Top Banner
lr.rRNAt LE l5sN r6e3-713' q/Ard-uPr/P2MEVt2/26 KTTJR Vol. 5, No. i, 2@? Daftar Isi Penelitian Beberapa Mushaf Kuno dari Provinsi Bali E.BadriYunardi l-18 Mushaf Kuno di Provinsi Sulawesi Tenggara Munawiroh 19 - 38 Ragam Hiasan Mushaf Kuno Koleksi Bayt al-Qur'an dan Museum Istiqlal Jakarta Asep Saefullah 39 - 62 Naskah-Naskah Piagam Palembang dan Kaitannya dengan Sosial Keagamaan Endang Rochmiatun 63 -84 Berjuang di Jalan Dakwah: Kajian Pemetaan Buku-Buku Keagamaan di Universitas Negeri Yogyakarta Ali Akbar 85 - 104 Artikel Tema-Tema Tasawuf d alan Masyahid An-Nasik fi Maqamat As-Salik dan Fatft Al-Mulk Liyasila ila Malik Al-Mulk Budi Sudrajat t05 - 126 Prinsip-Prinsip Penul isan dalam Al-Qur' an Standar Indonesia Mazmur Sya'roni 127 - 149 Telaah Kitab Poerbatjaraka dan Manuskrip Islam TitikPudjiastuti 150- 158
26

Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Feb 17, 2015

Download

Documents

Lektur, Vol.5, No.1, 2007, hlm. 127-149
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

lr.rRNAt

LEl5sN r6e3-713'

q/Ard-uPr/P2MEVt2/26

KTTJRVol. 5, No. i, 2@?

Daftar Isi

Penelitian

Beberapa Mushaf Kuno dari Provinsi BaliE.BadriYunardi l-18

Mushaf Kuno di Provinsi Sulawesi TenggaraMunawiroh 19 - 38

Ragam Hiasan Mushaf Kuno Koleksi Bayt al-Qur'an danMuseum Istiqlal Jakarta

Asep Saefullah 39 - 62

Naskah-Naskah Piagam Palembang dan Kaitannya dengan SosialKeagamaan

Endang Rochmiatun 63 -84Berjuang di Jalan Dakwah: Kajian Pemetaan Buku-BukuKeagamaan di Universitas Negeri Yogyakarta

Ali Akbar 85 - 104

ArtikelTema-Tema Tasawuf d alan Masyahid An-Nasik fi MaqamatAs-Salik dan Fatft Al-Mulk Liyasila ila Malik Al-Mulk

Budi Sudrajat t05 - 126

Prinsip-Prinsip Penul isan dalam Al-Qur' an Standar IndonesiaMazmur Sya'roni 127 - 149

Telaah Kitab

Poerbatjaraka dan Manuskrip IslamTitikPudjiastuti 150- 158

Page 2: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisandalam Al-Qur' an Standar Indonesia*

Maamur Sya'roniP us litb ang Leldur Ke agam a an

Each Al-Quran proof reader must absolutely know the main writingprinciples of uniting in the standard Indonesian Al-Qur'an. This paper seeksto explain several of these principles including rasm, harakat, tojwidindicators, the application of the alif qala', alif wapal, hamzah, nun gilah,$ilir, tashil and, waqaf text indicators as well as other special stipulations.Previous effort already have been made to gain practical experience assistingproof readers like writing of proofing manuals and making of Al-Qur'anrecordings specially for proof readers. For the future, proof readers areneeded who are reliable as well as creative in their ideas for incorporatingtechnology into the task of facilitating and speeding the job of manuscriptproofing so as to easily and effectively serve the community.

Kata Kunci: Mushaf Standar Indonesia, Rasm,Harakat, Tanda Waqaf,,Tanda Tajwid

PendahuluanPada tatrun 1984 telah dikeluarkan Surat Keputusan Menteri

Agama Nomor 25 tentang Penetapan Al-Qur'an Standar Indonesi4yaitu Al-Qur'an Standar Rasm Usmani, Al-Qur'an Standar Bahriah(Al-Qur'an Sudut) dan Al-Qur'an Standar Braille. Pada tahun yangsama dikeluarkan pula Instruksi Menteri Agama Nomor 7 tentangkeharusan bagi Lajnah Pentashih Mushaf Al-Qur'an DepartemenAgama RI (selanjutnya disebut Lajnah) mempergunakan Al-Qur'an

'Makalah ini pemah disampaikan pada Diklat Tashih pada tanggal 14 Juni2007 diCiputat.

).

127

Page 3: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Lektur Keagamaan, Yol. 5, No. 1,2007: 127 - 149

Standar sebagai pedoman melaksanakan tugas pentashihan, danmengusahakan agar penerbit sudah menggunakan Al-Qur'an Stan-dar dalam menerbitkan Al-Qur'an.t frlat<a sejak itu pulalatr Al-Qur'an Standar Indonesia dijadikan rujukan dan pedoman bagiLajnah untuk mentashih seluruh peroduk Al-Qur'an yang akandicetak atau diterbitkan di Indonesia.

Kehadiran Al-Qur'an Standar Indonesia melalui suatu prosesyang cukup lama. Sekitar l0 tatrun lamanya para ulama Al-Qur'anmelaksanakan Musyawarah Kerja (Muker) untuk menyepakati ru-musan-nrmusan dalam system penulisan Al-Qur'an Standar terse-but. Rumusan-rumusan tersebut masih terpencar-pencar pada buku-buku laporan hasil Musyawarah Kerja Ulama Al-Qur'an, yangdiprakarsai oleh Puslitbang Lektur Keagamaan selama bertahun-tahun, yaitu sejak tatrun 1974 - 1984.

Pada tulisan ini, penulis ingin memaparkan prinsip-prinsip po-kok dalam rumusan penulisan Al-Qur'an Standar Rasm Usmanisaja, yang sudah ditetapkan oleh para ulama Al-Qur'an dalamMuker Ulama tersebut. Pada kesempatan lain, insya Allah, akandisajikan pula prinsip-prinsip pokok yang berkenaan dengan Al-Qur'an Standar Bahriyah (Al-Qur'an SuduQ.

Hal ini dirasa perlu dan bahkan sangat mendesak untuk dike-tahui oleh para pentashih Mushaf Al-Qur'an di lingkungan Lajnahkhususnya dan para pemerhati Al-Qur'an pada umumnya. Denganmengetahui dan menjiwai prinsip-prinsip penulisan dalam Al-Qur'an Standar tersebut para pentashih diharapkan akan dapat me-lakukan tugasnya dengan baik, cermat, cepat dan akurat. Sedangkanbagi pemerhati Al-Qur'an pada umumnya dapat pula mengetatruidan mematrami prinsip-prinsip pokok dalam penulisan Al-Qur'anStandar Indonesia tersebut.

Kelemahan para pentashih yang dirasakan selama ini, salahsatunya adalah karena kurangnya pengetahuan mereka tentangprinsip-prinsip pokok dalam penulisan Al-Qur'an Standar ini.Kelematran tersebut menyebabkan sebagian tugas Lajnah belum

t Puslitbang Lektur Keagamaan, Musyawarah Kerja ke X Ulama Al-Qur'an,Badan Litbang Agama Departemen Agama, tahun 1983/1984, halaman 67 - 68.

128

Page 4: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalam Al-eur'an standar Indonesia - Mazmw sya,roni

melcapai hasil yang malsimal karena sebagian pentashih belumoptimal dalam melaksanakan tugas pentashihannya.

Beberapa prinsip pokok yang ingin dipaparkan pada tulisan ini,antara lain, tentang: penulisan rasm, penulisan harakat, penulisantanda-tanda tajwid, penulisan alif qala: alif wagal, hanlah, nun{r-bh, pdir' tashil, penulisan tanda waqaf dan keientuan-ketentuankhusus lainnya.

Prinsip-prinsip Penulisan

1. Penulisan RasmPada dasarnya penulisan Rasm Al-eur'an Standar IndonesiaAelSagu pada Al-Qur'an terbitan Departemen Agama tahun1960, dan sebagai pedoman untuk tanda-tanda ba;.r. pemba_hasan tentang penulisan Rasm Al-eur'an dalam Muker-mukerulama tersebut berpatokan pada Al-eur'an tersebut. Artinya,selama tulisan rasm yang adi dalam Al-eur'an tersebut mem-punyai rujukan yang dapat dipertanggungiawabkan, maka tulis-an yang ada itu dibakukan saja. Apakah tulisan itu berdasarkanpada sistem yang ditulis oleh Ad-Dani atau oleh Abu Daud.Akan tetapi, bila tidak sesuai dengan salah satu dari dua bukupokgk tersebut, maka dilakukanlall penyesuaian sesuai dengan\aidah yang ada pada salatr satu rujukan yang ada itu. DenEandemikian sistem penulisan Al-eur;an stinaar Indonesia tilakberkiblat kepada salah satu imamrasm tersebut.oleh karena itu, di dalam Al-eur'an Standar Indonesia sistempenulisannya adakalanya ada yang mengacu kepada Ad-Danidan adakalanya ada yang mengacu kepadiAbu Daud.Sebagai contoh dapat dilihat pada tabli berikut ini :

Penulisan Rasm dalam Al-eurran Standar Indonesia

2 Pusat Penelitian dan pengembangan Lektur Agama, pedoman pentashihanMashaf -Al-Qur'an tentang penulisan-dan Tanda-Baca', Badan penilitian danPengembangan Agama Departemen Agarnq tahun 1976, hal. 96.

No Ayat Abu Daud Ad-Dani StandarIndonesia

I Q.S.40:60 3l,rr$ -tt -l*r*5 Abu Daud

129

Page 5: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Lektur Keagamaon, VoL 5, No. 1,2(N7: 127 - 149

2. Q.S.3 :79 i#*-r 'qrs Ad-Dani

J. Q.S.9: l12 bi!,?r 3;*( W39,EI Ad-Dani

4. Q.S.5 lll 'r$p'. .- ttRbils9 Abu Daud

5. Q.S.5: l12 5in6t[' 5$i1A Abu Daud

6. Q.S.2 : 167taa

9t* &lrro,' Abu Daud

7. Q.S.34 :37 gft' e(fi AbuDaud3

Catatan : Mushaf Saudi secara konsisten mengacu kepada Abu Daud'

2. Penulisan HarakatDalam Al-Qur'an Standar Indonesia, penulisan harakat dilaku-

kan secara penuh. Artinya, setiap huruf yang berbunyi diberi

harakat sesuai dengan bunyinya, termasuk harakat sukun untuk

mad 1abi,i. Adapun harakat-harakat yang digunakan adalah

sebagaiberikut: Z 7 t a Z V o'

Harakat fatfiah (Z), kasrah (7), dammah (2), dan sukun

121tetap menggunakan seperti apa adanyl. Harakat falkon-"ngg*ukan satu garis miring ke kiri di atas huruf yang diberiharafit, harakat pairah menggunakan satu garis miring ke kiridi bawatr huruf yang diberi harakat, harakat {ammah meng-

gunakan lambang sJperti angka 9 di atas huruf yang diberi

[arakat, dan untuk harakat sukun menggunakan larnbang se-

tengah lingkaran di atas huruf yang diberi harakat. Contoh:

A:sx #frs{iSedangkan penulisan harakat tanwin (fathatain, kasratain, dan

4ammitatnl menggunakan lambang yang sama.untuk semua

iuruf tanpa mefi[it kepada hukum-hukum tajwid yang akan

mempengaruhinya.

3 Mazrnur Sya'roni, Pedoman (Jmum Penulisan dan Pentashihan Mushaf al-

eur,an dengai Rasm (Jsmanr, Puslitbang Lektur Keagamaan Departemen

Agama, tahun 1998/1999, halaman 20 -22.

130

Page 6: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

PrinsiyPrinsip Penulisan dalamAl-ear'an standar Indonesia - Mazmur sya'roni

-Adapun lampang untuk harakat fatllatain menggunakan garis

dua miring dengan posisi sejajar 1 r ) di atas hrlirf yang iiberi

harakat, lambang untuk harakat kosiatain menggunaki garisd1y ytyinq dengan posisi sejajar (Z) di bawatr huruf yangdiberi harakat, dan lambang untuk harakat /ammatainmenggu-nakan dua harakat y'ammah denganposisi botak barik (z) ataukirlkira seperti angka 69 dt a-tas huruf yang diberi'traratcat.Artinya bahwa dalam Al-Qur'an Standar Indonesia harakat tan-win tidak.mengalami perubatran bentuk dalam keadaan bagai-manapun.aContoh:

/.1td lot./ €tf',df ,t,'ew

selain harakat yffig7 di atas, terdapat dua (2) harakat lagi yaitu:harakat /ammah terlalik ( , ) a- fatfiaMcasrah berdiri ( t;.Harakat /ammah terbalik terdapat pada ..ha

damir* atau padakata-kata tertentu pada mad labi'i yang tidak menggunakan wausukun.Sebagai contoh :

sj6 '&l

-s-edalskan lnrakatfathah/lcasrah berdiri - selain terdapat pada*ha

damir" juga terdapatpada huruf-huruf yang dibacu p*j*rg(mad labi 'i) yang tidak menggunakan alif atau ya sukun.Sebagai contoh : f, $$ 't'1;p,

Khusus mengenai "ha damir" dibaca panjang baik ketika berharakat /ammah maupun kasroh (menggunakanharakat dam-mahterbalik dan lcasrah berdiri), apabila :

a. Sebelumnya tidak berharakat sukun,

.^ -t Di dalam Al-Qur'an cetakan saudi Arabia umpamanya, harakat tanwin{futhoniy, kasratain, dan (ammatain), terdapat p"ruuat an-ierubahan, melihatlepa{a hukum-hukum tajwid_ yang akan mempengaruhinya. rtarakat

'fatfiatain

!1n kasran.in umpamanyl.tq .T.ng?lami perubihan bintuk meniaii iepertijajaran genjang (idak sejajal) bila dilam keadaan idgam. Begint: p,i,a /am-ytatain, akan mengalami perubahan menjadi seperti angka 99 bilidalain keadaanidgam.

l3l

Page 7: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Lek ur Keagamaon, Yol. 5, No. 1, 2007: 127 ' 149

b. Sebelumnya tidak dibaca panjang (mad), dan

c. Sesudahnya tidak berharakat sukun.Contoh:

rig- $u tl.$)

lltor/,1149(Lihat Q.S. 2: 26,37,64).

Apabila terdapat salah satu dari tiga point di atas, yaitu :

a. Sebelumnya berharakat sukun,b. Sebelumnya dibaca panjang (mad), dan

c. Sesudahnya berharakat sukun,maka harakai "ha {amir" kembali seperti biasa (y'ammah darr

kasrah biasa ).Contoh:

r$fi $fr *{{6(Lihat Q.S. 2 :20,26,28, dan 87).

kemudian satu tanda lagi yang perlu dikemukakan di sini, yaitu

tanda tasydid 1:r;. fanda tasydid digunakan -untuk kalimat(kata) yang mengandung idgam dan "al" syamsiatr.

Contoh: #Ft' E 6tSelain itu tanda tasydid juga digunakan untuk tanda-tanda hu-

kum tajwid lainnya, sebagaimana yang akan dikemukakan pada

pembahasan berikutnya.'sebagaimana

telah disinggung di atas, bahwa mad labi 'i selain

alif (wau dan ya) juga di beri tanda sukun.

Contoh:

Ei, 'JF, 6( ,gg (wau dan ya diberi tanda sukun ).Cara penulisan ini dikecualikan apabila kata yang mengandung

mad iabi'i itu bersambung dengan kata lain yang huruf awalnya

sukun pula. Maka, tanda sukun pada huruf mad tersebut ditia-

dakan kutet u pada bacaannya tidak dibaca panjang lagi

contoh ' (ftW ASiv (e.s.2: 67 dane.S.4: 5e)

|;a:ir

132

Page 8: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalam Al-Qur'an Standar Indonesia - Mazmur Sya'roni

Huruf wau dan ya tidak diberi tanda sukun. Untuk huruf '?a",selain tidak diberi harakat, titiknya juga dihilangkan.

3. Penulisan Tanda-tanda TajwidTerdapat beberapa rumusan dalam menggunakan lambang-lam-bang atau petunjuk-petunjuk membaca untuk kaidah-kaidah(hukum-hukum) tajwid yang terdapat pada Al-Qur'an StandarIndonesia. Kaidah-kaidah tajwid yang memerlukan lambang-lambang atau petunjuk-pehrnjuk membaca tersebut adalah:idgam, iqlab, mad wajib, mad jaiz, dan mad-mad selain madlabi'i, sahah, imalah, isymam, dantashil.

a. IdgamBacaan-bacaan yang mengandung hukum-hukum idgam da-lam Al-Qur'an Standar Indonesia adalah idgam bigunnah,idgam bila gunnoh, idgam mimi, idgam mutama;ilain,idgam mutajanisain, darr idgam mutaqaribaln. Huruf-hurufyang mengandung hukum-hukum tajwid tersebut diberi tan-da tasydid 1r;. Tidak ada pembedaan antara idgam bigun-natr dengan idgam bila gunnatr, dan seterusnya. Seluruhnyadiperlakukan sama.s

l) Contoh idgam bigunnatr :

#u'$r 'Jirt;f( ya dan mim diberi syiddatr)

2) Contoh idgam bila gunnah :

'dffi,tt^ #6A ?ifi, (ra dan lam diberi syiddarr)

3) Contoh idgam mimi :

$firtXfr (mim diberi syiddarr)

5 Dalam Mushaf Saudi umpamanya, idgam bigunnah yang bertemu dengan"'t;It," dan uya' tidak diberi tanda tasydid. Artinya tanwin dan nun sukun yangbertemu dengan wau dan ya, huruf wau dan ya tidak diberi tanda tasydid.Sedangkan idgam yang selain itu diberi tanda tasydid.

133

Page 9: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Lebur Keagamaarr. Vol. 5, No. l, 2007: 127 - 149

4) Contoh idgam mutamaiilain;

'#)$..&i) '$Gy3.JLl Oa dan ta diberi syiddah )

5) Contoh idgam mutajanisain:

&si| 'pffjv #*39 r&l (pa, mim dan ta diberi

syiddah)

6) Contoh idgam mutaqqaribain:

1:#$, !#;t (kaf dan ra diberi syiddarr).

IqlabIqiab adalah nun sukun atau tanwin yang bertgn1u dengan

ba. tambang yang digunakan untuk tanda iqlab tersebut

adalah mim-kecil yang terletak di dekat nun sukun atau

tanwin, tanpa menghilangkan tanda sukun atau pun tanwinyang ada pada huruf tersebut.Contoh:

'rl#t't"f* $:'.'rz (di dekat tanda sukun nun dan tan-

win ta diberi tanda iqlab, yaitu mim kecil.

Mad WajibMad wajib adalatr setiap mad labi'i pada satu kata yang

bertemu dengan hamzah yang berharakat. Maka di atas alif,wau sukun dan/atau ya sukun diberi tanda mad wajib ( t' ).Tanda mad wajib merupakan garis meliuk dengan bentuk

khas di atas huruf mad. Tanda-tanda mad yang dikelompok-kan juga kepada tanda mad wajib adalah tanda untuk "madmuSaqqal kilmi, mad lazim mukhaffaf kilmi, mad farq, dan

mad lazim harti musyabba'."Tanda (ambang) untuk mad-mad di atas sengaja disamakan

bentuknya, karena selain hukum bacaannya yang sama,-j,.rgu

untuk menyerderhanakan tanda-tanda tajwid yang ada di da-

lam mushaf.

134

Page 10: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalam Al-eur'an standar Indonesia - Mazmur sya,roni

Contoh Mad Wajib :

Vi -,^l;' {5i 'FilContoh Mad Farq, Mad Lazim Mutkaffah Kilmi, MadLazim MuSaqqal Kilmi dan Mad Lazim Harfi Musyabba,:

#iltir,d. Mad Jaiz

'rft 'ofut{i v-t*)

Mad juz adalah setiap mad lobt'i di akhir kata yang berte-pu dengan alif atau hamzah yang berharakat pada a*al kataberikutrya. Di atas huruf mad yabit tersebut diberi tandamad jaiz ( - ). Tanda mad jaiz merupakan garis meliukdengan bentuknya yang khas pula yang tirletak di atas hurufmad.contoh , 3$W r2)

qryt 'ifi66 '&a€lBentuk tanda mad jarrz sengaja dibedakan dengan bentuktanda mad wajib karena ada pembedaan hukum mad yangterdapat pada kedua mad tersebut.

SaktahUntuk bacaan sahah tidak diberi tanda atau lambang terten-fu, tetapi dengan menuliskan kata "ijS-" di antara dua katayang terdapat padanya hukum sahah itu. Bacaan sahahdalam Al-Qur'an Standar Indonesia terdapat pada empattempat, yaitu pada : Q.S. 18: l-2, Q.S. 36: 52, e.S. 75:27,dan Q.S.83: 14.contoh, rttgglk ,rfsx

t ImiilahUntuk bacaan imalah juga tidak menggunakan tanda ataulambang tertentu, tetapi cukup dengan menuliskan kata6'elul'6 di bawah huruf yang dibaca imalah itu. Bacaanimalah dalam Al-Qur'an Standar Indonesia hanya terdapatpada satu tempat saja, yaitu pada Q. S. I l: 41.

q#Ay*,

13s

Page 11: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Lelour Keagamaan Vol. 5, No. 1,2007: 127 - 149

g. IsymamUntuk bacaan isymamjuga tidak menggunakan lambang ter-tentu, tetapi cukup dengan menuliskan kata "gtfl" di bawah

kata yang dibaca dengan isymam tersebut. Isymam terdapatpada satu tempat saja dalam Al-Qur'an, yaitu pada Q.S. 12 :

l1:

h. TashilUntuk bacaan tashiljuga tidak menggunakan lambang atau

tanda tertentu, tetapi cukup dengan menuliskan kata ";;x-; "di bawah kata yang dibaca dengan tashil tersebut. Bacaantashil hanya terdapat di dalam surah Fupgilat (41): 44:

*#wPenulisan Alif Qala'dan Alif Wa;alPenulisan alif qaqa' tidak dibedakan dengan alif wa;al.Penulisan kedunya adalah dengan menuliskan huruf alif sajatanpa ada tambatran-tambahan lain, seperti penambahan hamzahdi atas atau di bawatr alif, untuk alif qaya' atau penambahanhuruf Sad ((J.) di atas alif untuk alif wagal. Untuk membedakankeduanya adalah dengan memberi harakat atau sebaliknya. Alifqala'selalu berharakat sesuai dengan bacaannya, sedangkan alifwagal hanya diberi harakat ketika berada di awal ayat dan wa-qaf tam atau di tengah ayat sesudatr waqaf tam.Contoh:

a. Alif Qa!a':Kata-kata '-:r?Li , '#ir, 31, d* seterusnya. Alif diberi

harakat sesuai dengan bunyinya tanpa menambatr hamzah diatas atau di bawah alif. Sedangkan untuk alif qoqa' yangberharakat sukun, di atas alif diberi hamzah dan tanda su-

kun, seperti , , c|j-?k ,'C.'at .

#i#$e*

136

Page 12: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalamAl-Qur'an Stalrdar lildonesia - Mazmur Sya'roni

b. Alif Wa;al:Pada dasarnya seluruh alif wa.sal tidak ada yang diberi

harakat, kecuali pada:

l) Awal ayat dan sesudah waqaf tarn (.-I ., ,6 ), seperti:

w6i^t6ww

(Lihat Q. S. l:2,6 dar Q.S. a0: 7).2) Di tengatr ayat sesudatr waqaf tam, seperti :

(Lihat Q.S.2: 255 dan Q. S.25: 59).

/Jif wapal yang termasuk tidak diberi harakat juga ialahyang terdapat pada:

l) Awal ayat, dan sebelumnya didahului dengan waqaf v

dan.rt-, seperti :

'al"Hg#t@lifJr)Lt:l^

4r1iilL';ijfit6';rj4?;54

(Lihat Q. S. 2: 3, Q. S. 8: 56, dan Q.S. 12:9).

2) Di tengah ayat, dan sebelumnya didatrului dengan waqafy dan ,rt- , seperti pada Q.S. 16: l2l dan Q.S. 42 3:

tW,{){*rr#$tft

'#/W'fis#'ttlt#lY

iw"sflfifiNh*+,frW"#WoPfi

t37

Page 13: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Leklur Keagamoo4 VoL 5, No. 1,2007: 127 - 149

5. Penulisan HamzahPenulisan hamzah pada dasarnya ditempatkan pada tempat atauhuruf yang sesuai dengan bunyinya, kecuali pada tempat-tempattertentu yang menurut kaidah rasm tidak menuruti kaidah ter-sebut.a. Bila hamzah berharakat fatkah atau berharakat sukun dan

sebelumnya barharakat fatl.tah, maka hamzah tersebut dile-takkan di atas alif. Dalam Al-Qur'an Standar Indonesia(khususnya) setiap hamzatr yang berharakatfatltah yang ter-letak di atas alif, maka hamzatrnya dibuang, karena sudahdianggap cukup hanya dengan memberi harakat alif, seba-gaimana telatr dijelaskan di atas pada alif qala'.Contoh:

l). Berharakatfatftah: 'j;(_-J;i (2 : 33 ), iii-1(l1: 88),

Jt+ (18: l3), "ili (2: 6t ) (semestinya di

atas alif ada hamzatr, tetapi dalam Al-Qur'an StandarIndonesia, hamzatr di atas alif di buang atau ditiadakan).

2). Berharakat suhtn dan sebelumnya berharakat fatllah:t;J (2: 23 ),'o-:Jl-i (3 : 7 5),'€'":J)(3 : 89).

Cara penulisan di atas dikecualikan ketika menurut kaidahrasm menghendaki lain, seperti:

|rt{r j4Qihat Q.S. 4: 153 dan Q.S. 4l: 49). Hamzah tidak diletakkandi atas alif dan tidak pula di atas nabrah, tetapi berdirisendiri di antara dua hurufyang sebelum dan sesudahnya.

b. Bila hamzah berharakat kasrah, berharakat suhtn, atauberharakat, dan huruf sebelumnya berharakat kasrah, makahamzah tersebut diletakkan di atas nabrah ya tanpa titik.Contoh hamzatr yang berhar akat kasr ah:

7Si{u, irya.(Lihat Q.S. 2: 33 dan 34).

138

Page 14: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia
Page 15: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

6tr

IP slnd )I9pp u?p ru/r s13 rp rrB>plBlellp )Igpp quz'rrr?H '(6t:It 'S'b W LOZ'lE :Z'S'b ptUD tltlqDu eftre1 rIszureH

frfit e,q ffi:luades'urq plupueq8ueru rusur

tlepl"{ 1tunuetu e>f1el ualrpncelrp ss1e 1p rresllnued eneC'( OZt :tt 'S'b rrep g'9 :Z'S'0 pql.I)

fi'Yg "ffi'W:t1owwop lap.ruqreq

e{uumleqes Jnmq upp IBI?rBrIreq ns1e wups pryruqreg '(g

'(tOt :S'S'b u"p 99 :€'S'b' LSe :Z'S'b pqtf )thr,q 9x $ar{

:t1owwop plgreqrag'(1: qoluoc

'ru^r ss}? rp rrB)plslellp Fqesral qszurErl ")I-ean'qowwop *qelr;qteq e{uurnleqes yxmq uep 'le>luruqreq

tW urups p)preqreq 'tlowwop laluruqreq qszururl elrg 'c'efutlepnses

uep umleqes Euuf Jnmq ?np s.ruilru rp lrrpues Irlpreq Idelet'qotqou qB \Bq rp/ssle p epd {Bpll rrep JrI€ rle/req rplss}BIp uDple1ellp {"pp r{szrrreH 'Gg uep Ll'lE:Z 'S'D pql.I)

l{.!t {fr ,ffi: rpedes 'ure1 plppueqEueru ruseJ

r{pp1e>l }runuetu "{pe{

ue:1t1snce{rp sule rp u?s{nued ere3(6t'Et: t 's'0 l"ql"I,ffi

: TIBJSAI

le{sreqreq efuumleqes usp tu>lgrsrlreq Euud rpzrrreq qoluoC'(Sg uep EE: Z 'S 'b 1uqtf)

trrfl ,H":qD$nl lalBrBq

-req eduumleqes rrup rm{ns le>l?rugreq Euef qezuruq qo}uoC

1uot,o,tg nwmy - o$auoryI rDpuDtS uo,tttfi1V wo1op uos11nua4 dlsant4-dtsurt4

qE

Page 16: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Priwip-Prinsip Penulisan fulam Al-Qur'an Snndar Indonesia - Mazmur Sya'roni

Contoh hamzatr yang berharakat sukun dan sebelumnya ber-harakat lcasrah:

'#t(Lihat Q. S. 2 : 33 dan 35).

64#-Contoh halrazah yang berharakat dan sebelumnya berharakatkasrah:

ib- iL$fiiLihat Q.S. 3 : 13,49 )Cara penulisan di atas dikecualikan ketika menurut kaidahrasm menghendaki lain, seperti :

*9, dy| :ti{fr)(Lihat Q.S. 2: 31,47 dan 65). Hamzah tidak diletakkan diatas/di bawah alif dan tidak pula di atas/di bawah nabrah,tetapi berdiri sendiri di antara dua huruf yang sebelum dansesudahnya.

Bila hamzah berharakat /ammah, berharakat sukun atanberharakat, dan huruf sebelumnya berharakat /ammah, ffi&-ka hamzah tersebut diletakkan di atas wau.Contoh:l). Berharakat /ammah:

'Ji11,rt s5 iil?it( Lihat Q.S. 2: 257, Q.S. 3: 66 dan Q.S. 5: 104).

2). Berharakat suhtn atau berharakat dan huruf sebelumnyaberharakat /arnmah:.Jfii 'r& !'i6(Lihat Q.S. 2: 6, 8 dan Q.S. I l: 120 ).

Cara penulisan di atas dikecualikan ketika menurut kaidatrrasm menghendaki lain, seperti:

,{A 3i5 fiIiHamzah tanpa nabrah (lihat Q.S. 2: 31,207 dan Q.S. 41:49). Harrazah tidak diletakkan di atas wau dan tidak pula di

139

Page 17: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Lektur Keagamaon VoL 5, No. 1,2007: 127 - 149

atas nabrah, tetapi berdiri sendiri di antara dua huruf yangsebelum dan sesudahnya.

6. Nun,$i/a/r (Nun Wagal)Nun pilaft adalah nun kecil yang diletakkan di bawatr alif wa.sal,yang berfungsi untuk menyambungkan bunyi nun sukun padaharakat tanwin dengan harakat sulatn pada kata sesudahnya,

seperti 11s1a ''^-", ,r.ll (. ?, |;-*Ll '; . Pada kedua

kata tersebut terdapat huruf yang berharakat tanwin yaitu rayang bertemu dengan huruf yang berharakat sukun yaitn lamdan 1a. Dalam contoh ini, ada dua huruf mati (sukure) yang ber-temu, maka untuk menyambung antara tanwin dan alif wa;aldibantu dengan nun kecil yang disebut dengan nun wa;al yangberbunyi "ni". Maka kalimat itu bacaannya menjadi: {;jtW(khairunil-wapiyyah),drr{,g$lff grnorrunilma'anna).

Pada kasus yang semacam ini, maka pada prinsipnya penulisantanwin dan nun qilah terbagi kepada dua macam :

a. Nun pi/a& diberi harakat kasrah, dan harakat tanwin berubahmenjadi tidak bertanwin. Artinya harakat /ammatain menja-di /ammah, harakat fatltatain menjadi fatltah (khusus padakasus ta marbulah saja), dan lrasratafn menjadi kasrah saja,dengan syarat apabila kata yang pertama dengan kata yangkedua tidak dibatasi oleh ayat atau oleh tanda waqaf, seper-ti:

Harakat dammatain menjadi dammah dan nun wa;alberharakat kasrah:

{,itSy:,{ q$W(Lihat Q. S. 22 : I l).Harakat kasratain menjadi kasratr dan nun wa;alberharakat kasrah:

ew9(Lihat Q. S. 14 : 26).

l)

2)

140

Page 18: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalam Al-Qur'an Standar Indonesia - Mazmur Sya'roni

3) Harakat fatltatain menjadi fathah (khusus fatltatainpada ta marbulah saja) dan nurl wa$al berharakatkasrah:

€8*a$$5ffi(Lihat surah Q. S. 57 : 27).

Apabila kata yang pertama dan yang kedua dibatasi olehayat atau tanda waqaf, maka harakat tanwin tidak berubahdannunwapal tidak diberi harakat.Contoh:

rtu69fi**I de*$uc;3i3^1w(Liht Q.S. 12 : 8 - 9 dan Q.S. 35 : 34 - 35).

b. Nun pi/aft tidak diberi harakat dan tanwin tidak mengalamiperubahan. Prinsip ini hanya berlaku pada keadaan tanwinberharakat fatltatain selain pada ta marbuyah (lihat padacontoh point a), seperti :

WLqW [ii,!'6(Lihat Q.S. 2 : 180, Q.S. 18 : 88, dan Q.S. 53 : 50).Prinsip tersebut dimaksudkan untuk menghilangk'an tasya-

Dzft (keserupaan) dengan muianna, seperti : )t:;, )riti,otat6 , dan seterusnya.

7. ^liy'r@utatan)Sifrr adalahtanda berbentuk bulatan yang diletakkan di atas alifza'idah. Bentuk piJir ada dua macam, yaitu ;ifir mustadir (pifirbulaQ dan ;fir mustayil (pilr lonjorry). Silir mustadir terdapatatau diletakkan di atas alif za'idah yang tidak mempengaruhikepada bacaan, baik ketika wapal maupun ketika waqaf. Se-dangkan piJir mustalil diletakkan di atas alif za'idahyang berpe-ngaruh kepada bacaan ketika waqaf.Contoh pifir mustadir:

6h "{LY

'wjiw

w(Lihat Q.S. 30 : 29, Q.S. 76:4,16).

t4t

Page 19: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal LeWur Keagamaan, Vol. 5, No. l, 2007: 127 - 149

Semua huruf sebelrxn alif za'idah itu tetap dibaca pendek ketikawa.sal, dan ketika waqaf tetap berlaku kaidah waqaf dalammemperlakukan huruf akhir sebelum alif za'idah itu. Maka ka-ta-katatersebut di atas ketika waqaf akan dibaca seperti berikut:

'jh W irijSedangkan pada contoh di bawah ini, karena sifir musadir terle-tak di tengatr kata maka tidak diperkenankan waqaf di tengatrkata:

+'yt if"r$*'et'isd3ir&rEf*i(Lihat Q.S. 7 : 103, dan Q.S. 12:87).Contoh ;ifir mustalil: ',i6J

W)t?i wor/ut

(Lihat Q.S. l8: 38, Q.S. 33: 10, Q.S. 76: 16, dan Q.S. 109: 4).Semua huruf sebelum alif za'idah itu dibaca panjang (satu alif)ketika waqaf dan dibaca pendek ketika wapal.6Sebagai catatan bahwa di dalam Al-Qur'an selain terdapat alifza'idah, terdapat juga wau za'idah, seperti kata :

(^l;t v$,i,6J ;u}ig(Lihat Q.S. 2: 5,269, dan Q.S. 4:59).

Dalam Al-Qur'an Standar Indonesia, wau za'idah tersebut tidakdiberi ;ifir mustadir, dan tidak pula diberi tanda apa-apa sebagaipetunjuk bagi pembaca bahwa wau itu adalah wau za'idah darttidak boleh dibaca panjang.'

8. Tanda WaqafDalam Al-Qur'an Standar Indonesia telah ditetapkan enam (6)

tanda waqaf. Keenam tanda waqaf tersebut adalah i p , 6 , uI :

6) Lihat lampiran Keputusan MUKER Ulama Al-Qur'an II di Cipayung,tahun 1976, Pedoman Pentashihan Mashaf Al-Qur'an tentang Penulisan danTanda Baca, hal. 99

7) Dalam Al-Qur'an Standar Bahriah ( sudut ) wau zaidah tersebut termasukyang diberi tanda dengan giJir mustadir.

142

Page 20: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalam Al-Qur'an standar Indonesia - Mazmur sya'roni

.J- , y , .'.- .'.. Keseluruhan tanda waqaf tersebut berpengaruhkepada pemberian harakat dan tanda-tanda tajwid pada huruf-huruf yang sebelum atau sesudahnya. Tanda-tanda waqaftersebut dapatdikelompokkan kepada tiga (3) bagian, yaitu :

a. I , C , l. Tanda-tanda ini berpengaruh kepada pemberian

harakat atau tanda-tanda tajwid berikut ini :

l) Alif WapalSetiap alif wa.sal yang berada sesudatr tanda-tanda wa-qaf tam (berhenti dengan sempurna) tersebut di atasdiberi harakatfatltah. Karena setiap pembaca yang ber-henti pada tanda waqaf tersebut, boleh melanjutkan ba-caannya dengan ayat selanjutnya tanpa harus mengulanglagi ke belakang. Maka untuk membantu memudahkanpembaca, alif yang terdapat sesudatr tanda waqaf terse-but diberi harakat fatgah.Contoh:

")*a?{n{;4$gy

"tt$sJ$trNt

i#,i;-$?,1gnxt(Lihat Q.S. I : 5 - 6, Q.S. 2: 145 - 146, dan e.S. 2: 255).Alif wagal yang berada sesudatr tanda waqaf tam terse-but diberi har akat fat fi ah.

2) Tanda-tanda TajwidHuruf-huruf yang mengandung hukum-hukum tajwid,yang berada sesudatr atau sebelum tanda waqaf tersebut,tidak dicantumkan tanda-tanda tajwidnya.contoh ' h*$4'il"lbiir 4irs6irlt4Hnruf "ya" yang terletak sesudah tanda waqaf lazimtidak diberi tasydid (g ) sebagai tanda idgam.

Waeft"rS;{6:6

si,|fr$.;tii

143

Page 21: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal LeHur Keaganaaq Vol. 5, No. l,2007: 127 - 149

Huruf wau yang terletak sesudah tanda waqaf .rE tidak

diberi tasydid (s) sebagai tanda idgam.

eiby.,*j;rwvf.<tjHuruf alif sebelum tanda waqaf 6 tidak diberi tanda mad

jalrz(- ) (ihat Q.S. 2: 26,253, dan Q.S.4 : 35).

b. ,rLa aan Il) Alif wasal

Alif wa;al yang terletak sesudah tanda waqaf s!, dan I(gairu tam), maka alif wa;al-nya tidak diberi harakatkarena pada hakikatnya pembaca tidak diperkenankanberhenti pada tanda waqaf tersebut. Alif wa;al yang ter-letak sesudatr tanda waqaf tersebut tidak diberi harakatuntuk mendorong pembaca agar tidak berhenti di tempattersebut.contoh'

#lu:al;ig-fii d'&flii,t're-:$Jt*,*gjrd-t6ffrcll*j;

(Lihat Q. S. 2: 3 dan Q. S. 89: 1l).

2) Tanda-tanda TajwidHuruf-huruf yang mengandung hukum-hukum tajwid,yang berada sesudah atau sebelum tanda waqaf tersebut,dicantumkan tanda-tanda tajwidnya.Contoh:

'rf.&6gdjfi$rq$iSesudatr tanwin yang berada sebelum tanda waqaf Y di-

beri tanda iqlab ( I ).

tq,€#lW#*c#'#aNun sesudah tanda waqaf "l- diberi tasydid (g) sebagai

tanda idqam bigunnah.

144

Page 22: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalam Al-Qur'an Standar Indonesia - Mazmur Sya'roni

Huruf sebelum tanda waqaf ) diberi tanda mad jaiz ( - )'Lihat Q.S. 2 : 10, Q. S. 76 : 2 dan Q. S. 3 :125.

c. Tanda Waqaf Mu'dnaqah (.'. - .'.)Tanda waqaf mu'dnaqah adalah suatu tanda waqaf {i-manapembaca hanya dibolehkan berhenti (waqaf) pada salatr satu

a*i a.ra tanda itu. Bila pembaca telatr berhenti pada tanda

pertama, ia tidak boleh lagi berhenti pada tanda yang beri--kot

yu. Sebaliknya, bila pembaca tidak berhenti pada tanda

yang pertama, ia boleh berhenti pada tanda berikutnya' Se-

iuir,-ito, pembaca boteh juga tidak berhenti sama sekali pada

kedua tanda tersebut.Oleh karena itu, ketentuan untuk alif wa;al dan tanda-tanda

tajwid lainnya berbeda dengan tanda-tanda waqaf pada butirtutt 1t; aan dua (2). Pada tanda waqaf mu'anaqah ini alifwa$l tidak diberi harakat, dan semua bacaan yang mengan-

dung hukum-hukum tajwid tidak dicantumkan tanda tajwid-nya. Contoh:

'f7fy.6iwjfufihwau sesudah tanda waqaf mu'anaqah pertama tidak diberitasydid sebagai tanda idgam, karena dimungkinka! Pemba-

"u'*tok berhenti di tempat itu, tanpa harus mengulang dari

kalimat sebelumnYa.

rj'fi{6w$6Di atas alif sebelum tanda waqaf mu'anaqah kedua tidak di-beri tanda mad, juz, karena dimungkinkan pula pembaca

berhenti di tempat itu, tanpa harus mengulang dari kalimatsebelumnya.

fi,iifl';'{i'J;sr$,,#$Alif wapat sesudah tanda waqaf mu'dnaqah pertama tidakdiberi harakat.(Lihat Q.S. 3: 30, Q.S. 7: l72,dan Q.S. 65: l0).

145

Page 23: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Lek;tur Keagamcan, Yol. 5, No. 1, 2007: 127 - 149

Ketentuan-ketentuan Khusus LainDi dalam Al-Qur'an Standar Indonesia, selain prinsip-prinsippenulisan di atas, terdapat beberapa ketentuan lain yang perludiperhatikan juga oleh para pentashih. Ketentuan-ketentuan ituadalatr sebagai berikut :

a. Penulisan Tanda Waqaf LazimWaqaf lazim sebagaimana telatr disinggung di atas, terma-suk kelompok tanda waqaf tam. Pada tanda waqaf tersebut,

selain ditulis pada teks ayat, dituliskan juga lafal ";iY ;j1" di

pinggir halaman sebelatr luar sejajar dengan baris di manatanda waqaf lazim itu ditempatkan (sebagai contoh lihat

Q.S.2: 26).

b. Tanda Ayat SajdattDi dalam Al-Qur'an terdapat ayat-ayat sajdah yang tersebarpada berbagai surah. Jumlah seluruhnya sebanyak 15 tem-pat. Pembaca disunanhkan melakukan sudud tilawatr setiapmembaca ayat sajdah tersebut. Di dalam Al-Qur'an StandarIndonesia, pada setiap ayat sajdah di akhir ayatnya diberitanda (0). Tanda ini dimaksudkan untuk mengingatkanpembaca bahwa ketika sampai pada ayat tersebut disunah-kan sujud dan membaca doa sesuai dengan kandungan ayatbersangkutan. Selain memberi tanda di akhir ayat, di hala-man sebelah luar, sejajar dengan ayat tersebut diberi pula

tanda dengan bacaan " ar* " (sebagai contoh, lihat Q.S 7:

206).

c. Tanda Ruht'Dalam setiap surah terbagi ke dalam beberapa ruht'. Pada

setiap ruht' diberi tanda dengan huruf "7" atarJ dengan

kepala 'ain saja ("). Tanda tersebut diletakkan pada akhir

ayat ruht'tersebut. Kemudian, di halaman sebelah luar, se-jajar dengan baris di mana terdapat tanda ruht' tersebut,diberi pula tanda rulnt'sama dengan yang di letakkan diakhir ayat, tetapi dengan ukuran yang lebih besar (sebagai

contoh,lihat Q.S. 2: 7).

146

Page 24: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalamAl-eur'an standar Indonesia - Mazmur sya,roni

d. TandaJuzAl-Qur'an dibagi menjadi 30 juz. Setiap juz terdiri dari be-barapa hulqrrt tergantung pada jumlatrbaris di setiap hala-man. semakin banyak baris dalam setiap halaman, semakins-edikit jumlah halaman pada setiap juz-. Begitu pula seba_liknya, semakin sedikit jumlah bariJ pada *tiup halaman,semakin banyak jumlah halaman pada setiap juz. pada Al_Qur'an standar Indonesia, setiap juz terdiri iari g lembar(18 halaman). Pada setiap akhir juz ditulis kata..o;tf., seba_gai tanda bah-wa juz tersebut telatr berakhir. pada ayat beri-kutnya dimulai- lagi .dengan awal juz selanjutny4 dan ayatyang dit,lis pada sefiap awal juz, ukurannyi dibesarkan dariyang lain (sebagai contoh lihat e.S. 2: l4i).

e. TandagizbPada setiap juz terdapat dwllizb. setiap fiizb dibagimenjadiempat bagian, yutu rub'ul-ltizb, nipful-t1tzb, Satasatu oibo,l.tizb dan ftizb. unn*. tanda-tand a fiizb tersebut, selain ditulisdi halaman sebelatr luar, pada ayat di mana tanda tlizb ituada, juga diberitanda dengan orn{rmen khusus yang hampirmenyerupai tanda ayat,tapitidak ada nomor ayatnya.

PenutupDemikian beberapa prinsip penulisan dalam Al-eur'an Standar

Indonesia. Prinsip-prinsip penulisan tersebut harus menjadi penge-tahuan yang melekat pa{a setiap anggota pentashih. Tanpa iauriyupengetatruan tentang hal tersebut di atas, iulit diharapkair seorangpentashih akan dapat melakukan tugasnya dengan ceniat, cepat daiakurat. Tentu, bukan hanya prinsip-prinsip penulis* it sematayang harus diketatrui oleh setiap anggota pentashih, tetapi juga me-llanekut ilmu rasm dan ulumul eur,an lainnya. Sebelum meng-hadirkan tulisan ini, penulis juga telah membuat rekaman Al-9ry'* sebanyak 30 jv, yang khusus dibuat untuk pentashihan.Rekaman tersebut dibuat sedemikian rupa dengan petunjuk-petun-juk ylng praktis, seqerti penyebutan tanda idgam, haa jaiz, tanaawaqaf, nomor-ayat dan lain-lain, sehingga sangat mem6antu parapentashih untuk mempercepat tugas-tugas pentashihan.

147

Page 25: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Jurnal Lebur Keagamaan, Yol. 5, No. 1,2007: 127 - 149

Untuk masa yang akan datang, selain dibutuhkan tenaga-tenagapentashih yang handal, juga dibutuhkan ide-ide kreatif lainnya un-tuk menciptakan berbagai perangkat teknologi dalam rangka mem-permudah dan mempercepat fugas-tugas pentashihan demi mem-perlancar pelayanan kepada masyarakat. Sampai saat ini, SumberDaya Manusia (SDM) pentashih dirasakan masih sangat kurang,baik secara kualitas maupun kuantitas, meskipun kini institusiLajnatr Pentashih Mushaf Al-Qur'an telah berdiri sendiri -denganmenangani tugas lain dalam bidang pennuseuman, sementara bebankerja pentashihan saja sudah begitu banyak. Tanpa dibantu denganupaya-upaya penemuan sistem kerja yang cepat dan akurat, tugaspentashihan mushaf Al-Qur'an ini akan sangat menyita waktu,tenaga, dan juga dana, belum lagi tuntutan dedikasi yang penuh danperhatian yang utuh pada tugas pokok pentashihan.*

Jakarta, Juni 2007

Daftar Pustaka

Departemen Agama. 2006. Al-Qur'an Standar Indonesia.

Puslitbang Lektur Keagamaan. 1976. Pedoman Pentashihan Mashaf Al-Qur'antentang Penulisan dan Tanda Baca. Jakarta: Badan Litbang Agama.

Sya'roni, Mazrnur. 199811999. Pedoman Umum Penulisan dan PentashihanMushaf al-Qur'an dengan Rasm Usmani. Jakarta: Puslitbang Lektur Keaga-maan Departemen Agama.

Puslitbang Lektur Keagamaan. 1984. Musyav,arah Keria (Muke) Ulama Al-Qur'an II s/d X (1976 s/d 1984). Jakarta: Departemen Agama.

Handani, Sayyid Ali Ismail. 14l0 H. Jdmi'ul-Baydnfi Ma'rifati Rasmil-Qur'dn,Riyad: Dtrul-Furq8n

148

Page 26: Mazmur Sya'Roni - Prinsip2 Penulisan Mushaf Standar Indonesia

Prinsip-Prinsip Penulisan dalam Al-Qur'an Standar Indonesia - Mazmur Sya'roni

Lampiran:

i#:-'==;r;i:=]ff:q;;;#)+i;&];€"i

--PTili',1;" $'.l

*-l;."..t*o l.t;""g ':

I.b t- ! #{ .i.

iLYlll E:: {- I .. tr'r B.::'-- trrl l! ::fiTittttis;.t* -lll lr':.ft*r A, I tr I it ,r I 1 {: ::1.t: U*E i 1*;:, +c' 'rr4-r' r l r* :3-{- - L t ,l

l,l" rl ;. -'\I "Fl" *'t.l; ",1

l" ttf*t; 5ffli*o,Jr []r ;;

t-J"*r) !L;,* 1r.'1lu sifl.. *$ t, -ir*1r lfl ?

t49

Cover Dalam pada Mushaf Standar Indonesia Cetakan Tahun 2002

$&}: