Top Banner
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG SIFAT - SIFAT BANGUN RUANG DENGAN MENERAPKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BALEREJO 01 KEBONSARI MADIUN TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Disusun Oleh : Farida Rahmawati NIM X7107028 SKRIPSI Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Jurusan Ilmu Pendidikan FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011
222

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

Mar 08, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

TENTANG SIFAT - SIFAT BANGUN RUANG DENGAN MENERAPKAN

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI BALEREJO 01 KEBONSARI MADIUN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Disusun Oleh :

Farida Rahmawati

NIM X7107028

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

TENTANG SIFAT - SIFAT BANGUN RUANG DENGAN MENERAPKAN

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA KELAS V

SD NEGERI BALEREJO 01 KEBONSARI MADIUN

TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Disusun Oleh :

Farida Rahmawati

NIM X7107028

SKRIPSI

Ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan

gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

Page 5: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Farida Rahmawati.MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR

KRITIS TENTANG SIFAT - SIFAT BANGUN RUANG DENGAN

MENERAPKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER PADA SISWA

KELAS V SD NEGERI BALEREJO 01 KEBONSARI MADIUN TAHUN

PELAJARAN 2010/2011.

Skripsi. Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

Maret Surakarta. 2011.

Kata kunci: Keterampilan Berpikir Kritis, Numbered Heads Together. Tujuan Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan berpikir

kritis tentang sifat – sifat bangun ruang dengan menerapkan tipe numbered heads

together pada siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 tahun pelajaran 2010/2011.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Subyek yang digunakan dalam

penelitian ini adalah guru dan siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 dengan

jumlah siswa 21. Bentuk pendekatan yang digunakan adalah deskriptif kualitatif.

Data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif yang berupa hasil

tes, observasi, wawancara dan dokumentasi. Adapun teknik pengumpulan data

yang dilakukan meliputi wawancara, observasi, tes dan dokumentasi. Teknik

validitas data yang digunakan adalah triangulasi. Pada penelitian ini teknik

analisis data yang digunakan adalah diskriptif interaktif. Data diolah sejak

tindakan pembelajaran dilaksanakan dan dikembangkan selama proses

pembelajaran berlangsung. Strategi yang digunakan adalah strategi tindakan kelas.

Prosedur penelitian ini terdiri dari dua siklus setiap siklus mempunyai empat

tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi atau pengamatan kemudian

refleksi dan masing – masing siklusnya ada dua kali pertemuan. Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus dan pada setiap pertemuan diadakan tes awal, tes

proses dan post tes sehingga dapat diketahui ada tidaknya peningkatan

keterampilan berpikir kritis siswa tentang sifat – sifat bangun ruang pada pelajaran

Matematika dengan menerapkan tipe numbered heads together dalam

pembelajarannya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa

tentang sifat – sifat bangun ruang mengalami peningkatan, yaitu dari kondisi awal

nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai

rata – rata yang diperoleh pada siklus II adalah 84,09. Sebelum dilaksanakan

penelitian siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (66) sebanyak 8 siswa

(38,10%), pada siklus I siswa yang memperoleh nilai di atas KKM (66) sebanyak

15 siswa (71,42%), dan pada siklus II siswa yang memperoleh nilai di atas KKM

(66) sebanyak 18 siswa (85,71%). Berdasarkan hasil penelitian tersebut

menunjukkan bahwa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe numbered

heads together dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis tentang sifat –

Page 6: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

sifat bangun ruang siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kecamatan Kebonsari

Kabupaten Madiun.

ABSTRACT

Farida Rahmawati. IMPROVING CRITICAL THINKING SKILLS

ABOUT THE PROPERTIES OF GEOMETRY BY APPLYING NUMBERED

HEADS TOGETHER TYPE IN FIFTH GRADE STUDENTS OF PUBLIC

ELEMENTARY SCHOOL BALEREJO 01 KEBONSARI MADIUN

ACADEMIC YEAR 2010/2011.

Minithesis. Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education Sebelas Maret

University in Surakarta. 2011.

Key word: critical thinking skills, Numbered Heads Together.

The purpose of this research is to improve the ability to think critically

about the properties of geometry by applying a type of numbered heads together

in fifth grade students of public elementary school Balerejo 01 academic year

2010/2011.

The method used in this research is qualitative research with classroom action

research (CAR). The subjects used in this study were teachers and students of fifth

grade in Public Elementary School Balerejo 01 with the number of students 21.

Form approach is descriptive qualitative. Data obtained in the form of quantitative

data and qualitative data in the form of test results, observations, interviews and

documentation. The data collection techniques include interviews, observation,

testing and documentation. Validity of the technique used was triangulation of

data. In this research, data analysis technique used is descriptive interactive. Data

processed since the act of learning is implemented and developed during the

learning process takes place. The strategy used is the class action strategy. The

procedures for this study consisted of two cycles, each cycle has four stages:

planning, execution, observation and reflection - each cycle there are two

meetings. This research was conducted in two cycles and at each meeting held

initial test, processes test and post test so that can know whether or not there

increase students' critical thinking about the properties of geometry in math by

applying a type of numbered heads together in learning.

The results indicate that students' ability to think critically about the

properties of geometry has increased, from the condition before the action value -

average students to 45.86, on the first cycle value - average students to 68.90 and

the value - average obtained in cycle II is 84.09. Prior research conducted students

scoring above the KKM (66) by 8 students (38.10%), in the first cycle of students

scoring above the KKM (66) as many as 15 students (71.42%), and on the second

cycle students scoring above the KKM (66) as many as 18 students (85.71%).

Based on the results of these studies show that by applying cooperative learning

numbered heads together type to improve the skills of critical thinking about the

properties of geometry in fifth grade students of Public Elementary School

Balerejo 01 Sub District Kebonsari-Madiun City.

Page 7: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Barang siapa yang membawa kebaikan, maka ia memperoleh

(balasan) yang lebih baik darinya, sedang mereka itu adalah

orang-orang yang aman tenteram dari kejutan yang dahsyat pada

hari itu.

(An – Naml:89)

Nasib baik berpihak kepada yang jujur, santun, dan rajin.

Memperbaiki sikap adalah memperbaiki nasib.

(Mario Teguh)

Tidak akan ada puasnya jika menginginkan yang sempurna,

menjadi diri sendiri, melakukan yang terbaik dan selalu

bersyukur jauh lebih indah dan mengagumkan.

(Penulis)

Harus ada target dalam hidup agar dapat melangkah lebih pasti,

meskipun tidak semua yang kita inginkan dapat terwujud.

(Penulis)

Page 8: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

Page 9: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya yang tersusun ini dipersembahkan kepada :

Allah SWT, yang selalu memberikan Anugerah Terindah, Rahmat,

Taufiq dan Hidayah-Nya kepada setiap nafasku.

Bapak dan Ibundaku (Kusnudin & Suyatin) tercinta, yang tak

henti mendoakan, selalu sabar mendidik, dan memberikan segala

hal terbaik baik material maupun spiritual serta membuatku

mengerti bahwa setiap langkah hidupku sangat berharga.

Kakak – kakakku (Eny, Muna dan Tin) tersayang yang senantiasa

memberikan dukungan dan doa.

Semua guru dan dosen yang telah memberikan ilmunya sehingga

saya dapat menempuh dan menyelesaikan studi S1 ini.

Mas Rian yang selalu memberikan motivasi dan inspirasi.

Sahabat – sahabat terbaik yang selalu ada dan memberikan

semangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

Mahasiswa PGSD B ’07.

Page 10: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

FKIP UNS, almamater tercinta.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis dipanjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi untuk memenuhi

sebagian persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Skripsi dengan judul Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Tentang

Sifat-Sifat Bangun Ruang Dengan Menerapkan Tipe Numbered Heads Together

Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun Tahun Pelajaran

2010/2011 ini diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan.

Banyak hambatan dalam penulisan skripsi ini, namun berkat bantuan dari

berbagai pihak maka hambatan tersebut dapat diatasi. Oleh sebab itu pada

kesempatan yang baik ini penulis ucapkan terimakasih yang tulus kepada :

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan

dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Drs. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Drs. Hasan Mahfud, M.Pd. selaku Sekretaris Program Studi PGSD

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

5. Drs. Kuswadi, M.Ag. selaku Pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini.

6. M. Shaifuddin, M.Pd., M.Sn. selaku Pembimbing II yang telah

memberikan semangat dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

7. Prof. Dr. Retno Winarni, M,Pd. selaku Pembimbing Akademik yang

senantiasa memberikan motivasi.

8. Semua Dosen Program Studi PGSD UNS yang membimbing dan

mengarahkan penyelesaian penulisan skripsi ini.

Page 11: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

9. Keluarga besar SD Negeri Balerejo 01 Kecamatan Kebonsari Kabupaten

Madiun yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.

10. Semua pihak yang turut membantu dalam penulisan skripsi yang tidak

dapat disebut satu per satu.

Semoga kebaikan dari semua pihak tersebut mendapat imbalan dari Allah

SWT.

Disadari bahwa dalam skripsi ini masih terdapat kekurangan, namun

diharapkan skripsi ini dapat bermanfaat bagi perkembangan pengetahuan dan

dunia pendidikan guna mencapai tujuan pendidikan yang optimal.

Surakarta, April 2011

Penulis

Page 12: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..………………………………………………………… i

HALAMAN PENGAJUAN ………………………………………………….. ii

HALAMAN PERSETUJUAN ..………………………………………………...iii

HALAMAN PENGESAHAN ...………………………………………………….iv

ABSTRAK ………………………………………………………………………..v

ABSTRACT …………………………………………………………………... vi

MOTTO …………………………………………………………………….. vii

HALAMAN PERSEMBAHAN …………………………………………….. viii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………... ix

DAFTAR ISI ………………………………………………………………….. xi

DAFTAR GAMBAR ....…...…………………………………………………. xiv

DAFTAR TABEL …………………………………………………………… xv

DAFTAR GRAFIK …………………………………………………………… xvi

DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………………. xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ………………………………….…..1

B. Rumusan Masalah…………………………………….............3

C. Identifikasi Masalah.…………………………………………..3

D. Pembatasan Masalah ………………………………………….4

E. Tujuan Penelitian …………………………………...…….....4

F. Manfaat Penelitian ………………………………….………...5

BAB II LANDASAN TEORI

A. .................................................................................... Kajia

n Teori ………………………………………...…….…..7

1. ............................................................................... Pemb

elajaran Kooperatif………………...…………..

i

ii

iii

iv

v

vi

vii

viii

ix

xi

xiv

xv

xv

xvii

1

4

4

4

5

5

7

7

7

9

10

Page 13: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

a. ........................................................................... Kons

ep Dasar Pembelajaran Kooperatif …………

b. ........................................................................... Tujua

n Pembelajaran Kooperatif ..... ………………….....0

c. ........................................................................... Ciri-

ciri Pembelajaran Kooperatif ………………….....11

d. ........................................................................... Bent

uk-Bentuk Pembelajaran Kooperatif . …………....12

2. ............................................................................... Num

bered Heads Together ……………………...……….13

a. ........................................................................... Peng

ertian Numbered Heads Together …………….....13

b. ........................................................................... Tujua

n dan Manfaat Numbered

Heads Together………………………………………..14

c. ........................................................................... Lang

kah-Langkah Penerapan Numbered Heads

Together ………………………………………………15

3. ............................................................................... Keter

ampilan Berpikir Kritis . ……………………………19

a. Pengertian Keterampilan Berpikir Kritis …………….19

b. ........................................................................... Krakt

eristik Keterampilan Berpikir Kritis . …………...24

c. Indikator Keterampilan Berpikir Kritis …………….. 26

d. ........................................................................... Taha

pan Berpikir Kritis. ………………………………29

4. ............................................................................... Mate

ri Sifat- Sifat Bangun Ruang……………………….31

a. ........................................................................... Peng

ertian Bangun Ruang . ……………………………31

12

13

13

14

15

19

19

24

25

28

30

30

31

32

38

39

40

42

43

44

44

45

46

47

Page 14: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

b. ........................................................................... Jenis-

jenis Bangun Ruang…………………………….31

c. ........................................................................... Sifat-

sifat BangunRuang. .. …………………………….32

d. ........................................................................... Pener

apan Tipe Numbered Heads Together

dalam Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis

Pada Pembelajaran Matematika Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang ………………………….. 38

B. .................................................................................... Penel

itian Yang Relevan .. …………………………………...38

C. .................................................................................... Kera

ngka Berpikir . ………………………………………….41

D. .................................................................................... Hipot

esis Tindakan………………………………………….42

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. .................................................................................... Temp

at dan Waktu Penelitian ... ……………………………..43

B. .................................................................................... Suby

ek Penelitian . ………………………………………….44

C. .................................................................................... Pend

ekatan dan Jenis Penelitian .. …………………………..44

D. .................................................................................... Sumb

er Data .. ……………………………………………….45

E. ..................................................................................... Tekni

k pengumpulan Data ... ………………………………...46

F. ..................................................................................... Valid

itas data……………………………………………....48

G. .................................................................................... Tekni

k Analisis Data .. ………………………………………48

Page 15: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

H. .................................................................................... Indik

ator Kinerja .. …………………………………………..50

I. ...................................................................................... Prose

dur Penelitian .. ………………………………………...50

J. ..................................................................................... Instru

men Penelitian……………………………………….55

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ……………………………....56

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Tindakan Siklus I ……………………………………..60

2. Tindakan Siklus II……………………………………..71

C. Deskripsi Hasil Penelitian ………………………………...82

D. Pembahasan Hasil Penelitian ……………………………..90

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ……………………………………………….......91

B. Implikasi ………………………………………………….. 91

C. Saran ………………………………………………………..95

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………….97

LAMPIRAN-LAMPIRAN……………………………………………………..100

50

50

55

56

60

71

82

90

96

96

100

102

105

Page 16: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.a Kubus .............................................................................................. 32

Gambar 1.b Kubus II .......................................................................................... 35

Gambar 2. Balok .............................................................................................. 37

Gambar 3. Tabung ……………………………………………………………38

Gambar 4. Prisma tegak segiempat …………………………………………..38

Gambar 5. Limas segiempat ………………………………………………….38

Gambar 6. Limas segitiga …………………………………………………….39

Gambar 7. Kerucut ……………………………………………………………39

Gambar 8. Alur Kerangka Berpikir .................................................................. 42

Gambar 9. Spiral Penelitian Tindakan Kelas ................................................... 45

Gambar 10. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman………………….50

Gambar 11. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)……………………….…51

32

34

36

36

37

37

37

37

42

45

50

51

Page 17: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Aspek Keterampilan Berpikir Kritis .................................................... .6

Tabel 2. Rincian Waktu Penelitian ..................................................................... ..44

Tabel 3. Tabel Data Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Pada Kondisi Awal (Pra Siklus) .......................................................... ..59

Tabel 4. Tabel Data Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Pada Siklus I ........................................................................................ ..69

Tabel 5. Tabel Perkembangan Hasil Tes Pra Siklus dan Tes Siklus I Siswa

Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun ............................ ..70

Tabel 6. Tabel Data Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Pada Pra Siklus II ................................................................................ ..79

Tabel 7. Tabel Perkembangan Hasil Tes Pra Siklus dan Tes Siklus I Siswa

Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun ............................ ..80

Tabel 8. Tabel Perkembangan Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Pada Kondisi Awal (Pra Siklus), Siklus I dan Siklus II ...................... ..90

Tabel 9. Tabel Rata-rata Aktifitas Siswa dan Kinerja Guru Kelas V SD

Negeri Balerejo 01 Tentang Sifat-sifat Bangun Ruang ....................... ..92

26

44

59

69

70

79

80

90

93

Page 18: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Grafik Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Pada Kondisi Awal (Pra Siklus) .......................................................... ..60

Grafik 2. Grafik Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Pada Siklus I ........................................................................................ ..70

Grafik 3. Grafik Perkembangan Nilai Evaluasi Keterampilan Berpikir

Kritis Tentang Sifat-sifat Bangun Ruang Pada Pra Siklus dan

Siklus I Setelah Menerapkan NHT.........................................................71

Grafik 4. Grafik Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Pada Siklus II ...................................................................................... ..80

Grafik 5. Grafik Perkembangan Nilai Evaluasi Keterampilan Berpikir

Kritis Tentang Sifat-sifat Bangun Ruang Pada Siklus I dan

Siklus II Setelah Menerapkan NHT......................................................

Grafik 6. Grafik Peningkatan Nilai Terendah Keterampilan Berpikir Kritis

Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri

Balerejo 01 Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II ..............................

Grfik 7. Grafik Peningkatan Nilai Tertinggi Keterampilan Berpikir Kritis

Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri

Balerejo 01 Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II ..............................

Grafik 8. Grafik Peningkatan Nilai Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kritis

Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri

Balerejo 01 Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II…………………..

Grafik 9. Grafik Peningkatan Prosentase Nilai Ketuntasan Klasikal

60

70

71

80

81

91

91

92

92

Page 19: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang

Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Sebelum Tindakan,

Siklus I, Siklus II……………………………………………………..

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Pedoman Wawancara Untuk Guru

Sebelum Penerapan NHT ............................................................... 100

Lampiran 2. Pedoman Wawancara Untuk Guru

Setelah Penerapan NHT ................................................................. 102

Lampiran 3. Silabus Matematika Kelas V ......................................................... 104

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I................................. 105

Lampiran 5. Pedoman Lembar Observasi Kegiatan Siswa ............................... 127

Lampiran 6. Lembar Observasi Kegiatan Siswa ................................................ 131

Lampiran 7. Lembar Observasi Kinerja Guru.................................................... 132

Lampiran 8. Tes Pra-Siklus ................................................................................ 135

Lampiran 9. LKS I ............................................................................................. 137

Lampiran 10. Tugas Individu I............................................................................ 139

Lampiran 11. LKS II ........................................................................................... 141

Lampiran 12. Tugas Individu II .......................................................................... 142

Lampiran 13. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II .............................. 143

Lampiran 14. LKS III .......................................................................................... 166

Lampiran 15. Tugas Individu III ......................................................................... 168

Lampiran 16. LKS IV ......................................................................................... 170

Lampiran 17. Tugas Individu IV ......................................................................... 171

Lampiran 18. Daftar Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Berdasarkan Nilai Tes Pada Kondisi Awal (Pra Siklus) ............ 171

Lampiran 19. Daftar Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Berdasarkan Nilai Tes Pada Siklus I .......................................... 173

Lampiran 20. Daftar Penilaian Keterampilan Berpikir Kritis Siswa

Berdasarkan Nilai Tes Pada Siklus II ......................................... 175

Lampiran 21. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V

105

107

109

110

132

136

137

140

142

144

146

147

148

171

173

175

176

177

178

180

182

Page 20: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

Dalam Pembelajaran Dengan Numbered Heads Together

Tentang Sifat – Sifat Bangun Ruang Pada Siklus I ....................177

Lampiran 22. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas V

Dalam Pembelajaran Dengan Numbered Heads Together

Tentang Sifat - Sifat Bangun Ruang Pada Siklus II...................

Lampiran 23. Hasil Observasi Kinerja Guru Dalam Pelajaran Matematika

Tentang Sifat - Sifat Bangun Ruang Dengan Menerapkan

NHT Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Kebonsari Kabupaten Madiun Pada Siklus I………………….…179

Lampiran 24. Hasil Observasi Kinerja Guru Dalam Pelajaran Matematika

Tentang Sifat - Sifat Bangun Ruang Dengan Menerapkan

NHT Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Kebonsari Kabupaten Madiun Pada Siklus II…………………....182

Lampiran 25. Daftar Nilai Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kritis

Siswa Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Berdasarkan Nilai Tes

Pada Pra Siklus, Siklus I, Siklus II........................................

Lampiran 26. Kisi- Kisi Soal....................................................................................

Lampiran 27. Dokumentasi (Foto).........................................................................

183

184

187

190

191

193

Page 21: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan sangat berperan penting untuk menciptakan kehidupan yang

cerdas, damai, terbuka, dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan

harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Kemajuan suatu bangsa hanya dapat dicapai melalui penataan pendidikan yang

baik. Untuk memenuhi tuntutan itu berbagai usaha telah dilakukan pemerintah dan

salah satunya adalah penyempurnaan kurikulum. Saat ini pemerintah sedang

menerapkan Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) sebagai

penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yang Berbasis Kompetensi (KBK).

Kurikulum Satuan Tingkat Pendidikan (KTSP) merupakan kurikulum

yang lebih membebaskan sekolah untuk mengembangkan sendiri perangkat

pembelajaran sesuai dengan kondisi wilayahnya masing-masing. Hal itu

ditunjukkan dengan adanya wewenang sekolah dalam hal ini guru untuk

menentukan sendiri indikator keberhasilan pencapaian kompetensi sesuai dengan

daerah dan kondisi siswa masing-masing sekolah. Inti dari Kurikulum Satuan

Tingkat Pendidikan (KTSP) sebenarnya sama dengan Kurikulum Berbasis

Kompetensi, yaitu guru hanya berperan sebagai fasilitator penyedia ”kondisi”

supaya proses belajar mengajar untuk memperoleh konsep yang benar dapat

berlangsung dengan baik. Akan tetapi keberhasilan siswa juga ditentukan oleh

kinerja guru yang mampu menciptakan pembelajaran yang inovatif dan menarik.

Oleh karena itu guru harus lebih kreatif memilih strategi pembelajaran termasuk

dalam memilih model pembelajaran.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengobservasi dan wawancara

dengan guru diketahui bahwa keterampilan berpikir kritis siswa kelas V SD

Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun terhadap pelajaran matematika tentang

sifat-sifat bangun ruang masih kurang. Pelajaran matematika tentang sifat-sifat

bangun ruang merupakan pelajaran yang menakutkan dan sulit, sehingga siswa

Page 22: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

merasa kurang percaya diri dan tidak mau berusaha. Hal tersebut tercermin dari

sikap siswa yang cenderung acuh dan sering tidak merespon apa yang

disampaikan guru, bahkan siswa cenderung menyembunyikan wajah agar tidak

ditunjuk oleh guru untuk mengerjakan di depan kelas tugas-tugas ataupun soal-

soal yang diberikan oleh guru. Sehingga siswa kurang memahami materi yang

disampaikan guru yaitu pada sifat-sifat bangun ruang. Jika hal ini tidak diperbaiki

maka siswa akan kesulitan dalam menghitung luas dan volume

pada bangun ruang. Keadaan tersebut tidak hanya dikarenakan oleh siswa tetapi

juga pada strategi pembelajaran yang digunakan guru. Guru belum menggunakan

model pembelajaran inovatif yang mampu menciptakan pembelajaran yang

menyenangkan dan merangsang berpikir kritis siswa pada sifat-sifat bangun

ruang. Hal ini berpengaruh terhadap hasil belajarnya, dimana secara umum hasil

belajar matematika tentang sifat-sifat bangun ruang kurang memuaskan. Keadaan

ini dapat dilihat dari hasil tes pra siklus (lampiran 18 halaman 177) dapat

diketahui yaitu siswa yang memperoleh nilai 0-10 ada 3 siswa, yang memperoleh

nilai 11-21 ada 2 siswa, yang mendapat nilai 22-32 ada 2 siswa, yang mendapat

nilai 33-43 ada 1 siswa, yang nilainya 44-54 ada 4 siswa, yang memperoleh nilai

55-65 ada 1 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai 66-76 ada 8 siswa. Dengan

demikian rata-rata nilai yang diperoleh sebesar 45,86. Siswa yang mendapat nilai

kurang dari KKM sebanyak 13 siswa atau 61,90% sedangkan siswa yang

mendapat nilai di atas KKM ada 8 siswa atau 38,10%. Berdasarkan hasil tes pra

siklus diketahui bahwa siswa belum sungguh-sungguh dalam mengerjakan tes

karena masih banyak siswa yang belum memahami materi, tidak teliti, belum

mampu menjelaskan, dan belum dapat membedakan ciri masing-masing bangun

ruang.

Untuk itu, dirasa perlu melakukan penelitian tindakan kelas, sebagai upaya

untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa pada matematika tentang

sifat-sifat bangun ruang melalui pembelajaran kooperatif, sehingga diharapkan

dapat berdampak pada peningkatan hasil belajar mereka.

Slavin (2010:4) menyatakan bahwa pembelajaran kooperatif bukanlah

gagasan baru dalam dunia pendidikan, tetapi sebelum masa belakangan ini,

Page 23: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

metode ini hanya digunakan oleh beberapa guru untuk tujuan-tujuan tertentu,

seperti tugas-tugas atau laporan kelompok tertentu. Namun demikian, penelitian

selama dua puluh tahun terakhir ini telah mengidentifikasikan metode

pembelajaran kooperatif yang dapat digunakan secara efektif pada setiap tingkatan

kelas dan untuk mengajarkan berbagai macam mata pelajaran.

Terdapat banyak metode atau tipe dalam pembelajaran kooperatif

diantaranya adalah Numbered Heads Together (NHT). Pemilihan ini didasarkan

atas hasil penelitian Lince, dkk (2001) dalam Kagan (2000) yang menyatakan

bahwa dari segi keterlibatan siswa maupun dari segi kemampuan akademik,

pembelajaran kooperatif dengan Numbered Heads Together (NHT) lebih baik

dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Numbered Heads Together

(NHT) ini dikembengkan oleh Spencer Kagan dkk pada tahun 1993. Struktur

Kagan menghendaki agar siswa bekerjasama saling tergantung pada kelompok-

kelompok kecil secara kooperatif jadi setiap anggota mempunyai peran penting,

berhasil tidaknya suatu kelompok tergantung dari masing-masing anggota. Kagan

(2000) secara garis besar menjelaskan bahwa metode NHT melibatkan siswa

dalam menelaah ulang bahan yang tercakup dalam suatu pembelajaran dan

memeriksa pemahaman siswa mengenai inti pelajaran yang telah mereka terima.

Metode atu tipe ini juga memiliki fungsi ganda yaitu untuk memberi penguatan

konsep dan mereview penguasaan materi yang dimiliki siswa sebelum tes.

Numbered head Together memiliki prosedur yang ditetapkan secara eksplisit

untuk memberi siswa lebih banyak waktu untuk berpikir, menjawab dan saling

membantu satu sama lain. Berdasarkan langkah-langkah pembelajaran tipe NHT

yang menekankan pada berpikir bersama dalam kelompok maka diharapakan akan

meningkatan keterampilan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan soal tentang

sifat-sifat bangun ruang.

Berdasarkan kelebihan-kelebihan Numbered Heads Together tersebut maka

dilakukan penelitian yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Berpikir

Kritis Tentang Sifat- Sifat Bangun Ruang Dengan Menerapkan Tipe

Numbered Heads Together Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Kebonsari Madiun Tahun Pelajaran 2010/2011”.

Page 24: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan di atas, maka

dapat dikemukakan rumusan masalah: “Dapatkah Penerapan Tipe Numbered

Heads Together Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat- Sifat

Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun

Tahun Pelajaran 2010/2011?”

C. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pada uraian latar belakang masalah diatas, dapat

diutarakan masih banyak permasalahan yang dihadapi dalam proses

pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang. Seperti masih

rendahnya nilai keterampilan berpikir kritis siswa dalam materi sifat-sifat bangun

ruang. Keberhasila pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang

tidak hanya ditentukan oleh keterampilan siswa dalam mengembangkan

keterampilan berpikir secara kritis dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar, tetapi juga ditentukan oleh kemampuan guru atau kinerja guru.

Kurangnya keterampilan berpikir dan keaktifan siswa dalam matematika pada

materi sifat-sifat bangun ruang terjadi karena dalam pembelajaran guru cenderung

menggunakan model pembelajaran yang monoton dalam menyampaikan materi.

Dengan penerapan model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Heads

Together diharapkan dapat mengatasi permasalahan tersebut.

D. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah diperlukan agar penelitian lebih efektif, efisien,

terarah dan dapat dikaji lebih mendalam. Adapun hal-hal yang membatasi

dalam penelitian adalah sebagai berikut:

1. Rancangan pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang

yang akan diterapkan adalah model pembelajaran kooperatif dengan

Page 25: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

penerapan tipe numbered heads together dengan langkah – langkah :

pembentukan kelompok, numbering (penomoran), questioning (pemberian

pertanyaan), heads together (berpikir bersama), answering (pemberian

jawaban).

2. Materi sifat-sifat bangun ruang (prisma tegak, limas, kerucut, tabung) yang

dipelajari yaitu berdasarkan titik sudut, rusuk, dan sisi. Kemudian

menggambar masing-masing bangun berdasarkan sifat-sifatnya yang telah

dipelajari.

3. Keterampilan berpikir kritis dilihat dari kemampuan siswa dalam

menyelesaikan soal pada post tes setelah mengikuti langkah-langkah

pembelajarn tipe numbered heads together. Dengan Indikator keberhasilan :

1. Mampu mengidentifikasi.

2. Teliti dan tepat waktu dalam menyelesaikan soal.

3. Akurat atau benar, lengkap dan jelas.

4. Mampu membedakan.

5. Mampu memberikan alasan yang tepat.

6. Mampu menggambar.

7. Mampu menyimpulkan.

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang dijelaskan di atas,

maka penelitian yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk meningkatkan

keterampilan berpikir kritis tentang sifat- sifat bangun ruang dengan menerapkan

tipe numbered heads together pada siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01

Kebonsari Madiun tahun pelajaran 2010/2011.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Digunakan sebagai model pembelajaran alternatif dalam pelajaran

Matematika yang berkaitan dengan pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang

dan menambah wawasan baru mengoptimalkan keterampilan berpikir kritis

Page 26: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

Matematika melalui model pembelajaran koooperatif tipe NHT (Numbered

Heads Together).

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1. Guru lebih profesional dalam

menjalankan tugas sehingga dapat meningkatkan kualitas pembelajaran.

2. Memberikan masukan yang

berharga dalam proses pembelajaran Matematika terutama pada materi

sifat-sifat bangun ruang.

3. Sebagai masukan bagi guru untuk

melibatkan siswa secara aktif sehingga berdampak pada meningkatnya

kualitas pembelajaran.

4. Memberikan informasi bagi guru

untuk menentukan dan memanfaatkan model dan metode pembelajaran

yang tepat demi meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam

menyelesaikan masalah.

2. Bagi Siswa

1. Dapat memberikan pengalaman

baru dalam hal memecahkan masalah pembelajaran yang dialami

khususnya mata pelajaran matematika tentang sifat-sifat bangun ruang.

2. Penerapan Tipe Numbered Heads

Together diharapkan dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis

siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun Tahun Ajaran

2010 – 2011. Khususnya mata pelajaran matematika pada materi sifat-

sifat bangun ruang.

3. Bagi Peneliti

1. Peneliti lebih profesional dalam

melakukan penelitian terutama yang terkait dengan penelitian tentang

strategi pembelajaran.

Page 27: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

2. Hasil penelitian ini dapat

dijadikan informasi tambahan untuk melakukan penelitian yang sejenis

dalam lingkup yang lebih luas

4. Bagi Sekolah atau Lembaga

1. Memberikan gambaran tentang

kondisi siswa kelas V di SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun

Tahun Ajaran 2010 – 2011.

2. Memberikan tambahan referensi

untuk pengembangan sekolah lebih lanjut.

Page 28: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pembelajaran Kooperatif

a. Konsep Dasar Pembelajaran Kooperatif

Menurut Dahlan (1990) dalam Isjoni (2009: 72), model mengajar dapat

diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam menyusun

kurikulum, mengatur materi pelajaran dan pemberi petunjuk kepada pengajar

di kelas. Gagne (1985) dalam Isjoni (2009: 72) mengartikan pembelajaran

sebagai, “An active process and suggests that teaching involves facilitating

active mental process by students.” Artinya bahwa, dalam proses

pembelajaran sisa berada dalam posisi proses mental yang atif, dan guru

berfungsi menkondisikan terjadinya pembelajaran. Dalam penerapanya model

pembelajaran harus sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk model yang tepat

maka perlu diperhatikan relevansinya dengan pencapaian tujuan. Kemudian

Joyce dan Weil (1980) dalam Rusman (2010:133) berpendapat bahwa model

pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk

membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang

bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang

lain.

Salah satu model pembelajaran yang berkembang saat ini adalah model

pembelajaran kooperatif. Pembelajaran ini menggunakan kelompok-kelompok

kecil sehingga siswa-siswa saling bekerja sama untuk mencapai tujuan

pembelajaran. Siswa dalam kelompok kooperatif belajar diskusi, saling

membantu dan mngajak satu sama lain untuk mengatasi masalah belajar.

Pembelajaran kooperatif mengkondisikan siswa untuk aktif dan saling

memberi dukungan dalam kerja kelompok untuk menuntaskan masalah dalam

belajar.

Page 29: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

Pembelajaran kooperatif atau Cooperative Learning merupakan bentuk

pembelajaran dengan cara siswa belajar dan bekerja dalam kelompok-

kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya terdiri dari empat sampai

enam orang dengan struktur kelompok yang bersifat heterogen

(Rusman,2010:202).

Model pembelajaran kooperatif banyak digunakan untuk mewujudkan

kegiatan belajar mengajar yang berpusat kepada siswa (student center),

terutama untuk mengatasi permasalahan yang ditemukan guru dalam

mengaktifkan siswa yang tidak dapat bekerja sama dengan orang lain, siswa

yang agresif dan tidak peduli pada orang lain. Model pembelajaran ini terbukti

dapat digunakan dalam berbagai mata pelajaran dan berbagai usia. Dalam

melaksanakan proses belajar mengajar guru tidak lagi mendominasi seperti

lazimnya pada saat ini, sehingga siswa dituntut untuk berbagi informasi

dengan siswa lainnya dan saling belajar mengajar dengan siswa lainya.

Robert E. Slavin (2008:8) mengemukakan inti dari pembelajaran

kooperatif yaitu,” Dalam metode pembelajaran kooperatif, para siswa akan

duduk bersama dalam kelompok yang beranggotakan empat orang untuk

menguasai materi yang disampaikan oleh guru.”

Menurut Isjoni (2009:20) pembelajaran kooperatif di definisikan

sebagai suatu pendekatan mengajar dimana murid bekerja sama diantara satu

sama lain dalam kelompok belajar yang kecil untuk menyelesaikan tugas

individu atau kelompok yang diberikan oleh guru.

Menurut Nurulhayati (2002) dalam Rusman (2010: 203), pembelajaran

kooperatif adalah strategi pembelajaran yang melibatkan partisipasi siswa

dalam suatu kelompok kecil untuk saling berinteraksi.

Berkenaan dengan pengelompokan siswa dapat ditentukan berdasarkan

atas : 1) minat dan bakat siswa, 2) latar belakang kemampuan siswa, 3)

perpaduan antara minat dan bakat siswa dan latar kemampuan siswa (Rusman,

2010:204).

Dalam pembelajaran guru harus memahami model pembelajaran agar

dapat melaksanakan pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan hasil

Page 30: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

pembelajaran. Dalam penerapanya, model pembelajaran harus diterapkan

sesuai dengan kebutuhan siswa, karena masing-masing model pembelajaran

memiliki tujuan, prinsip, dan tekanan utama yang berbeda-beda.

Dari beberapa pengertian tentang pembelajaran kooperatif di atas dapat

peneliti simpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model

pembelajaran dimana sistam belajar dan bekerja secara kelompok-kelompok

kecil yang berjumlah 4-6 orang secara kolaboratif bekerjasama diantara satu

sama lain dalam kelompok belajar yang kecil untuk menyelesaikan tugas

individu atau kelompok yang diberikan oleh guru. Dengan tujuan menciptakan

pendekatan pembelajaran yang berhasil yang mengintegrasikan ketrampilan

sosial yang bersifat akademik, humuanistik dan demokratis yang disesuaikan

dengan kemampuan siswa dan lingkungannya. sehingga merangsang siswa

lebih bergairah dalam belajar.

b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif membutuhkan

partisipasi dan kerja sama dalam kelompok. Pembelajaran kooperatif

dapat meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibat-

akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar

kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam

bidang akademik dan meningkatkan rasa harga diri (Slavin, 2005:4-5).

Pada dasarnya model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk

mencapai setidak-tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum

Ibrahim, et al. (2000) dalam (Isjoni, 2009: 39) yaitu:

1) Hasil Belajar Akademik

Dalam pembelajaran kooperatif mencakup beragam tujuan sosial,

juga memperbaiki hasil belajar siswa atau tugas-tugas akademik penting

lainya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam

membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model

telah menunjukan, modal stuktur penghargaan kooperatif telah dapat

meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma

yang berhubungan dengan hasil belajar.

Page 31: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

2) Penerimaan Terhadap Perbedaan Individu

Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan

secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya kelas

sosial, kemampuan dan ketidakmampuanya. Pembelajaran kooperatif

memberi peluang kepada siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi

untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas-tugas akademik dan

melalui sruktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai

satu sama lain.

Dalam pembelajaran kooperatif guru berperan sebagai

fasilitator. Guru bertanggung jawab untuk mengembangkan

kemampuan siswa, karena itu perbedaan-perbedaan yang ada di

dalam kelas diusahakan tida menghambat dalam mewujudkan

interaksi sosial yang efektif diantara siswa. Hubungan persahabatan

antara beberapa orang siswa dapat dimanfaatkan dalam proses

belajar mengajar. (Isjoni, 2009: 41)

3) Pengembangan Ketrampilan Sosial

Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah

mengajarkan kepada siswa ketrampilan bekerjasama dan kolaborasi.

Ketrampilan ini amat penting dimiliki siswa sebagai warga

masyarakat, bangsa dan negara, karena mengingat kenyataan yang

dialami bangsa ini dalam mengatasi masalah- masalah sosial yang

semakin kompleks, serta tantangan bagi para peserta didik supaya

mampu dalam menghadapi persaingan global dan memenangkan

persaingan tersebut. (Isjoni, 2009: 41).

Era global ditandai dengan persaingan dan kerja sama di segala

aspek kehidupan mempersyratkan siswa memiliki ketrampilan sosial.

Kertampilan serta sikap positif sosial sebagai anggota masyarakat lokal

maupun global yang demokratis dapat dikembangkan lebih lanjut melalui

pembelajaran kooperatif. Dengan demikian peserta didik mendapatkan

makna dan manfaat praktis dari setiap proses pembelajaran tersebut.

c. Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif

Pada hakekatnya pembelajaran kooperatif sama dengan kerja

kelompok, oleh sebab itu banyak guru mengatakan tidak ada suatu yana aneh

dalam pebelajaran kooperatif, karena mereka menganggap telah biasa

Page 32: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

menggunakanya. Walaupun pembelajaran kooperatif terjadi dalam bentuk

kelompok, tetapi tidak setiap kerja kelompok disebut pembelajaran kooperatif.

Menurut Rusman (2010:208-209), ciri-ciri yang terjadi pada.

kebanyakan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran

kooperatif, adalah sebagai berikut:

1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan

materi belajarnya.

2) Kelompok dibentuk dan siswa yang memiliki kemampuan

tinggi,sedang, dan rendah

3) Bilamana mungkin, anggota kelompok berasal dari ras, budaya,

suku, jenis kelamin berbeda-beda.

4) Penghargaan lebih berorientasi kelompok ketimbang individu.

Roger dan David Johnson dalam Lie (2008:31-35) mengatakan tidak

semua kelompok bisa dianggap cooperative learning. Untuk mencapai hasil

yang maksimal, lima unsur model pembelajaran gotong royong harus

diterapkan, yaitu:

1) Saling ketergantungan positif, yaitu dalam pembelajaran kooperatif,

keberhasilan dalam penyelesaian tugas tergantung pada usaha yang

dilakukan oleh kelompok tersebut. Keberhasilan kerja kelompok

ditentukan oleh kinerja masing-masing anggota kelompok. Oleh karena

itu, semua anggota dalam kelompok akan merasakan saling

ketergantungan.

2) Tanggung jawab perseorangan, yaitu keberhasilan kelompok sangat

tergantung dari masing-masing anggota kelompoknya. Oleh karena itu,

setiap anggota kelompok mempunyai tugas dan tanggung jawab yang

harus dikerjakan dalam kelompok tersebut.

3) Tatap muka, yaitu memberikan kesempatan yang luas kepada setiap

anggota kelompok untuk bertatap muka melakukan interaksi dan diskusi

untuk saling memberi dan menerima informasi dari anggota kelompok

lain.

4) Partisipasi dan komunikasi, yaitu melatih siswa berpartisipasi aktif dan

berkomunikasi dalam kegiatan pembelajaran.

Page 33: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

5) Evaluasi proses kelompok, yaitu menjadwalkan waktu khusus bagi

kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama

mereka, agar selanjutnya bisa bekerja sama dengan lebih efektif.

Kemudian Isjoni (2009: 27) menyebutkan pembelajaran

kooperatif mempunyai ciri-ciri yaitu: a) setiap anggota memiliki peran,

b) terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa, c) setiap

anggota kelompok bertanggungjawab atas belajarnya dan juga teman-

teman sekelompoknya, d) guru membantu mengembangkan

ketrampila-ketrampilan interpersonal kelompok ,dan e) guru hanya

berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

d. Bentuk-Bentuk Pembelajaran Kooperatif

Menurut Isjoni (2009 : 73), dalam pembelajaran kooperatif

terdapat beberapa variasi model yang dapat diterapkan , yaitu :

1) Student Team Achievement Division (STAD)

2) Jigsaw

3) Teams Games Tournaments (TGT)

4) Group Investigation (GI)

5) Rotating Trio Exchange

6) Group Resume

Menurut Suyitno (2004: 37), pembelajaran kooperatif di bagi

kedalam tujuh tipe yaitu:

1) STAD (Student Teams Achievement Divisions).

2) TGT (Teams Games Tournament).

3) TAI (Teams Assisted Individualization).

4) Jigsaw I.

5) Jigsaw II.

6) CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition).

Robert E. Slavin (2010:11) mengemukakan ada lima metode

dalam pembelajaran kooperatif yaitu:

1) STAD (Student Team Achievement)

2) TGT (Team Game Tournament)

3) Jigsaw II (Teka-teki II)

4) CIRC (Cooperative Integrated Reading and Composition)

5) TAI (Team Accelerated Instruction).

Sedangkan menurut Agus Suprijono (2009:89), metode-metode

Pembelajaran Kooperatif yaitu:

1) Jigsaw

2) Think-Pair-Share

3) Numbered Heads Together

4) Group Investigation

5) Two Stay Two Stray

6) Make a Match

7) Listening Team

8) Inside-Outside Circle

Page 34: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

9) Bamboo Dancing

10) Point-Counter-Point

11) The Power of Two.

Dari definisi di atas mengandung pengertian bahwa dalam

pembelajaran kooperatif siswa belajar bersama, saling menyumbangkan

pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian hasil belajar secara

individu maupun kelompok. Berbeda dengan pendekatan konvensional,

tekanan utama pembelajaran kooperatif adalah ”belajar bersama”. Tujuan

dibentuknya kelompok kecil agar interaksi siswa menjadi maksimal dan

efektif. Namun demikian, belajar kelompok tidak selalu dapat digolongkan

sebagai pembelajaran kooperatif. Bila siswa dalam kelompok belajar tidak

saling menyumbangkan pikiran dan bertanggung jawab terhadap pencapaian

hasil belajar tersebut tidak dapat digolongkan sebagai pembelajaran

kooperatif. Dari berbagai bentuk atau tipe-tipe model pembelajaran kooperatif

yang telah dijelaskan di atas, peneliti memilih tipe numbered heads together

yang digunakan dalam proses pembelajaran yang akan dilaksanakan.

2. Numbered Heads Together

a. Pengertian Numbered Heads Together

Numbered Heads Together (NHT) adalah salah satu metode dalam

pembelajaran kooperatif. NHT merupakan metode yang dikembangkan oleh

Spencer Kagan (1992) dalam Anita Lie (2008:59). Teknik ini memberikan

kesempatan kepada siswa untuk saling membagikan ide-ide dan

mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga

mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja sama mereka. Teknik

ini bisa digunakan dalam semua mata pelajaran dan untuk semua tingkatan

usia anak didik (Anita Lie, 2008:59). Metode ini memiliki prosedur yang

ditetapkan secara eksplisit untuk memberi siswa lebih banyak waktu untuk

berpikir, menjawab, dan saling membantu satu sama lain, melibatkan siswa

lebih banyak dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan

mengecek pemahaman siswa terhadap isi pelajaran tersebut (Nurhadi,

Page 35: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

2003:37). Metode ini juga digunakan untuk memberi penguatan konsep dan

mereview pelajaran sebelum dilakukan tes. Metode ini memerlukan persiapan

dan dalam penyajiannnya haruslah dibuat semenarik mungkin sehingga siswa

dapat belajar dengan gembira.

Mengenai pengertian dari Numbered Heads Together juga

dijelaskan dalam http://www.teachervision.fen.com/groupwork/

cooperativelearning /48538.html: Numbered Heads Together is a

cooperative learning strategy that holds each student accountable for

learning the material. Students are placed in groups and each person is

given a number (from one to the maximum number in each group). The

teacher poses a question and students "put their heads together" to

figure out the answer. The teacher calls a specific number to respond as

spokes person for the group. By having students work together in a

group, this strategy ensures that each member knows the answer to

problems or questions asked by the teacher. Because no one knows

which number will be called, all team members must be prepared.

b. Tujuan dan Manfaat Numbered Heads Together

Ibrahim dalam (http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-

pembelajaran-nht-numbered-head-together/) mengemukakan tiga tujuan yang

hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :

1) Hasil belajar akademik stuktural

Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas- tugas akademik.

2) Pengakuan adanya keragaman

Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai

berbagai latar belakang.

3) Pengembangan keterampilan sosial

Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.

Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya,

menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja

dalam kelompok dan sebagainya.

Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT

terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren

dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :

1) Rasa harga diri menjadi lebih tinggi

Page 36: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Memperbaiki kehadiran

3) Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar

4) Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil

5) Konflik antara pribadi berkurang

6) Pemahaman yang lebih mendalam

7) Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi

8) Hasil belajar lebih tinggi.

c. Langkah - Langkah Penerapan Numbered Heads Together Dalam

Pembelajaran

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep

Kagen dalam Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :

1) Pembentukan kelompok

2) Diskusi masalah;

3) Tukar jawaban antar kelompok.

Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim

(2000: 29) menjadi enam langkah sebagai berikut :

Langkah 1. Persiapan.

Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan

membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang

sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Langkah 2. Pembentukan kelompok.

Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran

kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa

kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor

kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda.

Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar

belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain

itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test)

sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.

Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan.

Page 37: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket

atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS

atau masalah yang diberikan oleh guru.

Langkah 4. Diskusi masalah.

Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa

sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa

berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap

orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau

pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi,

dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban.

Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap

kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan

jawaban kepada siswa di kelas.

Langkah 6. Memberi kesimpulan.

Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan

yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

Adapun langkah-langkah pembelajaran dengan metode Numbered

Heads Together (NHT) menurut Nurhadi (2003) sebagai berikut:

1) Langkah 1- Penomoran (Numbering)

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok atau tim yang

beranggotakan 3 hingga 5 orang dan memberi mereka nomor sehingga

setiap siswa dalam tim tersebut mempunyai nomor yang berbeda-beda.

2) Langkah 2- Pengajuan pertanyaan (Questioning)

Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa. Pertanyaan dapat

bervariasi dari yang spesifik hingga bersifat umum.

3) Langkah 3-Berpikir bersama (Head Together)

Siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa

tiap anggota dalam timnya telah mengetahui jawaban tersebut.

Page 38: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

4) Langkah 4- Pemberian jawaban (Answering)

Guru menyebut salah satu nomor dan siswa dari tiap kelompok yang

bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk

seluruh kelas.

a) Guru secara random memilih kelompok mana yang harus menjawab

pertanyaan tersebut.

b) Siswa dari kelompok yang ditunjuk akan mengangkat tangan dan

berdiri untuk menjawab pertanyaan. Pada Setiap jawaban diusahakan

agar siswa tersebut tidak mendapat bantuan dari kelompokya

Menurut Spancer Kagan (1992) dalam Yatim Riyanto (2009:273)

langkah-langkah Numbered Heads together adalah:

1) Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok

mendapat nomor.

2) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya.

3) Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya/mengetahui jawabannya.

4) Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil

melaporkan hasil kerjasama mereka.

5) Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor yang

lain.

6) Kesimpulan.

Sedangkan menurut Agus Suprijono (2010:92), pembelajaran

dengan menggunakan metode Numbered Heads Together diawali

dengan Numbering. Kemudian Pembagian Kelompok, jumlah

kelompok menyesuaikan jumlah siswa dalam kelas. Tiap-tiap orang

dalam tiap-tiap kelompok diberi nomor. Setelah itu, guru

mengajukan beberapa pertanyaan. Pada kesempatan ini tiap-tiap

kelompok “Heads Together” berdiskusi memikirkan jawaban atas

pertanyaan dari guru. Langkah selanjutnya, guru memanggil peserta

didik yang memiliki nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok.

Mereka diberi kesempatan memberi jawaban atas pertanyaan yang

telah diterimanya dari guru. Hal itu dilakukan terus hingga semua

peserta didik mendapat giliran memaparkan jawaban atas

pertanyaan guru. Berdasarkan jawaban-jawaban itu guru dapat

mengembangkan diskusi lebih dalam, sehingga peserta didik dapat

menemukan jawaban pertanyaan itu sebagai pengetahuan yang utuh.

Page 39: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Dalam implementasinya, NHT (Numbered Heads Together) Guru

memberi tugas, kemudian hanya siswa benomor yang berhak menjawab

(mencegah dominasi siswa tertentu).

Kelebihan pembelajaran dengan Numbered Heads Together (NHT) ini

antara lain: dapat meningkatkan prestasi siswa, memperdalam pemahaman

siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap positif dan

kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa saling memiliki dan rasa percaya

diri serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan (Hill,2005) dalam

Triyana (2008).

Jadi dengan Metode Numbered Heads Together (NHT) ini, secara

tidak langsung siswa dilatih untuk saling berbagi informasi, mendengarkan

dengan sertamerta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa dapat

lebih produktif dalam pembelajaran.

Walaupun memiliki persamaan dengan metode pembelajaran lain,

Numbered Head Together (NHT) ini ditekankan pada struktur khusus yang

dapat mempengaruhi pola-pola interaksi siswa. Struktur tersebut

dikembangkan sebagai bahan alternatif dari struktur kelas tradisional seperti

mengacungkan tangan terlebih dahulu kemudian ditunjuk oleh guru untuk

menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini dapat

menimbulkan persaingan diantara siswa dan membuat kegaduhan di dalam

kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk

menjawab pertanyaan dari guru. Dengan metode NHT ini, suasana kegaduhan

seperti tersebut di atas tidak akan dijumpai karena siswa akan menjawab

pertanyaan ditunjuk langsung oleh guru berdasarkan pemanggilan nomor

siswa atau anggota secara acak.

Page 40: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3. Keterampilan Berpikir Kritis

a. Pengertian Keterampilan Berpikir Kritis

Dijelaskan dalam Kamus Bahasa Indonesia Online, keterampilan

adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas. Keterampilan bahasa adalah

kecakapan seseorang untuk memakai bahasa di menulis, membaca/ berbicara.

Sedangkan keterampilan tematis adalah kesanggupan pemakai bahasa untuk

menanggapi secara betul stimulus lisan atau tulisan, menggunakan pola

gramatikal dan kosakata secara tepat, menerjemahkan dari satu bahasa ke

bahasa lain, dsb. Keterampilan dan kemampuan memiliki arti yang sama yaitu

mengenai kesanggupan seseorang dalam menyelesaikan suatu tugas atau

permasalahan. Dalam penelitian ini yang menjadi pokok bahasan yaitu

mengenai keterampilan berpikir kritis siswa dalam pembelajaran pada materi

sifat-sifat bangun ruang.

Vincent Ruggiero (1988) dalam Johnson (2010:187) mengartikan

berpikir sebagai ”segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau

memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk

memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pemcapaian

makna”.

Dalam (http://supraptojielwongsolo.wordpress.com/2008/06/13/meng

gunakan-ketrampilan-berpikir-untuk-meningkatkan-mutupembelajaran/)

Keterampilan berpikir dapat didefinisikan sebagai proses kognitif yang

dipecah-pecah ke dalam langkah-langkah nyata yang kemudian digunakan

sebagai pedoman berpikir.

John Chafee (1994), Direktur Pusat Bahasa dan Pemikiran Kritis di

LaGuardi College, City University of New York (CUNY) dalam Johnson

(2010:187) menjelaskan bahwa berpikir sebagai ”sebuah proses aktif, teratur

dan penuh makna yang kita gunakan untuk memahami dunia”. Dia

mendefinisikan berpikir kritis sebagai berpikir untuk ”menyelidiki secara

sistematis proses berpikir itu sendiri”. Maksudnya tidak hanya memikirkan

dengan sengaja, tetapi juga meneliti bagaimana kita dan orang lain

menggunakan bukti dan logika.

Page 41: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Berpikir kritis adalah mode berpikir-mengenai hal, substansi atau apa

saja, di mana si pemikir meningkatkan kualitas pemikirannya dengan

menangani secara terampil struktur-struktur yang melekat dalam pemikiran

dan menerapkan standar-standar intelektual padanya (Paul,Fisher dan Nosich

1993 dalam Fisher 2009:4)

Menurut John Langrehr (2006:42) berpikir kritis meliputi penggunaan

kriteria yang relevan untuk menilai fitur informasi, seperti keakuratannya,

relevansinya, reliabilitas, konsistensi dan biasnya.

Ditegaskan Beyer (Filsaime, 2008: 56) bahwa berpikir kritis adalah

sebuah cara berpikir disiplin yang digunakan seseorang untuk mengevaluasi

validitas sesuatu (pernyataan-penyataan, ide-ide, argumen, dan penelitian).

Menurut Johnson (2010:183), berpikir kritis merupakan sebuah

proses yang terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental

seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk,

menganalisis asumsi, dan melakukan penelitian ilmiah. Berpikir kritis

adalah kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi.

Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk mengevaluasi secara

sistematis bobot pendapat pribadi dan pendapat orang lain.

Bloom (Filsaime, 2008 :74) mendaftar enam tingkatan berpikir kritis

dari tingkatan berpikir kritis yang paling sederhana sampai yang paling

kompleks. Daftar tersebut mulai dengan pengetahuan dan bergerak ke atas

menuju penguasaan, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Pendagogi

berpikir kritis selalu mengacu pada teori Bloom.

Menurut Bloom (Filsaime, 2008 :75) Seseorang harus menguasai satu

tingkatan berpikir sebelum dia bisa menuju ke tingkatan atas berikutnya.

Alasannya adalah kita tidak bisa meminta seseorang untuk mengevaluasi jika

dia tidak mengetahui, tidak memahaminya, tidak bisa menginterpretasikannya,

tidak bisa menerapkannya, dan tidak bisa menganalisanya.

“Berpikir kritis merupakan salah satu jenis berpikir konvergen, yaitu

menuju ke satu titik” (Supraptojiel, 2008: 2). Dan berpikir kritis dapat

dikatakan sama dengan ranah kognitif pada tingkat hapalan/pengetahuan (C1),

pemahaman (C2), penerapan (C3), dan analisis (C4) sesuai dengan pernyataan

berikut :

Page 42: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

In covergent thingking the correct answere to a problem or question

can be known in advance since it is fixed by the requirements of the subject

matter or the problem or both. Knowledge (C1), comprehension (C2),

application (C3), and Analysis (C4) can be regarded as convergent thinking

(Bloom et. al, 1971 :244).

Johnson (2010:185) mengungkapkan berpikir kritis adalah kemampuan

untuk mengatakan sesuatu dengan penuh percaya diri.

Menurut Halpern (Rudd et al, 2003:128) dalam

(http://fisikasmaonline.blogspot.com/2010/12/keterampilan-berpikikritis.html)

mendefinisikan critical thingking as „...the use of cognitive skills or strategies

that increase the probability of desirable outcome.‟

Sedangkan menurut Ennis (1996) dalam Fisher (2008:4), “Berpikir

kritis adalah pemikiran yang masuk akal dan reflektif yang berfokus untuk

memutuskan apa yang mesti dipercaya atau dilakukan.”

Menurut Halpen (1996) dalam (http://researchengines.com/1007

arief3.html) berpikir kritis adalah memberdayakan keterampilan atau strategi

kognitif dalam menentukan tujuan. Proses tersebut dilalui setelah menentukan

tujuan, mempertimbangkan, dan mengacu langsung kepada sasaran yang

merupakan bentuk berpikir yang perlu dikembangkan dalam rangka

memecahkan masalah, merumuskan kesimpulan, mengumpulkan berbagai

kemungkinan, dan membuat keputusan ketika menggunakan semua

keterampilan tersebut secara efektif dalam konteks dan tipe yang tepat.

Berpikir kritis juga merupakan kegiatan mengevaluasi-mempertimbangkan

kesimpulan yang akan diambil manakala menentukan beberapa faktor

pendukung untuk membuat keputusan. Berpikir kritis juga biasa disebut

directed thinking, sebab berpikir langsung kepada fokus yang akan dituju.

Tujuan berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang

mendalam. Pemahaman membuat kita mengerti maksud dibalik ide yang

mengarahkan hidup kita setiap hari (Johnson, 2010:185).

Maka dari itu Keterampilan berpikir dapat didefinisikan sebagai

proses kognitif yang dipecah-pecah ke dalam langkah-langkah nyata yang

Page 43: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

kemudian digunakan sebagai pedoman berpikir. Satu contoh keterampilan

berpikir adalah menarik kesimpulan (inferring), yang didefinisikan sebagai

kemampuan untuk menghubungkan berbagai petunjuk (clue) dan fakta atau

informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki untuk membuat suatu

prediksi hasil akhir yang terumuskan. Untuk mengajarkan keterampilan

berpikir menarik kesimpulan tersebut, pertama-tama proses kognitif inferring

harus dipecah ke dalam langkah-langkah sebagai berikut: (a) mengidentifikasi

pertanyaan atau fokus kesimpulan yang akan dibuat, (b) mengidentifikasi

fakta yang diketahui, (c) mengidentifikasi pengetahuan yang relevan yang

telah diketahui sebelumnya, dan (d) membuat perumusan prediksi hasil akhir.

Terdapat tiga istilah yang berkaitan dengan keterampilan berpikir,

yang sebenarnya cukup berbeda; yaitu berpikir tingkat tinggi (high level

thinking), berpikir kompleks (complex thinking), dan berpikir kritis (critical

thinking). Berpikir tingkat tinggi adalah operasi kognitif yang banyak

dibutuhkan pada proses-proses berpikir yang terjadi dalam short-term

memory. Jika dikaitkan dengan taksonomi Bloom, berpikir tingkat tinggi

meliputi evaluasi, sintesis, dan analisis. Berpikir kompleks adalah proses

kognitif yang melibatkan banyak tahapan atau bagian-bagian. Berpikir kritis

merupakan salah satu jenis berpikir yang konvergen, yaitu menuju ke satu

titik. Lawan dari berpikir kritis adalah berpikir kreatif, yaitu jenis berpikir

divergen, yang bersifat menyebar dari suatu titik.

Keterampilan berpikir kritis merupakan keterampilan yang sangat

esensial untuk kehidupan, pekerjaan, dan berfungsi efektif dalam semua aspek

kehidupan lainnya. Berpikir kritis telah lama menjadi tujuan pokok dalam

pendidikan sejak 1942.

Ketrampilan berpikir kritis merupakan salah satu modal dasar atau

modal intelektual yang sangat penting bagi setiap orang (Galbreath,1999;

Liliasari, 2002; Depdiknas, 2003; Trilling & Hood, 1999; Kubow, 2000) dan

merupakan bagian yang fundamental dari kematangan manusia (Penner 1995

dalam Liliasari, 2000). Oleh karena itu, pengembangan Ketrampilan berpikir

kritis menjadi sangat penting bagi siswa di setiap jenjang pendidikan.

Page 44: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Ketrampilan berpikir kritis menggunakan dasar berpikir menganalisis argumen

dan memunculkan wawasan terhadap tiap-tiap interpretasi untuk

mengembangkan pola penalaran yang kohesif dan logis, kemampuan

memahami asumsi, memformulasi masalah, melakukan deduksi dan induksi

serta mengambil keputusan yang tepat. Ketrampilan berpikir kritis adalah

potensi intelektual yang dapat dikembangkan melalui proses pembelajaran.

Setiap manusia memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang menjadi

pemikir yang kritis karena sesungguhnya kegiatan berpikir memiliki hubungan

dengan pola pengelolaan diri ( self organization ) yang ada pada setiap mahluk

di alam termasuk manusia sendiri (Liliasari, 2001; Johnson, 2000).

Berdasarkan pengertian-pengertian keterampilan berpikir kritis di atas

maka dapat dikatakan bahwa keterampilan berpikir kritis merupakan

keterampilan berpikir yang melibatkan proses kognitif dan mengajak siswa

untuk berpikir reflektif terhadap permasalahan.

Wilson (2000) dalam (http://muhfahroyin.blogspot.com/2009/01/

berpikir-kritis.html) mengemukakan beberapa alasan tentang perlunya

keterampilan berpikir kritis, yaitu:

1) Pengetahuan yang didasarkan pada hafalan telah didiskreditkan; individu

tidak akan dapat menyimpan ilmu pengetahuan dalam ingatan mereka

untuk penggunaan yang akan datang.

2) Informasi menyebar luas begitu pesat sehingga tiap individu

membutuhkan kemampuan yang dapat disalurkan agar mereka dapat

mengenali macam-macam permasalahan dalam konteks yang berbeda pada

waktu yang berbeda pula selama hidup mereka.

3) Kompleksitas pekerjaan modern menuntut adanya staf pemikir yang

mampu menunjukkan pemahaman dan membuat keputusan dalam dunia

kerja.

4) Masyarakat modern membutuhkan individu-individu untuk

menggabungkan informasi yang berasal dari berbagai sumber dan

membuat keputusan.

Page 45: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

b. Karakteristik Keterampilan Berpikir Kritis

Wade (1995) dalam (http://re-searchengines.com/1007arief3.html)

mengidentifikasi delapan karakteristik berpikir kritis, yakni meliputi:

1) Kegiatan merumuskan pertanyaan,

2) Membatasi permasalahan,

3) Menguji data-data,

4) Menganalisis berbagai pendapat dan bias,

5) Menghindari pertimbangan yang sangat emosional,

6) Menghindari penyederhanaan berlebihan,

7) Mempertimbangkan berbagai interpretasi, dan

8) Mentoleransi ambiguitas.

Karakteristik lain yang berhubungan dengan berpikir kritis, dijelaskan

Beyer (1995: 12-15) dalam (http://re-searchengines.com/1007arief3.html)

secara lengkap dalam buku Critical Thinking, yaitu:

1) Watak (dispositions)

Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis mempunyai sikap

skeptis, sangat terbuka, menghargai sebuah kejujuran, respek terhadap

berbagai data dan pendapat, respek terhadap kejelasan dan ketelitian,

mencari pandangan-pandangan lain yang berbeda, dan akan berubah sikap

ketika terdapat sebuah pendapat yang dianggapnya baik.

2) Kriteria (criteria)

Dalam berpikir kritis harus mempunyai sebuah kriteria atau patokan.

Untuk sampai ke arah sana maka harus menemukan sesuatu untuk

diputuskan atau dipercayai. Meskipun sebuah argumen dapat disusun dari

beberapa sumber pelajaran, namun akan mempunyai kriteria yang berbeda.

Apabila kita akan menerapkan standarisasi maka haruslah berdasarkan

kepada relevansi, keakuratan fakta-fakta, berlandaskan sumber yang

kredibel, teliti, tidak bias, bebas dari logika yang keliru, logika yang

konsisten, dan pertimbangan yang matang.

3) Argumen (argument)

Page 46: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Argumen adalah pernyataan atau proposisi yang dilandasi oleh data-data.

Keterampilan berpikir kritis akan meliputi kegiatan pengenalan, penilaian,

dan menyusun argumen.

4) Pertimbangan atau pemikiran (reasoning)

Yaitu kemampuan untuk merangkum kesimpulan dari satu atau beberapa

premis. Prosesnya akan meliputi kegiatan menguji hubungan antara

beberapa pernyataan atau data.

5) Sudut pandang (point of view)

Sudut pandang adalah cara memandang atau menafsirkan dunia ini, yang

akan menentukan konstruksi makna. Seseorang yang berpikir dengan kritis

akan memandang sebuah fenomena dari berbagai sudut pandang yang

berbeda.

6) Prosedur penerapan kriteria (procedures for applying criteria)

Prosedur penerapan berpikir kritis sangat kompleks dan prosedural.

Prosedur tersebut akan meliputi merumuskan permasalahan, menentukan

keputusan yang akan diambil, dan mengidentifikasi perkiraan-perkiraan.

c. Indikator Keterampilan Berpikir

Pada dasarnya keterampilan berpikir kritis (abilities) Ennis (Costa,

1985 : 54) dikembangkan menjadi indikator-indikator keterampilan berpikir

kritis yang terdiri dari lima kelompok besar yaitu:

1) Memberikan penjelasan sederhana (elementary clarification).

2) Membangun keterampilandasar (basic support).

3) Menyimpulkan (interference).

4) Memberikan penjelasan lebih lanjut (advanced clarification).

5) Mengatur strategi dan taktik (strategy and tactics).

Dari masing-masing kelompok keterampilan berpikir kritis di atas,

diuraikan lagi menjadi sub-keterampilan berpikir kritis dan masing-masing

indikatornya dituliskan dalam Tabel. 1 berikut:

Aspek Keterampilan Berpikir Kritis menurut Ennis

Page 47: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis Aspek

1. Memberikan

Penjelasan dasar

1. Memfokuskan

pertanyaan

a.Mengidentifikasi atau

memformulasikan suatu pertanyaan

b.Mengidentifikasi atau

memformulasikan kriteria jawaban

yang mungkin

c.Menjaga pikiran terhadap situasi

yang sedang dihadapi

2. Menganalisis

argument

a.Mengidentifikasi kesimpulan

b.Mengidentifikasi alasan yang

dinyatakan

c.Mengidentifikasi alasan yang tidak

dinyatakan

d.Mencari persamaan dan perbedaan

e.Mengidentifikasi dan menangani

ketidakrelevanan

f.Mencari struktur dari sebuah

pendapat/argumen

g.Meringkas

3. Bertanya dan

menjawab pertanyaan

klarifikasi dan

pertanyaan yang

menantang

a.Mengapa?

b.Apa yang menjadi alasan utama?

c.Apa yang kamu maksud dengan?

d.Apa yang menjadi contoh?

e.Apa yang bukan contoh?

f.Bagaiamana mengaplikasikan kasus

tersebut?

g.Apa yang menjadikan

perbedaannya?

h.Apa faktanya?

i.Apakah ini yang kamu katakan?

j.Apalagi yang akan kamu katakan

tentang itu?

2. Membangun

Keterampilan

dasar

4.Mempertimbangkan

apakah sumber dapat

dipercaya atau tidak?

a.Keahlian

b.Mengurangi konflik interest

c.Kesepakatan antar sumber

d.Reputasi

e.Menggunakan prosedur yang ada

f.Mengetahui resiko

g.Keterampilan memberikan alasan

h.Kebiasaan berhati-hati

5. Mengobservasi dan

mempertimbangkan

hasil observasi

a.Mengurangi praduga/menyangka

b.mempersingkat waktu antara

observasi dengan laporan

Page 48: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis Aspek

c.Laporan dilakukan oleh pengamat

sendiri

d.Mencatat hal-hal yang sangat

diperlukan

e.penguatan

f.Kemungkinan dalam penguatan

g.Kondisi akses yang baik

h.Kompeten dalam menggunakan

teknologi

i.Kepuasan pengamat atas kredibilitas

criteria

3.Menyimpulkan 6. Mendeduksi dan

mempertimbangkan

deduksi

a.Kelas logika

b.Mengkondisikan logika

c.Menginterpretasikan pernyataan

7. Menginduksi dan

mempertimbangkan

hasil induksi

a.Menggeneralisasi

b.Berhipotesis

8. Membuat dan

mengkaji nilai-nilai

hasil pertimbangan

a.Latar belakang fakta

b.Konsekuensi

c.Mengaplikasikan konsep ( prinsip-

prinsip, hukum dan asas)

d.Mempertimbangkan alternatif

e.Menyeimbangkan, menimbang dan

memutuskan

4. Membuat

penjelasan lebih

lanjut

9. Mendefinisikan

istilah dan

mempertimbangkan

definisi

Ada 3 dimensi:

a.Bentuk : sinonim, klarifikasi,

rentang, ekspresi yang sama,

operasional, contoh dan noncontoh

b. Strategi definisi

c. Konten (isi)

10 . Mengidentifikasi

asumsi

a.Alasan yang tidak dinyatakan

b.Asumsi yang diperlukan:

rekonstruksi argumen

5. Strategi dan

taktik

11. Memutuskan

suatu tindakan

a.Mendefisikan masalah

b.Memilih kriteria yang mungkin

sebagai solusi permasalahan

c.Merumuskan alternatif-alternatif

untuk solusi

d.Memutuskan hal-hal yang akan

dilakukan

e.Merivew

f.Memonitor implementasi

Page 49: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Keterampilan

Berpikir Kritis

Sub Keterampilan

Berpikir Kritis Aspek

12. Berinteraksi

dengan orang lain

a.Memberi label

b.Strategi logis

c.Srtrategi retorik

d.Mempresentasikan suatu posisi, baik

lisan atau tulisan

Tabel. .1

(Costa, 1985 : 54) dalam (http://fisikasma-online.blogspot.com /2010/12/

keterampilan-berpikir-kritis.html diakses tanggal 27 Januari 2011)

d. Tahapan Berpikir Kritis

1) Keterampilan Menganalisis.

Keterampilan menganalisis merupakan suatu keterampilan

menguraikan sebuah struktur ke dalam komponen - komponen agar

mengetahui pengorganisasian struktur tersebut

(http://www.uwsp/cognitif.htm.)

Dalam keterampilan tersebut tujuan pokoknya adalah memahami

sebuah konsep global dengan cara menguraikan atau merinci globalitas

tersebut ke dalam bagian-bagian yang lebih kecil dan terperinci.

Pertanyaan analisis, menghendaki agar pembaca mengindentifikasi

langkah-langkah logis yang digunakan dalam proses berpikir hingga

sampai pada sudut kesimpulan (Harjasujana, 1987: 44).

Kata-kata operasional yang mengindikasikan keterampilan berpikir

analitis, diantaranya: menguraikan, membuat diagram, mengidentifikasi,

menggambarkan, menghubungkan, memerinci, dsb.

2) Keterampilan Mengenal dan Memecahkan Masalah

Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada

beberapa pengertian baru. Keterampilan ini menuntut pembaca untuk

memahami bacaan dengan kritis sehinga setelah kegiatan membaca selesai

Page 50: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

siswa mampu menangkap beberapa pikiran pokok bacaan, sehingga

mampu mempola sebuah konsep. Tujuan keterampilan ini bertujuan agar

pembaca mampu memahami dan menerapkan konsep-konsep ke dalam

permasalahan atau ruang lingkup baru (Walker, 2001:15).

3) Keterampilan Menyimpulkan

Keterampilan menyimpulkan ialah kegiatan akal pikiran manusia

berdasarkan pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya, dapat

beranjak mencapai pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang baru yang

lain (Salam, 1988: 68). Berdasarkan pendapat tersebut dapat dipahami

bahwa keterampilan ini menuntut pembaca untuk mampu menguraikan

dan memahami berbagai aspek secara bertahap agar sampai kepada suatu

formula baru yaitu sebuah simpulan. Proses pemikiran manusia itu sendiri,

dapat menempuh dua cara, yaitu : deduksi dan induksi. Jadi, kesimpulan

merupakan sebuah proses berpikir yang memberdayakan pengetahuannya

sedemikian rupa untuk menghasilkan sebuah pemikiran atau pengetahuan

yang baru.

4) Keterampilan Mengevaluasi atau Menilai

Keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam

menentukan nilai sesuatu dengan berbagai kriteria yang ada. Keterampilan

menilai menghendaki pembaca agar memberikan penilaian tentang nilai

yang diukur dengan menggunakan standar tertentu (Harjasujana, 1987:

44).

Dalam taksonomi belajar, menurut Bloom, keterampilan

mengevaluasi merupakan tahap berpikir kognitif yang paling tinggi. Pada

tahap ini siswa dituntut agar ia mampu mensinergikan aspek-aspek

kognitif lainnya dalam menilai sebuah fakta atau konsep.

Pengukuran indikator-indikator yang dikemukan oleh beberapa ahli

di atas dapat dilakukan dengan menggunakan universal intellectual

standars. Pernyataan ini diperkuat oleh pendapat Paul (2000: 1) dan

Scriven (2000: 1) dalam arief (2007) (http://re-searchengines.

com/1007arief3.html diakses tanggal 27 Januari 2011) yang menyatakan,

Page 51: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

bahwa pengukuran keterampilan berpikir kritis dapat dilakukan dengan

menjawab pertanyaan: "Sejauh manakah siswa mampu menerapkan

standar intelektual dalam kegiatan berpikirnya".

Universal inlellectual standars adalah standardisasi yang harus

diaplikasikan dalam berpikir yang digunakan untuk mengecek kualitas

pemikiran dalam merumuskan permasalahan, isu-isu, atau situasi-situasi

tertentu. Berpikir kritis harus selalu mengacu dan berdasar kepada standar

tersebut (Eider dan Paul, 2001: 1). Berikut ini akan dijelaskan aspek-aspek

tersebut:

1) Clarity (Kejelasan)

5) Accuracy (keakuratan, ketelitian, kesaksamaan)

6) Precision (ketepatan)

7) Relevance (relevansi, keterkaitan)

8) Depth (kedalaman)

9) Breadth (keluasaan)

10) Logic (logika)

4. Materi Sifat-Sifat Bangun Ruang

a. Pengertian Bangun Ruang

Bangun ruang adalah bangun matematika yang mempunyai isi ataupun

volume (http://www.e-dukasi.net diakses 5 Februari 2011).

Agus Suharjono (2008:5) mengemukakan bahwa bangun ruang

merupakan bagian ruang yang dibatasi oleh himpunan titik-titik yang terdapat

pada seluruh permukaan bangun tersebut. Model untuk sisi balok lebih baik

digunakan kotak kosong dan bukan balok kayu. Hal ini mempunyai maksud

untuk menunjukkan bahwa yang dimaksud sisi bangun ruang adalah

himpunan titik-titik yang terdapat pada permukaan atau yang membatasi suatu

bangun ruang tersebut. Sedangkan model benda masih dipergunakan untuk

mengenalkan siswa pada bangun ruang yang meliputi keruangannya secara

keseluruhan. Model berongga yang transparan, biasanya dibuat dengan mika

bening atau plastik yang tebal dimaksudkan agar siswa memahami bahwa

Page 52: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

rusuk dihasilkan oleh perpotongan dua buah sisi dan titik sudut dihasilkan

oleh adanya perpotongan tiga buah rusuk atau lebih. Bangun ruang dengan

model berongga yang transparan juga dapat melatih siswa dengan

menggambar bangun ruang, karena kedudukan semua unsur bangun ruang

dapat diamati untuk dialihkan dalam gambar.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bangun

ruang adalah bangun dalam matematika yang mempunyai isi dan dibatasi oleh

himpunan titik-titik yang terdapat pada seluruh permukaan bangun tersebut.

b. Jenis-Jenis Bangun Ruang

Ada beberapa jenis bangun ruang yang dikenalkan di SD antara lain:

1) Prisma

Prisma adalah bangun ruang yang dibatasi oleh dua buah bidang

sejajar, serta beberapa bidang yang saling berpotongan menurut garis

sejajar (Heruman, 2010:110). Prisma yang rusuk tegaknya tegak lurus

pada bidang alasnya disebut prisma tegak. Dengan memperhatikan

pengertian prisma tegak tersebut, maka kubus dan balok merupakan

bangun ruang yang berbentuk prisma tegak.

2) Limas

Limas adalah suatu bangun ruang yang memiliki sisi tegak berbentuk

segitiga dan dibatasi oleh segi-n (yang disebut dengan bidang alas). Oleh

karena sisi tegaknya berbentuk segitiga, maka limas tidak memiliki sisi

atas, tapi memiliki titik puncak.

3) Tabung

Tabung merupakan suatu bangun ruang yang dibatasi dua lingkaran

yang sejajar dan kongruen serta dibatasi juga oleh himpunan (tempat

kedudukan) garis-garis sejajar yang tegak lurus dan memotong kedua

lingkaran tersebut. (http://www.e-dikasi.net diakses tanggal 5 Februari )

4) Kerucut

Kerucut adalah bsngun ruang yang dibatasi oleh sebuah lingkaran

(yang disebut dengan bidang alas) dan dibatasi olrh himpunan (tempat

kedudukan) garis-garis yang melalui suatu titik (yang disebut puncak)

Page 53: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

yang juga melalui lingkaran tadi. (http://www.e-dikasi.net diakses tanggal

5 Februari ).

c. Sifat- sifat Bangun Ruang

1) Pengertia Kubus

Sukino dan Wilson Simangunsong (2006:303) mengemukakan

bahwa kubus adalah sebuah bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh

enam buah persegi yang bentuk dan ukurannya sama.

Kubus adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah

sisi berbentuk persegi yang kongruen. Terdapat 6 buah sisi kongruen yang

berbentuk persegi yang membatasi kubus, posisinya adalah: sisi alas, sisi

atas, sisi depan, sisi belakang, sisi kanan, dan sisi kiri. (http://www.e-

dukasi.net diakses tanggal 5 Februari 2011). Sedangkan Joko Utoro (2007:

165) juga berpendapat bahwa kubus adalah bangun ruang yang dibatasi

oleh enam buah sisi yang berbentuk persegi.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa kubus

adalah suatu bangun ruang yang beraturan dibatasi oleh enam buah sisi

(bidang datar) yang kongruen.

Hal ini dapat dilihat pada gambar 1.a seperti dibawah ini.

Sisi atas

Sisi kiri

Sisi belakang

Sisi kanan

Sisi bawah

Sisi depan

Gambar 1.a

2) Unsur-unsur Kubus

Sukino dan Wilson Simangunsong (2006:303-310) menjelaskan bahwa

unsure-unsur kubus adalah:

a) Sisi/Bidang

Dari Gambar 1.a terlihat bahwa kubus memiliki 6 buah sisi yang

semuanya berbentuk persegi, yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi

Page 54: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

atas). ABFE (sisi depan), CDHG (sisi belakang), BCGF (sisi samping

kiri), ADHE (sisi samping kanan).

b) Rusuk

Rusuk kubus adalah ruas garis yang merupakan perpotongan dua

bidang sisi pada sebuah kubus. Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 buah

rusuk, yaitu AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan

DH.

c) Titik sudut

Titik sudut kubus adalah titik pertemuan dari tiga rusuk kubus yang

berdekatan.

3) Sifat-sifat Kubus

Kubus mempunyai beberapa sifat,yaitu:

a) Mempunyai 6 bidang sisi yang sama luas

b) Mempunyai 12 rusuk

c) Mempunyai 8 titik sudut

d) Semua sudutnya siku-siku

Untuk memahami sifat-sifat kubus Crayonpedia

(http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ruang_6.jpg.diakses tanggal 5

Februari 2011) menyatakan bahwa sifat kubus adalah sebagai berikut:

a) Semua sisi kubus berbentuk persegi

b) Semua rusuk berukuran sama panjang

c) Setiap diagonal sisi pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang

d) Setiap diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran sama panjang

e) Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegi panjang

dan kongruen

4) Langkah-langkah Menggambar Kubus

a) Gambarlah sebuah persegi, misalkan persegi PQUT yang berperan

sebagai sisi depan. Bidang PQUT ini disebut sebagai bidang frontal,

artinya bidang yang dibuat sesuai dengan bentuk sebenarnya.

b) Buatlah ruas garis yang sejajar dan sama panjang dari setiap sudut

persegi yang telah dibuat sebelumny. Panjang ruas-ruas garis tersebut

Page 55: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

kurang lebih setengah dari panjang sisi persegi dengan kemiringan

kurang lebih 45⁰ .

c) Garis PS digambar putus-putus, ini menunjukkan bahwa ruas garis

tersebut terletak di belakang persegi PQUT.

d) Buat persegi dengan cara menghubungkan ujung-ujung ruas garis yang

telah dibuat sebelumnya. Beri nama persegi PSWV. Persegi tersebut

berperan sebagai sisi belakang dari kubus yang akan dibuat. Gambar

tersebut, terlihat bahwa sisi atas, sisi bawah, dan sisi samping

digambarkan berbentuk jajargenjang. Bidang seperti ini disebut bidang

orthogonal, artinya bidang yang digambar tidak sesuai dengan keadaan

sebenarnya. Hal tersebut dapat dilihat pada gambar 1.b di bawah ini.

Gambar 1.b

Keterangan:

(1) P, Q, R, S, T, U, V, W adalah titik sudut

(2) PQ=QR=RS=SP=PT=TU=UQ=UV=RV=VW=TW=SW adalah

rusuk yang sama panjang.

(3) PQRS=TUVW=SRVW=PQUT=QRVU=PSWT disebut bidang

sisi.

5) Pengerian Balok

Clara Ika Sari (2009:3.26) menjelaskan bahwa balok adalah suatu

bangun ruang yang dibatasi oleh enam buah sisi berupa persegi panjang

yang masing-masing sisi berhadapannya kongruen. Sukino dan Wilson

Simangunsong (2006:308) mengemukakan bahwa balok adalah bangun

Page 56: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

ruang beraturan yang dibentuk oleh tiga pasang persegi panjang yang

setiap pasangnya mempunyai bentuk dan ukuran yang sama.

Balok adalah suatu bangun ruang yang dibatasi oleh 6 persegi

panjang yang setiap sisi persegi panjang berimpit dengan tepat satu sisi

persegi panjang yang lain dan persegi panjang sehadap adalah kongruen.

Balok mempunyai unsur yang sama dengan kubus tetapi dalam balok

panjang rusuknya tidak selalu sama panjangnya. (http://www.e-dukasi.net

diakses tanggal 5 Februari 2011).

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulakan bahwa balok

adalah sebuah bangun ruang beraturan yang dibentuk oleh enam buah sisi

persegi panjang dan setiap pasang persegi panjang tersebut mempunyai

bentuk dan ukuran yang sama (kongruen).

6) Sifat-sifat Balok

Dewi Nuharini dan Tri Wahyuni (2008:207) mengemukakan bahwa

sifat-sifat balok adalah:

a) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi panjang yang setiap pasangnya

kongruen

b) Memiliki 12 rusuk

c) Memiliki 8 titik sudut

Crayonpedia (http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ruang_6.jpg

diakses tanggal 8 januari 2011) mengungkapkan bahwa sifat balok adalah

sebagai berikut (lihat gambar 2):

a) Sisi-sisi balok berbentuk persegi panjang.

b) Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang.

Gambar 2.

Keterangan:

(1) A, B, C, D, E, F, G H adalah titik sudut

Page 57: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

(2) AB=CD=EF=GH merupakan rusuk panjang

(3) AD=BC=EH=FG disebut rusuk lebar

(4) AE=BF=CG=DH adalah rusuk tinggi

(5) ABEF=CDGH, ABCD=EFGH, ADEF=BCFG disebut bidang sisi.

7) Langkah-langkah Menggambar Balok

a) Gambarlah sebuah persegi panjang, misalkan persegi panjang ABFE

yang berperan sebagai sisi depan.

b) Buatlah ruas garis yang sejajar dan sama panjang dari setiap sudut

persegi panjang yang telah dibuat sebelumnya dengan kemiringan

kurang lebih 45⁰ .

c) Garis AD digambar putus-putus, ini menunjukkan bahwa ruas garis

tersebut terletak di belakang persegi panjang ABFE.

d) Buat persegi panjang dengan cara menghubungkan ujung-ujung ruas

garis yang telah dibuat sebelumnya.

8) Sifat-sifat Tabung:

Gambar 3.

a) Mempunyai alas dan tutup yang berbentuk

lingkaran

b) Bidang yang menyelubungi bagian samping

tabung disebut selimut tabung.

c) Jarak antara lingkaran alas dan lingkaran tutup

adalah tinggi tabung

9) Sifat-sifat prisma tegak segiempat :

Gambar 4.

a) Mempunyai 6 buah bidang sisi .

b) Mempunyai 12 rusuk.

c) Mempunyai 8 titik sudut.

d) Bidang sisi yang berhadapan sama luas.

Page 58: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

Catatan : Balok dan Kubus merupakan prisma

tegak segi empat.

10) Sifat-sifat limas segi empat :

Gambar 5.

a) Mempunyai alas berbentuk persegi panjang

atau persegi.

b) Mempunyai titik puncak.

c) Jarak dari titil puncak ke alas limas disebut

tinggi l;imas segi empat.

d) Mempunyai 5 bidang sisi, 5 titik sudut, dan 8

rusuk.

11) Sifat-sifat limas segitiga :

Gambar 6. a) Mempunyai alas berupa segitiga.

b) Mempunyai titil puncak.

c) Jarak dari titik puncak ke alas disebut tinggi limas

segitiga.

d) Mempunyai 4 bidang sisi, 4 titik sudut, dan 6

rusuk.

12) Sifat-sifat kerucut :

Gambar 7. a) Mempunyai alas berbentuk lingkaran.

b) Mempunyai titik puncak.

c) Jarak titik puncak ke bidang lingkaran (alas)

disebut tinggi kerucut.

d. Penerapan Tipe Numbered Heads Together dalam Meningkatkan

Keterampilan Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Matematika Tentang

Sifat-sifat Bangun Ruang

Pada dasarnya pembelajaran dengan membiasakan siswa memiliki

keterampilan berpikir kritis dapat dengan mudah dilakukan. Sayangnya,

kondisi pembelajaran yang ada di kebanyakan sekolah di Indonesia belum

Page 59: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

begitu mendukung untuk terlaksananya pembelajaran yang membiasakan

siswa berpikir kritis. Beberapa kendalanya antara lain pembelajaran di sekolah

masih banyak yang terfokus pada guru, belum student centered; Guru belum

menggunakan strategi baru dalam pembelajaran dan fokus pendidikan di

sekolah lebih pada yang bersifat menghafal/pengetahuan faktual. Khususnya

pada pelajaran matematika yang bersifat ilmu pasti dengan ketentuan rumus

yang sudah ada. Tetapi pada materi sifat-sifat bangun ruang ini akan lebih

efektif jika menggunakan model kooperatif tipe numbered heads together

untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa dalam mahami konsep

dari bangun ruang tanpa harus menghafal. Ada beberapa bangun ruang yang

masing-masing memiliki ciri-ciri dan sifat yang berbeda sehingga memerlukan

pemikiran kritis untuk menyelesaikan soal yang berkaitan dengan sifat-sifat

bangun ruang.

Dengan penerapan numbered heads together yang mengharuskan siswa

dalam kelompok untuk berpikir bersama dan dipastikan setiap siswa dalam

kelompok siap dan dapat menjelaskan atau menjawab ketika dalam tahap

answering maka siswa harus lebih kritis dalam menyelesaikan soal yang

diajukan guru. Karena ada ketentuan dan kompetisi yang membutuhkan

ketelitian, keseriusan, tepat dan cepat ketika menjawab serta jelas dalam

memberikan alasan. Dengan kegiatan kelompok tipe numbered heads together

tersebut akan memancing siswa untuk berpikir kritis pada saat menyelesaikan

soal post tes. Karena untuk memahami ciri dan sifat masing-masing bangun

ruang ini dibutuhkan pemikiran kritis agar dapat membedakan dan

menyimpulan konsep materi sehingga akan didapat jawaban yang tepat dalam

menyelesaikan soal.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penenlitian yang relevan/ sesuai dengan penelitian yang akan

dilakukan peneliti, antara lain:

1. Nurjanah Dwi, (2010) yang berjudul “Upaya Peningkatan Kemampuan

Berpikir Kritis Melalui Pendekatan Realistic Matematic Education SD

Negeri 3 Mojopuro, Wuryantoro Kelas III Tahun Ajaran 2009/2010”.

Page 60: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Hasil penelitian tindakan kelas ini menyimpulkan bahwa kemampuan

berpikir kritis siswa mengalami peningkatan yaitu peningkatan

kemampuan siswa dalam mengajukan dugaan sebanyak 11 siswa (39,28%)

pada putaran I, 13 siswa (46,43%) pada putaran II, pada putaran III

sebanyak 15 siswa. Siswa yang mampu memanipulasi matematika

sebanyak 9 siswa (32,14%) pada putaran I, 11 siswa (39,28%) pada

putaran II dan 15 siswa (53,57%) pada putaran III. Siswa yang mampu

menarik kesimpulan dari pernyataan meningkat sebanyak 11 siswa

(39,28%) pada putaraan I, 1,15 siswa (53,57%) pada putaraan II dan 18

siswa (64,28%) pada putaraan III. Kemampuan dalam memeriksa

kesahihan suatu argumen sebanyak 10 siswa (35,71%) pada putaraan I, 14

siswa (50%) pada putaran II, 16 siswa pada putaran III, kemampuan siswa

dalam menentukan pola/sifat dari gejala matematis meningkat pada

putaran I sebanyak 13 siswa (46,43%), 15 siswa (53,57%) pada putaran ke

II dan pada putaran III sebanyak 16 siswa (57,14%). Jumlah siswa dalam

mengerjakan soal dengan benar sebanyak 10 siswa (35,71%) pada putaran

I, 12 siswa (42,85%) pada putaran II dan 15 siswa (53,57%) pada putaran

III dan ketrampilan dalam menggunakan alat peraga meningkat pada

putaran I, sebanyak 8 siswa (28,57%), 10 siswa (35,71%) pada putaran II

dan 13 siswa (46,43%) pada putaran III.

2. Masruhan Mufid, (2007) yang berjudul “Meningkatkan Hasil Belajar

Matematika Pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar Melalui

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT)

Pada Siswa Kelas VII-A MTs Islamiyah Sumpiyuh – Banyumas Tahun

Pelajaran 2006/2007”. Hasil penelitian beliau menyimpulkan bahwa : (1)

Dalam pembelajaran matematika lebih efektif dan menyenangkan dengan

menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together, siswa lebih

aktif dan berantusias.(2) Melalui pembelajaran kooperatif tipe numbered

head together ini dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada pokok

bahasan operasi hitung bentuk aljabar, ditunjukkan oleh rata-rata niai tes

akhir siklus 1 dari 64,11 menjadi 76,63 pada siklus 2 dan ketuntasan

Page 61: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

belajar klasikal meningkat pada siklus 1 sebesar 68,4% menjadi 77,5%

pada siklus 2. (3) Aktivitas siswa kelas VII-A semester I MTs Islamiyah

Maarif Sumpiuh Kabupaten Banyumas pada pokok bahasan operasi hitung

bentuk aljabar dapat ditingkatkan melalui model pembelajran Numbered

Head Together.

3. Retno Widati, (2010) yang berjudul “Peningkatan Pemhaman Konsep

Sifat-sifat Bangun Ruang (Matematika) Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas V SD Negeri 01 Malangjiwan

Tahun Pelajaran 2009/2010”. Pada penelitian tersebut menyimpulkan

bahwa: Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

dapat meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat bangun ruang pada

siswa kelas V SD Negeri 01 Malangjiwan tahun ajaran 2009/2010. Hal ini

terbukti pada kondisi awal sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata

siswa 67,72 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 63,04 %, siklus

I nilai rata-rata kelas 72,91 % dan siklus I Inilai rata-rata kelas meningkat

menjadi 82,15 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 84,78 %.

Dengan demikian penerapan pembelajaran model kooperatif tipe jigsaw

dapat digunakan untuk meningkatkan pemahaman konsep sifat-sifat

bangun ruang pada siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 01 Malangjiwan

Tahun Pelajaran 2009/2010.

C. Kerangka Berpikir

Keberhasilan pembelajaran merupakan hal utama yang

didambakan dalam pelaksanaan pendidikan. Agar pembelajaran berhasil

guru harus membimbing siswa, sehingga mereka dapat mengembangkan

pengetahuannya sesuai dengan struktur pengetahuan bidang studi yang

dipelajarinya. Untuk mencapai keberhasilan itu guru harus dapat memilih

model pembelajaran yang tepat untuk dapat diterapkan dalam

pembelajaran. Pendekatan pembelajaran inovatif yang dapat diterapkan

untuk guru sehingga dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis

matematika pada pokok bahasan sifat-sifat bangun ruang dan memberi

iklim yang kondusif dalam perkembangan daya nalar dan kreatifitas siswa

Page 62: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

adalah dengan pembelajaran kooperatif. Dengan pembelajaran kooperatif

ini siswa termotivasi untuk belajar menyampaikan pendapat dan

bersosialisasi dengan teman. Guru di sini hanya sebagai fasilitator dan

motivator dalam pembelajaran.

NHT adalah tipe model pembelajaran kooperatif yang merupakan

struktur sederhana dan terdiri atas empat tahap yang digunakan untuk

mereview fakta-fakta dan informasi dasar yang berfungsi untuk mengatur

interaksi siswa. NHT juga merupakan pendekatan yang dikembangkan

untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang

tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka

terhadap isi pelajaran tersebut sebagai gantinya mengajukan pertanyaan

kepada seluruh kelas. Selain itu NHT juga mendorong siswa untuk

meningkatkan kerja sama antar siswa.

Berdasarkan kerangka berpikir di atas, diharapkan model

pembelajaran kooperatif tipe NHT dapat diterapkan dalam pokok

bahasan matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang.

Secara skematis kerangka berpikir dapat digambarkan pada gambar 8. di

bawah ini:

Page 63: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

Kondisi Awal

Tindakan

Kondisi

Akhir

Gambar 8. Alur Kerangka Berpikir Penelitian Tindakan Kelas

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berpikir di atas dapat dirumuskan hipotesis tindakan,

yaitu Melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads

Together dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas V

Guru menggunakan tipe numbered heads together untuk menjelaskan materi sifat-sifat Bangun Ruang Siklus II:

Indikator

ketercapaian kinerja

80%

Dengan menerapkan model pembelajaran numbered heads

together dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis

siswa pada materi Bangun Ruang kelas V SD Negeri

Balerejo 01, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

Siklus I:

Indikator

ketercapaian kinerja

70 %

Kegiatan pembelajaran masih konvensional. Guru jarang menggunakan model pembelajaran.

Siswa:

Antusias untuk mengikuti

pembelajaran berkurang.

Siswa pasif dan bosan

mengikuti pelajaran

(aktivitas/ sikap siswa

menyimpang, melamun,

bicara dengan teman)

Materi kurang dipahami

Hasil nilai keterampilan

berpikir kritis rendah,

61,9% siswa mempunyai

nilai di bawah KKM

Page 64: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

semester II SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun pada pokok bahasan sifat-

sifat bangun ruang.

Page 65: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Balerejo 01 yang beralamat di

desa Balerejo, Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

2. Waktu Penelitian

Rencana penelitian dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil

pengembangan akan dilaksanakan selama 5 bulan, yakni mulai bulan Januari

sampai dengan Mei 2011. Tahap perencanaan akan dilaksanakan pada Januari,

tahap pelaksanaan dimulai bulan Februari, tahap analisis data dimulai pada bulan

Maret dan April, dan yang terakhir yaitu penyusunan laporan akan dilaksanakan

pada bulan April dan Mei, adapun rinciannya ada pada tabel 2 sebagai berikut :

Page 66: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

Tabel 2. Rincian Waktu Penelitian

No Kegiatan

Bulan

Januari

2010

Februari

2011

Maret

2011

April

2011

Mei

2011

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Penyusunan dan

pengajuan proposal

X X X X X

2. Mengurus izin

penelitian

X X

3. Persiapan penelitian X

4. Pelaksanaan siklus I X X

5. Pelaksanaan siklus II X X

6. Pengumpulan data

dan Analisis data

X X X

7.

Penyusunan skripsi,

sidang skripsi, dan

penjilidan

X X

X

X

X

B. Subyek Penelitian

Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01,

Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun, Tahun Pelajaran 2010/ 2011, dengan

jumlah 21 siswa, yang terdiri dari 8 siswa perempuan dan 13 siswa laki-laki.

C. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dan jenis

Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) atau yang populer

disingkat dengan PTK. PTK adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan secara

rasional,sistematis dan empiris reflektif terhadap berbagai tindakan yang

dilakukan oleh guru atau dosen (tenaga pendidik), kolaborasi (tim pendidik) yang

sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian

Page 67: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar-

mengajar,untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi pembelajaran yang

dilakukan (Iskandar, 2009:21). Dalam penelitian ini direncanakan akan dilakukan

2 siklus. Desain penelitian yang digunakan terdiri dari 4 komponen yaitu

perencanaan, tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi. Diagram alur desain

penelitian ditunjukkan pada gambar 9 di bawah ini :

Gambar 9. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins dalam Arikunto,dkk 2007)

D. Sumber Data

Data penelitian itu dikumpulkan dari berbagai sumber. Sumber data atau

informasi yang dikumpulkan dalam penelitian ini sebagian besar berupa data

kualitatif. Sumber data atau informasi tersebut meliputi:

1. Sumber data primer yaitu siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01, Kecamatan

Kebonsari, Kabupaten Madiun tahun pelajaran 2010/ 2011.

2. Sumber data sekunder diantaranya: dokumentasi, hasil observasi,hasil

wawancara, dan hasil tes.

Refleksi

Perencanaan

Tindakan/

observasi

Perbaikan rencana Refleksi

Refleksi

Tindakan/

observasi

Tindakan/

observasi

Perbaikan rencana

Page 68: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

E. Teknik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian tindakan kelas dan jenis sumber data yang

dimanfaatkan, maka teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam

penelitian ini adalah :

1. Dokumentasi

Teknik mencatat dokumen ini oleh Yin dalam H.B. Sutopo (2006:81)

disebut sebagai content analysis, sebagai cara untuk menemukan beragam hal

sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitiannya. Data dokumentasi

digunakan untuk memperoleh berbagai arsip atau data berupa Silabus,

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Matematika kelas V dan

pengambilan foto dan video pada proses pembelajaran yang berlangsung

dengan model numbered heads together.

2. Observasi

Menurut H.B. Sutopo (2006:75) teknik observasi digunakan untuk

menggali data dari sumber data yang berupa peristiwa, aktivitas, perilaku,

tempat atau lokasi, dan benda, serta rekaman gambar. Dalam teknik observasi

ini dapat dibagi menjadi: (1) observasi tak berperan sama sekali (non-

participant observation) dan (2) observasi berperan (participant observation)

yang terdiri dari (a) berperan pasif, (b) berperan aktif, dan (c) berperan penuh

(Spradley dalam H. B. Sutopo, 2006:75).

Dalam penelitian ini, peneliti bertindak sebagai guru, sehingga peneliti

mengajar secara langsung. Observasi dilakukan oleh guru kelas dan teman

sejawat peneliti. Observasi difokuskan pada aktivitas/ sikap siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran. Observasi yang dilakukan berpedoman pada

lembar observasi aktivitas belajar siswa. Observasi terhadap aktivitas belajar

siswa dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui aktivitas belajar siswa kelas

V SD Negeri Balerejo 01 Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun setelah

penerapan numbered heads together pada pelajaran matematika materi sifat-

sifat bangun ruang dalam kegiatan pembelajaran di kelas.

Page 69: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

3. Wawancara

Teknik wawancara pribadi (dengan tatap muka secara langsung)

merupakan instrumen yang baik untuk memperoleh informasi (Emzir,

2010:50). Wawancara dilakukan dengan guru, sesuai dengan pedoman

wawancara yang bertujuan untuk menggali informasi guna memperoleh data

yang berkaitan dengan perubahan siswa dan kegiatan pembelajaran sebelum

dan sesudah penerapan numbered heads together pada siswa kelas V SD

Negeri Balerejo 01 Kecamatan Kebonsari, Kabupaten Madiun.

4. Tes

Menurut Nurkancana dan Sumartana dalam Sarwiji Suwandi (2009: 39)

tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian yang berbentuk tugas-tugas

yang harus dikerjakan siswa untuk mendapatkan data tentang nilai dan prestasi

siswa tersebut yang dapat dibandingkan dengan yang dicapai kawan-kawan

atau nilai standar yang ditetapkan. Tes merupakan suatu bentuk pemberian

tugas atau pertanyaan yang harus dikerjakan/ dijawab oleh siswa yang sedang

dites. Jawaban yang diberikan siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan itu

dianggap sebagai informasi terpercaya yang mencerminkan kemampuannya.

Dilihat dari bentuk tes dapat dibedakan menjadi tes subjektif (essay) dan

tes objektif (short answer test), yang terdiri dari tes jawaban benar salah (true-

false), pilihan ganda (multiple choice), isian singkat (completion), dan

penjodohan (matching) (Sarwiji Suwandi, 2009:48). Adapun tes dalam

penelitian ini akan dilaksanakan setiap akhir pembelajaran atau setiap akhir

pertemuan sebagai evaluasi. Pemberian tes ini dimaksudkan untuk mengukur

seberapa tinggi keterampilan berpikir siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01

Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun pada materi Sifat-Sifat Bangun

Ruang setelah tindakan pembelajaran menggunakan tipe numbered heads

together.

F. Validitas Data

Suatu informasi yang akan dijadikan data penelitian perlu diperiksa

validitasnya sehingga data tersebut bisa dipertanggung jawabkan dan dapat

dijadikan sebagai dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan.

Page 70: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

Menurut Suharsimi Arikunto (2010:64) di dalam penelitian diperlukan

adanya validitas data, maksudnya adalah semua data yang dikumpulkan

hendaknya mencerminkan apa yang sebenarnya diukur atau diteliti. Di dalam

penelitian ini untuk menguji kesahihan data digunakna triangulasi data dan

triangulasi metode. Adapun yang dimaksud kedua hal tersebut adalah:

1. Triangulasi data adalah data atau informasi yang diperoleh selalu

dikomparasikan dan diuji dengan data dan informasi lain, baik dari segi

koheren sumber yang sama atau sumber yang berbeda, yaitu data tentang

aktivitas peserta didik kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun,

tes evaluasi siswa, silabus dan RPP, dan foto kegiatan pembelajaran.

2. Triangulasi metode yaitu seorang peneliti dengan mengumpulkan data

sejenis dengan menggunakan metode pengumpulan data yang berbeda.

Pengumpulan data aktifitas siswa menggunakan metode observasi yang

dilakukan oleh peneliti berkolaborasi dengan guru kelas. Kemudian

dilakukan pengumpulan data sejenis dengan menggunakan teknik

dokumentasi yang dilakukan oleh guru pada siswa kelas V SD Negeri

Balerejo 01 Kebonsari Madiun. Data untuk mengetahui peningkatan

keterampilan berpikir kritis tentang sifat-sifat bangun ruang pada siswa

kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun dilakukan dengan

metode tes yang diberikan guru di akhir pelajaran dan hasil observasi yang

dilakukan oleh peneliti kolaborasi dengan guru kelas. Dari data yang

diperoleh dari beberapa teknik pengumpulan data yang berbeda tersebut

hasilnya dibandingkan dan dapat ditarik kesimpulan data yang lebih kuat

validitasnya.

G. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah cara mengelola data yang sudah diperoleh dari

dokumen. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

analisis interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif ini mempunyai

tiga komponen pokok yaitu, reduksi data, sajian data dan penarikan simpulan atau

Page 71: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

verifikasi. Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaksi dengan proses

pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu proses pemilihan perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan

tertulis di lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan

mengorganisasikan dengan cara sedemikian sehingga simpulan-simpulan

finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

Pada peneliatian ini data yang direduksi berupa data hasil observasi

siswa dan guru SD Negeri Balerejo 01 tahun 2011 serta data hasil tes

keterampilan berpikir kritis pada siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01

Kebonsari Madiun Tahun Pelajaran 2011

2. Penyajian Data

Penyajian data yaitu sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Dalam

pelaksanaan penelitian penyajian-penyajian data yang lebih baik merupakan

suatu cara yang utama bagi analisis kualitatif yang benar-benar valid.

Pada penelitian ini, data yang disajikan berupa data hasil tes

keterampilan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari

Madiun tahun pelajaran 2011

3. Penarikan Simpulan (Verifikasi)

Data-data yang telah didapat dari hasil penelitian kemudian diuji

kebenarannya. Penarikan simpulan ini merupakan bagian dari konfigurasi

utuh, sehingga simpulan-simpulan juga diverifikasi selama penelitian

berlangsung. Verifikasi data yaitu pemeriksaan tentang benar dan tidaknya

hasil laporan penelitian. Sedangkan simpulan adalah tinjauan ulang pada

catatan di lapangan atau simpulan dapat diuji kebenarannya, kekokohannya

merupakan validitasnya.

Page 72: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

Untuk lebih jelasnya, proses analisis interaktif dari Miles dan

Huberman dapat digambarkan pada Gambar 10 di bawah ini :

Gambar 10. Model Analisis Interaktif Miles dan Huberman.

H. Indikator Kinerja

Indikator kinerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan

atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian

(Sarwiji Suwandi, 2008:70). Indikator kinerja yang ingin dicapai dalam penelitian

tindakan kelas ini adalah meningkatnya keterampilan berpikir kritis tentang sifat-

sifat bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun

dengan penerapan numbered heads together untuk meningkatkan keterampilan

berpikir pada materi sifat-sifat bangun ruang. Indikator penelitian ini berdasarkan

silabus KTSP Matematika kelas V dan batas Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM), yaitu 66.

Pada siklus I pembelajaran dikatakan berhasil dengan meningkatnya minat

belajar dan keterampilan berpikir jika secara klasikal siswa yang memperoleh

nilai ≥ 66 mencapai 70%. Pada siklus II, keterampilan berpikir kritis dikatakan

berhasil/ meningkat jika peserta didik secara klasikal memperoleh nilai ≥ 66

mencapai 80%. Jika tidak ada peningkatan maka dilakukan siklus berikutnya.

I. Prosedur Penelitian

Sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa penelitian ini

merupakan penelitan tindakan. Adapun langkah-langkah pelaksanaan penelitian

tindakan kelas dilakukan melalui empat tahap, yakni: (1) perencanaan tindakan

(planning), (2) penerapan tindakan (action), (3) mengobservasi, dan (4)

Pengumpulan data Sajian data

Penarikan simpulan

(verivikasi) Reduksi Data

Page 73: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

mengevaluasi proses dan hasil tindakan (reflection), dan seterusnya sampai

perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).

Secara jelas langkah - langkah tersebut dapat digambarkan seperti Gambar 11. di

bawah ini :

Gambar 11. Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menurut Suharsimi Arikunto dkk. (2010:16)

Penjelasan prosedur penelitian terdiri dari refleksi awal, siklus I, dan siklus

masing-masing akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Refleksi Awal

Pada refleksi awal peneliti melakukan observasi dan wawancara

dengan guru mengenai kurangnya antusias siswa dan rendahnya keterampilan

berpikir kritis siswa terhadap pelajaran matematika tentang sifat-sifat bangun

ruang di kelas V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun, kemudian

menetapkan dan merumuskan rencana tindakan yaitu menyusun strategi

pembelajaran dengan menyusun skenario pembelajaran.

a. Siklus I

1) Tahap Perencanaan

Pelaksanaan SIKLUS I

Perencanaan

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Refleksi Pelaksanaan

Dan seterusnya..

Perencanaan

Pengamatan

Page 74: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Siklus I dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, di mana untuk

satu kali pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran. Setelah peneliti

melakukan refleksi awal, maka dilakukan perencanaan tindakan,

pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Pada tahap rencana

tindakan peneliti dan kolaborator menyusun:

a) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang terkait dengan

kompetensi dasar ”Mengidentifikasi Sifat-sifat bangun ruang”

pada indikator ” Menyebutkan sifat - sifat bangun ruang tabung,

prisma, kerucut, dan limas (sisi, rusuk, dan titik sudut) dan

menggambar bangun ruang berdasarkan sifat-sifatnya.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan

RPP, dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu: kegiatan awal, kegiatan

inti, dan kegiatan akhir/ penutup.

(1) Kegiatan Awal

Dalam kegiatan awal, guru mempersiapkan siswa secara

mental dan psikis sehingga siswa siap untuk menerima

pelajaran, menyampaikan materi dan tujuan pembelajaran yang

akan dicapai.

(2) Kegiatan Inti

Dalam kegiatan inti, secara garis besar juga dibagi menjadi tiga

kegiatan, yaitu:

(a) Eksplorasi

Dalam kegiatan ini, terdapat interaksi antara guru dengan

siswa. Guru menggali informasi sebanyak-banyaknya

tentang kemampuan yang dimilki oleh siswa, berkaitan

dengan materi yang akan diajarkan.

(b) Elaborasi

Dalam elaborasi, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran

menggunakan model numbered head together. Guru

berusaha menciptakan pembelajaran yang menyenangkan

sehingga dapat menarik perhatian dan motivasi siswa untuk

Page 75: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

belajar serta dapat memperbaiki sikap/ aktivitas siswa yang

masih menyimpang. Dalam kegiatan ini, terdapat

hubungan/ interaksi yang hangat antara guru dan siswa,

sehingga materi dapat tersampaikan kemudian tersimpan

dalam ingatan siswa, dan tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

(c) Konfirmasi

Dalam kegiatan konfirmasi ini, guru membenarkan

jawaban/ pendapat siswa yang sekiranya kurang tepat

sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi (mispersepsi) dan

pemantapan materi yang telah dipelajari/ disampaikan.

(3) Kegiatan Akhir/ Penutup

Pada kegiatan akhir/ penutup, guru mengambil kesimpulan

secara keseluruhan tentang materi yang telah disampaikan dan

mengadakan evaluasi, untuk mengetahui sejauh mana tujuan

pembelajaran tercapai. Guru juga memberikan penguatan/

motivasi kepada siswa, pemberian PR dan menyampaikan

materi untuk pertemuan selanjutnya.

b) Lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru untuk

mengetahui keterlaksanaan dari proses pembelajaran dengan NHT.

c) Instrumen tes tulis esai untuk mengetahui keterampilan berpikir

siswa.

2) Pelaksanaan Tindakan

Kegiatan yang dilakukan yaitu melaksanakan pengajaran dengan

menerapkan Numbered Heads Together (NHT).

a) Melaksanankan skenario pembelajaran yang telah direncanakan

b) Mengobservasi kegiatan selama pembelajaran berlangsung seperti

aktivitas siswa selama proses belajar mengajar berlangsung yang

ditunjukkan dengan kerja sama siswa dalam diskusi kelompok dan

presentasi, keaktifan siswa dalam bertanya atau menjawab

pertanyaan, serta kegiatan guru dalam mengajar.

Page 76: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

3) Observasi

Dalam observasi ini, observer bertugas merekam aktivitas siswa

dan guru selama proses pembelajaran berlangsung berdasarkan kriteria

yang telah ditentukan dalam lembar observasi.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan setiap akhir putaran penelitian tindakan.

Refleksi dilaksanakan untuk mengetahui bagian yang sudah sesuai

dengan tujuan penelitian, masalah-masalah yang muncul saat kegiatan

pembelajaran, dan bagian yang masih perlu diperbaiki, berdasarkan

hasil pengamatan yang dilakukan oleh pengamat/ observer. Hasil

pengamatan tersebut kemudian dianalisis dan didiskusikan dengan

guru kelas. Selain itu, hasil evaluasi/ tes tertulis siswa juga dianalisis

untuk mengetahui sejauh mana kekritisan siswa dalam memahami

materi yang disampaikan menggunakan model pembelajaran

numbered heads together. Hasil refleksi merupakan jawaban atas

pertanyaan peneliti serta tolok ukur putaran selanjutnya. Kelemahan

yang timbul pada siklus satu akan disempurnakan pada siklus

berikutnya sedangkan kelebihan-kelebihannya dipertahankan dan

ditingkatkan.

b. Siklus II

1) Tahap Perencanaan

Pada siklus II ini, kompetensi dasar dan indikator yang dikaji

sama dengan siklus I. Sedangkan hal-hal lain yang berkenaan dengan

penelitian pada dasarnya sama dengan perencanaan pada siklus I.

2) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan yang akan dilakukan peneliti pada tahap

ini sama dengan pelaksanaan tindakan pada siklus I setelah dilakukan

refleksi terhadap siklus I.

Page 77: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3) Observasi

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini sama dengan kegiatan

observasi pada siklus I.

4) Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengetahui keefektivan penggunaan

pembelajaran numbered heads together bagi keterampilan berpikir

kritis siwa pada materi sifat-sifat bangun ruang dan memperbaiki

sikap atau perilaku siswa saat mengikuti pembelajaran. Untuk melihat

peningkatan keterampilan siswa pada materi tersebut, dapat dilihat

dari hasil evaluasi siswa pada materi tersebut dan juga hasil observasi

siswa dalam pembelajaran.

Pelaksanaan siklus dalam penelitian tindakan kelas dapat terus

berlanjut, sampai tujuan/ target yang diinginkan tercapai. Setiap siklus

harus melaksanakan 4 tahapan yaitu: perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Demikian selanjutnya apabila kondisi hasilnya

belum sesuai harapan/ target yang dinginkan, maka dilanjutkan pada

siklus berikutnya sampai target yang diharapkan tercapai.

J. Instrumen Penelitian

Penelitian ini mengunakan beberapa instrumen antara lain :

1. Tes tulis esai untuk mengetahui keterampilan berpikir kritis siswa setelah

menerima pembelajaran dengan NHT.

2. Lembar observasi aktivitas siswa dan kinerja guru untuk mengetahui proses

pembelajaran guru dengan menggunakan numbered heads together.

Page 78: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Tinjauan Historis Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01

Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01 kecamatan Kebonsari kabupaten

Madiun Propinsi Jawa Timur berdiri pada tahun 1965. Sejak berdiri, status

Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01 adalah Sekolah Dasar Negeri dengan

Nomor Statistik Sekolah (NSS) 10105080800, Nomor Statistik Bangunan

(NSB) 0121118106023. Saat ini SD Negeri Balerejo 01 merupakan salah satu

Sekolah Dasar di Gugus Inti UPT Pendidikan Kecamatan Kebonsari.

Sejak awal berdirinya SD dari tahun 1965 sampai sekarang telah

mengalami beberapa pergantian Kepala Sekolah. Kepala yang menjabat saat

ini adalah Bapak Imam Hadisiwoyo, S.Pd. Pergantian Kepala Sekolah

dilakukan melalui prosedur yang benar sesuai dengan peraturan yang ada.

Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01 telah terakreditasi. Hal ini mendorong pihak

sekolah untuk berusaha dalam meningkatkan kinerja dalam rangka mencapai

tujuan pembelajaran yang diharapkan.

2. Letak Geografis Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01

Secara geografis, Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01 berada di desa

Balerejo, kecamatan Kebonsari, kabupaten Madiun. Sekolah Dasar Negeri

Balerejo 01 berada di antara pemukiman yang ramai karena merupakan daerah

pusat kecamatan Kebonsari. Lokasinya sangat strategis sehingga memberikan

kemudahan bagi sekolah dalam urusan kedinasan dan tersedia berbagai

sumber belajar yang dapat digunakan secara langsung untuk proses

pembelajaran sehingga menarik bagi siswa untuk semangat belajar.

3. Keadaan Personil Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01

Page 79: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01 kecamatan Kebonsari kabupaten

Madiun pada tahun 2010/2011 dipimpin oleh seorang Kepala Sekolah dan

memiliki 7 guru yang telah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 5 orang

tenaga pengajar yang masih Wiyata Bakti. Semua personel telah

melaksanakan tugasnya masing-masing dengan baik sesuai dengan

tanggungjawabnya. Bukan hanya guru dan Kepala sekolah yang

bertanggungjawab dalam membimbing siswa namun peran orang tua dan

masyarakat juga sangat penting. Hal ini telah diwujudkan di Sekolah Dasar

Negeri Balerejo 01 dalam wadah Paguyupan Orang Tua Siswa dan Komite

sekolah. Keberhasilan pendidikan siswa merupakan tanggungjawab bersama

sehingga harus ada kerjasama yang baik dari semua pihak yang terkait.

Jumlah seluruh siswa Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01 pada tahun

2010/2011 adalah 124 siswa yang terdiri dari 71 siswa laki-laki dan 53 siswa

perempuan. Siswa terbagi dalam 6 kelas yakni kelas I sebanyak 18 siswa,

kelas II sebanyak 19 siswa, kelas III sebanyak 24 siswa, kelas IV sebanyak 23

siswa, kelas V sebanyak 21 siswa, kelas VI sebanyak 19 siswa. Siswa berasal

dari berbagai latar belakang sosial yang berbeda-beda. Sebagian besar orang

tua siswa bekerja sebagai petani yang pendidikannya masih terhitung rendah.

4. Keadaan Sarana dan Prasarana Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01

Bangunan gedung Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01 berdiri di atas

tanah seluas 1750 meter persegi, dengan luas bangunan 525 meter persegi.

Bangunan yang ada adalah 6 ruang kelas, 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang

guru, 1 ruang alat peraga, 1 gudang, perpustakan, UKS, mushola, balai

kegiatan, dan 2 kamar mandi. Belum ada rumah untuk tinggal penjaga, tetapi

penjaga masih tinggal dekat dengan sekolah sehingga keamanan dan

kebersihan Sekolah terjaga dengan baik. Selain mempunyai beberapa ruangan,

SD Negeri Balerejo 01 juga mempunyai halaman seluas 330 meter persegi

yang biasanya digunakan untuk upacara dan berbagai ekstrakurikuler yang

diadakan oleh sekolah serta tempat bermain para siswa waktu istirahat.

Page 80: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

Sedangkan luas lapangan adalah 895 meter persegi yang digunakan untuk

pembelajaran olahraga dan biasanya juga digunakan untuk kegiatan pramuka.

5. Keadaan Siswa Sekolah Dasar Negeri Balerejo 01 Sebelum Dilaksanakan

Tindakan

Sebelum melaksanakan tindakan, terlebih dahulu peneliti

melaksanakan kegiatan survei awal dengan tujuan mengetahui keadaan nyata

yang ada di lapangan. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru (lampiran 1

halaman 100 dan halaman 103), siswa banyak menemui kesulitan dalam

pelajaran matematika karena mereka menganggap bahwa matematika

merupakan pelajaran yang penuh dengan angka dan simbol-simbol yang

membosankan sehingga sulit untuk dipahami. Keadaan seperti ini terjadi pada

siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 pada materi sifat-sifat bangun ruang.

Siswa masih menemui kesulitan karena guru belum mengupayakan model

pembelajaran yang tepat dan menarik untuk meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa terhadap materi pembelajaran sehingga hasil yang

diperoleh pun juga belum maksimal. Hal ini ditunjukkan pada kegiatan pra

siklus (lampiran 18 halaman 177) dengan masih adanya 13 siswa atau sekitar

61,9% siswa yang nilainya belum dapat memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimal (KKM) yaitu 66, dengan perolehan nilai terendah 0 dan 8 siswa atau

38,10% mendapat nilai diatas KKM dengan nilai tertinggi 70. Sedangkan rata-

rata nilai kelas 45,86. Untuk mengantisipasi hal tersebut maka peneliti

mengadakan penelitian di kelasV dengan menerapkan model pembelajaran

kooperatif tipe numbered heads together yang dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa terhadap materi sifat-sifat bangun ruang.

Agar lebih jelas maka kondisi awal (pra siklus) hasil belajar

keterampilan berpikir kritis matematika pada materi sifat-sifat bangun ruang

dapat dilihat dari tabel 3 dan grafik 1 di bawah ini :

Page 81: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Tabel 3. Tabel Data Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-Sifat

Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Pada Kondisi Awal

(Pra siklus)

N

o

Interva

l

Nilai

Frekuen

si

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

Fixi Prosentas

e (%)

Keterangan

1 0-10 3 5 15 14,29 Di bawah

KKM

2 11-21 2 16 32 9,52 Di bawah

KKM

3 22-32 2 27 54 9,52 Di bawah

KKM

4 33-43 1 38 38 4,76 Di bawah

KKM

5 44-54 4 49 196 19.05 Di bawah

KKM

6 55-65 1 60 60 4,76 Di bawah

KKM

7 66-76 8 71 568 38, 10 Di atas KKM

Jumlah 21 963 100

Nilai rata-rata = 963 : 21 = 45, 86

Ketuntasan klasikal = 8 : 21 X 100 % = 38, 10 %

Nilai tertinggi = 70

Nilai terendah = 0

Page 82: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

Dari tabel nilai matematika materi sifat-sifat bangun ruang pada siswa

kelas V SD Negeri Balerejo 01 sebelum diadakan tindakan melalui

penerapkan model pembelajaran tipe numbered heads together, dapat disajikan

dalam bentuk grafik 1 sebagai berikut :

Grafik 1. Grafik Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-sifat Bangun

Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Pada Kondisi Awal

B. Deskripsi Permasalahan Penelitian

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilakukan selama 2 kali pertemuan. Setiap

pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yang dilaksanakan

selama satu minggu yaitu pada tanggal 10 Maret dan 12 Maret 2011. Adapun

tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Peneliti menggunakan acuan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan tahun 2006 dalam pembelajaran. Langkah - langkah

pembelajarannya sebagai berikut :

1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). (lampiran 4

halaman 110-131)

Page 83: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

2) Mempersiapkan media atau peralatan yang akan digunakan (benda

terbuat dari bahan plastik yang berbentuk kubus, prisma tegak, limas,

kerucut, tabung).

3) Menyiapkan materi pembelajaran tentang sifat-sifat bangun kubus,

prisma tegak, limas, kerucut, dan tabung.

4) Membuat lembar observasi siswa (lampiran 6 halaman 136) dan

observasi guru (lampiran 7 halaman 137-139) untuk mengetahui

kondisi belajar mengajar di kelas ketika diajarkan dengan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together.

5) Menyiapkan sumber-sumber pelajaran yang diperlukan dalam

menunjang kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran yang

akan diajarkan.

6) Membuat alat evaluasi LKS I (lampiran 9 halaman 142-143), LKS II

(lampiran 11 halaman 146), tugas individu I (lampiran 10 halaman

144-145), tugas individu II (lampiran12 halaman 147) untuk melihat

apakah keterampilan berpikir kritis siswa pada materi sifat-sifat

bangun ruang dengan menerapkan numbered heads together dapat

ditingkatkan.

7) Membagi kelompok siswa menjadi 3 yang masing-masing

beranggotakan 7 orang.

8) Petunjuk cara kerja kelompok yaitu:

a) Masing – masing siswa harus memakai/memiliki nomor yang

berbeda dalam kelompoknya sesuai dengan urutan 1-7.

b) Masing – masing siswa harus berberan aktif dan bekerjasama

dalam kelompoknya, sehingga semua anggota dapat menyelesaikan

soal yang diberikan guru.

c) Pada tahap answering guru akan menunjuk salah satu nomor untuk

menjawab. Setiap siswa dalam kelompok yang bernomor tersebut

mengangkat tangan. Kemudian siswa dari kelompok yang ditunjuk

berdiri menjawab pertanyaan untuk seluruh kelas dan siswa

tersebut harus menjawab tanpa bantuan dari kelompoknya.

Page 84: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d) Masing – masing kelompok harus bekerja secara sportif dan

menghargai jawaban kelompok lain.

e) Masing – masing kelompok harus aktif, bekerjasama baik, dan

kompak. Karena ada penilaian kelompok, untuk penghargaan

kelompok terbaik.

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together sesuai dengan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 10 Maret 2011. Pada

pertemuan ini materi yang diajarkan adalah sifat-sifat bangun kubus,

prisma tegak, limas, kerucut dan tabung. Berikut ini dipaparkan

kondisi riil yang dialami selama proses belajar mengajar berlangsung.

Guru mengawali pelajaran dengan doa bersama dan

mengadakan presensi. Kemudian guru memaparkan tujuan

pembelajaran yang akan dilakukan. Guru mempersiapkan model atau

alat peraga yang dibutuhkan. Selanjutnya guru memberikan apersepsi

dengan mengkaitkan pada pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-

hari yang berkaitan dengan bagun kubus, prisma tegak, tabung,

kerucut, dan limas. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa untuk

mengeksplor keterampilan berpikir kritis siswa. Siswa menjawab

pertanyaan- pertanyaan guru namun masih terlihat malu. Karena siswa

masih belum berani mengungkapkan pendapat maka guru memberikan

motivasi kepada siswa agar siswa tidak tegang dan lebih semangat

dalam pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru memberikan materi tentang sifat-sifat

bangun kubus, prisma tegak, kerucut, limas, dan tabung untuk

memperjelas materi. Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok yang

masing- masing beranggotakan 7 orang dan bersifat heterogen, tahap

ini dinamakan penomoran (Numbering). Kemudian guru membagi

Page 85: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

lembar kerja siswa I (lampiran 9 halaman 142-143) dari yang bersifat

spesifik dan umum mengenai pemahaman perbedaan masing-masing

bangun dari segi sisi, rusuk, dan titik sudut dikerjakan dalam waktu 15

menit, pada tahap ini dinamakan pengajuan pertanyaan (Quessioning).

Kemudian siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk

menyelesaikan soal dan harus dipastikan bahwa setiap anggota

mengetahui jawabannya, tahap ini dinamakan berpikir bersama (Heads

Together). Selanjutnya pada tahap menjawab pertanyaan (Answering),

Guru menyebut salah satu nomor. Dan setiap kelompok yang

bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk

seluruh kelas. Secara random memilih kelompok mana yang harus

menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian Siswa dari kelompok yang

ditunjuk akan mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab

pertanyaan. Pada Setiap jawaban diusahakan agar siswa tersebut tidak

mendapat bantuan dari kelompoknya. Begitu seterusnya sampai

pertanyaan terakhir. Siswa yang menjawab benar dan kelompok yang

bekerja dengan baik mendapat reward atau penghargaan dari guru.

Pada tahap ini diperlukan konsentrasi dan berpikir kritis karena saling

berkompetisi. Selanjutnya siswa bersama guru menyimpulkan materi

tentang sifat-sifat bangun kubus, prisma tegak, limas, kerucut, dan

tabung yang telah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan soal

evaluasi secara individu pada lembar tugas I (ampiran 10 halaman 144-

145).

Pada kegiatan penutup guru member kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan materi yang belum jelas. Siswa dengan bimbingan

guru membuat rangkuman materi yang telah dipelajari dan

memberikan pekerjaan rumah untuk pengayaan dan persiapan

pembelajaran selanjutnya.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2011. Pada

pertemuan ini materi yang diajarkan adalah menggambar bangun ruang

Page 86: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

dari sifat-sifat bangun yang telah dipelajari. Kegiatan diawali dengan

memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru

mempersiapkan alat peraga yang dibutuhkan. Selanjutnya guru

memberikan apersepsi dengan mengkaitkan pada pengalaman siswa

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan bentuk bagun

kubus, prisma tegak, tabung, kerucut, dan limas.

Pada kegiatan inti guru memberikan materi tentang

menggambar bangun kubus, prisma tegak, kerucut, limas, dan tabung

sesuai dengan sifat masing-masing bangun tersebut. Kemudian guru

membagi siswa menjadi 3 kelompok yang masing- masing

beranggotakan 7 orang dan bersifat heterogen, tahap ini dinamakan

penomoran (Numbering). Kemudian guru membagi lembar kerja siswa

II (lampiran 11 halaman 146) yang bersifat kritis mengenai bagaimana

cara menggambar bangun kubus, prisma tegak, limas, kerucut dan

tabung sesuai sifat masing- masing bangun dan dengan ukuran yang

ditentukan oleh guru, dikerjakan dalam waktu 20 menit, pada tahap ini

dinamakan pengajuan pertanyaan (Quessioning). Kemudian siswa

berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk menyelesaikan soal

dan harus dipastikan bahwa setiap anggota dapat menggambarnya,

tahap ini dinamakan berpikir bersama (Heads Together). Selanjutnya

pada tahap menjawab pertanyaan (Answering), Guru menyebut salah

satu nomor dan siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama

mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas.

Secara random memilih kelompok mana yang harus maju di depan

kelas. Kemudian Siswa dari kelompok yang ditunjuk akan mengangkat

tangan dan berdiri untuk menjawab pertanyaan kemudian maju untuk

praktik menggambar bangun sesuai dengan yang diajukan guru. Pada

Setiap jawaban diusahakan agar siswa tersebut tidak mendapat bantuan

dari kelompoknya. Begitu seterusnya sampai pertanyaan terakhir.

Siswa yang menjawab benar mendapat reword atau penghargaan dari

Page 87: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

guru. Pada tahap ini diperlukan konsentrasi dan berpikir kritis karena

saling berkompetisi.

Pada akhir pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan

tentang materi sifat-sifat bangun kubus, prisma tegak, limas, kerucut

dan tabung yang telah dipelajari. Perwakilan siswa mengumpulkan

hasil tugas kelompoknya atas perintah guru. Siswa mengerjakan tes

secara individual pada lembar tugas II (lampiran 12 halaman 147) pada

akhir pelajaran tentang materi sifat-sifat bangun kubus, prisma tegak,

limas, kerucut, dan tabung yang telah didiskusikan. Kelompok yang

paling kompak dan aktif mendapatkan penghargaan oleh guru.

c. Observasi

Peneliti melalui pengamat (observer) melakukan pemantauan

terhadap pelaksanaan tindakan sesuai dengan tujuan penelitian yaitu

meningkatkan keterampilan berpikir kritis terhadap sifat-sifat bangun

kubus, prisma tegak, limas, kerucut dan tabung dengan menerapkan model

kooperatif numbered heads together. Dalam tahap ini peneliti mengadakan

kolaborasi dengan guru kelas dalam melaksanakan pemantauan terhadap

pelaksanaan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan lembar

observasi. Observasi aktivitas siswa dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran yang dapat

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri

Balerejo 01 tentang sifat-sifat bangun ruang. Dari data observasi aktivitas

siswa dalam siklus I selama dua kali pertemuan (lampiran 21 halaman

182) diperoleh hasil observasi sebagai berikut:

1) Banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan guru pada kegiatan

apersepsi masih kurang.

2) Banyaknya siswa yang berusaha mengungkapkan pendapat/ide masih

rendah.

3) Banyaknya siswa yang terlibat aktif dan kritis bertanya saat

pembelajaran masih kurang

Page 88: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

4) Banyak siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari

guru saat menyampaikan materi.

5) Siswa yang menunjukkan sikap baik yaitu rasa keingintahuannya dan

keberaniannya memberi tanggapan saat memperhatikan penjelasan

guru sudah cukup banyak, meskipun masih ada yang berbicara sendiri

dengan temannya di luar materi pelajaran.

6) Siswa yang merasa gembira dengan pembelajaran NHT sudah cukup

banyak, karena ada kompetisi untuk menjadi yang terbaik.

7) Keefektifan penggunaan NHT masih rendah karena penggunaan waktu

belum efektif dan aktivitas siswa belum kondusif, siswa belum

berperan aktif secara maksimal.

8) Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran masih rendah.

9) Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan benar dan tepat waktu

atas pertanyaan yang disampaikan guru masih kurang, karena kurang

konsentrasi dan teliti.

10) Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi sudah cukup baik.

Observasi tidak hanya dilaksanakan pada aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran tetapi juga ditujukan pada aktivitas peneliti

sebagai guru. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data mengenai

aktivitas peneliti dalam kesesuaian antara rencana pembelajaran yang

disusun dengan pelaksanaan pembelajaran yang dilaksanakan. Dari data

observasi aktivitas guru dalam siklus I selama dua kali pertemuan

(lampiran 23 halaman 184-186) diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran cukup baik.

2) Kemampuan guru mengelola kelas belum cukup baik.

3) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah baik, guru tepat waktu

memulai pelajaran dan member batasan waktu dalam melakukan

diskusi.

4) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi sudah cukup baik.

5) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah cukup baik,

meskipun belum maksimal.

Page 89: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

6) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah cukup baik.

7) Perhatian guru terhadap seluruh siswa cukup baik, meskipun masih ada

beberapa yang belum berperan aktif dalam kelompok.

8) Kemampuan dalam pengembangan aplikasi sudah cukup baik

meskipun siswa belum maksimal dalam mengerjakan soal post test.

9) Kemampuan menutup pelajaran sudah cukup baik dengan memberi

pesan, motivasi dan juga menyampaikan kesimpulan bersama-sama

dengan siswa.

d. Refleksi

Berdasarkan data yang diperoleh dari kolaborasi dengan guru

kelas, peneliti memperoleh temuan bahwa beberapa siswa belum mampu

menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru secara optimal karena guru

belum dapat menyampaikan informasi secara jelas. Hal ini membuat

kurangnya ketelitian siswa dalam mengerjakan tugas. Selain itu, masih ada

beberapa siswa yang belum menunjukkan keaktifan dalam bertanya.

Mereka belum mempunyai keberanian untuk mengungkapkan

pendapatnya, kreatifitas da inisiatif siswa kurang karena mereka belum

mampu mengembangkan ide yang dimiliki. Beberapa siswa masih ada

yang berbicara dengan temannya diluar materi pelajaran dan masih ada

yang belum mampu bekerjasama dengan baik dalam kelompoknya karena

belum begitu memahami peranannya dalam kelompok.

Perolehan hasil post tes nilai keterampilan berpikir kritis siswa

pada siklus I yaitu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (66)

sebanyak 6 siswa dengan perolehan nilai terendah 25 dan siswa yang

mendapat nilai di atas KKM (66) sebanyak 15siswa atau 71,42% dengan

perolehan nilai tertinggi 90. Sedangkan rata-rata nilai kelas yaitu 68,90.

Dari data tersebut masih ada 6 siswa dari 21 siswa yang nilainya di bawah

KKM (66).

Dengan kegagalan siswa dalam menyelesaikan tugas pada saat

proses pembelajaran berlangsung bersumber dari hal-hal sebagai berikut :

1) siswa belum memahami langkah-langkah atau tahapan pembelajaran

Page 90: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

yang masih tergolong baru bagi mereka. 2) siswa belum mampu

bekerjasama dengan kelompoknya. 3) siswa belum berani mengungkapkan

pendapat/ide mereka dalam kelompok. 4) siswa kurang konsentrasi dan

teliti dalam mengerjakan soal. 5) masih ada siswa yang suka mengganggu

teman yang lain sehingga menghambat dalam penyelesaian tugas. Hal

tersebut terjadi karena siswa belum memahami perannya dalam kelompok

dan kurangnya kemampuan guru dalam pengelolaan kelas. Dengan

demikian dapat direnungkan bahwa penelitian dalam siklus I belum

menunjukkan keberhasilan dalam proses pembelajaran.

Berdasarkan permasalahan yang telah dipaparkan di atas, maka

peneliti mencari solusi dengan memberikan arahan kembali kepada siswa

tentang tahapan-tahapan kerja kelompok dengan model kooperatif tipe

numbered heads together. Selain itu guru lebih meningkatkan kemampuan

dalam mengelola kelas yaitu perhatian guru lebih menyeluruh ke seluruh

siswa dan mengadakan interaksi langsung pada masing- masing kelompok.

Hal ini dilakukan dengan alasan agar pembelajaran dapat berjalan efektif.

Untuk kelancaran proses diskusi, peneliti juga memberikan motivasi

berupa penghargaan baik secara verbal maupun non verbal kepada siswa

agar mereka lebih semangat dalam pembelajaran dan berani

menyampaikan pendapat. Dengan hal tersebut maka peneliti mengadakan

tindakan untuk siklus berikutnya.

Adapaun hasil yang diperoleh pada siklus I dapat dilihat pada tabel

4 dan grafik 2 di bawah ini:

Page 91: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Page 92: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 4. Tabel Data Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-sifat

Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Pada Siklus I

N

o

Interva

l Nilai

Frekuen

si (fi)

Nilai

Tengah

(xi)

Fixi Prosentas

e (%)

Keterangan

1 22-32 1 27 27 4,76 Di bawah

KKM

2 33-43 1 38 38 4,76 Di bawah

KKM

3 44-54 1 49 49 4,76 Di bawah

KKM

4 55-65 3 60 180 14,28 Di bawah

KKM

5 66-76 8 71 568 28,57 Di atas KKM

6 77-87 6 82 492 23,81 Di atas KKM

7 88-98 1 93 93 4,76 Di atas KKM

Jumlah 21 1447 100

Nilai rata-rata = 1447 : 21 = 68, 90

Ketuntasan klasikal = 15 : 21 X 100 % = 71, 42 %

Nilai tertinggi = 90

Nilai terendah = 25

Page 93: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Dari Tabel Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-sifat

Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 setelah tindakan melalui

penerapan model pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together, dapat

disajikan grafik 2 di bawah ini :

Grafik 2. Grafik Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-sifat

Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Pada Siklus I

Tabel 5. Perkembangan Hasil Tes Pra Siklus dan Tes Siklus I Siswa Kelas

V SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun

Keterangan Pra Siklus Siklus I

Nilai terendah 0 25

Nilai tertinggi 70 90

Rata-rata nilai 45,86 68,90

Ketuntasan Klasikal 38,10% 71,42%

Dari hasil perkembangan tes pra siklus dan evaluasi siklus I

pada Tabel 5 di atas dapat digambarkan pada Grafik 3 sebagai

berikut:

Page 94: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

Grafik 3. Hasil Perkembangan Nilai Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis

Tentang Sifat-sifat Bangun Ruang Pada Pra Siklus dan Siklus I Setelah

Menerapkan NHT

2. Tindakan Siklus II

Tindakan siklus II dilakukan selama 2 kali pertemuan. Tiap- tiap

pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran (2 x 35 menit) yang dilaksanakan

selama satu minggu yaitu pada tanggal 14 Maret dan 17 Maret 2011. Adapun

tahapan-tahapan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Tahap Perencanaan

Perencanaan pada siklus yang kedua ini adalah dengan melakukan

identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah sebagai

berikut :

1) Guru menyampaikan materi dan informasi pembelajaran dengan jelas

dengan bahasa yang mudah dimengerti dan memberikan arahan

kembali kepada siswa tentang tahapan-tahapan kerja kelompok dengan

model kooperatif tipe numbered heads together.

2) Memberikan motivasi kepada siswa misalnya dengan memberikan

reward baik verbal maupun non verbal.

3) Guru lebih aktif berinteraksi dan membimbing dengan siswa dalam

kelompok.

Page 95: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

4) Guru memperbaiki pengelolaan kelas.

Dengan berpedoman pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

tahun 2006 kelas V, peneliti melakukan langkah- langkah perencanaan

pembelajaran matematika dengan kooperatif tipe numbered heads together

sebagai berikut:

1) Mempelajari KTSP dan silabus SD kelas V

Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun.

Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

2) Merencanakan pembelajaran dengan model kooperatif tipe numbered

heads together (lampiran 13 halaman 148-170) untuk dua kali

pertemuan dengan indikator :

a) Kognitif

(1) Produk

6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung,

prisma tegak, kerucut, limas.

6.2.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung,

prisma tegak, kerucut, limas.

6.2.3 Membedakan ciri-ciri masing-masing bangun ruang

kubus, tabung, prisma tegak, limas, kerucut, tabung.

(b) Proses

6.2.4 Mendiskusikan tentang identifikasi sifat-sifat dari

masing-masing bangun ruang prisma, tabung, kerucut,

limas.

b) Afektif

(1) Perilaku Berkarakter : kejujuran (berkompetisi antar

kelompok), membantu teman yang membutuhkan

(berdiskusi dalam kelompok), tepat waktu (menyelesaikan

tugas), teliti/ cermat (menyelesaikan tugas), dan tanggung

jawab (kerja kelompok dan individu).

Page 96: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

(2) Keterampilan sosial : bertanya (proses pembelajaran),

menyumbang ide/ berpendapat (proses pembelajaran),

menjadi pendengar yang baik (menghargai guru dan teman),

dan bekerjasama (diskusi kelompok).

b) Psikomotor

(1) Menggambar bentuk bangun ruang tabung, prisma,

kerucut,limas sesuai dengan sifat masing-masing bangun.

3) Menentukan pokok bahasan dan memberikan informasi kepada siswa

mengenai materi pelajaran yang akan dibahas dengan tujuan agar siswa

lebih mempersiapkan diri lagi dalam melakukan kegiatan

pembelajaran.

4) Menyiapakan sumber belajar dan media bangun ruang yang sesuai.

5) Mengembangkan format evaluasi LKS III (lampiran 14 halaman 171-

172), LKS IV (lampiran 16 halaman 175), tugas individu III (lampiran

15 halaman 173-174, tugas individu IV (lampiran 17 halaman 176).

b. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran dengan model

pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together dengan pemantapan

dari siklus I yaitu pada materi pokok sifat-sifat bangun ruang sesuai

dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disusun.

1) Pertemuan I

Pertemuan I dilaksanakan pada tanggal 14 Maret 2011. Pada

pertemuan ini materi yang diajarkan adalah sifat-sifat bangun kubus,

prisma tegak, limas, kerucut dan tabung dari segi sisi, titik sudut, dan

rusuknya. Berikut ini dipaparkan kondisi riil yang dialami selama

proses belajar mengajar berlangsung.

Guru mengawali pelajaran dengan doa bersama dan

mengadakan presensi. Kemudian guru memaparkan tujuan

pembelajaran yang akan dilakukan. Guru mempersiapkan alat peraga

yang dibutuhkan. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan

mengkaitkan pada pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari

Page 97: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

yang berkaitan dengan bagun kubus, prisma tegak, tabung, kerucut,

dan limas. Guru mengadakan tanya jawab dengan siswa untuk

mengeksplor keterampilan berpikir kritis siswa. Siswa menjawab

pertanyaan- pertanyaan dari guru namun masih terlihat malu. Karena

siswa masih belum berani mengungkapkan pendapat maka guru

memberikan motivasi kepada siswa agar siswa tidak tegang dan lebih

semangat dalam pembelajaran.

Pada kegiatan inti guru memberikan materi tentang sifat-sifat

bangun kubus, prisma tegak, kerucut, limas, dan tabung dari segi sisi,

titik sudut, dan rusuknya untuk memperjelas materi. Guru masih

membagi siswa menjadi 3 kelompok dan masing- masing

beranggotakan 7 orang dan bersifat heterogen. Tahap ini dinamakan

penomoran (Numbering). Kemudian guru membagi lembar kerja

kelompok III (lampiran 14 halaman 171-172) dari yang bersifat

spesifik dan umum mengenai pemahaman perbedaan masing-masing

bangun dari segi sisi, rusuk, dan titik sudut dikerjakan dalam waktu 15

menit, pada tahap ini dinamakan pengajuan pertanyaan (Quessioning).

Kemudian siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk

menyelesaikan soal dan harus dipastikan bahwa setiap anggota

mengetahui jawabannya, tahap ini dinamakan berpikir bersama (Heads

Together). Pada proses ini guru membimbing siswa dalam kelompok.

Selanjutnya pada tahap menjawab pertanyaan (Answering), Guru

menyebut salah satu nomor dan siswa dari tiap kelompok yang

bernomor sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban untuk

seluruh kelas. Secara random memilih kelompok mana yang harus

menjawab pertanyaan tersebut. Kemudian Siswa dari kelompok yang

ditunjuk akan mengangkat tangan dan berdiri untuk menjawab

pertanyaan. Pada Setiap jawaban diusahakan agar siswa tersebut tidak

mendapat bantuan dari kelompoknya. Begitu seterusnya sampai

pertanyaan terakhir. Siswa yang menjawab benar dan kelompok yang

bekerja dengan baik mendapat reward atau penghargaan dari guru.

Page 98: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Pada tahap ini diperlukan konsentrasi dan berpikir kritis karena saling

berkompetisi. Selanjutnya guru bersama siswa menyimpulkan materi

tentang sifat-sifat bangun kubus, prisma tegak, limas, kerucut, dan

tabung yang telah dipelajari. Kemudian siswa mengerjakan soal

evaluasi secara individual pada lembar tugas individu III (lampiran 15

halaman 173-174).

Pada kegiatan penutup guru memberi kesempatan kepada siswa

untuk menanyakan materi yang belum jelas. Siswa dengan bimbingan

guru membuat rangkuman materi yang telah dipelajari dan

memberikan pekerjaan rumah untuk persiapan pembelajaran

selanjutnya.

2) Pertemuan II

Pertemuan II dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 2011. Pada

pertemuan ini materi yang diajarkan adalah menggambar bangun ruang

dari sifat-sifat bangun yang telah dipelajari. Kegiatan diawali dengan

memaparkan tujuan pembelajaran yang akan dilakukan. Guru

mempersiapkan alat peraga yang dibutuhkan. Selanjutnya guru

memberikan apersepsi dengan mengkaitkan pada pengalaman siswa

dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan bentuk bagun

kubus, prisma tegak, tabung, kerucut, dan limas.

Pada kegiatan inti guru memberikan materi tentang

menggambar bangun kubus, prisma tegak, kerucut, limas, dan tabung

sesuai dengan sifat masing-masing bangun tersebut. Kemudian guru

membagi siswa menjadi 3 kelompok yang masing- masing

beranggotakan 7 orang dan bersifat heterogen, tahap ini dinamakan

penomoran (Numbering). Kemudian guru membagi lembar kerja

kelompok IV (lampiran 16 halaman 175) yang bersifat kritis mengenai

bagaimana cara menggambar bangun kubus, prisma tegak, limas,

kerucut dan tabung sesuai sifat masing- masing bangun dan dengan

ukuran yang ditentukan oleh guru, dikerjakan dalam waktu 20 menit,

pada tahap ini dinamakan pengajuan pertanyaan (Quessioning).

Page 99: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Kemudian siswa berdiskusi dengan kelompok masing-masing untuk

menyelesaikan soal dan harus dipastikan bahwa setiap anggota dapat

menggambarnya, tahap ini dinamakan berpikir bersama (Heads

Together). Guru membimbing kegiatan siswa. Selanjutnya pada tahap

menjawab pertanyaan (Answering), Guru menyebut salah satu nomor

dan siswa dari tiap kelompok yang bernomor sama mengangkat

tangan dan menyiapkan jawaban untuk seluruh kelas. Secara random

memilih kelompok mana yang harus maju di depan kelas. Kemudian

Siswa dari kelompok yang ditunjuk akan mengangkat tangan dan

berdiri untuk menjawab pertanyaan kemudian maju untuk praktik

menggambar bangun sesuai dengan yang diajukan guru. Pada Setiap

jawaban diusahakan agar siswa tersebut tidak mendapat bantuan dari

kelompoknya. Begitu seterusnya sampai pertanyaan terakhir. Siswa

yang menjawab benar mendapat reward atau penghargaan dari guru.

Pada tahap ini diperlukan konsentrasi dan berpikir kritis karena saling

berkompetisi.

Pada akhir pembelajaran siswa bersama guru menyimpulkan

tentang materi sifat-sifat bangun kubus, prisma tegak, limas, kerucut

dan tabung yang telah dipelajari. Perwakilan siswa mengumpulkan

hasil tugas kelompoknya atas perintah guru. Siswa mengerjakan tes

individual pada lembar tugas IV (lampiran 17 halaman 176) pada akhir

pelajaran tentang materi sifat-sifat bangun kubus, prisma tegak, limas,

kerucut, dan tabung yang telah didiskusikan. Kelompok yang paling

kompak dan aktif mendapatkan penghargaan secara verbal maupun

non verbal oleh guru.

c. Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan kolaborasi dengan guru kelas

untuk mengadakan pengamatan terhadap sikap, perilaku siswa selama

pembelajaran berlangsung serta kemampuan guru dalam mengajar dengan

model kooperatif tipe numbered heads together pada materi sifat-sifat

bangun ruang yaitu bangun kubus, prisma tegak, limas, kerucut dan tabung

Page 100: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

dari segi sisi, titik sudut, rusuk. Kemudian menggambar masing-masing

bangun sesuai dengan sifat-sifatnya. Dari hasil observasi aktivitas siswa

dan kegiatan pembelajaran siklus II selama dua kali pertemuan (lampiran

22 halaman 183) diperoleh hasil sebagai berikut :

1) Sudah banyak siswa yang menjawab pertanyaan guru pada kegiatan

apersepsi.

2) Sudah banyak siswa yang berusaha mengungkapkan pendapat/ide.

3) Hampir seluruh siswa terlibat aktif dan kritis bertanya saat

pembelajaran.

4) Siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari guru saat

menyampaikan materi sudah sangat banyak.

5) Banyak siswa yang menunjukkan sikap baik saat memperhatikan

penjelasan guru mengenai materi pembelajaran yang diajarkan. Siswa

saling menghargai, berani memberi tanggapan dan rasa

keingintahuannya juga meningkat.

6) Seluruh siswa merasa gembira dengan pembelajaran NHT, karena ada

penghargaan yang diberikan oleh guru untuk kelompok terbaik

maupun individu yang mendapat nilai tertinggi.

7) Keefektifan penggunaan NHT sudah cukup baik, karena penggunaan

waktu sudah efektif dan aktivitas siswa pun cukup kondusif, siswa

sudah berperan aktif dengan maksimal dalam pembelajaran.

8) Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran sudah cukup baik.

9) Banyak siswa yang dapat menjawab dengan benar dan tepat waktu atas

pertanyaan yang disampaikan guru, siswa cukup berkonsentrasi dan

teliti dalam mengerjakan soal maupun pertanyaan guru.

10) Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi sudah sangat baik.

Dari data observasi aktivitas guru dalam siklus II selama dua kali

pertemuan (lampiran 24 halaman 187-189) diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran sudah baik.

2) Kemampuan guru mengelola kelas sudah cukup baik.

Page 101: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

3) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah sangat baik, guru tepat

waktu memulai pelajaran dan memberi batasan waktu dalam

melakukan diskusi, dan guru sudah menggunakan waktu secara efisien.

4) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi sudah baik.

5) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah baik, dan

maksimal. Sehingga siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

6) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah baik.

7) Perhatian guru terhadap siswa sudah menyeluruh, seluruh siswa sudah

berperan aktif dalam kelompok.

8) Kemampuan dalam pengembangan aplikasi sudah sangat baik, guru

memberikan soal post test pada setiap siswa, memberikan penguatan

dan motivasi kepada siswa sehingga siswa lebih serius dalam

mengerjakan soal.

9) Kemampuan menutup pelajaran sudah cukup baik dengan memberi

pesan, motivasi dan juga menyampaikan kesimpulan bersama-sama

dengan siswa.

d. Refleksi

Pada siklus II juga dilakukan diskusi yang mendalam terhadap

deskripsi data seperti yang dilakukan pada siklus I. Pada lembar observasi

aktivitas siswa terjadi perubahan keaktifan yang cukup berarti. Pada siklus

I siswa belum berani dan masih ragu-ragu dalam menyampaikan

gagasannya, namun pada siklus II siswa sudah mempunyai keberanian

untuk bertanya dan mengungkapkan pendapatnya. Demikian juga dalam

mengerjakan tugas kelompok atau diskusi, secara keseluruhan siswa sudah

memperlihatkan aktivitas yang baik. Siswa juga menunjukkan peningkatan

dalam keterampilan berpikir kritis terhadap materi sifat-sifat bangun

ruang.

Perolehan hasil post tes nilai keterampilan berpikir kritis siswa

pada siklus II yaitu siswa yang mendapat nilai di bawah KKM (66)

sebanyak 3 siswa atau 14,28 % dengan perolehan nilai terendah 50 dan

siswa yang mendapat nilai di atas KKM (66) sebanyak 18 siswa atau

Page 102: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

85,71% dengan perolehan nilai tertinggi 97,5. Sedangkan rata-rata nilai

kelas yaitu 84,09. Dari data tersebut hanya ada 3 siswa dari 21 siswa yang

nilainya di bawah KKM (66), jadi ada peningkatan baik dari siklus I ke

siklus II.

Hal tersebut dapat dilihat dari data nilai keterampilan berpikir kritis

siswa tentang sifat-sifat bangun ruang pada tabel 6 seperti dibawah ini:

Table 6. Tabel Data Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-sifat

Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Pada Siklus II

No Interva

l

Nilai

Frekuen

si

(fi)

Nilai

Tengah

(xi)

fixi Prosentas

e (%)

Keterangan

1 44 – 54 1 49 49 4,76 Di bawah

KKM

2 55 – 65 2 60 120 9,52 Di bawah

KKM

3 66 – 76 1 71 71 4,26 Di atas KKM

4 77 – 87 5 82 410 23,81 Di atas KKM

5 88 – 98 12 93 1116 57,14 Di atas KKM

Jumlah 21 1766 100

Nilai rata-rata = 1766 : 21 = 84, 09

Ketuntasan klasikal = 18 : 21 X 100 % = 85, 71 %

Nilai terendah = 50

Nilai tertinggi = 97,5

Page 103: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

Dari tabel 6 di atas nilai keterampilan berpikir kritis tentang sifat-

sifat bangun ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 melalui

penerapan pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together yang

telah diterangkan di atas, dapat disajikan grafik 4 sebagai berikut :

Grafik 4. Grafik Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-sifat

Bangun Ruang Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01 Pada Siklus II

Data hasil perkembangan nilai siswa pada tes siklus I dan

siklus II (lampiran 19 halaman 178 dan lampiran 20 halaman 180)

dapat dilihat pada Tabel 7 di bawah ini:

Tabel 7. Perkembangan Hasil Tes Siklus I dan Tes Siklus II Siswa Kelas V

SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari

Keterangan Siklus I Siklus II

Nilai terendah 25 50

Nilai tertinggi 90 97,5

Rata-rata nilai 68,90 84,09

Ketuntasan Klasikal 71,42% 85,71%

Page 104: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

Dari hasil perkembangan tes siklus I dan evaluasi siklus II

pada Tabel 7 di atas dapat digambarkan pada Grafik 5 sebagai

berikut :

Grafik 5. Hasil Perkembangan Nilai Evaluasi Keterampilan Berpikir Kritis

Tentang Sifat-sifat Bangun Ruang Pada Siklus I dan Siklus II Setelah

Menerapkan NHT

Dari hasil penelitian siklus II, maka peneliti mengulas bahwa

dilihat dari nilai rata-rata kelas pembelajaran matematika menggunakan

model kooperatif tipe numbered heads together sudah berhasil tetapi

apabila dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) masih ada siswa

yang belum tuntas.

Dengan mempertimbangkan temuan nyata selama proses

pembelajaran serta diskusi dengan observer dan siswa, maka peneliti

menyimpulkan bahwa pembelajaran dengan kooperatif numbered heads

together menyenangkan karena dapat memupuk keberanian siswa dalam

menyampaikan pendapat secara kritis dan lebih memperkaya rasa

tanggungjawab siswa baik terhadap dirinya maupun orang lain. Selain hal

tersebut, ditunjukkan pula peningkatan terhadap keterampilan berpikir

kritis siswa pada materi sifat-sifat bangun ruang yang signifikan. Dari

fakta tersebut maka penelitian tindakan kelas ini dianggap cukup dan

diakhiri pada siklus II.

Page 105: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

Page 106: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

C. Deskripsi Hasil Penelitian

Berdasarkan pengamatan dan analisis data yang ada, dapat dilihat adanya

peningkatan aktivitas dan keterampilan berpikir kritis siswa kelas V SD Negeri

Balerejo 01 dalam pembelajaran matematika materi sifat-sifat bangun ruang.

Peningkatan hasil dari proses pembelajaran matematika adalah siswa dapat lebih

berpikir kritis pada sifat-sifat bangun ruang karena telah mengikuti setiap langkah

atau tahapan pembelajaran dengan sungguh-sungguh. Hal ini dapat ditunjukkan

dalam deskripsi berikut ini:

1. Hasil Proses Pembelajaran Matematika

a. Data Hasil Belajar Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Sebelum

Dilaksanakan Tindakan ( Pra siklus)

Dari daftar nilai (lampiran 18 halaman 177) dapat diketahui bahwa

nilai matematika sebelum dilaksanakan tindakan yaitu siswa yang

memperoleh nilai 0-10 ada 3 siswa, yang memperoleh nilai 11-21 ada 2

siswa, yang mendapat nilai 22-32 ada 2 siswa, yang mendapat nilai 33-43

ada 1 siswa, yang nilainya 44-54 ada 4 siswa, yang memperoleh nilai 55-

65 ada 1 siswa, dan siswa yang memperoleh nilai 66-76 ada 8 siswa.

Dengan demikian rata-rata nilai yang diperoleh sebesar 45,86. Siswa yang

mendapat nilai kurang dari KKM sebanyak 13 siswa atau 61,90%

sedangkan siswa yang mendapat nilai di atas KKM ada 8 siswa atau

38,10%.

b. Data Hasil Belajar Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Siklus I

Berdasarkan hasil tes pada siklus I selama dua kali pertemuan

(lampiran 19 halaman 178-179) dapat diketahui nilai pembelajaran

matematika seperti di bawah ini:

1) Pada pertemuan pertama siswa yang memperoleh nilai kurang dari 21

adalah 1 siswa, nilai 22-32 ada 2 siswa, nilai 33-43 ada 1 siswa,

mendapat nilai 44-54 ada 1 siswa, nilai 55-65 ada 4 siswa, nilai 66-76

ada 4 siswa, nilai 77-87 ada 7 siswa dan siswa yang mendapat nilai 88-

98 adalah 1 siswa. Dengan demikian rata-rata nilai yang diperoleh

Page 107: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

85

siswa sebesar 63,67. Siswa yang mendapat nilai < 66 (KKM) sebanyak

9 siswa atau 42, 86% dan siswa yang mendapat nilai > 66 (KKM)

sebanyak 12 siswa atau 57, 14%.

2) Pada pertemuan kedua siswa yang memperoleh nilai 33-43 ada 2

siswa, tidak ada siswa yang mendapat nilai 44-54, mendapat nilai 55-

65 ada 1 siswa, nilai 66-76 ada 3 siswa, nilainya 77-87 ada 14 siswa,

dan siswa yang mendapat nilai 88-98 adalah 1 siswa. Dengan demikian

rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 75,71 . Siswa yang

mendapat nilai < 66 (KKM) sebanyak 3 siswa atau 14,28% dan siswa

yang mendapat nilai > 66 (KKM) sebanyak 18 siswa atau 85,71%.

Nilai rata-rata dari hasil ulangan siswa pada pertemuan I dan

pertemuan II siklus I adalah 68,90. Siswa yang mendapat nilai di atas

KKM adalah 15 siswa atau sebesar 71,42%.

c. Data Hasil Belajar Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas V Silkus II

Berdasarkan hasil tes pada siklus II selama dua kali pertemuan

(lampiran 20 halaman 180-181) dapat diketahui nilai pembelajaran

matematika seperti di bawah ini:

1) Pada pertemuan pertama siswa yang memperoleh nilai kurang dari 43

ada 1 siswa, nilai 44-54 ada 1 siswa, mendapat nilai 55-65 ada 3 siswa,

nilai 66-76 ada 3 siswa, tidak ada siswa yang mendapat nilai 77-87,

dan siswa yang mendapat nilai 88-98 ada 13 siswa. Dengan demikian

rata-rata nilai yang diperoleh siswa sebesar 79,90. Siswa yang

mendapat nilai < 66 (KKM) sebanyak 5 siswa atau 23,80% dan siswa

yang mendapat nilai > 66 (KKM) sebanyak 16 siswa atau 76,19%.

2) Pada pertemuan kedua siswa yang memperoleh nilai 66-65 ada 1

siswa, mendapat nilai 66-70 ada 1 siswa, nilai 71-75 ada 1 siswa, nilai

76-80 ada 3 siswa, tidak ada siswa yang mendapat nilai 81-90, siswa

yang mendapat nilai 91-95 ada 1 siswa, dan siswa yang memperoleh

nilai 96-100 ada 14 siswa. Dengan demikian rata-rata nilai yang

diperoleh siswa sebesar 90,61. Siswa yang mendapat nilai < 66 (KKM)

Page 108: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

86

sebanyak 1 siswa atau 4,76% dan siswa yang mendapat nilai > 66

(KKM) sebanyak 20 siswa atau 95,24%.

Nilai rata-rata dari hasil ulangan siswa pada pertemuan I dan

pertemuan II siklus II adalah 84,09. Siswa yang mendapat nilai di atas

KKM adalah 18 siswa atau sebesar 85,71%.

2. Aktivitas Siswa Selama Proses Pembelajaran Matematika

Dalam siklus I telah disampaikan kompetensi dasar mengidentifikasi

sifat- sifat bangun ruang dengan indikator :

a. Kognitif

1) Produk

6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung, prisma

tegak, kerucut, dan limas.

6.2.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung, prisma

tegak, kerucut, dan limas.

6.2.3 Membedakan ciri-ciri masing-masing bangun kubus, tabung,

prisma tegak, limas, dan kerucut.

2) Proses

6.2.4 Mendiskusikan tentang identifikasi sifat-sifat dari masing-

masing bangun ruang prisma, tabung, kerucut, limas.

b. Afektif

1) Perilaku Berkarakter : kejujuran (berkompetisi antar kelompok),

membantu teman yang membutuhkan (berdiskusi dalam kelompok),

tepat waktu (menyelesaikan tugas), teliti/ cermat (menyelesaikan

tugas), dan tanggung jawab (kerja kelompok dan individu).

(2) Keterampilan sosial : bertanya (proses pembelajaran), menyumbang

ide/ berpendapat (proses pembelajaran), menjadi pendengar yang

baik (menghargai guru dan teman), dan bekerjasama (diskusi

kelompok).

c. Psikomotor

1) Menggambar bentuk bangun ruang tabung, prisma, kerucut,limas

sesuai dengan sifat masing-masing bangun.

Page 109: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

87

Melalui penerapan pembelajaran kooperatif numbered heads together,

siswa cukup aktif dalam mengikuti setiap langkah yang dilaksanakan. Siswa

membentuk kelompok heterogen atas bimbingan guru berdasarkan materi

sifat bangun ruang yang dipelajari. Siswa berdiskusi dengan kelompok

masing-masing untuk menyelesaikan tugas atau pertanyaan yang diajukan

guru, masing-masing anggota dalam kelompok memiliki nomor yang

berbeda. Setelah berpikir bersama dalam kelompok, guru akan mengajukan

pertanyaan dan menunjuk salah satu nomor. Masing-masing siswa dalam

kelompoknya yang memiliki nomor tersebut mengangkat tangan. Kemudian

guru menunjuk salah satu kelompok dengan nomor tersebut untuk menjawab

pertanyaan dan siswa yang ditunjuk harus menjawab dengan

kemampuannya sendiri tanpa bantuan dari kelwompoknya karena

sebelumnya sudah didiskusikan bersama. Sehingga siswa benar-benar mau

berpikir. Tetapi masih ada beberapa siswa yang belum konsentrasi dan

masih bingung dengan langkah-langkah pembelajaran tersebut.

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I (lampiran 21

halaman 182) diperoleh hal-hal seperti berikut:

1) Banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan guru pada kegiatan

apersepsi masih kurang.

2) Banyaknya siswa yang berusaha mengungkapkan pendapat/ide masih

rendah.

3) Banyaknya siswa yang terlibat aktif dan kritis bertanya saat pembelajaran

masih kurang karena dalam kelompok masih didominan beberapa anak

saja.

4) Banyak siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari

guru saat menyampaikan materi.

5) Siswa yang menunjukkan sikap baik yaitu rasa keingintahuannya dan

keberaniannya memberi tanggapan saat memperhatikan penjelasan guru

sudah cukup banyak, meskipun masih ada yang berbicara sendiri dengan

temannya di luar materi pelajaran.

Page 110: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

88

6) Siswa yang merasa gembira dengan pembelajaran NHT sudah cukup

banyak, karena ada kompetisi untuk menjadi yang terbaik.

7) Keefektifan penggunaan NHT masih rendah karena penggunaan waktu

belum efektif dan aktivitas siswa belum kondusif, siswa belum berperan

aktif secara maksimal.

8) Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran masih rendah.

9) Banyaknya siswa yang dapat menjawab dengan benar dan tepat waktu

atas pertanyaan yang disampaikan guru masih kurang, karena kurang

konsentrasi dan teliti.

10) Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi sudah cukup baik.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I (lampiran

21 halaman 182) dapat ditunjukkan bahwa pada pertemuan pertama aktivitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori rendah karena jumlah

skor hanya 22 (siswa yang aktif lebih dari 20% sampai 40% dari jumlah

siswa yang hadir) dan pada pertemuan kedua aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran dalam kategori sedang karena jumlah skor mencapai 29 (siswa

yang aktif antara 40% sampai 60% dari jumlah siswa yang hadir). Skor rata-

rata aktivitas siswa dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus I adalah 25,5

sehingga aktivitas siswa pada siklus I dalam kategori sedang atau cukup

(siswa yang aktif antara 40% sampai 60% dari jumlah siswa yang hadir).

Pada siklus II, kompetensi dasar yang dibahas adalah

mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang dengan indikator yang sama

dengan siklus I. Pada siklus II ini, guru menjelaskan langkah-langkah

pembelajaran kooperatif numbered heads together dengan lebih spesifik

sehingga siswa mudah memahami tugas-tugasnya sebagai ahli materi dalam

mengikuti pembelajaran matematika. Di samping itu, siswa juga diberi

motivasi atau penghargaan agar mereka dapat mengemukakan ide atau

pendapatnya dalam kelompok dengan rasa percaya diri dan siswa dilatih

untuk lebih kritis dan bertanya jika ada hal-hal dalam materi sifat bangun

ruang yang belum dipahami sehingga timbul pembelajaran yang aktif dan

materipun dapat diserap oleh siswa dengan baik. Apabila siswa memahami

Page 111: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

89

dan melaksanakan pembelajaran melalui model kooperatif numbered heads

together dengan baik maka akan memberi makna terhadap pembelajaran

yang diikutinya. Hal ini ditandai dengan meningkatnya aktivitas siswa

dalam proses pembelajaran pada materi sifat-sifat bangun ruang.

Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II (lampiran 22

halaman 183) diperoleh hal-hal berikut:

1) Sudah banyak siswa yang memperhatikan guru saat pelajaran.

2) Sudah banyak siswa yang berusaha mengungkapkan pendapat/ide.

3) Hampir seluruh siswa terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa

sudah memahami perannya masing-masing dalam kelompok.

4) Banyaknya siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari

guru saat menyampaikan materi sangat banyak.

5) Banyak siswa yang menunjukkan sikap baik saat memperhatikan

penjelasan guru mengenai materi pembelajaran yang diajarkan. Siswa

saling menghargai, berani memberi tanggapan dan rasa

keingintahuannya juga meningkat.

6) Seluruh siswa merasa gembira dengan pembelajaran NHT, karena ada

penghargaan yang diberikan oleh guru untuk kelompok terbaik maupun

individu yang mendapat nilai tertinggi.

7) Keefektifan penggunaan NHT sudah cukup baik, karena penggunaan

waktu sudah efektif dan aktivitas siswa pun cukup kondusif, siswa

sudah berperan aktif dengan maksimal dalam pembelajaran.

8) Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran sudah cukup baik.

9) Banyak siswa yang dapat menjawab dengan benar dan tepat waktu atas

pertanyaan yang disampaikan guru, siswa cukup berkonsentrasi dan

teliti dalam mengerjakan soal maupun pertanyaan guru.

10) Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi sudah sangat baik.

Berdasarkan hasil observasi aktivitas siswa pada siklus II (lampiran 22

halaman 183) dapat ditunjukkan bahwa pada pertemuan pertama aktivitas

siswa dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori tinggi karena jumlah skor

mencapai 37 (siswa yang antara 60% sampai 80% dari jumlah siswa yang

Page 112: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

90

hadir) dan pada pertemuan kedua aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

dalam kategori sangat tinggi dengan jumlah skor 46 (siswa yang aktif antara

80% sampai 100% dari jumlah siswa yang hadir). Skor rata-rata aktivitas

siswa dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 siklus II adalah 41 sehingga aktivitas

siswa pada siklus II dalam kategori sangat tinggi (siswa yang aktif antara 80%

sampai 100% dari jumlah siswa yang hadir). Hal ini terjadi karena siswa

termotivasi untuk meningkatkan rasa percaya diri, konsentrasi dan lebih

berani dalam berpendapat, berkomunikasi dengan anggota lain.

3) Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Matematika

Observasi tidak hanya ditujukan kepada siswa tetapi juga kepada

peneliti sebagai guru. Dari hasil observasi kinerja guru pada siklus I (lampiran

23 halaman 184 - 186) diperoleh hal-hal seperti berikut:

1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran cukup baik

2) Kemampuan guru mengelola kelas belum cukup baik.

3) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah baik, guru tepat waktu

memulai pelajaran dan member batasan waktu dalam melakukan diskusi.

4) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi sudah cukup baik.

5) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah cukup baik,

meskipun belum maksimal.

6) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah cukup baik.

7) Perhatian guru terhadap seluruh siswa cukup baik, meskipun masih ada

beberapa yang belum berperan aktif dalam kelompok.

8) Kemampuan dalam pengembangan aplikasi sudah cukup baik meskipun

siswa belum maksimal dalam mengerjakan soal post test.

9) Kemampuan menutup pelajaran sudah cukup baik dengan memberi pesan,

motivasi dan juga menyampaikan kesimpulan bersama-sama dengan

siswa.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus I (lampiran 23

halaman 184 - 186) dapat ditunjukkan bahwa pada pertemuan pertama kinerja

guru dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori cukup karena jumlah skor

yang dicapai adalah 18 dari jumlah skor maksimal 36 . Dan pada pertemuan

Page 113: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

91

kedua kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori baik karena

jumlah skor yang dicapai adalah 28 dari jumlah skor maksimal 36. Jadi skor

rata-rata kinerja guru pada siklus I dari pertemuan I dan pertemuan II adalah

23 yang termasuk dalam kategori cukup.

Bertolak dari hasil observasi dan refleksi kinerja guru pada siklus I,

Maka guru memperbaiki kinerjanya pada siklus II (lampiran 24 halaman 187-

189) dan dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

1) Persiapan guru memulai kegiatan pembelajaran sudah baik.

2) Kemampuan guru mengelola kelas sudah cukup baik.

3) Kemampuan mengelola waktu pelajaran sudah sangat baik, guru tepat

waktu memulai pelajaran dan memberi batasan waktu dalam melakukan

diskusi, dan guru sudah menggunakan waktu secara efisien.

4) Kemampuan guru dalam memberikan apersepsi sudah baik.

5) Kemampuan guru dalam menyampaikan materi sudah baik, dan maksimal.

Sehingga siswa lebih aktif dalam mengikuti pembelajaran.

6) Keterampilan guru mengajukan pertanyaan sudah baik.

7) Perhatian guru terhadap siswa sudah menyeluruh, seluruh siswa sudah

berperan aktif dalam kelompok.

8) Kemampuan dalam pengembangan aplikasi sudah sangat baik, guru

memberikan soal post test pada setiap siswa, memberikan penguatan dan

motivasi kepada siswa sehingga siswa lebih serius dalam mengerjakan

soal.

9) Kemampuan menutup pelajaran sudah cukup baik dengan memberi pesan,

motivasi dan juga menyampaikan kesimpulan bersama-sama dengan

siswa.

Berdasarkan hasil observasi kinerja guru pada siklus II (lampiran 24

halaman 187 – 189) dapat ditunjukkan bahwa pada pertemuan pertama kinerja

guru dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori baik karena jumlah skor

yang dicapai adalah 31 dan pada pertemuan kedua kinerja guru dalam kegiatan

pembelajaran dalam kategori sangat baik karena jumlah skor mencapai 36.

Page 114: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

92

Jadi skor rata-rata kinerja guru pada siklus II dari pertemuan I dan pertemuan

II adalah 33,5 atau 3,72 yaitu termasuk dalam kategori baik.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dengan melihat hasil penelitian dari beberapa tabel di atas, dapat

diketahui adanya peningkatan proses pembelajaran terutama keterampilan

berpikir siswa terhadap materi pada masing-masing siklus melalui penerapan

model kooperatif numbered heads together. Peningkatan terlihat dari

perhitungan rata-rata nilai belajar dan aktivitas siswa pada deskripsi di bawah

ini.

Perhitungan rata-rata nilai belajar yang diperoleh siswa pada kondisi

awal sebelum dilaksanakan tindakan dan setelah dilaksanakan tindakan siklus

I dan siklus II selama dua kali pertemuan pada setiap siklusnya (lampiran 25

halaman 190). Hal ini dapat dilihat pada tabel 8 seperti berikut:

Tabel 8. Tabel Perkembangan Nilai Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas

V SD Negeri Balerejo 01 Pada Materi Sifat-sifat Bangun Ruang Pada Kondisi

Awal, Siklus I dan Siklus II

No

Pembelajaran

Matematika (sifat-sifat

bangun ruang)

Sebelum

Tindakan

(Pra Siklus)

Sesudah dilaksanakan

tindakan

Siklus I Siklus II

1 Nilai Terendah 0 25 50

2 Nilai Tertinggi 70 90 97,5

3 Nilai rata-rata 45,86 68,90 84,09

4 Prosentase ketuntasan

klasikal

38,10% 71,42% 85,71%

Page 115: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

93

Berdasarkan tabel 8 di atas, dapat dikethaui bahwa jumlah siswa yang

memperoleh nilai ≥ 66 (KKM) mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini

menunjukkan bahwa pembelajaran matematika pada materi sifat-sifat bangun

ruang yang dilaksanakan oleh guru dapat dinyatakan berhasil.

Peningkatan rata-rata nilai keterampilan berpikir kritis pada sifat-sifat

bangun ruang melalui penerapan pembelajaran dengan model kooperatif tipe

numbered heads together dapat disajikan dalam grafik 6,7,8,9 sebagai berikut :

Grafik 6. Grafik Peningkatan Nilai Terendah Keterampilan Berpikir Kritis

Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II

Grafik 7. Grafik Peningkatan Nilai Tertinggi Keterampilan Berpikir Kritis

Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II

Page 116: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

94

Grafik 8. Grafik Peningkatan Nilai Rata-Rata Keterampilan Berpikir Kritis

Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Pada Siswa Kelas V SD Negeri Balerejo 01

Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II

Grafik 9. Grafik Peningkatan Prosentase Nilai Ketuntasan Klasikal

Keterampilan Berpikir Kritis Tentang Sifat-Sifat Bangun Ruang Pada Siswa Kelas

V SD Negeri Balerejo 01 Sebelum Tindakan, Siklus I, Siklus II

Peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran kooperatif tipe

numbered heads together pada materi sifat-sifat bangun ruang adalah pada aspek

berikut:

1. Memperhatikan penjelasan dari guru

Page 117: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

95

2. Mengerjakan tugas individu maupun kelompok dengan penuh kesiapan,

serius, teliti dan tepat waktu.

3. Keinginan bertanya dan mengungkapkan pendapat

4. Kemauan untuk berdiskusi, bekerjasama dan berpikir kritis dalam

menyelesaikan soal.

5. Keaktifan untuk membuat kesimpulan pelajaran,

6. Keaktifan dalam mengikuti proses pembelajaran.

7. Keantusiasan siswa mengikuti pembelajaran.

Peningkatan kinerja guru dalam pembelajaran kooperatif tipe numbered

heads together pada materi sifat-sifat bangun ruang adalah pada aspek berikut:

1. Kesiapan guru yang matang ketika memulai kegiatan pembelajaran.

2. Mampu guru mengelola kelas sehingga tercipta pembelajaran yang kondusif.

3. Kemampuan mengelola waktu pembelajaran secara efisien.

4. Kemampuan memberikan apersepsi dengan hal-hal yang mudah dipahami.

5. Menyampaikan materi dengan jelas dan mudah dipahami.

6. Keterampilan guru mengajukan pertanyaan yang dapat memancing siswa

untuk berpikir.

7. Perhatian guru terhadap siswa menyeluruh.

8. Pengembangan aplikasinya baik.

9. Kemampuan memberikan motivasi pada individu mapun kelompok.

Peningkatan aktivitas siswa dan kinerja guru pada siklus I dan siklus II

dapat dilihat pada tabel 9 seperti berikut:

Tabel 9. Tabel Rata-rata Aktivitas Siswa dan Kinerja Guru Kelas V SD

Negeri Balerejo 01 Materi Sifat-sifat Bangun Ruang

No Aspek Skor Kategori

Siklus I Siklus II Siklus I Siklus II

1 2 1 2 1 2 1 2

1 Aktivitas siswa 20 29 37 46 Rendah Cukup Tinggi Sangat tinggi

2 Kinerja guru 18 28 31 36 Cukup Baik Baik Baik sekali

Page 118: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

Berdasarkan tabel 9, dapat dilihat skor hasil aktivitas siswa dan kinerja

guru dalam pembelajaran Matematika materi sifat-sifat bangun ruang dengan

menerapkan model pembelajaran kooperatif numbered heads together secara

individual dan kelompok, dari siklus I pertemuan pertama aktivitas siswa dalam

kegiatan pembelajaran dalam kategori rendah karena jumlah skor hanya 20 dan

pada pertemuan kedua aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dalam

kategori sedang atau cukup karena jumlah skor mencapai 29, kinerja guru pada

siklus I pertemuan pertama dalam kategori cukup karena jumlah skor yang dicapai

adalah 18 dan pada pertemuan kedua kinerja guru dalam kegiatan pembelajaran

dalam kategori baik karena jumlah skor yang dicapai adalah 28. Pada siklus II

pertemuan pertama aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori

tinggi karena jumlah skor mencapai 37 dan pada pertemuan kedua aktivitas siswa

dalam kegiatan pembelajaran dalam kategori sangat tinggi dengan jumlah skor 46.

Kinerja guru pada siklus II pertemuan pertama dalam kategori baik karena jumlah

skor yang dicapai adalah 31 dan pada pertemuan kedua kinerja guru dalam

kegiatan pembelajaran dalam kategori baik sekali karena jumlah skor mencapai

36.

Hambatan-hambatan yang ditemui pada masing-masing siklus berbeda-

beda, antara lain: pada siklus I hambatan yang dijumpai adalah guru belum dapat

menyampaikan materi dengan jelas dan kurang dapat dipahami oleh siswa karena

terlalu cepat dalam menjelaskan sehingga siswa belum memahami langkah-

langkah pembelajaran dengan numbered heads together, guru belum memberikan

motivasi baik pada individu maupun kelompok sehingga siswa masih belum

barani dalam menjawab pertanyaan dan belum mampu bekerjasama dengan

kelompoknya, guru belum dapat mengkondisikan siswa ke arah pembelajaran

yang kondusif sehingga menghambat dalam penyelesaian tugas, pengelolaan

waktu pun belum maksimal.

Upaya untuk mengatasi hambatan yang ada pada siklus I yang

dilaksanakan di siklus II dalam upaya perbaikan adalah dengan memberikan

arahan kembali kepada siswa tentang tahapan-tahapan kerja kelompok dengan

model kooperatif tipe numbered heads together secara tepat dan jelas, memberi

Page 119: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

perhatian menyeluruh dan bimbingan terhadap siswa agar pembelajaran lebih

kondusif dan memberikan motivasi berupa penghargaan baik secara verbal

maupun non verbal kepada siswa agar mereka lebih kreatif dan kritis lagi dalam

mengerjakan soal maupun saat memaparkan jawaban kedepan kelas.

Pembelajaran pada siklus II sudah berhasil sehingga tidak ada hambatan yang

berarti.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan keterampilan berpikir kritis terhadap pelajaran Matematika tentang

sifat-sifat bangun ruang pada siswa kelas V SD Negeri Balerejo 01 yaitu dengan

menerapkan pembelajaran numbered heads together. Hal ini terjadi karena

pembelajaran dengan model kooperatif numbered heads together dapat

membiasakan siswa untuk mau berpikir dan lebih kritis dalam menyelesaikan soal

maupun memaparkan hasil kerja kelompok serta aktif mengembangkan kreativitas

dan inisiatifnya. Dalam hal tersebut siswa juga dituntut untuk lebih

bertanggungjawab pada dirinya sendiri dan orang lain.

Page 120: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

96

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua

siklus tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa dengan menerapkan model

pembelajaran tipe numbered heads together dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis pada materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V SD Negeri

Balerejo 01 tahun pelajaran 2010/2011. Hal ini terbukti pada kondisi awal

sebelum dilaksanakan tindakan nilai rata-rata siswa 45,86 dengan prosentase

ketuntasan klasikal sebesar 38,10%, siklus I nilai rata-rata kelas 68,90 dengan

prosentase ketuntasan klasikal sebesar 71,42% dan siklus II nilai rata-rata kelas

meningkat menjadi 84,09 dengan prosentase ketuntasan klasikal sebesar 85,71%

(lampiran 25 halaman 190). Dengan demikian penerapan pembelajaran kooperatif

tipe numbered heads together dapat digunakan untuk meningkatkan keterampilan

berpikir kritis pada materi sifat-sifat bangun ruang siswa kelas V SD Negeri

Balerejo 01 tahun pelajaran 2010/2011 karena pembelajaran tipe numbered heads

together merupakan model kooperatif yang menyenangkan, bekerja secara

kelompok tetapi lebih menekankan pada individu dengan pertanyaan yang

memerlukan ketelitian dengan waktu yang ditentukan sehingga dapat memancing

siswa untuk berpikir kritis.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan

pada pembelajaran dengan menerapkan model kooperatif tipe numbered heads

together dalam pelaksanaan pembelajaran Matematika. Penelitian ini terdiri dari

dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 10-12 Maret 2011 dan Siklus II

dilaksanakan pada tanggal 14-17 Maret 2011. Adapun indikatornya sebagai

berikut :

1. Kognitif

a. Produk

Page 121: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

97

6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung, prisma tegak,

kerucut, limas.

6.2.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung, prisma

tegak, kerucut, limas.

6.2.3 Membedakan ciri- ciri masing-masing bangun kubus, tabung, prisma

tegak, limas, kerucut, tabung.

b. Proses

6.2.4 Mendiskusikan tentang identifikasi sifat-sifat dari masing-masing

bangun ruang prisma, tabung, kerucut, limas.

2. Afektif.

a. Perilaku Berkarakter : kejujuran (berkompetisi antar kelompok), membantu

teman yang membutuhkan (berdiskusi dalam kelompok), tepat waktu

(menyelesaikan tugas), teliti/ cermat (menyelesaikan tugas), dan tanggung

jawab (kerja kelompok dan individu).

b. Keterampilan sosial : bertanya (proses pembelajaran), menyumbang ide/

berpendapat (proses pembelajaran), menjadi pendengar yang baik

(menghargai guru dan teman), dan bekerjasama (diskusi kelompok).

3. Psikomotor

a. Menggambar bentuk bangun ruang tabung, prisma, kerucut,limas sesuai

dengan sifat masing-masing bangun.

Dalam satu siklus dilaksanakan dua kali pertemuan. Setiap pelaksanaan

siklus terdapat empat langkah kegiatan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan,

observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang, sebelum

melaksanakan keberhasilan siklus sebelumnya. Tindakan dalam setiap siklus

dapat meningkatkan kualitas pembelajaran. Hal ini berdasar pada analisis

perkembangan dari pertemuan satu ke pertemuan berikutnya dalam satu siklus dan

dari analisis perkembangan peningkatan proses dalam siklus I sampai siklus II.

Berdasarkan hasil penelitian di atas terbukti model kooperatif tipe

numbered heads together dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa

Page 122: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

98

pada materi sifat-sifat bangun ruang. Sehubungan dengan penelitian ini maka

dapat dikemukakan implikasi hasil penelitian sebagai berikut :

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan

menerapkan model kooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan

keterampilan berpikir kritis siswa pada materi sifat-sifat bangun ruang, hal itu

dapat ditinjau dari hal seperti di bawah ini :

1. Dalam menyajikan materi pelajaran, guru harus dapat memilih model

pembelajaran yang tepat agar siswa mampu menguasai materi dalam

pembelajaran dengan baik. Pembelajaran dengan menggunakan model

kooperatif tipe numbered heads together dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa pada materi sifat-sifat bangun ruang karena pembelajaran

ini melibatkan relasi antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa, siswa

dituntut berpikir kritis, teliti dan tepat dalam mengungkapkan pendapatnya

dalam kelompok.

Di dalam proses pembelajaran, pemberian motivasi pada siswa juga

sangat penting. Motivasi diberikan agar siswa dapat belajar dengan baik

sehingga siswa mempunyai keinginan untuk berpikir, memusatkan perhatian,

dan melaksanakan kegiatan yang menunjang dalam proses pembelajaran.

Motivasi dapat ditanamkan pada siswa dengan memberikan kesempatan untuk

berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan memberikan penghargaan

terhadap keberhasilan siswa dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Pentingnya menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dan inovatif,

salah satunya adalah model kooperatif numbered heads together yang terbukti

dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga terjalin

hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru.

Prosentase keterampilan berpikir kritis siswa terhadap materi sifat-sifat

bangun ruang meningkat. Hal ini terbukti adanya peningkatan keberanian

siswa dalam mengungkapkan pendapatnya dalam pembelajaran, interaksi

dengan guru maupun siswa lain, siswa lebih berperan aktif dalam proses

pembelajaran, kemauan kerjasama kelompok meningkat, ketelitian dan

kekritisan siswa dalam mengerjakan soal meningkat, mampu menyelesaikan

Page 123: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

99

soal tepat waktu. Dengan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang

meningkat, kondisi kelas menjadi lebih kondusif dan pada akhirnya

keterampilan berpikir kritis pada materi sifat-sifat bangun ruang pada siswa

kelasV SD Negeri Balerejo 01 meningkat.

2. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru untuk menentukan strategi dan

model pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas pada

proses belajar mengajar sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai oleh

siswa.

3. Upaya- upaya untuk meningkatkan keterampilan berpikir kritis tentang materi

sifat-sifat bangun ruang dalam pembelajaran siswa kelas V SD Negeri

Balerejo 01 dalam penelitian ini antara lain:

a. Pemilihan model pembelajaran yang inovatif dan menarik

Dalam proses pembelajaran, model pembelajaran merupakan

strategi yang digunakan dalam pembelajaran. Maka dari itu, guru harus

memilih model pembelajaran yang inovatif dan menarik sehingga siswa

antusias dan aktif dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya

pembaharuan, siswa termotivasi dan lebih semangat untuk belajar

sehingga siswa lebih terampil dan mau berpikir.

b. Penggunaan metode yang tepat

Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru harus dapat

memilih dan menerapkan metode yang tepat agar siswa dapat memahami

materi yang telah dipelajari secara efektif serta dapat memancing siswa

untuk berpikir kritis. Penerapan metode yang kurang tepat akan

mempengaruhi belajar siswa karena dapat menimbulkan rasa bosan atau

malas pada siswa yang akan berdampak buruk pada hasil belajar siswa.

c. Interaksi guru dan siswa

Keberhasilan proses belajar mengajar dapat dipengaruhi oleh

interaksi antara guru dengan siswa. Guru perlu menciptakan suasana

keakraban dengan siswa sehingga siswa akan lebih nyaman dalam

Page 124: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

100

mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan akibatnya siswa menyukai

pelajaran yang diikutinya juga. Guru yang kurang berinteraksi dengan

siswa secara akrab dapat menyebabkan terhambatnya proses pembelajaran.

Hal ini akan berdampak pada rendahnya nilai siswa.

d. Memberi motivasi kepada siswa

Guru harus menciptakan suasana belajar yang kondusif yang

mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik sehingga siswa

termotivasi untuk aktif berpikir, memusatkan perhatian dan melaksanakan

kegiatan yang menunjang keberhasilan belajar. Motivasi dapat ditanamkan

kepada siswa dengan memberikan kesempatan berpartisipasi dalam

pembelajaran dan pemberian penghargaan jika siswa dapat melaksanakan

tugasnya dengan baik.

Berdasarkan hasil temuan dan pembahasan penelitian yang telah

dijelaskan pada bab IV di atas, maka penelitian ini dapat digunakan dan

dikembangkan oleh guru yang menghadapi masalah yang sejenis yang pada

umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adanya kendala yang dihadapi

dalam pembelajaran matematika melalui model kooperatif numbered heads

together harus diatasi semaksimal mungkin. Oleh karena itu keaktifan, kreativitas,

motivasi dan kemampuan sangat mendukung keberhasilan pembelajaran

khususnya matematika.

C. Saran

Sesuai dengan simpulan dan implikasi hasil penelitian, maka ada beberapa

saran yang dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan antara lain:

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah mengupayakan pelatihan bagi guru untuk dapat

mendukung pelaksanaan pembelajaran model kooperatif agar tujuan

pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

2. Bagi Guru

a. Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan

merancang proses pembelajaran yang inovatif, kreatif dan menyenangkan

salah satunya dengan model kooperatif tipe numbered heads together

Page 125: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

101

sehingga siswa menjadi lebih tertarik dan termotivasi dan tercipta suasana

pembelajaran yang baru dan kondusif. Hal ini membuat siswa tidak mudah

bosan dan tetap semangat untuk mengikuti proses pembelajaran yang

akhirnya dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis mengenai materi

sifat-sifat bangun ruang yang membutuhkan pemahaman dan ketelitian

dalam mempelajarinya.

b. Guru hendaknya mengupayakan tindak lanjut terhadap penerapan model

kooperatif numbered heads together pada pembelajaran yang

dilaksanakan.

3. Bagi Siswa

Siswa harus lebih berperan aktif, mengembangkan kreativitas, inisiatif,

semangat belajar dan mengembangkan keberanian menyampaikan gagasan

dalam proses pembelajaran kooperatif yang lebih menekankan kerjasama

dalam kelompok sehingga dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan

prestasi belajar.

4. Bagi Peneliti Lain

Peneliti yang hendak mengkaji permasalahan yang sama hendaknya

lebih cermat, kreatif dan lebih luas dalam pengkajian teori-teori yang

berkaitan dengan pembelajaran kooperatif tipe numbered heads together guna

melengkapi kekurangan yang ada serta sebagai salah satu alternatif dalam

meningkatkan keterampilan berpikir kritis siswa yang belum tercakup dalam

penelitian ini agar diperoleh hasil yang lebih baik.

Page 126: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

102

DAFTAR PUSTAKA

Afifuddin, Beni.2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Agus Suharjana.2008.Mengenal Bangun ruang dan Sifat-sifatnya di Sekolah

Dasar.Jakarta: Pusat pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan Matematika.

Ahmad, Arif. 2007. Memahami Berpikir Kritis (online)

.http://fisikasmaonline.blogspot.com/2010/12/keterampilan-berpikir-

kritis.html. [diakses tanggal 27 Januari : 2011]

Alwi,Hasan.2002.Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta:Balai Pustaka.

Arikunto, Suharsini. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta : Rinika Cipta.

Clara Ika Sari Budayanti. 2009. Pemecahan Masalah Matematika. Jakarta: PJJ

Crayonpedia. 2009. Kubus Balok Prisma Tegak Dan Limas.

http://www.crayonpedia.org/mw/Berkas:Ruang_6.jpg diakses tanggal 5

Februari 2011

Fisher,Alec.2009.Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.

H.B. Sutopo. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret.

Heruman, 2007. Model Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar. Bandung:

Rosda.

Isjoni, Hj. Mohd.Arif, Ismail, 2008. Model-Model Pembelajaran Mutakhir

Perpaduan Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

. 2009. Pembelajaran Kooperatif Meningkatkan Kecerdasan Komunikasi

Antar Peserta Didik. Yogjyakarta: Pustaka Pelajar

Iskandar. 2008. Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan

Kualitatif). Jakarta: GP Press

Johnson.2010.Contextual Teaching & Learning.Bandung:Kaifa Learning.

Joko Utoro.2007.Genius Matematika Kelas V SD. Jakarta: Wahyu Media.

Kagan. 2000. Cooperative Learning Structure. Numbered head Together. (online),

(http://.Alt.Red/clnerwork/numbered.Htm). [diakses tanggal 20 Januari

2007].

. Tanpa tahun. Numbered heads together. (online),

(http://www.eazhull.org.uk/nlc/numbered_heads.htm). [diakses tanggal 20

Januari 2007].

dalam Ibrahim,2000. Model Pembelajaran Numbered Head Together.

(online),(http://herdy07.wordpress.com/2009/04/22/model-pembelajaran-

nht-numbered-head-together/. [diakses tanggal 16 januari 2011]

Khafid,M,Suyati.2007.Pelajaran Matematika Sekolah Dasar Kelas V. Jakarta:

Erlangga.

Page 127: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

103

Langrehr,John.2006. Thingking Skills. Jakarta:Gramedia.

Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

Lie,Anita.2008.Cooperative Learning.Jakarta:Gramedia.

Miles dan Huberman. 2009. Analisis Data Kualitatif. Jakarta : Universitas

Indonesia. (UI Pers).

Mufid, Masruhan.2007. Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Pada Pokok

Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar Melalui Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas VII-

A MTs Islamiyah Sumpiyuh – Banyumas Tahun Pelajaran 2006/2007.

Diajukan dalam Rangka Menyelesaikan Studi Strata 1 untuk Mencapai

Gelar Sarjana Pendidikan Universitas Negeri Semarang.

Muhfahroyin.Tanpa tahun. Memberdayakan Kemampuan Berpikir Kritis.

(online).(http://muhfahroyin.blogspot.com/2009/01/berpikir-kritis.html).

[diakses tanggal 27 Januari 2011]

Nurhadi, Yasin B., dan Senduk A.G. 2004. Pembelajaran Kontekstual (Contextual

Teaching and Learning/CTL) dan Penerapannya dalam KBK. Malang:

UM.

NN.2011. Numbered Head Together. (online)

(http://www.teachervision.fen.com/group-work/cooperative-

learning/48538.html. diakses tanggal 16 Januari 2011)

NN.2009.PengertianKubus.http://edukasi.net/mapok/mp_full.php?id=326&fname

=index.html. diakses tanggal 5 Februari 2011.

Oemar Hamalik. 1999. Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara.

Riyanto,Yatim.2010.Paradikma Baru Pembelajaran.Surabaya: Kencana.

Slavin, 2010. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung:

Nusamedia.

Sudjana,Nana.2005.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung:PT

Remaja Rosdakarya.

Sugiyarti, Henik. 2005. Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Dan Hasil

Belajar Siswa SMP Negeri I Tambakromo Kabupaten Pati Melalui

Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah. Untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan pada Universitas Negeri Semarang.

Sugiarto,Eko.2009. Panduan Praktis Menulis Skripsi.Yogyakarta:Pustaka

Sembada.

Suhardjono, Supardi & Suharsimi Arikunto.2010.Penelitian Tindakan Kelas.

Jakarta: Bumi Aksara.

Page 128: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

104

Supraptojiel. (2008). Menggunakan Keterampilan Berpikir Untuk Meningkatkan

Mutu Pembelajaran. [online]. Tersedia :

http://supraptojielwongsolo.wordpress.com/2008/06/13/menggunakan-

ketrampilan-berpikir-untuk-meningkatkan-mutu-pembelajaran. [diakses 27

Januari : 2011]

Suprijono, Agus 2010. Cooperative Learning Teori Dan Aplikasi PAIKEM.

Surabaya: Pustaka Pelajar

Tim. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. FKIP UNS

Tim.2009. Pedoman Penulisan Skripsi.UMS Surakarta

Tim Bina Karya Guru.2005.Terampil Berhitung Mtematika SD Kelas

V.Jakarta:Erlangga

Tryana, Antin. 2008. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Numbered

Heads Together (Nht) (http://iqbalali.com/2010/01/03/nht-numbered-head-

together/ )

Widati,Retno.2010.Peningkatan Pemahaman Konsep Sifat-sifat Bangun Ruang

(Matematika) Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada

Siswa Kelas V SD Negeri 01 Malangjiwan Tahun Pelajaran 2009/2010

Wikipedia.Berpikir.(online) (http://id.wikipedia.org/wiki/Berpikir). [dikses

tanggal 16 januari 2011].

Page 129: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

105

Lampiran 1

WAWANCARA UNTUK GURU

SEBELUM DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN

TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Nama Guru : Sayem, S.Pd.

Waktu Wawancara: Kamis, 9 Desember 2010

No Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1. Bagaimanakah pembelajaran

Matematika pada pokok bahasan

sifat-sifat bangun ruang selama ini?

Menurut saya pembelajaran seperti

biasanya, lebih banyak menggunakan

metode seramah dan setelah itu anak-

anak mengerjakan soal.

2. Apakah dengan pembelajaran

tersebut siswa sudah dapat

menyekesaikan soal sifat-sifat

bangun ruang dengan benar dan

kritis?

Tidak, saya biasanya mengajarkan satu

persatu, itu pun nilai mereka juga

masih banyak yang kesulitan dalam

menyelesaikan soal.

3. Apakah dalam pelaksanaan

pembelajaran Matematika yang

anda terapkan selama ini sudah ada

interaksi multiarah antara siswa

dengan guru dan siswa dengan

siswa?.

Pembelajaran masih belum seutuhnya

multiarah, karena saya juga lebih

berperan aktif dalam pembelajaran.

Anak-anak belum telalu aktif apalagi

dalam kerja kelompok.

4. Bagaimanakah nilai yang diperoleh

siswa dengan pembelajaran

tersebut?

Nilainya masih banyak yang dibawah

rata-rata.

5. Sudah pernahkan anda

menggunakan model pembelajaran

Numbered Heads Together pada

pokok bahasan sifat-sifat bangun

ruang selama ini?

Belum pernah, saya mengajarkan

dengan metode seperti biasanya yaitu

ceramah. Tanya jawab dan penugasan.

Page 130: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

106

6. Apakah siswa berberan aktif dalam

pembelajaran tersebut?

Tingkah laku anak di kelas seperti

biasa, ada yang diam karena takut

ditunjuk, ada juga yang ramai sendiri

karena mungkin merasa tidak suka

dengan pelajaran matematika.

7. Apakah anda sering mengadakan

Tanya jawab dengan peserta didik

dalam pembelajaran pada pokok

bahasan sifat-sifat bangun ruang?

Tidak, saya biasanya hanya bertanya

yang umum saja.yang biasanya

dijawab serentak.

Kesimpulan hasil wawancara:

Dari hasil wawancara dengan guru kelas di atas dapat disimpulkan bahwa guru

mengajar menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, dan penugasan saja dan

belum pernah menggunakan model numbered heads together dalam pembelajaran.

Sehingga kondisinya siswa kurang antusias atau berperan aktif secara

keseluruhan. Guru juga mengadakan Tanya jawab hanya pada hal-hal umum saja

sehingga sulit diketahui keterampilan berpikir kritis siswa dalam menerima materi

pelajaran yang diajarkan.

Madiun,

Pewawancara

Farida Rahmawati

Page 131: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

107

Lampiran 2

PEDOMAN WAWANCARA UNTUK GURU

SETELAH DITERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN

MENGGUNAKAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER

Nama Guru : Sayem, S.Pd.

Waktu Wawancara: Kamis,17 Maret 2011

No Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1. Bagaimanakah pendapat anda,

setelah pembelajaran Matematika

pada pokok bahasan sifat-sifat

bangun ruang diterapkan

menggunakan model NHT?

Pembelajaran lebih menarik dan

inovatif sehingga anak-anak tidak

bosan dan lebih semangat dalam

mengikuti pembelajaran.

2. Menurut anda, apakah pembelajaran

Matematika melalui model NHT

dapat meningkatkan keterampilan

berpikir kritis siswa dalam

menyelesaikan soal tentang sifat-

sifat bangun ruang?

Iya, karena model pembelajaran ini

lebih menekankan pada student center,

siswa dituntut aktif dan lebih kritis

dalam menjawab soal maupun

pertanyaan yang disampaikan guru.

3. Adakah kendala-kendala dalam

pelaksanaan pembelajaran dengan

model NHT?

Di awal pertemuan masih ada masalah

dalam pengelolaan kelas, mungkin

karena masih ada siswa yang belum

memahami langkah-langkah pada

pembelajaran dengan model NHT ini.

Tetapi pada pertemuan selanjutnya

sudah dapat teratasi dengan baik,

karena guru menjelaskan kembali dan

lebih aktif dengan siswa.

Page 132: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

108

4. Bagaimanakah kesan anda dengan

diterapkannya model NHT pada

pokok bahasan sifat-sifat bangun

ruang?

Sangat terkesan dengan pembelajaran

NHT ini, karena siswa benar-benar

antusias dan tidak ada kesan tegang

atau terpaksa.Mereka terlihat senang

sehingga meningkatkan rasa ingin

tahunya terhadap materi yang

disampaikan. Anak yang sering tidak

masuk pun juga lebih rajin dan

semangat mengikuti pembelajaran

tersebut.

5. Bagaimanakah nilai yang diperoleh

siswa setelah diterapkan model NHT

dalam menyelesaikan soal tentang

sifat-sifat bangun ruang?

Nilai yang diperoleh siswa juga

meningkat. Khususnya nilai dari anak

yang biasanya sangat sulit memahami

materi mata pelajaran matematika pada

bangun ruang ini juga meningkat.

Kesimpulan hasil wawancara:

Dari hasil wawancara yang dilakukan sesudah pelaksanaan tindakan, guru

berpendapat bahwa pembelajaran dengan tipe numbered heads together ini

merupakan pembelajaran yang efektif, inovatif, menarik dan menantang. Siswa

lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran model kooperatif ini karena dalam

pembelajaran ini siswa dituntut aktif, berkerja sama baik, teliti dan lebih kritis

dalam menyelesaikan soal maupun menjawab pertanyaan guru. Dengan kegiatan

pembelajaran tersebut dapat meningkatkan nilai keterampilan berpikir kritis siswa

dalam mengerjakan tugas individu atau post tes tentang pokok bahasan sifat-.sifat

bangun ruang.

Madiun,

Pewawancara

Farida Rahmawati

Page 133: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

109

Lampiran 3

Silabus Nama Sekolah : SD Negeri Balerejo 01 Kebonsari Madiun

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V/2

Standar Kompetensi : 6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun Kompetensi

Dasar

Materi

pokok

Kegiatan

Pembelajaran

Indikator Penilaian Alokasi

Waktu

Sumber

Belajar 6.2

Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

ruang

Sifat-

sifat

bangun

ruang

Melakukan

diskusi

kelompok

untuk

menentukan

sifat-sifat

bangun ruang

tabung,

prisma,

kerucut,limas

Melakukan

praktek

menggambar

bangun ruang.

1. Kognitif

a. Produk

6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang

tabung,prisma,kerucut,limas.

6.2.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung,

prisma tegak, kerucut, dan limas.

6.2.3 Membedakan ciri-ciri masing-masing bangun kubus, tabung,

prisma tegak, limas, kerucut, dan tabung.

b. Proses

6.2.4 Mendiskusikan tentang identifikasi sifat-sifat dari masing-

masing bangun ruang kubus, prisma tegak, tabung, kerucut,

dan limas.

2. Afektif

a. Perilaku Berkarakter : kejujuran (berkompetisi antar kelompok),

membantu teman yang membutuhkan (berdiskusi dalam kelompok),

tepat waktu (menyelesaikan tugas), teliti/ cermat (menyelesaikan

tugas), dan tanggung jawab (kerja kelompok dan individu).

b. Keterampilan sosial : bertanya, menyumbang ide/ berpendapat,

menjadi pendengar yang baik, dan bekerja sama.

3. Psikomotor

a. Menggambar bentuk bangun ruang kubus, tabung, prisma tegak,

kerucut,dan limas sesuai dengan sifat masing-masing bangun.

Awal

Proses.

post tes

4 Jam

Pelajaran Buku

Pelajaran

Matematika

SD Kelas 5.

(KTSP

2006)

Buku Ayo

Belajar

Matematika

5

Buku lain

yang sesuai

Page 134: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

110

Lampiran 4

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Siklus Pertama

Sekolah : SD Negeri Balerejo 01

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V / II

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan(@2x 35 menit)

Hari,tanggal : Pertemuan 1 : Kamis,10 Maret 2011

Pertemuan 2 : Sabtu, 12 Maret 2011

A. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun.

B. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

C. Indikator

2. Kognitif

b. Produk

6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang

tabung,prisma,kerucut,limas.

6.2.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung,

prisma tegak, kerucut, dan limas.

6.2.3 Membedakan ciri-ciri masing-masing bangun kubus, tabung,

prisma tegak, limas, kerucut, dan tabung.

b. Proses

6.2.4 Mendiskusikan tentang identifikasi sifat-sifat dari masing-

masing bangun ruang kubus, prisma tegak, tabung, kerucut,

dan limas.

Page 135: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

111

2. Afektif

c. Perilaku Berkarakter : kejujuran (berkompetisi antar kelompok),

membantu teman yang membutuhkan (berdiskusi dalam

kelompok), tepat waktu (menyelesaikan tugas), teliti/ cermat

(menyelesaikan tugas), dan tanggung jawab (kerja kelompok dan

individu).

d. Keterampilan sosial : bertanya (proses pembelajaran),

menyumbang ide/ berpendapat (proses pembelajaran), menjadi

pendengar yang baik (menghargai guru dan teman), dan

bekerjasama (diskusi kelompok).

4. Psikomotor

b. Menggambar bentuk bangun ruang kubus, tabung, prisma tegak,

kerucut,dan limas sesuai dengan sifat masing-masing bangun.

D. Tujuan pembelajaran

1. Kognitif

a. Produk

a) Melalui median bangun ruang, siswa dapat menyebutkan

sifat-sifat bangun ruang dengan benar.

b) Melalui demonstrasi siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang dengan tepat.

b. Proses

a) Melalui diskusi kelompok, siswa dapat membedakan ciri-

ciri dari masing-masing bangun ruang dengan kritis.

2. Afektif

a. Perilaku berkarakter: Siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran, siswa dinilai membuat kemajuan dalam menunjukan

karakter kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, tepat

waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab.

b. Keterampilan sosial: Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran,

siswa dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan

Page 136: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

112

bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang

baik, dan bekerja sama.

3. Psikomotor

a. Melalui penugasan, siswa dapat menggambar bangun ruang tabung,

prisma, limas, kerucut dengan benar.

E. Dampak Pengiring

Setelah siswa mempelajari sifat-sifat bangun ruang, siswa dapat

menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-harinya yang

berhubungan dengan bangun ruang disekitarnya.

F. Materi Pembelajaran

1. Sifat – sifat bangun ruang

13) Sifat-sifat Kubus

Kubus mempunyai beberapa sifat,yaitu:

a) Mempunyai 6 bidang sisi yang sama luas

b) Mempunyai 12 rusuk

c) Mempunyai 8 titik sudut

d) Semua sudutnya siku-siku

14) Sifat-sifat Balok

d) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi panjang yang setiap

pasangnya kongruen

e) Memiliki 12 rusuk

f) Memiliki 8 titik sudut

g) Memiliki 12 diagonal sisi

h) Memiliki 12 diagonal ruang yang sama panjang dan

berpotongan di satu titik

i) Memiliki 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang dan

setiap pasangnya kongruen.

Page 137: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

113

15) Sifat-sifat Tabung:

d) Mempunyai alas dan tutup yang berbentuk

lingkaran

e) Bidang yang menyelubungi bagian samping

tabung disebut selimut tabung.

f) Jarak antara lingkaran alas dan lingkaran tutup

adalah tinggi tabung

16) Sifat-sifat prisma tegak segiempat :

e) Mempunyai 6 buah bidang sisi .

f) Mempunyai 12 rusuk.

g) Mempunyai 8 titik sudut.

h) Bidang sisi yang berhadapan sama luas.

Catatan : Balok dan Kubus merupakan prisma

tegak segi empat

17) Sifat-sifat limas segi empat :

e) Mempunyai alas berbentuk persegi panjang

atau persegi.

f) Mempunyai titik puncak.

g) Jarak dari titil puncak ke alas limas disebut

tinggi l;imas segi empat.

h) Mempunyai 5 bidang sisi, 5 titik sudut, dan 8

rusuk.

18) Sifat-sifat limas segitiga :

1) Mempunyai alas berupa segitiga.

2) Mempunyai titil puncak.

3) Jarak dari titik puncak ke alas disebut tinggi

limas segitiga.

4) Mempunyai 4 bidang sisi, 4 titik sudut, dan 6

rusuk.\

Page 138: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

114

19) Sifat-sifat kerucut :

1) Mempunyai alas berbentuk lingkaran.

2) Mempunyai titik puncak.

3) Jarak titik puncak ke bidang lingkaran (alas)

disebut tinggi kerucut.

2. Menggambar Tabung, Prisma Tegak, Limas, dan kerucut.

a. Menggambar tabung

Misalnya akan digambar tabung dengan tinggi 3 cm dan diameter

lingkaran tutup dan alasnya 2 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Gambarlah persegi panjang dengan panjang 3 cm dan lebar 2 cm,

menggunakan pensil.

2) Buatlah lingkaran pada dua sisi persegi panjang (lihat gambar

lingkaran digambar lonjong).

3) Hapuslah garis diameter yang dibuat dengan pensil sebelumnya.

Terbentuklah sebuah Tabung

3 cm

2 cm

(a) (b) (c)

b. Menggambar Prisma Tegak Segi Empat

Misalnya akan digambar prisma tegak dengan panjang alas 2 cm, lebar

1 cm, dan tinggi prisma 3 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagau berikut :

1) Gambarlah jajargenjang dengan panjang 2 cm dan lebar 1 cm.

Page 139: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

115

2) Pada masing-masing titik sudut jajargenjang ditarik garis tegak

lurus 3 cm sebagai tinggi prisma.

3) Masing-masing garis tegak dihubungkan sehingga terbentuklah

gambar sebuah Prisma Tegak Segi Empat.

3 cm

1 cm

2 cm

(a) (b) (c)

c. Menggambar limas

Misalnya akan digambar limas yang alasnya segitiga dengan tinggi

limas 3 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Gambarlah segitiga sebagai alas limas.

2) Tentukan titik pusat dari segitiga itu (pusat simetri putar). Dari titik

pusat segitiga ukurlah 3 cm untuk menentukan titik puncak limas.

3) Dari titik puncak limas tariklah garis ke masing-masing titik sudut

segitiga. Maka terbentuklah limas dengan alas segitiga.

3 cm

(a) (b) (c)

Page 140: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

116

Misalnya akan digambar limas yang alasnya persegi panjang

dengan panjang 3 cm, lebar 2 cm, dan tinggi limas 3 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Gambarlah jajargenjang sebagai alas limas.

2) Langkah selanjutnya sama seperti menggambar limas segitiga.

3 cm

3 cm

(a) (b) (c)

d. Menggambar kerucut

Misalnya akan digambar kerucut dengan diameter lingkaran alas 3 cm,

dan tinggi 2 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Gambarlah garis putus-putus sepanjang 3 cm.

Buatlah bentuk lingkaran yang agak lonjong pada garis tersebut

(lihat gambar).

2) Tentukan titik pusat lingkaran tersebut, kenudian buatlah garis

tegak sepanjang 2 cm pada titik pusat lingkaran tersebut.

3) Buatlah garis dari titik puncak ke tepi kanan dan kiri lingkaran

alas.

2 cm

3 cm

(a) (b) (c)

Page 141: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

117

G. Metode, dan Model Pembelajaran

1. Metode

a. Diskusi kelompok

b. Penugasan

c. Tanya jawab

2. Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

H. Langkah- langkah Pembelajaran

Pertemuan I

No Langkah – Langkah Pembelajaran Metode Waktu

1 Kegiatan Awal:

a. Salah satu siswa memimpin berdoa

(Ketaqwaan)

b. Guru mengadakan presensi ( Kedisiplinan)

c. Guru mengadakan apersepsi dengan

melaksanakan tanya jawab dengan siswa

mengenai bangun ruang.

d. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok

yang anggotanya 7 orang secara heterogen

dan memberi mereka nomor sehingga tiap

anggota memiliki nomor yang berbeda.

e. Kemudian siswa memperhatikan

penjelasan dari guru mengenai langkah-

langkah kerja kelompok dengan model

NHT.

Ceramah

Ceramah

Tanya Jawab

Penomoran

(numbering)

Ceramah

8 menit

2 Kegiatan Inti:

a. Eksplorasi

1) Siswa menjawab pertanyaan guru

tentang bangun ruang.

2) Siswa dengan aktif menyebutkan

contoh bangun ruang yang ada di

sekitar.

Tanya Jawab

Tanya Jawab

Demonstrasi

55

menit

Page 142: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

118

3) Siswa mengamati alat peraga

bangun ruang yang di tunjukkan

oleh guru.

b. Elaborasi

1) Siswa memulai kegiatan

kelompok.

2) Guru memberikan pertanyaan

kepada siswa (kelompok) dari

yang spesifik hingga yang bersifat

umum mengenai sifat-sifat bangun

ruang (lembar soal kelompok “I”)

3) Siswa berpikir bersama untuk

menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap anggota dalam timnya

telah mengetahui jawaban

tersebut.

4) Pemberian jawaban

c) Guru menyebut salah satu

nomor dan siswa dari tiap

kelompok yang bernomor

sama mengangkat tangan dan

menyiapkan jawaban untuk

seluruh kelas.

d) Guru secara random memilih

kelompok mana yang harus

menjawab pertanyaan tersebut.

e) Siswa dari kelompok yang

ditunjuk akan mengangkat

tangan dan berdiri/maju untuk

menjawab pertanyaan dan

Penugasan

Pengajuan

Pertanyaan

(Quessioning)

Berpikir

Bersama (heads

together)

Answering

Tanya Jawab

Demonstrasi

Page 143: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

119

menunjukkan pada gambar.

Pada Setiap jawaban

diusahakan agar siswa tersebut

tidak mendapat bantuan dari

kelompokya.

f) Siswa dari kelompok lain

menyimak, jika jawaban tidak

sama dengan kelompoknya

maka akan diberi kesempatan

berbendapat.

c. Konfirmasi

1) Siswa bersama guru mengevaluasi

hasil dari kerja kelompok.

2) Memberikan soal evaluasi “Tugas

I” kepada masing-masing individu

untuk mengetahui keterampilan

berpikir kritis siswa.

Tanya jawab

Tanya Jawab

Penugasan

3 Kegiatan Akhir:

a. Siswa bersama guru menyimpulkan

tentang materi yang telah dipelajari.

b. Siswa mengumpulkan hasil kerja secara

kelompok maupun individu

c. Siswa maupun kelompok terbaik

mendapat penghargaan dari guru.

d. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

hal yang belum dipahami.

a. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Ceramah dan

Tanya Jawab

Demonstrasi

Pemberian

Reward

Tanya jawab

Ceramah

7 menit

Page 144: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

120

Pertemuan Kedua

No Langkah – Langkah Pembelajaran Metode Waktu

1 Kegiatan Awal:

a. Salah satu siswa memimpin berdoa

(Ketaqwaan)

b. Guru mengadakan presensi ( Kedisiplinan)

c. Guru mengadakan apersepsi dengan

melaksanakan tanya jawab dengan siswa

mengenai sifat-sifat bangun ruang

d. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok

yang anggotanya 7 orang secara heterogen

dan memberi mereka nomor sehingga tiap

anggota memiliki nomor yang berbeda.

e. Kemudian siswa memperhatikan

penjelasan dari guru mengenai langkah-

langkah kerja kelompok dengan model

NHT.

Ceramah

Ceramah

Tanya Jawab

Penomoran

(Numbering)

Ceramah

8 menit

2 Kegiatan Inti:

a. Eksplorasi

1) Siswa menjawab pertanyaan guru

tentang bentuk-bentuk bangun

ruang yang ada di sekitar.

2) Siswa dengan aktif menyebutkan

bagian-bagian dari bangun ruang.

3) Siswa menunjukkan bagian-

bagian dari masing-masing bentuk

bangun ruang (panjang, lebar,

tinggi, diameter, alas) pada

bangun/alat peraga yang

ditunjukkan guru.

Tanya Jawab

Tanya Jawab

Demonstrasi

55 menit

Page 145: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

121

b. Elaborasi

1) Siswa memulai kegiatan diskusi

kelompok.

2) Guru memberikan pertanyaan

kepada siswa dari yang spesifik

hingga yang bersifat umum

mengenai bagaimana

menggambar bangun ruang kubus,

prisma tegak,limas, kerucut, dan

tabung berdasarkan sifat-sifat

yang telah dipelajari (lembar soal

kelompok “II”)

3) Siswa berpikir bersama untuk

menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap anggota dalam timnya

telah mengetahui jawaban

tersebut.

4) Pemberian jawaban

a) Guru menyebut salah satu

nomor dan siswa dari tiap

kelompok yang bernomor

sama mengangkat tangan dan

menyiapkan jawaban untuk

seluruh kelas.

b) Guru secara random memilih

kelompok mana yang harus

menjawab pertanyaan tersebut.

c) Siswa dari kelompok yang

ditunjuk akan mengangkat

tangan dan berdiri/ maju untuk

Penugasan

Quesioning

Heads

together

(diskusi)

Answering

(demonstrasi)

Tanya Jawab

Demonstrasi

Page 146: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

122

menjawab pertanyaan dan

menunjukkan pada gambar

bangun. Pada Setiap jawaban

diusahakan agar siswa tersebut

tidak mendapat bantuan dari

kelompoknya

g) Siswa dari kelompok lain

menyimak, jika jawaban tidak

sama dengan kelompoknya

maka akan diberi kesempatan

berbendapat.

c. Konfirmasi

1) Siswa bersama-sama guru

merangkum hasil diskusi dengan

model NHT.

2) Memberikan soal evaluasi “Tugas

II” kepada masing-masing

individu untuk mengetahui

keterampilan berpikir kritis siswa

Tanya Jawab

Tanya Jawab

Penugasan

3 Kegiatan Akhir:

e. Siswa bersama guru menyimpulkan

tentang materi yang telah dipelajari.

f. Siswa mengumpulkan hasil kerja secara

kelompok maupun individu

g. Siswa maupun kelompok terbaik

mendapat penghargaan dari guru.

h. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

hal yang belum dipahami.

i. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Tanya Jawab

Penugasan

(Reward)

Tanya jawab

Ceramah

6 menit

Page 147: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

123

I. Media dan Sumber Belajar

1. Media

a. Benda –benda nyata terbuat dari atom berbentuk bangun ruang

b. Benda lain yang relevan di sekitar kelas

3. Sumber Belajar

a. Pelajaran Matematika kelas V (KTSP 2006) halaman 75-84. 2007.

M. Khafid dan Suyati

b. Terampil Berhitung Matematika V halaman 170-177. 2005. Tim

Bina Karya Guru

c. Silabus KTSP kelas V semester II

d. Internet

J. Penilaian

1. Prosedur : Awal, Proses dan Akhir

2. Jenis : Tertulis dan Unjuk Kerja

3. Bentuk : Uraian

4. Alat Tes :Soal tes, kunci jawaban, dan kriteria penilaian

(terlampir pada halaman 123-130)

Lembar observasi siswa (halaman 135) dan kinerja

guru (halaman 136-138)

Madiun, Maret 2011

Guru Kelas V

Sayem, S.Pd.

NIP.19610105 198201 2015

Peneliti

Farida Rahmawati

X 7107028

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Imam Hadisiswoyo,S.Pd

NIP. 195808 151979 071005

Page 148: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

124

Lampiran RPP Siklus I

Pertemuan 1

Tugas Kelompok

Isilah Titik-titik di bawah ini dan jawablah pertanyaannya!

1

a. Sisi-sisinya adalah ….., …..,

….., ….., ….., dan …..

b. Rusuk-rusuknya adalah ….., …..,

….., ….., ….., ….., ….., …..,

….., ….., ….., dan …..

c. Titik sudutnya adalah ….., …..,

….., ….., ….., ….., ….., dan …..

d. Berapa jumlah sisinya?

e. Berapa jumlah rusuknya?

f. Berapa jumlah titik sudutnya?

2

a. Sisi-sisinya adalah ….., …..,

….., dan …..

b. Rusuk-ruruknya adalah ….., …..,

….., ….., ….., dan …..

c. Titik sudutnya adalah ….., …..,

….., dan …..

3

a. Berapa jumlah sisinya?

b. Berapa jumlah rusuknya?

c. Berapa jumlah titik sudutnya?

4.

a. Ada berapakah sisi bangun di

samping!

b. Berapakah jumlah rusuk bangun

di samping!

Page 149: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

125

5

a. Sisi - sisi nya adalah ....,…,…,…

b. Rusuk-rusuknya adalah…,…,…,

…,…,…,…,…,

c. Titik sudutnya adalah..,...,..,..,..,

Tugas Individu

Perhatikan gambar kubus dibawah ini!

1. Manakah titik sudut pada kubus diatas!

2. Manakah rusuk-rusuk yang sama panjang dengan AB!

3. Perhatikan gamabar dibawah ini

Manakan sisi-sisi dari bangun diatas!

4. Berapa jumlah titik sudut pada bangun soal no 3!

5. Perhatikan gambar kerucut dibawah ini!

a. Berapa jumlah titik sudutnya!

b. Berapa jumlah sisi bangun diatas!

6. Apa perbedaan ciri-ciri dari bangun kubus dan balok?

Page 150: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

126

7. Bagaimana perbedaan dari bangun limas segitiga dan limas segiempat?

8. Manakah yang merupakan rusuk-rusuk dari gambar dibawah ini!

9. Berbentuk bangun apakah yang menjadi alas pada bangun ruang di bawah ini!

10. Apa perbedaan bangun limas dan prisma?

Pertemuan II

Tugas Kelompok

1. Gambarlah kubus dengan sisi 5 cm!

2. Gambarlah tabung dengan ukuran diameter 2 cm, tinggi 3cm!

3. Gambarlah prisma tegak dengan ukuran panjang 2,5 cm, lebar 1 cm, dan

tinggi 4 cm!

4. Gambarlah kerucut dengan diameter 3 cm, tinggi 4 cm!

5. Gambarlah limas segitiga

6. dengan tinggi 3 cm!

Tugas Individu

1. Apa nama bangun pada gambar dibawah ini dan ada berapakah rusuk-

rusuknya !

Page 151: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

127

2. Apa persamaan dari bangun di bawah ini!

a. b.

3. Gambarlah tabung dengan ukuran diameter 6 cm, tinggi 8 cm!

4. Gambarlah limas segitiga dengan tinggi 5 cm!

5. Gambarlah limas yang alasnya berupa persegi panjang dengan panjang 5 cm,

lebar 3 cm, dan tinggi limas 4 cm!

Kunci Jawaban

Pertemuan 1

Tugas Kelompok

1. a. PQRS, TUVW, QTVU, PSWT, PQUT, SRVW.

b. PQ, QR, RS, SP, PT, TU, UQ, UV, VW, WT, RV, WS.

c. P,Q, R, S, T, U, V, W.

d. 6

e. 12

f. 8

2. a. ABC, BCD, CAD, ABD.

b. AB, BC, AD, BD, CD, CA.

c. A, B, C, D.

3. a. 2

b. 2

c. 1

4. a. 3

b. 2

5. a. PQRS, PQT, QRT, SRT, PST.

b. PQ, QR, RS, SP, PT, QT, RT, ST.

c. P, Q, R, S, T.

Tugas Individu

1. A, B, C, D, E, F, G, H.

2. BC, CD, DA, AE, EF, BF, FG, GH. EH, CG, HD.

3. ABC, BCD, ACD, ABD.

4. 4

5. a. 1

b. 2

Page 152: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

128

6. Panjang rusuk kubus sama panjang, sedangkan balok memiliki panjang, lebar,

tinggi yang tidak sama panjang.

7. Limas segitiga:

Alasnya berbentuk segitiga, memiliki titik sudut 4, rusuk 6 dan sisi 4.

Limas segiempat:

Alasnya berbentuk segiempat, memiliki titik sudut 5, rusuk 8 dan sisi 5.

8. PQ, QR, RS, SP, PT, QT, RT, ST.

9. Lingkaran

10. Limas:

a. Terbentuk dari 1 bangun datar sebagai alas dan titik sebagai atapnya.

b. Selimutnya merupakan segitiga

Prisma :

a. Terbentuk dari 2 bangun datar sebangun yang menjadi alas dan atapnya.

b. Selimutnya merupakan segi empat.

Page 153: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

129

Pertemuan II

Tugas Kelompok

1. Panjang sisi atau rusuk nya 5 cm

2.

Tabung diameter 2 cm, tinggi 3 cm

3. Prisma tegak dengan panjang 2,5 cm, lebar 1 cm, dan tinggi cm

4. Kerucut berdiameter 3 cm, tinggi 4 cm

5. Limas segitiga dengan tinggi 3 cm.

Page 154: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

130

Tugas Individu

1. Prisma tegak/ balok

Memiliki rusuk 12

2. Keduanya merupakan bangun limas, sisi samping berbentuk segitiga.

3. Tabung berdiameter 6 cm, tinggi 8 cm.

4. Limas segitiga dengan tinggi 5 cm.

5. Limas segiempat dengan panjang 5 cm, lebar 3 cm, tinggi 4 cm.

Page 155: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

131

Kriteria Penilaian

Pedoman Pemberian Skor Pada Tugas Individu No Jawaban Skor

1. a. Jawaban lengkap, benar, jelas, teliti, tepat waktu.

b. Mampu mengidentifikasi, mampu membedakan,

c. Mampu membedakan, menyimpulkan.

d. Mampu menjelaskan dan memberikan alasan tepat.

e. Mampu menggambar (jika ada).

4

2. a. Jawaban lengkap, tepat waktu, tapi kurang benar, kurang jelas, kurang teliti.

b. Mampu mengidentifikasi, kurang mampu membedakan,

c. Kurang mampu menyimpulkan.

d. Mampu menjelaskan tapi kurang mampu memberikan alasan yang tepat.

e. Mampu menggambar (jika ada).

3

3. a. Jawaban tidak lengkap, benar, tepat waktu,tapi kurang jelas, dan kurang

teliti,

b. Mampu mengidentifikasi tapi tidak mampu membedakan,

c. Kurang mampu menyimpulkan,

d. Kurang mampu menjelaskan dan kurang mampu memberikan alasan yang

tepat,

e. Kurang mampu menggambar (jika ada).

2

4. a. Jawaban tidak lengkap, kurang benar, tidak jelas, tidak teliti, tidak tepat

waktu

b. Kurang mampu mengidentifikasi, tidak mampu membedakan,

c. Tidak mampu menyimpulkan.

d. Tidak mampu menjelaskan dan tidak mampu memberikan alasan tepat.

e. Tidak mampu menggambar (jika ada).

1

5. Jawaban salah/ tidak menjawab 0

Pertemuan I

LKS I Tugas Individu I

= Betul x 20 = (Total skor : 4) x 10

= 5 x 20 = (40 : 4) x 10

= 100 = 100

Pertemuan II

LKS II Tugas Individu II

= Betul x 20 = Total skor x 5

= 5 x 20 = 20 x 5

= 100 = 100

Page 156: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

132

Lamporan 5

Ketentuan Penilaian Observasi Aktifitas Siswa

1 = Jika kurang dari 20% dari jumlah siswa yang hadir

2 = Jika lebih dari 20% - 40% dari jumlah siswa yang hadir

3 = Jika lebih dari 40% - 70% dari jumlah siswa yang hadir

4 = Jika lebih dari 70% - 100% dari jumlah siswa yang hadir

5 = Jika lebih dari 80%-100% dari jumalh siswa yang hadir

Page 157: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

133

PEDOMAN OBSERVASI

Petunjuk pengisian

A. Amatilah dengan seksama semua aktivitas belajar siswa mulai dari awal sampai

akhir pelajaran.

B. Isilah dengan menggunakan tanda centang (√) pada kolom yang tersedia dengan

ketentuan skor A = 5, B=4, C=3, D=2 dan E=1

1. Banyaknya siswa yang menjawab pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

skor Indikator

1 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru pada apersepsi 0–3 siswa

2 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru pada apersepsi 4–7 siswa

3 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru pada apersepsi 8–11 siswa

4 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru pada apersepsi 12–15 siswa

5 Jumlah siswa yang menjawab pertanyaan guru pada apersepsi 16–21 siswa

2. Banyaknya siswa yang berusaha mengungkapkan pendapat yang berkaitan

dengan materi

skor Indikator

1 Jumlah siswa yang mengungkapkan pendapat 0–3 siswa

2 Jumlah siswa yang mengungkapkan pendapat 4–7 siswa

3 Jumlah siswa yang mengungkapkan pendapat 8–11 siswa

4 Jumlah siswa yang mengungkapkan pendapat 12–15 siswa

5 Jumlah siswa yang mengungkapkan pendapat 16–21 siswa

3. Banyaknya siswa yang terlibat aktif dan kritis bertanya saat pembelajaran

Skor Indikator

1 Jumlah siswa yang terlibat aktif dan kritis bertanya saat pembelajaran 0–3 siswa

2 Jumlah siswa yang terlibat aktif dan kritis bertanya saat pembelajaran 4- 7 siswa

3 Jumlah siswa yang terlibat aktif dan kritis bertanya saat pembelajaran 8– 11 siswa

4 Jumlah siswa yang terlibat aktif dan kritis bertanya saat pembelajaran 12 – 15 siswa

5 Jumlah siswa yang terlibat aktif dan kritis bertanyasaat pembelajaran 16 – 21 siswa

4. Banyaknya siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari guru

saat menyampaikan materi.

Skor Indikator

1 Jumlah siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari guru

saat menyampaikan materi 0 – 3 siswa

2 Jumlah siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari guru

saat menyampaikan materi.4 – 7 siswa

3 Jumlah siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari guru

Page 158: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

134

saat menyampaikan materi.8– 11 siswa

4 Jumlah siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari guru

saat menyampaikan materi 12 – 15 siswa

5 Jumlah siswa yang cermat dan teliti dalam menerima penjelasan dari guru

saat menyampaikan materi 16– 21 siswa

5. Siswa yang menunjukkan sikap baik saat memperhatikan penjelasan guru

mengenai materi pembelajaran yang diajarkan.

Indikator :

a. Mampu bekerja sama dalam kelompok

b. Memberikan tanggapan terhadap penyampaian guru

c. Turut serta melakukan sesuatu yang ditugaskan guru

Skor Indikator

1 Jika tidak ada indikator yang tampak

2 Jika ada 1 indikator yang tampak

3 Jika ada 2 indikator yang tampak

4 Jika ada 3 indikator yang tampak

5 Jika semua indikator yang tampak

6. Banyak siswa yang gembira dengan penerapan model NHT

Skor Indikator

1 Siswa yang gembira dengan penerapan model NHT 0 – 4 siswa

2 Siswa yang gembira dengan penerapan model NHT 5 – 9 siswa

3 Siswa yang gembira dengan penerapan model NHT 10 – 14 siswa

4 Siswa yang gembira dengan penerapan model NHT 15 – 19 siswa

5 Siswa yang gembira dengan penerapan model NHT 19 ke atas

7. Keefektifan model NHT dalam soal tentang sifat-sifat bangun ruang

Indikator:

a. Aktivitas siswa di kelas kondusif

b. Efektif penggunan waktu

c. Keefektifan penggunan model kooperatif dalam pokok bahasan sifat-sifat

bangun ruang

Skor Indikator

1 Jika tidak ada indikator yang tampak

2 Jika ada 1 indikator yang tampak

3 Jika ada 2 indikator yang tampak

4 Jika ada 3 indikator yang tampak

5 Jika semua indikator yang tampak

Page 159: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

135

8. Kerjasama antar siswa dalam proses pembelajaran.

Indikator:

a. Rasa saling menghargai antara siswa meningkat.

b. Keberanian siswa meningkat.

c. Keingintahuan siswa meningkat.

Skor Indikator

1 Jika tidak ada indikator yang tampak

2 Jika ada 1 indikator yang tampak

3 Jika ada 2 indikator yang tampak

4 Jika ada 3 indikator yang tampak

5 Jika semua indikator yang tampak

9. Banyak siswa yang dapat menjawab dengan benar dan tepat waktu atas

pertanyaan yang disampaikan guru

Skor Indikator

1 Siswa yang menjawab pertanyaan guru 0 – 4 siswa

2 Siswa yang menjawab pertanyaan guru 5 – 8siswa

3 Siswa yang menjawab pertanyaan guru 9 – 12 siswa

4 Siswa yang menjawab pertanyaan guru 13 – 16 siswa

5 Siswa yang menjawab pertanyaan guru 17 ke atas

10. Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi

Indikator :

a. Siswa mengerjakan sendiri dengan penuh keyakinan

b. Siswa mengerjakan dengan kritis

c. Mempersiapkan alat – alat tulis sendiri

Skor Indikator

1 Jika tidak ada indikator yang tampak

2 Jika ada 1 indikator yang tampak

3 Jika ada 2 indikator yang tampak

4 Jika ada 3 indikator yang tampak

5 Jika semua indikator yang tampak

C. Mengitung skor rata-rata, kemudian menentukan katagorinya dengan ketentuan

sebagai berikut :

Skor Rata-Rata Katagori aktivitas siswa di kelas

1,00-1,49 Siswa pasif

1,50-2,49 Rendah

2,50-3,49 Cukup

3,50-4,49 Tinggi

4,50-5,00 Sangat Tinggi

Page 160: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

136

Lampiran 6

LEMBAR OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN DENGAN

NUMBERED HEADS TOGETHER PADA MATERI SIFAT-SIFAT

BANGUN RUANG

Skor

Uraian Tindakan

Skor

1 2 3 4 5

1 Banyaknya siswa yang memperhatikan guru

saat pelajaran

2 Banyaknya siswa yang berusaha

mengungkapkan pendapat

3 Banyaknya siswa yang terlibat aktif dalam

kegiatan pembelajaran

4 Siswa yang antusias saat kegiatan

pembelajaran

5 Siswa yang menunjukkan sikap baik saat

memperhatikan penjelasan guru mengenai

materi pembelajaran yang diajarkan.

6 Siswa yang merasa gembira dengan

pembelajaran NHT

7 Keefektifan penggunaan NHT

8 Kerjasama antar siswa dalam proses

pembelajaran.

9 Banyaknya siswa yang dapat menjawab

dengan benar dan tepat waktu atas

pertanyaan yang disampaikan guru

10 Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi

Jumlah skor

Total Skor

Rata-rata skor

Observer Peneliti

Sayem,S.Pd. Farida Rahmawati

NIP.19610105 198201 2 015 NIM X7107028

Page 161: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

137

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI PROSES PEMBELAJARAN GURU DALAM

PELAJARAN MATEMATIKA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT

BANGUN RUANG DENGAN MENGGUNAKAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE NHT SD NEGERI BALEREJO 01 KEBONSARI KABUPATEN

MADIUN

Siklus : . . . . . . . . .

Hari/Tanggal : . . . . . . . . .

Petunjuk : Kurang : bila 1 Indikator yang tampak

Cukup : bila 2 Indikator yang tampak

Baik : bila 3 Indikator yang tampak

Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak

NO

VARIABEL

INDIKATOR

SKOR

PENILAIAN

K C B SB

1 Persiapan guru

memulai kegiatan

pembelajaran

a. Guru menyiapkan rencana

pembelajaran

b. Guru menyampaikan garis

besar materi pelajaran

c. Guru menyampaikan ruang

lingkup materi

d. Guru menyampaikan lama

pembelajaran

2 Kemampuan guru

mengelola kelas

a. Guru mengkondisikan siswa

b. Guru mengecek kehadiran

siswa

c. Guru melakukan pembagian

peralatan yang digunakan

dalam pembelajaran

d. Guru membimbing siswa

berdiskusi

3 Kemampuan

mengelola waktu

pelajaran

a. Guru memulai pelajaran tepat

waktu

b. Guru memberikan batas

waktu dalam melakukan

diskusi

c. Guru menggunakan waktu

secara efisien

Page 162: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

138

d. Guru melakukan

pembelajaran sesuai rencana

4 Memberikan

Apersepsi

1. Guru mendorong siswa untuk

mengemukakan pengetahuan

awalnya tentang konsep yang

akan dibahas

2. Guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan yang

berhubungan dengan materi.

3. Guru mendorong siswa untuk

mengkomunikasikan dan mau

berpikir kritis terhadap

masalah.

4. Guru mengilustrasikan proses

pembelajaran yang akan

dilaksanakan

5 Menyampaikan

Materi

a. Guru tepat dalam penggunaan

media, Sumber belajar dan

pemilihan strategi

pembelajaran.

b. Guru membagi dan

memberikan tugas yang harus

diselesaikan dalam kelompok

melalui diskusi

c. Guru membimbing siswa

dalam situasi diskusi

d. Guru berkeliling mengamati

dan membantu siswa yang

mengalami kesulitan dalam

kelompok diskusi

6 Ketrampilan guru

mengajukan

pertanyaan

1. Guru berusaha memancing

siswa untuk bertanya

2. Guru dapat menjawab

pertanyaan siswa

3. Guru menjawab pertanyaan

sesuai dengan materi yang

diajarkan

4. Guru menjawab pertanyaan

siswa secara urut dan jelas

7 Perhatian guru

terhadap siswa

a. Guru memusatkan perhatian

pada siswa secara

menyeluruh

b. Guru menghargai perbedaan

pendapat siswa

c. Guru menghargai perbedaan

untuk memberi penjelasan

Page 163: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

139

d. Guru menumbuhkan motivasi

siswa

8 Pengembangan

Aplikasi

a. Guru memberikan soal post

test pada setiap siswa

b. Guru membimbing siswa

dalam mengerjakan soal

c. Guru memberikan penguatan

dari hasil berpikir kritis siswa

d. Guru memberi motivasi pada

siswa untuk giat belajar

9

Kemampuan

menutup pelajaran

a. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan

b. Guru bersama siswa membuat

rangkuman

c. Guru memberikan motivasi

siswa untuk belajar

d. Guru berpesan pada siswa

untuk mengulang pelajaran

dirumah yang telah

disampaikan di kelas

Keterangan Skor Kriteria : K = 1

C = 2

B = 3

SB = 4

Skor 1: jika Kurang

Skor 2: jikaCukup

Skor 3: jika Baik

Skor 4: jika Baik sekali

Madiun, Maret 2011

Observer, Peneliti,

Sayem,S.Pd Farida Rahmawati

NIP. 19610105 198201 2 015 NIM X717028

Page 164: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

140

Lampiran 8

TES PRA-SIKLUS

1. Perhatikan gambar kubus dibawah ini!

a. Sebutkan titik sudut pada kubus di atas!

b. Sebutkan rusuk kubus di atas!

2. a. Apa perbedaan ciri-ciri dari bangun kubus dan prisma tegak?

b. Apa perbedaan bangun limas dan bangun prisma?

3. Berbentuk bangun apa dan manakah yang termasuk titik sudut dari

bangun di bawah ini!

4. Perhatikan gambar kerucut dibawah ini!

a. Berapa jumlah rusuknya!

b. Berapa jumlah sisi bangun diatas!

c. Apakah tabung memiliki titik sudut?

5. a. Gambarlah prisma tegak dengan ukuran panjang 2,5 cm, lebar 1 cm, dan

tinggi 4 cm!

b. Gambarlah limas segitiga dengan tinggi 5 cm!

Kunci Jawaban Tes Pra-Siklus

1. a. A, B, C, D, E, F, G, H

Page 165: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

141

b. AB, BC, CD, DA, AE, EF, BF, FG, GH, EH, CG, HD

2. a. Panjang rusuk kubus sama panjang, sedangkan prisma tegak memiliki

panjang, lebar, tinggi yang tidak sama panjang.

b. Limas:

1) Terbentuk dari 1 bangun datar sebagai alas dan titik sebagai atapnya.

2) Selimutnya merupakan segitiga

Prisma :

c. Terbentuk dari 2 bangun datar sebangun yang menjadi alas dan atapnya.

d. Selimutnya merupakan segi empat.

3.Limas segiemapt, titik sudutnya P, Q, R, S, T

4. a. 2

b. 3

c. tidak mempunyai titik sudut

5. a. prisma tegak dengan ukuran panjang 2,5 cm, lebar 1 cm, dan tinggi 4 cm

b. limas segitiga dengan tinggi 5 cm

Page 166: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

142

Lampiran 9

Lembar Kerja Kelompok I

Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang berdasarkan sisi, rusuk dan titik

sudutnya.(prisma, tabung, limas, kerucut)

Petunjuk :

1. Setelah kalian mempelajari materi sifat-sifat bangun ruang berdasarkan sisi,

titik sudut, dan rusuknya maka selesaikan soal di bawah ini!

2. Bekerjalah dan diskusikan dengan teman dalam kelompokmu.

3. Masing- masing siswa harus memakai nomor yang telah disediakan

4. Masing-masing siswa dalam kelompok harus dapat mengerjakan soal tersebut

5. Tanyakan kepada teman atau guru apabila ada soal/hal yang belum jelas.

6. Waktu untuk mengerjakan 15 menit.

Selamat Bekerja!

1

g. Sisi-sisinya adalah ….., …..,

….., ….., ….., dan …..

h. Rusuk-rusuknya adalah ….., …..,

….., ….., ….., ….., ….., …..,

….., ….., ….., dan …..

i. Titik sudutnya adalah ….., …..,

….., ….., ….., ….., ….., dan …..

j. Berapa jumlah sisinya?

k. Berapa jumlah rusuknya?

l. Berapa jumlah titik sudutnya?

2

d. Sisi-sisinya adalah ….., …..,

….., dan …..

e. Rusuk-ruruknya adalah ….., …..,

….., ….., ….., dan …..

f. Titik sudutnya adalah ….., …..,

….., dan …..

Kelompok :

Anggota :

Page 167: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

143

3

d. Berapa jumlah sisinya?

e. Berapa jumlah rusuknya?

f. Berapa jumlah titik sudutnya?

4.

c. Ada berapakah sisi bangun di

samping!

d. Berapakah jumlah rusuk bangun

di samping!

5

d. Sisi - sisi nya adalah ....,…,…,…

e. Rusuk-rusuknya adalah…,…,…,

…,…,…,…,…,

f. Titik sudutnya adalah..,...,..,..,..,

Page 168: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

144

Lampiran 10

Tugas Individu I Petunjuk : 1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan tepat dan teliti.

2. Waktu yang disediakan 20 menit

1. Perhatikan gambar kubus dibawah ini!

Manakah titik sudut pada kubus diatas!

2. Manakah rusuk-rusuk yang sama panjang dengan AB!

3. Perhatikan gamabar dibawah ini

Manakan sisi-sisi dari bangun diatas!

4. Berapa jumlah titik sudut pada bangun soal no 3!

5. Perhatikan gambar kerucut dibawah ini!

a. Berapa jumlah titik sudut dari bangun di atas!

b. Berapa jumlah sisi bangun diatas!

6. Apa perbedaan ciri-ciri dari bangun kubus dan balok?

7. Bagaimana perbedaan dari bangun limas segitiga dan limas segiempat?

8. Manakah yang merupakan rusuk-rusuk dari gambar dibawah ini!

Nama :

Kelas :

No Absen :

Page 169: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

145

9. Berbentuk bangun apakah yang menjadi alas pada bangun ruang di bawah

ini!

10. Apa perbedaan bangun limas dan prisma?

Page 170: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

146

Lampiran 11

Lembar Kerja Kelompok II

Menggambar bangun ruang berdasarkan sifat-sifat yang sudah dipelajari.

(prisma, tabung, limas, kerucut)

Petunjuk :

7. Setelah kalian mempelajari bagaimana cara menggambar masing-masing

bangun ruang berdasarkan sifatnya maka kerjakan soal di bawah ini!

8. Bekerjalah dan diskusikan dengan teman dalam kelompokmu.

9. Masing- masing siswa harus memakai nomor yang telah disediakan

10. Masing-masing siswa dalam kelompok harus dapat mengerjakan soal tersebut

11. Tanyakan kepada teman atau guru apabila ada soal/hal yang belum jelas.

12. Waktu untuk mengerjakan 20 menit.

Selamat Bekerja!

7. Gambarlah kubus dengan ukuran panjang rusuk/sisi 5 cm!

8. Gambarlah tabung dengan ukuran diameter 2 cm, tinggi 3cm!

9. Gambarlah prisma tegak dengan ukuran panjang 2,5 cm, lebar 1 cm, dan

tinggi 4 cm!

10. Gambarlah kerucut dengan diameter 3 cm, tinggi 4 cm!

11. Gambarlah limas segitiga dengan tinggi 3 cm!

Kelompok :

Anggota :

Page 171: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

147

Lampiran 12

Tugas Individu II

Petunjuk : 1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan tepat dan teliti.

2. Waktu yang disediakan 15 menit

6. Apa nama bangun pada gambar dibawah ini dan ada berapakah rusuk-

rusuknya !

7. Apa persamaan dari bangun di bawah ini!

c. b.

8. Gambarlah tabung dengan ukuran diameter 6 cm, tinggi 8 cm!

9. Gambarlah limas segitiga dengan tinggi 5 cm!

10. Gambarlah limas yang alasnya berupa persegi panjang dengan panjang 5

cm, lebar 3 cm, dan tinggi limas 4 cm!

Nama :

Kelas :

No Absen :

Page 172: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

148

Lampiran 13

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )

Siklus Kedua

Sekolah : SD Negeri Balerejo 01

Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : V / II

Alokasi Waktu : 2 x Pertemuan(@2x 35 menit)

Hari,tanggal : Pertemuan 1 : Senin, 14Maret 2011

Pertemuan 2 : Kamis, 17Maret 2011

K. Standar Kompetensi

6. Memahami sifat-sifat bangun dan hubungan antarbangun.

L. Kompetensi Dasar

6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.

M. Indikator

3. Kognitif

c. Produk

6.2.1 Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang

tabung,prisma,kerucut,limas.

6.2.2 Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang kubus, tabung,

prisma tegak, kerucut, dan limas.

6.2.3 Membedakan ciri-ciri masing-masing bangun kubus, tabung,

prisma tegak, limas, kerucut, dan tabung.

b. Proses

6.2.4 Mendiskusikan tentang identifikasi sifat-sifat dari masing-

masing bangun ruang kubus, prisma tegak, tabung, kerucut,

dan limas.

2. Afektif

a. Perilaku Berkarakter : kejujuran (berkompetisi antar kelompok),

membantu teman yang membutuhkan (berdiskusi dalam kelompok),

tepat waktu (menyelesaikan tugas), teliti/ cermat (menyelesaikan

tugas), dan tanggung jawab (kerja kelompok dan individu).

b. Keterampilan sosial : bertanya (proses pembelajaran), menyumbang

ide/ berpendapat (proses pembelajaran), menjadi pendengar yang

baik (menghargai guru dan teman), dan bekerjasama (diskusi

kelompok).

5. Psikomotor

c. Menggambar bentuk bangun ruang kubus, tabung, prisma tegak,

kerucut,dan limas sesuai dengan sifat masing-masing bangun.

Page 173: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

149

N. Tujuan pembelajaran

4. Kognitif

c. Produk

c) Melalui penugasan, siswa dapat menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang dengan benar.

d) Melalui demonstrasi siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat

bangun ruang dengan tepat.

d. Proses

1) Melalui diskusi, siswa dapat membedakan dan memahami ciri-

ciri dari masing-masing bangun ruang kubus, limas, prisma

tegak, kerucut dan tabung dengan kritis.

5. Afektif

c. Perilaku berkarakter: Siswa terlibat aktif dalam proses

pembelajaran, siswa dinilai membuat kemajuan dalam menunjukan

karakter kejujuran, membantu teman yang membutuhkan, tepat

waktu, teliti/cermat, dan tanggung jawab.

d. Keterampilan sosial: Siswa terlibat aktif dalam proses pembelajaran,

siswa dinilai membuat kemajuan dalam menunjukkan keterampilan

bertanya, menyumbang ide/berpendapat, menjadi pendengar yang

baik, dan bekerja sama.

6. Psikomotor

a. Melalui penugasan, siswa mampu menggambar bangun ruang

tabung, prisma, limas, kerucut dengan benar.

O. Dampak Pengiring

Setelah siswa mempelajari sifat-sifat bangun ruang, siswa dapat

menyelesaikan persoalan dalam kehidupan sehari-harinya yang

berhubungan dengan bangun ruang disekitarnya.

P. Materi Pembelajaran

2. Sifat – sifat bangun ruang

20) Sifat-sifat Kubus

Kubus mempunyai beberapa sifat,yaitu:

a) Mempunyai 6 bidang sisi yang sama luas

Page 174: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

150

b) Mempunyai 12 rusuk

c) Mempunyai 8 titik sudut

d) Semua sudutnya siku-siku

21) Sifat-sifat Balok

j) Memiliki 6 sisi berbentuk persegi panjang yang setiap

pasangnya kongruen

k) Memiliki 12 rusuk

l) Memiliki 8 titik sudut

m) Memiliki 12 diagonal sisi

n) Memiliki 12 diagonal ruang yang sama panjang dan

berpotongan di satu titik

o) Memiliki 6 bidang diagonal yang berbentuk persegi panjang dan

setiap pasangnya kongruen.

22) Sifat-sifat Tabung:

g) Mempunyai alas dan tutup yang berbentuk

lingkaran

h) Bidang yang menyelubungi bagian samping

tabung disebut selimut tabung.

i) Jarak antara lingkaran alas dan lingkaran tutup

adalah tinggi tabung

23) Sifat-sifat prisma tegak segiempat :

i) Mempunyai 6 buah bidang sisi .

j) Mempunyai 12 rusuk.

k) Mempunyai 8 titik sudut.

l) Bidang sisi yang berhadapan sama luas.

Catatan : Balok dan Kubus merupakan prisma

tegak segi empat

Page 175: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

151

24) Sifat-sifat limas segi empat :

i) Mempunyai alas berbentuk persegi panjang

atau persegi.

j) Mempunyai titik puncak.

k) Jarak dari titil puncak ke alas limas disebut

tinggi l;imas segi empat.

l) Mempunyai 5 bidang sisi, 5 titik sudut, dan 8

rusuk.

25) Sifat-sifat limas segitiga :

5) Mempunyai alas berupa segitiga.

6) Mempunyai titil puncak.

7) Jarak dari titik puncak ke alas disebut tinggi

limas segitiga.

8) Mempunyai 4 bidang sisi, 4 titik sudut, dan 6

rusuk.

26) Sifat-sifat kerucut :

4) Mempunyai alas berbentuk lingkaran.

5) Mempunyai titik puncak.

6) Jarak titik puncak ke bidang lingkaran (alas)

disebut tinggi kerucut.

3. Menggambar Tabung, Prisma Tegak, Limas, dan kerucut.

e. Menggambar tabung

Misalnya akan digambar tabung dengan tinggi 3 cm dan diameter

lingkaran tutup dan alasnya 2 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

4) Gambarlah persegi panjang dengan panjang 3 cm dan lebar 2 cm,

menggunakan pensil.

5) Buatlah lingkaran pada dua sisi persegi panjang (lihat gambar

lingkaran digambar lonjong).

6) Hapuslah garis diameter yang dibuat dengan pensil sebelumnya.

Page 176: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

152

Terbentuklah sebuah Tabung

3 cm

2 cm

(a) (b) (c)

f. Menggambar Prisma Tegak Segi Empat

Misalnya akan digambar prisma tegak dengan panjang alas 2 cm, lebar

1 cm, dan tinggi prisma 3 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagau berikut :

4) Gambarlah jajargenjang dengan panjang 2 cm dan lebar 1 cm.

5) Pada masing-masing titik sudut jajargenjang ditarik garis tegak

lurus 3 cm sebagai tinggi prisma.

6) Masing-masing garis tegak dihubungkan sehingga terbentuklah

gambar sebuah Prisma Tegak Segi Empat.

3 cm

1 cm

2 cm

(a) (b) (c)

g. Menggambar limas

Misalnya akan digambar limas yang alasnya segitiga dengan tinggi

limas 3 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

4) Gambarlah segitiga sebagai alas limas.

5) Tentukan titik pusat dari segitiga itu (pusat simetri putar). Dari titik

pusat segitiga ukurlah 3 cm untuk menentukan titik puncak limas.

6) Dari titik puncak limas tariklah garis ke masing-masing titik sudut

segitiga. Maka terbentuklah limas dengan alas segitiga.

Page 177: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

153

3 cm

(a) (b) (c)

Misalnya akan digambar limas yang alasnya persegi panjang dengan

panjang 3 cm, lebar 2 cm, dan tinggi limas 3 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

3) Gambarlah jajargenjang sebagai alas limas.

4) Langkah selanjutnya sama seperti menggambar limas segitiga.

3 cm

3 cm

(a) (b) (c)

h. Menggambar kerucut.

Misalnya akan digambar kerucut dengan diameter lingkaran alas 3 cm,

dan tinggi 2 cm.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

4) Gambarlah garis putus-putus sepanjang 3 cm.

Buatlah bentuk lingkaran yang agak lonjong pada garis tersebut

(lihat gambar).

5) Tentukan titik pusat lingkaran tersebut, kenudian buatlah garis

tegak sepanjang 2 cm pada titik pusat lingkaran tersebut.

6) Buatlah garis dari titik puncak ke tepi kanan dan kiri lingkaran

alas.

2 cm

3 cm

(a) (b) (c)

Page 178: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

154

Q. Metode, dan Model Pembelajaran

4. Metode

d. Diskusi kelompok

e. Penugasan

f. Tanya jawab

5. Model Pembelajaran : Kooperatif Tipe Numbered Heads Together

R. Langkah- langkah Pembelajaran

Pertemuan I

No Langkah – Langkah Pembelajaran Metode Waktu

1 Kegiatan Awal:

f. Salah satu siswa memimpin berdoa

(Ketaqwaan)

g. Guru mengadakan presensi ( Kedisiplinan)

h. Guru menyebutkan tujuan pembelajaran.

i. Guru mengadakan apersepsi dengan

melaksanakan tanya jawab dengan siswa

mengenai bangun ruang untuk

mengingatkan materi yang telah dipelajari

pada pertemuan sebelumnya

j. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok

yang anggotanya 7 orang secara heterogen

dan memberi mereka nomor sehingga tiap

anggota memiliki nomor yang berbeda.

k. Kemudian siswa memperhatikan

penjelasan dari guru mengenai langkah-

langkah kerja kelompok dengan model

NHT.

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Tanya jawab

Penomoran

(numbering)

Ceramah

5 menit

Page 179: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

155

2 Kegiatan Inti:

d. Eksplorasi

4) Siswa dan guru melaksanakan

tanya jawab tentang bangun ruang

yang ada di lingkungan sekitar.

5) Siswa dengan aktif menyebutkan

bangun yang memiliki ruang yang

ada di lingkungan sekitar

6) Siswa menyebutkan ciri masing-

masing bangun (kubus,prisma

tegak,limas,kerucut,tabung).

7) Siswa dan guru Tanya jawab

tentang perbedaan sifat masing-

masing bangun.

e. Elaborasi

5) Siswa memulai kegiatan diskusi

kelompok.

6) Guru mengajukan pertanyaan

kepada siswa dari yang spesifik

hingga yang bersifat umum

tentang sifat-sifat bangun ruang

dari segi rusuk,sisi dan titik sudut

(LKS III )

7) Siswa berpikir bersama untuk

menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap anggota dalam timnya

telah mengetahui jawaban

tersebut.

8) Pemberian jawaban

h) Guru menyebut salah satu

nomor dan siswa dari tiap

Tanya Jawab

Tanya Jawab

Tanya Jawab

Tanya Jawab

Penugasan

Pengajuan

Pertanyaan

(Quessioning)

heads together

(diskusi)

Answering

Ceramah

Tanya Jawab

Demonstrasi

55

menit

Page 180: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

156

kelompok yang bernomor

sama mengangkat tangan dan

menyiapkan jawaban untuk

seluruh kelas.

i) Guru secara random memilih

kelompok mana yang harus

menjawab pertanyaan tersebut.

j) Siswa dari kelompok yang

ditunjuk akan mengangkat

tangan dan berdiri/maju untuk

menjawab pertanyaan dan

menunjukkan pada gambar.

Pada Setiap jawaban

diusahakan agar siswa tersebut

tidak mendapat bantuan dari

kelompokya.

k) Siswa dari kelompok lain

menyimak, jika jawaban tidak

sama dengan kelompoknya

maka akan diberi kesempatan

berbendapat.

f. Konfirmasi

3) Siswa bersama guru mengevaluasi

hasil dari kerja kelompok.

4) Memberikan soal evaluasi “Tugas

Individu III” kepada masing-

masing individu untuk mengetahui

meningkat atau tidaknya nilai

keterampilan berpikir kritis siswa.

Tanya Jawab

Tanya Jawab

Penugasan

Page 181: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

157

3 Kegiatan Akhir

b. Siswa bersama guru menyimpulkan

kembali tentang materi sifat-sifat bangun

ruang

c. Siswa mengumpulkan hasil kerja secara

kelompok maupun individu.

d. Kelompok terbaik mendapat penghargaan

dari guru.

e. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

yang belum dimengerti.

f. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Tanya jawab

Penugasan

Reward

Tanya jawab

Ceramah

10 menit

Pertemuan Kedua

No Langkah – Langkah Pembelajaran Metode Waktu

1 Kegiatan Awal:

f. Salah satu siswa untuk memimpin berdoa

(Ketaqwaan)

g. Presensi ( Kedisiplinan)

h. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran.

i. Apersepsi dengan melaksanakan tanya

jawab dengan siswa untuk mengulas

pelajaran pertemuan II pada siklus I

mengenai bagaimana bentuk dan cara

menggambar masing-masing bangun ruang

berdasarkan sifat-sifatnya (kubus,prisma

tegak,limas,kerucut,dan tabung)

j. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok

yang anggotanya 7 orang secara heterogen

dan memberi mereka nomor sehingga tiap

anggota memiliki nomor yang berbeda.

k. Kemudian siswa memperhatikan

penjelasan dari guru mengenai langkah-

Ceramah

Ceramah

Ceramah

Tanya Jawab

Penomoran

(Numbering)

Ceramah

5 menit

Page 182: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

158

langkah kerja kelompok dengan model

NHT.

2 Kegiatan Inti:

d. Eksplorasi

4) Siswa dengan aktif menjawab

pertanyaan guru mengenai bagian dari

bangun ruang.

5) Siswa menunjukkan bagian-bagian

dari masing-masing bentuk bangun

ruang (panjang, lebar, tinggi,

diameter, alas) pada bangun/alat

peraga yang ditunjukkan guru.

e. Elaborasi

5) Siswa mulai kegiatan diskusi

kelompok.

6) Guru memberikan pertanyaan kepada

siswa dalam kelompok dari yang

spesifik hingga yang bersifat umum

mengenai keterampilan menggambar

masing – masing bangun ruang (LKS

IV).

7) Siswa berpikir bersama untuk

menggambarkan dan meyakinkan

bahwa tiap anggota dalam timnya

telah mengetahui cara penyelesaian

soal yang diberikan guru.

8) Pemberian jawaban

d) Guru menyebut salah satu nomor

dan siswa dari tiap kelompok

yang bernomor sama mengangkat

tangan dan menyiapkan jawaban

Tanya Jawab

Demonstrasi

Penugasan

Quesioning

(ceramah)

Heads

together

(diskusi

kelompok)

Answering

Ceramah

Tanya Jawab

Demonstrasi

Tanya Jawab

60 menit

Page 183: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

159

untuk seluruh kelas.

e) Guru secara random memilih

kelompok mana yang harus

menjawab pertanyaan tersebut.

f) Siswa dari kelompok yang

ditunjuk akan mengangkat tangan

dan maju untuk menyelesaikan

soal. Pada Setiap jawaban

diusahakan agar siswa tersebut

tidak mendapat bantuan dari

kelompoknya.

g) Siswa dari kelompok lain

menyimak, jika jawaban tidak

sama dengan kelompoknya maka

akan diberi kesempatan

berbendapat.

f. Konfirmasi

3) Siswa bersama-sama guru

mengevaluasi hasil kerja

kelompok dengan model NHT.

4) Memberikan soal evaluasi “Tugas

Individu IV” kepada masing-

masing individu untuk

mengetahui meningkat/tidaknya

nilai keterampilan berpikir kritis

siswa

Tanya Jawab

Penugasan

3 Kegiatan Akhir:

j. Siswa bersama guru menyimpulkan

Tanya Jawab

5 menit

Page 184: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

160

tentang materi yang telah dipelajari.

k. Siswa mengumpulkan hasil kerja secara

kelompok maupun individu

l. Siswa maupun kelompok terbaik

mendapat penghargaan dari guru.

m. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya

hal yang belum dipahami.

n. Guru menutup pelajaran dengan salam.

Penugasan

Reward

Tanya jawab

Ceramah

S. Media dan Sumber Belajar

2. Media

c. Benda –benda nyata terbuat dari atom berbentuk bangun ruang

d. Benda lain yang relevan di sekitar kelas

6. Sumber Belajar

e. Pelajaran Matematika kelas V (KTSP 2006) halaman 75-84. 2007.

M. Khafid dan Suyati

f. Terampil Berhitung Matematika V halaman 170-177. 2005. Tim

Bina Karya Guru

g. Silabus KTSP kelas V semester II

h. Internet

Page 185: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

161

T. Penilaian

5. Prosedur : Awal, Proses dan Akhir

6. Jenis : Tertulis dan Unjuk Kerja

7. Bentuk : Uraian

8. Alat Tes : soal LKS, Soal tes individu, kunci jawaban,

kriteria penilaian (terlampir pada halaman 162-

169), dan

lembar observasi siswa (halaman 135) dan kinerja

guru (halaman 136-138)

Madiun, Maret 2011

Guru Kelas V

Sayem, S.Pd.

NIP.19610105 198201 2015

Peneliti

Farida Rahmawati

X 7107028

Mengetahui,

Kepala Sekolah

Imam Hadisiswoyo,S.Pd

NIP. 195808 151979 071005

Page 186: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

162

Lampiran RPP Siklus II

Pertemuan 1

Tugas Kelompok III

Isilah Titik-titik di bawah ini dan jawablah pertanyaannya!

1

m. Titik sudutnya adalah ….., …..,

….., ….., ….., ….., ….., dan …..

n. Berapa jumlah sisinya?

o. Berapa jumlah rusukya?

2

g. Sisi-sisinya adalah ….., …..,

….., dan …..

h. Rusuk-ruruknya adalah ….., …..,

….., ….., ….., dan …..

i. Titik sudutnya adalah ….., …..,

….., dan …..

j. Berapakah jumlah sisinya?

k. Berapakah jumlah rusuknya?

l. Berapakah jumlah titik sudutnya?

3

g. Berapa jumlah sisinya?

h. Berapa jumlah rusuknya?

i. Berapa jumlah titik sudutnya?

4.

e. Ada berapakah sisi bangun di

samping!

f. Berapakah jumlah rusuk bangun

di samping!

Page 187: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

163

5

g. Sisi - sisi nya adalah ....,…,…,…

h. Rusuk-rusuknya adalah…,…,…,

…,…,…,…,…,

i. Titik sudutnya adalah..,...,..,..,..,

j. Berapakah jumlah sisinya?

k. Berapakah jumlah titik

sudutnya?

l. Berapakah jumlah rusuknya?

Tugas Individu III

Perhatikan gambar kubus dibawah ini!

11. Manakah titik sudut dan sisi pada kubus diatas!

12. Manakah rusuk-rusuk yang sama panjang dengan BC!

13. Perhatikan gamabar dibawah ini

Manakan sisi-sisi dari bangun diatas!

14. Adakah titik sudut pada bangun soal no 3,jika ada jelaskan!

15. Perhatikan gambar kerucut dibawah ini!

Page 188: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

164

a. Berapa jumlah titik sudutnya!

b. Berapa jumlah sisi bangun diatas!

16. Apa ciri utama dari bangan tabung?

17. Berapkah jumlah sisi, rusuk dan titik sudut dari bangun prisma tegak segi

empat?

18. Mengapa bangun di bawah ini dinamakan limas segitiga?

19. Mengapa bangun di bawah ini dinamakan kubus?

20. Sebutkan bangun ruang yang ada di lingkungan sekitar minimal 5 ?

Pertemuan II

Tugas Kelompok IV

12. Gambarlah kubus dengan sisi 4,5 cm!

13. Gambarlah tabung dengan ukuran diameter 3,5 cm, tinggi 7 cm!

14. Gambarlah prisma tegak dengan ukuran panjang 3,5 cm, lebar 2,5 cm, dan

tinggi 6 cm!

15. Gambarlah kerucut dengan diameter 5,5 cm, tinggi 8 cm!

16. Gambarlah limas segiempat dengan panjang 3 cm, lebar 4,5 cm, tinggi 6

cm!

Tugas Individu IV

11. Apa nama bangun pada gambar dibawah ini dan sebutkan sisi-sisinya!

Page 189: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

165

12. Apa perbedaan dari bangun di bawah ini!

d. b.

13. Gambarlah tabung dengan ukuran diameter 5,5 cm, tinggi 7,5 cm!

14. Gambarlah limas segitiga dengan tinggi 6,5 cm!

15. Gambarlah limas yang alasnya berupa persegi panjang dengan panjang 4,5

cm, lebar 5,5 cm, dan tinggi limas 8,5 cm!

Kunci Jawaban

Pertemuan 1

Tugas Kelompok

2. a. A, B, C, D, E, F, G, H, I.

e. 9

f. 16

2. a. ABC, BCD, CAD, ABD.

b. AB, BC, AD, BD, CD, CA.

c. A, B, C, D.

d. 4

e. 6

f. 4

Page 190: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

166

3. a. 2

b. 2

c. 1

4. a. 3

b. 2

5. a. PQRS, PQT, QRT, SRT, PST.

b. PQ, QR, RS, SP, PT, QT, RT, ST.

c. P, Q, R, S, T.

d. 5

e. 5

f. 8

Tugas Individu

11. titik sudutnya : A, B, C, D, E, F, G, H, I.

sisinya : ABCD, ABFE, BCGF, ADHE, CDHG, AFI, GHI, HFI.

12. AB, AD, DC, BF, CG, DH, AE, EH, EF, FG, GH, FI, GI, HI, EI.

13. Yang mengeliling membentuk lingkaran di bagian tengah.

14. Tidak mempunyai titik sdut.

15. a. 1

g. 2

16. Tidak memiliki titik sudut

17. 6 Sisi, 8 titik sudut, 12 rusuk.

18. Karena alasnya berupa bangun segitiga.

19. Karena panjang sisinya sama.

20. Ruang kelas, ruang perpustakaan, tempat pensil, alamari, terompet, tabung

minyak, dll.

Pertemuan II

Tugas Kelompok

6. Panjang sisi atau rusuk nya 4,5 cm

Page 191: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

167

7. Tabung diameter 3,5 cm, tinggi 7 cm

8. Prisma tegak dengan panjang 3,5 cm, lebar 2,5 cm, dan tinggi 6 cm

9. Kerucut berdiameter 5,5 cm, tinggi 8 cm

10. Limas segiempat dengan panjang 3 cm, lebar 4,5 cm, tinggi 3 cm.

Tugas Individu IV

6. Limas segiempat

Sisinya ; ABC, BCD, ACD, ABD

7. Panjang rusuk kubus sama panjang, sedangkan balok memiliki panjang, lebar,

tinggi yang tidak sama panjang.

8. Tabung berdiameter 5,5 cm, tinggi 7,5 cm.

Page 192: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

168

9. Limas segitiga dengan tinggi 6,5 cm.

10. Limas segiempat dengan panjang 4,5 cm, lebar 5,5 cm, tinggi 8,5 cm.

Page 193: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

169

Kriteria Penilaian

Pedoman Pemberian Skor Pada Tugas Individu No Jawaban Skor

6. f. Jawaban lengkap, benar, jelas, teliti, tepat waktu.

g. Mampu mengidentifikasi, mampu membedakan,

h. Mampu membedakan, menyimpulkan.

i. Mampu menjelaskan dan memberikan alasan tepat.

j. Mampu menggambar (jika ada).

4

7. f. Jawaban lengkap, tepat waktu, tapi kurang benar, kurang jelas, kurang teliti.

g. Mampu mengidentifikasi, kurang mampu membedakan,

h. Kurang mampu menyimpulkan.

i. Mampu menjelaskan tapi kurang mampu memberikan alasan yang tepat.

j. Mampu menggambar (jika ada).

3

8. f. Jawaban tidak lengkap, benar, tepat waktu,tapi kurang jelas, dan kurang

teliti,

g. Mampu mengidentifikasi tapi tidak mampu membedakan,

h. Kurang mampu menyimpulkan,

i. Kurang mampu menjelaskan dan kurang mampu memberikan alasan yang

tepat,

j. Kurang mampu menggambar (jika ada).

2

9. f. Jawaban tidak lengkap, kurang benar, tidak jelas, tidak teliti, tidak tepat

waktu

g. Kurang mampu mengidentifikasi, tidak mampu membedakan,

h. Tidak mampu menyimpulkan.

i. Tidak mampu menjelaskan dan tidak mampu memberikan alasan tepat.

j. Tidak mampu menggambar (jika ada).

1

10. Jawaban salah/ tidak menjawab 0

Page 194: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

170

Pertemuan I dan Pertemuan II

LKS III Tugas Individu III

= Betul x 10 = (Total skor : 4) x 10

= 5 x 20 = (40 : 4) x 10

= 100 = 100

LKS IV Tugas Individu IV

= betul x 20 = total skor x 5

= 5 x 20 = 20 x 5

= 100 = 100

Page 195: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

171

Lampiran 14

Lembar Kerja Kelompok III

Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang berdasarkan sisi, rusuk dan titik

sudutnya.(prisma, tabung, limas, kerucut)

Petunjuk :

13. Setelah kalian mempelajari materi sifat-sifat bangun ruang berdasarkan sisi,

titik sudut, dan rusuknya maka selesaikan soal di bawah ini!

14. Bekerjalah dan diskusikan dengan teman dalam kelompokmu.

15. Masing- masing siswa harus memakai nomor yang telah disediakan

16. Masing-masing siswa dalam kelompok harus dapat mengerjakan soal tersebut

17. Tanyakan kepada teman atau guru apabila ada soal/hal yang belum jelas.

18. Waktu untuk mengerjakan 15 menit.

Selamat Bekerja!

1

p. Titik sudutnya adalah ….., …..,

….., ….., ….., ….., ….., dan …..

q. Berapa jumlah sisinya?

r. Berapa jumlah rusukya?

2

m. Sisi-sisinya adalah ….., …..,

….., dan …..

n. Rusuk-ruruknya adalah ….., …..,

….., ….., ….., dan …..

o. Titik sudutnya adalah ….., …..,

….., dan …..

p. Berapakah jumlah sisinya?

q. Berapakah jumlah rusuknya?

r. Berapakah jumlah titik sudutnya?

Page 196: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

172

3

j. Berapa jumlah sisinya?

k. Berapa jumlah rusuknya?

l. Berapa jumlah titik sudutnya?

4.

g. Ada berapakah sisi bangun di

samping!

h. Berapakah jumlah rusuk bangun

di samping!

5

m. Sisi - sisi nya adalah ....,…,…,…

n. Rusuk-rusuknya adalah…,…,…,

…,…,…,…,…,

o. Titik sudutnya adalah..,...,..,..,..,

p. Berapakah jumlah sisinya?

q. Berapakah jumlah titik

sudutnya?

r. Berapakah jumlah rusuknya?

Page 197: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

173

Lampiran 15

Tugas Individu III Petunjuk : 1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan tepat dan teliti.

2. Waktu yang disediakan 20 menit

1. Perhatikan gambar kubus dibawah ini!

Manakah titik sudut dan sisi pada kubus diatas!

2. Manakah rusuk-rusuk yang sama panjang dengan BC!

3. Perhatikan gamabar dibawah ini

Manakan sisi-sisi dari bangun diatas!

4. Adakah titik sudut pada bangun soal no 3,jika ada jelaskan!

5. Perhatikan gambar kerucut dibawah ini!

a. Berapa jumlah titik sudutnya!

b. Berapa jumlah sisi bangun diatas!

6. Apa ciri utama dari bangan tabung?

7. Berapkah jumlah sisi, rusuk dan titik sudut dari bangun prisma tegak segi

empat?

8. Mengapa bangun di bawah ini dinamakan limas segitiga?

Page 198: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

174

9. Mengapa bangun di bawah ini dinamakan kubus?

10. Sebutkan bangun ruang yang ada di lingkungan sekitar minimal 5 ?

Page 199: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

175

Lampiran 16

Lembar Kerja Kelompok IV

Menggambar bangun ruang berdasarkan sifat-sifat yang sudah dipelajari.

(prisma, tabung, limas, kerucut)

Petunjuk :

19. Setelah kalian mempelajari bagaimana cara menggambar masing-masing

bangun ruang berdasarkan sifatnya maka kerjakan soal di bawah ini!

20. Bekerjalah dan diskusikan dengan teman dalam kelompokmu.

21. Masing- masing siswa harus memakai nomor yang telah disediakan

22. Masing-masing siswa dalam kelompok harus dapat mengerjakan soal tersebut

23. Tanyakan kepada teman atau guru apabila ada soal/hal yang belum jelas.

24. Waktu untuk mengerjakan 20 menit.

Selamat Bekerja!

17. Gambarlah kubus dengan sisi 4,5 cm!

18. Gambarlah tabung dengan ukuran diameter 3,5 cm, tinggi 7 cm!

19. Gambarlah prisma tegak dengan ukuran panjang 3,5 cm, lebar 2,5 cm, dan

tinggi 6 cm!

20. Gambarlah kerucut dengan diameter 5,5 cm, tinggi 8 cm!

21. Gambarlah limas segiempat dengan panjang 3 cm, lebar 4,5 cm, tinggi 6 cm!

Page 200: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

176

Lampiran 17

Tugas Individu IV

Petunjuk : 1. Kerjakanlah soal di bawah ini dengan tepat dan teliti.

2. Waktu yang disediakan 15 menit

16. Apa nama bangun pada gambar dibawah ini dan sebutkan sisi-sisinya!

17. Apa perbedaan dari bangun di bawah ini!

h. b.

18. Gambarlah tabung dengan ukuran diameter 5,5 cm, tinggi 7,5 cm!

19. Gambarlah limas segitiga dengan tinggi 6,5 cm!

20. Gambarlah limas yang alasnya berupa persegi panjang dengan panjang 4,5

cm, lebar 5,5 cm, dan tinggi limas 8,5 cm!

Page 201: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

177

Lampiran 18

DAFTAR NILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BERDASARKAN NILAI TES PADA PRA SIKLUS

No Interval Nilai Frekuensi(fi) Nilai Tengah(xi) fixi Prosentase (%) Keterangan

1 0 – 10 3 5 15 14,29 Di bawah KKM

2 11 – 21 2 16 32 9,52 Di bawah KKM

3 22 – 32 2 27 54 9,52 Di bawah KKM

4 33 – 43 1 38 38 4,76 Di bawah KKM

5 44 – 54 4 49 196 19.05 Di bawah KKM

6 55 – 65 1 60 60 4,76 Di bawah KKM

7 66 – 76 8 71 568 38, 10 Di atas KKM

Jumlah 21 963 100

Nilai rata-rata = 963 : 21 = 45, 86. Nilai di bawah KKM= 13 : 21 X 100% = 61,90%

Ketuntasan klasikal = 8 : 21 X 100 % = 38, 10 %

Guru Kelas V

Sayem, S.Pd.

NIP.19610105 198201 2015

No. Nama Siswa Pra Siklus Keterangan 1 Della Dwi Regita 30 Di bawah KKM

2 Achmad Rifky 50 Di bawah KKM

3 Afif Priya 70 Di atas KKM

4 Ahmad Imam K 20 Di bawah KKM

5 Aisyah Nur A 70 Di atas KKM

6 Ari Miftahul R 70 Di atas KKM

7 Andrea Suwandi 10 Di bawah KKM

8 Dani Setio N 20 Di bawah KKM

9 Fajar Ramadan 30 Di bawah KKM

10 Hanifah Zayyan 70 Di atas KKM

11 Irza Fitra K 50 Di bawah KKM

12 Irfan Bayu 50 Di bawah KKM

13 Kholifatul M 70 Di atas KKM

14 Louista Ainun N 70 Di atas KKM

15 Nabila Rahmah 60 Di bawah KKM

16 Risma Dian P 70 Di atas KKM

17 Suprapto 0 Di bawah KKM

18 Rowiyah 50 Di bawah KKM

19 Yohan Ardiansyah 70 Di atas KKM

20 Akbar Kurnia S 10 Di bawah KKM

21 Hafidz Rizal W 40 Di bawah KKM

Jumlah 980

Rata-rata

Page 202: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

178

Lampiran 19

DAFTAR NILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BERDASARKAN NILAI TES PADA SIKLUS I

No. Nama Siswa

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Rata-rata

X1 Keterangan

X1 X1

1 Della Dwi Regita 40 80 60 Di bawah KKM

2 Achmad Rifky 60 80 70 Di atas KKM

3 Afif Priya 90 80 85 Di atas KKM

4 Ahmad Imam K 70 80 75 Di atas KKM

5 Aisyah Nur A 80 100 90 Di atas KKM

6 Ari Miftahul R 80 80 80 Di atas KKM

7 Andrea Suwandi 30 40 35 Di bawah KKM

8 Dani Setio N 70 80 75 Di atas KKM

9 Fajar Ramadan 80 80 80 Di atas KKM

10 Hanifah Zayyan 70 80 75 Di atas KKM

11 Irza Fitra K 60 80 70 Di atas KKM

12 Irfan Bayu 60 70 65 Di bawah KKM

13 Kholifatul M 80 80 80 Di atas KKM

14 Louista Ainun N 80 80 80 Di atas KKM

15 Nabila Rahmah 70 80 75 Di atas KKM

16 Risma Dian P 80 70 75 Di atas KKM

17 Suprapto 10 40 25 Di bawah KKM

18 Rowiyah 60 80 70 Di atas KKM

19 Yohan Ardiansyah 80 80 80 Di atas KKM

20 Akbar Kurnia S 30 60 45 Di bawah KKM

21 Hafidz Rizal W 50 70 60 Di bawah KKM

Jumlah

Rata-rata

Pertemuan I : No Interval

Nilai (x)

Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi)

fixi Prosentase

(%)

Keterangan

1 0-10 1 5 5 4,76 Di bawah KKM

2 11-21 0 16 0 0 -

3 22-32 2 27 54 9,52 Di bawah KKM

4 33-43 1 38 38 4,76 Di bawah KKM

5 44-54 1 49 49 4,76 Di bawah KKM

6 55-65 4 60 240 19,05 Di bawah KKM

7 66-76 4 71 284 19,05 Di atas KKM

8 77-87 7 82 574 33,33 Di atas KKM

9 88-98 1 93 93 4,76 Di atas KKM

Jumlah 21 1337 100

Nilai rata-rata = 1337 : 21 = 63, 67. Nilai di bawah KKM = 9 : 21 X 100% = 42,86%

Ketuntasan klasikal = 12 : 21 X 100 % = 57, 14 %

Page 203: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

179

Pertemuan II :

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi)

fixi Prosentase

(%)

Keterangan

1 33 – 43 2 38 76 4,76 Di bawah KKM

2 44 – 54 0 49 0 0 -

3 55 – 65 1 60 60 9,52 Di bawah KKM

4 66 – 76 3 71 213 4,76 Di bawah KKM

5 77 – 87 14 82 1148 4,76 Di bawah KKM

6 88 – 98 1 93 93 19,05 Di bawah KKM

Jumlah 21 1590 100

Nilai rata-rata = 1590 : 21 = 75,71. Nilai di bawah KKM = 3 : 21 X 100% = 14,28%

Ketuntasan klasikal = 18 : 21 X 100 % = 85,71 %

Rata-rata Nilai Pertemuan I dan Pertemuan II (Siklus I)

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi)

fixi Prosentase

(%)

Keterangan

1 22-32 1 27 27 4,76 Di bawah KKM

2 33-43 1 38 38 4,76 Di bawah KKM

3 44-54 1 49 49 4,76 Di bawah KKM

4 55-65 3 60 180 14,28 Di bawah KKM

5 66-76 8 71 568 28,57 Di atas KKM

6 77-87 6 82 492 23,81 Di atas KKM

7 88-98 1 93 93 4,76 Di atas KKM

Jumlah 21 1447 100

Nilai rata-rata = 1447 : 21 = 68, 90, Nilai di bawah KKM = 6 : 21 X 100% = 28,57%

Ketuntasan klasikal = 15 : 21 X 100 % = 71, 42 %

Guru Kelas V

Sayem, S.Pd.

NIP.19610105 198201 2015

Page 204: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

180

Lampiran 20

DAFTAR NILAI KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA

BERDASARKAN NILAI TES PADA SIKLUS II

No. Nama Siswa

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Rata-rata

X2 Keterangan

(X2) (X2)

1 Della Dwi Regita 95 100 97,5 Di bawah KKM

2 Achmad Rifky 65 65 65 Di atas KKM

3 Afif Priya 95 100 97.5 Di atas KKM

4 Ahmad Imam K 70 100 85 Di atas KKM

5 Aisyah Nur A 95 80 87,5 Di atas KKM

6 Ari Miftahul R 95 100 97,5 Di atas KKM

7 Andrea Suwandi 60 80 70 Di bawah KKM

8 Dani Setio N 50 80 65 Di atas KKM

9 Fajar Ramadan 90 95 92,5 Di atas KKM

10 Hanifah Zayyan 95 100 97,5 Di atas KKM

11 Irza Fitra K 95 100 97,5 Di atas KKM

12 Irfan Bayu 70 100 85 Di bawah KKM

13 Kholifatul M 95 100 97,5 Di atas KKM

14 Louista Ainun N 95 100 97,5 Di atas KKM

15 Nabila Rahmah 95 100 97,5 Di atas KKM

16 Risma Dian P 95 100 97,5 Di atas KKM

17 Suprapto 30 70 50 Di bawah KKM

18 Rowiyah 95 100 97,5 Di atas KKM

19 Yohan Ardiansyah 95 100 97,5 Di atas KKM

20 Akbar Kurnia S 75 75 75 Di bawah KKM

21 Hafidz Rizal W 60 100 80 Di bawah KKM

Jumlah

Rata-rata

Pertemuan I :

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi)

fixi Prosentase

(%)

Keterangan

1 22 – 32 1 27 27 4,76 Di bawah KKM

2 33 – 43 0 38 0 0 -

3 44 – 54 1 49 49 4,76 Di bawah KKM

4 55 – 65 3 60 180 14,28 Di bawah KKM

5 66 – 76 3 71 213 14,28 Di atas KKM

6 77 – 87 0 82 0 0 -

7 88 – 98 13 93 1209 61,90 Di atas KKM

Jumlah 21 1678 100

Nilai rata-rata = 1678 : 21 = 79, 90. Nilai di bawah KKM = 5 : 21 X 100 % = 23,80%

Ketuntasan klasikal = 16 : 21 X 100 % = 76, 19 %

Page 205: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

181

Pertemuan II :

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai Tengah

(xi)

fixi Prosentase

(%)

Keterangan

1 61 – 65 1 63 63 4,76 Di bawah KKM

2 66 – 70 1 68 68 4,76 Di atas KKM

3 71 – 75 1 73 73 4,76 Di atas KKM

4 76 – 80 3 78 234 14,28 Di atas KKM

5 81 – 85 0 83 0 0 -

6 86 – 90 0 88 0 0 -

7 91 – 95 1 93 93 4,76 Di atas KKM

8 96 – 100 14 98 1372 66,67 Di atas KKM

Jumlah 21 1903 100

Nilai rata-rata = 1903 : 21 = 90,61. Nilai di bawah KKM = 1 : 21 X 100% = 4,76 %

Ketuntasan klasikal = 20 : 21 X 100 % = 95,24 %

Rata-rata Nilai Pertemuan I dan Pertemuan II (Siklus II)

No Interval

Nilai

Frekuensi

(fi)

Nilai

Tengah (xi)

fixi Prosentase

(%)

Keterangan

1 44 – 54 1 49 49 4,76 Di bawah KKM

2 55 – 65 2 60 120 9,52 Di bawah KKM

3 66 – 76 1 71 71 4,26 Di atas KKM

4 77 – 87 5 82 410 23,81 Di atas KKM

5 88 – 98 12 93 1116 57,14 Di atas KKM

jumlah 21 1766 100

Nilai rata-rata = 1766 : 21 = 84, 09. Nilai di bawah KKM = 3 : 21 X 100 % = 14,28 %

Ketuntasan klasikal = 18 : 21 X 100 % = 85, 71 %

Guru Kelas V

Sayem, S.Pd.

NIP.19610105 198201 2015

Page 206: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

182

Lampiran 21

HASIL OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN DENGAN

NUMBERED HEADS TOGETHER TENTANG SIFAT-SIFAT

BANGUN RUANG PADA SIKLUS I

Skor

Uraian Tindakan

Skor

Pertemuan I Pertemuan II Rata

-rata

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Banyaknya siswa yang menjawab

pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

V V 2,5

2 Banyaknya siswa yang berusaha

mengungkapkan pendapat

V V 2

3 Banyaknya siswa yang terlibat aktif dan

kritis bertanya saat pembelajaran

V V 3

4 Banyaknya siswa yang cermat dan teliti dalam

menerima penjelasan dari guru saat

menyampaikan materi.

V V 3,5

5 Siswa yang menunjukkan sikap baik saat

memperhatikan penjelasan guru mengenai

materi pembelajaran yang diajarkan.

V V 3

6 Siswa yang merasa gembira dengan

pembelajaran NHT

V V 3

7 Keefektifan penggunaan NHT V V 2,5

8 Kerjasama antar siswa dalam proses

pembelajaran.

V V 2

9 Banyaknya siswa yang dapat menjawab

dengan benar dan tepat waktu atas

pertanyaan yang disampaikan guru

V V 2,5

10 Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi V V 2,5

Jumlah skor

Total Skor 22 29

Rata-rata skor 22 : 10 = 2,20 29 : 10 = 2,90

Rata-rata pertemuan I dan II 22 + 29 / 2 = 25,5 / 10 = 2,55

Guru Kelas V

Sayem, S.Pd.

NIP.19610105 198201 2015

Page 207: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

183

Lampiran 22

HASIL OBSERVASI

AKTIVITAS SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN DENGAN

NUMBERED HEADS TOGETHER TENTANG SIFAT-SIFAT

BANGUN RUANG PADA SIKLUS II

Skor

Uraian Tindakan

Skor

Pertemuan I Pertemuan II Rata

-rata

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

1 Banyaknya siswa yang menjawab

pertanyaan guru pada kegiatan apersepsi

V V 4,5

2 Banyaknya siswa yang berusaha

mengungkapkan pendapat

V V 3,5

3 Banyaknya siswa yang terlibat aktif dan

kritis bertanya saat pembelajaran

V V 4

4 Banyaknya siswa yang cermat dan teliti dalam

menerima penjelasan dari guru saat

menyampaikan materi.

V V 5

5 Siswa yang menunjukkan sikap baik saat

memperhatikan penjelasan guru mengenai

materi pembelajaran yang diajarkan.

V V 4

6 Siswa yang merasa gembira dengan

pembelajaran NHT

V V 4,5

7 Keefektifan penggunaan NHT V V 4

8 Kerjasama antar siswa dalam proses

pembelajaran.

V V 3,5

9 Banyaknya siswa yang dapat menjawab

dengan benar dan tepat waktu atas

pertanyaan yang disampaikan guru

V V 4

10 Kesiapan siswa mengerjakan evaluasi V V 4,5

Jumlah skor

Total Skor 37 42

Rata-rata skor 37 : 10 = 3,70 42 : 10 = 4,20

Rata-rata pertemuan I dan II 37 + 42 / 2 = 39,5 /10 = 3,95

Guru Kelas V

Sayem, S.Pd.

NIP.19610105 198201 2015

Page 208: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

184

Lampiran 23

HASIL OBSERVASI KINERJA GURU DALAM PELAJARAN

MATEMATIKA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

DENGAN MENERAPKAN NHT PADA SISWA KELAS V SD NEGERI

BALEREJO 01 KEBONSARI

KABUPATEN MADIUN PADA SIKLUS I

Siklus : Siklus I

Hari/Tanggal : Pertemuan I : Jumat , 10 Maret 2011

Pertemuan II : Sabtu, 12 Maret 2011

Petunjuk : Kurang : bila 1 Indikator yang tampak

Cukup : bila 2 Indikator yang tampak

Baik : bila 3 Indikator yang tampak

Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak

N

O

VARIABEL

INDIKATOR

SKOR PENILAIAN

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Indikator

yang

tampak

Rata

-

rata

K C B S

B

K C B S

B

1 Persiapan guru

memulai

kegiatan

pembelajaran

e. Guru menyiapkan rencana

pembelajaran

f. Guru menyampaikan garis

besar materi pelajaran

g. Guru menyampaikan ruang

lingkup materi

h. Guru menyampaikan lama

pembelajaran

V

V

A,B

C

2 Kemampuan

guru

mengelola

kelas

e. Guru mengkondisikan

siswa

f. Guru mengecek kehadiran

siswa

g. Guru melakukan

pembagian peralatan yang

digunakan dalam

pembelajaran

h. Guru membimbing siswa

berdiskusi

V

V

C

K

3 Kemampuan

mengelola

waktu

pelajaran

e. Guru memulai pelajaran

tepat waktu

f. Guru memberikan batas

waktu dalam melakukan

diskusi

g. Guru menggunakan waktu

secara efisien

V

V

A,B,C

B

Page 209: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

185

h. Guru melakukan

pembelajaran sesuai

rencana

4 Memberikan

Apersepsi

5. Guru mendorong siswa

untuk mengemukakan

pengetahuan awalnya

tentang konsep yang akan

dibahas

6. Guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan

yang berhubungan dengan

materi.

7. Guru mendorong siswa

untuk mengkomunikasikan

dan mau berpikir kritis

terhadap masalah.

8. Guru mengilustrasikan

proses pembelajaran yang

akan dilaksanakan

V

V

B,C

C

5 Menyampaikan

Materi

e. Guru tepat dalam

penggunaan media,

Sumber belajar dan

pemilihan strategi

pembelajaran.

f. Guru membagi dan

memberikan tugas yang

harus diselesaikan dalam

kelompok melalui diskusi

g. Guru membimbing siswa

dalam situasi diskusi

h. Guru berkeliling

mengamati dan membantu

siswa yang mengalami

kesulitan dalam kelompok

diskusi

V

V

A,B

C

6 Ketrampilan

guru

mengajukan

pertanyaan

5. Guru berusaha memancing

siswa untuk bertanya

6. Guru dapat menjawab

pertanyaan siswa

7. Guru menjawab

pertanyaan sesuai dengan

materi yang diajarkan

8. Guru menjawab

pertanyaan siswa secara

urut dan jelas

V

V

A,B

C

7 Perhatian guru

terhadap siswa

e. Guru memusatkan

perhatian pada siswa

secara menyeluruh

f. Guru menghargai

perbedaan pendapat siswa

V

V

A,B,C

B

Page 210: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

186

g. Guru menghargai

perbedaan untuk memberi

penjelasan

h. Guru menumbuhkan

motivasi siswa

8 Pengembangan

Aplikasi

e. Guru memberikan soal

post test pada setiap siswa

f. Guru membimbing siswa

dalam mengerjakan soal

g. Guru memberikan

penguatan dari hasil

berpikir kritis siswa

h. Guru memberi motivasi

pada siswa untuk giat

belajar

V

V

A,B

C

9

Kemampuan

menutup

pelajaran

a. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan

b. Guru bersama siswa

membuat rangkuman

c. Guru memberikan

motivasi siswa untuk

belajar

d. Guru berpesan pada siswa

untuk mengulang pelajaran

dirumah yang telah

disampaikan di kelas

V

V

A,B,C

B

Jumlah skor 18/9=2 28/9=3,11

Rata – rata pertemuan I dan pertemuan II 18 + 28/2 = 23/9=2,56

Keterangan Skor Kriteria : K = 1

C = 2

B = 3

SB = 4

Madiun, Maret 2011

Observer, Peneliti,

Sayem,S.Pd. Farida Rahmawati

NIP. 19610105 198201 2 015 NIM X717028

Page 211: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

187

Lampiran 24

HASIL OBSERVASI KINERJA GURU DALAM PELAJARAN

MATEMATIKA POKOK BAHASAN SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG

DENGAN MENERAPKAN NHT

PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BALEREJO 01 KEBONSARI

KABUPATEN MADIUN PADA SIKLUS II

Siklus : Siklus II

Hari/Tanggal : Pertemuan I : Senin, 14 Maret 2011

Pertemuan II : Kamis, 17 Maret 2011

Petunjuk : Kurang : bila 1 Indikator yang tampak

Cukup : bila 2 Indikator yang tampak

Baik : bila 3 Indikator yang tampak

Sangat Baik : bila 4 Indikator yang tampak

N

O

VARIABEL

INDIKATOR

SKOR PENILAIAN

Pertemuan

I

Pertemuan

II

Indikator

yang

tampak

Nilai

Rata

-

rata

K C B S

B

K C B S

B

1 Persiapan

guru

memulai

kegiatan

pembelajaran

a. Guru menyiapkan rencana

pembelajaran

b. Guru menyampaikan garis

besar materi pelajaran

c. Guru menyampaikan ruang

lingkup materi

d. Guru menyampaikan lama

pembelajaran

V

V

A,B,C,D

SB

2 Kemampuan

guru

mengelola

kelas

a. Guru mengkondisikan

siswa

b. Guru mengecek kehadiran

siswa

c. Guru melakukan

pembagian peralatan yang

digunakan dalam

pembelajaran.

d. Guru membimbing siswa

berdiskusi

V

V

A,B,D

B

3 Kemampuan

mengelola

waktu

pelajaran

a. Guru memulai pelajaran

tepat waktu

b. Guru memberikan batas

waktu dalam melakukan

diskusi.

V

V

A,B,C,D

SB

Page 212: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

188

c. Guru menggunakan waktu

secara efisien

d. Guru melakukan

pembelajaran sesuai

rencana

4 Memberikan

Apersepsi

a. Guru mendorong siswa

untuk mengemukakan

pengetahuan awalnya

tentang konsep yang akan

dibahas

b. Guru memberikan

pertanyaan-pertanyaan

yang berhubungan dengan

materi.

c. Guru mendorong siswa

untuk mengkomunikasikan

dan mau berpikir kritis

terhadap masalah.

d. Guru mengilustrasikan

proses pembelajaran yang

akan dilaksanakan

V

V

A,B,C

B

5 Menyampaika

n

Materi

a. Guru tepat dalam

penggunaan media, Sumber

belajar dan pemilihan

strategi pembelajaran.

b. Guru membagi dan

memberikan tugas yang

harus diselesaikan dalam

kelompok melalui diskusi

c. Guru membimbing siswa

dalam situasi diskusi

d. Guru berkeliling

mengamati dan membantu

siswa yang mengalami

kesulitan dalam kelompok

diskusi

V

V

A,B,D

B

6 Ketrampilan

guru

mengajukan

pertanyaan

a. Guru berusaha memancing

siswa untuk bertanya

b. Guru dapat menjawab

pertanyaan siswa

c. Guru menjawab pertanyaan

sesuai dengan materi yang

diajarkan.

d. Guru menjawab pertanyaan

siswa secara urut dan jelas

V

V

A,C,D

B

Page 213: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

189

7 Perhatian

guru

terhadap

siswa

a. Guru memusatkan

perhatian pada siswa secara

menyeluruh

b. Guru menghargai

perbedaan pendapat siswa

c. Guru menghargai

perbedaan untuk memberi

penjelasan

d. Guru menumbuhkan

motivasi siswa

V

V

A,B,C,D

SB

8 Pengembanga

n

Aplikasi

a. Guru memberikan soal post

test pada setiap siswa

b. Guru membimbing siswa

dalam mengerjakan soal.

c. Guru memberikan

penguatan dari hasil

berpikir kritis siswa

d. Guru memberi motivasi

pada siswa untuk giat

belajar

V

V

A,C,D

B

9

Kemampuan

menutup

pelajaran

a. Guru bersama siswa

membuat kesimpulan

b. Guru bersama siswa

membuat rangkuman

c. Guru memberikan motivasi

siswa untuk belajar

d. Guru berpesan pada siswa

untuk mengulang pelajaran

dirumah yang telah

disampaikan di kelas

V

V

A,B,C,D

SB

Total skor 31/9=3,44 36/9=4

Rata – rata Skor pertemuan I dan Pertemuan II 31 + 36 /2 =

33,5/9=3,72

Keterangan Skor Kriteria : K = 1

C = 2

B = 3

SB = 4

Madiun, Maret 2011

Observer, Peneliti,

Sayem,S.Pd. Farida Rahmawati

NIP. 19610105 198201 2 015 NIM X717028

Page 214: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

190

Lampiran 25

DAFTAR NILAI RATA-RATA KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS

SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG BERDASARKAN

NILAI TES PADA PRA SIKLUS, SIKLUS I, SIKLUS II

No. Nama Siswa Pra Siklus Siklus I Siklus II Keterangan

X X1 X2

1 Della Dwi Regita 30 60 97,5 Di atas KKM

2 Achmad Rifky 50 70 65 Di bawah KKM

3 Afif Priya 70 85 97.5 Di atas KKM

4 Ahmad Imam K 20 75 85 Di atas KKM

5 Aisyah Nur A 70 90 87,5 Di atas KKM

6 Ari Miftahul R 70 80 97,5 Di atas KKM

7 Andrea Suwandi 10 35 70 Di atas KKM

8 Dani Setio N 20 75 65 Di bawah KKM

9 Fajar Ramadan 30 80 92,5 Di atas KKM

10 Hanifah Zayyan 70 75 97,5 Di atas KKM

11 Irza Fitra K 50 70 97,5 Di atas KKM

12 Irfan Bayu 50 65 85 Di atas KKM

13 Kholifatul M 70 80 97,5 Di atas KKM

14 Louista Ainun N 70 80 97,5 Di atas KKM

15 Nabila Rahmah 60 75 97,5 Di atas KKM

16 Risma Dian P 70 75 97,5 Di atas KKM

17 Suprapto 0 25 50 Di bawah KKM

18 Rowiyah 50 70 97,5 Di atas KKM

19 Yohan Ardiansyah 70 80 97,5 Di atas KKM

20 Akbar Kurnia S 10 45 75 Di atas KKM

21 Hafidz Rizal W 40 60 80 Di atas KKM

Jumlah

Rata-rata

No

Pembelajaran

Matematika (sifat-sifat

bangun ruang)

Sebelum

Tindakan (Pra

Siklus)

Sesudah dilaksanakan

tindakan

Siklus I Siklus II

1 Nilai rata-rata 45,86 68,90 84,09

2 Prosentase ketuntasan

klasikal

38,10 % 71,42 % 85,71 %

3 Nilai Terendah 0 25 50

4 Nilai Tertinggi 70 90 97,5

Guru Kelas V

Sayem, S.Pd.

NIP.19610105 198201 2015

Page 215: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

191

Lampiran 26

KISI – KISI SOAL

Siklus I

Pertemuan I

Indikator Tujuan Pembelajaran Tipe Soal Jumlah Soal

4. Kognitif

6.2.1 Menyebutkan sifat-

sifat bangun ruang

tabung,prisma,keruc

ut,limas.

6.2.2 Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

ruang kubus, tabung,

prisma tegak,

kerucut, dan limas.

6.2.3 Membedakan ciri-

ciri masing-masing

bangun kubus,

tabung, prisma

tegak, limas,

kerucut, dan tabung.

7. Kognitif

e) Melalui media bangun

ruang, siswa dapat

menyebutkan sifat-sifat

bangun ruang dengan

benar.

f) Melalui demonstrasi

siswa dapat

mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang

dengan tepat.

g) Melalui diskusi, siswa

dapat membedakan

ciri-ciri dari masing-

masing bangun ruang

kubus,limas,prisma

tegak,kerucut dan

tabung dengan kritis.

Uraian

Uraian

Uraian

2

5

3

Pertemuan II

Indikator Tujuan Pembelajaran Tipe Soal Jumlah soal

1. Kognitif

6.2.2 Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang

kubus, tabung, prisma

tegak, kerucut, dan

limas.

6.2.3 Membedakan ciri-ciri

masing-masing bangun

kubus, tabung, prisma

tegak, limas, kerucut,

dan tabung.

2. Psikomotor

Menggambar bentuk bangun

ruang kubus, tabung, prisma

tegak, kerucut,dan limas sesuai

dengan sifat masing-masing

bangun

1. Kognitif 1) Melalui demonstrasi

siswa dapat

mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang

dengan tepat.

2) Melalui diskusi, siswa

dapat membedakan ciri-

ciri dari masing-masing

bangun ruang

kubus,limas,prisma

tegak,kerucut dan

tabung dengan kritis.

2. Psikomotor

Melalui penugasan, siswa

mampu menggambar bangun

ruang tabung, prisma, limas,

kerucut dengan benar.

Uraian

Uraian

Uraian

1

1

3

Page 216: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

192

Siklus II

Pertemuan I

Indikator Tujuan Pembelajaran Tipe Soal Jumlah Soal

5. Kognitif

6.2.1 Menyebutkan sifat-

sifat bangun ruang

tabung,prisma,keruc

ut,limas.

6.2.2 Mengidentifikasi

sifat-sifat bangun

ruang kubus, tabung,

prisma tegak,

kerucut, dan limas.

6.2.3 Membedakan ciri-

ciri masing-masing

bangun kubus,

tabung, prisma

tegak, limas,

kerucut, dan tabung.

8. Kognitif

1) Melalui penugasan,

siswa dapat

menyebutkan sifat -

sifat bangun ruang

dengan benar.

2) Melalui demonstrasi

siswa dapat

mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang

dengan tepat.

3) Melalui diskusi, siswa

dapat membedakan dan

memahami ciri-ciri dari

masing-masing bangun

ruang kubus, limas,

prisma tegak, kerucut

dan tabung dengan

kritis.

Uraian

Uraian

Uraian

1

5

4

Peretemuan II

Indikator Tujuan Pembelajaran Tipe Soal Jumlah soal

1. Kognitif

6.2.2 Mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang

kubus, tabung, prisma

tegak, kerucut, dan

limas.

6.2.3 Membedakan ciri-ciri

masing-masing bangun

kubus, tabung, prisma

tegak, limas, kerucut,

dan tabung.

2. Psikomotor

Menggambar bentuk bangun

ruang kubus, tabung, prisma

tegak, kerucut,dan limas sesuai

dengan sifat masing-masing

bangun

3. Kognitif 3) Melalui demonstrasi

siswa dapat

mengidentifikasi sifat-

sifat bangun ruang

dengan tepat.

4) Melalui diskusi, siswa

dapat membedakan ciri-

ciri dari masing-masing

bangun ruang

kubus,limas,prisma

tegak,kerucut dan

tabung dengan kritis.

4. Psikomotor

Melalui penugasan, siswa

mampu menggambar bangun

ruang tabung, prisma, limas,

kerucut dengan benar.

Uraian

Uraian

Uraian

1

1

3

Page 217: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

193

Lampiran 27

Dokumentasi (Foto)

Foto Wawancara

Foto Kegiatan Pembelajaran

Guru memberi contoh mengidentifikasi bagian sisi,rusuk dan titik sudut secara

urut dan menjelaskan perbedaan sifat masing-masing bangun

Page 218: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

194

Media Bangun ruang

Kelompok A berpikir bersama untuk menyelesaikan soal

Page 219: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

195

Kelompok B berpikir bersama untuk menyelesaikan soal

Kelompok C berpikir bersama (heads together) untuk menyelesaikan soal

Page 220: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

196

Siswa maju menggambar hasil kerjanya (answering)

Guru mengamati siswa dalam mengerjakan tugas individu

Page 221: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

197

Siswa mengerjakan tugas individu pada siklus I

Siswa mengerjakan tugas individu pada siklus II

Page 222: MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS TENTANG … · nilai rata – rata siswa 45,86, pada siklus I nilai rata – rata siswa 68,90 dan nilai rata – rata yang diperoleh pada

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

198

Pemberian reward (penghargaan) kepada kelompok terbaik

Penghargaan kepada siswa tergiat