Top Banner
17

Mendiagnosis kebutuhan belajar

Jul 21, 2015

Download

Education

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mendiagnosis kebutuhan belajar
Page 2: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Kebutuhan dasar yang berkaitan dengan tubuh seperti makan, minum, udara dan lainnya.

Kebutuhan akan kegiatan seperti kebutuhan untuk tetap aktif bergerak.

Kebutuhan sensori yang meliputi kebutuhan untuk warna, suara, dan kebutuhan terhadap lingkungannya.

Kebutuhan untuk menolak sesuatu yang tidak mengenakan misalnya rasa sakit, ancaman, ketakutan dan lainnya.

Page 3: Mendiagnosis kebutuhan belajar

KUMPULAN MANUSIA AKTIF SUASANA HORMAT-

MENGHORMATI SUASANA HARGA-

MENGHARGAI SUASANA PERCAYA SUASANA PENEMUAN DIRI SUASANA TAK MENGANCAM SUASANA KETERBUKAAN

SUASANA MENGAKUI KEKHASAN PRIBADI

SUASANA MEMBENARKAN PERBEDAAN

SUASANA MENGAKUI HAK UNTUK BERBUAT SALAH

SUASANA MEBOLEHKAN KERAGUAN

EVALUASI BERSAMA DAN EVALUASI DIRI

Page 4: Mendiagnosis kebutuhan belajar

1. Hambatan Fisiologik

Dengan bertambahnya usia, titik-dekatpenglihatan, atau titik terdekatyang dapat dilihat secara jelas, mulai bergerak makin jauh.

Dengan bertambahnya usia, titik-jauh penglihatan, atau titik terjauh yang dapat dilihat secara jelas, mulai berkurang, makin pendek.

Kedua factor ini perlu diperhatikan dalam pengadaan dan pengunaanbahan dan alat.

Makin bertambah usia, makin besar pula jumlah penerangan yang diperlukan dalam suatu situasi belajar.

Makin bertambah usia, persepsi kontras warna cenderung ke arah merahdaripada spectrum. Sehingga, agar jelasnya perlu digunakan warna-warna cerah yang kontras untuk alat alat peraga.

Pendengaran, atau kemampuan menerima suara mengurang denganbertambahnya usia.

Pembedaan bunyi, atau kemampuan untuk membedakan bunyi makinmengurang dengan melanjutnya usia.

Page 5: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Belajar adalah suatu pengalaman yang diinginkan oleh oran dewasa itu sendiri.

Orang dewasa belajar jika ditemukannya arti pribadi bagi dirinyadari melihat sesuatu mempunyai hubungan dengankebutuhannya.

Belajar bagi orang dewasa kadang-kadang merupakan proses yang menyakitkan.

bagi orang dewasa adalah hasil dari mengalami sesuatu. Bagi orang dewasa proses belajar adalah khas dan bersifat

individual. Sumber terkayai untuk bahan belajar terdapat di dalam diri orang

dewasa itu sendiri. Belajar suatu proses emosional dan intelektual sekaligus. Belajar adalah hasil kerjasama antara manusia. Belajar adalah suatu proses evolusi.

Page 6: Mendiagnosis kebutuhan belajar

1. Minataspek yang bisa menumbuhkan minat yaitu :

Fungsi atau adanya kebutuhan-kebutuhan.

Keinginana da cita-cita, kerana dapat mendorong munculnya minat terhadap sesuatu.

Pengaruh kebudayaan. Pengalaman.

Page 7: Mendiagnosis kebutuhan belajar

2. MotivasiMotivasi adalah dorongan atau usaha untuk mewujudkan perbuatan dalam bentuk aktivitas untuk mencapai kebutuhan atau tujuan tertentu. Untuk menggerakkan motivasi dari dalam diri, maka harus ada alas an tertentu yang merangsang perbuatan tersebut. Jadi alasan yang kuatlah yang dapat memotivasi untuk giat belajar. Sebaliknya aktivitas yang tidak didasari motivasi yang kuat, akan menimbulkan ketidakseriusan dan perhatian tidak optimal sehingga menimbulkan dorongan untuk mengalihkan aktivitas tersebut ke aktivitas yang lain.

Page 8: Mendiagnosis kebutuhan belajar

3. Perhatian

Perhatian adalah proses pemusatan pengerahan aktivitas tenaga psikis (pikiran) dan fisik terutama indra dan gerakan tubuh pada fokus tertentu. Pengerahan aktivitas pikiran dan fisik sangat dipengaruhi oleh kadar kesadaran yang turut serta pada aktivitas tersebut. Semakin tinggi intensitas perhatian pada suatu kegiatan akan semakin sukses kegiatan yang dilakukan tersebut. Sebaliknya jika perhatian lemah, maka akan menimbulkan aktivitas yang kualitasnya rendah dan menimbulkan ketidakseriusan. Ketidakseriusan merupakan awal terbentuknya rasa malas dan bosan.

Page 9: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Maturationalist

Behaviorist

Konstruktivis

Para maturationist berpendapat bahwa : Pertumbuhan, perkembangan, dan pembelajaran merupakan buah dari hukum kematangan internal. Semua anak akan belajar jika diberi cukup waktu untuk berkembang.

Pertumbuhan dan pembelajaran adalah hal yg eksternal bagi anak dan dikendalikan oleh lingkungan. Dengan memengaruhi secara langsung, sederetan stimulus dan respon atau dengan mengaitkan hasil suatu kejadian dengan hasil kejadian lain, akan akan belajar. Semua anak akan bisa belajar jika lingkungan belajar mereka ditata secara serasi.

Faktor biologis dan fakor lingkungan samasama memengaruhi perkembangan manusiasecara timbal balik. Peran perkebangan alami lewat kematangan merupakan bagian dari teori ini, tapi anak2 tumbuh dan belajar lewat interaksi dengan lingkungan sosial dan alam.

Page 10: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Kesiapan belajar anak ditentukan oleh kemasakan biologis, sementara itu kesiapan belajar orang dewasa ditentukan oleh peran sosialnya. Dari segi kesiapan belajar, orang dewasa memandang bahwa Setiap peserta didik memiliki pola kesiapan yang berbeda dengan warga lainnya terutama dalam hal kekuatan motivasi (inner motivations) seperti: Pada umumnya orang dewasa mereka memiliki kemampuan membaca, menulis dan menghitung dan menguasai kemampuan verbal dan kecakapan mengambil keputusan yang relevan dengan kebutuhan pribadi dan tuntutan sosialnya. Mereka merancang dan menetapkan minat dan kebutuhan belajarnya, mendiagnosis kebutuhannya sesuai tuntutan hidupnya dan lain-lainnya

Page 11: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Pembelajaran pada orang dewasa lebih banyak berupamotivasi untuk memperoleh pengetahuan dan sikap baru, bukan berupa pelajaran.

Belajar juga melibatkan proses emosional, pengalamanyang banyak dan menyempitnya persepsi dan perhatianorang dewasa menyebabkan mereka sulit memusatkanperhatian dan menata memorinya secara baik.

Belajar adalah proses evolusi, kemampuan untukmenerima, mengerti, memahami merupakan proses yang berkembang secara perlahan.

Banyaknya pengalaman yang dimiliki perlu ditata kembalitanpa meninggalkan penghargaan terhadap pengalamanyang telah ada.

Page 12: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Penciptaan iklim belajar yang sesuai dengan keadaan dankebutuhan.

Peserta diberi kesempatan untuk ikut dalam mendiagnosekebutuhan belajarnya.

Keterlibatan peserta dalam pelaksanaan belajar. Kedudukan fasilitator adalah sebagai pembimbing yang

berperan sebagai katalist daripada berperan sebagai guru. Evaluasi yang dilakukan berupa evaluasi diri.

Page 13: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Proses belajar adalah kumpulan dari orang-orang yang aktifberkegiatan.

Saling menghormati dan menghargai. Percaya diri dan mempercayai orang lain. Aman. Berprinsip pada penemuan diri dan keterbukaan. Mengakui adanya kekhasan pribadi. Membenarkan adanya perbedaan. Memperbolehkan adanya keraguan dan berbuat kesalahan. Adanya evaluasi secara bersama dan evaluasi diri.

Page 14: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Memberi kesempatan untuk berinisiatif dankreatif dalam berperan serta danmengendalikan proses belajar.

Bersifat demokratis.Menghargai dan menempatkan mahasiswa

sebagai manusia dewasa yang mandiri danbertanggung jawab.

Page 15: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Mendiagnosis kebutuhan belajar merupakan sebuah keharusan karena kebutuhan belajar

dari para peserta didik perlu didiagnosis.

Page 16: Mendiagnosis kebutuhan belajar

Mengembangkan Model Kompetensi yang Diperlukan. Menilai Tingkat Penampilan Kompetensi Peserta Sendiri Penilaian Kebutuhan Belajar

Page 17: Mendiagnosis kebutuhan belajar