“Bagaimana Negara dan Korporasi Mengurus Hutan Indonesia?” Raflis http://raflis.wordpress.com / Wakil Sekjen Forum Tata Ruang Sumatera Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Masyarakat Korban Pembangunan Hutan Tanaman Industri(HTI)/ Kebun Kayu Komersial (KKK) dan Organisasi Masyarakat Sipil (NGO) Pendukung “Putaran Kedua” dan Strategi Advokasi Radja Garuda Mas (RGM) : “Selamatkan Kehidupan Rakyat, Rebut Hak hak Rakyat” Parapat, Sumatera Utara: 16-20 Juni 2013
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
“Bagaimana Negara dan
Korporasi Mengurus Hutan
Indonesia?”
Raflishttp://raflis.wordpress.com/
Wakil Sekjen Forum Tata Ruang Sumatera
Disampaikan pada: Pertemuan Nasional Masyarakat Korban Pembangunan Hutan Tanaman Industri(HTI)/ Kebun Kayu Komersial (KKK) dan Organisasi Masyarakat Sipil (NGO) Pendukung “Putaran Kedua” danStrategi Advokasi Radja Garuda Mas (RGM) : “Selamatkan Kehidupan Rakyat, Rebut Hak hak Rakyat”Parapat, Sumatera Utara: 16-20 Juni 2013
mengatur dan mengurus segala sesuatu yang berkaitan
dengan hutan
menetapkan status wilayah tertentu sebagai kawasan hutan
hubungan-hubungan hukum antara orang dengan hutan
Mengakui hak masyarakat hukum adat
Kemakmuran Rakyat
1 2 3
Perencanaan (UU 41/1999)
inventarisasi
pengukuhan
penatagunaan
pembentukan wilayah pengelolaan
penyusunan rencana
Neraca Sumberdaya Hutan
Sistim Informasi Kehutanan
penunjukanpenataan batas
pemetaanpenetapan
Memperhatikan rencana tata ruang
Kepastian Hukum
Hubungan Hukum
Penetapan Fungsi dan Penggunaan
Unit Pengelolaan
Mempertahankan 30% Kawasan Hutan
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
TGHK
Pengelolaan (UU 41 1999)
tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan
pemanfaatan hutan dan penggunaan kawasan
hutan
rehabilitasi dan reklamasi hutan
perlindungan hutan dan konservasi alam
pembagian kawasan hutan dalam blok-blok
ekosistem tipe
fungsi
rencana pemanfaatan Untuk memperoleh manfaat yang optimal bagi kesejahteraan seluruh masyarakat secara berkeadilan dengan tetap menjaga kelestariannya.
Penunjukan Kawasan Hutan• Pemerintah telah menunjuk kawasan hutan, tetapi hanya
membagi kawasan berdasarkan fungsi kawasan hutan (Pasal 6 UU 41/1999)
• Belum pernah ada penunjukan kawasan hutan berdasarkan status (Pasal 5 UU 41/1999), yang membagi kawasan hutan berdasarkan Hutan Negara, Hutan Adat dan Hutan Hak, Hutan Negara termasuk didalamnya Hutan Desa dan Hutan Kemasyarakatan.
• Dalam prakteknya pemerintah mengasumsikan bahwa “ Kawasan hutan yang ditunjuk berdasarkan fungsi merupakan hutan negara” (lihat PP dan permen)
• Apakah fenomena ini merupakan bentuk perampasan lahan secara konstitusi ??
Status Kawasan HutanHutan Desa dan Hutan Kemasyarakatan
• Merupakan bagian dari Hutan Negara dalam status kawasan Hutan (Pasal 5 UU 41 tahun 1999).
• Kepastian hukum didapat setelah melalui proses pengukuhan yang diawali dengan penunjukan dan diakhiri dengan penetapan (lihat PUU 45)
• Kementrian kehutanan mendefinisikan kedua jenis hutan ini kedalam perizinan. (Izin HD dan Izin Hkm)
• Apakah hal ini merupakan upaya untuk mengabaikan mandat pasal 5 UU 41/1999 ???
Perubahan Fungsi (Sumbar)
Sebuah Kesalahan
???
Perubahan Fungsi (Bengkulu)
Sebuah Kesalahan
???
Perubahan Fungsi Kawasan Hutan
• Fungsi kawasan hutan diatur berdasarkan skoring (topografi, jenis tanah dan Curah hujan), kecuali untuk kawasan konservasi
• Perubahan fungsi tidak bisa dilakukan tanpa ada perubahan skoring (khususnya HL dan HPT)
• Perubahan fungsi hanya bisa terjadi pada kawasan yang memiliki skoring yang sama yaitu: Hutan Produksi Tetap, Hutan Produksi Konversi dan Area Pemanfaatan Lain.
• Apakah merupakan upaya untuk melegalkan pelanggaran yang sudah terjadi ???
Pemberian Izin Pemanfaatan Hutan• Diberikan pada kawasan hutan yang belum mempunyai kepastian hukum
(baik berdasarkan status maupun fungsi)• Pemerintah mengalihkan tanggungjawab kepada penerima izin untuk
mengidentifikasi status kawasan hutan melalui SK perizinan.• Perubahan fungsi kawasan hutan dilakukan sesuai dengan keinginan
penerima izin• Pada umumnya pemilik izin mengadopsi asumsi yang digunakan oleh
kementrian kehutanan bahwa “ Kawasan hutan yang ditunjuk berdasarkan fungsi merupakan hutan negara” sehingga terjadi kriminalisasi terhadap masyarakat yang menguasai kawasan hutan.
• Kriteria kawasan yang dapat diberikan izin disesuaikan dengan kebutuhan pemilik izin.
• Apakah ini merupakan salah satu bentuk perampasan lahan secara konstitusi???? (LAND GRABBING fenomena)
Hutan Tergadai ????
Pemerintah Koorporasi
Rakyat
Negara
Perampasan Lahan
Momentum
PUU 35 Hutan Adat
PUU 45 Pengukuhan
NKB KPK & 12 Kementrian Kepastian Hukum
Moratorium
Revisi Rencana Tata Ruang Provinsi
UU 41 Kriminalisasi
Action
• Selamatkan hutan dengan jalan tidak menebang pohon dan menanam pohon.
• Saling mengingatkan kepada semua elemen masyarakat dan memberikan opini tentang pentingnya hutan untuk keberlangsungan hidup dimasa depan.