Top Banner

of 18

Menulis Pesan Bisnis (Bagian 2)

Jan 05, 2016

Download

Documents

Materi Komunikasi Bisnis tentang Menulis Pesan Bisnis bagian 2.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MENULIS PESAN BISNIS

Kelompok 4:Andreas Jordan Paidotua / 1406629534Bodhiprajna / 1406629420Dany Akbar /1406629396Farahiyah Adzani Wardana / 1406629742Naila / 1406629654Safinah Muchsin / 1406629755Wike Vivi A. Gulo / 1406629793

Vokasi Universitas IndonesiaDepok 14 September 2015ii

ABSTRAKDalam menulis sebuah pesan bisnis akan lebih mudah dan lebih efisien apabil kita mempunyai prosedur yang sistematis dan mudah diikuti. Pada dasarnya menulis sebuah pesan mempunya 3 fase yaitu Prewriting, Writing, dan Revising. Pada saat hendak menulis (fase Writing), ada baiknya kita melakukan riset terlebih dahulu dengan topik yang akan dibahas dalam pesan tersebut. Lalu setelah meriset, kita mengelompokkan informasi yang kita dapat tersebut, lalu menuangkannya dalam pesan. Dibutuhkan pula teknik penulisan yang tepat agar pesan tersebut efisien seperti penggunaan kalimat aktif dan pasif, koheresi paragraf, penggunaan tanda baca dan lainnya.Kata kunci:menulis; efisien; prosedur; sistematis; Prewriting; Writing; Revising; riset; mengelompokkan; menuangkan; teknik; aktif; pasif; kohersi; tanda baca.

DAFTAR ISI

AbstrakiDaftar IsiiiBAB I. Pendahuluan1I.1 Latar Belakang1I.2 Tujuan Penulisan1BAB II. Isi2II.1 Mengumpulkan Informasi dengan Penyelidikan2II.2 Mengorganisasi Pesan Bisnis5II.3 Mengelompokkan ide-ide dalam pola6II.4 Menyusun Naskah (Composing Draft)7II.5 Kalimat Efektif8BAB III. Penutup15Kesimpulan15Daftar Pustakaiii

1

BAB I. PENDAHULUAN

I. 1LATAR BELAKANGPesan secara umum dapat diartikan setiap pemberitahuan (pikiran dan perasaan), kata, atau komunikasi baik secara lisan maupun tertulis yang dikirimkan dari satu orang ke orang lain.Onong Effendy, menyatakan bahwa pesan adalah: suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain (Effendy, 1989: 224).Pesan bisnis adalah suatu pesan atau surat yang digunakan oleh pengirim (source) untuk menyampaikan informasi yang tertulis maupun tidak tertulis, dalam penyelenggaraan kegitan bisnis yang diterima oleh orang ataupun organisasi (receiver). Oleh karena itu, dalam menulis pesan bisnis, kita harus bisa menyampaikan ide / gagasan dengan baik agar tidak terjadi salah pengertian dengan penerima pesan.Tetapi tidak jarang kita jumpai bahwa menulis sebuah pesan tidak didasari dengan dasar menulis yang baik dan tidak efektif.

I. 2TUJUAN PENULISANRingkasan ini disusun dengan tujuan :1. Mengaplikasikan fase ke 2 dari 3x3 Writing Process yaitu fase Writing2. Menjelaskan bagaimana menyusun data menjadi sebuah daftar3. Membandingkan pola langsung dan tidak langsung dari sebuah ide yang terorganisir4. Menyusun naskah pertama sebuah pesan dengan menghindari penggalan kata yang salah, tanda baca yang salah dan menggunakan kalimat aktif dan pasif secara efektif

BAB II. ISI

II. 1 MENGUMPULKAN INFORMASI DENGAN PENYELIDIKANSatu hal yang harus kita ketahui bawah menulis pesan bisnis berbeda dari yang sudah pernah kita lakukan. Dalam penulisan pesan (bukan menulis pesan bisnis), kita menulis lebih berfokus pada memperlihatkan pengetahuan kita dan mengekspresikan perasaan kita.Sebelum kita bisa memilih sebuah keputusan dalam bisnis dan menyampaikan keputusan tersebut baik dalam pesan tertulis maupun presentasi, kita harus mengumpulkan informasi dan menyusunnya terlebih dahulu. Ini merupakan salah satu fase dari 3 fase Writing Process, yaitu fase Writing. Melakukan penyelidikan / riset sebelum menulis sangatlah penting karena cara ini dapat memberikan kita informasi yang akurat dan dapat membantu kita dalam menyusun pesan tersebut. Untuk menghindari kegagalan dan ketidak-akuratan sebuah pesan, dalam melakukan penyelidikan / riset kita harus bisa menjawab pertanyaan berikut :1. Apa yang pembaca harus tahu dari topik ini?2. Apa yang pembaca mengerti dari topik pesan yang kita sampaikan?3. Bagaimana caranya agar kita dapat membuat pembaca mengerti dengan topik pesan yang kita sampaikan?4. Bagaimana apabila pembaca tidak dapat memahami topik pesan yang kita sampaikan?Ketika terdapat masalah dalam menulis sebuah pesan yang dikarenakan kurangnya informasi, kita dapat melakukan penyelidikan / riset. Kita dapat melakukan riset dengan 3 cara, yaitu :1. Formal Research Methods (Metode Riset Formal) Terkadang laporan bisnis yang panjang dan kompleks masalahnya membutuhkan riset yang sifatnya formal. Riset semacam ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, beberapa diantaranya yaitu :a. Access Electronically (Mengakses Perangkat Elektronik)Pada jaman sekarang banyak sekali informasi yang terdapat di Internet, CD, DVD, Database yang dapat diakses dari computer. b. Seach Manually (Mencari secara Manual)Cara ini dapat dilakukan seperti mencari referensi tentang topik tulisan kita di perpustakaan kampus atau perpustakaan Negara. Bahan referensi yang dapat kita cari secara manual diantaranya adalah ensiklopedia, buku buku referensi yang bersangkutan dengan topik pesan tersebut, kamus, majalah, jurnal artikel, koran, dan sebagainya.

c. Go to the Source (Mencari ke Sumber Langsung)Apabila kita ingin mendapatkan informasinya langsung dari pihak pertama (tidak melalui media seperti yang dijelaskan di point a. dan b.), maka kita harus menelusuri pemakainya. Misalnya apabila kita ingin melihat seberapa besar dampak dari suatu produk makanan apabila gula nya dikurangi hingga 60%, maka kita harus menanyai konsumen yang memakai produk tersebut dengan cara kuisioner, wawancara, focus group dan sebagainya.

d. Investigate Primary SourcesUntuk mengembangkan apa yang sudah dikemukakan pada point c, kita juga harus menelusuri narasumernya, yaitu produsen si pembuat produk makanan tersebut.

e. Conduct Scientific Experiments (Lakukan Percobaan Ilmiah) Sumber informasi lainnya adalah dengan melakukan sebuah percobaan secara ilmiah. Contoh: apabila sebuah perusahaan dapat menghasilkan produk sebanyak 1.000 unit dengan jumlah pekerja 100 (yang berarti secara rata rata 1 pekerja dapat menyelesaikan 10 unit). Apakah dengan 90 pekerja, produk yang dihasilkan lebih banyak atau lebih sedikit (secara rata rata 1 orang pekerja dapat menyelesaikan berapa unit). Hal ini tentu diperlukan sebuah percobaan, apabila dengan 90 pekerja, rata rata 1 orang pekerjanya dapat menyelesaikan 11 unit, berarti manajer bisa mendapatkan informasi bahwa lebih efektif dengan adanya 90 pekerja daripada 100 pekerja.

2. Informal Research Methods (Metode Riset Informal)Dalam aktivitas menulis pesan yang dilakukan secara rutin seperti e-mail, membuat memo, atau presentasi lisan, kita dapat mendapatkan informasi dengan melakukan riset secara informal (meriset fakta/data yang sudah ada). Ada beberapa cara dalam melakukan metode ini, yaitu :a. Lihat file yang sudah adab. Bicara dengan atasanc. Mewawancarai pembaca yang ditujukan untuk pesan tersebutd. Adakan survey secara Informal

3. Generating Ideas by Brainstorming (Mengembangkan Ide dengan Pengungkapan Pendapat)Salah satu metode yang popular dalam menyampaikan sebuah gagasan ialah Brainstorming dimana artinya dalam sebuah grup kita harus mengungkapkan pendapat yang valid disertai dengan argumen bukti yang kuat. Cara ini tentu akan memakan waktu dan tenaga yang banyak karena beberapa orang dalam grup tersebut harus disatukan terlebih dahulu pendapat mereka. Agar penyampaian pendapat dalam sebuah grup tersebut efisien, perlu diperhatikan beberapa hal seperti berikut:a. Tetapkan permasalahan dan buat sebuah agenda yang membahas secara garis besar topik permasalahan tersebutb. Buat sebuah batasan waktu agar dalam menyampaikan sebuah pendapat tidak terlalu lama / bertele telec. Dalam sebuah grup tentukan kuota ide yang harus dicapai, misal 100 ide. Tujuannya lebih ditekan kuantitasnya bukan kualitasnya. Setelah tercapai 100 ide, baru dipilih berdasarkan kualitasnyad. Berpikir dari sudut pandang laine. Mengklasifikasikan ide ide tersebut

II. 2 MENGORGANISASI PESAN BISNISSatu hal penting dalam mengatur sebuah pesan ialah mengelompokkan ide ide yang sejenis. Urutan kelompok ide ini nantinya akan membantu pembaca untuk mengerti pesan tersebut dan dapat melihat dari sudut pandang si penulis. Tidak adanya pengelompokkan ide (seperti satu ide loncat jauh ke ide lainnya) tentu akan membuat pembaca merasa bingung dan tidak melihat adanya kesinambungan antar ide tersebut. Ada 2 teknik yang dapat digunakan untuk membantu mengelompokkan data, yaitu menggunakan List and Outlines. Selain itu terdapat tips untuk memudahkan teknik mengelompokkan data yaitu:1. Menentukan topik utama dalam judul2. Membagi topik menjadi 3 sampai 5 poin utama3. Membagi komponen-komponen menjadi subpoin-subpoin4. Berusaha untuk membuat komponen-komponen terpisah dengan yang lain (tidak saling tumpang tindih)5. Jangan meletakan suatu pokok atau nomor dibawah komponen utama6. Menggunakan detail, ilustrasi, dan bukti untuk mendukung subpoin-subpoinII. 3 MENGELOMPOKKAN IDE IDE DALAM POLA Dua khas pola dalam menyajikan ide kedalam sebuah pesan bisnis yaitu pola langsung dan pola tidak langsung. Perbedaan utama antara kedua pola adalah di mana gagasan utama ditempatkan. Dalam pola langsung, gagasan utama berada di kalimat pertama, diikuti oleh rincian, penjelasan, atau bukti. Dalam pola tidak langsung, gagasan utama mengikuti rincian, penjelasan, dan bukti (gagasan utama tidak berada di kalimat pertama). Pola yang anda pilih menentukan bagaimana penonton tersebut bereaksi terhadap pesan anda.Terdapat beberapa keuntungan dan kerugian dari pola langsung dan tidak langsung, yaitu:1. Keuntungan Strategi Langsung dan Tidak Langsunga. Strategi langsungi. Menghemat waktu pembacaii. Menyusun kerangka berfikir yag sesuaiiii. Menghindari frustasiiv. Penampilan seperti bisnisb. Strategi tidak langsungi. Menghargai perasaan pembacaii. Menguranfi reaksi negatifiii. Mendorong pendengaran yang sesungguhnya

2. Waktu Kegunaan strategi langsung dan tidak langsunga. Strategi langsung berguna ketikai. Penerima ingin menerima ide-ide baruii. Penerima mengharuskan tidak ada hal yang dapat dipelajari di topiciii. Pesanya rutin b. Strategi tidak langsung berguna ketikai. Penerima mungkin tergangguii. Penerima mungkin bermusuhaniii. Penerima harus dibujuk atau diajarkaniv. Pesan bersifat sensitive

II. 4 MENYUSUN NASKAH (COMPOSING DRAFT)Setelah meneliti topik pesan, mengorganisir data, dan memilih pola organisasi, langkah selanjutnya adalah mulai menulis. Kebanyakan penulis menggunakan komputer mereka hanya untuk komposisi sebuah pesan tertulis, padahal banyak cara komputer yang dapat membantu dan membuat pesan lebih baik secara tertulis, lisan, presentasi, maupun diinterpretasikan ke halaman Web. Beberapa penulis kesulitan untuk memulai menulis sebuah pesan, terutama jika mereka tidak memiliki latar belakang pendidikan. Mengelompokkan ide dengan pola tentu akan sangat membantu penulis dalam menyusun sebuah pesan. Pekerjaan ini akan lebih mudah jika Anda memiliki lingkungan yang tenang dan bisa berkonsentrasi. Apabila ingin menulis pesan dengan baik, harus dimulai dengan menyisihkan waktu tertentu (tidak terganggu oleh kerjaan, panggilan, tamu, atau gangguan lainnya).

II. 5 KALIMAT EFEKTIFDalam menulis sebuah isi pesan, kita harus bisa melihat komposisi kalimat tersebut / tatabahasa. Walaupun kita sudah sering menggunakan bahasa sehari hari, tetapi belum tentu kita bisa menuangkan bahasa tersebut secara efektif dan tepat dalam menyampaikan ide dan gagasan kita. Oleh karena itu, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti berikut :1. Keterangan tak Terkait dan Salah Penempatan KataKeterangan memang bukan suatu hal yang dinilai wajib dalam suatu kalimat, tetapi keterangan sangat diperlukan karena keberadaannya menjelaskan kata-kata sebelumnya. Untuk membuat kalimat efektif diperlukan tiga unsur yaitu, subyek, predikat, dan keterangan. Untuk itu kita harus mengetahui bagaimana cara menulis keterangan dengan sebaik-baiknya agar dapat dengan mudah dimengerti dan tidak menjadi lebih ambigu.Keterangan harus ditempatkan setepat-tepatnya dan seterang-terangnya dalam kalimat sehingga sama sekali tidak mengganggu pemahaman. Keterangan yang dimaksud disini mencakup atribut, opsisi, adverbial, dalam bahasa Inggris disebut modifer.Berikut adalah contoh kesalahan-kesalahan keterangan dan solusinya:a. Keterangan Tak TerkaitTidak efektif: Dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya hutang-hutangnya dapat dilunasi.Efektif: Karena dapat menyusun anggaran belanjanya dengan cermat, akhirnya ia dapat melunasi semua hutangnya.

b. Keterangan Salah PenempatanTidak efektif: Dalam keramaian serupa itu, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda-muda, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun.Efektif: Dalam keramaian serupa itu, yang jarang terjadi sekali dalam lima tahun, merekapun tidak mau kalah dengan yang muda-muda.

2. Kalimat Efektif yang Memperhatikan PararelismePararelisme (kesejajaran) adalah penggunaan bentuk gramatikal yang sama untuk unsur-unsur yang sama fungsinya. Jika sebuah pikirannya dinyatakan dengan frase, maka pikiran-pikiran lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan frase. Jika satu gagasan dinyatakan dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk Me- di- dan sebagainya, maka gagasan lain yang sejajar harus dinyatakan pula dengan kata benda verbal atau kata kerja bentuk me- di- dan sebagainya. Upaya-upaya untuk berhemat kata antara lain:a. Menghilangkan subjek yang tidak diperlukan.b. Menghindari pemakaian superordinat dan hiponim bersama-sama.c. Menjatukan pemakaian kata depan dari dan daripada yang tidak perlu.d. Menghindari penguraian kata yang tidak perlu.e. Menghilangkan kata-kata pembalut seperti, fakta, faktor, unsur yang sebenarnya tidak perlu.f. Menghilangkan pleonasme.

Berikut adalah contoh kalimat yang salah dengan tidak memperhatikan pararelisme dan solusi nya:a. Tidak Efektif : Kami senang untuk merekomendasikan Ellis karena dia memiliki ketulusan, dia terpercaya, dan dia bekerja dengan ketekunanEfektif : Kami senang untuk merekomendasikan Ellis karena dia tulus, handal, dan rajin.b. Tidak Efektif : Sistem manajemen pengetahuan kita berfokus pada pengumpulan, tempat penyimpanan, dan berbagi praktik terbaik.Efektif : Sistem manajemen pengetahuan kita berfokus pada pengumpulan, penyimpanan, dan berbagi praktik terbaik.

3. Koheresi ParagrafSuatu paragraf dikatakan koheren, apabila ada kekompakan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kalimat-kalimatnya memiliki hubungan timbal balik serta secara bersama-sama membahas satu gagasan utama. Tidak dijumpai satu pun kalimat yang menyimpang dari gagasan utama ataupun loncatan-loncatan pikiran yang membingungkan.

Ciri ciri paragraph yang koheresi :a. Mempertahankan gagasan utamab. Kalimat saling berhubunganc. Menggunakan kata gantid. Terdapat kalimat transisi (dari satu ide ke ide lainnya terdapat kalimat penghubung)

Contoh dari paragraf yang tidak koheresi:Buku merupakan investasi masa depan. Buku adalah jendela ilmu pengetahuan yang bisa membuka cakrawala seseorang. Dibanding media pembelajaran audiovisual, buku lebih mampu mengembangkan daya kreativitas dan imajinasi anak-anak karena membuat otak lebih aktif mengasosiasikan simbol dengan makna.Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat. Namun demikian, minat dan kemampuan mambaca tidak akan tumbuh secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan pembiasaan. Menciptakan generasi literat membutuhkan proses dan sarana yang kondusif.

Paragraf di atas dikatakan tidak koheren karena terdapat satu kalimat yang melenceng dari gagasan utamanya yaitu Radio adalah media alat elektronik yang banyak didengar di masyarakat.

4. Kalimat Aktif dan Kalimat Pasifa. Kalimat AktifKalimat aktif adalah kalimat yang subyeknya melakukan atau melaksanakan pekerjaan. Kalimat aktif disebut juga kalimat tindak atau kalimat subyek.Jadi dalam kalimat aktif unsur subyeknya menjadi pelaku perbuatan dan unsur predikatnya menyatakan perbuatan.

Ciri ciri kalimat aktif :i. Subyeknya melakukan pekerjaan (Contoh : Budi mandi di kamar mandi)ii. Predikatnya berupa kata kerja berawalan me- , ber-, dan memper-i serta memper-kan beserta variasinya atau kata kerja aus. (kata kerja yang tidak memerlukan Objek). Contoh : Budi menggambar pemandangan.

b. Kalimat PasifKalimat pasif adalah kalimat yang subyeknya dikenai pekerjaan. Kalimat pasif disebut juga kalimat tanggap atau kalimat obyek.Jadi dalam kalimat pasif unsur subyeknya menderita dari perbuatan yang tersebut dalam unsur predikatnya. Contoh : Buku itu telah dibaca oleh adik.Ciri ciri kalimat pasif :i. Subyek kalimat dikenai tindakan atau perbuatan yang dinyatakan predikat.ii. Predikat kalimat pasif berupa kata kerja yang berimbuhan di- , di-kan, ter-kan, ke-, ter- atau kata kerja bentuk persona.

5.EmphasisEmphasis adalah penekanan kepada area terkecil yang bisa dikenal pembaca. Emphasis berarti menghilangkan detail-detail yang walaupun bernilai informasi penting, tapi tidak akan diproses bagian visual dari otak kita. Yang diberi penekanan adalah bagian paling unik yang mampu diingat pembaca dalam sekejap.Ada beberapa cara untuk membuat kalimat emphasis atau memberi penekanan pada sebuah kalimat:a. Dengan meletakkan sesuatu sebelum subjek kalimat.Contoh: Pada awalnya, saya tidak percaya, tetapi kemudian saya percaya.

b.Dengan meletakkan frasa di depan kalimat.Contoh: Ini tidak cocok. Mungkin kamu perlu coba setelan lain.

c.Dengan inversi (inversion), yaitu membalikkan struktur kalimat. Adverbial ditaruh di depan kalimat, bukan di belakang.Contoh: Bentuk awal : Vas itu ada di atas meja.Bentuk inversi : Di atas meja ada vas. Bentuk awal : Mereka mengobrol di Yahoo Messenger.Bentuk inversi : Di Yahoo Messenger mereka mengobrol.

Perhatikan bahwa ada perbedaan contoh pertama dengan kedua, yang pertama adalah bentuk dengan kata kerja tempat dan gerakan. Dan yang kedua adalah selain kata kerja tersebut sehingga bentuknya menjadi berbeda. Contoh kata kerja tempat dan gerakan adalah datang, pergi, lompat, dan pindah.Contoh: Bentuk awal: Para tentara datang pada malam hari.Bentuk inversi : Pada malam hari datang para tentara.Bentuk ini tidak bisa digunakan pada kalimat berikut. Bentuk awal : Para tentara menembak pada malam hari.Bentuk inversi salah : Pada malam hari menembak para tentara.

d. Dengan menggunakan auxiliary dari kalimat itu. Bentuk lazim: Aku berharap kamu di sini.Bentuk penekanan: Aku sangat berharap kamu di sini. Bentuk lazim: Ia mengalahkan semua lawannya.Bentuk penekanan: Ia memang mengalahkan semua lawannya.

e.Dengan menggunakan lah dalam bentuk kalimat seperti berikut. Bentuk lazim : Aku menemukan teori baru itu.Bentuk penekanan : Akulah yang menemukan teori baru itu.

f. Dengan menjadikan sebuah kalimat SPOK menjadi subjek dalam bentuk seperti ini. Bentuk lazim : Merokok meningkatkan kemungkinan kena kanker.Bentuk penekanan : Hal yang meningkatkan kemungkinan kena kanker adalah merokok. Selain bahasa Indonesia, terdapat pula teknik pembentukkan kalimat emphasis dalam bentuk negatif dengan bahasa Inggris. Kalimat dengan emphasis negatif dapat kita perhatikan dalam contoh berikut:

a. Kita bisa menekankan not atau dengan bentuk nt.Contoh:I did not take your mobile.I didnt take your mobile.

b. Kita juga dapat menggunakan at all untuk menekankan pola negatif.Contoh:We dont like our news boss at all.In no time at all, the tour was over.Catatan: at all biasanya berada setelah klausa atau setelah frasa negatif

c. Ada beberapa frasa lain yang secara alami ditekankan pada pola negatif.Contoh:The event did not go well by any means.Im not in the least hungry.Her sons visits were far from frequent.

d. Kita dapat menggunakan kata absolutely sebelum no, nobody, nowhere dan sebagainyaContoh:There was absolutely nowhere to park.e. Kita dapat menggunakan whatever atau whatsoever setelah kata nothing atau none atau setelah no+nounContoh:Theres nothing whatever we can do about it.I have no symphaty whatsoever

f. Kata bantu should diletakan sebelum subjek youContoh:Under no circumstances should you travel alone (compare: You should not travel alone under any circumstances)

Never in my life have i seen such thingsOnly in summer is it hot enough to swim

g. Terkadang frasa not dapat diletakkan di depanContoh:Not until the following Monday was i able to see a doctor

h. Jika kata kerja dalam simple tense, kita menggunakan kata bantu doContoh:Seldom do we have any visitors. (compare: we seldom have any visitors)Only once did my attention wander

BAB III. PENUTUP

KESIMPULANDalam proses penyusunan pesan bisnis (fase 2: Writing) berkaitan sekali dengan keterampilan seseorang untuk menuangkan ide / gagasan seseorang kedalam sebuah teks dengan menerapkan aturan tata bahasa menjadi kalimat untuk membentuk wacana tertentu. Oleh karena itu, penting bagi penulis pesan untuk menghindari kesalahan tata bahasa yang tidak perlu. Komposisi yang tidak sesuai dapat mengubah arti kalimat dari arti sebenarnya dan menyebabkan ambiguitas. Sebuah kalimat yang baik harus memiliki kesatuan untuk menghindari rincian yang tidak relevan.Rincian berlebihan dalam satu kalimat biasanya mengganggu kesatuan kalimat. Untuk membuat kalimat berpadu (tetap bersama-sama), menghindari kesalahan paralelisme, keterangan tak terkait dan salah penempatan, perubahan yang membingungkan (suara, orang, suasana hati, atau tegang), pembagian kalimat, penempatan koma, dan menyatu atau kalimat bertumpukan. Selain keterampilan menulis, perlu diperhatikan dalam fase Writing diperlukan juga penyelidikan / riset tentang topik yang akan dibahas. Walaupun keterampilan menulis kita baik tetapi topik yang dibahas tidak saling berkaitan, pesan tersebut akan susah dimengerti oleh pembacaDAFTAR PUSTAKA

https://prastowogeka.wordpress.com/category/bahasa-indonesia/ (diakses pada tanggal 19 September 2015 pukul 23:42)http://inndori.blogspot.co.id/2013/06/kumunikasi-bisnis-proses-penulisan.html (diakses pada tanggal 19 September 2015 pukul 23:53)http://imronrosidistiba2.blogspot.co.id/ (diakses pada tanggal 20 September 2015 pukul 00:21)http://eclassid.blogspot.co.id/2014/07/pola-negatif-dengan-emphasis-dan.html (diakses pada tanggal 20 September 2015 pukul 18:21)http://www.geniusedukasi.com/membuat-kalimat-emphasis/ (diakses pada tanggal 20 September 2015 pukul 19:12)http://brainly.co.id/tugas/451781 (diakses pada tanggal 20 September 2015 pukul 19:15)http://darkoctober618.blogspot.co.id/2015/05/penggunaan-negative-emphasis.html (diakses pada tanggal 20 September 2015 pukul 19:18)Mary Ellen Guffey, D. L. (2011). Business Communication Process & Product 7th edition. South Western: Cengage Learning.