Top Banner
MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN Teknologi tidak dengan sendirinya memperbaiki pendidikan Manusialah yang melakukannya! Namun bagaimana Kebijakan, Strategi, dan Teknologi dapat membantu? Alexander Romiszowski Syracuse University, USA [email protected]
36

MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Jun 30, 2015

Download

Education

Guru Online

MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

MENGINTEGRASIKAN TIK

DALAM PENDIDIKAN

Teknologi tidak dengan sendirinya memperbaiki pendidikan – Manusialah

yang melakukannya!

Namun bagaimana Kebijakan, Strategi, dan Teknologi dapat membantu?

Alexander Romiszowski Syracuse University, USA

[email protected]

Page 2: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Tema presentasi ini

• Bagaimana merencanakan dan mengimplementasikan kebijakan kebijakan TIK yang dapat memotivasi dan mendorong (enable) untuk bekerja di akar rumput dalam sistem pendidikan nasional dalam rangka melakukan perbaikan yang signifikan dan berkelanjutan.

• Contoh-contoh kasus yang menganalisa apa yang berhasil dan gagal sehingga dapat beberapa prinsip umum perencanaan dan pengelolaan TIK untuk pendidikan dapat diidentifikasi.

• Kasus-kasus yang diambil dari negara-negara yang berada di tahap yang sama dengan Indonesia dalam pemanfaatan TIK untuk pendidikan serta dari negara-negara maju lain yang telah mencapai progres signifikan dalam integrasi teknologi di sekolah.

• Fokus khusus pada Amerika Serikat. Mungkin kita akan bertanya “Mengapa?”

Page 3: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Mencari sumber kasus yang relevan • Inggris: negara maju, sentralisasi sistem pendidikan

– Ketidakmampuan kementerian untuk mempengaruhi universitas dan sekolah

– Dampak yang lebih besar pada sistem universitas dari Open University

(Universitas Terbuka) -UK

• Mozambique: negara berkembang, desentralisasi sistem

pendidikan

– Ketidakmampuan kementerian untuk mempengaruhi universitas negeri

– Dampak lebih besar pada sistem sektor swasta

• Brazil: salah satu negara BRICs; sentralisasi namun dengan sistem

federal

– Kontrol universitas yang sangat otokratis (tetapi tidak efektif)

– Rencana nasional yang ambisius untuk program komputer sekolah (sebuah

bencana)

• AS: sistem pendidikan yang sangat terdesentralisasi dengan 50

negara bagian dengan semi-otonomi (sebuah “selimut kain perca”)

– Apakah ini menjadi sumber kasus yang paling relevan?

Page 4: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Tantangan #1: “sambungkan

sekolah-sekolah”

• Di akhir 1990 di AS, sebagian besar sekolah telah memiliki

beberapa komputer tetapi hanya sedikit yang “tersambung”

untuk melakukan komunikasi antar komputer dan

mengambil sumber-sumber belajar dari Internet.

• Tantangannya adalah bagaimana melakukan investasi untuk

menyambungkan sekolah-sekolah ini dalam skala

masif/besar sehingga setiap komputer di sekolah, atau di

sekolah distrik, menjadi bagian dari Local Area Network

(LAN)

• Pejabat pendidikan lokal lamban bergerak, walaupun sudah

didorong, didanai dan dikritik oleh pemerintah Federal

Page 5: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Kasus 1.1: John Gage, Sun Microsystems

• “Di Sun Microsystems, kita baru saja melakukan konstruksi kampus baru dimana kita menginstalasi kabel sepanjang 50 km untuk menyambungkan kantor-kantor kami (John Gage dalam wawancara tahun 1996)

• “Biaya instalasi kabel adalah 20 sen/meter. Kita dapat mengambil kabel yang sama dan menyambungkan sebuah sekolah dengan $500”.

• “Apabila kita mendonasi kabel ini, maka komputer-komputer dan konektivitas jaringan juga dapat didonasikan”

• Ini menjadi inspirasi untuk Net Day ’96

Page 6: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

NetDay pertama – 9 Maret 1996

• NetDay '96 diselenggarakan oleh John Gage of Sun Microsystems melalui website netday96.com.

• 20.000 relawan membantu menyambungkan 20% dari sekolah-sekolah di California ke Internet. 2,500 paket sambungan didonasi oleh perusahaan telepon.

• John Gage mengatakan said, "NetDay96 adalah sebuah demonstrasi yang dapat terjadi apabila semua pihak bersatu dalam sebuah proyek komunitas [...] Dalam satu hari, kita dapat mulai membalik catatan jelek California dalam memasukkan teknologi ke dalam kelas.

Page 7: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Presiden Bill Clinton dan Vice President

Al Gore terlibat dalam NetDay '96

• Clinton menyampaikan dalam

pidatonya bahwa ia

bersemangat karena

tantangannya bagi negara

bagian California untuk

menghubungkan 20% sekolah

ke Information Superhighway

di akhir tahun dapat dipenuhi

(dalam 1 hari!).

Page 8: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Kasus 1.2: E-Rate: Respon Pemerintah

Federal • E-Rate: sebuah program pendanaan pemerintah Federal,

diotorisasi oleh Telecommunications Act of 1996 (Al Gore).

• Membantu sekolah-sekolah dan perpustakaan di daerah

miskin di AS memperoleh akses telekomunikasi dan Internet.

• Dibiayai oleh pajak yang dibayar oleh perusahaan penyedia

layanan telekomunikasi antar negara bagian (inter-

state)/internasional.

• Sekolah-sekolah dan perpustakaan-perpustakaan harus

memberikan sumber daya tambahan termasuk komputer,

telepon, piranti lunak, pengembangan profesional, dan

elemen-elemen lain yang dibutuhkan.

Page 9: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Efektivitas Relatif dari E-Rate

• E-Rate menghadapi tantangan-tentangan legal dari 11

negara bagian dan 6 perusahaan telekomunikasi. Juga

mendapatkan protes dari beberapa anggota Kongres.

• Survey Departemen Pendidikan menunjukkan bahwa

dari tahun 1994-1999, akses Internet di sekolah-

sekolah umum meningkat dari 35% ke 95%, dan akses

di kelas meningkat dari 3% ke 63%.

• Riset menyatakan bahwa aksi-aksi lokal seperti

NetDays berkontribusi sebanyak E-Rate terhadap

perkembangan yang terjadi (seperti halnya

“Ledakan Internet”).

Page 10: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Tantangan #2: “Link LAN ke

WAN”

• Wide Area Network (WAN): "backbone" yang mengkoneksi

local area networks (LANs) dan komputer-komputer secara

individual ke beberapa situs.

• Ini memungkinkan pengguna untuk mengakses informasi

dan berinteraksi dengan pihak lain dalam organisasi, dan

melalui Internet berinteraksi dengan dunia luas.

• Hal ini juga memungkinkan pejabat pendidikan

regional/daerah mengkoleksi data dan mengirimkan

informasi ke seluruh sekolah dan kantor-kantor distrik di

daerahnya.

Page 11: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Kasus 2.1: Inisiatif Texas

• Negara bagian melakukan investasi WAN untuk

menghubungkan LAN di sekolah-sekolah ke kantor-

kantor pusat dan antar sekolah itu sendiri.

• Hal ini dapat dibenarkan berdasarkan pertimbangan

administrasi yang lebih efisien dalam sistem pendidikan

negara bagian Texas.

• Seluruh prosedur berbasis kertas diganti oleh prosedur

elektronik/online.

• Investasi total dari WAN ditutup dalam satu tahun dari

penghematan yang dilakukan dengan tidak

menggunakan kertas, kiriman pos dan telepon.

• (Penghematan tahunan berulang +/- $5 juta)

Page 12: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

ADMINISTRASI

PENDIDIKAN NEGARA

BAGIAN

LAN

LAN

LAN LAN

LAN

WAN

Penggunaan komputer-komputer yang berbeda dan jaringan kerja yang digunakan untuk berbagai tujuan di sekolah-sekolah, perguruan tinggi,perpustakaan, dll.

SITUS & LAYANAN

BERBASIS INTERNET

Jaringan Pendidikan Negara Bagian Texas

Page 13: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Manfaat untuk Sekolah-sekolah di

Texas

• Negara bagian Texas menggunakan <20% dari kapasitas sistemnya untuk tujuan administratif

• Kapasitas selebihnya (>80%) disediakan secara gratis bagi guru dan siswa

• Jadi, guru-guru Texas menjadi pengguna #1 di layanan pendidikan online seperti AskERIC

• Sekolah-sekolah di Texas telah melampaui rata-rata nasional dalam integrasi teknologi

Page 14: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Kasus 2.2: SAISD

• SAISD: San Antonio Independent Schools District

(Distrik Sekolah-sekolah Independen San Antonio)

memiliki banyak siswa yang miskin/kurang beruntung.

• Distrik ini menggunakan Texas WAN untuk

menghubungkan semua LANs di situs-situs distrik

yang beragam dan menyediakan akses Internet ke

semua pengguna.

• Semua lokasi distrik (sekitar 120 lokasi seperti di

sekolah-sekolah menengah dan kantor-kantor

administratif) sekarang memiliki komputer yang

terkoneksi ke WAN.

Page 15: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

SAISD menggunakan WAN untuk:

• Menyediakan akses Internet bagi staff dan siswa;

• Memberikan konektivitas bagi penggunaan e-mail;

• Memungkinkan siswa dan pendidik/tenaga pendidik untuk

mengakses perpustakaan distrik/wilayah dan layanan

jarak jauh lainnya (mis. ERIC);

• Mengkoneksi lebih dari 20 paket software keuangan,

personalia, dan kesiswaan;

• Memungkinkan negara bagian memonitor dan

mengadministrasi kegiatan kependidikan di tingkat

distrik;

• Memberikan dukungan layanan Internet seperti proxy,

firewall, dan filtering.

Page 16: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Bagaimana SAISD Mendanainya?

• Distrik mendanai investasi penggunaan WAN di Texas

dan kegiatan integrasi teknologi di sekolah-sekolah

lokal sebagian besar dari dana Federal E-Rate (sekitar

90 persen dari biaya total) plus dana lokal.

• Hal ini melibatkan implementasi bertahap dalam

proyek 3 tahun yang hati-hati dengan langkah

implementasi yang logis.

• SAISD masuk kualifikasi untuk mendapatkan 90

persen dari pendanaan Federal karena tingginya jumlah

siswa yang masuk kriteria untuk memperoleh makan

siang Cuma-Cuma atau dengan harga yang direduksi.

Page 17: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Fase Implementasi

• SAISD mulai dengan mendanai instalasi LAN dari

anggaran lokal (plus inisiatif komunitas sukarela seperti

NetDays);

• Kemudian SAISD mulai memanfaatkan dana program

teknologi Negara Bagian Texas untuk menghubungkan

LAN di tingkat distrik ke WAN negara bagian;

• Akhirnya, SAISD menggunakan dana Federal E-Rate

untuk implementasi dan menjalankan layanan-layanan

yang ditawarkannya (termasuk program peminjaman

untuk pembelian PC bagi siswa)

(Dana E-Rate diberikan secara kompetitif kepada sekolah-

sekolah kurang mampu yang mengajukan proposal yang bagus)

Page 18: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Faktor-faktor yang Menentukan

Keberhasilan SAISD: • Kepemimpinan dan komitmen dari Direktur TI distrik

dan Superintenden/pengawas sekolah;

• Visi yang jelas akan infrastruktur yang dibutuhkan;

• Ketrampilan teknis staff departemen TI untuk mengkonversi visi ini menjadi kenyataan;

• Mengidentifikasi dan mengaplikasikan beberapa sumber dana untuk implementasi bertahap;

• Melibatkan guru, siswa, dan orang tua siswa dalam prosesnya;

• Memberikan pelatihan dan program pengembangan bagi guru;

• Melakukan tindak lanjut menuju keberhasilan dan keberlanjutan.

Page 19: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Poin-poin Penting untuk Diingat

(dikutip dari laporan SAISD)

• “Usaha ini bukanlah hasil dari pendanaan

khusus atau yang tidak biasa yang tidak

tersedia bagi distrik-distrik sekolah lain”.

• “Melainkan berdasarkan kepemimpinan,

visi, dan usaha tindak lanjut dari para staff

sekolah lokal seperti yang dijelaskan di

atas.”

Page 20: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Tantangan #3: “Buat Guru Ikut

Berperan”

• Banyak rencana integrasi teknologi gagal karena guru

tidak siap/tidak berminat

• Inspirasi, keterlibatan, pelatihan, dan pengembangan

profesional guru adalah elemn-elemen utama

• Seringkali, strategi “top-down” memiliki dampak

terbatas terhadap profesi mengajar

• Keberhasilan lebih banyak dicapai melalui strategi

“bottom-up” yang melibatkan siswa, orang tua, dan

masyarakat setempat.

Page 21: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Kasus 3.1: “Sekolah-sekolah Virtual” di

Amerika Serikat (dampaknya pada pelatihan guru dan motivasi)

• Sekolah-sekolah virtual membantu siswa yang: – Terdaftar di sekolah yang tidak dapat memberikan pelajaran-pelajaran tertentu;

– Membutuhkan pendidikan alternatif di luar pendidikan tradisional;

– Perlu mengulang pelajaran tertentu untuk memenuhi persyaratan akademik;

– Memiliki ketidakmampuan fisik atau absen dari sekolah karena sakit;

– Membutuhkan perlakuan tertentu (mis. Mereka yang “beresiko” atau yang

memiliki talenta khusus)

• Menawarkan program-program paruh waktu / tambahan

untuk memenuhi kebutuhan mata pelajaran-mata pelajaran

tertentu di tingkat sekolah menengah (SMP & SMA)

• Beberapa sekolah virtual juga menawarkan program-

program penuh waktu bagi seluruh kurikulum K-12

Page 22: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Perubahan ukuran program online K-12 (riset tahun

2008 terhadap perubahan tahun 2006-2007)

Page 23: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Trend Pembelajaran Online K-12 di AS:

Ledakan peningkatan 30% per tahun

• Kita semua tahu mengenai peningkatan jumlah pembelajaran online di pendidikan tinggi dan perusahaan

• Tetapi pembelajaran online bagi the K-12 di AS juga mengalami peningkatan signifikan – 2000: 50.000 tingkat partisipasi di pembelajaran online K-12

– 2003: 300.000 tingkat partisipasi di pembelajaran online K-12

– 2005: 500.000 tingkat partisipasi di pembelajaran online K-12

– 2007: 1.000.000 tingkat partisipasi di pembelajaran online K-12

– 2008: 2.000.000 tingkat partisipasi di pembelajaran online K-12

• “Sekolah-sekolah virtual memberikan teladan bagi sistem secara keseluruhan mengenai bagaimana mengintegrasikan teknologi”

Page 24: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN
Page 25: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Kasus 3.2: Di Michigan, Pembelajaran

Online Menjadi Persyaratan Kelulusan

SMA

• Negara bagian pertama yang menjadikan “pengalaman

belajar online” sebagai persyaratan kelulusan SMA yang

lebih mutakhir dan lebih menuntut (sejak 2006)

• Dalam persyaratan baru ini: “setiap siswa harus memiliki

pengalaman belajar atau mengikuti kursus online sebelum

lulus dari SMA.”

• Mengapa? “Pembelajaran online” merupakan cara terbaik

bagi siswa untuk belajar ketrampilan-ketrampilan yang

diperlukan dalam lingkungan kerja yang membutuhkan

pemanfaatan teknologi.”

Page 26: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Praktik-praktik Terbaik dalam Pengajaran

Online K-12 (riset guru Michigan Virtual School)

• 16 guru “teladan dan berpengalaman” dari Michigan Virtual School (Sekolah Virtual Michigan) diwawancara untuk mengidentifikasi praktik-praktik terbaik yang biasa dilakukan oleh semua/sebagian besar dari guru online

• Hasil riset diklasifikasikan menjadi 8 kategori: karakteristik umum; manajemen kelas; asesmen; melibatkan siswa dengan konten; membuat pembelajaran lebih bermakna; memberikan dukungan; komunikasi dan komunitas; pemanfaatan teknologi

(DiPietro, Ferdig, Black & Preston – Journal of Interactive Online Learning, vol.7/no.1, 2008 – www.ncolr.org/jiol)

Page 27: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Praktik-praktik Manajemen

Kelas

• Menggunakan strategi-strategi yang tepat

untuk mengatasi perilaku siswa yang tidak

sesuai atau kasar di forum online

• Memonitor diskusi online dan jalur

komunikasi lain di kelas mereka untuk

mengidentifikasi dan membantu siswa

dengan kesulitan belajar atau krisis pribadi,

dll.

Page 28: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Praktik-praktik Pedagogis (1):

Asesmen

• Menggunakan berbagai strategi untuk melakukan

asesmen terhadap semua aspek pembelajaran siswa

• Menggunakan strategi-strategi alternatif yang

memungkinkan siswa memiliki kesempatan untuk

memaknai pengetahuan yang mereka anggap berarti

secara personal

• Menggunakan strategi-strategi alternatif untuk

mengakomodasi gaya belajar yang bervariasi dari

para siswa mereka

Page 29: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Praktik-praktik Pedagogis (2):

Melibatkan Siswa dengan Konten • Memasukkan konten yang merefleksikan minat siswa

• Menjalin hubungan yang sangat baik dengan tutor-tutor lokal

• Menjalin hubungan yang sangat baik dengan para siswa

• Menyusun struktur kursus/pembelajaran sedemikian rupa untuk memotivasi para siswa

• Menentukan tenggat waktu untuk memotivasi siswa menyelesaikan semua persyaratan tugas pada waktunya

• Memberikan siswa berbagai kesempatan untuk belajar sesuai dengan gaya belajar mereka yang beragam

Page 30: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Praktik-praktik Pedagogis (3):

Membuat Konten Pembelajaran

Online Lebih Bermakna • Menggunakan strategi-strategi yang sesuai untuk

terhubung dengan siswa

• Melibatkan siswa dalam percakapan mengenai

topik-topik yang berhubungan dengan konten

maupun non-konten untuk menjalin interaksi

dengan masing-masing siswa

• Mendorong dan mendukung komunikasi antar

siswa

Page 31: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Praktik-Praktik Pedagogis (4):

Memberikan Dukungan

Terhadap Siswa

• Mengidentifikasi dan menyediakan beragam

bahan pendukung dan alat bantu untuk

memenuhi beragam kebutuhan siswa

• Memonitor kemajuan siswa secara melekat

dan berinteraksi dengan siswa untuk

menentukan di mana kesenjangan

pengetahuan masih terjadi

Page 32: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Praktik-praktik Pedagogis (5):

Komunikasi dan Komunitas

• Memfasilitasi pembentukan komunitas dengan

mendorong percakapan/interaksi antar siswa

• Menggunakan berbagai jalur komunikasi

• Memberikan umpan balik yang tepat waktu

kepada siswa

• Memberikan contoh gaya komunikasi yang benar

• Memonitor nada dan emosi saat berkomunikasi

dengan siswa

Page 33: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Praktik-praktik Pemanfaatan

Teknologi • Menghubungkan penggunaan alat-alat yang dipakai

di dalam lingkungan pembelajaran online dengan

standar-standar resmi yang diakui

• Mempertimbangkan hal-hal seperti akses siswa ke

teknologi tertentu saat merancang komponen

pembelajaran/kelas online

• Menggunakan pengetahuan mereka atas konten mata

pelajaran dan apa yang mereka ketahui tentang siswa

mereka untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam

pembelajaran

Page 34: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Karakteristik Umum (atau

Khusus)

• Bersedia melakukan lebih (dari apa yang ditugaskan) untuk

mendukung pembelajaran siswa

• Tertarik dan senang belajar teknologi-teknologi baru

• Fleksibel dengan waktu belajar dan kerja (time on task) mereka

• Menunjukkan keberadaan sosial mereka & memotivasi siswa

• Memiliki ketrampilan organisasi yang baik

• Menggunakan data kelas/pembelajaran untuk mengevaluasi

kinerja mereka sendiri

• Terlibat untuk melanjutkan pengembangan profesional

• Memiliki komitmen terhadap konsep “Sekolah Virtual”

KINERJA DAN SIKAP MEREKA MENGINSPIRASI GURU-

GURU LAIN UNTUK LEBIH PROFESIONAL

Page 35: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Kebijakan yang

Memotivasi

Strategi yang Mendorong

Pelatihan Guru

Metodologi

Teknologi

PASTIKAN

MEMBANGUN

PROYEK

DENGAN

BENAR!

BANGUNLAH

DARI “BAWAH

KE ATAS”

SEPERTI

PIRAMIDA!

Jadi ---- (dan juga---)

Page 36: MENGINTEGRASIKAN TIK DALAM PENDIDIKAN

Pertanyaan?

TERIMAKASIH! Alexander Romiszowski, PhD.

Syracuse University, School of Education

TTS – Global Consulting

[email protected]