Top Banner

of 16

Materi Sistem Regulasi Endokrin

Jul 16, 2015

Download

Documents

Mario Nicholas
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Sistem Regulasi Pada Hewan

Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung

1

Dua sistem komunikasi internal dan regulasi hewan:I. Sistem Endokrin II. Sistem Saraf

Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung

2

I. Sistem EndokrinDefinisi: Sistem internal komunikasi kimiawi yang melibatkan hormon dan molekul reseptornya. Dalam mengatur proses biologi, sistem ini bekerja lebih lambat daripada sistem saraf. Hormon: substansi kimia yang diproduksi oleh sel di dalam kelenjar endokrin dan dibawa oleh sistem peredaran darah menuju organ/jaringan lain dalam tubuh dimana substansi tersebut menjalankan fungsinya. Kelenjar tempat dihasilkannya hormon endokrin Kelenjar endokrin. A Setiawan, Biologi FMIPA WawanUniversitas Lampung

3

MEKANISME PENGIRIMAN PESAN KIMIA OLEH HORMON MENUJU SEL TARGET:i. Hormon ditransportasikan dari sel/kel. Endokrin ke organ target melalui pembuluh darah Hormon hanya akan bekerja pada sel target karena pada sel ini terdapat reseptor yang sesuai

ii.

iii. Pembentukan ikatan antara hormon dengan reseptornya (kompleks hormon-reseptor) akan mengawali proses seluler atau subseluler selanjutnya iv. Urutan proses selanjutnya tergantung pada sifat kimia hormon yang bersangkutan

Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung

4

REGULASI HORMONAL PADA PERKEMBANGAN SERANGGAPada serangga atau krustase pergantian kulit dipicu oleh hormon ekdison, yang disekresikan oleh kelenjar protoraks. Selain merangsang pergantian kulit, ekdison juga mendorong perkembangan karakteristik dewasa seperti perubahan ulat jadi kupu-kupu. Produksi ekdison dikontrol oleh hormon otak.Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung 5

PENGELOMPOKAN DAN MEKANISME UMUM KERJA HORMON Berdasarkan struktur kimianya hormon dibedakan atas:a.) Steroid b.) Protein protein, peptida, glikoprotein c.) Derivat asam amino

Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung

6

a.) SteroidSteroid adalah suatu kelas lipid yang berasal dari kolesterol dengan berbagai gugus fungsi yang terikat. Contoh (pd vertebrata):Dihasilkan di testis( ) dan di ovarium( ). Kelenjar gonad.

Dihasilkan pada kelenjar adrenal(bagian korteks). Letak kelenjar adrenal: di sebelah ginjal. Fungsi: menaikkan kadar glukosa darah.Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung 7

Mekanisme kerja hormon steroid Hormon steroid bersifat larut dalam lemak dan berukuran relatif kecil sehingga dapat dengan bebas berdifusi melewati membran sel. Pada sel/organ target, hormon steroid berikatan dengan protein reseptor sitoplasmik . Kompleks hormon-reseptor ditranslokasi ke dalam inti sel melekat pada protein kromosom nonhiston dan mempengaruhi ekspresi gen untuk memproduksi protein yang spesifik. Produksi protein spesifik ini menandai tahap akhir mekanisme kerja hormon steroid. Ada dua bentuk kompleks steroid-reseptor dalam sitoplasma 8S dan 4S sedangkan dalam inti berupa 5S. Pada saat kompleks 5S berikatan dengan kromatin terjadi perubahan aktifitas DNA-dependent RNA polimerase, perubahan produksi mRNA dan protein spesifik. Wawan A Setiawan, Biologi FMIPAUniversitas Lampung

8

MEKANISME KERJA HORMON STEROID Sel bukan targetInti sel DNA Hormon steroid Ruang inter seluler

Inti sel DNA mRNA Protein baru reseptor tRNA Efek fisiologis

Kapiler darah

Sel targetWawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung 9

b.) Peptida, dan c.) Derivat asam amino Kebanyakan hormon adalah peptida. Pada vertebrata, hormon peptida disekresikan melalui kelenjar: Pituitari, Tiroid dan paratiroid, Pankreas, dan Timus. Derivat asam amino disekresikan melalui kelenjar: Tiroid, Adrenal (medula), dan Pineal.Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung 10

Kelenjar endokrin dan letaknya pada manusia

Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung

11

Mekanisme kerja hormon peptida Sebagian besar hormon peptida dan protein bekerja pada permukaan sel target melalui pembentukan ikatan dengan reseptor spesifik pada membran sel.

Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung

12

Terbentuknya ikatan kompleks hormon-reseptor mengaktifkan enzim adenyl cyclase, yang melepaskan fosfat dari ATP dan membentuk cAMP cAMP (messenger kedua) melekat pada subunit regulator dari protein kinase inaktif protein kinase aktif Adanya ion kalsium dan ATP, protein kinase aktif melakukan fosforilasi produk seluler sebagai tanda awal reaksi sel terhadap induksi hormon cAMP dapat diinaktifkan oleh enzim fosfodiesterase yang aktifitasnya memerlukan ion magnesium. Enzim ini memiliki berbagai bentuk tergantung pada tipe sel/jaringan. Fosfodiesterase dapat dihambat oleh theophylline, caffein dan Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung methyl xanthine.

13

KARAKTERISTIK HORMON:1. Mampu menimbulkan efek yang signifikan dalam kadar yang sangat rendah (10-6 10-12 M). 2. Sukar diisolasi, diidentifikasi, dan diukur secara akurat. 3. Umurnya sangat pendek, disekresi setelah ada stimulasi dan segera diinaktifkan oleh enzim yang khas.Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung 14

AKSI HORMON:1. Secara langsung, dalam hitungan detik. contoh: adrenalin. 2. Bekerja lambat, dalam hitungan jam hari. contoh: hormon estrogen pada wanita.

Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung

15

EFEK YANG DITIMBULKAN HORMON:1. Efek kinetik Migrasi pigmen, kontraksi otot, sekresi kelenjar 2. Efek metabolik Nutrisi, pertumbuhan, perkembangan, reproduksi 3. Efek perilaku Suatu hormon dapat menimbulkan efek lebih dari satu Contoh: estrogen Efek: 1. memunculkan ciri kelamin sekunder 2. perubahan tingkah laku 3. kontraksi otot uterus (bekerja sama dengan oksitosin)Wawan A Setiawan, Biologi FMIPA Universitas Lampung 16