Top Banner
METODOLOGI SURVEY PENGUKURAN PENGUKURAN TOPOGRAFI Sesuai dengan ketentuan di dalam KAK dan penjelasan Aanwizjing, terdapat 3 kelompok lokasi yang akan dilakukan pengukuran topografinya, yaitu 1. Tahap 1A, Pengukuran Jalur Pipa Tapping di 15 titik Pipa Transmisi ke Off-Taker 2. Tahap 1B, Pengukuran Situasi Lokasi Lahan dan Bangunan Reservoir di 15 titik Off- Taker 3. Tahap 2, pengukuran jalur pipa distribusi 4 PDAM dengan titik awal pompa distribusi di 15 titik Off Taker. PROSEDUR PENGUKURAN LAPANGAN 1.
4

Metodologi Survey Pengukuran Pengukuran Topografi

Dec 07, 2015

Download

Documents

ok
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Metodologi Survey Pengukuran Pengukuran Topografi

METODOLOGI SURVEY PENGUKURAN PENGUKURAN TOPOGRAFI

Sesuai dengan ketentuan di dalam KAK dan penjelasan Aanwizjing, terdapat 3 kelompok lokasi yang akan dilakukan pengukuran topografinya, yaitu

1. Tahap 1A, Pengukuran Jalur Pipa Tapping di 15 titik Pipa Transmisi ke Off-Taker2. Tahap 1B, Pengukuran Situasi Lokasi Lahan dan Bangunan Reservoir di 15 titik Off-

Taker3. Tahap 2, pengukuran jalur pipa distribusi 4 PDAM dengan titik awal pompa distribusi

di 15 titik Off Taker.

PROSEDUR PENGUKURAN LAPANGAN

1.

Page 2: Metodologi Survey Pengukuran Pengukuran Topografi

PERSIAPAN PERALATAN DAN PERSONIL LAPANGAN

a. Persiapan peralatan survey seperti: Total Station ( theodolite ), Waterpass dan aksesorisnya Meteran @ 50m Meteran @ 5m Radio HT Laptop Peta Garis Grid Target Program pengolahan data Program pengambaran

b. Persiapan Personil Kordinator lapangan Surveyor Ast.Surveyor Tenaga pembantu

2. KOORDINASI DENGAN PIHAK TERKAIT

Kordinasi dengan pihak pemberi kerja dan PDAM mengenai luasan atau batas daerah yang akan di ukur, serta detail apa saja yang harus diambil atau di tampilkan.

Kordinasi mengenai surat tugas dan Surat Izin untuk memasuki lokasi pekerjaan. Semua ijin yang berkaitan dengan lingkup pekerjaan ini menjadi tanggung jawab

pemberi kerja.

3. ORIENTASI LAPANGAN

Orientasi lapangan di lakukan sebelum team melakukan pekrjaan pengukuran dan pekerjaan lainya yang masih berkaitan dengan pekerjaan pengukuran. Orientasi lapangan bertujuan mendapakan gambaran secara umum mengenai lokasi pekerjaan pengukuran sehingga memudahkan perencanaan  dan cara yang efektif dalam pengambilan data pengukuran.

4. PENGUKURAN POLIGON ( BM ) DAN MEMANJANG/MELINTANG

Pengukuran kerangka Poligon bertujuan sebagai acuan ataau titik control untuk semua pengukuran deti-detil yang akan di ukur.

Metode pengukuran Poligon menggunakan metode satu serie dengan ketelitian jarak 1:5000.

Dan ketelitian pengukuran sudut √10”detik. Pengukuran polygon mengikuti Boundari areal yang akan di ukur/di petakan. Alat yang dipakai Total Station dan perlengkapanya, dengan jumlah satu team pengukuran.

Kombinasi dengan Water pass dilakukan untuk melakukan pengukuran memanjang dan melintang jalur pipa tapping dan distribusi.

5. PEMBUATAN TUGU BM

Pada saat pengukuran polygon dan memanjang dibuat juga beberapa BM  ( tugu ) sebagai acuan pengukuran saat ini dan dikemudian hari untuk titik acuan pekerjaan selanjutnya.

6. PENGUKURAN BASELINE

Pengukuran Baseline adalah garis pengukuran yang secara umum membentang di tengah areal pengukuran. Garis-garis baseline ini di pasang per 50-100m atau lebih di sesuaikan dengan kondisi lapangan dan detil-detil yang akan di ukur. Patok-Patok baseline ini digunakan agar pengambilan data detil lebih efesien dan memudahkan penggambaran detil-detil yang akan diukur serta untuk memonitor kemajuan

Page 3: Metodologi Survey Pengukuran Pengukuran Topografi

pekerjaan.

7. PENGUKURAN EXISTING ( DETIL )

Detil-detil yang akan di ukur antara lain :o Spot height ( ketinggian tanah )o Jalan Utama, jalan masuk,jalan setapak,jogging track, dllo Sungai, selokan, saluran, main drain, dll.o Bangunan, pondok, dll.o Pohon-pohon,taman, dll.o Jaringan utilitas seperti, jalur pipa, jalur kabel, tiang listri, tiang telepon,tiang

lampu,rambu-rambu, dll. Metode pengukuran detil dengan cara berdiri di patok-patok baseline dan

pengambilan data secara radial.

8. PERHITUNGAN KORDINAT POLIGON DAN MEMANJANG/MELINTANG

Setelah Patok-patok polygon diukur selanjutnya dilakukan perhitungan kordinat poligon dari data hasil pengukuran lapangan. Perhitungan data ini menggunakan program perhitungan dengan metode perataan Bowdich. Hasi perhitunga data polygon ini berupa kordinat tiga dimensi ( X,Y,Z ). Data-data kordinat ini selanjutnya diplot/digambar menggunakan software CAD ( autocad ).

9. PERHITUNGAN KORDINAT BASELINE

Cara perhitungan kordinat baseline sama dengan perhitungan kordinat Polygon. Kordinata baseline mengacu ke kordinat polygon hasil perhitungan sebelumnya.

10. PERHITUNGAN KORDINAT DETIL

Raw data dan Kordinat titik-titik detil pada saat pengukuran secara otomatis dihitung dan di rekam di dalam memori alat pengukuran ( Total station ). Pada saat di Basecamp data-data pengukuran tersebut di download dengan software tertentu dan di editing. Selanjutnya data-data titik detil yang sudah dalam bentuk kordinat tiga dimensi di plot di software CAD.

11. DOKUMENTASI LAPANGAN

Dokumentasi lapangan berupa data-data pengukuran dan Foto-foto selama kegiatan pengukuran dilaksanakan.

12. LAPORAN PEKERJAAN

Laporan pekerjaan berisi uraian tahapan pengukuran,metode pekerjaan serta hasil pengukuran berupa data kordinat dan peta, serta gambar-gambar pengukuran