Top Banner
MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN JANTUNG MAKALAH Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyakit Non Obstetrik yang Mempengaruhi Sistem Reproduksi Yang dibimbing oleh Ibu Jenny JS. Sondakh, M. Clin., Mid. Oleh : 1) Ratna Eka Saputri ( 1302100005 ) 2) Rizki Yulia ( 1302100008 ) 3) Imelda Ayu A ( 1302100013 ) 4) Lina Nirmala Hidayati ( 1302100019 ) 5) Miftahul Choiroh ( 1302100030 ) 6) Nuri As-sa’adatul Ulya ( 1302100037 )
37

Meme Jantung Kehamilan Fix

Sep 24, 2015

Download

Documents

Friska Danastri

Jantung Kehamilan Fix Jantung Kehamilan Fix Jantung Kehamilan Fix Jantung Kehamilan Fix
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN JANTUNG

MAKALAHUntuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyakit Non Obstetrik yang MempengaruhiSistem ReproduksiYang dibimbing oleh Ibu Jenny JS. Sondakh, M. Clin., Mid.

Oleh :1) Ratna Eka Saputri( 1302100005 )2) Rizki Yulia( 1302100008 )3) Imelda Ayu A ( 1302100013 )4) Lina Nirmala Hidayati( 1302100019 )5) Miftahul Choiroh( 1302100030 )6) Nuri As-saadatul Ulya( 1302100037 )

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANGJURUSAN KEBIDANANPROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN MALANGApril 2015KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikanmakalah sebagai tugasmata kuliah Penyakit Non Obstetrik yang Mempengaruhi Sistem Reproduksi yang dibimbing oleh Ibu Jenny JS. Sondakh, M. Clin., Mid. dengan judul Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil dengan Jantung .Makalahini merupakan salah satutugas dalam mata kuliah Penyakit Non Obstetrik yang Mempengaruhi Sistem Reproduksi. Dalam proses penyusunan makalah penulis menyadari banyak pihak yang telah memberikan bantuan, sehingga dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih.Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan kesempurnaan makalah ini sangat harapkan.Akhirnya dengan terselesainya penyusunanmakalahini maka penulis berharap agar makalah ini dapat memberi manfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan.

Malang, 15 April 2015

DAFTAR ISIContentsKATA PENGANTAR1DAFTAR ISI2BAB I4PENDAHULUAN41.1Latar Belakang41.2Rumusan Masalah41.3Tujuan Penulisan5BAB II6TINJAUAN TEORI62.1Definisi Kehamilan62.2Definisi Epidemiologi62.3Definisi Penyakit Jantung72.4 Epidemiologi Penyakit Jantung Dalam Kehamilan72.5Patofisiologi Penyakit Jantung Pada Kehamilan72.6PrognosisPenyakit Jantung Pada Ibu Hamil dan Janin82.7 Efek Kehamilan Pada Sistem Kardiovaskuler92.8Etologi Penyakit Jantung Pada Kehamilan132.9Tanda dan Gejala Penyakit Jantung152.10 Diagnosis152.11 Pemeriksaan Penunjang152.12 Penatalaksanaan Penyakit Jantung Pada Kehamilan16BAB III19MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN VARNEY DAN SOAP19PADA IBU HAMIL DENGAN JANTUNG193.1Manajemen Asuhan Kebidanan Varney Pada Ibu Hamil Dengan Jantung193.2Manajemen Asuhan Kebidanan SOAP Pada Ibu Hamil Dengan Jantung22BAB IV25PENUTUP254.1Simpulan254.2Saran-Saran25DAFTAR PUSTAKA26

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangKehamilan akan menyebabkan perubahan fisiologis yang luas pada sistem kardiovaskular, dan berakibat terjadinya gangguan pada jantung dan aliran darah sehingga perlu dipertimbangkan jika terjadi kehamilan. Pada wanita sehat dapat beradaptasi terhadap perubahan hemodinamik (denyut jantung, sistem pernafasan, volume darah, hormon dan sebagainya). Namun perubahan-perubahan in i dapat menjadi ancaman pada wanita dengan penyakit jantung. Walaupun penyakit jantung jarang muncul secara de novo selama kehamilan, namun banyak wanita dengan penyakit jantung yang telah diketahui sebelumnya atau wanita dengan potensi penyakit jantung mengalami kehamilan. Insiden penyakit jantung pada kehamilan adal;ah sekitar 1% dan terus meningkat. Perubahan ini mungkin sebagai hasil dari kemajuan penatalaksanaan penyakit jantung selama beberapa dekade terakhir, hal ini menyebabkan bertambahnya jumlah wanita dengan penyakit jantung bawaan mencapai usia dewasa dan mampu melahirkan. 1.2 Rumusan Masalah1.2.1 Apakah definisi kehamilan?1.2.2 Apakah definisi epidemilogi?1.2.3 Apakah definisi penyakit jantung?1.2.4 Bagaimanakah epidemiologi penyakit jantung pada kehamilan?1.2.5 Bagaimanakah patofisiologi penyakit jantung pada kehamilan?1.2.6 Apakah prognosis penyakit jantung pada ibu hamil dan janin?1.2.7 Bagaimanakah efek kehamilan pada system kardiovaskuler?1.2.8 Apakah etiologi penyakit jantung pada kehamilan?1.2.9 Bagaimanakah tanda dan gejala penyakit jantung?1.2.10 Apakah diagnose penyakit jantung pada kehamilan?1.2.11 Apakah pemeriksaan penunjang pada penyakit jantung?1.2.12 Bagaimanakah penatalaksanaan penyakit jantung pada kehamilan? 1.3Tujuan PenulisanAdapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memperoleh deskripsi dari :1.3.1definisi kehamilan,1.3.2definisi epidemiologi,1.3.3definisi penyakit jantung pada kehamilan,1.3.4epidemiologi penyakit jantung pada kehamilan,1.3.5patofisiologi penyakit jantung pada kehamilan,1.3.6prognosis penyakit jantung pada ibu hamil dan janin,1.3.7efek kehamilan pada system kardiovaskuler,1.3.8etilogi penyakit jantung pada kehamilan,1.3.9tanda dan gejala penyakit jantung,1.3.10diagnose penyakit jantung pada kehamilan,1.3.11pemeriksaan penunjang pada penyakit jantung,1.3.12penatalaksanaan penyakit jantung pada kehamilan.

BAB IITINJAUAN TEORI2.1Definisi Kehamilan Kehamilan adalah hasil dari pertemuan sperma dan sel telur. Dalam prosesnya, perjalanan sperma untuk menemui sel telur (ovum) betul-betul penuh perjuangan. Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Pertumbuhan dan perkembangan janin intra uterine mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan, yaitu triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, triwulan ketiga dari bulan ke-7 sampai 9 bulan.2.2Definisi EpidemiologiEpidemiologi merupakan salah satu bagian dari pengetahuan Ilmu Kesehatan Masyarakat (Public Health) yang menekankan perhatiannya terhadap keberadaan penyakit dan masalah kesehatan lainnya dalam masyarakat. Keberadaan penyakit masyarakat itu didekati oleh epidemiologi secara kuantitatif. Karena itu, epidemiologi akan mewujudkan dirinya sebagai suatu metode pendekatan banyak memberikan perlakuan kuantitatif dalam menjelaskan masalah kesehatan.Epidemiologi berasal dari kata Epi, demos, dan Logos. Epi = atas, demos = masyarakat, logos = ilmu, sehingga epidemiologi dapat diartikan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat. Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang distribusi, frekuensi, dan determinan penyakit pada populasi.a) Distribusi : Orang, tempat, waktu.b) Frekuensi, ukuran frekuensi : Insiden dan atau prevalen.c) Determinan faktor risiko : faktor yang mempengaruhi atau faktor yang memberi risiko atas terjadinya penyakit atau masalah kesehatan.Epidemiologi mengukur suatu kejadian dan distribusi kejadian tersebut menurut variabel orang, tempat, dan waktu, dan berupaya menentukan faktor yang menyebabkan terjadinya kejadian itu di kelompok populasi. Ilmu ini dikembangkan dari pengalaman yang mempelajari beberapa wabah penyakit pada waktu-waktu tertentu dengan angka kematian yang tinggi.2.3Definisi Penyakit JantungPenyakit jantung adalah sebuah kondisi yang menyebabkan Jantung tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Hal-hal tersebut antara lain Otot jantung yang lemah (kelainan bawaan sejak lahir) dan atau adanya celah antara serambi kanan dan serambi kiri, oleh karena tidak sempurnanya pembentukan lapisan yang memisahkan antara kedua serambi saat penderita masih di dalam kandungan. Hal ini menyebabkan darah bersih dan darah kotor tercampur.2.4 Epidemiologi Penyakit Jantung Dalam KehamilanHampir semua kelainan kardiovaskular, baik yang bawaan maupun yang diperoleh, baik yang organik maupun yang fungsional, dapat dijumpai pada wanita hamil, hanya frekuensi masing-masing tidak sama. Meskipun banyak kasus penyakit jantung dengan kehamilan dijumpai diklinik dan rumah sakit di Indonesia, akan tetapi hanya sedikit yang pernah dilaporkan dalam tulisan ilmiah. Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler. Wanita dengan penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat merugikan kesempatan hidup wanita tersebut. Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan-perubahan secara fisiologis. Dalam kondisi tidak hamil, penyakit jantung sudah mengalami permasalahan dalam memompakan darah ke seluruh tubuh. Terlebih pada saat hamil. Pada saat hamil mulai minggu ke enam volume darah ibu semakin meningkat sampai dengan 50 % karena proses pengenceran darah. Aliran darah akan lebih banyak dipompakan ke peredaran darah rahim melalui ari ari untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhan janin sehingga kerja jantung menjadi lebih berat.2.5Patofisiologi Penyakit Jantung Pada KehamilanWanita normal yang mengalami kehamilan akan mengalami perubahan fisiologik dan anatomik pada berbagai sistem organ yang berhubungan dengan kehamilan akibat terjadi perubahan hormonal di dalam tubuhnya, Perubahan yang terjadi dapat mencakup sistem gastrointestinal, respirasi, kardiovaskuler, urogenital, muskuloskeletal dan saraf Perubahan yang terjadi pada satu sistem dapat saling memberi pengaruh pada sistem lainnya dan dalam menanggulangi kelainan yang terjadi harus mempertimbangkan perubahan yang terjadi pada masing-masing sistem, Perubahan ini terjadi akibat kebutuhan metabolik yang disebabkan kebutuhan janin, plasenta dan rahim.Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami kehamilan termasuk sistem kardiovaskuler akan memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan dari gejala penyakit jantung. Keadaan ini yang menyebabkan beberapa kelainan yang tidak dapat ditoleransi pada saat kehamilan. Pada wanita hamil akan terjadi perubahan hemodinamik karena peningkatan volume darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak trimester pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32-34 minggu dan menetap sampai aterm.Sebagian besar peningkatan volume darah ini menyebabkan meningkatnya kapasitas rahim, mammae, ginjal, otot polos dan sistem vascular kulit dan tidak memberi beban sirkulasi pada wanita hamil yang sehat. Peningkatan volume plasma (30-50%) relatif lebih besar dibanding peningkatan sel darah (20-30%) mengakibatkan terjadinya hemodilusi dan menurunya konsentrasi hemoglobin. Peningkatan volume darah ini mempunyai 2 tujuan yaitu pertama mempermudah pertukaran gas pernafasan, nutrien dan metabolik ibu dan janin dan kedua mengurangi akibat kehilangan darah yang banyak saat kelahiran.Peningkatan volume darah ini mengakibatkan cardiac output saat istirahat akan meningkat sampai 40%. Peningkatan cardiac output yang terjadi mencapai puncaknya pada usia kehamilan 20 minggu. Pada pertengahn sampai akhir kehamilan cardiac output dipengaruhi oleh posisi tubuh. Sebagai akibat pembesaran uterus yang mengurangi venous return dari ekstremitas bawah.2.6PrognosisPenyakit Jantung Pada Ibu Hamil dan Janin a. Bagi ibuBergantung pada beratnya penyakit, umur dan penyulit-penyulit lain. Pengawasan pengobatan, pimpinan persalinan, dan kerjasama dengan penderita serta kepatuhan dalam mentaati larangan, ikut menentukan prognosis. Angka kematian maternal secara keseluruhan bagi penderita berat : 15%b. Bagi bayiBila penyakit jantung tidak terlalu berat, tidak begitu mempengaruhi kematian perinatal. Namun pada penyakit yang berat, prognosis akan buruk karena akan terjadi gawat janin2.7 Efek Kehamilan Pada Sistem Kardiovaskuler2.7.1Aspek Fisiologisa. Perubahan hemodinamikPada wanita hamil akan terjadi perubahan hemodinamik karena peningkatan volume darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak trimester pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32-34 minggu dan menetap sampai aterm. Sebagian besar peningkatan volume darah ini menyebabkan meningkatnya kapasitas rahim, mammae, ginjal, otot polos dan system vascular kulit dan tidak memberi beban sirkulasi pada wanita hamil yang sehat. Peningkatan volume plasma (30-50%) relatif lebih besar dibanding peningkatan sel darah (20-30%) mengakibatkan terjadinya hemodilusi dan menurunya konsentrasi hemoglobin. Peningkatan volume darah ini mempunyai 2 tujuan yaitu :1) mempermudah pertukaran gas pernafasan, nutrien dan metabolit ibu dan janin 2) mengurangi akibat kehilangan darah yang banyak saat kelahiran.Peningkatan volume darah ini mengakibatkan cardiac output saat istirahat akan meningkat sampai 40%. Peningkatan cardiac output yang terjadi mencapai puncaknya pada usia kehamilan 20 minggu. Pada pertengahan sampai akhir kehamilan cardiac output dipengaruhi oleh posisi tubuh. Sebagai akibat pembesaran uterus yang mengurangi venous return dari ekstremitas bawah. Posisi tubuh wanita hamil turut mempengaruhi cardiac output dimana bila dibandingkan dalam posisi lateral kiri, pada saat posisi supinasi maka cardiac output akan menurun 0,6 l/menit dan pada posisi tegak akan menurun sampai 1,2 l/menit.Umumnya perubahan ini hanya sedikit atau tidak memberi gejala, dan pada beberapa wanita hamil lebih menyukai posisi supinasi. Tetapi pada posisi supinasi yang dipertahankan akan memberi gejala hipotensi yang disebut supine hypotensive syndrome of pregnancy.Keadaan ini dapat diperbaiki dengan memperbaiki posisi wanita hamil miring pada salah satu sisi, Perubahan hemodinamik juga berhubungan dengan perubahan atau variasi dari cardiac output. Cardiac output adalah hasil denyut jantung dikali stroke volume. Pada tahap awal terjadi kenaikan stroke volume sampai kehamilan 20 minggu. Kemudian setelah kehamilan 20 minggu stroke volume mulai menurun secara perlahan karena obstruksi vena cava yang disebabkan pembesaran uterus dan dilatasi venous bed. Denyut jantung akan meningkat secara perlahan mulai dari awal kehamilan sampai akhir kehamilan dan mencapai puncaknya kira-kira 25 persen diatas tanpa kehamilan pada saat melahirkan.Cardiac output juga berhubungan langsung dengan tekanan darah merata dan berhubungan terbalik dengan resistensi vascular sistemik. Pada awal kehamilan terjadi penurunan tekanan darah dan kembali naik secara perlahan mendekati tekanan darah tanpa kehamilan pada saat kehamilan aterm. Resistensi vascular sistemik akan menurun secara drastic mencapai 2/3 nilai tanpa kehamilan pada kehamilan sekitar 20 minggu. Dan secara perlahan mendekati nilai normal pada akhir kehamilan. Cardiac output sama dengan oxygen consumption dibagi perbedaan oksigen arteri-venous sistemik Oxygen consumption ibu hamil meningkat 20 persen dalam 20 minggu pertama kehamilan dan terus meningkat sekitar 30 persen diatas nilai tanpa kehamilan pada saat melahirkan. Peningkatan ini terjadi karena kebutuhan metabolisme janin dan kebutuhan ibu hamil yang meningkat.Cardiac output juga akan meningkat pada saat awal proses melahirkan. Pada posisi supinasi meningkat sampai lebih dari 7 liter/menit. Setiap kontraksi uterus cardiac output akan meningkat 34 persen akibat peningkatan denyut jantung dan stroke volume, dan cardiac output dapat meltingkat sebesar 9 liter/menit. Pada saat melahirkan pemakaian anestesi epidural mengurangi cardiac output menjadi 8 liter/menit dan penggunaan anestesi umum juga mengurangi cardiac output. Setelah melahirkan cardiac output akan meningkat secara drastis mencapai 10 liter/menit (7-8 liter / menit dengan seksio sesaria) dan mendekati nilai normal saat sebelum hamil, setelah beberapa hari atau minggu setelah melahirkan. Kenaikan cardiac output pada wanita hamil kembar dua atau tiga sedikit lebih besar dibanding dengan wanita hamil tunggal. Adakalanya terjadi sedikit peningkatan cardiac output sepanjang proses laktasi.Perubahan unsur darah juga terjadi dalam kehamilan. Sel darah merah akan meningkat 20-30% dan jumlah lekosit bervariasi selama kehamilan dan selalu berada dalam batas atas nilai normal. Kadar fibronogen, factor VII, X dan XII meningkat, juga jumlah trombosit meningkat tetapi tidak melebihi nilai batas atas nilai normal. Kehamilan juga menyebabkan perubahan ukuran jantung dan perubahan posisi EKG. Ukuran jantung berobah karena dilatasi ruang jantung dan hipertrofi. Pembesaran pada katup tricuspid akan menimbulkan regurgitasi ringan dan menimbulkan bising bising sistolik normal grade 1 atau b.Pembesaran rahim keatas rongga abdomen akan mendorong posisi diafragma naik keatas dan mengakibatkan posisi jantung berobah kekiri dan keanterior dan apeks jantung bergeser keluar dan keatas. Perubahan ini menyebabkan perubahan EKG. sehingga didapati deviasi aksis kekiri, sagging ST segment dan sering didapati gelombang T yang inversi atau mendatar pada lead III.2.7.2Distribusi Aliran DarahAliran Darah pada wanita hamil tidak sepenuhnya diketahui. Distribusi aliran darah dipengaruhi oleh resistensi vaskuler lokal. Renal blood flow meningkat sekitar 30 persen pada trimester pertama dan menetap atau sedikit menurun sampai melahirkan. Aliran darah kekulit meningkat 40 50 persen yang berfungsi untuk menghilangkan panas. Mammary blood flow pada wanita tanpa kehamilan kurang dari 1 persen dari cardiac output. Dan dapat mencapai 2 persen pada saat kehamilan aterm. Pada wanita yang tidak hamil aliran darah ke rahim sekitar 100 ml/menit (2 persen dari cardiac output) dan akan meningkat dua kali lipat pada kehamilan 28 minggu dan meningkat mencapai 1200 ml/menit pada saat kehamilan aterm, mendekati jumlah nilai darah yang mengalir ke ginjalnya sendiri. Nilai semasa kehamilan pembuluh darah rahim berdilatasi maksimal, aliran darah meningkat akibat meningkatnya tekanan darah maternal dan aliran darah. Pada dasarnya wanita hamil selalu menjaga aliran darah ke rahimnya, apabila redistribusi aliran darah total diperlukan oleh ibu atau jika terjadi penurunan tekanan darah maternal dan cardiac output, maka aliran darah ke uterus menurun dan tetap dipertahankan. Vasokonstriksi yang disebabkan katekolamin endogen, obat vasokonstriksi, ventilasi mekanix, dan beberapa obat anestetik yang berhubungan dengan pre eklampsi dan eklampsi akan menurunkan aliran darah ke rahim. Pada wanita normal aliran darah rahim mempunyai potensi dapat dibatasi. Dan pada wanita berpenyakit jantung, pengalihan aliran darah dari rahim menjadi masalah karena aliran darah sudah tidak teratur. Mekanisme perubahan hemodinamik juga tidak sepenuhnya dimengerti, yang diakibatkan oleh perubahan volume cairan tubuh.. Total body water semasa kehamilan meningkat 6 sampai 8 lifer yang sebagian besar berada pada ekstraseluler. Segera setelah 6 minggu kehamilan volume plasma meningkat dan pada trimester kedua mencapai nilai maksimal 11/2 dan normal. Masa sel darah merah juga meningkat tetapi tidak untuk tingkatan yang sama; hematokrit menurun semasa kehamilan meskipun jarang mencapai nilai kurang dari 30 persen, Perobahan vascular berhubungan penting dengan perubahan hemodinamik pada saat kehamilan. Arterial compliance meningkat dan terjadi peningkatan kapasitas venous vascular. Perubahan ini sangat penting dalam memelihara hemodinamik dari kehamilan normal. Perubahan arterial yang berhubungan dengan peningkatan fragilitas bila kecelakaan vaskuler terjadi yang sering terjadi pada kehamilan dapat merugikan hemodinamik. Peningkatan level hormon steroid saat kehamilan inilah yang menjadi alasan utama terjadinya perobahan pada vaskuler dan miokard.2.7.3Perubahan Hemodinamik Dengan ExerciseKehamilan akan merubah respons hemodinamik terhadap exercise. Pada wanita hamil derajat exercise yang diberikan pada posisi duduk menyebabkan peningkatan cardiac output yang lebih besar dibanding dengan wanita tanpa kehamilan dengan derajat exercise yang sama. Dan maksimum cardiac output dicapai pada tingkatan exercise yang lebih rendah. Peningkatan cardiac output relatif lebih besar dari peningkatan konsumsi oksigen, sehingga terdapat perbedaan oksigen arterio-venous yang lebih lebar dari yang dihasilkan pada wanita tanpa kehamilan dengan derajat exercise yang sama. Keadaan ini menunjukkan pelepasan oksigen ke perifer sedikit kurang efisien selama kehamilan.Pada wanita tanpa kehamilan, latihan akan meningkatkan stroke volume yang lebih besar dan sedikit peningkatan denyut jantung dari pada yang didapati pada individu yang tidak terlatih. Pada saat kehamilan efek latihan ini tidak kelihatan dan kemungkinan karena peningkahin stroke volume dibatasi akibat kompresi vena kava inferior atau meningkatnya distensibility vena. Exercise semasa kehamilan tidak jelas apakah lebih berbahaya atau lebih bermanfaat pada wanita dengan penyakit jantung daripada pada wanita tanpa kehamilan. Pada manusia, diketahui tipe exercise mempengaruhi hemodinamik maternal dan perfusi uterus. Regular aerobic endurance exercise semasa hamil berhubungan dengan berkurangnya berat kelahiran. Sebagian besar pengurangan tersebut karena berkurangnya massa lemak janin dan tidak jelas apakah hal ini merugikan.2.8Etologi Penyakit Jantung Pada Kehamilan

a.Penyakit jantung akibat demam reumatik (terbanyak di indonesia)Sebagian besar penyakit jantung pada kehamilan disebabkan oleh demam rematik. Diagnosis demam rematik pada kehamilan sering sulit, bila berpatokan pada criteria Jones sebagai dasar untuk diagnosis demam rematik aktif. Manifestasi yang terbanyak adalah poliartritis migrant serta karditis. Perubahan kehamilan yang menyulitkan diagnosis demam rematik adalah nyeri sendi pada wanita hamil mungkin oleh karena sikap tubuh yang memikul beban yang lebih besar sehubungan dengan kehamilannya serta meningkatnya laju endap darah dan jumlah leukosit. Bila terjadi demam rematik pada kehamilan, maka prognosisnya akan buruk. Adanya aktivitas demam rematik dapat diduga bila terdapat: Suhu subfebris dengan takikardi yang lebih cepat dari semestinya. Leukositosis dan laju endap darah yang tetap tinggi. Terdengar desir jantung yang berubah-ubah sifatnya maupun tempatnya.b.Penyakit Jantung Kongenital Biasanya kelainan jantung bawaan oleh penderita sebelum kehamilan, akan tetapi kadang-kadang dikenal oleh dokter pada pemeriksaan fisik waktu hamil. Dalam usia reproduksi dapat dijumpai koarktatio aortae, duktus arteriosus Botalli persistens, defek septum serambi dan bilik, serta stenosis pulmonalis. Penderita tetralogi Fallot biasanya tidak sampai mencapai usia dewasa kecuali apabila penyakit jantungnya dioperasi. Pada umunya penderita kelainan jantung bawaan tidak mengalami kesulitan dalam kehamilan asal penderita tidak sianosis dan tidak menunjukkan gejala-gejala lain di luar kehamilan.Penyakit jantung bawaan dibagi atas : golongan sianotik (right to left shunt). golongan asianotik (left to right shunt).c.Penyakit Jantung HipertensiPenyakit jantung hipertensi sering dijumpai pada kehamilan, terutama pada golongan usia lanjut dan sulit diatasi. Apapun dasar penyakit ini, hipertensi esensial, penyakit ginjal atau koaktasio aorta, kehamilan akan mendapat komplikasi toksemia pada 1/3 jumlah kasus disertai mortalitas yang tinggi pada ibu maupun janin. Tujuan utama pengobatan penyakit jantung hipertensi adalah mencegah terjadinya gagal jantung. Pengobatan ditujukan kepada penurunan tekanan darah dan control terhadap cairan dan elektrolit.Perubahan tersebut disebabkan oleh : Hipervolemia : dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya pada 28-32 minggu lalu menetap. Jantung dan diafragma terdorong ke atas oleh karena pembesaran rahim.Dalam kehamilan :1) Denyut jantung dan nadi meningkat.2) Pukulan jantung meningkat.3) Tekanan darah menurun sedikit.Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit jantung bahkan dapat menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis). Frekuensi penyakit jantung dalam kehamilan berkisar antara 1-4%. Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung, saat-saat yang berbahaya bagipenderita adalah :1) Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume darah mencapai puncaknya (hipervolumia).2) Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk mengedan dan memerlukan kerja jantung yang berat.3) Pada Pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta yang sudah lahir, sekarang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.4) Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi.5) Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan :Akibat penyakit jantung dalam kehamilan, terjadi peningkatan denyut jantung pada ibu hamil dan semakin lama jantung akan mengalami kelelahan. Akhirnya pengiriman oksigen dan zat makanan dari ibu ke janin melalui ari ari menjadi terganggu dan jumlah oksigen yang diterima janin semakin lama akan berkurang. Janin mengalami gangguan pertumbuhan serta kekurangan oksigen.Sebagai akibat lanjut ibu hamil berpotensi mengalami keguguran, kelahiran prematur ( kelahiran sebelum cukup bulan ),lahir dengan Apgar rendah atau lahir meninggal,dan kematian janin dalam rahim(KJDR). Terutama bila selama kehamilannya sang ibu tidak mendapat penanganan pemeriksaan kehamilan dan pengobatan dengan tepat.2.9Tanda dan Gejala Penyakit JantungBerikut tanda dan gejala penyakit jantung :a. Mudah lelahb. Nafas terengah-engahc. Ortopnea (pernafasan sesak , kecuali dalam posisi tegak)d. Batuk malam harie. Hemoptisisf. Sinkopg. Nyeri dadah. Riwayat keluarga.2.10DiagnosisBurwell dan metcalfe mengajukan 4 kriteria, satu diantaranya sudah cukup untuk membuat diagnosis penyakit jantung dalam kehamilan :a. Bising diastolik,persistolik atau bising jantung terus menerus.b. Pembesaran jantung yang jelas. c. Bising jantung yang nyaring.d. Aritmia yang berat.2.11Pemeriksaan Penunjanga. Elektrokardiografi.Pemeriksaan EKG sangat aman dan dapat membantu menjawab pertanyaan rang spesifik.b.Ekokardiografi.Pemeriksaan ekokardiografi, termasuk Doppler sangat aman dan tanpa risiko terhadap ibu dan janin. Pemeriksaan tranesofageal ekokardiografi pada wanita hamil tidak dianjurkan karena risiko anestesi selama prosedur pemeriksaan radiografi. Semua pemeriksaan radiografi harus dihindarkan terutama pada awal kehamilan. Pemeriksaan radiografi mempunyai risiko terhadap organogenesis abnormal pada janin, atau malignancy pada masa kanak-kanak terutama leukemia. Jika pemeriksaan sangat diperlukan sebaiknya dilakukan pada kehamilan lanjut, dosis radiasi seminimal mungkin dan perlindungan terhadap janin seoptimal mungkin.c. RadionuklideBeberapa pemeriksaan radionuklide akan mengikat albumin dan tidak akan mencapai fetus, pemisahan akan terjadi dan eksposure terhadap janin mungkin terjadi. Sebaiknya pemeriksaan ini dihindarkan. Adakalanya pemeriksaan ventilasi pulmonal/perfusi scan atau scan perfusi miokard thallium diperlukan saat kehamilan. Diperkirakan eksposur terhadap fetua rendah.d. Magnetic Resonance ImagingMeskipun tidak tersedia informasi mengenai keamanan prosedur MRI pada evaluasi wanita hamil dengan kehamilan, dilaporkan tidak didapati efek fetal yang merugikan bila digunakan pada tujuan yang lain. Pemeriksaan ini mesti dihindarkan pada wanita dengan implantasi pacu jantung atau defibrillator.2.12Penatalaksanaan Penyakit Jantung Pada Kehamilana. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan antenatal yang teratur.b.Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog.c. Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan. Jika terdapat anemia, harus diobati.d. Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini harus diobati.e. Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit.f. Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu dan 1 kali seminggu setelahnya.g. Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah cairan.h. Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :1) Kelas I :Tidak memerlukan pengobatan tambahan.2) Kelas II :Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi kerja fisik terutama antara kehamilan 28-36 minggu.3) Kelas III:Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu.4) Kelas IV:Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan, bekerjasama dengan kardiolog.Penderita kelas III dan IV tidak boleh hamil karena kehamilan sangat membahayakan jiwanya. Bila hamil, segera konsultasikan ke dokter ahli atau sedini mungkin abortus buatan medikalis. Pada kasus tertentu tubektomi. Bila tidak mau sterilisasi, dianjurkan memakai kontrasepsi yang baik adalah IUD (AKDR). Penatalaksanaan kelas III dan IV, pada penyakit yang tidak terlalu parah, dianjurkan analgesia epidural. Kelahiran pervaginam dianjurkan pada sebagian besar kasus yang ada indikasi obstetrinya. Keputusan untuk melakukan SC juga harus mempertimbangkan penyakit jantung spesifiknya, kondisi ibu keseluruhan, ketersediaan dan pengalaman ahli anestesi, serta fasilitas yang ada.

BAB IIIMANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN VARNEY DAN SOAP PADA IBU HAMIL DENGAN JANTUNG3.1Manajemen Asuhan Kebidanan Varney Pada Ibu Hamil Dengan JantungI. PENGKAJIANTanggal: 7 April 2015Pukul:14.00 WIBTempat: BPS Anita Yulita, Amd. KebDATA SUBYEKTIFa. BiodataNama ibu / suami:Ny. Ati/ Tn. Herman

Umur ibu / suami:25 tahun / 28 tahun

Agama:Islam

Suku/bangsa :Jawa

Pendidikan:SMP / SMK

Pekerjaan :Ibu Rumah Tangga/Wirausaha Bengkel Pribadi

Alamat:Jl.Besar Ijen 77C Malang

Pada kehamilan pertama bulan ke 3 Ibu sering batuk pada malam hari demikian ketika ibu melakukan kegiatan fisik sehari-hari maka ibu merasa cepat lelah, rasa berdebar-debar, sesak napas dan nyeri dada.Ibu mengatakan memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarganya, Ibu merasa khawatir dengan ketidaknyamanan yang dirasakannya setiap hari sehingga ibu hanya makan 1-2 kali dengan porsi 1 piring nasi dan dengan sayur dan lauk seperti tempe atau tahu. Ibu BAB 1x sehari dengan eksistensi feses keras dan BAK sebanyak 5x sehari.DATA OBYEKTIFPemeriksaan Umum:

Keadaan umum:Lemas

Kesadaran:Apatis

DJJ:150 x/menit

BB:50 kg, timbang pada UK 8 10 minggu 55 kg.

Lila:24,8 cm

TTV:

Tekanan darah:90/60 mmHg

Nadi:110 x/menit

Pernafasan:24 x/menit

Suhu:36,8 C

Pemeriksaan Fisik:

INSPEKSI

Muka:Sianosis

Mata:Sclera putih, konjungtiva pucat.

Mulut:Bibir kebiruan

PALPASI

Abdomen:Pembesaran jantung yang jelas

AUSKULTASI

Thoraxs:Adanya bising diastolic, peristolik, atau bising terus menerus), Aritmia yang berat dan Adanya bising jantung yang nyaring disertai thrill

Pemeriksaan Penunjang

EKG:Ada tanda hipertrofiAda tanda kelianan miorkard

II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAHDiagnose Aktual: Ibu hamil dengan gangguan kardiovaskulerMasalah Aktual: Ibu sering mengalami sesak napas. Ibu merasa lemas dan tidak nafsu makan. Ketidakmampuan melakukan kegitan sehari-hari karena kelemahan fisik.

III. IDENTIFIKASI MASALAH POTENSIALDiagnose Potensial: abortus, Prematuritas, Dismaturitas, Lahir dengan Apgar rendah atau lahir mati dan Kematian Janin dalam rahim.Masalah Potensial: -

IV. TINDAKAN SEGERA Kolaborasi dengan dokter spesialis jantung untuk penanganan penyakit jantung.V. INTERVENSI1. Lakukan komunikasi interpersonalR : agar ibu mengerti dan paham mengenai penjelasan yang diberikan2. Beritahu hasil pemeriksaanR: agar ibu mengetaui hasil pemeriksaan3. Jelaskan pada ibu bahwa kehamilannya mengalami komplikasi penyakit jantungR : agar ibu mengetahui apa yang ibu alami pada kehamilannya saat ini4. Beritahu ibu tentang resiko kehamilan dengan penyakit jantungR: agar ibu dapat mengantipasi kemungkian adanya resiko tersebut 5. Rujuk ibu ke rumah sakitR: ibu dapat segera ditangani dengan cepat

VI. IMPLEMENTASI1. Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu, agar tercipta suasana yang nyaman serta untuk membina hubungan baik dan saling percaya antara ibu dan bidan.1. Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwaa keadaan ibu dan janin kurang baik.1. Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilannya mengalami komplikasi penyakit jantung dan apabila tidak segera ditangani akan mengganggu kesehatan ibu serta janinnya. Riwayat penyakit jantung yang ibu miliki sangat berpengaruh pada kehamilan ibu sekarang. Meningkatnya kebutuhan janin akan oksigen dan nutrisi menyebabkan perubahan-perubahan yang umum terjadi dalam sistem peredaran darah selama kehamilan seperti pengenceran darah, peningkatan volume darah, mengakibatkan kerja jantung menjadi lebih berat, hal ini mampu memperburuk kondisi penyakit jantung yang ibu derita sebelum hamil.1. Memberitahu ibu tentang resiko yang akan terjadi pada kehamilan dengan penyakit jantung seperti : Dapat terjadi abortus Prematuritas : lahir tidak cukup bulan Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati IUFD : Kematian Janin dalam Kandungan

1. Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis jantung supaya ibu mendapat pengobatan sesuai dengan kriteria kelas penyakit jantung yang diderita serta penatalaksanaan yang tepat sehingga tidak membahayakan kesehatan ibu dan janin.

VII. EVALUASI1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan1. Ibu mengerti dan bersedia mengikuti penjelasan dan saran bidan1. Ibu bersedia untuk periksa dengan dokter spesialis jantung

3.2Manajemen Asuhan Kebidanan SOAP Pada Ibu Hamil Dengan JantungA. SUBJEKTIFPada kehamilan pertama bulan ke 3 Ibu sering batuk pada malam hari demikian ketika ibu melakukan kegiatan fisik sehari-hari maka ibu merasa cepat lelah, rasa berdebar-debar, sesak napas dan nyeri dada.Ibu mengatakan memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarganya, Ibu merasa khawatir dengan ketidaknyamanan yang dirasakannya setiap hari sehingga ibu hanya makan 1-2 kali dengan porsi 1 piring nasi dan dengan sayur dan lauk seperti tempe atau tahu. Ibu BAB 1x sehari dengan eksistensi feses keras dan BAK sebanyak 5x sehari.B. OBJEKTIF

Pemeriksaan Umum:

Keadaan umum:Lemas

Kesadaran:Apatis

DJJ:150 x/menit

BB:50 kg, timbang pada UK 8 10 minggu 55 kg.

Lila:24,8 cm

TTV:

Tekanan darah:90/60 mmHg

Nadi:110 x/menit

Pernafasan:24 x/menit

Suhu:36,8 C

Pemeriksaan Fisik:

INSPEKSI

Muka:Sianosis

Mata:Sclera putih, konjungtiva pucat.

Mulut:Bibir kebiruan

PALPASI

Abdomen:Pembesaran jantung yang jelas

AUSKULTASI

Thoraxs:Adanya bising diastolic, peristolik, atau bising terus menerus), Aritmia yang berat dan Adanya bising jantung yang nyaring disertai thrill

Pemeriksaan Penunjang

EKG:Ada tanda hipertrofiAda tanda kelianan miorkard

C. ASSESMENTDiagnose Aktual: Ibu hamil dengan gangguan kardiovaskulerMasalah Aktual: Ibu sering mengalami sesak napas. Ibu merasa lemas dan tidak nafsu makan. Ketidakmampuan melakukan kegitan sehari-hari karena kelemahan fisik.Diagnose Potensial: abortus, Prematuritas, Dismaturitas, Lahir dengan Apgar rendah atau lahir mati dan Kematian Janin dalam rahimMasalah Potensial: -

D. PLANNING1) Melakukan komunikasi interpersonal dengan ibu, agar tercipta suasana yang nyaman serta untuk membina hubungan baik dan saling percaya antara ibu dan bidan.2) Memberitahukan hasil pemeriksaan bahwaa keadaan ibu dan janin kurang baik.3) Menjelaskan pada ibu bahwa kehamilannya mengalami komplikasi penyakit jantung dan apabila tidak segera ditangani akan mengganggu kesehatan ibu serta janinnya. Riwayat penyakit jantung yang ibu miliki sangat berpengaruh pada kehamilan ibu sekarang. Meningkatnya kebutuhan janin akan oksigen dan nutrisi menyebabkan perubahan-perubahan yang umum terjadi dalam sistem peredaran darah selama kehamilan seperti pengenceran darah, peningkatan volume darah, mengakibatkan kerja jantung menjadi lebih berat, hal ini mampu memperburuk kondisi penyakit jantung yang ibu derita sebelum hamil.4) Memberitahu ibu tentang resiko yang akan terjadi pada kehamilan dengan penyakit jantung seperti : Dapat terjadi abortus Prematuritas : lahir tidak cukup bulan Dismaturitis : lahir cukup bulan namun dengan berat badan rendah. Lahir dengan apgar rendah atau lahir mati IUFD : Kematian Janin dalam Kandungan5) Melakukan kolaborasi dengan dokter spesialis jantung supaya ibu mendapat pengobatan sesuai dengan kriteria kelas penyakit jantung yang diderita serta penatalaksanaan yang tepat sehingga tidak membahayakan kesehatan ibu dan janin.

BAB IVPENUTUP4.1SimpulanSelama kehamilan volume plasma mulai meningkat sejak dini mulai minggu ke 6 dan mendekati 150% dari status normal pada saat melahirkan. Terjadi hydremia (Hypervolemia) dalam kehamilan, yang sudah dimulai sejak umur kehamilan 10 minggu dan mencapai puncak pada usia 32-36 minggu. Uterus yang semakin besar mendorong diafrgama keatas kiri dan depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran. Kemudian 12-24 jam pasca persalinan terjadi peningktan volume plasma akibat inhibisi cairan dari ekstravaskular kedalam pembuluh darah, kemudian diikuti periode diuresis pasca persalinan yang menyebabkan hemokonsentrasi. Jadi penyakit jantung akan menjadi lebih berat pada pasien yang hamil dan melahirkan, bahkan dapat terjadi gagal jantung.4.2Saran-SaranBerdasarkan simpulan diatas, maka sebagai mahasiswa hendaknya dapat lebih meningkatkan pengetahuan dalam memhami penyakit jantung selama kehamilan agar nantinya dapat memberikan asuhan yang tepat jika menemui kasus tersebut

DAFTAR PUSTAKA

Prawirohardjo,Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan Sarwono Prawirohardjo. Jakarta : PT.Bina PustakaRukiyah, Ai Yeyeh. 2010. Asuhan Kebidanan IV (Patologi Kebidanan). Jakarta Timur : Trans Info MediaPearce, Evelyn. 2002. Anatomi & Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta : GramediaPatel, Chandra. 1998. Panduan Praktis Mencegah dan Mengobati Penyakit Jantung. Jakarta : Gramedia

[1]