MENGGUNAKAN METODE DESTILASI AIR TERHADAP …eprints.umm.ac.id/47025/1/PENDAHULUAN.pdf · 2019. 7. 15. · MENGGUNAKAN METODE DESTILASI AIR TERHADAP PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH MINYAK ATSIRI BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt)

MENGGUNAKAN METODE DESTILASI AIR TERHADAP

PERTUMBUHAN Candida albicans SECARA IN VITRO

OLEH:

SITI SOFIATUL AINI

201510330311084

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2019

ii

HASIL PENELITIAN

Pengaruh Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) Menggunakan

Metode Destilasi Air Terhadap Pertumbuhan Candida Albicans Secara In

Vitro

KARYA TULIS AKHIR

Ditujukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh:

SITI SOFIATUL AINI

201510330311084

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS KEDOKTERAN

2019

iii

iv

Penulis

v

vi

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr. wb

Syukur Alhamdulillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang sudah

melimpahkan rahmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul “PENGARUH MINYAK ATSIRI

BIJI PALA (Myristica fragrans Houtt) MENGGUNAKAN METODE

DESTILASI AIR TERHADAP PERTUMBUHAN C. albicans SECARA IN

VITRO”.

Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini yaitu untuk memenuhi tugas

akhir di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang. Penulis

menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dalam tugas akhir ini,

baik dari segi bentuk penyusunan maupun materinya. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun dari para

pembaca.

Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan memberikan dukungannya, semoga amal kebaikan tersebut

dilipatgandakan pahalanya oleh Allah SWT.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Malang, 09 Juli 2019

Penulis

vii

UCAPAN TERIMAKASIH

1. Dr.dr. Meddy Setiawan, Sp.PD, selaku Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang atas bimbingannya selama di Fakultas

Kedokteran UMM.

2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG, selaku Wakil Dekan I Fakultas Kedokteran

UMM atas bimbinganya selama di FK UMM.

3. dr. Sri Adila Nurainiwati, Sp.KK, selaku Wakil Dekan II Fakultas

Kedokteran UMM atas bimbinganya selama di FKUMM.

4. dr. Indra Setiawan, Sp.THT-KL, selaku Wakil Dekan III Fakultas

Kedokteran UMM atas bimbinganya di FKUMM.

5. dr. Irma Suswati, M.Kes., selaku pembimbing 1, atas kesabaran, kebaikan

hati, serta kesediaan dalam meluangkan waktu serta memberikan arahan dan

membimbing penulis sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan

baik.

6. dr. Pertiwi Febriana Chandrawati, M.Sc, Sp.A selaku pembimbing 2, atas

kebaikan hati, kesediaan dalam meluangkan waktunya ditengah kesibukan

yang padat, serta kesabara dalam membimbing penulis sehingga tugas akhir

ini dapat diselesaikan dengan baik.

7. dr. Dwi Nurwulan Pravitasari, Sp.KK, selaku penguji tugas akhir ini, atas

segala masukan ,arahan, dan saran yang sangat bermanfaat dalam

pengerjaan tugas akhir sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan dengan

baik.

viii

8. Seluruh staf TU Mbak Citra, Mbak Nuke, Mas Joko, Mas Didit, Ibu Endah

dan laboran, Mas Nyono, Ibu Patma, Pak Joko dan Mas Mifta yang bersedia

membantu setiap tahapan proses penelitian hingga tugas akhir ini selesai

9. Abah Syaiful, Umi Maimuna, Kak Muhammad Didik Sulaiman, Kak

Muhammad Ainol Yakin, Mbak Muflihah dan Adik Muhammad Erik

Setiawan, Dianatus Zahroh, Amalia Nurkhofifah, dan Muhammad Farid

Maulana, atas doa, dukungan, motivasi, yang tidak henti-hentinya kepada

penulis. Sebagai sumber semangat bagi penulis untuk menyelesaikan tugas

akhir ini dan mengapai cita-cita menjadi dokter.

10. Genk Coro Team dan Insyaallah Soleha, yang telah menjadi sahabat, kaka,

adik, bahkan keluarga yang sangat dekat saat sedang berjuang ditanah

rantau, yang telah menjadi tempat berkeluh kesah, selalu ada saat dalam

kondisi senang maupun sedih.

11. Mudrika Amalia,Inggit Ndaru, Putri Mumpuni Aswoko, Shazkia Rafsanjani,

Bayu Destiawan, Muhammad Furkan, sebagai teman seperjuangan yang

telah memberikan bantuan dan dukungan untuk penulis sehingga penulis

dapat menyelesaikan tugas akhir ini

12. Segenap keluarga besar Scientific Medico, Forum Kajian Islam, yang telah

memberikan ilmu yang bermanfaat diluar proses perkuliahan.

13. Sejawat FK UMM angkatan 2015, Metacarpal, atas dukungan, bantuan, dan

kerjasamanya. Semoga kelak dapat menjadi dokter-dokter profesional yang

selalu diberikan keberkahan dalam pengabdiannya, dan sukses dunia

akhirat, serta senaantiasa dalam ketaatan kepada Allah Subhanahu Wata’ala.

ix

14. Semua pihak yang telah terlibat langsung maupun tidak langsung, terima

kasih atas bantuan dan dukungannya.

x

ABSTRAK

Aini, Siti Sofiatul, 2019. Pengaruh Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica fragrans

Houtt) Menggunakan Metode Destilasi Air Terhadap Pertumbuhan Candida

Albicans Secara In Vitro. Tugas Akhir, Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang. Pembimbing: (1) Irma Suswati (2) Pertiwi

Febriana Candrawati

Latar belakang: Jamur dapat menimbulkan berbagai penyakit infeksi dan salah

satu spesies patogen penyebab kandidasis invasif yang banyak ditemui adalah

Candida albicans, yang dapat menyebabkan mortalitas tinggi sebesar 64,8% di

RSCM Jakarta. Minyak atsiri biji pala diduga memiliki kandungan yang dapat

menghambat dan membunuh Candida albicans, seperti monoterpen hydrokarbon

yang terdiri dari sabinen, α pinen, β pinen bekerja dengan cara merusak membran

sel, dinding sel, mitokondria, mengganggu sporulasi dan germinasi jamur.

Tujuan: Mengetahui pengaruh minyak atsiri biji Pala (Myristica fragrans Houtt)

menggunakan metode destilasi air terhadap pertumbuhan Candida albicans secara

in vitro.

Metode penelitian: Experimental post test only control group design,

menggunakan dilusi tabung dengan konsentrasi minyak atsiri biji pala (Myrisica

fragrans Houtt) 100%, 1,56%, 0,78%, 0,39%, 0,195%, 0,0975%, 0,04875%, 0%.

Analisis data menggunakan uji One Way ANOVA, Post Hoc Tamhane, Korelasi

Pearson, dan regresi linier.

Diskusi dan Hasil: Nilai KHM 0,0975% dan KBM 0,195%. Uji One Way

ANOVA (p= 0,000) menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan antar

perlakuan. Uji Post Hoc Tamhane didapatkan notasi berbeda antar perlakuan. Uji

Korelasi Pearson -0,961 (p = 0,000) artinya korelasi sangat kuat. Uji regresi linier,

adjusted R square 92,4%, artinya pemberian minyak atsiri biji pala berpengaruh

terhadap penurunan jumlah koloni Candida albicans. Hal tersebut dikarenakan

bahan aktif yang dimiliki biji pala yaitu sabinen, α pinen, dan β pinen yang

berfungsi sebagai antifungi

Kesimpulan: Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) berpengaruh

dalam menghambat dan membunuh pertumbuhan Candida albicans secara in vitro

Kata Kunci: Minyak Atsiri Biji Pala, Candida albicans, KHM, KBM.

xi

ABSTRACT

Aini, Siti Sofiatul. The effect of nutmeg Essential Oil (Myristica fragrans Houtt)

Using Water Destilation Method for Growth Candida albicans In Vitro.

Final Assignment, Faculty of Medicine of University of Muhammadiyah

Malang, Advisors: (1) Irma Suswati (2) Pertiwi Febriana Candrawati

Background: Fungi has been identified as the cause of various infections

diseases, one of the pathogenic species causes invasive candidasis which is

commonly found is Candida albicans, it can cause high mortality 64,8% in

RSCM Jakarta. Nutmeg essential oil indicited to contain that can obstruct and

destroy of Candida albicans, such hydrocarbon monoterpenes consisting of

sabinen, α pinen, β pinen, which could damage cell membranes, cell walls,

mitochondria, disrupting fungal sporulation and germination.

Purpose: To understand the effect of Nutmeg essential oil (Myristica fragrans

Houtt) using a water distillation method for growth Candida albicans in vitro.

Research Methods: Experimental post test only control group design, using

dilution tubes with Essential oil of Nutmeg (Myrisica fragrans Houtt)

concentration 100%, 1.56%, 0.78%, 0.39%, 0.195%, 0.0975%, 0, 04875%, 0%.

Data were analyzed by using One Way ANOVA test, Post Hoc Tamhane, Pearson

Correlation, and linear regression.

Discuss and Results: The MIC 0,0975% and MLC 0.195%. One Way ANOVA

test (p = 0,000) showed a significant difference between treatments. Tamhane Post

Hoc Test found different notations between treatments. Pearson Correlation Test -

0,961 (p = 0,000) it means has a very strong relation. Linear regression test,

showed adjusted R square 92.4%, it means by giving of nutmeg essential oils had

affected to decrease number of Candida albicans colonies. It cause by functioning

active ingredients of nutmeg are sabinen, α pinen, β pinen as antifungal.

Conclusion: The Essential Oil of Nutmeg (Myristica fragrans Houtt) had effect

obstructing and destroying the growth of Candida albicans in vitro.

Keyword: Essential Oil of Nutmeg, Candida albicans, MIC, MLC.

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HASIL PENELITIAN ............................................................................................. ii

LEMBAR PENGESAHAN.................................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................... iv

LEMBAR PENGUJI ............................................................................................... v

KATA PENGANTAR............................................................................................ vi

UCAPAN TERIMAKASIH .................................................................................. vii

ABSTRAK .............................................................................................................. x

ABSTRACK............................................................................................................. xi

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xvi

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvii

DAFTAR SINGKATAN.................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xix

BAB 1 PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian................................................................................... 3

1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 3

1.3.2 Tujuan Khusus.............................................................................. 3

1.4 Manfaat Penelitian................................................................................. 3

1.4.1 Akademik ..................................................................................... 3

1.4.2 Klinis ............................................................................................ 3

1.4.3 Masyarakat ................................................................................... 4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 5

2.1 Pala ........................................................................................................ 5

2.1.1 Taksonomi pala ............................................................................ 5

2.1.2 Nama lain ..................................................................................... 6

2.1.3 Morfologi tanaman Pala ............................................................... 6

2.1.4 Habitat dan distribusi geografis.................................................... 7

2.1.5 Kandungan kimia pala .................................................................. 7

xiii

2.1.6 Manfaat pala ............................................................................... 10

2.2 Candida albicans................................................................................. 11

2.2.1 Taksonomi .................................................................................. 11

2.2.2 Nama lain ................................................................................... 12

2.2.3 Morfologi dan identifikasi .......................................................... 12

2.3 Kandidiasis .......................................................................................... 14

2.3.1 Definisi ....................................................................................... 14

2.3.2 Etiologi ....................................................................................... 15

2.3.3 Epidemiologi .............................................................................. 15

2.3.4 Patogenesis ................................................................................. 15

2.3.5 Manifestasi klinis ....................................................................... 19

2.3.6 Diagnosis .................................................................................... 21

2.3.7 Pengobatan ................................................................................. 22

2.3.8 Prognosis .................................................................................... 24

2.4 Antifungi ............................................................................................. 24

2.4.1 Mekanisme kerja antifungi ......................................................... 24

2.5 Uji kepekaan terhadap antifungi ......................................................... 26

2.5.1 Metode dilusi .............................................................................. 26

2.6 Cara penyulingan minya atsiri............................................................. 26

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS ............................................. 31

3.1 Kerangka Konsep ................................................................................ 31

3.2 Hipotesis .............................................................................................. 32

BAB 4 METODE PENELITIAN .......................................................................... 33

4.1 Rancangan penelitian .......................................................................... 33

4.2 Tempat dan waktu penelitian .............................................................. 33

4.3 Populasi dan sampel penelitian ........................................................... 33

4.3.1 Populasi ...................................................................................... 33

4.3.2 Sampel ........................................................................................ 33

4.3.3 Estimasi besar sampe ................................................................. 33

4.4 Variabel penelitian .............................................................................. 34

4.4.1 Variabel bebas ............................................................................ 34

4.4.2 Variabel terikat ........................................................................... 34

xiv

4.4.3 Variabel kontrol.......................................................................... 34

4.5 Definisi operasional variabel ............................................................... 35

4.6 Instrumen penelitian ............................................................................ 36

4.6.1 Alat dan bahan pembuatan minyak atsiri biji pala ..................... 36

4.6.2 Alat dan bahan uji kepekaan minyak atsiri biji pala .................. 36

4.7 Prosedur penelitian .............................................................................. 37

4.7.1 Sterilisasi alat ............................................................................. 37

4.7.2 Pembuatan minyak atsiri biji pala .............................................. 37

4.7.3 Inokulasi Candida albicans ........................................................ 38

4.7.4 Persiapan mikroba uji ................................................................. 39

4.7.5 Uji efektifitas kepekaan larutan minyak atsiri biji pala (Myristica

fragrans Houtt) terhadap Candida albicans............................... 39

4.8 Alur penelitian ..................................................................................... 42

4.9 Analisis data ........................................................................................ 43

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ...................................... 44

5.1.Efek Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap

Candida albicans................................................................................. 44

5.2.KHM Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap

Candida albicans................................................................................. 44

5.3. KBM Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) terhadap

Candida albicans................................................................................. 45

5.4.Pengaruh perlakuan konsentrasi minyak atsiri biji pala (Myristica

fragrans Houtt) terhadap pertumbuhan C. albicans............................ 46

5.4.1 Uji Normalitas Shapiro Wilk Tes ............................................... 46

5.4.2 Uji Homogenitas Levene Tes ..................................................... 47

5.4.3 Uji One way Anova .................................................................... 47

5.4.4 Uji Post Hoc Tamhane ............................................................... 47

5.4.5 Uji Korelasi Pearson................................................................... 48

5.4.6 Uji Regresi Linier ....................................................................... 48

BAB 6 PEMBAHASAN ....................................................................................... 51

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 55

7.1. Kesimpulan......................................................................................... 55

xv

7.2. Saran ................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 56

LAMPIRAN .......................................................................................................... 64

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Komposisi kimia biji pla dan metode pengolahan ............................................ 8

2.2 Kandungan α pinen, β pinen, sabinen ............................................................... 9

2.3 Komposisi kimia biji pala hasil penelitian ...................................................... 29

4.1 Definisi operasional......................................................................................... 35

5.1 Tingkat Kejernihan Tabung Dilusi .................................................................. 44

5.2 Pertumbuhan Koloni Jamur C. albicans dalam beberapa konsentrasi minyak

atsiri ................................................................................................................. 45

5.3 Uji Normalitas Shapiro Wilk ........................................................................... 46

5.4 Uji Homogenitas (Levene Test) ....................................................................... 47

5.5 Hasil Uji One Way Anova ............................................................................... 47

5.6 Uji Post Hoc Tamhane .................................................................................... 47

5.7 Hasil Uji Korelasi Pearson ............................................................................. 48

5.8 Hasil Uji Regresi Linier .................................................................................. 48

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Pala .................................................................................................................... 5

2.2 Struktur Biofilm Candida albicans hasil mikroskop elektron ........................ 12

2.3 Candida, a)bentuk khamir, b)bentuk pseudohifa, c)bentuk hifa ..................... 13

2.4 Struktur dinding sel C. albicans ...................................................................... 13

3.1 Kerangka Konsep ............................................................................................ 31

4.1 Penuangan minyak pada media ....................................................................... 40

4.2 Colony counter dengan skala hitung ............................................................... 42

4.3 Alur penelitian penetuan KHM dan KBM ...................................................... 42

5.1 Grafik uji regresi ............................................................................................. 50

xviii

DAFTAR SINGKATAN

C.albicans : Candida albicans

KBM : Kadar Bunuh Minimum

KHM : Kadar Hambat Minimum

GC-MS : Gas Chromatoghraphy-Mass Spectrometri

SDA : Sabouraud Dextrose Agar

SDB : Sabouraud Dextrose Broth

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Hasil analisis data SPSS .................................................................. 64

Lampiran 2 : Hasil Pengamatan KHM, KBM, dan Dokumentasi ......................... 67

Lampiran 3 : Surat Determinasi Pala .................................................................... 72

Lampiran 4 : Surat Izin penelitian ......................................................................... 73

Lampiran 5 : Ethical clearance .............................................................................. 74

Lampiran 6 : Surat lolos kaji ilmiah (Mears) ........................................................ 75

Lampiran 7 : Surat izin selesai penelitian ............................................................. 76

Lampiran 8 : Lembar konsultasi tugas akhir ......................................................... 77

Lampiran 9 : Surat lolos plagiasi........................................................................... 78

56

DAFTAR PUSTAKA

Abourashed EA., and Khan IA., 2010, Nutmeg, In: Khan IA, Abourashed EA

(eds) Leung’s encyclopedia of common natural ingredients used in food,

drugs and cosmetics, 3rd

edn. Wiley, Hoboken, pp. 467–470.

Abourashed E.A., and El-Alfy A.T., 2016, Chemical diversity and

pharmacological significance of the secondary metabolites of nutmeg

(Myristica fragrans Houtt), Phytocem, 15, pp. 1035-1056.

Ainane A., Khammour F., Elkouali M., et al., 2018, Chemical Study by GC-MS of

the Essential Oils of Certain Mints Grown In the Region of Settat

(Morocco): Mentha Piperita, Mentha Pulegium and Mentha Spicata, Drug

Des Int Prop Int J, Vol 1 (4), pp.124-127.

Alegantina S, dan Mutiatikum D., 2009, Pengembangan dan Potensi Pala

(Myristica Fragransi), Jurnal Kefarmasian Indo, Vol 1(2), hal. 64-70.

Araujo D.E., Henriques M., Silva S., 2016, Portrait of Candida Spesies Biofilm

Regulatory Network Genes, Trends in Microbiology, xx, pp. 1-14.

Armando R., 2009, Ragam Bahan Baku Minyak Atsiri, Dalam: Memproduksi 15

Minyak Atsiri Berkualitas, Cetakan I, Penebar Swadaya, Jakarta. Hal.

41-43.

Assagaf M., Hastuti P., Hidayat C., dkk., 2012, Perbandingan Ekstraksi Biji Pala

(Myristica fragrans Houtt) Asal Maluku Utara Menggunakan Metode

Maserasi Dan Gabungan Destilasi-Maserasi, Agritech, Vol 32 (3),

hal.246

Bates S., Hughes H.B., Munro C.A., et al., 2006, Outer Chain N-Glycans Are

Required for Cell Wall Integrity and Virulence of Candida albicans, The

Journal Of Biological Chemistry, Vol 281 (1), pp. 90 –98.

BSN (Badan Standarsasi Nasional), 2006, SNI Minyak Pala, BSN, Jakarta.

Chambers HF., 2006, General Principls of Antimicrobial Therapy, In: Brunton

LL., Goodman & Gillman's the pharmacological basis of theurapeutics.

7th

Edn, McGraw Hill, New York, pp. 1095-1096.

57

Chander J., 2018, Opportunistic Mycosis (Candidiasis), In: Textbook of Medical

Mycolog. 4th

Edn, Jaypee Brothers Medical, India, pp. 401.

Cho J.Y., Choi G.J., Son S.W., et al., 2007, Isolation and antifungal activity of

lignans from Myristica fragrans against various plant pathogenic fungi,

Pest Manag Sci, 63, pp. 935–940.

Crawford K., Tranter J., Richardson J., et al., 2016, Inoculation and other aseptic

procedures, In: Basic Practical Microbiology A Manual, Microbiology

Society, London, pp. 11-14.

Daniel D., 1994, Nutmeg processing and marketing in Grenada, Food and

Agriculture Organization of the United Nations Report, pp. 6–10.

Dasilva ACR., Lopes PM., Deazevedo MMB., et al., 2012, Biological Activities of

α-pinen and β-pinen Enantiomers, Molecules, Brazil, pp. 6306-6316.

Fajar. (2015). Keluarga Des Alwi Didekati Bahas PT. Pala Banda

(http://fajar.co.id/headline/2015/05/20/keluarga-des-alwi-didekati-bahas-

pt-pala-banda.html) diunduh pada tanggal 28 Juli 2018.

Fata, A. dan M. Boloursaz, 2000, Study of Mycetoma during past decade in Emam

Reza Hospital, M.J Mashad Univ Med Sci, 68, pp. 65-71.

Glenville M,. 2009, Screening for Infection, In: Boost Your Fertility, Fair Winds

Press, USA, pp. 122.

Gow N.A.R., and Yadav B., 2017, Microbe Profile: Candida albicans: a shape-

changing opportunistic pathogenic fungus of humans, Microbiology, 163,

pp. 1145-1147.

Gow N.A.R., Veerdonk F.L., Brown A.J.P., et al., 2012, Candida albicans

morphogenesis and host defense: discriminating invasionfrom

colonization, Microbiolgy, 10, pp. 112-122.

Gubbins P.O, and Anaissie E.J., 2009. Antifungal therapy, In: Anaissie EJ,

McGinn MR, Pfaller. Clinical Mycology. 2nd

Ed, Elsevier,China, pp.161-

196.

Gundidza M., Gweru N., Magwa ML., et al., 2009, The Cemical Composition and

Biological Activities of Essential Oil From The Fresh Leaves Of Schinus

58

Terebinthifolius From Zimbabwe, African Journal Of Biotechnology,

South Africa, Vol 8 (24), pp. 7164-7169.

Guyton, AC., dan Hall JE., 2014, Sel dan Fungsinya, Dalam Buku Ajar Fisiologi

Kedokteran, Edisi 12, Jakarta: EGC, hal.11-26.

Henriques M.C.R., 2007, Candida dubliniensis versus Candida albicans Adhesion

and Biofilm Formation, Departmnt of Biological Engineering, University

of Minho.

Hidayat S.R., dan Napitupulu R.M., 2015, Kitab Tumbuhan Obat, Agriflo,

Jakarta, hal. 295.

Hidayati A,. dan Perwitasari DA., 2011, Persepsi Pengunjung Apotek Mengenai

Penggunaan Obat Bahan Alam Sebagai Alternatif Pengobatan Di

Kelurahan Muja Muju Kecamatan Umbulharjo Kota Yogyakarta,

Kerjasama Fakultas Farmasi dan Fakultas Kesehatan Masyarakat

Universitas Ahmad Dahlan, hal. 119-128.

Hidayati N., Ilmawati H., Sara E., 2015, Penyulingan Minyak Biji Pala: Pengaruh

Ukuran Bahan, Waktu Dan Tekanan Penyulingan Terhadap Kualitas Dan

Rendeman Minyak, Simposium Nasional RAPI XIV-FT UMS, hal. 220-

225.

Ikhsanudin A., dan Azizah DN., 2017, Uji Aktivitas Repelan Terhadap Nyamuk

Aedes aegypti Betina Sediaan Emulgel Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica

fragrans Houtt), JF FIK UINAM, Vol 5 (4), hal 225-231.

Ismiyarto, Ngadiwiyana, Mustika R., 2009, Isolasi Identifikasi Minyak Atsiri Fuli

Pala (Myristica Fragrans) Dan Uji Aktivitas Sebagai Larvasida, Jurnal

Kimia Sains dan Aplikasi, Vol 12 (1), hal. 23-30.

Kalista K.F., Chen L.K., Wahyuningsih R., dkk, 2017, Karakteristik Klinis Dan

Prevalensi Pasien Kandidiasis Invasif di Rumah Sakit Cipto

Mangunkusumo, Jurnal Penyakit Dalam Indonesia, Vol 4 (2), hal. 56-61.

Kamal, GM., Anwar F., Hussain A.I., et al., 2011, Yield and chemical

composition of Citrus essential oils as affected by drying pretreatment of

peels, International Food Research Journal, 18 (4), pp. 1275-1282.

59

Kardinan A., dan Ruhayat A., 2008, Budidaya Tanaman Obat secara Organik, PT

Agro Media Pustaka, Jakarta.

Kim J., and Berry, 2011, Candida albicans a Major Human Fungal Patogen,

Journal of Microbiology, 49(2), pp. 171–177.

Komariah, dan Sjam R., 2012, Kolonisasi Candida dalam Rongga Mulut, Majalah

Kedokteran FK UKI, Vol 28 (1), hal. 39-47.

Kumalasari E, dan Sulistyani N., 2011, Aktivitas Antifungi Esktrak Etanol Batang

Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore) Steen) Terhadap Pertumbuhan

Candida albicans Serta Skrining Fitokimia, Jurnal Ilmiah Kefarmasian,

Vol 1 (2), hal. 51-62.

Kusumaningtyas, E., 2007, Mekanisme Infeksi Candida albicans pada Permukaan

Sel, Lokakarya Nasional Penyakit Zoonosis, Balai Penelitian Veteriner,

Bogor, hal. 304-313.

Kusumaputra BH., dan Zulkarnain I., 2014, Penatalaksanaan Kandidiasis

Mukokutan Pada Bayi, Berkala Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, Vol 26

(2), hal. 139-144.

Kuswadji, 2007, Kandidosis. Dalam: Djuanda A., Hamzah M., Aisah S., Ilmu

Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi V, Balai Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia, Jakarta, hal. 106-109.

Lalitha MK dan Thomas MK, 2009, Peniccilin resistance in Bacillus anthracis,

Lancet, pp. 349.

Lim TK., 2012, Piperacea, In: Edible and Non-Medicinal Plants. 4th

Edn,

Springer Dordrecht Heidelberg, New York, pp.

McClanahan C., 2009, Antifungal, Biofiles, 4(3), pp. 10.

Mercier B., Prost J., Prost M., 2009, The Essential Oil Of Turpentine and its

Major Volatile Fraction (α- and β-Pinen): A Review, International Journal

Of Occupational Medicine and Enviromental Health, France, 22 (4), pp.

331-342.

Moini J., 2013, Female Reproductive Disordes (Candidiasis), in: Introduction to

Pathology for The Physical Therapist Assistant. Burlington. pp. 373.

60

Mutiawati VK., 2016, Pemeriksaan Mikrobiologi Pada Candida albicans, Jurnal

Kedokteran Syiah Kuala, Vol 16 (1), hal. 53-63.

Nazzaro F., Fratianni F., Coppola R., et al., 2017, Essential Oil and Antifungal

Activity, Pharmaceuticals, 10 (86), pp. 1-20.

Nugraheni KS., Khasanah LU., Utami R., dkk. 2016, Pengaruh Perlakuan

Pendahuluan Dan Variasi Metode Desilasi Terhadap Karakteristik Mutu

Minyak Atsiri Daun Kayu Manis, Jurnal Teknologi Hasil Pertanian, Vol

9(2), hal. 51-64.

Nurdjannah N., 2007, Jenis dan Komposisi Kimia Pala, Dalam: Teknologi

Pengolahan Pala, Badan Penelitian Dan Pengembangan Pertanian,

Jakarta, Hal. 1-6.

Olaleye MT., Akinmoladun AC., Akindahunsi AA., 2006, Antioxidant properties

of Myristica fragrans Houtt and its effect on selected organs of albino

rats, Afr J Biotechnol, 5, pp.1274–1278.

Paduch R., Kandefer-Szerszeń M., Trytek M., et al., 2007, Terpenes: substances

useful in human healthcare, Arch Immunol Ther, Poland, 55, pp. 315–327

Pal M., Verma RK., Tewari SK., 2011, Anti-termite activity of essential oil and its

components from Myristica fragrans against Microcerotermes beesoni, J

Appl Sci Environ, 15 (4), pp. 597 – 599.

Palaniswamy UR., 2008, Spices Nutmeg, Dalam: Asian Crops and Human

Dietetics. The Haworth Press, New York, pp. 116.

Piaru SP., Mahmud R., Abdul MAM., et al., 2012, Antioxidant and

antiangiogenic activities of the essential oils of Myristica fragrans and

Morinda citrifolia, Asian Pacific Journal of Tropical Medicine, pp. 294-

298.

Peter, KV., 2001, Handbook of herb and spices, CRC Press, NY, pp. 45-62.

Phulsagar S., Dundi M., Bhagwat S., et al., 2014, An Inside Review Of Myristica

Fragrans Houtt - A potential Medicinal Plant Of India, Valley

International Journals, Vol 1, pp. 500-513.

Prihanti GS., 2016, Tutorial SPSS Korelasi Pearson, Dalam: Pengantar

Biostatistik, Edisi I, UMM Press, Malang, hal. 95-96.

61

Rajih MF., 2015, Aktivitas Antifungi Ekstrak Etanol Biji Pala (Myristica fragrans

Houtt) Terhadap Candida albicans, Skripsi, Fakultas Matematika Dan

Ilmu Pengetahuan, Universitas Islam Bandung, Bandung.

Ramali LM., 2013, Kandidiasis kutan dan mukokutan, Dalam: Ervianty E.,

Suyoso S., Widaty S., Indriatmi W., Dermatomikosis superfisialis. Balai

Penerbit FKUI, Jakarta.

Rismunandar, 1990, Budidaya dan Tata Niaga Pala, Penebar Swadaya, Jakarta,

hal. 1-7.

Robinson T., 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Institut Teknologi

Bandung, Bandung.

Rodianawati I, Hastuti P, Cahyanto NM., 2015, Nutmeg’s (Myristica Fragrans

Houtt) Oleoresin: Effect of Heating to Chemical Compositions and

Antifungal Properties, Procedia Food Science, 3, pp. 244-254.

Ruhnke M., 2014, Antifungal stewardship in invasive Candida infections, Clin

Microbiol Infect, 20, pp. 11–18.

Sanglard D., Coste A., Ferrari S., 2009, Antifungal drug resistance mechanisms in

fungal pathogens from the perspective of transcriptional gene regulation,

FEMS Yeast Res, 9, pp. 1029–1050.

Sardi JCO, et al., 2013, Candida species: current epidemiology, pathogenicity,

biofilm formation, natural antifungal products and new therapeutic

options, Journal of Medical Microbiology, 62, pp. 10-24

Sari ER., dan Nugraheni ER., 2013, Uji aktivitas antifungi ekstrak etanol daun

cabai jawa (Piper retrofractum) terhadap pertumbuhan candida albicans,

Biofarmasi, Vol 11 (2), hal. 36-42.

Sastrohamidjojo, H., 2004, Kimia Minyak Atsiri, Gajah Mada University Press,

Yogyakarta.

Schaalkwyk JV., Yudin MH., Allen V., et al., 2015, Vulvovaginitis: Screening for

and Management of Trichomoniasis, Vulvovaginal Candidiasis, and

Bacterial Vaginosis, J ObstetGynaecol Can, 37 (3), pp. 266-274

Shetti A., Gupta I., Charantimath S.M., 2011, Oral Candidiasis: Aiding in the

Diagnosis of HIV—A Case Report, Case Reports in Dentistry, pp. 1-4.

62

Simatupang MM, 2009, Candida albicans, Universitas Sumatera Utara

Repository, pp. 1-19., diakses pada tanggal 1 Agustus 2018,

(http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/ 1935).

Suhirman S., dan Balitro, 2013, Diversifikasi Produk Biji Pala, Warta Penelitian

dan Pengembangan Tanaman Industri, Vol 19 (3), hal. 17-20.

Sungkar S., Sutanto I., Ismid IS., dkk., 2008, Parasitologi Kedokteran, Edisi IV,

Balai Penerbit FKUI, Jakarta.

Suyoso S., 2011, Kandidiasis Mukosa, Departemen/ SMF Ilmu Kesehatan Kulit

dan Kelamin, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga/ RSUD Dr.

Soetomo Surabaya.

Thakur RA., Wang Y., Michniak, BB., 2006, Essential oils and terpenes

Percutaneous Penetration Enhancers, CRC Press, Boca Raton, pp.159-

173.

Tisserand R., and Young R., 2014, Essential Oil Profiles, In: Essential Oil Safety:

A Guide for Health Care Professionals, Edn 2nd

, Churchill Livingstone

Elsevier, New York, pp. 217.

Tjampakasari RC, 2006, Karakteristik Candida albicans, Cermin Dunia Kedok,

Vol 151, hal. 6-33.

Toenjes KA., Stark BC., Brooks KM., et al., 2009, Inhibitors of Celullar

Signaling are Cytotoxic or Block the Budded-to-Hyphal Transition in The

PathogenicYeast Candida albicans, J Med Microbiol, 58(6), pp. 779-790.

Tyasrini, E., Winata T., dan Susantina, 2006, Hubungan antara sifat dan

metabolit Candida spp. dengan patogenesis kandidiasis, JKM, Vol 6 (1),

hal. 52-67.

Umeyama T., Kaneko A., Watanabe H., et al., 2006, Deletion of the CaBIG1

Gene Reduces -1,6-Glucan Synthesis, Filamentation, Adhesion, and

Virulence in Candida albicans, Infection and Immunity, 74 (4), pp. 2373-

2381.

Vazquez JA., and Sobel JD., 2003, Mycoses Caused By Yeast: Candidiasis, In:

Dismukes WE., Pappas PG., Sobel JD., Clinical Mycology, 1st

Edn,

Oxford University Press, New York, pp. 143.

63

Widasmara D., 2018, Kandidiasis Mukokutan, Dalam : Murlityarini S.,

Prawitasari S., Setyowatie L., Intisari Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin.

UB Press, Malang, hal 190-191

Yapar N., 2014, Epidemiology and Risk Factors for Invasive Candidiasis,

Therapeutics and Clinical Risk Management, 10, pp. 95-105.

78

Lampiran 9

Surat Lolos Plagiasi