Top Banner

of 29

Materi Pengayaan Dokter Muda Meniere's Disorder-karina Dewi

Jul 15, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

MATERI PENGAYAAN DOKTER MUDA

MENIERES DISORDER

Oleh: Karina P. Dewi 0610710072

Pembimbing : dr. Masruroh Rahayu,M.Kes

LABORATORIUM/SMF ILMU PENYAKIT SARAF FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA RSUD DR. SAIFUL ANWAR MALANG 2011

2

DEFINISI Penyakit Meniere pertama kali dijelaskan oleh seorang ahli dari Perancis bernama Prospere Meniere dalam sebuah artikel yang diterbitkannya pada tahun 1861. Definisi penyakit Meniere adalah suatu penyakit pada telinga bagian dalam yang bisa mempengaruhi pendengaran dan keseimbangan, yang ditandai dengan keluhan berulang berupa vertigo, tinnitus, dan berkurangnya pendengaran secara progresif, biasanya pada satu telinga2). EPIDEMIOLOGI Penyakit Meniere dapat dimulai pada segala usia tetapi gejala timbul antara usia 20-40 tahun2,3). Insiden dilaporkan berkisar 10-150 per 100.000 orang4). Penyakit Menieres bilateral terjadi pada 10-50% penderita, dan risiko yang sebagian besar dilaporkan adalah 25-35%5,7). Dari penelitian yang dilakukan, didapatkan data sekitar 200 kasus dari 100.000 orang di dunia menderita penyakit Meniere. Kebanyakan penderita adalah yang berusia 40 tahun keatas dan tidak ada perbedaan yang berarti antara jumlah penderita pria dan wanita. Prevalensi penyakit Meniere di beberapa negara berbeda-beda, di Amerika terdapat 218 penderita dari 100.000 penduduk, di Jepang terdapat 36 penderita dari 100.000 penduduk, dan 8 penderita dari 100.000 penduduk terdapat di Italia5).

3

ETIOLOGI Penyebab pasti penyakit Meniere sampai sekarang belum diketahui secara pasti. Banyak ahli mempunyai pendapat yang berbeda. Sampai saat ini yang dianggap sebagai penyebab dari penyakit ini adalah karena adanya gangguan dalam fisiologi sistem endolimfe yang dikenal dengan hydrops endolimfe, yaitu suatu keadaan dimana jumlah cairan endolimfe mendadak meningkat sehingga mengakibakan dilatasi dari scala media, sacculus, dan utriculus2). Labyrinth membranacea, berisi cairan yang disebut dengan endolymph. Membran dapat menjadi melebar seperti balon ketika tekanan meningkat dan drainase diblokir5). Hal inilah yang berhubungan dengan pembengkakan kantung endolimfatik atau jaringan lain dalam sistem vestibular dari telinga bagian dalam, yang bertanggung jawab dalam mempertahankan keseimbangan tubuh. Dalam beberapa kasus, saluran endolimfatik mungkin terhalang oleh jaringan parut, atau mungkin menjadi sempit sejak lahir. Kondisi lain yang mungkin terjadi adalah terlalu banyak cairan yang disekresi oleh striae vascularis. Beberapa hal yang diakui secara bersamaan dapat menjadi penyebab spesifik penyakit Meniere adalah sebagai berikut5):

4

a. Virus Antibodi Herpes Simplex Virus (HSV) ditemukan lebih sering pada pasien Meniere. Di sisi lain, beberapa peneliti belum menemukan adanya DNA virus dari herpes simpleks, CMV atau varicella zooster pada ganglion vestibular. Antigen HSV dan HSV DNA juga ditemukan di kantung endolimfatik dan epitel orang sehat. Linthicum (2001) juga melaporkan bahwa herpes simpleks DNA ditemukan dalam kantung endolimfatik pada 12 dari 16 kasus Meniere, dan pada 2 kasus dari 26 kontrol. Otosyphillis dapat menghasilkan gambaran klinis yang identik pada Meniere. Pulec (2007) menunjukkan bahwa sifilis adalah penyebab 6% penyakit Meniere dari semua kasus9). b. Herediter Pada penelitian didapatkan 1 dari 3 orang pasien mempunyai orang tua yang menderita penyakit Meniere juga. Predisposisi herediter dianggap mempunyai hubungan dengan kelainan anatomis saluran endolimfatik atau kelainan dalam sistem imunnya8). c. Gangguan autoimun Sehubungan dengan adanya alergi, Derebury (2010) telah membuktikan 30% pasien dengan penyakit Meniere memiliki alergi makanan, dan

5

mengemukakan teori alergi yang memainkan peran melalui 3 cara, yaitu9): y Kantung endolymph sebagai "target organ" melepaskan mediator melalui reaksi alergi terhadap makanan. y Deposisi kompleks imun yang beredar dapat menghasilkan peradangan dan mengganggu penyaringan. y Infeksi virus dapat berinteraksi dengan predisposisi alergi di usia dewasa dan menyebabkan endolimfatik. Semua hipotesis di atas melibatkan kantung endolimfatik, tetapi beberapa peneliti merasa bahwa kantung belum tentu menjadi penyebab utama. Ada bukti yang menyebutkan keterlibatan sitokin di koklea termasuk interleukin-1A, TNF-alpha, NFkB p65, dan P50 dan IkBa. Saat ini, hipotesis terbaik adalah bahwa jalur imunologi penyakit Meniere melibatkan kantung yang merupakan organ kekebalan, atau "kelenjar getah bening" telinga. Stimulasi kekebalan tubuh kantung dapat mengganggu fungsi cairan regulasi, atau dapat menyebabkan hidrops melalui kantung endolimfatik terdekompensasi, mengakibatkan hidrops kemampuan kantung

6

mekanisme independen seperti produksi mediator inflamasi9). d. Cedera kepala Kasus-kasus sindroma Meniere pasca trauma ini dikaitkan dengan perubahan yang disebabkan oleh jaringan parut hidrodinamik dari perdarahan ke dalam telinga bagian dalam. Jaringan parut akibat trauma pada telinga dalam dianggap dapat mengganggu aliran hidrodinamik dari endolimfatikus. Anggapan ini diperkuat dengan adanya pasien Meniere yang mempunyai riwayat fraktur tulang temporal . e. Hidrops endolimfatik yang disebabkan adanya beberapa mekanisme fisiologis, yaitu: y Meningkatnya tekanan hidrostatik pada ujung arteri. y y Berkurangnya tekanan osmotik di dalam kapiler. Meningkatnya ekstrakapiler. y Jalan keluar sakus endolimfatikus tersumbat, sehingga terjadi penimbunan endolimfe. y f. Hipoplasia pada vestibular aqueduct. tekanan osmotik ruang8)

Infeksi telinga tengah.

g. Infeksi traktus respiratorius bagian atas. h. Konsumsi kafein dan makanan yang mengandung garam tinggi.

7

i.

Konsumsi

aspirin,

alkohol,

dan

rokok

yang

berkepanjangan. PATOFISIOLOGI Mekanisme yang bertanggung jawab untuk gejala penyakit Meniere juga tidak diketahui. Sementara hidrops endolimfatik terjadi pada semua pasien dengan penyakit Meniere, tidak semua pasien dengan hidrops endolimfatik memiliki gejala. Teori pecahnya labyrinth membranacea menguraikan perilymphatic, bahwa yang pecahnya potassium kantung endolimfatik perbedaan memungkinkan influks endolymph ke ruang

kemudian menghasilkan

gradien depolarisasi biokimia sel-sel rambut koklea dan vestibular. Hal ini mengakibatkan hilangnya fungsi secara akut. Setelah tekanan antara endolimfatik dan perilimfatik menyamakan kedudukan, katup bagian atas tersegel dan pompa ion mengembalikan gradien normal dan fungsi sel rambut. Fluktuasi ionik berulang akhirnya menyebabkan degenerasi sel-sel rambut. Adanya keracunan ion kalium ini mengakibatkan perubahan sitologi sel-sel rambut . Pada pemeriksaan histopatologi tulang temporal didapatkan pelebaran dan perubahan morfologi membran Reissner. Terdapat penonjolan ke dalam skala vestibuli, terutama di daerah apeks koklea, helikotrema. Sakulus juga mengalami pelebaran yang dapat menekan utrikulus2).10)

8

Terjadinya Low tone Hearing Loss pada gejala awal yang reversibel disebabkan oleh distorsi yang besar pada daerah yang luas dari membran basiler pada saat duktus koklear membesar ke arah skala vestibuli dan skala timpani . Mekanisme terjadinya serangan yang tiba-tiba dari vertigo kemungkinan disebabkan terjadinya penonjolanpenonjolan keluar dari labirin membranasea pada kanal ampulla. Penonjolan kanal ampulla secara mekanis akan memberikan gangguan terhadap krista10).2) 10)

Tinnitus

dan

perasaan penuh di dalam telinga pada saat serangan mungkin disebabkan tingginya tekanan endolimfatikus .

Gambar 1(a): 9) membranacea normal

Labyrinth

Gambar 1(b): Labyrinth membranacea yang mengalami dilatasi pada Meniere's disease 9) (Hydrops)

KLASIFIKASI a. Certain Menieres disorder Definite Menieres disorder disertai dengan konfirmasi pemeriksaan histopatologi .9)

9

b. Definite Menieres disorder c. Dua atau lebih episode vertigo setidaknya 20 menit. Setidaknya didapatkan adanya gangguan pendengaran pada 1 kali pemeriksaan audiometri. Tinnitus atau sensasi penuh dalam telinga. Penyebab lain telah disingkirkan9). Satu episode definitif vertigo. Setidaknya didapatkan adanya gangguan pendengaran pada 1 kali pemeriksaan audiometri. Tinnitus atau sensasi penuh dalam telinga. Penyebab lain telah disingkirkan . Episode vertigo tanpa gangguan pendengaran yang tercatat atau Gangguan pendengaran sensorineural, berfluktuasi atau tetap, dengan disekuilibrium, tetapi tidak disertai episode definitive Penyebab lain telah disingkirkan .9) 9)

Probable Menieres disorder

d. Possible Menieres disorder

TANDA DAN GEJALA KLINIS Gejala Meniere sangat bervariasi, tidak semua penderita mengalami gejala yang sama. Namun, yang disebut "Classic Meniere" dianggap memiliki empat gejala berikut3): y Episode periodik vertigo (pusing berputar).

10

y

Berfluktuasi, progresif, unilateral (pada satu telinga) atau bilateral (di kedua telinga) kehilangan pendengaran, biasanya pada frekuensi rendah.

y y

Tinnitus unilateral atau bilateral. Sebuah sensasi penuh atau tekanan dalam satu atau kedua telinga.

Hal ini terjadi sebagai manifestasi gabungan antara peningkatan volume dan tinnitus sementara yang signifikan. Beberapa pengalaman penderita dikenal sebagai "drop attack", suatu serangan yang tiba-tiba parah, pusing atau vertigo yang menyebabkan penderita terganggu aktifitasnya. Serangan yang terjadi kemudian dalam penyakit ini dapat terjadi setiap saat . Sifat yang khas pada penyakit Meniere adalah terdapatnya periode aktif/serangan yang bervariasi lamanya yang diselingi dengan periode remisi yang lebih panjang dan juga bervariasi lamanya. Pola serangan dan remisi pada individu tidak dapat diramalkan, walaupun gejala berkurang setelah beberapa tahun3). Pada kasus-kasus berat dapat timbul serangan setiap hari. Biasanya setelah periode tersebut, yang dapat berlangsung beberapa minggu, terjadi remisi spontan atau akibat pengobatan, yang pada waktu itu gejala hilang sama sekali, kecuali gangguan pendengaran pada telinga yang bersangkutan. Namun fase remisi tersebut ternyata tidak permanen, dapat terjadi pengulangan fase akut seperti9)

11

sebelumnya yang timbul dalam beberapa bulan. Sementara pola aktif dan remisi berjalan, gejala pada periode akut melemah oleh karena hilangnya kemampuan organ secara bertahap . Gangguan pendengaran sering mempengaruhi satu telinga, yang biasanya berupa kehilangan kepekaan terhadap frekuensi rendah (bass). Suara keras dapat menyebabkan ketidaknyamanan kenyaringan) . PEMERIKSAAN FISIK Diagnosis dugaan hidrops endolimfatik didasarkan pada gejala klinis. Tidak ada tes diagnostik khusus untuk penyakit Meniere dan diagnosis definitif hanya dapat dibuat postmortem. Diagnosis klinis pada sebagian besar pasien adalah berdasarkan sejarah, evaluasi neurotologik, dan respon klinis untuk manajemen medis. 5). Kriteria diagnostik yang diusulkan oleh The American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery Committee on Hearing and Equilibrium (AAO HNS CHE) menetapkan bahwa " kriteria pasti" diagnosis penyakit Meniere memerlukan kriteria sebagai berikut6): y Dua episode spontan vertigo rotasi yang6) 3)

dari

pendengaran

normal

(intoleransi

berlangsung setidaknya 20 menit. y Audiometri untuk konfirmasi kehilangan

pendengaran sensorineural.

12

y y

Tinnitus dan/atau persepsi rasa penuh di telinga. Penyelidikan lebih lanjut juga diperlukan untuk menyingkirkan gangguan lain dalam diagnosis diferensial.

PEMERIKSAAN PENUNJANG Tidak ada tes definitif untuk memeriksa penyakit Meniere. Ada beberapa penyakit dan kondisi yang memiliki gejala yang sama dengan penyakit Meniere. Penyakit meniere tidak dapat didiagnosa hanya dari gejala yang ada. Berbagai kemungkinan harus dapat dibedakan dengan penyakit lain. Ketika dokter mengeliminasi penyakit lain dari gejala yang ada, maka dari situ baru penyakit meniere ditegakkan2). Tes yang mendukung untuk pemeriksaan penyakit meniere yaitu: Tes pendengaran (tes penala) - Pada tes penala didapatkan kesan tuli sensorineural pada penyakit Meniere . Tes gliserin - Pasien diberikan minum gliserin 1,2 ml/kgBB setelah itu diperiksa tes kalori dan audiogram. Setelah 2 jam diperiksa kembali dan dibandingkan. Adanya perbedaan bermakna menunjukkan adanya hydrops endolimfe . Tes kalori - Tes ini dilakukan untuk menilai fungsi keseimbangan, Setiap telinga dites secara terpisah, Pada telinga masing masing disemprotkan secara bergantian air dingin dan air hangat. Setelah beberapa saat akan timbul nistagmus semprotan .6) 6) 6)

yang

arahnya

berlawanan

dengan

arah

13

Audiometri - Audiometri harus dilakukan pada semua pasien yang dicurigai penyakit Meniere. Pola audiometri yang paling umum di awal penyakit Meniere adalah frekuensi rendah atau gabungan rendah dan tinggi. Seiring waktu gangguan pendengaran "mendatar"6).

Gambar 2: Gambaran audiogram penderita Meniere, a). Typical low frequency hearing loss pada fase inisial, b). Pantonal hearing loss pada fase akhir (flat curve), BC dan AC berhimpit dan seimbang menandakan Sensorineural Hearing 6) Loss .

Tes vestibular - Merupakan evaluasi vestibular standar termasuk electronystagmography (ENG). Dengan perkembangan penyakit Meniere, baik ENG dan uji kursi putar harus menunjukkan bukti penurunan fungsi vestibular perifer di telinga yang terkena7). Tes laboratorium - Tes darah meliputi pembuktian kondisi yang diduga komorbiditas. Tes untuk antibodi terhadap antigen telinga bagian dalam telah dijelaskan, tetapi tidak

14

dianggap klinis bermanfaat dan bukan bagian dari evaluasi rutin untuk penyakit Meniere7,9). Pencitraan - Pada foto tulang temporal, bisa didapatkan meatus akustikus yang menyempit, tetapi kadang kadang melebar dan dijumpai otosklerosis8). Magnetic Resonance Imaging (MRI) dapat mengidentifikasi fitur-fitur yang mendukung diagnosis penyakit Meniere, tetapi bukan penegak utama diagnosis. Namun demikian, MRI biasanya diindikasikan untuk menyingkirkan diagnosis lesi sistem saraf pusat (CNS), seperti tumor CNS, aneurisma, malformasi Arnold-Chiari, dan multiple sclerosis . Tes hidrops endolimfatik - Tes khusus untuk hidrops endolimfatik termasuk gliserin, urea, atau sorbitol "stres" tes3), dan electrocochleography2). Tes-tes ini memiliki sensitifitas dan spesifisitas yang rendah. Vestibular Evoked Myogenic Potensial (VEMP) adalah tes terbaru yang menjanjikan hal yang baik untuk diagnosis dan evaluasi3). VEMP adalah tes untuk menghambat refleks sacculocollic yang menunjukkan perubahan karakteristik gejala pada pasien Meniere, dan mungkin mendeteksi hidrops sakular awal sebelum timbulnya gejala klasik Meniere6). DIAGNOSIS Diagnosis penyakit Meniere ditegakkan berdasarkan kombinasi dari gejala yang ada dan tes pendengaran dimana terdapat gangguan pendengaran setelah serangan yang7)

15

berangsur-angsur melakukan

membaik3)

lagi,

serta beberapa

setelah kriteria

pengeliminasian penyakit lain . Diagnosis dipermudah dengan pemenuhan11)

terhadap

diagnosis,yaitu : o Vertigo hilang timbul o Fluktuasi gangguan pendengaran berupa tuli saraf o Menyingkirkan kemungkinan penyebab dari sentral Bila gejala khas ditemukan, maka penyakit Meniere pada anamnesis penyakit meniere dapat diagnosis1)

ditegakkan, tentunya dibantu dengan pemeriksaan fisik dan penunjang jika diperlukan . DIAGNOSIS BANDING a. Tumor nervus akustikus. Schwannoma atau neurinoma akustikus mulai timbul dengan tuli perspektif unilateral yang progresif. Pada tahap dini terdapat vertigo. Kalau tumor itu menjalar dan merusak meatus facialis akustikus dengan reflek interna, kornea maka yang hemihipestesia

menurun atau lenyap dapat ditemukan bersama adanya hemiparesis fasialis ringan akibat terlibatnya nervus trigeminus/ganglion gasseri dan nervus facialis9). Penderita dengan schwannoma vestibular (neuroma akustik) biasanya hadir dengan gangguan pendengaran yang progresif asimetris tapi kadang-kadang dapat memiliki gangguan pendengaran fluktuatif. Pasien

16

tersebut jarang mengalami vertigo yang parah. tetapi mungkin Terkadang mengeluh pasien adanya ketidakseimbangan. tinnitus dan akan mengalami

ketidakseimbangan dengan pendengaran normal. Tes audiometri dan MRI pada pasien dengan kelainan vestibular schwannoma menunjukkan kompresi kompleks N.VIII9). b. Labirintitis Labirintitis disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus. Labirintitis bakteri merupakan komplikasi dari mastoiditis, otitis media atau meningitis. Sedangkan pada labirinitis virus berkembang dalam perjalanan penyakit parotis epidemika dan rubeolla. Pada labirintitis virus, daya pendengaran dapat normal atau sedikit terganggu. Sedangkan pada labirintitis bakteri dijumpai adanya tuli berat. Demam, sakit kepala dan nyeri di dalam telinga tidak selamanya ada9). c. Neuritis vestibularis Penyakit ini timbul secara mendadak dengan serangan vertigo berat diiringi mual dan muntah. Nistagmus spontan menyertai serangan vertigo ini. Pada tes kalori ditemukan paresis vestibular unilateral. Yang membedakan dengan penyakit meniere yaitu pada penyakit ini pendengaran tidak terganggu. Dan dengan atau tanpa pengobatan serangan vertigo dapat hilang sama sekali dalam beberapa minggu atau dengan gejala

17

sisa berupa vertigo posisional yang berlangsung sejenak dan bangkit sekali sekali saja9). d. BPPV Vertigo benigna dikenal juga sebagai Vertigo Barany. Sindroma vestibuler ini paling umum, dan dijuluki posisional karena vertigo9)

timbul

dengan

adanya

perubahan posisi kepala . e. Multiple sclerosis Multiple sclerosis (MS) dapat hadir dengan gejala identik dengan penyakit Meniere. Namun, nistagmus diamati selama serangan MS biasanya lebih parah dan lebih tahan lama, dan pasien mungkin memiliki keluhan neurologis lainnya. Kelainan telinga tengah terlihat pada pengujian electronystagmogram (yang biasanya normal pada penyakit Meniere)9). f. Transient Ischaemic Attack (TIA) Serangan iskemik transien biasanya berdurasi lebih pendek dari serangan Meniere. Selain itu, pasien dengan TIA jarang mengalami gejala vestibular dan koklea secara simultan, dan TIA tidak menyebabkan tinnitus persisten atau kehilangan pendengaran objektif 9). g. Migrain Sakit kepala migrain biasanya hadir dengan vertigo, baik selama episode atau sesudahnya. Vertigo migren sering disertai dengan fotofobia, gejala tidak terlihat pada episode vertigo yang berhubungan dengan penyakit

18

Meniere.

Kriteria

diagnostik

meliputi

gejala-gejala

vestibular episodik, dan gejala migrain setidaknya dua (sakit kepala, fotofobia, aura visual atau lainnya) yang terjadi selama setidaknya dua episode pusing . h. Lain-lain Diabetes dan penyakit tiroid kadang-kadang dapat menyebabkan gejala yang sama dengan penyakit Meniere. Keluhan pendengaran dan/atau tinnitus biasanya bilateral dalam kondisi ini dan pasien sering memiliki ketidakseimbangan kronis bukan serangan vertigo sejati. Gejala yang sama dapat terjadi pada pasien dengan anemia berat . KOMPLIKASI Set el ah 10-20 t ahun, ji ka ti dak di t angani dengan bai k m aka v ert i go dan ket uli an sement ara yang t erj adi menj adi t uli sedang hi ngga t uli berat . Pada Meni ere t uli yang t erj adi bi asanya uni lat eral, nam un dari 25% hi ngga 45% pasi en ket uli an dapat berkembang ke telinga kontralateral jika tidak mendapatkan penanganan dengan cepat dan tepat12). TERAPI Penyakit Meniere harus dianggap sebagai kondisi kronis. Tujuan pengobatan adalah untuk8):4) 7)

19

-

Mengurangi frekuensi dan keparahan serangan vertigo Mengurangi serangan atau menghilangkan gangguan pendengaran dan tinnitus yang terkait dengan

-

Mengurangi gejala kronis (tinnitus dan masalah keseimbangan) Minimalkan cacat Mencegah perkembangan penyakit, terutama gangguan pendengaran dan ketidakseimbangan Menentukan pengobatan optimal untuk penyakit Meniere. Serangan vertigo dapat dikontrol pada 90-95% pasien dengan perawatan medis konservatif, meskipun gangguan pendengaran yang progresif jarang merespon pengobatan12).

Terapi obat - Sejumlah obat telah digunakan untuk mengobati penyakit Meniere. Diuretik dan antiemetik sebagai penekan gejala vestibular. Penggunaan terapi glukokortikoid sistemik untuk penyakit Meniere telah dipertimbangkan, berdasarkan etiologi imunologi dan peran steroid pada pasien dengan gangguan pendengaran sensorineural . Rehabilitasi - Penderita Meniere dapat juga membutuhkan alat bantu pendengaran, terapi rehabilitasi vestibular, atau8)

20

jenis lain dari rehabilitasi. Rehabilitasi vestibular berupa kegiatan latihan untuk memaksimalkan keseimbangan dan kompensasi sistem saraf pusat . Intratympanic gentamisin Gentamisin dimasukkan ke ruang telinga tengah, obat melalui suntikan atau labirin kanula, melalui memungkinkan untuk menembus11)

membran oval window dan menghancurkan sel-sel rambut dalam kanalis semisirkularis8). Labyrinthectomy Tindakan destruktif terhadap labirin tulang dan membran dengan menghilangkan semua neuroepithelium dari sisi yang sakit dapat mengurangi vertigo pada penderita yang dirawat di RS, tetapi juga menyebabkan kehilangan pendengaran permanen pada beberapa pasien9). Neurectomy vestibular - Neurectomy vestibular melibatkan destruksi dari bundel saraf vestibular karena memasuki kanal auditori interna. Ini mengurangi vertigo 90-95% kasus dan berhubungan dengan risiko rendah (10-20%) kehilangan pendengaran sensorineural9).9)

Sampai

25%

penderita

mengalami sakit kepala pasca operasi, dan 7% mengalami kebocoran CSF . Glukokortikoid Intratympanic - Kebanyakan studi telah menunjukkan bahwa gejala vertigo dapat diperbaiki, tanpa

21

perubahan dalam pendengaran atau tinnitus8). Regimen optimal untuk glukokortikoid intratympanic belum dikembangkan, dan studi lebih lanjut diperlukan untuk pengembangan. Tekanan positif (Meniett) - Tekanan positif yang diberikan pada telinga tengah dapat meningkatkan pertukaran cairan di telinga bagian dalam. Overpressure, di mana perangkat Meniett memberikan tekanan ke telinga tengah melalui tabung ventilasi, merupakan pilihan untuk pasien yang gagal terapi medis .6)

Gambar 3: Algoritme terapi pada Menieres disorder (Sumber: Hain, 2010)

22

PROGNOSIS Penyakit Meniere akan cenderung progresif (semakin memburuk dari waktu ke waktu), tetapi tidak fatal, dan ada banyak kemungkinan perawatan. Namun, tidak ada prognosis tertentu untuk setiap pasien tertentu7). Prognosis sangat bervariasi, karena pola penyakit eksaserbasi dan remisi membuat evaluasi pengobatan dan prognosis sulit untuk diprediksi. Secara umum, gejala Meniere cenderung stabil spontan8)

dengan

berjalannya

waktu.

Sehubungan dengan vertigo, sekitar setengah dari penderita stabil selama beberapa tahun .

23

ALGORITMEPusing

Fisiologis

Patologis

Non Vestibular (pseudo vertigo)

Vestibular (true vertigo)

Perifer Saraf vestibular BPPV Bangkitan mendadak Serangan singkat (