martawan photo 19

1| |edisi 19 |September 2013|

Edisi 19 | September 2013

Malalai 9 Magerosan

2 | |edisi 19 |September 2013|

Terima kasih Tuhan atas semua anugrah dan karuniaMu pada hamba dan semua yang ada di dunia ini.

Melali 9 magerosan merupakan istilah utuk jalan-jalan dengan menikmati kuliner setempat, ya sambil ngisi memori kamera juga isi perut. Kali ini di edisi 19 pada September 2013 ini saya menampilkan foto teman-teman tentang diri saya. Ternyata ini membuat kenangan perjalanan diri saya. Tidak semua foto dapat saya tampilkan di sini. Beberapa foto ini mewakili serangkaian perjalanan ini. Tentunya ucapan terima kasih kepada semua teman-teman yang tidak saya bisa ucapkan satu-satu. Semuanya foto-foto kalian sangat berharga bagi saya dan memberikan kenangan yang tidak ternilai dari barang berharga lainnya. Sebelum saya mengumpulkan foto-foto ini saya sudah meminta izin sebelumnya, melalaui jejaring sosial yang ada di data saya. Maaf tidak saya ‘inbox’ satu-satu saking banyaknya.

Foto-foto yang ada dimulai dari tahun-tahun sebelumnya sampai saat ini. Semua foto-foto kebanyakan berhubungan dengan dunia motret-memotret. Kebanyakan saat motret kegiatan budaya di Bali dan ada juga di luar dan hanya saya wakili dengan satu-dua foto saja.

Mungkin banyak terjadi kesalahan yang tentunya tidak disengaja dalam pembuatn buku digital ini. Mohon maaf dan masukan-masukan demi perbaikan di kemudian harinya. Dan mungkin beberapa dari teman belum mengetahui bahwa fotonya saya pakai di sini mohon maaf sebelumnya. Sekian dan terima kasih saya ucapkan kepada semuanya.

Nyoman Martawan

Sepesial terimakasih kepada :

Abi Artworks, Agus Wiryadhi Saidi, Anggara Mahendra, Ari Yudiana, Bli Bhagus, Boby Lesmana, Cokie Maiden, Dewa Enggung Susila,

Dwi Sucipta Blackmajesty, Gesang Setya, GN Bao Zdewa, Gusti Rendra, Haryadi Wijaya, IB Agung Santhyasa, Ismail Imli,

Nengah Januatha, Kadek Raharja, Komang Artha Susila, Mang Rawit Erawan, Mario Blanco, Ngurah Gde Parwata, Ngurah Rai, Nyoman Wesnawa, Pageh, PFB, Gusti Semarabawa, Gusti Suarsana, Sudiantara, Tapaginarsa, Tjandra Niti Mandala, Tony Van Den Hout,

Uli Bali, Wayan Gunada, Widnyana Sudibya, Yande Ardana

Fotomu ku teman


Saat mulai motret dengan menggunakan ‘handphone’ kamera, sehingga mempermudah untuk lebih cepat ‘upload’ ke internet. Foto yang terkirim bisa lebih aktual.



Motret upacara ngaben. Upacara ini berhubungan dengan kematian. Ngaben ini difungsikan mengembalikan ke unsur api. Yang nantinya orang yang meninggal akan dikembalikan kembali ke alamnya. Api, air, tanah, udara dan angkasa.



Saa ini juga meliput upacara ngerit. Upacara yang melibatkan sebelas banjar dari desa Ketewel. Tempatnya yang berada di pinggir pantai, usai acara pembakaran dilanjutkan dengan upacara nganyut di pantai. Mengembalikan ke air.


Membantu merapikan bunga sebagai latar foto. Sehingga foto lebih berkesan menarik. Foto ini dilaksanakan di Puri Agung Kerambitan oleh Tabanan Fotografer Forum.



Saat Pesta Kesenian Bali tahun 2013 di Kalangan Angsoka, Taman, Budaya. Berusaha motret dari arah yang berlawanan dengan penonton, untuk menghasilakn pertunjukan budaya dengan latar para penonton.




Meliput parada Budaya di Lapangan Astina Gianyar. Menggunakan kamera dengan lensa ‘mata ikan’. Lensa ini memungkinkan menangkap gambar yang luas, karena pergelarannya kolosal jadi di gambar akan lebih banyak yang tertangkap di fotonya nanti.


Tugas jaga pameran foto yang bertempat di Lobi Kantor Walikota Denpasar. Foto-foto yang dipamerkan tentang Kota Denpasar.




Malam tahun baru di seputaran PAtung Catur Muka Denpasar.


Pusing atau berpikir ya ini? Saat mengikuti acara foto kreatif.


Saat motret di Lapangan Puputan Badung. Acara Motret bareng untuk mengumpulan bantuan dana kepada yang membutuhkan.



Kumpul sambil motret di Kota Tabanan dengan teman-teman.


Motret saat parade gong kebyar di Ardha Candra, Taman Budaya.


Berayuan dulu, usai motret tradisi di Tenganan Dauh Tukad.


Menunggu momen iring-iringan upacara melasti menuju Pantai Watuklotok. Mencari posisi agar iring-iringan juga terlihat reflesinya di sawah yang sedang berair.




Menikmati suasana di Muara, Jembrana dengan pemandangan laut yang sangat indah terutama dengan adanya kapal-kapal pencari ikan yang sedang berlabuh.


Aksi pamer foto setelah motret pertunjukan seni budaya di Kalangan Angsoka, Taman Budaya.




Jaga pameran foto di Sayan, Ubud. Pameran Internasional ini diikuti oleh fotografer dari 6 negara.


Panas.. panas... berendam dulu, motret-motret persawahan yang ada di seputaran Ubud.




Tumben di foto dari belakang oleh teman, menarik juga.


Motret suasana desa dengan tradisinya di Tenganan Pegringsingan.




Motret Tari Legong di Penglipuran. Acara ini diselenggarakan oleh Potret Bangli dalam upaya mengumpulkan batuan yang adak diberikan kepada yang membutuhkan.


Menunggu pertunjukan Peste Kesenian Bali di Kalangan Ayodya, Taman Budaya. Ngenet dulu...


Motret bersama teman-teman di Museum Bali. Motret dengan berbagai busana dari busana daerah sampai modern.



Bersepeda saat malam tahun baru di seputaran Patung Catur Muka dengan latar belakang lampu-lampu kota yang sangat menarik, usai motret kembang api.


Lagi cari sudut motret motret yang aman supaya tidak berdesakan. Saat ritual upacara ngerebong di Pura Petilan.



Istirahat sejenak saat meliput Pesta Kesenian Bali 2013.


Bergaya dulu sebelum motret he.e.e.e



Foto bersama para seniman-seniman saat Pameran Foto oleh Ida Bagus Alit di Denpasar.


Bingung cari tempat makan saat meliput acara Pesta Kesenian Bali.




Menyebrang saat ibu-ibu di Tenganan Pegringsingan mulai berdatangan ke pura.


Motret upacara ngerit di Blangsinga, Gianyar. Upacara pembakara ini mungkin sedikit beda dengan tempat lain. Setelah selesai pembakaran dan api padam semua ditinggalkan oleh warga. Pengambilan tulang dilakukan keesokan harinya.




Tradisi yang unik, ribuan babi guling dipersembahkan warga Timbrah saat upacara di pura setempat.


Bingung cari sasaran foto


Muka kusut seharian berjemur demi momen yang menarik



mengambil gambar dari tempat yang agak lebih tinggi agar suasana lebih terasa luas.


Menikamati suasana berkabut di Kebun Raya Eka Raya, seluruh badan mengigil.. termasuk kamera harus segera dikantongi.




Salah jadwal, acara sudah usai para pemburu gambar baru nyampai.. aduh... kasihan...Kanguang slep-slep


Pameran dan pertunjukan topeng internasional yang diikuti 21 negara. Lumayan foto topeng tua masuk satu. Terlihat di jejeran foto pajok kiri bawah.




Menikmati dinginnya sungai, sehabis meliput di Petali.


Foto bareng denga ular albino setelam motret di Denpasar.




Menikmati persawahan di Blimbing. Bergaya jadi petani dulu sebelum pulang


Menikmati air panas bersema teman usai meliput upacara di Pura Batukaru.




Menikmati kesejukan Hutan Bambu di Bangli.


Suasana alam di Pojok Batu.




Jalan-jalan menikmati suasana di Bunut Bolong menuju pasar Pupuan.


Ngetes kamera anyar, saat motret persawahan di Denpasar nongak dari atas gedung.




Jalan-ajaln sambil jeprat jepret di Lembongan.


Bangunan unik dan kalsik, berfose sebelum iring-iringan lewat mengitari desa.




Ternyata ada yang unik saat memasuki pura di daerah Bali. Tidak diperkenankan memakai baju dan sandal. Saat melaksanakan bakti persembahyangan menggunakan daun lili gundi. Ini di tempat yang berbeda ketika motret tapakan barong dan rangda melintasi persawahan menuju pura.


Meliput upacara palebon huajn-hujan. Setalahnya kamera pada KO semuanya. Nasib...


Gaya levitas yang lagi ngetrend. Sambil menunggu iring-iringan mapeed, ibu-ibu beriringan dengan menjunjung sesajen banten gebogan.


Motret bersama teman-teman di Bedugul danam acara pengumpulan bantuakn kepada orang yang membutuhkan.


Meliput prosesi upaara di puncak Bukit Gumang, saat hujan gerimis kebingungan cari tempat berteduh.


Wah sungguh indah sesajen Banten Tegeh yang ada di latar belakang, foto an dulu ah...



Siap ambil sudut foto dengan jongkok, agar foto pepranian terlihat beda. Cuaca mendung bukan halangan yang penting dokumentasinya terambil dengan baik.



Jangan mau kalah dengan kamera mahal, jangan mau kalah dengan orang hebat. Ayo buktikan kamu bisa...




Menambah ilmu dulu dengan teman-teman Perhimpunan Fotografer Bali. 9 Magerosan.


Menunggu ritual upacara Belongan yang konon langka, perkiraan mulai jam 8 kahirnya tengah malam baru berdatangan para umat yang membawa jempana.




Wah ini siapa ya? Saat meliput ritual Belongan. Kanguang Adi, Bli matilesan dewek tuara uling desa.


Ngetes lensa paralon, 200mm... terlalu berat.




Makan babi guling dulu sebelum motret tradisi yang konon jarang dilaksanakan, kadang 10 tahun kada juga lebih.


Menyusuri jalanan di Jumenang, suasana sungguh indah dan alami. Usai meliput upacara pengangkatan menjadi sulinggih.


Motret di Lempuyang, teman baru nyoba lensa ‘mata ikan’



Nyoba kamera film, wah corongnya seperti pasir... terlalu bnayak debu.


Befose dulu sebelum motret, suka sekali lihat bangunan dengan gaya bebatuan.


Pindah dulu cari latar bebatuan


Menikmati jajan sebelum motret di ujung timur Bali.




Gaya sama, hasil beda ha.a.a.a.a.


Meliput parade seni Karangasem




Tetap semangat motret tengah malam dengan kamera standar.


Rawon n magerosan serba sapi... uwenak...




Kejar-kejaran dengan momen, takut tidak kebagian nanti...


Hujan-hujanan motret palebon di Ubud


Senyum manis gula batu...



Mengintip suasana Semanggi dari atas gedung.


Wayang dengan hidung yang panjang.



Ha.a.a.a menembus tembok.


Obrolan penghobi foto..



Hadiah terindah karena keseringan motret Arja Muani


Motret upacara ngening di Campuhan



BErfose dulu dengan penari Bima


Cari sasaran tembak yang tepat.



Motret saat parade budaya Jembrana. Kok sepi ya....


Ha.a.a. motret di Pura Besakih




Bergaya dulu, mumpung ada bule cantik yang motret di Puri Saraswati


Bingung lihat sasaran foto yang banyak... motret yang mana ....



Sambutan dengan makan bersama di Pura Batur... tuak satu ember.



Cari refleksi di genangan pelataran Pura Besakih...


Selera utama, selalu cari temulawak dengan produksi Banyuwangi



Persiapan motret, supaya kelihatan lebih teratur dan rapi.


Sejak 2008Mari Berkarya

martawan photo 19

Documents