Top Banner
METABOLISME ENERSI pada OTOT Penderita dgn Myopathy Metabolik mempunyai cacat produksi enersi di-otot yg mendasarinya. Sebelum pembicaraan Jalur Metabolisme Enersi , penting untuk diterangkan sumber enersi di-otot. SUBSTRAT ENERSI pada kontraksi otot Golongan utama bahan bakar yg dipakai otot untuk metabolisme enersi adalah: - glykogen - glukose - asam lemak bebas. Sedangkan sumber enersi khusus yg dipakai waktu otot bekerja untuk metabolisme aerobik tergantung sejumlah faktor, termasuk : - Intensitas - Type - Lamanya latihan SUBSTRAT ENERSI pada OTOT yg sedang latihan - kondisi fisik - diet. Pada waktu istirahat : otot predominan memakai asam lemak. Pada waktu intensitas tinggi , latihan isometrik, glykolisis anae-robik,dan reaksi creatine kinase : fosfo-kreatin ATP adalah sumber utama enersi. Pada waktu latihan sub-maksimal : type substrat yg dipakai otot sangat tergantung atas intensitas relatip latihan. waktu latihan submaksimal intensitas rendah , sumber utama enersi adalah : - Glucose darah - asam lemak bebas waktu latihan submaksimal intensitas tinggi : proporsi enersi yg dihasilkan dari glykogen dan glukose meningkat,
12

Metabolisme Enersi Pada Otot

May 17, 2017

Download

Documents

ameliarisky
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Metabolisme Enersi Pada Otot

METABOLISME ENERSI pada OTOT• Penderita dgn Myopathy Metabolik mempunyai cacat produksi enersi di-otot yg

mendasarinya.

• Sebelum pembicaraan Jalur Metabolisme Enersi , penting untuk diterangkan sumber enersi di-otot.

• SUBSTRAT ENERSI pada kontraksi otot

• Golongan utama bahan bakar yg dipakai otot untuk metabolisme enersi adalah:

- glykogen - glukose - asam lemak bebas.

Sedangkan sumber enersi khusus yg dipakai waktu otot bekerja untuk metabolisme aerobik tergantung sejumlah faktor, termasuk :

- Intensitas

- Type

- Lamanya latihan

SUBSTRAT ENERSI pada OTOT yg sedang latihan

- kondisi fisik

- diet.

• Pada waktu istirahat : otot predominan memakai asam lemak.

• Pada waktu intensitas tinggi , latihan isometrik, glykolisis anae-robik,dan reaksi creatine kinase: fosfo-kreatin → ATP adalah sumber utama enersi.

• Pada waktu latihan sub-maksimal : type substrat yg dipakai otot sangat tergantung atas intensitas relatip latihan.

waktu latihan submaksimal intensitas rendah, sumber utama enersi adalah :- Glucose darah - asam lemak bebas

waktu latihan submaksimal intensitas tinggi : proporsi enersi yg dihasilkan dari glykogen dan glukose meningkat, dan glykogen men-jadi sumber utama. Keletihan akan dialami, bila simpanan glykogen dan glukose habis.

METABOLISME ENERSI pada OTOT

• Sumber Enersi otot juga bervariasi dengan lamanya latihan.

• Pada waktu jam pertama latihan ringan intensitas-rendah ( seperti jogging ), sumber utama enersi : - glukose

- glucagon

- asam lemak bebas

Page 2: Metabolisme Enersi Pada Otot

• Pengambilan asam lemak bebas oleh otot meningkat banyak,waktu 1 – 4 jam pertama latihan ringan – sedang yg diperpanjang ;

• setelah 4 jam, oksidasi lemak menjadi sumber utama enersi.

METABOLISME ENERSI pada OTOT

Kontraksi dan relaksasi otot tergantung terutama atas enersi yg di-hasilkan dari hidrolisis Adenosine Triphosphate ( ATP ). Sejumlah proses biokimia pada serabut otot bertanggung jawab untuk mem-pertahankan suatu persediaan tetap ATP.

• Proses2 biokimia tersebut termasuk :

1. metabolisme glykogen / glukose

2. oksidatif fosforilasi

3. reaksi Creatine Kinase ( CK ) dengannya fosfokreatin dirubah jadi ATP.

4. siklus nukleotid Purin

5. metabolisme lipid

1. Metabolisme glykogen / glukose

pembangkitan enersi via metabolisme glykogen / glukose pada otot muncul secara aerobik atau anaerobik.

A. Glykolisis Anaerobik : Glykolisis anaerobik menyediakan enersi pada keadaan yg relatip jarang. jalur ini dipakai terutama pd waktu kondisi intensitas – tinggi, terus menerus, aktivitas otot isometrik (spt, mengangkat benda berat), terutama pd keadaan aliran darah dan sediaan oksigen yg terbatas ke- serabut otot yg sedang latihan.

GLYKOLISIS ANAEROBIK

• Phosphorylase, phosphorylase b kinase , dan enzim2 debranching bertanggung jawab untuk produksi glukose-1-phosphate dari glyko-gen . Langkah pembatas kecepatan pd glykolisis, adalah perubahan fruktose-6-phosphate → fruktose-1,6-P2 oleh enzim fosfofruktoki-nase ( PFK ).

langkah terakhir pada glykolisis adalah perubahan pyruvate → laktat oleh Laktat Dehydrogenase.

Perkembangan kelelahan berhubungan dgn :

1. peningkatan kadar Laktat diantara serabut otot. Sehingga meng-akibatkan pengasaman sel otot.

2. akumulasi fosfat anorganik ( Pi) , adenosine diphosphat ( ADP ), dan bentuk monovalen fosfat organik .

Sebagai contoh, maksimal latihan mendadak sampai ke-payahan dihubungkan dgn 1 pH sistemik serendah 6.80 dan kadar serum laktat setinggi 20 – 25 meq/L.

LAKTAT & SIKLUS CORI

Page 3: Metabolisme Enersi Pada Otot

• Laktat dilepas ke-dalam darah oleh otot rangka yg sedang latihan, dan oleh sel2 yg tidak ada mitokondria, seperti sel2 darah merah.

• Pada siklus Cori, glukose asal -darah dirubah oleh otot yg sedang latihan ke laktat, yg berdifusi masuk darah. Laktat dalam darah diambil oleh hati & dirubah kembali jadi glukose, yg dilepas kembali kedalam sirkulasi.

GLYKOLISIS AEROBIK

• B. Glykolisis aerobik Pada waktu latihan bentuk dynamik ( iso- tonik ), seperti ber-jalan atau lari, glykolisis aerobik memainkan pe-ranan penting pada produksi enersi. Dengan glykolisis aerobik, pyruvate dibentuk melalui langkah yg sama seperti yg diterangkan pd glykolisis anaerobik, tapi Dekarboksilasi oksidatif pyruvate ter- jadi melalui kompleks pyruvate dehydrogenase, menghasilkan acetyl coenzyme A ( acetyl-CoA ). Acetyl-CoA masuk siklus asam tri – karboksilat ( TCA = siklus Crebs = siklus asam citrat ) , dimana ia dirubah jadi CO2 + H2O.

JALUR METABOLIK METABOLISME GLYKOGEN & GLYKOLISIS

Page 4: Metabolisme Enersi Pada Otot

OKSIDATIF FOSFORILASI ( 1 )

2. Oksidatif Fosforilasi

• System oksidatif fosforilasi,terletak dimembran mitochondrial interna adalah sumber utama enersi pada otot dan sel2 lain.

• Dibandingkan glykolisis, system ini menghasilkan 17 – 18 X ATP dari jumlah glukose yg sama.

• Rantai respirasi terdiri dari 4 kompleks multi-subunit (I, II, III,dan IV ) yg dihubungkan oleh pembawa elektron yg mobil Coenzym Q dan cytochrom C.

• Bentuk tereduksi dari nicotinamide adenine dinucleotide(NADH) dan flavin adenine dinucleotide (FADH2) dibentuk dari siklus asam citrat dan oksidasi- β dari asam lemak didalam matriks mitochondrial.

• Rantai respirasi mentransfer elektron2 dari NADH (via kompleks I ) dan dari flavoprotein2 yg tereduksi ( via kompleks II dan elektron transfer flavoprotein-coenzyme Q oxidoreductase [ETF-Qo] ) ke- coenzym Q, kemudian kompleks III, cytochrome c dan akhirnya

ELEKTRON TRANSPORT & OKSIDASI FOSFORILASI

Page 5: Metabolisme Enersi Pada Otot

GAMBAR METABOLISME MITOCHONDRIAL

PEMECAHAN METABOLIK MOLEKUL2 PENGHASIL ENERSI

Page 6: Metabolisme Enersi Pada Otot

STRUKTUR MITOCHONDRION

RANTAI TRANSPORT ELEKTRON

Page 7: Metabolisme Enersi Pada Otot

2. OKSIDATIF FOSFORILASI ( 2 )

• …. Kompleks IV, dimana ia kombinasi dgn molekul O2 utk mem-bentuk air.

• Aliran elektron2 melepaskan enersi yg dipakai dalam fosforilasi ADP → ATP oleh kompleks V (ATP synthetase), yg juga melekat pada membran mitokondrial interna.

• 3. Phosphocreatine Pathway

• Pada waktu latihan intensitas sangat tinggi, pembentukan ATP yg cepat dpt dipenuhi melalui reaksi fosfokreatin dgn ADP yg dikatalisis kreatin-kinase. Karena jumlah fosfo-kreatin dlm otot sedikit, durasi reaksi ini sangat singkat, bila oksigenasi otot kembali mencukupi, simpanan fosfo-kreatin dilengkapi kembali.

SINTESIS & DEGRADASI KREATIN - FOSFAT

Page 8: Metabolisme Enersi Pada Otot

4. SIKLUS NUKLEOTIDE PURINE

• Otot yg sedang latihan intensif dapat menghasilkan ATP selama suatu periode pendek dgn memakai reaksi adenylate kinase ; reaksi ini mengkatalisis perubahan 2 ADP → 1 ATP + 1 AMP.

• 2 molekul ADP menjadi 1 molekul ATP dan 1 molekul Adenosine monophosphate ( AMP ).

• AMP tsb kemudian dapat dideaminasi → IMP ( Inosine Mono phosphate ) oleh enzim myoadenylate deaminase, dgn bersamaan diproduksi ammonia.

• Aktivitas myoadenylate deaminase lebih tinggi pada type 2, serabut otot cepat.

GAMBAR SIKLUS NUKLEOTIDE PURINE

5. METABOLISME LIPID

• Metabolisme lipid pada otot muncul melalui oksidasi – β dan oksidasi omega dari asam lemak.

• 5.1. Oksidasi - β dari asam lemak

• Pd waktu istirahat , asam lemak adalah substrat enersi utama utk otot. Asam lemak rantai panjang merupakan 1 sumber enersi utama untuk latihan yg intensitas rendah, terus menerus, yang berlangsung > 40 – 50 menit.

• Asam lemak dihasilkan dari VLDL ( very low – density lipoprotein ) yg sirkulasi dalam aliran darah atau dari triglyceride ( TG ) yg disim-pan dalam adiposit.

• Sekali sampai di-sitoplasma, asam lemak rantai pendek & medium dari atom Karbon yg < 10 dapat melintasi membran mitokondrial eksterna & interna ; komponen2 ini selanjutnya masuk matriks mitokondrial dimana mereka mengalami oksidasi – β, setelah aktiva- si ke-dalam ester –CoA-nya.

GAMBAR SIKLUS CARNITINE

Page 9: Metabolisme Enersi Pada Otot

5.1. OKSIDASI – β ASAM LEMAK ( 1 )

• Bagaimanapun, membran mitokondrial adalah tidak permeabel ter-hadap asam lemak rantai panjang ; suatu proses multi-langkah diper –lukan agar komponen2 itu dapat dipakai mitokondria .

• Pada sitoplasma otot, asam lemak rantai panjang pertama diaktifkan oleh acyl-CoA synthetase rantai panjang ke- thioester2 Co-A-nya. Thioester2 CoA ini selanjutnya diikat carnitine oleh enzim carnitine palmitoyltransferase I ( CPT I ) , yg terletak pd bagian dalam mem-bran mitokondria eksterna. Bentuk acylcarnitine dari asam lemak rantai panjang,palmitoylcarnitine,kemudian ditransfer melintasi mem bran motokondria interna oleh carnitine : acylcarnitine translocase; sekali di-matriks mitokondria, ia dirubah kembali ke derivat acyl-CoA bebas dan carnitin oleh CPT II, yg terletak di-bagian dalam mem-bran mitokondria interna.

• Sekali carnitine dilepas, derivat acyl-CoA rantai panjang ini masuk dalam jalur oksidasi – β. Dengan tiap kali siklus lengkap, 1 fragmen 2-karbon dipecah dan 1 molekul acetyl-CoA dilepas.

5.1. OKSIDASI - β ASAM LEMAK ( 2 )

• AchCoA itu kemudian dioksidasi via siklus asam sitrat untuk produk-si enersi di- otot, jantung dan jaringan lain.

• 90% AChCoA hepatik , bagaimanapun, dirubah ke- keton, yg meru-pakan sumber enersi penting untuk semua jaringan, terutama otak.

• Pd waktu puasa yg ber-kepanjangan , keton menyediakan sumber enersi penting pada jaringan otak karena barrier darah-otak tidak tembus oleh asam lemak rantai panjang. Oksidasi – β asam lemak intra-mitokondrial butuh bantuan enzim2 yg spesifik-panjang rantai. Oksidasi asam lemak lengkap diantarai paling sedikit oleh 11 enzim.

( lihat. Tabel )

5.2. OKSIDASI - OMEGA ASAM LEMAK

Page 10: Metabolisme Enersi Pada Otot

Pd waktu puasa yg berkepanjangan, ± 20% total oksidasi asam le-mak sel dipenuhi di-peroxisome hati melalui oksidasi- Omega, sehingga mengakibatkan pembentukan asam dikarboksilat (DCAs).

• Enzim2 oksidasi asam lemak perioxisomal genetik berbeda dari enzim2 mitokondrial.

• Pada defek metabolik oksidasi asam lemak intramitokondrial, oksi-dasi-β mitokondrial DCAs berkurang pd waktu produksi DCAs me-ningkat pd saat pengereahan oksidasi-Omega peroxisomal. Jadi, terdeteksi DCAs di-dalam urine.

• Bagaimanapun, DCAs juga diproduksi waktu puasa normal, ketoasi-dosis diabetik, dan diet yg isi Triglicerid rantai-medium. Sebagai tam –bahan, thioester2 mengkatalisis deacylasi CoA dan konjugasi gu-gus acyl ke- glycine dan carnitine.Jadi, terdeteksinya derivat2 acylcarnitin di-serum, juga DCAs dan acylglycin di-urine, telah dibuktikan sangat berguna untuk diagnose gangguan oksidasi asam lemak bawaan.

• Kemunduran salah 1 langkah pengaturan yg penting dari metabolis –me lipid dapat juga menuju ke- Myopathy, dan pada kasus tereten-tu , keterlibatan organ2 lain.

SERABUT OTOT pada MYOPATHY MITOCHONDRIAL