Top Banner
PENGELOLAAN SUMBERDAYA PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN BERBASIS SPASIAL LAHAN BERBASIS SPASIAL DALAM DALAM PEMBANGUNAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIA BERKELANJUTAN DI INDONESIA Oleh: Oleh: Dr.H. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si Dr.H. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si Materi Tambahan Geografi Regional Indonesia Materi Tambahan Geografi Regional Indonesia
17

Materi Kuliah GRI

Nov 17, 2015

Download

Documents

Geografi Regional Indonesia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PENGELOLAAN SUMBERDAYA LAHAN BERBASIS SPASIAL DALAM PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN DI INDONESIAOleh:Dr.H. Kuswaji Dwi Priyono, M.Si

    Materi Tambahan Geografi Regional Indonesia

  • Tantangan Pengelolaan SDL semakin komplek:Tekanan lahan oleh pertambahan pendudukKonservasi lahan dan alih fungsi lahanDegradasi lahan dan kerusakan lahanKerusakan lingkungan serta bencana alam yang terus meningkat

  • Sumberdaya lahan terbentuk dan berkembang oleh pengaruh:Faktor biotik (flora, fauna, vegetasi)Faktor abiotik (iklim, batuan, bentuklahan, tanah, air)Faktor manusiaKondisi masing-masing faktor secara spasial berbeda oleh karena itu kualitas lahan yang dihasilkan sangat beragam (potensi & kemanfaatannya)Lahan merupakan unsur lingkungan alam yang amat komplek (landscape ecology)

  • Faktor Iklim yg dinamis & berpengaruh pada pembentukan & perkembangan kualitas SDLUnsur Iklim: hujan, suhu, kelembaban, radiasi, angin, & evaporasiPeran iklim dapat bersifat positif dlm optimalisasi pemanfaatan, namun sebaliknya dapat bersifat negatif dalam mempercepat kerusakan SDL (erosi, banjir, longsor, kekringan dll)

  • Faktor Geologi merupakan faktor statis yang berpengaruh pada kompleksitas bentanglahanTipe batuan, struktur geologi, stratigrafi, unsur geologi menentukan kondisi SDL & lingkungan

    Faktor geologi menentukan perkembangan tanah, hidrologi, ketersediaan bahan tambang & kebencanaan alam (gempa bumi & gunungapi, serta tsunami)

  • Faktor Geomorfologi merupakan faktor penting yang menentukan proses perkembangan bentanglahan & kualitas SDLKarakteristik geomorfologi (morfometri, morfologi, morfogenesis, morfoarrangemen & morfokronologis) sangat terkait tipe bentanglahan & kompleks lahan.Pendekatan Genetic landscape approach dalam inventarisasi & evaluasi potensi SDL mjd penting

  • Faktor tanah sangat berkaitan dengan batuan induk, bentuklahan, iklim & peran organisme. Satuan lahan yg dipetakan atas dasar bentuklahan, tanah, & penggunaan lahan merupakan pendekatan spasial mengetahui potensi SDLFaktor air menentukan perkembangan bentanglahan & pemanfaatan SDL untuk pertanian, peternaan, industri, domestik dll

  • Faktor vegetasi merupakan indikasi tipe bentanglahan, sedangkan faktor manusia berpengaruh pada cara mengelola lingkungan & SDLHasil kajian geologi, kepulauan Indonesia terbentuk & berkembang pada kala tersier & kuarter, Proses geologi masa lalu: pengangkatan, pembentukan gunungapi, basin, trangresi & regresi berpengaruh pada kondisi kep.IndonesiaPemanfaatan SDL berkembang dari zaman batu hg peradaban modern

  • Cakupan Kajian Perencanaan Pengelolaan SDL:Karakteristik, potensi & masalah SDL scr keruangan-ekologikalTipologi ekosistem dimana SDL merupakan unsur pembentuknyaNilai spasial dari potensi ekonomi & ekologiNilai spasial perlindungan ekologiDampak ekologikal scr keruangan, pengelolaan & pengendaliannyaPengembangan IPTEKS pengelolaan SDL berkelanjutan

  • Adanya Otonomi daerah perlu pemetaan sumberdaya, ketersediaan data & informasi sumberdaya wilayahAspek spasial yg perlu dipersiapkan:Evaluasi kemampuan & kess.lahan untuk pertanian & non pertanianAnalisis daya dukung & daya tampung bagi suatu kegiatan pemb.nasionalAnalisis resiko bencana (banjir, longsor, gempabumi, tsunami, kekeringan, gunungapiRencana tataguna SDL & LingkunganPenyusunan NSDAD & NKLHDPerenc. Tataruang untuk pengelolaan kawasan lindung & budidaya

  • Aspek-aspek Geografi sbg dasar SDL:Aspek spasial-temporal dari SDLGeo-biodiversitas suatu wilayahPotensi & masalah setiap SDAKarakteristik setiap tipe ekosistemDinamika bentanglahan & pentingnya konservasiSifat khusus SDA (kelangkaan & keunikan bentanglahan)Pengelolaan SDA yg diikuti pemulihan, rehabilitasi & reklamasi

  • Penataan Ruang di Indonesia diatur dlm UU No.24 Thn 1992: tata ruang merp instrumen penting dlm pelaksanaan pemb sektoral & spasial untuk pencapaian kesejahteraan rakyat Dlm penataan ruang perlu diketahui pola spasial dr struktur pemanfaatan ruang (kawasan lindung, budidaya pertanian & non pertanian), tataguna SDA (lahan, air, hutan, tambang, energi, udara), sistem permukiman , fasilitas sosial & umum yg diperlukanMengatur jg masalah yg terkait pengendalian, pengawasan, pemanfaatan, pengaturan & penertiban.

  • Asas penatagunaan lahan adl atas dasar pemanfaatan bagi semua kepentingan scr terpadu, berdayaguna & berhasil guna, serasi, selaras, seimbang & lestariMasalah utama dlm pengaturan pengg.lh adl kebutuhan akan lh terus meningkat sedangkan luas lhn budidaya terbatas ketersediaannya.Apabila tidak dpt diatur & dikendalikan akan timbul masalah:

    Berkurangnya luas lhn pertanian subur untuk permukiman, industri dllKonflik penggunaan lhn antar sektorMenurunnya kualitas ling.permukimanMeluasnya lahan kritis

  • Penduduk dunia saat ini 6,3 milyar diperkirakan thn 2025 mencapai 8,21 milyar, luas kepemilikan lahan 2,15 ha/kapita thn 2000 & 1,63 ha/kapita nanti thn 2025Lahan potensial untuk pertanian di Indonesia sekitar 100,7 juta ha (Sumatra 19,7 jt, Kalimantan 17,2 jt, Jawa 6,7 jt, Bali & NT 3,3 jt, Sulawesi 6,2 jt)Alih fungsi lhn subur ke non pertanian 141.000ha/th, degradasi hutan 2,6 jt ha & setiap menit hutan seluas lap.sepekbola (0,7-1 ha) musnah, Indonesia merp.negara tercepat di dunia dlm hal terjadinya lahan kritis( DAS kritis thn 1992 ada 39 buah, thn 2000 mjd 62 buah)

  • UUD 1945 sbg landasan konstitusional & UU no.5 thn 1960 tt Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria sbg dasar pelaksanaan penyelenggaraan negara mewajibkan agar bumi, air, ruang angkasa & kekayaan alam dipelihara dimanfaatkan untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakatHal yg tersirat dlm UU tsb adl:

    SDA harus dimanfaatkan scr bijaksanaPengelolaan bersifat berkelanjutanPemanfaatan yg optimal bagi kesejahteraanPelestarian kemampuan sda & ling.hidup

  • Berdasarkan analisis sebara ketersediaan SDA & SDM, karakteristik spasial kewilayahan di Indonesia dibedakan mjd 5 tipe:Wil dgn SDA melimpah (kaya) & SDM banyak: Jawa & BaliWil dgn SDA melimpah & SDM sedikit: Sumatra, Kalimantan, Papua, SulawesiWil SDA sedikit & SDM terlalu banyak : Jakarta & kota-kota besar lainWil dgn SDA sedikit & SDM sedikit: NT & MalukuWil dgn SDA belum diketahui & belum ada SDM : pulau-pulau kecil blm berpenghuni

  • Atas dasar pewilayahan SDA & SDM maka tujuan & sasaran Pemb Nasional di Indonesia perlu berpijak pd integrasi pemb sektoral & spasial yg berkelanjutanAspek spasial geografis yg perlu dikaji lebih mendalam mencakup:

    Pola keruangan (spasial pattern)Distribusi keruangan (spasial distribution)Susunan keruangan (spasial arrangement)Hubungan keruangan (spasial relation ship)Interaksi keruangan (spasial interaction)Pengalaman di bbrp negara maju, diperlukan dukungan Spasial Data Base SD Wilayah