.

Sesuai namanya, strategi ini mencakup lima

pilihan. Mari kita urai satu per satu.

Sila #1: Use local advantages to kick the competitions

Saya menyebut pemain UKM yang

menjalankan strategi ini sebagai Local

Champion. Di sini, UKM kita harus cerdas

memanfaatkan keunikan lokal untuk

memenangkan persaingan. Keunikan lokal

tersebut bisa berbentuk pemahaman yang

mendalam terhadap pasar dan konsumen

lokal, penggunaan bahan-bahan lokal,

pemanfaatan tradisi dan kearifan lokal, atau

bisa juga hubungan (relationship) dengan

partner dan stakeholder lokal.

Pemain seperti Dian Pelangi membangun

keunggulan bersaing dengan membangun

keunikan lokal melalui pemahaman

mendalam terhadap pasar muslim di

Indonesia. Restoran Ny. Suharti atau Mbok

Berek membangun keunikan lokal dengan

menggunakan bahan dan resep masakan

lokal. Dengan mengusung tagline “Kopi Asli

Indonesia”, Anomali membangun keunikan

lokal dengan memanfaatkan kekayaan kopi

Indonesia yang dikenal terenak di dunia.

Sila #2: Create local innovation to make competition irrelevant

Saya menyebut pemain yang menjalankan

strategi ini sebagai Creative Master. Mereka

adalah pemain-pemain yang sangat

kreatif, memanfaatkan inovasi untuk bisa

menghindari persaingan, dan menciptakan

pasar-pasar baru yang minim persaingan

(blue ocean market). Umumnya pemain

jenis ini tak memiliki keunikan lokal, karena

itu ia terpaksa harus putar otak untuk

menciptakan diferensiasi yang kokoh dan

punya nilai jual di pasar global.

Radio Magno besutan Singgih Kartono

adalah contoh ideal dari Creative Master.

Radio Magno adalah radio kayu berkelas

dunia yang sarat inovasi dan kreativitas.

Desainnya yang apik dan finishing-nya

yang ciamik menjadikan produk yang

dibikin di Desa Kandangan, Temanggung

ini digandrungi konsumen Jepang, Eropa,

dan Amerika. Tak hanya itu, Radio Magno

dibikin dengan spirit kepedulian yang luar

biasa (pemberdayaan masyarakat desa,

solusi sosial, penanaman kembali terhadap

pohon yang ditebang, dsb). Karena

itu ia memiliki brand story kuat, yang

menjadikannya berharga premium.

Sila #3: Boost excellence to beat the giant

Saya menyebut pemain yang menjalankan

strategi ini sebagai Quality Challenger.

Kenapa? Karena mereka berupaya

habis-habisan mendongkrak kualitas

(quality excellence) untuk mengalahkan

pesaing. Kalau Creative Master banyak

mengandalkan inovasi dan kreativitas,

maka Quality Challenger lebih

mengandalkan keutamaan kualitas produk

dan layanan yang didapat melalui perbaikan

secara terus-menerus (continuous

improvement).

Eiger adalah contoh rangkaian produk

apparel yang mewakili Quality Challenger.

Pengalaman panjang memproduksi produk-

produk apparel mulai dari tas, sepatu, jaket,

T-shirt, hingga jam tangan, menjadikannya

mencapai kualitas prima tak hanya di

tingkat lokal, tapi juga global. Berbeda

dengan Creative Master, pemain jenis ini

umumnya mencapai kesuksesan dengan

membangun brand dalam kurun waktu

panjang. Selama bertahun-tahun (bahkan

puluhan tahun), mereka menempa kualitas,

sehingga tak tertandingi (stand-out) oleh

pesaing manapun.

Sila #4: Build bigness through mass partnership

Saya menyebut pemain yang menggunakan

strategi ini sebagai Longtail Collaborator.

Kata Longtail saya ambil dari Chris

Andersen, yaitu pemain-pemain kecil

yang bermain di pasar ceruk (niche).

Kalau pemain-pemain kecil ini dihimpun

menjadi satu kesatuan, maka mereka

akan memiliki kekuatan yang luar biasa.

Pemain UKM akan mampu menjadi besar

dan mencapai skala ekonomi jika mereka

bisa saling berkolaborasi dan menghimpun

kekuatan bersama. Prinsipnya, sesama

UKM haruslah bersatu-padu membangun

kemitraan untuk bisa menjadi besar.

“UKM kita harus cerdas

memanfaatkan keunikan

lokal untuk memenangkan

persaingan.“

Page 18: M&I Vol 64

18 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Pusat Grosir Batik Trusmi di Cirebon

yang dirintis oleh suami-istri Ibnu Riyanto

dan Sally Giovanny membangun bigness

dengan cara memberdayakan para

pembatik lokal di Desa Trusmi. Mereka

menciptakan kemitraan dengan sekitar

400 pembatik lokal (dengan menyediakan

bahan, memberikan bimbingan desain

dan kualitas, hingga membelinya) untuk

menghasilkan batik berkualitas global.

Melalui kemitraan dan penghimpunan

kekuatan tersebut, Batik Trusmi memiliki

“otot” untuk bersaing dengan pemain-

pemain besar.

Sila #5: Achieve global best practices to win foreign market

Saya menyebut pemain yang menggunakan

strategi ini sebagai: Global Chaser. Pemain

jenis ini istimewa, karena fokus strategi

mereka adalah masuk ke pasar luar negeri,

khususnya ASEAN. Untuk bisa masuk

ke pasar luar negeri, maka mereka harus

berupaya membangun kemampuan global.

Itu artinya mereka harus unggul dalam

hal modal, teknologi, manajemen, dan

SDM yang berstandar dunia. Atau dengan

kata lain, mereka harus masuk dalam

jajaran pemain terbaik dunia (global best

practices). Ini adalah strategi yang paling

sulit.

Niluh Djelantik adalah brand sepatu high-

heels premium asal Bali yang sukses

menjadi Global Chaser. Sepatu Niluh

Djelantik melanglang-buana di lebih

dari 20 negara di Eropa dan Amerika.

Sepatu kebanggaan Indonesia ini bahkan

menjadi idaman para selebritas top dunia,

seperti Julia Robert dan Uma Thurman.

Bagaimana Niluh Djelantik mencapai

global best practices? Pertama, kualitas

tanpa kompromi. Kedua, craftsmanship

melalui sentuhan tangan-tangan terampil

khas Bali. Ketiga, eksklusivitas karya yang

menjadikannya unik dan high-end.

Yuk, UKM Indonesia tetapkan niatmu.

Pilihlah opsi Panca Sila yang pas. Fokuslah

di situ. Janganlah puas menjadi pemain

“kambing”. Berjuanglah habis-habisan

untuk menjadi juara MEA. Indonesia harus

jadi juara MEA!

“Untuk bisa masuk

ke pasar luar negeri

khususnya ASEAN,

maka mereka harus

berupaya membangun

kemampuan global.“

INSIGHT

Page 19: M&I Vol 64

19Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Now Availableissuu.com/literaturnegeriwww.the-mni.com

Page 20: M&I Vol 64

20 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SPECIAL FEATURE

MEMBANGUNKOTA HARAPANLEWAT PEMBENAHAN INFRASTRUKTUR DAN PELAYANAN

Page 21: M&I Vol 64

21Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SPECIAL FEATURE

Mau naik bus tingkat untuk

wisata keliling kota seperti

di London, atau area

publik yang terpasang

mesin parkir ala Negeri Paman Sam?

Ingin nonton layar tancap di taman-taman

kota berkonsep tematik (taman sepeda,

taman musik, taman zikir, taman patung,

dsb)? Berbagai terobosan ini bisa Anda

temukan di kota Bandung. Bukan hanya itu,

Bandung juga tengah melakukan berbagai

terobosan lainnya yang lebih revolusif.

Salah satu targetnya adalah menjadikan

kota Priyangan sebagai kota pintar yang

ditunjang oleh infrastruktur berteknologi

tinggi. Bahkan Walikotanya bisa Anda

hubungi lewat akun Twitter dengan mudah.

Bandung tidak sendirian, jauh sebelum

Ridwan Kamil selaku walikotanya

melakukan berbagai gebrakan, Presiden

RI saat ini yang ketika itu masih menjadi

Walikota, telah lebih dulu melakukan

gebrakan yang serupa di Solo.

Merevitalisasi 34 pasar tradisional yang

dampaknya bukan hanya menjadikan

para pelaku pasar kompetitif dan mampu

bersaing dengan modern market, tapi juga

menggerek retribusi daerah dari pasar

yang sebelumnya Rp. 7,8 Miliar menjadi

Rp. 19,2 Miliar. Jokowi juga memindahkan

ribuan PKL dari kawasan Monumen 45 ke

Pasar Klithikan Notohardjo di Semanggi

tanpa sedikit pun menggunakan kekerasan.

Membangun moda transporasi baru, seperti

Railbus, kereta api Jaladara, Batik Solo

Trans (BST), serta bus tingkat Werkudara.

Juga menerbitkan kartu sehat dan

pendidikan gratis, membangun City Walk

layaknya kawasan Orchad di Singapura,

di mana mampu meningkatkan kunjungan

wisata ke Solo, serta menyelenggarakan

event-event bertaraf Internasional.

Di Surabaya, ada nama Tri Rismaharini.

Belum lama ini bersama Gubernur Jawa

Timur, beliau berhasil membubarkan

kawasan prostitusi Dolly. Sebelumnya,

Tri Risma sudah membangun tempat

pembuangan sampah di seluruh kota

dengan gerakan eco school, campus &

office, gerakan merdeka dari sampah,

serta Surabaya Green Clean. Membangun

program Urban Farming dengan

membagikan bibit kepada kepada

orang-orang kurang mampu secara

ekonomi, membangun hutan kota dengan

meluncurkan gerakan Sajisospo (Satu Jiwa

Satu Pohon), dan merevitalisasi seluruh

taman dan sudut kota menjadi indah dan

segar.

Kalau kita telusuri lebih jauh, semakin ke

sini, semakin banyak daerah yang selama

ini diam saja mulai terinspirasi untuk turut

berbenah. Berbagai event internasional

pun mulai digelar di berbagai penjuru. Sail

Bunaken di Manado, Tour de Singkarak

di Sumetera Barat, Ubud Writer & Reader

Festival di Bali, Jember Festival, Bali

10K, dan lain-lain. Mereka juga mulai

sadar untuk mengorbitkan komoditas

unggulan daerah, seperti Kopi Aceh, Apel

Malang, atau Jeruk Kintamani. Berbagai

gebrakan ini mampu menjadikan kota-kota

tersebut kian populer dan akrab dengan

investor yang ujung-ujungnya membawa

pertumbuhan yang nyata bagi daerah dan

masyarakatnya.

Namun perubahan dari atas saja ternyata

tidaklah cukup untuk membangun

sebuah kota Impian. Richard Florida,

salah satu pemikir kontemporer di bidang

perencanaan dan pembangunan kota

menyampaikan, sebuah kota juga harus

mampu menarik orang-orang unggul

(the best human capital) untuk masuk

ke dalamnya. Lewat bukunya The Rise

of Creative Class dan The Flight of the

Creative Class, maka resep keberhasilan

sebuah kota ditentukan oleh 3T, yakni

Teknologi, Talenta dan Toleran. Kota yang

kreatif dicirikan oleh kemampuannya

menarik teknologi baru, menarik anak-

anak muda bertalenta, dan menghadirkan

atmosfer lingkungan yang toleran.

Kota yang mampu menghadirkan ketiga hal

di atas akan mampu menciptakan beragam

industri yang variatif, mulai dari pariwisata,

IT dan komunikasi, desain dan multimedia,

periklanan, pendidikan serta produksi

kultural lainnya. Karakter orang-orang

kreatif dengan pola hidup urban kerap

mendambakan sesuatu yang baru dan

Page 22: M&I Vol 64

22 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

media nasional. Menariknya, dari sisi

produksi pertumbuhan tertinggi dicapai dari

usaha jasa keuangan yang mencapai 10,93

persen. “Jasa lainnya tumbuh sebesar 2,01

persen, serta jasa kesehatan dan kegiatan

sosial 0,83 persen,” ujar Panusunan.

Pertumbuhan Bali yang melampaui

pertumbuhan nasional pada dasarnya

bukanlah hal baru. Kondisi ini sudah

terjadi berkali-kali. Ketika perekonomian

melambat, Bali masih bisa unjuk gigi.

Setelah kami telusuri sejumlah data, kami

mendapati bahwa perkembangan dunia

investasi di Bali kini tidak lagi terpusat di

Bali bagian selatan, seperti Kota Denpasar,

Kabupaten Badung, atau Kabupaten

Gianyar. Wilayah utara seperti Klungkung

pun yang dulu adem ayem, kini mulai

diminati investor dan ikut bertumbuh.

Berdasarkan data Bank Indonesia wilayah

Bali, pertumbuhan kredit investasi

sektor perdagangan, hotel, dan restoran

di Klungkung justru yang tertinggi.

Angka pertumbuhannya 41,36 persen

pada November 2014 mengalahkan

pertumbuhan di Badung (13,56 persen) dan

Gianyar (26,36 persen).

Tingginya pertumbuhan kredit di Kabupaten

Klungkung dipicu dari semakin banyaknya

pengembangan pariwisata di kota tersebut.

Salah satunya adalah masuknya Nusa

Penida ke dalam 21 Kawasan Strategis

Pariwisata Bali dan digelarnya Festival

Nusa Penida pada Juni 2014.

Meski pertumbuhan kredit investasi

membaik di luar Bali Selatan, penyaluran

kredit berdasarkan lokasi masih didominasi

bank yang berada di kawasan Bali

tidak pernah puas tersebut akan mampu

menggerek suatu daerah menuju kemajuan.

BALI DAN PERTUMBUHANNYA

Bagaimana dengan Bali? Hasil rilis Badan

Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali belum

lama ini menunjukkan bahwa pertumbuhan

ekonomi Provinsi Bali pada triwulan I –

2015 mencapai 6,2 persen. Ini melampaui

capaian pertumbuhan ekonomi secara

nasional di periode sama yang sebesar 4,71

persen. Sekalipun angka ini melambat jika

dibandingkan dengan triwulan I di tahun

2014, namun sudah merupakan prestasi

tersendiri.

“Pertumbuhan ekonomi Bali itu melambat

dibandingkan periode triwulan yang sama

di tahun 2014 lalu. Waktu itu tumbuh

sebesar 6,55 persen,” kata Kepala BPS

Provinsi Bali Panusunan Siregar di sejumlah

Page 23: M&I Vol 64

23Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SPECIAL FEATURE

Selatan, sebesar 62,26 persen. Ini terjadi

karena mayoritas penduduk menengah

ke atas yang memiliki pendapatan relatif

tinggi berada di Kota Denpasar. Bukan

rahasia lagi, jika Denpasar serta kawasan

sekitarnya menjadi primadona bagi

masuknya SDM luar daerah untuk beradu

peruntungan di Bali. Bahkan di sejumlah

kawasan pariwisata, tidak sedikit para

ekspatriat yang mulai berdomisili di Bali

dan ikut membangun bisnis di kawasan ini.

Belum lagi, saat ini pemerintah melakukan

cluster geografi, di mana Bali ditetapkan

sebagai kawasan industri kreatif. Di mana

nantinya diharapkan dari pulau kecil ini

akan lahir sejumlah produk-produk bernilai

tinggi, khususnya dari sisi IT dan kompetitif

di pasar internasional. Hal ini, akan

menyeimbangkan pendapatan Bali yang

selama ini ditunjang dari pariwisata dan

agraria ke era industri digital yang masif.

Semua ini diharapkan mampu mereduksi

ketimpangan yang terjadi, karena

seiring dengan pertumbuhan Bali yang

mengesankan, tidak terjadi secara

merata. Jumlah penduduk miskin di Bali

bertambah sebesar 0,23% dari Maret

2014 ke September 2014. Salah satunya

disebabkan oleh tingkat ketimpangan

pendapatan masyarakat Bali semakin

melebar. Ini terlihat dari peningkatan

angka Rasio Gini dari 0,415 pada Maret

2014 menjadi 0,422 pada September

2014. Sekalipun besaran ini dalam masuk

kategori ketimpangan sedang.

Namun, jika dikaji lebih dalam, ketimpangan

yang semakin melebar terjadi di daerah

perkotaan, yaitu dari 0,429 ke angka 0,449.

Jika merujuk ukuran Bank Dunia, besaran

“kue ekonomi” yang dinikmati oleh 40%

masyarakat berpenghasilan terendah

semakin mengecil, yaitu dari 15,79% pada

Maret 2014 menjadi 14,29% pada bulan

September 2014.

Di sisi lain, besaran “kue ekonomi”

yang dinikmati oleh 20% masyarakat

berpenghasilan teratas justru semakin

besar, dari 47,98% tahun 2013 menjadi

50,01%  di tahun 2014. Akibatnya, terjadi

peningkatan penduduk miskin di daerah

perkotaan sebesar 0,34 % dan di daerah

perdesaan 0,337%.

Selain itu, berkurangnya jumlah penduduk

bekerja di sektor pertanian dan konstruksi

yang notabene merupakan sektor

penampung pekerja informal (low-skilled

labor), yaitu dari 58,09 % pada Maret

2014 menjadi 52,32% pada September

2014 juga dinilai berkontribusi terhadap

peningkatan jumlah penduduk miskin Bali.

Inilah pekerjaan rumah untuk para kepala

daerah, terus berbenah dan menjadikan

harapan semua masyarakat akan kota

impian tak lagi semu. Jika semua

perencanaan pemerintah dan swasta

berjalan lancar dan sinergis, maka kelas

masyarakat yang tidak miskin dan sejahtera

akan tampak semakin nyata.

Denpasar serta

kawasan di sekitarnya

menjadi primadona bagi

masuknya SDM luar

daerah untuk beradu

peruntungan di Bali.

bp

.blogsp

ot.com

Page 24: M&I Vol 64

24 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Menggerek Potensi KotaA

kademisi Annisa Nurfatimah,

pada tahun 2013 lalu

menerbitkan hasil penelitiannya

yang berjudul “Analisis Potensi

Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten/Kota di

Provinsi Bali.” Studinya tersebut mengkaji

sektor potensial, perubahan struktur

ekonomi dan keterkaitan daya tarik potensi

antar daerah Provinsi Bali pada periode

2005-2011.

Dengan metode Location Quotient, Shift

Share, tipologi sektoral dan model atau

lainnya juga sangat timpang. Sejumlah

daerah mampu meraup Pendapatan Asli

Daerah (PAD) dengan angka yang fantastis,

namun sebagian dari daerah lainnya justru

buruk. Bahkan ada daerah yang utangnya

lebih besar daripada PAD-nya. Karangasem

misalnya, yang tahun ini bakal bertambah

sebesar Rp 248 miliar, jauh lebih besar

dari PAD tahun 2014 yang hanya Rp 230,9

miliar.

Berikut adalah data dan profil daerah

beserta potensinya :

SPECIAL FEATURE

teori gravitasi, Annisa memetakan basis

ekonomi masing-masing daerah di Bali,

dikombinasikan dengan data BPS yang

kami miliki, menunjukkan bahwa terjadi

penyebaran sektor-sektor ekonomi yang

basis di Provinsi Bali dan pemerataan

pembangunan daerah Bali.

Pembangunan di Bali tidak dikhususkan

untuk satu sektor di setiap kabupaten/

kota, tetapi terbagi-bagi untuk saling

memenuhi kebutuhan tiap-tiap daerah.

Selain itu, potensi daerah yang satu dan

Page 25: M&I Vol 64

25Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SPECIAL FEATURE

DENPASARWalikota : I.B. Rai Dharmawijaya Mantra

PAD : Rp. 658.974.707

Basis Ekonomi :

Sektor listrik, gas dan air; sektor keuangan, persewaan

dan jasa perusahaan; sektor industri pengolahan; sektor

perdagangan, hotel dan restoran; dan sektor pengangkutan

dan komunikasi.

BADUNGBupati : Anak Agung Gde Agung

PAD : Rp. 2.279.113.502

Basis Ekonomi :

Sektor pengangkutan dan komunikasi; sektor perdagangan,

hotel dan restoran; sektor bangunan dan sektor listrik, gas

dan air.

BULELENGBupati : Putu Agus Suradnyana

PAD : Rp. 168.652.790

Basis Ekonomi :

Sektor jasa-jasa, sektor pertanian, sektor penggalian, dan

sektor industri pengolahan.

GIANYARBupati : Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati

PAD : Rp. 319.612.005

Basis Ekonomi :

Sektor industri pengolahan, sektor jasa-jasa, dan sektor

bangunan.

KLUNGKUNGBupati : I Nyoman Suwirta

PAD : Rp. 67.401.910

Basis Ekonomi :

Sektor pertanian, sektor bangunan, dan sektor jasa-jasa.

KARANGASEMBupati : I Wayan Geredeg

PAD : Rp. 160.292.011

Basis Ekonomi :

Sektor penggalian, sektor jasa-jasa, dan sektor pertanian.

BANGLIBupati : I Made Gianyar

PAD : Rp. 55.986.570

Basis Ekonomi :

Sektor pertanian, sektor jasa-jasa, dan sektor bangunan.

JEMBRANABupati : I Putu Arta

PAD : Rp. 68.485.482

Basis Ekonomi :

Sektor jasa-jasa, sektor pertanian, dan sektor bangunan.

TABANANBupati : Ni Putu Eka Wiryastuti

PAD : Rp 255.418.218

Basis Ekonomi :

Sektor pertanian dan sektor jasa-jasa.

Profil Daerah

Page 26: M&I Vol 64

26 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Penetapan Kawasan Strategis Provinsi Bali

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Bali No.16 Tahun 2009

Tentang RTRW Provinsi Bali Tahun 2009-2029. Kawasan

strategis Provinsi Bali terdiri dari kawasan strategis dari sudut

kepentingan pertahanan dan keamanan, serta kawasan

strategis provinsi dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi. Sampai

dengan satu dekade ke depan, inilah rencana pola ruang kawasan

strategis di Provinsi Bali.

Tabel Rencana Pola Ruang Kawasan Strategis Provinsi Bali

No. Kawasan Strategis Peruntukan Kawasan

1 Pertahanan dan Keamanan Daerah militer di Pulaki Kabupaten Buleleng

2 Pertumbuhan Ekonomi a. Kawasan Strategis Pelabuhan, meliputi: Pelabuhan Gilimanuk, Pelabuhan Perikanan

Pantai Pengambengan di Kabupaten Jembrana; Pelabuhan Celukan Bawang, Pelabuhan

Pegametan, Pelabuhan Sangsit di Kabupaten Buleleng; Pelabuhan Padangbai, Pelabuhan

Gunaksa, Pelabuhan Pariwisata Tanah Ampo, Pelabuhan Amed, Pelabuhan Depo Minyak

Labuhan Amuk di Kabupaten Karangasem; Pelabuhan Benoa di Kota Denpasar.

b. Kawasan Strategis Bandar Udara, meliputi: Bandar Udara Ngurah Rai di Kabupaten Ba-

dung, Landasan Udara Kolonel Wisnu dan Bandar Udara Pengembangan Baru di Kabupaten

Buleleng.

c. Kawasan Strategis Pariwisata, meliputi: Nusa Dua, Tuban, Kuta di Kabupaten Badung;

Sanur di Kota Denpasar; Ubud, Lebih di Kabupaten Gianyar; Soka di Kabupaten Tabanan;

Perancak, Candikusuma di Kabupaten Jembrana; Batuampar, Kalibukbuk, Air Sanih di

Kabupaten Buleleng; Nusa Penida di Kabupaten Klungkung; Candidasa, Ujung, Tulamben di

Kabupaten Karangasem.

d. Kawasan Industri, antara lain Celukan Bawang di Kabupaten Buleleng dan Pengamben-

gan di Kabupaten Jembrana.

e. Kawasan Perkotaan Fungsi PKW, meliputi: Kawasan Perkotaan Singaraja, Kawasan

Perkotaan Semarapura, dan Kawasan Perkotaan Negara.

Page 27: M&I Vol 64

27Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SPECIAL FEATURE

Kawasan Strategis DTWK, meliputi: Kintamani di Kabupaten Bangli, Bedugul-Pancasari di

Kabupaten Tabanan dan Buleleng, Tanah Lot di Kabupaten Tabanan, Palasari dan Gilimanuk di

Kabupaten Jembrana;

f. Kawasan Metropolitan Sarbagita di Kabupaten/Kota: Denpasar, Badung, Gianyar dan

Tabanan; dan Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Bali (Civic Center Provinsi) di Renon Kota

Denpasar;

g. Kawasan Sepanjang Jalan Arteri Primer.

h. Kawasan Terminal Penumpang Tipe A Mengwi di Kabupaten Badung

3 Sosial dan Budaya Bali a. Kawasan Radius Kesucian Pura Sad Kahyangan Berdasarkan Konsepsi Rwa Bhineda, Tri

Guna, Catur Lokapala, Sad Winayaka/Padma Bhuana, mencakup: Pura Lempuyang Luhur

(Puncak Gunung Lempuyang di Kabupaten Karangasem), Pura Andakasa (Puncak Gunung

Andakasa Di Kabupaten Karangasem), Pura Batukaru (Lereng Gunung Batukaru di Kabupaten

Tabanan), Pura Batur (Tepi Kawah Gunung Batur di Kabupaten Bangli), Pura Goa Lawah (di

Kabupaten Klungkung), Pura Luhur Uluwatu (Bukit Pecatu di Kabupaten Badung), Pura Puncak

Mangu (di Kabupaten Badung), Pura Agung Besakih (Lereng Gunung Agung di Kabupaten Ka-

rangasem), Pura Pusering Jagat (Pejeng di Kabupaten Gianyar), Pura Kentel Gumi (di Kecama-

tan Banjarangkan Kabupaten Klungkung).

b. Kawasan Warisan Budaya, terdiri dari: Kawasan Warisan Budaya Jatiluwih, Kawasan War-

isan Budaya Taman Ayun, dan Kawasan DAS Tukad Pekerisan.

4

Pendayagunaan Sumber Daya

Alam dan

Teknologi Tinggi

a. Kebun Raya Eka Karya Bedugul di Kabupaten Tabanan dan Buleleng.

b. Rencana Ekplorasi Minyak Bumi Lepas Pantai di Barat Laut Pulau Bali.

5Fungsi dan Daya Dukung

Lingkungan Hidup

a. Taman Nasional Bali Barat di Kabupaten Jembrana dan Buleleng, Kawasan Taman Hutan Raya

Prapat Benoa (Ngurah Rai) di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung, Taman Wisata Alam (TWA)

Daratan Yang Mencakup TWA Danau Buyan-Tamblingan di Kabupaten Buleleng, TWA Batur-Bukit

Payung Dan TWA Penelokan di Kabupaten Bangli, TWA Sangeh di Kabupaten Badung; TWA Bawah

Laut di Nusa Lembongan Kabupaten Klungkung, TWA Bawah Laut Pulau Menjangan di Kabupaten

Jembrana, Cagar Alam Atau Hutan Lindung Batukaru di Kabupaten Tabanan.

b. Seluruh Kawasan Hutan Lindung, Gunung dan Perbukitan di Wilayah Provinsi Bali.

c. Daerah Aliran Sungai Potensial Lintas Kabupaten/Kota.

d. Seluruh Danau Alam di Provinsi Bali: Danau Tamblingan, Buyan, Beratan, dan Batur.

e. Kawasan Rawan Bencana Gunung Berapi, antara lain Gunung Agung di Kabupaten Karangasem,

dan Gunung Batur di Kabupaten Bangli.

Sumber : Peraturan Daerah Provinsi Bali No 16 Tahun 2009 Tentang RTRW Provinsi Bali Tahun 2009 - 2029 [data telah di edit]

Page 28: M&I Vol 64

28 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Pebisnis Daerah Yang Ikut Membangun Daerah

TJOK OKA ARTHAARDHANA

JOHANNES H HASANNUSI

GUSTI NGURAH ANOM PUTU AGUS ANTARA

I GEDE WIRATHA

Usaha : Grup Tjampuhan Usaha : Golden Leaf Farm

Usaha : Cok Konveksi

& Krisna Oleh-oleh Usaha : Mama & Leon

Usaha : Gede & Kadek Brothers

Kontribusi Untuk Daerah :

Membawahi 60 unit bungalo, membangun Puri

Pita Maha, Hotel Royal Pita Maha, Kirana Spa,

di mana semua hotelnya dibangun dengan

mempertahankan budaya lokal.

Kontribusi Untuk Daerah :

Berpusat di Singaraja, dengan produk sayuran

organik yang telah di ekspor ke Singapura.

Memiliki luas lahan mencapai 17 Ha dan

memproduksi 70 jenis sayur-sayuran dan 116

tanaman herbal

Kontribusi Untuk Daerah :

Menjadi pusat oleh-oleh terbesar di Bali dan

berpusat di Denpasar dan Kuta dengan omzet

miliaran rupiah per bulan. Pendirinya Gusti

Ngurah Anom yang berasal dari Singaraja. Dalam

beberapa tahun terakhir juga memberikan

sejumlah kontribusinya untuk pembangunan

kota kelahirannya dengan mendirikan taman

rekreasi dan hotel di kawasan Seririt.

Kontribusi Untuk Daerah :

Memproduksi busana wanita dan kain untuk

segmen high end. Memiliki 500 staf dan 1000

pekerja. Pangsa pasarnya Jepang, Amerika,

dan Eropa. Pusat penjualannya di Denpasar

dengan garmen yang berlokasi di Krambitan,

Tabanan.

Kontribusi Untuk Daerah :

Tidak kurang dari 38 perusahaan dengan lebih

dari 7 ribu karyawan (40 orang diantaranya

ekspat) yang berada di berbagai penjuru di

daerah Bali. Mendapat julukan Raja Leisure Bali,

karena hampir semua bisnisnya ada di bidang

leisure dan pariwisata, meliputi perhotelan,

resto, biro perjalanan, cruise, penerbangan, dll.

Page 29: M&I Vol 64

29Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SPECIAL FEATURE

JOSEPH THEODORUSWULIANDI

NYOMAN SANTIAWAN

NI MADE JATI

I GEDE AGUS HARDIAWAN

Usaha : Joger, Pabrik Kata-kata

Usaha : Ramayana Group

Usaha : Uluwatu

Usaha : Grup Hardys

Kontribusi Untuk Daerah :

Perusahaan retail terbesar di Bali yang membawahi 24 anak

perusahaan, meliputi 10 Hardys Supermarket, 1 Hardys Dept Store, 2

Hardys Gourmet, 2 Hardys Bali Craft Centre, 14 Hardys Mall (di Bali dan

Jatim). Saat ini juga terjun di bisnis properti dengan membangun hotel

Wirapada di Negara, Hotel Singaraja, Kuta Gate Residence, dan Whiz

Hotel Sanur.

Kontribusi Untuk Daerah :

Membangun garmen dan merchandise unik. Cabang utamanya berpusat

di Kuta dan satu cabangnya yang berada di kawasan Luwus Tabanan,

memberikan mata pencaharian baru bagi masyarakat sekitar Luwus dan

memajukan desa adat mereka.

Kontribusi Untuk Daerah :

Bisnisnya di bidang restoran dan hotel sedemikian menggurita. Mulai

dari jaringan Ramayana Resort & Spa, Rama Beach Resort & Villas, Kuta

Seaview Boutique Resort & Spa, Rama Candidasa Resort & Spa, Rama

Garden Hotel, Ivory Resort Seminyak, Pondok Sari Kuta, Spa Ambiante

Internasional, dan Klinik Prime Care Medical Service. Sementara dari

jaringan restorannya mencakup Japanese Restaurant Take, Rosso Vivo

Dine & Lounge, Gabah Restaurant & Bar, Bakers Corner Café & Bakery,

Seafood House, Flapjacks, Bluefin Japanese Fusion & Lounge, Bianco

Restaurant & Bar, Stadium Café, Garpu Restaurant & Bar, Al Dente

Kitchen & Bar, Honey & Bread, dan United Bar.

Kontribusi Untuk Daerah :

Sudah berdiri sejak tahun 1978, di mana bidang meliputi Uluwatu

Boutiques, Kori Restaurant, dan 7 Seas International Dive Resort. Untuk

butiknya, memproduksi busana bordir buatan tangan yang juga banyak

diekspor. Memiliki 13 gerai di Bali dan 3 gerai waralaba di Malaysia.

Page 30: M&I Vol 64

30 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 31: M&I Vol 64

31Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INTERVIEW

Lika-liku Srikandi Singaraja

Luh Kerthianing

Luh Kerthianing bisa jadi

merupakan salah satu

sosok wanita yang menjadi

kebanggaan kampung

halamannya, lantaran secara

tidak langsung ikut berpartisipasi dalam

kemajuan kota Singaraja.

Dengan insting kewirausahaannya,

Wanita kelahiran 24 Maret 1969 ini

melihat potensi Singaraja yang tidak

hanya sekadar sebagai destinasi wisata,

tetapi juga merupakan kota dengan

atmosfer berbisnis yang ramah. Tak

hanya itu, wanita yang hampir 12 tahun

berkarir di dunia farmasi ini juga melihat

Singaraja sangat ideal untuk hunian

dan investasi properti. Adalah “Garden

Villa Residence” sebuah hunian urban

mewah yang dikembangkannya sejak

2010 di atas lahan 15 hektar. Dengan

total 700 unit hunian, Garden Villa

Residence berlokasi di Kelurahan

Penarukan, Singaraja, di mana tingkat

aksesibilitas yang tinggi terhadap pusat

pemerintahan dan perdagangan di kota

Singaraja.

Berkat kegigihannya dalam

mengembangkan bisnis properti

di daerahnya tersebut, Direktur CV

Singaraja Property ini berhasil meraih

penghargaan Mahakarya Indonesia

untuk kategori The Best Property of The

Year 2013. Istri dari Gede Sidiarta ini

ingin memberikan alternatif hunian yang

layak bagi masyarakat lokal, sehingga

mereka bisa hidup nyaman, asri, dan

merasa aman di Buleleng.

Sebelum menggeluti dunia properti, Ibu

dari Thika Sidiani, Siska Febri Sanjiwani,

Sintadiani, Sindy Dewantari, dan Kesha

Putra ini juga terlebih dahulu eksis

berwirausaha di bidang telekomunikasi.

Sejumlah outlet ponsel dibukanya di

beberapa titik di Singaraja, Denpasar,

hingga Negara. “Dari sejak kecil, saya

sudah berada di lingkungan wirausaha.

Kebetulan orang tua bergelut di bidang

itu. Saya pun pernah diajak paman

untuk membantunya bisnis kopi dan

cengkeh saat masih kecil,” kenangnya

saat M&I Magazine menanyakan asal

mula insting wirausahanya.

Tidak hanya aktif berwirausaha, wanita

yang berdomisili di bilangan Setiabudi,

Singaraja ini juga pernah menggeluti

dunia politik. Wanita yang pernah

menjabat sebagai Ketua Komisi D

DPRD Kabupaten Buleleng tahun 2004-

2009 ini ingin menyalurkan jiwa sosial

serta kontribusi untuk daerah dengan

masuk ke dalam pemerintahan.

Beberapa waktu yang lalu,

M&I Magazine berkesempatan

mewawancarai wanita yang pernah

mendapatkan predikat Outstanding

in Developer Property di ajang The

Competition Business Excellence

Award 2013 ini. Berikut petikan

wawancaranya!

Tak banyak sosok wanita daerah yang mampu berkiprah di dunia kewirausahaan dan turut berkontribusi dalam pembangunan di daerahnya.

Page 32: M&I Vol 64

32 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Bisa ceritakan bagaimana rekam jejak karir Anda hingga akhirnya terjun sebagai seorang wirausahawan?

Setamat dari pendidikan di

Sekolah Menengah Farmasi di

Denpasar, saya bekerja di apotek

di daerah Hasanudin Denpasar

pada tahun 1988 sampai tahun

1990. Saya mengawali sebagai

asisten apoteker peracik

obat di apotek yang memang

baru beroperasi saat itu. Tapi

kemudian saya resign, karena

ingin mencari jenjang karir yang

lebih baik lagi. Lantas, saya

melanjutkan karir ke sebuah

perusahaan pedagang besar

farmasi nasional bernama PT.

Anugrah Argon Medica, yang

kebetulan juga membuka kantor

perwakilan di Denpasar. Untuk

bisa diterima sebagai karyawan

di sana, saya mesti mengikuti

serangkaian tes. Awalnya di sana

saya bertugas sebagai asisten

apoteker penanggung jawab,

kemudian saya dipromosikan

untuk menjadi pembantu

gudang, lalu akhirnya saya naik

jabatan lagi menjadi kepala

gudang. Ada pemilihan kepala

logistik di pusat. Lalu saya

ikut training-nya, kemudian

dinominasikan. Setelah berhasil

lolos tes kepemimpinan, akhirnya

saya mendapatkan posisi

kepala logistik tersebut. Dengan

promosi tersebut mengharuskan

saya untuk bersedia ditempatkan

di cabang besar. Pilihannya itu

antara Jakarta dan Surabaya,

karena cabang di Bali sendiri

tergolong cabang menengah.

Saya pun akhirnya memilih

Jakarta. Padahal sebenarnya

saya berat meninggalkan Bali.

Namun dalam perjalanan saya

akhirnya memutuskan untuk

mengundurkan diri, karena anak

saya sakit hingga diopname.

Saya berat meninggalkan

anak. Itu sebabnya saya

mengundurkan diri. Perusahaan

sempat enggak kasih saya

berhenti. Mereka mencoba

meringankan posisi saya

supaya tidak full kerja dan tetap

mendapatkan gaji, meski hanya

setengahnya. Namun, akhirnya

saya benar-benar memutuskan

SAyA MENGAWALI

KARIR SEBAGAI ASISTEN

APOTEKER PERACIK

OBAT DI SEBuAh APOTEK

yANG MEMANG BARu

BEROPERASI. TAPI

KEMuDIAN SAyA resign,

KARENA INGIN MENCARI

jENjANG KARIR yANG

LEBIh BAIK

INTERVIEW

Page 33: M&I Vol 64

33Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INTERVIEW

“MARAHNYA MERTUA

SAYA ITU MEMBUAT SAYA

DAN SUAMI TERMOTIVASI

BAHWA KAMI BISA

MENUNJUKAN KALAU

KAMI BISA LEBIH BAIK DAN

BERHASIL”

untuk berhenti, lantaran anak saya lainnya

juga sakit. Saya bekerja di perusahaan itu

kurang lebih tujuh tahun.

Lalu apa yang Anda lakukan setelah resign dari perusahaan tersebut?

Awalnya suami saya tidak setuju. Suami

saya punya rasa ketakutan tersendiri jika

saya benar mengundurkan diri, karena ia

lebih mendukung karir saya di sana. Malah

suami menawarkan diri untuk meninggalkan

pekerjaannya dan menyusul saya ke Jakarta.

Tapi saya belum bisa mengiyakan, karena

harus lihat kondisi dulu. Tapi saat itu anak

saya yang kedua opname. Juga masalah

lainnya, ternyata keuangan kami mulai

menipis. Sementara platform kesehatan

yang saya miliki sudah habis saya klaim

dan ternyata masih kurang untuk biaya

pengobatan anak saya. Akhirnya saya

putuskan untuk menjual handphone.

Ternyata baru dihitung-hitung untungnya

lumayan hampir 1,5 juta. Pada masa itu kan

handphone memang masih barang mahal.

Bisa beri gambaran bagaimana Anda mengembangkan bisnis handphone ini di Singaraja?

Kebetulan adik saya yang cowok lagi kuliah

di Jogja, lalu saya minta tolong ke dia untuk

mencari HP second di sana. Awalnya saya

hanya mampu membeli dua sampai tiga

handphone saja, karena waktu itu harganya

memang cukup mahal. Enggak gampang

untuk bisnis ini, karena kita enggak punya

modal saat itu. Akhirnya pimpinan saya

mau membantu saya waktu itu. Saat saya

mulai berbisnis HP ini, memang saya belum

sepenuhnya resign dari perusahaan. Status

saya waktu itu tidak bekerja penuh di sana.

Saya sempat bilang saya ingin minjam modal

di bank, tapi sayangnya saya enggak punya

jaminan. Waktu saya tanyakan dengan rekan

saya di bank, katanya bisa pake slip gaji

saja. Saya pun minta bantuan ke pimpinan

bisa tidak membuatkan slip gaji untuk

saya ajukan ke bank. Dari slip gaji tersebut

akhirnya gaji saya dipotong setiap bulan

untuk kredit modal di bank.

Saya buka outlet sendiri di Denpasar,

Singaraja dan Negara. Responnya sangat

luar biasa saat itu, karena kan handphone

baru-baru booming. Awalnya di masing-

masing outlet saya pekerjakan dua orang

pegawai. Sampai sekarang bisnis ponsel

ini masih saya geluti bersama suami,

tapi sekarang sudah agak sulit karena

banyak kompetitornya. Tahun 2002, saya

memberanikan diri untuk ikut pemilihan

dealer voucher dan kartu perdana ponsel.

Saat itu, pemain yang banyak masuk dari

Jakarta dan Surabaya. Juga saya diharuskan

untuk punya modal setidaknya 2 miliar. Saya

sebenarnya enggak punya uang segitu.

Di sisi lain, ada teman yang tertarik untuk

jadi dealer, tapi tidak terpilih. Dari sana

kemudian, akhirnya saya ajak mereka untuk

ikut gabung. Kebetulan saya dipilih sebagai

dealer, jadi kenapa enggak kami sharing

profit saja. Mereka bisa ikut menanam modal

bersama saya. Akhirnya di dealer tersebut,

setengahnya merupakan saham saya. Kami

distribusikan voucher dan kartu perdana ke

Denpasar hingga wilayah Nusa Tenggara.

Berarti Anda cukup untung besar di bisnis tersebut. Apa tidak ada kendala?

Bisa dibilang seperti itu. Tapi saya juga

pernah mengalami kesusahan, gara-gara

ada pegawai saya yang korupsi di outlet

kami di Singaraja. Saya kan sempat tinggal

di Denpasar, enggak tiap hari kontrol yang

di Singaraja. Waktu saya cek pembukuan

akhirnya ketahuan. Lalu saya ambil alih di

Garden Villa Residence

Page 34: M&I Vol 64

34 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INTERVIEW

Singaraja. Waktu saya jalankan sendiri 2-3

minggu saya rasakan untungnya sangat

besar di sini. Ketika itu saya sempat

minta suami saya untuk berhenti bekerja,

supaya bisa bantu saya untuk mengurusi

outlet. Namun keputusan tersebut sempat

ditentang oleh mertua saya. Bahkan saya

sempat diusir oleh mertua saya. Dia punya

ketakutan nanti usahanya enggak seberapa

dan cucu-cucu enggak bisa makan.

Wajarlah orang tua berpikir seperti itu.

Justru marahnya mertua saya itu membuat

saya dan suami termotivasi bahwa kita

bisa menunjukan kalau kita bisa lebih baik

dan berhasil. Dulu saat awal-awal jualan

handphone, saya masih ingat harus ke

kantor koran lokal sampai larut malam untuk

menanyakan slot iklan di sana. Saya harus

mengurus semua sendiri bahkan hingga jam

2 pagi saya masih bekerja. Beruntung lewat

iklan tersebut, handphone saya laku terjual

hingga habis stoknya.

Setelah bisnis handphone ini bertumbuh, apa yang Anda lakukan? Apa ada bisnis lainnya yang juga dikembangkan?

Karena latar belakang saya adalah pegawai,

kemudian mendapatkan untung besar saat

menjadi wirausahawan, saya ingin berbagi

dengan sesama. Karena sebagai manusia,

kita harus saling peduli dan ingat bersyukur

dengan Tuhan. Saya banyak membantu

berbagai lembaga sosial, seperti GNOTA

dan yayasan yatim piatu. Lantaran aktif di

berbagai kegiatan sosial, beberapa partai

besar akhirnya meminta saya untuk terjun

ke dunia politik. Saya berkarir di politik

hampir 5 tahun. Awalnya saya sempat diberi

kepercayaan untuk menjabat sebagai ketua

DPC sebuah partai besar. Bisa dibilang saya

satu-satunya perempuan yang menjabat

ketua DPC di Bali kala itu. Setelah itu saya

pindah naik jabatan ke DPRD Bali. Saya

enggak pernah bercita-cita ke politik. Waktu

itu ada tokoh besar yang memberikan saya

saran, kalau orang-orang yang punya jiwa

sosial yang tinggi sangat layak untuk terjun

ke dunia politik. Banyak saya temukan,

orang-orang yang duduk di parlemen yang

latarbelakang pendidikannya tinggi, tapi

mereka tidak punya intelektualitas dan

keberanian yang tinggi. Yang duduk di DPR

banyak yang pintar berbicara, tapi ketika

berhadapan ke publik, mereka tak punya

nyali.

Bagaimana pandangan Anda posisi

wanita di pucuk kepemimpinan, baik di

dunia politik maupun di dunia bisnis?

Perempuan Bali saat ini dipandang sebelah

mata ya dengan adat istiadat di Bali. Saya

sangat tidak setuju, kalau perempuan

tidak dipandang atau dinomor duakan.

Kesenjangan perempuan dengan laki-laki

di pendidikan maupun pernikahan memang

sangat menonjol. Saya duduk di DPRD

di Komisi D yang menangani persoalan

pendidikan, kesehatan, dan wanita, di mana

memperjuangkan perempuan dan hak asuh

anak. Sempat saya berdebat dengan salah

satu kelian adat pekraman di Singaraja.

Saya sampaikan bahwa dalam posisi

tertentu posisi perempuan setara dengan

laki-laki, tapi si kelian adat pakraman itu

tersinggung dan tak setuju. Saya bilang

dalam posisi tertentu, peran wanita tidak

kalah dengan laki-laki. Dalam rumah tangga,

peran wanita sangatlah penting. Memang

laki-laki berperan sebagai kepala keluarga,

tapi peran wanita juga sama sulitnya dalam

mengurus dan mendidik anak-anak. Kalau

suami yang mengerti pasti akan menghargai

istrinya. Suami saya sangat mendukung

Page 35: M&I Vol 64

35Vol. 64 | Jun-Jul 2015

“ Buleleng itu kan mantan ibukota Bali. Sepertiga luas bali kan Singaraja dan sekarang kota ini sangat prospektif untuk properti. ”

INTERVIEW

karir saya. Ia tidak pernah komplain, harus

begini, harus begitu. Seperti kata orang

bijak bahwa di setiap kesuksesan seseorang

pasti ada orang besar di belakangnya yang

mendukung. Saya sebagai wanita dengan

segudang kesibukan juga harus bisa

membagi waktu dengan keluarga.

Setelah 5 tahun, kenapa akhirnya Anda memutuskan untuk berhenti dari politik?

Waktu itu uang saya habis di politik ya.

Banyak aset yang saya punya dari bisnis

handphone, tiba-tiba seperti hujan angin,

habis seketika. Fokus saya terpecah saat

itu, antara bisnis dan dunia politik. Malah

akhirnya lebih banyak waktu untuk politik.

Setelah lima tahun, saya memutuskan untuk

berhenti. Karena sudah banyak utang yang

harus dilunasi. Di fase inilah, saya mulai

melihat peluang besar di bisnis propertI.

Bisa ceritakan bagaimana geliat Anda di properti hingga akhirnya sukses seperti sekarang?

Sebenarnya bersamaan dengan berbisnis

seluler, saya sudah mulai membeli aset

secara kecil-kecilan, Mertua saya juga

sempat ngasik saya rumah di Denpasar,

tapi kemudian saya sewakan untuk kos.

Di tahun 2009 usai dari dunia politik, saya

fokus mengelola aset properti. Lantas,

saya mulai mengontrakan gedung-gedung

untuk perkantoran di Singaraja. Sekarang

sudah berani menjual hunian di Garden Villa

Residence. Residence ini berdiri di atas

tanah 15 hektar, di mana lahan tersebut

saya lepas sendiri. Awalnya ini hanya hutan

bambu, tapi kemudian saya punya keyakinan

kalau lokasi ini bisa dimanfaatkan untuk

hunian. Banyak yang menawarkan saya

properti lain, tapi saya suka tantangan jadi

saya memilih lahan di sini. Tak sedikit juga

yang mencibir langkah saya. Katanya, untuk

apa bangun perumahan besar, mana ada

orang Singaraja mau beli rumah mewah

seperti ini. Tapi saya kan punya keyakinan

lain, saya tawarkan konsep perumahan

berbeda, baik dari segi fasilitas dan fitur

strategis lainnya. Saya mulai pembebasan

lahannya sekitar tahun 2010. Saya beli tanah

ini tanpa sepengetahuan suami saya, karena

saya sudah banyak kehilangan di politik.

Waktu itu saya nekat mau pinjam uang di

bank untuk bisa membebaskan lahan di

situ. Awalnya sangat sulit untuk meyakinkan

pihak bank, karena waktu itu saya hanya

bisa memperlihatkan potensi lahan ini,

tanpa disertai bangunannya. Tapi akhirnya

saya dapat modal, salah satunya juga

dibantu oleh BPR Lestari dan akhirnya bisa

membangun 700 unit secara bertahap di sini.

Mengapa Singaraja sangat potensial untuk berinvestasi di bidang properti?

Buleleng itu kan dikenal sebagai mantan

ibukota Bali. Sepertiga luas Bali kan

Singaraja. Sekolah pendidikan pertama di

Bali juga ada di Singaraja, seperti sekolah

penerbangan, kepolisian untuk wilayah Nusa

Tenggara. Singaraja ini sangat prospektif

untuk properti. Suatu saat pasti ada masa

di mana properti di Denpasar akan bubble

dan juga di sana akan krodit. Alternatif pasti

mereka cari yang pinggiran. Singaraja punya

potensi bagus di bidang kelautan, karena

punya garis pantai yang panjang. Terumbu

karangnya pun sangat bagus di Asia.

Apalagi hasil sumber daya alamnya juga

tidak diragukan, seperti beras dan cengkeh

yang jadi primadona. Atmosfer perdagangan

di sini juga sangat bagus, di mana terlihat

dari banyaknya pendatang yang mulai ke

mari. Kemampuan daya beli pasti ditunjang

oleh penghasilan. Ketika membeli properti

pasti orang melihat penunjangnya apa,

sehingga membuat pertumbuhan ekonomi

jadi meningkat. Itu yang mendorong saya

membuat perumahan di sini.

Atas segala pencapaian yang Anda dapatkan, apakah ada keinginan Anda yang belum terwujud sejauh ini?

Saya punya keinginan untuk membuat rumah

sakit. Saya sudah punya konsepnya di benak

saya. Mudah-mudahan dimudahkan jalannya

oleh Tuhan. Saya ingin ada sisi sosial enggak

sekadar bisnis. Saya sudah memikirkan

untuk subsidi silang, bagaimana untuk

memberikan jasa pelayanan yang maksimal

bagi mereka yang kurang mampu. Semasa

saya di politik, saya sudah memikirkan

konsep ini dan mempelajarinya.

Page 36: M&I Vol 64

36 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SMART FAMILY

“ Kalau cuma sibuk belajar, tapi tidak dipraktekan, maka tidak akan ada perubahan berarti.”

Suzana ChandraManaging Director, Lestari Living

Apply What You’ve Learned

Dari tanggal 6-7 Mei 2015 lalu,

Singapore Expo di Hall 1 & 2

penuh gemuruh gegap gempita

dari sekitar 3000 peserta

seminar “Total Success” dengan live event

Anthony Robbins. Istilah alay-nya, event

begitu “cetar membahana”.

Peserta berdatangan dari berbagai negara,

seperti Vietnam, Thailand, Malaysia,

Australia, Singapura, pun dari Indonesia

sendiri ada sekitar 500 peserta yang hadir.

Untuk yang belum pernah dengar, sosok

Anthony Robbins ini merupakan seorang

peak performance coach (pelatih kinerja

prima).

Selama 2 hari, kita semua berlatih untuk

selalu berada dalam kondisi prima saat

melakukan segala sesuatu. Baik itu yang

berhubungan dengan pekerjaan, bisnis,

maupun kehidupan sehari-hari. Lebih dari

3000 orang berkumpul dari jam 9 pagi

sampai jam 8 malam. Mereka bernyanyi

bersama, menari bersama, meneriakkan

suara-suara kemenangan, berlatih

www.huffingtonpost.com

Page 37: M&I Vol 64

37Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SMART FAMILY

mengubah kondisi supaya kita tetap berada

dalam posisi puncak setiap harinya. Dua

hari yang panjang dan lumayan melelahkan.

Tetapi begitu banyaknya materi yang

dipelajari, begitu banyak pula teknik yang

dapat diterapkan dan dilatih.

Bagi saya sendiri, ini merupakan pelatihan

yang keempat bersama Anthony Robbins.

Yang terakhir adalah sekitar 10 tahun lalu.

Jadi untuk saya, dua hari pelatihan tersebut

adalah proses re-charge. “Fully re-charged

including the power-bank”, demikian pesan

di profile picture BBM saya usai acara

tersebut.

Ya, saya pernah pelajari apa yang diajarkan.

Ya, saya pernah mengikuti pelatihan yang

lebih intensif dari itu. Ya, saya juga sudah

membaca buku-bukunya Anthony Robbins.

Ya, saya juga sudah mendengarkan

audio training-nya. Ya, saya juga sudah

menerapkan sebagian dari apa yang

dipelajari. Ya, saya juga masih sering lupa.

Ya, saya juga masih sering membiarkan

diri berlarut-larut dalam kesusahan dan

kesedihan. Dan ya, saya juga masih

sering gagal. Dan ya, yang paling penting

bukanlah apa yang sudah dipelajari, tetapi

apa yang dijalankan dari yang sudah

dipelajari. “It’s not what I have learned, but

what I do what I learned “, kata-kata yang

agak sulit ya?

Seorang teman yang boleh dibilang

merupakan “seminar junkie” alias

hobi banget ikut berbagai seminar

pengembangan diri, seperti seminarnya

Anthony Robbins yang baru saya ikuti.

Hampir semua seminar sudah diikutinya;

mulai dari level domestik, seperti Tung

Desem Waringin, Andre Wongso, Mario

Teguh, Merry Riana, sampai ke level

internasional seperti Anthony Robbins, T

Harv Eker, Robert Kiyosaki, dsb. Istilahnya,

sudah belajar dari A sampai Z. Beberapa

kali saat kita berdiskusi (tentang apa

saja), dengan cepatnya teman saya ini

menganalisa segala sesuatunya dengan

segala “ilmu” yang sudah dipelajari dari

berbagai seminar tersebut. Semua ide dan

pendapat dimentahkan dengan berbagai

argumentasi. Wah, pokoknya kalau diskusi

seru dan ilmunya tinggi banget.

Tetapi yang menarik adalah kawan saya ini

tetap saja berada di “dunia”-nya sendiri.

Di usia yang sudah lebih dari 40 tahun,

masih single, bekerja secara on and off,

dan dengan sedikit sedih saya menganalisa

bahwa hidupnya secara keseluruhan

bukanlah hidup seseorang yang sukses.

Bahkan agak mengkhawatirkan.

Hal ini membuat saya berpikir, kok bisa

ya? Dengan pengetahuan yang dimiliki dan

pelatihan yang dijalani, harusnya kawan

saya itu sudah ada di level sukses yang

jauh lebih baik. Ya, dia sudah belajar dari

mereka-mereka yang sukses. Dan ya,

dia sudah mengikuti pelatihan-pelatihan

pengembangan diri, Apa yang salah ya?

Pembuka kata dari live event-nya “Total

Success” Anthony Robbins pada akhir

minggu lalu itu adalah “It’s not what you

learned that make you more successful,

but what you do what you learned that will

make you more successful”. Bukan apa

yang kita pelajari yang akan membuat kita

lebih sukses, tetapi apa yang kita jalankan

dari yang kita pelajari akan membuat kita

lebih sukses.

“It’s not what you

learned that make

you more successful,

but what you do from

what you learned that

will make you more

successful”

Page 38: M&I Vol 64

38 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SMART FAMILY

Pernyataan ini membuat saya langsung

teringat dengan teman saya tersebut. Wow,

satu hal penting yang lupa dilakukan oleh

teman saya adalah “action”. Mempraktikan

apa yang dipelajari itu merupakan “esensi”

dari proses belajar. Kalau cuma sibuk belajar,

tapi tidak dipraktikan, maka tidak akan ada

perubahan berarti. Istilahnya percuma saja

belajar. Hmm!

Kalau kita mau jujur, seringkali hal yang sama

terjadi pada kita semua. Kita belajar sesuatu,

ikut seminar dan pelatihan, tahu caranya tapi

tidak mempraktikan. Kadang karena yang

dipelajari terlalu banyak, sehingga bingung.

Karena terlalu banyak yang harus diperbaiki

atau dilakukan, biasanya secara mental

kita akan mengatakan “Aduh, harus mulai

darimana? Sebegitu banyaknya yang harus

dilakukan, “nanti deh!”. Kata “nanti” ini akan

berubah menjadi “besok saja deh!” Dan

biasanya “besok” berubah menjadi “minggu

depan”, kemudian diundur menjadi “bulan

depan”, “tahun depan”, dan seterusnya.

Tidak usah jauh-jauh deh, bagi mereka yang

belum terbiasa berolah raga saja. Walau

tahu dengan sepenuh hati pentingnya

berolahraga, tetap saja kata-kata “olahraga

mulai besok” bergeser menjadi “minggu

depan”, kemudian bergeser menjadi “bulan

depan”, bahkan “tahun depan”. Dan tanpa

terasa pada penghujung tahun, resolusinya

menjadi “tahun depan akan rajin berolah

raga”. Dan ini merupakan resolusi akhir

tahun sejak 5 tahun terakhir.

Contoh lainnya, seperti hendak

mengonsumsi makanan sehat. Seberapa

sering setelah kita merasakan bahwa

celana jeans agak sesak, kita akan

mengatakan, “Oh well, diet will start

tomorrow”. Kemudian, karena besok ada

yang traktir berulang tahun, program diet

pun jadi mundur keesokan harinya lagi dan

lantaran lusa ada lunch meeting, rencana

diet bergeser lagi ke hari berikutnya. Cerita

ini terus berlanjut. Alhasil, celana jeans

naik ukurannya. Ayo jujur, siapa saja yang

mengalami hal yang sama?

Saya selalu bilang ini ada adalah fenomena

“selalu hampir”. Jadi setiap hari “selalu

hampir” makan sehat. Setiap hari “selalu

hampir” berolahraga. Setiap hari “selalu

hampir”.

Jadi apa yang salah dong ya? Ternyata

belajar saja tidak cukup, praktikan apa

yang dipelajari. Itu yang akan membuat

perubahan. Anthony Robbins mengatakan

bahwa selalu lakukan langkah-langkah

kecil untuk mencapai tujuan. Walaupun

itu adalah cuma mengangkat telepon atau

merencanakan mengangkat telepon.

Dari sini dilakukan langkah-langkah kecil

lainnya. Ini yang harus menjadi kebiasaan

sampai tercipta momentum. Nah, pada

saat momentum sudah tercipta, segala

sesuatunya akan jadi lebih mudah. Small

steps lead to giant steps.

Ayo, kita mulai dengan langkah-langkah

kecil, karena “actions” yang menentukan

keberhasilan kita!

Page 39: M&I Vol 64

39Vol. 64 | Jun-Jul 2015

MEDIA KIT

“Empowering Entrepreneurs”

EXPLORE ... ... DREAM, DISCOVER!

2,500 print copy

30,116 readers

3,000 Lestari First Member

Money & I adalah majalah bulanan yang saat ini menjadi bacaan bagi sejumlah praktisi dan pelaku bisnis. Didistribusikan kesejumlah titik lokasi premium meliputi café, meeting pot, restaurant, retail store dan titik lainnya. Di cetak lebih dari 2500 eskemplar setiap bulan, dimana 1500 eksemplar didistribusikan langsung kepada nasabah premium BPR

Lestari. www.the-mni.com | Contact : Fina Kaska (0852-3752-6899) | Cok Dewi (0813-3979-9586) | Gung De (081 337 266 913)

Page 40: M&I Vol 64

40 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

LEADERSHIP

“ Kita akan menjadi dengan siapa kita bergaul dan keseharian kita.”

Dalam perjalanan tur ke

Thailand 6 tahun yang lalu

bersama keluarga. Saya

diajak mengunjungi kebun

binatang Sriracha Tiger di Chonburi.

Lokasinya 30 menit dari Pattaaya. Kebun

binatang ini memiliki lebih dari 400 harimau.

Sriracha Tiger Zoo juga melakukan

penangkaran anak harimau. Tempat untuk

mengembangbiakkan harimau supaya

memiliki keturunan dan tidak punah.

Kita dapat menikmati suasana alami dan

menonton para harimau ini bermain.

Kita juga dapat mengendong, memberi

susu dan foto bersama bayi harimau.

Kita bisa melihat anak harimau sedang

menyusu pada induknya. Sungguh lucu,

mengemaskan sekaligus menyeramkan.

Ada yang unik dan menarik yang saya

perhatikan di kebun binatang ini. Beberapa

ekor anak macan sedang menyusu pada

seekor babi besar. Bentuk dan postur

tubuhnya hampir sama dengan harimau.

Sang anak harimau sepertinya

mengganggap bahwa si babi itu adalah

induknya. Menurut tour guide di wahana

tersebut, hal ini dilakukan untuk membuat

MACAN VEGETARIAN

Pribadi BudionoDirektur utama BPR Lestari

ww

w.fr

eeim

ages

colle

ctio

n.co

m

Page 41: M&I Vol 64

41Vol. 64 | Jun-Jul 2015

LEADERSHIP

si macan menjadi jinak. Sehingga kalau

dari kecil si anak macan dibesarkan di

lingkungan babi yang jinak maka dengan

sendirinya macan tersebut akan jinak

seperti babi. Dan memang benar, setelah

mengelilingi tempat penangkaran anak

macan yang tidak garang dan buas seperti

macan pada umumnya. Macan bisa

menjadi vegetarian. Jika dari kecil pola

makan diganti, di mana daging diganti

dedaunan, maka hal tersebut bisa terjadi.

Di sini, babi menjadi induk sekaligus

pemimpin bagi anak-anak macan.

Kita akan menjadi dengan siapa kita

bergaul dan keseharian kita. Siapa yang

tidak tahu akan kebuasan seekor macan.

Tetapi bila dari kecil macan ini hidup di

lingkungan babi, maka dia akan lembut

seperti seekor babi. Apabila dia hidup di

alam liar bersama habitat aslinya, maka dia

akan garang seperti macan pada umumnya.

Seperti kisah burung rajawali. Hanya karena

telur burung rajawali diletakkan bersama

telur-telur ayam yang sedang dierami oleh

induknya. Telur burung rajawali tersebut

pun menetas bersama telur-telur ayam

lainnya. Induk ayam memperlakukan sama

seperti anaknya sendiri. Meskipun rajawali

memiliki postur lebih besar dibandingkan

dengan ayam. Tapi rajawali mengganggap

dirinya sama seperti ayam. Berperilaku

layaknya ayam. Cara bangun dan tidurnya

sama dengan ayam. Cara mencari

makanan sama seperti cara ayam. Karena

rajawali sejak baru menetas sampai dewasa

dididik cara ayam.

Perilaku rajawali akan berubah menjadi

menjadi perilaku aslinya, jika rajawali diajari

cara hidup rajawali. Seperti terbang tinggi,

mencari makanan dengan cara terbang.

Selama tidak pernah diajari atau dididik

cara rajawali, maka rajawali tersebut tidak

akan pernah berubah. Di sini, ayam menjadi

induk sekaligus pemimpin bagi anak-anak

rajawali.

Pemimpin merupakan agen perubahan.

Hanya pemimpin yang bisa melakukan.

Karena pemimpin memiliki kekuasaan dan

kekuatan. Kuasa untuk memerintah. Kuasa

untuk berubah. Kuasa untuk membelokkan

arah. Kuasa menentukan pemimpin

dibawahnya. Tanpa kekuasaan, perubahan

tidak dapat dilakukan walaupun memiliki

ide yang bagus. Ketika kita akan memilih

wakil rakyat dan presiden, mereka ini yang

akan menentukan arah negara Indonesia

untuk lima tahun ke depan. Negara kita

bisa menjadi baik atau sebaliknya. Sangat

tergantung pada pemimpin, seperti,

pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong

Un mengubah gaya rambut pria. Semua

pria wajib mengikuti gaya rambut Kim Jong

Un.

Kekuatan setiap organisasi berbanding

lurus dengan kekuatan para pemimpinnya.

Jika para pemimpinnya lemah, maka

organisasi pun lemah. Jika para

pemimpinnya kuat, organisasinya juga

kuat. Jika presidennya kuat, maka

negara akan kuat. Jika gubernurnya kuat,

maka organisasi dibawahnya akan kuat.

Jika KPK, MK, atau lembaga penegak

hukum kuat, maka penegakan hukum

akan kuat. “Kebangkitan dan kejatuhan

organisasi ditentukan oleh kepemimpinan”.

Pemimpinlah yang menentukan arah. Jika

pemimpinnya disiplin, maka organisasi

yang dipimpin akan disiplin.

Jika pemimpinnya suka mengambil hak

orang lain, maka yang dipimpinnya atau

pengikut akan melakukan hal yang sama.

Seperti seekor babi memimpin anak-anak

macan atau ayam yang mempimpin anak

rajawali. Mereka akan mengikuti induk

sekaligus pemimpinnya. Jika pemimpinnya

baik, maka baiklah semua. Jika

pemimpinnya jelek, maka jeleklah semua.

Tingkat kesuksesan pemimpin ditentukan

oleh orang terdekatnya. Demikian

sebaliknya tingkat kegagalan seorang

pemimpin ditentukan orang-orang

terdekatnya.

Elektibiltas Demokrat turun karena orang-

orang terdekatnya. Orang terdekat dapat

“membangun atau menghancurkan”.

Parameter utama tergantung kecakapan

pemimpin untuk mengembangkan orang-

orang terdekatnya. Tugas utama pemimpin

adalah melahirkan calon pemimpin.

Mengembangkan para pemimpin yang

memicu sebuah gerakan.

Seperti halnya pada suatu organisasi yang

tidak berkembang. Ini bisa dipastikan

karena pemimpinnya. Bukan pengikutnya.

Bukan pegawainya. Tidak ada prajurit

yang jelek, yang ada adalah komandan

yang jelek. Jika organisasi tersebut

jelek dan amburadul, bukan disebabkan

karena karyawan, namun pemimpin.

Biasanya, para pemimpin tidak berhasil

mengembangkan pemimpin lainnya,

karena mereka kurang dilatih. Seringkali,

para pemimpin salah paham dan mengira

mereka harus bersaing dengan orang-

orang di dekat mereka, bukannya bekerja

sama. Seperti yang dikatakan oleh Peter

Drucker “Belum pernah ada eksekutif yang

mendapat kesulitan, karena anak buahnya

tangguh dan efektif”.

Pertanyaannya sekarang adalah jika Anda

bebas menjadi siapapun yang Anda mau,

jalan hidup seperti apa yang akan Anda

pilih?

Page 42: M&I Vol 64

42 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 43: M&I Vol 64

43Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Alpen Mountain - Photography by

Austria adalah sebuah negara yang terkurung daratan di tengah-tengah Eropa Tengah.

Bagian barat dan selatan negara ini terletak di Pegunungan Alpen menjadikan Austria

sebagai destinasi untuk olahraga musim dingin. Selain Alpen, Austria juga memiliki

gunung yang tertinggi yakni Grossglockner.

NotesTravell

ers

Page 44: M&I Vol 64

44 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 45: M&I Vol 64

45Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Sejarah

Selepas kejatuhan komunisme di tahun

1989, Austria aktif dalam urusan Eropa,

bergabung dengan Uni Eropa dan

mengadopsi Euro (menggantikan Schilling

Austria) menjadi mata uang Austria pada

1999.

Austria adalah negara terkaya ke-12 di

dunia (pendapatan per kapita).

Kota-kota utama di Austria ialah Wina dan

ibu kota negeri-negeri di Austria yaitu St.

Pölten, Salzburg, Bregenz, Klagenfurt,

Graz, dan Eisenstadt. Kemajuan Ekonomi

TRAVELLER NOTE I AUSTRIA>

>

Page 46: M&I Vol 64

46 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

“ Coaching memberikan terapi bagi pola pikir yang menghambat pertumbuhan perusahaan.”

Ben AbadiBusiness Coach,

Konsultan Bisnis dan Marketing

COACHING

Dalam menetapkan arah usaha

bisnis, Anda harus membuat

blueprint. Seperti membangun

rumah, blueprint sangat penting.

Tanpa blueprint, tentu akan memakan waktu

lebih lama dan Anda akan mengeluarkan

dana lebih banyak akibat bongkar pasang.

Ada 6 hal yang sangat mendasar dalam

membuat business blueprint, antara lain Visi

—arah dan tujuan Anda membangun bisnis,

Strategi—taktik untuk bisa berkembang

dan bertahan, Goal—sasaran tahun ini yang

harus dicapai. The Right Man in the Place —

siapa melakukan apa, Succession Planning

—siapa yang akan jadi penerus Anda, dan

Nilai-nilai yang Diusung —sikap dan perilaku

yang harus disepakati secara terbuka, agar

tidak terjadi konflik antar divisi.

BUSINESS COACHMenjadi guide yang akan menuntun

perusahaan dari satu titik ke titik lain

yang diinginkan owner tersebut. Menjadi

guide bagi owner untuk melalui jalan

yang tak selalu mulus tetapi juga berkelok

dan terjal. Coach akan mengarahkan

owner untuk mengemudikan kendaraan

dengan membawa penumpangannya atau

perusahaannya dari satu lokasi ke lokasi

lain yang menjadi tujuan. Jika tiba-tiba

pengemudi berhenti serampangan, coach

CIPTAKAN MILIARDERMELALUI “BUSINESS COACHING”

ww

w.freestockphotos.nam

e

Page 47: M&I Vol 64

47Vol. 64 | Jun-Jul 2015

COACHING

akan mengingatkan. Juga ketika kendaraan

mogok, coach akan bersama-sama owner

memperbaikinya.

Coaching memungkinkan owner dinilai

langsung di lapangan. Ketika ditemukan

penyimpangan, langsung dapat diperbaiki.

Bukan hanya owner, coaching juga bisa

diterapkan terhadap para individu lain

dalam perusahaan. Mereka diminta untuk

mempraktikkan secara langsung dan proses

perbaikan juga dijalankan secara langsung.

Coaching memberikan metode dan tools

yang terstruktur, serta pendekatan maupun

teknik canggih, tetapi tetap menyesuaikan

dengan kebutuhan setiap perusahaan.

Setiap owner harus mendapatkan sentuhan

personal, karena masing-masing memiliki

masalah yang berbeda-beda. Coaching

merupakan bagian dari kehidupan, seperti

yang dilakukan oleh orang tua atau pun

guru, yang mencurahkan waktu untuk

membesarkan anaknya, agar bisa tumbuh.

Coaching juga memberikan terapi bagi

pola pikir yang menghambat pertumbuhan

perusahaan. Coaching memberikan

treatment khusus untuk menghapus

ketakutan-ketakutan, seperti takut terhadap

kegagalan, takut ditusuk dari belakang oleh

karyawan, dll. Coaching juga terapi terhadap

trauma dalam berbisnis.

Adakalanya Business Coach berperan

menjadi wasit, ketika para pemain sudah

saling lepas kontrol, mengingat potensi

konflik sangat besar seiring dengan sumber

konflik yang lebih beragam. Jika perlu

Business Coach melakukan intervensi-

intervensi dalam bisnis. Meski demikian,

Business Coach tidak bisa memaksakan

nilai-nilai baru untuk menggantikan nilai-nilai

yang sudah tumbuh dan berkembang dalam

perusahaan. Coaching adalah mengenai

perubahan dan kemampuan seseorang

untuk tumbuh.

7 TIPS MENUJU AUTOPILOT

Tujuan utama coaching bisnis tak sekedar

mencapai target profit, tetapi juga

membentuk perusahaan yang memiliki

sistem dan manajemen rapi. Keduanya bisa

digunakan, pada berapa pun besarnya bisnis

yang ingin diraih. Pada fase ini perusahaan

telah berjalan secara autopilot

1. Menyamakan Visi

Menyamakan visi orang-orang yang terlibat,

sebelum memulai pembenahan atau lebih

jauh mencapai target dalam bisnis adalah

harga mati. Coaching bisnis akan menyelami

masing-masing visi setiap orang yang ada

di dalam, untuk kemudian meminta mereka

memutuskan, bertahan dengan cara lama

atau mau perubahan.

2. Mengubah dan Menanamkan Nilai

Mengubah nilai-nilai tersebut, antara lain

melunturkan pola pikir One Man Show atau

menganggap sebuah usaha baru akan aman

jika ditongkrongi.

3. Peta Jalan Strategi Marketing

Road-map merinci hal-hal teknisi dalam

coaching, sehingga pebisnis mendapat

petunjuk yang jelas. Ada tiga road map;

pemasaran, manajemen sistem, serta SDM.

Seolah menjadi GPRS Anda menuju satu

titk tujuan, road map ini bukan hanya akan

menuntun supaya tidak tersesat, tetapi juga

sampai di tempat tepat waktu.

4. Road Map System dan Manajemen

Coach akan memastikan sistem yang akan

dibuat bersifat aplikatif dan sesuai dengan

nilai-nilai yang dibangun perusahaan.

5. Menempatkan Orang Yang Tepat

Seleksi ulang terhadap, siapa pantas

dipertahankan, siapa harus pensiun dini,

dan siapa yang masih bisa digeser ke divisi

lain. Mencari the right man in the place.

6. Tinggal Putar Kuncinya

Autopilot membuka jalan bagi

pengembangan bisnis tanpa batas. Bisnis

bisa berjalan tanpa harus ditongkrongi,

lantaran sistem kontrol berfungsi. Pada

tahap ini, sistem yang bekerja, SDM sekadar

operator. Sesekali, bahkan tinggal memutar

kunci, lalu bisnis akan berjalan sendiri.

7. Membawa Kuda ke Telaga, Bukan Memaksa Kuda untuk Umum

Dalam berbagi sesi coaching bisnis yang

saya lakukan, ada banyak pengusaha yang

takut mengahadapi perubahan. Antara lain,

karena pernah gagal menerapkan upaya

pengembangan bisnis di masa lalu. Banyak

pengusaha yang beranggapan, bahwa

jika ia mencoba lagi hasilnya akan sama.

Karena itulah, perlu pihak lain untuk melihat

persoalan secara lebih jernih. Coach akan

melihat dari blind spot yang tidak disentuh

oleh pemilik, dengan menggunakan

helicopter view.

Page 48: M&I Vol 64

48 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

MOVIE REVIEW

7.5

Cerita

Akting

Penyutradaraan

Hary SusantoMovie Reviewer, horror & Thriller Mania

www.movienthusiast.com

JURASSIC wORLD

Butuh waktu dua dekade atau 22

tahun tepatnya, serta dua sekuel

terlupakan sebelum akhirnya

Taman Jurassic benar-benar

dibuka. Ya, bagi penonton veterannya,

tentu saja euforia adaptasi novel laris milik

Michael Crichton, Jurassic Park yang

dihadirkan Steven Spielberg 1993 silam

masih tertanam jelas di ingatan, bagaimana

Spielberg mewujudkan segala mimpi

manusia menghidupkan kembali kadal-

kadal raksasa yang punah jutaan tahun lalu

ke era modern dalam sebuah keajaiban

sinema yang saking luar biasanya, masih

mampu memancarkan daya magisnya

hingga kini. Ya, kamu bisa menyebut

Jurassic Park sebagai salah satu film paling

berpengaruh dalam sejarah budaya pop

modern.

Meskipun punya nama dan basis fans

besar, rupanya tidak semudah itu untuk

kemudian bisa meneruskan franchise

ini kembali. Terhitung sejak instalemen

ketiganya, proyek baru Jurassic Park

menjadi terkatung-katung tak karuan.

Rencana untuk dirilis di tahun 2005

kemudian harus kembali bolak-balik

tersendat, naskahnya terjebak dalam

“development hell” selama bertahun-tahun.

Dan setelah melewati berbagai rintangan,

termasuk di dalamnya, revisi skrip berulang

Page 49: M&I Vol 64

49Vol. 64 | Jun-Jul 2015

MOVIE REVIEW

kali, Jurassic World akhirnya benar-benar

datang di musim panas tahun ini.

Dibutuhkan waktu panjang untuk

membangun kembali mimpi miliuner John

Hammond yang sempat kandas pasca

insiden yang terjadi di film pertamanya.

Tetapi kini di bawah pemilik baru Simon

Masrani (Irrfan Khan) benar-benar berhasil

disulap menjadi taman safari raksasa

modern, bahkan melebihi apa yang

pernah diimpikan Hammond. Setiap tahun

pengunjung membeludak mendatangi

Pulau Isla Nublar demi menyaksikan

atraksi luar biasa para mahluk prasejarah,

termasuk di dalamnya ada pasangan

kakak-adik, Zach (Nick Robinson) dam

Gray (Ty Simpkins) yang diundang oleh

bibinya, Claire Dearing (Bryce Dallas

Howard) yang kebetulan juga adalah kepala

operasional Taman Jurassic World.

Masalah besar kemudian muncul, ketika

Claire dan bosnya terlalu percaya diri

bersiap memperkenalkan jagoan baru

Jurassic World; Indominus-rex, dinosaurus

ciptaan laboratorium tanpa pernah tahu

persis apa yang bisa dilakukan mahluk

hybird itu yang ternyata belakangan sangat

berbahaya, meskipun sebelumnya mereka

sudah diperingatkan oleh Owen Grady

(Chris Pratt), sang pawang Velociraptors.

Kalau mau jujur, formula yang ditawarkan

Jurassic World sebenarnya tidak pernah

jauh-jauh dari apa yang dilakukan Spielberg

22 tahun lalu dalam Jurassic Park. Di

dalamnya tentu saja masih ada banyak

Dinosaurus, lalu ada usaha manusia-

manusia lancang menyalahi kodrat

sehingga berujung malapeteka. Plus tidak

ketinggalan dukungan CGI yang pastinya

semakin canggih saja mengingat budget-

nya yang WAH! Masalahnya yang tidak

dipunyai Jurassic World adalah efek kejut.

Tidak ada lagi inovasi spesial efek yang

sanggup membelalakan mata penontonnya,

seperti yang tersaji dua dekade lalu ketika

audience-nya dibuat terpukau menyaksikan

bagaimana kualitas efeknya mampu

menghidupkan para kadal rakasasa itu

dengan sangat menyakinkan.

Lantas apa yang kemudian ditawarkan

Jurassic World? Ia bahkan hanya ditangani

oleh sutradara sekaliber Colin Trevorrow

yang terakhir menggarap sci-fi indie “Safety

Not Guaranteed”. Ya, di dalamnya kita

memang akan menemukan spesies baru

dino yang lebih ganas, lebih kuat, lebih

cerdas dan memiliki lebih banyak gigi dari

T-rex bernama konyol; Indominus-rex.

Indominus-rex pula lah yang kemudian

menjadi alasan kenapa naskah dangkal

Jurassic World masih bisa berjalan. Ada

petualangan mendebarkan, khususnya

di paruh ketiga dan momen puncaknya,

ketika karakter-karakater utamanya

berusaha bertahan hidup dari serangan

Indominus-rex yang mengerikan, tentu

saja semuanya itu dibungkus bersama

adegan-adegan aksi dan kejar-kejaran seru

nan mendebarkan dalam balutan CGI yang

keren dan visual megah khas film musim

panas yang mahal. Plus tambahan gimmick

efek 3D yang sayang tidak bekerja terlalu

maksimal, sama tidak maksimalnya dengan

pengembangan karakter yang terkesan

apa adanya. Padahal ia punya nama-nama

besar di jajaran cast-nya macam idola

baru Hollywood; Chris Pratt, Bryce Dallas

Howard, Vincent D’Onofrio, sampai Irrfan

Khan.

Tetapi sebenarnya mengapa Jurassic

World bisa bekerja dengan baik, terutama

buat penonton veterannya adalah ketika

Trevorrow memasukan banyak homage

dan segala penghormatan buat seri

pertamanya.

Page 50: M&I Vol 64

50 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

GROWTH STRATEGIES

“ Dalam meluncurkan sebuah produk kita harus memberikan energi yang cukup, agar produk tersebut bisa sukses.”

I Made Wenten BDirektur BPR Lestari

Belum lama ini, saya diskusi

bersama Bu Cita, pimpinan

HRD di BPR Lestari. Bu Cita

tengah suntuk dan bingung. Ini

kan urusan hidup dan masa depan orang.

Tentang keputusan yang harus kita ambil

terhadap karyawan yang telah melewati

masa percobaan selama setahun. Apakah

setelah mereka melewati masa percobaan,

akan kita angkat sebagai karyawan tetap,

kita terminate ataukah akan kita perpanjang

masa percobannya.

Ada beberapa kasus yang menarik,

ternyata ada beberapa orang yang memiliki

karakter bagus, tapi belum bisa memiliki

performance yang diharapkan. Karakter

bagus semisal mereka rajin, sopan, disiplin

dan mau belajar. Heran juga, kenapa orang

yang begini bagus belum bisa menunjukkan

performa. Padahal membayangkan

orang seperti dia nanti dipromosi, hati

ini sudah senang. Kalau melihat orang

yang karakternya belum sesuai yang tidak

perform sudah masalah biasa.

FOKUS SATU DULU

Page 51: M&I Vol 64

51Vol. 64 | Jun-Jul 2015

GROWTH STRATEGIES

theinternethose.com

Setelah digali lebih lanjut, ternyata

masalahnya yang bersangkutan memiliki

kegiatan lain di luar profesinya sebagai

karyawan, dan kegiatan tersebut juga

bertujuan sebagai sumber pendapatan.

Sebelum cerita ini dilanjutkan, saya

sampaikan dahulu bahwa apa yang saya

sampaikan bukan untuk menilai ini salah

atau benar.

BERIKAN ENERGI YANG CUKUP!Saya kemudian mengingat kembali apa

yang disampaikan Pak Stephen Liestyo,

Direktur Consumer Banking-nya BII dalam

acara Workshop Banking Consumer

Outlook bulan November lalu. Beliau

menyampaikan bahwa dalam meluncurkan

sebuah produk kita harus memberikan

energi yang cukup, agar produk tersebut

bisa sukses.

Energi yang dimaksud di sini adalah

sebuah upaya, perhatian, fokus, waktu,

tenaga, pengorbanan, dan lainnya.

Cukup yang dimaksudkan adalah kita

harus mendorongnya sampai bergerak,

mendorongnya lebih kuat lagi, agar

bergerak lebih cepat. Dan apabila dorongan

ini melewati sebuah titik puncak, maka

dia akan meluncur dengan sendirinya.

Meluncurnya bahkan seperti bola salju,

makin lama makin besar dan kencang.

Titik puncak yang harus dilewati, agar

dia bisa meluncur sendiri, Pak Stephen

istilahkan dengan tipping point. Makin

besar tenaga dorongan yang kita berikan

di awal, makin cepat dia mencapai tipping

point. Nantinya saat sudah melewati

puncak, maka bola salju tersebut akan

meluncur cepat dengan sendirinya.

Kembali lagi ke diskusi awal. Teori tipping

point ini mungkin berlaku juga dalam

meniti karir sebagai karyawan. Kita harus

memberikan energi yang cukup, agar kita

bisa memiliki kinerja yang bagus. Rasanya

hal yang tidak mungkin, kita akan memiliki

karir yang bagus tanpa memiliki kinerja

yang bagus.

Kalau energi yang kita berikan tidak cukup,

hanya setengahnya. Hanya sebagian,

karena sebagiannya lagi kita berikan ke hal

lain, maka hasilnya pun setengah-setengah.

Tidak akan maksimal. Dan seandainya

kita lakukan terus-menerus, maka kita

akan terus menjadi orang yang setengah-

setengah. Kita tidak akan pernah melewati

tipping point tersebut.

Biasanya tanda-tanda kita sudah mendekati

tipping point adalah mulai datangnya

tugas-tugas atau tanggung jawab yang

agak besar dan sedikit melebar dari tugas

dan tanggung jawab kita sebelumnya.

Terus bagaimana seandainya kalau kita

ingin berhasil dalam dua hal, dalam karir

dan juga kegiatan lain?

Menurut pendapat saya, itu adalah hal

bagus, dan cita-cita dari banyak orang.

Tetapi yang perlu kita pikirkan adalah

bagaimana mengaturnya. Mungkin kita

harus lakukan satu-satu dulu. Berikan fokus

yang cukup pada satu hal dulu sampai

hal tersebut melewati tipping point dan

mendatangkan hasil, baru mulai hal yang

lainnya. Yang lebih indah adalah hasil dari

usaha yang pertama, bisa kita gunakan

sebagai bantuan energi untuk usaha yang

kedua.

Kalau kita lakukan secara bersamaan, saya

khawatir dua-duanya tidak akan melewati

tipping point. Dua-duanya tidak akan

berhasil, karena energi yang kita berikan

tidak cukup. Jadi IMHO (In My Humble

Opinion), kalau kita punya dua hal besar,

fokus satu dulu. Dan dorong yang keras,

semoga berhasil.

Page 52: M&I Vol 64

52 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

FITNESS

“ Berpuasa dapat membantu program diet Anda untuk membuang lemak yang berlebih sekaligus tetap mempertahankan massa otot“

Denny SantosoPraktisi kesehatan & kebugaran

Fitness & Puasa

Bagi fitness mania dan binaragawan yang beragama Islam, wajib hukumnya

untuk menjalankan ibadah puasa. Ibadah puasa mewajibkan untuk menahan

segala hawa nafsu, termasuk nafsu makan dan minum. Mulai dari sebelum terbit

matahari sampai terbenam matahari selama sebulan penuh. Akibatnya selama

bulan berpuasa tersebut, banyak fitness mania menghindari fitness dan pola makan yang

sudah dijalankan sebelumnya dengan berbagai alasan yang berkaitan dengan asupan

nutrisi dan tenaga yang berkurang. Padahal tidak seharusnya demikian, karena semua itu

bisa diatasi dengan pola makan dan latihan yang benar saat berpuasa.

whatsupusana.com

Page 53: M&I Vol 64

53Vol. 64 | Jun-Jul 2015

FITNESS

BAGAIMANA PROGRAM FITNESS SAAT BERPUASA ?

Berpuasa dapat membantu program

diet Anda untuk membuang lemak yang

berlebih sekaligus tetap mempertahankan

massa otot, asalkan mengikuti pola makan

dan latihan yang benar. Selain itu, fitness

saat berpuasa justru dapat menjadikan

tubuh tetap bugar dan fit ketika beraktivitas

sehari-hari. Anda dapat terus berlatih

beberapa saat sebelum berbuka puasa dan

pada malam hari. Berlatih sebelum berbuka

justru akan membakar lebih banyak lemak

Mencegah penyusutan otot bisa diakali dengan mengonsumsi berbagai makanan berserat yang lebih lamban dicerna seperti berbagai macam sayur-sayuran dan buah-buahan.

tubuh. Namun, beri waktu off latihan bagi

tubuh untuk beristirahat 1-3 hari dalam

seminggu.

POLA MAKAN

Menjaga massa otot agar tetap tebal

pada bulan puasa adalah hal yang sulit.

Pola makan 3-6 kali yang biasa dijalankan

sehari-hari tidak akan bisa diterapkan.

Lantas bagaimana mencegah penyusutan

otot (katabolisme) pada saat berpuasa?

Anda bisa mengakalinya dengan

mengonsumsi berbagai makanan berserat

yang lebih lamban dicerna seperti berbagai

macam sayur-sayuran dan buah-buahan.

Ingat, hindari makanan manis dengan

Glycemic Index (GI) yang sangat tinggi saat

berbuka puasa.

Konsumsi makanan manis saat kondisi

perut yang kosong dapat memicu respon

insulin yang tinggi, sehingga bereaksi

menyimpan makanan sebagai lemak

tubuh. Lebih baik mengawali buka puasa

dengan minum air putih. Pilihlah konsumsi

karbohidrat kompleks dan konsumsi sayur,

sehingga Anda merasa kenyang lebih lama.

Page 54: M&I Vol 64

54 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Terapkan Teknologi Nano untuk Proteksi Cat Mobil

ichi Autocare memastikan proteksi

berlapis pada cat mobil anda

Sama halnya dengan jerawat di wajah, mobil yang penuh dengan

bekas lecet juga pasti tidak akan sedap untuk dipandang. Lecet-lecet

tersebut bisa jadi akibat dari salah perawatan, semisal penggunaan

lap yang kasar maupun cairan pembersih yang sembarang. Tentu

Anda tidak ingin itu menimpa mobil kesayangan, atau bahkan mobil baru

Anda. Tapi, bagaimana jika itu sudah terlanjur terjadi? Tak perlu khawatir, Ichi

ronald suciadi

Owner Ichi Autocare Denpasar

Page 55: M&I Vol 64

55Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INFO NIAGA

Before

Before

After Nano Coating

After

Autocare bisa jadi salah satu solusi untuk

mengembalikan bentuk mulus body mobil

Anda.

Berlokasi di Teuku Umar Barat No. 83

Denpasar, Ichi Autocare menawarkan

sebuah perawatan khusus untuk

memproteksi body mobil Anda dengan

menggunakan sebuah teknologi canggih

yang didatangkan khusus dari Amerika

Serikat. Adalah teknologi nano yang

menjadi unggulan Ichi Autocare dalam

memaksimalkan kualitas proteksi pada cat

mobil.

“Teknologi ini memungkinkan partikel-

partikel nano yang kecil tersebut meresap

ke dalam pori-pori cat. Hasilnya sangat

mengagumkan, karena dipastikan tidak

akan meninggalkan bekas polisher.

Pantulan cahaya terhadap lapisan body

mobil pun sangat bagus,” ungkap Ronald

Suciadi, selaku owner Ichi Autocare Bali.

Ada beberapa produk perawatan

eksklusif dari Ichi Autocare yang patut

dicoba. Pertama, Ichi Nano+ (Plus) yang

menerapkan sistem double layer Ichi Nano

Coating. Sistem ini juga mengandalkan

accelerator hardener untuk memperkuat

dan mempertebal lapisan Ichi Nano pada

permukaan cat dengan garansi daya tahan

kilap hingga 5 tahun. “Jika mengambil

produk perawatan ini akan diberikan

garansi 5 tahun dan free perawatan

sebanyak 9 kali selama lima tahun tersebut,

seperti free Ichi Glass Treatment and free

professional detailing interior, ruang mesin,

dan eksterior” tambah Ronald.

Kedua, mereka punya produk perawatan

Ichi Nano Coating NG yang unggul dengan

sistem dual layer coating Ichi Nano, di

mana menghasilkan proteksi dan kilap yang

begitu superior. Produk ini memastikan

kualitas performa proteksi dari daya

kilap akan lebih maksimal. Garansi yang

disediakan pun sepanjang 3 tahun dengan

gratis 5 kali perawatan selama tiga tahun

Page 56: M&I Vol 64

56 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INFO NIAGA

tersebut. Tak habis sampai di sana, produk ketiga mereka bernama Ichi Nano Coating

juga patut dicoba, di mana paint protection yang diterapkan menggunakan Diamond

Nano Technology (bahan dasar kristal Si02). Teknologi nano ini mampu masuk ke

pori-pori terkecil pada cat mobil Anda, sehingga memberikan proteksi yang maksimal

serta kilap ”Wet Look ”. Permukaan cat mobil Anda pun dipastikan terlindungi dari

cuaca ekstrim, baret ringan hingga medium, dan sekaligus mampu menahan panas UV

matahari hingga 200 derajat celcius. Ichi menawarkan garansi selama 2 tahun dengan

free 3 kali perawatan untuk produk ini.

Tidak hanya proteksi untuk cat mobil, Ichi juga memiliki produk khusus untuk

perlindungan kaca mobil bernama Ichi Nano Glass Treatment. Dengan diamond nano

technology coating yang diaplikasikan pada

permukaan kaca mobil baru Anda akan

membuatnya lebih licin secara permanen

dengan daya tahan sampai 2 tahun. Ichi

Nano Glass Treatment ini tidak sekadar

memberikan perlindungan lebih pada

kaca, tetapi juga memberikan keselamatan

tambahan, di mana memungkinkan

Anda untuk melihat saat hujan tanpa

mengaktifkan wiper atau ketika wiper dalam

kondisi macet.

“Pelayanan dan hasil kerja yang sangat

memuaskan. Teknologi nano yang

digunakan mampu memberikan hasil

optimal. Sangat direkomendasikan.

- Alex P Chandra

Page 57: M&I Vol 64

57Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Bagi Anda yang sekadar ingin mencoba

pengalaman teknologi nano untuk mobil

Anda bisa juga memanfaatkan perawatan

Ichi Nano Non Garansi. Produk ini

menerapkan paint protection standar

tanpa garansi dan tanpa gratis perawatan

lanjutan, di mana performanya bertahan 6

sampai 12 bulan.

Selain fokus pada paint protection, Ichi juga

menjadi pilihan tepat untuk Anda yang ingin

mencari salon mobil. Ichi menyediakan

perawatan auto detailing, car spa, dan car

wash. Untuk Car Spa, interior mobil Anda

benar-benar akan dicuci secara detail dan

juga diberikan lapisan “wet look” lotion,

sehingga memaksimalkan perawatan pada

permukaan cat mobil. Car Spa ini juga

memberikan pembersihan eksklusif untuk

ruang mesin. Sementara untuk fasilitas

Carwash, mobil Anda akan dicuci dengan

menggunakan 100% Ph balance shampoo.

Ichi Autocare juga memiliki produk proteksi

khusus Ichi PPF untuk beberapa bagian

penting mobil Anda, seperti pada door

handle guard, foot step guard, door edge

guard, mirrors guard, dan rear bumper step

guard. Ichi PPF menggunakan laminating

system untuk melindungi bagian-bagian

terpenting mobil tersebut dari baret akibat

gesekan atau benturan. “Kita juga memiliki

kerjasama dengan bengkel rekanan,

sehingga jika ada kerusakan yang dalam

pada mobil Anda akan ditangani mereka

dan setelah itu baru kami bisa berikan

proteksi nano,” jelas Ronald.

Ronald menyarankan produk paint

protection Ichi, agar bisa dimanfaatkan

pada mobil-mobil baru. “Kalau mobil baru

lebih bagus, karena nanti akan kita beri

lapisan untuk melindungi cat aslinya,”

terangnya. Ichi Autocare pertama kali

beroperasi di Bandung, sementara untuk

workshop Ichi Autocare di Bali baru dibuka

sejak 2012 lalu. adv

INFO NIAGA

Ichi Autocare juga memiliki produk proteksi

khusus Ichi PPF untuk beberapa bagian penting mobil Anda, seperti pada

door handle guard, foot step guard, door edge

guard, mirrors guard, dan rear bumper step guard. Ichi PPF menggunakan laminating system untuk

melindungi bagian-bagian terpenting mobil

tersebut dari baret akibat gesekan atau

benturan

Page 58: M&I Vol 64

58 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Mary Poppins Comes BackOleh : P.L Travers

Oleh : Ayi Jufridar693 Km Jejak Gerilya Sudirman

Mary Poppins memang membawa kerapian dan

keteraturan di rumah nomor tujuh belas di Cherry-Tree

Lane. Tetapi lebih dari itu, Mary Poppins juga memiliki

caranya tersendiri untuk disayangi oleh anak-anak keluarga Banks.

Mereka tidak mau pengasuh yang lain selain Mary Poppins. Dalam

buku kedua serial Mary Poppins ini, Jane dan Michael Banks

berjungkir balik bersama Mr. Turvy, menikmati pertunjukan bintang-

bintang, dan melayang bersama balon-balon. Selain itu, Keluarga

Banks juga mendapat seorang anggota baru, si manis Annabel.

Namun, tidak semua petualangan mereka menyenangkan; Jane

hampir saja terperangkap untuk selamanya dalam dunia Mangkuk,

dan rumah keluarga Banks nyaris dikacaukan oleh Miss Andrew,

pengasuh masa kecil Mr. Banks. Wah, walaupun anak-anak

keluarga Banks berharap Mary Poppins akan tinggal bersama

mereka selamanya, sang pengasuh sempurna ini harus pergi,

ketika kalung rantai yang dipakainya putus.

Di atas singgasananya – sebuah tandu kayu – Sudirman

merasakan semangat menyala sekaligus kekecewaan

yang mendalam. Dia bisa memilih diam di Istana,

menunggu musuh datang untuk menangkapnya, seperti yang

dilakukan pemimpin lain. Kesehatan yang buruk menjadi

alasannya untuk bersembunyi atau melakukan perlawanan di

balik jeruji besi.

Sebagai panglima perang dari sebuah negara yang baru

lahir, Sudirman melanjutkan perjuangan dari hutan ke hutan

dengan siasat yang tak pernah disangka musuhnya. Sebuah

perlawanan yang kelak menjawab pertanyaan; Indonesia akan

mendapatkan kemerdekaan sepenuhnya atau kembali dalam

cengkeraman penjajah. Meski setelah tujuh bulan, api gerilya

yang menggelora harus padam oleh keputusan politik –bukan

karena kehebatan Belanda.

Berlatar sejarah pasca-kemerdekaan, novel ini menjawab

apa sesungguhnya yang menjadi sumber kekuatan Sudirman

dalam perang gerilya dan kekecewaan Sang Jenderal terhadap

pemimpin sipil..

BOOK REVIEW

“Cerita yang memesona, unik dan sentimentil, juga jenaka,

imajinatif, puitis, dan benar-benar kreatif.”

- The New York Evening Post

Page 59: M&I Vol 64

59Vol. 64 | Jun-Jul 2015

BOOK REVIEW

Oleh : Laura Florand

Oleh : George Orwell

The Chocolate Heart

Animal Farm

“Kalau ada daftar hal yang paling kubenci di dunia ini, aku

akan menyebut Paris dan makanan manis! Kini aku harus

menghadapi keduanya. Kembali ke Paris untuk merasakan mimpi

buruk, mengurusi kerajaan bisnis hotel ayahku. Aku terpaksa

melakukannya. Ini semua demi perjanjian maha penting yang telah

kami sepakati.

Dengan semua keenggananku, masih ditambah lagi

kesalahpahaman yang tidak ada ujungnya dengan dia. Pria dingin

yang semula memperlakukanku dengan buruk, lalu terus-terusan

menyuguhiku dengan makanan manis buatannya. Apa perlu

kubilang lagi? Aku tersiksa melihat tegaknya menara Eiffel setiap

hari. Aku mual melihat tatanan makanan manis yang tidak akan

pernah sesuai dengan lidahku…...”

Suatu malam, Major, si babi tua yang bijaksana,

mengumpulkan para binatang di peternakan untuk

bercerita tentang mimpinya. Setelah sekian lama hidup di

bawah tirani manusia, Major mendapat visi bahwa kelak sebuah

pemberontakan akan dilakukan binatang terhadap manusia;

menciptakan sebuah dunia di mana binatang akan berkuasa atas

dirinya sendiri.

Tak lama, pemberontakan benar-benar terjadi. Kekuasaan

manusia digulingkan di bawah pimpinan dua babi cerdas:

Snowball dan Napoleon. Namun, kekuasaan ternyata sungguh

memabukkan. Demokrasi yang digaungkan perlahan berbelok

kembali menjadi tiran di mana pemimpin harus selalu benar.

Dualisme kepemimpinan tak bisa dibiarkan. Salah satu harus

disingkirkan, walau harus dengan kekerasan.

Animal Farm merupakan novel alegori politik yang ditulis Orwell

pada masa Perang Dunia II sebagai satire atas totaliterisme Uni

Soviet. Dianugerahi Retro Hugo Award untuk novela terbaik

(1996) dan Prometheus Hall of Fame Award (2011), Animal Farm

menjadi mahakarya Orwell yang melejitkan namanya.

Page 60: M&I Vol 64

60 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INTERMESO

Hello, Office Politics

Begitu baca judulnya, saya yakin

mungkin sebagian dari Anda akan

langsung bersungut-sungut atau

mungkin ada yang membatin, “Oh aku

korbannya nih!” Mungkin Anda merasa ada

orang dengan kemampuan bicara yang baik

dan modal senyum, lebih cepat naik karier

daripada Anda yang sibuk bekerja keras

sampai lembur. Selama kita masih berstatus pekerja, saya yakin

office politics (politik kantor) pasti pernah Anda dengar dan

mungkin ada yang mengalami. Bagaimana berdamai dengan

politik kantor? Semoga Anda berkenan dengan tips ringan

berikut ini!

By. Ina Lestari

Page 61: M&I Vol 64

61Vol. 64 | Jun-Jul 2015

INTERMESO

Always see the bright side

Who’s the boss?

Cepatlah beradaptasi

Buat Pasukan

Teori memang mudah, tapi sejujurnya seburuk apa pun suatu kejadian di lingkungan pekerjaan pasti akan

ada hal positif yang bisa dipelajari. Jika Anda merasa stuck, jenuh, tak mampu berprestasi maksimal hingga

ditelikung teman sendiri naik jabatan, Anda sebaiknya bertanya langsung pada atasan. Bertanya lebih baik

daripada Anda diam saja. Bertanya juga bukan berarti kita protes lho, namun hanya salah satu cara untuk

legowo menerima kekurangan kita dan mencoba lebih berkembang. Jangan lupa tentukan deadline, karena

jika ternyata Anda tak berhasil meningkat juga, siapa tahu rezeki Anda mungkin sudah tidak di perusahaan

itu lagi.

Anda pasti tau ungkapan “Asal Bapak Senang” (ABS) atau dalam istilah Bahasa Bali “Mecik Manggis”.

Ungkapan itu sebaiknya tidak selalu Anda konotasikan negatif lho, karena ilmu ABS itu sangat

bermanfaat dalam politik kantor. Lho iya, karena mana mungkin Anda bisa bekerja maksimal kalau

Anda tidak tahu apa yang atasan Anda mau, suka, inginkan, dan harapkan dari Anda? Para bos itu

sudah pasti datang dari berbagai tipe. Tugas Anda adalah harus mampu mengenali mereka termasuk

tipe yang seperti apa, misalnya jika atasan Anda adalah tipe yang berorientasi kerja berarti Anda harus

menunjukkan kontribusi maksimal bagi perusahaan. Ada juga tipe atasan yang berorientasi pada

keaktifan pegawai selain pekerjaan sehari-jari, berarti pergaulan Anda di kantor harus banyak. Ingat,

semua itu Anda lakukan bukan berarti Anda harus kehilangan jati diri, tapi itu memang upaya nyata

Anda dalam beradaptasi. Kalau Anda tidak mampu menunjukkan diri, lha terus bagaimana Anda bisa

dikenal, boro-boro disukai atasan.

Lingkungan pekerjaan adalah lingkungan yang sangat majemuk. Terdiri dari berbagai macam suku, ras,

aneka karakter, dan kebiasaan. Belum lagi sifat-sifat manusia yang lain. Terkadang tanpa suatu alasan yang

jelas, kita merasa tidak suka pada seseorang. Terkadang kita sudah bekerja maksimal, tapi bagi atasan kita

justru dianggap “standar” saja. Cepatlah beradaptasi dengan lingkungan, baik itu karakter manusianya,

budaya kerja, kebiasaan bekerja, atau kebiasaan kantor lainnya. Kecepatan Anda beradaptasi sangat

membantu menemukan apakah memang tepat Anda berada di tempat bekerja saat ini. Jangan buang-

buang waktu jika memang passion Anda bekerja bukan di tempat sekarang.

Maaf sebelumnya, tapi bagi saya memiliki kepribadian yang menyenangkan dan disukai semua orang itu cuma di

negeri dongeng. Dalam dunia kerja Anda tidak akan sanggup mengontrol orang yang tidak suka, pura-pura suka, atau

benar-benar suka pada Anda. Namun hal yang pasti bisa Anda lakukan adalah teruslah bergaul sebanyak-banyaknya.

Cobalah makan siang dengan orang kantor yang berbeda-beda, care & helpful bagi teman lain yang membutuhkan,

positif, dan sharing berbagai ide kreatif. Apa gunanya? Ya jika ada kabar yang ingin “menjatuhkan”, Anda punya

cukup pendukung untuk membuktikan bahwa itu tidak benar. Bergaul juga membuat Anda semakin ahli dalam

membaca karakter orang. Ya, prestasi kerja memang penting, tapi kalo Anda tidak supel, mau berharap apa?

Politik kantor akan selalu ada, tinggal dosisnya saja yang berat atau ringan pada suatu

instansi tertentu. Semua pilihan ada di tangan kita sebagai orang yang memutuskan

bekerja untuk orang lain. If you don’t define yourselves, your enemies will define you.

Page 62: M&I Vol 64

62 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

GALLERY

minionsUNIVERSAL PICTURES | Director : Pierre Coffin, Kyle Balda

CAST : Sandra Bullock (voice), Pierre Coffin (voice), Chris Renaud

(voice), Jon Hamm (voice)

RELEASE : 10 Juli 2015

Karakter paling menggemaskan di film Despicable Me, yakni Minions

akhirnya mendapatkan jatah cerita eksklusifnya sendiri. Makhluk kuning

pendek yang kerap mengeluarkan bahasa aneh ini memang tidak dapat

dipungkiri merupakan ujung tombak keberhasilan seri Despicable Me. Nah,

Minions ini sendiri dirancang menjadi semacam prequel untuk Despicable Me, di

mana saat itu mereka belum menjadi kaki tangan Gru. Alkisah, setelah majikan

Minions sebelumnya, T-Rex dan Dracula dihancurkan, mereka memutuskan

untuk pergi ke Bumi. Tapi, sesampainya di Bumi, Minions yang belum memiliki

majikan baru merasa sedih dan kehilangan arah. Mereka pun bertekad mencari

majikan baru yang bisa mereka layani. Tiga dari Minions yakni Stuart, Kevin,

dan Bob pun berpetualang menemukan majikan baru idaman mereka tersebut.

Mereka pun sampai di New York dengan mengayuh perahu. Petulangan konyol

pun di mulai dari sana. Bintang-bintang ternama, seperti Sandra Bullock, Jon

Hamm, dan Pierre Coffin didaulat menjadi pengisi suara di Minions.

MoviePreview

Page 63: M&I Vol 64

63Vol. 64 | Jun-Jul 2015

GALLERY

The New Macbook

13.1mm THIN

12-inch RETINA DISPLAY

Apple telah meluncurkan generasi

Macbook terbarunya. Menariknya

produk ini tanpa embel-embel Air

maupun Pro, tetapi hanya menyantumkan

nama New MacBook saja. Diperkenalkan

pertama kali saat di perhelatan “Spring

Forward” di San Fransisco Yerba Buena

Center, Amerika Serikat, New MacBook ini

digadang-gadang sebagai laptop Apple

tertipis dan tercanggih dibandingkan

dengan seri MacBook Air. Ukuran New

MacBook ini sekitar 13,1 mm atau 24

persen lebih tipis dibanding MacBook

Air 11 inci dan bobotnya pun hanya 0,9

kilogram. Apple memberikan sentuhan-

sentuhan baru pada desain dan performa

komponen MacBook. Salah satunya

adalah penerapan teknologi terbaru

untuk desain keyboard New MacBook

yang bernama “Butterfly Mechanism”.

Ini membuat keyboard MacBook lebih

akurat, lebih stabil, lebih lebar dan

juga lebih tipis. Di bagian trackpad

nya pun, Apple menyisipkan teknologi

“Force Touch” yang mampu mendeteksi

seberapa kuat Anda menekan permukaan

trackpad. Untuk urusan processor, Apple

menggunakan Intel Core M yang hanya

memanfaatkan daya sebesar 5 Watt saja.

New Macbook ini juga dilengkapi dengan

teknologi Retina Display. Sayangnya di

New MacBook ini, Apple benar-benar

membuat desainnya sangat minimalis,

sehingga hanya bisa menyisakan satu port

USB-C. New MacBook rencananya akan

dijual di pasaran dengan dua kapasitas

penyimpanan, yakni 256 GB SSD dan 512

GB SSD.

STUDIO ALBUM | Producer : Blood Diamonds

ARTIST : Madonna

RELEASED : 6 Mei 2015

Sebagai seorang penyanyi veteran,

Madonna tak pernah kehilangan

sinarnya. Bahkan di usianya yang

sudah tidak muda lagi, Madonna masih

tetap produktif merilis album. Rebel

Heart adalah salah satu pembuktian

atas eksistensinya serta kemampuannya

beradaptasi dengan musik kekinian. Ya,

Madonna semakin matang dalam meramu

musiknya dengan unsur-unsur musik

elektronika (EDM). Bisa disimak pada lagu

pembuka di album ini yang bertajuk Living

for Love yang mengadopsi nuansa deep

house era 90-an. Kolaborasinya bersama

Diplo ini mampu menciptakan atmosfer

yang serupa dari hits terdahulunya, Vogue

dan Justify My Love. Ada pula kolaborasi

apik lainnya bersama Avicii lewat lagu

Devil Pray yang bernafaskan balada folk

electronica. Rebel Heart pada dasarnya

mengambil referensi dari album-album

terdahulu Madonna dan mengemasnya

kembali dengan racikan kekinian. Madonna

memang bukan pendatang baru untuk

musik elektronika. Album-album terdahulu

Madonna sudah banyak yang mengusung

konsep EDM. Meski begitu, Rebel Heart

menjadi sangat istimewa lantaran totalitas

Madonna dalam menghadirkan atmosfer

EDM yang kental dengan pop kekinian.

Gadget

Music

Page 64: M&I Vol 64

64 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

FRONT OF MIND

Richard Branson

Dari Sebuah Usaha Rekaman KecilMenjelma Grup Bisnis Raksasa

Lewat Virgin Group yang didirikannya, Richard Branson menjelma sebagai salah satu taipan bisnis dunia.

Estimasi kekayaan yang mencapai

$ 4,9 miliar dan berhasil

menduduki peringkat ketujuh

kategori orang terkaya di Inggris

pada tahun 2014 oleh Majalah Forbes,

Richard Branson benar-benar merengkuh

buah kesuksesan atas perjuangannya

sebagai seorang entrepreneur. Semuanya

berawal dari sebuah perusahaan rekaman

berbasis mail-order bernama Virgin yang

didirikannya pada tahun 1969. Sebelumnya,

pria yang terlahir dengan nama Richard

Charles Nicholas Branson di Surrey, Inggris

pada 18 Juli 1950 silam ini bahkan drop-out

dari sekolahnya ketika berusia 16 tahun.

Richard Branson tidak terlahir sebagai

anak miliuner. Ayahnya hanyalah seorang

barista bernama James Branson,

sementara ibunya seorang pramugari

bernama Eve Branson. Sejak kecil, Richard

juga punya persoalan serius terhadap

kesehatannya, yakni ia mengalami

disleksia sehingga mempersulit aktivitas

pendidikannya. Ia pernah hampir tidak

lulus dari lembaga pendidikan Scaitcliffe

School ketika berumur 13 tahun, sebelum

akhirnya dipindahkan ke Stowe School di

Buckinghamshire. Namun pada akhirnya

benar-benar gagal untuk melanjutkan

pendidikannya.

Richard tak lantas patah semangat. Ia

sempat menerbitkan majalah remaja

bernama “Student” di usia 16 tahun.

Majalah yang diterbitkan pada 1966 ini

berhasil meraup keuntungan dari iklan

sebesar $ 8000, di mana juga dimanfaatkan

untuk pendistribusian 50.000 eksemplar

majalah secara gratis. Bahkan atas

kesuksesan majalah tersebut, ia mendirikan

Student Advisory Centre, yang merupakan

layanan cuma-cuma untuk membantu

kalangan muda.

Pada tahun 1969, Richard Branson

hidup bersama sebuah komunitas yang

kental dengan musik dan obat-obatan

terlarang di kota London. Dari sinilah

inspirasi untuk membuat sebuah bisnis

audio record mail-order bernama Virgin

tercetus. Awalnya bisnis ini dirancang

untuk mendukung bisnis majalahnya.

Namun tak disangka, perusahaan tersebut

tumbuh secara signifikan, sehingga

membuat Richard mampu berekspansi

ke sebuah bisnis ritel toko kaset di

Oxford Street, London. Dengan semua

keuntungan yang didapatkannya tersebut,

kemudian dialihkan untuk membuka

sebuah perusahaan rekaman pada 1972 di

Oxfordshire.

Mike Oldfield menjadi artis pertama yang

rekamannya ditangani oleh label Virgin

Records milik Richard. Pada tahun 1973,

single Mike yang bertajuk Tubular Bells

direkam di sana. Lagu ini pun mendapatkan

sambutan yang cukup positif, di mana

Page 65: M&I Vol 64

65Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 66: M&I Vol 64

66 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

mampu bertahan di tangga lagu Inggris

selama 247 minggu. Albumnya pun

terjual lebih dari 5 juta copy. Semenjak

itu, beberapa nama musisi populer turut

bergabung dengan perusahaan musiknya.

Sebut saja Belinda Carlisle, Genesis, Phil

Collins, Janet Jackson, dan The Rolling

Stones. Secara tidak langsung mereka ikut

membesarkan Virgin Records sebagai salah

satu dari enam perusahaan rekaman musik

terbesar di dunia.

Berkat kesuksesan Virgin Records

tersebut, ia pun memberanikan dengan

untuk berekspansi dengan tipe bisnis

yang berbeda. Pada tahun 1980, Richard

mencoba mengembangkan bisnis agen

perjalanan bernama Voyager Group pada

tahun 1980. Kemudian tanpa ragu, Richard

juga membuka perusahaan penerbangan

bernama Virgin Atlantic di tahun 1984.

Tak selalu berada di jalur yang mulus,

dua bisnis Richard tersebut juga pernah

mengalami pasang surut hingga berujung

kebangkrutan pada tahun 1992. Ia pun

terpaksa menjual dua bisnisnya tersebut ke

THORN EMI dengan nilai transaksi sebesar

$1 milyar.

Kegagalan tidak menyurutkan tekadnya

untuk tetap bangkit dan kembali fokus pada

bisnis. Ia pun memutuskan untuk tetap

fokus di industi musik dengan membangun

The Station Virgin Radio yang diikuti

dengan terbentuknya perusahaan rekaman

keduanya bernama V2 dengan beberapa

artis jebolannya, seperti Powder Finger dan

Tom Jones. Pelan tapi pasti, Branson pun

menata bisnisnya dengan apik dan belajar

dari pengalaman kegagalan terdahulunya.

Kini, Brason bersama grup Virgin-nya

telah mendirikan sekitar 200 cabang di

lebih dari 30 negara, termasuk Inggris,

Amerika Serikat, Australia, Asia, Eropa, dan

Afrika Selatan. Bisnis yang awalnya kecil

tersebut berhasil masuk ke berbagai ranah,

mulai dari transportasi hingga teknologi.

Bahkan, idenya untuk merealisasikan

proyek bernama Virgin Galactic, sebuah

misi perjalanan wisata ke luar angkasa,

sempat mencuri perhatian masyarakat

dunia. Virgin Atlantic Airways miliknya pun

kini telah menjadi nomor dua terbesar

untuk penerbangan internasional jarak jauh.

Maskapai ini memiliki armada pesawat

Boeing 747 dan Airbus A340 dengan tujuan

New York, Miami, Boston, Los Angeles,

Orlando, San Fransisco, Hongkong,

Johannessburg, Tokyo, Las Vegas, Delhi,

Lagos, Port Harcourt, Shanghai, dan

Kepulauan Karibia.

Selain dikenal sebagai taipan bisnis,

Richard juga disegani atas kegiatan

philanthropy-nya. Ia dan musisi Peter

Gabriel sempat berdiskusi dengan Nelson

Mandela untuk merencanakan pendirian

sebuah institusi berisi tokoh penting dunia

dengan inisiatif menyelesaikan konflik

global tanpa intervensi dari kepentingan

pribadi. Ide tersebut akhirnya terealisasi

pada tahun 2007 yang diberi nama The

Elders. Richard bersama ibunya Eve

juga menjadi sponsor utama untuk The

International Centre for Missing and

Exploited Children, sebuah organisasi yang

fokus dalam perlindungan hak-hak anak.

FRONT OF MIND

Page 67: M&I Vol 64

67Vol. 64 | Jun-Jul 2015

youth, woman & netizen

NEXTGENERATIONJuni - Juli 2015

NEXTGENERATIONyouth, woman & netizen

NEXTGENERATION

ISSUE

The Rookie Wahyu Aditya

Kreatif Sampai Mati

Teenlit CornerGetting Horses

Startup :

Sandatindo Group Rancang

Aplikasi Pencari Kost di Denpasar

Page 68: M&I Vol 64

68 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Bayangkan ada sebuah aplikasi mobile yang membantu Anda untuk

melacak tempat kost di seluruh pelosok Denpasar.

Impian tersebut tengah direalisasikan

oleh tim Sandatindo Group, sebuah

unit usaha yang bergerak di bidang

pengembangan perangkat lunak dan

jasa konsultan IT di Bali. Sejak 2014 lalu

mereka mengembangkan sebuah aplikasi

mobile berbasis Android dan iOS yang

mampu melacak tempat kost incaran para

pelajar dan pekerja urban di kota Denpasar.

Ide pembuatan dari aplikasi bernama

“NgeKost” ini berawal dari kegelisahan

para perantau di kota Denpasar, baik yang

berasal dari luar kota maupun luar pulau,

di mana sering kali kesulitan menemukan

tempat kost yang sesuai dengan keinginan

mereka.

“Pada dasarnya ini bermula dari

pengalaman pribadi saya maupun teman-

teman yang berasal dari luar kota Denpasar,

di mana mereka harus menetap di sini, tapi

enggak punya rumah. Saat ingin mencari

kost di Denpasar juga sering kesulitan.

Saya jadi harus mengecek satu per satu

tempat kost, untuk tahu lokasi, kondisi,

dan fasilitasnya bagaimana, “ ungkap Ade

Saputra, salah satu dari tim Sandatindo.

Bukan hanya pencarian lokasi tempat kost

yang jadi persoalan, tetapi juga kesulitan

para calon “anak kost” untuk bertemu

dengan si pemilik kost itu sendiri. Ini yang

membuat mereka bingung bagaimana

caranya membuat “deal” dengan si pemilik

kost yang sering tidak bisa ditemui di

tempat. “Kita jadi sulit mau ngasik DP. Si

pemilik kost sibuk, tidak ada di tempat. Pas

balik lagi esok atau dua harinya, kamar kost

yang kita inginkan tersebut ternyata sudah

Page 69: M&I Vol 64

69Vol. 64 | Jun-Jul 2015

STARTUP

terjual untuk pembeli lainnya,” sambung

Ade.

Menurut Chandra Kusuma, salah

satu anggota tim Sandatindo, aplikasi

“NgeKost” ini sangat praktis lantaran sudah

terintegrasi dengan perangkat smartphone.

Pengguna hanya cukup membuka aplikasi

ini lewat ponsel pintar mereka serta secara

bersamaan mengaktifkan sistem GPS-nya.

Dalam radius 5 km, aplikasi ini pun mampu

melacak beberapa titik kost-an yang berada

di lokasi sekitar pengguna. “Di aplikasi

tersebut akan muncul informasi yang

mencantumkan apakah beberapa kost-an

masih available atau sudah full. Jadi kita

enggak perlu repot masuk kost-kost itu

satu per satu. Oleh karena itu, sebenarnya

kita butuh kerjasama dengan pemilik kost

untuk tahu status kost mereka,” terang

Chandra.

Hal itulah yang membuat aplikasi

“NgeKost” tidak hanya bermanfaat untuk

para pencari kost, tetapi juga bagi para

penyedia kost. Ternyata, ada juga beberapa

penyedia kost yang susah mencari pembeli.

Padahal di luar sana banyak pencari

kost. Itu juga yang membuat Sandatindo

mengemas aplikasi “NgeKost” layaknya

sebuah online booking hotel ala situs

Agoda. “Jadi nanti kita ingin menarik para

pemilik kost untuk memanfaatkan aplikasi.

Kita akan bekerjasama dengan mereka,”

jelas Chandra.

Pemuda lulusan S1 Ilmu Komputer

Universitas Udayana ini juga mengatakan

bahwa aplikasi ini juga bisa jadi promosi

yang efektif untuk para pebisnis kost-

an, karena memiliki fitur chart yang

memungkinkan kost-an bersangkutan

berada di posisi teratas dalam daftar kost

di aplikasi mereka. “Aplikasi ini sebenarnya

gratis, tapi rencananya kita akan menarik

pembayaran dari fitur chart ini. Dengan

membayar sejumlah dana, si pemilik kost

bisa menaikan rating kost-annya di aplikasi

ini, sehingga kost-annya bisa lebih banyak

yang lirik oleh pembeli,” papar Chandra.

Aplikasi “NgeKost” belum resmi dirilis

untuk umum, namun Sandatindo telah

memastikan aplikasi versi beta-nya sudah

bisa dijalankan. “Kita masih berusaha

menyempurnakannya. Untuk sementara,

beberapa data kost sudah kita input.

Aplikasinya juga sudah running untuk

sistem search location-nya, tapi untuk

real data-nya masih belum,” terang Ade.

Rencananya tim Sandatindo juga akan

memasukan sistem payment processor

yang memungkinkan

pencari kost untuk

membayarkan

sejumlah DP

kepada si

penyedia kost.

Page 70: M&I Vol 64

70 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

STARTUP

Untuk saat ini, Sandatindo masih fokus

mengumpulkan data sejumlah kost di

kawasan Denpasar. “Tapi kita tidak menutup

kemungkinan akan meng-cover seluruh kost

di Bali. Kami berencana bekerjasama dengan

startup lain dalam hal pengumpulan data,”

tutur Ade.

SEHARUM SANDAT

Ade dan Chandra mengungkapkan embel-

embel nama “sandat” pada brand usaha

mereka dimaknai agar nama Sandatindo

Group juga seharum layaknya bunga

sandat itu sendiri. Selain itu, mereka juga

ingin mengangkat nama Bali lewat ikon

bunga sandat tersebut. Sandatindo Group

sejatinya didirikan oleh sebelas pemuda

yang memilki passion serupa di bidang

teknologi informasi.

“Berawal dari teman-teman yang sering

menangani project secara mandiri, namun

kerap mendapatkan harga yang tidak

sesuai. Bahkan banyak yang bersifat harga

teman. Itu yang membuat kami berpikir

untuk berkumpul membuat satu unit usaha

biar kita bisa kerja bareng dan menunjukan

profesionalitas kita,” ujar Chandra.

Sandatindo Group fokus mengembangkan

bisnisnya sebagai konsultan IT yang

menangani proyek sistem jaringan dan

website developer. Pengalaman mereka

juga tidak bisa dipandang sebelah mata,

karena sudah akrab menangani proyek-

proyek dari perusahaan besar. “Terakhir

proyek besar yang kami tangani berasal dari

sebuah maskapai penerbangan perintis.

Tim kami membantu dalam hal jaringan IT

nya, baik yang menyangkut sistem kantor,

sistem marketing, hingga integrasi data antar

cabang kantornya,” kata Ade.

Bergabungnya Sandatindo ke dalam

inkubasi bisnis Balai Diklat Industri Denpasar

lewat produk startup mereka “NgeKost”,

dimaksudkan untuk memperkaya wawasan

mereka tentang pengembangan bisnis untuk

startup itu sendiri. “Kita ini kan orang teknis,

enggak tahu banyak tentang cara menjual

produk. Bagaimana cara menentukan

target pasar, cara pendekatan dengan

klien. Di sini tempat kita belajar untuk

mengembangkan bisnis dan sebagai wadah

untuk memamerkan produk kita nanti,” ucap

Chandra.

Ade, Chandra, dan kawan-kawannya di

Sandatindo Group berharap usaha mereka

bisa berkembang dan menjadi IT Solution

yang besar di Bali, serta mendapatkan

project baru yang lebih menantang skill

mereka. “Kita banyak punya ide baru

yang masih berupa prototype, tapi belum

dikembangkan lebih lanjut karena kita harus

riset dari segi bisnis dan target pasarnya.

Jadi sekarang fokus di “NgeKost” dulu,”

pungkas Ade mengakhiri wawancara dengan

Money & I Magazine di Balai Diklat Industri

Denpasar. NG

\

Page 71: M&I Vol 64

71Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 72: M&I Vol 64

72 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

THE ROOKIE

Kreatif Sampai MatiWahyu aditya membuktikan bawah tak mustahil untuk mengawinkan

passion dan bisnis.

WAHYU ADITYA

Atas segala kegigihan dalam

memperjuangkan passion dalam hidupnya,

Wahyu Aditya memang layak merengkuh

kegemilangannya. Pria kelahiran 4

Maret 1980 ini menjadi salah satu pemain utama di

industri kreatif, terutama di bidang bisnis animasi dan

desain grafis. Kegemarannya dalam menggambar

mengantarkan Wahyu Aditya kepada profesi seorang

animator yang sangat diperhitungkan di Indonesia.

Tak seperti animator pada umumnya, pria yang juga

akrab disapa Waditya ini mampu menggunakan

seluruh skill yang ia punya untuk menjadi seorang

creativepreneur. Pria asli Malang ini percaya bahwa

dengan jalan wirausaha, ia bisa ikut berkontribusi

membangun bangsa. Tengok saja bagaimana

kesuksesan HelloMotion Academy, sebuah institusi

pendidikan informal yang fokus pada bidang

animasi dan desain grafis, yang didirikan sejak

2004 silam – saat itu usianya baru 24 tahun. Kursus

desain ini pun mampu menarik atensi positif dari

generasi muda, di mana lebih dari 3000 siswa

telah menimba ilmu di sana. HelloMotion Academy

menjadi debut termanis seorang Waditya di dunia

creativepreneur. Keberadaan HelloMotion Academy

ini pun dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas dan

kuantitas animator serta desainer di Indonesia.

Tak hanya berkontribusi untuk dunia pendidikan

animasi dan desain, Waditya juga menginisiasi

sebuah festival pop culture yang punya misi dalam

mendukung kemajuan perfilman animasi di Indonesia.

Tak hanya itu, festival ini mencoba memberi inspirasi

dan mendorong inovasi di dalam diri animator maupun

penikmatnya. Festival yang diselenggarakan sejak

2006 ini menampilkan 25 kategori kultur pop, di mana

salah satunya merupakan film pendek dan animasi.

Setiap tahun penyelenggaraannya, festival ini mampu

menampilkan lebih dari 250 film animasi pendek lokal

terbaru.

Nampaknya slogan “Inovasi Tanpa Henti” mengalir

di dalam tubuh sang digital artist ini. Waditya dengan

kreatifnya mendirikan sebuah toko pakaian online

bernama KDRI yang memiliki kepanjangan Kementerian

Desain Republik Indonesia. Produk yang dijualnya berupa

T-Shirt dengan ilustrasi dan desain yang identik dengan

semangat nasionalisme.

Sebelum merambah produk T-Shirt, ide KDRI sejatinya

berawal dari kegelisahan Waditya terhadap logo-logo

institusi pemerintahan yang terkesan kaku dan jauh

dari “nyeni”. Lewat KDRI, ia pun merancang logo-logo

tandingan untuk beberapa kementerian guna me-refresh

pengalaman estetika kita dalam memandang institusi

tersebut. Dalam perjalanannya, KDRI menjadi wadah

untuk menampung inovasi-inovasinya terhadap desain.

Tak hanya itu, ia juga berhasil menarik atensi desainer-

desainer dari seluruh nusantara untuk turut berbagi ide di

halaman website-nya.

Tak hanya itu, Wadit yang juga mempunyai website

pribadi sebagai tempat menampung desain-desain

Page 73: M&I Vol 64

73Vol. 64 | Jun-Jul 2015

THE ROOKIE

Page 74: M&I Vol 64

74 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

THE ROOKIE

terbarunya tersebut juga menambahkan

bahwa sebagai kreator, selain jiwa

wirausaha, inovasi juga perlu mengingat

gencatan teknologi modern yang semakin

mendominasi dunia. Meski tak ingin terlalu

bergantung pada pemerintah, Wadit

berharap agar pemerintah mau memberikan

kuota penayangan terhadap film-film

animasi dalam negeri seperti yang telah

dilakukan Cina dan Korea Selatan. Baginya,

sekian persen kuota sudah berharga bagi

animator lokal.

Berkat keahlian yang ditunjang oleh ide-ide

briliannya, Waditya sempat diminta untuk

menangani beberapa brand komersial

ternama, seperti PLN, Bushway, Kampanye

Pemilu, Jakarta Internasional Film Festival

(JIFFEST), dan Pertamina. Bahkan, Waditya

juga menjuarai International Young Screen

Entrepreneur of the Year 2007 yang

diprakarsai oleh British Council.

Tim M&I Magazine berhasil mewawancarai

Wahyu Aditya di sela-sela kesibukannya

sebagai pembicara di sebuah workshop

Online Marketing beberapa bulan lalu di

Bali. Dalam waktu 30 menit yang begitu

singkat tersebut, si penulis buku Sila Ke-

6: Kreatif Sampai Mati ini pun berbagi

kisah tentang perjalanan karir, inovasi, dan

dedikasinya terhadap dunia animasi dan

industri kreatif Tanah Air. Berikut petikan

wawancaranya panjangnya!

Sejak kapan Anda tertarik untuk menggambar?

Sejak kecil saya sudah suka

gambar dan menemukan

satu momen di mana

saat saya SD ikut sebuah

kompetisi gambar dengan

inisiatif saya sendiri dan

ternyata saya langsung

dapat juara satu. Saya

tak menyangka kegiatan

yang saya sukai ini juga

diapresiasi. Ini yang membuat

saya ingin mempelajari bidang

ini. Alhamdulilah, dari keluarga

juga punya minat yang sama. Terutama

Bapak saya yang meski dokter, tapi punya

hobi melukis.

Di dunia gambar sendiri, Anda lebih suka untuk mengemasnya dalam bentuk ilustrasi, animasi, komik, desain, atau apa?

Saya tidak membuatnya menjadi

spesifik. Payungnya hanya satu yakni

memvisualkan imajinasi. Bagi saya, cara

memvisualisasikan imajinasi itu bisa

bermacam-macam tergantung mediumnya.

Bisa animasi, desain, kartun, ilustrasi, dan

lain-lain. Tapi, intinya adalah bagaimana

saya bisa memvisualisasikan imajinasi yang

saya punya.

Apa yang membuat Anda terdorong mendirikan HelloMotion Academy?

Sebetulnya HelloMotion Academy itu

merupakan bagian dari ambisi saya untuk

berkontibusi dalam membangun dunia

animasi di Indonesia. Nah, di dalam benak

saya, kontribusi itu perlu kendaraan.

Kendaraannya ya bisa dengan kita kerja

di sebuah perusahaan atau kita membuat

sendiri usaha tersebut. Berbekal banyak

ilmu yang telah saya peroleh, akhirnya

saya memutuskan untuk mendirikan

institusi sendiri. Basisnya memang harus

di pendidikan, karena pendidikanlah yang

semestinya harus dibenahi terlebih dahulu.

Masih banyak informasi yang tidak akurat

tentang animasi dan masih banyak orang

yang tidak tahu animasi itu seperti apa.

Makanya saya mengawalinya dari sebuah

Page 75: M&I Vol 64

75Vol. 64 | Jun-Jul 2015

THE ROOKIE

tempat kursus informal. Bagi saya ini media

yang paling mudah untuk mengajarkan

animasi.

Bisa dibilang HelloMotion Academy ini debut entrepreneurship Anda begitu?

Ya HelloMotion Academy ini merupakan

entrepreneurship pertama saya.

Sebelumnya saya memang masih

menangani proyek freelance yang masih

berkaitan dengan industri kreatif, mulai

dari advertising, sutradara video klip,

pengerjaan visual efek, dll. Pernah saya

membuat usaha bersama teman, namun

akhirnya gagal. Tapi dari kegagalan itulah

saya mendapatkan banyak pelajaran. Saya

pun berusaha membangun impian saya

sendiri.

Bagaimana Anda memandang bidang kreatif ? Apakah prospek industrinya cukup cerah?

Buat saya sih sangat cerah sekali.

Yang kita butuhkan itu bukan desainer.

Desainer sudah banyak sekali. Di KDRI

(Kementerian Desain Republik Indonesia)

saja sudah ada sekitar dua ratusan lebih

desainer. Tapi yang perlu diperbanyak

adalah mastermind-nya. Dia lah yang

akan meramu semua, meracik desain,

menjadikannya sebagai sesuatu yang

sellable dan bermanfaat. Itu enggak cukup

dari segi desainnya saja. Tapi harus dari

semua sisi bisa bekerjasama. Sayangnya

di Indonesia, desainer masih berpikir

hanya sebagai service saja. Masih belum

banyak yang mau menciptakan produk

dan konten. Kita hanya sebagai penonton

akhirnya. Masih belum banyak, padahal

industrinya sudah sangat besar sekali. Kita

bisa lihat tolak ukurnya dari konten-konten

luar yang banyak berdatangan ke sini. Ini

mengindikasikan Indonesia punya potensi

pasar yang bagus.

Banyak orang Indonesia yang kreatif, tapi banyak pula yang belum bisa mengolaborasikan kreativitas dengan bisnis. Bukankah begitu?

Ya, benar. Sesungguhnya ada tiga hal

yang harus kita pelajari sebagai bekal,

yakni kreativitas, teknologi, dan pasar.

Rata-rata mereka masih hanya berkutat

di kreativitasnya saja. Mereka belum

seluruhnya nyemplung ke persoalan

teknologinya dan penentuan target

pasarnya bagaimana. Mereka belum

mau mempelajari itu. Jadi akhirnya

ranah komunikasinya masih di kreativitas

saja. Masih di situ-situ saja. Padahal

mereka seharusnya bisa memperluas

jaringannya, cara berkomunikasinya. Jadi,

PR utamanya itu tidak hanya tentang

bagaimana berkarya, tetapi juga bagaimana

mendistribusikan karya tersebut.

Apakah pencapaian industri kreatif bisa sesignifikan industri produk massal?

Buat saya sih bisnis era sekarang sifatnya

long term ya, jadi sangat segmented.

Masing-masing punya segmennya sendiri.

Kita bisa menjual apapun sekarang,

karena pasarnya ada dan tugas kita

adalah mencari orang-orang yang suka

dengan produk kita. Jadi mainnya bukan

massal. Oke, jika kita masuk ke sana, step

awalnya juga kita harus tahu niche dulu.

Kita harus paham siapa customer kita,

umurnya berapa, perilakunya bagaimana.

Kita bisa track itu di teknologi. Kalau kita

main secara massal, kita akan bersaing

dengan dompetnya masing-masing orang

yang berbeda. Konsepnya adalah kita

enggak bergantung dengan isi dompet

“ Bagi saya, cara memvisualisasikan imajinasi itu bisa bermacam-macam tergantung mediumnya. Bisa animasi, desain, kartun, ilustrasi, dan lain-lain. “

-Wahyu Aditya

Page 76: M&I Vol 64

76 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

mereka. Mereka lah yang mencari duitnya.

Karena mereka sudah loyal dan memang

butuh produk kita. Nah, itulah niche. Enggak

gajian, enggak makan pun mereka enggak

apa-apa, yang penting dapet barang

yang diinginkanya. Misalnya niche seperti

JKT48. Komunitas fans-nya itu mau dan

rela membeli merchandise-nya berapa pun

harganya. Intinya harus punya value dan

story-nya.

Dari mana Anda mendapatkan ide untuk membuat Hello Fest itu?

Inspirasi Hello Fest itu awalnya dari

pengalaman saya yang juga pernah sebagai

filmmaker tahu betul kalau tidak punya

“panggung” untuk bisa menayangkan film

saya sendiri. Akhirnya saya memutuskan

untuk bikin sendiri. Ya, semuanya

dilatarbelakangi dari kegelisah saya,

kebutuhan saya. Tapi di sisi lain, saya punya

kekuatan untuk membangun itu karena

memang tidak ada panggungnya untuk saya.

Dari sekian banyaknya brand yang telah Anda kembangkan. Mana yang menjadi “anak emas” untuk Anda?

Saya menganggap kalau sedang punya

empat anak ya. Masing-masing memang

saya pupuk. Bahkan sebentar lagi saya

bakal ngelahirin “anak” kelima. Ini berupa

konten untuk anak-anak namanya Fun

Cican. Produknya nanti turunannya bisa

ke buku dongeng, komik, animasi, dll. Itu

sudah ada di Instagram. Saya memang suka

bereksperimen, mencoba hal yang baru.

Karena model tiap bisnis itu berbeda-beda.

Kalau Hello Academy itu kita dapat uang

dulu baru bisa beri service –nya, sifatnya

stabil. Kalau Hello Fest, kita harus cari

sponsor dulu dan untungnya gede, tapi

resikonya juga gede. Kalau KDRI sifatnya

eceran, kita bikin produk dulu, kita bisa

simpan produk itu biar tahan lama dan

enggak basi. Saya juga pernah membuat

service animasi dan sekarang bereksperimen

membuat konten, di mana saya bikin sekali

nanti argonya akan jalan terus, sistemnya

lisensi. Fun Cican akan diluncurkan pada

bulan Agustus dalam bentuk buku dongeng.

Itu sudah kerjasama dengan penerbit besar

dan mudah-mudahan juga segera dirilis

di Frankfurt Book Fair Jerman bulan

Oktober. Selain itu saya juga punya

project animasi yang masih berkaitan

dengan Fun Cican. Kita lihat saja nanti.

Brand mana yang memiliki potensi lebih besar dan mendatangkan banyak profit?

Hampir equal ya. Cuma kita mau

dongkrak lagi yang HelloMotion

Academy dan retail KDRI-nya. Tugas

saya tahun ini ialah hiring lebih banyak

orang profesional. Dulu saya CEO dan

kini saya sudah mengundurkan diri, dan

ganti jabatan menjadi CMM alias Chief

of Master Mind. Itu yang membuat saya

nyaman, karena saya bisa bereksperimen

dan bisa bebas tanpa memfokuskan ke

hal yang sifatnya administratif.

Apa yang membuat Anda untuk optimis bisa fokus mengembangkan lebih dari satu brand?

Sebetulnya saya sih menciptakan sebuah

ekosistem. Ya ekosistem buat diri saya

sendiri misalnya. Kalau ada yang enggak

bisa bikin, saya ajari. Yang bisa bikin,

saya ekspos di festival. Yang punya

produk saya distribusiin. Saya punya

massa, saya tawarkan konten. Sebetulnya

itu yang membuat saya optimis, karena

saya menciptakan niche saya sendiri.

Bagaimana cara Anda memupuk kreativitas agar selalu tetap berkembang dalam diri Anda?

Lewat teknologi saya bisa memantau

perbincangan, komentar, dan permintaan.

Hal tersebut yang merangsang saya untuk

menjawab bahwa itu sebagai sebuah

produk atau service. Jadi apa yang saya

ciptakan itu hanya untuk membantu

menjawab atau memberi solusi.

THE ROOKIE

Page 77: M&I Vol 64

77Vol. 64 | Jun-Jul 2015

THE ROOKIE

Jadi saya memposisikan diri saya di atas

sebagai pemberi solusi. Bukan uang yang

saya cari, tapi saya coba memberi jawaban.

Kiat Anda untuk membuat bisnis kreatif agar bisa sustain seperti apa?

Kita punya dua telinga dan satu mulut. Kita

harus lebih banyak mendengar daripada

ngomong. Artinya kita harus lebih banyak

mendengar suara konsumen kita. Agar

konsumen bukan menjadi pasif, tetapi

aktif, bahkan mereka garda terdepan yang

menjual dan menikmati produk kita. Itu

yang harus kita jaga.

Sebagai seorang entrepreneur tentu pernah mengalami fase pasang surut dan berada di titik kritis. Bagaimana dengan Anda?

Buat saya sih banyak momen ya. Mulai

saya pernah ditipu 70 juta, saya harus

bayar utang 35 juta, hingga saya harus

berhadapan dengan karyawan yang

nyolong. Banyak sebetulnya yang telah

saya hadapi. Namun tombak terpenting

malah ketika transisi dari seorang

profesional menjadi wirausaha, karena

saya tidak punya pegangan apa-apa lagi

saat itu. Pegangan saya hanya diri saya

sendiri. Itu yang membuat saya berpikir

untuk tetap bertahan. Rugi adalah resiko

yang sudah kita persiapkan sejak awal. Kita

tidak hanya siap menanggung untung saja,

tapi juga harus siap untuk rugi. Prinsip saya

meski rugi tetap harus bisa membuat kita

tersenyum. Jadi enggak terlalu rugi-rugi

amat ya, kita juga harus punya back-up

plan lainnya yang telah kita siapkan.

Apa yang mendorong Anda untuk menjadi seorang entrepreneur?

Pemikiran saya awalnya karena saya

memang nekat, masih muda, dan masih

punya banyak energi. Tapi juga karena

keluarga saya itu entrepreneur. Jadi

setidaknya saya sudah tahu kehidupan

entrepreneur itu, bagaimana susah

senangnya. Jadi, ya santai-santai saja.

Tantangannya dalam dunia bisnis kreatif berdasarkan pengalaman Anda sendiri seperti apa?

Tantangannya ya mempertahankan.

Bikin bisnis online ya mudah, kita hanya

perlu beberapa jam dan ada banyak

fasilitas e-commerce yang bisa kita pakai.

Tantangannya bagaimana membuat brand

itu menjadi sebuah cerita, cerita yang

engaged dengan customer-nya. Itu yang

harus dibangun.

Kalau industri animasi itu sendiri memang susah dikembangkan ya di Indonesia? Sepertinya jarang ada animator Indonesia yang membuat proyek film animasi lagi?

Bukan susah dikembangkan, tapi masih

belum banyak mastermind ke arah sana.

Masih menanggap animasi itu mahal, tapi

kalau kita tahu jeroannya enggak serumit

itu. Di sisi lain juga bisnis film sudah

berubah, bisa dibilang kita harus bisa

membuat konten yang saling terintegrasi.

Enggak bisa buat masing-masing sendiri.

Jadi bikin animasi bisa dengan komik atau

novel, dsb. Bisa saja animasi menjadi

bagian promosinya saja.

Siapa yang menjadi inspirasi Anda selama berkarya?

Semua saya jadikan inspiriasi. Inspirasi bisa

ditemukan melalui online, offline, kehidupan

pribadi. Kayak Fun Cican itu dari anak saya.

Saya suka dongeng dan anak saya suka

gambar karakter. Jadi awalnya dari sana.

Oh ya dengar-dengar karya Anda pernah dibajak. Lalu tindakan apa yang Anda lakukan?

Tergantung kapasitasnya ya. Kalau

memang pembajakannya benar-benar

masif dan dilakukan oleh perusahaan

besar, memang harus kita tuntut. Tapi kalau

sifatnya perseorangan dan masih alay-alay

ya enggak perlu, buang-buang energi. Tapi

di sisi lain informasi seperti ini malah saya

dapatkan dari customer saya. “Oh mas

ada yang bajak nih karyanya”. Jadi bukan

saya yang mengamati, melainkan mereka.

Mereka lah yang jadi garda depan kami.

Tidak hanya membeli, tetapi loyal untuk

mempertahankan brand ini.

Harapan Anda ke depan untuk karir?

Harapan saya bisa menciptakan solusi yang

tepat untuk costumer saya, bisa bertahan,

dan bisa memberikan manfaat bagi

banyak orang dan saya bisa tidur nyenyak.

Kesuksesan bagi saya adalah itu bisa tidur

nyenyak dan enggak mikirin apa-apa. NG

“ Kesuksesan bagi saya adalah itu bisa tidur nyenyak dan enggak mikirin apa-apa.

- Wahyu Aditya

Page 78: M&I Vol 64

78 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Sometimes people can be so different, it amazes you.

Evan was super silent along the way. He

only talked when necessary, and he refused

to join any kind of conversation. I assumed

it was a way for him to show his dislike

towards Alex, but it was really starting to

get on my nerves. Alex, on the other hand,

was a real chatterbox. He kept talking and

laughing, he wouldn’t even stop to take a

breath. They were really an example of how

people could be so different.

In the beginning of the walk, I walked

alongside Evan, keeping my distance with

Alex who was strolling casually in front of

us. I tried to make Evan talk to me, but he

was just silent. I could clearly see he was

pretty mad about Alex coming with us, even

though Evan himself said we couldn’t have

known where to go without him. It occurred

to me that maybe Evan was upset with

himself because he couldn’t lead us to the

Red Witch without Alex. Either way, Evan

was not in a good mood.

I finally decided to walk with Alex instead. If

Evan was going to be a big baby and sulk

all day, it was probably better for me to stay

out of his way. Even though I was dying to

talk to Evan about what he said yesterday,

about the sorcery things and about how he

almost sounded caring yesterday. But with

Alex being here, and with Evan being in a

lousy mood, I decided to keep it to myself.

When we exited the village, we walked

Getting HorsesEpisode 28

along a rocky path, heading away and

away from the dreary woods and closer

to the mountains. The surroundings were

still fresh and natural, as if it was still a part

of the village. As the sun rose and it was

starting to get hot, Alex led us away from

the path and we started walking across a

grassy open space. 

“Where are we going?” I asked Alex. “Why

aren’t we following the path anymore?”

Alex laughed. “Do you really want to go all

the way to the mountains on foot?”

“Um, no,” I answered, not getting his point. 

“We, Adrianna dear, are going to get some

horses. You do know how to ride horses,

right?”

“Don’t call me dear, mister,” I frowned. “And

yeah, I know how to ride horses. What do

you think they teach us in the palace?”

“Great, then,” Alex grinned, “I know a great

place where we can get horses, and for a

cheap price.”

“Wait,” Evan interrupted, talking for the first

time in an hour. “Who are you taking us to?

I really don’t think we should meet anyone.

It’s too risky.”

Alex rolled his eyes. “Come on, Mr. Uptight.

What’s the risk?”

“We have a princess with us. I bet the word

had spread all over the kingdom that the

two princesses had gone missing. What will

people think if they see us with one of the

missing princess? This has trouble written

all over it, trust me,” Evan scowled. “There

teenlitcorner

Page 79: M&I Vol 64

79Vol. 64 | Jun-Jul 2015

teenlitcornerSamantha Chandra

www.adriannaandevan.blogspot.com

space anymore, covered by the friendly

trees.

“Is this another village or something?” I

asked.

“Well, not really,” Alex answered, “People

that chose to live here were more like

outsiders, deciding to live their lives by

themselves. There is a small horse stable

here, and I’m quite good friends with the

old guy who owns the stable I bet he can

give us horses with affordable prices.”

“Oh, do they also sell jackets here?” I

blurted out. Alex stared at me in confusion. 

“You mean, you didn’t bring a jacket with

you when you left?”

I shook my head in embarrassment. “Stupid

mistake.”

Alex cocked his head to the side, examined

my face, and started laughing. “You’re full

of surprises, Adrianna,” he laughed. “Don’t

worry. We’ll find a jacket here somewhere.”

“But remember, she can’t be seen,” Evan

said dully.

“Then I guess I’ll have to pick the jacket

for you,” Alex winked. “Don’t worry, I have

a great taste in fashion. Okay, you guys

wait here, and wait for me to come back,

alright? See you later.” He smiled and made

his way effortlessly to a small stable in the

distance. 

I picked a comfortable space behind a bush

and sat down. My white plain dress had

been bugging me all day, and I was dying

to change. “Hey, Evan?”

“What?”

is a reason, you know, why I went with all

the trouble going through the woods to

reach Sprites Ville.”

“Yeah, I was kinda wondering why you did

that,” Alex said. “You do realize that going

through the woods has more risks than

going through the city?”

“Of course not--”

“Yeah, it would’ve been a good choice if

you went by yourself. But you had Adrianna

with you,” Alex pointed out, “who is not

used of living the harsh life, or walking

miles on foot.”

“She was going into the woods, either

way!” Evan growled.

“Guys!” I finally shrieked, “Stop fighting!” 

They both stopped and looked at me.

“I think it’s okay if we get horses,” I said,

and Evan sighed in frustration. “But I think

Evan is right. Maybe I shouldn’t be seen.

So, I think you should go there and get

three horses for us, while me and Evan wait

somewhere unseen. Then, you can meet us

with the horses.”

Alex’s scowl slowly turned into a smile.

“Wow, I’m impressed, princess,” he said,

“You’re smarter than I thought.”

I only rolled my eyes.

“Okay then. Let’s get going. My legs are

getting sore,” Alex said.

We walked for about half an hour, and

our surroundings changed a bit. There

were small houses and shops visible in

the distance, and there were more trees. I

realized in relief that we weren’t in an open

“Do you mind not looking here for a while?

I’m going to change.”

“Sure,” he turned away and looked into the

distance, putting his hands in his pockets

casually. I tried to change as fast as I could,

but it was hard to squeeze into my jeans

and my long sleeve shirt when you’re trying

to make sure no one was watching. When

I finally pulled my shirt into place, I was

panting.

“Okay, I’m done,” I called out. 

“I thought Alex liked you in the dress,” Evan

commented, raising his eyebrow.

“So? I’m not riding a horse in my dress,”

I answered, rolling my eyes, “Glad you’re

talking to me again, though. Look, I know

you don’t like Alex being here, but you

did say we don’t know where to go next

without him. So can you please stop being

so sulky?”

“Sulky? What the--I’m not sulky!”

“Uh, yeah, you are,” I replied, trying not to

laugh, “You’re putting a sour face all day.

And seriously, I’m tired of looking at you

and see you’re still scowling.”

“Then don’t look at me.”

“Ugh, stop it, Evan.”

“Fine,” Evan said, irritated, “I’m smiling

now,” he put on the fakest smile I’ve ever

seen in my life. 

“Good, keep it that way.”

Evan kept looking into the distance, hands

in his pockets. His hair was messy because

of the wind. “You haven’t talked about Celia

in a while,” he suddenly said.

Page 80: M&I Vol 64

80 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

“I know,” I answered, “She’s been

appearing in my dreams, though.”

Evan turned at me. “Really?”

“Yeah, she’s like screaming for help and

stuff. It’s a bit creepy, to be honest,” I said.

“I hope we can reach her soon. How much

time do we have left... before the Red Witch

harms her?”

Evan’s eyes darkened. “I don’t know. To be

honest, I think we don’t have much time.

She might have harmed her already. We

can’t tell.”

I shuddered, and I felt a weird urge tor cry.

“Please don’t talk like that.”

Evan’s voice surprisingly softened. “I said,

we don’t know for sure.”

“Hey, can I ask you something?” I

said quietly. Evan looked at me with a

questioned look in his face.

“What is it?” “What is the reason... you

wanted to go and search for Celia? Is she

really important to you?” I looked at him,

afraid that he might just close down and

put on his sour face back. But Evan just

shrugged.

“She’s probably my only friend after a

hundred years, except for the gardener.

Even though I don’t like her the way she

likes me, she’s still important to me.” There

was a soft tone in his voice, the kind of tone

that I rarely hear Evan use.

I nodded. “Okay. Glad someone’s here is

as concerned as I am about her,” I said in a

weird smile. “Because, you know... I don’t

think Alex is that concerned about her. Like,

he doesn’t even know her.”

“What is it about me?” suddenly I heard

Alex’s voice. I jumped to my feet and

found him behind the bush, standing with

three beautiful horses behind him. He was

holding their reins, and a jacket was slung

over his shoulder. “I left you for like, ten

minutes and you guys were already talking

about me? Wow, I don’t know I’m that

interesting! Well, no, actually, I do know,” he

laughed.

“Oh my God!” I exclaimed, running to the

horses, “They’re beautiful!” Alex grinned.

“I got the best out of those horses. The

strongest and the most beautiful ones.

Which one do you want, princess?”

Alex’s tone when he called me princess was

so different than the way Evan called me

that. Alex made it sound like a compliment

or something, and it was weird. I bit my

lip and looked at the horses. They were all

so beautiful. I was a big fan of horses ever

since I was young, since I figured out that

horses was how the knights in the fairy tale

books travel. Finally, I tapped the white

horse and said, “I want this one.”

“Nice choice,” Alex said in an impressed

tone. “Evan?”

“Any is fine,” Evan answered.

“Fine. You get the black one, because I

want this one,” Alex tapped on a golden

teenlitcorner

colored horse next to him, “he’s my all

time favorite. Oh, and here’s your jacket,

Adrianna.” He gave me the jacket that

was slung over his shoulder. It was a black

jacket, furry and warm. I smiled.

“Thanks a lot,” I told Alex, “Oh, and here’s

the money for the jacket...” I reached into

my backpack.

“No need to pay me back, I got it for free,”

Alex stopped me, “the owner of the shop

was also a good friend.”

I raised an eyebrow. Alex was getting more

and more mysterious all day. “Fine, then,”

I finally shrugged. I climbed onto my white

horse effortlessly and patted its head.

“Nice horse,” I told the horse gently, “So

beautiful. I’m gonna call you Snow White.”

“Snow White?” Alex laughed. 

“What? I like that name, okay?” I pushed

Alex playfully.

Evan climbed onto his horse silently. “We’re

all set, then? Let’s not waste time.” He rode

his horse to the open space again, “Come

on. Let’s reach somewhere safe before

sundown.”

I followed him, along with Alex. I got a

feeling that with these horses, our journey

would become so much easier. NG

“We’re all set, then? Let’s not waste time.”

he rode his horse to the open space again,

“Come on. Let’s reach somewhere safe

before sundown.”

Page 81: M&I Vol 64

81Vol. 64 | Jun-Jul 2015

Page 82: M&I Vol 64

82 Vol. 64 | Jun-Jul 2015

SALES OF

THE MONTH

Warung BENDEGADISC 15% Setiap pembelanjaan

BALE UDANG MANG ENGKINGDISC 15%

KASIH IBU GENERAL HOSPITAL DISC 5% Setiap pembelian obat

DISC 10% Untuk kamar dan laboratorium

KRISNA MODA BOUTIQUEDISC 15% Setiap pembelanjaan

BALI NUSA - Traditional Bali HandwovenDISC 10% Pembelian cash/ debit BCA

BALIBEACH GOLFFree only DISC 10% From published rate

Disc invalid package & tournament

ERHACLINICDISC 20% Setiap Peeling Treatment

Berlaku Senin - Jumat

RUMAH SAKIT BALIMEDDISC 10% biaya kamar, DISC 5% biaya obat, DISC 10% total biaya lab & rontgent (khusus

rawat inap)

SILOAM HOSPITALSDISC 20% Pemeriksaan Radiologi ,

DISC 10% Kamar Rawat Inap, Medical Check Up Regular dan Obat

CEMPAKA TEXTILE & BORDIRDISC 10% ALL PRODUCTS

THE ORANGE - BAKERY RESTAURANTDISC 10% F&B ONLY

Untuk minimal belanja Rp. 100.000,-

Warung OLEDISC 15% All items (kecuali rokok)

PRODIA - LABORATORIUM KLINIKDISC 8% Semua permeriksaan

DISC 10% untuk panel check up, panel check up plus

TAMAN AIR SPALOWEST PRICE

BUMBU DESADISC 15% untuk semua jenis makanan dan

minuman

SECTOR - BAR & RESTAURANTDISC 15% From published rates

Invalid for alcohol drink & buffet package

ADIBI SALON & SPADISC 10% Setiap pembelian produk salon & spa

DISC 5% Sulam Alis Eyeliner dan bibir

KAMPOENG VILLADISC 10%

CASHBACK 10% Setelah tamu check out

LLUVIA SPADISC 50% All Treatment

Jam 09.00 - 17.00

KOPI BALI HOUSE DISC UP TO 20%

WARUNG CASA LOCADISC 15% Setiap pembelanjaan min Rp.

100.000,-

BALISTUNGDISC 30% biaya pendidikan bulan pertama

DISC 10% bulan selajutnya

TROPICANA BEAUTY SPA & SALONDISC 50% Massage, reflexology & facial

treatment

RUMAH LULUR BALI TANGIDISC 15% All treatment dan setiap pem-

belanjaan

BabyLandDISC 10% kecuali produk tertentu

BAKSO LAPANGAN TEMBAK SENAYANDISC 10% untuk setiap pembelanjaan

AMARIS HOTEL TEUKU UMAR DENPASARSPECIAL Rate Rp. 325.000,- /room /night

BLACK CANYONDISC 10% F&B All Day Kecuali Merchandise

Minuman Botol dan Kaleng, khusus di outlet Teu-ku Umar, airport dan Discovery Shopping Mall

WARUNG ONGANDISC 10% F&B

XO SUKI & CUISINEDISC 15% untuk menu Suki dan 10% untuk

menu a la carteMinimal belanja Rp. 150.000,-

MIRACLE Aesthetic ClinicDISC 10% All treatment

BALI BAKERYDISC 10% Kecuali merchandise

HOUSE OF DURADISC 30% FACE TREATMENT

DISC 20% Selain face treatment

FIVELEMENTSDISC 30% Beauty Ritual Menu

DISC 10% untuk makanan saja di Sakti Dining Room

CAHYA DEWI SALON, SPA & BRIDALDISC 15% semua produk treatment

TBIDISC 25%

Untuk Biaya Kursus

LARISSA AESTHETIC CENTERDISC 10% Skin rejuvenation

LITAMA JEWELRYDISC 15% untuk berlian ready stock

DISC 40% untuk berlian dengan pesanan

5ASEC TEXTILE EXPERTDISC 20% Setiap Transaksi

BALI BRASCODISC 50% untuk Spa

DISC 30% untuk salon & nailDISC 10% untuk boutique & factory outlet

QUANTUM SARANA MEDIKDISC 10% Untuk medical check up lab

DISC 5% No lab

COCO BISTRODISC 20%

untuk Makanan dan Minuman

Page 83: M&I Vol 64

83Vol. 64 | Jun-Jul 2015

NEW MELATI - SALON, BRIDALDISC 10% ALL TREATMENT

Invalid promo lainnya

DEZIRE AESTHETIC CLINICDISC 30% untuk semua perawatan

RUMAH SAKIT SURYA HUSADADISC 20% Rawat Inap

DISC 10% Medical Check Up

WARUNG KAYU APIDISC 10% Untuk semua jenis makanan dan

minuman

TIFARA AESTHETIC & WELLNESSDISC 15% untuk semua perawatan kecuali

injection dan pembelian produk

BERRYBIZ HOTELSDISC 50% untuk kamar dan 10% untuk f&b

Tropical An International RestaurantDISC 20% untuk makanan dan minuman

OCEAN SPADISC 20%

untuk treatment

SALON RUDY HADI SUWARNODISC 10%

untuk semua treatment hanya berlaku di Hotel NEO

Nu-Mi Aesthetic & WellnessDISC 20% treatment non-medis & Disc 10% treatment medis kecuali pembelian produk

AROMA FUSION RESTAURANTDISC 20%

untuk makanan dan minuman

FITCLUBDISC 25%

(Single Membership) dan DISC 25% + Free 3 Personal Training Session (Couple Membership)

khusus keanggotaan setahun

AUTO BRIDALDISC 50% Paint Protector & Anti Karat

DISC 20% Cuci Mobil

ELY’S KITCHENDISC 10%

Untuk Makanan dan Minuman

ZUSHIODADISC 10%

untuk menu sushi dan ramen

ULTIMATE NUTRITIONDISC 20% untuk Produk

LESTARI TENUN IKATDISC 10% All Item

OCEAN Asian Cuisine RestaurantDISC 20% untuk makanan dan minuman

TROPIC SPADISC 20% untuk treatment

BALONKUDISC 10% All items

Transaksi min Rp. 500.000,-

D’STAR Bar & RestoDISC 20% F&B

RUTH DESSERTS CAFEDISC 15%

ALL MENUMinimum Transaction Rp. 150.000

RUMAH SEHATDISC 15% Spa,

DISC 10% Skin Care & SalonDISC 5% Resto

LESTARI FIRST LADIES MERUPAKAN

PROGRAM DARI BPR LESTARI YANG

MEMBERIKAN BENEFIT KEPADA NASABAH

LESTARI FIRST, KHUSUSNYA PARA IBU

BERUPA DISCOUNT BELANJA YANG

MENGUNTUNGKAN.

JOIN US TO GET PRIVILEGE!

Nikmati

Semua

Keuntungannya

Bersama Kami

TUNJUKKAN KARTU LESTARI FIRST LADIES

ANDA DAN NIKMATI DISKON

Di Seluruh Merchant Yang telah Bekerja SaMa Dengan kaMi

TANYA LESTARI

(0361) 246 706

CEPAT, BERSAHABAT.

www.bprlestari.com

Page 84: M&I Vol 64

84 Vol. 64 | Jun-Jul 2015