7/30/2019 Matsnawi an Nuri
1/273
| 1Badiuzzaman Said Nursi
Pendahuluan Penulis
UNTUK TULISAN BERBAHASA ARABDAN AL-MATSNAWI
PENDAHULUAN INI BERISI LIMA PERIHAL
Perihal Pertama
Sekitar lima puluh tahun lalu, karena semakin sibuk dengan
pemikiran rasional dan filsafat, Said lama mencoba meretasjalan menuju hakikat seperti ahli tarekat dan hakikat. Ia tidak
hanya puas dengan gerakan kalbu semata sebagaimana
kebanyakan ahli tarekat. Karena akal dan pikirannya terluka oleh
hikmah filsafat pada tahap tertentu, maka perlu pengobatan.
Kemudian ia ingin mengikuti jalan beberapa tokoh ahli
hakikat yang menuju hakikat lewat akal dan kalbu. Dalam
pandangannya, masing-masing tokoh memiliki keistimewaanmenarik dan unik. Ia bimbang dalam memilih di antara mereka.
Maka, yang terlintas dalam benak Said lama yang berbalut luka
adalah perintah al-Imam ar-Rabbani kepadanya secara gaib yang
terdapat dalam tulisannya, Satukan kiblat!1 . Jadi, maksud dari
menyatukan kiblat adalah menjadikan seorang ustadz sebagai
satu-satunya guru.
1) Imam ar-Rabbani adalah Ahmad ibn Abdul Ahad as-Sirhindi al-Faruqi (971-1034
H) yang diberi gelar Pembaharu milenium kedua. Ia dikenal menguasai ilmu
pada masanya, perhatian terhadap pembinaan ruhani, penyucian jiwa, keikhlasan
kepada Allah, kehadiran hati, serta menolah jabatan yang ditawarkan kepadanya.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
2/273
2| Al-Matsnawi An-Nuri
Said Lama yang terluka berkata kepada kalbunya bahwa
Ustadz hakiki adalah Alquran dan menyatukan kiblat bisa
tercapai dengan ustadz itu. Maka, ia segera mengambil petunjuk
guru suci tersebut untuk membina ruhani dan kalbunya dengancara yang asing. Ia pun harus berjuang secara maknawi dan ilmiah
untuk melawan nafsu ammarah berikut keraguan dan syubhat
yang melekat padanya. Di saat menyusuri jalan tersebut dan di
saat berjuang menyingkirkan segala keraguan, ia melewati
berbagai kedudukan serta mempelajari isinya; tidak seperti kaum
yang tenggelam dalam suluk dengan menutup mata. Namun,
suluk atau perjalanan ruhani yang dilakukan seperti yangdilakukan oleh Imam Ghazali2, Imam ar-Rabbani, dan Jalaluddin
ar-Rumi3 dengan membuka mata hati, jiwa, dan akal. Ia berjalan
pada berbagai kedudukan tersebut serta melihat isinya lewat
semua penglihatan tadi secara jelas tanpa ada yang samar.
Ia melawan fitnah yang dilakukan oleh Raja Akbar yang nyaris hendak
menghancurkan Islam. Ia diberi taufik untuk mengalihkan negara Mongolia yang
demikian kuat dari atheis dan agama budha kepada pangkuan Islam. Ia hembuskan
ke dalamnya sistem baiat, ukhuwah, dan dakwah kepada manusia. Ia bersihkanpaham tasawwuf dari noda. Dakwahnya berkembang di benua India hingga dari
buahnya muncul Raja yang saleh, Aurangzeb.
Pada masanya, kaum muslimin mendapatkan kemenangan. Tarekat Naqsyabandi-
nya berkembang ke seluruh dunia Islam lewat Allamah Khalid asy-Syahrazuri
yang dikenal dengan nama Maulana Khalid (1192 -1243 H). Ia menulis sejumlah
tulisan. Yang paling terkenal adalahMaktbtyang diterjemahkan ke dalam bahasa
Arab oleh Muhammad Murad dalam dua jilid dan diberi judul ad-Durar al-
Maknnt. Ungkapan yang disebutkan dalam tulisan ke-75 dari jilid pertama
berbunyi, Namun, engkau harus memperhatikan satu syarat. Yaitu menyatukan
kiblat arah pandang.2) Imam Ghazali (450-505 H) adalah Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn
Muhammad ibn Ahmad al-Ghazali. Ia seorang fakih, ahli ilmu kalam, filosof,
sufi, serta reformis agama dan masyarakat. Ia penulis risalah spiritual. Pengaruhnya
demikian tampak dalam kehidupan Islam. Ia dilahirkan di Thus, wilayah Khurasan.
Belajar ilmu fikh dan kalam dari imam al-Haramayn. Lalu belajar ilmu filsafat,
khususnya pandangan al-Farabi, Ibnu Sina, dan ilmu kejiwaan. Dalam ilmu-ilmu
tersebut Ia tidak menemukan sesuatu yang memuaskan kebutuhan akalnya
terhadap keyakinan serta keinginan kalbunya untuk bahagia. Ia sibuk mengajar
di madrasah Nizhamiyyah serta bepergian ke banyak negeri. Di antaranya
Damaskus, Baytul Maqdis, Kairo, Iskandariyah, mekkah, dan Madinah. Di antaratulisannya adalah Ihya Ulumuddin, Tahafut al-Falasifah, danal-Munqidz min adh-
Dhall.
3) Maulana ar-Rumi (604-672 H) adalah seorang ulama yang bermadzhab Hanafi,
serta menguasai berbagai ilmu. Kemudian ia menjadi sufi. Ia penulisal-Matsnawi
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
3/273
| 3Badiuzzaman Said Nursi
Segala puji bagi Allah bahwa ia menemukan dan memasuki
sebuah jalan yang menuju hakikat dengan pelajaran dan
bimbingan Alquran. Bahkan dalam sejumlah Risalah Nur yang
ditulis oleh Said Baru tertampak sebuah hakikat:Pada segala sesuatu terdapat tanda yang menunjukkan
bahwa Dia Esa4
Perihal Kedua
Karena Said Lama berjalan dengan persatuan akal dan
kalbu seperti Imam Ghazali, Imam Rabbani, dan Jalaluddin ar-
Rumi, maka Ia segera membalut berbagai luka kalbu dan ruhani,serta membebaskan jiwanya dari berbagai bisikan dan ilusi.
Setelah bebas darinya, Said Lama berubah menjadi Said Baru.
Ia pun membuat sejumlah tulisan sejenis al-Matsnawiyang
aslinya berbahasa Persiadengan bahasa Arab dalam ungkapan-
ungkapan yang singkat.
Ketika ada kesempatan, ia pun berani menerbitkannya.
Tulisan tersebut berupa tetesan, untaian benih, biji, bunga,
partikel, semerbak, nyala, dan berbagai pelajaran lainnya. Iakemudian ditambah dengan risalah berbahasa Turki: cahaya
dan perihal. Ia menjelaskan persoalan tersebut selama sekitar
setengah abad dalam Risalah Nur yang tidak hanya membahasjihad melawan hawa nafsu dan setan; tetapi seperti kompilasi
keseluruhan dari al-Matsnawi. Buku ini menyelamatkan orang-
orang yang sedang bingung dan membutuhkan, serta menarik
para filosof yang tergiring kepada kesesatan.
Perihal Ketiga
Perbincangan yang berlangsung antara Said Lama dan
Said Baru telah mengusir setan dan menundukkan nafsu
yang terkenal dengan bahasa Persia dalam 26 ribu bait. Ia pendiri tarekat
Maulawiyyah. Lahir di Balkh (Persia), lalu menetap di Konya pada tahun 623 H.
Ia dikenal menguasai fikih dan ilmu-ilmu keislaman lainnya. Pernah mengajar diKonya pada empat sekolah setelah ayahnya meninggal pada tahun 628 H. Di
antara karyanya adalah Dwn Kabr, Fhi ma Fhi, dan Maktbt.
4) Oleh Abul Atahiyyah dalam kumpulan syairnya. Bait tersebut dinisbatkan kepada
Ali ra. Sementara, Ibn Katsir dalam Tafsirnya menisbatkan kepada Ibn al-Mutaz.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
4/273
sehingga Risalah Nur menjadi dokter luar biasa bagi pencarihakikat yang sedang terluka. Ia membuat kaum atheis dan sesat
terdiam.
Jadi, jelas bahwa al-Matsnawi yang berbahasa Arab inimerupakan benih dan tunas bagi Risalah Nur. Ia membebaskan
manusia dari berbagai syubhat yang dihembuskan oleh setan,
baik dari golongan jin maupun manusia. Sejumlah informasi
tersebut ibarat sesuatu yang terlihat jelas, jika pengetahuannya
dengan ilm al yaqin mendatangkan kepuasaan dan ketenanganpada tingkat ain al yaqin.
Perihal Keempat
Said Lama lebih banyak menggeluti ilmu hikmah dan
hakikat, berdialog dan berdiskusi dengan tokoh ulama dalam
berbagai persoalan yang mendalam, memperhatikan tingkat
pemahaman muridnya terdahulu yang perhatian terhadap ilmu-
ilmu syariat, serta menunjukkan peningkatan jenjang pemikiran
dan limpahan pengetahuan kalbunya lewat ungkapan yang
sangat dalam dan ringkas yang hanya dipahami olehnya. Karenaitu, tidak aneh kalau sebagiannya bisa jadi hanya bisa dipahami
oleh orang-orang yang memiliki pengetahuan luas setelah
mencurahkan upaya optimal. Jika dijelaskan dengan lengkap, ia
melaksanakan tugas Risalah Nur.Jadi, Buku al-Matsnawi yang merupakan tunas dari Risalah
Nur bekerja dalam aspekanfusi dan internal seperti jalan khafi
(tersembunyi), sehingga berhasil membuka jalan dalam kalbu danruh. Sementara, Risalah Nur yang merupakan kebunnya telahmembuka jalan yang luas menuju makrifatullah dengan
menghadap ke cakrawalasebagai jalan yang terbentang jelas
di samping berjuang melawan nafsu. Ia seperti tongkat Musa as.
yang ketika dipukulkan memancarkan air yang berlimpah di
mana saja.
Demikianlah, jalan yang ditempuh Risalah Nur tidak sepertijalan yang ditempuh oleh para ulamadan filosof . Akan tetapi, iamembuka jendela makrifatullah dari segala sesuatu dengan
kemukjizatan maknawi dari Alquran. Ia telah memahami sebuah
4| Al-Matsnawi An-Nuri
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
5/273
| 5Badiuzzaman Said Nursi
rahasia yang khusus dari Alquran seperti mengerjakan suatu
pekerjaan yang dibutuhkan satu tahun dalam satu jam bahwa
mampu mengalahkan serangan kaum zindiq yang tak terhingga
pada masa yang dahsyat ini.
Perihal Kelima
Pada saat perubahan dari Said Lama ke Said Lama,
ribuan hakikat masing-masing bernilai menjadi satu pembahasan
dalam sebuah risalahyang terkait dengan ratusan ilmu ditulis
oleh Said dalam bentukIlam (ketahuilah) pada setiap pemba-
hasan dan diungkapkan dalam beberapa baris, satu paragraphatau satu halaman. Seolah-olah masing-masing ketahuilah
merupakan inti dari sebuah risalah.
Karena setiap ketahuilah ditulis sebagai indeks dari ber-
bagai ilmu dan hakikat, maka para pembaca buku ini memper-
hatikan perihal-perihal di atas, sehingga jangan mengkritik.
Said Nursi
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
6/273
6| Al-Matsnawi An-Nuri
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
7/273
| 7Badiuzzaman Said Nursi
Peringatan
PEMBERITAHUANPERMINTAAN MAAF
rts
Ketahuilah!
Risalah ini merupakan satu bentuk tafsir nyata terhadapsejumlah ayat Alquran berikut persoalan-persoalan yangterdapat di dalamnya. Ia ibarat sekuntum bunga yang kupetik
dari kebun Alquran yang penuh hikmah. Janganlah engkau
merasa aneh dengan bentuk redaksinya yang sulit dipahami,
ringkas, dan singkat. Cobalah telaah kembali sehingga terbuka
bagimu rahasia pengulangan Alquran, seperti ayat yang ber-
bunyi, Milik-Nya kerajaan langit dan bumi.Jangan takut dengan jiwa yang sulit dikendalikan. Sebab,jiwaku yang selalu memerintahkan pada keburukan dan
melampaui batas telah tunduk. Ia berhasil dijinakkan lewat
berbagai hakikat yang terdapat dalam risalah ini. Bahkan, setan
terkutuk yang terdapat di tubuhku telah terdiam dan ber-
sembunyi Siapapun dirimu, jiwa atau nafsumu tetaplah tidak
lebih melampaui batas daripada nafsuku. Setan yang ada pada
dirimu juga tidak lebih memperdaya daripada setan yang ada
pada diriku.
Wahai pembaca!
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
8/273
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
9/273
| 9Badiuzzaman Said Nursi
Risalah Pertama
CAHAYA MENTARI TAUHID(Teks Berbahasa Arab dari kata kedua puluh dua)6
rts
Bismillahirrahmanirrahim
Mahasuci Engkau wahai Zat yang seluruh alam yang beredarini bertasbih memuji-Mu dengan tasbih lisan Muhammadsaw. Gema tasbihnya yang mengiang-ngiang untuk-Mu secaraturun-menurun dari generasi ke generasi dan dari masa ke masa
seiring dengan perjalanan waktu. Ya Allah, abadikanlah gema
tasbih Nabi saw di atas lembaran alam dan daun peredaran waktu
hingga hari kiamat dan hari kemudian.
Mahasuci Engkau wahai Zat yang bumi bertasbih memuji-
Mu dengan bersujud di bawah arasy keagungan qudrat-Mu
dengan lisan Muhammad saw. Pasalnya, beliaulah penutur dan
penafsir dari tasbih bumi untuk-Mu dengan sikap dan per-
buatannya. Dengan risalah beliau, bumi secara stabil bergerak di
porosnya.
6) Risalah ini berikut dua risalah berjudul Percikan dan Terutama merupakan
satu risalah dalam edisi kedua. Namun, keduanya merupakan risalah terpisahdalam naskah dan dalam terjemahan Turki. karena itu, kami memilih untuk
memisahkannya menjadi risalah yang berbeda. Jadi, ketiga risalah ini ditulis oleh
Said Baru dengan bahasa Arab. Ia menuliskannya di Barla sesudah dibuang ke
sana pada tahun 1927.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
10/273
10| Al-Matsnawi An-Nuri
Ya Allah, buatlah bumi berikut seluruh wilayahnya
mengucap tasbih lisan Muhammad saw.
Mahasuci Engkau wahai Zat yang seluruh mukmin dan
mukminah bertasbih memuji-Mu di seluruh tempat dan waktudengan lisan Muhammad saw. Pasalnya, beliau yang cahaya
tasbihnya keluar untukmu dari mulut kaum beriman.
Ya Allah, buatlah anak keturunan Adam hingga akhir umur
manusia mengucap tasbih Muhammad untuk-Mu sesuai dengan
kehormatan beliau dan rahmat-Mu. Kasihi kami dan umatnya.
Amin!
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
11/273
| 11Badiuzzaman Said Nursi
Bismillahirrahmanirrahim
Penjelasan tentang Permata Kandungan Ayat Berikut7:
Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala
sesuatu. Kepunyaan-Nya kunci-kunci (perbendaharaan) langit
dan bumi(QS az-Zumar: 62-63)
Mahasuci Zat yang di tangan-Nya tergenggam kerajaan segala
sesuatu(QS Yasin: 83)
Perbendaharaan segala sesuatu terdapat pada Kami(QS al-
Hijr: 21)
Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia yang
memegang ubun-ubunnya (QS Hud: 56)
Wahai yang lalai dan tenggelam dalam dunia sebab-akibat.
Sebab-akibat merupakan hijab yang menutupi gerak kekuasaan
Allah. Pasalnya, kemuliaan dan keagungan-Nya mengharuskan
adanya hijab. Hanya saja, Zat yang Maha berbuat itulah yang
merupakan kekuatan abadi yang sebenarnya. Tauhid dan
kemuliaan Allah mengharuskan demikian. Penguasa azali
memiliki para pesuruh. Namun, mereka bukan perantara
pelaksanaan sehingga menjadi sekutu bagi kekuasaan Tuhan.
7) Pelajaran keempat belas dari buku al-Madkhal il an-Nr (Pengantar Menuju
Cahaya) yang dianggap sebagai tulisan pertama Said Baru dengan bahasa Turki.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
12/273
12| Al-Matsnawi An-Nuri
Mereka hanyalah penunjuk yang memproklamirkan berbagai
prosedur Tuhan sekaligus sebagai saksi baginya. Ketika tunduk
pada perintah Tuhan mereka sebenarnya melakukan sejumlah
ibadah yang sesuai dengan kapasitas mereka. Mereka adalahperantara yang memperlihatkan kemuliaan qudrat-Nya dan
keagungan rububiyah-Nya.
Adapun manusia, kelemahan dan kondisi butuhnya me-
merlukan sarana dan pesuruh yang ikut serta dalam kekuasa-
annya. Karena itu, terdapat perbedaan antara pesuruh ilahi dan
pesuruh manusia.
Ya, penglihatan sebagian besar orang yang lalai tidakmemahami kebaikan dan hikmah di balik berbagai kejadian. Ia
mengeluhkan masa depan dan berpaling secara bodoh. Sebab-
akibat dijadikan sebagai sasaran keluhan. Apabila seseorang
diberi taufik untuk menggapai hikmah dan kebenaran, sebab-
akibat itu akan hilang dari pandangannya.
Lewat sebuah perumpamaan disebutkan bahwa malaikat
Izrail as. mengeluh kepada Allah Swt., Hamba-Mu mengeluh
karena aku merenggut nyawa mereka. Maka, Allah menjawab,Akan Kuletakkan antara dirimu dan mereka perantara berupa
musibah sehingga keluhan mereka tertuju kepadanya; bukan
kepadamu.
Kesimpulannya, bahwa kekuasaan dan keagungan Allah
mengharuskan adanya sebab-akibat yang terlihat secara lahiriah
agar akal bisa melihat sentuhan tangan kekuasaan-Nya terhadap
berbagai persoalan. Namun, tauhid dan kemuliaan-Nya tak bisadipengaruhi oleh sebab-akibat.
Catatan:
Tauhid terbagi dua:
Pertama, tauhid yang bersifat umum yaitu dengan berkata,Tiada sekutu bagi-Nya. Alam ini bukan milik selain-Nya.
Dalam hal ini kelalaian dan kesesatan masih bisa bercampur kedalam pemilik tauhid tersebut.
Kedua, tauhid hakiki yaitu dengan berkata, Dia adalahAllah semata. Kerajaan, alam, dan segala sesuatu adalah milk-
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
13/273
| 13Badiuzzaman Said Nursi
Nya. Ia melihat tanda kekuasaan-Nya pada segala sesuatu serta
membaca stempel-Nya pada segala sesuatu. Ia menetapkan
untuk-Nya dengan penuh kesadaran. Tauhid ini tidak bisa
dimasuki oleh kesesatan dan ilusi. Di sini kami akan menjelaskankepadamu sejumlah cahaya tauhid ini yang kami ambil dari
Alquran.
CAHAYA PERTAMA
Pada setiap ciptaan terdapat tanda yang secara khusus me-
nunjuk kepada Zat Pencipta segala sesuatu. Pada setiap makhluk
terdapat stempel yang secara khusus menunjuk kepada ZatPembuat segala sesuatu. Pada setiap lembar tulisan kekuasaan-
Nya terdapat petunjuk menakjubkan yang tak bisa ditiru yang
secara khusus menunjuk kepada Sang Penguasa azali dan abadi.
Misalnya lihat pada tanda kekuasaan-Nya yang tak ter-
hingga yang Allah letakkan pada kehidupan. Lihatlah kehidupan,
bagaimana sesuatu menjadi segala sesuatu dan segala sesuatu
menjadi sesuatu.
Ya, air yang diminum dengan ijin Allah berubah menjadiorgan dan perangkat makhluk hidup sehingga dengan perintah
Allah sesuatu berubah menjadi segala sesuatu. Demikian pula
dengan berbagai jenis makanan. Dengan ijin Allah, ia berubah
menjadi tubuh, daging, dan organ lainnya. Dengan demikian,
segala sesuatu berubah menjadi sesuatu dengan perintah Allah.
Orang yang memiliki akal, perasaan, dan kalbu akan memahami
bahwa proses membuat sesuatu menjadi segala sesuatu dansebaliknya merupakan tanda khusus Zat Pencipta segala sesuatu,
Allah Swt.
CAHAYA KEDUA
Lihatlah satu stempel dari sekian stempel yang tak
terhingga yang terdapat pada makhluk hidup. Yaitu bahwa
makhluk hidup seperti miniatur seluruh entitas, buah yangmenerangi pohon alam, serta benih yang menyinari dunia. Sang
Pencipta menanamkan di dalamnya model dari sebagian besar
spesies alam. Seolah-olah makhluk hidup merupakan tetesan
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
14/273
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
15/273
| 15Badiuzzaman Said Nursi
makhluk kepada manifestasi keesaan-Nya yang mencakup di
mana kehidupan ini merupakan titik sentral dari manifestasi
nama-nama-Nya yang merupakan sinar mentari keabadian.
Berarti engkau berpandangan bahwa pada setiap makhlukbahkan pada lalat dan bunga sekalipunterdapat kekuasaan
mencipta yang tak terhingga, pengetahuan yang mencakup, dan
kehendak yang bersifat mutlak; serta bahwa pada benda-benda
tersebut terdapat sifat-sifat yang hanya mungkin terdapat pada
Zat Wajibul wujud. Akhirnya jika engkau menisbatkan sesuatukepada dirinya sendiri, engkau terpaksa melekatkan sifat
uluhiyah kepada setiap benih dan partikel. Atau, jika menisbatkansesuatu kepada sebab, engkau juga harus meyakini bahwa setiap
sebab yang tak terhingga memiliki sifat-sifat uluhiyah. Engkau
juga harus menerima adanya sekutu Tuhan yang tak terhingga
yang mestinya berdiri sendiri.
Pasalnya, setiap partikelterutama jika ia berasal dari biji
atau benihmemiliki kondisi yang rapi dan menakjubkan, serta
sejalan dengan seluruh bagian makhluk yang merupakan bagian
darinya. Bahkan, ia sejalan dengan spesiesnya; bahkan denganseluruh entitas. Ia juga memiliki tugas dalam kelompoknya
sebagaimana keberadaan prajurit dalam instansi kemiliteran. Jika
engkau memutuskan hubungan benih tadi dari Tuhan Yang
Mahakuasa, berarti engkau harus mengakui bahwa dalam benih
tersebut terdapat mata yang dapat melihat segala sesuatu serta
perasaan yang meliputi segala sesuatu.
Kesimpulannya, jika engkau tidak menisbatkan mentari-mentari kecil yang terdapat dalam tetesan air itu kepada
manifestasi cahaya mentari, berarti engkau mengakui keberadaan
mentari yang jumlahnya tak terhingga dalam benda-benda kecil
seperti kunang-kunang yang terbang di waktu malam.
Demikian pula jika engkau tidak menisbatkan segala
sesuatu kepada Zat Yang Mahakuasa secara mutlak yang semua
makhluk baik atom maupun mentari, yang kecil maupun yangbesar, bernisbat kepadanya. Berarti engkau mengakui keberadaan
tuhan yang jumlahnya tak terhingga sehingga engkau terjatuh
dalam puncak kebodohan.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
16/273
16| Al-Matsnawi An-Nuri
CAHAYA KEEMPAT
Jika sebuah buku ditulis tangan, cukuplah ia ditulis oleh
sebuah pena milik seseorang. Namun, jika buku tersebut dicetak,
maka diperlukan sejumlah pena cetak sebanyak hurufnya dengankeikutsertaan banyak orang untuk mencetak huruf-huruf ter-
sebut. Jika sebagian besar isinya ditulis dengan bentuk tulisan
yang sangat kecil dalam sejumlah katamisalnya surat yasin
ditulis dalam kata yasinmaka, untuk mencetak satu kata itu
saja diperlukan pena-pena cetak sebanyak huruf tersebut.
Demikian pula dengan buku alam ini. Apabila menurutmu
ia ditulis dengan pena Zat Yang Mahaesa berarti engkau menitijalan yang sangat mudah dan rasional di mana ia memang harus
begitu adanya. Namun, apabila ia dinisbatkan kepada alam dan
sebab, engkau akan melewati jalan yang sangat sukar yang tidak
bisa diterima, tidak rasional, dan mustahil. Pasalnya, untuk
mencetak setiap makhluk, alam harus menghadirkan semua
perangkat yang dibutuhkan untuk sebagian besar entitas. Ini
adalah khurafat yang bercampur dengan ilusi. Bahkan, dalam
setiap bagian tanah, air, dan udara ia harus menghadirkan jutaanalat cetak dan mesin yang tersimpan di dalamnya sebanyak bunga
dan buah guna membentuk berbagai bunga dan buah yang
perangkat dan substansinya beraneka ragam. Atau, jika tidak
terdapat satu kekuasaan yang mampu mencetak semua jenis
tumbuhan, ilmu yang luar biasa yang mencakup seluruh detil
seluruh pohon dan taman berikut perangkat dan neracanya pada
setiap bagian tanah, air, dan udara karena setiap bagiannya bisamenjadi tempat tumbuh semua tumbuhan.
Misalkan ada satu bidang tanah ditanami oleh berbagai
benih dan biji secara bergantian. Lalu sebidang tanah tadi
dikosongkan dan diganti dengan setumpuk tanah, ternyata
hasilnya sama. Apa yang kau saksikan sudah cukup menjadi
bukti. Engkau bisa menyaksikan dalam perjalanan di dunia ini
bahwa sebagian besar tanah bisa menjadi tempat tumbuhsebagian besar tanaman padahal bentuk setiap tumbuhan yang
berkembang dan berbuah berbeda-beda. Keteraturan, kese-
imbangan, dan keunikan yang dimiliki oleh setiap tumbuhan
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
17/273
| 17Badiuzzaman Said Nursi
merupakan model khusus dan spesifik yang mengharuskan ke-
beradaan perangkat, mesin, dan alat cetak spesifik pula. Bahkan,
ia mengharuskan adanya semua perangkat yang membentuk
pohon dan tanaman pada setiap benihnya meski sangat kecil danserupa. Alam harus menghadirkan semua perangkat, mesin, dan
alat untuk membentuk segala sesuatu. Ini adalah omong-kosong
yang orang ahli debat pun tidak mempercayainya. Ia adalah
khurafat di mana pelawak yang senang mengutarakan khurafat
sekalipun merasa malu dengannya.
CAHAYA KELIMA
Lihatlah! Di samping setiap huruf dari sebuah buku
menunjukkan dirinya seukuran satu huruf dengan satu cara,
namun ia menunjukkan eksistensi penulisnya dengan beragam
cara serta memperkenalkan pembuatnya seukuran satu baris.
Demikian pula dengan setiap huruf yang terpampang
dalam buku alam ini. Ia menunjukkan dirinya seukuran
bentuknya sekaligus memperlihatkan eksistensinya sesuai
wujudnya. Namun, pada saat yang sama ia menunjukkan keber-adaan Penciptanya dengan beragam cara. Ia juga menunjukkan
nama-nama Pembuatnya serta menjelaskannya seukuran
kumpulan bait syair yang panjang. Karena itu, kalau ada orang
yang demikian dungu dengan mengingkari eksistensi dirinya dan
alam, hendaknya ia berhenti memperlihatkan puncak kebodohan-
nya yang mengingkari eksistensi Sang Pencipta.
CAHAYA KEENAM
Lihatlah! Sang Pencipta telah menuliskan pada setiap benda
dan entitas segel khusus untuknya sebagaimana telah dijelaskan.
Demikian juga Dia menuliskan pada setiap spesies dan entitas
stempel yang khusus untuknya. Dia menyetempel seluruh
penjuru langit dan bumi dengan stempel keesaan-Nya serta
menuliskan pada seluruh alam tanda keesaan-Nya denganbentuk yang sangat jelas dan terang. Lihatlah stempel yang
ditunjukkan oleh ayat berikut:
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
18/273
18| Al-Matsnawi An-Nuri
Maka perhatikanlah bekas-bekas rahmat Allah, bagaimana
Allah menghidupkan bumi yang sudah mati. Sesungguhnya
(Tuhan yang berkuasa seperti) demikian benar-benar (ber-
kuasa) menghidupkan orang-orang yang telah mati. Dia Maha
Kuasa atas segala sesuatu(QS ar-Rum: 50).
Pasalnya, proses menghidupkan bumi merupakan bentuk
kebangkitan dan pengumpulan seluruh manusia yang sangat
menakjubkan. Dalam menghidupkannya dikumpulkan lebih dari
300 ribu spesies yang setiap bagian dari banyak spesies tersebut
dalam setahun menyamai total keseluruhan manusia di dunia.
Karena hikmah yang tersembunyi bukan entitas tersebut yang
dihidupkan kembali, namun yang serupa dengannya. Bagai-
manapun adanya hal itu menunjukkan mudahnya mengumpul-
kan semua manusia dan merupakan contoh dari kebangkitan danpengumpulan manusia.
Proses menghidupkan beragam spesies yang sudah saling
bercampur dan berbaur serta bagaimana mereka dihidupkan
kembali dengan cara yang sangat istimewa tanpa ada kesalahan
sedikitpun merupakan wujud adanya stempel khusus milik Zat
Yang Mahakuasa dan Maha Mengetahui. Demikian pula dengan
penulisan 300 ribu buku yang beragam bahkan lebih dalam satulembar permukaan bumi secara bercampur namun dengan sangat
teratur tanpa terlewat dan tanpa ada cacat sedikitpun. Semua itu
merupakan tanda khusus milik Zat yang di tangan-Nya ter-
genggam kerajaan dan perbendaharaan segala sesuatu; tanpa
terlalaikan oleh apapun.
Wahai orang yang mengingkari pengumpulan semua
makhluk, lihatlah bagaimana proses menghidupkan bumi dengan
seratus ribu contoh dan petunjuknya dalam enam pekan. Sikap
ingkarmu sama seperti orang yang melihat Zat pemilik berbagai
mukjizat yang dalam satu waktu dan satu lembar bisa menuliskan
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
19/273
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
20/273
20| Al-Matsnawi An-Nuri
setiap komponen dan bagiannya terdapat kerjasama yang sangat
baik. Sebagian membantu yang lain dalam sebuah perjalanan
panjang dengan rapi tanpa pernah menyimpang pada saat yang
dibutuhkan dan dengan cara yang tak terduga. Lihatlah bagai-mana sebagian memberikan bantuan untuk kebutuhan yang
lainnya. Dalam kerjasama ini terdapat upaya untuk saling me-
respon dengan berkata, Aku segera datang! lewat aksi nyata
ketika ada yang meminta. Mereka saling mengulurkan tangan
bantuan dan bekerja secara rapi. Mereka membantu setiap
makhluk untuk menuju sebuah tujuan. Mereka taat dan tunduk
kepada Zat Yang Maha Mengatur.Lihatlah bagaimana hukum kerjasama tersebut berjalan
mulai dari matahari dan bulan, malam dan siang, musim panas
dan dingin, sampai kepada upaya tanaman untuk terus meme-
nuhi kebutuhan hewan dengan menyediakan rezekinya serta
mengambilnya dari perbendaharaan rahmat Tuhan. Demikian
pula dengan hewan yang memberikan bantuan kepada manusia.
Lebah dan cacing mengambil madu dan sutera dari perbenda-
haraan Zat Yang Maha Penyayang guna diantarkan kepadamanusia. Bahan-bahan nutrisi memberi kepada buah dengan
beragam jenisnya. Serta partikel-partikel makanan membantu
mengisi sel-sel tubuh dengan sangat sempurna, cermat, dan
penuh hikmah.
Fenomena ini semua, terutama bagaimana mereka bekerja-
sama dengan rapi dan sempurna, merupakan petunjuk yang
sangat jelas dan terang bahwa mereka merupakan pelayan dariPemelihara yang Maha Bijaksana serta pesuruh dari Pengatur
Yang Mahamulia. Mereka bergerak sesuai dengan perintah, ijin,
kekuatan, dan kebijaksanaan-Nya.
CAHAYA KEDELAPAN
Lihatlah bahwa rezeki yang didistribusikan kepada
makhluk sejalan dengan kadar kebutuhan mereka dalam bentukyang sesuai dengan masing-masing mereka. Rezeki menyeluruh
yang terdapat dalam rahmat-Nya yang luas yang berisi kasih
sayang, rahmat-Nya yang luas yang terdapat dalam perhatian-
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
21/273
| 21Badiuzzaman Said Nursi
Nya yang sempurna yang berbalut kelembutan dan kemurahan,
perhatian-Nya yang tampak dalam hikmah-Nya yang mencakup
yang mengandung tujuan, hikmah-Nya yang terlihat dalam
keteraturan yang ada, keteraturan yang terhampar secara nyata,keterhamparan dalam bingkai kerjasama dan tolong-menolong,
serta kerjasama di antara partikel dan bagiannya itu, semuanya
merupakan stempel khusus Tuhan Pemelihara dan Pengatur
segala sesuatu. Ia menunjukkan keberadaan Zat yang matahari,
bulan, dan bintang berjalan sesuai dengan perintah-Nya.
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-
baiknya (QS as-Sajadah: 7)
Jika menghendaki sesuatu, Dia berkata, Jadilah! Maka
jadilah ia dengan seketika (QS Yasin: 82)
CAHAYA KESEMBILAN
Sebagaimana stempel keesaan-Nya terdapat pada partikel,
bumi, dan alam, ia juga terdapat pada semua spesies yang
bertebaran dan berbagai unsur.
Sebagaimana proses penanaman benih di ladang menun-
jukkan bahwa ladang tersebut dikelola oleh pemilik benih dan
benih tadi merupakan milik pengelola sawah, demikian pula
dengan berbagai unsur di alam ini. Unsur tersebut yang merupa-
kan ladang bagi entitas lewat keterhamparannya dalam ukuran
tertentu dan bentuknya yang rapi, makhluk yang merupakan
buah kasih sayang dan mukjizat kekuasaan-Nya lewat kondisinyayang bertebaran dengan penuh hikmah dan mirip serta lewat
keberadaannya di berbagai penjuru dalam satu distribusi yang
menakjubkan, semua itu menunjukkan bahwa area berikut
unsurnya dan ladang berikut benihnya berada dalam genggaman
Sang Pencipta yang esa. Setiap spesies dan unsur menjadi saksi
bagi masing-masing dan semuanya bahwa Kalian adalah milik
Zat yang memiliku. Jadi, setiap bunga, setiap buah, dan setiaphewan merupakan stempel dan segel yang menyatakan dengan
lisan keteraturannya bahwa tempat ini adalah Milik Zat yang
memiliku, ciptaan Zat yang menciptakanku, tulisan Zat yang
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
22/273
22| Al-Matsnawi An-Nuri
aku menjadi hurufnya, dan kreasi Zat yang aku merupakan
ukirannya.
Karena itu, sebagaimana pengaturan hakiki terhadap
makhluk yang paling kecil sekalipun, dan pemeliharaan terhadapentitas yang paling lemah sekalipun dilakukan oleh Zat yang
semua unsur berada dalam genggaman-Nya, demikian pula
dengan pengelolaan dan pengoperasian semua unsur dan elemen.
Ia dilakukan oleh Zat mengatur dan mengendalikan semua
hewan dan tumbuhan dalam genggaman pemeliharaan-Nya. Ini
merupakan stempel tauhid yang dapat dilihat oleh orang yang
matanya sehat dan kalbunya tidak tertutupi karat.Wahai orang yang sombong, cobalah apakah dirimu
mampu menguasai sesuatu di alam ini? Pergilah dan dengarkan
ucapan setiap makhluk yang berucap, Zat yang menguasai
keseluruhan spesiesku dapat mengaku memilikiku. Jika tidak
begitu, ia tidak bisa mengaku. Kemudian pergilah menuju
spesies yang ada, masing-masing berkata dengan lisan keter-
sebarannya, Siapa yang dapat menguasai bumi entah bagian
luar ataupun bagian dalamnya bisa mengaku menguasaiku. Jikatidak, pengakuannya dusta. Lalu, pergilah kepada bumi, maka
lewat lisan kerjasama antara dirinya dan langit ia berucap, Siapa
yang dapat menguasai seluruh entitas, ia boleh mengaku
menguasai diriku. Jika tidak, maka pengakuannya palsu.
CAHAYA KESEPULUH
Apabila engkau melihat sejumlah stempel tauhid yang telahkami singgung yang terdapat pada partikel, entitas, seluruh alam,
kehidupan dan makhluk hidup, maka lihatlah segel tunggal dari
begitu banyak segel keesaan yang terhampar pada semua spesies
dan seluruh alam.
Ya, beban untuk menumbuhkan sebuah pohon yang me-
miliki buah sama mudahnya dengan beban untuk menumbuhkan
satu buah karena sumber yang mengaturnya sama. Sumber yangsama, hukum yang sama, serta pengelolaan yang sama membuat
beban, kesulitan, dan biayanya ringan. Ia sangat mudah sehingga
tidak berbeda antara pohon yang memiliki buah tak terhitung
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
23/273
| 23Badiuzzaman Said Nursi
yang berada di satu tangan dengan satu buah yang berada di
banyak tangan. Untuk memelihara satu buah saja, pengelola yang
berjumlah banyak membutuhkan sesuatu yang bisa menum-
buhkan pohon dengan sempurna berikut buahnya dilihat darijumlah perangkat yang diperlukan. Tidak ada perbedaan antara
keduanya kecuali dari segi cara. Sama halnya dengan pabrik dan
mesin yang bekerja memproduksi perangkat militer untuk satu
pasukan besar. Ia membutuhkan alat-alat yang juga diperlukan
untuk memproduksi perangkat untuk satu orang. Perbedaan
hanya terletak pada hal teknisnya saja.
Contoh lain adalah ongkos untuk mencetak ribuan copy dipercetakan sama bahkan lebih murah jika dibandingkan dengan
ongkos untuk mencetak satu copy saja. Jika engkau meninggalkan
percetakan yang satu itu untuk pergi kepada banyak percetakan,
tentu engkau harus membayar ribuan kali lipat.
Kesimpulannya, jika engkau tidak menisbatkan sesuatu
yang banyak kepada yang satudi mana engkau terpaksa
menisbatkan yang satu kepada yang banyaktentu beban dan
biayanya bertambah sebanyak jumlah yang ada. Penciptaansemua spesies yang bertebaran dengan mudah dan luar biasa
merupakan bentuk kemudahan dari tauhid dan keesaan.
CAHAYA KESEBELAS
Kesamaan antar semua entitas sejenis dan kemiripan antara
spesies yang sama dalam beberapa organ utama menunjukkan
stempel dan pena yang satu yang menjadi bukti bahwa semuakesamaan dan kemiripan tersebut merupakan kreasi tunggal.
Demikian pula dengan kemudahan yang terlihat dan ringannya
beban. Kedua hal tersebut menunjukkan bahwa semuanya
merupakan tanda kreasi Pencipta Yang Mahaesa. Jika tidak, tentu
yang muncul adalah kesulitan sampai pada tingkat di mana jenis
dan spesies itu tidak mungkin terwujud. Karena itu, tidak
mungkin Allah Swt memiliki sekutu. Jika tidak, tentu alam akanmenjadi tidak beraturan. Tidak ada sekutu bagi-Nya dalam
berbuat sesuatu. Jika tidak, tentu alam ini tidak ada.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
24/273
24| Al-Matsnawi An-Nuri
CAHAYA KEDUABELAS
Lihatlah! Jika di satu sisi kehidupan merupakan petunjuk
keesan-Nya dan dalil kemestian eksistensi-Nya, di sisi lain
kematian merupakan bukti keabadiaan dan kekekalan-Nya. Jikatetesan sungai yang mengalir, buih yang bergelombang di lautan,
serta benda di muka bumi menjadi saksi atas keberadaan
matahari lewat cahaya yang dipantulkannya, maka hilang dan
sirnanya tetesan, buih, dan benda tersebut padahal pantulan
cahaya tadi masih terus tampak pada benda sejenis yang datang
sesudahnya menjadi bukti akan eksistensi matahari yang terus
ada dalam bentuk manifestasinya. Sementara, pantulan cahayatadi hanya merupakan tanda keberadaan sebuah mentari. Ia
menampakkan keberadaan matahari lewati wujudnya serta
keabadian matahari lewat ketiadaannya.
Demikianlah kondisi seluruh entitas. Keberadaannya
menunjukkan keberadaan Sang Wajibul wujud (Allah), sementaraketiadaannya seiring dengan kedatangan entitas sejenis sesudah-
nya menunjukkan keabadian-Nya. Pasalnya, kemunculan
kembali sejumlah ciptaan yang indah, serta pergantian berbagaientitas, dan kelenyapannya setelah kemunculan entitas sejenisnya
seiring dengan pergantian siang dan malam dan pergantian
musim, semua itu menunjukkan dengan sangat jelas eksistensi
Pemilik keindahan Yang Mahaesa, kekal, tinggi, dan abadi.
Lenyapnya berbagai sebab dan akibat seiring dengan pergantian
tahun dan masa, lalu kemunculan kembali akibat dan sebab
sejenis menunjukkan secara tegas bahwa semuanya lemah danmakhluk Tuhan yang dirangkai dengan sebuah hikmah yang
sangat halus. Lebih dari itu, ia menunjukkan bahwa semua
ciptaan yang halus tersebut dan seluruh entitas yang indah yang
terus berputar merupakan kreasi Zat Yang Mahaesa, Mahaagung,
dan Pemurah; Zat yang seluruh nama-Nya suci dan indah. Ia
juga merupakan hasil ukiran-Nya yang terus berubah, cermin-
Nya yang terus bergerak, serta segel-Nya yang terus berganti.
CAHAYA KETIGA BELAS
Lihatlah! Segala sesuatudari atom hingga planet, dari diri
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
25/273
| 25Badiuzzaman Said Nursi
hingga mentaridengan lisan ketidakberdayaannya menunjuk-
kan eksistensi Penciptanya dan dengan tugas-tugas menakjubkan
yang dilakukannya secara teratur menunjukkan keesan-Nya.
Segala sesuatu memiliki dua saksi bahwa Dia ada dan esa.Segala yang hidup memiliki dua tanda bahwa Dia esa dan
abadi.
Dari kandungan Alquran aku memahami bahwa semua
partikel alam menunjukkan eksistensi, keesaan, dan keabadian
Allah lewat sekitar lima puluh lima lisan. Semuanya kujelaskan
secara ringkas dalam risalah berbahasa Arab yang berjudul
tetesan. Anda bisa merujuk kepadanya.
CAHAYA KEEMPAT BELAS
Ketahuilah bahwa semua entitas di samping membuktikan
eksistensi dan keesaan Allah juga membuktikan semua sifat-Nya
yang agung, indah, dan sempurna, membuktikan kesempurnaan
zat-Nya, tanpa ada kekurangan entah pada zat, kondisi, sifat,
nama, dan perbuatan-Nya. Sebab, kesempurnaan makhluk
menunjukkan kesempurnaan perbuatan-Nya, kesempurnaanperbuatan-Nya secara otomatis menunjukkan kesempurnaan
nama-Nya, dan kesempurnaan nama-Nya sudah pasti me-
nunjukkan kesempurnaan sifat-Nya, kesempurnaan sifat tidak
diragukan lagi menunjukkan kesempurnaan kondisi-Nya, serta
kesempurnaan kondisi-Nya secara haqqul yakin menunjukkankesempurnaan Zat-Nya.
Jika kesempurnaan lukisan hiasan istana yang tanpa cacatmemperlihatkan kesempurnaan perbuatan Sang Pencipta, maka
kesempurnaan perbuatan-Nya menjelaskan kesempurnaan nama
Pelakunya; yaitu Dia Pencipta yang mahir, Arsitek yang pandai,
Pelukis yang bijak, dan seterusnya. Lalu, kesempurnaan nama-
Nya menerangkan kesempurnaan sifat-Nya; yaitu berilmu, bijak,
mencipta, dan merancang. Kesempurnaan sifat-Nya menunjuk-
kan kesempurnaan kondisi-Nya; yaitu memiliki kemampuanunggul dan potensi yang baik. Sementara, kesempurnaan kondisi-
Nya menyingkap sisi kesempurnaan Zat Sang Pelukis tersebut
dalam bentuk yang layak dan sesuai dengan kedudukan-Nya.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
26/273
26| Al-Matsnawi An-Nuri
Kesempurnaan makhluk yang tampak di alam ini tanpa
ada cacat dan kekurangan membuktikan kesempurnaan per-
buatan yang tersembunyi di baliknya. Kesempurnaan perbuatan
menunjukkan secara jelas kesempurnaan nama Pelakunya.Kesempurnaan nama-Nya menunjukkan kesempurnaan sifat-
Nya; sebab nama tersebut bersumber dari penisbatan sifat. Lalu
kesempurnaan sifat secara tegas menyingkap kesempurnaan
kondisi-Nya yang merupakan landasan dari sifat-Nya yang suci.
Serta kesempurnaan kondisi-Nya secara haqqul yakin menunjuk-
kan kesempurnaan Zat sesuai dengan keberadaan-Nya. Bahkan,
semua kesempurnaan dan keindahan yang terdapat di alammerupakan bayangan kecil jika diukur dengan kesempurnaan
dan keindahan Allah Swt.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
27/273
| 27Badiuzzaman Said Nursi
Risalah Kedua
PERCIKAN LAUTAN MAKRIFATNABI SAW8
rts
Bismillahirrahmanirrahim
Catatan:Yang diperkenalkan oleh Tuhan kepada kita tidaklah
terhitung dan terhingga. Hanya saja, argumen dan dalil besarnya
ada tiga:
Pertama, alam ini. Engkau telah mengetahui sejumlah buktidari kitab besar ini.
Kedua, bukti terbesar dari kitab ini yang berupa stempel
kenabian dan kunci perbendaharaan tersembunyi, Nabi saw.Ketiga, penjelas kitab alam dan argumen Allah atas manusia.
Yaitu Alquran yang penuh hikmah.
Kita harus mengetahui bukti kedua yang berbicara lalu kita
perhatikan. Dari lautan makrifat beliau terdapat sejumlah
percikan:
8) Ustadz Nursi menerjemahkan percikan ini ke dalam bahasa Turki serta
menjadikannya sebagai Kalimat Sembilan Belas. Karena itu, kami menyeleraskan
dengannya.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
28/273
28| Al-Matsnawi An-Nuri
PERCIKAN PERTAMA
Ketahuilah bahwa argumen kedua ini memiliki kepribadian
yang agung. Barangkali engkau bertanya, Apa itu? Dan apa
substansinya?Jawabannya bahwa beliau lewat keagungan moralnya
menjadikan atap bumi sebagai masjidnya, Mekkah menjadi
mihrabnya, dan Madinah menjadi mimbarnya. Beliau adalah
imam bagi seluruh kaum beriman yang bermakmum dengan
berbaris di belakangnya. Beliau khatib bagi seluruh manusia yang
menjelaskan tentang rambu-rambu kebahagiaan mereka. Beliau
pemimpin seluruh nabi yang menyucikan dan membenarkanmereka lewat integralitas agamanya yang mencakup semua
agama mereka. Beliau penghulu para wali yang membimbing
dan mendidik mereka dengan mentari risalahnya. Beliau adalah
poros dalam pusat halaqah zikir yang terdiri dari para nabi,
orang-orang pilihan, kaum shiddiqin, kelompok yang taat, yang
sepakat di atas kalimat-Nya. Beliau adalah pohon bersinar yang
memiliki akar kokoh berupa para nabi dengan landasan samawi
yang mereka miliki, memiliki ranting hijau dan segar berikut buahyang halus bercahaya; yaitu para nabi dengan makrifat mereka.
Setiap pernyataan beliau dibuktikan oleh para nabi dengan
bersandar kepada mukjizat mereka serta oleh para wali dengan
bersandar kepada karomah mereka. Seolah-olah pada setiap
pernyataan yang beliau buat terdapat stempel seluruh orang suci
di atas. Misalnya beliau mengucap kalimat l ilha illallh (tiada
Tuhan selain Allah) serta menyatakan tauhid. Ternyata kitamengetahui lewat dua kelompok mulia tersebutmentari dan
bintang manusia yang menempati wilayah zikir dari masa lalu
dan mendatang kalimat serupa yang terus mereka ulang dan
mereka sepakati meski berbeda cara dan jalan. Seolah-olah
mereka sepakat berkata, Engkau benar. Engkau menyatakan
sesuatu yang benar.
Tidak ada yang bisa menyanggah pernyataan yang didu-kung oleh kesaksian pihak-pihak yang tak terhitung banyaknya
di mana mukjizat dan karomah mereka menjadi legitimasi.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
29/273
| 29Badiuzzaman Said Nursi
PERCIKAN KEDUA
Ketahuilah bahwa argumen cemerlang ini yang menunjuk-
kan kepada tauhid dan membimbing manusia kepadanya, di
samping dua sisinya diperkuat oleh kenabian dan kewalian secaraijma dan mutawatir, ia juga dibenarkan oleh penjelasan kitab
samawi seperti kabar gembira yang terdapat dalam Taurat, Injil,
Zabur, dan kitab-kitab suci terdahulu. Selain itu, ia diperkuat oleh
sejumlah bukti yang tampak jelas, diperkuat oleh kabar gembira
yang demikian banyak, diperkuat oleh kesaksian para peramal
yang diriwayatkan secara mutawatir, serta diperkuat oleh
keberadaan ribuan mukjizat. Sebagai contoh: terbelahnya bulan,keluarnya air dari jari-jemari beliau, turunnya hujan di saat beliau
berdoa, makanan sedikit yang bisa mengenyangkan banyak
orang, serta bagaimana biawak, serigala, unta, dan batu berbicara
di samping ribuan lainnya sebagaimana yang dijelaskan oleh para
perawi terpercaya. Argumen tersebut juga diperkuat oleh syariat
beliau yang mencakup kebahagiaan dunia dan akhirat.
Engkau telah mendengar dan menyaksikan pada sejumlah
pelajaran sebelumnya berbagai kilau mentari syariahnya yangmengantarkan kepada kebahagiaan. Karena itu, selama matamu
bersih dan kalbumu jernih, hal tersebut telah cukup bagimu.
PERCIKAN KETIGA
Ketahuilah! Sebagaimana dalil-dalil langit membenarkan-
nya, beliau juga seperti mentari yang menunjukkan keberadaan-
nya lewat diri sendiri. Dengan kata lain, beliau dibenarkan olehsejumlah petunjuk yang terdapat pada pribadi beliau. Yaitu
seluruh akhlak mulia dan terpuji terkumpul dalam diri beliau.
Demikian pula dengan karakter beliau yang memancarkan semua
sifat-sifat luhur dan suci.
Di samping itu adalah kekuatan iman beliau lewat sikap
zuhud, takwa, dan ibadah yang ditampakkan. Lalu kesem-
purnaan keyakinan beliau yang terlihat dari perjalanan hidup,kesungguhan, dan keteguhannya. Juga ketenangan beliau dalam
bergerak yang dibuktikan oleh ketentraman jiwanya. Semua itu
membuktikan pengakuan dan sikap beliau yang berpegang pada
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
30/273
30| Al-Matsnawi An-Nuri
kebenaran. Ia tak ubahnya seperti daun-daun hijau, bunga-bunga
bersinar, serta buah yang segar yang menjadi saksi atas kehidupan
pohonnya.
PERCIKAN KEEMPAT
Ketahuilah bahwa ruang lingkup waktu dan tempat mem-
berikan pengaruh besar terhadap cara berpikir manusia. Misalnya
mari kita lepaskan imajinasi waktu saat ini. Kita lepaskan pakaian
yang kotor ini. Lalu, kita masuk ke lautan waktu yang mengalir.
Kemudian kita berenang di dalamnya menuju era kebahagiaan
yang berupa pulau subur dan indah di antara kumpulan waktudan masa. Marilah kita melihat jazirah Arab yang merupakan
kota cemerlang di pulau tersebut. Mari kita kenakan pakaian di
era itu hingga sampai ke pusat risalah Islam; tempat beliau
menunaikan tugas utama.
Bukalah matamu, lalu lihatlah! Kerajaan pertama yang
terlihat oleh kita adalah sosok manusia luar biasa yang memiliki
tampilan istimewa dalam sejarah perjalanannya yang mulia.
Beliau menggenggam kitab suci yang mulia. Lewat lisannyabeliau mengungkapkan perkataan yang ringkas, penuh hikmah,
dan berlaku sepanjang masa untuk seluruh umat; bahkan untuk
seluruh jin dan manusia; dan seluruh entitas yang ada.
Sungguh menakjubkan. Apa yang beliau katakan? Beliau
mengatakan persoalan besar dan membahas berita agung. Beliau
menjelaskan misteri tentang rahasia penciptaan alam; membuka
dan menyingkap teka-teki tersembunyi mengenai rahasia hikmahalam; menerangkan tiga pertanyaan sulit yang membingungkan
banyak orang karena merupakan pertanyaan setiap orang; yaitu
siapa engkau? Dari mana? Dan hendak ke mana?
PERCIKAN KELIMA
Lihatlah sosok bersinar tersebut, bagaimana beliau meman-
carkan cahaya dan sinar kebenaran yang demikian terang. Beliaumembuat malam manusia menjadi siang dan musim dinginnya
menjadi musim semi. Seolah-olah semua entitas berganti bentuk
sehingga alam ini tampak tertawa gembira setelah sebelumnya
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
31/273
| 31Badiuzzaman Said Nursi
cemberut dan masam.
Jika kita tidak mengambil cahaya beliau, kita akan melihat
alam ini menjadi tempat berkabung. Seluruh entitas akan tampak
menjadi seperti orang asing dan musuh. Yang satu tidak menge-nali yang lain; bahkan memusuhinya. Benda-benda tak ubahnya
jenazah besar. Hewan-hewan dan manusianya seperti anak yatim
yang meratapi kepergian dan perpisahan. Dengan seluruh gerak,
ragam, perubahan, dan ukirannya, alam ibarat tempat bermain
yang sia-sia; tak mempunyai arti. Lewat kelemahan dan pikiran-
nya yang meratapi duka masa lalu dan kecemasan terhadap masa
mendatang, manusia menjadi lebih hina dan rendah dari semuamakhluk lainnya. Itulah esensi alam bagi orang yang tidak
memasuki wilayah cahayanya.
Sekarang lihatlah alam ini dengan cahayanya, lewat
teropong agamanya, dan dalam wilayah syariatnya. Lihatlah
bagaimana bentuk alam berubah. Rumah duka itu berubah
menjadi masjid tempat zikir dan pikir serta majlis tempat memuji
dan mengungkap rasa syukur. Musuh yang asing berubah
menjadi kekasih dan saudara. Seluruh benda mati yang diam jugaberubah menjadi hidup dan damai yang terhampar dan menjadi
tanda kekuasaan Penciptanya. Makhluk hidup yang sebelumnya
yatim, menangis, dan sedih berubah menjadi orang-orang yang
berzikir dengan tasbih mereka; seraya menyukuri berbagai kemu-
dahan dalam tugas mereka. Gerakan alam yang beragam dan
berubah-ubah berganti dari yang tadinya sia-sia menjadi tulisan
rabbani, lembaran bukti penciptaan, serta cermin langit ilahisehingga alam demikian mulia dan menjadi kitab hikmah-Nya.
Lihatlah bagaimana manusia naik dari lembah hewani yang
lemah dan tak berdaya menuju puncak kepemimpinan lewat
kadar kelemahannya, iringan kepapahannya, duri penghamba-
annya, obor kalbunya, dan kesederhanaan iman akalnya. Lalu,
perhatikan bagaimana sebab-sebab kejatuhannya yang berupa
kelemahan, kemiskinan, dan akalnya berubah menjadi sebab yangmembuatnya naik karena mendapat cahaya sosok bersinar itu.
Setelah itu lihatlah masa lalu, kuburan besar yang demikian
gelap, bagaimana ia menjadi terang dengan mentari para nabi
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
32/273
32| Al-Matsnawi An-Nuri
dan bintang para wali. Lihatlah masa depan yang merupakan
malam yang sangat pekat. Ia menjadi terang oleh cahaya Alquran
dan memperlihatkan taman-taman sorga.
Karena itu, kalau seandainya sosok tersebut (Nabi saw)tidak ada tentu seluruh alam dan manusia serta segala sesuatu
akan jatuh pada tingkat kehampaan; tak bernilai dan tak ber-
makna. Maka, alam yang indah ini membutuhkan keberadaan
sosok luar biasa dan mulia tersebut. Jika beliau tidak ada, alam
pun tiada sebab tidak lagi bermakna bagi kita. Mahabenar Allah
yang befirman, Kalau bukan karenamu, Aku takkan mencipta-
kan alam.
9
PERCIKAN KEENAM
Barangkali engkau bertanya, Apa yang dikatakan oleh
sosok yang kita lihat telah menjadi mentari bagi alam sekaligus
lewat agamanya menyingkap berbagai kesempurnaan entitas?
Sebagai jawabannya, lihat dan perhatikan apa yang beliau
katakan! Beliau menjelaskan dan memberi kabar gembira tentang
kebahagiaan abadi. Beliau menerangkan rahmat yang tak ter-hingga seraya mengungkapkannya dan mengajak manusia
kepadanya. Beliau menjadi penunjuk jalan kepada kekuasaan
rububiyah Tuhan; serta penyingkap hal-hal tersembunyi yang
terdapat di langit ilahi.
Perhatikan sisi tugas yang beliau emban. Engkau akan
mendapatkan petunjuk kebenaran, lentera hakikat, mentari
hidayah, dan sarana menuju bahagia. Kemudian, perhatikan sisipribadinya yang merupakan perumpamaan cinta Tuhan, contoh
rahmat-Nya, kehormatan hakikat manusia, serta buah pohon
makhluk yang paling bersinar.
9) Ini adalah hadits qudsi. Sejumlah peneliti telah mengkaji hadits tersebut. Ada
yang mengakuinya tetapi, ada yang menganggapnya lemah, serta ada pula yangmengingkarinya. Barangkali pandangan yang terdapat dalamSyarh al-Syif(1/6)
merupakan kesimpulan yang tepat. Disebutkan bahwa maknanya benar, meski
riwayatnya lemah. Hal ini didukung oleh Ibnu Taymiyyah dilihat dari kebenaran
maknanya seperti terdapat dalam Majmu Fatw(11/ 96-98).
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
33/273
| 33Badiuzzaman Said Nursi
Lalu perhatikan bagaimana cahaya agamanya secepat kilat
menyebar ke Timur dan Barat. Dengan penuh ketundukan
terdapat sekitar separuh penduduk bumi dan seperlima manusia
menerima petunjuk beliau di mana mereka siap mengorbankannyawa untuknya.
Mungkinkah nafsu dan setan bisa menyanggah berbagai
pernyataan yang dibawa oleh sosok semacam beliau; apalagi
terkait dengan prinsip utama dakwah beliau; tiada Tuhan selain
Allah, dalam seluruh tingkatannya?
PERCIKAN KETUJUH
Jika engkau ingin mengetahui faktor yang menggerakkan
beliau, maka ia tidak lain adalah kekuatan yang suci dan mulia.
Lihatlah aksi-aksi beliau di wilayah yang luas tersebut! Tidakkah
engkau melihat bagaimana bangsa yang buas yang menempati
padang pasir, yang demikian fanatik terhadap tradisi mereka,
keras kepala, dan berhati keras sehingga tega membunuh anak
perempuannya hidup-hidup, berhasil dirubah oleh sosok
tersebut. Beliau telah melenyapkan dan mencabut semua akhlakburuk yang ada hanya dalam waktu singkat. Lalu mereka dipoles
dengan akhlak yang luhur dan mulia. Mereka berhasil dibentuk
oleh sang guru dunia. Lihatlah bagaimana kekuasaan beliau
tidak hanya dalam bentuk lahiriah yang membuat mereka takut
sebagaimana penguasa lain. Namun, beliau justru membuka hati
dan akal serta menundukkan banyak jiwa manusia sehingga
menjadi sosok yang dicinta, pendidik akal, pembina danpenguasa jiwa.
PERCIKAN KEDELAPAN
Seperti diketahui bersama, merubah kebiasaan sederhana
yang dimiliki sejumlah orang, merokok misalnya, sangatlah sulit
dilakukan oleh penguasa besar sekalipun. Namun, kita melihat
bagaimana beliau berhasil menghilangkan sejumlah kebiasaanutama dari satu bangsa yang fanatik terhadap tradisi dan keras
kepala dengan kekuatan sederhana, tekad kecil, dan dalam waktu
singkat. Kemudian beliau menggantikannya dengan sejumlah
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
34/273
34| Al-Matsnawi An-Nuri
kebiasaan dan karakter yang melekat kuat pada diri mereka.
Lihatlah pribadi Umar ra. sebelum dan sesudah mendapat
petunjuk. Benih yang ada berubah menjadi pohon yang kekar.
Demikianlah, terdapat ribuan aksi luar biasa beliau yang kitaketahui. Siapa yang masih belum mengetahui era tersebut, perlu
masuk ke jazirah Arab. Dirinya perlu mencoba pergi ke dalamnya.
Ajaklah seratus orang filosof untuk pergi bersama ke tempat ter-
sebut dan bekerja selama seratus tahun. Dapatkah kiranya mereka
melakukan satu hal saja dari seratus hal yang telah dilakukan
oleh Nabi saw dalam setahun menurut ukuran masa itu?!
PERCIKAN KESEMBILAN
Perlu diketahui, jika engkau mengetahui tabiat manusia,
orang berakal tidak akan mudah membuat sebuah pengakuan
dusta yang diucapkan tanpa malu-malu, acuh, dan tanpa dibuat-
buat yang diucapkan di hadapan musuh yang akan mengkritik,
meski ia hanya orang kecil, memiliki jabatan rendah, pada
lingkungan kecil, dan dalam persoalan sepele. Jika demikian,
bagaimana mungkin hal itu akan dilakukan oleh sosok sepertibeliau yang merupakan orang besar, memiliki tugas besar, dalam
lingkungan besar, di hadapan musuh-musuh besar, dan dalam
persoalan besar. Beliau menyampaikan perkataan beliau tanpa
peduli dengan keberatan orang, tanpa ragu-ragu, dan tanpa rasa
takut. Beliau sampaikan semuanya dengan jujur, menarik, dan
cara yang membuat musuh emosi; yaitu dengan menghinakan
akan mereka, merendahkan jiwa mereka, menghancurkankehormatan mereka, serta dengan gaya yang sangat kuat. Mung-
kinkan manipulasi dan dusta terselip ke dalam pengakuan orang
semacam beliau dalam kondisi seperti disebutkan di atas? Tentu
saja tidak mungkin. Ia tidak lain merupakan wahyu yang diberikanpadanya.10
Ya. Kebenaran tidak membutuhkan manipulasi dan
pandangan terhadap hakikat kebenaran tidak bisa dimanipulasi.
10) Q.S. al-Najm: 4.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
35/273
| 35Badiuzzaman Said Nursi
Jalan beliau yang benar tidak membutuhkan manipulasi.
Serta pandangan beliau yang menembus tidak akan membuat
hakikat kebenaran bercampur dengan fantasi.
PERCIKAN KESEPULUH
Lihat dan perhatikan apa yang beliau katakan! Beliau mem-
bahas berbagai hakikat besar yang menakjubkan, mengingatkan
manusia, menerangkan persoalan yang menarik perhatian kalbu
dan akal, serta memberikan kabar gembira. Seperti diketahui,
keingintahuan terhadap hakikat segala sesuatu telah menggiring
banyak manusia untuk rela mengorbankan nyawa. Karena itu,ada yang berkata, Jika engkau habiskan setengah usiamu atau
setengah dari hartamu, lalu turun seseorang dari bulan atau
planet yang memberimu informasi tentang keadaan kedua benda
langit itu sekaligus memberitahu tentang hakikat masa depanmu,
apakah engkau rela dengan pengorbanan di atas? Sungguh aneh.
Engkau rela memenuhi keingintahuanmu dengan mengorbankan
setengah dari usia dan hartamu; sementara engkau tidak peduli
dengan sabda Nabi saw yang dibenarkan oleh semua nabi, kaumshiddiqin, wali, dan para ahli hakikat yang telah menyaksikan.
Beliau menerangkan kondisi kerajaan-Nya di mana bulan hanya-
lah seperti lalat yang terbang di sekitar kupu-kupu. Kupu-kupu
itu terbang di sekitar lentera yang dinyalakan di sebuah lampu
yang disiapkan untuk para tamu yang telah melakukan per-
jalanan dari ribuan rumahnya. Beliau memberitahukan tentang
alam yang menjadi tempat kejadian berbagai hal luar biasa, dimana kalaupun bumi terbelah dan gunung-gunungnya beter-
bangan seperti awan, hal itu masih belum seberapa.
Engkau bisa memperhatikan firman-firman Allah yang
berbunyi, Apabila matahari digulung.11Apabila langit terbelah.12
Apabila bumi digoncang dengan segoncang-goncangnya.13 Harikiamat.14
11) Q.S. al-Takwir: 1
12) Q.S. al-Infithr: 1.
13) Q.S. al-Zilzalah: 1.
14) Q.S. al-Qariah: 1.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
36/273
36| Al-Matsnawi An-Nuri
Beliau menceritakan tentang realitas masa depan. Masa
depan dunia baginya hanyalah satu tetes fatamorgana yang tidak
ada artinya jika diukur dengan lautan tak bertepi. Beliau mem-
beritahukan tentang alam kebahagiaan. Baginya, kebahagiaanduniawi hanya seberkas kilat yang cepat menghilang jika diukur
dengan mentari abadi.
Ya, di balik hijab alam terdapat berbagai hal menakjubkan
yang menantikan dan menatap kita. Untuk memberitahukan
semua itu harus ada sosok luar biasa yang dapat menyaksikan
untuk kemudian bersaksi, melihat untuk kemudian memberita-
kan. Dalam hal ini kita menyaksikan kondisi beliau bagaimanabeliau menyaksikan dan kemudian bersaksi, lalu memberikan
peringatan dan kabar gembira. Beliau juga memberitahukan
tentang apa saja yang disukai dan dituntut oleh Tuhan Pemelihara
alam semesta dari kita. Serta masih banyak lagi persoalan besar
lainnya yang mesti diketahui, dan hakikat yang mesti dipahami
di mana hanya itu kebahagiaan dapat terwujud.
Sungguh rugi orang yang lalai. Sungguh rugi orang yang
tersesat. Sungguh aneh mengapa sebagian besar manusiademikian dungu. Bagaimana mereka buta terhadap kebenaran
dan tuli dengan hakikat yang ada. Mereka tidak peduli dengan
berbagai hal menakjubkan yang terdapat pada sosok semacam
beliau. Padahal, mestinya orang sepertinya layak dibela dengan
nyawa dan segera dihampiri dengan meninggalkan dunia berikut
segala isinya.
PERCIKAN KESEBELAS
Perlu diketahui, pribadi beliau yang tampak dengan
moralitasnya, yang dikenal di dunia dengan ketinggian sifatnya,
di samping merupakan petunjuk yang benar akan keesaan Tuhan
dan dalil kebenaran tauhid, beliau juga merupakan petunjuk
terang dan dalil cemerlang yang menjelaskan tentang kebaha-
giaan abadi. Lebih dari itu, sebagaimana lewat dakwah danpetunjuknya beliau menjadi sebab yang mengantarkan pada
kebahagiaan abadi, lewat doa dan pengabdiannya beliau juga
menjadi sebab terwujudnya kebahagiaan tersebut.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
37/273
| 37Badiuzzaman Said Nursi
Engkau bisa melihatnya ketika berada dalam salat
terbesar yang dengan keluasaannya ia merubah jazirah Arab;
bahkan seluruh dunia menjadi sosok yang melakukan salat
semacam itu. Kemudian perhatikan bagaimana beliau melak-sanakan salat tersebut dengan jamaah yang sangat banyak.
Seolah-olah beliau menjadi imam dalam mihrab masanya diikuti
oleh semua manusia yang mulia, dari sejak Adam hingga masa
kini, dan bahkan hingga akhir zaman nanti. Mereka berbaris
dalam barisan semua generasi dengan bermakmum dan meng-
amini doanya. Lalu, perhatikan apa yang beliau lakukan dalam
salat tersebut dengan jamaah yang ada. Beliau berdoa untuk satukebutuhan yang sangat penting, besar, dan integral yang semua
ikut berdoa bersamanya; termasuk langit dan seluruh entitas.
Mereka sama-sama berujar, Ya, wahai Tuhan. Terimalah doanya.
Kamibersama seluruh manifestasi nama-Mujuga memohon
agar bisa menggapai apa yang ia minta. Lalu perhatikan bagai-
mana beliau bermunajat dengan segala kepapahan dalam kerin-
duan yang sangat kuat dan kesedihan yang sangat mendalam di
mana hal itu membuat seluruh alam ikut menangis dan ikutberdoa bersamanya. Kemudian perhatikan untuk tujuan apa
beliau bermunajat. Beliau bermunajat dan berdoa untuk sebuah
tujuan yang kalau tidak tercapai tentu manusia, bahkan seluruh
alam dan seluruh entitas, akan terjatuh kepada derajat yang
paling rendah; tidak memiliki nilai. Namun, dengan permintaan
beliau, semua entitas naik menuju derajat kesempurnaannya.
Selain itu, perhatikan bagaimana beliau bermunajat secara terus-menerus dengan segala kesungguhan dan mengharap belas
kasih. Doa beliau terdengar oleh arasy dan semua langit dan
mengundang simpati mereka. Sehingga seolah-olah arasy dan
langit berkata, Ya Allah kabulkan doanya! Perhatikan pula
kepada siapa beliau meminta? Ya beliau meminta kepada Zat
Yang Mahakuasa, Maha Mendengar, Mahamulia, Maha Menge-
tahui, Maha melihat, dan Maha Mengasihi yang mendengarseluruh doa yang paling tersembunyi dari makhluk yang paling
kecil terkait dengan kebutuhan yang paling samar. Dia menga-
bulkan dengan memenuhi hajat kebutuhannya secara langsung.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
38/273
38| Al-Matsnawi An-Nuri
Dia mengetahui harapan paling kecil pada makhluk yang paling
rendah dalam tujuan yang paling dekat. Dia mengantarkan
kepadanya lewat cara yang tidak disangka-sangka. Dia mengasihi
dan mencintai dalam bentuk yang bijaksana dan sangat rapi.Tidak ada keraguan bahwa pemeliharaan dan pengaturan
tersebut berasal dari Zat Yang Maha Mendengar, Mengetahui,
Melihat, dan Bijaksana.
PERCIKAN KEDUA BELAS
Sungguh menakjubkan apa yang diminta oleh sosok yang
tegak di atas bumi yang membuat seluruh nabi beserta seluruhmanusia mulia berbaris di belakangnya. Beliau mengangkat
tangan mengarah kepada arasy yang agung lalu berdoa dengan
diamini oleh jin dan manusia. Dari kondisinya dapat diketahui
bahwa beliau adalah manusia yang paling mulia, makhluk yang
paling istimewa serta kebanggaan seluruh alam di sepanjang
zaman. Beliau meminta syafaat lewat seluruh nama Tuhan yang
tampak pada cermin entitas. Bahkan seluruh mereka juga
meminta hal yang sama lewat nama-Nya. Perhatikan bagaimanabeliau meminta keabadian, pertemuan, sorga, dan rida-Nya.
Andaikan rahmat, pertolongan, hikmah, dan keadilan yang
merupakan sebab pengantar kepada kebahagiaan abadi tidak ada,
maka doa beliau sudah cukup lantaran Tuhan membangun sorga
untuknya dan untuk anak-anaknya. Hal itu sebagaimana Dia
mendatangkan sejumlah taman yang indah di setiap musim semi
dengan berbagai ciptaan-Nya yang luar biasa. Jika risalah beliaumenjadi sebab dunia ini dijadikan sebagai tempat ujian dan
penghambaan, doa beliau menjadi sebab akhirat dijadikan
sebagai tempat pemberian balasan dan ganjaran.
Keteraturan yang luar biasa, rahmat-Nya yang demikian
luas, ciptaan-Nya yang sangat sempurna tanpa cacat, serta
keindahan yang tanpa cela sehingga orang semacam al-Ghazali
berkata, Tidak ada yang lebih indah darinya, mungkinkah itusemua dihiasi dan digantikan oleh keburukan, kezaliman, dan
kerancuan?! Pasalnya, mendengar dan memperhatikan suara
yang paling hina pada makhluk yang paling rendah, terkait
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
39/273
| 39Badiuzzaman Said Nursi
dengan kebutuhan yang paling sederhana, sementara di sisi lain
tidak mau mendengar dan mengabulkan suara, doa, dan
kebutuhan yang paling mulia, hal itu merupakan sesuatu yang
paling buruk dan cacat. Hal itu tidak mungkin terjadi. Keindahanyang tanpa aib tersebut tidak mungkin menerima keburukan tadi.
Jika tidak, tentu berbagai hakikat di atas akan berbalik dari baik
menjadi buruk.
PERCIKAN KETIGA BELAS
Wahai sahabatku dalam petualangan yang menakjubkan
ini, tidakkah apa yang kau saksikan sudah cukup?! Jika engkauingin menjangkau seluruhnya tidak akan mampu. Namun, kalau
engkau tetap berada di jazirah ini selama seratus tahun kita tidak
akan bosan memandang satu bagian dari seratus bagian keajaiban
tugas dan aksinya. Marilah kita kembali dan melihat generasi
demi generasi, bagaimana semuanya demikian hijau dan men-
dapat curahan karunia dari era pertama tadi.
Ya, kita melihat semua generasi yang kita lalui bunganya
mekar oleh mentari era kebahagiaan tersebut. Generasi sepertiAbu Hanifah,15 asy-Syafii,16 Abu Yazid al-Bustami,17 al-Junayd al-
15) Abu Hanifah (80-150 H) bernama Numan ibn Tsabit. Pendiri madzhab Hanafi,
seorang fakih dan mujtahid. Ia salah seorang imam yang empat menurut ahlu
sunnah. Lahir dan besar di Kufah, serta meninggal di Bagdad. Ia memiliki sejumlah
tulisan. Di antaranya, Musnaddalam bidang hadits yang dikumpulkan oleh paramuridnya, lalu al-Fiqh al-Akbardan al-Makhrijdalam bidang fikih. (al-Alam
karya az-Zarkaly, 8/36).
16) Asy-Syafii (150-204 H) salah seorang imam ahlu sunnah yang empat. Lahir di
Gaza, Palestina dan dibawa ke Mekkah pada saat berusia dua tahun. Ia
mengunjungi Bagdad dua kali, lalu pergi menuju Mesir pada tahun 199 H dan
meninggal di sana. Kuburannya dikenal di Kairo. Ia termasuk keturunan Quraisy
yang pandai memanah. Selain itu, ia mahir dalam bidang syair, bahasa dan sejarah
Arab. Kemudian ia menekuni fikih dan hadits, serta mengeluarkan fatwa pada
saat usianya baru menginjak dua puluh tahun. Ia memiliki banyak tulisan. Di
antaranya yang terkenal adalahal-Umm dalam bidang fikih danAhkam al-Qurn(al-Alam 6/26).
17) Abu Yazid al-Bustami (188-261 H) bernama Thoyfur ibn Isa al-Bustami. Abu Yazid
adalah seorang zuhud yang terkenal. Berasal dari daerah Bustam dan meninggal
di sana (antara Khurasan dan Irak).
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
40/273
40| Al-Matsnawi An-Nuri
Baghdadi,18 Syeikh Abdul Qadir al-Jilani,19 Imam al-Ghazali,
Muhyiddin ibn Arabi,20 Abul Hasan al-Sydzily,21 Syah al-
Naqsyaband,22 al-Imam al-Rabbani, dan yang lain adalah ribuan
buah bersinar yang bersumber dari limpahan petunjuk beliau.Penjelasan rinci tentang apa yang kita saksikan kita tunda
pada waktu yang lain. Sekarang kita haturkan salawat dan salam
kepada sosok bersinar yang memiliki sejumlah mukjizat, yakni
Nabi Muhammad saw. Ya Allah limpahkan salawat dan salam
kepada sosok bersinar yang padanya diturunkan Alquran oleh
Zat Yang Maha Pengasih dan Penyayang dari arasy yang agung.
Maksudnya junjungan kami Muhammad, beribu-ribu salawatdan salam sebanyak kebaikan umatnya semoga tercurah kepada
sosok yang kedatangan risalahnya telah diinformasikan oleh kitab
Taurat, Injil, Zabur dan kitab suci lainnya; yang kenabiannya telah
18) Ia adalah Junayd ibn Muammad (Abul Qasim al-zajja al-Qawariry) wafat tahun
297 H/ 1910 M. Seorang sufi yang zuhud sekaligus pemimpinnya. Lahir dan
meninggal di Baghdad. Belajar ilmu fikih dari Sofyan al-Tsauri dan ilmu tasawwuf
dari pamannya, al-Saiy al-Saqathy.19) Abdul Qadir al-Jilani adalah putra dari Abu Salih Abu Muhammad al-Jaily. Lahir
di Jaylan tahun 470 H. lalu masuk Baghdad dan mendengar dan mempelajari
hadits dari Abu Said al-Makhrami al-Hambali. Ia salah seorang qutub yang terkenal
di kalangan ahlu sunnah wal jamaah, serta seorang pembaharu besar. Banyak di
antara kaum muslimin yang menjadi muridnya serta banyak pula kalangan yahudi
dan Nasrani yang masuk Islam lewat tangannya. Di antara tulisannya adalah buku
al-Ghuniyah, Futh al-Ghayb, danal-Fath al-Rabbany. Ia wafat di Baghdad pada
tahun 561 H.
20) Muhyiddin Ibn Arabi adalah Muhammad ibn Ali ibn Muhammad ibn Arabi, Abu
Abdullah ath-Thai al-Andalusi yang dikenal dengan Ibnu Arabi dan dijulukisebagai Syeikh al-Akbar. Lahir di Andalusia tahun 560 H dan meninggal di
Damaskus pada tahun 638 H. Di antara tulisannyaFushs al-Hikam danal-Futht
al-Makkiyyah.
21) Al-Syadzily (591 -656 H) adalah Ali ibn Abdullah ibn Abdul Jabbar al-Syadzily.
Syadzilah adalah sebuah desa di Afrika. Ia seorang zuhud yang singgah dan
menetap di Iskandariyah. Pemimpin tarekat asy-Syadziliyyah dan penulis sejumlah
wirid yang disebut dengan Hizb asy-Syadziliy.
22) Al-Naqsyaband adalah Muhammad Bahuddin, pendiri Tarekat an-Naqsya-
bandiyyah. Lahir di daerah Qasr al-Arifan, dekat Bukhara. Menuntut ilmu di
Samarkand, menikah pada usia delapan belas tahun, serta menisbatkan diri kepadabanyak guru. Terakhir ia kembali ke Bukhara hingga meninggal di sana. Di Bukhara
ia mendirikan dan menyebarkan tarekatnya. Ia wafat tanggal 4 Rabiul Awal 791
H / 1389 M. yakni pada usia 73 tahun. Di antara tulisannya adalah Rislat al-
Waridat, al-Awrad al-Bahiyyah, dan Tanbih al-Ghafilin.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
41/273
| 41Badiuzzaman Said Nursi
ditunjukkan oleh sejumlah keterangan yang berasal dari jin, wali,
dan orang-orang suci; yang dengan isyaratnya bulan terbelah.
Itulah junjungan kita, Nabi Muhammad saw.
Beribu-ribu salawat dan salam sebanyak tarikan nafasumatnya semoga tercurah kepada sosok yang pepohonan datang
menghampiri seruannya, yang hujan datang dengan cepat berkat
doanya, yang awan melindunginya dari panas, yang ratusan
manusia kenyang oleh makanan di nampannya, yang air meman-
car dari sela-sela jarinya seperti telaga al-kautsar, yang kadal, rusa,
serigala, batang pohon, unta, gunung, batu, pepohonan dibuat
bisa berbicara oleh Allah untuknya. Beliau adalah pribadi yangtelah dimikrajkan. Junjungan dan pemberi syafaat bagi kita,
Muhammad saw. Beribu-ribu salawat dan salam sebanyak huruf
yang terbentuk dalam kata-kata yang terwujud dengan ijin Tuhan
di cermin gelombang udara saat pembaca membaca setiap kata
dari Alquran dari sejak awal turunnya hingga akhir zaman.
Ampuni dan kasihi kami wahai Tuhan lewat setiap salawat
darinya. Amin.
Ketahuilah23 bahwa berbagai bukti kenabian Muhammadtidak terhingga banyaknya. Kami telah menyebutkan sebagian-
nya dalam kata kesembilan belas dan surat kesembilan belas. Di
samping kesaksian berbagai mukjizatnya yang sampai berjumlah
seribu dan kesaksian Alquran yang sisi kemukjizatannya men-
capai empat puluh yang telah dijelaskan dalam kata kedua puluh
lima pada risalah Muhammad saw., entitas alam dengan berbagai
tandanya juga bersaksi atas kenabian beliau. Pasalnya, apabiladalam berbagai ciptaan yang tersebar di alam ini terdapat tanda
dan petunjuk tentang entitas itu sendiri, pada waktu yang sama
ia juga bersaksi atas keesaan zat-Nya, serta bukti yang ada pada-
nya juga bersaksi atas risalah yang dibawa oleh Muhammad saw.
Di antaranya adalah kesempurnaan ciptaan-Nya. Kesem-
purnaan ciptaan Tuhan yang terdapat pada makhluk dengan
tegas menunjukkan risalah Muhammad saw. Karena keindahan
23) Bahasan penting terkait dengan petunjuk sejumlah entitas ini terpisah dari
Percikan. Ustadz Nursi menerjemahkannya ke dalam bahasa Turki dan
menjadikannya sebagai bagian ketiga dari kata kedelapan belas.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
42/273
42| Al-Matsnawi An-Nuri
makhluk memperlihatkan kepada yang melihatnya secara
langsung kreasi dan hiasan-Nya yang bagus. Sementara kreasi
dan hiasan tersebut secara otomatis menunjukkan bahwa dalam
diri Penciptanya terdapat kehendak kuat untuk memperbagusdan memperindah. Kedua hal itu menunjukkan bahwa dalam
diri Penciptanya terdapat rasa cinta mendalam terhadap ciptaan-
Nya serta keinginan untuk memperlihatkan kesempurnaan
ciptaan-Nya. Rasa cinta dan keinginan itu menunjukkan bahwa
manusia yang merupakan makhluk paling sempurna dan paling
indah merupakan manifestasi yang utuh dari rasa cinta dan
keinginan-Nya. Selanjutnya, manusia sebagai makhluk yangpaling komprehensif dan berperasaan memiliki pandangan dan
sentuhan perasaan yang menyeluruh. Dengan pandangannya
yang bersifat umum, ia mampu menatap seluruh pohon pen-
ciptaan. Dan dengan perasaannya yang menyeluruh ia mampu
mengenali tujuan penciptaan.
Manusia merupakan objek yang diajak bicara oleh Sang
Pencipta. Karena pandangannya yang bersifat umum dan
perasaannya yang menyeluruh menjadi sebab manusia dipilihsebagai objek yang diajak bicara, maka orang yang mencurahkan
seluruh pandangan dan perasaannya untuk beribadah dan men-
cintai-Nya, lalu mengarahkan keduanya untuk menghormati
ciptaan-Nya, serta mempergunakan semua pandangan, perasa-
annya, dan seluruh kekuatannya untuk menyukuri nikmat Tuhan
dan mengajak umat manusia agar beribadah dan bersyukur pula,
tentu orang istimewa semacam ini layak untuk menjadi mitrabicara yang didekatkan dan dicintai oleh-Nya.
Wahai manusia, mungkinkah orang istimewa tersebut
menurutmu bukan Muhammad saw.? Dapatkah sejarah memper-
lihatkan sosok lain yang lebih pantas mendapatkan kedudukan
tersebut daripada Muhammad saw? Wahai yang memiliki peng-
lihatan sehat dan mata hati, perhatikan dunia manusia di alam
ini agar engkau dapat menyaksikan dengan jelas dua wilayahyang saling berhadapan dan dua sisi yang saling berlawanan:
Yang satu adalah wilayah rububiyah yang sangat teratur
dan rapi serta sisi penciptaan yang tertata dengan sangat
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
43/273
| 43Badiuzzaman Said Nursi
sempurna dan seimbang. Sementara satunya lagi adalah wilayah
penghambaan yang bersinar dengan penuh ketundukan dan
konsisten serta sisi yang berpikir, menghargai, bersyukur dan
beriman.Jika engkau menyaksikan dua wilayah dan dua sisi tersebut,
perhatikan keselarasan antara keduanya sehingga engkau dapat
melihat secara jelas bahwa wilayah penghambaan seluruh sisinya
bergerak dengan nama wilayah yang pertama sekaligus bekerja
dengan seluruh kekuatannya untuk-Nya. Juga engkau dapat
melihat dengan cermat bahwa sisi yang berpikir, bersyukur,
menghargai, dan beriman menatap dengan seluruh makna danisyaratnya kepada sisi penciptaan dan karunia-Nya.
Apabila matamu menyaksikan hakikat tersebut, mung-
kinkah akalmu mengingkari keselarasan yang paling agung
antara pimpinan wilayah ubudiyah dan Pemilik wilayah rubu-
biyah? Akankah kalbumu tidak percaya bahwa pemimpin yang
dengan ikhlas melayani tujuan Sang Pencipta untuk menghargai
ciptaan-Nya memiliki keselarasan yang sangat agung dengan
Sang Pencipta, memiliki hubungan yang kuat dengan-Nya, sertaberbicara dan menerima risalah-Nya? Tak diragukan beliau
adalah kekasih yang diterima di sisi Sang Pemilik kerajaan.
Bahkan, beliau merupakan makhluk yang paling dicinta dan
paling dekat dengan-Nya.
Wahai manusia, mungkinkah engkau berpikir bahwa Sang
Pencipta makhluk yang berhias dengan segala macam keindahan,
Pemberi berbagai macam nikmat, Pemelihara berbagai sentuhanrasa yang terdapat di mulut makhluk tidak peduli dan tidak
memperhatikan makhluk yang paling indah dan paling sempurna
semacam beliau, yang menghadap kepada-Nya dengan rasa
rindu, penghambaan, dan cinta yang sempurna; makhluk yang
seluruh alam mendendangkan nyanyian kekaguman dan
penghormatan lantaran indahnya kreasi Sang Pencipta, serta
daratan dan lautan bergoncang karena tertarik oleh suarasyukurnya atas kebaikan Tuhan dan gema takbirnya melihat
keagungan Sang Pencipta?
Mungkinkah Pencipta yang Maha Berbuat baik dan Maha
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
44/273
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
45/273
| 45Badiuzzaman Said Nursi
telah menjelaskan salah satunya, yaitu retorikanya yang luar
biasa, sebanyak empat puluh halaman dari tafsir berbahasa Arab
yang kutulis yang berjudul Isyrt al-Ijz. Engkau bisa merujuk
ke tiga buku di atas.
Tetesan Kedua
Ketahuilah! Dari pelajaran yang lalu engkau memahami jika
Alquran yang bersumber dari Pencipta langit dan bumi dan
diperkenalkan oleh Tuhan Pemelihara semesta alam kepada kita
memiliki banyak kedudukan dan fungsi. Barangkali engkau
bertanya, Apa itu Alquran?Jawabannya, ia adalah terjemah abadi bagi seluruh entitas
dan bagi lisannya yang membaca ayat-ayat kauniyah, serta penaf-
sir bagi buku alam. Ia juga penjelas bagi berbagai perbendaharaan
langit yang tersembunyi dalam lembaran langit dan bumi. Ia
kunci bagi berbagai hakikat yang tertutup dalam baris-baris
kejadian. Ia lisan tak tampak dalam dunia nyata. Ia perbenda-
haraan kalam Tuhan yang abadi. Ia pilar dan mentari bagi dunia
Islam. Ia peta bagi alam ukhrawi. Ia ucapan yang jelas, penafsiryang terang, bukti yang kuat, dan penerjemah cemerlang terkait
dengan zat, sifat, nama, dan keadaan Allah. Ia pendidik bagi
dunia manusia. Ia seperti air dan cahaya bagi umat manusia yang
bernafaskan Islam. Ia hikmah hakiki bagi manusia sekaligus
pengantar menuju tujuan penciptaan.
Selain itu, bagi manusia di samping merupakan kitab
syariat, Alquran juga merupakan kitab hikmah. Di sampingmerupakan kitab doa dan ibadah, ia juga kitab perintah dan
dakwah. Di samping merupakan kitab zikir, ia juga merupakan
kitab pemikiran. Di samping merupakan sebuah kitab yang
mencakup begitu banyak kitab sejalan dengan semua kebutuhan
manusia, ia juga seperti rumah suci yang terdiri dari sejumlah
kitab dan risalah sehingga ia memperlihatkan untuk setiap jalan
dari berbagai kelompok yang berbeda yang terdiri dari para wali,kaum shiddiqin, ahli makrifat, dan ahli hakikat sebuah risalah
yang sesuai untuk menerangi dan menggambarkan jalan tersebut
sehingga ia menjadi seperti kumpulan risalah.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
46/273
46| Al-Matsnawi An-Nuri
Tetesan Ketiga
Penjelasan tentang cahaya mukjizat di balik pengulangan
ayat-ayat Alquran.25 Ia memuat enam hal:
Pertama
Perlu diketahui bahwa karena Alquran merupakan kitab
zikir, kitab doa, dan kitab dakwah, maka pengulangan menjadi
sesuatu yang tepat bahkan wajib. Pasalnya, zikir perlu diulang-
ulang, doa perlu terus dipanjatkan, dan dakwah harus terus
ditekankan. Dalam pengulangan zikir terdapat pencerahan,
dalam pengulangan doa terdapat penetapan, dan dalampengulangan dakwah terdapat penegasan.
Kedua
Perlu diketahui bahwa Alquran merupakan kalam dan obat
bagi seluruh tingkatan manusia, mulai dari yang paling pandai
hingga kepada yang paling bodoh, dari yang paling bertakwa
hingga kepada yang paling celaka, dari yang mendapat taufik,
bersungguh-sungguh, dan tidak tertarik pada dunia hinggakepada orang yang tertipu dan sibuk dengan dunia. Dengan
demikian, setiap orang tidak akan selalu bisa membaca Alquran
secara utuh yang merupakan obat bagi setiap orang di setiap
waktu. Karena itu, Zat Yang Maha Bijaksana dan Penyayang
memasukkan sebagian besar maksud Alquran dalam sebagian
besar surat. Terutama, surat-surat yang panjang sehingga setiap
surat menjadi semacam Alquran kecil. Jadi, Allah memudahkanjalan bagi setiap orang. Ia befirman,
Telah Kami mudahkan Alquran untuk menjadi peringatan,
adakah yang mau mengambil pelajaran. 26
25) Persoalan kesepuluh dari kilau kesebelas. Ia menjelaskan hikmah pengulangan
tersebut secara komprehensif.
26) Q.S. al-Qamar: 17.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
47/273
| 47Badiuzzaman Said Nursi
Ketiga
Perlu diketahui bahwa kebutuhan jasmani pada setiap
waktu berbeda. Maka itu, untuk sebagian orang di setiap waktu
ia seperti udara, untuk sejumlah orang di waktu panas ia sepertiair, untuk sekelompok orang pada setiap hari seperti makanan,
untuk beberapa orang di setiap minggu seperti cahaya, serta
untuk sekian orang pada setiap bulan dan tahun ia seperti obat.
Selain itu, kebutuhan spiritual manusia juga beragam. Bagi
sejumlah orang di setiap waktu ia seperti Dia adalah Allah,
untuk sebagian orang pada setiap masa ia seperti dengan nama
Allah, serta bagi sekian orang pada setiap saat seperti tiadaTuhan selain Allah.. Demikian seterusnya.
Jadi, pengulangan ayat dan kata adalah untuk menunjuk-
kan berulangnya kebutuhan sekaligus mengisyaratkan adanya
kebutuhan mendesak manusia terhadapnya, untuk mengingat-
kan dan membangunkannya, serta untuk mendorong munculnya
rasa membutuhkan terhadap nutrisi spiritual tersebut.
Keempat
Perlu diketahui bahwa Alquran merupakan peletak dasar
agama yang agung dan kokoh. Ia pengubah tatanan sosial
manusia. Karena merupakan peletak dasar, ia membutuhkan pe-
ngulangan untuk menegaskan, menguatkan, dan memantapkan.
Alquran juga memuat jawaban terhadap persoalan berbagai
tingkatan manusia yang senantiasa berulang lewat bahasa ucapan
dan realita.
Kelima
Perlu diketahui bahwa Alquran membahas berbagai
persoalan besar seraya mengajak kalbu untuk mengimaninya. Ia
juga memuat sejumlah hakikat secara detil seraya mengajak akal
untuk mengetahuinya. Karena itu, untuk menanamkan di dalam
kalbu dan untuk menguatkannya dalam opini umum diperlukanpengulangan dalam bentuk yang berbeda-beda dan gaya yang
beragam.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
48/273
48| Al-Matsnawi An-Nuri
Keenam
Perlu diketahui bahwa setiap ayat Alquran memiliki aspek
lahir dan batin, awal dan batas akhir. Serta setiap tujuannya
memiliki sejumlah aspek, hukum, pelajaran, dan maksud. Di satutempat engkau bisa menemukan sebuah aspek, sementara di sisi
lain engkau menemukan aspek berbeda. Di satu surat engkau
mendapatkan sebuah tujuan, sementara di surat berbeda engkau
mendapatkan tujuan lain. Demikian seterusnya. Jadi, sebenarnya
tidak terdapat pengulangan di dalam Alquran.
Tetesan KeempatPenjelasan cahaya mukjizat pengabaian Alquran terhadap
persoalan filsafat alam, serta keterangannya yang kurang jelas
dan umum di bagian lain. Hal ini mencakup enam hal:
Hal Pertama
Barangkali engkau bertanya, Mengapa Alquran tidak
membahas tentang alam sebagaimana pembahasan dalam ilmu
hikmah dan filsafat?Jawabannya adalah karena filsafat keluar dari jalur hakikat
yang sebenarnya. Ia mempergunakan alam untuk kepentingan
dirinya dengan makna simbolis. Sementara, Alquran diturunkan
dengan membawa kebenaran serta turun pada tataran hakikat.
Ia mempergunakan alam dengan pengertian harfiah; bukan untuk
dirinya; tetapi untuk Penciptanya.
Lalu mengapa Alquran hanya menjelaskan secara umumdan global esensi benda-benda langit dan bumi berikut bentuk
dan gerakannya; tidak sebagaimana penjelasan sain di masa kini?
Jawabannya adalah karena hal itu lebih penting dan lebih
indah.
Pertama, karena Alquran membahas tentang alam guna
menjadi dalil atas zat dan sifat Allah. Sementara, syarat sebuah
dalil harus jelas dan lebih jelas daripada konklusinya yang berupamengenali zat, sifat, dan nama Allah. Seandainya bentuknya
seperti yang diinginkan para ilmuwan dengan berbunyi, Wahai
manusia, lihatlah kondisi matahari yang diam dan bumi yang
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
49/273
| 49Badiuzzaman Said Nursi
bergerak agar engkau mengetahui agungnya kekuasaan Pencipta-
nya, tentu dalilnya lebih samar dan lebih tersembunyi daripada
konklusinya serta lebih sulit dipahami sebagian besar manusia
di sepanjang masa. Padahal, hak sebagian besar manusia untukmendapatkan petunjuk dan hidayah lebih penting. Memperhati-
kan pemahaman mereka tidak berarti menafikan manfaat yang
bisa didapat oleh para filosof yang jumlahnya sedikit. Hanya saja,
memperhatikan jumlah yang minoritas seringkali mengalahkan
yang mayoritas.
Kedua, retorika dalam memberikan petunjuk harus sejalan
dengan nalar masyarakat secara umum, harus memperhatikansensitivitas mereka, dan harus melihat cara berpikir sebagian
besar mereka. Hal itu agar tidak dianggap aneh oleh nalar dan
pemikiran mereka. Nah, perkataan dan petunjuk yang paling
bisa diterima oleh mereka adalah ketika jelas, sederhana, mudah
tak rumit, singkat tak membosankan, dan global tanpa perlu
dijelaskan lagi.
Ketiga, Alquran tidak menjelaskan berbagai keadaan alam
untuk dirinya; tetapi untuk Penciptanya. Karena itu, yangterpenting adalah keadaannya yang mengarah kepada Pencipta-
nya. Adapun ilmu hikmah membahas alam untuk dirinya
sehingga yang terpenting adalah keadaan yang mengarah kepada
dirinya. Jadi, perbedaan antara keduanya seperti langit dan bumi.
Selain itu, Alquran berbicara kepada semua manusia dan
memperhatikan pemahaman sebagian besar mereka agar benar-
benar mengenal; tidak hanya bersikap taklid. Sementara, sainpada dasarnya berbicara kepada ilmuwan. Adapun masyarakat
umum hanya bersikap taklid. Maka itu, apa yang dirinci oleh
sain hanya dijelaskan secara global oleh Alquran atau bahkan
diabaikan sesuai dengan sejauh mana manfaatnya bagi masya-
rakat secara umum.
Keempat, karena Alquran petunjuk bagi semua strata
manusia, maka secara retoris ia tidak boleh membuat sebagianbesar manusia menyimpang dan mengingkari sejumlah aksioma
yang terdapat dalam pandangan lahiriah mereka. Ia juga tidak
boleh merubah tradisi mereka tanpa ada keperluan mendesak.
7/30/2019 Matsnawi an Nuri
50/273
50| Al-Matsnawi An-Nuri
Namun, ia harus membiarkan dan memperindah sesuatu yang
memang mereka butuhkan dalam mengerjakan tugas.
Misalnya Alquran membahas tentang matahari; bukan
untuk matahari dan bukan dari sisi substansinya. Akan tetapi, iadibahas untuk Zat yang telah membuatnya bersinar dan menjadi-
kannya sebagai lentera serta dilihat dari fungsinya sebagai
sumber keteraturan penciptaan, pusat tatanan makhluk,
kumparan keserasian celupan dalam untaian lukisan azali bagi
semua makhluk lewat tali malam dan siang di sepanjang musim.
Hal itu dimaksudkan agar dengan tatanan keserasian makhluk
Alquran dapat memperlihatkan kesempurnaan Penciptanya YangMaha Bijaksana dan Maha Mengetahui kepada kita. Gerakan
matahari, entah secara lahiri ataupun hakiki tidaklah mempe