Top Banner
[email protected] sabt u 29 November 2014 HUKUM KARTEL dan Penegakannya di beberapa negara Ade Maman Suherman
25

Materi diskusi publik

Jul 28, 2015

Download

Education

alsalcunsoed
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

HUKUM KARTELdan Penegakannya di beberapa negara

Ade Maman Suherman

Page 2: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Perjanjian menurut UU No.5/1999 “suatu perbuatan satu atau lebih pelaku usaha untuk mengikatkan diri terhadap satu atau lebih pelaku usaha lain dengan nama apapun, baik tertulis maupun tidak tertulis.” (Pasal 1 angka 7) Bagaimana pembuktian terhadap perjanjian yang

tidak tertulis di KPPU ataupun di Pengadilan?

Page 3: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Perjanjian yang dilarang(UU No.5/1999)

1. Oligopoli (Pasal 4 UU No.5/1999); 2. Penetapan harga • price fixing (Pasal 5 UU No.5/1999); • Diskriminasi harga / price discrimination (Pasal 6 UU

No.5/1999); • Predatory Pricing (Pasal 7 UU No.5/1999);

• Resale Price Maintenance (Pasal 8 UU No.5/1999); 3. Pembagian wilayah / market division (Pasal 9 UU No.5/1999); 4. Pemboikotan (Pasal 10 UU No.5/1999); 5. Kartel (Pasal 11 UU No.5/1999);

Page 4: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Perjanjian yang dilarang(UU No.5/1999)

6. Trust (Pasal 12 UU No.5/1999); 7. Oligopsoni (Pasal 13 UU No.5/1999) ; 8. Integrasi vertikal (Pasal 14 UU No.5/1999); 9. Perjanjian Tertutup • exclusive distribution agreement (Pasal 15 ayat (1)

UU No.5/1999); • tying agreement (Pasal 15 ayat (2) UU No.5/1999); • vertical agreement on discount (Pasal 15 ayat (3)

UU No.5/1999); 10. Perjanjian dengan Pihak Luar Negeri.

Page 5: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Perjanjian yang dilarang

1. Oligopoli Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan persaingan usaha tidak sehat (Pasal 4 ayat (1) UU No.5/1999).

Pelaku usaha patut diduga atau dianggap secara bersama-sama melakukan penguasaan produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagaimana dimaksud ayat (1) apabila 2 atau 3 pelaku usaha atau kelompok pelaku usaha menguasai lebih dari 75% pangsa pasar

Page 6: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Kartel

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha pesaingnya yang bermaksud untuk mempengaruhi harga dengan mengatur produksi dan atau pemasaran suatu barang dan atau jasa yang dapat mengakibatkan

terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat (Pasal 11 UU

No.5/1999)

Page 7: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

salah satu strategi yang diterapkan diantara pelaku usaha yang berasumsi jika produksi mereka di dalam pasar dikurangi sedangkan permintaan terhadap produk mereka di dalam pasar tetap, akan berakibat kepada terkereknya harga ke tingkat yang lebih tinggi. Dan sebaliknya, jika di dalam pasar produk mereka melimpah, sudah barang tentu akan berdampak terhadap penurunan harga produk mereka di pasar.

Tujuannya untuk mengeruk keuntungan yang sebesarbesarnya dengan mengurangi produk mereka secara signifikan di pasar, sehingga menyebabkan di dalam pasar mengalami kelangkaan, yang mengakibatkan konsumen harus mengeluarkan biaya yang lebih untuk dapat membeli produk pelaku usaha tersebut di pasar.

Page 8: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Trust

Pelaku usaha dilarang membuat perjanjian dengan pelaku usaha lain untuk melakukan kerjasama dengan membentuk gabungan perusahaan atau perseroan yang lebih besar, dengan tetap menjaga dan mempertahankan kelangsungan hidup masing-masing perusahaan atau perseoran anggotanya, yang bertujuan untuk mengontrol produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya praktek monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat (Pasal 12 UU No.5/1999)

Page 9: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Dari Sudut subyeknya penegakan hukum persaingan usaha ada pada Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), Pengadilan Negeri (PN), Mahkamah Agung (MA), Kepolisian dan Kejaksaan. Penegakan hukum merupakan rangkaian proses untuk menjabarkan nilai, ide,cita yang cukup abstrak yang menjadi tujuan hukum. Tujuan hukum atau cita hukum memuat nilai-nilai moral, seperti keadilan dan kebenaran. Nilai-nilai tersebut harus mampu diwujudkan dalam realitas nyata.

Page 10: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Dikuasai delapan perusahaan besar yang terbagi dalam empat grup perusahaan, yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa (PT I), PT Holcim Indonesia Tbk (PT H), PT Semen Baturaja Persero (PT SB), PT Semen Gresik Persero Tbk (PT SG),PT Lafarge Cement Indonesia (PT SA), PT Semen Tonasa (PT ST), PT Semen Padang (PT SP), dan PT Semen Bosowa Maros (PT S Bo). Menurut

dugaan KPPU, pembentukan harga semen cenderung lebih mahal dibandingkan negara produsen lain. Harga semen Indonesia lebih Mahal dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya, yaitu sebesar 30 hingga 40 persen.

Page 11: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Menurut Pasal 35 huruf a Undang Undang Nomor 5 Tahun 1999, jika pelaku usaha melanggar Pasal 4 sampai dengan Pasal 16 maka KPPU akan melakukan penilaian terhadap perjanjian yang dapat mengakibatkan terjadinya prakte monopoli dan atau per saingan usaha tidak seha

Page 12: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Kartel DaerahJika anda terlibat perjanjian dengan model kartel daerah, perusahaan anda tidak diperbolehkan menjual barang ke daerah lain yang dikuasai oleh anggota kartel yang lainnya. Dalam kartel daerah, daerah pemasarannya dibagi berdasarkan kesepakatan perjanjian. Jadi intinya, anda hanya boleh memasarkan barang anda di daerah “kekuasaan” anda saja.

Kartel ProduksiDalam model kartel produksi, perusahaan-perusahaan yang terlibat mengadakan perjanjian untuk menentukan luas produksinya masing-masing.

Kartel KondisiDikatakan model kartel kondisi karena perjanjiannya dibentuk atas dasar syarat-syarat penjualan. Termasuk diantaranya adalah syarat penyerahan barang, tempat penjualan, penjualan tunai atau kredit, pemberian potongan dan sebagainya.

Page 13: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Kartel Pembagian LabaKalau perusahaan anda ingin masuk ke dalam model kartel yang satu ini, anda harus siap-siap “berbagi laba” dengan perusahaan yang lain. Perjanjian dalam model kartel seperti ini biasanya menentukan cara pembagian dan besarnya laba yang harus diterima oleh masing-masing anggotanya. Laba dapat dibagi berdasarkan besarnya volume penjualan yang dicapai oleh setiap anggota.

Kartel HargaModel kartel harga dilakukan jika perusahaan ingin mengurangi tingkat persaingan harga dengan kompetitor. Dalam model kartel harga, perjanjian yang diadakan meliputi penentuan harga minimum dari barang-barang yang dijual. Jadi jika anda mengikuti perjanjian model kartel harga, anda tidak akan jor-joran perang harga dengan kompetito

Page 14: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Antitrust Division’s fines exceeded USD1 billion for the second year in a row.

In the final days of fiscal year 2013, the Division signed plea agreements in the auto parts investigations that accounted for USD740 million of the total. . In early December, a court imposed the longest jail sentence for an antitrust offense in U.S. historyany, Sea Star Line LLC, was sentenced to five years in prison for his role in a price-fixing cartel. The average prison sentence imposed on antitrust defendants last year was over two years – more than three times the average of the 1990s.

Page 15: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

EU

The European Commission exceeded its 2012 fines (EUR1.88bn) with a total of EUR1.9bn in 2013. Even when accounting for the various reductions in fines granted to companies by European courts this past year (to the tune of approximately EUR280m), the revised total should still be considered high. Until December, the number of fines issued was relatively low. In July,

the Commission fined wire harness suppliers nearly EUR142m in the ongoing auto parts investigation, in which leniency applicant Sumitomo avoided a fine of over EUR291m. In November, the Commission also tackled a cartel involving European North Sea shrimp traders with fines of nearly EUR29m.

Page 16: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

KANADA Commissioner Pecman’s tenure is off to an aggressive start. Fines totaled USD44m in 2013, surpassing the 2012 fine total of USD22m. The majority of the total came from fines imposed on participants in the global auto parts cartel, including a record USD28.5m million against Yazaki. The Commission also obtained substantial penalties against Hershey for a cartel in the chocolate industry (USD3.8m) and Cathay Pacific Airlines for its role in the global air cargo cartel (USD1.4m).

Page 17: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Meanwhile, in 2013, private enforcement statistics momentarily surged when Norcast, S.ár.L allegedly a victim of a bid-rigging conspiracy, obtained a fine of USD22.4m against Bradken, Ltd., the first company to be found liable for such conduct. Unusually, the parties reached a settlement agreement setting aside the penalty prior to the appeal hearing. Australian cartel enforcement may rebound in 2014,

Page 18: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Brazil

Brazil’s Administrative Council for Economic Defense (CADE) ended 2013 with total fines of USD213m. Notable penalties include, among others, USD55m against a fuel cartel in March, USD8.7m against another fuel cartel in June, USD123m against air cargo companies in August, and USD7.8m against liquid gas distributors in September. CADE did, however, suffer some significant setbacks this past year. The USD17m fine secured in March, against a music distribution agency and related copyright associations, was

slashed by 92 percent in September by a Brazilian Federal Court to USD1.2m after a court determined that CADE’s original decision breached defense rights.

Page 19: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

RUSIA

The Russian Federal Antimonopoly Service (FAS) finished the year with two cartel fines totaling USD20.3m, falling short of its 2012 level (USD31m). The larger fine (USD16.8m) was imposed against seven producers of polyvinylchloride chemicals. The Head of the FAS Cartel Department, Alexander Kinev, warned

that FAS continues to pay “special attention” to the chemicals sector. Also, in November, FAS imposed a USD3.5m fine against a group of fishing cooperatives for collusive conduct in the market for various products made from Pollock. FAS suggested that the investigation is ongoing and that further fines will be handed down “in the near future

Page 20: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Brazil Brazil’s Administrative Council for Economic Defense (CADE) ended 2013 with total fines of USD213m. Notable penalties include, among others, USD55m against a fuel cartel in March, USD8.7m against another fuel cartel in June, USD123m against air cargo companies in August, and USD7.8m against liquid gas distributors in September. CADE did, however, suffer some significant setbacks this past year. The USD17m fine secured in March, against a music distribution agency and related copyright associations, was slashed by 92 percent in September by a Brazilian Federal Court to USD1.2m after a court determined that CADE’s original decision breached defense rights.

Page 21: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

The Competition Commission of India imposed just one

fine this past year of USD1m on 11 rubber shoe manufacturers for rigging bids on public contracts for rubber soles. This lies in stark contrast with last

year’s record fines, which included nearly USD1.1bn levied against

cement manufacturers and the Cement Manufacturers’

Association

Page 22: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

China This year, the Chinese National Development and Reform Commission (NDRC) handed out cartel fines of USD61m. Including fines for resale price maintenance, the total figure for 2013 rises to USD241.6m. This past year’s results reflect China’s growing presence in international antitrust enforcement. Notably, January marked the NDRC’s first extraterritorial application of China’s Anti-Monopoly law, when it imposed a USD56.6m fine on non-Chinese producers of TFT-LCD panels. Also, in August, fines of nearly USD110m were imposed on baby formula producers for resale price maintenance. Although not a cartel case, the decision is noteworthy for the fact that five out of the six companies prosecuted were not headquartered in mainland China, further signaling that the NDRC is becoming comfortable pursuing foreign companies

Page 23: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

South Africa’s Competition Commission made waves in 2013 when it fined 15 construction firms a total of USD140m. These fines followed an investigation into collusive conduct related to building-contracts.

Notably, the Commission made use of a fast track settlement procedure to avoid the time and expense of a full investigation.

Page 24: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

Taiwanese Fair Trade Commission, which has been active for over 10 years, had a record-breaking year in 2013 when it fined nine power companies USD210.5m for price fixing. This is the highest penalty it has issued to date, and the first time it applied the maximum penalties allowed in its fining guidelines – 10% of turnover in Taiwan for the preceding fiscal year.

Page 25: Materi diskusi publik

[email protected] sabtu 29 November 2014

STEPs

Before gathering information directly from the client, it makes sense to conduct

independent research on the product at issue to be well prepared to engage with the client and its employees.