Top Banner
Kata Pengantar Alhamdulillahi Rabbil Aalamin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Rembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa ) Labissa Tahun 2010 – 2016 Melalui proses yang cukup memerlukan konsentrasi, energi dan pikiran, kami Pemerintahan Desa Labissa bersama lembaga yang ada didesa dan masyarakat telah melaksanakan tahapan proses yang menjadi sebuah agenda kegiatan terpenting dalam kegiatan pembangunan di desa yaitu menyusun dan menetapkan RPJM Desa yang selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes). Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk masyarakat Desa Labissa secara umum yang telah mengikuti proses dari awal yaitu mulai dari tahapan sosialisasi, penggalian gagasan di tingkat dusun, dan seterusnya sampai terlaksananya Musrenbangdes Tahun 2015 ini. Alhamdulillah, dengan hasil tahapan proses yang telah dilaksanakan tersebut kami telah dapat menuyusun sebuah dokumen penting dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan acuan bagi pemangku kebijakan khususnya yang ada di desa (Pemerintah Desa) dan pemerintah pada umumnya terutama bagi SKPD yang ada di lingkup Kabupaten Bone dalam rangka perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan program yang orientasinya pada pembangunan perdesaan di Desa Labissa Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone. Sebagaimana kita ketahui bahwa dengan terjadinya perubahan regulasi pengaturan penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini, telah merubah tatanan sistem birokrasi pemerintahan desa, dengan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada desa untuk mengatur rumah tangganya sendiri melalui arah kebijakan yang menjadi wewenang dan fungsi pemerintah desa sehingga segala perencanaan pembangunan harus bersifat aspiratif dalam arti prinsip perecancanaan pembangunan kita harus mengakomodir segala 1
46

Master Rpjmdes

Nov 12, 2015

Download

Documents

andimita

iuhuiui
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Kata PengantarAlhamdulillahi Rabbil Aalamin, puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan segala nikmat sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Rembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa ) Labissa Tahun 2010 2016

Melalui proses yang cukup memerlukan konsentrasi, energi dan pikiran, kami Pemerintahan Desa Labissa bersama lembaga yang ada didesa dan masyarakat telah melaksanakan tahapan proses yang menjadi sebuah agenda kegiatan terpenting dalam kegiatan pembangunan di desa yaitu menyusun dan menetapkan RPJM Desa yang selanjutnya dituangkan dalam Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKPDes).

Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu termasuk masyarakat Desa Labissa secara umum yang telah mengikuti proses dari awal yaitu mulai dari tahapan sosialisasi, penggalian gagasan di tingkat dusun, dan seterusnya sampai terlaksananya Musrenbangdes Tahun 2015 ini. Alhamdulillah, dengan hasil tahapan proses yang telah dilaksanakan tersebut kami telah dapat menuyusun sebuah dokumen penting dengan harapan mudah-mudahan dapat dijadikan acuan bagi pemangku kebijakan khususnya yang ada di desa (Pemerintah Desa) dan pemerintah pada umumnya terutama bagi SKPD yang ada di lingkup Kabupaten Bone dalam rangka perencanaan dan penyelenggaraan kegiatan program yang orientasinya pada pembangunan perdesaan di Desa Labissa Kecamatan Ajangale Kabupaten Bone.

Sebagaimana kita ketahui bahwa dengan terjadinya perubahan regulasi pengaturan penyelenggaraan pemerintahan desa dewasa ini, telah merubah tatanan sistem birokrasi pemerintahan desa, dengan memberikan kewenangan yang lebih besar kepada desa untuk mengatur rumah tangganya sendiri melalui arah kebijakan yang menjadi wewenang dan fungsi pemerintah desa sehingga segala perencanaan pembangunan harus bersifat aspiratif dalam arti prinsip perecancanaan pembangunan kita harus mengakomodir segala kepentingan dan aspirasi masyarakat arus bawah dengan pola perencanaan button up atau dari bawah ke atas.

Dengan segala keterbatasan kami, sangat kami sadari bahwa tidak semua kepentingan dan aspirasi masyarakat dapat terakomodir dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM Desa) ini. Untuk itu pula dalam kesempatan ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya serta senantiasa memohon bantuan dan masukan yang positif untuk perbaikan dan penyempurnaan RPJM Desa ini.

Semoga dokumen yang sederhana ini dapat menjadi perhatian semua pihak yang berkompeten dan dapat membantu kami dalam merealisasikan program-program yang telah direncanakan sehingaa dapat bermanfaat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Desa Labissa.

Labissa, 2015

Kepala Desa,

Drs. T. AMBANG SANTOSO

DAFTAR ISIHalaman

SAMPUL DEPAN

PERATURAN DESA LABISSA

KATA PENGANTAR ................

DAFTAR ISI ..............................

BAB I PENDAHULUAN 1

Latar Belakang ..............................

Landasan Hukum

Maksud dan Tujuan ....................................

Sistematika Penyusunan RPJM Desa

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DESA/PROFIL DESA

Kondisi Umum Desa

Sejarah Desa

Kondisi Geografis

Kondisi Demografis

Kondisi Ekonomi

Kondisi Sosial

Kondisi Pemerintahan Desa

Pembagian Wilayah Desa

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa

Kelembagaan Desa

BAB III VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA

Visi dan Misi

Visi

Misi

Strategi Pembangunan Desa

Potensi dan Masalah

Strategi Pencapaian

Arah Kebijakan Pembangunan Desa

Bidang Pemerintahan

Bidang Pembangunan

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

BAB IV ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa

Kebijakan Pengelolaan Belanja Desa

BAB V RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Bidang Pemerintahan

Bidang Pembangunan

Bidang Pembinaan Kemasyarakatan

Bidang Pemberdayaan Masyarakat

BAB VI PENUTUP

LAMPIRAN

Peta Sosial Desa

Tabel Data Potensi, Masalah dan Tindakan Pemecahan Masalah

Tabel Rencana Pembangunan Desa

BAB IPENDAHULUANLatar BelakangEksistensi kehadiran pemerintah adalah dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat sebagai pemenuhan fungsi negara sebagai welfare state. Untuk mengakselerasi pencapaian tujuan tersebut diperlukan sebuah upaya komprehensif dan terfokus dengan melibatkan semua stakeholder pembangunan. Pemerintah daerah dalam perannya sebagai pengambil kebijakan dan menjalankan fungsi pemerintahan, pelayanan dan pemberdayaan, memiliki keniscayaan dalam menginisiasi terwujudnya kesejahteraan masyarakat secara komprehensif dan terfokus.

Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan yang meliputi segenap aspek kehidupan masyarakat, diperlukan pendekatan perencanaan pembangunan yang sistematis, terstruktur, tepat dan akurat sebagai pedoman, arah dan tujuan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu, pemerintah telah menetapkan sistem perencanaan nasional sebagai pedoman dan rujukan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) serta penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Sistem dan proses tersebut secara berjenjang dilakukan oleh pemerintah daerah provinsi dan kabupaten/kota dalam menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) dan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pemerintah Desa sebagai bagian dari pemerintahan Negara Republik Indonesia, juga tidak terlepas dari sistem, mekanisme dan proses perencanaan yang ada. Olehnya itu, dalam upaya penyelenggaraan pemerintahan desa untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa, maka pemerintah desa juga harus menyusun dokumen perencanaan berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa), Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa). Salah satu keberdayaan yang diharapkan adalah mandirinya suatu desa untuk merencanakan, melaksanakan dan mengawasi sendiri pembangunannya sesuai potensi dan akar masalah yang ada di dalam desa tersebut.

Sehubungan dengan itu, dengan melihat realita yang terjadi dalam masyarakat, maka kami mencoba menyatukan potensi desa dalam satu visi dan misi Rencana Pembangunan Jangka menengah Desa (RPJM Desa) sebagai refleksi dari pengembangan tugas mulia Pemerintah Desa Labissa, yang bermaksud memberikan kontribusi bagi pengembangan masyarakat desa dengan flat form simbolis pembangunan otonomi desa, yang diharapkan akan terciptanya kesadaran kolektif masyarakat demi terwujudnya masyarakat yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM Desa) Labissa Tahun 2010 - 2106 adalah dokumen perencanaan desa untuk periode 6 (enam) tahun yang

memuat arah kebijakan pembangunan desa, arah kebijakan keuangan desa, kebijakan dan program bidang pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat serta program prioritas kegiatan dan pendanaan indikatif. Dengan dilaksanakannya penyususunan RPJMDes di Desa Labissa ini, diharapkan mampu memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat dalam rangka akselerasi pembangunan desa.

Landasan HukumLandasan hukum yang digunakan dalam penyusunan RPJM Desa ini adalah sebagai berikut :

Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Peratutran Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah.

Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.

Peratutran Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis Peraturan di Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa.

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tata Cara Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.

Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 8 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bone Tahun 2013-2018.Peraturan Daerah Kabupaten Bone Nomor 15 Tahun 2014 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bone Tahun Anggaran 2015. Maksud dan TujuanRPJM Desa Labissa disusun dengan maksud menyediakan sebuah pedoman perencanaan pembangunan komprehensif 6 (enam) tahunan yang akan digunakan sebagai pedoman, arah dan tujuan pelaksanaan pemerintahan, pembangunan,

pembinaan dan pemberdayaan masyarakat desa dan sebagai acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) Labissa untuk mendorong percepatan terwujudnya masyarakat Desa Labissa yang sehat, cerdas dan sejahtera.

Tujuan RPJM Desa ini adalah :

Mewujudkan Perencanaan Pembangunan Desa sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang partisipatif, akuntabel, transparansi, demokratis sesuai situasi dan kondisi setempat.

Menciptakan rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat terhadap program dan kegiatan pembangunan di desa.

Memelihara dan mengembangkan hasil-hasil pembangunan di desa,

Menumbuhkembangkan dan mendorong peran serta masyarakat dan swadaya gotong royong masyarakat dalam pembangunan di desa.

Meningkatkan kualitas penyelenggaran pemerintahan dan pembangunan desa.

Menumbuhkankan dan meningkatkan rasa memiliki (sense of belonging) masyarakat terhadap hasil-hasil pembangunan yang ada.

Sistematika Penyusunan RPJM Desa

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa) ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan

BAB II Gambaran Umum Kondisi Desa/Profil Desa Labissa

BAB III Visi, Misi dan Strategi Pembangunan Desa Labissa

BAB IV Arah Kebijakan Keuangan Desa Labissa

BAB V Rumusan Program Pembangunan Desa Labissa

BAB VI Penutup

LampiranBAB IIGAMBARAN UMUM DESA LABISSA

Kondisi Desa Labissa

Sejarah Desa Labissa

Desa Labissa pada awalnya merupakan sebuah dusun yang menjadi bagian wilayah Desa Opo. Pada tahun 1990 Desa Opo dimekarkan menjadi Desa Opo sebagai induk dan Desa Labissa sebagai desa hasil pemekaran, sehingga terbentuklah Desa Labissa.

Menurut keterangan tokoh masyarakat, kata Labissa berasal dari kata nabissa-bissai. yang diartikan mencuci atau membersihkan. Menurut sejarah, pada zaman sebelum kemerdekaan terjadi pertempuran antara pasukan Ratu Pinceng Pute dengan pasukan Arung Timurung. Dalam pertempuran tersebut pasukan Ratu Pinceng Pute memukul mundur pasukan Arung Timurung.

Setelah kembali dari peperangan, pasukan Ratu Pinceng Pute singgah di sebuah sumur untuk mencuci (NABISSA BISSAI) peralatan perangnya seperti tombak, keris dan badik di sebuah sumur di pinggir kampong. Salah seorang prajurit mengatakan kampong ini diberi nama LABISSA. Maka sejak itu, kampong tersebut dinamakan LABISSA dan sampai sekarang menjadi desa yang dinamakan DESA LABISSA.

Sejak dimekarkan pada tahun 1990 sampai sekarang, di Desa Labissa telah 5 (lima) kali terjadi perubahan/pergantian kepemimpinan (Kepala Desa). Adapun nama-nama yang pernah menjabat sebagai Kepala Desa di Desa Labissa adalah sebagai berikut :

Ukkas, tahun 1990 1995 (sebagai kepala desa persiapan).

Sukri Kaal, tahun 1995 1999 (sebagai pelaksana tugas kepala desa).

Drs. Tambang Santoso, tahun 2000 2008.

Hj. Fatahanika, tahun 2008 2009 dan beliau mengundurkan diri.

Drs. T. Ambang Santoso, tahun 2010 2016.

Kondisi Geografis

Desa Labissa merupakan salah satu desa dari 14 (empat belas) desa dan kelurahan yang ada di Kecamatan Ajangale. Desa Labissa berada pada sebelah Selatan wilayah Kecamatan Ajangale. Jarak Desa Labissa dari ibukota Kecamatan Ajangale sekitar 5 (lima) kilometer dan sekitar 48 (empat puluh delapan) kilometer dari ibukota Kabupaten Bone. Wilayah Desa Labissa dapat dicapai dengan kendaraan roda dau dan roda empat.

Luas wilayah Desa Labissa sekitar 5 km2. Wilayah Desa Labissa pada umumnya adalah daerah dataran rendah. Secara administratif Desa Labissa terdiri atas 2 (dua) dusun, yaitu Dusun I Kampung Baru dan, Dusun II Labissa. Adapun batas-batas wilayah Desa Labissa sebagai berikut :

Sebelah Utara berbatasan dangan Desa Pinceng Pute

Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Timurung

Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Pinceng Pute/Timurung

Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Opo.

Dengan kondisi geografis yang demikian itu, Desa Labissa memiliki posisi strategis sebagai desa yang terletak di pertengahan beberapa desa sehingga memungkinkan untuk melakukan kerjasama dengan desa-desa tersebut dalam beberapa bidang, seperti pertanian, perkebunan, peternakan, pendidikan dan lain-lain.

Seperti wilayah lainnya di Kabupaten Bone, Desa Labissa memiliki iklim tropis dengan dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Hal ini menjadi faktor utama yang menjadikan Desa Labissa sebagai daerah yang sangat potensial pada bidang pertanian. Hal ini didukung oleh curah hujan rata-rata pertahun 1.500 mm dan keadaan suhu rata-rata 29 C.

Kondisi Demografis

Penduduk merupakan sumber daya yang sangat penting bagi suatu wilayah karena penduduk merupakan salah satu syarat terbentuknya suatu Negara. Semakin besar jumlah penduduk suatu wilayah maka semakin besar pula peluang penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan wilayah tersebut.

Penduduk Desa Labissa tergolong dalam keadaan sedang, yaitu berjumlah lebih kurang 946 orang, yang terdiri dari laki-laki sebanyak 453 orang dan perempuan sebanyak 493 orang. Adapun jumlah Kepala Keluarga sebanyak 245 KK. Untuk lebih jelasnya penduduk Desa Labissa dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 1

Jumlah Penduduk berdasarkan Dusun dan Jenis Kelamin

DusunJenis KelaminJumlah

Laki-LakiPerempuan

Kampung Baru298306604

Labissa155187342

Jumlah453493946

Untuk lebih rinci mengenai pembagian penduduk Desa Labissa menurut umur dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 2

Jumlah Penduduk berdasarkan Umur

NOUMURDusun Kampung BaruDusun LabissaJUMLAH

LPLP

1.0 41822131568

2.5 92827131785

3.10 144027151496

4.15 1935272315100

5.20 242520111571

6.25 29272515774

7.30 34151891052

8.35 3920123843

9.40 44102771054

10.45 4917265957

11.50 542413121463

12.55 597117934

13.60 6411225947

1465 keatas21291735102

TOTAL298306155187946

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat diketahui bahwa penduduk usia produktif sebanyak 595 orang atau 62,90% dan penduduk usia non produktif sebanyak 351 orang atau 37,10% dari jumlah penduduk Desa Labissa. Ini berarti jumlah penduduk yang diharapkan mencari nafkah lebih besar daripada penduduk penikmat atau penduduk yang harus ditanggung sehingga dapat dijadikan tolak ukur bahwa penduduk desa Labissa berada pada usia produktif.

Keadaan penduduk Desa Labissa berdasarkan ijazah terakhir yang dimiliki atau tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini :

Tabel 3

Jumlah Penduduk berdasarkan Tingkat Pendidikan

NOTingkat PendidikanDusun Kampung BaruDusun LabissaJUMLAH

LPLP

1.SD / sederajat54544444196

2.SMP / sederajat2023221883

3.SMA / sederajat2825121176

4.Diploma-----

5.Sarjana (S1 S2)11417

TOTAL1031038274362

Sementara itu penduduk yang masih dalam status menempuh pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pada tingkat perguruan tinggi sebanyak 191 orang, sedangkan yang belum sekolah sebanyak 85 orang. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa 38,27% penduduk Desa Labissa telah menamatkan pendidikan mulai jengjang SD Sarjana, Penduduk yang tidak pernah mengenyam pendidikan sebanyak 393 orang atau 41,54%.

Selanjutnya keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian/pekerjaan dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini

Tabel 4

Jumlah penduduk berdasarkan Pekerjaan/Mata Pencaharian

NOJenis PekerjaanDusun Kampung BaruDusun Labissa JUMLAH

1.Petani 283240 523

2.Pedagang/Wiraswasta 2422 46

3.PNS/TNI/POLRI- 2 2

4.Karyawan Perush swasta- 14 14

5.Nelayan- - -

6.Tenaga Kontrak/Sukarela 11 2

7.Buruh/Tenaga Lepas 1015 25

8.Pensiunan- 1 1

9.Tidak Bekerja 333

TOTAL 318295946

Berdasarkan tabel 4 di atas, dapat diketahui bahwa sebagian besar penduduk Desa Labissa bekerja sebagai petani, yaitu sebesar 523 orang atau 55,29% dan pekerjaan lainnya sebanyak 90 orang atau 9,51%. Sementara penduduk yang tidak bekerja tergolong besar yaitu sebanyak 333 orang atau 35,20%. Di antara penduduk yang tidak bekerja tersebut, 249 atau 26,32% orang masih berstatus belum bekerja dan sedang menempuh pendidikan.

Kondisi Ekonomi

Penduduk Desa Labissa sebagian besar bekerja sebagai petani dan petani penggarap, sebagian dari mereka merangkap sebagai buruh tani, petani kebun, tukang batu/kayu, buruh bangunan, usaha kios (sebagaimana tercantum pada tabel 4.).

Potensi ekonomi desa yang paling menonjol adalah sawah (petani padi) seluas 396,5 ha. Dari jumlah lahan pertanian tersebut, terdiri atas sawah irigasi seluas ha dan sawah tadah hujan seluas . Ha. Keterlibatan seluruh anggota keluarga dalam satu jenis pekerjaan menunjukkan tidak efisiennya pembagian kerja sehingga mengakibatkan rendahnya rata-rata penghasilan dari mereka. Di samping tanaman pertanian padi tersebut, juga diselingi dengan tanaman jagung, kacang tanah dan lain-lain.

Jenis tanaman perkebunan yang menonjol di Desa Labissa terdiri dari tanaman coklat, kelapa, mangga, pisang, dan pepeaya yang melalui proses adaptasi sehingga dapat berproduksi dengan baik pada daerah dataran rendah

Sementara potensi peternakan yang menonjol di Desa Labissa yaitu ayam, sapi, kambing dan itik. Pekerjaan beternak di Desa Labissa bukan merupakan suatu mata pancaharian yang berdiri sendiri, tetapi merupakan pekerjaan yang juga dilakukan secara bersamaan oleh masyarakat yang bekerja sebagai petani, pekebun maupun pekerjaan lainnya yang dilakukan oleh masyarakat di desa Labissa.

Dengan melihat gambaran potensi sumber daya alam yang ada di Desa Labissa, diyakini dapat menjadi sumber mata pencaharian yang dapat memberikan pendapatan kepada masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Hal ini menjadi salah satu tolok ukur tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Labissa.

Untuk melihat tingkat kesejahteraan masyarakat Desa Cabbeng, dapat dilihat melalui beberapa ukuran, antara lain tingkat kemiskinan, di mana penduduk miskin sebanyak 471 orang dan terdiri dari 147 KK. Jumlah KK miskin di Desa Labissa yang menerima Kartu Pengaman Sosial (KPS) sebanyak 147 KK. Jumlah masyarakat miskin penerima raskin sebanyak 147 KK. Dengan tingkat kemiskinan masyarakat di Desa Labissa tersebut, berimplikasi terhadap tingkat kehidupan masyarakat yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 6

Status kepemilikan Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunKepemilikan RumahTotal

Rumah SendiriSewaNumpang

Kampung Baru130-13143

Labissa88-14102

Total218-27245

Tabel 7

Kondisi Atap Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunAtap RumahTotal

BetonSengGenteng

Rumbia / Daun Kelapa

Kampung Baru-102140143

Labissa-88-14102

Total-190154245

Tabel 8

Kondisi Lantai Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunLantai RumahTotal

KeramikSemenTanah

Papan/Kayu

Kampung Baru28-133143

Labissa17193102

Total3151226245

Tabel 9

Kondisi Dinding Rumah berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunDinding RumahTotal

Tembok / BetonKayu/PapanBambu

Rumbia / Daun Kelapa

Lagenrang379583143

Aluppang464286102

Total7143869245

Tabel 10

Kepemilikan Kendaraan berdasarkan Kepala Keluarga/Rumah Tangga

DusunKepemilikan KendaraanTotal

MobilMotorSepedaLainnyaTidak Ada

Kampung Baru37674710143

Labissa23511648102

Total511186358245

Tabel 11

Sumber Air Minum berdasarkan Kepala Keluarga/Rumah Tangga

DusunSumber Air MinumTotal

Air kemasanAir PDAMAir SumurAir SungaiMata

AirAir Hujan

Kampung Baru--143---143

Labissa2-991--102

Total2-2421--245

Tabel 12

Bahan Bakar yang Dipakai Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunSumber Bahan BakarTotal

Minyak TanahGasKayu Bakar/ArangLainnya

Kampung Baru216125-143

Labissa-894-102

Total224219-245

Tabel 13

Jenis Jamban berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunJenis JambanTotal

Leher angsaPlengsengan/Cemplung Tidak Punya

Kampung Baru127214143

Labissa90-12102

Total217226245

Tabel 14

Sumber Penerangan berdasarkan Rumah Tangga/Kepala Keluarga

DusunSumber PeneranganTotal

ListrikPetromaksLain-lain

Kampung Baru125513143

Labissa90210102

Total215723245

Berdasarkan data pada tabel yang menunjukkan keadaan ekonomi masyarakat Desa Labissa tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa masih banyak permasalahan ekonomi masyarakat yang perlu menjadi perhatian dan mendapatkan sentuhan pembangunan oleh pemerintah Desa Labissa, antara lain rumah penduduk yang beratap rumbia, berdinding bamboo, berlantai tanah dan yang tidak punya jamban. .

Kondisi Sosial

Untuk mengetahui gambaran kondisi sosial masyarakat Desa Labissa, dapat dilihat melalui beberapa aspek, yaitu aspek pendidikan, aspek kesehatan, aspek keamanan dan ketertiban, aspek keagamaan, aspek kesenian dan olah raga serta kehidupan gortong royong masyarakat yang merupakan salah satu ciri masyarakat desa yang tetap tumbuh dan berkembang.

Kondisi Desa Labissa dari aspek pendidikan dapat digambarkan berdasarkan sarana dan prasarana pendidikan serta sumber daya manusia pendidikan yang ada. Untuk menggambarkan kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 15

Sarana Pendidikan di Desa Labissa

DusunTaman PaditungkaTK/RASD/MISMP/MTsSMA/SMK/MA Taman

Bacaan

Kampung Baru--1-- -

Aluppang-11- --

Total-12- --

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sarana pendidikan yang ada di Desa Labissa hanya terbatas pada tingkat TK dan SD saja. Hal ini menunjukkan bahwa dengan keberadaan sarana pendidikan tersebut dapat memenuhi salah satu kebutuhan dasar masyarakat pada bidang pendidikan. Namun masih terdapat kekurangan-kekurangan yang meliputi kondisi beberapa gedung sekolah yang masih perlu perbaikan, kondisi sarana belajar yang masih kurang dan tenaga pengajar yang masih terbatas.

Dari aspek kesehatan, kondisi Desa Labissa dapat digambarkan berdasarkan sarana kesehatan, tenaga kesehatan dan hal lainnya yang menggambarkan pelayanan kesehatan masyarakat di Desa Labissa.

Tabel 16

Sarana Kesehatan di Desa Labissa

DusunPuskesmasPustuPolindesPosyandu

Kampung Baru---1

Labissa--1-

Total--1-1

Tabel 17

Pengelola Sarana dan Prasarana di Desa Labissa

DusunKader PosyanduKader Taman PaditungkaBidan DesaDukun Bayi

Kampung Baru5--1

Labissa5--1

Total10-2

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sarana dan prasarana kesehatan yang ada di Desa Cabbeng masih sangat kurang, termasuk tenaga kesehatan yang ada. Hal ini akan berdampak pada efektivitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Idealnya setiap dusun minimal memiliki sebuah posyandu.

Kondisi aspek keamanan dan ketertiban Desa Labissa dapat digambarkan berdasarkan ketersediaan sarana dan prasarana poskamling, partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan serta situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat. Desa Labissa memiliki poskamling sebanyak 6 buah yang tersebar pada Dusun Kampung Baru sebanyak 5 buah dan di Dusun Labissa sebanyak 1 buah. Dengan adanya poskamling tersebut dapat menjadi pusat kegiatan kantibmas di desa sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam pemeliharaan kantibmas desa. Hal ini berimplikasi terhadap rendahnya tingkat kejahatan.

Kondisi keagamaan di Desa Labissa dapat digambarkan berdasarkan sarana peribadatan yang ada, pelaksanaan aktivitas keagamaan dan toleransi kehidupan beragama. Sarana peribadatan yang ada di Desa Labissa yaitu masjid sebanyak 2 buah. Penduduk Desa Labissa seluruhnya beragama Islam. Pelaksanaan kegiatan perayaan keagamaan seperti Hari Raya idul Fitri dan Idul Adha dan peringatan hari-hari besar agama Islam seperti Maulid Nabi Muhammad SAW, Isra Miraj serta ibadah bulan Ramdahan seluruhnya berjalan dengan baik. Hal ini adalah sebagai bentuk kerjasama yang baik antara masyarakat dengan lembaga-lembaga keagamaan yang ada di Desa Labissa, seperti Remaja Masjid, BKMT dan pantia hari-hari besar Islam.

Kondisi sosial Desa Labissa lainnya yang dapat digambarkan adalah keadaan pembinaan kepemudaan dan generasi muda melalui kegiatan olah raga dan seni budaya. Desa Labissa tidak memiliki sarana olah raga sehingga masyarakat tidak dapat menjalankan aktivitas olah raga kepemudaan secara terpusat. Demikian pula dengan aktivitas seni dan budaya. Masyarakat tidak dapat menyalurkan bakat dan kemampuan seni budaya mereka karena tidak ada sarana atau wadah untuk kegiatan tersebut.

Sementara hal lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah penanganan sampah-sampah rumah tangga dan sampah lainnya. Penanganan sampah oleh masyarakat di Desa Labissa pada umumnya dibakar.. Hal ini perlu perhatian agar dapat dilakukan penanganan yang dapat memberi manfaat dari hasil pengolahan sampah-sampah tersebut.

Kondisi Pemerintahan Desa Labissa

Pembagian Wilayah Desa Labissa

Secara administratif wilayah Desa Labissa terdiri atas 2 (dua) dusun, yaitu Dusun Kampung Baru dan Dusun Labissa. Secara umum penggunaan wilayah Desa Labissa sebagian besar untuk lahan pertanian berupa persawahan dan perkebunan, lokasi perumahan masyarakat, sarana dan prasarana pemerintahan, pendidikan, keagamaan, olah raga dan perkuburan. Berikut gambaran penggunaan lahan di Desa Labissa.

Tabel 18

Penggunaan Lahan di Desa Labissa

NOPENGGUNAAN LAHANLUAS (Ha)PERSENTASEKET

1.

2.

3.

4.

5.

6.Sawah

Kebun/Lahan kering

Perkantoran/Sekolah/Masjid

Perkebunan

Perumahan

Lahan Terlantar396,5

1,75

0,75

5

50

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa sebagaian besar lahan di Desa Labissa diperuntukkan bagi lahan pertanian. Sementara sekitar 50 ha masih berupa lahan tidur yang tidak dikelola.

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Labissa

Gambaran kondisi pemerintahan Desa Labissa dapat dilihat pada aspek sarana dan prasarana pemerintahan, aparat pemerintahan dan struktur organisasi pemerintahan. Dari aspek sarana dan prasarana pemerintahan yang dimiliki, yaitu Kantor Kepala Desa, balai pertemuan/gedung PKK, kendaraan dinas roda dua, computer/laptop, meja/kursi kerja, kursi rapat, pengeras suara, lemari arsip, ATK dan lain-lain.

Sementara aparat desa terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kaur, Kepala Dusun dan dibantu oleh Ketua RT/RW. Apabila ingin berdasarkan pada Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang mengatur mengenai penyelenggaraan pemerintahan desa, termasuk perangkat desa maka akan ada tambahan perangkat desa yaitu kepala seksi

Adapun struktur organisasi pemerintahan Desa Labissa (masih berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa) adalah sebagai berikut :

STRUKTUR ORGANISASI PEMERINTAHAN DESA LABISSA

Kepala Desa bersama dengan aparat desa sangat memegang peranan penting dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. Berikut ini digambarkan keadaan Kepala Desa dan perangkat Desa Labissa.

Tabel 19

Keadaan Kepala Desa dan Perangkat Desa Labissa

NONAMAJABATANUMUR

(TAHUN)TINGKAT PENDIDIKAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.Drs. T. AMBANG SANTOSO

SUPRATMAN, S.Ag

YUSRI

IBRAHIM

ROSMIATI

ABDULLAH

SUMARDIKepala Desa

Sekretaris Desa

Kaur Pemerintahan

Kaur Umum

Kaur Pembangunan

Kadus Kampung Baru

Kadus Labissa48

45

31

70

38

50

43Sarjana

Sarjana

SMA

SMP

SMA

SD

SD

Apabila akan menyesuaikan dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 yang mengatur tentang penyelenggaraan pemerintahan desa, maka harus dilakukan perubahan atau penggantian terhadap perangkat desa yang tidak lagi memenuhi persyaratan umur maksimal 60 tahun dan tingkat pendidikan minimal SMA/sederajat.

Untuk mendukung kelancaran pelaksanaan tugas-tugas pemerintahan, pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat, maka pemerintah Desa Labissa dibantu oleh Ketua RT sebagai berikut :

Tabel 20

Keadaan Ketua RT Desa Labissa

NONAMAJABATANUMUR

(TAHUN)TINGKAT PENDIDIKAN

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.NURDIN

SETTA

JABIR

NURTANG

SAMIR

MUH. TAHIR

PALLEKetua RT 1 Dusun Labissa

Ketua RT 2 Dusun Labissa

Ketua RT 3 Dusun Labissa

Ketua RT 1 Dusun Kampung Baru

Ketua RT 2 Dusun Kampung Baru

Ketua RT 3 Dusun Kampung Baru

Ketua RT 1 Dusun Kampung Baru50

49

37

52

47

53

49SD

SD

SD

SD

SD

SD

SD

Kelembagaan Desa Labissa

Kelembagaan desa adalah keseluruhan lembaga yang ada di desa yang bertugas dan berfungsi untuk membantu dan mendukung penyelenggaraan pemerintahan desa. Kelembagaan yang ada di Desa Labissa, yaitu :

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)

Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD)

Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT)

Karang Taruna

RT/RW

Kader Dasawisma

Kader Posyandu

Kelompok Tani

Kelompok Arisan

Kelompok SPP

Tokoh Agama

Kelompok Kamtibmas

Kader Pembangunan Desa

Tokoh Pendidik

Remaja Masjid

BAB III

VISI, MISI DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DESA LABISSA

Visi dan Misi

Visi

Visi menyatakan keadaan yang ingin dicapai organisasi pada masa yang akan datang dan tertentu dengan memperhatikan fenomena dan tuntunan yang ideal tentang masa depan. Visi merupakan cara pandang jauh ke depan mengenai gambaran kesuksesan yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu, terukur dan relistis oleh suatu organisasi pemerintahan.

Atas dasar pengertian secara umum visi tersebut di atas dan berdasarkan konsep pembangunan serta mengacu pada Visi Pemerintah Kabupten Bone, maka ditetapkan Visi Desa Labissa sebagai berikut :

TERWUJUDNYA MASYARAKAT YANG MANDIRI, AMAN, DAMAI, SEHAT DAN SEJAHTERA

Misi

Misi merupakan pernyataan tindakan yang diemban dan harus dilakukan agar tujuan dapat dicapai sesuai dengan Visi yang telah ditetapkan. Untuk dapat merealisasikan Visi Desa Labissa dirumuskan Misi sebagai berikut ;

Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa.

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan hidup.

Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sector usaha mikro, kecil dan menengah.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur, sarana dan prasarana di segala bidang.

Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial budaya masyarakat.

Strategi Pembangunan Desa Labissa

Potensi dan Masalah Desa Labissa

Pemerintahan Desa LabissaPotensi pemerintahan desa yang dimiliki Desa Labissa berupa sarana dan prasarana perkantoran, aparat pemerintah desa dan kelembagaan desa. Sarana pemerintahan desa yang dimiliki, yaitu kantor desa beserta sarana dan prasarananya, kendaraan operasional kepala desa. Aparat pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kepala Urusan dan Kepala Dusun. Sementara kelembagaan desa terdiri dari Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD), Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT), Karang Taruna, RT/RW, Kader Dasawisma, Kader Posyandu, Kelompok Tani, Kelompok Arisan, Kelompok SPP, Tokoh Agama, Kelompok Kamtibmas, Kader Pembangunan Desa, Tokoh Pendidik, Remaja Masjid.

Dari potensi-potensi bidang pemerintahan tersebut, terdapat pula permasalahan-permasalahan yang apabila tidak ditangani dengan baik, dapat menjadi pemghambat kelancaran proses pemerintahan di Desa Labissa Permasalahan-permasalahan tersebut antara lain :

Desa Labissa tidak memiliki dokumen perencanaan pembangunan desa.

Kantor Desa masih perlu penambahan ruangan dan perbaikan-perbaikan agar tercipta kantor yang representatif dengan suasana yang nyaman untuk bekerja.

Sarana/perlengkapan perkantoran di kantor desa masih kurang, seperti meja/kursi kerja, lemari arsip, kursi rapat, sound system, computer/laptop, printer dan lain-lain.

Kendaraan operasional Desa masih terbatas, sehingga sangat mempengaruhi kelancaran pelaksanaan tugas.

Kemampuan dan keterampilan perangkat desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelayanan kepada masyarakat masih sangat terbatas.

Perangkat desa yang ada banyak yang tidak sesuai dengan UU Nomor 6 Tahun 2014 dan PP Nomor 43 Tahun 2014 serta peraturan pelaksanaannya yang mengatur tentang penyelenggaraan pemerintahan desa.

BPD sebagai partnership pemerintah desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa belum memiliki kantor untuk beraktivitas.

PKK sebagai lembaga yang berperan penting dalam upaya pemberdayaan masyarakat belum memiliki sarana dan prasarana perkantoran yang memadai untuk melaksanakan tugas dan fungsinya.

Kelembagaan desa belum memainkan peranannya secara maksimal.

Ekonomi

Potensi ekonomi Desa Labissa pada umumnya didominasi oleh pertanian, perkebunan dan peternakan yang merupakan sumber mata pencaharian utama masyarakat Desa Labissa. Di samping itu, juga terdapat masyarakat yang bekerja sebagai wiraswasta (pengusaha, pedagang dan lain-lain), PNS/TNI/Polri/karyawan dan lain-lain. Potensi ekonomi tersebut telah digambarkan pada pembahasan sebelumnya.

Berdasarkan potensi ekonomi tersebut, memberikan kontribusi terhadap tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Desa Labissa. Namun tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat sangat dipengaruhi oleh permasalahan-permasalahan yang dihadapi.

Beberapa permasalahan yang dihadapi pada bidang ekonomi antara lain :

Tingkat produktivitas pertanian (padi) masih tergolong rendah, sekitar 5,6 ton/ha.

Infrastruktur irigasi untuk pertanian tidak memadai.

Pengetahuan dan keterampilan petani masih sangat terbatas dalam pengelolaan lahan pertanian dan perkebunan serta pengelolaan peternakannya..

Kelompok tani belum mampu memberikan kontribusi maksimal dalam proses pengelolaan pertanian, perkebunan dan peternakan..

Nilai tawar petani dalam proses pasca panen hasil pertanian, perkebunan dan peternakannya masih rendah karena belum didukung oleh pemasaran yang baik.

Tingkat kemiskinan masih tergolong tinggi dengan masih banyaknya KK yang tergolong miskin.

Masih banyak rumah masyarakat yang belum memenuhi syarat rumah yang layak jika dilihat dari segi pendekatan kesehatan.

Pemanfaatan lahan pertanian untuk tanaman komoditas pertanian (selain padi) masih sangat rendah.

Pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam mengolah dan memanfaatkan potensi yang ada masih terbatas.

Pemanfaatan lahan untuk pengelolaan pertanian, perkebunan dan peternakan belum maksimal.

Pengembangan usaha SPP belum berkembang dengan maksimal

Infrastruktur jalan desa dan jalan tani masih perlu ditingkatkan.

Sosial

Potensi bidang sosial di Desa Labissa dapat digambarkan melalui potensi pendidikan, kesehatan, keamanan dan ketertiban, keagamaan, seni/budaya dan olah raga serta semangat kegotongroyongan yang merupakan salah satu cirri masyarakat desa tetap terpelihara, tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Potensi bidang sosial tersebut telah digambarkan pada pembahasan sebelumnya yaitu pada Bab II.

Pemanfaatan potensi sosial tersebut secara maksimal terhambat oleh permasalahan-permasalahan yang dihadapi, antara lain :

Gedung sarana pendidikan yang ada belum sepenuhnya memenuhi standar kelayakan sebagai tempat belajar yang aman dan nyaman.

Sarana kelengkapan sebagai pendukung kelancaran proses pembelajaran, seperti meja, kursi, buku pelajaran dan kelengkapan lainnya belum memadai.

Sumber daya manusia tenaga pendidik yang ada masih terbatas, baik dalam hal jumlah, kualitas dan kompetensi.

Sarana pelayanan kesehatan seperti posyandu masih sangat kurang.

Sumber daya manusia tenaga pelayan kesehatan yang ada masih terbatas.

Pengelolaan lingkungan yang sesuai dengan standar sanitasi yang baik belum maksimal.

Belum tersedia MCK.

Kualitas poskamling sebagai sarana aktivitas keamanan dan ketertiban desa masih rendah.

Pembangunan sarana peribadatan belum rampung.

Tingkat kesejahteraan imam desa dan imam masjid masih rendah.

Pembinaan kegiatan olah raga dan kesenian belum maksimal.

Tidak ada lapangan olah raga sebagai pusat aktivitas olah raga masyarakat.

Semangat kegotongroyongan masyarakat mulai mengalami penurunan.

Pemahaman masyarakat terhadap peraturan perundang-undangan masih sangat rendah.

Strategi Pencapaian

Strategi yang digunakan untuk mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan dirinci setiap misi dan tujuan sebagai berikut :

Misi 1 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkantoran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan aparat pemerintah desa dan masyarakat.

Melakukan sinkronisasi dan penyesuaian terhadap aturan perundang-undangan penyelenggaraan pemerintahan desa.

Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi aparat penyelenggara pemerintahan desa.

Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan.

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.

Meningkatkan peranan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.

Meningkatkan hubungan kerjasama antardesa.

Misi 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.

Meningkatkan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan dan pembinaan kemasyarakatan.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam.

Memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi di desa.

Misi 3 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sector usaha mikro, kecil dan menengah. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai lembaga perekonomian masyarakat desa.

Mengupaya network pemasaran hasil-hasil produksi masyarakat.

Meningkatkan kualitas infrastruktur dan sarana pendukung perekonomian masyarakat desa lainnya.

Membangun pasar desa sebagai pusat jual-beli masyarakat di desa.

Menciptakan suasana dan iklim perekonomian yang kondusif untuk mendorong kelancaran roda perekonomian masyarakat desa.

Misi 4 Meningkatkan derajat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya hidup sehat.

Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan beserta kelengkapan-kelengkapannya.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan baik dalam hal jumlah maupun keterampilan dan kompetensi.

Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi lingkungan hidup.

Misi 5 Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan.

Memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan yang profesional, kompeten dan berdaya saing tinggi.

Melaksanakan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan kepada masyarakat.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana peribadatan.

Meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat.

Menciptakan suasana ketentraman dan ketertiban masyarakat

Meningkatkan pembinaan kehidupan seni, budaya dan olah raga masyarakat

Arah Kebijakan Pembangunan Desa Labissa

Adapun arah kebijakan pembangunan Desa Labissa Tahun 2010 2016 berdasarkan misi dan strategi yang telah ditetapkan adalah :

Misi 1 Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pemerintahan desa. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkantoran yang cukup untuk memenuhi kebutuhan aparat pemerintah desa dan masyarakat. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melakukan rehabilitasi dan penambahan ruangan kantor desa.

Pengadaan prasarana perlengkapan kantor yang memadai.

Pengadaan kendaraan operasional perangkat desa.

Melakukan sinkronisasi dan penyesuaian terhadap aturan perundang-undangan penyelenggaraan pemerintahan desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan penyusunan dokumen perencanaan desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Melakukan pemilihan kepala desa sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Melakukan restrukturisasi pemerintahan desa sesuai peraturan perundang-undangan.

Melakukan penyesuaian terhadap perangkat desa sesuai peraturan perundang-undangan..

Meningkatkan profesionalisme dan kompetensi aparat penyelenggara pemerintahan desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melakukan pendidikan dan pelatihan bagi aparat desa baik secara formal maupun informal.

Peningkatan pemahaman tugas pokok dan fungsi aparat pemerintah desa.

Mengikuti sosialisasi, bimbingan teknis dan lain-lain yang berkaitan dengan penyelenggaraan tugas dan fungsi perangkat desa.

Meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat sesuai dengan standar pelayanan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Menetapkan standar pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

Menyediakan sarana dan prasarana pelayanan yang memenuhi standar pelayanan.

Peningkatan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan aparat pelayanan dalam memberikan pelayanan yang berkualitas.

Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Menyusun dan menyampaikan laporan pelaksanaan APBDesa.

Menyusun dan menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LPPD) setiap akhir tahun dan akhir masa jabatan

Menysusun dan menyampaikan laporan Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Desa setiap akhir tahun anggaran dan akhir masa jabatan.

Menyampaikan pertanggungjawaban penyelenggaraan pemerintahan desa kepada masyarakat.

Meningkatkan peranan lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Peningkatan kualitas lembaga-lembaga kemasyarakatan desa.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia pengelola lembaga-lembaga kemaysarakatan desa.

Mendorong peningkatan peran lembaga-lembaga kemasyarakatan desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Meningkatkan hubungan kerjasama antardesa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Membangun kerjasama antardesa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa.

Misi 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat mengenai penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan. Kebijakan untuk pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan sosialisasi dan penyuluhan mengenai peraturan perundang-undangan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.

Mendorong peningkatan peran masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan.

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan keterampilan bagi masyarakat.

Melaksanakan studi komparasi bagi kelompok-kelompok masyarakat pada daerah-daerah yang lebih maju.

Membentuk kelompok-kelompok masyarakat pengelola sumber daya alam.

Memberikan ruang dan kesempatan kepada masyarakat untuk berpartisipasi dalam kehidupan demokrasi di desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan pendidikan politik kepada masyarakat.

Mendorong peningkatan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan pesta demokrasi.

Misi 3 Meningkatkan perekonomian masyarakat melalui sektor usaha mikro, kecil dan menengah. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Membentuk Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) sebagai lembaga perekonomian masyarakat desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan pembentukan Bumdes.

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan bagi pengurus Bumdes mengenai pengelolaan Bumdes.

Mengupayakan network pemasaran hasil-hasil produksi masyarakat. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan inventarisasi pasar-pasar yang sesuai dengan hasil produksi masyarakat.

Menjalin kerja sama dengan pemilik modal yang dapat membeli hasil produksi masyarakat.

Meningkatkan kualitas infrastruktur dan sarana pendukung perekonomian masyarakat desa lainnya. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan pemeliharaan infrastruktur jalan desa.

Melaksanakan pembangunan jalan tani.

Membangun pasar desa sebagai pusat jual-beli masyarakat di desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Pengdaan lahan lokasi pembangunan pasar desa.

Melaksanakan pembangunan pasar desa.

Menetapkan pengelola pasar desa..

Menciptakan suasana dan iklim perekonomian yang kondusif untuk mendorong kelancaran roda perekonomian masyarakat desa. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Menjamin situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana perekonomian yang memadai.

Misi 4 Meningkatkan derajat kesehatan dan kelestarian lingkungan. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya hidup sehat. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan tentang kesehatan.

Pengadaan materi-materi tentang kesehatan bagi masyarakat.

Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan beserta kelengkapan-kelengkapannya. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Membangun posyandu di setiap dusun.

Melengkapi kelengkapan-kelengkapan posyandu.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga kesehatan baik dalam hal jumlah maupun keterampilan dan kompetensi. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Pengadaan sumber daya manusia tenaga kesehatan yang berkualitas.

Melaksanakan pendidikan dan pelatihan formal maupun informal bagi sumber daya tenaga kesehatan yang ada.

Meningkatkan upaya perlindungan dan konservasi lingkungan hidup. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan sosialisasi/penyuluhan mengenai perlindungan dan konservasi lingkungan hidup.

Melaksanakan pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan dengan memperhatikan kelestarian dan kesinambungan lingkungan hidup.

Misi 5 Meningkatkan pembinaan kehidupan sosial dan budaya masyarakat. Strategi untuk mencapai misi ini adalah :

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendidikan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan pembangunan/rehabilitasi/pemeliharaan sarana gedung pendidikan.

Melaksanakan pengadaan kelengkapan-kelengkapan/mobiler gedung pendidikan.

Mengadakan buku-buku pelajaran bagi para siswa.

Memenuhi kebutuhan tenaga pendidikan yang profesional, kompeten dan berdaya saing tinggi. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Pengadaan tenaga-tenaga pengajar yang professional, kompeten dan berdaya saing.

Melaksanakan peningkatan profesionalisme, kompetensi dan daya saing tenaga pengajar.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana peribadatan. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan pembangunan/rehabilitasi/pemeliharaan masjid di desa.

Menjamin ketersediaan kelengkapan-kelengkapan masjid untuk kenyamanan jamaah.

Meningkatkan kualitas kehidupan beragama masyarakat. Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Melaksanakan pembinaan kehidupan beragama masyarakat.

Melaksanakan pelayanan kegiatan keagamaan kepada masyarakat secara maksimal.

Menciptakan suasana ketentraman dan ketertiban masyarakat Kebijakan pencapaian strategi ini adalah :

Menjamin situasi dan kondisi keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menjamin ketersediaan sarana dan prasarana pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Meningkatkan pembinaan kehidupan seni, budaya dan olah raga masyarakat. Kebijakan pencapaian startegi ini adalah :

Melaksanakan pembangunan lapangan olah raga bagi masyarakat.

Melaksanakan pembinaan aktivitas generasi muda.

Melaksanakan pembinaan aktivitas seni dan budaya.

Membentuk perangkat-perangkat pelaksana kegiatan seni, budaya dan olah raga.

BAB IV

ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DESA

Penyelenggaraan pemerintahan desa adalah aktivitas yang dilaksanakan oleh pemerintah desa untuk mengurus rumah tangga desa dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat desa. Dalam pelaksanaannya, pemerintah melaksanakan pengelolaan keuangan desa sebagai bagian dari proses pemerintahan desa tersebut yang dimaksudkan untuk mengatur segala bentuk pendapatan dan belanja desa. Agar pengelolaan keuangan desa dapat berjalan dengan baik, maka diperlukan kebijakan-kebijakan yang dijadikan sebagai dasar dan pedoman sehingga keuangan desa tersebut dapat dipergunakan secara efektif dan efisien.

Kebijakan Pengelolaan Pendapatan Desa

Pendapatan desa sebagai salah satu unsur dalam pengelolaan keuangan desa merupakan semua uang yang masuk ke APBDesa melalui rekening desa. Pendapatan desa bersumber dari Pendapatan Asli Desa (PAD), Dana Desa yang bersumber dari APBN, Alokasi Dana Desa sebagai dana perimbangan yang bersumber dari DAU Kabupaten, dana bagi Hasil Pajak dan Retribusi, bantuan Pemerintah/Kabupaten/Provinsi, dana hibah, dan sumbangan pihak ketiga.

Kebijakan pengelolaan pendapatan Desa Cabbeng senantiasa diarahkan pada upaya-upaya untuk peningkatan pendapatan desa dengan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Dengan demikian diharapkan terjadi peningkatan pendapatan desa secara signifikan. Adapun proyeksi pendapatan desa Cabbeng diproyeksikan sebagaimana tersebut pada tabel/matriks di bawah ini.

Kebijakan Pengelolaan Belanja Desa

Pengelolaan belanja desa dilaksanakan berdasarkan realisasi pendapatan desa dan realisasi belanja desa tahun sebelumnya serta hasil evaluasi kegiatan dalam skala prioritas, yang pelaksanaannya disesuaikan dengan asumsi pendapatan desa yang akan diperoleh.

Kebijakan pengelolaan belanja desa diarahkan pada prioritas rencana kegiatan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan prinsip efektif, efisien dan ekonomis. Adapun belanja desa meliputi belanja lansung yang terdiri atas belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta belanja modal; belanja tidak lansung terdiri atas belanja bidang pemerintahan, bidang pembangunan, bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang pembinaan kemasyarakatan. Proyeksi belanja desa disesuaikan dengan proyeksi pendapatan desa.

Adapun arah kebijakan pengelolaan belanja desa ditujukan pada kgiatan- kegiatan sebagai berikut :

Pembangunan sarana dan prasarana kantor desa.Penyelenggaraan perencanaan desaPenyelenggaraan musyawarah desa.Pendataan desa.Penyusunan tata ruang desa.Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan desa.Penyelenggaraan kerjasama antar desa.

Pengelolaan informasi desa.

Peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparat pemerintah desa.

Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur desa dan lingkungan.

Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan.

Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan.

Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi.

Pelestearian lingkungan hidup.

Pembinaan lembaga kemasyarakatan.

Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Pembinaan kehidupan beragama.

Pengadaan sarana dan prasarana olah raga.

Pembinaan lembaga adat.

Pembinaan kesenian dan social budaya masyarakat.

Pelatihan usaha ekonomi, pertanian dan perdagangan.

Pelatihan teknologi tepat guna.

Pendidkan, pelatihan dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat desa dan BPD.

Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/masyarakat.

BAB V

RUMUSAN PROGRAM PEMBANGUNAN DESA

Pelaksanaan rencana pembangunan jangka menengah Desa Cabbeng Tahun 2010 2016 memerlukan kerangka sistematis yang berisi rumusan program pembangunan yang akan dilaksanakan di Desa Cabbeng. Oleh karena itu perlu disusun rumusan program pembangunan desa untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan pembangunan Desa Cabbeng.

Rumusan program pembangunan Desa Cabbeng meliputi bidang pemerintahan, bidang pembangunan, bidang pemberdayaan masyarakat dan bidang pembinaan kemasyarakatan. Rumusan program pembangunan tersebut diuraikan secara rinci disesuaikan dengan potensi, masalah, tindakan pemecahan masalah, program dan kegiatan berdasarkan hasil musyawarah desa dan musrenbangdes yang telah dilaksanakan sebagai bagian dari tahapan dan proses perencanaan pembangunan desa. Rumusan program pemabngunan Desa Cabbeng secara garis besar diuraikan sebagai berikut :

Pembangunan sarana dan prasarana kantor desa.Penyelenggaraan perencanaan desa. Penyelenggaraan musyawarah desa.Pendataan desa.Penyusunan tata ruang desa.Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan desa.Penyelenggaraan kerjasama antar desa.

Pengelolaan informasi desa.

Peningkatan profesionalisme dan kompetensi aparat pemerintah desa.

Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan infrastruktur desa dan lingkungan.

Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana kesehatan.

Pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan.

Pengembangan usaha ekonomi produktif serta pembangunan, pemanfaatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana ekonomi.

Pelestearian lingkungan hidup.

Pembinaan lembaga kemasyarakatan.

Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban masyarakat.

Pembinaan kehidupan beragama.

Pengadaan sarana dan prasarana olah raga.

Pembinaan lembaga adat.

Pembinaan kesenian dan social budaya masyarakat.

Pelatihan usaha ekonomi, pertanian dan perdagangan.

Pelatihan teknologi tepat guna.

Pendidkan, pelatihan dan penyuluhan bagi kepala desa, perangkat desa dan BPD.

Peningkatan kapasitas kelembagaan desa/masyarakat.

Adapun rumusan program pembangunan Desa Cabbeng digambarkan secara rinci pada tabel/matriks pada lampiran RPJMDesa ini sebagai satu kesatuan yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari RPJMDesa ini.

BAB VI

PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDesa) Cabbeng disusun sebagai pedoman dan arah pencapaian tujuan pelaksanaan tugas dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pemberdayaan masyarakat dan pembinaan kemasyarakatan selama 6 (tahun) tahun ke depan.

Sebagai tanggung jawab bersama, pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut dilaksanakan secara aktif dan partisipatif oleh seluruh perangkat desa dan sluruh komponen masyarakat yang terbagi atas bidang-bidang dengan penuh kedisiplinan, tanggung jawab, transparansi, profesional dan akuntabel disertai dengan partisipasi dari segenap stakeholders dan dunia usaha serta masyarakat. Akhirnya, hasil kerja keras dari sinergitas yang dibangun dapat dinikmati bersama-sama.

RPJMDesa ini juga akan menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) Cabbeng setiap tahunnya sebagai tindak lanjut dan merupakan kegiatan pokok tahunan desa yang selanjutnya dijadikan dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDesa) Cabbeng. Sehingga Kepala Desa dapat melihat dan menilai tingkat keberhasilan yang dicapai berdasarkan capaian hasil kinerja, sebagai bahan laporan dan pertanggungjawaban kepada Bupati Bone, BPD dan masyarakat Desa Cabbeng secara keseluruhan.

Kami menyadari, bahwa di dalam RPJMDesa ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu dengan segala keterbukaan dan kerendahan hati, Kami senantiasa mengharapkan masukan positif dari semua pihak, sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan demi kesempurnaan RPJMDesa ini.

KEPALA DESA,

MUHAMMAD YASIN, S.Pd

Kepala Desa

Drs. T. AMBANG SANTOSO

BPD

Kaur Umum

IBRAHIM

Kaur Pemerintahan

YUSRI

Kaur Pembangunan

ROSMIATI

Kadus Labissa

SUMARDI

SEKDES

SUPRATMAN, S.Ag

Kadus Kampung Baru

ABDULLAH

31