1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pelaksanaan organisasi, tanpa adanya manusia maka mesin tidak akan berjalan. Karena, mesin-mesin yang tercanggih mun tidak akan dapat berjalan menghasilkan kualitas dan kuatitas yang maksimal jika tidak ada dukungan manusia. Begitu pula dengan keuangan dan informasi jika tidak ada yang menjalankannya maka tidak akan bermanfaat. Sumber daya manusia menjadi poin penting dalam organisasi yang ingin berkembang. Untuk menempati suatu posisi pekerjaan dalam suatu organisasi dibutuhkan kualifikasi serta kompetensi yang jelas, tanpa adanya kompetensi dan kualifikasi mengenai suatu pekerjaan maka sesungguhnya pekerjaan tersebut tidak akan bisa dikerjakan secara maksimal. Agar mendapatkan orang- orang yang memiliki serta kompetensi dibutuhkan analisis yang jelas dan terukur, artinya bagaimana menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Analisis pekerjaan dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari, mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya manusia memegang peranan penting dalam pelaksanaan
organisasi, tanpa adanya manusia maka mesin tidak akan berjalan. Karena, mesin-
mesin yang tercanggih mun tidak akan dapat berjalan menghasilkan kualitas dan
kuatitas yang maksimal jika tidak ada dukungan manusia. Begitu pula dengan
keuangan dan informasi jika tidak ada yang menjalankannya maka tidak akan
bermanfaat.
Sumber daya manusia menjadi poin penting dalam organisasi yang ingin
berkembang. Untuk menempati suatu posisi pekerjaan dalam suatu organisasi
dibutuhkan kualifikasi serta kompetensi yang jelas, tanpa adanya kompetensi dan
kualifikasi mengenai suatu pekerjaan maka sesungguhnya pekerjaan tersebut tidak
akan bisa dikerjakan secara maksimal. Agar mendapatkan orang-orang yang
memiliki serta kompetensi dibutuhkan analisis yang jelas dan terukur, artinya
bagaimana menempatkan orang yang tepat di posisi yang tepat. Analisis pekerjaan
dapat diartikan sebagai suatu aktivitas untuk mengkaji, mempelajari,
mengumpulkan, mencatat, dan menganalisis ruang lingkup suatu pekerjaan secara
sistematis dan sistemik (Sastrohadiwiryo, 2002:127)
Dengan adanya analisis yang jelas mengenai suatu pekerjaan, diharapkan
akan didapat orang-orang yang memiliki potensi serta kompetensi yang jelas dan
diharapkan akan mengisi suatu posisi pekerjaan tertentu. Dengan adanya kegiatan
analisis pekerjaan diharapkan mendapatkan suatu gambaran yang jelas mengenai
spesifikasi yang jelas mengenai kompetensi yang harus dibutuhkan oleh seseorang
untuk mengisi posisi pekerjan tertentu.
Analisis pekerjaan memiliki peranan penting bagi suatu organisasi,
melalui analisis pekerjaan akan didapatkan orang yang tepat untuk mengisi
pekerjaan tertentu sehingga pekerjaan yang dilakukan dapat dikerjakan secara
maksimal dan optimal. Hasil dari analisis pekerjaan tersebut adalah informasi,
2
dimana informasi tersebut digunakan untuk menentukan spesifikasi apa yang
harus dimiliki oleh seseorang untuk mengisi posisi pekerjaan tertentu.
1.2 Rumusan Masalah1. Apa sajakah hal-hal penting dalam analisis pekerjaan?2. Bagaimana kaitan analisis pekerjaan dengan fungsi-fungsi
MSDM lainnya?3. Apa pengertian dan proses perencanaan strategik?4. Apa pengertian perencanaan SDM dan proses perencanaan
SDM?5. Bagaimana meramalkan tuntutan SDM?6. Bagaimana sistem informasi SDM?
1.3 Tujuan1. Untuk mngetahui hal-hal penting dalampekerjaan.2. Mengetahui kaitan analisis pekerjaan dengan fungsi-fungsi
MSDM lainnya.3. Mengetahui pengertian dan proses perencanaan strategik4. Mengetahui pengertian perencanaan SDM dan proses
perencanaan SDM5. Untuk mengetahui peramalan tuntutan SDM.6. Uukmengetahui sistem informasi SDM.
3
BAB II
PEMBAHASAN
ANALISIS PEKERJAAN DAN PERENCANAAN SUMBER DAYA MANUSIA
2.1 Pengertian dan Tujuan Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan adalah informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai.
Atau dengan kata lain analisasis pekerjaan juga dapat diartikan adalah proses pengumpulan dan pemeriksaan atas aktivitas – aktivitas kerja pokokdi dalam sebuah posisi serta kualifikasi ( keahlian pengetahuan, kemampuan serta sifat –sifat individu lainnya )yang diperlukan untuk melaksanakan aktivitas – aktivitasnya.
Manfaat analisis pekerjaan adalah untuk memberikan informais tentang aktivitas pekerjaan, standar pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia (personnel requirement ), perilaku manusia, dan alat-alat yang dipergunakan dengan tujuan untuk memberikan gambaran terhadap suatu jabatan.
Ada dua tujuan dari kegiatan analisis jabatan/pekerjaan:
1. Untuk menyusun uraian jabatan (job description) dan per syaratan jabatan (job specification).
Job Description: uraian yang menggambarkan bagaimana suatu jabatan/pekerjaan itu dilaksanakan, bagaimana wewenang, tanggung jawab, hubungannya dengan jabatan/pekerjaan lain dan risiko jabatan/pekerjaan tsb.
Job Specification: uraian tentang persyaratan yang diperlukan bagi seseorang yang akan memangku/melaksanakan sesuatu jabatan/pekerjaan.
4
2. Sebagai dasar untuk melaksanakan kegiatan MSDM.
2.2 Pentingyan Analisis Pekerjaan
Analisis pekerjaan adalah penting untuk perusahaan karena sifatnya yang fleksibel. Analisis pekerjaan seorang manajer akan memberikan ide yang lebih baik tentang bagaimana setiap pekerjaan di bawah fungsi perintah mereka, bagaimana untuk membuat operasi lebih efisien dan mana pekerjaan dapat ditambahkan atau malah dikurangi dari departemen mereka.
Analisis pekerjaan penting dilakukan sebelum diadakan perekrutan tenaga kerja. Ada beberapa manfaat yang diperoleh dengan mengadakan analisis pekerjaan, yang juga merupakan tujuan dari dilakukannya analisis jabatan. Adapun tujuan analisis pekerjaan yaitu, (1) memperoleh tenaga kerja pada posisi yang tepat, (2) memberikan kepuasan pada diri tenaga kerja, (3) menciptakan iklim dan kondisi kerja yang kondusif (Sastrohadiwiryo).
Analisis pekerjaan juga tidak memerlukan biaya yang besar, yaitu wawancara dengan karyawan, survei perusahaan dan metode lain dari analisis biaya pekerjaan dengan hanya sedikit atau tanpa uang yang dikeluarkan, sambil tentunya akan memberikan informasi yang sangat berharga.
2. Sebagai petunjuk dasar dalam menyusun program latihan dan pengembangan
3. Menilai kinerja/pelaksanaan kinerja
4. Memperbaiki cara bekerja karyawan
5. Merencanakan organisasi agar memenuhi syarat/memperbaiki struktur organisasi
sesuai beban dan fungsi Pekerjaan
6. Merencanakan dan melaksanakan promosi serta transfer karyawan
7. Merencanakan fasilitas dan perlengkapan kerja bagi karyawan
8. Bimbingan dan penyuluhan karyawan.
Tujuan dan kegunaan analisis pekerjaan menurut Gary Dessler (1997,
h.90), yang terkait dengan MSDM yaitu :
5
1. Perekrutan dan Seleksi
2. Kompensasi
3. Penilaian Kinerja
4. Pelatihan
5. Memastikan Pengangkatan yang lengkap atas semua tugas
2.3 Aspek-aspek Analisis Pekerjaan
Aspek-aspek dalam analisis pekerjaan ada 3 macam yaitu: Uraian Pekerjaan (Job description) , Spesifikasi pekerjaan (job specification), dan Spesifikasi orang. Aspek tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
1. Job description (uraian pekerjaan)
Job description merupakan dokumen formal organisasi yang berisi ringkasan informasi penting mengenai suatu pekerjaan untuk memudahkan dalam membedakan Pekerjaan yang satu dengan yang lain dalam suatu organisasi. Uraian Pekerjaan tersebut disusun dalam suatu format yang terstruktur sehingga informasi mudah dipahami oleh setiap pihak yang berkaitan di dalam organisasi. Pada hakikatnya, uraian Pekerjaan merupakan bahan baku dasar dalam pengelolaan SDM di organisasi, dimana suatu Pekerjaan dijelaskan dan diberikan batasan.Uraian pekerjaan (job descriptions) dan uraian Pekerjaan diketahui serta disusun berdasarkan informasi yang telah dihasilkan oleh analisis pekerjaan. Uraian pekerjaan biasanya digunakan untuk tenaga kerja operasional, sedangkan uraian Pekerjaan digunakan untuk tenaga kerja manajerial. Uraian pekerjaan atau Pekerjaan harus ditetapkan secara jelas untuk setiap Pekerjaan, supaya pejabat tersebut mengetahui tugas dan tanggung jawab yang harus dilakukannya.
Uraian pekerjaan akan memberikan ketegasan dan standar tugas yang harus dicapai oleh seorang pejabat yang memegang Pekerjaan tersebut. Uraian pekerjaan ini menjadi dasar untuk menetapkan spesifikasi pekerjaan dan evaluasi
6
pekerjaan bagi pejabat yang memegang Pekerjaan itu. Uraian pekerjaan yang kurang jelas akan mengakibatkan seorang pejabat kurang mengetahui tugas dan tanggung jawabnya. Hal ini mengakibatkan pekerjaan tidak beres, bahkan pejabat bersangkutan menjadi overacting.
2. Spesifikasi pekerjaan (job specification)
Spesifikasi pekerjaan (job specification) disusun berdasarkan uraian pekerjaan
dengan menjawab pertanyaan tentang ciri, karakteristik, pendidikan,
pengalaman dan yang lainnya dari orang yang akan melaksanakan pekerjaan
tersebut dengan baik. Spesifikasi pekerjaan menunjukkan persyaratan orang
yang akan direkrut dan menjadi dasar untuk melaksanakan seleksi.
Spesifikasi pekerjaan adalah uraian persyaratan kualitas minimum orang yang
bisa diterima agar dapat menjalankan satu Pekerjaan dengan baik dan
kompeten. Pada umumnya spesifikasi pekerjaan memuat ringkasan pekerjaan
yang jelas dan kualitas definitif yang dibutuhkan dari pemangku jabatan itu.
3. Spesifikasi Orang
Spesifikasi orang dapat dilihat dari karakteristik personal yaitu kemampuan dan
keahlian.
2.4 Teknik Analisis Pekerjaan
1. Pengamatan
Untuk mengamati kapasistas karyawan dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Secara terstruktur para analis pekerjaan mendasarkan pengamatannya pada ketentuan-ketentuan yang standard dan dengaan pola tertentu, sedaangkan yang tidak terstruktur dengan berinisiatif mengembangkan elemen – elemen pengamatan untuk mendapatkan informasi lebih banyaak lagi.
Ada tiga hal yang harus diperhatikan agar hasil pengamatan akurat dan valid, yaitu :
7
Diperlukan metode sedemikian rupa sehingga hasilnyaa tidak bias dan tidak subjektif.
Tidak menilai pelaksana pekerjaan tapi seharusnya lebih memfokuskan pada penialaian perilaku persyratan pekerjaan yang sudah ditetapkan.
Hasil pengamatannya akan relative lebih cermat dan objektif, manakala objek telaahannyaa pada jenis pekerjaan yang tangible dari pada yang intangible.
2. Wawancara
Teknik wawancara merupakan teknik yang paling sering digunakan. Teknik ini cukup akurat karena langsung berkomunikasi secaara terbuka, dan membuka kesempatan untuk menghilangkan perbedaan dengan deskripsi pekerjaan yang sedang dilakukan onjek peenelitian. Walaupun menyita banyak waktu dan biaya tapi hasilnya cukup akurat karena pewawancara dapat menggali informasi yang lebih mendalam.
3. Pandangan Pejabaat, atasan langsung atau karyawaan senior
Pendekatan ini memanfaatkan pengetahuan, keahlian dan pengalaman orang penting perusahaan untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap. Interaksi yang terjadi yang terjadi diantara pejabat, karyawan senior dan atasan langsung dengan analis pasti pasti memperkaya pandangan tentang pekerjaan yang dianalisis, suaatu keunggulan dibaningkan dengaan teknik wawancara dengan salah satu pihak saja.
4. Daftar pertanyaan
Melalui teknik ini karyaawaan diminta untuk menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan tugas dan tanggung jawab.
5. Catatan harian pekerjann karyawan
Teknik ini dapat memberikan informasi yang akuran dan tepat sepreti kejadian perbulan, per minggu, per hari tanggal dan jamberapa pekerjaan dilaksanaakan, dengan syarat:
8
Sejak semula karyawan telah diwajibkaan membuat catatn harian tentang apa yang mereka kerjakan dan apa masalah yang mereka temukan.
Mencakup kurun waktu yang relative panjang.
6. Teknik Kombinasi
Karena pentingnya informasi tentang pekerjaan untuk untuk dianalisis yang ada dalam perusahaan, banyak analisis lebih suka menggunakan gabungan dari berbagai teknik pengumpulan informasi. Penggunaan teknik itu dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas informasi, serta mengurangi beban biaya.
2.5 Kaitan Analisis Pekerjaan dengan Fungsi-Fungsi MSDM
Analisis pekerjaan sangat banyak kaitannya dengan fungsi-fungsi dalam Manajemen Sumber Daya Manusia, dengan adanya analisis pekerjaan maka manajer dapat lebih mempertimbangkan penempatan pegawainya sehingga sesuai dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing pegawai. Kaitan analisis pekerjaan dan dengan fungsi MSDM dapat dilihat sebagai berikut:
1. Perekrutan dan Seleksi (Recruitment and Selection).Analisis pekerjaan membarikan informasi tentang uraian pekerjaan dan syarat-syarat karyawan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan. Isi spesifikasi dipergunakan menjadi dasar seleksi untuk memutuskan jenis orang yang perlu direkrut dan diangkat.
2. Kompensasi (Compensation)Informasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman
yang jelas tentang latar belakang (pendidikan, usia, pengalaman, dan lain-lain) orang yang akan menduduki jabatan itu, sehingga perusahaan dapat menentukan gajinya.
3. Evaluasi JabatanInformasi analisis pekerjaan memberikan pemahaman yang
jelas mengenai berat/ringannya pekerjaan, besar/kecilnya risiko yang dihadapi pekerja, sulit/mudahnya mendapat personil. Dengan demikian, perusahaan dapat menetapkan gaji pada posisi jabatan tersebut
9
4. Penilaian Prestasi Kerja (Performance Appraisal)Penilaian ptestasi kerja merupakan upaya
membandingkan prestasi aktual pegawai dengan prestasi kerja yang diharapkan darinya. Untuk menentukan apakah suatu pekerjaan bisa dikerjakan atau diselesaikan dengan baik maka uraian pekerjaan akan sangat membantu dalam penentuan sasaran pekerjaannya.
5. Latihan (Training)Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk merangsang
program latihan pengembangan. Uraian pekerjaan, perlengkapan, dan jenis keterampilan pekerja digunakan bahan pembantu dalam pengembangan program-program latihan.
6. Promosi dan PemindahanInformasi analisis pekerjaan akan digunakan untuk
membantu menentukan promosi ataupun pemindahan karyawan.
7. OrganisasiInformasi jabatan yang diperoleh dari analisis pekerjaan
seringkali memberikan petunjuk bahwa organisasi yang ada perlu diperbaiki.
8. Pemerkayaan Pekerjaan (Job Enrichment)Informasi analisis pekerjaan dapat dipergunakan untuk
memperkaya pekerjaan pada suatu jabatan tertentu.9. Penyederhanaan Pekerjaan (Work Simplification)Informasi analisis pekerjaan digunakan juga untuk
penyederhanaan atau spesialisasi pekerjaan. Dengan perkembangan perusahaan dan spesifikasi yang mendalam mengakibatkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dalam suatu jabatan semakin terspesialisasi.
10. Penempatan (Placement)Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk
menempatkan para karyawan pada pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan keterampilannya agar mereka bekerja secara efektif.
11. Peramalan dan PerekrutanInformasi analisis pekerjaan digunakan untuk peramalan
dan perekrutan tenaga kerja yang akan dibutuhkan perusahaan.
12. Orientasi dan Induksi
10
Informasi analisis pekerjaan digunakan untuk orientasi dan induksi bagi karyawan baru mengenai sejarah perusahaan, hak dan kewajibannya, menginduksi, dan lainnya.
2.6 Konsep Perancangan Pekerjaan1. Unsur Organisasi
Elemen organisasi berkaitan dengan masalah efisiensi. Pekerjaan dirancang secara efisien untuk mendorong karyawan yang mampu dan termotivasi untuk mencapai produktifitas maksimum dengan cara – cara yang terbaik. Upaya tersebut menunjukka bahwa spesialisasi merupakan kunci dalam rancangan pekerjaan.
Unsur organisasi ( organizational element ) dalam rancangan pekerjaan menggunakan pendekatan :
Mekanistik, disini peningkatan efisiensi kerja dijadikan dasar dalam memahami manajemen sebagai salah satu disiplin ilmu sosial.
Aliran kerja, memepengaruhi sifat produk dan hasil jasa
Pendekatan ergonomik, melakukan optimalisasi roduk dengan memperbaiki hbungan karyawan dengan lingkungan kerja
2. Unsur Lingkungan
Aspek kedua dalam rancangan pekerjaan berhubungan dengan elemen lingkungan seperti kemampuan dan ketersediaan tentang potensi karyawan potensial dan haraapan sosial mereka serta sikap fisik karyawan (ergonomy).
Kemampuan dan ketersediaan karyawan. Harapan Sosial dan Budaya Sikap tubuh karyawan
3. Unsur Perilaku
11
Pekerjaan tidak bisa dirancang hanya dengan menggunakan elemen-elemen yang mengaraah efisiensi. Sebagai gantinya, para perancang pekerjaaan menggunakan riset perilaku untuk meneyediakan suatu lingkungan pekerjaan yang membantu mencukupi kebutuhan individu. Tingkat kebutuhan tertentu manjdi arti penting.
2.7 Pengertian dan proses perencanaan strategic
a. Perencaan strategic (strategic planning) adalah suatu
perencaan kedepan yang ditetapkan untuk dijadikan
pegangan, mulai dari tingkat korporet sampai tingkat
unit bisnis, produk dan situasi pasar. Perencanaan
strategi merupakan strategi induk dari managemen
strategi yaitu visi, misi, tujuan strategi dan kebijakan.
Untuk mencapai sebuah strategy yang telah ditetapkan
oleh organisasi dalam rangka mempunyai keunggulan
kompetitif, maka para pimpinan perusahaan, manajer
operasi, haruslah bekerja dalam sebuah sistem yang
ada pada proses perencanaan strategis / strategic
planning ( Brown , 2005 ). Kemampuan manufaktur,
harus dipergunakan secara tepat, sehingga dapat
menjadi sebuah senjata yang unggul dalam sebuah
perencanaan stategi ( Skinner, 1969 ). Untuk mencapai
sebuah strategy yang telah ditetapkan oleh organisasi
dalam rangka mempunyai keunggulan kompetitif, maka
para pimpinan perusahaan, manajer operasi, haruslah
bekerja dalam sebuah sistem yang ada pada proses
perencanaan strategis Brown , 2005 ). Kemampuan
manufaktur, harus dipergunakan secara tepat, sehingga
dapat menjadi sebuah senjata yang unggul dalam
sebuah perencanaan stategi (Skinner, 1969).
12
b. Proses perencanaan strategic
Perencanaan strategic sebagai proses dan tahapan
penting dalam menentukan tujuan perusahaan dan
program tindakan yang menyeluruh untuk mencapai
tujuan tersebut. Dalam perencanaan strategic meliputi
langkah, yang setiap langkah banyak melibatkan
pengumpulan informasi/data yang banyak, analisis data
dan evaluasi yang dilakukan berulang-ulang oleh
manajemen. Unsure-unsur dan perencanaan strategic
dan kemungkinan dampaknya terhadap perencanaan
SDM antara lain adalah :
1. Mendefinisikan filosof perusahaan sebagai langkah
awal.
2. Mengkaji kondisi lingkungan.
3. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan.
4. Menentukan tujuan dan sasaran pasar.
5. Menyusun strategi akhir.
2.8 Pengertian perencanaan SDM dan proses perencanaan
SDM
a. Pengertian perencanaan SDM
Perencanaan Sumber Daya Manusia atau Human
Resources Planning disingkat PSDM merupakan fungsi
pertama dan utama dari Manajemen Sumber Daya
Manusia. PSDM diproses oleh perencanaan (planner)
dan hasilnya menjadi rencana (plan). Dalam rencana
ditetapkan tujuan dan pedoman pelaksanaan serta
menjadi dasar control. Tanpa rencana, control tak dapat
13
dilakukan, dan tanpa control, pelaksanaan rencana baik
ataupun salah tidak dapat diketahui.
Perencanaan merupakan masalah memilih, yaitu
memilih tujuan dan cara terbaik untuk mencapai tujuan
tersebut dari beberapa alternative yang ada, tanpa
alternative, perencanaan pun tidak ada.
Menurut para ahli :
1. George R. Terry
Perencanaan adalah memilih dan menghubungkan
fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-
asumsi mengenai masa yang akan datang dengan
jalan menggambarkan dan merumuskan kegiatan-
kegiatan yang diperlukan untuk mencapai hasil yang
di inginkan.
2. Billy E. Goetz
Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental
dan masalah perencanaan timbul, jika terdapat
alternatif-alternatif
3. Drs. Malayu S.P Hasibuan
Rencana ialah sejumlah keputusan yang menjadi
pedoman untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Jadi,
setiap rencana mengandung dua unsur yaitu tujuan
dan pedoman.
4. Andrew F Sikula dalam bukunya Personnel
Administration and Human Resources management
Perencanaan sumber daya manusia atau
perencanaan tenaga kerja di defenisikan sebagai
proses menentukan kebutuhan akan tenaga kerja
dan cara memenuhi kebutuhan tersebut untuk
melaksanakan rencana terpadu organisasi.
14
5. Thomas H. Stone dalam bukunya Understanding
Personnel Management.
Perencanann sumber daya manusia adalah proses
meramalkan kebutuhan akan langkah-langkah dapat
diambil untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat
dipenuhi.
6. John B. Miner dan Mary Green Miner dalam bukunya
Personnel and industrial Relation.
Perencanaan sumber daya manusia dapat diuraikan
sebagai suatu proses yang berusaha menjamin
jumlah dan jenis pegawai yang tepat akan tersedia
pada tempat yang tepat pada waktu yang tepat
untuk waktu yang akan datang, mampu melakukan
hal-hal yang diperlukan agar organisasi dapat terus
mencapai tujuannya.
Perencanaan Sumber Daya Maanusia adalah
merencanakan tenaga kerja agar sesuai dengan
kebutuhan perusahaan serta efektif dan efesien
dalam membantu terwujudnya tujuan. (Drs. Malayu
S.P. Hasibuan 1990 )
Perencanaan SDM ini untuk menetapkan
program pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengadaan, pengembangan,
kompensasi, pengintegrasian,pemeliharaan,
kedisiplinan, dan pemberhentian karyawan. Jadi,
dalam rencana SDM harus ditetapkan semua hal
tersebut diatas secara baik dan benar.
Perencanaa sumber daya manusia adalah suatu
proses sistematis yang digunakan untuk
memprediksi permintaan dan penyediaan SDM
15
Dimasa dating. Melalui program perencanaan SDM
yang sistematis dapat diperkirakan jumlan dan jenis
tenaga kerja yang dibutuhkan pada setiap periode
tertentu sehingga dapat membantu bagian SDM
dalam perencanaan rekrutmen, seleksi, serta
pendidikan dan pelatihan.1
b. Proses Perencanaan Sumber Daya Manusia
Proses sumber daya manusia diawali dengan
memperhatikan factor strategi dan tujuan organisasi.
Analisis kebutuhan sumber daya manusia dan
sumber pengadaan, baik melalui internal dan
eksternal harus dilakukan. System informasi sumber
daya manusia yang diakses melalui system informasi
sumber daya daya manusia, sangat diperlukan guna
menunjang penilaian sumber daya manusia.
Setelah penilaian selesai dilakukan maka
dilakukan analisis terhadap ketidak seimbangan
antara penawaran dan permintaan sumber daya
manusia. Alternatif strategi, baik jangka pendek atau
jangka panjang, perlu di buat untuk mencari solusi
dan mengambil keputusan yang tepat.
Strategi sumber daya manusia adalah alat yang
dipakai untuk membantu organisasi dalam
mengantisipasi yang lain dan mengatur permintaan
dan penawaran sumber daya manusia. Strategi ini
akan memberi pedoman arah yang terarah dan jelas
tentang bagaimana aktivitas sumber daya manusia
dikembangkan.
Perencanaan sumber daya manusia
memberikan pedoman masa depan, guna 1 Rahmawati Ike Kusdyah, 2008, Manajeman Sumber Daya Manusia, Yogyakarta : C.V Andi Offset.
16
menentukan di mana tenaga kerja dapat diperoleh,
kapan tenaga kerja akan dibutuhkan, serta pelatihan
dan pengembangan jenis apa yang harus dimiliki
karyawan.
2.9 Meramalkan Tuntutan MSDM
Pengetahuan karyawan mengenai pelaksanaan tugas maupun