Top Banner

of 48

Memanusiakan Babi

Jun 04, 2018

Download

Documents

Billy Wijaya
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    1/48

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    2/48

    WACANA YANG HARUS DIANTISIPASI SEDINI MUNGKIN OLEH

    PARA ULAMA DAN UMMAT ISLAM INDONESIA

    Prof. Dr. Umar A. JenieKepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

    Assalamualaikum wa RahmatulLahi wa Barakatuh,

    Buku yang berjudul Memanusiakan Babi yang ditulisoleh seorang pakar muslim yang ahli

    tentang ihwal babi, memang patut kita cermati. Buku ini telah mengundang kita semua ummat

    Islam, termasuk pula lembaga-lembaga Keislaman, utamanya Majelis Ulama Indonesia (MUI),untuk sedini mungkin dapat melakukan antisipasi dalam menentukan sikapnya atas

    berkembangnya teknologi xenotransplantation pada manusia, utamanya yang menggunakan

    jaringan atau organ babi sebagai donornya. Perkembangan ilmu pengetahuan pada akhir abad

    XX serta awal abad XXI Masehi ini sungguh sangat eksponensial kecepatannya. Perkembangan

    dalam biologi sel atau biologi molekuler beserta aplikasi teknologinya, telah sedemikian rupa

    sehingga telah mampu memasuki bagian-bagian yang paling asazi dari manusia atau

    kemanusiaan itu sendiri. Perkembangan teknologi kloning dan juga stem cells experiment, telah

    mengejutkan kita ummat manusia. Namun demikian ummat Islam tidak boleh hanya bersikap

    reaktif saja. Sikap sedemikian menunjukkan kelemahan dan ketidak-acuhan ummat Islam dalam

    mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, sekaligus menunjukkan ketidak-siapannya dalam

    menanggapi berbagai macam teknologi maju yang muncul dalam masyarakat dunia.

    Al Quran surah al-Baqarah ayat-173 menyatakan bahwa Sesungguhnya Allah hanya

    mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang yang (ketika

    disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam keadaan terpaksa

    (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, maka

    tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

    Dalam hal darah, ummat Islam diperkenankan melakukan transfusi darah, demi memperbaiki

    kesehatannya. Padahal kita faham bahwa darah merupakan yang diharamkan untuk dimakan,

    sebagaimana tertulis dalam Kitabullah surah al-Baqarah ayat-173 tersebut diatas. Dalam

    bukunya ini, Dr Muladno memberikan pertanyaan kepada kita semua ummat Islam, tentang

    bagaimana sikap ummat terhadap organ babi, yang sebagaimana dengan darah juga

    diharamkan untuk dimakan. Apakah organ babi tersebut dapat di ditransplantasikan ke dalam

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    3/48

    organ tubuh manusia demi kesembuhan penyakitnya ?. Bila hal tersebut tidak boleh dilakukan,

    mengapa terhadap darah, hal tersebut boleh dilakukan. Ijtihad, untuk mendapatkan jawaban

    terhadap suatu masalah ini, merupakan hal yang diperbolehkan; namun harus dengan

    menggunakan dan berbasis pada pengetahuan keagamaan/keilmuan yang komprehensif.

    RasululLah Muhammad saw. pernah bersabda yang pada pokoknya menjelaskan bahwa jika

    ijtihad yang kita lakukan benar, maka pahalanya dua, sedangkan jika ijtihadyang kita lakukan

    tersebut salah, maka pahalanya satu. Oleh karena itulah marilah kita mencoba untuk melakukan

    ijtihad itu, yang pintunya terbuka lebar bagi kita. Buku ini, yang ditulis oleh Dr. Muladno, -

    seorang pakar di bidang bioteknologi peternakan, patut untuk dibaca serta menjadi renungan

    kita semua ummat Islam, untuk melakukan ijtihad bersama, guna memperoleh jawabannya.

    Dengan demikian kita ummat Islam Indonesia, termasuk para ulamanya, perlu melakukan

    antisipasi yang tepat, guna menjawab persoalan-persoalan yang menyangkut harkat manusia ini.

    Ummat Islam (dalam hal ini diwakili oleh para Ulama) harus mampu melakukan antisipasi sejak

    dini terhadap berbagai macam aplikasi teknologi maju pada masyarakat (baca: manusia);

    termasuk aplikasi teknologi yang didasarkan pada perkembangan dalam bidang biologi sel dan

    atau biologi molekuler, seperti cloning technology, transgenic experiment,stem cell experiment,

    xenotransplantationdll. Untuk dapat melakukan antisipasi dini tersebut, maka arus informasi

    tentang frontiers sciences diatas, - dari para ahli di bidangnya, harus dapat dengan cepat dan

    kontinyu diterima, difahami, serta dicerna dengan baik dan benar oleh para ulama dalam majelis

    keagamaan Islam, yang bertanggungjawab untuk memberikan atau mengeluarkan fatwa

    keagamaan. Oleh karenanya, sumber daya manusia muslim dituntut untuk mampu menguasai

    dua hal penting. Pertama, ia haruslah seorang yang mampu mengerti, memahami dan

    menafsirkan ayat-ayat yang terdapat dalam KitabulLah, al-Quran, serta juga al-Hadits dan

    Sunnah RasululLah Muhammadsaw. Kedua, ia haruslah orang yang menguasai bidang-bidang

    keilmuan yang tergolong ilmu-ilmu garis-depan (frontiers sciences), utamanya ilmu-ilmu yang

    aplikasinysa menyentuh harkat asazi manusia atau kemanusiaan. Kedua tuntutan ini merupakan

    tuntutan yang ideal, yang mungkin sangat sulit direalisaikan. Jalan keluarnya adalah, adanya

    kerjasama yang saling melengkapi dan menguatkan (suatu symbiosis mutualisme) dari mereka

    yang menguasai ilmu-ilmu keagamaan, dengan kemampuan daya tafsir KitabulLah yang diakui,

    dengan para ilmuwan yang ahli di bidang-bidang frontier sciences tersebut. Dengan adanya

    kerjasama sedemikian ini, diharapkan ummat Islam Indonesia tidak lagi bersikap reaktif, dan

    selalu terkejut apabila berhadapan dengan aplikasi teknologi-teknologi baru.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    4/48

    Sebagai penutup perkenankanlah saya sedikit mengritik judul dari buku ini, yaitu

    Memanusiakan Babi.Nampaknya judul tersebut dimaksudkan untuk menarik konsumen agar

    membeli dan membacanya. Namun dalam masyarakat kita yang sifatnya masih sangat

    tradisionil ini, judul itu tentu cukup provokatif. Alangkah baiknya apabila judul tersebut

    berbunyi Xenotransplantasi Organ Babi pada Manusia; Bagaimana Ummat Islam

    Mensikapinya?. Akhirnya saya ucapkan selamat kepada saudara Dr. Ir. Muladno, MSA, penulis

    buku ini, yang telah melemparkan wacana serta menyadarkan kepada kita semua ummat Islam,

    untuk ikut mengantisipasi masuknya teknologi-teknologi frontiers, yang berpengaruh secara

    langsung kepada manusia dan kemanusiaan ini. Semoga buku ini bermanfaat bagi kita semua,

    amien.

    Wassalamualaikum wa RahmatulLahi wa Barakatuh.

    RANTAI SISTEMATIS FLORA, FAUNA, DAN MANUSIA

    Dalam Ijtihad dan Pengembangan Iptek

    Oleh: Abdul Munir Mulkhan1

    Seluruh pemeluk Islam percaya tentang kesempurnaan, kelengkapan, dan fungsi

    universal ajaran Islam yang termaktub dalam Kitab Al Quran dan Sunnah Rasul. Islam

    diyakini sebagai din(agama) terakhir dan penyempurna dari seluruh agama yang pernah

    diturunkan Tuhan ke muka bumi (Al Quran surat Al Maaidah ayat 4). Fungsi dari ajaranIslam sebagai petunjuk bagi manusia dalam menjalani hidupnya di sepanjang sejarah itu

    bersumber dari wahyu Tuhan yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul Muhammad saw

    pada abad ke-7 Masehi. Manusia mempunyai kewajiban memahami wahyu Tuhan yang

    termaktub dalam kitab suci-Nya sehingga ajaran Islam itu benar-benar bisa berfungsi

    sebagai petunjuk dan pedoman kehidupannya yang terus berubah dan berkembang.

    1

    ). Guru Besar Filsafat Pendidikan Islam IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Wakil SekretarisPimpinan Pusat Muhammadiyah 2000-2005.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    5/48

    Seluruh jagad raya dengan segala isinya dan seluruh bentuk kehidupan di dunia

    ini diciptakan Tuhan bagi kepentingan hidup manusia sehingga manusia bisa memenuhi

    fungsi sebagai khalifah-Nya guna memakmurkan kehidupan duniawi. Sesuai fungsi dari

    manusia itulah, Islam merupakan agama yang berpihak pada kehidupan manusia dengan

    menempatkan seluruh isi jagad raya berupa benda mati, tumbuhan, dan hewan, hingga

    makhluk gaib, hanya bagi kepentingan manusia yang hidup. Seluruh realitas alam raya

    dengan beragam flora, fauna, dan manusia, adalah rantai kesatuan sistematis kehidupan

    yang peruntukannya hanya bagi kehidupan manusia (Al Quran surat Ibrahim; 32-33, Al

    Hajj; 65, Luqman; 20). Dalam rantai kesatuan sistematis seluruh realitas di jagad raya

    itu, manusia adalah makhluk paling sempurna dengan menempatkan seluruh ragam

    makhluk Allah yang lain sebagai pendukungnya. Seluruh ragam flora dan fauna serta

    seluruh isi jagad raya ini hanya mempunyai arti jika berfungsi bagi kepentingan hidup

    manusia. Penciptaan seluruh ragam kehidupan dan benda mati di jagad raya ini tiada

    lain hanya bagi kepentingan manusia yang merupakan cermin seluruh jagad raya itu

    sendiri (mikro kosmos).

    Karena itu, hanya kepada manusia dibebankan kewajiban agama dan hanya bagi

    manusia pula hukum-hukum keagamaan diwahyukan Tuhan. Tujuan dan fungsi agama

    ialah agar manusia bisa memenuhi kebutuhan hidupnya yang dengan kehidupannya

    tersebut manusia bisa merealisasikan diri sebagai khalifah atau wakil Tuhan di muka

    bumi. Hanya jika manusia bisa memenuhi kebutuhan hidup dan merealisasikan dirinya

    sebagai khalifah Tuhan itulah manusia akan bisa menempatkan dirinya sebagai aktor

    perhambaannya sebagai makhluk Tuhan yang dikenal sebagai bentuk ibadah.

    Untuk maksud pemenuhan fungsi jagad raya dan segala jenis makhluk tersebut di

    atas bagi kepentingan manusia, diletakkan lima prinsip hukum yaitu mubah, makruh,

    haram, sunnah, dan wajib. Haram atau halalnya sesuatu berupa benda fisik, tumbuhan,

    dan hewan, didasari berfungsi atau tidaknya sesuatu itu bagi kepentingan hidup

    manusia. Berdasar alasan tersebutlah mengapa sesuatu yang semula haram bisa menjadi

    halal atau mubah jika didapati fungsinya bagi kelangsungan hidup manusia itu sendiri.

    Misalnya, bangkai binatang yang hukumnya haram dimakan manusia bisa menjadi halal

    bahkan wajib dimakan atas pertimbangan bahwa hanya dengan mengkonsumsi bangkai

    tersebut, kehidupan seseorang diduga bisa dipertahankan dan jika tidak dimakan diduga

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    6/48

    kuat bisa menyebabkan kematian seseorang. Demikian pula sesuatu yang semula haram

    dikonsumsi manusia bisa berubah menjadi halal dan wajib dikonsumsi manakala hanya

    dengan mengkonsumsi sesuatu tersebut, penyakit yang diderita seseorang bisa diatasi

    dan disembuhkan atau terhindar dari kematian. Sebaliknya, sesuatu yang semula halal

    dikonsumsi bisa berubah menjadi haram manakala barang yang dikonsumsi itu patut

    diduga bisa menyebabkan seseorang menderita penyakit atau bahkan mungkin menemui

    kematian.

    Berdasarkan paradigma kehidupan manusia tersebut di atas, kehidupan tumbuhan

    dan hewan serta benda-benda alam wajib dipelihara dan dilestarikan. Tujuan utamanya

    ialah agar keberlangsungan hidup manusia terjamin. Di sinilah makna sebuah hadis

    Nabi yang diriwayatkan oleh Buchari-Muslim yang menyatakan bahwa orang yang

    menyiksa hewan hingga mati atau mengurung hewan tanpa makanan hingga mati akan

    diancam hukuman neraka (Tarjamah Riadhus Shalihin Jld II, 1976, hlm 465). Dalam

    hadis lain dikisahkan bahwa seseorang yang memberi minum seekor anjing yang

    kehausan, sementara air itu hanya cukup untuk dirinya sendiri, akan diganjar balasan

    surga.

    Secara normatif dan dalam sistuasi normal, babi memang haram dimakan ataudikonsumsi manusia. Namun demikian keharaman babi tersebut bukan berarti memberi

    hak kepada manusia untuk memusnahkan babi-babi itu di dunia. Jika hal itu dilakukan,

    akan ada keterputusan rantai sistematis seluruh realitas jagad raya, khususnya rantai

    flora, fauna, dan manusia itu sendiri. Seluruh ketentuan hukum normatif dalam ajaran

    Islam bisa dikatakan hanya berlaku dalam situasi normal sebagaimana tercermin dalam

    doktrin hukum darurat bagi keberlakuan suatu ketentuan hukum. Dalam Al Quran surat

    Al Baqarah ayat 173 dinyatakan: Innamaa harrama alaikum al-maitata wa al-dama

    wa lahma al-khinjiiri wa maa uhillabihi li ghairillaahi. Famani idhthurra ghaira

    baaghin wa laa aadin falaa itsma alaihi. innallaaha gfauurun jahiimun.

    (Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan

    binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa

    dalam keadaan terpaksa (memakannya) sedang ia tidak menginginkannya dan tidak

    (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesugguhnya Allah Maha

    Pengampun lagi Maha Penyayang).

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    7/48

    Di sini pula makna situasional bagi keberlakuan hukum dimana perubahan situasi

    atau illatbisa mengubah suatu ketentuan hukum. Dengan demikian, sesuatu yang dalam

    keadaan normal hukumnya halal bisa berubah menjadi haram dalam situasi abnormal;

    dan sebaliknya, sesuatu yang haram bisa menjadi halal dalam situasi yang berbeda. Hal

    ini dimungkinkan karena Islam memberi ruang bagi pengembangan ijtihad di saat

    manusia menghadapi persoalan baru akibat perkembangan zaman dan perubahan sosial.

    Ijtihadialah usaha manusia mengerahkan segenap kemampuan akal-pikiran guna

    melakukan penelitian untuk suatu tujuan mengeluarkan hukum-hukum (istinbat) yang

    terkandung dalam Al Quran. Fungsi ijtihaddalam perkembangan pemikiran Islam guna

    menjawab berbagai persoalan yang timbul dan yang belum muncul pada masa risalah

    kenabian Muhammad saw bisa dilihat dari hasil ijtihad yang selalu bernilai positif,

    dimana jika ijtihad ternyata salah tetap tidak berdosa dan jika ternyata benar akan

    memperoleh pahala ganda (Ensiklopedi Islam 2, 1994, hlm 183-185). Penelitian ilmu

    pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam berbagai bidang kehidupan yang

    memungkinkan manusia memecahkan berbagai persoalan, khususnya di bidang

    kedokteran dan biologi, bisa ditempatkan sebagai bagian dari praktik ijtihadtersebut.

    Karena itu, dalam situasi kritis antara pilihan hidup atau mati, harus ada pilihanantara mengkonsumsi daging babi yang hukumnya haram atau tidak mengkonsumsi

    daging babi dengan akibat kematian. Jalan keluar Islam ialah mengkonsumsi daging

    babi yang hukumnya haram bisa berubah menjadi wajib. Perdebatan hukum tentang

    mengkonsumsi daging babi lebih banyak berkaitan dengan praduga akibat kematian

    karena tidak mengkonsumsi daging babi, dengan jaminan bahwa dengan mengkonsumsi

    daging babi tersebut akan dihasilkan kesembuhan suatu penyakit. Di sini fungsi iptek,

    khususnya di bidang kedokteran dan biologi, akan memainkan peran kunci dan

    strategis.

    Persoalan kemudian ialah interpretasi tentang kenormalan dan keabnormalan situasi

    kehidupan umat manusia yang bisa mengubah hukum haram mengkonsumsi daging babi

    tersebut. Persoalan lainnya ialah interpretasi tentang memakan (daging) babi. Apakah

    memakan itu termasuk mempergunakan organ babi bagi kepentingan kesehatan manusia

    atau bagi jaminan hidup manusia?. Masalah penting lainnya ialah kebolehan dan

    ketidakbolehan manusia mempersiapkan berbagai organ babi melalui proses pemindahan

    gen manusia ke babi sehingga dihasilkan babi transgenik dengan tujuan untuk

    meningkatkan terjaminnya kesehatan manusia dan menurunkan resiko kematian. Melalui

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    8/48

    proses semacam ini, dimungkinkan organ babi yang semakin bisa diterima tubuh manusia

    ketika dicangkokkan (transplantasi) ke dalam tubuh manusia tersebut.

    Muncullah persoalan tentang kewenangan atau kebolehan dan ketidakbolehan

    manusia mengubah realitas organ babi yang memungkinkan organ babi tersebut

    kompatibel dengan organ manusia melalui penggunaan jasa iptek. Jawaban atas

    berbagai persoalan ini akan menentukan jawaban atas pertanyaan apakah Islam

    membolehkan pencakokan organ babi hasil proses teknologi (transgenik) ke dalam

    tubuh manusia sebagai pengganti organ tubuh manusia yang rusak/tidak berfungsi

    dengan pertimbangan (dugaan ilmiah) bahwa pencangkokan itu akan menjamin

    kesehatan dan kehidupan manusia atau mencegah terjadinya kematian seseorang?

    Di luar persoalan tersebut di atas, Islam memandang positif setiap usaha manusia

    memahami maksud ajaran Islam yang diwahyukan Tuhan sebagaimana termaktub

    dalam Kitab Al Quran dan Sunnah Rasul yang dilakukan dengan mempergunakan

    kemampuan akal (iptek). Usaha manusia mengerahkan segenap kemampuan akalnya

    yang di kemudian hari tersusun dalam sistem iptek inilah yang disebut sebagai ijtihad.

    Nilai positif ijtihad(baca: penelitian ipek) bisa dilihat dari pandangan bahwa jika ijtihad

    tersebut gagal atau salah akan tetap memperoleh balasan pahala dari Tuhan

    sebagaimana uraian yang telah dikemukakan di atas.

    Penelitian tentang pengembangan babi transgenik dan berbagai hal tentang ke-

    babi-an bagi kepentingan pemeliharaan kesehatan dan jaminan hidup manusia bisa

    dipahami jika dibaca dalam perspektif ijtihad dan paradigma kehidupan dalam ajaran

    Islam sebagaimana uraian yang telah dikemukakan di atas. Perdebatan tentang masalah

    ini tentu menarik dan produktif sepanjang diletakkan dalam kerangka paradigma hidup

    di dalam ajaran Islam tersebut. Di sini pula pentingnya buku berjudul Memanusiakan

    Babi sebagai karya tulisbersama Dr. Ir. Muladno, MSA dan Ir. Zainal Abidin. Buku

    ini mencerminkan semangat memahami apa sebenarnya maksud Tuhan mengharamkan

    babi dan peluang pemanfaatan babi bagi kepentingan hidup manusia itu sendiri.

    Tentu, pemanfaatan babi bagi kepentingan hidup manusia melalui penelitian

    ilmiah tersebut akan mengundang perdebatan panjang. Namun demikian, perdebatan

    mengenai persoalan tersebut akan lebih produktif jika disikapi secara jernih dan

    objektif. Kiranya sangat penting kajian ilmiah tentang pemanfaatan organ babi baik

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    9/48

    melalui proses transgenikbagi kepentingan transplantasi atau pun pengembangan obat

    sebagaimana diuraikan dalam buku ini juga melibatkan para ahli (ulama) di bidang ilmu

    tafsir, ilmu fikih, dan ilmu kalam (teologi).

    Bagaimana pun usaha ilmiah pengembangan babi transgenik yang didasari niat

    ikhlas dengan tujuan memahami maksud Tuhan mengharamkan mengkonsumsi daging

    babi, pemeliharaan kesehatan, dan penjaminan kehidupan umat manusia mungkin bisa

    ditempatkan sebagai bagian dari ijtihadkontemporer. Jika demikian, apa pun hasil yang

    dicapai, apakah di kemudian hari ternyata salah, dalam arti gagal dicangkokkan pada

    tubuh manusia, atau sebaliknya mencapai hasil memuaskan, akan tetap dicacat Allah

    sebagai kerja ibadah. Bumi dengan segala isinya ini hanya akan bisa dimanfaatkan oleh

    manusia-manusia profesional yang terus menerus mengembangkan ijtihad dengan

    tujuan menguasai dan mampu memanfaatkan iptek bagi sebesar mungkin kepentingan

    manusia. Inilah mungkin maksud wahyu Allah dalam surat Al Anbiya ayat 105; Wa

    laqad katabnaa fi al-zabuuri min badi al-dzikri anna al-ardla yaritsuhaa ibaadiya al-

    shaalihuuna (Dan sungguh telah Kami (Tuhan) tulis di dalam Zabur sesudah (Kami

    tulis dalam) Lauhul Mahfuzh, bahwasanya bumi ini dipusakai hamba-hamba-Ku yang

    saleh (baca; profesional, menguasai dan mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan dan

    teknologi).

    kotagede, minggu ketiga mei 2004

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    10/48

    BAB 1

    GUNDAH HATI SEORANG PENELITI

    Seorang teman yang memegang ijazah sarjana peternakan bersiap diri untuk

    memasuki pasar kerja. Dia ikut bertarung memperebutkan lowongan pekerjaan, yang

    jumlahnya tidak seberapa, bersama dengan jutaan angkatan kerja baru dan lama. Dia

    mengajukan surat lamaran ke beberapa perusahaan dan instansi pemerintah, termasuk keperguruan tinggi terkenal di Bogor. Dia memang berkeinginan juga menjadi pengajar di

    perguruan tinggi atau biasa disebut dosen. Dan rupanya keinginan itu memperlihatkan

    setitik harapan, ketika surat lamaran yang dia ajukan ke perguruan tinggi tersebut

    terjawab.

    Singkat cerita, dia diterima jadi dosen. Namun beberapa teman dan bahkan

    anggota keluarganya pada awalnya kurang berkenan terhadap jenis bidang yang dia

    geluti di perguruan tinggi tersebut karena dia diterima di bagian ternak babi, binatang

    yang menurut keyakinan agamanya, diharamkan untuk dimakan dagingnya. Setelah

    Tanya sana tanya sini, dengan begitu banyak pro-kontra juga, akhirnya dia jalani tugas

    itu. Hanya satu yang dia yakini bahwa, dalam konteks ilmu pengetahuan, mempelajari

    sesuatu yang diharamkan seperti babi masih diperbolehkan.

    Dari situasi yang demikian, dia selalu berada dalam situasi yang gundah. Begitu

    banyak pertanyaan muncul dalam otaknya. Salah satu yang dipikirkan adalah mengapa

    Al-Quran melarang atau mengharamkan umat islam mengonsumsi daging babi?

    Ada beberapa jawaban yang pernah dia terima sejak kecil. Kata kebanyakan

    orang, di dalam daging babi terdapat banyak cacing pita yang bisa menimbulkan

    berbagai macam penyakit. Sejalan dengan bertambahnya kadar keilmuan dan wawasan

    pemikirannya, dia tidak dapat menerima alasan itu karena daging lain juga mengandung

    daging pita, walaupun dalam kadar yang lebih sedikit. Cacing pita itu sebenarnya juga

    bisa diberantas dengan cara yang amat mudah, misalnya dimasak pada suhu tertentu

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    11/48

    dalam waktu tertentu pula. Jadi, jika haramnya memakan daging babi hanya karena

    cacing pita, hal itu sangat tidak masuk akal. Dengan teknologi sederhana saja cacing

    pita itu bisa dimusnahkan. Lalu, apakah dengan tidak adanya cacing pita, daging babi

    menjadi tidak haram untuk dimakan? Padahal, dengan atau tanpa cacing pita dalam

    daging babi, hukumnya tetap haram.

    Alasan lain, babi adalah hewan yang sangat kotor. Lingkungan hidupnya

    cenderung kotor. Yang dimakan juga makanan yang kotor-kotor. Namun sarjana

    peternakan tadi mengamati bahwa hewan yang berperilaku demikian bukan hanya babi.

    Jadi alasan haramnya daging babi hanya karena kekotorannya itu, bagaimana halnya

    dengan ikan lele? Ikan ini mampu bertahan hidup di comberan yang berbau busuk dan

    suka mengkonsumsi segala macam kotoran, termasuk (maaf) kotoran manusia. Faktanya

    ikan lele termasuk jenis makanan yang disukai masyarakat Indonesia. Jadi, logikanya,

    alasan kekotoran hewan babi menjadi gugur. Babi yang mengonsumsi makanan bersih

    atau kotor, dagingnya tetap haram.

    Daging babi dinyatakan memiliki serabut daging yang lebih sulit untuk dicerna

    usus dibandingkan dengan serabut daging sapi atau kambing. Akibatnya, daya cernanya

    sangat rendah dan banyak orang akan mengalami gangguan pencernaan bila makandaging babi. Selain itu, orang mengalami diare atau muntah-muntah karena makan

    daging babi. Tapi itu dulu. Sekarang, dengan begitu majunya ilmu genetika dan dunia

    peternakan, bisa dihasilkan babi-babi yang memiliki karakteristik daging yang lebih

    baik daripada daging babi dua puluh atau tiga puluh tahun yang lalu. Jika alasan

    keharaman daging babi karena kualitas dagingnya yang kurang baik, maka dengan

    semakin meningkatnya kualitas daging babi sekarang ini, seharusnya daging babi

    dihalalkan. Sekali lagi, pada kenyataannya, daging babi tetap haram, sebaik apapun

    kualitasnya!

    Dalam perjalanan pencarian ini, dosen muda tadi terus menerus menekuni segala

    hal yang berkaitan dengan babi. Pekerjaan yang semula dilakoni dengan terpaksa, pada

    akhirnya dilakukan dengan senang hati. Mungkin pepatah Jawa witing tresno jalaran

    soko kulino ada benarnya. Dia mulai memperhatikan keterkaitan ilmu ternak babi

    dengan bidang-bidang lain, termasuk dalam bidang yang sebenarnya sama sekali tidak

    berhubungan dengan bidang ilmunya, yaitu bidang kedokteran. Dia berharap bisa

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    12/48

    menemukan kebenaran wahyu Allah dalam Al-Quran, yang sedikit demi sedikit mulai

    tersikap secara ilmiah, walaupun kebenaran itu merupakan suatu kebenaran relatif, dan

    bisa jadi, sangat subyektif.

    Cukup banyak ilmuan non muslim dari negara-negara barat secara sukarela

    masuk ke agama Islam setelah menemukan banyak fakta ilmiah dalam sejumlah

    penelitiannya, yang ternyata sudah tersebut dalam Al-Quran sejak berabad-abad silam.

    Keyakinan mereka terbangun oleh kebenaran isi Al-Quran. Beberapa ilmuan

    memperoleh hidayah setelah menemukan fakta ilmiah itu sendiri. Beberapa yang lain

    tertarik karena membaca beberapa literatur atau buku yang mengungkap fakta-fakta itu,

    misalnya bukuBibel, Quran dan Sains Modernkarya Maurice Bucaille.

    Astronom Prof. G. Margoliouth menulis bahwa hasil penelitian dan

    pengamatannya telah menunjukkan apa yang telah diketahui oleh para ilmuwan Eropa

    tentang filsafat, astronomi, ilmu pasti, dan berbagai bidang ilmu lain selama berabad-

    abad sebelum Renaissance. Secara garis besar buku-buku tersebut berasal dari buku-

    buku berbahasa latin yang diterjemahkan dari bahasa arab. Dan, secara tidak langsung,

    Al-Quran mengilhami studi-studi itu. Selama lebih dari lima abad, kaum muslimin

    menguasai dunia dengan kekuatan ilmu pengetahuannya, tulis Jacques C. Reister.

    Omongan-omongan itu bukan basa basi. Pada abad pertengahan, para ilmuwan

    muslim telah menjadi pemimpin di bidang ilmunya masing-masing. Ibnu Sina (ilmuwan

    Barat menyebutnya Avicena) dan Ibnu Rusyd (ilmuwan Barat menyebutnya Averroes)

    adalah pioneerdalam perkembangan ilmu kedokteran modern. Al-Khawarizmi adalah

    ahli ilmu pasti yang namanya diabadikan menjadi salah satu cabang matematika,

    Algoritma. Juga Jabir Ibnu Khayyan yang berbagai eksperimennya tentang ilmu kimia

    mengilhami para ahli kimia dunia untuk menyusun klasifikasi unsur-unsur kimia yang

    ada sekarang.

    Bola dunia yang sekarang ada juga dikembangkan dari karya seorang muslim

    bernama Al-Idris yang hidup tahun 1099-1166. Orang Barat menyebutnya Dreses. Al-

    Idris melengkapinya dengan sebuah buku berjudul Al-Rujari. Jangan kaget! Buku dan

    bola dunia itu pertama kali diberikan kepada raja Sicilia bernama Roger II.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    13/48

    Dunia juga mengenal sosok Al-Kindi yang sepanjang hidupnya telah menulis

    sebanyak 256 judul karya ilmiah tentang berbagai topik seperti geografi, ilmu kelautan,

    mata, cahaya, dan musik. Jika saja hadiah Nobel sudah ada sejak zaman itu, bisa jadi

    Abdussalam, fisikawan Pakistan, tidak sendirian sebagai seorang muslim yang pernah

    menerima hadiah Nobel Ilmu Pengetahuan.

    Setelah era keemasan itu, kaum muslimin menjadi terlena. Sampai sekarang

    umat Islam dijangkiti oleh sebuahInferiority Complex Syndrome. Ini merupakan sebuah

    gejala rendah diri yang menyebabkan umat Islam cuma bertindak sebagai penerima dan

    pengguna teknologi; bukan lagi sebagai penerima dan pengguna teknologi; bukan lagi

    sebagaipioneer!!

    Perkembangan ilmu dan teknologi kedokteran di dunia sudah begitu maju, yang

    memungkinkan terjadinya interaksi dengan bidang ilmu lain, misalnya ilmu-ilmu

    peternakan. Mau tidak mau, dosen muda tadi menjadi tertarik untuk menengok ke

    bidang yang terkait dengan kedokteran.

    Teknologi kedokteran modern telah mampu menerapkan transplantasi organ

    tubuh dari satu manusia ke manusia lain dengan tingkat keberhasilan yang makin lama

    makin tinggi. Keberhasilan itu dicapai setelah melalui penelitian dan percobaan yang

    memakan waktu cukup lama.

    Namun sangat disayangkan bahwa donor jaringan atau organ dari sesama

    manusia yang jumlahnya terbatas diperebutkan oleh lebih banyak orang yang

    membutuhkannya. Hal ini menyebabkan cara-cara yang dilakukan untuk

    memperolehnya menjadi tidak etis dan terkadang tidak manusiawi. Transaksi jual beli

    organ tubuh seakan-akan sudah merupakan hal biasa seperti halnya orang membeli

    sabun di supermarket. Bahkan di beberapa Negara seperti Cina dan India, cara-cara

    yang ditempuh sudah menjurus ke arah tindakan kriminal berupa penipuan atau bahkan

    pembunuhan.

    Dalam tindak kriminal itu, orang-orang yang menjadi donor organ biasanya

    adalah narapidana yang akan menjalani hukuman mati. Walaupun organ tubuhnya

    masih relatif baik, tetapi karena kejahatannya, narapidana itu sudah tidak punya harapan

    hidup lebih banyak lagi. Di dalam tahanan, mereka diintimidasi atau divonis mengidap

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    14/48

    suatu penyakit yang seharusnya menjalani operasi. Padahal, dalam kenyataannya,

    narapidana tadi sehat-sehat saja. Operasi hanya merupakan dalih para sipir dan dokter

    penjara, yang bekerja sama untuk mengambil organ tubuh narapidana dan menjualnya

    pada orang yang membutuhkannya. Biasanya, organ yang dibutuhkan adalah ginjal.

    Orang-orang miskin, yang membutuhkan sejumlah uang untuk melanjutkan

    kehidupan pribadi dan keluarganya terkadang mengambil langkah yang fatal. Mereka

    merelakan organ tubuhnya ditransplantasikan ke tubuh orang lain dengan imbalan

    sejumlah uang. Yang lebih gila lagi adalah adanya kenyataan bahwa orang-orang bodoh

    yang tidak tahu apa-apa kadang-kadang menjadi sasaran penipuan para dokter yang

    tidak memegang kode etik dan kehormatan profesi. Organ-organ tubuh mereka diambil

    tanpa imbalan sepantasnya untuk kemudian ditransplantasikan ke tubuh orang lain yang

    membutuhkan organ tersebut dan mau membayar dengan harga yang sangat tinggi.

    Pendeknya, tingkat ketersediaan organ yang tidak mencukupi kebutuhan telah

    membuat banyak orang melakukan segala cara untuk menambah jatah hidupnya. Selain

    itu, ketidak-seimbangan antara jumlah donor (sumber/penyumbang organ) dan jumlah

    resipien (penerima organ),-karena hanya mengharapkan suplai organ dari orang-orang

    yang masih hidup-, menyebabkan penerapannya membutuhkan biaya yang cukup tinggidan waktu yang cukup lama. Bukan hal yang aneh jika pasien/resipien yang menunggu

    transplantasi organ dari donor meninggal dunia sebelum dilakukan transplantasi.

    Untuk menghilangkan kendala-kendala itu, banyak ahli telah mencoba

    menerapkan teknik transplantasi dengan menggunakan organ tubuh binatang. Dari

    berbagai literatur yang ada, salah satu binatang yang bentuk dan fungsi organ-organ

    tubuhnya hampir sama dengan manusia adalah babi. Di luar itu, ada simpanse, kera, dan

    beberapa spesies lain.

    Sejarah telah mencatat beberapa keberhasilan pada transplantasi dengan organ

    binatang. Sebagai contoh, harian Japan Timesyang terbit di Jepang pada tahun 1995

    memberitakan keberhasilan transplantasi katup jantung babi ke tubuh seorang anggota

    senat di Amerika Serikat. Sang senator tersebut sampai kini masih bertahan hidup.

    Sebagian orang awam boleh berpendapat bahwa tidak mungkin organ babi akan

    mampu menggantikan fungsi organ manusia karena pencangkokkan organ manusia ke

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    15/48

    manusia saja masih banyak yang gagal. Pendapat itu sebenarnya sama halnya dengan

    kakek nenek kita yang lima puluh tahun lalu tidak percaya bahwa suatu saat mereka

    akan mampu menyaksikannya secara langsung lewat siaran televisi dari Indonesia. Saat

    itu, kakek nenek kita lantang berteriak, mustahil kita bisa bicara langsung dengan rekan

    kita di belahan dunia lain, sambil menyaksikan seluruh aktivitas tersebut lewat sebuah

    layar monitor. Atau dalam waktu yang sama mereka mengatakan tidak mungkin

    manusia akan mampu berjalan di bulan. Tetapi sekarang, hal-hal yang lima puluh tahun

    lalu dikatakan tidak mungkin, kini bisa diwujudkan. Bahkan dengan langkah-langkah

    yang terbilang sangat spektakuler.

    Sebagai peneliti dan pengajar, dosen yang akhirnya pernah menimba ilmu di

    Australia dan Jepang di bidang babi ini percaya bahwa suatu saat nanti organ babi akan

    mampu menggantikan organ-organ tubuh manusia, dan bahkan menjadi pilihan utama

    untuk transplantasi organ. Memang saat ini, organ babi belum bisa dicangkokan secara

    utuh ke tubuh manusia. Masih banyak kendala teknis dan fisiologis yang belum

    terpecahkan. Tetapi, dengan semakin berkembangnya teknologi rekayasa genetika,

    berbagai kendala yang kini dihadapi diharapkan dapat ditepis dengan berjalannya

    waktu. Bukankah perjalanan ke arah kesempurnaan berbanding lurus dengan

    berjalannya waktu?

    Bagi orang-orang di luar Islam, transplantasi organ binatang termasuk babi ke

    tubuh manusia tentu bukan masalah yang membutuhkan banyak pertimbangan. Tapi

    bagi umat Islam, hal ini merupakan masalah yang sangat prinsipil. Secara tegas Allah

    melarang kaum muslimin mengonsumsi daging babi. Oleh karena itu, bahkan di

    sebagian besar masyarakat sudah berkembang sebuah analogi bahwa apabila dagingnya

    saja haram dimakan, apalagi organnya ditaruh seumur hidup di dalam tubuh manusia!

    Kegelisahan semakin berlanjut. Sampai akhirnya di Indonesia, lebih tepatnya di

    Banjarnegara, terjadi kasus kanibalisme. Manusia makan manusia, yang dilakukan

    seorang anak manusia bernama Sumanto. Kasus ini memancing perhatian dari hampir

    seluruh masyarakat Indonesia karena merupakan kasus yang tidak lumrah, sekaligus

    suatu tindakan yang sangat dilarang di dalam Islam. Jangankan memakan daging

    sesama manusia (walaupun sudah menjadi mayat), jenasah manusia saja tidak boleh

    diperlakukan seenaknya. Untuk sebuah ilmu kanuragan yang dipelajarinya, Sumanto

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    16/48

    memakan daging manusia itu dalam keadaan mentah atau setelah dibakar. Anehnya, ia

    melakukan itu tanpa ada rasa bersalah sedikitpun, sampai akhirnya kasusnya terungkap.

    Pengakuan terbaru tentang babi muncul di harian Hamburger Abendblatt yangterbit di Jerman. Armien Meiwes, seorang gay yang menjadi terpidana kasus

    kanibalisme, mengaku pada harian tersebut bahwa tidak ada perbedaan cita rasa antara

    daging manusia dengan daging babi.

    Mungkin. Sekali lagi mungkin, ini merupakan jawaban atas berbagai pertanyaan

    yang berkecambuk di hati dan pikiran sang dosen tadi. Banyak kemiripan antara ukuran

    organ-organ tubuhnya, dan lain-lain sangat memungkinkan dilakukannya perubahan

    pada babi menjadi seolah-olah mirip manusia dalam upaya mensukseskan program

    transplantasi organ babi ke tubuh manusia. Ini akan dapat terjadi karena adanya

    teknologi transgenik.

    Suatu saat nanti, tubuh babi akan dihuni gen-gen manusia agar organ-organ babi

    yang mengandung gen manusia menjadi mudah ditransplantasikan ke manusia karena

    organ tersebut tidak ditolak oleh sistem pertahanan tubuh (imunitas) pada manusia. Hal

    ini dilakukan dengan membuat babi transgenik. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan organ

    dari babi, semakin banyak dibuat babi transgenik. Lama-kelamaan, melalui perkawinan,

    babi non-transgenik kawin dengan babi transgenik sehingga anak keturunannya juga

    membawa gen manusia. Semakin lama akan semakin banyak yang demikian sehingga

    manusia tidak dapat membedakan babi yang transgenik dan yang bukan transgenik.

    Padahal babi transgenik tadi membawa gen-gen manusia. Lalu, apa bedanya

    daging babi dengan daging manusia. Lalu, apa bedanya daging babi dengan daging

    manusia?

    Itulah, mungkin kata si dosen tadi mengapa sejak awal Allah melarang

    manusia mengonsumsi daging babi. Sebuah keinginan Allah tentang sesuatu yang akan

    terjadi pada suatu waktu nanti sudah tersurat dalam Al-Quran yang turun ratusan tahun

    lalu. Sama halnya ketika para astronom Barat menemukan jutaan benda-benda

    bertebaran di langit lepas, Al-Quran telah menyebutkannya terlebih dahulu. Inikah satu

    kebenaran dari firman Allah dalam Al-Quran yang kembali tersingkap? Atau apakah

    ini hanya sekedar pembenaran bagi argumen sang dosen?

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    17/48

    Ketika bank-bank konvensional mulia beroperasi di tanah air puluhan tahun

    yang lalu, MUI belum pernah memberikan fatwa halal haramnya secara tegas. Padahal

    institusi ini adalah simbol keterwakilan umat Islam di Indonesia. Kini, ketika bank-bank

    konvensional sudah menjadi kebutuhan yang tidak bisa dilepaskan dari layanan di

    bidang keuangan dan bank-bank yang beroperasi secara syariah baru berkembang

    setelah kalah langkah puluhan tahun, komisi fatwa dalam salah satu rapatnya

    menyatakan bahwa bunga bank haram hukumnya. Secara tidak langsung, bukankah ini

    menjatuhkan vonis bahwa gaji yang diterima para pegawai bank sama dengan uang

    yang diterima para operator kasino atau rumah bordir?

    Dosen yang teman kami adalah orang yang sangat awam dalam hukum-hukum

    agama Islam, apalagi yang berkaitan dengan fatwa halal haram. Dengan segala

    kerendahan hati, dosen tadi ingin membuka wacana ini, yaitu tentang transplantasi

    organ babi ke dalam tubuh manusia. Dia berharap agar kejadian kalang kabut dalam

    kasus Ajinomoto atau fatwa MUI soal bunga bank tidak akan berulang. Jangan sampai

    ketika sudah banyak orang menjalani transplantasi organ babi ke dalam tubuhnya

    sebagai hal yang biasa saja, baru muncul fatwa yang memvonis haram. Wacana tersebut

    kami tuliskan secara lengkap dalam buku ini.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    18/48

    BAB II

    TRANSPLANTASI ORGAN MANUSIA KE MANUSIA

    Pengertian Transplantasi

    Kata transplantasi berasal dari bahasa inggris to transplant, yang berarti to move

    from one place to another. Dalam ilmu kedokteran, transplantasi diartikan sebagaipemindahan jaringan atau organ dari satu tempat ke tempat lain. Pada awalnya tempat

    dalam pengertian ini adalah tubuh manusia, tetapi dalam perkembangannya, tempat

    tersebut bisa berarti tubuh manusia dan atau tubuh binatang. Yang dipindahkan adalah

    bagian tubuh manusia atau binatang, seperti jaringan dan organ. Jaringan merupakan

    kumpulan sel (bagian terkecil dari individu) yang sama dan mempunyai fungsi tertentu,

    misalnya jaringan kornea mata. Organ merupakan kumpulan jaringan dan mempunyai

    fungsi berbeda sehingga organ merupakan satu kesatuan yang mempunyai fungsi

    tertentu, misalnya ginjal, jantung, hati, dan sebagainya.

    Pembagian Transplantasi

    Ada beberapa istilah yang sering digunakan dalam hal transplantasi yang

    didasarkan pada beberapa hal. Berdasarkan bagian tubuh yang ditransplantasikan dari

    satu tempat ke tempat lain, transplantasi bisa dilakukan pada dua bagian tubuh, yaitu

    transplantasi jaringan seperti pencangkokan kornea mata dan transplantasi organ

    seperti pencangkokan ginjal, jantung, hati, dan sebagainya.

    Berdasarkan hubungan genetis antara donor (pemberi jaringan atau organ) dan

    resipien (penerima jaringan atau organ), ada 3 macam transplantasi, yaitu :

    1. Autotransplantasi yaitu transplantasi yang donor maupun resipiennyamerupakan individu yang sama. Yang ditransplantasikan dalam hal ini hanya

    jaringan saja. Sebagai contoh, bagian pipi yang dioperasi dan dipulihkan

    kembali bentuknya dapat dilakukan dengan mentransplantasikan daging bagian

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    19/48

    pahanya sendiri ke bagian pipi yang dioperasi. Kasus paling popular adalah

    ketika pembalap Niki Lauda mengalami kecelakaan dalam salah satu kejuaraan

    balapnya. Ia harus mengalami operasi plastik untuk memulihkan kondisi

    wajahnya yang rusak akibat kecelakaan. Jaringan kulit pada bagian wajah

    diperbaiki melalui transplantasi jaringan kulit yang diambil pada bagian pahanya

    sendiri.

    2. Homotransplantasi yaitu transplantasi yang donor dan resipiennya adalahindividu yang sama jenisnya. Yang dimaksud jenis di sini adalah jenis makhluk

    hidupnya. Misalnya donor dan resipiennya adalah sesama manusia atau sesama

    sapi atau sesama anjing dan lain sebagainya. Homotransplantasi ini bisa terjadi

    ketika donor (pemberi organ atau jaringan) dalam keadaan masih hidup atau

    sudah meninggal. Donor yang sudah meninggal biasa dikenal sebagai cadaver

    donor. Untuk resipien (penerima organ atau jaringan) tentunya adalah individu

    yang masih hidup.

    3. Heterotransplantasi yaitu transplantasi yang donor dan resipiennya merupakandua individu yang berlainan jenisnya. Sebagai contoh, donornya adalah binatang

    sedangkan resipiennya adalah manusia.

    Pada kasus autotransplantasi, nyaris tidak pernah ditemukan adanya reaksi

    penolakan sehingga fungsi jaringan yang ditransplantasikan hampir selalu dapat

    dipertahankan dalam jangka waktu yang cukup lama. Ini berbeda halnya dengan

    homotransplantasi. Pada transplantasi jenis ini, dikenal ada tiga kemungkinan :

    1. Apabila donor dan resipien adalah saudara kembar yang berasal dari satu seltelur (kembar identik), maka transplantasi hampir selalu tidak menyebabkan

    reaksi penolakan. Pada golongan ini hasil transplantasinya serupa dengan hasil

    transplantasi pada autotransplantasi.

    2. Apabila donor dan resipien memiliki hubungan kekerabatan misalnya antarsaudara kandung atau antar anak dengan orang tua, maka reaksi penolakan pada

    golongan ini lebih besar daripada golongan pertama, tetapi masih lebih kecil

    daripada kemungkinan ketiga.

    3. Apabila donor dan resipien merupakan dua individu yang tidak memilikihubungan kekerabatan sama sekali, maka transplantasi hampir selalu

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    20/48

    menyebabkan reaksi penolakan. Namun demikian seiring dengan waktu dan

    perkembangan teknologi, tingkat keberhasilan transplantasi pada golongan ini

    sudah semakin tinggi.

    Mengapa Transplantasi Dilakukan?

    Kegagalan fungsi organ yang berujung pada kematian seseorang merupakan

    masalah kesehatan masyarakat pada komunitas modern dewasa ini. Jantung yang gagal

    berfungsi, misalnya merupakan pembunuh utama yang dapat mencapai empat kali lipat

    dibandingkan dengan kematian akibat HIV-AIDS. Gagal ginjal menyebabkan penderita

    harus tergantung pada mesin-mesin pencuci darah sepanjang hidupnya. Ketergantungan

    itu pun harganya sangat mahal.

    Homotransplantasi (atau sering disebut sebagai allotransplantasi) atau

    pencangkokan organ tubuh diantara sesama manusia memang telah menyelamatkan

    ribuan penderita kegagalan fungsi jaringan dan organ vital. Sudah begitu banyak kornea

    mata, ginjal, jantung, sumsum tulang belakang, dan hati yang dinyatakan sehat secara

    fisiologis dicangkokkan atau ditransplantasikan kepada pasien yang semula sudah tidak

    memiliki harapan hidup yang lebih panjang.

    Sejarah panjang keberhasilan transplantasi dimulai sejak tahun 1967. Barnard,

    seorang dokter bedah jantung berkebangsaan Afrika Selatan, berhasil mencangkok

    jantung pasien pertamanya dan pasien tersebut mampu bertahan hidup selama 18 hari.

    Pasien ini kemudian meninggal akibat radang paru-paru. Pasien keduanya ternyata

    mampu brtahan lebih dari 19 bulan sebelum akhirnya meninggal akibat penolakan pada

    sistem kekebalan tubuh. Pasien lainnya dilaporkan mampu bertahan lebih dari 20 bulan

    tanpa indikasi adanya penolakan, meskipun akhirnya meninggal akibat penyakit lain

    (kanker lambung).

    Setelah uji coba penerapan transplantasi jantung yang dilakukan Barnard

    tersebut, sejumlah upaya transplantasi sejenis telah dilakukan disejumlah Negara. Pada

    awalnya uji coba tersebut mengalami kelesuan karena angka keberhasilan bertahan

    hidup dari pasien sangat rendah. Sejak akhir 1967 sampai pertengahan 1968, setidaknya

    telah dilkukan 21 kali uji coba dengan angka keberhasilan hanya 22 persen. Puncak

    frekuensi uji coba terjadi sepanjang tahun 1968 yang mencapai 105 kali selama satu

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    21/48

    tahun. Namun demikian sekitar 65% dari pasien yang mengikuti uji coba meninggal

    dalam tiga bulan pertama setelah transplantasi.

    Walaupun dibayangi oleh banyaknya kegagalan transplantasi jantung tersebut,sejumlah pusat pengkajian dan rumah sakit terkemuka di berbagai negara tetap

    konsisten melanjutkan uji cobanya. Dari hasil berbagai riset dan percobaan itu

    disimpulkan bahwa kegagalan yang terjadi lebih diakibatkan oleh euphoria dan

    ketergesa-gesaan dalam menerapkan teknik cangkok organ tersebut. Kesiapan teknis

    yang dibutuhkan terutama dalam mengantisipasi penolakan tubuh resipien atas organ

    asing tersebut belum sepenuhnya dijalankan.

    Sejalan dengan peningkatan pengetahuan klinis dan imunologis, kemampuan

    hidup resipien organ selama satu tahun pascatransplantasi meningkat dari 64% di tahun

    1976 menjadi sekitar 85%. Sejumlah resipien telah mampu bertahan hidup diatas selama

    lebih dari 20 tahun. Sekitar 45% dari resipien mampu bertahan hidup di atas 10 tahun.

    Ketika peningkatan keberhasilan transplantasi semakin tinggi, transplantasi jantung

    masih saja belum bisa secara nyata mengatasi kematian akibat gagal jantung. Resipien

    masih harus menjalani terapi imunosupresi seumur hidup dan menjalani pemantauan

    rutin terhadap kemungkinan infeksi, penolakan, dan arteriopati akibat pencangkokan.

    Sepanjang periode 1990-1995 sekitar 5.000 orang warga negara Amerika Serikat

    per tahun mendonorkan organ tubuhnya. Organ-organ itu biasanya diambil segera

    setelah yang bersangkutan dinyatakan meninggal. Di sisi lain, Health Resources and

    Services Administration lembaga pengelolaan donor organ tubuh di Amerika Serikat,

    setiap tahun mencatat sekitar 48.000 orang menunggu uluran tangan pendonor untuk

    menjalani cangkok organ tubuh agar dapat diselamatkan nyawanya. Pada tahun 1996

    saja, misalnya, 3.000 orang di Amerika Serikat termasuk dalam daftar tunggu untuk

    menerima donor ginjal. Oleh karena keterbatasan donor, setiap tahun sekitar separuh

    dari jumlah penderita tersebut akhirnya meninggal dunia.

    Melihat fakta di atas, transplantasi organ, jaringan atau sel antar sesama manusia

    pada saat ini sulit untuk dianggap sebagai suatu solusi terbaik. Jumlah organ donor yang

    tersedia dirasakan belum mampu mencukupi kebutuhan pasien yang membutuhkan. Di

    sisi resipien, hanya sejumlah kecil kandidat penerima organ yang memenuhi prasyarat

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    22/48

    bagi lancarnya operasi transplantasi yang sangat berat dan membutuhkan kesehatan

    prima. Hanya sejumlah kecil pasien yang mampu bertahan hidup dengan organ tubuh

    barunya setelah operasi pencangkokan berlangsung dengan baik. Resiko yang diberikan

    pascaoperasi dan pertimbangan biaya yang masih sangat mahal juga telah membatasi

    pemanfaatan teknologi pencangkokan organ antar sesama manusia tersebut.

    Perbandingan jumlah donor dan resipien yang sangat tidak seimbang membuat

    adanya rebutan organ antar sesama pasien. Ini juga menyebabkan timbulnya jual beli

    organ secara ilegal serta munculnya tindakan-tindakan lain yang menjurus ke arah

    kriminalitas atau setidaknya pelanggaran etika. Permasalahan lain yang muncul

    berkaitan dengan langkanya persediaan donor organ adalah penentuan kriteria bagi

    seseorang untuk masuk dalam daftar tunggu penerima organ, hak kepemilikan organ,

    kriteria untuk alokasi pemanfaatan sumberdaya organ, tatacara bedah pada donor sehat

    sebagai penyumbang organ hidup, jual-beli organ oleh si miskin kepada si kaya, aborsi

    atau bahkan pembunuhan bayi untuk mendapatkan organ yang berasal dari fetus/bayi

    dan masih banyak lagi.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    23/48

    BAB III

    TRANSPLANTASI ORGAN BINATANG KE MANUSIA

    Kelangkaan organ tubuh manusia yang siap ditransplantasikan ke para penderita

    yang membutuhkannya memaksa para ahli organ donor yang berasal dari binatang.

    Organ donor yang dicari juga organ tubuh secara langsung seperti jantung, ginjal, hati,

    dan sumsum tulang, maupun jaringan atau sel-sel tertentu. Transplantasi organ binatang

    ke tubuh manusia dikenal sebagai xenotransplantasi. Sampai saat ini, transplantasi

    lintas spesies tersebut menimbulkan pro dan kontra ditinjau dari berbagai aspek

    kehidupan seperti sains (klinis), social dan bioetika (termasuk agama di dalamnya).

    Sejarah transplantasi lintas spesies tercatat pertama kali di awal abad 20. Ketika

    itu pernah dilakukan transplantasi organ ginjal dari jenis binatang satu ke jenis binatang

    lainnya secara silang pada kelinci, babi, kambing, domba, dan primata. Percobaan

    tersebut gagal total. Beberapa primata penyebab kegagalan itu telah diidentifikasi,antara lain tidak adanya hubungan genetik di antara binatang tersebut; dan ukuran tubuh

    berbeda. Sejak itu, tidak pernah dijumpai lagi percobaan transplantasi lintas spesies

    sampai tahun 1963.

    Selanjutnya, xenotransplantasi sebagai upaya mencangkokan organ binatang ke

    manusia pun dimulai, Keith Reemtsma dan kawan-kawan dari Thulane University

    berhasil melakukan transplantasi ginjal simpase ke sejumlah resipien manusia. Pasien

    yang sanggup bertahan hidup paling lama adalah seorang wanita yang bekerja sebagai

    guru. Dengan ginjal simpanse tersebut, ia dapat mempertahankan kehidupannya selama

    sekitar sembilan bulan lagi dan dilaporkan meninggal karena penyakit lain; bukan akibat

    dari reaksi penolakan atau reaksi imunologis. Ahli lain, Thomas Starzl, dari University

    of Colorado melakukan enam kali transplantasi ginjal baboon ke manusia. Semua

    pasiennya mampu bertahan hidup sekitar 19-98 hari. Dalam kedua contoh diatas,

    simpanse dan baboon digunakan karena kedua binatang tersebut memiliki kedekatan

    genetik dengan manusia (sesama golongan primata). Organ dari dua binatang ini pula

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    24/48

    yang pada tahap perkembangan xenotransplantasi selanjutnya digunakan sebagai organ

    donor.

    Xenotransplantasi organ jantung pertama kali dilakukan oleh James Hardy dan

    kawan-kawan dari University of Mississippi Medical Centerpada tahun 1964. Mereka

    melakukan pencangkokan jantung simpase ke manusia. Ukuran jantung simpase itu

    ternyata terlalu kecil untuk dapat menunjang sistem sirkulasi darah pada pasien

    (manusia). Akibatnya, jantung itu hanya berfungsi selama 2 jam. Sejak saat itu,

    xenotransplantasi telah dilakukan delapan kali. Lima kali tindakan dilakukan dengan

    menggunakan jantung primata (tiga simpase dan dua baboon) dan tiga lainnya

    menggunakan organ dari ternak (satu domba dan dua babi). Ini adalah langkah awal

    xenotransplantasi dari organ binatang non primata.

    Leonard Bailey, seorang dokter spesialis bedah dari Loma Linda University,

    telah berhasil mengganti jantung Fae (penderita kelainan jantung bawaan sejak kecil)

    dengan jantung baboon. Dia adalah pasien terlama yang bisa bertahan hidup. Fae

    mampu bertahan hidup sampai 20 hari setelah operasi. Sebelum melakukan transplantasi

    jantung baboon pada Fae pada tahun 1984 itu, Bailey dan kawan-kawan sebenarnya

    juga telah melakukan hal yang sama pada binatang non primata. Organ donor diperoleh

    dari domba sedangkan resipiennya adalah kambing. Satu ekor kambing resipien lain

    yang rata-rata bertahan 72 hari.

    Pada tahun 1992, sebuah tim dari University of Pittsburgh Medical Centertelah

    berhasil pula mencangkokkan hati baboon pada pasien manusia berumur 35 tahun yang

    sayangnya meninggal segera setelah operasi. Selanjutnya, pada periode 1993-1996 para

    peneliti dan praktisi dari universitas yang sama melaporkan dua kasus transplantasi hati

    baboon ke resipien manusia. Pasien pertama mampu bertahan hidup 70 hari sedangkan

    pasien ke dua bisa bertahan hidup dalam 26 hari. Keberhasilan ini diduga karenapenggunaan senyawa imunosupresif khususnya yang mampu mencegah penolakan

    tubuh atas organ tersebut. Namun penggunaan senyawa tersebut masih membuka

    peluang infeksi ganda terhadap berbagai kemungkinan infeksi yang membahayakan.

    Untuk mengatasi kelemahan itu, para peneliti menggunakan agen imunosupresifyang

    lebih spesifik yang tidak membuka peluang terjadinya infeksi ganda.

    Pada tahun 1992, Czaplicki dan kawan-kawan mencangkokkan jantung babi

    kepada seorang penderita sindroma Marfan. Namun demikian, pasien tersebut

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    25/48

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    26/48

    melindungi tubuh dari infeksi, di sisi lain sistem tersebut dapat menyerang jaringan

    tubuhnya sendiri.

    Pada pelaksanaan xenotransplantasi, tubuh manusia diharapkan dapat menerimaorgan asal binatang tetapi secara bersamaan mampu melindungi tubuh dari ancaman

    lainnya, seperti penyakit infeksi. Pada kasus transplantasi dari organ manusia ke

    manusia, resipien diberikan obat-obatan yang dapat menekan kekebalan dalam rangka

    menekan proses penolakan (rejection). Pada kasus xenotransplantasi, untuk

    memperkecil atau jika perlu meniadakan peran obat-obatan penekan sistem kekebalan,

    strategi yang dilakukan adalah :

    1. Penyisipan gen yang dapat menghentikan reaksi penolakan hiperakut, yaiturespon kekebalan lapis pertama yang akan menyerang organ binatang pada

    beberapa saat setelah implatansi.

    2. Menghilangkan gen yang menandai organ sebagai benda asing dan membuatsistem kekebalan menjadi melemah.

    3. Identifikasi berbagai faktor yang mengarah kepada penolakan vaskuler dansistem kekebalan lapis kedua yang dapat menghancurkan organ yang

    ditransplantasikan dalam hitungan minggu atau bulan.

    Ketiga langkah ini efektif dengan memanfaatkan ketersediaan teknologi

    rekayasa genetika.

    Teknik Penciptaan Hewan Transgenik

    Untuk memindahkan (transfer) gen ke suatu ternak yang akan ditarget menjadi

    binatang transgenik, satu hal yang harus dilakukan adalah memasukkan gen ke dalam

    sel benih yaitu ovum, sperma, atau zygote yang baru saja dibuahi. Ini memerlukan

    teknik tetentu yang dalam pelaksanaannya memanfaatkan berbagai media.

    Dari waktu ke waktu, teknik memindahkan gen tersebut terus diperbaiki

    sehingga diperoleh tingkat keberhasilan yang tinggi. Hingga saat ini, beberapa teknik

    yang digunakan di antaranya melalui retroviral infection, yaitu suatu teknik yang

    memanfaatkan retrovirus sebagai vektor (kendaraan pembawa DNA asing ke organisme

    lain). Salah satu contoh yang dapat ditunjukkan di sini adalah keberhasilan Stuhlman

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    27/48

    mengintegrasikan sepotong DNA asing ke dalam genom ternak. Sel sperma juga dapat

    digunakan sebagai vektor untuk memindahkan gen ke organisme lain. Cara ini disebut

    sebagaigamet transfection. Ini berhasil dilakukan pada mencit, tetapi belum ada laporan

    lain tentang keberhasilan selanjutnya. Teknik microinjectionyang mampu memasukkan

    sepotong DNA (gen) ke dalam inti sel (ovum) yang baru dibuahi meningkatkan efisiensi

    dalam teknologi transgenik. Modifikasi dari teknik microinjection ini telah

    menghasilkan binatang transgenik yaitu sapi, domba, kambing dan babi. Uraian lebih

    lengkap tentang prinsip dan metode pembuatan ternak transgenik dapat dibaca pada

    http://www.mail.lycos.com.

    Walaupun laporan hasil penelitian tentang teknologi transgenik ini

    dipublikasikan dalam ratusan atau bahkan ribuan artikel di jurnal internasional, tingkat

    keberhasilan menciptakan binatang transgenik masih sangat rendah. Bila dibandingkan

    dengan investasi yang telah dihabiskan, rasanya teknologi transgenik masih terlalu

    boros untuk saat ini. Betsch (2003) dalam tulisannya pada

    http://www.biotech.iastate.edu/biotech-info-series/bio10.html menyatakan bahwa dari

    seluruh embrio kambing, domba, dan sapi yang dirancang untuk menghasilkan binatang

    transgenik, hanya kurang dari 5% yang benar-benar menjadi binatang transgenik. Lebih

    dari 95% sisanya gagal berkembang. Namun demikian, karena keberhasilan dampak

    positif bagi kesejahteraan manusia, upaya membuat binatang transgenik dengan

    maksud-maksud yang berorientasi pada pemecahan masalah kesehatan manusia terus

    dilakukan hingga kini. Salah satunya adalah babi transgenik yang khusus dibuat untuk

    dimanfaatkan organ tubuhnya dalam xenotransplantasi.

    http://www.biotech.iastate.edu/biotech-info-series/bio10.htmlhttp://www.biotech.iastate.edu/biotech-info-series/bio10.htmlhttp://www.biotech.iastate.edu/biotech-info-series/bio10.html
  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    28/48

    BAB IV

    TRANSPLANTASI ORGAN BABI KE MANUSIA

    Jim Finn adalah pria setengah baya berkebangsaan Amerika. Ia tinggal di

    Newport, Rhode Island. Usianya sekarang sudah lebih dari lima puluh tahun. Ia terbiasa

    mengendarai mobil sportnya, Trumph TR 7, dengan kecepatan di atas 80 km per jam.

    Padahal, dua tahun lalu ia hanya bisa tergolek di atas tempat tidur karena Parkinson

    yang menggoroti tubuhnya selama dua puluh tahun. Ketahanan tubuhnya menurun

    secara perlahan. Sepanjang waktu itu pula, ia kehilangan banyak sel otaknya.

    Waktu menangani penyakit yang dideritanya Jim Finn kala itu, para dokter

    sudah angkat tangan. Namun demikian, mereka masih berusaha untuk memulihkan

    kondisi Jim dan keluarganya, para dokter sepakat untuk menyuntikkan sel yang berasal

    dari otak babi. Mereka menyuntik 12 juta sel otak babi secara bertahap untuk

    menggantikan sel-sel otak Jim yang sudah rusak. Ajaib! Secara berangsur kondisi Jim

    membaik. Dalam waktu enam bulan, ia sudah kembali pada kondisi fisik semula, seperti

    sebelum didera Parkinson. Kesembuhan menjadi salah satu topik debat yang cukup

    hangat di kalangan medis di Amerika Serikat.

    Di saat kebutuhan manusia akan transplantasi organ semakin meningkat, dan di

    sisi lain jumlah donor organ dari manusia atau dari primata lain tidak bisa ditingkatkan

    secara signifikan, para ahli medis masih terus mencari berbagai alternatif pengganti.

    Dan salah satu binatang yang dilirik adalah babi. Sama halnya dengan manusia, babi

    adalah binatang monograstrik (berperut tunggal). Beberapa organ tubuhnya menyerupai

    organ tubuh manusia.

    Harian Japan Times yang terbit di Jepang pada tahun 1995 memberitakan

    keberhasilan transplantasi katup jantung babi ke tubuh seorang anggota senat Amerika

    Serikat. Sang senator sampai kini masih tertahan hidup. Penggunaan katup jantung babi

    sebagai pengganti katup jantung manusia yang tidak berfungsi menjadi rutin di Amerika

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    29/48

    Serikat. Keberhasilan ini tentu menyulut semangat para peneliti untuk melanjutkan

    penelitiannya dalam hal transplantasi organ babi ke manusia.

    Pilihan babi sebagai sumber organ donor bukanlah merupakan pilihan yang asaljadi. Banyak pertimbangan yang digunakan sebagai landasan yang cukup kuat dalam

    menentukan pilihan pada binatang tersebut. Organ babi, berdasarkan fakta ilmiah yang

    ada, memiliki kemiripan dengan organ manusia. Beberapa organ tubuhnya memiliki

    bentuk dan ukuran yang serupa dengan manusia. Bentuk dan ukuran hati babi hampir

    sama dengan hati manusia. Ukuran dan fungsi-fungsinya nyaris identik. Didasarkan

    pada tingkat ketersediaannya, organ dari babi jauh lebih mudah diperoleh dibandingkan

    dengan organ yang berasal dari manusia atau primata lainnya.

    Secara kuantitas, tentunya donor organ dari babi jauh lebih banyak daripada

    donor organ yang berasal dari manusia atau primata lainnya. Donor organ dari manusia

    biasanya baru bisa diperoleh setelah manusia yang akan menjadi donor meninggal.

    Pengecualian hanya pada organ-organ tertentu, seperti ginjal. Pengambilan salah satu

    ginjal dari dua buah yang dimiliki manusia dapat dilakukan ketika manusia masih

    hidup. Banyak operasi yang berhasil memindahkan satu buah ginjal ke tubuh resipien,

    sementara ginjal pasangannya tetap berada di tubuh donor yang masih hidup. Di luar itu,umumnya organ manusia diambil dari mayat atau cadaver.

    Pengambilan organ dari primata non manusia berbeda dengan pengambilan

    organ dari manusia. Organ dari binatang simpase dan baboon dapat diambil dan

    dipindahkan ke tubuh manusia ketika binatang-binatang ini masih hidup. Akibatnya,

    untuk menjadi donor organ, binatang-binatang ini harus dibunuh atau dikorbankan.

    Padahal, organ yang dibutuhkan hanya satu atau dua organ saja. Jadi, binatang yang

    sudah langka jumlahnya ini akan semakin banyak yang harus dibunuh untuk

    menyediakan organ tubuhnya sebagai donor. Hal ini menjadi sumber protes dari banyak

    organisasi penyayang binatang atau para pemerhati konservasi alam. Dengan daya

    reproduksinya yang juga rendah, kepunahan binatang ini tinggal menunggu waktu saja

    bila selalu dibunuh untuk diambil organ tubuhnya.

    Lain lagi dengan babi. Teknologi budidayanya sangat mudah dan tiada masalah

    lagi dalam hal pemeliharaannya. Tingkat reproduksinya juga sangat tinggi. Seekor babi

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    30/48

    bisa bunting dan beranak setelah berumur satu tahun, bahkan kurang dari satu tahun.

    Anak yang dihasilkan bisa mencapai 12 ekor bahkan ada yang sampai 18 ekor per

    kelahiran. Jarak waktu beranak juga pendek karena dalam jangka waktu dua tahun bisa

    beranak lima kali. Dengan demikian, tidak ada kekhawatiran akan punahnya babi dan

    penyediaan organ dari babi menjadi sangat dijamin keberlanjutannya.

    Pengambilan organ dari babi juga tidak akan banyak menghadapi masalah,

    karena orang sudah biasa menyembelih babi untuk keperluan pangan. Konsekuensinya

    adalah biaya pelaksanaan xenotransplantasi dari organ babi tentunya akan menjadi lebih

    murah dibandingkan dengan transplantasi yang menggunakan organ manusia atau organ

    primata lainnya.

    Untuk meningkatkan keberhasilan xenotransplantasi dari organ babi ke tubuh

    manusia, saat ini banyak dilakukan pengembangan babi transgenik melalui teknologi

    rekayasa genetika. Gen-gen asal manusia akan dipindahkan ke babi dengan harapan

    agar organ babi dapat dikenali oleh sistem imun (kekebalan) tubuh manusia sebagai

    organ manusia. Dengan demikian, reaksi penolakan tubuh manusia terhadap masuknya

    organ babi transgenik tersebut menjadi tidak ada. Bukan tidak mungkin bahwa suatu

    saat nanti akan ditemukan populasi babi transgenik yang tujuan utamapengembangannya adalah untuk digunakan sebagai donor organ bagi manusia yang

    membutuhkan.

    Di Amerika sana, sudah ada sebuah perusahan bioteknologi yang

    mengembangkan babi transgenik yang bertujuan untuk menjadi pabrik organ bagi

    manusia. Suatu saat, manusia tidak akan lagi mengakali manusia lain untuk memperoleh

    organ tubuh yang dibutuhkan untuk memperpanjang hidupnya. Tidak akan terjadi lagi

    jual beli organ yang dilakukan secara tidak etis. Tidak ada lagi orang miskin yang

    terpaksa menjual salah satu organ tubuhnya untuk sejumlah uang. Mayat-mayat manusia

    tidak perlu disakiti jasadnya karena organ-organ tubuhnya diantri oleh banyak orang.

    Memang xenotransplantasi organ yang berasal dari babi belum sepenuhnya bisa

    dilaksanakan. Teknologinya masih terus menerus dikembangkan. Penelitian demi

    penelitian masih terus dilaksanakan dengan arah yang sudah cukup jelas. Dalam waktu

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    31/48

    yang tidak lama, teknologinya diharapkan sudah bisa dilengkapi dan dinyatakan aman

    untuk manusia. Mimpi?

    Mungkin saja ini mimpi! Tapi yang perlu diingat bahwa hampir semua temuanteknologi diawali dengan sebuah mimpi. Sebuah produk bernama walkman bisa

    meledak penjualannya karena mimpi seorang Konosuke Matsushita. Waktu dia ingin

    menghasilkan sebuah produk elektonik berupa radio dan tape yang berukuran kecil dan

    bisa didengarkan seseorang tanpa harus mengganggu orang lain. Banyak orang

    melecehkan mimpi itu. Sebagian lagi menyebutnya gila. Matsushita terus menerus

    memelihara mimpinya sambil mencoba untuk mewujudkannya. Akhirnya walkman

    Sony merupakan salah satu produk yang semakin hari semakin menambah tebal saldo

    rekeningnya.

    Mimpi serupa itu pula yang ada di benak Thomas Alva Edison puluhan tahun

    sebelumnya. Padahal di sekolah umum, ia sempat ditolak oleh banyak guru yang merasa

    tidak mampu mengajarnya dengan anggapan bahwa Thomas memiliki intelegensia di

    bawah rata-rata. Ia pun dikembalikan kepada orang tuanya karena para guru itu merasa

    tak sanggup mengajarnya. Minat yang besar pada dunia elektonika dan kekuatan hati

    orang tuanya dalam membimbing telah menjungkir-balikkan anggapan itu. Ribuan kalipercobaan dilakukannya sampai akhirnya ia mengusai ratusan paten dalam bidang

    kelistrikan yang sampai kini royaltinya dinikmati oleh anak cucunya.

    Bagi masyarakat non muslim, transplantasi organ babi ke manusia bukan

    masalah serius. Sejauh tidak membahayakan jiwa manusia atau tidak menimbulkan

    ekses yang buruk bagi tubuh atau organ lainnya, transplantasi itu bisa saja dilakukan.

    Masalahnya adalah apabila transplantasi itu dilakukan terhadap resipien yang beragama

    Islam. Pada masyarakat muslim sudah tertanam pendapat yang menyatakan bahwa

    segala sesuatu yang berasal dari babi diharamkan. Dagingnya sama sekali tidak boleh

    dimakan. Menyentuh bagian-bagian tubuh babi dianggap menyentuh najis, dan untuk

    membersihkannya, seorang muslim harus membasuh bekas sentuhannya dengan tujuh

    kali siraman air, dan salah satunya dengan tanah. Jadi bisa dibayangkan apabila bagian

    tubuh binatang yang dianggap kotor dan menjijikkan itu diletakkan di dalam tubuhnya

    sepanjang hidup.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    32/48

    Justru hal ini merupakan tantangan bagi umat Islam. Kita semua diberi akal.

    Secara jelas difirmankan bahwa Allah melarang umatnya memakan daging babi. Tetapi,

    justru Allah memberi kemudahan hidup terhadap hewan ini dengan daya reproduksinya

    yang sangat tinggi. Dalam setahun seekor induk babi bisa menghasilkan 25 ekor genjik

    (anak babi) dengan berat rata-rata 90 kg. Jika 50% berat hidupnya adalah daging, maka

    Allah menyediakan daging sebanyak 1.125 kg (lebih dari satu ton) per tahun hanya dari

    seekor induk babi.Akan tetapi, Allah melarang memakan daging tersebut untuk seluruh

    umatnya. Jadi, untuk apa hewan babi ini diciptakan kalau daging melimpah yang

    dihasilkannya justru dilarang untuk dimakan?

    Dari perkembangan teknologi xenotransplantasi dan teknologi rekayasa genetik

    sampai sejauh ini, muncul dugaan, jangan-jangan babi memang diberi tugas di dunia

    untuk menyediakan organ bagi manusia yang membutuhkannya. Dengan demikian,

    manusia yang memiliki organ kurang berfungsi atau mengalami kerusakan organ dapat

    menggunakan organ babi, sehingga manusia dapat menikmati kehidupan di dunia secara

    baik dan lebih lama. Adapun daging babi dilarang untuk dimakan karena daging babi

    transgenik yang telah banyak mengandung gen manusia akan menyerupai daging

    manusia. Akan sangat bahaya apabila manusia memakan daging manusia atau memakan

    daging yang menyerupai daging manusia.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    33/48

    BAB V

    BABI SEBAGAI BAHAN OBAT

    Rupanya, pemanfaatan organ babi untuk berbagai keperluan kesehatan manusia

    telah banyak digunakan sejak berabad-abad yang lalu. Tidak hanya organ-organ penting

    seperti jantung, ginjal atau hati, dan lain-lain yang digunakan dalam teknologi

    xenotransplantasi yang masih dalam taraf pengembangan, tetapi banyak bagian tubuh

    lain yang juga bermanfaat bagi manusia.

    Selama ratusan tahun, dunia pengobatan didominasi oleh para ilmuwan muslim

    seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd atau dari generasi berikutnya seperti Al-Daramiy dan

    Zakaria bin Nuhammad Al-Qazwiny. Ilmuwan yang disebut terakhir bahkan menulis

    sebuah risalah berjudul Ajaibul Makhluqat Wal Hayawanat Wa Gharaibul

    Maujudat. Di dalam risalah ini, ia menyebutkan banyak manfaat bagian-bagian tubuh

    babi untuk pengobatan berbagai penyakit ataupun untuk beberapa kegunaan lain.

    Memang tidak disebutkan bahwa para ilmuwan muslim menggunakan babi atau bagian

    tubuh babi sebagai obat bagi kaum muslimin, tetapi setidaknya, mereka sudah

    mengadakan berbagai penelitian bahan-bahan obat dari organ tubuh babi.

    Al-Qazwiny antara lain menyebutkan beberapa kegunaan organ ataupun bagian-

    bagian tubuh babi :

    1. Taring Babia. Minyak kelapa yang digunakan untuk merendam taring babi selama lebih

    dari satu minggu dapat digunakan untuk mempercepat pertumbuhan

    rambut dan mencegah tumbuhnya uban jika dioleskan pada kulit kepala

    atau bagian tubuh lain yang ditumbuhi bulu.

    b. Minyak kelapa tersebut juga digunakan untuk menyembuhkan penyakitwasir atau ambeien jika dioleskan pada bagian tubuh yang sakit.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    34/48

    2. Daging babia. Burung elang yang kurus akan cepat gemuk jika diberi makan daging

    babi yang sudah dicampur minyak kenari

    b. Daging babi berguna sebagai obat penawar bisa pada orang yangdipanggut ular atau disengat kalajengking.

    3. Lemak babia. Penebalan dan pengerasan pada kulit (kapalan) bisa halus dan lunak

    kembali jika secara rutin diolesi lemak babi

    b. Lemak babi yang dicampur dengan kotoran sapi dan biji rami bisamenyembuhkan bisul atau gondongan jika dibalurkan pada bagian tubuh

    yang sakit

    c. Lemak babi bisa menyembuhkan penyakit wasir atau ambeien.4. Kotoran dan urine babi

    a. Kotoran babi bisa digunakan sebagai pupuk yang berkhasiat untukmemberi warna merah pada buah apel

    b. Urine babi dicampur air perasan anggur, jika diminum secara rutin, bisamenghancurkan batu ginjal atau kandung kemih

    c. Air seni yang digunakan untuk merendam taring babi selama beberapahari, bisa menyembuhkan penyakit ayan yang diderita seseorang.

    5. Tulang babia. Serbuk tulang babi bisa membantu menyambungkan kembali tulang

    manusia yang patah

    b. Tulang tungkai babi, jika dibakar sehingga menjadi abu dan abunyadiminum, bisa menyembuhkan penyakit maag yang menahun

    c.

    Kulit belang juga bisa hilang dengan mengoleskan serbuk tulang tungkaibabi yang sudah dicampur minyak kelapa

    6. Hati babia. Hati babi berguna sebagai penawar racun bisa ular atau binatang berbisa

    lainnya

    b. Bubuk hati babi yang dicampur air dan minum secara rutin dapatdigunakan untuk menyembuhkan penyakit lumpuh karena stroke atau

    radang usus.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    35/48

    BAB VI

    BABI YANG SAYA KENAL

    Oleh:

    D.T.H Sihombing

    Guru Besar

    Fakultas Peternakan Institut Pertanian Bogor

    Babi adalah salah satu ternak paling prolifik (cepat tumbuh dan cepat

    berkembangbiak) di antara hewan ternak yang dikenal hingga kini. Tahun 1975

    Amerika Serikat merencanakan bahwa pada tahun 2000 seekor induk babi akan

    menghasilkan 28 anak setiap tahun. Pada saat itu tidak diketahui oleh AS bahwa di

    negara Cina, jenis babi Erhualin, Meishan, fengjing dan lain-lain biasa melahirkan anak

    rata-rata 18 ekor anak setiap kelahiran sehingga dalam dua tahun dapat dihasilkan 80

    ekor anak babi dari seekor induk (rata-rata seekor induk babi beranak 5 kali dalam dua

    tahun). Memang hubungan diplomatik As dengan Cina baru terjadi pada tahun 1979

    sehingga apa yang berlangsung di Cina mungkin kurang diketahui. Saya sendiri yang

    berkunjung ke negara Cina pada 1990 tercengang melihat seekor induk babi yang baru

    melahirkan 20 ekor anak.

    Babi memang salah satu ternak multiguna bagi manusia, yakni dapat sebagai

    sumber daging, lemak, kulit, tulang, bahan farmasi dan obat, binatang penelitian, serta

    binatang percobaan. Namun, ada yang menganggap bahwa babi sebagai binatang kotor,

    karena binatang ini terlihat lahap sewaktu menyantap makanannya. Kesannya tampak

    rakus dengan segala jenis makanan, padahal ia adalah binatang yang bersih bila

    dipelihara dengan baik. Binatang ini termasuk golongan omnivora, yaitu pemakan

    semua bahan makanan kecuali racun. Makhluk yang tergolong omnivora antara lain

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    36/48

    babi, unggas (ayam, burung), dan primata (manusia, kera). Pada umumnya, jenis

    makanannya sama.

    Babi menyandang sebutan yang salah kaprah dan cenderung dikesankannegatif. Seorang yang menunjukan sikap jengkel akan mencerca dengan menyebut hei

    babi! dan jarang dengan cercaan : hei perkutut, atau hei kerbau! Itulah sebabnya pada

    salah satu Annual anniversary di California beberapa tahun lalu, babi sengaja

    ditonjolkan sebagai simbol perayaan tersebut dan gambar babi dipajang paling depan

    dalam arak-arakan. Ini dimaksudkan untuk menghilangkan imagenegatif dari babi dan

    mengembalikan penghargaan pada babi. Peranannya dari dulu memang sangat

    signifikan bagi kemanusiaan, apalagi masa kini. Tidak ada binatang lain selain babi

    yang diketahui paling dekat dengan manusia dilihat dari ukuran bobot tubuh, sistem

    organ tubuh, pencernaan dan kekebalannya. Sejak tahun 1990-an banyak penelitian

    biomedis dan berbagai bidang lain dilakukan manusia dengan menggunakan babi

    sebagai bahan percobaan. Allah telah memberi mandat kepada manusia untuk

    memanfaatkannya dengan bijak, penuh hikmat dan akal budi bagi umat manusia yang

    memuliakan-Nya.

    .Berfirmanlah Allah : Baiklah kita menjadikan manusia menurut gambardan rupa kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung

    di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata

    yang merayap di bumi (Kejadian 1:26)

    Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka :

    Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu,

    berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala

    binatang yang merayap di bumi.(Kejadian 1:28).

    Pada tahun 1980, saya dan serombongan tim peneliti Jepang melakukan

    survei atau penelitian lapangan selama enam bulan untuk mencari spesies babi paling

    kecil seukuran bobot manusia di antara jenis-jenis babi Indonesia. Tim kami meneliti di

    daerah Sumatera Utara, pulau Bali, dan Tana Toraja (Sulawesi Selatan). Diceritakan

    oleh peneliti Jepang bahwa babi tersebut akan dicalonkan sebagai binatang percobaan

    ke pesawat ruang angkasa Amerika Serikat menggantikan manusia. Namun, agaknya

    babi tersebut tidak masuk nominasi untuk diterbangkan. Yang diterbangkan ke ruang

    angkasa tetap manusia, termasuk seorang guru wanita yang menjadi korban kegagalan

    pesawat mencapai ruang angkasa tersebut.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    37/48

    Dalam laporannya, para peneliti Jepang menyatakan bahwa dari semua jenis

    babi yang ada di lima benua, salah satu babi mini terdapat di Indonesia yakni babi

    Toraja (babi tator) yang merupakan salah satu tipe babi kecil (mini pig atau miniatur

    pig) di dunia. Babi mini ini mempunyai tinggi pundak (dewasa) sekitar 45 cm, panjang

    tubuh 71 cm, kepala pendek sekitar 36 cm, telinga tegak dan pendek sekitar 10-12 cm,

    lingkar dada 70-74cm, panjang ekor 17-18 cm, dan jumlah puting susu rata-rata 10.

    Babi mini (tipe kecil) cocok digunakan untuk berbagai penelitian bidang biologis,

    termasuk penelitian biomedis. Pada waktu itu, tim peneliti selalu ditertawakan oleh

    penduduk setempat ketika mereka melihat babi diukur-ukur dengan pita meteran,

    seolah-olah mirip tukang jahit. Laporan Penelitian tersebut juga disampaikan juga ke

    LIPI.

    Sejak tahun 1970-an beberapa perguruan tinggi maupun lembaga penelitian di

    negara maju telah mengembangkan mini pig atau miniatur pig khusus untuk

    berbagai tujuan penelitian dan penelitian biomedis. Mini pig ini lebih bermanfaat

    karena sistem pernapasan (paru), kardiak (jantung), pergeligian, dan perkembangan otak

    prenatalnya mendekati atau mirip seperti pada manusia. Diperkirakan bahwa mini pig

    lebih ideal digunakan untuk meneliti ketuaan dan ketahanan tubuh terhadap penyakit.

    Telah menjadi fakta bahwa ada sebagian manusia yang dilarang memakan

    daging babi, misalnya umat Islam. Namun bukan hanya umat Islam saja yang

    mengharamkan makan daging babi. Umat israel (Yuda-Yehuda-Yahudi) juga

    mengharamkan daging babi, dan sebagian umat Kristen masih ada yang

    mengharamkannya. Adat, hukum, aturan, dan peraturan Yahudi mengharamkan babi,

    dan hal itu tertukis dalam kitab Perjanjian Lama.

    ..Demikian juga babi, karena memang berkuku belah, yaitu kukunya bersela

    panjang, tetapi tidak memamah biak; haram itu bagimu(Imamat 11 : 7).

    Kristus lahir dan dilahirkan dari kaum Yahudi sendiri. Ia memperbaharuiadat

    dan hukum Yahudi, tetapi hingga kini tidak atau belum diterima kaum Yahudi sehingga

    pengikut Kristus dari kaum Yahudi hanya sedikit. Umat Kristen lainnya sejak

    pembaharuan itu memakan daging babi dan tidak mengharamkannya. Kaum Yahudi

    hingga kini mengharamkan daging babi, kecuali mereka yang sudah mengakui atau

    pengikut Kristus.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    38/48

    Soal mengharamkan daging babi, itu sama halnya dengan beberapa kaum yang

    mengharamkan daging unta. Memang hanya kalangan terbatas yang mengharamkan

    makan daging unta, antara lain penduduk atau umat manusia pemeluk agama Kristen di

    Ethiopia, Hindu di India, Kristen Koptis di Mesir, Mandea di Irak dan Iran, Nosaiori di

    Syria dan Zoroastria di Iran.

    Dengan berkembangnya pengetahuan tentang bioteknologi sejak tahun 1970-

    an, kini diketahui bahwa susunan DNA (deoxyribonucleic acid) manusia paling dekat

    (mirip) dengan susunan DNA babi dan cacing tanah. Siapa tahu, nanti, peran dan

    manfaat cacing tanah bagi manusia makin meningkat lagi.

    Seperti telah disebutkan di bagian depan, manfaat babi bagi manusia cukup

    banyak. Daging adalah hasil utama. Selain itu, berbagai by product bisa digunakan

    sebagai bahan farmasi, pupuk, dan kegunaan lainnya. Paling tidak ada 39 macam bahan

    farmasi yang sejak lama dihasilkan dari babi yang bernilai tinggi bagi manusia. Rumah

    potong hewan (RPH) berkapasitas besar, seperti di Chicago, Beijing, Nanjing, adalah

    sumber organ-organ tubuh babi yang bisa diolah menjadi bahan farmasi. Banyak insulin

    heparin, dan cortisone yang digunakan para medis setiap hari di dunia ini, ternyata

    berasal dari binatang, antara lain dari babi. Sebagai gambaran, berikut ini dipaparkan

    bagian-bagian tubuh babi yang menghasilkan berbagai bahan untuk menolong dan

    menyelamatkan manusia dari ancaman maut.

    Bagian tubuh HasilDarah Fibrin darah, fetal pig plasma, plasmin

    Hati Hati dessicated

    Jantung Klep jantung (heart valves)

    Kelenjar anak ginjal Corticosteroids, cortisone, epinephrine,

    norepinephrineKantong empedu Asam chenodeoxycholic

    Kelenjar pancreas Insulin,glucagon, lipase, pancreatin,

    trypsin, chymotrypsinKelenjar pineal Melatonin

    Kelenjar pituitary ACTH (adrenocorticotropic hormon),

    ADH (antidiuretic hormon), oxytocin,

    prolactine,TSH (thyroid stimulating

    hormon)Kelenjar tiroid Thyroxin, calcitonin, thyrogloblin

    Kulit Sumber porcine burn dressing gelatin

    Limpa Cairan limpa (splenin fluid)

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    39/48

    Otak Kolesterol, hypothalamus

    Ovaria Estrogen, progesterone, relaxin

    Usus halus/intestines Enterogastrone,heparin, secretin

    Klep jantung babi, terutama dari babi muda hingga umur potong (umur 3-7bulan), adalah salah satu bagian yang sangat dibutuhkan dan dimanfaatkan oleh pasien

    yang mengalami gangguan jantung. Sejak operasi pertama dilaksanakan pada tahun

    1971, lebih dari 35.000 klep jantung babi telah ditransplantasikan pada manusia, baik

    laki-laki, perempuan, dan anak-anak. Hanya, karena klep yang ditransplantasikan tidak

    bertumbuh-kembang, pada pasien anak-anak perlu diperbaharui atau dilaksanakan

    transplantasi ulang dengan klep jantung yang baru seiring dengan bertambahnya umur

    pasien anak tersebut.

    Heparin dapat dikatakan sebagai bahan farmasi yang esensial bagi manusia

    dan hampir seluruhya dapat diperoleh dan diisolasi dari ternak babi sebelum ditemukan

    bahan sintetik. Sejak dahulu heparin sangat dibutuhkan sebagai antikoagulan dalam

    pembedahan dan transplantasi organ tubuh.

    Insulin yang dihasilkan dari kelenjar pankreas digunakan untuk menolong

    para penderita diabetes. Di Amerika Serikat, sebagai contoh, sekitar lima juta orang

    terserang diabetes; penyakit yang sangat berbahaya karena dapat mempengaruhi fungsi

    organ-organ tubuh lain. Tahun 1970-an sekitar 60.000 babi menghasilkan setengah

    kilogram insulin murni, yang cukup untuk mengobati 750-1.000 pasien diabetes per

    tahun. Artinya, produksi 85 juta ekor babi potong di Amerika Serikat setiap tahun

    menjadi sumber sekitar 635 kg insulin, yang dapat mengobati 1,25 juta jiwa yang

    memperoleh suntikan insulin setiap hari untuk mempertahankan hidup. Di Jakarta, bila

    babi yang dipotong di RPH Kapuk berjumlah sekitar 1.000 ekor per hari diambil

    insulinnya, akan didapat sekitar 133 gram per hari. Faktanya, insulin asal babi sangat

    cocok bagi manusia, karena struktur kimianya sangat mirip dengan insulin manusia.

    Bila menggunakan insulin dari sumber lain, sekitar lima persen pasien mengalami

    alergi.

    Seorang pakar pengolahan kulit dari Yogyakarta mengatakan bahwa tidak ada

    kulit hewan lain yang dapat mengimbangi kelemasan kulit babi untuk jaket militer dan

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    40/48

    pengendara sepeda motor. Lagi pula, dari satu lembaran kulit dapat dibelah lagi menjadi

    empat sampai lima lembar lapisan.

    Pada awalnya, binatang haram ini sangat digemari di negara-negaraberpenduduk non muslim. Kini, meski mayoritas penduduk Indonesia adalah Islam,

    ternyata ekspor ternak boleh dikatakan hanya dari babi, dan itu berarti menambah devisa

    negara. Setiap hari sekitar 1.000 ekor babi per hari diekspor ke Singapura dari Pulau

    Bulan (tetangga Pulau Batam). Tahun ini Singapura meminta 4.000 ekor babi per hari

    karena impor dari Malaysia dan Thailand dihindari (mungkin alasan penyakit), namun

    Indonesia belum mampu memenuhi permintaan tersebut.

    Saya menggeluti bidang ternak babi sejak tahun 1960 dan mengajarkan ilmu

    ternak babi di perguruan tinggi lebih dari 40 tahun. Saya selalu menekankan kepada

    mahasiswa bahwa ilmu ternak babi tidak dapat diterima oleh semua orang, dan oleh

    karena itu mereka harus hati-hati dalam menyampaikannya. Jangan sampai

    menyinggung perasaan sesama manusia, terlebih di kawasan negara-negara Asia Selatan

    hingga benua Afrika. Ada sebagian kecil mahasiswa muslim atau dosen muslim yang

    mengemukakan bahwa ilmu itu netral, sedangkan yang diharamkan dari babi hanya

    dagingnya. Hal itu terserah pada yang berpendapat demikian, sebab selama ini saudara-

    saudara pemeluk Islam yang meminta dibimbing dalam penelitian babi dan sudah tamat

    dari perguruan tinggi sudah mencapai 10 orang S1, seorang S2, dan seorang S3. Sejak

    berdirinya IPB tahun 1963 hingga tahun 1980, semua mahasiswa Fakultas Peternakan

    wajib mengikuti kuliah Ilmu Ternak Babi. Namun, belakangan mata kuliah tersebut

    diubah sebagai mata kuliah pilihan bebas hingga kini. Nama bagian Ternak Babi diubah

    menjadi Bagian Non Ruminansia dan Satwa Harapan. Padahal, sebagaimana diuraikan

    di atas potensi pengembangan babi sangat besar.

    Saya tidak berkompeten menafsirkan haram dan halal memakan daging babi

    seperti contoh aliran agama yang disebut di bagian depan, karena hal itu berkaitan erat

    dengan iman dan kepercayaan seseorang. Yang mengherankan saya adalah mengapa

    terdapat peternak babi di pinggir kota Kairo oleh sebagian kecil penduduk?

    Hingga kini peternakan ayam broiler dan babi dianggap sebagai industri ternak

    yang paling menguntungkan di Indonesia. Contoh peternakan babi yang dikembangkan

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    41/48

    oleh rakyat atau petani sendiri mungkin hanya ada di Desa Reco, Kecamatan Kertek,

    Kabupaten Wonosobo.

    Kisahnya juga cukup menarik, karena teknologi beternaknya dikembangkanpetani sendiri secara turun temurun. Tahun 1959 Desa Reco mengalami bahaya

    kelaparan akibat gagal panen. Pamong desa memunculkan pendapat agar rakyat

    beternak, dan kemudian dapat direalisasi atas inisiatif dokter hewan Karesidenan yang

    memberikan bantuan 4 ekor babi (seekor pejantan, tiga ekor betina), 11 ekor sapi perah

    jenis FH ( Friesian Holstein), 8 ekor kelinci, dan 26 ekor ayam ras dengan sistem

    gaduhan dan menggunakan kandang berserasah. Pendek cerita, tahun 1961, datang surat

    pamong Desa di Bogor dan Dekan FKH meminta saya menanggapi surat tersebut.

    Dalam surat itu diterangkan bahwa selama dua tahun mengembangkan empat jenis

    ternak, hanya babi yang berhasil dan sangat memberi harapan selanjutnya. Saya tidak

    pergi mengunjungi peternak ke Desa Reco, tetapi hanya memberi saran tertulis singkat.

    Tahun 1986 saya meminta seorang mahasiswa S3 pergi melihat bagaimana nasib

    peternakan yang sudah lama (sekitar 15 tahun) tidak ada kabarnya. Mahasiswa tersebut

    mengatakan bahwa peternakan babi berkembang di beberapa desa dan malah sudah

    menjangkau lima kecamatan. Akhirnya mahasiswa tadi meneliti perkembangan dan

    menulis disertasinya tentang peternakan babi rakyat dengan pemeliharaan di kandang

    berserasah. Jumlah peternak yang menjadi sampel penelitian adalah 864 keluarga. Dua

    tahun lalu, Juni 2002, saya bersama mahasiswa pascasarjana IPB berkunjung ke Desa

    Reco. Sebagaimana disimpulkan dalam disertasi mahasiswa S3 tadi, hasil utama yang

    diambil dari usaha beternak babi adalah pupuk organik (kompos) untuk tanaman

    tembakau. Makanan untuk babi pemeliharaannya murah dan berkesan ala kadarnya,

    kandang sangat sederhana yang dibuat dari bahan lokal. Faktanya, babi mereka sehat,

    lingkungan tidak tercemar bau, dan hasilnya pun sangat menguntungkan. Uniknya,

    petani peternakannya 98,4% pemeluk Islam.

    Mereka tidak makan daging babi, tetapi mengambil pupuknya sebagai hasil

    utama. Babi dibeli pedagang sebagai sumber pendapatan nomor dua. Tanaman

    tembakau tetap baik oleh pupuk organik, kondisi lahan diperbaiki dari lingkungan

    terpelihara baik.

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    42/48

  • 8/13/2019 Memanusiakan Babi

    43/48

    Babi tersanjung, manusia terhinaOleh:

    Rachmawati Siswadi, Fakultas Peternakan Unsoed,

    Presiden Asosiasi Monogastrik Indonesia

    Pada saat saya masih duduk di tingkat sarjana pada fakultas peternakan di salah satu universitas

    di negeri ini, saya harus melaksanakan kerja praktek sebagai persyaratan untuk memperoleh

    gelar sarjana peternakan selain menulis skripsi. Ada dua macam tempat untuk melaksanakan

    kerja praktek yaitu perusahaan dan peternakan rakyat (tradisional). Untuk kerja praktek di

    peternakan rakyat, saya mengambil lokasi di Kecamatan Baturraden untuk mempelajari

    pemeliharaan ternak domba. Untuk praktek di perusahaan, saya melaksanakannya di peternakan

    B2 milik pemerintah. B2 adalah sebutan untuk babi oleh orang Medan. Di perusahaan tersebut,

    B2 terdapat dalam berbagai usia atau fase pertumbuhan (mulai dari B2 baru lahir