Kata PengantarAlhamdulillahi Rabbil Aalamin, puji syukur
senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan segala nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan Rencana Rembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa )
Labissa Tahun 2010 2016
Melalui proses yang cukup memerlukan konsentrasi, energi dan
pikiran, kami Pemerintahan Desa Labissa bersama lembaga yang ada
didesa dan masyarakat telah melaksanakan tahapan proses yang
menjadi sebuah agenda kegiatan terpenting dalam kegiatan
pembangunan di desa yaitu menyusun dan menetapkan RPJM Desa yang
selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa
(RKPDes).
Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kami sampaikan ucapan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk
masyarakat Desa Labissa secara umum yang telah mengikuti proses
dari awal yaitu mulai dari tahapan sosialisasi, penggalian gagasan
di tingkat dusun, dan seterusnya sampai terlaksananya Musrenbangdes
Tahun 2015 ini. Alhamdulillah, dengan hasil tahapan proses yang
telah dilaksanakan tersebut kami telah dapat menuyusun sebuah
dokumen penting dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan acuan
bagi pemangku kebijakan khususnya yang ada di desa (Pemerintah
Desa) dan pemerintah pada umumnya terutama bagi SKPD yang ada di
lingkup Kabupaten Bone dalam rangka perencanaan dan penyelenggaraan
kegiatan program yang orientasinya pada pembangunan perdesaan di
Desa Labissa Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone.
Sebagaimana kita ketahui bahwa dengan terjadinya perubahan
regulasi pengaturan penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini,
telah merubah tatanan sistem birokrasi pemerintahan desa, dengan
memberikan kewenangan yang lebih besar kepada desa untuk mengatur
rumah tangganya sendiri melalui arah kebijakan yang menjadi
wewenang dan fungsi pemerintah desa sehingga segala perencanaan
pembangunan harus bersifat aspiratif dalam arti prinsip
perecancanaan pembangunan kita harus mengakomodir segala
kepentingan dan aspirasi masyarakat arus bawah dengan pola
perencanaan button up atau dari bawah ke atas.
Dengan segala keterbatasan kami, sangat kami sadari bahwa tidak
semua kepentingan dan aspirasi masyarakat dapat terakomodir dalam
dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa) ini. Untuk
itu pula dalam kesempatan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
serta senantiasa memohon bantuan dan masukan yang positif untuk
perbaikan dan penyempurnaan RPJM Desa ini.
Semoga dokumen yang sederhana ini dapat menjadi perhatian semua
pihak yang berkompeten dan dapat membantu kami dalam merealisasikan
program-program yang telah direncanakan sehingaa dapat bermanfaat
untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Labissa.
Labissa, 2015
Kepala Desa,
Drs. T. AMBANG SANTOSO
DAFTAR ISIHalaman
SAMPUL DEPAN
PERATURAN DESA LABISSA
KATA PENGANTAR ................
DAFTAR ISI ..............................
BAB I PENDAHULUAN 1
Latar Belakang ..............................
Landasan Hukum
Maksud dan Tujuan ....................................
Sistematika Penyusunan RPJM Desa
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA/PROFIL DESA
Kondisi Umum Desa
Sejarah Desa
Kondisi Geografis
Kondisi Demografis
Kondisi Ekonomi
Kondisi Sosial
Kondisi Pemerintahan Desa
Pembagian Wilayah Desa
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa
Kelembagaan Desa
BAB III VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA
Visi dan Misi
Visi
Misi
Strategi Pembangunan Desa
Potensi dan Masalah
Strategi Pencapaian
Arah Kebijakan Pembangunan Desa
Bidang Pemerintahan
Bidang Pembangunan
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
BAB IV ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa
Kebijakan Pengelolaan Belanja Desa
BAB V RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Bidang Pemerintahan
Bidang Pembangunan
Bidang Pembinaan Kemasyarakatan
Bidang Pemberdayaan Masyarakat
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
Peta Sosial Desa
Tabel Data Potensi, Masalah dan Tindakan Pemecahan Masalah
Tabel Rencana Pembangunan Desa
BAB IPENDAHULUANLatar BelakangEksistensi kehadiran pemerintah
adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai
pemenuhan fungsi negara sebagai welfare state. Untuk mengakselerasi
pencapaian tujuan tersebut diperlukan sebuah upaya komprehensif dan
terfokus dengan melibatkan semua stakeholder pembangunan.
Pemerintah daerah dalam perannya sebagai pengambil kebijakan dan
menjalankan fungsi pemerintahan, pelayanan dan pemberdayaan,
memiliki keniscayaan dalam menginisiasi terwujudnya kesejahteraan
masyarakat secara komprehensif dan terfokus.
Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan yang meliputi segenap
aspek kehidupan masyarakat, diperlukan pendekatan perencanaan
pembangunan yang sistematis, terstruktur, tepat dan akurat sebagai
pedoman, arah dan tujuan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu,
pemerintah telah menetapkan sistem perencanaan nasional sebagai
pedoman dan rujukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP)
serta penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Sistem dan proses tersebut secara berjenjang dilakukan oleh
pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja
Pemerintah Daerah (RKPD) dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD).
Pemerintah Desa sebagai bagian dari pemerintahan Negara Republik
Indonesia, juga tidak terlepas dari sistem, mekanisme dan proses
perencanaan yang ada. Olehnya itu, dalam upaya penyelenggaraan
pemerintahan desa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa,
maka pemerintah desa juga harus menyusun dokumen perencanaan berupa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa), Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKP Desa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APB Desa). Salah satu keberdayaan yang diharapkan adalah
mandirinya suatu desa untuk merencanakan, melaksanakan dan
mengawasi sendiri pembangunannya sesuai potensi dan akar masalah
yang ada di dalam desa tersebut.
Sehubungan dengan itu, dengan melihat realita yang terjadi dalam
masyarakat, maka kami mencoba menyatukan potensi desa dalam satu
visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJM Desa)
sebagai refleksi dari pengembangan tugas mulia Pemerintah Desa
Labissa, yang bermaksud memberikan kontribusi bagi pengembangan
masyarakat desa dengan flat form simbolis pembangunan otonomi desa,
yang diharapkan akan terciptanya kesadaran kolektif masyarakat demi
terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Labissa
Tahun 2010 - 2106 adalah dokumen perencanaan desa untuk periode 6
(enam) tahun yang
memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan
desa, kebijakan dan program bidang pemerintahan, pembangunan,
pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat serta program
prioritas kegiatan dan pendanaan indikatif. Dengan dilaksanakannya
penyususunan RPJMDes di Desa Labissa ini, diharapkan mampu
memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dalam rangka
akselerasi pembangunan desa.
Landasan HukumLandasan hukum yang digunakan dalam penyusunan
RPJM Desa ini adalah sebagai berikut :
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Undang-Undang
Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan
Peraturan Perundang-undangan. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
tentang Desa. Peratutran Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah.
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan
pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Peratutran Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang
Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang
Pedoman Teknis Peraturan di Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang
Pengelolaan Keuangan Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang
Pedoman Pembangunan Desa.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tata
Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 8 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bone Tahun
2013-2018.Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 15 Tahun 2014
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bone Tahun
Anggaran 2015. Maksud dan TujuanRPJM Desa Labissa disusun dengan
maksud menyediakan sebuah pedoman perencanaan pembangunan
komprehensif 6 (enam) tahunan yang akan digunakan sebagai pedoman,
arah dan tujuan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan,
pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa dan sebagai acuan
penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Labissa untuk
mendorong percepatan terwujudnya masyarakat Desa Labissa yang
sehat, cerdas dan sejahtera.
Tujuan RPJM Desa ini adalah :
Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kebutuhan
masyarakat yang partisipatif, akuntabel, transparansi, demokratis
sesuai situasi dan kondisi setempat.
Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap
program dan kegiatan pembangunan di desa.
Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di
desa,
Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dan
swadaya gotong royong masyarakat dalam pembangunan di desa.
Meningkatkan kualitas penyelenggaran pemerintahan dan
pembangunan desa.
Menumbuhkankan dan meningkatkan rasa memiliki (sense of
belonging) masyarakat terhadap hasil-hasil pembangunan yang
ada.
Sistematika Penyusunan RPJM Desa
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) ini disusun
dengan sistematika sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan
BAB II Gambaran Umum Kondisi Desa/Profil Desa Labissa
BAB III Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Desa Labissa
BAB IV Arah Kebijakan Keuangan Desa Labissa
BAB V Rumusan Program Pembangunan Desa Labissa
BAB VI Penutup
LampiranBAB IIGAMBARAN UMUM DESA LABISSA
Kondisi Desa Labissa
Sejarah Desa Labissa
Desa Labissa pada awalnya merupakan sebuah dusun yang menjadi
bagian wilayah Desa Opo. Pada tahun 1990 Desa Opo dimekarkan
menjadi Desa Opo sebagai induk dan Desa Labissa sebagai desa hasil
pemekaran, sehingga terbentuklah Desa Labissa.
Menurut keterangan tokoh masyarakat, kata Labissa berasal dari
kata nabissa-bissai. yang diartikan mencuci atau membersihkan.
Menurut sejarah, pada zaman sebelum kemerdekaan terjadi pertempuran
antara pasukan Ratu Pinceng Pute dengan pasukan Arung Timurung.
Dalam pertempuran tersebut pasukan Ratu Pinceng Pute memukul mundur
pasukan Arung Timurung.
Setelah kembali dari peperangan, pasukan Ratu Pinceng Pute
singgah di sebuah sumur untuk mencuci (NABISSA BISSAI) peralatan
perangnya seperti tombak, keris dan badik di sebuah sumur di
pinggir kampong. Salah seorang prajurit mengatakan kampong ini
diberi nama LABISSA. Maka sejak itu, kampong tersebut dinamakan
LABISSA dan sampai sekarang menjadi desa yang dinamakan DESA
LABISSA.
Sejak dimekarkan pada tahun 1990 sampai sekarang, di Desa
Labissa telah 5 (lima) kali terjadi perubahan/pergantian
kepemimpinan (Kepala Desa). Adapun nama-nama yang pernah menjabat
sebagai Kepala Desa di Desa Labissa adalah sebagai berikut :
Ukkas, tahun 1990 1995 (sebagai kepala desa persiapan).
Sukri Kaal, tahun 1995 1999 (sebagai pelaksana tugas kepala
desa).
Drs. Tambang Santoso, tahun 2000 2008.
Hj. Fatahanika, tahun 2008 2009 dan beliau mengundurkan
diri.
Drs. T. Ambang Santoso, tahun 2010 2016.
Kondisi Geografis
Desa Labissa merupakan salah satu desa dari 14 (empat belas)
desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Ajangale. Desa Labissa
berada pada sebelah Selatan wilayah Kecamatan Ajangale. Jarak Desa
Labissa dari ibukota Kecamatan Ajangale sekitar 5 (lima) kilometer
dan sekitar 48 (empat puluh delapan) kilometer dari ibukota
Kabupaten Bone. Wilayah Desa Labissa dapat dicapai dengan kendaraan
roda dau dan roda empat.
Luas wilayah Desa Labissa sekitar 5 km2. Wilayah Desa Labissa
pada umumnya adalah daerah dataran rendah. Secara administratif
Desa Labissa terdiri atas 2 (dua) dusun, yaitu Dusun I Kampung Baru
dan, Dusun II Labissa. Adapun batas-batas wilayah Desa Labissa
sebagai berikut :
Sebelah Utara berbatasan dangan Desa Pinceng Pute
Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Timurung
Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pinceng Pute/Timurung
Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Opo.
Dengan kondisi geografis yang demikian itu, Desa Labissa
memiliki posisi strategis sebagai desa yang terletak di pertengahan
beberapa desa sehingga memungkinkan untuk melakukan kerjasama
dengan desa-desa tersebut dalam beberapa bidang, seperti pertanian,
perkebunan, peternakan, pendidikan dan lain-lain.
Seperti wilayah lainnya di Kabupaten Bone, Desa Labissa memiliki
iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Hal ini menjadi faktor utama yang menjadikan Desa Labissa sebagai
daerah yang sangat potensial pada bidang pertanian. Hal ini
didukung oleh curah hujan rata-rata pertahun 1.500 mm dan keadaan
suhu rata-rata 29 C.
Kondisi Demografis
Penduduk merupakan sumber daya yang sangat penting bagi suatu
wilayah karena penduduk merupakan salah satu syarat terbentuknya
suatu Negara. Semakin besar jumlah penduduk suatu wilayah maka
semakin besar pula peluang penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan wilayah tersebut.
Penduduk Desa Labissa tergolong dalam keadaan sedang, yaitu
berjumlah lebih kurang 946 orang, yang terdiri dari laki-laki
sebanyak 453 orang dan perempuan sebanyak 493 orang. Adapun jumlah
Kepala Keluarga sebanyak 245 KK. Untuk lebih jelasnya penduduk Desa
Labissa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1
Jumlah Penduduk berdasarkan Dusun dan Jenis Kelamin
DusunJenis KelaminJumlah
Laki-LakiPerempuan
Kampung Baru298306604
Labissa155187342
Jumlah453493946
Untuk lebih rinci mengenai pembagian penduduk Desa Labissa
menurut umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2
Jumlah Penduduk berdasarkan Umur
NOUMURDusun Kampung BaruDusun LabissaJUMLAH
LPLP
1.0 41822131568
2.5 92827131785
3.10 144027151496
4.15 1935272315100
5.20 242520111571
6.25 29272515774
7.30 34151891052
8.35 3920123843
9.40 44102771054
10.45 4917265957
11.50 542413121463
12.55 597117934
13.60 6411225947
1465 keatas21291735102
TOTAL298306155187946
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa penduduk usia
produktif sebanyak 595 orang atau 62,90% dan penduduk usia non
produktif sebanyak 351 orang atau 37,10% dari jumlah penduduk Desa
Labissa. Ini berarti jumlah penduduk yang diharapkan mencari nafkah
lebih besar daripada penduduk penikmat atau penduduk yang harus
ditanggung sehingga dapat dijadikan tolak ukur bahwa penduduk desa
Labissa berada pada usia produktif.
Keadaan penduduk Desa Labissa berdasarkan ijazah terakhir yang
dimiliki atau tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 3 di
bawah ini :
Tabel 3
Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan
NOTingkat PendidikanDusun Kampung BaruDusun LabissaJUMLAH
LPLP
1.SD / sederajat54544444196
2.SMP / sederajat2023221883
3.SMA / sederajat2825121176
4.Diploma-----
5.Sarjana (S1 S2)11417
TOTAL1031038274362
Sementara itu penduduk yang masih dalam status menempuh
pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat perguruan
tinggi sebanyak 191 orang, sedangkan yang belum sekolah sebanyak 85
orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 38,27% penduduk Desa
Labissa telah menamatkan pendidikan mulai jengjang SD Sarjana,
Penduduk yang tidak pernah mengenyam pendidikan sebanyak 393 orang
atau 41,54%.
Selanjutnya keadaan penduduk berdasarkan mata
pencaharian/pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini
Tabel 4
Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan/Mata Pencaharian
NOJenis PekerjaanDusun Kampung BaruDusun Labissa JUMLAH
1.Petani 283240 523
2.Pedagang/Wiraswasta 2422 46
3.PNS/TNI/POLRI- 2 2
4.Karyawan Perush swasta- 14 14
5.Nelayan- - -
6.Tenaga Kontrak/Sukarela 11 2
7.Buruh/Tenaga Lepas 1015 25
8.Pensiunan- 1 1
9.Tidak Bekerja 333
TOTAL 318295946
Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian
besar penduduk Desa Labissa bekerja sebagai petani, yaitu sebesar
523 orang atau 55,29% dan pekerjaan lainnya sebanyak 90 orang atau
9,51%. Sementara penduduk yang tidak bekerja tergolong besar yaitu
sebanyak 333 orang atau 35,20%. Di antara penduduk yang tidak
bekerja tersebut, 249 atau 26,32% orang masih berstatus belum
bekerja dan sedang menempuh pendidikan.
Kondisi Ekonomi
Penduduk Desa Labissa sebagian besar bekerja sebagai petani dan
petani penggarap, sebagian dari mereka merangkap sebagai buruh
tani, petani kebun, tukang batu/kayu, buruh bangunan, usaha kios
(sebagaimana tercantum pada tabel 4.).
Potensi ekonomi desa yang paling menonjol adalah sawah (petani
padi) seluas 396,5 ha. Dari jumlah lahan pertanian tersebut,
terdiri atas sawah irigasi seluas ha dan sawah tadah hujan seluas .
Ha. Keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam satu jenis
pekerjaan menunjukkan tidak efisiennya pembagian kerja sehingga
mengakibatkan rendahnya rata-rata penghasilan dari mereka. Di
samping tanaman pertanian padi tersebut, juga diselingi dengan
tanaman jagung, kacang tanah dan lain-lain.
Jenis tanaman perkebunan yang menonjol di Desa Labissa terdiri
dari tanaman coklat, kelapa, mangga, pisang, dan pepeaya yang
melalui proses adaptasi sehingga dapat berproduksi dengan baik pada
daerah dataran rendah
Sementara potensi peternakan yang menonjol di Desa Labissa yaitu
ayam, sapi, kambing dan itik. Pekerjaan beternak di Desa Labissa
bukan merupakan suatu mata pancaharian yang berdiri sendiri, tetapi
merupakan pekerjaan yang juga dilakukan secara bersamaan oleh
masyarakat yang bekerja sebagai petani, pekebun maupun pekerjaan
lainnya yang dilakukan oleh masyarakat di desa Labissa.
Dengan melihat gambaran potensi sumber daya alam yang ada di
Desa Labissa, diyakini dapat menjadi sumber mata pencaharian yang
dapat memberikan pendapatan kepada masyarakat untuk memenuhi
kebutuhan hidup masyarakat. Hal ini menjadi salah satu tolok ukur
tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Labissa.
Untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Cabbeng,
dapat dilihat melalui beberapa ukuran, antara lain tingkat
kemiskinan, di mana penduduk miskin sebanyak 471 orang dan terdiri
dari 147 KK. Jumlah KK miskin di Desa Labissa yang menerima Kartu
Pengaman Sosial (KPS) sebanyak 147 KK. Jumlah masyarakat miskin
penerima raskin sebanyak 147 KK. Dengan tingkat kemiskinan
masyarakat di Desa Labissa tersebut, berimplikasi terhadap tingkat
kehidupan masyarakat yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini
:
Tabel 6
Status kepemilikan Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala
Keluarga
DusunKepemilikan RumahTotal
Rumah SendiriSewaNumpang
Kampung Baru130-13143
Labissa88-14102
Total218-27245
Tabel 7
Kondisi Atap Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunAtap RumahTotal
BetonSengGenteng
Rumbia / Daun Kelapa
Kampung Baru-102140143
Labissa-88-14102
Total-190154245
Tabel 8
Kondisi Lantai Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala
Keluarga
DusunLantai RumahTotal
KeramikSemenTanah
Papan/Kayu
Kampung Baru28-133143
Labissa17193102
Total3151226245
Tabel 9
Kondisi Dinding Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala
Keluarga
DusunDinding RumahTotal
Tembok / BetonKayu/PapanBambu
Rumbia / Daun Kelapa
Lagenrang379583143
Aluppang464286102
Total7143869245
Tabel 10
Kepemilikan Kendaraan berdasarkan Kepala Keluarga/Rumah
Tangga
DusunKepemilikan KendaraanTotal
MobilMotorSepedaLainnyaTidak Ada
Kampung Baru37674710143
Labissa23511648102
Total511186358245
Tabel 11
Sumber Air Minum berdasarkan Kepala Keluarga/Rumah Tangga
DusunSumber Air MinumTotal
Air kemasanAir PDAMAir SumurAir SungaiMata
AirAir Hujan
Kampung Baru--143---143
Labissa2-991--102
Total2-2421--245
Tabel 12
Bahan Bakar yang Dipakai Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunSumber Bahan BakarTotal
Minyak TanahGasKayu Bakar/ArangLainnya
Kampung Baru216125-143
Labissa-894-102
Total224219-245
Tabel 13
Jenis Jamban berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunJenis JambanTotal
Leher angsaPlengsengan/Cemplung Tidak Punya
Kampung Baru127214143
Labissa90-12102
Total217226245
Tabel 14
Sumber Penerangan berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga
DusunSumber PeneranganTotal
ListrikPetromaksLain-lain
Kampung Baru125513143
Labissa90210102
Total215723245
Berdasarkan data pada tabel yang menunjukkan keadaan ekonomi
masyarakat Desa Labissa tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa
masih banyak permasalahan ekonomi masyarakat yang perlu menjadi
perhatian dan mendapatkan sentuhan pembangunan oleh pemerintah Desa
Labissa, antara lain rumah penduduk yang beratap rumbia, berdinding
bamboo, berlantai tanah dan yang tidak punya jamban. .
Kondisi Sosial
Untuk mengetahui gambaran kondisi sosial masyarakat Desa
Labissa, dapat dilihat melalui beberapa aspek, yaitu aspek
pendidikan, aspek kesehatan, aspek keamanan dan ketertiban, aspek
keagamaan, aspek kesenian dan olah raga serta kehidupan gortong
royong masyarakat yang merupakan salah satu ciri masyarakat desa
yang tetap tumbuh dan berkembang.
Kondisi Desa Labissa dari aspek pendidikan dapat digambarkan
berdasarkan sarana dan prasarana pendidikan serta sumber daya
manusia pendidikan yang ada. Untuk menggambarkan kondisi tersebut
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 15
Sarana Pendidikan di Desa Labissa
DusunTaman PaditungkaTK/RASD/MISMP/MTsSMA/SMK/MA Taman
Bacaan
Kampung Baru--1-- -
Aluppang-11- --
Total-12- --
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana
pendidikan yang ada di Desa Labissa hanya terbatas pada tingkat TK
dan SD saja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan keberadaan sarana
pendidikan tersebut dapat memenuhi salah satu kebutuhan dasar
masyarakat pada bidang pendidikan. Namun masih terdapat
kekurangan-kekurangan yang meliputi kondisi beberapa gedung sekolah
yang masih perlu perbaikan, kondisi sarana belajar yang masih
kurang dan tenaga pengajar yang masih terbatas.
Dari aspek kesehatan, kondisi Desa Labissa dapat digambarkan
berdasarkan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan hal lainnya yang
menggambarkan pelayanan kesehatan masyarakat di Desa Labissa.
Tabel 16
Sarana Kesehatan di Desa Labissa
DusunPuskesmasPustuPolindesPosyandu
Kampung Baru---1
Labissa--1-
Total--1-1
Tabel 17
Pengelola Sarana dan Prasarana di Desa Labissa
DusunKader PosyanduKader Taman PaditungkaBidan DesaDukun
Bayi
Kampung Baru5--1
Labissa5--1
Total10-2
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sarana dan
prasarana kesehatan yang ada di Desa Cabbeng masih sangat kurang,
termasuk tenaga kesehatan yang ada. Hal ini akan berdampak pada
efektivitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Idealnya setiap
dusun minimal memiliki sebuah posyandu.
Kondisi aspek keamanan dan ketertiban Desa Labissa dapat
digambarkan berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana
poskamling, partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan
ketertiban lingkungan serta situasi dan kondisi keamanan dan
ketertiban masyarakat. Desa Labissa memiliki poskamling sebanyak 6
buah yang tersebar pada Dusun Kampung Baru sebanyak 5 buah dan di
Dusun Labissa sebanyak 1 buah. Dengan adanya poskamling tersebut
dapat menjadi pusat kegiatan kantibmas di desa sehingga dapat
memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam
pemeliharaan kantibmas desa. Hal ini berimplikasi terhadap
rendahnya tingkat kejahatan.
Kondisi keagamaan di Desa Labissa dapat digambarkan berdasarkan
sarana peribadatan yang ada, pelaksanaan aktivitas keagamaan dan
toleransi kehidupan beragama. Sarana peribadatan yang ada di Desa
Labissa yaitu masjid sebanyak 2 buah. Penduduk Desa Labissa
seluruhnya beragama Islam. Pelaksanaan kegiatan perayaan keagamaan
seperti Hari Raya idul Fitri dan Idul Adha dan peringatan hari-hari
besar agama Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Miraj
serta ibadah bulan Ramdahan seluruhnya berjalan dengan baik. Hal
ini adalah sebagai bentuk kerjasama yang baik antara masyarakat
dengan lembaga-lembaga keagamaan yang ada di Desa Labissa, seperti
Remaja Masjid, BKMT dan pantia hari-hari besar Islam.
Kondisi sosial Desa Labissa lainnya yang dapat digambarkan
adalah keadaan pembinaan kepemudaan dan generasi muda melalui
kegiatan olah raga dan seni budaya. Desa Labissa tidak memiliki
sarana olah raga sehingga masyarakat tidak dapat menjalankan
aktivitas olah raga kepemudaan secara terpusat. Demikian pula
dengan aktivitas seni dan budaya. Masyarakat tidak dapat
menyalurkan bakat dan kemampuan seni budaya mereka karena tidak ada
sarana atau wadah untuk kegiatan tersebut.
Sementara hal lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah
penanganan sampah-sampah rumah tangga dan sampah lainnya.
Penanganan sampah oleh masyarakat di Desa Labissa pada umumnya
dibakar.. Hal ini perlu perhatian agar dapat dilakukan penanganan
yang dapat memberi manfaat dari hasil pengolahan sampah-sampah
tersebut.
Kondisi Pemerintahan Desa Labissa
Pembagian Wilayah Desa Labissa
Secara administratif wilayah Desa Labissa terdiri atas 2 (dua)
dusun, yaitu Dusun Kampung Baru dan Dusun Labissa. Secara umum
penggunaan wilayah Desa Labissa sebagian besar untuk lahan
pertanian berupa persawahan dan perkebunan, lokasi perumahan
masyarakat, sarana dan prasarana pemerintahan, pendidikan,
keagamaan, olah raga dan perkuburan. Berikut gambaran penggunaan
lahan di Desa Labissa.
Tabel 18
Penggunaan Lahan di Desa Labissa
NOPENGGUNAAN LAHANLUAS (Ha)PERSENTASEKET
1.
2.
3.
4.
5.
6.Sawah
Kebun/Lahan kering
Perkantoran/Sekolah/Masjid
Perkebunan
Perumahan
Lahan Terlantar396,5
1,75
0,75
5
50
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagaian besar
lahan di Desa Labissa diperuntukkan bagi lahan pertanian. Sementara
sekitar 50 ha masih berupa lahan tidur yang tidak dikelola.
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Labissa
Gambaran kondisi pemerintahan Desa Labissa dapat dilihat pada
aspek sarana dan prasarana pemerintahan, aparat pemerintahan dan
struktur organisasi pemerintahan. Dari aspek sarana dan prasarana
pemerintahan yang dimiliki, yaitu Kantor Kepala Desa, balai
pertemuan/gedung PKK, kendaraan dinas roda dua, computer/laptop,
meja/kursi kerja, kursi rapat, pengeras suara, lemari arsip, ATK
dan lain-lain.
Sementara aparat desa terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa,
Kaur, Kepala Dusun dan dibantu oleh Ketua RT/RW. Apabila ingin
berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Peraturan
Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang mengatur mengenai
penyelenggaraan pemerintahan desa, termasuk perangkat desa maka
akan ada tambahan perangkat desa yaitu kepala seksi
Adapun struktur organisasi pemerintahan Desa Labissa (masih
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa)
adalah sebagai berikut :
STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA LABISSA
Kepala Desa bersama dengan aparat desa sangat memegang peranan
penting dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Berikut ini
digambarkan keadaan Kepala Desa dan perangkat Desa Labissa.
Tabel 19
Keadaan Kepala Desa dan Perangkat Desa Labissa
NONAMAJABATANUMUR
(TAHUN)TINGKAT PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.Drs. T. AMBANG SANTOSO
SUPRATMAN, S.Ag
YUSRI
IBRAHIM
ROSMIATI
ABDULLAH
SUMARDIKepala Desa
Sekretaris Desa
Kaur Pemerintahan
Kaur Umum
Kaur Pembangunan
Kadus Kampung Baru
Kadus Labissa48
45
31
70
38
50
43Sarjana
Sarjana
SMA
SMP
SMA
SD
SD
Apabila akan menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun
2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang mengatur
tentang penyelenggaraan pemerintahan desa, maka harus dilakukan
perubahan atau penggantian terhadap perangkat desa yang tidak lagi
memenuhi persyaratan umur maksimal 60 tahun dan tingkat pendidikan
minimal SMA/sederajat.
Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan,
pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat,
maka pemerintah Desa Labissa dibantu oleh Ketua RT sebagai berikut
:
Tabel 20
Keadaan Ketua RT Desa Labissa
NONAMAJABATANUMUR
(TAHUN)TINGKAT PENDIDIKAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.NURDIN
SETTA
JABIR
NURTANG
SAMIR
MUH. TAHIR
PALLEKetua RT 1 Dusun Labissa
Ketua RT 2 Dusun Labissa
Ketua RT 3 Dusun Labissa
Ketua RT 1 Dusun Kampung Baru
Ketua RT 2 Dusun Kampung Baru
Ketua RT 3 Dusun Kampung Baru
Ketua RT 1 Dusun Kampung Baru50
49
37
52
47
53
49SD
SD
SD
SD
SD
SD
SD
Kelembagaan Desa Labissa
Kelembagaan desa adalah keseluruhan lembaga yang ada di desa
yang bertugas dan berfungsi untuk membantu dan mendukung
penyelenggaraan pemerintahan desa. Kelembagaan yang ada di Desa
Labissa, yaitu :
Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)
Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)
Karang Taruna
RT/RW
Kader Dasawisma
Kader Posyandu
Kelompok Tani
Kelompok Arisan
Kelompok SPP
Tokoh Agama
Kelompok Kamtibmas
Kader Pembangunan Desa
Tokoh Pendidik
Remaja Masjid
BAB III
VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA LABISSA
Visi dan Misi
Visi
Visi menyatakan keadaan yang ingin dicapai organisasi pada masa
yang akan datang dan tertentu dengan memperhatikan fenomena dan
tuntunan yang ideal tentang masa depan. Visi merupakan cara pandang
jauh ke depan mengenai gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam
kurun waktu tertentu, terukur dan relistis oleh suatu organisasi
pemerintahan.
Atas dasar pengertian secara umum visi tersebut di atas dan
berdasarkan konsep pembangunan serta mengacu pada Visi Pemerintah
Kabupten Bone, maka ditetapkan Visi Desa Labissa sebagai berikut
:
TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG MANDIRI, AMAN, DAMAI, SEHAT DAN
SEJAHTERA
Misi
Misi merupakan pernyataan tindakan yang diemban dan harus
dilakukan agar tujuan dapat dicapai sesuai dengan Visi yang telah
ditetapkan. Untuk dapat merealisasikan Visi Desa Labissa dirumuskan
Misi sebagai berikut ;
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kelestarian
lingkungan hidup.
Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sector usaha mikro,
kecil dan menengah.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, sarana dan
prasarana di segala bidang.
Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat.
Strategi Pembangunan Desa Labissa
Potensi dan Masalah Desa Labissa
Pemerintahan Desa LabissaPotensi pemerintahan desa yang dimiliki
Desa Labissa berupa sarana dan prasarana perkantoran, aparat
pemerintah desa dan kelembagaan desa. Sarana pemerintahan desa yang
dimiliki, yaitu kantor desa beserta sarana dan prasarananya,
kendaraan operasional kepala desa. Aparat pemerintah desa terdiri
dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan dan Kepala Dusun.
Sementara kelembagaan desa terdiri dari Badan Permusyawaratan Desa
(BPD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga
Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Badan Kontak Majelis Taklim
(BKMT), Karang Taruna, RT/RW, Kader Dasawisma, Kader Posyandu,
Kelompok Tani, Kelompok Arisan, Kelompok SPP, Tokoh Agama, Kelompok
Kamtibmas, Kader Pembangunan Desa, Tokoh Pendidik, Remaja
Masjid.
Dari potensi-potensi bidang pemerintahan tersebut, terdapat pula
permasalahan-permasalahan yang apabila tidak ditangani dengan baik,
dapat menjadi pemghambat kelancaran proses pemerintahan di Desa
Labissa Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain :
Desa Labissa tidak memiliki dokumen perencanaan pembangunan
desa.
Kantor Desa masih perlu penambahan ruangan dan
perbaikan-perbaikan agar tercipta kantor yang representatif dengan
suasana yang nyaman untuk bekerja.
Sarana/perlengkapan perkantoran di kantor desa masih kurang,
seperti meja/kursi kerja, lemari arsip, kursi rapat, sound system,
computer/laptop, printer dan lain-lain.
Kendaraan operasional Desa masih terbatas, sehingga sangat
mempengaruhi kelancaran pelaksanaan tugas.
Kemampuan dan keterampilan perangkat desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat masih sangat
terbatas.
Perangkat desa yang ada banyak yang tidak sesuai dengan UU Nomor
6 Tahun 2014 dan PP Nomor 43 Tahun 2014 serta peraturan
pelaksanaannya yang mengatur tentang penyelenggaraan pemerintahan
desa.
BPD sebagai partnership pemerintah desa dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa belum memiliki kantor untuk beraktivitas.
PKK sebagai lembaga yang berperan penting dalam upaya
pemberdayaan masyarakat belum memiliki sarana dan prasarana
perkantoran yang memadai untuk melaksanakan tugas dan
fungsinya.
Kelembagaan desa belum memainkan peranannya secara maksimal.
Ekonomi
Potensi ekonomi Desa Labissa pada umumnya didominasi oleh
pertanian, perkebunan dan peternakan yang merupakan sumber mata
pencaharian utama masyarakat Desa Labissa. Di samping itu, juga
terdapat masyarakat yang bekerja sebagai wiraswasta (pengusaha,
pedagang dan lain-lain), PNS/TNI/Polri/karyawan dan lain-lain.
Potensi ekonomi tersebut telah digambarkan pada pembahasan
sebelumnya.
Berdasarkan potensi ekonomi tersebut, memberikan kontribusi
terhadap tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa
Labissa. Namun tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat sangat
dipengaruhi oleh permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
Beberapa permasalahan yang dihadapi pada bidang ekonomi antara
lain :
Tingkat produktivitas pertanian (padi) masih tergolong rendah,
sekitar 5,6 ton/ha.
Infrastruktur irigasi untuk pertanian tidak memadai.
Pengetahuan dan keterampilan petani masih sangat terbatas dalam
pengelolaan lahan pertanian dan perkebunan serta pengelolaan
peternakannya..
Kelompok tani belum mampu memberikan kontribusi maksimal dalam
proses pengelolaan pertanian, perkebunan dan peternakan..
Nilai tawar petani dalam proses pasca panen hasil pertanian,
perkebunan dan peternakannya masih rendah karena belum didukung
oleh pemasaran yang baik.
Tingkat kemiskinan masih tergolong tinggi dengan masih banyaknya
KK yang tergolong miskin.
Masih banyak rumah masyarakat yang belum memenuhi syarat rumah
yang layak jika dilihat dari segi pendekatan kesehatan.
Pemanfaatan lahan pertanian untuk tanaman komoditas pertanian
(selain padi) masih sangat rendah.
Pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah dan
memanfaatkan potensi yang ada masih terbatas.
Pemanfaatan lahan untuk pengelolaan pertanian, perkebunan dan
peternakan belum maksimal.
Pengembangan usaha SPP belum berkembang dengan maksimal
Infrastruktur jalan desa dan jalan tani masih perlu
ditingkatkan.
Sosial
Potensi bidang sosial di Desa Labissa dapat digambarkan melalui
potensi pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketertiban, keagamaan,
seni/budaya dan olah raga serta semangat kegotongroyongan yang
merupakan salah satu cirri masyarakat desa tetap terpelihara,
tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Potensi bidang sosial
tersebut telah digambarkan pada pembahasan sebelumnya yaitu pada
Bab II.
Pemanfaatan potensi sosial tersebut secara maksimal terhambat
oleh permasalahan-permasalahan yang dihadapi, antara lain :
Gedung sarana pendidikan yang ada belum sepenuhnya memenuhi
standar kelayakan sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman.
Sarana kelengkapan sebagai pendukung kelancaran proses
pembelajaran, seperti meja, kursi, buku pelajaran dan kelengkapan
lainnya belum memadai.
Sumber daya manusia tenaga pendidik yang ada masih terbatas,
baik dalam hal jumlah, kualitas dan kompetensi.
Sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu masih sangat
kurang.
Sumber daya manusia tenaga pelayan kesehatan yang ada masih
terbatas.
Pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan standar sanitasi yang
baik belum maksimal.
Belum tersedia MCK.
Kualitas poskamling sebagai sarana aktivitas keamanan dan
ketertiban desa masih rendah.
Pembangunan sarana peribadatan belum rampung.
Tingkat kesejahteraan imam desa dan imam masjid masih
rendah.
Pembinaan kegiatan olah raga dan kesenian belum maksimal.
Tidak ada lapangan olah raga sebagai pusat aktivitas olah raga
masyarakat.
Semangat kegotongroyongan masyarakat mulai mengalami
penurunan.
Pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan masih
sangat rendah.
Strategi Pencapaian
Strategi yang digunakan untuk mewujudkan visi dan misi yang
telah ditetapkan dirinci setiap misi dan tujuan sebagai berikut
:
Misi 1 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa.
Strategi untuk mencapai misi ini adalah :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perkantoran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan aparat pemerintah
desa dan masyarakat.
Melakukan sinkronisasi dan penyesuaian terhadap aturan
perundang-undangan penyelenggaraan pemerintahan desa.
Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi aparat penyelenggara
pemerintahan desa.
Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan standar
pelayanan.
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan
kemasyarakatan.
Meningkatkan peranan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat
dan pembinaan kemasyarakatan.
Meningkatkan hubungan kerjasama antardesa.
Misi 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Strategi untuk
mencapai misi ini adalah :
Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat
dan pembinaan kemasyarakatan.
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan
kemasyarakatan.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam.
Memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi di desa.
Misi 3 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sector usaha
mikro, kecil dan menengah. Strategi untuk mencapai misi ini adalah
:
Membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai lembaga
perekonomian masyarakat desa.
Mengupaya network pemasaran hasil-hasil produksi masyarakat.
Meningkatkan kualitas infrastruktur dan sarana pendukung
perekonomian masyarakat desa lainnya.
Membangun pasar desa sebagai pusat jual-beli masyarakat di
desa.
Menciptakan suasana dan iklim perekonomian yang kondusif untuk
mendorong kelancaran roda perekonomian masyarakat desa.
Misi 4 Meningkatkan derajat kesehatan dan kelestarian
lingkungan. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai
pentingnya hidup sehat.
Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan beserta kelengkapan-kelengkapannya.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan baik dalam
hal jumlah maupun keterampilan dan kompetensi.
Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi lingkungan
hidup.
Misi 5 Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial dan budaya
masyarakat. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.
Memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan yang profesional, kompeten
dan berdaya saing tinggi.
Melaksanakan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan kepada
masyarakat.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
peribadatan.
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat.
Menciptakan suasana ketentraman dan ketertiban masyarakat
Meningkatkan pembinaan kehidupan seni, budaya dan olah raga
masyarakat
Arah Kebijakan Pembangunan Desa Labissa
Adapun arah kebijakan pembangunan Desa Labissa Tahun 2010 2016
berdasarkan misi dan strategi yang telah ditetapkan adalah :
Misi 1 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa.
Strategi untuk mencapai misi ini adalah :
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
perkantoran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan aparat pemerintah
desa dan masyarakat. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Melakukan rehabilitasi dan penambahan ruangan kantor desa.
Pengadaan prasarana perlengkapan kantor yang memadai.
Pengadaan kendaraan operasional perangkat desa.
Melakukan sinkronisasi dan penyesuaian terhadap aturan
perundang-undangan penyelenggaraan pemerintahan desa. Kebijakan
pencapaian strategi ini adalah :
Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan desa sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
Melakukan pemilihan kepala desa sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Melakukan restrukturisasi pemerintahan desa sesuai peraturan
perundang-undangan.
Melakukan penyesuaian terhadap perangkat desa sesuai peraturan
perundang-undangan..
Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi aparat penyelenggara
pemerintahan desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi aparat desa baik secara
formal maupun informal.
Peningkatan pemahaman tugas pokok dan fungsi aparat pemerintah
desa.
Mengikuti sosialisasi, bimbingan teknis dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat
desa.
Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan standar
pelayanan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Menetapkan standar pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan yang memenuhi standar
pelayanan.
Peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan aparat
pelayanan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.
Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan
kemasyarakatan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan APBDesa.
Menyusun dan menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan
Desa (LPPD) setiap akhir tahun dan akhir masa jabatan
Menysusun dan menyampaikan laporan Keterangan Pertanggungjawaban
Kepala Desa setiap akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan.
Menyampaikan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan
desa kepada masyarakat.
Meningkatkan peranan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat
dan pembinaan kemasyarakatan. Kebijakan pencapaian strategi ini
adalah :
Peningkatan kualitas lembaga-lembaga kemasyarakatan desa.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola
lembaga-lembaga kemaysarakatan desa.
Mendorong peningkatan peran lembaga-lembaga kemasyarakatan desa
dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.
Meningkatkan hubungan kerjasama antardesa. Kebijakan pencapaian
strategi ini adalah :
Membangun kerjasama antardesa dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa.
Misi 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Strategi untuk
mencapai misi ini adalah :
Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai
penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat
dan pembinaan kemasyarakatan. Kebijakan untuk pencapaian strategi
ini adalah :
Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan mengenai peraturan
perundang-undangan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.
Mendorong peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan
kemasyarakatan.
Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam. Kebijakan pencapaian strategi ini
adalah :
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi
masyarakat.
Melaksanakan studi komparasi bagi kelompok-kelompok masyarakat
pada daerah-daerah yang lebih maju.
Membentuk kelompok-kelompok masyarakat pengelola sumber daya
alam.
Memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk
berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi di desa. Kebijakan
pencapaian strategi ini adalah :
Melaksanakan pendidikan politik kepada masyarakat.
Mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan
pesta demokrasi.
Misi 3 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor usaha
mikro, kecil dan menengah. Strategi untuk mencapai misi ini adalah
:
Membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai lembaga
perekonomian masyarakat desa. Kebijakan pencapaian strategi ini
adalah :
Melaksanakan pembentukan Bumdes.
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus Bumdes
mengenai pengelolaan Bumdes.
Mengupayakan network pemasaran hasil-hasil produksi masyarakat.
Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Melaksanakan inventarisasi pasar-pasar yang sesuai dengan hasil
produksi masyarakat.
Menjalin kerja sama dengan pemilik modal yang dapat membeli
hasil produksi masyarakat.
Meningkatkan kualitas infrastruktur dan sarana pendukung
perekonomian masyarakat desa lainnya. Kebijakan pencapaian strategi
ini adalah :
Melaksanakan pemeliharaan infrastruktur jalan desa.
Melaksanakan pembangunan jalan tani.
Membangun pasar desa sebagai pusat jual-beli masyarakat di desa.
Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Pengdaan lahan lokasi pembangunan pasar desa.
Melaksanakan pembangunan pasar desa.
Menetapkan pengelola pasar desa..
Menciptakan suasana dan iklim perekonomian yang kondusif untuk
mendorong kelancaran roda perekonomian masyarakat desa. Kebijakan
pencapaian strategi ini adalah :
Menjamin situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban
masyarakat.
Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian yang
memadai.
Misi 4 Meningkatkan derajat kesehatan dan kelestarian
lingkungan. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai
pentingnya hidup sehat. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah
:
Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan tentang kesehatan.
Pengadaan materi-materi tentang kesehatan bagi masyarakat.
Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan
kesehatan beserta kelengkapan-kelengkapannya. Kebijakan pencapaian
strategi ini adalah :
Membangun posyandu di setiap dusun.
Melengkapi kelengkapan-kelengkapan posyandu.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan baik dalam
hal jumlah maupun keterampilan dan kompetensi. Kebijakan pencapaian
strategi ini adalah :
Pengadaan sumber daya manusia tenaga kesehatan yang
berkualitas.
Melaksanakan pendidikan dan pelatihan formal maupun informal
bagi sumber daya tenaga kesehatan yang ada.
Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi lingkungan hidup.
Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan mengenai perlindungan dan
konservasi lingkungan hidup.
Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dengan
memperhatikan kelestarian dan kesinambungan lingkungan hidup.
Misi 5 Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial dan budaya
masyarakat. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :
Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Kebijakan
pencapaian strategi ini adalah :
Melaksanakan pembangunan/rehabilitasi/pemeliharaan sarana gedung
pendidikan.
Melaksanakan pengadaan kelengkapan-kelengkapan/mobiler gedung
pendidikan.
Mengadakan buku-buku pelajaran bagi para siswa.
Memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan yang profesional, kompeten
dan berdaya saing tinggi. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah
:
Pengadaan tenaga-tenaga pengajar yang professional, kompeten dan
berdaya saing.
Melaksanakan peningkatan profesionalisme, kompetensi dan daya
saing tenaga pengajar.
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
peribadatan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Melaksanakan pembangunan/rehabilitasi/pemeliharaan masjid di
desa.
Menjamin ketersediaan kelengkapan-kelengkapan masjid untuk
kenyamanan jamaah.
Meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat. Kebijakan
pencapaian strategi ini adalah :
Melaksanakan pembinaan kehidupan beragama masyarakat.
Melaksanakan pelayanan kegiatan keagamaan kepada masyarakat
secara maksimal.
Menciptakan suasana ketentraman dan ketertiban masyarakat
Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :
Menjamin situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban
masyarakat.
Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana pemeliharaan keamanan
dan ketertiban masyarakat.
Meningkatkan pembinaan kehidupan seni, budaya dan olah raga
masyarakat. Kebijakan pencapaian startegi ini adalah :
Melaksanakan pembangunan lapangan olah raga bagi masyarakat.
Melaksanakan pembinaan aktivitas generasi muda.
Melaksanakan pembinaan aktivitas seni dan budaya.
Membentuk perangkat-perangkat pelaksana kegiatan seni, budaya
dan olah raga.
BAB IV
ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA
Penyelenggaraan pemerintahan desa adalah aktivitas yang
dilaksanakan oleh pemerintah desa untuk mengurus rumah tangga desa
dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam
pelaksanaannya, pemerintah melaksanakan pengelolaan keuangan desa
sebagai bagian dari proses pemerintahan desa tersebut yang
dimaksudkan untuk mengatur segala bentuk pendapatan dan belanja
desa. Agar pengelolaan keuangan desa dapat berjalan dengan baik,
maka diperlukan kebijakan-kebijakan yang dijadikan sebagai dasar
dan pedoman sehingga keuangan desa tersebut dapat dipergunakan
secara efektif dan efisien.
Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa
Pendapatan desa sebagai salah satu unsur dalam pengelolaan
keuangan desa merupakan semua uang yang masuk ke APBDesa melalui
rekening desa. Pendapatan desa bersumber dari Pendapatan Asli Desa
(PAD), Dana Desa yang bersumber dari APBN, Alokasi Dana Desa
sebagai dana perimbangan yang bersumber dari DAU Kabupaten, dana
bagi Hasil Pajak dan Retribusi, bantuan
Pemerintah/Kabupaten/Provinsi, dana hibah, dan sumbangan pihak
ketiga.
Kebijakan pengelolaan pendapatan Desa Cabbeng senantiasa
diarahkan pada upaya-upaya untuk peningkatan pendapatan desa dengan
memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Dengan demikian
diharapkan terjadi peningkatan pendapatan desa secara signifikan.
Adapun proyeksi pendapatan desa Cabbeng diproyeksikan sebagaimana
tersebut pada tabel/matriks di bawah ini.
Kebijakan Pengelolaan Belanja Desa
Pengelolaan belanja desa dilaksanakan berdasarkan realisasi
pendapatan desa dan realisasi belanja desa tahun sebelumnya serta
hasil evaluasi kegiatan dalam skala prioritas, yang pelaksanaannya
disesuaikan dengan asumsi pendapatan desa yang akan diperoleh.
Kebijakan pengelolaan belanja desa diarahkan pada prioritas
rencana kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan prinsip
efektif, efisien dan ekonomis. Adapun belanja desa meliputi belanja
lansung yang terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa
serta belanja modal; belanja tidak lansung terdiri atas belanja
bidang pemerintahan, bidang pembangunan, bidang pemberdayaan
masyarakat dan bidang pembinaan kemasyarakatan. Proyeksi belanja
desa disesuaikan dengan proyeksi pendapatan desa.
Adapun arah kebijakan pengelolaan belanja desa ditujukan pada
kgiatan- kegiatan sebagai berikut :
Pembangunan sarana dan prasarana kantor desa.Penyelenggaraan
perencanaan desaPenyelenggaraan musyawarah desa.Pendataan
desa.Penyusunan tata ruang desa.Penyelenggaraan evaluasi tingkat
perkembangan desa.Penyelenggaraan kerjasama antar desa.
Pengelolaan informasi desa.
Peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparat pemerintah
desa.
Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur desa dan
lingkungan.
Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan.
Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan dan kebudayaan.
Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi.
Pelestearian lingkungan hidup.
Pembinaan lembaga kemasyarakatan.
Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Pembinaan kehidupan beragama.
Pengadaan sarana dan prasarana olah raga.
Pembinaan lembaga adat.
Pembinaan kesenian dan social budaya masyarakat.
Pelatihan usaha ekonomi, pertanian dan perdagangan.
Pelatihan teknologi tepat guna.
Pendidkan, pelatihan dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat
desa dan BPD.
Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/masyarakat.
BAB V
RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA
Pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah Desa Cabbeng
Tahun 2010 2016 memerlukan kerangka sistematis yang berisi rumusan
program pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Cabbeng. Oleh
karena itu perlu disusun rumusan program pembangunan desa untuk
mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan Desa Cabbeng.
Rumusan program pembangunan Desa Cabbeng meliputi bidang
pemerintahan, bidang pembangunan, bidang pemberdayaan masyarakat
dan bidang pembinaan kemasyarakatan. Rumusan program pembangunan
tersebut diuraikan secara rinci disesuaikan dengan potensi,
masalah, tindakan pemecahan masalah, program dan kegiatan
berdasarkan hasil musyawarah desa dan musrenbangdes yang telah
dilaksanakan sebagai bagian dari tahapan dan proses perencanaan
pembangunan desa. Rumusan program pemabngunan Desa Cabbeng secara
garis besar diuraikan sebagai berikut :
Pembangunan sarana dan prasarana kantor desa.Penyelenggaraan
perencanaan desa. Penyelenggaraan musyawarah desa.Pendataan
desa.Penyusunan tata ruang desa.Penyelenggaraan evaluasi tingkat
perkembangan desa.Penyelenggaraan kerjasama antar desa.
Pengelolaan informasi desa.
Peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparat pemerintah
desa.
Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur desa dan
lingkungan.
Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
kesehatan.
Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana
pendidikan dan kebudayaan.
Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan,
pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi.
Pelestearian lingkungan hidup.
Pembinaan lembaga kemasyarakatan.
Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat.
Pembinaan kehidupan beragama.
Pengadaan sarana dan prasarana olah raga.
Pembinaan lembaga adat.
Pembinaan kesenian dan social budaya masyarakat.
Pelatihan usaha ekonomi, pertanian dan perdagangan.
Pelatihan teknologi tepat guna.
Pendidkan, pelatihan dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat
desa dan BPD.
Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/masyarakat.
Adapun rumusan program pembangunan Desa Cabbeng digambarkan
secara rinci pada tabel/matriks pada lampiran RPJMDesa ini sebagai
satu kesatuan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
RPJMDesa ini.
BAB VI
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Cabbeng
disusun sebagai pedoman dan arah pencapaian tujuan pelaksanaan
tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan,
pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan selama 6
(tahun) tahun ke depan.
Sebagai tanggung jawab bersama, pelaksanaan tugas dan fungsi
tersebut dilaksanakan secara aktif dan partisipatif oleh seluruh
perangkat desa dan sluruh komponen masyarakat yang terbagi atas
bidang-bidang dengan penuh kedisiplinan, tanggung jawab,
transparansi, profesional dan akuntabel disertai dengan partisipasi
dari segenap stakeholders dan dunia usaha serta masyarakat.
Akhirnya, hasil kerja keras dari sinergitas yang dibangun dapat
dinikmati bersama-sama.
RPJMDesa ini juga akan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDesa) Cabbeng setiap tahunnya sebagai tindak
lanjut dan merupakan kegiatan pokok tahunan desa yang selanjutnya
dijadikan dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa
(APBDesa) Cabbeng. Sehingga Kepala Desa dapat melihat dan menilai
tingkat keberhasilan yang dicapai berdasarkan capaian hasil
kinerja, sebagai bahan laporan dan pertanggungjawaban kepada Bupati
Bone, BPD dan masyarakat Desa Cabbeng secara keseluruhan.
Kami menyadari, bahwa di dalam RPJMDesa ini masih terdapat
kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu dengan segala keterbukaan
dan kerendahan hati, Kami senantiasa mengharapkan masukan positif
dari semua pihak, sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan demi
kesempurnaan RPJMDesa ini.
KEPALA DESA,
MUHAMMAD YASIN, S.Pd
Kepala Desa
Drs. T. AMBANG SANTOSO
BPD
Kaur Umum
IBRAHIM
Kaur Pemerintahan
YUSRI
Kaur Pembangunan
ROSMIATI
Kadus Labissa
SUMARDI
SEKDES
SUPRATMAN, S.Ag
Kadus Kampung Baru
ABDULLAH
31