Top Banner
KELOMPOK 5 MANAJEMEN PEMASARAN “MENGELOLA PERDAGANGAN ECERAN, GROSIR DAN LOGISTIK” Disusun Oleh: MUHAMMAD ARYAHADI IBRAHIM 0127.01.42.2015 DYAH ALDILLAH ARMIN 0132.01.42.2015 MM-6 MAGISTER MANAJEMEN PASCASARJANA
36

Mengelola Perdagangan Eceran

Apr 14, 2016

Download

Documents

MENGELOLA PERDAGANGAN ECERAN, GROSIR DAN LOGISTIK
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mengelola Perdagangan Eceran

KELOMPOK 5

MANAJEMEN PEMASARAN

“MENGELOLA PERDAGANGAN ECERAN, GROSIR

DAN LOGISTIK”

Disusun Oleh:

MUHAMMAD ARYAHADI IBRAHIM 0127.01.42.2015

DYAH ALDILLAH ARMIN 0132.01.42.2015

MM-6

MAGISTER MANAJEMEN

PASCASARJANA

UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR

2016

Page 2: Mengelola Perdagangan Eceran

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik dan hidayah-

Nyalah sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat sesuai

dengan apa yang sebenarnya.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah

Manajemen Pemasaran. Serta menjadi referensi bagi para pembaca sekalian.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu

tersusunnya makalah ini, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Penyusun menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat didalam

rangkuman ini. Oleh karena itu, penyusun mohon maaf apabila terdapat banyak

kesalahan baik dalam bahasa, maupun penulisannya, serta kritik dan saran yang

membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan tugas berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sumber pengetahuan

bagi para pembaca.

Makassar, 22 Januari 2016

Kelompok 5

Page 3: Mengelola Perdagangan Eceran

i

DAFTAR ISIHalaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................ 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Perdagangan Eceran ............................................................ 2

2.2 Perdagangan Grosir ............................................................. 12

2.3 Logistik Pasar ...................................................................... 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................................................... 20

Page 4: Mengelola Perdagangan Eceran

i

BAB I

PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang

Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau

jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non-bisnis.

Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir, apakah itu

produsen, pedagang grosir, atau pengecer melakukan eceran.

Walaupun banyak toko eceran dimiliki eceran independen, makin banyak

diantara masuk dalam suatu bentuk eceran korporat. Organiasi-organisasi eceran

mencapai banyak ekonomi skala, seperti daya yang lebih kuat, pengakuan merek

yang lebih luas, dan karyawan yang lebih terlatih. Jenis-jenis utama eceran

korporat adalah jaringan sukarela, koperasi pengecer, koperasi konsumen,

Organisasi waralaba, dan konglomerat perdagangan.

Perdagangan grosir meliputi semua aktifitas yang terlibat dalam penjualan

barang atau jasa kepada orang-orang yang membeli untuk dijual kembali atau

untuk pengguna bisnis. Produsen produk-produk fisik dan jasa harus mengambil

keputusan tentang logistik pasar, cara terbaik untuk menyimpan dan memindahkan

barang dan jasanya ke tujuan-tujuan pasar. Tugas logistik adalah

mengkoordinasikan kegiatan pemasok, agen pembelian, produsen, pemasar,

anggota-aggota saluran, dan pelanggan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yaitu :

1. Apa pengertian perdagangan eceran ?

2. Berapakah jenis tingkatan layanan?

3. Berapa jenis-jenis utama organisasi eceran?

4. Apa saja bagian dari keputusan pemasaran?

5. Apa pengertian dari perdagangan grosir?

6. Apa saja jenis-jenis utama pedagang grosir?

7. Apa pengertian logistik pasar?

Page 5: Mengelola Perdagangan Eceran

i

BAB II

PEMBAHASAN2.1 Perdagangan Eceran

Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam

penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk pengguna

pribadi dan non bisnis.

Pengecer (Retailer) atau Toko Eceran (Retail Store) adalah setiap usaha

bisnis yang volume penjualannya terutama dating dari penjualan eceran.

Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir,

apakah itu produsen, pedagang besar atau pengecer merupakan usaha eceran.

Tidak menjadi masalah bagaimana barang atau jasa tersebut dijual baik melalui

orang, surat, telepon, mesin otomatis atau internet atau dimana dijual baik di

toko, dipinggir jalan atau di rumah konsumen.

Jenis-Jenis Pengecer

Organisasi-organisasi pengecer sangat beragam, dan bentuk-bentuk baru

terus bermunculan antara lain; pengecer toko (store retailers), penjualan eceran

tanpa toko (non store retailers), dan berbagai organisasi eceran (retail

organization). Jenis-jenis pengecer utama :

1. Toko Khusus (Specially Store), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit

dengan berbagai pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko

pakaian dan toko perlengkapan olah raga.

2. Toko Serba Ada (Departemen Store), yaitu toko yang menjual beberapa lini

produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan

rumah tangga dan biasanya tiap lini tersebut beroperasi sebagai department

tersendiri yang dikelola oleh pembeli spesialis atau pedagang khusus.

3. Pasar Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan

marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani

semua kebutuhan konsumen seperti makanan dan produk-produk perawatan

rumah.

Page 6: Mengelola Perdagangan Eceran

i

4. Toko Kenyamanan (Convinience store), yaitu toko yang relative kecil dan

terletak didaerah pemikiman, mempunyai jam buka yang panjang selama

tujuh hari selama seminggu, serta menjual lini dalam produk bahan pangan

yang terbatas dan memiliki tingkat perputaran tinggi.

5. Toko Diskon (Discount Store), yaitu toko yang menjual barang standar

dengan harga lebih murah karena mengambil marjin yang lebih rendah dan

menjual dengan volume yang tinggi. Dan umumnya menjual merek nasional,

bukan barang bermutu rendah.

6. Pengecer Potongan Harga (off-price Retail), yaitu toko dimana membeli

dengan harga yang lebih rendah daripada harga pedagang besar dan

menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah dari pada harga eceran,

sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular yang diperoleh

dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau pengecer lainnya.

7. Toko Super (Super store), yaitu toko yang rata-rata memiliki ruang jual yang

sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan

produk makanan dan bukan makanan yang dibeli secara rutin.

8. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark-up

tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang

tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.

Tingkat Layanan

Hipotesis roda-usaha-pengeceran menjelaskan bahwa salah satu alasan

mengapa muncul jenis-jenis toko baru. Toko-toko eceran konvensional biasanya

meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya.

Biaya yang lebih tinggi memberikan peluang bagi bentuk-bentuk toko baru

menawarkan harga yang lebih rendah dan layanan yang lebih sedikit.

Pengecer dapat memposisikan diri dalam menawarkan salah satu dari

empat tingkat layanan:

Page 7: Mengelola Perdagangan Eceran

i

1. Swalayan adalah landasan semua usaha diskon. Banyak pelanggan bersedia

melakukan proses menemukan, membandingkan, memilih sendiri guna

menghemat uang.

2. Memilih Sendiri adalah pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun

mereka dapat meminta bantuan.

3. Layanan Terbatas adalah Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja

dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Toko-toko

tersebut juga menawarkan layanan seperti kredit dan hak mengembalikan

barang.

4. Layanan Penuh adalah wiraniaga siap untuk membantu dalam setiap tahap

proses mencari-membandingkan-memilih. Pelanggan yang suka ditunggui

memilih toko jenis ini.

Dengan menggabungkan tingkat layanan yang berbeda ini kita dapat

membedakan empat strategi positioning yang luas yang tersedia bagi penecer:

1. Bloomingdale’s

Toko yang menampilkan jenis produk yang luas dan nilai tambah

yang tinggi memberi perhatian terhadap desain toko, kualitas produk,

layanan dan citra. Marjin laba mereka tinggi, dan bila mereka mempunyai

volume penjualan yang cukup tinggi, mereka akan sangat menguntungkan.

2. Tiffany

Toko yang menampilkan jenis produk yang terbatas dan nilai tambah

yang tinggi melestarikan citra ekslusif dan beroperasi dengan marjin yang

tinggi dan volume yang rendah.

3. Sunglass Hut

Toko yang menampilkan lini yang sempit dan nilai tambah yang

rendah sehingga biaya dan harga tetap rendah dengan cara mensentralisasi

pembelian, pembelian barang, iklan dan distribusi.

4. Wal-Mart

Toko yang menampilkan lini yang luas dan nilai tambah yang rendah

berfokus pada menjaga harga tetap rendah serta memiliki citra sebagai

Page 8: Mengelola Perdagangan Eceran

i

tempat melakukan pembelian yang baik. Volume yang tinggi mengimbangi

marjin yang rendah.

Walaupun sebagian besar barang dan jasa 97% dijual melalui toko, usaha

eceran nontoko telah tumbuh lebih cepat daripada usaha eceran toko. Usaha

eceran nontoko dibagi menjadi empat kategori utama:

1. Penjualan langsung

Yang juga disebut penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, adalah

industri multimiliar dollar, dengan ratusan perusahaan menjual dari pintu ke

pintu atau kegiatan penjualan di rumah. Perusahaan yang terkenal dengan

penjualan satu per satu adalah Avon, electrolux, dan southwestern company

of nashafille (Bibel).

2. Pemasaran Langsung

Berakar pada pemasaran surat langsung dan katalog (Lands’ End,L.L. Bean)

pemasaran langsung mencakup pemasaran jarak jauh (telemarketing),

pemasaran televisi respons langsung (home shopping network), dan belanja

elektronik (amazon.com, autobytel.com). Ketika orang semakin terbiasa

untuk berbelanja lewat internet, mereka memesan ragam barang dan jasa

yang lebih besar dari sejumlah besar situs web.

3. Mesin Otomatis

Menawarkan berbagai barang, termasuk barang yang dibeli secara tiba-tiba

seperti rokok, minuman ringan, kopi, permen, surat kabar, majalah dan

produk-produk lain seperti kaos kaki, kosmetik, makanan panas, dan buku

cerita. Mesin otomatis ditemukan di pabrik, kantor, toko eceran besar,

stasiun pompa bensin, hotel, restoran dan banyak tempat lainnya. Mereka

menawarkan penjualan 24 jam, pelayanan sendiri, dan barang yang selalu

segar.

4. Layanan Pembelian

Adalah pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu, biasanya

karyawan organisasi besar yang ingin membeli dari sejumlah pengecer yang

setuju memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.

Page 9: Mengelola Perdagangan Eceran

i

Perdagangan Eceran Korporat, organisasi-organisasi ini mencapai

skala keekonomisan, daya beli yang lebih besar, pengakuan merek yang lebih

luas dan karyawan yang lebih terlatih dibandingkan yang dicapai oleh toko

independen secara sendiri. Jenis perdagangan eceran korporat utama :

1. Toko Rantai Koorporat

2. Rantai Sukarela

3. Koperasi Pengecer

4. Koperasi Konsumen

5. Organisasi Waralaba

6. Konglomerat Pedagang

Dalam sistem waralaba, terwaralaba individual adalah kelompok

perusahaan yang terkait erat dan mempunyai operasi sistematis yang terencana,

terarah, dan terkendali melalui inovator operasi, disebut pewaralaba. Waralaba

dibedakan berdasakan tiga karakteristik :

1. Pewaralaba memiliki nama dagang atau jasa dan melisensikannya

kepada terwaralaba untuk mendapatkan pembayaran royalti.

2. Terwaralaba membayar untuk mendapatkan hak menjadi bagian dari

sistem.

3. Pewaralaba menyediakan sistem pelaksanaa bisnis kepada

terwaralaba.

Sistem waralaba menguntungkan pewaralaba dan terwaralaba.

Pewaralaba mendapatkan motivasi dan karyawan pekerja keras bermental

wirausaha dan bukan “tangan pegawai”, keakraban terwaralaba dengan

komunitas dan kondisi lokal, serta daya beli yang besar karena menjadi

pewaralaba. Terwaralaba berjalan diantara menjadi mandiri dan setia kepada

pewaralaba. Kemandirian mereka membuat mereka lebih fleksibel.

Page 10: Mengelola Perdagangan Eceran

i

Lingkungan Eceran Baru

Jenis toko eceran telah tumbuh mirip satu dengan yang lain dimana

produsen merek nasional meletakkan barang bermerek mereka di semakin

banyak tempat. Diferensiasi layanan juga telah tererosi. Banyak dapertemen

store telah memotong layanan dan banyak toko diskon meningkatkan layan toko

mereka. Pelanggan menjadi pelanggan yang cerdas. Mereka tidak mau lagi

membayar lebih untuk merek identik, terutama ketika perbedaan layanan telah

hilang, atau mereka tidak lagi mengiginkan kredit dari toko tertentu karena kartu

kredit bank telah diterima secara umum. Beberapa perkembangan eceran lainya

yang mengubah cara konsumen membeli serta cara produsen dan pengecer

menjual :

1. Bentuk Dan Kombinasi Eceran Baru

Beberapa pasar swalayan mencakup cabang bank, toko buku menampilkan

gerai kopi. SPBU mencakup toko makanan. Pengecer juga bereksperimen

dengan toko waktu terbatas yang disebut “pop-up“ yang memungkinkan

pengecer untuk mempromosikan merek, menjakau pembelanja musiman

selama beberapa minggu di wilayah yang ramai dan menciptakan bahan

perbincangan (buzz). Etalase toko harus dapat terus menarik pelanggan

untuk datang ketoko, dan itu berarti toko harus menjadi tempat hiburan

dengan caranya sendiri.

2. Pertumbuhan Persaingan Antarjenis

Department store tidak hanya kawatir dengan departement store lain. jenis

toko yang berbeda, toko diskon, ruang pamer katalog, departement store

semuannya bersaing untuk konsumen yang sama dengan menjual jenis

barang yang sama. Pemenang terbesar: pengecer yang membantu

pembelanja untuk lebih cermat secara ekonomis, menyederhanakan hidup

mereka yang semakin sibuk dan rumit, dan memberikan koneksi emosional,

termasuk supercenter, toko dolar, club gudang dan internet.

Page 11: Mengelola Perdagangan Eceran

i

3. Persaingan antara Pengecer Berbasis Toko Dan Nontoko

Kini konsumen menerima penawaran penjualan melalui surat dan kalaog

surat langsung, lewat televisi, komputer dan telepon. Pengecer berbabis non

toko ini mengambil alih bisnis dari pengecer berbasis toko.

4. Pertumbuhan Pengecer Raksasa

Melalui sistem informasi, sistem logistik, dan daya beli yang sangat bagus,

pengecer raksasa seperti wal-mart mampu menghantarkan layanan yang baik

dan volume produk yang besar dengan harga menarik kepada konsumen.

Mereka mengepung produsen-produsen kecil yang tidak dapat mengirimkan

kuantitas yang cukup besar dan sering mendikte produsen paling kuat

tentang barang apa yang harus dibuat, bagaimana menentapkan harga dan

mempromosikan, papan dan bagaimana cara mengirimkan barang dan

bahkan bagaimana cara meningkatkan produksi dan manajemen. Produsen

memerlukan akun ini, jika tidak, mereka akan kehilangan 10%-30% pasar.

5. Penurunan Pengecer Pasar Menengah

Saat ini kita dapat menentukan karakter pasar eceran sebagai bentuk jam

pasir dan atau tulang anjing; pertumbuhan tampak terpusat diatas (dengan

penawaran barang mewah dari pengecer seperti nordstrom dan neiman

marcus).

6. Pertumbuhan Investasi dalam Teknologi

Pengecer menggunakan komputer untuk menghasilkan peramalan yang lebih

baik, mengendalikan biaya persediaan, memesan secara elektronik dari

pemasok, mengirimkan e-mail antartoko, dan bahkan menjual kepada

pelanggan didalam toko. Beberapa pengecer meminjam taktik teknologi dari

industri lain, dan meraih keberhasilan besar.

7. Profil Global Pengecer Utama

Pengecer dengan format unik dan positioning merek yang kuat semakin

banyak yang muncul dinegara-negara lain. Pengecer AS seperti The Limited

dan The GAP menjadi terkenal diseluruh dunia. Wal-Mart mengoprasikan

Page 12: Mengelola Perdagangan Eceran

i

lebih dari 2.700 toko diluar AS dimana mereka menjalankan 20% bisisnya.

Pengecer Belanda Ahold, dan pengecer Belgia, Delhaize, menghasilkan

hampir 80% penjualan dipasar non domestic.

Keputusan Pemasaran

Dengan lingkungan eceran baru ini sebagai latar belakang, kita akan

memperlajari keputusan pemasaran pengecer diwilayah pasar sasaran, pilihan

dan pengadaaan produk, harga, atmosfer toko dan pelayanan, kegiatan dan

pengalaman toko, komunikasi dan lokasi.

1. Pasar sasaran

Sebelum pengecer mendefisinikan dan menentukan profil pasar sasaran ,

pengecer tidak dapat membuat keputusan konsisten tentang pilihan produk ,

dekorasi toko , pesan , dan media iklan , harga , serta tingkat layanan.

Kesalahan dana memilih atau mengubah pasar sasaran bisa sangat mahal

harganya. Agar dapat mengenai sasaran dengan lebih baik, pengecer

membagi pasar menjadi segmen yang semakin kecil dan meluncurkan lini

toko baru untuk memberikan kumpulan penawaran yang lebih relevan untuk

mengeksploitasi pasar ceruk.

2. Pilihan produk

Pilihan produk pengecer harus sesuai dengan harapan belanja pasar sasaran.

Pengecer harus memutuskan lebar dan dalam pilihan produk. Pilihan produk

terutama bisa sangat menantang dalam industri dengan pergerakan cepat

seperti teknologi/mode. Urban Outfitters mendapat masalah ketika mereka

beralih dari formula “anti-kemapanan, tetapi tidak terlalu anti-kemapanan”

dan bergerak untuk mmperkenalkan gaya baru terlalu cepat. Penjualan jatuh

lebih drai 25% sepanjang tahun 2006. Dipihak lain, pengecer disana aktiv

dan kasual Aeropostale mendapatkan keberhasilan dengan menyesuaikan

pilihan produknya secara cermat kepada kebutuhan pasar remaja yang

Page 13: Mengelola Perdagangan Eceran

i

menjadi sasaranya. Tantangan sebernarnya dimulai setalah menentukan

pilihan produk toko, yaitu, mengembangkan strategi diferensiasi produk.

Berikut ini merupakan beberapa kemungkinan :

Menampilkan merek nasional yang ekslusif yang tidak tersedia

dipengecer pesaing.

Menampilakan hampir seluruhnya barang merek pribadi.

Menampilakn acara besar tentang barang yang unik.

Menampilkan barang yang mengejudkan atau terus berubah.

Menampilkan barang terkini atau terbaru terlebih dahulu.

Menawarkan layanan penyesuaian (customization) barang.

Menawarakan pilihan bagi target yang sangat dicari.

3. Pengadaan barang

Setelah memutuskan strategi pilihan produk, pengecer harus menentukan

sumber barang, kebijakan, dan praktik. Dikantor pusat perusahaan rantai

pasar swalayan, bagian khusus pembeli bertanggung jawab untuk

mengembangkan pilihan merek dan mendengarkan presentasi wiraniaga.

Produsen menghadapi tantangan besar dalam usaha nya menempatkan

barang baru ke rak toko. Produsen harus tau kriteria penerimaan yang

digunakan oleh pembeli, komite pembelian, dan manajer toko. Toko

menggunakan profitabilitas produk langsung untuk mengukur biaya

penanganan produk (penerimaan, penyimpanan, dokumen, pemilihan,

pemeriksaan, pengamgkutan dan biaya ruang) dari saat barang tiba digudang

sampai dibeli oleh pelanggan ditoko eceran.

4. Harga

Harga adalah faktor positioning kunci dan harus diputuskan dalam

hubunganya dengan pasar sasaran, bauran pilihan produk dan jasa, dan

persaingan. Sebagian besar pengecer masuk dalam kelompok harga markup

tinggi, volume rendah (toko barang khusus mewah) atau kelompok harga

Page 14: Mengelola Perdagangan Eceran

i

markup rendah, volume tinggi (pedagang masal dan toko diskon). Pengecer

juga harus memperhatikan taktik penetapan harga.

5. Jasa

Bauran jasa adalah alat kunci untuk mendiferensiasikan satu toko dari toko

lainnya. Pengecer harus memutuskan bauran jasa untuk menawarkan hal-hal

berikut kepada pelanggan :

Layanan pembelian, meliputi menerima telepon dan pesan lewat

surat, iklan, tampilan jendela dan interior.

Layanan pasca pembelian meliputi pengiriman dan penghantaran,

pembungkusan hadiah, penyesuaian dan pengembalian.

Layanan tambahan mencakup informasi umum, penguangan cek,

tempat parkir, restoran, perbaikan, dekorasi enterior, kredit, toilet,

dan layanan penjagaan bayi.

Pengecer juga harus mempertimbangakan diferensiasi berdasarkan layanan

konsumen andal secara tepat, baik melalui tatap muka, saluran telepon atau

bahkan melalui inovasi teknologi.

6. Atmosfer Toko

Atmosfer adalah elemen lain dalam melengkapi toko. Setiap toko

mempunyai penampilan dan tata letak fisik yang bisa mempersulit atau

mempermudah orang untuk bergerak. Safeway meningkatkan laba dengan

merenovasi tampilan tokonya secara :

Dinding

Pencahayaan

Penandaan

Dapertemen sayur dan buah

Lantai

Roti dan kue

Page 15: Mengelola Perdagangan Eceran

i

7. Kegiatan dan Pengalaman Toko

Pertumbuhan e-commerce telah memaksa pengecer bata dan semen

tradisional untuk memberi respon. Selain keunggulan alami mereka , seperti

produk yang dapat benar-benar dilihat, disentuh, dan diuji oleh pembelanja,

layanan pelanggan secara nyata, dan tidak ada waktu tunggu pengiriman

bagi pembelian ukuran kecil dan menengah. Konsisten dengan alasan ini,

beberapa pengecer produk pengalaman menciptakan hiburan dalam toko

untuk menarik perhatian pelanggan.

8. Komunikasi

Pengecer menggunakan sarana komunikasi yang beragam untuk

menghasilkan pembelian. Mereka memasang iklan, melakukan penjualan

khusus, menerbitkan kupon diskon, dan membuat program penghargaan

kepada konsumen yang paling sering berbelanja.

9. Keputusan lokasi

Rantai departemen store, perusahaan minyak, dan pewaralaba makanan cepat

saji memberikan pelatihan besar saat memilih wilayah negara dimana

mereka akan membuka gerainya, lalu kota-kota. Pengecer dapat

menempatkan toko-tokonya di lokasi berikut :

Pusat kawasan bisnis

Pusat belanja regional

Pusat perbelanjaan setempat

Jalur belanja

Lokasi di dalam sebuah toko yang lebih besar

2.2 Perdagangan Grosir

Perdagangan grosir (wholesaling) mencakup semua kegiatan dalam penjualan

barang atau jasa kepada mereka yang membeli atau menjual kembali untuk

keperluan bisnis. Pedagang grosir disebut juga (distributor) berbeda dengan

Page 16: Mengelola Perdagangan Eceran

i

pengecer dalam beberapa hal. Pertama pedagang grosir tidak terlalu

memperhatikan promosi, atmosfer, dan lokasi karena mereka berusaha berurusan

dengan pelanggan bisnis dan bukan dengan konsumen akhir. Kedua, transaksi

grosir biasanya lebih besar daripada transaksi eceran, dan pedagang grosir

biasanya mencakup wilayah dagang yang lebih besar daripada pengecer. Ketiga,

pemerintah menangani pedagang grosir dan pengecer dengan cara berbeda

berdasarkan peraturan hukum dan pajak.

Jenis - jenis pedagang grosir utama :

Pedagang grosir: mereka adalah pemborong layanan penuh dan layanan

terbatas, distributor, perusahaan pemasok pabrik.

Pedagang grosir layanan penuh: memiliki stok, memiliki tenaga penjulan,

melakukkan pengiriman, menyediakan bantuan manajemen.

Pedagang grosir layanan terbatas: pedagang grosir penjualan tunai menjual

lini terbatas barang pergerakan ke pengecer kecil secara tunai.

Pialang dan agen: memfasilitasi pembelian dan penjualan, dan mendapatkan

komisi 2% sampai 6% dari harga jual. Fungsi terbatas biasanya dikhususkan

berdasarkan lini produk atau jenis pelanggan.

Cabang dan kantor produsen serta pengecer: kegiatan perdagangan grosir

dilakukan oleh penjual atau pembeli sendiri dan buka melalui pedagang

grosir independen.

Pedang grosir khusus : pengumpul pertanian dan perusahaan lelang.

Secara umum, pedagang grosir lebih efesien dalam melaksanakan satu atau lebih

fungsi-fungsi :

Penjualan dan promosi

Pembelian dan pembentukan pemilihan barang

Pemecah jumlah besar

Pergudangan

Transportasi

Pembiayaan

Page 17: Mengelola Perdagangan Eceran

i

Penanggungan risiko

Informasi pasar

Layanan manajemen dan konseling

Tren dalam Perdagangan Grosir

Keluhan utama produsen terhadap pedagang grosir adalah : mereka tidak

mempromosikan lini produk produsen secara agresif dan lebih bertindak sebagai

pengambil pesanan, mereka tidak menyimpan cukup banyak persediaan

sehingga gagal memenuhi pesanan pelanggan dengan cukup cepat, mereka tidak

memasok informasi pasar, pelanggan, dan kompetitif yang terbaru kepada

produsen mereka tidak menarik menajer kaliber tinggi, menurunkan biaya

mereka, dan mengenakan harga terlalu mahal pada layanan mereka. Salah satu

dorongan utama bagi pedagang grosir adalah meningkatkan produktivitas aset

dengan menggelola persediaan dan piutang dengan lebih baik.

2.3 Logistik Pasar

Logistik pasar meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi

permintaan, lalu mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik bahan

dan barang akhir dari titik asal ke titik penggunaan, untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan dan mendapatkan laba. Perencanaan logistik pasar mempunyai 4

tahap:

1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya.

2. Memutuskan rancangan saluran dan strategi jaringan terbaik untuk

menjangkau pelanggan.

3. Mengembangkan kesempurnaan oprasional dalam peramalan penjualan,

manajemen gudang, manajemen tranportasi, dan manajemen bahan.

4. Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan,

dan prosedur terbaik.

Dengan mempelajari logistik pasar, manajer dapat menemukan cara yang

paling efisien untuk mengirimkan nilai. Logistik pasar akan melihat dua sistem

Page 18: Mengelola Perdagangan Eceran

i

pengiriman unggul. Sistem yang pertama meliputi pemesanan piranti lunak

untuk diunduh langsung ke komputer pelanggan. Sistem kedua memungkinkan

produsen komputer mengunduh piranti lunak ke produknya. Kedua solusi itu

menghilangkan kebutuhan untuk mencetak, mengemas, mengirimkan dan

menyimpan jutaan piringan dan buku petunjuk.

Sistem Logistik Terintegrasi

Tugas logistik pasar memerlukan sistem logistik terintegrasi yang

meliputi manajemen bahan, sistem aliran bahan, dan distribusi fisik, dibantu

oleh teknologi informasi. Pemasok pihak ketiga seperti FedEx Logistic Services

atau Ryder Intergrated Logistic, sering kali berpartisipasi dalam merancang atau

mengelola sistem ini. Volvo berkerjasama dengan FedEx, mendirikan sebuah

gudang di Memphis dengan stok suku cadang truk yang lengkap. Seorang

penyalur yang mendadak memerlukan suku cadang, menelepon nomor bebas

pulsa, dan suku cadang itu akan dikeluarkan dari gudang pada hari yang sama

dan dikirimkan malam itu kebandara atau kantor penyalur atau bahkan ketempat

servis pinggir jalan.

Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama adalah peramalan

penjualan, berdasarkan jadwal distribusi, produksi, dan tingkat persediaan

perusahaan. Rencana produksi mengindikasikan bahan yang harus dipesan

departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui tranportasi ke dalam, memasuki

wilayah penerimaan, dan disimpan di persediaan bahan mentah. Bahan mentah

diubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan penghubung

antara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur. Pesanan pelanggan

menurunkan tingkat persediaan barang jadi dan kegiatan manufaktur

meningkatkannya. Pesanan pelanggan menurunkan tingkat persediaan barang

jadi, dan kegiatan manufaktur meningkatkanya. Barang jadi mengalir dari lini

perakitan dan melewati proses pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan

ruang pengiriman, tranportasi ke luar, gudang lapangan, serta pengiriman dan

layanan pelanggan.

Page 19: Mengelola Perdagangan Eceran

i

Tujuan Logistik Pasar

Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai

“menempatkan barang yang tepat di tempat yang tepat pada saat yang tepat

dengan biaya terendah”. Sayangnya, tujuan ini hanya memberikan sedikit

panduan praktis. Tidak ada sistem yang dapat memaksimalkan layanan

pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada saat yang sama. Layanan

pelanggan maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi

premium, dan berbagai gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistik

pasar. Mengingat kegiatan logistik pasar tersebut memerlukan trade-off yang

kuat, manajer harus mengambil keputusan berdasarkan total sistem. Titik

awalnya adalah mempelajari apa yang diperlukan pelanggan dan apa yang

ditawarkan pesaing. Pelanggan tertarik pada pengiriman tepat waktu, kesediaan

pemasok untuk mengambil kembali barang yang rusak dan memasok mereka

kembali dengan cepat.

Berdasarkan tujuan logistik pasar, perusahaan harus merancang sebuah

sistem yang bisa meminimalkan biaya pencapaian tujuan-tujuan ini. Setiap

kemungkinan sistem logistik pasar akan menghasilkan biaya berikut.

M = T + FW + VW +S Di mana:

M = total biaya logistik pasar dari sistem yang direncanakan

T = total biaya angkut dari sistem yang direncanakan

FW = total biaya gudang tetap dari sistem yang direncanakan

VW= total biaya gudang variabel (termasuk persediaan) dari sistem yang

direncanakan

S = total biaya kehilangan penjualan akibat rata-rata keterlambatan pengiriman

di bawah sistem yang direncanakan

Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M)

yang berhubungan dengan berbagai sistem yang direncanakan dan memilih

sistem yang meminimalkannya. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus

meminimalkan T + FW + VW untuk tingkat layanan pelanggan yang

ditargetkan.

Page 20: Mengelola Perdagangan Eceran

i

Keputusan Logistik Pasar

Perusahaan harus membuat empat keputusan utama tentang logistik

pasarnya: (1) Bagaimana harus menangani pesanan (pemrosesan)? (2) Di mana

kita harus meletakan stok kita (pergudangan)? (3) Berapa banyak stok yang

harus kita pegang (persediaan)? Dan (4) Bagaimana kita harus mengirimkan

barang (transportasi)?

1. Pemrosesan Pesanan

Sebagian perusahaan saat ini berusaha mempersingkat siklus pemesanan

sampai pembayaran-yaitu, waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman,

dan pembayaran. Siklus ini mempunyai banyak langkah, termasuk transmisi

pesanan oleh wiraniaga, pemasukan pesanan dan pemeriksaan kredit

pelanggan, jadwal persediaan dan produksi, pengiriman pesanan dan

invoice/faktur, dan penerimaan pembayaran. Semakin panjang siklus ini,

semakin rendah kepuasan pelanggan dan semakin rendah laba perusahaan.

2. Pergudangan

Semua perusahaan harus menyimpan barang jadi sampai barang itu terjual

karena siklus produksi dan konsumsi jarang sesuai. Fungsi penyimpanan

adalah membantu memperlancar perbedaan antara produksi dan jumlah yang

diinginkan oleh pasar. Perusahaan harus memutuskan jumlah lokasi

penyimpanan persediaan. Di satu pihak, semakin banyak lokasi

penyimpanan berarti barang dapat dikirimkan ke pelanggan dengan lebih

cepat, tetapi juga berarti biaya gudang dan persediaan lebih tinggi. Untuk

mengurangi biaya gudang dan duplikasi persediaan, perusahaan dapat

mensentralisasikan persediaannya di satu tempat dan menggunakan

transportasi yang cepat untuk memenuhi pesanan.

3. Persediaan

Tingkat persediaan merepresentasikan biaya utama. Wiraniaga akan lebih

suka jika perusahaan mereka menyimpan cukup banyak stok untuk

memenuhi semua pesanan pelanggan dengan segera. Namun, hal ini tidak

efektif biaya. Biaya persediaan meningkat semakin cepat ketika tingkat

Page 21: Mengelola Perdagangan Eceran

i

layanan pelanggan mendekati 100%. Manajemen harus tahu berapa banyak

penjualan dan laba yang akan naik sebagai hasil penyimpanan persediaan

yang lebih besar dan menjanjikan waktu pemenuhan pesanan yang lebih

cepat, dan kemudian mengambil keputusan. Pengambilan keputusan

persediaan mengharuskan manajemen mengetahui kapan dan berapa banyak

barang yang dipesan. Ketika persediaan menurun, manajemen harus tahu

berapa tingkat stok yang diperlukan untuk menempatkan pesanan baru.

Tingkat stok ini disebut titik pesanan (atau pemesanan kembali). Titik

pesanan 20 berarti memesan kembali ketika stok berkurang sampai 20 unit.

Titik pesanan harus menyeimbangkan risiko kehabisan stok dengan biaya

kelebihan stok. Keputusan lain adalah berapa banyak yang dipesan. Semakin

besar jumlah yang dipesan, semakin jarang pesanan harus ditempatkan.

4. Transportasi

Pilihan transportasi akan mempengaruhi penetapan harga produk, kinerja

pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika ketika barang itu tiba,

yang semuanya mempengaruhi kepuasan pelanggan. Dalam mengirimkan

barang ke gudang, penyalur, dan pelanggannya, perusahaan dapat memilih

diantara lima model transportasi: rel, udara, truk, air, dan pipa. Pengirim

mempertimbangkan kriteria seperti kecepatan, frekuensi, keandalan,

kapabilitas, ketersediaan, kemudahan penelusuran, dan biaya. Untuk

kecepatan, udara, rel, dan truk adalah pesaing utama. Jika tujuannya adalah

biaya rendah, pilihannya adalah air dan pipa. Semakin banyak pengirim yang

menggabungkan dua atau lebih model transportasi, berkat kontainerisasi.

Kontainerisasi (containerization) terdiri dari memasukkan barang dalam

kotak atau trailer yang mudah dipindahkan antar dua model transportasi.

Pengirim dapat memilih dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum.

Jika pengirim memiliki armada truk atau armada udaranya sendiri, pengirim

menjadi angkutan pribadi. Angkutan kontrak adalah organisasi independen

yang menjual layanan transportasi kepada pihak lain berdasarkan kontrak.

Angkutan umum memberikan layanan antara titik yang ditentukan

Page 22: Mengelola Perdagangan Eceran

i

sebelumnya berdasarkan jadwal dan tersedia bagi semua pengirim dengan

tarif standar.

5. Pelajaran Organisional

Strategi logistik pasar harus diturunkan dari strategi bisnis, bukan hanya dari

pertimbangan harga. Sistem logistik harus memberikan informasi intensif

dan membentuk hubungan elektronik di antara semua pihak yang

berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan logistiknya

untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan harus

melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan.

Melaksanakan logistik dengan benar akan memberikan imbalan besar.

Permintaan yang lebih kuat saat ini untuk dukungan logistik dari pelanggan

besar akan meningkatkan biaya pemasok. Pelanggan menginginkan

pengiriman yang lebih sering sehingga mereka tidak harus menyimpan

persediaan yang banyak. Mereka menginginkan waktu siklus pesanan yang

lebih singkat, yang berarti pemasok harus menyimpan ketersediaan stok

yang tinggi. Pelanggan sering kali menginginkan pengirim toko langsung

dibandingkan palet terpisah. Mereka menginginkan waktu pengiriman yang

dijanjikan lebih ketat. Mereka mungkin menginginkan penyesuaian

kemasan, pembelian label harga, dan pembuatan tampilan. Pemasok tidak

bisa berkata tidak pada banyak permintaan ini, tetapi setidaknya mereka

dapat menetapkan program logistik yang berbeda dengan tingkat layanan

dan biaya pelanggan yang berbeda. Perusahaan yang cerdik akan

menyesuaikan penawaran mereka dengan setiap kebutuhan pelanggan besar.

Kelompok dagang perusahaan akan mengatur distribusi terdiferensiasi

dengan menawarkan berbagai paket program layanan untuk berbagai

pelanggan.

Page 23: Mengelola Perdagangan Eceran

i

BAB III

PENUTUP3.1 Kesimpulan

Eceran meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang

atau jasa langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan non

bisnis. Setiap organisasi yang melakukan penjualan kepada konsumen akhir,

apakah itu produsen, pedagang besar, atau pengecer melakukan eceran.

Organisasi-organisasi eceran mencapai banyak ekonomi skala, seperti daya beli

yang lebih kuat, pengakuan merek yang lebih luas, dan karyawan yang lebih

terlatih. Jenis-jenis utama eceran korporat adalah jaringan sukarela, koperasi

pengecer, koperasi konsumen, organisasi waralaba, dan konglomerat

perdagangan. Strategi logistik pasar harus berasal dari strategi bisnis, bukan

semata-mata dari pertimbangan biaya. Sistem logistik tersebut harus sarat

dengan informasi dan membentuk hubungan elektronik disemua pihak yang

berkepentingan. Perusahaan tersebut harus menetapkan sasaran-sasaran

logistiknya untuk mengimbangi atau melebihi standar layanan pesaing dan

seharusnya melibatkan anggota-anggota semua tim yang relevan dalam proses

perencanaan tersebut.