Top Banner
Membuat Website sendiri? Kenapa enggak. Nah, bagi anda yang sama sekali baru di dunia PHP, halaman ini ditujukan untuk menggugah minat dan semangat mempelajari bahasa ini sebagai landasan awal buat kamu yang pengen membuat website dinamis sendiri. Ibarat pepatah, tak kenal maka tak sayang, maka halaman pertama ini dibuat untuk mengenalkan kita pada PHP. Salam hangat dan Selamat menikmati. Tutorial ini ditujukan bagi rekan-rekan yang newbie (alias baru) di dunia PHP tapi minimal sudah mengerti tentang HTML (kalo belum silahkan belajar HTML dulu, ndak rumit kok). PHP adalah sebuah bahasa script yang sangat bagus dan merupakan pasangan yang pas untuk bahasa HTML. Dengan kemampuan PHP untuk membuat website yang dinamis serta keindahan desain menggunakan HTML, maka nyaris tidak ada yang tidak dapat dilakukan gabungan kedua bahasa ini di dunia web. Enaknya lagi, PHP ini merupakan bahasa yang sangat mudah (bagi yang pernah mempelajari C atau bahasa pemrograman lain akan sangat merasakan perbedaaan ini. Contoh salah satu perbedaan yang paling terasa adalah bahwa kita ndak usah repot-repot deklarasi variabel di awal, kalau butuh variabel tinggal pakai). Kelebihan lain PHP adalah lisensinya yang open source, artinya selain boleh make secara gratis anda memiliki keuntungan tambahan yaitu tersedia banyak sekali materi pendukung yang tersebar di Internet (salah satunya di situs ini). Setelah kita memahami dasar-dasarnya, akan sangat mudah bagi kita untuk mengembangkan kemampuan kita karena ada begitu banyak materi tentang PHP yang bisa kita pelajari lebih lanjut. Saya sangat menyarankan agar anda mempelajari lebih lanjut pembuatan website menggunakan PHP ini dengan cara mempelajari script-script PHP yang sudah ada. Tentu saja dimulai dari yang sederhana dulu, dan nantinya akan meningkat ke yang lebih kompleks seiring perkembangan kemampuan kita. Saya sendiri mengenal PHP saat harus membuat aplikasi berbasis web di kantor. Kebetulan disuruh kursus, dan ternyata sangat mudah. Enjoy aja, dan tetap terusin bacanya. Kamu bisa baca juga artikel tentang Belajar PHP ini untuk mengerti lebih dalam tentang apa dan mengapa kita perlu pake PHP. Selain itu, mungkin anda perlu menyempatkan diri untuk mempelajari strategi belajar PHP terlebih dahulu untuk mengerti urut-urutan yang disarankan untuk mempelajari PHP . Sebelum mulai, anda perlu menginstal server di komputer anda untuk mencoba script yang anda buat secara lokal. (Jika anda memiliki space di server yang support PHP anda juga bisa ngetes script di sana, tapi lebih rumit dan makan biaya soalnya perlu FTP, akses internet, lama, and so on gitu loh). Kalo belum punya software untuk menambahkan fungsi web server, PHP di komputer anda, coba
42

Membuat Website Sendiri

Jul 04, 2015

Download

Documents

Aderu Bocahz
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Membuat Website Sendiri

Membuat Website sendiri? Kenapa enggak. Nah, bagi anda yang sama sekali baru di dunia PHP,

halaman ini ditujukan untuk menggugah minat dan semangat mempelajari bahasa ini sebagai landasan

awal buat kamu yang pengen membuat website dinamis sendiri. Ibarat pepatah, tak kenal maka tak

sayang, maka halaman pertama ini dibuat untuk mengenalkan kita pada PHP. 

Salam hangat dan Selamat menikmati.

Tutorial ini ditujukan bagi rekan-rekan yang newbie (alias baru) di dunia PHP tapi minimal sudah mengerti

tentang HTML (kalo belum silahkan belajar HTML dulu, ndak rumit kok).

PHP adalah sebuah bahasa script yang sangat bagus dan merupakan pasangan yang pas untuk bahasa

HTML. Dengan kemampuan PHP untuk membuat website yang dinamis serta keindahan desain

menggunakan HTML, maka nyaris tidak ada yang tidak dapat dilakukan gabungan kedua bahasa ini di

dunia web. Enaknya lagi, PHP ini merupakan bahasa yang sangat mudah (bagi yang pernah mempelajari

C atau bahasa pemrograman lain akan sangat merasakan perbedaaan ini. Contoh salah satu perbedaan

yang paling terasa adalah bahwa kita ndak usah repot-repot deklarasi variabel di awal, kalau butuh

variabel tinggal pakai). 

Kelebihan lain PHP adalah lisensinya yang open source, artinya selain boleh make secara gratis anda

memiliki keuntungan tambahan yaitu tersedia banyak sekali materi pendukung yang tersebar di Internet

(salah satunya di situs ini). Setelah kita memahami dasar-dasarnya, akan sangat mudah bagi kita untuk

mengembangkan kemampuan kita karena ada begitu banyak materi tentang PHP yang bisa kita pelajari

lebih lanjut.

Saya sangat menyarankan agar anda mempelajari lebih lanjut pembuatan website menggunakan PHP ini

dengan cara mempelajari script-script PHP yang sudah ada. Tentu saja dimulai dari yang sederhana

dulu, dan nantinya akan meningkat ke yang lebih kompleks seiring perkembangan kemampuan kita.  

Saya sendiri mengenal PHP saat harus membuat aplikasi berbasis web di kantor. Kebetulan disuruh

kursus, dan ternyata sangat mudah. Enjoy aja, dan tetap terusin bacanya.

Kamu bisa baca juga artikel tentang Belajar PHP ini untuk mengerti lebih dalam tentang apa dan

mengapa kita perlu pake PHP. Selain itu, mungkin anda perlu menyempatkan diri untuk mempelajari

strategi belajar PHP terlebih dahulu untuk mengerti urut-urutan yang disarankan untuk mempelajari PHP.

Sebelum mulai, anda perlu menginstal server di komputer anda untuk mencoba script yang anda buat

secara lokal. (Jika anda memiliki space di server yang support PHP anda juga bisa ngetes script di sana,

tapi lebih rumit dan makan biaya soalnya perlu FTP, akses internet, lama, and so on gitu loh). Kalo belum

punya software untuk menambahkan fungsi web server, PHP di komputer anda, coba cari di google kata

kunci phptriad download, terus instal aja di PC anda. Kalo udah selesai instal, nyalain Apachenya (kalau

udah perlu database nyalain juga MySQLnya, untuk cara koneksi PHP ke MySQL lihat di artikel

“menghubungkan PHP dengan MySQL”) terus coba ketik di addres http://localhost kalo dah keluar

halaman awal Apache, berarti PC anda sudah siap untuk ngetes PHP. (Sebelum lupa, direktori tempat

kita harus meletakkan file-file nanti ada di c:\apache\htdocs, kalo ndak percaya, lihat aja di file index yang

ada di direktori itu isinya sama dengan yang muncul di halaman awal waktu kita akses ke localhost).

Kamu bisa baca juga artikel tentang cara download PHP dan download MySQL sebelum mulai. 

Page 2: Membuat Website Sendiri

Kalau kamu udah selesai membaca tutorial dasar ini, maka kamu bisa melihat tutorial lain

tentang HTML, MySQL, PHP dan MySQL, Contoh Script PHP, contoh proyek PHP dan tutorial lanjutan

PHP yang juga tersedia di prothelon.com.

Page 3: Membuat Website Sendiri

Apa sih PHP itu?

OK, server sudah siap. Pertanyaan berikutnya adalah sebetulnya PHP itu apa sih ?

Penjelasan sederhananya adalah bahwa PHP merupakan sebuah program tambahan yang ada dalam

software web server anda. PHP bisa anda temukan di web server Apache, Microsoft IIS, dan server-

server lainnya (dalam kasus phptriad, web server yang digunakan adalah Apache Web Server). PHP ini

gampang dipelajari lho, sama seperti VB yang tutorial dasar-dasar VB nya juga bisa anda baca di

prothelon.com ini.

Cara menggunakan PHP juga sangat mudah. Pada prinsipnya anda hanya perlu menyisipkan kode PHP

ke dalam tag-tag HTML yang sudah ada di situs anda.

Cara bekerjanya secara singkat adalah seperti ini. Ketika ada yang mengakses web anda di halaman

yang berisi kode PHP (tentunya dengan file berekstensi .php), server anda akan mengeksekusinya dan

kemudian mengirimkan hasil eksekusinya ke web server untuk selanjutnya ditampilkan menggunakan

kode HTML.

Itulah sebabnya anda perlu menginstal server anda sendiri untuk mengetes kode PHP anda secara lokal.

Dalam hal ini, server merupakan otaknya dan fungsi browser hanyalah untuk menampilkan hasil output

serverPHP ke PC klien, yaitu PC anda.

Ingat, PC anda tidak memerlukan tambahan khusus atau apapun untuk melihat hasil eksekusi kode PHP

anda.

Mengapa?

Karena begini. Browser anda kan sudah mengerti dan bisa menampilkan bahasa HTML. Web server

akan mengolah kode PHP anda dan menampilkan outputnya langsung dalam format HTML. HTML inilah

yang dikirimkan ke browser anda. Jadi, hasil output PHP akan diterima melalui internet oleh browser

anda dalam format standar HTML. Tentu saja browser anda tidak memerlukan tambahan apapun, karena

dia tetap menjalankan tugasnya persis seperti saat menampilkan halaman web tanpa script PHP.

Anda juga perlu tahu bahwa sama seperti HTML, PHP merupakan sebuah bahasa script atau kalau

jaman saya dulu sering disebut interpreter. Hal ini berarti kode tidak perlu di-compile sebelum digunakan.

Kode yang kita buat hanya akan diproses saat diperlukan. Ini berbeda dengan bahasa pemrograman

seperti C, VB maupun Delphi yang perlu di-compile (di-compile artinya di ubah dari bentuk text ke bentuk

bahasa mesin yang bisa langsung dieksekusi oleh komputer, biasanya ekstensi filenya adalah EXE).

Konsekuensinya enak, anda menulis kode PHP dalam bentuk teks dan menyimpannya dalam bentuk

teks juga. Tapi...... script PHP anda jadi memerlukan interpreter yaitu server PHP untuk mengeksekusi

Page 4: Membuat Website Sendiri

kode PHP yang masih dalam bentuk teks, sedangkan pada program hasil compile dalam bentuk

executable file tidak memerlukan program lain untuk bisa dieksekusi. Server PHP ini adalah penerjemah

kode PHP menjadi bahasa mesin yang dikenal oleh hardware komputer.

Oh ya, kalau anda memerlukan pendalaman lebih detil tentang sintak-sintaks PHP, maka anda bisa

mengunjungi situs  php.net. Situs ini berfungsi sebagai pusat pengembangan dan dokumentasi resmi dari

PHP (ingat kan, PHP itu sifatnya open source, jadi harus ada tempat berkumpul dan berkoordinasi buat

para pengembangnya. (kebayang kalau ndak ada yang koordinasi, bakalan ribet banget tuh proses

pengembangannya, iya kan?).

Php.net memiliki banyak materi referensi mengenai PHP dan berbagai macam tips yang dikirim para

programmer dari seluruh penjuru dunia. PHP.net memiliki informasi yang sangat hebat dan mendalam

mengenai PHP, tapi akan sangat mengerikan bagi pemula untuk langsung terjun ke sana. Itulah

sebabnya situs ini dibuat, selain materi di sana sudah advance, yang bikin repot buat kita ya bahasa

inggrisnya itu loh. Tapi jangan khawatir, di akhir tutorial ini kita akan membicarakan mengenai bagaimana

cara untuk memanfaatkan situs php.net tersebut.

OK, sekarang kita sudah tahu mengenai PHP, so what gitu loh? Emang PHP bisa apaan aja sih ? Gini

loh, PHP itu bisa:

Mengambil informasi dari form berbasis web dan menggunakannya untuk berbagai macam keperluan

(menyimpan dalam database, membuat halaman berkondisi berdasarkan isi form, ngirimin e-mail, ngirim

e-mail ke pacar secara otomatis saat ultah do’i, pokoknya macem-macemlah);

Autentikasi dan menelusuri pengunjung, artinya kita bisa tau pengunjung situs kita itu lebih senang

ngeliat halaman yang mana;

Melayani halaman yang berbeda-beda tergantung pada penggunaan browser atau peralatan (misalnya

kita bisa tahu pengunjung situs kita itu pake IE atau Firefox atau PDA dan memperlakukannya secara

berbeda. Kebayangkan kalau layar sekecil PDA dicekokin halaman web standar yang gede?);

Menampilkan seluruh halaman situs kita dengan hanya menggunakan satu layout. Kalau halamannya

statis, kita harus membuat satu layout untuk satu halaman bisa bete tuh;

Namun sebelum kita mempelajari penggunaan khusus PHP, seperti biasa, kita perlu mulai dari yang

sederhana dulu. Diawali dengan cara membuat blok program PHP dengan skrip sederhana berikut.

Tolong tulis kode di bawah ini (yang berwarna merah itu) pake notepad aja yah. Terus simpan dengan

nama prothelon.php. Jangan lupa saat menyimpan di kotak file name, nama file harus diapit dengan

tanda kutip (“prothelon.php”) soalnya kalau tidak begitu, nanti ekstensinya akan jadi txt dan nama filenya

jadi prothelon.php.txt. Skrip sederhana ini akan menampilkan tulisan:

“Anda berada di situs Prothelon!”

Page 5: Membuat Website Sendiri

pada browser anda.

<?

print ("Anda berada di situs Prothelon!");

?>

Kata-kata dalam tanda kurung adalah teks yang akan di tampilkan oleh browser, sedangkan sisanya

merupakan kode PHP. 

Tag merupakan awal dan akhir skrip, sedangkan karya-karya anda harus diletakkan di tengahnya.

Gimana, dah ngerti? OK dah. 

Dalam artikel selanjutnya kita akan mempelajari aturan-aturan dasar dalam menulis kode PHP yang

harus anda ketahui sebelum anda menulis skrip PHP pertama anda termasuk cara ngegabungin PHP

sama HTML. Jadi Kembalilah minggu depan OK?

Page 6: Membuat Website Sendiri

Sambungan dari Dasar-dasar PHP 2

Masih ingat kan? Kalau kode-kode PHP anda akan disisipkan di antara kode-kode HTML. Sebagai

akibatnya, PHP dan HTML akan sama-sama kita tulis dalam bentuk teks biasa. Kode PHP anda

(misalnya dalam contoh di bawah ini  adalah sebuah halaman yang menampilkan kata-kata “Anda berada

di situs Prothelon!”) akan berada di sela-sela kode-kode dalam sebuah file HTML yang berekstensi .php,

bukan .htm atau .html seperti biasanya.

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

 

Contoh halaman dari penjelasan tersebut adalah sebagai berikut :

 

<html>

<head>

<title> Contoh Halaman PHP </title>

</head>

<body>

<font color="blue">PHP kode saya akan membuat halaman ini menampilkan:</font>

<p>

  <?php

  print ("Anda berada di situs Prothelon!");

  ?>

</body>

</html> 

Nah, perhatikan contohdi atas. Anda mungkin sudah mulai memahami cara kerja PHP dan HTML. HTML

tetap diperlakukan sebagaimana HTML persis seperti HTML tanpa kode PHP, tetapi semua kode yang

berada di antara tag akan dianggap kode PHP dan diproses oleh server PHP.

 

Ingat kan? Hasil output dari proses PHP itu yang akan ditampilkan oleh HTML ke browser. Perhatikan

bahwa jika anda menyimpan file dengan ekstensi .htm/html, maka browser juga akan muncul akan

menampilkan juga tag php namun tidak memprosesnya, sehingga muncul seperti ini: 

Page 7: Membuat Website Sendiri

<?php  

print ("Anda berada di situs Prothelon!");

?>

Sedangkan jika anda menyimpan dalam ekstensi .php, maka yang muncul hanya: 

Anda berada di situs Prothelon!

Gitu….

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Cara Penulisan Kode PHP

Setelah anda memahami bagaimana sebuah kode PHP dan HTML dikawinkan dan diproses, sekarang

saatnya bagi anda untuk mempelajari aturan-aturan dasar penulisan sintaks PHP. Aturan-aturan

dasarnya secara singkat adalah sebagai berikut:

Penamaan File

File PHP anda harus disimpan dengan ekstensi .php (jika anda menemukan file dengan  ekstensi .php3

atau phtml maka kemungkinan besar file-file tersebut ditulis menggunakan PHP versi 3 ke bawah).

Seperti sudah saya jelaskan sebelumnya, file-file tersebut akan disimpan sebagai file teks biasa. (Artinya

kita ndak butuh editor khusus kalau kepepet, cukup notepad. Namun perlu diingat bahwa notepad tidak

memunculkan nomor baris yang akan kita perlukan saat melakukan debugging jika ada masalah dengan

kode kita).

Komentar

Komentar adalah bagian penting dalam kode PHP yang anda buat. Anda akan memerlukan komentar ini

untuk membantu mengingat lagi kegunaan sebuah blok kode nantinya. Anda harus membiasakandiri

untuk menuliskan catatan tentang kode-kode anda dengan tag komentar, sehingga sifat manusiawi kita

yang pelupa bisa terbantu jika suatu saat anda perlu mereview kembali kode-kode yang pernah anda

buat. Cara untuk membuat komentar yang tidak ingin anda tampilkan atau eksekusi adalah  dengan

menambahkan “//” di awal baris atau mengapit komentar dengan “/*” dan “*/” jika perlu membuat

komentar yang panjang:

<?php

// Baris ini akan diabaikan. Catatan untuk kita sendiri: 

// Saya membuat script ini sambil

Page 8: Membuat Website Sendiri

//Membaca, berenang dan menyelam.

print ("Anda berada di situs Prothelon!");

/* 

Tiga baris berikut ini juga akan diabaikan. 

Dan jangan lupa untuk kembali ke situs ini setiap minggu

untuk melihat artikel/tutorial baru!

*/

?>

Permulaan Kode 

Blok kode PHP diawali dengan “<?php” (atau cukup disingkat “<?” saja bila server anda

mengijinkan...dan biasanya bisa).

Akhir Kode 

Blok kode PHP ditutup dengan menambahkan “?>” di akhir blok kodenya.

Akhir Baris Program 

Setiap baris instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma “;”. Artinya walaupun anda menuliskannya

lebih dari 1 baris tetap akan dianggap satu baris instruksi program jika belum ada tanda titik koma (lihat

contoh di penjelasan tanda kurung di bawah).

Tanda Kurung

Tanda kurung akan banyak anda gunakan dalam kode PHP. Salah satu penggunaan yang sering

dilakukan adalah dalam memanggil fungsi. Secara sederhana, setiap fungsi PHP akan berbentuk seperti

ini ….

print ( );

"print" adalah nama fungsi dan informasi lain yang perlu ditambahkan pada fungsi tersebut akan anda

tuliskandi dalam tanda kurung. Ingat..... jangan lupa untuk mengakhiri dengan tanda titik koma

(kesalahan tidak mengakhiri dengan titik koma ini paling sering terjadi pada pemula). Oh iya, sebelum

lupa, echo() juga memiliki kegunaan yang sama dengan print().

Spasi, pergantian baris, dll tidak akan mempengaruhi output lho. Sehingga, bagian kode berikut ini ...

<?php

print ("Anda berada di situs Prothelon!");

?>

... akan menghasilkan hal yang sama dengan kode berikut ini:

<?php print ("Anda berada di si

tus Prothelon!"); ?>

Page 9: Membuat Website Sendiri

Saran saya, anda tetap menuliskan dengan menggunakan spasi, kurung dan tab secara wajar. Hal ini

penting untuk mempermudah kita membaca program yang panjang. (Biasain yach…)

Page 10: Membuat Website Sendiri

Dasar-dasar PHP 4 — Kode Pertama Anda

OK deh, sekarang kita coba menulis kode pertama kita. Tolong salin kode berikut ke sebuah file (pakai

notepad aja bisa), dan tuliskan apa yang ingin anda tampilkan pada browser di antara tanda kutip.

"Echo" dalam kode dibawah ini artinya tampilkan pada layar web browser saat anda membuka file

tersebut:

<?phpecho ("Anda berada di situs Prothelon");?>

Simpan file tersebut dengan nama apa saja tanpa spasi dan diakhiri dengan .php (perhatian para

pengguna notepad:saat menulis nama file apitlah dengan tanda kutip), dan jika anda sudah menginstal

server di komputer anda sendiri, anda harus menyimpannya di directory khusus tempat root web server

anda (jika anda menggunakan phptriad lokasinya adalah c:\apache\htdocs).

Langkah berikutnya adalah membuka file pertama anda di browser. Ketik http://localhost/namafile.php

untuk melihat hasil karya besar anda, dan ya, anda seharusnya melihat tulisan "Anda berada di situs

Prothelon" (jangan gunakan file -> open, dan jangan lupa menyalakan server web anda. Untuk phptriad

klik phptriad ->start apache).  

Jika anda mencoba kode di server web di internet, FTP file anda ke root server web anda.

Ayo, sekarang coba dulu dan buat kode pertama anda bekerja. Kalau sudah berhasil, kembali lagi ke sini

dan kita akan bermain-main lagi. (kalau belum berhasil, kontak kami saja).

Perhatikan Error

Asyik kan? Pasti ..... kalau sukses, kalau tidak bete nih pasti. Apalagi ketemu error di skrip. Anda sangat

mungkin akan mendapat error mirip seperti ini (habis, sering sih....dapat error model gini.):

Parse error: parse error in http://localhost/namafile.php on line 12 

Pesan error ini sangat bermanfaat dan anda akan banyak bertemu dengan pesan tersebut, pesan error

tuh mirip sama orang yang gak suka sama kita, hobinya ngritik terus, tapi kalau kritik itu kita manfaatkan

untuk perbaikan, kita bisa mendapat manfaat. Sukurin tuh, orang yang ngritik kita, niat mencela, malah

kia manfaatin. Anda akan memperoleh pesan seperti itu untuk tiap baris kode kita yang salah. Untuk

kebutuhan kita, sebetulnya yg perlu kita ketahui adalah bahwa ada yg salah pada kode kita di baris 12.

Langkah berikutnya tentu saja mengecek kode kita. Saat inilah mulai terasa repotnya pakai notepad.

Harus ngitung baris. Makanya coba pakai editor lain, saya sendiri menyukai crimson editor. Untuk

kebutuhan kita, kita hanya perlu tahu bahwa ada sesuatu yang salah dengan kode kita di baris 12, jadi

mari segera kita lihat baris tsb, dan siapa tahu bisa mengetahui penyebabnya.  Saya selalu mulai dengan

melihat apakah sintaks dasar saya sudah benar, misalnya apakah saya sudah menuliskan ; di akhir baris,

tag penutup, tanda kurung ?

Page 11: Membuat Website Sendiri

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Terusin yah ...

Mari kita meneruskan kode kita dengan menambahkan beberapa bagian yang penting ke halaman

terakhir kita tadi.

Dalam kode yang sudah anda tulis, tolong tuliskan beberapa baris lagi. kalau anda perhatikan, anda

dapat menggabungkan lebih dari satu fungsi PHP dalam sebuah tag PHP. Ingat, gunakan komentar

sesering mungkin. Komentar dalam kode bisa anda gunakan untuk menjelaskan apa yang dilakukan

setiap bagian sebagai referensi nantinya saat membaca ulang kode script kita lagi.

Berikut scriptnya, dan saya akan menggunakan print sebagai alternatif dari perintah echo pada contoh

sebelumnya. Keduanya berfungsi untuk menampilkan sesuatu ke layar browser anda.

Teks ini (atau HTML apapun yang ingin anda tampilkan) akan muncul persis sebelum kode-kode PHP.

<html><body>

<p><p>

<?php

// contoh pertama yang kita gunakan, phpversion ini adalah 

// sebuah fungsi yang akan menampilkan versi PHP yang anda gunakan

phpversion();

// berikutnya, kita coba menampilkan kode HTML 

// ke browser untuk membentuk  

// layout halaman yang kita tampilkan. 

// Dalam kasus contoh kali ini, kita akan menggunakan tag <p>,

// tag <p> dapat diletakkan 

// dalam baris print yang sama seperti saat kita menuliskan 

// teks "Anda berada di situs prothelon.com"

// di antara teks phpversion dan 

// hal-hal lain di baris sesudahnya.

print ("<p>"); /* tag <p> digunakan untuk membuat paragraf baru*/

print ("Anda berada di situs prothelon.com");

print ("<p>");

Page 12: Membuat Website Sendiri

/* fungsi "phpinfo" berikut ini akan menampilkan sebuah halaman 

yang panjang yang memberikan kita informasi mengenai konfigurasi 

versi PHP yang kita gunakan. Ini akan sangat berguna saat kita 

melakukan troubleshooting nantinya */

phpinfo();

?>

</body>

</html> 

 

CATATAN: fungsi phpinfo akan menghasilkan informasi yang sangat panjang mengenai versi dan status

server PHP anda. Jangan khawatir, karena untuk saat ini Anda tidak perlu memahami semua artinya,

saya hanya ingin menunjukkan pada anda bahwa ada fungsi tersebut. Suatu saat anda akan

memerlukannya, misalnya untuk melihat versi server PHP, lokasi file-file konfigurasi, dll.

Page 13: Membuat Website Sendiri

Dasar-dasar PHP 5 — Variabel yang Flexible 

Seperti yang sudah pernah saya sebutkan di bagian pertama, bahwa salah satu kemudahan

menggunakan PHP adalah variabelnya itu lho! Sangat flexibel. Bagi yang sudah pernah belajar bahasa

pemrograman sebelumnya, tentu tahu bahwa kita harus mendeklarasikan variabel yang akan kita

gunakan dalam program kita di awal . Deklarasi meliputi nama variabel, jenisnya, panjangnya, global atau

lokal, dll yang bikin pusiiiing. Nah kalau di PHP, kita tidak perlu mendeklarasikan variabel kita di awal

program, perlu variabel, tinggal pakai. Gitu. Nah dalam bagian ini kita akan mempelajari mengapa kita

perlu variabel, dan bagaimana cara menggunakannya di PHP. Percaya deh, gampang banget.

 

Baiklah, jika anda perhatikan, sampai saat ini, apa yang sudah kita lakukan hanyalah membuat PHP

mencetak teks baik hasil output fungsi (akan kita bahas lebih detil nanti) serta menggunakan perintah

echo dan print. Nah, apakah itu sudah cukup menjadikan kita sebagai programmer? Walah, ya belum.

Untuk itu, mari sekarang kita masuk lebih dalam lagi dengan mencoba mengenal variabel.Variabel ini

merupakan salah satu materi penting yang wajib anda pelajari dalam PHP, jadi.... perhatikan baik-baik

ya. 

Pengen belajar sambil praktek? klik di sini.

Untuk mudahnya, coba bayangkan sebuah variabel sebagai sebuah wadah. Nah, berbeda dengan wadah

yang biasa kita gunakan, variabel ini akan digunakan untuk menampung satu atau beberapa nilai (bagi

yang udah jago, skip aja nih paragraf). Dengan kata lain, variabel ini adalah tempat yang digunakan oleh

PHP untuk menyimpan informasi dan meneruskannya ke berbagai tempat. Variabel ini bisa diteruskan ke

dokumen lain, fungsi dan sebagainya. 

Untuk memberikan gambaran lebih jelas, saya coba gunakan pendekatan yang mudah-mudahan lebih

baik. Anda yang pernah belajar matematika tentu pernah mengingat variabel dalam persamaan kan?

Anda tentu masih bisa mengingat persamaan sederhana ini  “ x+3=7”. x adalah variabel, dan dengan

sangat mudah, Anda  bisa mengetahui bahwa isi variabel x adalah nilai 4. Nah...variabel dalam PHP kira-

kira berfungsi seperti itu, menampung sebuah nilai, dengan sedikit penambahan kemampuan yaitu

variabel dalam PHP dapat kita gunakan lagi dalam file atau fungsi lain. Jangan khawatir, anda akan

merasa lebih jelas setelah mempelajari contoh yang akan saya sampaikan di bawah nanti.

Alasan mengapa variabel begitu penting dalam PHP adalah karena pada saat Anda membuat halaman

web dinamis (halaman yang dapat merespon input dari user) maka anda akan bergantung pada data

yang dikirimkan antara halaman web. Pada saat itulah Anda harus menggunakan variabel. Variabel

merupakan mekanisme utama dalam pengiriman data seperti ini.

Kayaknya sih, cara paling mudah untuk menerangkan cara kerja variabel dalam PHP adalah dengan

menunjukkan aksi mereka dalam contoh ya? Namun sebelum itu, perlu diingat ada 3 hal yang dapat anda

lakukan dengan variabel:Menyimpan nilai dengan memberi nilai pada mereka. Kadang disebut juga

Page 14: Membuat Website Sendiri

dengan istilah inisialisasi variabel;Mengubah nilai dalam variabel, tentu saja jika sudah di isi

sebelumnya;Mengakses variabel (artinya anda bisa membaca nilai dari variabel itu dan melakukan hal

yang diperlukan terhadap mereka)Nah, setelah anda mengetahui tentang apa saja yang bisa anda

lakukan dengan variabel, mari kita pelajari lebih dalam dengan menggunakan contoh. 

Pertama, anda perlu mengetahui bahwa variabel dalam PHP dimulai dengan tanda dolar (“$”). Dalam

kode di bawah ini , kita akan mengisi variabel, menggunakannya, kemudian mengupdate isinya untuk

kemudian digunakan lagi. Nilai yang ada dalam variabel dapat diubah kapanpun kita mau.

Mari kita perhatikan script pendek berikut ini. Jangan khawatir, Saya akan coba jelaskan secara detil apa

yang terjadi pada masing-masing baris.

1. <?php

2. $isi_variabel = "Ini isi awal variabel!";

3. print ("Menampilkan isi variabel awal : $isi_variabel");

4. print ("<p>");

5. $isi_variabel = "Ini isi Variabel setelah diupdate!";

6. print ("Isi variabel setelah diupdate : $isi_variabel");

7. ?>

Hasil dari kode tersebut adalah sebagai berikut:

Menampilkan isi variabel awal : Ini isi awal variabel!

Isi variabel setelah diupdate : Ini isi Variabel setelah diupdate!

Penjelasan kode tersebut adalah sebagai berikut. Pada baris kedua, saya memutuskan untuk membuat

variabel yang bernama “isi_variabel”. Ingat, semua variabel dimulai dengan tanda dolar, sehingga

variabel saya tadi ditulis menjadi “$isi_variabel”. Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai apa yang

dikerjakan masing-masing baris.

Baris 1 memberitahu browser bahwa : “Kode PHP mulai di sini”.

Baris 2 buat variabel $isi_variabel sekaligus mengisinya dengan nilai awal berupa kalimat “Ini isi awal

variabel!”.

Baris 3 tampilkan kalimat pengantar untuk variabel $isi_variabel dan sekaligus menampilkan nilai dari

$isi_variabel

Baris 4 membuat tag <p> dalam HTML untuk membuat paragraf baru.

Page 15: Membuat Website Sendiri

Baris 5 Mengupdate isi variabel $isi_variabel dan mengisinya dengan kalimat “Ini isi Variabel setelah

diupdate!”.

Baris 6 tampilkan kalimat pengantara kedua dan nilai untuk isi variabel $isi_variabel yang baru.

Baris 7 ngasih tahu si Browser bahwa kode PHP sudah berakhir.

Anda sudah melihat bahwa variabel $isi_variabel digunakan sebagai semacam wadah yang dapat

menampung nilai yang bermacam-macam (Kita juga bisa mengisi berbagai jenis variabel ke dalam

variabel yang sama, misalnya setelah kita isi dengan variabel numeric, langsung bisa kita update isinya

menjadi varaibel karakter. Hal ini umumnya tidak bisa dilakukan bahasa pemrograman lain). Kita baru

saja mengisi variabel dan memanggil isinya dalam sebuah skrip yang sama, namun kekuatan PHP yang

masih tersembunyi adalah bahwa kita dapat mengisi variabel kita di suatu halaman web, misalnya

sebuah form isian yang harus diisi pelanggan kita dan kemudian menggunakan variabel tersebut

kemudian di halaman web lain. 

Sintaks untuk mengeset variabel adalah dengan:

Mendefinisikannya dengan tanda = ($isi_variabel=”Ini isi awal variabel!”); 

Menggunakan tanda kutip jika megisinya dengan string atau huruf ("Ini isi awal variabel!”; angka tidak

memerlukan tanda kutip); 

Akhiri setiap baris dengan titik koma. 

Kemudian anda dapat memanggilnya denagn mengacu pada nama variabel ($isi_variabel pada baris 3

dan 6 – perhatikan bahwa saat memanggil variabel kita tidak menggunakan tanda kutip).

Page 16: Membuat Website Sendiri

Dasar-dasar PHP 6 — Menggunakan PHP dan Form HTML

Hmmmm. Terima  kasih atas tanggapan dari pengunjung mengenai situs ini melalui e-mail kami

(prothelord [ath} yahoo [dot] co [dot] id). Semoga apa yang sudah disampaikan pada kami akan makin

menambah kualitas situs ini.

OK deh Prothelors (maksudnya anda), kita lanjutkan tutorial kita dengan melihat bagaimana caranya

untuk menggabungkan form HTML dengan kode PHP.

Dalam contoh-contoh kita sampai saat ini, kita sudah berhasil mengisi variabel dan menggunakannya

dalam satu kode yang sama. Kayaknya hal ini agak kurang bermanfaat ya? Emang sih. Lha gimana

nggak, daripada repot-repot masukin nilai yang kita inginkan, dilanjutkan dengan menampilkan apa yang

kita inginkan melalui variabel kita tadi, kan mendingan langsung aja tuh nampilin apa yang kita iningkan

tanpa menggunakan variabel, lebih singkat, cepat dan mudah. Jadi, gimana dong? Tenang ..... di tutorial

inilah anda akan melihat kekuatan variabel yang sesungguhnya.

Nah, sekarang ayo kita coba sesuatu yang lebih menarik, dan bisa menunjukkan kegunaan variabel kita

tercinta dalam sebuah program. 

Baiklah, tanpa membuang waktu lagi, sekarang saatnya untuk membuat sebuah halaman web yang akan

kita gunakan untuk menginput nama kita dan nama orang yang kita sukai dan kemudian menampilkannya

secara bersamaan di halaman lain. Apa …… halaman lain? Ya, di halaman lain, ini yang membedakan

dengan kode-kode kita sebelumnya, untuk itulah, mohon konsentrasi di bagian ini, karena ini sangat

penting bagi perkembangan PHP anda di masa datang. Pahami betul bagaimana cara kita mengirimkan

variabel kita dari satu halaman ke halaman yang lain yach… 

Sebelum membuatnya, bayangkan kembali skenario ini. Anda membuat sebuah halaman website di

mana pengunjung bisa mengisi nama mereka dan nama kekasih mereka dalam sebuah form dan

kemudian menampilkan kembali nama-nama tersebut di halaman web lainnya.

Untuk melakukan hal itu, kita perlu membuat 2 buah file PHP. File pertama adalah sebuah form HTML

untuk mengumpulkan input dari user, mengisikan input tersebut ke dalam variabel dan kemudian

mengirimkannya ke file kedua yang bertugas menampilkan kembali isi variabel tersebut ditambah dengan

beberapa hal sederhana lainnya. Maaf kalau cara penyampaiannya payah ya, tapi saya berharap paling

enggak bisa tetap fun deh buat Prothelors dalam mempelajari PHP. 

Pertama-tama, kita buat dulu halaman formnya, halaman ini adalah halaman HTML biasa dengan FORM

di dalamnya. Sesudah ini kita akan buat sebuah halaman lain (PHP) untuk memproses apa yang

diinputkan dari halaman HTML kita ini. Kita namai dengan form_saya.html

1. <html>

2. <head>

3. <title>Form Saya</title>

Page 17: Membuat Website Sendiri

4. </head>

5. <body>

6.

7. <form action="hasil_form_saya.php" method=post>

8.

9. Nama saya adalah: 

10. <br> <input type="text" name="NamaAnda">

11.

12. <p> Nama orang yang saya sukai:  

13. <br> <input type="text" name="NamaDia">

14. <p>

15.

16. <input type="submit" name="submit" value="Cocokkan!">

17. </form>

18.

19. </body>

20. </html> 

Ini adalah sebuah form HTML biasa tapi mengandung beberapa hal penting yang perlu Prothelors semua

pahami. Bagian-bagian pentingnya adalah:

Baris 7: HTML membaca action="hasil_form_saya.php" yang menunjukkan pada browser file PHP mana

yang akan memproses hasil form kita. Implikasinya, beberapa saat lagi anda harus membuat sebuah file

yang bernama hasil_form_saya.php yang merupakan mesin kecil yang bertugas untuk menampilkan hasil

input di form kita. (Jangan khawatir, kita akan membahas method=post belakangan)

Baris 10: input type="text" menentukan jenis elemen form apa yang kita inginkan,dalam kasus kita ini

adalah sebuah inputan teks atau text box (kita juga bisa mendefinisikannya sebagai radio button, check

box, dll); name="NamaAnda" artinya adalah bahwa apapun yang kita ketikkan ke dalam text box kita tadi

akan mengisi sebuah variabel yang bernama “NamaAnda”. Inilah yang menghubungkan antara form dan

variabel – setiap field dalam sebuah form dapat digunakan untuk mengisi variabel untuk kemudian kita

gunakan sesuka kita (asik ya?).

Baris 13: di baris ini, kita memiliki sebuah teks input yang akan kita gunakan untuk mengisi variabel lain

yang kita beri nama “NamaDia” yang merupakan nama orang yang kita sukai.

Baris 16, 17: Kode ini membuat sebuah tombol submit dengan tulisan “Cocokkan!” (maksudnya adalah

coba cocokkan nama anda dengan nama orang yang anda sukai).

Dan berakhirlah form kita.

Page 18: Membuat Website Sendiri

Nah, tugas form kita itu adalah mengumpulkan informasi nama anda dan nama orang yang anda sukai

(tentu saja saat praktek, anda harus memasukkan nama-nama tersebut ke dalam form) dan

mengisikannya ke dalam variabel masing-masing. Setelah itu ngapain ya? Berikutnya tentu saja adalah

membawa dan menampilkan variabel yang sudah terisi dengan nama-nama tersebut dalam bentuk yang

berbeda di …… ya, di halaman lain.

Masih inget kan, bahwa pada baris 7 kode HTML di atas, kita memberitahu form kita agar menuju atau

mengeksekusi file hasil_form_saya.php begitu kita klik tombol submit (yang bertuliskan Cocokkan! itu).

Berikut ini kira-kira isi file hasil_form_saya.php:

<html>

<head>

<title>Sayang Sekali!</title>

</head><body bgcolor="#FFFFFF" text="#000000">

<p>Kayaknya <?php print $NamaAnda; ?>

<p>gak bakalan bisa jadian sama

<b> <?php print $NamaDia; ?> deh!?! </b>

<p>Cobalah berusaha lebih keras ya…siapa tahu ada kesempatan.

</body>

</html>

Gimana, udah ngerti ya bagaimana caranya form kita mengirimkan sebuah variabel dari form kita itu ke

sebuah file PHP? 

Cat: FIle hasil_form_saya.php di atas hanya bisa berjalan jika setting register global php server kamu on.

Kalau kebetulan settingnya off, maka kamu harus tambah baris setelah seperti ini:

<?

$NamaAnda=$_POST['NamaAnda'];

$NamaDia=$_POST['NamaDia'];

?>

Perhatikan bahwa pada file hasil_form_saya.php kita sebuah variabel dipanggil dengan menambahkan

tanda $ ($NamaAnda) di depan variabel yang kita definisikan pada file HTML form_saya.html

Page 19: Membuat Website Sendiri

sebelumnya (NamaAnda).

Get vs Post

Kita sudah menggunakan metode "Post" untuk mengirimkan data form dengan cara yang berbeda

menggunakan metode lain yaitu “Get”. Ingat, ini merupakan bagian dari form kita di mana tertulis <form

action="hasil_form_saya.php" method=post>. 

Perbedaan antara kedua metode ini adalah bahwa metode post secara transparan mengirimkan semua

informasi yang sudah dikumpulkan oleh halaman form kita, sedangkan metode Get akan mengirimkan

semua informasi itu sebagai bagian dari URL (dalam contoh form kita tadi, akan seperti ini:

http://localhost/hasil_form_saya.php?NamaAnda=panjul&NamaDia=cinta&submit=Cocokkan! —

Perhatikan bagaimana informasi yang sudah dimasukkan user mengenai namanya dan nama orang yang

disukainya ditambahkan pada URL? Ini akan sangat membantu nanti jika anda sudah mempelajari cara

pengiriman variabel antar halaman lebih lanjut). 

Page 20: Membuat Website Sendiri

Mempelajari array sangat penting dalam pembuatan program karena sangat menambah tingkat

fleksibilitas sebuah variabel, itulah sebabnya, saya menyebutnya senjata tambahan dalam menggunakan

variabel (yang sudah anda kuasai dalam bagian sebalumnya, kan?). Contoh yang dapat anda lakukan

dengan array adalah melakukan transpose data ke bentuk yang kita inginkan, memanipulasi data dari

database, dll. Tertarik ? Silahkan baca lebih lanjut….

Jika saya ingin membuat sebuah daftar yang berisi nama semua binatang yang ada di rumah saya, saya

dapat memasukkan masing-masing ke dalam sebuah variabel yang terpisah. Misalnya, saya punya 2

ekor jerapah bernama Diana dan Bejo, serta seekor cicak yang bernama Sawiyah (sayang dia sudah

mati dimakan kucing). Kita akan mencoba mengisikannya masing-masing ke dalam sebuah variabel:

$jerapah1 = "Diana";

$Jerapah2 = "Bejo";

$cicak = "Sawiyah”;

Dengan array, kita dapat menyimpan semua isi variabel tersebut ke dalam sebuah variabel misalnya kita

beri nama $hewan. Setiap elemen variebal akan memiliki “penanda” sendiri (dapat berupa angka atau

huruf) yang digunakan untuk mengakses bagian array tertentu.

Saya akan coba jelaskan konsep “penanda” dengan cara lain: Jika kita menyimpan 3 buah variabel yang

berbeda ke dalam sebuah variabel (seperti menyimpan Diana, Bejo dan Sawiyah ke dalam $hewan), kita

memerlukan suatu cara untuk mengambil kembali bagian tertentu (misalnya Diana saja) untuk kita

gunakan selanjutnya. Sebuah array secara otomatis akan menomori setiap elemen yang membentuka

array tersebut, sehingga penandanya dapata berupa elemen 1, elemen 2 dan elemen 3. Atau,

sebagaimana yang akan kita lihat nanti, kita dapat menamai setiap bagian array menggunakan teks.

Dalam kasus kita kali ini, kita bisa saja menandai masing-masing elemen $hewan dengan penanda

“jerapah pendak”, jerapah tinggi” dan “cicak” untuk kemudian menggunakan penanda tersebut untuk

mengenali setiap anggota array.

Baiklah, kita coba saja membuat array sederhana dan kemudian menggunakannya. Cara paling mudah

untuk mebuat array adalah menggunakan fungsi array(), yang akan mengisi array kita dengan variabel

yang kita inginkan. Contoh :

$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Sawiyah" );

Perintah ini akan menyimpan semua nama hewan kesayangan kita itu ke dalam sebuah variabel

($hewan), dan otomatis mengalokasikan sebuah nomor “penanda”  ke setiap elemen array secara

berurutan dimulai dari 0 (mohon diingat, mulai dari 0, agar tidak bingung saat menggunakan array untuk

memanipulasi variabel kita nantinya). Dengan demikian, Diana adalah elemen [0], Bejo [1] dan Sawiyah

[2]. Kita memberikan nama array sesuai keinginan kita ($hewan). 

Page 21: Membuat Website Sendiri

Anda sekarang sudah bisa mangambil bagian array yang kita inginkan dengan mengacu pada nama

bariabel diikuti dengan nomor elemen dalam tanda kurung siku ($hewan[0] akan berisi Diana). Sekarang

kita coba melihat array kita beraksi:

<?php print "$hewan[2]"; ?> 

Kode ini cuma akan menampilkan isi dari elemen ketiga dalam variabel $hewan yaitu Sawiyah (sekali lagi

ingat, bahwa nomor array dimulai dengan angka 0, sehingga elemen ketiga adalah $hewan[2], OK?.)

Cara lain untuk membuat array atau bahkan menambah anggota array adalah dengan menambah array

secara terpisah:

$hewan[] = "Diana";

$hewan[] = "Bejo";

$hewan[] = "Sawiyah”; 

Cara ini akan memberikan hasil yang sama dengan saat kita menggunakan fungsi array(). Dengan cara

ini kita juga bisa manambahakan nama kucing tetangga ke dalam array kita ini, misalnya namanya

Belang dengan cara yang sama:

$hewan[] = "Belang";

Anda tidak perlu khawatir, PHP sudah lulus SD. Dia sudah bisa menghitung jumlah elemen yang ada

sehingga dapat memberikan penanda elemen yang pas untuk isi variabel kita yang baru.

Artinya, si Belang akan secara otomatis mendapat nomor elemen [3]. 

Untuk mengingatkan lagi tentang konsep array ini, kita ingat kembali bahwa kita dapat mengisi array

dengan nama hewan peliharaan kita (dan tetangga kita) dengan dua cara, yaitu:

$hewan[] = "Diana";

$hewan[] = "Bejo";

$hewan[] = "Sawiyah";

$hewan[] = "Belang"; 

atau dengan cara:

$hewan = array ( "Diana", "Bejo", "Swaiyah", "Belang" );

Keduanya akan diindeks oleh komputer dengan nilai sebagai berikut

$hewan[0] = "Diana";

Page 22: Membuat Website Sendiri

$hewan[1] = "Bejo";

$hewan[2] = "Sawiyah";

$hewan[3] = "Belang"; 

Dan dalam kedua kasus tersebut, kita dapat mengambil elemen manapun dalam array kita dengan

menambahkan nomor penandanya.... Misalnya:

<?php

print "$hewan[3]";

?>

... akan menampilkan apa?

Ya..... akan menampilkan Belang ke browser kita.

Array dapat dibuat untuk mengerjakan berbagai macam hal, misalnya mengurutkan berdasarkan abjad,

menampilkan dalam berbagai kategori yang berbeda, dan masih banyak lagi.

OK. Kita akan lanjutkan lagi pada bagian barikutnya. Yang akan membahas mengenai array yang sedikit

lebih kompleks yaitu array asosiatif. Makasih udah membaca tutorial ini . Semoga bermanfaat.

Page 23: Membuat Website Sendiri

Array Asosiatif

Dalam tulisan sebelumnya, kita sudah belajar tentang array. Jika anda sudah siap untuk mempelajari

array yang lebih rumit, silahkan baca tutorial ini. Array asosiatif mengindeks elemen di dalamnya

menggunakan nama yang kita tentukan dan bukan menggunakan nomor seperti yang sudah pernah kita

pelajari.

 

 

Cara membuatnya adalah menggunakan fungsi array. Dalam fungsi array, kita bisa mengeset sepasang

atribut sebagai nama elemen dan nilai elemen itu sendiri menggunakan gabungan “=” dan “>”, misalnya:

nama_elemen=>”nilai”. Contoh riilnya adalah sebagai berikut:

$pacarku = array (

nama=>"Juwita",

Sifat=>"Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung",

rambut=>"panjang terurai",

umur=>17

);

Di sini, kita membuat array bernama pacarku, dengan nama elemen “nama”,”Sifat”,”rambut” dan “umur”;

dan kita mengisi masing-masing nama elemen tersebut dengan nilai (nama diisi dengan “Juwita”,

Sifat”Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung”, dan seterusnya).

Setelah array kita buat, kita dapat mengambil bagian manapun dari array tersebut dengan menggunakan

“nama elemen” yang sudah kita alokasikan, contoh:

print $pacarku[nama];

akan memberikan kita nilai Juwita. Kita dapat juga mengeset setiap nama elemen secara sendiri-sendiri,

misalnya:

$pacarku[nama] = "Juwita";$pacarku[Sifat] = " Baik hati, tidak sombong dan rajin menabung ";

$pacarku[rambut] = "panjang terurai";$pacarku[umur] = 17;

Sebelum topik array ini berakhir, mari kita buat sedikit lebih rumit. Kita akan menggunakan kekuatan

array yang sebenarnya dengan membuat array multi dimensi (kali kayak dimensi ruang dan waktunya

Einstein ya?). Sebuah array multi dimensi adalah array (misalnya pacar-pacar kita) yang terbuat dari

array yang lain (yaitu array-array setiap pacar kita, berisi nama, sifat dan umurnya).

Kita membuat array multi dimensi dengan membuat sebuah array:

$hewan = array

(

);

...dan kemudian kita isi array tersebut dengan array-array hewan di rumah kita yang sudah kita

definisikan nama elemennya seperti ini:

Page 24: Membuat Website Sendiri

$pacarku = array (

array ( nama=>"Rosa",

sifat=>"Baik Hati",

umur=>17 ),

array ( nama=>"Ruby",

sifat=>"Tidak Sombong",

umur=>27 ),

array ( nama=>"Sri",

sifat=>"Rajin Menabung",

umur=>37 ),

array ( nama=>"Nety",

sifat=>"Pemalas",

umur=>15 )

);

Untuk menggunakannya, kita dapat mengambil setiap bagian informasi dari array kita tersebut dengan

menyebut nama array ($pacar), nomor dari sub-array yang kita inginkan (Rosa adalah [0], Ruby dengan

[1], dst) dan kemudian menyebut nama elemen untuk atribut yang kita inginkan (nama, sifat dan umur).

Ngomong-omong, kalau melihat daftar pacarnya, pasti dia orang yang hobi berpetualang, dari yang daun

muda sampai yang tua disamber semua. Payah.

Untuk mengetahui umur Nety, kita akan menuliskan seperti ini:

print $pacarku[3][umur];

Berikut ini adalah keseluruhan kode yang sudah kita buat tadi. Semua kita buat dalam satu halaman,

namun perlu diingat bahwa anda dapat mengeset array di suatu tempat (katakanlah dalam kode atau

fields di form yang berada di halaman lain atau dalam database) dan mengambil informasi yang ada di

dalamnya dari tempat lain. Di dini kita akan meletakkan semua dalam satu halaman agar anda dapat

melihat semuanya sekaligus.

<html>

<head>

<title>Array Pacar</title>

</head>

<body>

<?php

$pacarku = array (

array ( nama=>"Rosa",

sifat=>"Baik Hati",

umur=>17 ),

array ( nama=>"Ruby",

Page 25: Membuat Website Sendiri

sifat=>"Tidak Sombong",

umur=>27 ),

array ( nama=>"Sri",

sifat=>"Rajin Menabung",

umur=>37 ),

array ( nama=>"Nety",

sifat=>"Pemalas",

umur=>15 )

);

print $pacarku[2]["sifat"];print ("<br>");print $pacarku[3]["umur"];

?>

</body></html>

akan menampilkan :

Rajin Menabung

15

Apa yang sudah kita lakukan adalah membuat array yang mengandung sub array untuk setiap pacar kita

yang berisi informasi detil tentang mereka; kemudian menampilkan sebuah kalimat yang menggunakan

sifat dan umur dari 2 pacar kita yang terakhir.

Sudah…sudah masalah array kita sudahi sampai di sini dulu yach. Kalau masih bingung kontak aja

prothelord di [email protected]. Silahkan latihan dulu dan kembali lagi jika sudah lihai, OK?

Dalam bagian 8 kita akan membahas masalah operator. Ini merupakan topik yang penting karena

merupakan inti sebuah program di mana kita bisa membuat percabangan yang membuat program kita

bisa “berpikir dan mengambil keputusan” berdasarkan suatu input.

Page 26: Membuat Website Sendiri

ekedar mengingatkan, sampai saat ini anda sudah memiliki beberapa ketrampilan dasar dalam olah PHP

yaitu cara membuat program PHP, Variabel dan Array. Dengan variabel anda sudah dapat

menghubungkan antar halaman PHP, ditambah dengan array, maka nampaknya anda sudah memiliki

semua pengetahuan tentang PHP, khan? Belum…. Masih banyak yang bisa kita pelajari. Salah satu

bagian penting adalah mempelajari operator, yang dalam bagian ini operator yang akan dibahas adalah If

dan else. Mengapa operator itu penting? Karena merekalah yang memungkinkan sebuah program dapat

memutuskan dan “berpikir” (tentu saja sesuai yang telah kita tentukan).

Kemampuan sebuah program dalam mengambil keputusan inilah yang diperlukan dalam membuat

sebuah web site yang dinamis dan pandai, yaitu membuat sebuah program yang dapat mengambil

keputusan berdasarkan bermaca-macam input dari user, kondisi user (misalnya browser apa yang

dipakai seorang pengunjung ?), maupun informasi yang anda tentukan sendiri. Contohnya bisa saja

seperti ini:

Setelah seorang pengunjung memasukkan sebuah alamat email, mengecek apakah formatnya benar

(mis.: [email protected]) dan jika tidak segera menampilkan sebuah halaman yang mengatakan “Maaf,

mbok kalo memasukkan alamat email itu yang betul to”

Mengetahui apakah seorang pelanggan telah memasukkan login dan password yang tepat.

Dan masih banyak lagi, pokoknya kemungkinannya tidak terbatas lah.

Siap? Ayo kita mulai dengan mencoba berkenalan sama "if".

If

Cara untuk membuat halaman anda menjadi “pandai” adalah dengan menggunakan perintah If, Else dan

Elseif yang disertai operator-operator logika dan perbandingan. Yang paling penting adalah perintah if,

yang memungkinkan anda bisa membuat kode seperti ini:

 

Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;

Jika kondisi tersebut salah, maka abaikan saja;

 

Sintaks untuk pernyataan di atas adalah sebagai berikut:

 

if (kondisi) {

// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini

Page 27: Membuat Website Sendiri

}

 

Berikut adalah contoh yang lebih riil. Pertama kita akan mengeset variabel $WarnaKesukaan dengan biru

(baris 3). Kemudian kita akan mengatakan ”Jika WarnaKesukaan adalah biru, maka tampilkan ’Saya juga

suka warna biru lho!’”

 

<?php

$WarnaKesukaan = "biru";

if ($WarnaKesukaan == "biru") {

print ("Saya juga suka warna biru lho!");

}

?>

 

Else

 

Else merupakan bagian dari perintah if, untuk mengatakan hal sebagai berikut:

 

 

Jika sebuah kondisi benar, maka kerjakan sesuatu;

atau, jika kondisi pertama tidak benar, maka kerjakan hal yang lain ini.

 

 

Contoh:

 

if (kondisi) {

Page 28: Membuat Website Sendiri

// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi benar di sini

} else {

// Tulis kode yang ingin anda eksekusi jika kondisi salah di sini

}

 

Berikut contoh riil kelanjutan dari yang tadi:

 

<?php

$WarnaKesukaan = "kuning";

 

if ($WarnaKesukaan == "biru") { 

print ("Saya juga suka warna biru lho!");

} else {

print ("Anda tidak suka biru?! Dasar!");

}

?>

 

 

Apa yang anda lihat di atas adalah format umum dalam menulis pernyataan tersebut. Kuncinya adalah

untuk melihat di mana tuh letak kurung keriting eh kurawal sehingga anda tidak bingung misalnya

perintah mana yang merupakan bagian kode tertentu. Dalam kode di atas, pasangan { dan } pertama

adalah milik ”if”, sedangkan { dan } kedua milik ”else”.

Jika punya masukan atau ingin berkontribusi tulisan silahkan kontak kami di prothelord [ath] yahoo

[ndhot] co [doth] id

Kalau sempat tolong isi tuh pooling yah.

Page 29: Membuat Website Sendiri

Untuk melengkapi ilmu kita tentang operator percabangan, kita perlu mengetahui di dalam if kita bisa

memakai apa saja. Nah, untuk itu kita akan mempelajari tentang operator. Siap ?

Kita sudah melihat bagaimana penggunaan tanda “=” saat kita mengisi variabel dalam skrip yang sudah

kita tulis (misalnya $WarnaFavorite=”biru”). Tanda sama dengan tersebut disebut dengan “assignment

operator” dan merupakan operator paling sederhana yang sudah kita miliki: $a = b berarti “variabel a diisi

dengan nilai b (untuk saat ini)”.

Tetapi anda dapat memperoleh lebih banyak dari PHP dengan apa yang disebut dengan “comparison

operator” (operator perbandingan) , “logical operator” (operator logika) dan “arithmetic operator” (operator

aritmatika). Berikut adalah operator-operator tersebut diambil dari PHP.net

Operator Perbandingan

Operator ini membuat anda bisa melakukan pembandingan apakah beberapa elemen sama, identik,

kurang dari atau lebih besar dari yang lain.

Contoh Name Result

$a == $b Sama dengan BENAR jika $ a sama dengan $b.

$a === $b IdentikBENAR jika $a sama dengan $b, dan keduanya memiliki tipe yang sama.

$a != $b Tidak sama dengan BENAR jika $a tidak sama dengan $b.

$a <> $b Tidak sama dengan BENAR jika $a tidak sama dengan $b.

$a !== $b Tidak identikBENAR jika $a tidak sama dengan $b, atau tidak memiliki tipe yang sama.

$a < $b Kurang dari BENAR jika $a kurang dari $b.

$a > $b Lebih besar dari BENAR jika $a lebih besar dari $b.

$a <= $b Kurang dari atau sama dengan BENAR jika $a kurang dari atau sama dengan $b.

$a >= $bLebih besar dari atau sama dengan

BENAR jika $a lebih besar dari atau sama dengan $b.

Kesalahan yang cukup sering saya lakukan adalah menggunakan operator assignment (“=”) untuk

membandingkan, sehingga untuk mambandingkan apakah 2 variabel sama atau tidak dalam sebuah

percabangan saya tuliskan:

If ($a = $b)

Page 30: Membuat Website Sendiri

Yang seharusnya

If ($a == $b)

Operator Logika

Di sini anda dapat membandingkan elemen-elemen menggunakan pembandingan logika and dan or.

Contoh Nama Hasil

$a and $b And BENAR jika baik $a dan $b keduanya BENAR.

$a or $b Or BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR.

$a xor $b Xor BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR, tetapi tidak keduanya.

! $a Not BENAR jika $a tidak BENAR.

$a && $b And BENAR jika baik $a dan $b keduanya BENAR.

$a || $b Or BENAR jika salah satu dari $a atau $b BENAR.

Operator Aritmatika

Persis seperti namanya, operator ini melakukan matematika dasar (artinya, kalau anda menginginkan

operasi matematika lainnya misalnya integral atau differensial ya harus bikin sendiri, lagian siapa yang

mau pake ya?)

Contoh Nama Hasil

$a + $b Penjumlahan Jumlah $a dan $b.

$a - $b Pengurangan Selisih $a dan $b.

$a * $b Perkalian Perkalian $a dan $b.

$a / $b Pembagian Pembagian $a dan $b.

$a % $b Modulus Sisa $a dibagi $b.

Saat ini anda seharusnya sudah tahu mengenai operator apa saja yang bisa dimasukkan ke dalam tanda

kurung pada if yaitu operator lohika dan operator perbandingan. Nah, sekarang kita akan mempelajari

Page 31: Membuat Website Sendiri

bagaimana operator-operator tersebut dapat digunakan pada hal-hal lain misalnya membuat looping.

Dalam tutorial kali ini kita akan mempelajari penggunaan operator tersebut dalam while. Mari kita mulai….

Loop sangat bermanfaat dan praktis. Dengan loop, program anda dapat melakukan sebuah pekerjaan

secara berulang secara otomatis (dan tentu saja menentukan berapa kali sebuah pekerjaan harus

dilakukan sebelum berhenti). Loop memiliki instruksi untuk “tetap melakukan beberapa baris kode secara

berulang sampai suatu kondisi tertentu terpenuhi”. Anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis loop.

Nah, dalam tutorial kali ini kita hanya akan membahas mengenai loop yang sangat dasar yaitu

menggunakan “while”.

Loop while dapat digambarkan sebagai berikut:

while (sesuatu benar) (baca: saat suatu kondisi adalah benar…)

{

// lakukan sesuatu yang anda tentukan

}

Loop yang menggunakan While ini sering digunakan bersamaan dengan increment dan decrement

sebuah variabel integer. Whalah, maksudnya apa tuh? Artinya…..bahwa anda dapat memiliki skrip

penambahan (atau pengurangan) sebuah nomor (1,2,3, dst) dari dari bagian sebuah skrip yang dilewati,

sampai angka-angka tersebut mencapai suatu nilai maksimum atau minimum yang anda tentukan.

Jadi, jika anda ingin sebuah skrip menampilkan angka 1 sampai dengan 10, anda dapat dapat

mengatakan seperti ini:

a. Variabel $AngkaSaya = 1;

b. Tampilkan $AngkaSaya;

c. Tambahkan 1 ke $AngkaSaya;

d. Kembali ke langkah a. dan kerjakan skrip ini lagi dengan nilai $AngkaSaya yang baru;

d. Berhenti saat $AngkaSaya mencapai nilai 11;

Sintaks untuk melakukan increment dan decrement terhadap sebuah variabel adalah sebagai berikut::

$a++; Tambahkan 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat

$a--; Kurangi 1 kepada nilai variabel $a setiap kali lewat

Page 32: Membuat Website Sendiri

Setelah mengetahui hal itu, mari kita coba membuat kode yang akan ssecara otomatis menampilkan

angka 1 s.d 10:

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.

$AngkaSaya = 1;

while ($AngkaSaya <= 10)

print ("$AngkaSaya"); 

$AngkaSaya++; 

}

?>

baris 1: mulai kode PHP;

baris 3: Isi nilai variabel $AngkaSaya dengan 1;

baris 5: Awali loop "while": Ketika variabel $AngkaSaya kurang dari atau sama dengan 10, kerjakan hal di

bawah ini, atau jika tidak keluar dari loop;

baris 9: tampilkan nilai $AngkaSaya saat ini;

baris 11: tambahkan 1 kepada nilai $AngkaSaya;

baris 15: Akhir kode PHP.

(Tentu saja anda dapat juga menampilkan angka 1 s.d 10 dengan melakukan print angka 1 hingga 10,

tapi dengan loop ini jauh lebih praktis dan pendek. Coba aj banyangin kalo kita harus nulis program untuk

menampilkan angka 1 s.d sejuta, bisa teler tuh)

Untuk membuat loop anda dapat menggunakan operator-operator yang pernah kita pelajari dalam bagian

9 terdahulu, sebagai batasan atau ketentuan kondisi yang harus dipenuhi untuk menghentikan sebuah

loop. Gunakanlah secara kreatif untuk memperoleh hasil optimal.

Loop-loop Lain

PHP memiliki jenis-jenis loop yang lain, namun di luar cakupan tutorial ini. Jika anda ingin mempelajari

mereka dan bagaimana cara menggunakannya, klik link di bawah ini dan pelajari di PHP.net (tentu saja

dalam bahasa Inggris):

do..while loop

Page 33: Membuat Website Sendiri

for loop

foreach loop

Page 34: Membuat Website Sendiri

Gimana? Dah mulai BeTe ? Sebaiknya jangan karena sudah tiba saatnya kita mempelajari bagian akhir

dari tutorial PHP ini. Dalam bagian akhir ini kita akan mempelajari mengenai fungsi. Fungsi kita perlukan

untuk mempermudah kita dalam mengulangi pekerjaan yang sama tanpa harus menuliskan kode yang

panjang. Lalu apa bedanya dengan loops yang sudah pernaha kita pelajari? Bukankah loop juga dapat

melakukan pekerjaan yang sama? Tentu saja berbeda, dalam loop kita hanya dapat mengulangi

perkerjaan yang sama pada bagian kode yang sama, sedangkan dengan fungsi, kita dapat mengulangi

pekerjaan yang sama tersebut di bagian manapun dari kode kita. Tertarik? Silahkan baca lebih

lanjut. Setelah ini kita akan sampai pada bagian penutup dari tutorial kita.

Jika anda sudah cukup sering menggunakan HTML, anda pasti tahu bahwa HTML merupakan bahasa

yang memiliki banyak keterbatasan yang rasanya kok dibuat pada jaman batu, sebelum kita semua

mengetahui kemampuan Internet yang sesungguhnya. 

PHP, di sisi lain sangat fleksibel. PHP tidak hanya memiliki banyak fungsi built ini yang membantu kita

dalam mengerjakan banyak hal mulai dari mengurutkan secara alfabet sampai mengirimkan e-mail,

menghubungkan database dan lain sebagainya. Di luar fungsi-fungsi built in tersebut, kita masih dapat

membuat fungsi kita sendiri sesuai kebutuhan situs kita. Fungsi buatan kita akan dieksekusi oleh PHP

sama seperti dia mengeksekusi fungsi built in PHP, hanya saja fungsi tersebut milik anda sendiri. Berikut

ini kita akan melihat bersama bagaimana cara membuat fungsi kita sendiri dan merasakan kegunaannya.

Fungsi yang anda buat dapat dibayangkan seperti mesin kecil yang melakukan sesuatu untuk anda.

Setelah anda buat, anda dapat memanggil fungsi itu sesuai kebutuhan.

Anda akan melihat kembali struktur kode pertama kita yang hanya berisi perintah “print” sebagai berikut:

print ("apapun yang ingin anda tampilkan di layar");

?>

Fungsi yang anda buat dibangun berdasarkan bentuk yang yang sama, hanya dibuat lebih keren dengan

struktur seperti ini:

function FungsiSaya ()

{

      

       perintah-perintah yang membangun fungsi;

}

?>

Page 35: Membuat Website Sendiri

Jadi, anda memulai sebuah fungsi dengan kata function NamaPilihanAnda (), dengan NamaPilihanAnda()

dapat bernama apa saja (tanpa spasi).

Kemudian anda definisikan aturan-aturan fungsi dalam kurung kurawal sesudahnya ({ dan } pada baris 5

dan 9 itu loh).

Mari kita mencoba membuat beberapa fungsi. Fungsi dapat dibuat 2 macam, yang memerlukan argumen

dan yang tidak. Sebuah argumen adalah variabel yang datang dari luar fungsi, tetapi diperlukan oleh

fungsi untuk bekerja.

Mari kita lihat contoh fungsi yang tidak memerlukan argumen:

function FungsiPertamaku()

print "Ini Fungsi Pertamaku!";

}

FungsiPertamaku();

?> 

baris 1: mulai PHP;

baris 3: membuat fungsi FungsiPertamaku;

baris 5: mulai definisi fungsi FungsiPertamaku;

baris 7: definisi FungsiPertamaku adalah menampilkan kalimat “Ini Fungsi Pertamaku!” di antara tag-

tag dan ;

baris 9: akhir definisi FungsiPertamaku;

baris 11: memanggil fungsi FungsiPertamaku (artinya “lakukan hal-hal yang kita definisikan dalam

fungsi”);

baris 13: tutup PHP;

Di manapun dalam halaman web anda tersebut anda tuliskan “FungsiPertamaku();” di antara tag , dia

akan menampilkan kalimat pendek yang sudah anda definisikan sebelumnya. Gimana, sudah keliatan

kan kegunaannya untuk melakukan pekerjaan berulangkali dengan menghemat tenaga kita dalam

menuliskan kode?

Page 36: Membuat Website Sendiri

Pada tutorial yang lalu, kita sudah berkenalan dengan fungsi sederhana. Nah sekarang mari kita coba hal

agak lebih rumit, dan membuat sebuah fungsi yang menggunakan argumen.

 

Sebagai kasus, bayangkanlah saya menjadi seorang rentenir dan akan meminjamkan uang pada anda

untuk membeli sebuah mobil mewah yang sangat anda inginkan. Nah, saya akan meminjamkan uang

pada anda, tetapi anda harus membayar bunga sebesar 10% per bulan. Dan jangan lupa, kalau anda gak

bayar, saya akan menyewa tukang pukul untuk menagih pada anda.

Saya akan membuat fungsi yang kita sebut dengan PembayaranBunga, yang menghitung kewajiban

bulanan anda untuk membayar (samapai anda melunasi semua hutang anda).

Pertama, kita akan membuat sebuah halaman form tempat kita memasukkan jumlah pinjaman yang anda

inginkan. Kita akan memasukkan harga mobil mewah anda tadi di form tersebut, dan angka tersebut

akan dikirimkan ke form lain sebagai sebuah variabel yang kita beri nama $Pinjaman (masih ingatkan

cara mengirimkan variabel antar file, kalau lupa silahkan lihat bagian-bagian awal tutorial dasar PHP ini.

Berikutnya, fungsi kita akan mengambil jumlah pinjaman dalam variabel $Pinjaman tersebut, dan

menghitung 10% dari nilai di dalamnya yang harus dibayar peminjam tiap bulan. Hal ini akan kita

kerjakan dalam file php yang kita beri nama “proses_pinjaman.php” yang diacu oleh halaman form tempat

kita mengisi jumlah pinjaman (hal ini dilakukan dengan menambahkan baris berikut dalam file form html

kita). Berikut ini adalah skrip fungsinya:

1.2.3.4.5.6.7.8.9.10.11.12.13.14.15.16.17.18.19.20.21.22.23.24.25.26.

$suku_bunga = .10; 

function HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga) { 

$pembayaran_bulanan = ($pinjaman*$suku_bunga); 

print "Anda sebaiknya mencicil Rp. $pembayaran_bulanan tiap bulan!"; 

HutangAnda($pinjaman, $suku_bunga); 

?> 

Page 37: Membuat Website Sendiri

Berikut penjelasan tiap baris.

baris 8: mulai php;

baris 10: mengeset variabel $suku_bunga menjadi 10%;

baris 12: membuat fungsi HutangAnda yang memiliki argumen $pinjaman dan $suku_bunga;

baris 14: membuat variabel $pembayaran_bulanan, yang nilainya adalah hasil perkalian antara jumlah

pinjaman dan suku bunga;

baris 16: menampilkan ke layar sebuah kalimat yang menggunakan nilai dari variabel $pembayaran

bulanan;

baris 20: kerjakan fungsi HutangAnda, yang (karena fungsi sudah didefinisikan sebelumnya) hanya

menampilkan kalimat Anda lebih baik membayar [10% dari jumlah pinjaman yang dimasukkan pada

halaman form] tiap bulan!

OK, jadi sekarang anda sudah bisa membuat fungsi yang menggunakan argumen kan. Sip, dengan

demikian secara kurikulum anda sudah cukup memiliki semua dasar yang diperlukan untuk membuat

kode PHP sederhana anda dan untuk mempelajari PHP lebih lanjut. Semoga bermanfaat. Dalam tutorial

bagian terakhir, kita akan melihat beberapa tips yang mungkin bermanfaat dalam penulisan kode PHP

anda.

Page 38: Membuat Website Sendiri

Sampailah kita di bagian penutup dari tutorial singkat kita tentang PHP. Sebelum mengakhiri, berikut

sedikit materi yang mungkin akan bermanfaat dalam kehidupan anda mengarungi dunia PHP selanjutnya.

Jika anda masih belum sepenuhnya memahami tentang fungsi, tidak perlu khawatir. Dengan dasar yang

sudah kamu miliki sekarang, sudah cukup untuk mulai bisa memahami kode-kode PHP. Setelah kamu

mulai membaca kode-kode yang dibuat oleh orang lain,  anda akan makin terbiasa dengan fungsi dan

hal-hal lain tentang PHP. 

 

Kamu juga bisa mencoba mengunjungi situs www.kursus-online.com untuk memperoleh tutorial yan lebih

komprehensif dan enaknya lagi, di sana juga bisa langsung praktek, lihat teori, lihat kodenya, langsung

lihat hasil eksekusi kode, dan latihan dalam satu layar yang terintegrasi. Try it, saya sangat

merekomendasikan untuk belajar di sana. keren banget tuh situs. 

Sebuah tips, jika kamu sedang memikirkan sebuah fungsi yang anda ingin buat, cobalah untuk terlebih

dahulu mencari di internet, biasanya sudah ada orang yang membuat fungsi itu dan bersedia dengan

sukarela membaginya dengan anda. Karena PHP adalah bahasa open-source (artinya bahwa source

code-nya dibagi secara terbuka dan bukannya dikangkangi oleh sebuah perusahaan saja), maka bahasa

ini didukung oleh semangat kerjasama, dan banyak yang akan dengan senang hati membantu kamu.

(contohnya tutorial ini, 100% ndak bayar kan?). Kamu bisa baca tips lain yang saya tulis tentang

penggunaan PHP scriptuntuk mempercepat programming PHP dan meningkatkan pemahaman kamu

tentang PHP. 

Dengan pengetahuan kamu tentang PHP saat ini, kamu sudah bisa pergi kemanapun untuk mendalami

urusan PHP ini. Untuk lebih memudahkan kamu, berikut adalah tempat-tempat yang mungkin bermanfaat

(tentu saja masih banyak situs-situs lain yang bertebaran di Internet):

PHP.net

Sumber dari segala sumber hukum PHP. 

Manual: Berisi dokumen manual umum tentang PHP.

FAQ: Berisi informasi tetnang FAQ PHP.

Webmonkey's PHP collection tempat yang jadi referensi saya belajar PHP. Masih banyak tutorial lain

yang dapat anda manfaatkan di sana.

Kayaknya sudah cukup apa yang dapat saya sampaikan, semoga tutorial ini dapat membawa manfaat

bagi kamu semua.