Top Banner
A. Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup Pengelompokan atau pengklasifikasian makhluk hidup dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang baru sejak diterbitkannya hasil karya Aristoteles yang berjudul Historia Animalium. Di dalam buku tersebut tercantum kegiatan pengelompokan hewan. Kemudian Aristoteles dijuluki sebagai bapak zoologi. Theoprastus dengan bukunya yang berjudul Historia Plantarum dijuluki sebagai bapak Botani. Dioscorides dengan bukunya yang berjudul Materia Medika. Namun dari pengelompokan ketiga orang tadi belum memiliki sistem penamaan yang baku, oleh karena itu Carolus Linnaeus mencoba merumuskan sistem klasifikasi yang baku. Carolus Linnaeus dengan bukunya yang berjudul Species Plantarum (tumbuhan) dan Systema Naturae (hewan) dijuluki sebagai bapak taksonomi. Dia mengungkapkan empat prinsip dalam pengklasifikasian makhluk hidup, yaitu penggunaan bahasa Latin, tata nama binomial (binomial nomenklatur), ciri berpasangan dan hubungan struktural. 5. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
23

Materi 5 Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Jun 19, 2015

Download

Science

MagdaNae

maybe you need this slideshare :) hope, it is usefull :)
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

A. Sejarah Klasifikasi Makhluk Hidup Pengelompokan atau pengklasifikasian makhluk hidup

dianggap sebagai ilmu pengetahuan yang baru sejak diterbitkannya hasil karya Aristoteles yang berjudul Historia Animalium. Di dalam buku tersebut tercantum kegiatan pengelompokan hewan. Kemudian Aristoteles dijuluki sebagai bapak zoologi.

Theoprastus dengan bukunya yang berjudul Historia Plantarum dijuluki sebagai bapak Botani.

Dioscorides dengan bukunya yang berjudul Materia Medika.

Namun dari pengelompokan ketiga orang tadi belum memiliki sistem penamaan yang baku, oleh karena itu Carolus Linnaeus mencoba merumuskan sistem klasifikasi yang baku. Carolus Linnaeus dengan bukunya yang berjudul Species Plantarum (tumbuhan) dan Systema Naturae (hewan) dijuluki sebagai bapak taksonomi. Dia mengungkapkan empat prinsip dalam pengklasifikasian makhluk hidup, yaitu penggunaan bahasa Latin, tata nama binomial (binomial nomenklatur), ciri berpasangan dan hubungan struktural.

5. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Page 2: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

B. Tujuan, Manfaat, dan Cara Klasifikasi Makhluk Hidup

Tujuan klasifikasi :untuk menyederhanakan objek studi tentang makhluk hidup yang beraneka ragam.

Manfaat klasifikasi : memudahkan dalam mengidentifikasi dan mempelajari suatu organisme. Misalnya, untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup dan peranan makhluk hidup dalam ekosistem. Serta untuk meminimalis kerancuan akibat salah tafsir dg menggunakan nama lokal

Page 3: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Urutan tahap-tahap/cara klasifikasi;1. Identifikasi (pencandraan) Yaitu suatu tahap untuk mengenal ciri dan sifat

makhluk hidup. Ciri-ciri yang dapat digunakan untuk membedakan jenis organisme adalah struktur, bentuk, ukuran, warna, sejarah hidup, aktifitas biologi, cara perkembangbiakan, dan susunan kimia tubuh.

2. Pengelompokan Didasarkan pada persamaan ciri dan sifat

organisme. Hewan dapat dikelompokkan menjadi hewan bertulang belakang dan tidak bertulang belakang, dapat pula dikelompokkan berdasarkan ada tidaknya rambut, jumlah kuku, atau ada tidaknya kula.

3. Pemberian nama kelompok Tahap akhir proses pengklasifikasian adalah

pemberian nama kelompok. Pemberian nama kelompok tdak dapat dilakukan secara sembarangan karena harus mengikuti aturan tertentu.

Page 4: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

1. Klasifikasi empiris Yaitu klasifikasi yang dilakukan dengan

mengelompokkan organisme bukan berdasarkan atas ciri dan sifat yang ada. Misalnya, pengelompokkan berdasarkan urutan abjad dari nama organisme.

2. Klasifikasi rasional Yaitu klasifikasi yang dilakukan dengan

mengelompokkan organisme berdasarkan ciri dan sifat yang dimiliki.

C. Dasar Klasifikasi makhluk hidup

Page 5: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Klasifikasi rasional dibagi menjadi 4a. Klasifikasi praktis Pengelompokkan berdasarkan kemanfaatan

bagi manusia. Misalnya, pengelompokkan tanaman sayur, obat, buah, pangan, dan pengelompokkan hewan menjadi hewan petelur, pedaging, dan buruan.

b. Klasifikasi buatan Pengelompokkan berdasarkan pada satu

atau dua sifatmorfologis yang mudah dilihat. Misalnya, penggolongan organisme menjadi tumbuhan dan hewan. Tumbuhan dikelompokkan berdasar bentuk tubuh, terdiri atas herba, semak dan pohon, sedangkan hewan dikelompokkan menjadi hewan air dan darat.

Page 6: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

c. Klasifikasi alam Pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri morfologi

alami. Misalnya, tumbuhan dikelompokkan berdasarkan sifat biji sehingga terbagi menjadi monokotil dan dikotil. Hewan dikelompokkan menjadi hewan berkaki empat, berkaki dua, dan tanpa kaki, ataupun dikelompokkan menjadi hewan berambut, bersisik, dan berbulu.

d. Klasifikasi filogenik Menekankan keeratan hubungan kekerabatan

di antara takson. Hal yang perlu diperhatikan dalam klasifikasi ini adalah persamaan ciri dan derajat perkembangan takson. Dengan demikian, klasifikasi tumbuhan berdasarkan dari urutan yang paling primitif adalah Schizophyta, Thalophyta, Bryophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta.

Page 7: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

1. Sistem klasifikasi dua kingdom(kerajaan) Makhluk hidup dikelompokkan menjadi dua

kingdom, yaitu Plantae (tumbuhan) dan Animalia (hewan) berdasarkan ada tidaknya dinding sel, kemampuan berfotosintesis, dan berpindah tempat secara aktif. Tingkatan takson dari tingkat tertnggi hingga tingkat terendah pada Plantae (Divisio, Subdivisio, Classis, Subclassis, Ordo, Familia, Genus, Species), sedangkan pada Animalia (Phylum, Subphylum, Classis, Subclassis, Ordo, Familia, Genus, Species).

D. Sistem klasifikasi makhluk hidup

Page 8: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

2. Sistem klasifikasi tiga kingdom Sistem ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang menunjukkan bahwa organisme jamur (fungi) tidak dapat disamakan dengan tumbuhan pada umumnya. Fungi berbeda dengan tumbuhan karena beberapa hal, antara lain tubuh disusun oleh hifa, tidak berklorofil, dan berkembang biak dengan membentuk spora. Oleh sebab itu, makhluk hidup terbagi menjadi tiga kingdom, yaitu Plantae, Fungi, dan Animalia.

Page 9: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

3. Sistem klasifikasi empat kingdom Hasil penelitian terhadap struktur sel menunjukkan di antara makhluk hidup ada yang tidak mempunyai membran inti (prokariotik) dan ada yang mempunyai membran inti (eukariotik). Dengan demikian, makhluk hidup dikelompokan menjadi empat kingdom, yaitu Prokariota, Fungi, Plantae, dan Animalia.

Page 10: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

4. Sistem klasifikasi lima kingdoma. Kingdom Monera yang meliputi organisme

prokariotik, terdiri atas bakteri dan sianobakteri (alga biru).

b. Kingdom Protista yang meliputi organisme eukariotik bersel satu, terdiri atas protozoa dan alga (selain alga biru).

c. Kingdom Fungi yang meliputi organisme eukariotik bersel satu maupun bersel banyak, dan hidup secara saprofit.

d. Kingdom Plantae yang meliputi organisme eukariotik bersel banyak dan dapat berfotosintesis, terdiri atas Briophyta, Pteridophyta, dan Spermatophyta.

e. Kingdom Animalia yang meliputi organisme eukariotik, bersel banyak, dan heterotrof, terdiri atas Porifera, Coelenterata, Platyhelminthes, Annelida, Nematelminthes, Arthropoda, Mollusca, Echinodermata, dan Chordata.

Page 11: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

5. Sistem Klasifikasi 6 kingdoma. Archaebacteria meliputi bakteri primitif, ditemukan di

tempat-tempat ekstrem dg ciri khas tertentub. Eubacteria meliputi bakteri yang sering berinteraksi

dengan manusia, dg ciri khas tertentuc. Protista meliputi Protista mirip Jamur (jamur lendir &

jamur air), Protista mirip Tumbuhan (Alga) & Protista mirip Hewan (Protozoa)

Page 12: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

d. Fungi meliputi organisme yg struktur tubuh

terkecilnya tersusun atas hyfa, heterotrof & berkembang biak dg spora & ciri lain yg khas

e. Plantae mlpt organisme autotrof, dg dinding sel

mengandung selulosa & ciri lain khasf. Animalia mlpt organisme heterotrof, dpt bergerak

aktif, tak berdinding sel & bbrp ciri lain

Page 13: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

1. Menurut Brongniart dan Eichlera. Cryptogamae (tumbuhan berspora), meliputi

Thallophyta, Bryophyta, dan Pteridophyta.b. Phanerogamae (tumbuhan berbunga), meliputi

Gymnospermae dan Angiospermae.2. Klasifikasi menurut Reindersa. Thallophyta, meliputi Algae dan Fungi.b. Cormophyta, meliputi Archegoniatae (Bryophyta

dan Pteridophyta) dan Spermatophyta.

Klasifikasi Tumbuhan

Page 14: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Klasifikasi menurut Strasburgera. Schizophyta, meliputi Bacteri dan Cyanophyta.

b. Thallophyta, meliputi Algae dan Fungi.

c. Bryophyta, meliputi Lichenes, Musci, dan Hepaticae.

d. Pteridophyta, meliputi Filicinae, Hydropteridales, Equisetinae, dan Lycopodinae.

e. Spermatophyta, meliputi Gymnospermae dan Angiospermae (Monocotyledonae dan Dicotyledonae).

Page 15: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Klasifikasi menurut Boedyna. Thallophyta, meliputi Bacteri,

Algae, Fungi, dan Lichenes.b. Bryophyta, meliputi Musci dan

Hepaticae.c. Pteridophyta, meliputi Filicinae,

Hydropteridales, Equisetinae, dan Lycopodinae.

d. Anthophyta, meliputi Gymnospermae dan Angiospermae (Monocotyledonae dan Dycotyledonae).

Page 16: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

1. Filum Porifera dengan ciri permukaan tubuh berpori (hewan spon).

2. Filum Coelenterata dengan ciri mempunyai rongga tubuh yang berfungsi sebagai saluran pencernaan (hewan karang dan hidra).

3. Filum Platyhelminthes (cacing pipih) dengan ciri bertubuh pipih (planaria, cacing pita, dan cacing hati).

4. Filum Nemathelminthes dengan ciri tubuh bulat (cacing perut, cacing tambang, dan cacing kremi).

Klasifikasi Hewan

Page 17: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

5. Filum Annelida dengan ciri mempunyai tubuh bersegmen-segmen (cacing tanah dan pacet).

6. Filum Mollusca dengan ciri mempunyai tubuh lunak dan umumnya bercangkang (siput, cumi-cumi, gurita, dan kerang).

7. Filum Arthropoda dengan ciri tubuh berbuku-buku (jangkerik, kupu-kupu, lebah, dan udang).

8. Filum Echinodermata dengan ciri tubuh berkulit duri (bintang laut, teripang, dan lili laut).

9. Filum Chordata dengan ciri tubuh bernotokorda (tali saraf), umumnya bertulang belakang (ikan, katak, ular, burung, dan manusia).

Page 18: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Binomial nomenklatur adalah dasar pembuatan nama ilmiah hewan dan tumbuhan. Pemberian nama organisme menurut aturan adalah sebagai berikut.

1. Terdiri atas nama umum yang diikuti nama spesifik (khusus). Nama umum menunjukkan genus, sedangkan nama spesifik menunjukkan spesies.

2. Menggunakan bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan dan bahasa Yunani.

Pemberian Nama Organisme

Page 19: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

3. Huruf awal dari nama pertama ditulis dengan huruf kapital, sedangkan huruf yang lain dengan huruf kecil.

4. Nama genus dan spesies diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring (Italik).

5. Jika nama terdiri atas tiga kata, maka kata kedua dan ketiga disatukan menjadi satu kata atau diberi tanda hubung (-).

Contohnya, nama ilmiah kembang sepatu adalah Hibiscus rosa-sinensis atau Hibiscus rosasinensis. Hibiscus merupakan genus dan rosasinensis merupakan nama spesies.

Page 20: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Yaitu alat bantu yang dapat digunakan untuk menentukan kedudukan sistematik suatu makhluk hidup. Secara umum, alat bantu tersebut berisi suatu keterangan yang memuat ciri-ciri morfologi yang mudah dilihat.

Kunci determinasi dapat dibuat dengan menggunakan serangkaian pernyataan yang saling berlawanan. Kunci determinasi semacam ini disebut kunci taksonomi dikotom.

Kunci Determinasi Sederhana

Page 21: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Berikut ini merupakan contoh pembuatan determinasi sederhana pada tumbuhan.

1a.Tumbuhan yang mempunyai akar,batang, dan daun sesungguhnya…………………………2

1b.Tumbuhan yang tidak mempunyai akar, batang, dan daun sesungguhnya…………tidak diteruskan

2a. Membentuk biji………………………32b.Tidak membentuk biji, reproduksi dengan

spora……………………………………43a. Membentuk bunga……….Angiospermae3b. Tidak membentuk bunga…..Gymnospermae4a. Sporangium terletak pada ujung

batang.......Lumut daun4b. Sporangium terletak pada permukaan

bawah daun…..Paku- pakuan

Page 22: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati
Page 23: Materi 5  Klasifikasi Keanekaragaman Hayati

Semoga bermanfaat