Top Banner
Mesin anestesi digunakan oleh ahli anestesi untuk mendukung pemberian anestesi. Tipe mesin anestesi yang digunakan di negara maju adalah mesin anestesi jenis cotinuous-flow, yang dirancang untuk memberikan secara akurat dan terus-menerus pasokan gas (seperti oksigen dan nitrogen oksida), dicampur dengan uap agen anestesi (seperti isoflurane) yang dihantarkan dengan aliran dan tekanan yang aman bagi pasien. Mesin anestesi modern dilengkapi ventilator, sucktion unit, dan peralatan monitoring pasien.3 Kesalahan penggunaan peralatan penghantar gas tiga kali lebih sering menyebabkan akibat samping dibandingkan dengan kegagalan fungsi mesin itu sendiri.1,4 Kurangnya penguasaan alat dan kelalaian dalam pemeriksaan fungsi mesin merupakan penyebab tersering. Kecelakaan ini mencatat angka 2% kasus pada American Society of Anesthesiology (ASA) Close Claim Project Database. Sirkuit nafas merupakan sumber tersering terjadinya kecelakaan (39%) dan menyebabkan 70% kematian atau kerusakan otak, hampir semua insiden berhubungan dengan miskoneksi dan diskoneksi alat.1 Konsep asal mesin anestesi ini diciptakan oleh seorang ahli anestesi Inggris Hendry Edmund Gaskin Boyle pada tahun 1917. Sebelum masa ini, seorang ahli anestesi selalu membawa sendiri semua perlengkapannya, tetapi dengan berkembangnya alat-alat yang lebih berat, tabung penyimpanan gas yang besar, dan kelengkapan alat-alat pengaman jalan nafas, hal ini menjadi tidak praktis.3 Setiap kemajuan dari mesin anestesi ini dibuat dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengurangi efek samping yang terjadi akibat penghantaran gas oleh mesin anestesi yang sangat penting bagi keamanan pasien.1 DEFINISI Istilah “mesin anestesi” adalah tradisional berlaku untuk suatu perlengkapan yang mengirimkan oksigen dan agen bersifat gas dan/ atau cairan yang mudah menguap.2 Yang dimaksud dengan peralatan anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk memberikan anestesi umum secara inhalasi.5 Mesin anestesi adalah peralatan yang digunakan untuk memberikan
22

Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Dec 25, 2015

Download

Documents

dedelfian

referat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Mesin anestesi digunakan oleh ahli anestesi untuk mendukung pemberian anestesi. Tipe mesin anestesi yang digunakan di negara maju adalah mesin anestesi jenis cotinuous-flow, yang dirancang untuk memberikan secara akurat dan terus-menerus pasokan gas (seperti oksigen dan nitrogen oksida), dicampur dengan uap agen anestesi (seperti isoflurane) yang dihantarkan dengan aliran dan tekanan yang aman bagi pasien. Mesin anestesi modern dilengkapi ventilator, sucktion unit, dan peralatan monitoring pasien.3

Kesalahan penggunaan peralatan penghantar gas tiga kali lebih sering menyebabkan akibat samping dibandingkan dengan kegagalan fungsi mesin itu sendiri.1,4 Kurangnya penguasaan alat dan kelalaian dalam pemeriksaan fungsi mesin merupakan penyebab tersering. Kecelakaan ini mencatat angka 2% kasus pada American Society of Anesthesiology (ASA) Close Claim Project Database. Sirkuit nafas merupakan sumber tersering terjadinya kecelakaan (39%) dan menyebabkan 70% kematian atau kerusakan otak, hampir semua insiden berhubungan dengan miskoneksi dan diskoneksi alat.1

Konsep asal mesin anestesi ini diciptakan oleh seorang ahli anestesi Inggris Hendry Edmund Gaskin Boyle pada tahun 1917. Sebelum masa ini, seorang ahli anestesi selalu membawa sendiri semua perlengkapannya, tetapi dengan berkembangnya alat-alat yang lebih berat, tabung penyimpanan gas yang besar, dan kelengkapan alat-alat pengaman jalan nafas, hal ini menjadi tidak praktis.3

Setiap kemajuan dari mesin anestesi ini dibuat dengan tujuan untuk memperbaiki dan mengurangi efek samping yang terjadi akibat penghantaran gas oleh mesin anestesi yang sangat penting bagi keamanan pasien.1

DEFINISI Istilah “mesin anestesi” adalah tradisional berlaku untuk suatu perlengkapan yang mengirimkan oksigen dan agen bersifat gas dan/ atau cairan yang mudah menguap.2

Yang dimaksud dengan peralatan anestesi adalah alat-alat anestesi dan perlengkapannya yang digunakan untuk memberikan anestesi umum secara inhalasi.5

Mesin anestesi adalah peralatan yang digunakan untuk memberikan anestesi inhalasi.6

KOMPONEN MESIN ANESTESI 

Secara umum mesin anestesi yang kita kenal sekarang terdiri dari 3 komponen yang saling berhubungan, yaitu: 

Komponen 1 : sumber gas, penunjuk aliran gas/ flow meter dan penguap/ vaporizer 

Komponen 2 : sirkuit nafas: sistem lingkar dan sistem magill 

Komponen 3 : alat yang menghubungkan sirkuit nafas dan pasien; sungkup muka, pipa endotrakea. 

Komponen 1  Sumber gas. Oksigen biasanya disimpan secara terpusat dalam bentuk cairan dan disalurkan melalui pipa ke kamar operasi dan tempat-tempat lainnya melalui jalur pipa. Masing-

Page 2: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

masing pipa diberi warna yang berbeda dan dihubungkan dengan mesin dengan suatu sistem diameter index safety untuk menghindari kesalahan penyambungan.1

Penunjuk aliran gas. Berbentuk tabung gelas yang didalamnya terdapat indikator pengukur yang umumnya berbentuk bola atau rotameter. Skala yang tertera umumnya dalam L/menit atau mL/menit. Flowmeter dapat dibuka dengan cara memutar tombol pemutar kearah berlawanan dengan putaran jarum jam. Bila indikator berbentuk bola maka angka laju aliran dibaca setinggi bagian tengah bola dan bila memakai rotameter dibaca setinggi bagian atas rotameter. Terdapat pula flow meter dengan sistem digital.5

Penguap/ Vaporizer. Berfungsi untuk menguapkan zat anestesi cair yang mudah menguap (volatile anesthetic agent) yang biasanya dilengkapi pemutar untuk mengatur besar kecilnya konsentrasi zat anestesi yang keluar.5

Komponen 2  Sirkuit nafas: Aliran gas dari sumber gas berupa campuran O2 dan gas anestesi akan mengalir melalui vaporizer. Campuran gas yang lazim disebut aliran gas segar ini selanjutnya akan masuk ke sirkuit nafas pasien. Sirkuit nafas pasien tersebut adalah: Sistem lingkar: terjadi rebreathing

Sistem Magill dan Mapleson dengan variasi: rebreathing tidak ada atau minimal sekali.5

Sistem Magill (Mapleson A) merupakan sistem penyediaan gas yang paling sering digunakan di inggris untuk pasien yang bernafas spontan.2

Gambar 1. Sistem pernafasan Magill atau Mapleson A. F = peralatan ruang rugi V = katup ekspirasi FG = gas segar B = kantong cadangan dan lubang kantung AV = penderita membuang nafas gas ruang rugi.

Komponen 3 

Sungkup muka atau pipa endotrakea terdapat dalam berbagai ukuran dan dapat terbuat dari bahan plastik maupun karet.5  Sungkup muka: Terdapat beberapa rancangan sungkup muka. Sungkup muka dengan bahan transparan memungkinkan memantau uap gas ekspirasi dan dapat mengenali terjadinya muntah dengan segera. Sungkup muka dari bahan karet hitam dapat menyesuaikan dengan bentuk wajah yang tidak biasa.

Pipa endotrakea: digunakan untuk memberikan gas anestesi langsung ke trakea dan memungkinkan untuk mengontrol ventilasi dan oksigenasi. Pipa endotrakea umumnya dibuat dari bahan polivinil klorida dengan berbagai ukuran dan dapat dilengkapi dengan balon atau tidak.1

Page 3: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Mesin Anestesi Konvensional

Mesin anestesi konvensional mencakup mesin-mesin seperti seri Ohmeda  Modulus dan Excel, serta North american Dräger. Seri Narkomed dan Narkomed GS.4

 Gambar 20. North american Dräger, dari kiri ke kanan: Narkomed 2 (1982), Narkomed AM-III (1977), Narkomed Standard (1972), Narkomed Compact (1977).

Keterbatasan mesin anestesi konvensional.1. Mesin anestesi konvensional memiliki bayak hubungan/ koneksi ekternal.  Meskipun telah dilakukan standarisasi ukuran pipa/ tabung, banyaknya koneksi eksterna ini merupakan sumber terjadinya diskoneksi atau miskoneksi, kinking, kelalaian, atau sumbatan. Morbiditas yang timbul akibatkesalahan peralatan ini bergantung pada lokasi dan fungsi komponen yang terganggu. Koneksi yang dimaksud mencakup pipa-pipa pada sikrkuit nafas, sistem pengeluaran gas, bellow, pipa aliran gas segar, sistem pembuangan dan sebagainya.

2. Perlindungan akan baro trauma. Mesin konvensional dilengkapi dengan pembatas tekanan dalam sirkuit nafas, akan tetapi sebagian perlu diset secara manualuntuk mempertahankan tekanan tetap berada dibawah nilai ekstrim. Sebagian mesin lainnya hanya akan membunyikan alarm bila nilai yang telah di set tersebut terlampaui. Pasien beresiko mendapat hembuhan oksigen tambahan sebesar 500-800 ml/dtk dari volume tidal.

3. Resiko vaporizer. Vaporizer dapat bersifat fixed atau dapat dipindah-pindah. Jika dalam posisimiring, agen cair dapat memasuki ruang bypass, teruapkan, dan kemudian dialirkan ke sirkuit dalam dosis yang berlebihan. Dosis yang kurang dapat terjadi bila ada kebocoran pada tempat-tempat persambungan.

4. Penghantaran volume tidal yang tidak adekuat. Sejumlah besar volume bellow dapat saja hilang dalam sirkuit nafas akibat komplians dan kompresi. Ventilator konvensional biasanya memerlukansistem ”dua-langkah”, perubahan mekanik atau elektrik dari ventilasi manual dan kesalahan manusia dapat menyebabkan kondisi apnoe pada pasien

5. Automated Checkout. Mesin anestesi konvensional harus di periksa secara manual sehingga sering tidak akurat. Klinisi biasanya tidak memeriksa alat secara keseluruhan sehingga tidak dapat menemukan kerusakan/ malfungsi atau bahkan tidak melakukan pemeriksaan sama sekali. Meskipun telah diberikan instruksi secara jelas, residen anestesi paling baik hanya dapat melakukan 81% prosedur pemeriksaan.4

Mesin Anestesi Modern

Page 4: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Mesin anestesi modern mencakup Date –Ohmeda, Aestiva/5, Anethesia Delivery Unit (ADU), Dräger Medical, Fabius GS vl.3, Julian, dan Narkomed 6400.

Mesin anestesi modern biasanya memiliki komponen sebagai berikut: Mempunyai hubungan dengan tabung oksigen, udara dan nitrogen-oksida rumah sakit. Tekanan saluran pipa dari sistem gas rumah sakit (dikeluarkan melalui dinding) haruslah berkisar 400 kPa (60 psi; 4 atmosfer).

Tabung gas cadangan untuk oksigen, udara dan nitrogen-oksida yang diletakkan khusus. Mesin yang lebih kuno kadang memiliki tabung dan flow meter untuk karbon dioksida dan siklopropan. Kebanyakan mesin baru hanya memiliki tabung oksigen cadangan. Regulator silinder ini diatur pada tekanan 300 kPa (45 Psi; 3 Atmosfer). Jika tabung yang ada pada mesin dihubungkan dengan gas di dinding, gas yang ada pada dinding lah yang akan digunakankarena memiliki tekanan yang lebih tinggi.

Flush oksigen aliran tinggi yang dapat memberikan oksigen sebanyak 30 L/ menit.

Pengukur dan pengatur tekanan untuk melindungi komponen mesin dan pasien dari gas bertekanan tinggi.

Flow meter (rotameter) untuk oksigen, udara dan nitrogen oksida yang digunakan oleh ahli anestesi untuk dapat memberikan gas-gas ini kepada pasien dalam campuran yang akurat. Flow meter biasanya berbentuk pneumatik, akan tetapi akhir-akhir ini banyak digunakan jenis digital elektromagnetik.

Satu atau lebih vaporizer untuk memberikan zat anestesi volatile secara akurat.

Ventilator

Monitor fisiologi untuk memonitor laju jantung, EKG, tekanan darah, dan saturasi oksigen (umumnya tersedia monitor tambahan untuk memantau suhu, tekanan arteri rata-rata dan tekanan vena sentral dsb)

Sirkuit nafas, sebagian besar dengan sistem lingkar

Alat penukar panas dan uap

Sistem pembuangan

Perlengkapan sucktion.

Biasanya terdapat tatakan/ laci meja kecil tempat meletakkan perlengkatan  pengelolaan jalan nafas sehingga mudah diraih oleh ahli anestesi.3 

 

Page 5: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Gambar 21. Mesin Anestesi Modern.Untuk mengatasi keterbatasan mesin anestesi konvensional, pada mesin anestesi  modern dilakukan perbaikan sebagai berikut:1. Mengurangi koneksi eksternal. Sistem dengan koneksi internal mengurangi kemungkinan diskoneksi, miskoneksi atau kinking.

2. High Pressure Management. Mesin versi baru memiliki regulator tabung O2 sampai sekitar 100 psig, sehingga tabung penghubung tetap terbuka pada tekanan dinding 50 psig.  “fail safes” dapat dihilangkan dari jalur pipa oksigen sehingga udara dapat dihantarkan melalui vaporizer kedalam sirkuit nafas setelah tekanan oksigen dihilangkan.

3. Vaporisasi gas anestesi. Untuk mencegah masuknya agen anestesi keruang penguapan ketika vaporizer dalam posisi miring saat dipindahkan atau selama transportasi, vaporizer dibuat dalam posisi T

4. Akurasi seting volume tidal. ADU sebelumnya mengukur aliran gas segar dan agen anestesi,mengurangi jumlahnya dari jumlah yang diberikan sebelumnya sehingga dapat melindungi flush O2 selama inspirasi

5. Automatisasi Checkout dan monitoring. Agar secara otomatis prosedur pemeriksaan alat dapatdilaksanakan, mesin anestesi modern dilengkapi alarm.

REFERENSI 1. Morgan Edward B, Mikhail Magged S, Murray Michael J, Clinical Anaesthesiology, Fort Edition, Lange Medical Books/McGraw-Hill, 2006; 44- 46

2. Bolton, Thomas B, Anesthesiology, First Edition, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1994; 54-62

3. Anaesthetic Machine, free encyclopedia, http://www.wikipedia.com

4. Michael A. Olympio, MD, Modern Anesthesia Machines Offer New Safety Features, http://www.apsf.org/resource_center/newsletter/2003/summer/machines.htm

5. Muhiman, Muhardi. Dr, Anesthesiologi, CV Infomedika, Jakarta,1989; 38-42

Page 6: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

6. Atkinson RS, Rushman, GB, Lee, Alfred J, A Synopsis of Anaesthesia, Asian Economic Edition, 1988; 4-12

7. Esthesia: History of Anesthesia, http://www.histansoc.org.uk/HAS/main2.htm

8. John Powell, Gasman, A Personal History of Anaesthesia, http://www.johnpowell.net/gasman/1n2o.htm

9. Michael A. E. Ramsay, MD, Anesthesia And Pain Management At Baylor University Medical Center, BUMC Proceedings 2000;13:151-165 Volume 13, Number 2, April 2000 http://www.baylorhealth.edu/proceedings/13_2/13_2_ramsay.html

10. History of anesthesiology, http://www.anesthesiadoc.net

11. Anesthesia History Calendar, January, http://www.anes.uab.edu/aneshist/calendar.htm

12. Anesthesia History Calendar, December,http://www.anes.uab.edu/aneshist/calendar.htm

13. Anestesi, Wikipedia Indonesia, http://www.wikipedia.co.id

14. Woodlibrarymuseum, http://www.woodlibrarymuseum.org/museum.aspx

15. Anesthesia History Files, http://www.anes.uab.edu/aneshist/aneshist.htm

16. Col A. K. Bhargava, Early Devices For Inhalation Of Ether And Chloroform, Indian J. Anaesth. 2003; 47 (3) : 176-177, http://www . medind.nic.in/iad/t03/i3/iadt03i3p176.pdf

17. Anesthesia And Pain History Resources On The Internet, http://www.anes.uab.edu/aneshist/anesnet.htm

18. Healy, Thomas EJ, A Practice of Anaesthesia, Little Brown and Company, Boston, 1995; 13-19

19. Anaesthesia Antiques Bochum, http://www.anaesthesia.de/museum/

20. Junker’s Chloroform Inhaler, http://www.oyston.com/history/ Junker’s Chloroform Inhaler.html

21. Ball Chrishtine, Bellamy Gardner’s Open Ether Mask, Anaesthesia and Intensive Care, Vol. 23, No.6, p 665, December 1995.

22. Vienna Virtual Museum of the History of Anesthesia and Intensive Care Medicine, http://www.agai.at/eng/museum/default.htm

23. Richard von Foregger, Ph.D (1872-1960), www.lifelongcompany.com/rvf.html

24. Sheffield Museum Of Anaesthesia, http://www.sthgas.com/museum/

25. Col A. K. Bhargava, Anaesthetic Devices, Indian J. Anaesth. 2003; 47(6) : 437-438, (1925 -1950), http://www.medind.nic.in/iad/t03/i6/iadt03i6p437.pdf

26. Col A. K. Bhargava, Anaesthetic Equipment, Indian J. Anaesth. 2003; 47 (6) : 437-438, (1950 -1975), http://www.medind.nic.in/iad/t04/i1/iadt04i1p25.pdf

Penulis :Yusmalinda, Johan ArifinBagian/ SMF Anestesiologi dan Terapi IntensifRumah Sakit Umum Dr. Kariadi/ FK-Undip Semarang

http://ivan-atjeh.blogspot.com/2012/01/sejaran-perkembangan-mesin-anestesi.html

Mesin Anestesi - Sirkuit Pernafasan

Page 7: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Sistem pernafasan yang paling sering digunakan di mesin anestesi adalah sistem lingkar.  Sirkuit Bain kadang-kadang digunakan. Penting untuk dicatat bahwa komposisi gas pada common gas outlet dapat dikontrol secara tepat dan cepat dengan mengatur flowmeter dan vaporizer.  Berlawanan dari itu, komposisi gas, khususnya konsentrasi volatil anestetik, pada sirkuit pernafasan dipengaruhi secara signifikan oleh faktor-faktor yang lain, termasuk pemgambilan zat anestetik di paru-paru pasien, minute ventilation, aliran gas total , volume sirkuit pernafasan , dan adanya kebocoran gas.  Penggunaan aliran gas tinggi selama induksi dan bangun menurunkan efek dari variabel-variabel tersebut dan dapat mengurangi perbedaan antara konsentrasi zat anestesi di fresh gas outlet dan sistem lingkar.  Pengukuran dari gas anestesi yang diinspirasi dan diekspirasi berkontribusi terhadap manajemen anestetik.

Page 8: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Pada sebagian besar mesin, common gas outlet tersambung pada sirkuit pernafasan hanya setelah katup ekshalasi untuk mencegah pengukuran tidal volum ekshalasi yang tinggi.  Ketika pengukuran spirometri dilakukan di Y connector, aliran gas segar memasuki sirkuit pada sisi pasien dari katup inspirasi (Datex-Ohmeda S/5 ADU) yang terakhir akan membantu eliminasi CO2 dan mencegah kerusakan absorber CO2.Mesin-mesin anestesi yang baru mempunyai komponen sirkuit pernafasan internal yang terintegrasi.  Keuntungan dari desain ini termasuk berkurangnya kemungkinan terputus sambungan, salah sambung, terlipat, dan bocor.  Volume yang lebih kecil dari mesin juga membantu menghemat aliran gas dan volatil anestetik dan memudahkan perubahan yang cepat dari konsentrasi gas di sirkuit pernafasan.  Pemanas internal dapat mengurangi terbentuknya pengembunan.

Page 9: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Oxygen AnalyzerAnestesia umum tidak boleh diberikan tanpa alat oxygen analyzer di sirkuit

pernafasan.  Tiga jenis oxygen analyzer yang terzedia adalah polarographic (Clark electrode), galvanic (fuel cell), dan paamagnetic.  Dua tehnik pertama menggunakan sensor elektrokimia, yang bersisi katoda dan anoda didalam gel elektrolit yang dipisahkan dari gas contoh oleh  membran oxygen permeable (biasanya Teflon).  Ketika oksigen bereaksi dengan elektroda, sebuah arus listrik dihasilkan yang proorsional dengan tekanan parsial oxygen di gas contoh.  Sensor galvanic dan polarographic berbeda dalam komposisi elektrodan dan gel elektrolit mereka.  Komponen galvanic cell mampu memberikan energi kimia yang cukup jadi reaksi tidak membutuhkan tambahan listrik dari luar.                 Meskipun harga awal dari sensor paramagnetik lebih tinggi dari sensor elektrokimia, alat paramagnetik dapat mengkalibrasi sendiri dan tidak ada yang habis terpakai.  Sebagai tambahan,  waktu pengukurannya cukup cepat untuk membedakan konsentrasi oksigen inspirasi dan ekspirasi.                Seluruh oxygen analyzer harus mempunyai low-level alarm yang teraktivasi secara otomatis denan menghidupkan mesin anestesi.  Sensor harus diletakkan di lengan inspiratory atau ekspiratory di sirkuit pernafasan, tetapi bukan di fresh gas line.  Sebagai hasil dari konsumsi oksigen pasien, lengan ekspirasi memiliki tekanan parsial oksigen yang lebih rendah dibandingkan lengan inspirasi, terutama pada aliran gas yang rendah.  Peningkatan kelembapan dari gas ekspirasi tidak mempengaruhi secara signifikan dari  sensor-sensor modern.

SpirometerSpirometer, juga disebut sebagai respirometer, digunakan untuk mengukur

volume ekshalasi tidal di sirkuit pernafasan di semua mesin anestesi, biasanya dekat katup ekshalasi.  Beberapa mesi juga mengukur volume tidak inspirasi didekat katup inspirasi (Datex-Ohmeda Aestiva/5) atau yang sebenarnya diberikan ke pasien dan volume tidal ekshalasi pada Y connecttor yang tersambung ke jalan nafas pasien (cth. Datex-Ohmeda S/5 ADU).

Cara yang sering adalah menggunakan kincir yang berotasi di lengan ekspiratori di depan katup ekspirasi dari sistem lingkar.Aliran gas melewati kincir dalam respirometer menyebabkan rotasi mereka, yang diukur secara elektronik, fotoelektrik, dan mekanis.  Variasi yang lain menggunakan prinsip turbin ini,  volumeter atau displacement meter didesain untuk mengukur pergerakan dari sejumlah gas pada waktu tertentu.

Perubahan pada volume tidal ekshalasi biasanya menunjukkan adanya perubahan di setting ventilator, tapi juga dapa karena kebocoran sirkuit, sambunan terlepas, atau malfungsi ventilator.  Spirometer rentan terhadap kesalahan yang disebabkan oleh inersia, gesekan, dan pengembunan air.  Lebih lanjut, pengukuran dari volume tidal ekshalasi pada tempat ini di lengan ekspirasi termasuk gas yang tidak diberikan kepada pasien (hilang ke sirkuit).  Perbedaan antara volume gas yang diberikan ke pasien dan volume gas yang sebenarnya mencapai pasien menjadi sangat signifikan dengan long compliant breathing tube, pernafasan yang cepat, dan tekanan airway yang tinggi.  Masalah ini paling tidak dapat dipecahkan sebagian dengan mengukur volume tidal pada Y connector di jalan nafas pasien.

Page 10: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Sebuah hot-wire anemometer (Drager Fabius GS) menggunakan kawat platinum yang dihangatkan secara elektris didalam aliran gas.  Efek pendinginan dari peningkatan alirangas pada kawat elektroda menyebabkan perubahan tahanan listrik.  Pada anemometer tahanan-konstan, aliran gas ditentukan dari jumlah arus listrik yang dibutuhkan untuk menjaga suhu kabel tetap konstan (dan tahanan). Kerugian nya termasuk tak mampu untukmendeteksi aliran balik dan kemungkinan dari kawat yang dihangatkan tadi menjadi sumber api yang potensial untuk semburan api di selang pernafasan.

Sensor aliran ultrasonik berdasar kepada diskontinuitas dari aliran gas yang dihasilkan oleh turbulensi.  Beam ultrasonik yang ke hulu dan hilir menghasilkan kristalk piezoelektrik, yang ditransmisikan pada suduh aliran gas.  Perubahan frekuensi Doppler pada beam proporsional terhadap kecepatan aliran di sirkuit pernafasan.  Keuntungan utama adalah tidak ada bagian bergeak dan tidak tergantung dari desitas gas.                Mesin dengan flowmeter variable-orifice biasanya memakai dua sensor.  Satu mengukur aliran pada lubang inspirasi pada sistem pernafasan dan yang lainnya mengukur aliran pada lubang ekspirasi.  Sensor-sensor ini menggunakan perubahan pada diameter internal untuk menghasilkan penurunan tekanan yang proporsional terhadap aliran gas melewati sensor.  Tabung transparan menghubungkan sensor ke transducer perbedaan tekanan didalam mesin anestesi (Datex-Ohmeda 7900 Smart Vent).  Bagaimanapun juga, karena pengembunan  yang banyak, dapat terjadi kegagalan sensor jika sensor digunakan dengan sirkuit yang dihangatkan dan dilembabkan.                Sebuah pneumotachograph adah flowmeter fixed orifice yang dapat berfungsi sebagai spirometer.  Sebuah ikatan paralel dari tabung diameter-kecil in ruang (Fleisch pneumotachograph) atau mesh screen memberikan sedikit hambatan aliran.  Tekanan turun melewati hambatan ini di deteksi Oleh sebuah transduser perbedaan tekanan  yang proporsional terhadap derajat aliran.  Integrasi dari derajat aliran dari waktu ke waktu menghasilkan  volume tidal.  Lebih lanjut, analisis dari tekanan, volume dan hubungan waktu akan menghasilkan informasi yang berharga mengenai mekanika paru dan jalan nafas.  Ketidak akuratan karena kondensasi air dan perubahan temperatur membatasi kegunaan klinis dari monitor-monitor ini hingga adanya modifikasi dari desain untuk mengatasi masalah ini.  Sebuah modifikasi  menggunakan dua tabung Pilot pada Koneksi Y. (cth. Datex-Ohmeda D-lite and Pedi-lite sensor).  Aliran gas melalui sensor menciptakan perbedaan tekanan antara tabung Pilot.  Perbedaan tekanan ini digunakan untuk mengukur aliran, arah aliran dan tekanan jalan nafas.  Gas pernafasan di sampling terus-menerus untuk mengkoreksi pembacaan aliran untuk perubahan densitas dan viskositas.

Tekanan SirkuitPengukur tekanan atau sensor elektrik biasanya digunakan untuk mengukur

tekanan sirkuit pernafasan diantaran katup unidiraksional ekspiratori dan inspiratory; lokasi tepatnya tergantung model mesin anestesi.  Tekanan sirkuit pernafasan biasanya merefleksikan tekanan jalan nafas jika diukur dekan dengan jalan nafas pasien.  Pengukuran yang paling akurat adalah  ada koneksi Y (cth D-lite dan Pedi-lite sensor).  Peningkatan tekanan jalan nafas dapat menunjukkan perburukan komplians pulmoner, peningkatan volume tidal atau hambatan pada sirkuit pernafasan, tabung trakeal, atau jalan nafas pasien.  Penurunan tekanan mungkin menunjukkan perbaikan komplians, penurunan volume tidal, atau

Page 11: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

kebocoran di sirkuit.  Jika tekanan sirkuit diukur pada absorber CO2, tidak selalu mencerminkan tekanan pada jalan nafas pasien.   Sebagai contoh, meng klem lengan ekspirasi pada tabung pernafasan selama ekspirasi akan mencegah nafas pasien keluar dari  paru.  Meskipun ada peningkatan tekanan jalan nafas, pengukur tekanan di absorber akan terbaca nol karenan adanya katup satu arah.                Beberapa mesin menggunakan auditori fedback untuk perubahan tekanan selama penggunaan ventilator (Drager "Respitone" dan Datex-Ohmeda "AudiTorr")

Adjustable Pressure-Limiting ValveAdjustable Pressure-Limiting Valve (APL) valve, atau yang sering disebut

sebagai katup pelepas tekanan, biasanya terbuka penuh selama penafasan spontan tetapi  harus tertutup sebagian selama ventilasi manual  atau yang dibantu.  Katup APL sering membutuhkan penyesuaian.  Jika ttidak ditutup secara memadai, kebocoran yang besar dari sirkuit akan terjadi dan menghambat ventilasi manual.  Jika ditutup terlalu banyak atau penuh akan menyebabkan barotrauma (cth. pneumotoraks) dan/atau gangguan hemodinamik.  Sebagai pengaman tambahan, katup APL pada mesin modern dapat berfungsi sebagai alat yang membatasi tekanan yang tidak akan bisa ditutup penuh, batas atas biasanya 70-80 cmH2O.

Pelembab (Humidifier)Kelembaban absolut didefinisikan sebagai berat dari uap air pada 1 L gas

(cth. mg/L).  Kelembaban relatif adalah rasio dari massa air yang ada di volume gas dibandingkan jumlah maksimum air yan mungkin pada suhu tersebut.,  Pada 37oC dan kelembaban relatif 100%, kelembaban absolut adalah 44mg/L, dimana pada suhu ruangan (21oC dan 100% kelembaban) adalah 18mg/L.  Gas yang diinhalasi pada ruangan operasi biasanya diberikan pada suhu ruangan dengan sedikit atau tanpa kelembaban.  Gas-=gas itu mestinya harus dihangatkan sampai suhu tubuh dan disaturasikan dengan air oleh saluran pernafasan atas.  Intubasi trakea dan aliran gas segar yang tinggi akan memotong sistem humidifikasi ini dan mengekspos jalan nafas bawah terhadap gas dengan suhu ruangan yang kering (,10mg H2O/L).                Humidifikasi gas yang lama oleh saluran pernafasan bawah akan menyebabkan dehidrasi mukosa, perubahan fungsi silier, dan jika terlalu lama, akan menyebabkan berhentinya sekresi, atelektasis dan ketidaksesuaian ventilasi/perfusi, khususnya pada pasien yang memiliki penyakit paru.  Panas tubuh juga hilang  ketika gas dihangatkan dan lebih penting  ketika air divaporisasikan untuk melembabkan gas yang kering.  Kebutuhan panas untuk vaporisasi air adalah 560 kal/g dari air yang divaporasikan.  Untungnya, kehilangan panas ini hanya 5-10% dari total panas yang hilang intraoperatif, dan tidak signifikan untuk prosedur yang pendek (<1 jam), dan biasanya dapat dikompensasi dengan mudah dengan selimut hangat.  Humidifikasi dan pemanasan dari gas inspirasi dapat sangat penting pada pasien pediatrik yang kecil  dan pasien tua dengan patologi paru yang berat, cth. cystic fibrosis.

A. Humidifier PasifHumidifier ditambahkan ke sirkuit pernafasan untuk meminimalisir hilangnya

panas dan air.  Desain paling sederhana adalah Humidifier Condenser dan Heat and Moisture Exchanger (HME).  Alat pasif ini tidak menambahkan panas atau uap tetapi memiliki material higroskopik yang menangkap himidifikasi yang diekshalasi, yang

Page 12: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

kemudian dilepaskan kembali pada saat inhalasi.  Tergantung dari desainnya, alat ini dapat meningkatkan ruang mati pada alat (lebih dari 60 mL3), yang dapat menyebabkan rebreathing yang signifikan pada pasien pediatrik.  Alat ini juga dapat meningkatkan resistansi sirkuit  dan beban kerja pernafasan selama pernafasan spontan.  Saturasi yang berlebihan dari HME dengan air atau sekresi dapat menyumbat sirkuit pernafasan.  Beberapa Humidifier Condenser juga berfungsi sebagai filter yang efektif untuk melindungi sirkuit pernafasan dan mesin anestesi dari kontaminasi bakteria atau virus.  Hal ini mungkin penting ketika memventilasi pasien dengan infeksi pernafasan atau penurunan sistem imun.

B. Humidifier AktifHumidifier aktif menambahkan air ke gas dengan melewatkan gas melalui

ruangan air (passover humidifier),  atau melalui saturated wick (wick humidifier),  membentuk gelembung udara melewati air (bubble-through humidifier), atau mencampurkannya dengan uap air (vapor-phase humidifier).  Karena peningkatan suhu akan meningkatkan kapasitas gas untuk melarutkan uap air, humidifier yang dipanaskan dengan kontrol thermostatik adalah yang paling efektif.  Bahaya dari humidifier yang dipanaskan adalah cedera thermal paru (suhu gas inhalasi harus selalu di monitor ), infeksi nosokomial, peningkatan tahanan jalan nafas dari kondensasi air yang berlebihan di sirkuit pernafasan, gangguan fungsi flowmeter, dan meningkatnya kemungkinan diskoneksi sirkuit.  Humidifier ini secara khusus berguna pada anak-anak karena berfungsi mencegah hipotermia.

Tentu saja, desain apapun yang meningkatkan ruang mati pada jalan nafas harus dihindari pada pasien pediatrik.  Tidak seperti humidifier pasif, humidifier aktif tidak menyaring gas respirasi.

Page 13: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Mesin Anestesi - Scavenger Gas Buang                Scavenger gas buang akan membuang gas yang telah diventilasikankeluar dari sirkuit pernafasan oleh katup APL dan katup buang ventilator.  Polusi dari lingkungan ruang operasi dengan gas anestetik dapat menghadapokan bahaya pada anggota tim bedah.  Meskipun sulit untuk mendefinisikan level aman dari eksposure, National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) merekomendasikan pembatasan konsentrasi Nitrous Oxide sebanyak 25 ppm dan agen halogen sebanyak 2 ppm (0.5 ppm jika nitrous oksida digunakan).  Penurunan dari level ini hanya mungkin dengan penggunaan sistem pembuangan gas buang yang baik.

Page 14: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

                Untuk menghindari peningkatan tekanan, volume gas yang berlebihan diventilasikan keluar dari katup APL pada sirkuit pernafasan dan katup buang ventilator.  Kedua katup harus dihubungkan ke selang (tabung transfer) mengarah alat buang, yang dapat berada dalam mesin atau ditambahkan ke mesin.  Alat buang dapat dideskripsikan sebagai jenis terbuka atau tertutup.

Alat buang terbuka, berbentuk terbuka terhadap atmosfir luar dan biasanya tidak membutuhkan katup relief tekanan.  Kebalikannya, alat buang tertutup, berbentuk tertutup terhadap atmosfir luar dan membutuhkan katup tekanan negatif dan positif yang melindungi pasien dari tekanan negatif dari sistem vakum dan tekanan positif dari hambatan pada tabung buang.  Saluran buang dari sistem buang dapat berupa jalur langsung ke luar melalui saluran ventilasi dari melewati titik manapun di resirkulasi. (scavenging pasif) atau sebuah hubungan ke sistem vakum rumah sakit. (scavenging aktif).  Sebuah chamber atau kantong reservoir menerima aliran lebih dari gas buang ketika kapasitas dari vakum telah dilewati.  Katup kontrol vakup pada sistem aktif harus disesuaikan agar dapat dibuang sekitar 10-15 L gas buang per menit.  Jumlah ini cukup untuk periode terdapatnya aliran gas segar yang tinggi (cth, selama induksi dan bangun) tetapi tetap meminimalkan resiko mentransmisikan tekanannegatif ke sirkuit pernafasan selama kondisi aliran rendah. (maintenance).  Kecuali jika digunakan secara benar, resiko terpapar dalam pekerjaan lebih tinggi pada jenis terbuka.  Beberapa mesin mempunyai sistem aktif dan pasif sekaligus. 

Referensi:  Morgan, G. Edward. 2005. Clinical Anesthesiology, 4th Edition.McGraw-Hill

Companies, Inc. United State.

Page 15: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

Mesin anestesia yang populer digunakan pada saat ini terdiri dari 3 komponen yang saling

berhubungan, yaitu :

1. Komponen sistem aliran gas segar

2. Komponen sistem aliran udara respirasi

3. Komponen penghubung mesin anestesia-pasien

1. Komponen Sistem Aliran Gas Segar

Komponen ini terdiri dari: sumber gas, susunan perpipaan mulai dari tepat masukan gas

(inlet), dilengkapi dengan petunjuk aliran gas (flowmeter) dan satu atau dua buah alat

penguap (vaporizer), diakhiri dengan tempat keluar (outlet)

a. Sumber gas anestesia

Bisa berasal dari tabung gas yang merupakan satu kesatuan dengan mesin anestesia.

Atau bisa berasal dari sistem aliran gas sentral yang ada di rumah sakit yang terdiri

dari beberapa tabung dan beberapa jenis gas misalnya N2O, oksigen, udara dan CO2.

Mesin anestesia diatur sedemikian rupa bekerja pada tekanan 60-50 PSI (pound per

square inch) atau 3-4 atmosfir

b. Alat penunjuk aliran gas/ flowmeter

Berbentuk tabung gelas yang berskala dalam satuan liter atau ml/menit dan di

dalamnya terdapat indikator pengukur yang umumnya berbentuk bola atau rotameter.

Flowmeter dapat dibuka dengan cara memutar tombol pemutar kearah berlawanan

dengan arah jarum jam

c. Alat penguap (vaporizer)

Prinsip kerja alat ini berdasarkan pada sifat-sifat fisik zat cair dan uapnya atau

penguapannya, yaitu dilakukan dengan cara:

- Memperluas permukaan penguapan dilakukan dengan masang sumbu, membuat

aliran berkelok-kelok atau dengan memberikan gelembung-gelembung gas

melalui zat anestesia

- Mengatur ‘pintu’ aliran gas dengan cara memutar dial alat penguap sehingga

kadar zat anestesia yang keluar sesuai dengan pembukaan ‘pintu’ aliran gas yang

masuk melalui ke dalam ruang penguapan. Pada dial posisi ‘off’ maka pintu aliran

gas yang melalui ruang penguapan akan tertutup. Disamping itu kadar uap yang

Page 16: Mesin Anestesi Digunakan Oleh Ahli Anestesi Untuk Mendukung Pemberian Anestesi

keluar juga dipengaruhi oleh kecepatan aliran gas. Apabila aliran gas yang masuk

terlalu besar dan melebihi kecepatan penguapan maka kadar yang dikeluarkan

akan lebih rendah

- Mempertahankan suhu ruang penguapan dengan fasilitas khusus pada alat

penguap, seperti misalnya mempergunakan bahan tembaga sebagai bahan dari alat

penguap atau dengan memberi pelindung air (water jacket) sebagai isolator

sehingga suhu tak banyak berubah. Contoh klasik dari cara kerja ini adalah E.M.O

inhaler.

Penempatan alat penguap

- Bisa ditempatkan di luar atau di dalam sirkuit nafas, atau di antara flowmeter dan

lubang keluar

- Apabila menggunakan 2 vaporizer