Top Banner
BAB III SPESIFIKASI PERALATAN 3.1 Mesin dan Peralatan CTC 3.1.1 Mesin dan Peralatan Proses Untuk proses pengolahan memerlukan mesin dan peralatan. Mesin adalah alat yang digunakan untuk proses pengolahan yang di dalam menjalankannya membutuhkan bahan bakar atau sumber energi. Sedangkan peralatan juga digunakan untuk proses pengolahan namun untuk menjalankannya hanya membutuhkan tenaga manusia. Mesin dan peralatan yang digunakan di Pabrik Teh Kayu Aro meliputi untuk proses pelayuan, penggilingan, fermentasi, pengeringan, sortasi kering dan pengepakan. Adapun mesin dan peralatan tersebut adalah : 1. Mesin dan Peralatan Pelayuan Mesin dan peralatan yang terdapat di ruang pelayuan meliputi monorail, WT, dan fan. Monorail
21

Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Dec 27, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

BAB III

SPESIFIKASI PERALATAN

3.1 Mesin dan Peralatan CTC

3.1.1 Mesin dan Peralatan Proses

Untuk proses pengolahan memerlukan mesin dan peralatan. Mesin adalah

alat yang digunakan untuk proses pengolahan yang di dalam menjalankannya

membutuhkan bahan bakar atau sumber energi. Sedangkan peralatan juga

digunakan untuk proses pengolahan namun untuk menjalankannya hanya

membutuhkan tenaga manusia.

Mesin dan peralatan yang digunakan di Pabrik Teh Kayu Aro meliputi

untuk proses pelayuan, penggilingan, fermentasi, pengeringan, sortasi kering dan

pengepakan. Adapun mesin dan peralatan tersebut adalah :

1. Mesin dan Peralatan Pelayuan

Mesin dan peralatan yang terdapat di ruang pelayuan meliputi monorail,

WT, dan fan.

Monorail

Gambar: Monorail

Page 2: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Monorail adalah alat untuk mengangkut pucuk segar dari truk ke stasiun

WT maupun untuk mengangkut pucuk layu menuju ruang penggilingan (untuk

turun layu). Spesifikasi :

a. Merk : Bina Teknik

b. Jumlah kursi : 176 buah

c. Kecepatan : 18 menit/putaran

d. Kapasitas tiap kursi : 50 kg

Pelayuan (Whitering Trough)

Gambar: Whitering Trough

WT (Whitering Trough) adalah bak penampung pucuk segar yang akan

dilayukan. WT dilengkapi dengan beberapa komponen, yaitu :

Leaf bed, untuk menghamparkan pucuk segar yang akan dilayukan terbuat dari

wold net dan nilon net agar udara dari bawah WT dapat menembus ke pucuk yang

dihamparkan di atasnya dan daun teh tidak jatuh ke bawah.

Pipa pengirim (Transmission Duct), merupakan penghubung WT dengan kipas

unit angin.

Unit kipas angin, terdiri dari kipas dan rumah kipas yang berbentuk bundar.

Fan ini berfungsi sebagai penarik udara yang kemudian dihembuskan ke WT. lihat

Gambar:

Page 3: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Gambar: Main fan

Whitering Through di ruang pelayuan bawah berjumlah 57 unit sedangkan

untuk ruang pelayuan bagian atas hanya berjumlah 35 unit. Prinsip kerja alat ini

adalah menurunkan kadar air pucuk segar sampai kadar air yang ditentukan.

Udara panas bercampur dengan udara segar di sekitar WT.

Heat Exchangers

Merupakan alat untuk menghasilkan udara panas yang akan digunakan

untuk menurunkan kadar air pada pucuk segar.

Gambar: Heat Exchanger

Bahan bakar yang digunakan adalah Cangkang sawit (karbon aktif),

potongan kayu yang berkomposisi serat selulosa dan hemiselulosa yang akan

Page 4: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

menghasilkan panas yang akan mengenai plat-plat di ruang pembakaran.

Kemudian energi panas akan memanaskan udara di dalamnya. Udara panas ini

dihisap oleh kipas dan dialirkan menuju palung pelayuan. Lihat gambar:

Analiasa Pucuk

Analisa pucuk dilakukan untuk mengetahui kualitas petikan yang

dihasilkan di tiap afdiling. Analisa ini dilakukan di ruang analisa yang terletak di

ruang analisa. Peralatan yang digunakan antara lain timbangan digital, kotak

analisa pucuk, wadah pucuk teh.

3.1.2 Mesin dan Peralatan Penggilingan dan Fermentasi

Mesin dan peralatan yang terdapat di ruang penggilingan dan fermentasi

pada sistem CTC adalah GLS (Green Leaf Sifter), RV (Rotorvane), roll CTC Tree

Plex, Googie dan FM (Fermenting Machine).

Untuk line 1 dan 2, rangkaian alatnya sama yaitu: GLS – RV – CTC Tree Plex 1,

2, 3 – GOGIE - FM.

GLS

Alat ini berfungsi untuk memisahkan benda-benda asing dengan pucuk

layu yang siap digiling, antara lain logam, pasir atau ranting.

Page 5: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Gambar: GLS

Spesifikasi GLS :

Tipe : Vibrator

Kapasitas : 900 – 1000 kg/jam

Prinsip kerja GLS adalah pemisahkan kotoran dari pucuk layu akibat

gerakan ayakan yang maju mundur. Kotoran terlempar dan ditampung dalam

tong. Getaran terjadi karena perputaran engkol yang digerakkan oleh

electromotor. Kotoran harus dihilangkan agar tidak merusak roll CTC, karena roll

CTC cepat rusak oleh kotoran yang terbawa oleh pucuk. Dalam ayakan terdapat

magnet yang berfungsi untuk menangkap kotoran berupa logam.

RV CTC ( Rotor Vane)

Merupakan alat yang digunakan untuk memotong pucuk layu menjadi

bagian yang ukurannya lebih kecil. Lihat skema RV pada gambar

Gambar: Rotorvane CTC

Page 6: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Keterangan :

1. Elektromotor 6. Silinder

2. Gear Box 7. Spiral

3. Corong 8. Kipas

4. Rotor 9. Kaki

5. Sudu (resistor)

Spesifikasi rotorvane :

Tipe : End Plate

Kapasitas : 900 – 1000 kg/jam

Sifat : tetap

Prinsip kerja alat ini adalah pucuk layu dibawa ulir menuju vanes, pucuk

layu bergerak maju. Karena di pinggir RV terdapat resistor, maka pucuk yang

bergerak maju tergencet oleh resistor. Terdapat vanes yang arahnya berlawanan

(review vanes) yang menyebabkan pucuk kembali ke belakang dan tergencet lagi

sehingga ukurannya lebih halus, dan bisa lolos celah antara end plate.

ROLL CTC

Alat ini berfungsi untuk memotong, merobek dan menggulung pucuk

sehingga pucuk dapat berbentuk granular. Pada roll CTC terdapat 3 buah roll yang

kecepatannya berbeda. Roll 1, 2, 3 berturut-turut ialah mempunyai kecepatan 30,

30, 25 rpm. Setiap roll CTC memiliki 2 alur, yaitu alur heliks dan alur vertical.

Alur heliks berfungsi untuk mengeluarkan pucuk yang berada di tengah kedua

roll, sedangkan alur vertical sebagai pemotong yang membuat pucuk semakin

halus. Roll 1,2,3 untuk roll yang pertama dalam 1 incinya memiliki 8 gerigi

(Tooth) sedangkan roll yang kedua dan ketiga dalam 1 incinya memiliki 10 gerigi.

Lihat gambar dibawah ini

Page 7: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Gambar: CTC

Untuk mengasah alur heliks menggunakan milling cutter, sedang untuk

mengasah pisau pemotong digunakan cheaser. Jumlah alur heliks pada CTC 8 TPI

adalah 80 alur. Dan pada CTC 10 TPI adalah 100 alur. Pemakaian pisau CTC 8

TPI maksimal 45 jam, sedang CTC 10 TPI maksimal 90 jam. Setelah itu harus

diasah lagi untuk menjaga ketajaman.

Prinsip kerja roll CTC adalah penghancuran, penggulungan dan perobekan

pucuk layu dilakukan oleh roll CTC yang memiliki kecepatan berbeda. Roll

tersebut digerakkan oleh electromotor.

Gambar: Electromotor

Page 8: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Perputaran ini menyebabkan pucuk layu yang sebelumnya sudah

dipotong di RV menjadi bubuk yang granular. foto roll CTC dapat dilihat pada

gambar dibawah ini.

GOOGIE

Prinsip kerja Gogie ini adalah mereduksi serat yang ada sehingga serat

yang menempel harus diambil setiap ½ jam sekali dan serat dikumpulkan untuk

dikeringkan diakhir proses untuk dijadikan TW. Gambar Gogie

Gambar: Googie

Spesifikasi Googie :

Tipe : cones

Kapasitas : 900 – 1000 kg/jam

FM ( Fermenting Machine)

FM adalah tempat bubuk teh basah yang sedang difermentasi. FM berupa

tray (terdiri atas trace-trace) berjalan yang kecepatannya diatur sehingga bubuk

teh basah teroksidasi Di FM terdapat garu dan pembalik (Ball Breaker).

Kecepatan pembalik dan garu untuk no 1,2, dan 3 berturut-turut adalah 900, 700,

dan 500 rpm

.

Page 9: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Prinsip kerja FM adalah bubuk teh basah diberi kesempatan untuk bereaksi

dengan oksigen sampai terjadi oksidasi enzimatis. Bubuk basah berjalan dengan

ketebalan 6 – 8 cm. Proses berakhir dan dihasilkan warna bubuk yang kecoklatan.

Waktu yang dibutuhkan sampai fermentasi selesai adalah 80 – 100 menit.

Dibawah ini adalah Gambar FM

Gambar: Fermenting Machine

Spesifikasi Fermenting machine :

Tipe : belt 5 trays

Kapasitas : 900 – 1000 kg/jam

3.1.3 Mesin dan Peralatan Pengeringan

Di Pabrik Teh Kayu Aro digunakan alat pengering yaitu FBD (Fluid Bed

Dryer) untuk proses CTC.

FBD

Gambar: FBD

Page 10: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Prinsip kerja alat ini yaitu mengeringkan bubuk teh yang berada pada tray

FBD. Bubuk teh bergerak maju dengan gerakan dancing sampai diperoleh bubuk

teh kering. Dengan suhu Inlet 120° C dan suhu Outlet 100° C.

Udara panas yang digunakan untuk pengeringan berasal dari udara luar

yang dipanaskan dengan Heat Exchanger yang menggunakan bahan bakar

cangkang sawit (karbon aktif), kayu. Udara segar yang nantinya dibuang keluar,

masuk melalui celah pemasukan dibagian bawah.

Masuknya udara tersebut karena ditarik oleh Mainfan. Setelah udara

masuk, kemudian melalui celah-celah pipa menuju cerobong pengeluaran.

Sedangkan untuk udara segar yang digunakan untuk pengeringan, masuk melalui

celah bagian atas yang ditarik oleh IDfan. Kemudian udara masuk melalui celah

dan melewati bagian bawah FBD dan digunakan untuk mengeringkan bubuk teh.

Bagian-bagian mesin FBD, yaitu :

a. Motor Vibro, untuk mengerakkan tray dengan getaran yang dihasilkan. Terletak

pada bagian bawah FBD

b. Cyclone, untuk mengeluarkan teh yang ikut terhisap karena ringan. Blower

cyclone terletak di atas FBD, sedangkan cyclone terletak di samping FBD dekat

lubang teh keluar pengering. Dibawah ini adalah gamabar Cyclone

Page 11: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Gambar: Cyclone

c. Cooling Fan, untuk menghisap uap air untuk dibuang keluar ruangan. Terdapat

ducting sebagai saluran keluar ruangan dari mesin FBD.

d. Main Fan, untuk mengatur suhu inlet dan outlet FBD, dengan cara

mengeluarkan udara panas dan memasukkan udara ke dalam FBD. Terletak di

dekat Feed, disamping FBD.

Gambar: Main Fan

e. Interconveyor, untuk membawa bubuk teh kering ke ruang sortasi.

Heat Exchanger

Gambar: Heat Exchanger

Page 12: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Heat Exchanger digunakan sebagai sumber panas untuk proses

pengeringan pada FBD. Cara kerja alat ini adalah bahan bakar disemprotkan ke

dalam tungku pembakaran melalu burner, sehingga akan menyemburkan api ke

ruang pembakaran. Panas yang dihasilkan dari ruang pembakaran disalurkan

melalui pipa api dan terjadi pertukaran panas dengan udara yang masuk ke dalam

pipa api. Udara panas yang dihasilkan tersebut disalurkan ke mixing chamber

dengan menggunakan main fan. Main fan ini merupakan sebuah fan berukuran

besar dengan daya sebesar 40 Hp. Asap pembakaran dikeluarkan melalui ducting

yang dihisap oleh I.D. Fan.

Gambar: Exhaus fan

3.1.4 Mesin dan Peralatan Sortasi Kering

Untuk proses sortasi kering, alat yang digunakan baik pada sistem CTC

Vibro Sifter, Holding Tank, Bucket Conveyor, Hooper, Midleton.

Vibro Sifter

Gambar: Vibro Sifter

Page 13: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Vibro Sifter atau vibro ekstraktor merupakan alat yang digunakan untuk

memisahkan bubuk dari kotoran (serat atau tulang

Prinsip kerja vibro sifter, yaitu rol vibro akan menggerakkan teh melewati

silinder porselin yang berputar. Silinder porselin secara elektrostatis akan menarik

bagian teh yang berwarna merah, yaitu serat atau tangkai teh (terdapat pada daun

teh yang tua). Bubuk teh yang berwarna hitam akan lolos dari vibrek, sedangkan

tangkai dan serat akan tertarik oleh silinder porselin dan akan terpisah dari bubuk

teh hitam. Berikut ini adalah skema dan gambar Vibro Sifter.

Bucket Conveyor

Gambar: Bucket Conveyor

Alat ini berfungsi untuk memindahkan material teh yang berbentuk butiran

menuju ke Holding Tank.

Page 14: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Holding Tank

Gambar: Holding Tank

Holding tank yaitu alat yang berfungsi sebagai penampung butiran the

yang dihasilkan dari proses pengeringan yang kemudian akan dilanjutkan kealat

pemisah Yaitu Midleton.

Midleton

Gambar: Midleton Sifter

Page 15: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Hopper

Alat ini adalah penampung sementara bubuk teh yang berasal dari

pengeringan yang akan disortasi. Hooper berbentuk seperti tabung besar yang

bagian bawahnya berbentuk kerucut yang berfungsi sebagai corong pengeluaran

Gambar: Hopper

3.1.5 Mesin dan Peralatan Penyimpanan Sementara dan Pengepakan

Mesin dan peralatan yang digunakan pada proses pengepakan yaitu Tea

bin, timbangan. Namun sebelumnya bubuk teh disimpan sementara di Tea bin

atau peti miring.

Tea Bin

Tea bin merupakan penampung sementara bubuk teh yang akan dilakukan

pengepakan setelah dari sortasi kering. Tea bin berbentuk seperti Hooper

(silinder) dengan corong pengeluaran di bagian bawahnya yang berbentuk

kerucut.

Page 16: Mesin Dan Peralatan CTC.docx

Gambar: Skema Tea Bin

Timbangan

Timbangan berfungsi untuk menimbang bubuk teh yang sudah berada di

paper sack agar tercapai berat yang diinginkan.

Gambar: Timbangan