LBM 1 MENGAPA HARUS ADA KTI??STEP 1 Ontologis :
suatulandasanilut!ntango"#!$ %ang t!la&di$a#i %ang
!"a&as$!adaan %ang $on$'itIlu %ang !"a&ast!ntang&a$i$at
%ang ada %ang "!'dasa'$an'!alita"ai$#asaniau(un'o&ani A)iologis
:(!n!'a(aniluuntu$$!"utu&ananusiaB!'dasa'$an"uda%a o'al agaa
*tida$"!"asnilai+ B!',$i'sist!atis
:$!a(uan"!',$i'sis-auntu$!ng!'#a$anatau!n%!l!sai$ansuatutugass!suaid!nganu'utan.ta&a(.lang$a&.!/!$ti/.!,si!n
E(istiologis: 0a'a %ang diguna$an %ang
diguna$anuntu$!n!laa&suatuasala&d!ngan!tod!"ai$s!0a'ad!du$ti/au(uns!0a'aindu$ti/
B!',$i'indu$ti/ :suatu ('os!s "!',$i' %ang
diulaida'i$&usus$!uu"!'tu#uanuntu$!ng!"ang$ant!o'iatau&i(ot!sis!lalui(!ngung$a(an/a$ta
B!',$i'd!du$ti/ :suatu ('os!s "!/'i$i' %ang
diulaida'iuu$!$&usus %ang
"!'tu#uanuntu$!ngu#it!o'iatau&i(ot!sis %ang ada B!',$i'logis
:$!a(uan!na'i$$!si(ulan %ang
sa&!nu'utatu'anlogi$adanuntu$!"u$ti$an"a&an$!si(ulanitu
1alid atautida$ B!',$i'ilia&:"!',$i'!lalui('os!du' %ang
sist!atis!ngguna$an(!"u$tian %ang !%a$in$an"!'u(a/a$ta %ang
di(!'ol!&s!0a'ao"#!$ti/ Kti :
Ka'%aTulisIlia&%aitusuatutulisan
%angdisususns!0a'asist!atis"!'dasa$an $aida&2 (!nulisan %ang
suda&dit!ta($anSTEP 213 4ilsa/atilu ?23 Landasan2 ilu?53
B!dan%ailu(!ng!ta&uand!ngan,lsa/at?63 P!ng!'tian(!n!litian?73
A(asa#a a0a2 (!n!litian?*(!n!litianuntu$"idang$!do$t!'an+83
Lata'"!la$angda'isuatu(!n!litian?93 A(asa#aan/aatda'i(!n!litian?:3
E(istiologis.a)iologis.ontologisitut!'asu$dala0a$u(ana(a?;3 A(a
%ang &a'usdi"a&asdala BAB 1?1u#u'T!'"u$a da'iasu$an o'ang
lainO"#!$ti/*td$!n0a(uadu$$an(!nda(ats!ndi'id!ngan/a$ta+M!ili$i$!t!$unanuntu$!ngi$uti(!'$!"angan
%ang suda&uta$&i'Ban%a$"a0a lit!'atu'! 153
Bagaiana0a'a!n!u$anasala&dan!'uus$ansuatuasala&? S(!si,$
Ha'usda(atdiu#is!0a'a!(i'is Masala& %ang
dis!lidi$i&a'us!n%ata$an&u"ungand!ngan 1a'ia"l!
Ha'us!(un%aidasa't!o'i Bisa"!'u(a(!'tan%aanatau(un(!'n%ataan Etis
R!l!1an
Bisa!a#u$anilu.tatala$sana(asi!n.atau"isadilan#ut$an(ada(!n!litians!lan#utn%a?a'a
!n!u$anasala&: Ban%a$!"a0a*da'i#u'naldll Da'i (!ngalaan
s!&a'i2 Da'i suatu s!ina' atausi(osiu163
A(asa#a(!'s%a'atan!"uatlata'"!la$ang(!n!litian?Lata'"!la$angasala&?A(a2
sa#a %ang adadidalalata'"!la$angasala&?173 S%st!
atauu'utanuntu$!n%ususnsuatu$a'%atulisilia&?183
A(a$a&ada0a'a"!',$i's!laind!du$ti/danindu$ti/?B!dan%agianad!du$ti,ndu$ti/?193
Bagaiana0a'a!ngatasi$!a0!tan KTI? M!n0a'iasala&da'i$!a0!tan KTI
dan!n0a'isolusin%a??????1:3
A(a$a&dala!n%!l!sai$ansuatuasala&&a'usd!ngan"!'dasa'$an(!nd!$atanilia&?Tida$&a'us.0onto&n%a?STEP
6STEP 913 4ilsa/atilu ?4ILSA4ATILMUMERUPAKAN?ABANGILMU4ILSA4ATyang
hendak mengkaji ilmu dari sisi flsafat untuk memberijawaban
terhadap sejumlah pertanyaan yang mencakup apaitu ilmu (ONTOLOGI)
!agaimana ilmu itu diper"leh (dijawabdengan epistem"l"gi) dan untuk
apa ilmu itu dilahirkan(aksi"l"gi)#Filsafat dalam bahasa Inggris,
yaitu philosophy, adapun istilah filsafat berasal dari bahasa
Yunani, philosophia, yang terdiri atas dua kata: philos (cinta)
atau philia (persahabatan, tertarik kepada) dan shopia(hikmah,
kebijaksanaan, pengetahuan, keterampilan, pengalaman praktis,
inteligensi). Jadi secara etimologi, filsafat berarti cinta
kebijaksanaan atau kebenaran. !lato menyebut "ocrates sebagai
philosophos (filosof) dalam pengertian pencinta kebijaksanaan. !ada
mulanya kata filsafat berarti segala ilmu pengetahuan yang dimiliki
manusia. #ereka membagi filsafat kepada dua bagian yakni, filsafat
teoretis dan filsafat praktis. Filsafat teoretis mencakup: ($) ilmu
pengetahuan alam, seperti: fisika, biologi, ilmu pertambangan, dan
astronomi% (&) ilmu eksakta dan matematika% (') ilmu tentang
ketuhanan dan metafisika. Filsafat praktis mencakup: ($) normanorma
(akhlak)% (&) urusan rumah tangga% (') sosial dan politik.
"ecara umum filsafat berarti upaya manusia untuk memahami segala
sesuatu secara sistematis, radikal, dan kritis. (erarti filsafat
merupakan sebuah proses bukan sebuah produk. #aka proses yang
dilakukan adalah berpikir kritis yaitu usaha secara aktif,
sistematis, dan mengikuti pronsipprinsip logika untuk mengerti dan
menge)aluasi suatu informasi dengan tujuan menentukan apakah
informasi itu diterima atau ditolak. *engan demikian filsafat akan
terus berubah hingga satu titik tertentu (+ak,in, &--$)Robert
Ackermann: Filsafat Ilmu adalah sebuah tinjaun kritis tentang
pendapat-pendapat ilmiah dewasa ini yang dibandingkan dengan
pendapat-pendapat terdahulu yang telah dibuktikanLewis White eck:
Filsafat Ilmu itu mempertanyakan dan menilai metode-metode
pemikiran ilmiah! sera mencoba menetapkan nilai dan pentingnya
usaha ilmiah sebagai suatu keseluruhan-"ormneliusenyamin:
FilsafatIlmumerupakancabangpengetahuanfilsafatiyang menelaah
sistematis mengenai sifat dasar ilmu! metode-metodenya!
konsep-konsepnya! danpraangapan-anggapannya!
sertaletaknyadalamkerangkaumumdari cabang pengetahuan
intelektual-#ayrodbeck: FilsafatIlmuitusebagai analisisyangnetral
secaraetisdanfilsafati! pelukisan! dan penjelasan mengenai
landasan-landasan ilmu$umber: FIL$AFA%IL#&'(rs) Ri*al
#ustansir#)+um,(rs) #isnal #unir#)+um$ !rof. *r. Fuad .asan, guru
besar psikologi /I, menyimpulkan: Filsafat adalah suatu ikhtiar
untuk berpikirradikal, artinya mulai dari radiksnya suatu gejala,
dari akarnya suatu hal yang hendak dimasalahkan. *andengan
jalanpenjajakanyang radikal itufilsafat berusahauntuksampaikepada
kesimpulankesimpulanyang uni)ersal.& *rs .. .asbullah (akry
merumuskan: ilmu filsafat adalah ilmu yang menyelidiki segala
sesuatu denganmendalammengenai ketuhanan, alamsemestadanmanusia,
sehinggadapat menghasilkanpengetahuantentang bagaimana hakikatnya
sejauh yang dapat dicapai oleh akal manusia, dan bagaimana sikap
manusiaitu seharusnya setelah mencapai pengetahuan
itu.Kesimpulan"etelah mempelajari rumusanrumusan tersebut di atas
dapatlah disimpulkan bah,a:$ Filsafat adalah 0ilmu istime,a1 yang
mencoba menja,ab masalahmasalah yang tidak dapat dija,ab olehilmu
pengetahuan biasa karena masalahmasalah tersebut di luar jangkauan
ilmu pengetahuan biasa.& Filsafat adalah hasil daya upaya
manusia dengan akal budinya untuk memahami atau mendalami
secararadikal dan integral serta sistematis hakikat sar,a yang ada,
yaitu:23 Landasan2 ilu?a. 2andasan 3ntologis tentang objek yang
ditelaah ilmu. .al ini berarti tiap ilmuharus mempunyai objek
telaahan yang jelas. *ikarenakan di)ersifikasi ilmuterjadi atas
dasar spesifikasi objek telaahannya, maka tiap displin
ilmumempunyai landasan ontologi yang berbeda.4b. 2andasan
5pistemologicara yang digunakan untuk mengkaji atau
menelaahsehingga diperolehnya ilmu tersebut. "ecara umum metode
ilmiah pada dasarnyauntuk semua disiplin ilmu, yaitu berupa proses
kegiatan induksideduksi)eri)ikasi seperti telah diuraikan diatas.c.
2andasan6ksiologiberhubungandenganpenggunaanilmutersebut
dalamrangkamemenuhi kebutuhanmanusia. *enganperkataanlain,
apayangdapatdisumbangkan ilmu terhadap pengembangan ilmu tersebut
terhadappengembangan ilmu itu serta membagi peningkatan kualitas
hidup manusia.(#etode !enelitian 7esehatan, *r. "oekidjo
8otoatmojo)53 B!dan%ailu(!ng!ta&uand!ngan,lsa/at?$ersamaan dan
$erbedaan %ilsafat Ilmu dan Ilmu$engetahuan&ntuk melihat
hubungan antara ilmu flsafat dan ilmupengetahuan
adabaiknyakitalihat padaperbandinganantara ilmu flsafat dan ilmu
pengetahuan dalam bagan dibawah ini (disarikan dari 'rs# (graha
)uhandi *++,)Ilmu %ilsafat Ilmu$engetahuan)egi-segi yang dipelajari
dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti.enc"ba
merumuskan pertanyaan atas jawaban# .encari prinsip-prinsip umum
tidak membatasi segipandangannya bahkan cenderung memandang segala
sesuatu secara umum dan keseluruhanIlmu pengetahuanadalah
penguasaan lingkungan hidup manusia#Obyek penelitian yang
terbatas/eseluruhan yang adaIlmu pengetahuanadalah kajiantentang
dunia material#Tidak menilai"byek dari suatu sistem nilai
tertentu#.enilai "byek renungan dengan suatu makna misalkanreligi
Ilmu pengetahuanadalah defnisi eksperimentalkesusilaan keadilan
dsb#!ertugas memberikan jawaban!ertugas mengintegrasikan
ilmu-ilmuIlmu pengetahuandapat sampaipada kebenaran melalui
kesimpulan l"gis dari pengamatan empiris$ersamaan antara ilmu
flsafat dan ilmu pengetahuan/etiganya mencari rumusan yang
sebaik-baiknya menyelidiki "bjek selengkap-lengkapnya sampai
keakar-akarnya#/etiganya memberikan pengertian mengenai hubungan
atau k"heren yang ada antara kejadian-kejadian yang kita alami dan
menc"ba menunjukan sebab-sebanya#/etiganya hendak memberikan
sintesis yaitu suatu pandangan yang bergandengan#/etiganya
mempunyai met"de dan sitem#/etiganya hendak memberikan penjelasan
tentang kenyataan seluruhnya timbul dari hasrat manusia
("bjekti0itas) akan pengetahuan yang lebih mendasar#$engetahuan
ilmu dan flsafat$engetahuan menjawab pertanyaan 12hat3Ilmu menjawab
pertanyaan 12hat dan 2hy3%ilsafat menjawab pertanyaan 12hy and 2hy
and 2hy3 sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan "leh
pikira atau budi manusia(.et"d"l"gi $enelitian /esehatan '4#
)"ekidj" N"t"atm"dj")Ilmu pengetahuan5suatu bagian dari ilmu yang
berasal dari suatu penelitian,Ilmu5sesuatu yang luas63
P!ng!'tian(!n!litian?$enelitian pada dasarnya diartikan
sebagai5$ertama suatuusahauntukmengumpulkan mencari danmenganalisis
fakta-fakta mengenai sesuatu masalah(.ar6uki *7*8)#/edua penelitian
dari suatu bidang ilmu pengetahuan yangdijalankan untuk memper"leh
fakta-fakta atau prinsip-prinsip(facts "r principles) dengan sabar
hati-hati serta sistematis()uprant" tahun *+985*:)#/etiga usaha
untuk menemukan mengembangkan danmenguji kebenaran suatu
pengetahuan yang dilakukandengan menggunakan met"de-met"de llmiah
(.ar6uki*+7*;)#.enurut )"etrisn" abungan : #enggunakan gabungan
kedua metode di atas.,.Si)'ea'ika Pen"li)an#emberikan gambaran umum
dari bab ke bab isi dari !enulisan 7arya tulis ilmiah&.Lan#a)an
Te2ri#enguraikan teoriteori yang menunjang penulisan @ penelitian,
yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian
sebelumnya.'.Me'2#e Peneli'ian#enjelaskan cara pengambilan dan
pengolahan data dengan menggunakan alatalat analisis
yangada.9.Anali)i) +a'a #an Pe%aha)an#embahas tentang keterkaitan
antar faktorfaktor dari data yang diperoleh dari masalah yang
diajukan kemudian menyelesaikan masalah tersebut dengan metode yang
diajukan dan menganalisa proses dan hasil penyelesaian
masalah.:.Ke)i3"lan 4#an Saran5(ab ini bisa terdiri dari 7esimpulan
saja atau ditambahkan "aran.7esimpulan(erisi ja,aban dari masalah
yang diajukan penulis, yang diperoleh dari
penelitian."aran*itujukan kepada pihakpihak terkait, sehubungan
dengan hasil penelitian.?. BAGIAN AKHIR+a,'ar P")'aka(erisi daftar
referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam
penulisanLa3iran!enjelasan tambahan, dapat berupa uraian, gambar,
perhitunganperhitungan, grafik atau tabel, yang merupakan
penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagianbagian terkait
sebelumnya.123 Si$a(2 dan$'it!'iaa(asa#a %ang
&a'usdiili$iol!&s!o'ang(!n!liti?Kriteria seorang peneliti
Kompeten - #enguasai dan mampu melakukan penelitian - idang Ilmu
sesuai dengan bidang penelitian Obyektif - %idak mencampuradukkan
pendapat sendiri dengan kenyataan Jujur - %idak memaksakan unsur
subyektifitas ke dalam fakta Faktual - ekerja berdasarkan fakta
Terbuka - ersedia menerima masukan dari orang lain - ersedia diuji
kebenaran hasil penelitiannya oleh orang lain"ara berpikir dan
sikap untuk seorang peneliti90 $keptik Adalah upaya untuk selalu
menanyakan bukti-bukti atau fakta-fakta terhadap setiap pernyataan)
30 Analitik
Adalahkegiatanuntukselalumenimbang-nimbangsetiappermasalahanyangdihadapinya!
manayangrele-an! mana yang menjadi masalah utama dan sebagainya) ;0
.ritik
Adalahberupayauntukmengembangkankemampuanmenimbangnyaselaluobyektif)
&ntukini makadituntut agar data dan pola berpikimya selalu
logis) Watik 1ratiknya) 355;) (asar-(asar #etodologi 1enelitian
.edokteran ? .esehatan) - 'aya nalar5 mempunyai daya nalar yg
tinggi# .emberi suatu alasan dan dapat menyelesaikan baik induktif
maupun deduktif#- /reatif- !rilian (mempunyai inisiatif)
menghindarkan dri sifat plagiat- 'aya ingat yg kuat ekstensif dan
l"gis dapat menguasai fakta, yg ada- (kurat tajam serta beraturan#-
/ekuatan k"nsentrasi- /emauan keras tdk cepat muak- 'apat bkerja
sama dgn tim- Objektif (hasil disampaikan sesuai kenyataan)- 'apat
mempertanggung jawabkan mengajukan masalah ygterupdate!erfkir
ilmiah adalah berfkir yang l"gis dan empiris# L"gis5 masuk akal
empiris5 'ibahas secara mendalam berdasarkan fakta yang dapat
dipertanggung jawabkan# (adi pertimbanganpraktislah yang akhirnya
menentukan apakah masalah kesehatandapat dijawab dengan
penelitian#I : Int!'!sting *!na'i$+ .asalah hendaknya menarik bagi
peneliti'ilain sisipenelitijuga dituntut jujur dan taat asas dalam
seluruhtahapan penelitian sampai dengan pelap"ran hasilnya#Oki
penelitiharus tertarik pada substansi yang diteliti# !ila tidak
maka terdapatkemungkinan negati0e yang dapat terjadi5 mungkin ia
akan cepatmenyerah apabila dihadapkan pada berbagai kendala atau ia
tidakakan taat asas pada penelitian yang dirancang sendiri#N :
No1!l *!"!'i$an nilai "a'u+ .engemukakan sesuatu yang baru
.ambantah atau mengk"nfrmasi penemuan terdahulu .elengkapi atau
mengembangkan hasil penelitian terdahuluNilai baru sering
dihubugkan dengan "risinalitas$enelitian yang sama sekali baru
disebut dengan
"risisnalsedangkanyangmengulangpenelitianterdahuludisebut
denganreplikatif# !ukanberarti penelitianharussamasekali baru#
$adaumumnya penelitian ulangan dibenarkan apabila5*# $eneliti ingin
menguji k"nsistensi hasil penelitian terdahuluapakah hal yang sama
terjadi bila diterapkan pada k"ndisi ataup"pulasi yang berbeda
(beda ras usia k"ndisi klinis dsb),# $eneliti melihat kekurangan
pada met"d"l"gi pelaksanaananalisis atausimpulanpenelitiansejenis
yangdipublikasikansebelumnya# (las anpengulanganpenelitianharus
dijelaskansecara spesifk dan eksplisit dalam latar belakang
usulanpenelitian#E : Et&i0al *!tis+Tidak bertentangan dengan
etika$enelitian apapun khususnya yang menggunakan manusia
sebagaisubjek tidak b"leh bertentangan dengan etika#Oki
setiappenelitian yang menggunakan manusia sebagai subjek harus
lebihdulu memper"leh persetujuan dari k"misi etika
independensetempat#R : R!l!1ant *'!l!1an+&ntuk pengembangan
ilpeng&ntuk peningkatan tata laksana pasien atau kebijakan
kesehatan)ebagai dasar untuk penelitian selanjutnyaTiap peneliti
harus memprediksi hasil penelitian yang akandiper"leh apakah
rele0an dengan kemajuan ilmu tata laksanapasien kebijakankesehatan
atausebagai dasaruntukpenelitianselanjutnya#'apat
ditambahkanbahwasetelahmenentukant"pic penelitianpeneliti harus
membatasi diri pada pertanyaan penelitian yangpaling
penting#Su"!':sast'oaso'o.
sudigdod$$3Dasar-dasarmetodologipenelitian klinis3Edisi $!A63
2a$a'ta3163 A(a sa#a (!'s%a'atan !"uat lata' "!la$ang (!n!litian?a#
Syarat dalamlatar belakang masalahpenelitian5uraikanfakta-fakta
pengalamanIpengalamanpenelitihasil-hasil penelitian dari "rang lain
atau te"ri-te"ri yang meletarbelakangimasalah yang ingin ditelitib#
Syarat membuat rumusan masalah5pilihmasalahyangbaikyangdapat
dilakukandalambentukpernyataan(problem statement) dan dalam bentuk
pertanyaan (researchquestion)..asalah penelitian yang baik harus
mencakup hal dan sifat sbb5 )pesifkyaitu hanya membahas satu aspek
saja adi presiden pasti mati juga (k"nklusi)#?onto& (ola (i$i'
Indu$ti/:*# 'esa(di kecGib"leger
/abLebakadalahdesamiskin(premisminor)#,# 'esa!di kecGib"leger
/abLebakadalahdesamiskin(premisminor)#:#>adisemua desadi
kecGib"leger/abLebakadalahdesa miskin(k"nklusi)(premis
mayor)$endekatan Lainnya M!tod! Positi1is! ((ugust G"mte=
*9+7-*7;9)# berpangkal kpdapa ygtelahdiketahui ygaktual
atauygp"sitif# .engabaikansegala uraian atau pers"alan di luar yang
ada sebagaifaktamen"lak metafsika shg dlm flsafat ilmu dibatasi
hanya pdsegala yg tampak atau gejala-gejala saja#
M!tod!Kont!(lati/mengatakanadanyaketerbatasaninderadan akal manusia
untuk memper"leh pengetahuan sehingga "bjekyang dihasilkannya
cenderung akan berbeda-beda# .et"de inimengembangkan suatu
kemampuan akal yang disebut intuisi#$engetahuan yang diper"leh
melalui intuisi ini disebut caraberk"ntemplasi seperti yang
dilakukan "leh para nabi atau Imam (l-Gh"6ali# "eductio ad absordum
yang sering digunakan dalam matematikamengasumsikan sesuatu salah
dulu kemudian jika sesuatu
tersebutsetelahdibuktikanternyatabenarmakasesuatutersebutterbuktibenar#Su"!':
B!'(i$i' d!du$ti/ */a&a 'asionalis!+ : menarik kesimpulan
tentang suatu gejala khusus yang bersifat indi0idual dari
pengetahuan yang bersifat umum# .isalnya5o $remis may"r 5 semua
l"gam bila dipanaskan memuaio $remis min"r 5 benda J adalah l"gamo
/esimpulan 5 bila J dipanaskan akan memuai/elemahan5 o bahwa premis
yang dipakai tidak selalu mutlak kebenarannya sehingga k"nklusi
yang ditarik daripadanya tidak pula mutlak benaro premis salah maka
kesimpulan yang diambil juga salaho premis benar akan tetapi
kesimpulannya salah karena l"gikanya salah (rist"teles (:78-:,, ).)
mengembangkan cara berpikir deduksi kedalam suatu cara yang disebut
1sil"gisme3 (bentuk deduksi yang memungkinkan sese"rang untuk
mencapai kesimpulan yang lebih baik)# )il"gisme dibagi menjadi ,5
sil"gisme kateg"ris5 pr"ses berfkir dengan melakukan penyelidikan
indentitas (kesamaan) atau di0ersitas (perbedaan) dua k"nsep
"byektif dengan membandingkan ketiga k"nsep berturut-turut#
sil"gisme hip"tesis 5 sil"gisme dimana premis may"rnya merupakan
pernyataan hip"tesis dan premis min"rnya mengakui atau men"lak
premis may"r B!'(i$i' indu$ti/ */a&a !(i'is!+ : bertitik t"lak
dari pengetahuan-pengetahuan atau fakta-fakta yang bersifat khusus
atau indi0idual kemudian diambil kesimpulan yang bersifat umum#
%akta-fakta khusus menurut cara induksi harus dilihat atau
di"bser0asi dan diselidiki kebenarannya "leh si peneliti
sendiri$r"ses induksi beranjak dari pr"ses penglihatan indera atau
hal-hal yang nyata#