7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
1/25
Dewasa ini sistem pendidikan jarak jauh telah berkembang pesat dan menjadi bagian integral
dalam sistem pendidikan modern. Berbagai negara di dunia telah menjadikan sistem pendidikan jarak
jauh ini sebagai salah satu alternatif dalam upaya memperluas kesempatan masyarakat memperoleh
pendidikan. Di Indonesia, penyelenggaraan sistem pendidikan jarak jauh telah memiliki landasan legal
formal dengan dimasukkannya sistem ini ke dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional.
Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, maka pendidikan jarak
jauhpun mengalami perkembangan. Dengan memanfaatkan teknologi maka daya jangkaunya menjadi
semakin luas, dan efektifitasnya dalam menyampaikan materi pembelajaran juga semakin meningkat.
Pada saat ini system pendidikan jarak jauh telah mengintegrasikan pula berbagai jenis media yang
kemampuan interaktifnya semakin meningkat.
Dalam penyelenggaraan Sistem Pendidikan Jarak Jauh (SPJJ), penggunaan media tampaknya
telah menjadi keharusan. Dapat dikatakan bahwa sebagian besar bahan ajar pada SPJJ disampaikan
melalui berbagai jenis media, baik cetak maupun non cetak. Sepanjnag sejarah penyelenggaraan
pendidikan jarak jauh, media telah digunakan sebagai sarana penyampai materi ajar. Adanyaketerpisahan antara pengajar dengan peserta didik , maka diperlukan media sebagai sarana
komunikasi yang menjembatani antara pengajar dengan peserta didik. Kehadiran media inilah yang
menjadi salah satu ciri kesamaan diantara institusi penyelenggara SPJJ di semua tempat. Sementara
yang membedakan institusi yang satu dengan yang lain adalah pilihan jenis media yang digunakannya.
Variasi penggunaan media antar institusi penyelenggara PJJ sangat beragam mengingat banyaknya
jenis media yang bisa dimanfaatkan mulai media yang sederhana sampai yang canggih. Berikut akan
dibahas secara sekilas beberapa jenis media pembelajaran yang sering digunakan dalam sistem
pendidikan jarak jauhm (PJJ).
a. Media Cetak
Di antara begitu banyak media baru dan canggih, ternyata media cetak masih menduduki tempat
pertama dalam pendidikan jarak jauh. Bahan ajar cetak dapat berwujud dalam berbagai bentuk,
seperti: buku materi pokok, buku ketiga, buku panduan belajar, pamflet, brosur, peta, chart. Bentuk
cetakan ini tidak hanya berupa tulisan, tetapi dapat juga menampilkan gambar-gambar, foto, grafik,
tabel, dll. Dari sekian banyak jenis media cetak tersebut, modul merupakan bahan ajar cetak utama
yang digunakan dalam pendidikan terbuka dan jarak jauh. Modul telah dirancang dan dikembangkan
sedemikian rupa sehingga memungkinkan peserta didik dapat belajar dengan sekecil mungkin
mendapat bantuan dari guru/tutor.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
2/25
Keunggulan Media Cetak untuk PJJ
Media cetak memiliki keunggulan sebagai berikut:
Mampu menyampaikan berbagai informasi yang berkaitan dengan fakta maupun konsep abstrak yang
bersifat pengetahuan, ketrampilan ataupun sikap.
Dapat digunakan kapan saja (pagi hari, siang hari, malam hari) dan dimana saja (seperti di rumah, di
kendaraan umum, terminal atau tempat lain yang memungkinkan).
Penggunaannya mudah, tidak bergantung kepada peralatan lain. Kemasan media cetak umumnya
ringan dan kecil memungkinkan peserta didik dengan mudah membawanya ke mana saja mereka
pergi.
Selain bentuk fisiknya mudah dibawa, penataan atau teknik penyajian materinya pun mudah
dipelajari. Misalnya, teknik penyajian sepeti penulisan indek, daftar isi, penggunaan halaman, bab-
bab, judul maupun subjudul.
Pemanfaatan Media Cetak dalam Pendidikan Jarak Jauh
Media cetak, khususnya modul merupakan media utama yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh.
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan media cetak untuk pendidikan jarak jauh
antara lain adalah sebagai beirkut:
Pastikan bahwa semua modul dan atau media cetak lain seperti foster, lembar kerja dan lain-lain yang
dibutuhkan untuk semua mata ajar telah dirancang dan diproduksi sesuai dengan prinsip
pengembangan bahan belajar mandiri.
Pastikan bahwa modul-modul yang dibutuhkan tersebut didistribusikan dengan baik kepada seluruh
tutor dan peserta didik sesuai dengan mata ajar yang diambilnya.
Pastikan para tutor telah memahami semua modul sesuai dengan mata ajar yang dibinanya untuk
memudahkan memberikan bantuan konsultasi kepada peserta didiknya.
Beri kesempatan kepada peserta didik untuk mengukur keberhasilan belajarnya (ujian) secara
fleksibel sesuai dengan kecepatan belajarnya masing-masing.
Pastikan peserta didik memperoleh umpan balik sesegera mungkin.
b. Media Massa/Siar/Tayang
Pemanfaatan media massa dalam SPJJ seperti siaran radio dan siaran televisi merupakan sebuah
alternatif penyampaian bahan ajar yang cukup efektif larena bersifat terbuka dan berdaya jangkau luas.
Penggunaan media massa sebagai alat pendidikan tidak saja menguntungkan peserta didik yang
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
3/25
terdaftar dalam institusi pendidikan jarak jauh, tetapi masyarakat umum yang tertarik untuk memperluas
wawasan pengetahuannya dapat pula mengikuti program yang ditayangkan atau disiarkan.
1). Siaran Radio
Hampir semua orang telah mengenal radio sebagai sebuah alat yang mampu menyampaikan berbagai
informasi , melantunkan musik dan lagu, tetapi tidak semua orang mengetahui bahwa program radio
disiarkan melalui gelombang elektromagnetik. Gelombang-gelombang ini diumpamankan sebagai jalan
raya (highways) yang tidak terlihat serta mepunyai kelebaran yang bervariasi. Jalan raya ini
diindentifikasikan sebagai frekuensi AM maupun FM yang mengacu siaran peraturan dan persetujuan
internasional. Daya pancar siaran radio sangat bergantung kepada kekuatan transmitter serta frekuensi
yang digunakan. Dengan kekuatan tertentu, transmitter mampu memacarkan siaran pada lokasi tertentu.
Sementara untuk dapat menebus daerah lain yang berada di uar daerah pancarnya, diperlukan stasiunrelay. Sistem Relay mampu menghubungkan satu transmitter dengan stasiun lainnya sehingga
mempeluas daerah jangkauan daerah siaran.
Walaupun mampu memperluas jangkauaan daerah siaran, penggunaan sistem relay ini tidak dapat
menjangkau daerah daerah tertentu yang dikenal dengan istilah blank spot area. Dengan kemajuan
teknologi yang pesat, keterbatasan ini dapat diatasi dengan penyiaran radio melalui satelit siaran
langsung (Radio-SSL). Secara teknis, siaran radio melalui SSL akan diterima dengan baik karena tidak
mengalami pengurangan mutu seperti yang pada umumnya dialami bila menggunakan stasiun relay.
Satu satunya kendala dari penggunaan siaran radio-SSL ini terletak pada pengadaan alat penerima
khusus yang harganya tidak murah. Selain karakteristik teknik seperti yang telah dijelaskan, media radio
juga memiliki karakteristik lain, baik dari segi keunggulan maupun keterbatasannya.
Keunggulan:
- Dibandingkan dengan media komunikasi massa lain misalnya televisi, biaya penyelenggaraan
media radio jauh lebih murah dengan kemampuan jangkauan daerah yang sama luasnya.
- Keunggulan lain dari media dengar ini adalah kemampuannya untuk menstimulasi imajinasi
pendengae dan cukup fleksibel dalam menyajikan informasi dalam berbagai bentuk sajian
seperti dramatisasi, diskusi, ceramah atau dialog. Kemampuan ini tentunya sangat berperan
dalam penyelenggaraan SPJJ.
Keterbatasan :
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
4/25
- Keterbatasan utama media radio terletak pada karakteristik media ini yang dikenal sebagai
media seklali dengar, artinya bila pendengar tidak mendengar atau tidak mengerti informasi yang
disajikan, maka informasi tersebut tidak dapat didengar lang kecuali melalui siaran ulangan.
- Keterbatasan lain dalam pemanfaatan media radio pada SPJJ adalah masalah jadwal siaran
atau rekaman program bagi para pengajar. Umumnya para pengajar sulit mengikuti jadwal ketat
yang diberikan oleh stasiun siaran atau studio rekaman.
- Interaktivitas yang sangat dibutuhkan dalam kegiatan tutorial pada SPJJ juga merupakan
keterbatasan dari media radio. Tingkat interaktivitas media radio sangat rendah karena pada
dasarnya media radio merupakan media komunikasi satu arah. Perkembangan teknologi telah
memungkinkan adanya interaksi dalam tingkat tertentu dengan menggunakan telepon. Hal ini
memberikan warna baru dalam penyelenggaraan siaran langsung yang bersifat interaktif
dapat dilakukan, beberapa penyelanggara SPJJ mengalami kendala, seperti
mahalnya biaya penggunaan telpon dan sulitnya mengatur siaran langsung.
Bentuk Penyajian Program Radio
Program program yang disajikan melalui radio dalam SPJJ harus dikembangkan semenarik mungkin. Hal
ini mengingat bahwa radio pada dasarnya adalah media satu arah dan sekali dengar. Dengan
karakteristik tersebut, bentuk penyajian program radio sangat berperan untuk dapat memikat peserta
didik mendengarkan materi maupun informasi yang disampaikan. Perancang program radio untuk SPJJ
perlu memperhatikan bentuk sajian yang dapat digunakan sesuai dengan materi yang akan disampaikan
serta memberikan variasi penampilan. Bentuk-bentuk penyajian yang dapat dipilih antara lain:
- Ceramah atau kuliah
Bentuk ceramah atau kuliah ini baisanya disajikan oleh satu orang dosen/pengajar atau pembocara
yang ahli dalam materi tertentu. Umumnya, bentuk penyajian ini membosankan , karena peserta
didik hanya mendengarkan satu jenis suara selama 15 20 menit. Penyajian ini akan terasa lebih
melelahkan apabila penyajinya kurang mampu berbicara secara menarik. Sebaiknya, bila penyaji
mampu seolah-olah berbicara langsung dengan peserta didik, suaranya menyakinkan , tempo dan
intonansinya tepat, bentuk ceramah masih dapat memikat peserta didik. Berdasarkan pada
pengalaman serta pengamatan dalam proses produksi parogram radio dengan bentuk penyajian
tunggal ini, tidak banyak orang atau pengajar/dosen yang mapu berbiocara seorang diri di depan
mikropon.
- Dialog
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
5/25
Bentuk penyajian lain yang dapat digunakan dalam mengemas materi ajar dalam SPJJ adalah
dialog. Bentuk penyajian ini menghadirkan lebih dari satu orang untuk membahas sebuah materi.
Para pembicara umumnya mempunyai kedudukan yang sama.
- Wawancara
Bentuk penyajian ini dapat menghadirkan satu, dua atau tiga pembiocara dengan seorang
pewancara. Dengan dua atau tiga pembicara, pada umumnya bentuk penyajian ini mengangkat
satu topik pembicaraan yang dilihat dari sudut pandang yang berbeda dari tiap-tiap pembicara.
Tetapi, bila bentuk wawancara ini hanya menghadirkan satu pembicara, umumnya topik
pembicaraan hanya dilihat dari pengetahuan, pengalaman atau sudut pandang sang pembicara.
- Drama
Sebuah alternatif lain untuk menyampaikan materi ajar kepada peserta didik melalui program radio
adalah melalui drama. Penyyajian dalam bentuk ini relatif lebih sulit, karena membutuhkanpersiapan yang lebih matang, mulai dari naskah sampai pada produksinya. Selain itu, tidak semua
materi pelajaran dapat disajikan dalam bentuk drama. Materi-materi yang berkaitan dengan sikap,
perasaan, ilmu sosial, kemungkinan dapat diangkat dan dikemas dalam bentuk ini.
- Feature
Bentuk penyajian yang lebih atraktif adalah feature yang merupakan bentuk sajian yang di
dalamnya terdapat berbagai sajian. Dalam program feature, di dalamnya terdapat dialog,
wawancara, dan drama yang mengacu pada topik bahasan tertentu.
- Majalah
Seperti layaknya sebuah majalah, bentuk penyajian majalah udara menampilkan berbagai
informasi dalam berbagai bentuk sajian. Dalam SPJJ, bentuk majalah udara ini sangat cocok untuk
mengemas berbagai informasi yang perlu disampaikan kepada peserta didik melalui radio,
misalnya informasi mengenal ujian, pembelian bahan ajar, wisuda, regristrasi, atau informasi lain
yang perlu diketahui oleh peserta didik.
Dari sekian banyak bentuk peyajian yang dapat digunakan dalam SPJJ, belum ada penelitian yang
mengkaji efektivitas dari masing masing bentuk penyajian. Walaupun demikian bentuk penyajian tersebut
dapat dijadikan alternatif penyajian bagi para perancang bahan ajar dalam institusi penyelenggara SPJJ.
Pemanfaatan Media Radio pada SPJJ
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
6/25
Dalam hampir semua proses pendidikan, jenis suara yang paling banyak digunakan adlah suara
manusia. Suara manusia mampu memberikan intonasi, tempo, volume, dan penekanan yang
kesemuanya sangat berarti dalam proses pembelajaran. Keunggulan yang dimiliki oleh suara manusia ini
mampu ditransfer melalui media radio yang dikenal sebagai media yang murah dan mudah diakses.
Perpaduan keunggulan tersebut cukup untuk menjadi alasan pemanfaatan media radio dalam sebuah
institusi penyelengaraan SPJJ.
Di negara-negar maju misalnya, hampir semua orang memiliki radio. Sementara di negara-negara
berkembang radio dikatagorikan sebagai barang yang cukup terjangkau harganya dan mudah didapat.
Hal ini menunjukkan bahwa radio merupakan sebuah media yang memiliki aksesibilitas tinggi.
Aksesibilitas yang tinggi terhadap media radio ini haruslah dicermati sebagai peluang bagi setiap
penyelenggara SPJJ untuk diberdayakan sebagai alat mentransfer ilmu dan informasi kepada peserta
didik. Setiap peluang akan menjadi bermakna dan berhasil guna bila dapat dimanfaatkan dengan baik.
Pertimbangan lain yang mengunggulkan media radio dalam proses pengajaran dan pembelajaran antara
lain adalah kemampuan media ini mengaitkan materi ajar pada mata kuliah tertentu dengan kejadianyang baru terjadi. Hal ini sangat penting dalampengajaran bagi peserta didik dewasa. Selain itu, media
radio mampu menyajikan perubahan yang cepat dari ilmu pengetahuan yang tidak mampu diakomodasi
dalam bahan ajar cetak yang sudah tersusun.
Walaupun media radio mempunyai beberapa keunggulan dalam proses pembelajaran dan pengajaran,
namun kelemahan media ini perlu pula dicermati. Walaupun program radio sangat memotivasi tetapi
trnyata peserta didik mengalami kesulitan belajar melalui radio. Pada umumnya peserta didik mengalami
kesulitan berkonsentrasi mendengarkan program yang berdurasi 20 menit. Faktor-faktor yang
mempengaruhi kesanggupan media radio sebagai media pembelajaran dan pengajaran pada SPJJ
antara lain berkaitan dengan jenis materi belajar yang disampaikan, materi yang bersifat konkret lebih
mudah diterima. Selain itu, faktor penggunaan bahasa yang sederhana dan kosakata yang sudah
dikenal, pemberian contoh-contoh baik melalui dramatisasi maupun kasuis-kasus juga sangat
berpengaruh kepada keberhasilan penggunaan media radio. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah
durasi program. Durasi sebaiknya tidak lebih dari 15 menit atau bahkan 10 menit.
Selain fungsi sebagai media pengajaran dan pembelajaran dalam SPJJ, media radio juga sangat populer
digunakan sebagai media untuk menyampaikan informasi-informasi mengenai ujian, registrasi, dan
publikasi bagi institusi untuk menarik perhatian peserta baru. Dalam SPJJ, media komunikasi yang murah
dan cepat, seperti radio mempunyai kontribusi yang berarti untuk menjadi jembatan antara pengelola dan
peserta didik.
Permasalahan lain yang kerap timbul dalam pemanfaatan media radio dalam SPJJ adalah bagaimana
peserta didik dapat mendengarkan program-program yang disiarkan pada waktu yang sudah
dijadwalkan. Hal ini memang merupakan persoalan yang cukup pelik dalam sebuah institusi SPJJ karena
kendali terhadap waktu belajar peserta didik terletak sepenuhnya di tangan peserta didik sendiri. Tetapi,
dalam hal pemanfaatan media radio peserta didik tidak mempunyai kendali terhadap stasiun siaran,
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
7/25
merekalah yang harus menyesuaikan diri dengan jadwal yang diberikan. Dalam SPJJ, kondisi ini ternyata
menjadi masalah bagi sebagian peserta. Pemberian jadwal siaran secara teratur kepada peserta didik
tidaklah cukup. Penyiaran program yang sama sebanyak dua atau tiga kali pada waktu yang berbeda
akan memberikan kesempatan yang lebihh besar bagi peserta didik untuk menyesuaikan jadwal kegiatan
mereka dengan jadwal siaran yang ditawarkan oleh institusi penyelenggara SPJJ.
Pertimbangan lain yang perlu dipikirkan dalam pemanfaatan media radio oleh institusi penyelenggaraan
SPJJ adalah akses untuk memproduksi dan mendistribusikan materi ajar yang dikemas dalam program
radio. Walaupun peserta didik mempunyai kases tinggi untuk memanfaatkan siaran radio, tetapi apabila
institusi penyelenggara SPJJ tidak mempunyai akses terhadap pelaksanaan produksi dan penyiaran
program, maka akses yang dimiliki peserta didik pun akan sia-sia. Institusi penyelenggara SPJJ mungkin
memiliki peralatan produksi program, bahkan stasiun pemancar sendiri. Jika hal ini terjadi, berarti institusi
mempunyai akses internal penuh untuk memanfaatkan media radio. Sebaliknya, bila institusi tersebut
tidak memiliki peralatan produksi maupun stasiun penyiaran sendiri, maka institusi tersebut harus
mempunyai akses eksternal, yaitu akses terhadap lembaga lain yang mampu memproduksi maupunmemancarkan program radio.
2) Siaran Televisi
Televisi dikenal sebagai media yang sangat kaya yang mapu menyajikan beragam informasi dalam
bentuk suara dan gambar secara bersamaan. Keunggulan media televisi yang ditemukan pada tahun
1926 ini dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan, baik pendidikan yang bersifat konvensional
maupun pendidikan jarak jauh. Dengan perkembangan teknologi yang luar biasa, sistem pemancaran
dan penerimaan tayangan televisi dapat dilakukan dengan berbagai macam sistem, antara lain
: broadcast transmission, closed-circuit television(CCTV), Tv-Cable, satellite transmission. Walaupun
sistem pemancaran dan penerimaan siaran televisi tidak berpengaruh kepada informasi atau program
yang disiarkan, masing-masing sistem memiliki cara kerja yang berlainan. Untuk memberi gambaran
umum, secara selintas sistem penayangan dari masing-masing akan disinggung sedikit.
Sistem Penayangan Siaran Televisi
Siaran televisi yang dapat diterima di rumah-rumah atau di tempat lain hanya dengan menggunakan
pesawat televisi standar adalah jenis penayangan siaran dengan menggunakan sistem broadcast
transmission. Penayangan televisi melalui sistem broadcast transmission ini menggunakan Very-High
Frequencies(VHF) dan Ultra High Frequencies(UHF). Kedua sinyal tersebut dipancarkan melalui
transmitter yang selanjutnya sinyal tersebut dapat diterima secara bebas oleh pesawat televisi dan
antena penerima standar. Jangkauan penerimaan siaran ini bergantung pada kekuatan daya pancar
transmitternya serta keberadaan stasiun relay.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
8/25
Teknologi lain yang digunakan dalam penayangan siaran televisi adalah melalui sistem closed-circuit
television(CCTV). Sistem ini merupakan sistem pemancaran yang bersifat privat dan terbatas pada
lokasi tertentu yang masuk dalam jaringan siaran. Sinyal televisi yang dipancarkan tidak dapat diterima
oleh pesawat televisi yang berada di luar sistem jaringan. Penggunaan sistem CCTV ini biasanya
digunakan oleh sekolah-sekolah atau kampus-kampus dan umumnya jangkauannya tidak luas.
Lain halnya dengan TV-kabel, sistem penayangan dan penerimaan siaran televisi melalui TV-kabel ini
menggunakan sambungan kabel khusus. Mereka yang menginginkan menerima siaran khusus dan tidak
dapat diterima oleh siaran televisi terbuka dapat berlangganan TV-kabel ini.
Salah satu sistem penyiaran TV adalah melalui penggunaan satellite transmissiondikenal dengan
sebutan Direct Broadcast Satellite(DBS). DBS dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan Satelit
Siaran Langsung (SSL) merupakan sistem penerimaan siaran televisi langsung dari satelit kepada
pemilik pesawat televisiyang telah dilengkapi dengan antena disc khusus. Dengan daya pancar 100
sampai 400 watt, SSL ini dapat diterima langsung oleh pesawat televisi penerima siaran dengan
menggunakan sejumlah perangkat keras yang terdeiri dari antena disk yang berdiameter 0,6 hingga 1meter, decoder, dan remote control. Dengan semakin majunya teknologi, antena disk penerima
berdiametr tidak lebih dari 18 inci. Secara singkat, mekanisme ketiga unsur utama sistem SSL dapat
dijelaskan sebagai berikut : stasiun pemancar bumi menerima sinyal dari stasiun penyiaran yang
kemudian melalui saluran tertentu dengan frekuensi up linkditeruskan ke satelit dan selanjutnya
dipancarkan kembali ke bumi melalui saluran dengan frekuensi down linkyang sinyalnya kemudian dapat
diterima langsung oleh pesawat televisi penerima.
Karakteristik Media Televisi
Pemanfaatan media televisi sebagai alat penyampai materi pendidikan telah cukup dikenal, namun
sejauh mana media televisi ini dapat berperan dalam pendidikan jarak jauh merupakan fokus yang
menarik untuk ditelaah. Secara umum, medium televisi ini dapat dilihat sebagai media yang sarat dengan
informasi audio dan visual yang secara simultan disajikan. Dari sisi pembelajaran, medium televisi
pendidikan dikenal sebagai medium yang memilik kekuatan audio visual yang mampu memberika
pemahaman mengenal konsep-konsep abstrak.
Keunggulan:
-Menjangkau sasaran disik dalam jumlah yang besar sekaligus secara bersamaan
- Menyajikan berbagai informasi dalam bentuk audio, visual dan gerak sekaligus. Variasi visual
yang mampu disajikan melalui media televisi ini memberikan peluang untuk menyajikan program
yang menarik dan imajinatif, yang tentunya akan menstimulasikan dan memotivasi peserta didik
dalam segala usia dan tingkat pendidikan.
- Mampu menyajikan pengalaman dan mendokumentasikan kejadian nyata.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
9/25
- Menjembatani peserta didik dengan institusi SPJJ-nya. Kehadiran program televisi yang
menampilkan pengajar-pengajarnya melalui layar kaca akan mengurangi rasa kesendirianyang
umumnya dirasakan oleh peserta didik dalam SPJJ.
Keterbatasan:
- Biaya pengadaan peralatan dan pembuatan program televisi relatif mahal.
- Pembuatan program relatif tidak mudah dan lama.
- Media televisi bersifat konstan, artinya tidak dapat dihentikan atau diputar ulang apabila
peserta didik tidak memahami materi yang ditayangkan.
- Waktu penayangan terbatas sehingga apabila peserta didik tidak mengikuti siaran pada saat
ditayangkan, maka mereka kehilangan kesempatan untuk mengikuti program. Untuk itu,
diperlukan informasi jadwal jauh sebelum waktu penayangan sehingga peserta didik siap
mengikuti siaran.
-
Keterbatasan lain dari media televisi adalah masalah interaktivitas yag sangat dibutuhkandalam kegiatan tutorial pada SPJJ. Tingkat interaktivitas media televisi sangat rendah karena
media ini merupakan media komunikasi satu arah. Dalam tingkat tertentu, interaksi dapat
dilakukan dengan menggunakan telpon, namun penyelenggaraan siaran langsung dalam SPJJ
mengalami banyak kendala.
Bentuk Penyajian Program Televisi
Televisi merupakan media yang memiliki kemampuan menyampaikan informasi dalam bentuk suara,
gambar, dan gerak sekaligus, serta dapatdisajikan dalam berbagai bentukpenyajian. Pada dasarnya,
bentuk penyajian program televisi sama dengan bentuk penyajian dalam program radio yang telah
dijelaskan sebelumnya. Bentuk penyajian tersebut adalah:
Ceramah, dikenal dengan istilah talking head.
Dialog
Wawancara
Drama
Feature
Majalah
Penjelasan rinci mengenai bentuk penyairan ini dapat dilihat pada penjelasan tentang radio, yang
membedakan bentuk penyajian tersebut bila diterapkan dalam media televisi adalah penambahan unsur
visual dan gerak. Dengan adanya tembahan unsu visual dan gerak, menjadikan media televisi menarik
sekaligus lebih sulit pembuatannya. Para pembicara, penyiar ataupun pemain dan pelaku lainnya tidak
hanya dinilai dari suaranya, tetapi juga penampilan mereka.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
10/25
Pemanfaatan Media Televisi dalam SPJJ
Pemanfaatan media televisi dengan frekuensi siaran yang cukup tinggi dari berbagai institusi
penyelengara SPJJ memperlihatkan bahwa media televisi meupakan media yang memiliki kemampuan
yang baik sebagai penghantar matei pembelajaran sekaligus sebagai media promosi bagi institusi yang
bersangkutan.
Kenyataan lain yang dihadapi oleh sebagian institusi penyelenggaran SPJJ dalam menayangkan
program televisi adalah sulitnya memperoleh jam tayang serta jumlah jam tayang yang memadai. Hal
seperti ini cukup logis mengingat institusi penyelenggara SPJJ tidak memiliki stasiun pemancar sendiri.
Pada umumnya institusi penyelenggara SPJJ mengandalkan stasiun pemancar milik swasta atau
pemerintah yang telah beroperasi di wilayah masing-masing. Kondisi seperti ini mengharuskan setiap
institusi penyelenggara SPJJ untuk selalu menjaga adanya akses terhadap fasilitas produksi serta
stasiun pemancar yang berkesinambungan.
c. Media Pribadi/Personal
Keberadaan media pribadi atau media personal dalam SPJJ adalah kebalikan dari media massa. Media
massa adalah media yang bersifat terbuka, artinya baik peserta didik yang terdaftar maupun tidak
terdaftar dapat menggunakn dan mempelajari materi-materi ajar yang disampaikan melalui media
tersebut. Sebaliknya, media pribadi atau personal adalah media yang digunakan secara personal atau
perorangan, dan biasanya digunakan oleh mereka yang telah terdaftar pada suatu institusi SPJJ. Media-
media yang masuk dalam katagori ini antaara lain: personal-computer (PC), audio-cassette player, VCR;
yang kesemuanya memberikan fleksibilitas bagi peserta didik dalam penggunaannya. Peserta didik
bebas untuk menggunakannya kapan saja, dimana saja , disesuaikan dengan kebutuhan dan
kemampuan mereka. Tentu saja dengan syarat masing-masing peserta didik memiliki akses terhadap
penggunaan media tersebut. Kita akan melihat satu persatu jenis media yang termasuk dalam kategori
media personal ini lebih mendalam.
1) Audio Kaset
Karakteristik Media Audio Kaset
Walaupun dikenal sebagai media sederhana, keberadaan media audio kaset sebagi media personal
dinilai cukup efektif dan banyak disukai. Fleksibilitas media audio kaset dalam penggunaanya merupakan
daya tarik tersendiri. Media ini dapat diputar ualng, dipercepat, dihidupkan atau dimatikan sesuai dengan
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
11/25
kebutuhan peserta didik. Sejumlah karakteristik lain dari media kaset yang menunjukan keunggulan dan
keterbatasan media ini akan dipaparkan satu persatu.
Keunggulan:
- Di antara media-media yang digunakan dalam pendidikan jarak jauh, media audio kaset
tergolong sebagi media yang murah.
- Pengembangan program relatif mudah.
- Dapat digunakan kapan saja tanpa terikat pada jadwal terentu seperti halnya radio.
- Peserta didik dapat menggunakannya sesuai dengan kecepatan dan kemampuan belajar
mereka masing-masing. Durasi/lamanya program lebih flekibel karena tidak tidak terikat pada
acuan durasi tertentu, tidak seperti program radio yang terikat pada durasi penyiaran tertentu.
Durasi program audio kaset dapat pendek atau panjang sesuai dengan materi yang disampaikan.
- Penyajian media audio kaset ini dapat dilakukan dalam beberapa cara, yaitu: hanya
mendengar; mendengar dan melihat; mendengar, melihat, dan melakukan.- Menyediakan berbagai sumber belajar yang hanya dapat dimengerti melalui suara, kemudian
menganalisis apa yang mereka dengar.
- Membantu peserta didik melatih suatu ketrampilan. Penjelasan dalam bentuk suara yang
terekam dalam kaset audio akan lebih mudah memandu peserta didik dalam melakukan suatu
kegiatan yang memerlukan ketrampilan tertentu.
- Membuat penyajian bahan ajar lebih manusioawi dan bersifat personal, sehingga dapat
memotivasi dan menguatkan peserta didik. Kehadiran suara manusia apakah itu tutor atau
pengajar yang seolah-olah berbicara langsung kepada peserta didik memberikan perasaan lebih
dekat dan tidak sendiri. Peran ini sangat penting untuk dihadirkan dalam proses pengajaran dan
pembelajaran dalam SPJJ mengingat kehadiran secara fisik dari ada pengajar sangat minimal
atau bahkan tidak ada.
- Menyajikan materi ajar yang tidak mudah dituangkan dalam bentuk bahan cetak. Dalam
kegiatan pengajaran dan pembelajaran terdapat kemungkinan ditemukan materi-materi yang sulit
untuk dituangkan melalui media cetak. Keberadaan media audio kaset dapat menjembatani
situasi yang demikian.
- Mempengaruhi perasaan dan sikap peserta didik.
- Mampu menampilkan para ahli yang tidak mempunyai waktu menuangkan
pengetahuan/keahlian mereka ke dalam bentuk cetak.
- Memberi kesempatan peserta didik untuk mendengar suara dari para ahli, pengajar atau siapa
pun yang memperkuat materi ajar yang mereka pelajari.
- Memberi kesempatan pada peserta didik yang tidak dapat membaca dan karena alasan lain
yang membuat mereka tidak dapat membaca.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
12/25
Keterbatasan:
- Memerlukan alat putar/player. Mengingat salah satu alasan yang mendasari penggunaan SPJJ
adalah pemerataan pendidikan pada daerah-daerah pelosok, maka ada kemungkinan peserta
didik tidak memilik alat putar/audio-cassette player.
- Memerlukan listrik.
Dengan sejumlah keunggulan yang dimiliki media audio kaset tidak diragukan bahwa media ini
merupakan media yang menjanjikan dalam SPJJ. Murah, mudah, fleksible merupakan kunci
keberhasilan suatu media dalam SPJJ,
Bentuk Penyajian Program Audio Kaset
Penggunaan audio kaset dalam SPJJ ada dua macam. Pertama adalah merekam program-program yangtelah disiarkan, car ini dinilai cukup baik untuk mengatasi penggunaan media radio yang kerap kali tidak
dapat didengarkan oleh peserta didik. Cara Kedua adalah merancang khusus program-program untuk
audio-kaset. Perbedaan dasar media audio-kaset dengan media radio adalah dalam hal penggunaan
serta format penyajian. Dari sisi penggunaannya, kendali terletak pada peserta didik. Mereka
leluasa untuk menghidupkan, mematikan, mengulang, atau mempercepat program yang mereka
dengarkan sesuai dengan keinginan mereka. Hal seperti ini tidak terjadi pada siaran radio, yang peserta
didiknya tidak memiliki kendali. Keunggulan lain seperti yang telah disebutkan sebelumnya
adalah kemampuan media audio kaset ini untuk tampil dalam berbagai cara atau forma penyajian.
Format penyajian audio kaset secara garis besar dapat dibedakan dalam tiga bentuk penyajian yaitu:
Hanya mendengar
Mendengar dan melihat
Mendengar, melihat, dan melakukan
Hanya Mendengar
Format penyajian ini dapat menyajikan segala jenis suara yang dapat didengar (aural) dan suara
manusia. Suara yang dapat didengar (aural) adalah segala jenis suara yang dapat direkam dan
disampaikan melalui kaset audio. Suara yang dapat didengar (aural) dibedakan dalam beberapa jenis
sumber, yaitu:
- Peragaan melafalkan kata-kata teknikal yang baru dipelajari
- Dialog Bahasa Asing
- Diskusi atau interviu dengan praktisi
- Dramatisasi
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
13/25
Suara-suara yang dapat direkam dalam audio kaset ini berkaitan erat dengan materi yang dibahas pada
materi dari mata pelajaran atau mata kuliah. Hal ini ditujukan untuk membantu peserta didik dalam
mempelajari bahan ajarnya.
Jenis suara yang dapat direkam dalam audio kasetadalah suara manusia dalam hal ini pengajar atau
tutor dari mata pelajaran atauy mata kuliah yang bersangkutan. Penyajian pengajar atau tutor dapat
berbentuk ceramah, pembicaraan antara dua, tiga orang atau bimbingan belajar. Bentuk penyajian
ceramah biasanya membosankan, sebab pengajar cenderung berbicara secara formal sehingga tidak
menarik. Namun, tentunya bentuk penyajian ini akan menjadi menarik apabila dibawakan oleh pengajar
yang mampu berbicara di depan mikropon dengan cara yang memikat, tempo suara yang cukup, intonasi
yang menguatkan, meyakinkan, mapu membuat peserta didik merasakan bahwa sang pengajar
berbicara langsung dengan mereka, mampu memberikanreinforcementyang kuat. Namun, apabila sulit
mendaptkan pengajar dengan kualifikasi tersebut, maka bentuk pemberian bahan ajar melalui audio
kaset ini dapat dilakukan dengan cara menampilkan dua orang pengajar yang akan berbicara secarabergantian dalam bentuk dialog atau wawancara. Bentuk penyajian ini akan membantu menghidupkan
suasana sehingga pembicaraan mengalir dengan luwes dan menarik peserta didik yang mendengarkan.
Bentuk penyajian lain seperti drama, feature atau majalah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
dapat pula digunakan pada program audio kaset apabila sesuai dengan karakteristik materi yang akan
disampaikan.
Penyajian materi oleh pengajar atau tutor dalam audio kaset tidak terbatas hanya pada materi bahan
ajar, tetapi juga dapat menyajikan materi lain yang bermanfaat bagi peserta didik, misalnya bantuan
belajar, bimbingan belajar. Bentuk sajian seperti ini juga sangat membantu peserta didik dalam SPJJ
untuk menghilangkan rasa kesendirian.
Mendengar dan Melihat
Bentuk penyajian audio kaseeet lain yang dapat dikembangkan adalah bentuk penyajian yang peserta
didiknya tidak hanya mendengar suara tetapi juga melihat. Bentuk sajian ini dikenal dengan istilah audio-
vission. Media audio kaset memang merupakan media yang sangat bergantung dengan suara, tetapi
bentuk penyajian audio vission mampu menstimulasi peserta didik untuk tidak hanya mendengar tetapi
juga melihat secara bersamaan. Apa yang didengar dan dilihat berkaitan satu dengan yang lain dan
saling menguatkan atau lebih dikenal dengan sebutan terintegrasi. Visual atau sesuatu yang dilihat dalam
paket ini dapat berbentuk bahan cetakan, misalnya gambar, grafis, peta, foto, chart, diagram, tabel, yang
tentunya sesuai dan berkaitan dengan apa yang disuarakan. Selain itu, dapat pula berbentuk bahan
visual non-cetak, seperti slide atau bahkan benda nyata yang perlu dipelajari, misalnya potongan batu-
batuan. Penyajian seperti ini akan sangat membantu dan memperkuat informasi yang diberikan, karena
selain mendapat informasi melalui pendengaran, peserta didik dapat pula menggunakan penglihatan.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
14/25
Bentuk penyajian audio-vission ini tentu memerlukan persiapan dan rancangan yang lebih matang
dibandingkan dengan bentuk audio kaset yang hanya mendengar.
Mendengar, Melihat, dan Melakukan
Bentuk penyajian audio kaset yang mengkombinasikan kemampuan mendengar, melihat, dan
melakukan sesuatu disebut dengan istilah active audiovission. Bentuk penyajian ini merupakan modifikasi
dari audiovission yang menambahkan faktor aktif dari peserta didik untuk melakukan sesuatu. Media
audio kaset yang dikenal sebagai media satu arah yang tidak mempunyai kemampuan interaksi ternyata
dapat memberikan proses interaksi walaupun dalam tingkat tertentu dalam bentuk penyajian active
audiovission. Melalui bentuk penyajian ini peserta didik dapatdiminta untuk melakukan suatu kegiatan
yang berkaitan dengan materi yang sedang dipelajari, misalnya: menghitung sesuaatu, menyelesaikan
suatu pekerjaan, mengoperasikan peralatan tertentu, bahkan melakukan eksperimen. Pengembangan
program active audiovission ini memerlukan persiapan yang jauh lebih komplek dari bentuk penyajianaudio kaset lainnya, tetapi memilik kemampuan pengajaran yang sangat baik bagi peserta didik dlam
SPJJ.
Pemanfaatan Media Audio Kaset dalam SPJJ
Pada kondisi dewasa ini, secara teori pemanfaatan audio kaset dalam SPJJ tidak menjadi masalah
mengingat peralatan putar atau audio cassette player bukan merupakan barang langka. Walaupun
demikian, penggunaan media audio kaset dalam institusi penyelenggara SPJJ sangat beragam. Pada
institusi tertentu pemanfaatan media audio kaset cukup tinggi tetapi pada institusi lain belum tentu
demikian. Pada umumnya setiap institusi penyelenggara SPJJ memanfaatkannya, sekalipun dalam
presentasi yang kecil.
2) Video / VCD
Istilah video bukan merupakan hal yang baru, baik dalam dunia hiburan maupun pendidikan. Video yang
dalam bahasa latinnya berarti I See, memiuliki pengertian sebagai penyajian gambar-gambar yang
disampaikan melauli televisi atau bentuk media sejenis. Pada awal perkembangannya gambar-gambar
yang direkam dalam bentuk video ini dikemas dalam kaset. Namun, sejalan dengan perkembangan
teknologi dalam bidang media yang sangat cepat, telah memunculkan versi perekan video lain yang
digunakan untuk mengemas program video, antara lain videodiscs. Kedua versi video tersebut baik
dalam bentuk kaset maupun discdimanfaatkan dlam SPJJ sebagai media untuk menyampaikan bahan
ajar yang dapat dikategorikan sebagai media personal yang artinya dimanfaatkan secara individual oleh
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
15/25
peserta didik. Walaupun tidak menutup kemungkinan pemanfaatan video ini dilakukan dalam bentuk
kelompok belajar.
Karakteristik Media Kaset Video/Video Disc
Kehadiran video dan alat pemutar kaset video atau video disc memberikan warna dan dimensi baru
dalam pemanfaatan program televisi pendidikan. Hal ini tentunya mempunyai dampak secara langsung
pada pemanfaatan teknologi dalam SPJJ. Munculnya teknologi ini membantu institusipenyelenggara
SPJJ untuk tidak bergantung secara penuh kepada media televisi. Kemampuan video kaset/disc dan
televisi dalam menyajikan bahan ajar, pada umumnya sama. Perbedaan yang jelas di antara keduanya
adalah penggunaanvido kaset/disc bersifat personal dan tidak perlu terjadwal, sementara media TV
merupakan media massa dan pengunaannya terjadwal.
Kaset Video vs Video Disc
Pada dasarnya, video discs atau dikenal dengan sebutan VCD ini memiliki fungsi yang sama dengan
media audio klaset, yaitu sebagai penyampaian materi ajar. Perbedaan mendasar di antara keduanya
terletak pada format fisiknya:
Kaset video terbuat dari pita kaset, sementara video discterbuat dari bahan perak yang berkilat.
Bila ditinjau dari ukuran dan kualitasnya, maka video kaset memiliki ragam yang cukup banyak, yaitu :
U-matic memiliki kelebaran pita inci dengan kualitas broadcast; VHS memiliki kelebaran pita inci
dengan kualitas non-broadcast, Hi-8 memiliki kelebaran pita inci dengan kualitas rendah. Sementar
ukuran dari video discberdiameter 12 inci.
Perbandingan kualitas antara kaset video dengan video disc cukup signifikan; videodisc memiliki
resolusi sejumlah 350 garis, sementara kaset video hanya 240 garis. Dengan resolusi sebesar 350
garis, maka videodisc dikategorikan memiliki kualitas High Definition television (HDTV), yang artinya
memiliki gambar-gambar yang disajikan kualitasnya lebih baik dan setaraf dengan kualitas gambar
pada film 16 mm. Keunggulan lain darivideodiscdibandingkan dengan kaset video terlihat dari
kualiltas audionya yang memiliki perbedaan cukup signifikan.
Perbedaan lain antara videodiscdan video kaset dalam pemanfaatannya di dunia pendidikan adalah
adanya kemampuan videodiscuntuk menampilkan gambar secara frame by framedan memiliki
dua tracksuara
Untuk memperoleh pemahaman yang baik tentang pemanfaatan video kaset/disc dalam SPJJ, perlu
diketahui tidak saja keunggulannya, tetapi juga keterbatasannya yang tentunya menggambarkan
karakteristik media video kaset/disc secara menyeluruh.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
16/25
Keunggulan:
- Mampu menyampaikan materi belajar dalam bentuk audio, visual, dan gerak. Kemampuan ini
pada dasarnya sama persis dengan media televisi.
- Pemanfaatan video kaset/disc tidak bergantung pada jadwal tertentu.
- Materi yang disajikan dalam program video dapat diintegrasikan dengan bahan ajar dalam
bentuk lain, media cetak misalnya.
- Kendali terdapat pada peserta didik. Peserta didik dapat memulai, mengulang, dan
menyelesaikan programnya sesuai dengan kebutuhan mereka.
- Durasi program video kaset/disc fleksibel. Panjang pendeknya program tidak ditentukan oleh
durasi tertentu seperti halnya program yang ditayangkan melalui media televisi, melainkan
dengan materi dan tujuan program.
Keterbatasan :- Diperlukan alat pemutar kaset video/video disc, video cassette/disc player yang harganya tidak
murah.
- Biaya pengganti kaset video relatif lebih mahal dibandingkan dengan kaset audio dan video
disc lebih mahal dari kaset video. Untuk mata ajaran/mata kuliah yang hanya diikuti peserta didik
dengan jumlah terbatas, kompensasi pengganti biaya kaset video ataupun video disc menjadi
lebih mahal.
Keunggulan yang melekat pada media kaset video/video disc ini memberikan banyak keleluasaan dalam
merancang proses pengajaran dan pembelajaran dalam SPJJ. Sejauh mana media kaset video/video
disc ini dapat berperan dalam pembelajaran jarak jauh, merupakan hal menarik untuk dibahas.
Pemanfaatan Media Kaset Video dalam SPJJ
Penggunaan kaset/disc video dalam SPJJ sangat membantu peserta didik yang tidak sempat
menyaksikan tayangan program melalui media televisi. Selain itu, memberi kesempatan kepada peserta
didik yang ingin mempelajari materi-materi dalam program secara lebih mendalam dengan kecepatan
belajar mereka masing-masing. Sementara cara penggunaan kaset video yang kedua adalah merancang
secara khusus bahan ajar yang akan disampaikan dalam video kaset/videodisc. Cara kedua ini umumnya
dapat lebih mengenai sasaran atau tujuan pembelajaran, karena perancang program tidak perlu terikat
pada durasi program yang biasanya disyaratkan bila ditayangkan melalui media televisi serta dapat
memberikan instruksi atau arahan dalam mempelajari bahan ajar. Denagan memprhatikan karakteristik
media kaset video serta karakteristik SPJJ, media ini mampu berperan banyak dalam meningkatkan
kualitas proses belajar mengajar dengan menggunakan SPJJ. Secara spesifik, peranan media kaset/disc
video dalam proses pengajaran dan pembelajaran si SPJJ dapat diidentifikasi sebagai berikut:
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
17/25
- Materi yang disampaikan melalui media cetak yang memiliki keterbatasan dalam menyajikan
visualisasi dan gerak akan terbantu dengan kehadiran kaset video/videodisc. Materi yang tidak
dapat dituangkan dalam media cetak karena memerlukan banyak visualisasi atau bahkan gerkan
dapat disampaikan melalui kaset video/videodisc.
- Karakteristik lain dari media kaset video yang sangat menunjang proses pengajaran dan
pembelajaran dalam SPJJ adalah kendali menggunakan media ini sepenuhnya berada di tangan
peserta didik. Peserta didik dapat menghidupkan, mematikan, mengulang, istirahat sejenak
sesuai dengan keinginan/kemampuan mereka atau sesuai dengan rancangan program. Peserta
didik dapat memilih sekehendak hati mereka bagian mana yang akan mereka pelajari lebih
seksama atau bagian mana yang dapat mereka acuhkan. Selain itu, peserta didik dapat
mengikuti arahan yang diberikan oleh program video untuk melakukan suatu kegiatan. Kehadiran
media kaset video sebagai bagian yang terintegrasi dengan media cetak, dapat dimunculkan
untuk memberikan penjelasan yang bersifat gerak dan visual. Kemampuan media kaset video
untuk digunakan secara terkait atau terintegrasi dengan bahan ajar lain sangat membantupemahaman peserta didik dalam mempelajari suatu materi. Kemampuan kaset video dalam
menghadirkan interaksi jauh lebih baik dari pada media televisi, walaupun dalam tingkat rendah.
Kemampuan berinteraksi ini sangat berperan dalam peningkatan kualitas proses belajar peserta
didik.
- Proses pengajaran dan pembelajaran lain yang dapat didukung oleh kehadiran media kaset
video dalam SPJJ adalah adanya kesempatan untuk menyaksikan program video secara
berkelompok. Program kaset video dapat didesain dalam beberapa cuplikan/fragmen pendek
untuk menjadi bahan diskusi kelompok. Diskusi kelompok yang membahas materi yang
disampaikan dalam program video akan bermanfaat bagi peserta didik untuk dapat merefleksikan
pengalaman ataupun opini mereka terhadap materi terkait.
3) Komputer
Jenis media lain yang dikategorikan sebagai media personal adalah media berbasis komputer. Komputer
hingga saat ini merupakan satu-satunya media yang memiliki teknologi yang berkemampuan interaktif.
Dewasa ini komputer tidak lagi merupakan konsumsi bagi mereka yang bergerak dalam dunia bisnis dan
usaha, tetapi telah dimanfaatkan secara luas oleh dunia pendidikan.
Karakteristik
Kebutuhan akan kehadiran media komputer dalam dunia pendidikan ini sangat terasa, terutama oleh
institusi yang menerapkan SPJJ. Hal ini disebabkan oleh karakteristik media komputer, antara lain:
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
18/25
Memungkinkan terjadinya interaksi antara peserta didik dan materi pembelajaran,
Memungkinkan terjadi proses belajar mandiri sesuai dengan kemampuan belajar peserta didik,
Mampu menampilkan unsur audio visual,
Dapat memberikan umpan balik,
Menciptakan proses belajar berkesinambungan.
Karakteristik media berbasis komputer ini sangat potensial untuk dimanfaatkan sebagi media
pembelajaran dalam SPJJ. Potensi yang sulit diperoleh melalui media lain dapat terakomodasi .
Bentuk penyajian
Keunggulan media berbasis komputer dari segi kemampuan menghadirkan interaktivitas telah
dieksploitasi dalam berbagai bentuk penyajian. Enam bentuk interaksi yang dapat diaplikasikan dalam
merancang materi pembelajaran, yaitu:
1. praktek dan latihan (drill and practice)
2. tutorial
3. permainan (game)
4. simulasi (simulation)
5. penemuan (discovery)
6. pemecahan masalah (problem solving)
Keenam bentuk penyajian materi melalui media komputer masing-masing memiliki keunggulan dan
keterbatasan. Program yang berbentuk drill and practice umumnya digunakan untuk menyajikan materi
pembelajaran yang bersifat konsep, prionsip atau prosedur. Bentuk penyajian ini ditujukan untuk melatih
kecakapan dan ketrampilan. Interaksi yang digunakan pada bentuk penyajian ini dilakukan dengan cara
pemberian soal atau kasus yang memerlukan respoons dari peserta didik sekaligus disertai umpan
baliknya.
Bentuk lain dari penyajian media berbantuan komputer ini adalah tutorial. Program ini menyajikan
informasi atau pengetahuan tertentu yang diikuti dengan latihan pemecahan soal dan kasus. Bentuk
interaksi yang terlihat menonjol dalam penyajian ini adalah penyajian informasi dalambentuk bercabang
(branchea), yang memberika kebebasan bagi peserta didik untuk mempelajari materi ajar.
Penyajian dalam bentuk permainan (games) umumnya ditujukan untuk memotivasi peserta didik dalam
mempelajari materi atau informasi yang disampaikan.
Simulasi sebagai salah satu bentuk penyajian media berbantuan komputer, merupakan sebuah upaya
untuk melibatkan peserta didik dalam persoalan yang mirip dengan situasi yang sebenarnya tanpa resiko
yang nyata. Melalui program simulasi, peserta diajak untuk membuat keputusan yang tepat dari beberapa
alternatif solusi yang ada. Setiap keputusan yang diambil akan memberikan dampak tertentu.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
19/25
Dalam program berbentuk penemuan (discovery), penyajian materi difokuskan pada pemecahan
masalah dengan cara trial and error. Melalui bentuk penyajian ini, peserta didik diarahkan untuk dapat
menemukan solusi dari permasalahan yang dihadirkan. Dengan strategi ini, peserta didik diharapkan
dapat memahami proses yang dilalui untuk memecahkan masalah dan mampu mengingatnya lebih lama.
Bentuk lain penyajian komputer interaktif adalah problem solvingatau pemecahan masalah. Pada
prinsipnya bentuk penyajian ini menitikberatkan pafa melatih peserta didik untuk memecahkan
permasalahan, yang jawabnya telah disediakan dalam program.
Variasi interaksi yang dapat dihadirkan melalui media komputer tersebut memperkaya cara
penyamnpaian materi pembelajaran dalam SPJJ.
Video Interaktif (Interactive Video)
Salah satu bentuk pemanfaatan media berbantuan komputer yang juga mampu menghadirkan proses
belajar yang bersifat interaktif dalam SPJJ adalah video interaktif. Video interaktif ini merupakan bentukpenyajian materi pembelajaran yang dikemas dalam rekaman video tetapi disajikan dalam kendali
komputer. Media komputer memegang peranan penting utntuk menghadirkan kemampuan inteligen dan
interaktivitas, sementara video menghadirkan materi pembelajaran dalam bentuk suara dan gambar.
Perpaduan antara dua karakteristik media tersebut menjadikan media ini memiliki kelebihan yang tidak
dimiliki oleh masing-masing media jika harus berdiri sendiri.
Keunggulan lain dari video interaktif adalah melekatnya karakteristik individualisasi. Karakter ini
memungkinakan peserta didik/pengguna untuk memanfaatkan program sesuai dengan kemampuan dan
keinginannya. Selain itu, video interaktif mampu menghadirkan bentuk simulasi.
Walaupun memiliki banyak kelebihan, video interaktif memiliki keterbatasan yang menghambat
pengembangan dan pemanfaatannya dalam prod\ses pembelajaran, yaitu biaya. Biaya yang dibutuhkan
untuk pengembangan media ini relatif tinggi, sehingga tidak banyak institusi pendidikan jarak jauh
mampu menawarkan materi ajarnya dalam bentuk video interaktif.
Pemanfaatan Media berbantuan Komputer dalam SPJJ
Pemanfaatan media berbantuan komputer pada institusi yang menerapkan SPJJ masih terasa terbatas.
Pada negara-negara maju kepemilikan perangkat komputer tidak merata. Misalnya di UKOU-Inggris,
pada tahun 1988 tercatat bahwa hanya 35% mahasiswa memiliki perangkat komputer atau memiliki
akses terhadap komputer, 38% menyewa, dan 27% sengaja membeli perangkat komputer untuk
keperluan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan media berbantuan komputer masih
menghadapi kendala, terutama dalam hal ketersedian perangkat.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
20/25
Media Telekomunikasi
Kemajuan yang sangat cepat dalam bidang telekomunikasi mempunyai dampak yang cukup berarti
dalam penyelenggaraan SPJJ. Komunikasi elektronik jarak jauh dapat dilakukan dalam tiga cara,
yaitu: dalam bentuk teks, audio, dan video. Berdasarkan cara komunikasi ini, media telekomunikasi
yang dapat dimanfaatkan dalam SPJJ ini dibedakan dalam beberapa jenis, antara lain:
Audio Conferencing
Video conferencing
Internet
Computer conferencing
1) Audio Teleconference/Telekonferensi AudioBentuk lain dari media telekomunikasi yang dapat diterapkan dalam SPJJ adalah telekonferensi
audio. Telekonferensi audio (audio teleconference) pada dasarnya merupakan perluasan atauperpanjangan dari pemanfaatan telepon biasa. Kemajuan dua arah yang terjadi dalam sebuah
telekonferensi audio umumnya dilakukan secara langsung dengan menggunakan saluran telepon
maupun satelit. Telekonferensi ini terjadi untuk menjembatani pertemuan antarindividu atau
kelompok yang berada pada lokasi yang berbeda, pada saat yang bersamaan. Dalam SPJJ,
kegiatan ini terjadi.
Keunggulan:
Telekonferensi audio memiliki beberapa keunggulan sebagai beirkut:
Pesawat telepon sudah memastarakat, sehingga telekonferensi audio sangat potensial
digunakan.
Relatif murah, efektif, dan mudah untuk digunakan.
Jangkauan luas, sehingga memungkinkan partisipasi mahasiswa dari berbagai lokasi.
Tingkat interaktivitas dalam pemanfaatan telekonferensi audio ini tinggi, sehingga
memungkinkan peserta dan narasumber atau instruktur dapat saling berbicara satu dengan
yang lain.
Keterbatasan:
Sedangkan keterbatasan telekonferensi audio adalah sebagai berikut :
Tidak mampu menyajikan materi yang bersifat visual. Kendala ini dapat diatasi dengan
mempersiapkan materi yang bersifat visual di lokasi konferensi sebelum kegiatan dimulai.
Penerimaan suara kurang baik. Pada komunikasi audio jarak jauh kendala kurang baiknya
kualitas radio sering ditemukan. Untuk mengatasi kendala ini, penyelenggara perlu
memperhatikan peralatan microphone-amplifierkhusus disetiap lokasi.
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
21/25
Terbatasnya pengalaman menggunakan media ini, membuat peserta enggan mengikuti
kegiatan konferensi audio.
Peralatan yang diperlukan:
Dalam pendidikan jarak jauh, telekonferensi audio untuk mempertemukan peserta didik baik
dalam bentuk kelas maupun kelompok yang lebih kecil dengan kelompok lain atau narasumber.
peralatan yang diperlukan untuk telekonferensi audio ini adalah sebagai berikut:
Untuk telekonferensi yang memhubungkan satu narasumber dan satu kelompok, maka
peralatan yang dibutuhkan adalah pesawat telepon biasa untuk narasumber, sedangkan
untuk kelompok dibutuhkan tambahan peralatan berupa speaker telepon.
Sementara untuk menghubungkan dua atau lebih kelompok peserta konferensi maka
dibutuhkan peralatanamplifier microphone khusus pada tiap lokasi. Peralatan ini
diperlukan untuk memastikan bahwa suara yang didengar cukup jelas.
Selain itu, dibutuhkan peralatan yang disebut dengan brigde yang merupakan sistemelektronik yang menghubungkan suara dari seluruh lokasi yang mengikuti konferensi
tersebut, menyeleraskan level suara, memfilter gangguan-gangguan, dan
memperhatikan masalah tidak tersambungnya hubungan telepon.
Pemanfaatan Telekonferensi Audio
Pemanfaatan telekonferensi audio dalam SPJJ dilakukan dengan berbagai macam sistem.
Pemanfaatan telekonferensi audio dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah
sebagai berikut:
User-inisiatedconference calls;konferensi terselenggara karena peserta berinisiatif
menelepon. Untuk melakukan pemanfaatan telekonferensi dengan cara ini, pastikan bahwa
semua peserta didik memiliki daftar nomor telepon orang atau tutor yang dapat mereka
hubungi. Kemudian dorong setiap peserta didik untuk tidak sungkan-sungkan berkomunikasi
melalui telepon sesuai denagn kebutuhannya
Operator-initiated;peserta konferensi dihubungi oleh operator. Dengan cara ini operator
menghubungi peserta didik baik secara perorangan maupun kelompok untuk melakukan
telekonferensi.
Dial-in or meet-me teleconferencing;konferensi audio yang diselenggarakan dengan sistem
yang mempersilahkan para peserta untuk mengontak atau meneleponpenyelenggara
konferensi.
Dalam berbagai kasus penyelenggaraan pendidikan jarak jauh, peserta didik lebih suka
memanfaatkan model pertama.
2) Konferensi Video (Video Conferencing)
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
22/25
Pada dasarnya prinsip penggunaan video konferensi pada SPJJ tidak jauh berbeda dengan
audio konferensi. Kelebihan yang dimiliki oleh konferensi video ini adalah para peserta dapat
melihat satu dengan yang lain pada TV monitor. Artinya melalui konferensi video, peserta didik
tidak hanya bisa mendengar tapi juga melihat (kombinasi antara suara dan gambar).
Keunggulan:
Memiliki nilai biaya efisien. Segala bentuk program yang disiarkan secara broadcastyang
mampu mencapai sasaran pada lokasi yang berpencar, pada umumnya memiliki nilai biaya
efisien.
Memiliki kemampuan penyajian materi atau informasi yang bersifat audiovisual.
Memiliki kemampuan komunikasi dua arah, sehingga dapat membantu mengatasi
keterbatasan jarak, ruang, dan waktu.
Keterbatasan:Biaya pengadaan fasilitas, peralatan konferensi video, dan juga biaya penyelenggaraan
komunikasi dua arah melalui telepon yang cukup mahal.
Pemanfaatan konferensi video menuntut persiapan yang lebih baik dan matang bagi tenaga
pengajar/tutor, terutama dalam menyiapkan materi yang bersifat visual.
Durasi penyelenggaraan konferensi video terbatas. Berdasarkan pada sejumlah pendapat
dari para pengguna, penyelenggaraan konferensi video sebaiknya tidak mencapai satu jam.
Penggunaan konferensi video dengan durasi mencapai satu jam atau lebih menimbulkan
kelelahan dan juga kehilangan daya kosentrasi. Dengan demikian apabila konferensi video
harus dilakukan selama lebih dari satu jam, maka perlu diberikan waktu istirahat untuk
memulihkan daya konsentrasi para peserta.
Peralatan yang diperlukan:
Beberapa perlatan yang diperlukan baik di lokasi pengirim maupun lokasi penerima antara lain
adalah sebagai beirkut:
kamera,
mikropon,
monitor
Video Cassette Rercorder (VCR)
peralatan transmisi (seperti serat optik, kabel, microwave, satelit atau kombinasi dari
kesemuanya; dan
peralatan komunikasi dua arah (talkback devices) berupa saluran telepon.
Pemanfaatan Konferensi Video Dalam SPJJ
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
23/25
Pemanfaatan konferensi video memerlukan persiapan yang matang baik di lokasi pengirim
mapun penerima. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai beirkut:
1. Pastikan bahwa semua peralatan seperti tersebut di atas telah lengkap dan diinstal
dengan baik, baik di lokasi pengirim maupun penerima.
2. Pastikan bahwa konverensi video telah terjadwal dengan baik (misal jadwal per bulan,
triwulan atau semester berikut mata ajar dan narasumbernya).
3. Pastikan peristiwa/proses konferensi video telah direkam dengan baik. Sehingga, bagi
peserta didik yang tidak sempat mengikuti konverensi video dapat mempelajarinya dengan
cara menonton rekaman melalui video cassette.
3) Konferensi via Komputer (Computer Conferencing)
Dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaraan tidak hanya
terbatas pada penggunaan stand alone, tetapi dapat pula dilakukan dalam bentuk jaringan, yang
dikenal denganinternet. Jaringan komputer telah memungkinkan terjadinya proses pembelajaranyang lebuh luas, interaktif, dan lebih fleksibel. Jaringan ini mampu menghubungkan beraturs ribu
jaringan komputer. Dengan kemampuan ini, internet dapat menjadi media komunikasi dalam
proses pembelajaran jarak jauh, sekaligus dapat berperan sebagai sumber pembelajaran.
Keunggulan
Konferensi melalui internet memiliki keunggulan antara lain sebagai berikut:
Dapat menjangkau peserta yang tidak terbatas jumlahnya pada saat bersamaan.
Tidak dibatasi oleh ruang, waktu dan bahkan teritorial negara.
Mampu menyajikan teks, gambar, animasi, suara dan video dengan kecepatan yang
relatif tinggi (min. 156 KBPS)
Mampu melakukan link ke berbagai lokasi (site) lain di dunia.
Interaktifitas sangat tinggi
Keterbatasan:
Konferensi melalui internet memiliki keterbatasan antara lain sebagai berikut:
Membutuhkan keterampilan menggunakan komputer (computer literacy);
Pulsa internet relatif masih mahal;
Peralatan yang diperlukan:
Unit komputer yang terhubung ke internet
Line telepon
Modem
Peralatan Local Area Network (seperti HUB, LAN Port, dll)
Computer Speaker
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
24/25
Camera
Pemanfaatan Internet dalam PJJ:
Pemanfaatan internet dalam PJJ dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara lain adalah
sebagai beirkut:
Chatting (dialog elektronik);tutor dan satu atau lebih peserta didik dapat secara
bersamaan berdialog menggunakan teks atau suara melalui internet. melalaui chatting,
proses telekomunikasi berlangsung secara bersamaan (sinchronous) dan umpan balik
tidak tertunda. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berdialog secara elektronik
(chatting)
3. Tutor dan peserta didik memanfaatkan salah satu operator internet yang
menyediakan fasilitas chatting (misal http:www.yahoo.com).4. Tutor dan peserta didik menentukan jadwal kapan chatting melalui operator
internet tersebut dapat dilakukan.
5. Selanjutnya Tutor dan peserta didik dapat berdiskusi berkaitan dengan topik yang
telah disepakati mereka secara bersama.
Electronik Mail (e-Mail);tutor dan peserta didik dapat saling berikirim surat secara
elektronik melalui e-mail. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkoresponden
secara elektronik adalah sebagai berikut:
1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berkoresponden secara
elektronik (e-mail)
3. Peserta didik bertanya kepada tutor dengan cara mengirim e-mail ke alamat
tutornya untuk mendapatkan umpan balik.
4. Atau tutor memberikan tugas/pertanyaan dengan cara mengilim e-mail ke alamat
peserta didiknya untuk dijawab/dikerjakan.
5. Atau peserta didik dan peserta didik lain saling bertukar informasi, ide dan lain-lain
dengan cara saling berkirim e-mail.
Mailing List (Millist);Mailing listadalah perpanjangan penerapan e-mail. melalui mailinglist
satu surat elektronik dapat ditujukan kepada beberapa lamat e-mail yang telah terdaftar
di mailinglist tersebut sekaligus. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai
berikut:
1. Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
2. Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berkoresponden kelompok
(mailing list).
7/30/2019 Media PEmbelajaran Jarak JAuh
25/25
3. Tutor membuat suatu alamat millist dan memasukan semua alamat e-mail peserta
didiknya kedalam millist tersebut.
4. Tutor dapat mengirim informasi atau melontarkan masalah untuk didiskusikan
melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan semua peserta didik yang
terdaftar dalam millist tersebut dapat menerima informasi yang sama.
5. Begitu pula sebaliknya, peserta didik dapat mengirim informasi atau melontarkan
masalah untuk didiskusikan melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan
semua anggota millist dapat memperoleh informasi yang sama.