Top Banner
MEDICAL MALPRACTICE dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, SH, G.Bioethics
40

Medical Malpractice

Nov 06, 2015

Download

Documents

dwarini

tugas dokter muda
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • MEDICAL MALPRACTICE dr. SETYO TRISNADI, Sp.F, SH, G.Bioethics

  • SYARAT PROFESIUTAMA : 1. Diperoleh melalui pelatihan yang intensif.2. Memiliki komponen intelektual yang ber- makna dalam melakukan tugasnya.3. Memberikan pelayanan yang penting ke- pada masyarakat.

  • UMUM :1. Sertifikasi : dilakukan tidak sekali untuk se- lamanya, harus selalu memperolehvalidasi melalui proficiency check.2. Organisasi profesi.3. Otonomi dalam bekerja : memerlukan self regulation dalam rangka menjaga tanggung jawab moral dan profesi, memiliki etika profesi dan standar profesi serta berbagai tatanan yang menunjang adanya upaya self regulation.

  • MALPRAKTEKMerupakan istilah yang:-sifatnya umum.-tidak selalu berkonotasi hukum.-hanya digunakan dibidang profesi.-berasal dari kata mal (salah) dan praktek (pelaksanaan atau tindakan).

  • Makna harafiyah = pelaksanaan atau tindakan yang salah.Makna terminologi = tindakan yang salah dalam rangka melaksanakan suatu profesi.Oleh sebab itu sering disebut PROFESSIONAL MISCONDUCT.

  • JENIS MALPRAKTEKEthical Malpractice.Legal Malpractice, terdiri dari :a. Administrative malpractice.b. Civil malpractice.c. Criminal malpractice.

  • TINDAKAN MANUSIA DIKAITKAN DG SIKAP BATIN (MENS REA) :Kesengajaan (intensional).Kecerobohan (recklessness).Kekurang hati-hatian (negligence).Kecelakaan (misadventure).Misadventure : suatu perbuatan yang mengakibatkan damage, namun perbuatan tersebut murni bersifat kecelakaan belaka (bukan karena ada error) sehingga tidak perlu ada hukuman.

  • CRIMINAL MALPRACTICEMemenuhi rumusan delik pidana :1. Merupakan perbuatan tercela (actus reus).2. Dilakukan dg sikap batin yg salah, yi : kesengajaan (intensional), kecerobohan (recklessness) dan kealpaan (negligence).

  • Contoh Criminal Malpractice yang sifatnya intensional :Aborsi tanpa indikasi medik.Euthanasia.Membocorkan rahasia kedokteran.Tdk melakukan pertolongan thd seseorang yg dalam keadaan emergensi.Menerbitkan surat keterangan dokter yang tidak benar.Membuat V et R yang tidak benar.Memberikan keterangan yang tidak benar di sidang pengadilan.

  • Contoh Criminal Malpractice yang sifatnya recklessness :Melakukan tindakan medik yang tidak lege artis.Melakukan tindakan medik tanpa informed consent.

  • Contoh Criminal Malpractice yang sifatnya negligence :Alpa atau kurang hati-hati sehingga meninggalkan gunting dalam perut pasien.Alpa atau kurang hati-hati sehingga pasien menderita luka-luka atau cacat atau meninggal dunia.

  • Civil MalpracticeTindakan dokter yg dp dikategorikan civil malpractice :Dokter tidak melakukan (negative act) apa yg menjadi kesepakatan wajib dilakukan.Dokter melakukan (positive act) apa yg menjadi kesepakatan wajib dilakukan tetapi terlambat.Dokter melakukan (positive act) apa yg menjadi kesepakatan wajib dilakukan tetapi tidak sempurna.Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak seharusnya dilakukan.

  • Administrative MalpracticeDokter melanggar hukum tata usaha negara, yi: berbagai peraturan pemerintah di bidang kesehatan; misalnya syarat, batas kewenangan dan kewajiban bagi tenaga kesehatan untuk menjalankan profesi medik.Contoh tindakan yg dapat dikategorikan administrative malpractice adalah:

  • Menjalankan praktek kedokteran tanpa lisensi atau ijin.Melakukan tindakan medik yg tidak sesuai lisensi atau ijin yg dimiliki.Melakukan praktek kedokteran dengan lisensi atau ijin yang sudah kadaluwarsa.Tidak membuat rekam medik.

  • CAUSE OF MALPRACTICE CLAIMSSurgical mishaps.................25,4 %.Failure to diagnose.............23,6 %.Incorrect treatment.............19,9 %.Medication errors.................7,8 %.Obstetrical mishaps.............7,5 %.Other causes.......................5,8 %.

  • PEMBUKTIAN MALPRAKTEKSebelum terbukti sengketa dokter pasien lebih tepat disebut KONFLIK.Konflik adalah ketidaksesuaian paham atas situasi tentang pokok-pokok pikiran tertentu/adanya antagonisme-antagonisme emosional/adanya ketidaksesuaian logika yang dipakai dalam menilai suatu kejadian atau keadaan.

  • POSISI MASING-MASING PIHAKPosisi pasien :1.Offensive.2. Punya alternatif, antara lain :a. Mengadu ke rumah sakit atau dokterb. Mengadu ke IDI/MKEK/PERSI.c. Mengadu ke otoritas kesehatan.d. Mengadu ke LSM.e. Lapor polisi (kasus pidana).f. Menggugat ganti rugi (kasus perdata).

  • Posisi dokter/rumah sakit :1. Defensive.2. Tidak punya pilihan lain, kecuali menunggu dan akhirnya melayani pilihan pasien.

  • LOGIKA HUKUM KAITANNYA DENGAN MASALAH PENGOBATANHubungan terapetik merupakan hubungan kontraktual sehingga azas-azas dalam berkontrak juga berlaku.Perikatan yang terjadi adalah inspanning verbintenis sehingga dokter diwajibkan hanya memberikan upaya medis yang benar sesuai teori kedokteran yang telah teruji.Adverse event yang terjadi tidak secara otomatis membuktikan adanya malpraktek.Kesalahan diagnosis tidak selalu berarti malpraktek.Dokter dapat dituntut pidana apabila tindakannya memenuhi rumusan pidana (actus reus & mens rea).Dokter dapat digugat jika terjadi kerugian karena ingkar janji atau karena tindakan melawan hukum.

  • PARADIGMA DOKTERParadigma lama :- Dokter dianggap dewa.- Sebagai dewa tidak mungkin berbuat salah.- Oleh sebab itu tidak layak menuntut/menggugat dokter.

  • Paradigma baru :-Dokter adalah manusia biasa.-Sebagai manusia biasa, dapat berbuat salah (termasuk dalam menjalankan profesinya), baik dalam bentuk negligence atau intentional.-Jika kelalaian atau kesalahannya menimbulkan kerugian pasien maka dapat digugat.-Jika kelalaian atau kesalahannya sesuai rumusan hukum pidana maka dokter dapat dituntut pidana.

  • PARADIGMA RUMAH SAKITSebelum th 1965 :RS tidak dapat digugat atas dasar doctrine of charitable immunity, sebab dengan menghukum RS sama dengan mengurangi asetnya dan mengurangi kemampuan RS menolong masyarakat.Sesudah th 1965 :RS dianggap sebagai person (subyek hukum) dan tidak lagi kebal, banyak RS melupakan fungsi sosial, RS dikelola secara modern dengan risk management, produk asuransi bersedia mengambil alih resiko RS.

  • JALUR HUKUM PERDATAPasien sebagai penggugat dibebani kewajiban membuktikan kebenaran dalil-dalil gugatannya.Dokter sebagai tergugat berhak mematahkan dalil-dalil yang dikemukakan penggugat.Masing-masing pihak mengupayakan sendiri bukti-bukti guna mendukung dalil-dalilnya.Masing-masing pihak boleh diwakili oleh lawyer.Tanggung gugat subordinat dapat dialihkan kepada ordinat berdasarkan doctrine of vicarious liability.

  • MEMBUKTIKAN PERKARA PERDATALangsung, yaitu membuktikan adanya :a. Duty (kewajiban).b. Dereliction of duty (mentelantarkan kewajiban).c. Damage (rusaknya kesehatan).d. Direct causation between dereliction of duty and damage (adanya hubungan langsung antara tindakan mentelantarkan kewajiban dengan rusaknya kesehatan).

  • 2. Tak langsung, yaitu mencari fakta-fakta yang secara tidak langsung membuktikan kesalahan dokter (res ipsa loquitor); tertinggalnya gunting dalam perut.Penggugat wajib membuktikan gugatannya, sebab siapa yang mendalilkan dialah yang harus membuktikan.

  • DASAR GUGATAN TERHADAP GANTI RUGIContractual liability :Tanggung gugat muncul karena dokter ingkar janji.2. Strict liability :Tanggung gugat muncul adanya kesalahan dokter.3. Liability in tort :Tanggung gugat muncul karena adanya tindakan melawan hukum.4. Vicarious liability :Tanggung gugat akibat kesalahan subordinat.

  • JALUR HUKUM PIDANADokter sebagai tersangka atau terdakwa, dapat melakukan :a. Informal defence, yaitu mengajukan bukti-bukti guna menyangkal tuduhan yang tidak berdasar atau yang tidak menunjuk pada doktrin-doktrin tertentu.b. Formal defence atau legal defence.Tanggung jawab pidana bersifat individual atau personal.

  • PEMBUKTIAN PERKARA PIDANAMembuktikan adanya :1. Actus reus (perbuatan tercela), berupa :- positive act atau,- negative act.2. Mens rea (sikap batin yang salah), berupa :- intensionsl.- recklessness.- negligence.Beban pembuktian ada di pundak PENUNTUT UMUM.

  • MANAJEMEN KONFLIKUpaya preventif :- Menghindari physical hazard.- Menghindari morale hazard.- Menghindari legal hazard.- Menghindari perbedaan persepsi.- Menghindari komunikasi ambigeus.- Menghindari arogansi, ketus dsb.Upaya represif :Lakukan self-assessment.

  • SELF-ASSESSMENT KONFLIKJika tidak ditemukan alasan subtansial :- Lakukan upaya dengan memberikan penjelasan.- Jawab somasi yang diajukan oleh lawyer.- Hadapi dengan tegar jika pasien atau lawyer tetap menempuh jalur hukum.Jika ditemukan alasan subtansial ;- Upayakan mencari penyelesaian alternatif dng mediasi.- Lakukan upaya defensif jika pasien atau lawyer menempuh jalur hukum.

  • MEDICAL ERROROlehDr. SETYO TRISNADI, Sp.F

  • PRAKTEK KEDOKTERANUU Praktek Kedokteran :Rangkaian kegiatan yang dilakukan Dokter / Dokter Gigi kepada pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.KUHP Pasal 512 a :Barangsiapa, yang sebagai mata pencaharian, baik khusus maupun sebagai sambilan, menjalankan pekerjaan dokter atau dokter gigi dengan tidak mempunyai surat ijin didalam keadaan yang tidak memaksa, dihukum dengan hukuman kurungan paling lama 2 bulan atau hukuman denda sebanyak-banyaknya Rp. 150.000,-

  • PRAKTEK KEDOKTERAN HARUS ADA IJIN (LISENSI) MENGINGAT :Sasarannya menyangkut kepentingan manusia yang paling berharga, yaitu kesehatan dan nyawa.Pekerjaan tersebut berkaitan dengan tubuh manusia yang sangat rumit, komplek, sulit dan unik; sehingga memerlukan ilmu, ketrampilan dan juga seni yang tinggi.Pekerjaan tersebut mengandung resiko yang sangat sulit untuk diperbaiki, sehingga profesi ini tidak bisa diberikan kepada setiap orang, kecuali yang memiliki persyaratan.

  • MEDICAL MANAGEMENTDECISION (PLANNING) :Menetapkan kebijakan medis bagi pasien untuk mencapai suatu tujuan yang diharapkan.2.EXECUTION :Melaksanakan kebijakan medis yang telah ditetapkan, agar tujuan yang diharapkan dapat terwujud.

  • WHAT IS MEDICAL ERROR ?ERROR :The failure of a planed action to be completed as intended (error of execution) or the use of a wrong plan to achieve an aim (error of planning).MEDICAL ERROR :Kesalahan dalam menetapkan kebijakan medis atau kesalahan dalam menindaklanjuti kebijakan medis yang telah ditetapkan.

  • MEDICAL ERROR SULIT DIKENALI KARENA Gejalanya sulit dibedakan dengan gejala penyakitnya sendiri.Efek samping tidak bisa dikenali oleh praktisi medis.Efek samping terjadi, tetapi tidak dilaporkan dalam catatan medik sebagai medical error.Beberapa efek samping bersifat reversibel atau hilang dengan sendirinya setelah penghentian terapi.

  • TYPE OF ERRORSDIAGNOSTIC :Keterlambatan.Indikasi.Kadaluwarsa.Kesimpulan.TREATMENT :Prosedur.PREVENTIVE :OTHER :Komunikasi.Sistem kerja.Peralatan.

  • ADVERSE EVENTInjury caused by medical management rather than the underlying condition of the patient.

  • KEUNIKAN OBATMain effect dapat direspon berbeda oleh tiap-tiap individu.Side effect bisa terjadi pada individu tertentu dan bisa tidak pada individu tertentu.Adverse drug reaction tidak dialami oleh setiap orang, tetapi pasien tertentu.Fungsi obat bisa berubah menjadi racun.

  • HASIL PENGOBATAN DIPENGARUHI OLEH Tindakan medis benar / salah.Stadium penyakit.Virulensi.Kualitas obat.Daya tahan.Respon individu terhadap obat.Kepatuhan pasien.