METODE PENGUKURAN KUALITAS LIMBAH-2 A. Ita Juwita, S.Si., M.Si./ 20 Agustus 2013
METODE PENGUKURAN KUALITAS LIMBAH-2
A. Ita Juwita, S.Si., M.Si./ 20 Agustus 2013
DO, BOD, COD
DO (DISSOLVED OXYGEN) Oksigen terlarut (dissolved oxygen,
disingkat DO) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air.
Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar
DO (DISSOLVED OXYGEN) Dalam air, oksigen mengurai komponen kimia
menjadi lebih sederhana. Oksigen mampu untuk beroksidasi dengan zat pencemar (ex: komponen organik) sehingga zat tersebut tidak berbahaya
Oksigen diperlukan oleh mikroorganisme yang bersifat aerob dan anaerob dalam proses metabolisme
Dengan adanya oksigen dalam air, mikroorganisme semakin giat dalam menguraikan kandungan dalam air. Reaksi yang terjadi dalam penguraian tersebut adalah:
BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND)
Biological Oxygen Demand menunjukkan jumlah oksigen dalam satuan ppm yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk memecahkan bahan-bahan organik yang terdapat di dalam air.
Pemeriksaan BOD diperlukan untuk menentukan beban pencemaran akibat air buangan penduduk atau industri.
Penguraian zat organik adalah peristiwa alamiah apabila suatu badan air dicemari oleh zat organik, bakteri dapat menghabiskan oksigen terlarut dalam air selama proses oksidasi tersebut yang bisa mengakibatkan kematian ikan-ikan dalam air dan dapat menimbulkan bau busuk pada air tersebut.
BOD (BIOLOGICAL OXYGEN DEMAND)
Berkurangnya oksigen selama biooksidasi ini sebenarnya selain digunakan untuk oksidasi bahan organik, juga digunakan dalam proses sintesa sel serta oksidasi sel dari mikroorganisme.
Oleh karena itu uji BOD ini tidak dapat digunakan untuk mengukur jumlah bahan-bahan organik yang sebenarnya terdapat di dalam air, tetapi hanya mengukur secara relatif jumlah konsumsi oksigen yang digunakan untuk mengoksidasi bahan organik tersebut.
Semakin banyak oksigen yang dikonsumsi, maka semakin banyak pula kandungan bahan-bahan organik di dalamnya.
PENGUKURAN BOD
Prinsip pengukuran BOD pada dasarnya cukup sederhana, yaitu mengukur kandungan oksigen terlarut awal (DOi) dari sampel segera setelah pengambilan contoh, kemudian mengukur kandungan oksigen terlarut pada sampel yang telah diinkubasi selama 5 hari pada kondisi gelap dan suhu tetap (20oC) yang sering disebut dengan DO5.
Selisih DOi dan DO5 (DOi - DO5) merupakan nilai BOD yang dinyatakan dalam miligram oksigen per liter (mg/L).
PENGUKURAN BOD
Metode titrasi dengan cara Winkler
Metode elektrokimia dengan DO meter
METODE WINKLER
Prinsip : menggunakan titrasi iodometri
Metode dengan melibatkan ion Mn2+
Sampel yang akan dianalisis terlebih dahulu ditambahkan larutan MnCl2 dan NaOH – Kl, sehingga terjadi endapan MnO2
Metode ini dapat digunakan untuk sampel air sungai dan buangan
METODE WINKLER
PENGUKURAN BOD DENGAN DO METER
Prinsip : Menggunakan eletroda yang terdiri dari katoda dan anoda yang terendam dalam larutan elektrolit (larutan garam)
Pada DO meter elektroda terdiri dari katoda Ag dan Anoda Pb atau Au
Sistem elektroda ini dilindungi dengan membran plastik tertentu yang bersifat permeabel terhadap oksigen dan hanya oksigen yang dapat menembus membran tersebut
PENGUJIAN COD
COD atau kebutuhan oksigen kimia (KOK) adalah jumlah oksigen (mg O2) yang dibutuhkan untuk mengoksidasi zat-zat organik yang ada dalam satu liter sampel air, dimana pengoksidanya adalah K2Cr2O7 atau KMnO4.
PENGUKURAN COD
Pada prinsipnya pengukuran COD adalah penambahan sejumlah tertentu kalium bikromat (K2Cr2O7) sebagai oksidator pada sampel (dengan volume diketahui) yang telah ditambahkan asam pekat dan katalis perak sulfat, kemudian dipanaskan selama beberapa waktu.
Selanjutnya, kelebihan kalium bikromat ditera dengan cara titrasi. Dengan demikian kalium bikromat yang terpakai untuk oksidasi bahan organik dalam sampel dapat dihitung dan nilai COD dapat ditentukan.
MENGHITUNG BOD
MENGHITUNG COD
PENURUNAN BOD DAN COD LIMBAH
INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Beberapa parameter yang digunakan untuk menentukan derajat pencemaran udara: Gas SO2
Gas SO2 merupakan gas pencemar di udara yang konsentrasinya paling tinggi di daerah kawasan industri dan daerah perkotaanGas ini dihasilkan dari sisa pembakaran batubara dan bahan bakar minyak.
INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Indeks asapCara pengukuran indeks asap: Sampel udara disaring dengan sejenis kertas (paper tape) dan diukur densitasnya dengan alat fotoelektrik meter.Indeks asap bervariasi dari hari ke hari dan bergantung pada perubahan iklim
INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Partikel debuPartikel-partikel berupa debu dan arang dari hasil sisa pembakaran sampah dan industri merupakan salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur pencemaran udara. Hasil pengukuran dinyatakan dalam satuan miligram atau mikrogram per meter kubik udara
INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Karbon dioksidaGas CO2 terutama disebabkan oleh pembakaran bahan bakar minyak oleh kendaraan bermotor
Ozon (O3)
Ozon dihasilkan akibat kerja sinar matahari terhadap asap pembuangan kendaraan bermotor di kota-kota besar
INDIKATOR PENCEMARAN UDARA
Nitrogen dioksidaGas NO2 dapat dihasilkan baik akibat kegiatan manusia maupun akibat proses alam seperti aktivitas gunung berapi
Timah hitam atau timbal (Pb)Sering dipakai sebagai bahan untuk menambah kekuatan dan kecepatan mobil dan biasanya ditambahkan ke dlam bahan bakar bensin
KARAKTERISTIK LIMBAH PADAT
Nilai pH Tingkat peledakan Reaktivitas Nilai panas Nilai entalpi Suhu nyala Susunan unsur karbon, hidrogen, belerang,
fosfor, logam berat, logam alkali, material toksik seperti asbes, arsen dan krom
Terima kasih