Top Banner
Edisi No. 01 Desember | 2015 1 Anita Firmanti : SDM PUPR harus mampu bekerja dengan pola pikir dan paradigma baru Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan Amwazi Idrus : BPSDM Fokus Pada Pengembangan SDM Buletin Media Komunikasi Internal BPSDM Kementerian PUPR Edisi 01 | Desember 2015
36

Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Jan 12, 2017

Download

Documents

dobao
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 1

Anita Firmanti : SDM PUPR harus mampu bekerja dengan pola pikir dan paradigma baru

Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Amwazi Idrus : BPSDM Fokus Pada Pengembangan SDM

Buletin

Media Komunikasi Internal BPSDM Kementerian PUPREdisi 01 | Desember 2015

Page 2: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

2 Buletin | 2015

berita utama04 Anita Firmanti

Manusia adalah Motor (Engine) Penggerak Perubahan

06 Amwazi Idrus BPSDM Fokus pada

Pengembangan SDM

08 Chitra Mardi Rahayuningsih Perlu Dilakukan Pemetaan

Kompetensi Pegawai

10 Suprapto Membentuk Pribadi yang

Tangguh

12 Jawali Marbun Pengembangan SDM Memerlukan Komitmen dan

Dukungan Bersama

14 Asep Arofah Permana Peningkatan Pengajar dan

Pejabat Fungsional untuk Mendukung Pengembangan SDM PUPR

info sdm16 Sudahkah Anda Registrasi

e-PUPNS?

info baLai16 Pengembangan SDM Wilayah Kerja Makassar

Lensa Kita18 CHARACTER BUILDING

2015

insPiratif20 Ciptakan Inovasi Teknologi

Perumahan

taHuKaH anda?22 Sasaran Kerja Pegawai

motiVasi26 Bekerja adalah Ibadah

28 Ketidaksempurnaan Pintu Sukses Habibie

Prestasi30 Yang Tekun, Yang Berprestasi

Komunitas32 Berawal dari Sekadar

Jamming

Q&a34 Informasi Beasiswa dan

Diklat

seLinGan34 Pentingnya Public Speaking di Lingkungan Kerja

PARAMPARA adalah buletin/majalah internal Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan diharapkan menjadi salah satu alat/media komunikasi yang dapat menjembatani kebutuhan informasi dan komunikasi di lingkungan BPSDM-PUPR.

daftar isi04

16

18

28

30

32

Page 3: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 3

editorial

JuRu PeneRAng atau sang pencerah, itulah arti dari Parampara, yang diharapkan dari kehadiran Buletin BPSDM Parampara ini dapat memberikan pencerahan dengan informasi-informasi yang diberikan terkait dunia pengembangan sumber daya manusia, baik di lingkungan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) maupun di lingkup yang lebih luas, Indonesia.

Kehadiran Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) di Kementerian PUPR sesuai dengan Peraturan Menteri PUPR No. 15/PRT/M/2015 yang memiliki tugas utama untuk melaksanakan pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Kementerian PUPR merupakan salah satu jawaban dari Kementerian PUPR untuk mewujudkan Nawa Cita Pemerintah Republik Indonesia terkait infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan.

Tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong sangatlah besar. Masih belum meratanya pembangunan serta tertinggalnya kuantitas dan kualitas infrastruktur dari negara tetangga membuat pemerintah bertekad mengejar ketertinggalan tersebut, terutama dari pinggiran, baik dari perbatasan negara maupun dari perdesaan. Anggaran yang meningkat di bidang infrastruktur patut disyukuri, tetapi perlu diperhatikan juga kesiapan SDM kita untuk melaksanakannya.

Karena itu, dalam edisi pertama Buletin Parampara ini membahas tentang kondisi terkini sumber daya manusia di bidang PUPR, permasalahan dan tantangan yang dihadapi, serta strategi yang diperlukan untuk mengatasinya. Kami juga menyampaikan informasi terkini terkait PUPNS, serta Sasaran Kerja Pegawai (SKP). Selain itu terdapat beberapa artikel yang dapat menjadi inspirasi dan memberikan motivasi, serta informasi lain yang dapat menambah wawasan kita semua.

Akhir kata, kami ucapkan selamat membaca.

DEWAN REDAKSIKETUA :

Amwazi IdrusWAKIL KETUA :

Chitra Mardi. RANGGOTA : Suprapto

Jawali MarbunAsep Arofah Permana

PEmImPIN REDAKsIKETUA : Yunaldi

WAKIL KETUA : Lisniari Munthe

REDAKTUR PELAKsANARetno Indarwati

Wicak Hardhika PutraLeny Riajelita

KONTRIBUTOREndah Prihatiningtyas

Rismawati Rizza Kumalasari

Eriswan NurWayan Yoke

ALAmAT REDAKsIKementerian Pekerjaan Umum

dan Perumahan RakyatGedung Heritage Lt.2,

Jl. Pattimura 20, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan

Edisi No. 01 Desember | 2015 1

Anita Firmanti : SDM PUPR harus mampu bekerja dengan pola pikir dan paradigma baru

Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Amwazi Idrus : BPSDM Fokus Pada Pengembangan SDM

Buletin

Media Komunikasi Internal BPSDM Kementerian PUPREdisi 01 | Desember 2015

Page 4: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

MeSkIPun tugAS besar sedang dipercayakan kepadanya yaitu peningkatan kualitas SDM dari Kementerian dengan anggaran terbesar di Kabinet Kerja, Prof Riset yang kerap mengisi waktu luangnya dengan memasak atau wisata kuliner ini mengaku bekerja tanpa beban. Cermin kematangan profesional dan spiritual yang telah teruji.

“Saya menyadari ini tugas yang sangat besar, tetapi saya tidak mau memulai dan menjalankannya dengan beban. Sebaliknya tugas ini saya jalani dengan ringan tapi sangat serius. Saya berprinsip selama tidak ada hal salah yang kita lakukan, untuk apa takut? Kalaupun pada akhirnya nanti saya dianggap tidak dapat melakukan hal yang besar, semoga setitik hal baik yang saya lakukan bisa berkontribusi mengubah kondisi menjadi lebih baik,” ungkapnya mengawali wawancara.

Bicara tentang badan khusus yang menangani pengembangan SDM dalam kaitan ini BPSDM di Kementerian PUPR, badan tersebut sempat ditiadakan, dan dilebur perannya dalam badan lain pada periode tahun 2004 - 2009.

Berkenalan dengan Kepala Badan Pengembangan sumber Daya manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (BPsDm PUPR), kita akan

berhadapan dengan sosok wanita tegas yang berkepribadian hangat.

Manusia adalah Motor (Engine)PenGGeraK PerubaHan

Berita Utama

anita firmanti Kepala Badan Pengembangan sumber Daya manusia

4 Buletin | 2015

Page 5: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Pembentukan kembali BPSDM PUPR di era Kabinet Kerja saat ini sejatinya didorong beberapa kondisi diantaranya semakin tingginya tuntutan dan kesadaran lembaga akan semakin strategisnya peran SDM sebagai kunci, penentu keberhasilan penyelenggaraan sebuah kebijakan atau program. Tanpa SDM sarana dan infrastruktur secanggih apapun tidak ada gunanya.

“Jika bicara landasan, keberadaan BPSDM PUPR didasari keberadaan UU No.5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (APS) yang menuntut pengembangan untuk peningkatan kualifikasi, kinerja dan kompetensi, Perpres No.15 tahun 2015 tentang Kementerian PUPR dan Permen No.15 tahun 2015 yang mengatur perubahan struktur organisasi Kementerian PUPR, serta tugas dan tanggungjawab BPSDM. Hal lain yang juga perlu dicatat adalah bahwa keberadaan SDM PUPR yang kompeten sangat dibutuhkan untuk melaksanakan

Untuk memastikan bahwa berbagai agenda perubahan dan intervensi yang dicanangkannya berjalan dengan baik, Anita tidak segan-segan meninjau langsung pelaksanaan program di lapangan. Baginya, kesempatan melihat dan terlibat langsung dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan BPSDM sangat penting untuk memberikan pandangan sekaligus motivasi kepada seluruh jajarannya untuk menyadari situasi yang telah berubah dan tidak dapat dihindari. Iapun menerapkan pendekatan yang berbeda-beda pada setiap tingkatan jabatan dan usia, sehingga apa yang menjadi tujuan utamanya dapat dipahami, dimengerti dan dijalankan dengan baik.

Melalui berbagai upaya yang telah ditempuhnya, Anita sangat menyadari bahwa keberhasilan rencana-rencana yang dicanangkannya tidak akan efektif tanpa dukungan dan kerjasama berbagai pihak, terutama tim dalam jajarannya. “Kami memang telah menyiapkan strategi, kebijakan, perencanaan pengembangan dan manajemen SDM PUPR yang konseptual, sistemik dan berkesinambungan, namun demikian kami tentu membutuhkan komitmen, dukungan dan kontribusi berbagai pihak agar apa yang menjadi tujuan pembentukan dan penguatan BPSDM PUPR ini dapat terwujud. Dalam kesempatan ini saya mengajak teman-teman untuk mendedikasikan keahlian terbaiknya bagi kemajuan badan, dan reputasi Kementerian PUPR. Mari kita bekerja, saling mendukung sehingga apa yang menjadi tujuan kita bersama bisa kita capai, atau bahkan lampaui,” pesannya penuh semangat.

“saya berprinsip selama tidak ada

hal salah yang kita lakukan, untuk apa

takut? Kalaupun pada akhirnya nanti saya dianggap tidak dapat melakukan hal yang besar, semoga

setitik hal baik yang saya lakukan bisa berkontribusi mengubah kondisi menjadi lebih baik”

dan mencapai target-target kinerja yang telah disepakati dalam Rencana Strategis Kementerian PUPR tahun 2015-2019,” tegas Anita.

Untuk menuntaskan berbagai agenda kerja yang ditugaskan kepadanya, Anita bergerak cepat. SDM eksisting baik jumlah, komposisi maupun keahliannya segera dipetakan untuk membantunya menyusun penanganan yang tepat dan terukur.

Dalam prosesnya, ia menemukan beberapa fakta mengejutkan yang sangat signifikan terhadap pencapaian target kinerja Kementerian jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat. “Saat ini hingga beberapa tahun kedepan kami menghadapi tantangan yang membutuhkan penanganan cepat dan jitu. Salah satunya, perbandingan komposisi antara SDM teknis dan non teknis. Sebagai Kementerian teknis, saat ini persentasi SDM non teknis kami sebesar 48% dan teknisnya 52%, sangat tipis bedanya. Padahal dengan banyaknya proyek infrastruktur yang harus diselesaikan Kementerian PUPR, kami membutuhkan komposisi yang lebih ideal. Hasil pengukuran atas kompetensi SDM juga menunjukkan masih banyaknya SDM yang belum memiliki kompetensi sesuai bidang kerjanya. Itu hanya sebagian kecil dari gunung es permasalahan SDM PUPR yang harus segera dibenahi. Ini era perubahan, momentum yang tepat. Saat ini mau tidak mau, siap tidak siap, kami dituntut mampu bekerja dengan pola pikir, paradigma dan cara-cara baru, tanpa itu, kami pasti akan tertinggal. Intervensi harus dilakukan ”, tuturnya.

Edisi No. 01 Desember | 2015 5

Page 6: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

6 Buletin | 2015

BPsDm sebagai wadah untuk pengembangan sumber Daya manusia (sDm) memiliki peran penting dalam membentuk aparat pemerintah menjadi pribadi

yang memiliki daya saing.

BPSDM Fokus Pada Pengembangan SDM

amwazi idrussekretaris Badan Pengembangan sumber Daya manusia

kebeRAdAAn bPSdM di lingkungan PUPR merupakan jawaban nyata dari permasalahan tentang bagaimana menciptakan atau melahirkan para pegawai negeri yang kompeten. Saat ini, beban tugas Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

(PUPR) diprediksikan akan terus meningkat

setiap tahun. Hal ini ditandai dengan bertambahnya pagu anggaran

dan besarnya target infrastruktur yang harus dibangun. Kenaikkan pagu anggaran Kementerian PUPR telah berlangsung 5 tahun terakhir. Ironisnya saat ini ketersediaan Sumber Daya Manusia yang dimiliki Kementerian PUPR cenderung menurun. “Saat ini kami tengah berupaya keras untuk meningkatkan kualitas SDM yang ada guna mengimbangi peningkatan beban tugas yang dipikul organisasi. Target kami adalah meningkatkan 75% kompetensi SDM di PUPR. Ini memang tidak mudah, tapi menjadi tantangan bagi kami,” tegas Amwazi Idrus selaku Sekretaris BPSDM dalam perbincangannya tentang kondisi SDM PUPR saat ini dan peran BPSDM.

BPSDM yang fokus pada pengembangan SDM diharapkan mampu membawa perubahan di lingkungan pekerjaan PUPR. Keberadaan BPSDM merupakan solusi bagi penanganan SDM yang sebelumnya belum ditangani secara khusus. Amwazi membandingkan dengan kondisi dahulu sebelum ada BPSDM, dimana masalah kepegawaian ditangani oleh Biro Kepegawaian dan Pusdiklat yang masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab yang luas. “Biro Kepegawaian mengurusi manajemen dan administrasinya. Pusdiklat mengurusi perkembangan kompetensinya. Untuk organisasi sebesar ini hanya ditangani oleh dua unit yang masing-masing juga sibuk sendiri, Biro Kepegawaian sibuk mengurusi administrasinya, Pusdiklat sibuk mengurusi diklat, pada akhirnya tidak ada yang memikirkan karir

pegawai. Dibiarkan begitu saja dan tidak dievaluasi apakah keahlian dan ilmu yang dimiliki pegawai sudah sesuai dengan bidangnya. Jadi dia masuk jadi pegawai

Berita Utama

Page 7: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 7

PUPR lalu terjun dan berjuang. Kalau dia bagus dan di-recognize atau cukup vocal maka akan perform, tetapi kalau dia seorang pekerja yang pintar namun pendiam ya sudah tidak akan meningkat karirnya,” ungkap Amwazi memberikan contoh. Kondisi inilah yang menjadi salah satu latar belakang dibutuhkannya BPSDM yang fokus pada pertumbuhan dan perkembangan SDM.

Bila dilihat kembali jumlah pegawai PUPR sekarang ini jumlah tenaga teknik belumlah memadai bila dibandingkan beban pekerjaan yang setiap tahun meningkat. “Perbandingan antara perkembangan beban pekerjaan yang didukung dana yang setiap tahun meningkat berbanding terbalik dengan jumlah SDM semakin menyusut. Pegawai yang memiliki pendidikan S1 sekitar 5 ribu berusia 45 – 55 tahun yang sebentar lagi memasuki masa pensiun. Generasi penerusnya belumlah mencukupi. Selama beberapa tahun ini yang kami harus lakukan adalah mengangkat pegawai honorer menjadi PNS yang sebagian besar mereka berpendidikan SMA dan STM, sehingga bebannya makin besar karena tidak yang memadai secara kompetensi. Setiap lima tahun anggaran naik dua kali lipat tapi tidak diimbangi dengan kualitas dan kuantitas SDM. Kondisi ini tentu saja kritis,” jelas Amwazi.

BPSDM bekerja sama dengan beberapa pihak sebagai langkah awal untuk mengevaluasi kembali kondisi SDM di PUPR. Diantaranya adalah menggali informasi dari masing-masing Direktorat Jenderal tentang kebutuhan SDM yang diperlukan. BPSDM akan berkoordinasi dengan Dirjen

untuk memetakan kebutuhan SDM ini. Hasil pemetaan ini akan mengarahkan langkah BPSDM dalam menentukan pendidikan dan pelatihan apa yang efektif untuk membantu mengembangkan SDM. Tahun lalu BPSDM telah bekerja sama dengan 21 Perguruan Tinggi untuk mengembangkan berbagai program-program S2. “Tenaga berpendidikan S2 seperti apa yang diperlukan oleh PU itu menjadi tugas kami untuk memberikan arahan kepada pegawai saat memilih jurusan dan bidang pendidikan agar sesuai dengan arahan pimpinan yang membutuhkan. Dan yang paling penting adalah agar hasil dari sekolah yang ditempuh pegawai bisa berguna bagi negara, jadi negara tidak sia-sia membiayai sekolahnya,” jelas Amwazi.

“Jangan sampai pegawai itu karirnya stuck atau jalan di tempat. Ke depannya harus bisa the right man on the right place. Tapi untuk menuju ke sana butuh suatu komitmen yang tinggi dari pimpinan. Satu saja pemimpin melakukan inkonsistensi maka implikasinya luas. Pegawai PU harus memiliki karir yang jelas, mau jabatan struktural atau jabatan fungsional. Tidak fair kalau kita merekrut Sarjana Hukum lalu

kita tidak mengarahkan karirnya. Untuk itu, ada namanya analisa beban kerja, ada analisa jabatan, jadi setiap kita mau merekrut kita perhitungkan dengan kebutuhannya.”

Lebih jauh Amwazi menjelaskan bahwa kondisi saat ini dimana pegawai yang kompeten baru 30%, mendorong BPSDM menentukan target. Pada akhir tahun 2019 diharapakan kompetensi pegawai bisa meningkat 75%, terutama untuk pusat, karena untuk di daerah terkadang di luar kendali kita, meski begitu kami sedang menjajaki upaya menempatkan seseorang pada jabatan yang sesuai. Misalnya, kualifikasi untuk dinas teknik ditetapkan oleh lembaga teknik. Jadi untuk menjadi Kepala Dinas PU harus memenuhi kualifikasi dan kompetensi jabatan tersebut.”

Beban yang meningkat terus setiap tahun juga tidak bisa dielakkan begitu saja, sehingga butuh pimpinan di PU, termasuk di daerah, yang juga memprioritaskan pengembangan SDM. Generasi tua yang sebentar lagi memasuki masa pensiun harus dari sekarang memikirkan generasi penerusnya yang lebih kompeten. Keberadaan BPSDM menjadi sangat penting dan strategis untuk membantu menyiapkan SDM yang kompeten. Dukungan para pimpinan sangat penting dalam memberikan kesempatan dan dorongan kepada anak buahnya untuk mengikuti diklat yang sifatnya untuk pengembangan kompetensi. Jadi harus ada kerjasama yang harmonis dari beberapa pihak untuk mencapai target pengembangan SDM PUPR.

“saat ini kami tengah berupaya keras

untuk meningkatkan kualitas sDm yang ada

guna mengimbangi peningkatan beban tugas yang dipikul

organisasi.”

Page 8: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

8 Buletin | 2015

Badan Pengembangan sumber Daya manusia memiliki tugas dan peran yang besar dalam membantu para pegawai PU untuk mampu bersaing secara sehat

meningkatkan karirnya.

PERLU DILAKUKANPemetaan Kompetensi Pegawai

Chitra mardi rahayuningsihKepala Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja

AdAnyA bPSdM memungkinkan setiap pegawai untuk dilihat kembali kompetensi yang dimiliki dan seberapa besar potensi pegawai untuk dikembangkan serta kemana arah karirnya. Hal ini ditegaskan oleh ibu Chitra Mardi Rahayuningsih, selaku Kepala Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja.

“Kami memiliki tugas utama untuk memetakan kompetensi setiap individu serta menilai dan memantau kinerja setiap individu. Selanjutnya kita lakukan pemetaan karir apakah seseorang ini cocoknya dimana. Bisa saja seseorang secara teknikal kompetensinya bagus, kinerjanya bagus, tetapi dia lebih condong ke jabatan fungsional tertentu, jadi jangan memaksa masuk ke struktural karena hanya menghambat kinerjanya. Kalau kompetensinya bagus, penempatannya pas, pasti kinerjanya pun baik. Itu yang menjadi tugas kita, menempatkan orang sesuai dengan tempatnya dan posisinya sehingga kinerja dan karirnya meningkat. Tugas kita memberikan rekomendasi kepada pegawai kemudian memberikan data dan masukan pada pimpinannya sebagai bahan untuk mengambil keputusan dan kebijakan,” jelasnya tentang lingkup tugas Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja di BPSDM.

Kondisi SDM di lingkungan PUPR sekarang ini memberikan tantangan tersendiri bagi BPSDM untuk menyusun strategi yang efektif dalam upaya mengembangkan kompetensi setiap pegawai di lingkungan PUPR. “Saat saya bekerja di bidang Kompetensi dan Evaluasi, saya memetakan teman-teman di tingkat JFU (Jabatan Fungsional Umum) dan yang menjabat struktural. Hasil kompetensinya

memang tidak menggembirakan. Hanya 37% teman-teman di JFT (Jabatan Fungsuional Teknis) yang memenuhi persyaratan, begitu juga dengan JFU. Memang kalau secara teknikal, mereka pintar dan jago, tetapi kalau dari sisi manajerial dalam artian kerja sama dan motivasi masih memprihatinkan. Mungkin karena memang orang PU itu lebih banyak fokus di bidang teknikal, sehingga tidak begitu memperhatikan

Berita Utama

Page 9: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 9

hal-hal yang manajerial, padahal sangat diperlukan,” ungkapnya menceritakan kondisi SDM sebelum adanya BPSDM.

Pada tahun 2011, mulai dilakukan penyusunan standar kompetensi untuk masing-masing pegawai. Tahun 2014 program pemetaan kompetensi ini didukung dengan peraturan Undang-Undang ASN Nomor 5 Tahun 2014 yang menyatakan bahwa seseorang untuk menduduki suatu jabatan itu harus sesuai dengan kompetensinya. Yang diharapkan dalam UU ASN maupun dalam desain reformasi birokrasi adalah seseorang yang ingin menduduki jabatan itu harus kompeten sehingga perlu dilakukan pemetaan terhadap para pegawai. Pemetaan kompentensi ini berfungsi untuk promosi, rotasi, fakultasi, dan pengembangan kompetensi bagi pegawai. Dengan adanya pemetaan kompetensi diharapkan semua pegawai bisa menduduki tugas dan jabatannya sesuai dengan kapasitasnya.

Pelaksanaan pemetaan kompetensi ini tidak membutuhkan waktu yang lama tapi memerlukan ketelitian agar tidak salah memetakannya. Metode yang diterapkan menggunakan standar dari Kementerian PU tahun 2012 dan 2013 yang sudah disepakati dengan 3 metode. Kompetensi inti yang harus dimiliki pegawai meliputi integritas, kerja sama, orientasi pada pelayanan, dan komitmen organisasi. Keempat kompetensi ini wajib dimiliki dan tidak ada tawar menawar untuk semua pegawai. Kedua adalah manajerial yang sangat tergantung dari tugas atau jabatan masing-masing pegawai. Ketiga adalah kompetensi teknis

yang kini tengah disepakati untuk disusun. Dari hasil tersebut akan dilakukan penilaian. Selanjutnya ada metode psikometri yang dilakukan oleh psikolog. Ada penilaian kompetensi manajerial oleh asesor dengan metode assesment center, yaitu metode yang menggunakan beberapa metodologi dengan banyak assessor dan simulasi yang lebih banyak. Yang ketiga adalah teknis yang dilakukan oleh para narasumber atau penilai teknis, dalam hal ini adalah orang-orang yang kompeten yang pernah menduduki jabatan-jabatan tersebut. Hasil dari ketiga metode tersebut nanti akan diramu agar bisa dilihat secara jelas kompetensi dari masing-masing pegawai. Metode ini berlaku untuk keseluruhan di Kementerian PUPR.

Hasil kompetensi pegawai PUPR secara keseluruhan sekarang ini menurut Chitra selaku Kepala Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja cukup menggembirakan. “Angkatan kemarin yang kami lakukan untuk 3B ataupun yang belum menduduki jabatan struktural tergolong bagus. Kompetensinya cukup menggembirakan baik secara teknikal maupun manajerial. Begitu pun pada saat proses lelang ataupun seleksi terbuka bagi Pejabat Madya maupun Pratama,

hasilnya juga cukup baik terutama bagi yang di Eselon 1 Madya,” jelas Chitra.

Saat ini, BPSDM tengah menyiapkan membuat Quickwins pada tahun 2016 dengan menerapkan di bidang Air, Bina Marga, Cipta Karya, dan Perumahan. Dari sini diharapkan bisa dilihat pegawai mana yang mempunyai kompetensi yang baik dengan kompetensi secara umum. Pegawai yang berkompetensi baik akan dilakukan dengan fast track, melalui pendidikan dan pekerjaan yang berbeda dengan yang regular sekarang dikerjakan. Dengan cara ini diharapkan karirnya lebih cepat. Program ini mencakup pengetahuan secara teknikal dan manajerial. Program yang tengah disusun ini diharapkan dapat membantu para pegawai memiliki daya saing kuat. Tugas BPSDM adalah mengembangkan dan meningkatkan kompetensi pegawai dan memilihkan program pendidikan yang tepat sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan.

Satu hal yang tak kalah penting adalah bahwa setiap pegawai harus memiliki keinginan kuat untuk meningkatkan kompetensinya. Jaman sudah berubah bahkan perkembangan dari tahun ke tahun begitu pesat. Sebagai pegawai harus bisa mengimbangi setiap perubahan yang terjadi. Daya saing yang dibutuhkan tidak hanya bersaing dengan tingkat global namun juga bersaing secara sehat dengan rekan kerjanya. Setiap pegawai juga harus memiliki multitasking dan multitalenta agar bisa beradaptasi di berbagai bidang dan menjawab setiap tantangan yang datang.

“Kami memiliki tugas utama

untuk memetakan kompetensi setiap

individu serta menilai dan memantau kinerja

setiap individu.”

Page 10: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

10 Buletin | 2015

Berita Utama

“Smart is not enough,” tegas suprapto, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan sumber Daya Air dan Konstruksi. “Jadilah orang yang bisa dipercaya. Karena

pandai saja tidak cukup. Orang pandai harus mengatakan hal-hal benar agar dia menjadi orang yang bisa dipercaya,” lanjutnya.

Membentuk PribadiYANG TANGGUH

suprapto Kepala Pusdiklat sumber Daya Air dan Konstruksi

MeMbAhAS tentAng kualitas SDM, Suprapto menekankan pada pengembangan karakter pribadi sebagai modal utama menjadi pegawai yang berkualitas. Tiga karakter yang paling utama harus dimiliki adalah arif, pandai, dan jujur. “Berita kematian memang terasa pahit bila disampaikan secara apa adanya. Namun kita bisa menyampaikan berita duka secara perlahan dengan kalimat yang menenangkan dan menyejukkan. Jadi meski kita menyampaikan secara jujur namun juga mempertimbangkan cara yang arif dalam mengucapkannya. Inilah yang disebut smart atau pandai,” jelasnya memberikan contoh. Tiga karakter

: arif, pandai, dan jujur inilah yang harus dimiliki seseorang untuk menjadi pegawai yang kompeten.

Untuk mewujudkan ketiga karakter ini memang sulit. Perlu sebuah penanganan atau bimbingan agar pegawai di lingkungan PUPR memiliki 3 karakter tersebut. Proses pembentukan meliputi kemampuan

dalam mengerjakan tugas-tugasnya, misalnya saja pandai mengerjakan soal infrastruktur

kemudian mampu bekerja secara corporate dan terorganisasi agar timnya percaya dan bisa mengerjakan sebuah proyek.

“Mereka diasah kemampuannya sesuai level dan lingkungan tugasnya. Metode

Page 11: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 11

bimbingannya harus berbeda di setiap level. Misalnya saja level bawah dan menengah tentunya berbeda dengan metode yang diterapkan di level atas karena harus mencakup kemampuan untuk memerintah agar menjadi pemimpin atau elite yang pandai, arif, dan jujur,” jelas Suprapto. Potensi mencetak para elit yang kompoten dan berkepribadian tangguh terbuka di masa mendatang. Harapan ini didukung dengan dana yang besar bagi pengembangan SDM terhadap para PNS baru yang bakal memiliki lingkup pekerjaan yang besar dan banyak.

Proses pengembangan SDM bisa dimulai setelah mengetahui kebutuhan yang diperlukan sehingga sesuai tepat guna. Perlu dilakukan pemetaan yang meliputi pendidikan dan kemampuan yang sudah dimiliki sehingga benar-benar diketahui pengembangan seperti apa yang dibutuhkan. Setelah itu baru ditentukan pelatihan yang tepat bagi masing-masing pegawai. Proses ini tidak berhenti di sini. Diperlukan evaluasi dan pengkajian ulang terhadap kemampuan yang sudah dikuasai. Bila ada kekurangan maka harus perbaiki. “Begitulah kira-kira proses pengembangan SDM. Tidak bisa instant. Tidak bisa langsung menerbangkan pesawat besar. Harus belajar dulu menerbangkan pesawat kecil, oleng dikit diperbaiki begitu seterusnya hingga lama-lama meningkat yang lebih besar.”

Pengembangan karakter SDM menjadi pekerja yang tangguh bertujuan agar tercipta aparat pemerintah yang tidak kenal putus asa akan kegagalan. Setiap

kesempatan harus dimanfaatkan untuk mengasah keahlian dan kemampuan dalam bekerja di lingkungan pemerintah. Kegagalan bisa menjadi pemicu keberhasilan. Dengan satu syarat tidak mudah putus asa dan memiliki kemauan untuk berusaha memperbaiki tanpa kenal lelah. Kegagalan yang dialami hendaknya dijadikan sebagai pengalaman atau contoh yang konkrit.

Pelatihan kepada para pegawai tidak hanya berfungsi sebagai sarana belajar secara praktis namun bisa menjadi sarana menimba pengalaman dari pendahulunya. Melalui pelatihan dapat disampaikan tentang berbagai kasus yang telah terjadi di lingkungan kerja. Dari sini diharapkan memperoleh

pembelajaran dari pengalaman yang gagal dan yang berhasil.

Pendidikan dan pelatihan tidak hanya bertujuan membentuk pegawai yang pandai tapi juga memiliki kepribadian yang tangguh. “Misalnya saja dalam proses manajemen khusus pengadaan, setelah dia punya sertifikat diharapkan bisa melakukan pengadaan sesuai dengan peraturan, tidak melanggar. Bila dia berhasil menjalankan tugas di pengadaan dengan hasil yang baik, tentunya dia akan mewariskan yang baik juga kepada penerusnya sehingga hasil yang bagus akan berkelanjutan. Begitu juga di lingkungan pekerjaan konstruksi. Orang yang bertanggung jawab harus bisa memastikan proses-proses konstruksi berjalan seperti yang diinginkan serta konsultan mengerjakan tugasnya dengan benar. Selanjutnya perlu memastikan bahwa hasil kerja konsultan itu bisa dipakai untuk modul yang bisa dijadikan pedoman untuk pekerjaan selanjutnya,” jelas Suprapto.

Keberhasilan pembangunan infrastruktur membutuhkan orang-orang yang kompeten di bidangnya dan tangguh dalam kepribadiannya. Tantangan bersaing dengan SDM dari luar negeri hendaknya dijadikan sebagai tolak ukur bagi masing-masing individu untuk mengembangkan diri menjadi SDM yang kompeten. Pendidikan dan pelatihan merupakan salah satu jembatan yang bisa mengantarkan seseorang menjadi lebih terampil dan pandai, yang tidak menutup kemungkinan untuk membuka peluang menjadi SDM yang berdaya saing kuat.

“mereka diasah kemampuannya sesuai level dan lingkungan

tugasnya. metode bimbingannya harus

berbeda di setiap level. misalnya saja level

bawah dan menengah tentunya berbeda dengan metode

yang diterapkan di level atas karena harus mencakup

kemampuan untuk memerintah agar

menjadi pemimpin atau elit yang pandai,

arif, dan jujur,”

Page 12: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

12 Buletin | 2015

Hampir dipastikan semua menyadari Pengembangan sumber Daya manusia penting di suatu Organisasi untuk menjamin kesuksesan pelaksanaan tugas. Namun

bila ditanya lebih lanjut, khususnya di Kementerian PUPR, berapa persen yang dialokasikan untuk pengembangan sDm kita dalam bentuk Human Investment

Program? mungkin tidak besar, bahkan bisa jadi sangat kurang.

Pengembangan SDM MEMERLUKAN KoMITMEN DAN DUKUNGAN BERSAMA

Jawali marbunKepala Pusdiklat Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

hAl InIlAh yang menjadi tantangan ke depan, yaitu menyelaraskan pemikiran pentingnya masalah pengembangan SDM, dan seharusnya tercermin dalam besarnya alokasi waktu, pemikiran, tenaga dan biaya didalam Human Investment Program PUPR. Kementerian PUPR sudah merespons ini dengan meng-upgrade Pusdiklat yang dulu setara eselon 2 menjadi Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) yang setingkat eselon 1, sehingga masalah pengembangan SDM PUPR menjadi tidak hanya sekedar melaksanakan Diklat tetapi bagaimana profil SDM kedepan di design sehingga tetap mampu menjawab tantangan sesuai kebutuhan dan perkembangan jaman. Tugas ini tentu tidak dapat dilaksanakan sendiri oleh BPSDM, namun memerlukan kerjasama dengan seluruh Unit Eselon 1 di Kementerian PUPR khususnya Ditjen yang mempunyai fungsi melaksanakan pembangunan infrastruktur Ke-PU-an dan Perumahan, pemanfaat utama dari hasil Peningkatan Kompetensi tenaga SDM. Diperlukan komitmen dan dukungan bersama semua pihak pemangku kepentingan sehingga pengembangan SDM PUPR dapat membantu Kementerian PUPR dalam mengemban tugasnya. Demikian yang disampaikan oleh

Kepala Pusdiklat Jalan, Perumahan, Pemukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah, Jawali Marbun.

Kondisi SDM PUPR saat ini kurang menggembirakan dengan keluarnya kebijakan moratorium penerimaan ASN di tahun 2015 yang berimplikasi terhadap jumlah SDM PUPR yang lambat laun berkurang. Perlu pemikiran yang memfokuskan kepada bagaimana meng-utilize SDM yang ada supaya tetap dapat melaksanakan tugas yang semakin besar dengan jumlah SDM yang makin berkurang. Yaitu dengan cara meningkatkan kapasitas individual SDM. Tugas inilah yang dibebankan kepada Pusdiklat Jalan, Perumahan, Pemukiman, dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

(Pus 3) yaitu bagaimana meningkatkan kompetensi SDM di bidang Jalan, Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah. Tugas utama Pus 3 adalah menstrukturkan kembali kurikulum Diklat

yang sudah berjalan dan mengembangkan

mata diklat yang ada agar sesuai dengan

kebutuhan Ditjen. terkait. Penyusunan

kurikulum diklat dan

Berita Utama

Page 13: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 13

pengembangan mata diklat dilaksanakan bekerjasama dengan ditjen terkait, Widyaiswara dan Jafung, balitbang serta perguruan tinggi. Yang dibangun disini adalah Pusat Pendidikan dan pelatihan, artinya gabungan antara unsur akademis (40%) dan praktisi (60%). “Di sinilah tugas kami sebagai Institusi yang berfungsi meningkatkan kompetensi, baik dari segi Knowledge (cognitive), Skill (psichomotoric) dan Affexy (sikap perilaku),” ujar Jawali Marbun.

Di bidang Bina Marga, saat ini pembinaan SDM-nya cukup bagus, hanya perlu disesuaikan dengan kebutuhan sekarang. Ada isu-isu penting yang disisipkan dalam materi pelatihan, seperti masalah green technology, pembebasan lahan, dan terowongan. Pekerjaan terowongan akan menjadi isu menarik di masa depan karena akan banyak dibangun untuk mengatasi padatnya lingkungan. Untuk itu BPSDM akan membuat diklat tambahan untuk terowongan. Di bidang Perumahan, Permukiman dan Pengembangan Infrastruktur Wilayah kini tengah melakukan penyusunan materi diklat baru, terutama untuk pembangunan wilayah perbatasan. “Presiden Jokowi mempunyai visi untuk membangun dari pinggiran, dari wilayah perbatasan. Pembangunan di wilayah perbatasan cukup kompleks karena mempertimbangkan masalah keamanan, perdagangan dan keimigrasian yang rentan terhadap human traficcing, smuggling dan lain-lain. Mata diklat pada pembangunan wilayah perbatasan membutuhkan materi yang sangat komprehensif. Untuk perumahan, kami siap membantu program sejuta rumah. Sementara di bidang

permukiman kami mendukung program 100-0-100, 100% akses air minum, 0% kumuh, dan 100% sanitasi,” ini cita-cita yang mulia yang memerlukan dedikasi dan kerja keras yang mulia juga, jelas Jawali Marbun.

Mengenai pengembangan SDM ke depan, Jawali berharap ada apresiasi dari institusi kepada mereka yang sudah mengantongi sertifikat diklat atau bisa dipertimbangkan untuk promosi karirnya sehingga ada semangat dan daya tarik untuk mengikuti diklat. Ada 2 benefit yang diharapkan setelah mengikuti diklat. Pertama peningkatan kompetensi diri sendiri untuk meningkatkan keunggulan pribadi yang bermanfaat dalam melaksanakan tugas. Kedua sebagai nilai tambah dalam CV yang bersangkutan dalam pertimbangan promosi jabatan. Dengan demikian sertifikat diklat memiliki daya tarik untuk menambah semangat dalam meningkatkan diri dengan mengikuti diklat di program lanjutannya. Dengan mengikuti diklat yang terstruktur secara berjenjang diharapkan mempunyai kompetensi yang mumpuni dalam melaksanakan tugas pada jabatan yang dipersiapkan baginya. Disini peran pimpinan penting dalam mempersiapkan carier path anak buahnya. Dengan kata lain jabatan seseorang dipersiapkan pimpinannya, anak buah tinggal melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Kelak, dia juga harus melakukan hal yang sama terhadap anak buahnya sehingga tidak ada mata rantai yang terputus.

Terkait materi kebijakan sektor yang sangat dinamis mengikuti

perkembangan jaman dan merespon burning issues, maka dialokasikan untuk diberikan oleh pejabat struktural yaitu pejabat eselon 1 atau pejabat eselon 2. Namun agar para WI tidak ketinggalan, diharapkan mereka tetap memelihara hubungan baik dengan sektor masing-masing. “Kamipun tetap berusaha menjalin hubungan dekat dengan sektor terkait dan kami undang terus dalam pembahasan materi diklat untuk memastikan modul yang kami gunakan masih relevan,” tegas Jawali Marbun. Update modul tidak hanya dilakukan sekali, melainkan secara periodik ditinjau apakah masih relevan, perlu pengembangan atau bahkan mungkin sudah tidak diperlukan lagi. Tambahnya, “Pembinaan SDM merupakan pekerjaannya yang harus dilakukan secara terus-menerus, karena SDM-nya akan mengalir sesuai dengan usia. Sesuai dengan amanah UU ASN no. 5 tahun 2014, setiap ASN mempunyai hak dan kewajiban untuk meningkatkan kompetensi minimum selama 12 hari dalam setahun. Artinya setiap tahun harus menjalani diklat, maka diklat harus di-design berjenjang sedemikian rupa sehingga diklat yang diikuti dari awal sampai akhir merupakan urutan yang terpadu yang pada akhirnya menyiapkan yang bersangkutan dalam menata karir dan masa depannya. Jadi pekerjaan kita tidak akan pernah berhenti. Parameter keberhasilan kita adalah apabila tugas-tugas sektor bisa diselesaikan dengan tepat biaya, tepat waktu, dan tepat mutu. Apabila semuanya sudah berjalan dengan baik, berarti tugas kami sebagai pengembang SDM sudah benar,” jelas Jawali mengakhiri perbincangan.

Page 14: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Berbicara tentang kondisi sDm Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) saat ini, Kepala Pusdiklat manajemen dan Pengembangan Jabatan

Fungsional, Asep Arofah Permana memiliki pandangan perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk memperkuat komposisi sDm PUPR yang ideal sesuai peran dan

tanggung jawab Kementerian PUPR saat ini dan di masa yang akan datang.

asep arofah PermanaKepala Pusdiklat manajemen dan Pengembangan Jabatan Fungsional

JuMlAh PegAwAI Kementerian PUPR pada bulan Agustus 2015 sebanyak 21.448 pegawai, cukup banyak jika dilihat dari jumlahnya. Namun demikian masih dirasa kurang optimal perannya dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, masing-masing unit kerja di

Kementerian PUPR masih perlu merekrut tenaga non-Pegawai Negeri Sipil

(PNS) untuk melaksanakan tugas dan fungsinya. Sementara itu masih didapati sebagian PNS yang belum optimal melaksanakan tugas jabatannya. Jika demikian, tentu ada ketidak sesuaian

antara jumlah pegawai yang banyak dan kompetensi

pegawai yang ada dengan kinerja yang dihasilkannya. Jika dilihat dari komposisi pegawai yang ada, dapat disimpulkan bahwa jumlah dan

komposisinya masih perlu ditingkatkan agar dapat melaksanakan tugas Kementerian PUPR yang berat. Dari 21.448 pegawai, hanya 6.484 pegawai (30,23%) usianya masih kurang dari 40 tahun, 9.004 pegawai adalah golongan II ke bawah, 52% pendidikan D3 ke atas, sisanya 48% SLTA ke bawah. Sedangkan kompetensinya, berdasarkan hasil assessment sementara menggambarkan bahwa masih banyak pegawai yang perlu dikembangkan, bahkan sebagian diantaranya tidak kompeten dalam melaksanakan jabatannya.

Data-data tersebut diatas mendorong kita harus melakukan langkah-langkah strategis untuk mencapai komposisi jumlah dan kompetensi pegawai yang ideal. Untuk menambah jumlah pegawai harus dicarikan formula yang tepat sesuai kondisi pegawai yang melaju menuju pengurangan karena tidak seimbangnya antara yang pensiaun (rata-rata 700 pegawai per tahun) dengan penambahan pegawai melalui rekrutmen pelamar umum yang rendah, yaitu 135 pegawai formasi 2013 dan 184 pegawai formasi 2014, bahkan tahun 2015 Kementerian PAN-RB mengeluarkan kebijakan moratorium tidak merekrut pegawai baru. Sedangkan untuk meningkatkan komposisi kompetensi yang ideal, harus diawali dengan menstrukturkan komposisi tingkat pendidikan serta komposisi teknik-non teknik yang harus mampu mendukung tugas Kementerian PUPR yang memerlukan pegawai teknik dengan tingkat pendidikan D3 ke atas.

PENINGKATAN PENGAJAR DAN PEJABAT FUNGSIoNALuntuk mendukung Pengembangan sdm PuPr

Berita Utama

14 Buletin | 2015

Page 15: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Langkah-langkah untuk mengatasi permasalahan SDM menurut Asep Arofah sudah dilakukan sejak tahun 2008. Langkah pertama yang dilakukan adalah mempertahankan para senior yang memiliki kompetensi teknis dengan cara mendorong mereka untuk masuk ke dalam jabatan fungsional sehingga batas usia pensiun mereka bisa sampai 60 tahun. Strategi yang kedua, merekrut pegawai-pegawai dengan kualifikasi yang bagus dengan komposisi 75% teknis dan 25% non teknis. Langkah ketiga, merekrut lulusan S2 untuk memenuhi kebutuhan manajerial awal atau manajerial muda yang sudah dilakukan sejak tahun 2008. Para lulusan S2 inilah yang akan dibina dan dididik untuk mengisi kekosongan posisi manajerial muda. Ketiga strategi ini dinilai cukup bisa membantu secara perlahan untuk mengatasi masalah SDM.

Level Eselon IV dibutuhkan kompetensi operasional yang meliputi pengetahuan, pengalaman dan keahlian teknis bidang infrastruktur PUPR, analisis data, teknis lapangan, & administrasi. Level Eselon III pengembangan kompetensi manajerial yang meliputi pengetahuan, pengalaman dan keahlian teknis bidang infrastruktur PUPR, manajemen dan strategi implementasi. Level Eselon II membutuhkan kompetensi strategi yang meliputi pengetahuan, pengalaman dan keahlian bidang infrastruktur PUPR, manajemen strategi, kebijakan publik, politik dan makro ekonomi. Dan untuk level tertinggi di eselon I membutuhkan pengembangan kompetensi kepemimpinan yang meliputi pengetahuan, pengalaman dan keahlian bidang infrastruktur PUPR, kebijakan publik, politik anggaran

pegawai mencapai 50 tahun.

Selain memperbanyak kuantitas dan memperkuat kualitas pengajar atau fasilitator, upaya yang harus dilakukan untuk mendukung pengembangan SDM PUPR adalah mendorong agar pembinanaan pegawai PUPR pada awal karir sudah diarahkan untuk mengisi jabatan fungsional sesuai formasi dan selanjutnya mengikuti siklus pola pengembangan SDM yang diawali dengan rekrutmen – diklat – asesmen – promosi/mutasi/rotasi – asesmen – diklat – dan seterusnya hingga purna karya bakti.

Melalui beberapa strategi yang disusun dalam program kerja pengembangan SDM, diharapkan SDM di lingkungan PUPR tumbuh menjadi SDM yang memiliki integritas dan profesionalitas yang tinggi. “Harapan saya, semakin banyak generasi muda yang menduduki posisi penting sebagai buah dari implementasi pola pengembangan SDM yang telah dirumuskan, maka akan semakin memperkuat kiprah Kementerian PUPR sebagai penyelenggara infrastruktur pekerjaan umum dan perumahan rakyat di Indonesia. Sejak tahun 2005 Kementerian PUPR telah merekrut generasi muda dengan pola rekrutmen yang baik hingga mencapai 3.500 pegawai. Jika saja dari generasi ini muncul calon-calon pemimpin PUPR di masa depan 10 orang saja yang berkualitas dan menduduki posisi strategis Menteri, Sekretaris Jenderal, Inspektorat Jenderal, para Direktur Jenderal, dan para Kepala Badan, maka akan sangat mudah membawa seluruh jajaran PUPR menjada insan PUPR yang berkualitas,” tegas Asep Arofah.

dan makro ekonomi.

Keberhasilan peningkatan kompetensi perlu dilakukan melalui pendidikan dan pelatihan. “Berhasil tidaknya pendidikan dan pelatihan untuk SDM juga sangat tergantung pada komponen utama penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan, yaitu komponen tenaga pengajar atau fasilitator di samping komponen lainnya seperti program, kurikulum, modul, sarana dan prasarana, serta komponen lain. Peran pengajar atau fasilitator yang diperankan oleh Widyaiswara, Pejabat Struktural, atau Pejabat Fungsional lainnya sangat menentukan keberhasilan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan. Untuk itu para pengajar harus mempunyai kemampuan untuk mentransfer pengetahuannya secara benar dan berkualitas kepada peserta didiknya sesuai yang dibutuhkan”, ungkap Asep Arofah.

Untuk itu, kebutuhan pengajar yang telah memiliki sertifikat Training of Trainers sangat besar dan mendesak untuk dipenuhi. Namun kondisi saat ini, jumlah pengajar dengan status Widyaiswara yang tersedia sangatlah terbatas, yaitu hanya 25 orang. Sehingga untuk memenuhi kebutuhan pengajar, maka pemenuhan kebutuhan pengajar diisi oleh para Widyaiswara yang sudah pensiun atau Pejabat Struktural/Fungsional yang masih aktif maupun yang sudah pensiun. Hal tersebut dilakukan hanya untuk mengatasi permasalahan dalam jangka pendek. Sedangkan dalam jangka panjang, pemenuhan kebutuhan formasi Widyaiswara dilakukan melalui rekrutmen sejak awal karir atau saat penerimaan pegawai baru atau mutasi ke dalam jabatan Widyaiswara sebelum usia

Edisi No. 01 Desember | 2015 15

Page 16: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

16 Buletin | 2015

Info SDM

SudahkahAnda Registrasi e-PUPNS?

Pemerintah mewajibkan seluruh PNs untuk

melakukan pendaftaran ulang secara elektronik atau Registrasi e-PUPNs. Karena

sifatnya wajib maka yang tidak melakukannya akan

mendapatkan sanksi. sudahkah Anda registrasi?

PendAtAAn ulAng dAtA PnS secara online atau disebut juga dengan e-PUPNS merupakan program pemerintah pusat untuk memperoleh data yang akurat, terpercaya, dan terintegrasi untuk mendukung manajemen sistem informasi kepegawaian ASN. Mulai 1 September, semua PNS di seluruh Indonesia diwajibkan untuk melakukan registrasi e-PUPNS melalui halaman portal http://pupns.bkn.go.id Sanksi bagi yang tidak melakukan e-PUPNS adalah yang bersangkutan tidak akan tercatat dalam database ASN Nasional di BKN sehingga tidak akan mendapatkan layanan kepegawaian dan dinyatakan berhenti atau pensiun.

langkah-langkah Melakukan e-PuPnS

langkah 1 : buka alamat website dengan me nge tik di web browser pupns.bkn.go.id Ada 4 menu di bagian atas sebelah kanan yakni:• Menu Registrasi untuk melakukan registrasi Pertama Kali• Menu Login digunakan apabila nomor registrasi sudah diverifikasi• Menu Helpdesk digunakan untuk bantuan mencari informasi/pertanyaan

bila diperlukan• Menu admin untuk verifikator langkah 2 : Lakukan pendaftaran untuk mendapatkan nomor registrasiDi langkah ini ada beberapa tahap sebelum Anda mendapatkan Nomor Registrasi yang dicetak yakni :a. daftarPada saat Anda masuk di menu Registrasi (https://epupns.bkn.go.id/menu) Anda akan menemukan 3 menu : DAFTAR, MASUK dan CEK STATUS. Bagi Anda yang baru pertama kali mendaftar klik DAFTAR dan masukan data di 4 kolom isian formulir yakni NIP, NAMA, INSTANSI dan EMAIL. Masukan

Page 17: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 17

NIP baru yang berjumlah 18 digit lalu klik CARI. Secara otomatis data Nama dan Instansi Anda akan muncul. Kemudian masukan alamat email Anda yang aktif. Anda pun siap pada proses selanjutnya dengan klik tombol LANJUT.

b. Membuat Password Pada tahap DAFTAR yang sudah diisi lengkap Anda harus klik LANJUT untuk diarahkan proses membuat password atau kata kunci, dan juga kode yang tampil di layar untuk dimasukan di kolom tersedia. Pastikan password atau kata kunci yang digunakan mudah diingat. Setelah semua data diisi lalu klik REGISTRASI. Selanjutnya akan muncul bukti bahwa registrasi Anda berhasil. Klik CETAK untuk mencetaknya.

c. Cetak nomor RegistrasiSetelah semua proses registrasi pendaftaran online dilakukan dengan benar Anda bisa mencetak dengan cara klik tombol CETAK dan download untuk menyimpan versi pdfnya. Anda akan menerima kartu tanda registrasi ulang PNS yang terdiri dari 2 bagian pertama yakni untuk diserahkan ke validator kemudian yang kedua untuk dipegang oleh PNS yang bersangkutan. Anda bisa menemukan KODE REGISTRASI di kartu tanda registrasi yang sudah dicetak. Kode atau nomor Registrasi inilah yang nanti akan digunakan untuk LOGIN atau MASUK di tahap pengisian data-data Anda. Jika Anda ingin mengetahui status persetujuan pendaftaran dari Biro Badan Kepegawaian bisa dicek di menu CEK STATUS di https://epupns.bkn.go.id/cek-status yang ada di halaman REGISTRASI.

langkah 3: LOGIN dengan Kode Registrasi dan Password

Langkah selanjutnya adalah melakukan tahap pendataan dengan cara LOGIN di menu LOGIN (https://epupns.bkn.go.id/login) atau Anda juga bisa menemukan menu LOGIN ini di halaman pertama website pupns.bkn.go.id sebelah kanan atas. Setelah klik LOGIN Anda akan menemukan 2 kolom isian yakni KODE REGISTRASI (bisa dilihat di kartu PUPNS yang dicetak) dan PASSWORD sesuai dengan yang didaftarkan pada saat langkah registrasi e-PUPNS di tahap pertama.

Lupa Kode Registrasi? Klik Lupa Kode Registrasi di bagian bawah 2 kolom isian, masukan NIP baru dan jawab pertanyaan pengaman yang dulu Anda isi pada saat DAFTAR.Lupa password? Klik Lupa Kata Kunci di bagian bawah 2 kolom isian, masukan NIP baru dan jawab pertanyaan pengaman dan Kode Registrasi.Lupa Kode Registrasi dan Password? Klik Lupa Kode Registrasi lalu klik Lupa Kata Kunci, kemudian masukan NIP baru, Jawab pertanyaan pengaman, dan Jawab nama ibu kandung.

langkah 4 : Periksa, Lengkapi, dan Kirim Data Pada langkah ini Anda sudah berhasil LOGIN dengan KODE REGISTRASI dan PASSWORD. Anda pun siap melakukan pendataan ulang dengan cara memberikan tanda centang (√) bila data yang ditampilkan sudah benar atau bisa diedit atau dikoreksi sesuai data yang benar. Data pegawai yang tampil yakni Data Utama, Data Jabatan, Riwayat Pegawai, Data Guru dan juga Data Kesehatan. Data keluarga bisa Anda isikan dengan klik TAMBAH. Bila pasangan Anda PNS maka klik

kotak kecil PNS lalu cari NIP pasangan Anda di kolom pencarian maka datanya akan muncul. Namun bila pasangan bukan PNS maka silahkan isi data-datanya di kolom yang telah tersedia. Data riwayat untuk keluarga ini harus diisi semua riwayat istri/suami dan semua data anak-anak Anda.Semua data diri Anda harap diperiksa satu persatu. Sekali lagi pilih atau berikan tanda (√) bila data sudah sesuai. Bila ada data yang ingin ditambahkan klik TAMBAH lalu isi keterangan yang ingin dimasukan. Bila ada data yang tampil tidak lengkap silahkan klik UBAH untuk mengoreksi datanya. Bila ada data yang tidak benar Anda harus menginformasikan ke Biro Kepegawaian.

Verifikasi Data PUPNS lengkap sebelum di kIRIMDi akhir isian data ada tombol KIRIM yang berfungsi memastikan data yang sudah terisi itu sudah benar dan akan diteruskan ke BKN Pusat. Sekali lagi periksa data-data Anda dan pastikan kebenarannya karena jika tombol kirim sudah ditekan maka data yang terkirim tidak bisa diubah lagi. Data yang sudah Anda KIRIM selanjutnya akan masuk dalam proses verifikasi kedua di lingkup Kementerian PUPR untuk memeriksa kebenaran data Anda dan memverifikasinya. Nah mudah bukan Registrasi e-PUPNS ini? Jika ada pertanyaan pada tahap pengisian kolom-kolom bisa minta bantuan dengan klik menu HELPDESK di halaman pertama atau https://epupns.bkn.go.id/faq

Registrasi e-PUPNS ini mulai dibuka tanggal 1 September dan ditutup 31 Desember 2015. Segara lakukan Registrasi e-PUPNS dan jangan sampai Anda terkena sanksinya. (eriswan nur)

Info SDM

Page 18: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

18 Buletin | 2015

Lensa Kita

Page 19: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 19

Character BUILDING 2015

Page 20: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

20 Buletin | 2015

PengeMbAngAn SdM di lingkungan PUPR menjadi sebuah wacana serius yang mengacu pada strategi untuk mewujudkan Nawacita yang sekaligus menjadi Visi dari Pembangunan Nasional 2025. Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian PUPR selaku lembaga yang diberi tugas untuk meningkatkan kemampuan seluruh SDM PUPR di Indonesia, baik di pusat maupun di daerah harus memiliki strategi yang sistematis untuk bisa mengembangkan SDM PUPR sekaligus mengejar ketinggalan yang ada. Karena itu, BPSDM telah mencanangkan beberapa strategi yang kemudian

mengembangkan sumber daya manusia adalah suatu

proses peningkatan kualitas atau kemampuan manusia dalam rangka

mencapai tujuan pembangunan bangsa. Proses peningkatan

di sini mencakup perencanaan pengembangan dan pengelolaan

sumber daya manusia.

Pengembangan sDmWilayah Kerja Makassar

Info Balai

Page 21: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 21

diterapkan dalam berbagai kerangka kerja pengembangan dan pelatihan SDM di lingkungan PUPR di seluruh wilayah kerja di Indonesia, salah satunya melalui Balai Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Wilayah XI Makassar.

Balai Diklat Wilayah XI Makassar telah di Akreditasi dan Sertifiasi untuk menyelenggarakan jenis dan jenjang program diklat PNS (Diklat Prajabatan & Diklat dalam jabatan) berdasarkan Keputusan Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 972/1/10/8/2005. Secara umum, tugas Balai Pendidikan dan Pelatihan adalah mengembangkan kualitas, meningkatkan kuantitas, memfasilitasi pelatihan PNS baik di pusat maupun di daerah serta mengembangkan Net-Working Kementerian PUPR. Balai Diklat Wilayah XI Makassar telah menyusun program peningkatan pengetahuan dan keterampilan bidang Pekerjaan Umum tahun 2015 dengan sasaran kegiatan adalah pegawai negeri sipil pusat dan daerah di wilayah kerjanya yang meliputi Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara dan Gorontalo.

Tenaga pengajar Balai Diklat Wilayah IX Makassar terdiri dari

Widyaiswara Kementerian PUPR dan praktisi dari pejabat dan tenaga ahli yang berpengalaman, baik dari lingkungan Kementerian PUPR, maupun dari instansi lain seperti dari perguruan tinggi, lembaga pendidikan ataupun instansi lainnya. Balai Diklat Wilayah XI Makassar yang berdiri pertama kalinya pada tahun 1970 dengan nama Institut Pendidikan Pegawai Pekerjaan Umum dan Tenaga (IPPUT) telah mengalami pasang surut dan perbaikan di sana sini. Kini, di

“secara umum, tugas Balai Pendidikan dan

Pelatihan Tugas adalah mengembangkan

kualitas, meningkatkan kuantitas, memfasilitasi

pelatihan PNs baik di pusat maupun di daerah serta

mengembangkan Net-Working Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat. ”

tahun 2015 selain didukung oleh tenaga pengajar yang kompeten, Balai Diklat Wilayah XI Makassar telah dilengkapi dengan sarana dan prasarana.

Fasilitas penunjang yang telah dimiliki diantaranya :- 3 ruang kelas kapasitas 50 – 60

orang- 2 ruang kelas kapasitas 30 orang- 1 aula kapasitas 100 – 200 orang- 10 kamar mess kapasitas 2

orang @kamar- 81 kamar asrama kapasitas @2

orang- 2 kamar asrama kapasitas @ 3

orang- 2 ruang makan kapasitas@ 100

orang- 1 perpustakaan- 1 aula serbaguna- 1 ruang finess- 1 mushola- 1 ruang kesehatan.

Lokasi Balai Diklat Wilayah XI yang berada di Jalan Nuri No.9 Makasar, memiliki akses yang strategis, dekat dengan pusat hiburan, sarana rekreasi, dan tempat ibadah lainnya. Bagi pendatang atau tamu dari luar kota, lokasi ini juga mudah dijangkau dan dapat ditempuh kurang lebih 35 menit dari bandara Sultan Hasanuddin.(Rismawati)

Page 22: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

22 Buletin | 2015

Inspiratif

MenuRut dAtA StAtIStIk yang dikeluarkan oleh LIPI per bulan Agustus 2015, jumlah peneliti yang ada di Indonesia sekitar 11.234 orang dan 9.128 orang diantaranya bekerja di 38 Kementerian. Adapun di Kementerian Pekerjaaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tercatat memiliki 263 orang peneliti, terdiri atas 119 peneliti pertama, 55 peneliti muda, 64 peneliti madya, dan 25 orang peneliti utama.

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman (Puslitbangkim) Kementerian Pekerjaan Umum dan dan Perumahan Rakyat Prof.(R) Dr.Ir. Arief Sabaruddin, CES, mengakui bahwa komposisi

Indonesia membutuhkan banyak tenaga peneliti untuk menghasilkan inovasi-inovasi teknologi rumah yang handal, cepat, murah dan berkualitas.

Ciptakan Inovasi Teknologi Perumahan

Page 23: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 23

jumlah peneliti, khususnya peneliti muda, masih sangat kurang dan harus terus ditambah. Arief memandang sangat perlu memperbanyak jumlah peneliti di bidang ke-PU-an, khususnya infrastruktur, dengan spesialisasi-spesialisasi yang jelas sehingga bisa menghasilkan karya maupun riset yang akan lebih tajam. Sayangnya selama ini peneliti diharapkan dapat memecahkan berbagai permasalahan dari berbagai aspek bukannya spesialisasi sehingga malah kewalahan sendiri. Untuk itulah, Arief mendedikasikan penelitian dan karya-karya dengan mefokuskan pada bidang arsitektur perumahan dan permukiman. Bagi seorang arsitek dan peneliti senior di bidang Perumahan dan Permukiman, Arief bercita-cita bisa mewujudkan upayakan kemajuan arsitektur perumahan dan permukiman yang membawa masyarakat Indonesia yang sejahtera, cerdas dan cermat. “Indonesia membutuhkan inovasi teknologi rumah yang handal, cepat, murah dan berkualitas,” tandasnya.

Oleh karena itulah, laki-laki yang dikukuhkan sebagai profesor riset bidang Perumahan pada tahun 2014 ini menciptakan teknologi Rumah Instan Sederhana Sehat atau yang lebih dikenal dengan nama RISHA. Teknologi struktur pracetak sederhana RISHA telah banyak digunakan dan diterapkan di seluruh Indonesia karena memiliki keunggulan tahan gempa, mudah dan cepat dibangun, tidak mahal, serta rendah emisi sehingga diterima secara sosial. Melalui teknologi RISHA ini pula, pada bulan Agustus 2005 Arief Sabaruddin mendapat penghargaan Satyalancana Pembangunan dari

Presiden Republik Indonesia Soesilo Bambang Yudhoyono atas temuan Teknologi Pracetak Sederhana RISHA.

Arsitek sekaligus peneliti yang memiliki hobi otomotif ini juga telah menemukan teknologi sistem struktur pracetak T-Cap untuk bangunan gedung dan perumahan maupun sistem struktur CAKRA untuk rumah susun sampai dengan 5 lantai. Selain itu, kepedulian alumnus Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) jurusan Arsitektur serta lulusan program pasca sarjana di Ecole Nationale des Travaux Public de l’Etat, Lyon, Perancis, ini terhadap isu bangunan hijau dan ramah lingkungan, serta permukiman di Indonesia juga tertuang dalam berbagai karya tulis, jurnal, dan buku, diantaranya buku berjudul “Membangun Rumah Sederhana Tahan Gempa”, “Perencanaan Rumah Tinggal ber-SNI”, “Perancangan Rumah Tinggal ber-SNI”, dan buku “A-Z Persyaratan Teknis Bangunan”.

Menurut Arief, sebenarnya negara maju itu bisa maju karena bertumpu pada hasil risetnya yang maju.

Sayangnya di Indonesia masih banyak orang melihat litbang sebagai pelengkap saja, bukannya dunia professional yang sudah diakui dan mendunia. Perubahan mindset atau cara pandang ini yang patut didorong, khususnya untuk dapat menghasilkan peneliti-peneliti riset muda yang inovatif, berdedikasi, dan handal.Menjadi seorang Profesor Riset pasti menjadi impian para peneliti karena merupakan jabatan fungsional tertinggi di bidang penelitian dan satu hal yang memuaskan apabila karya-karyanya dapat digunakan dan diterapkan oleh masyarakat luas.

Meski demikian, sebagai peneliti senior, Arief Sabaruddin berpesan khususnya bagi para peneliti PNS maupun pegawai PNS pada umumnya, bahwa penelitian ini merupakan kesempatan, sebuah sarana profesional dimana dapat secara jelas bisa berkarya. Karyanya jelas karena di sini bisa muncul karya-karya individu, bukan hanya karya kolektif saja. “Di litbang, seorang peneliti, dia bisa membayar utang dengan berkarya, sebab seorang peneliti kan setiap bulan diberikan gaji di awal bulan, sebelum kerja. Dikasih tunjangan lagi sekarang. Artinya, menurut saya itu adalah pinjaman kepada negara. Kalau kita mati belum membayar utang, utang itu dibawa mati dan menghambat kita masuk surga kan? Oleh karena itu, minimal bisa menghasilkan karya tulis di jurnal, apalagi kalau bisa menghasilkan paten. Jadi, bagi para peneliti punya kesempatan membayar utang sebagai PNS sehingga tidak akan dibawa mati,” jelas Arief menutup perbincangan. (endah)

“Negara maju itu bisa maju karena bertumpu

pada hasil risetnya yang maju. sayangnya

di Indonesia masih banyak orang melihat

litbang sebagai pelengkap saja, bukannya dunia

profesional yang sudah diakui dan mendunia.”

Page 24: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

24 Buletin | 2015

Sasaran Kerja Pegawai

Pegawai Negeri sipil (PNs) wajib menyusun sasaran Kerja Pegawai

(sKP) yang merupakan evaluasi bagian dari Penilaian Prestasi Kerja

seperti yang disebutkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 46

Tahun 2011.

SASARAn keRJA PegAwAI (SkP) mencakup kegiatan tugas jabatan dan target yang harus dicapai berdasarkan pada tugas dan fungsi, wewenang, tanggung jawab, dan uraian tugas yang telah ditetapkan dalam Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK). Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil dilaksanakan untuk mengevaluasi kinerja individu Pegawai Negeri Sipil, yang dapat memberi petunjuk bagi manajemen dalam rangka mengevaluasi kinerja unit dan kinerja organisasi.

Latar belakang dan pelaksanaan SKP memiliki landasan hukum Pasal 12 ayat 2 UU No. 43 Tahun 1999 yang menyebutkan bahwa, “Untuk mewujudkan penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan diperlukan Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang profesional, bertanggung jawab, jujur, dan adil melalui pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem Prestasi Kerja.” Selain itu, Pasal 20 UU No. 43 Tahun 1999 menyebutkan bahwa SKP ditujukan “Untuk lebih menjamin objektivitas dalam mempertimbangkan pengangkatan dalam jabatan dan kenaikan.”

  Apa  Itu  SKP?      

 

   

   

   

   

Tahukah Anda?

Page 25: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 25

Apa pentingnya SkP buat PnS?• SKP adalah Sasaran Kerja

Pegawai, yaitu rencana kerja dan target yang akan dicapai oleh seorang PNS.

• Setiap PNS wajib menyusun SKP sebagai rancangan pelaksanaan (rencana operasional) kegiatan tugas jabatan sesuai dengan rincian tugas, tanggung jawab dan wewenangnya sesuai dengan struktur dan tata kerja organisasi.

• PNS yang tidak menyusun SKP dijatuhi hukuman sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai disiplin PNS

• SKP sebagai Kontrak Kerja yang telah disusun harus disetujui dan ditetapkan oleh atasan langsung/pejabat penilai. Setiap atasan langsung bertanggung jawab untuk memastikan kontrak SKP dengan bawahannya.

• SKP ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari dan digunakan sebagai dasar penilaian prestasi kerja.

• Periode waktu penilaian SKP dan Perilaku Kerja:o Periode 1 : Januari – Juni o Periode 2: Juli – Desember.

• Penilaian prestasi kerja PNS adalah suatu proses penilaian secara sistematis yang dilakukan Pejabat Penilai, terdiri atas 2 unsur:o SKP dengan bobot nilai 60%; o Perilaku kerja dengan bobot

nilai 40% • PNS yang diwajibkan menyusun

SKP adalah:o Setiap PNS yang bekerja

di K/L (Pusat/Daerah) wajib menyusun SKP sebagai Kontrak Kerja, termasuk PNS yang mengambil cuti/ sakit, tugas belajar (hanya perilaku kerja saja ), diperbantukan/

dipekerjakan di K/L (Pusat/Daerah).

o Pegawai yang mutasi ke dalam lingkungan K/L (Pusat/Daerah) akan diakumulasikan dengan jabatan sebelumnya

• PNS yang tidak wajib membuat SKP adalah:o PNS yang melaksanakan

Tugas Belajar. PNS yang melaksanakan tugas belajar di dalam maupun di luar negeri tidak wajib menyusun SKP pada awal tahun. Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun dinilai dari prestasi akademik dan unsur perilaku kerja.

o PNS yang Diperbantukan/Dipekerjakan pada Negara Sahabat, Lembaga Internasional, Organisasi Profesi, dan Badan-Badan Swasta yang Ditentukan oleh Pemerintah baik di dalam maupun di luar negeri. Penilaian prestasi kerja pada akhir tahun hanya dinilai dari unsur perilaku kerja.

o Pegawai yang mengambil cuti di luar tanggungan negara.

• Perubahan SKP dapat dilakukan apabila :o Terjadi perubahan organisasi

yang mengakibatkan perubahan tugas dan fungsi

o Perubahan target akibat kebijakan perundang-undangan

o Perubahan target tahunan yang disebabkan unit kerja pada semester 1 telah mencapai atau melebihi target tahunan

o Terdapat penambahan/pengurangan pekerjaan akibat adanya mutasi atau tugas belajar.

• Dokumen SKP disampaikan

kepada Pusat Penilaian Kompetensi dan Pemantauan Kinerja – BPSDM, Kementerian PUPR.

SkP dan tunjangan kinerja Pegawai Berkaitan dengan tunjangan Kinerja Pegawai maka pelaksanaannya di Lingkungan Kementerian PUPR berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 15 Tahun 2013:• Pasal 1 ayat 4: “Tunjangan

Kinerja adalah tunjangan yang diberikan kepada pegawai sebagai fungsi dari keberhasilan pelaksanaan reformasi birokrasi yang didasarkan pada kelas jabatan dan capaian kinerja.”

• Pasal 1 ayat 5: “Kelas Jabatan adalah klasifikasi jabatan dalam satuan organisasi yang didasarkan hasil evaluasi jabatan struktural dan jabatan fungsional dalam satuan organisasi Kementerian Pekerjaan Umum yang digunakan sebagai dasar pemberian tunjangan kinerja.”

• Pasal 1 ayat 6: “Capaian Kinerja adalah prestasi kerja yang dicapai setiap pegawai pada setiap bulan.”

• Pasal 1ayat 7: “Prestasi Kerja Pegawai adalah hasil kerja pegawai pada satuan organisasi Kementerian Pekerjaan Umum sesuai Sasaran Kerja Pegawai dan Perilaku Kerja.”

(endah)

Page 26: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

26 Buletin | 2015

Motivasi

Bekerja adalah Ibadah

Godaan berbuat dosa selalu ada dimanapun berada termasuk

di lingkungan kerja. Bagaimana menepis godaan tersebut?

bekeRJA MeRuPAkAn AktIvItAS yang dilakukan hampir semua orang untuk dapat menghasilkan uang sehingga bisa mencukupi kebutuhan hidup diri mereka maupun keluarganya sehari-hari. Kerja juga dilakukan sebagian orang guna mendapatkan posisi, jabatan, maupun kekuasaan sehingga mereka bisa dikenal, dihormati, maupun dipandang lebih baik oleh masyarakat luas. Semakin tinggi posisi dan jabatan seseorang, makin besar penghasilan yang mereka dapatkan serta semakin besar pula pengaruh kekuasaan mereka atas orang lain maupun bawahannya.

Godaan mendapatkan uang yang banyak dan mudah dalam waktu singkat maupun jabatan serta kekuasaan yang lebih tinggi, membuat tidak sedikit orang yang tergoda untuk melakukan hal-hal yang tidak semestinya. Mulai dari menghalalkan segala

Page 27: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 27

cara demi mewujudkan ambisinya terhadap uang, jabatan, maupun kekuasaan yang lebih, hingga menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya maupun melakukan manipulasi sampai korupsi. Padahal dengan melakukan hal-hal tersebut, tidak hanya menjadikan diri kita sendiri target empuk penegak umum, namun juga membuat semua amal ibadah yang kita lakukan sia-sia. Pikiran kita juga menjadi stress karena selalu waspada dan berpikir keras agar tidak ketahuan. Belum lagi jika kita tertangkap dan dipenjara. Tidak hanya berakibat buruk pada diri kita sendiri, keluarga tercinta pun kena getahnya. Lalu, apa yang akhirnya kita dapatkan? Terpenjara, kena penyakit jantung atau stroke, nama baik tercemar, dicibir serta dicemooh sanak saudara, tetangga, dan teman kolega, dan kalau meninggal pun masuk neraka. Astagfirullah!

Agar tidak tergoda melakukan hal-hal yang tidak semestinya, kita hendaknya menjadikan kerja sebagai ibadah. Mengapa? Dengan menganggap bahwa kita bekerja merupakan sebuah ibadah, ada beberapa prinsip yang akan selalu kita pegang serta jalankan yaitu niat bersungguh-sungguh, jujur, serta sabar dan ikhlas.

Pertama, prinsip niat bersungguh-sungguh. Dalam beribadah yang paling penting adalah niatnya. Karena niat itu adalah melakukan sesuatu yang baik, berguna baik untuk diri sendiri maupun orang lain, serta melakukan kegiatan tersebut demi menghasilkan pahala dari Tuhan, maka saat beraktivitas kita akan melakukannya dengan sungguh-sungguh. Tentunya jika kita menganggap bahwa kerja

adalah ibadah, maka kita akan melakukan dengan niat yang baik, menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dari pekerjaan yang kita lakukan, serta melakukan pekerjaan kita dengan bersungguh-sungguh dan sebaik-baiknya.

Kedua, prinsip jujur. Saat kita beribadah, apakah kita melakukannya dengan curang? Tentu tidak, sebab kita menyadari Tuhan Maha Mengetahui apa yang kita perbuat, pikirkan, dan niatkan. Oleh karena itu, beribadah juga mengharuskan kita untuk berlaku jujur, sehingga kita mendapatkan pahala dari Tuhan. Demikian pula jika kita bekerja sebagaimana kita beribadah. Kita akan berusaha bekerja dengan tidak mencuri hak orang lain, tidak melakukan kecurangan maupun manipulasi, serta melakukan tugas kita dengan kejujuran.Terakhir namun yang tidak kalah pentingnya, prinsip sabar dan ikhlas. Dalam beribadah kita tidak hanya melakukannya dengan niat baik, bersungguh-sungguh dan berlaku jujur saat mengerjakannya, melainkan juga dengan kesabaran

serta keikhlasan akan hasil akhirnya. Ya, terkadang kita mendapat cobaan dari Tuhan. Jika kita percaya bahwa bekerja adalah ibadah, maka saat kita sedang menghadapi cobaan baik berupa tugas yang bertumpuk, atasan yang bossy, kolega yang iri, maupun tawaran menggiurkan dari saingan, kita akan berusaha untuk bersabar dan tidak cepat naik darah maupun terburu nafsu. Saat hasil dari kegiatan yang kita lakukan ternyata gagal, kita juga akan berusaha untuk ikhlas dan berusaha menjadi lebih baik ke depannya.

Tidak ada salahnya jika mulai sekarang kita bekerja sebagaimana kita beribadah dengan memegang teguh prinsip niat, bersungguh-sungguh, jujur, sabar, dan ikhlas. Dengan menganggap bahwa bekerja adalah ibadah menjadikan kita pegawai yang lebih baik, bersyukur, sabar, dan ikhlas sehingga pekerjaan yang kita lakukan menghasilkan pahala, serta tentunya juga membuahkan hasil yang baik dan berguna baik bagi diri kita sendiri, organisasi, keluarga, hingga masyarakat. (endah)

Page 28: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

28 Buletin | 2015

Ketidaksempurnaan Pintu Sukses Habibie

Don’t judge the book by its cover. Jangan menilai orang dari tampilan

luarnya. Jangan melihat sosok Habibie Afsyah secara fisik, namun

kenalilah lebih dekat maka decak kekaguman akan terlontar secara

spontan.

“kAlAu SAyA yAng PunyA keteRbAtASAn seperti ini saja bisa, Anda juga pasti bisa! Kemandirian dan kesuksesan adalah kodrat Anda,” begitu ungkap Habibie Afsyah menyimpulkan rentang perjalanan hidupnya. Sebuah inspirasi dan motivasi tersirat dalam kalimat yang dilontarkannya.

Sosok Habibie Afsyah adalah contoh orang hebat yang berhasil menyikapi ketidaksempurnaannya bukanlah penghalang baginya untuk mengejar cita-cita. Seperti yang diungkapkan oleh Habibie bahwa keterbatasan fisik tak boleh menjadi hambatan untuk mencapai impian dan cita-cita. Banyak sekali orang-orang yang dikaruniai fisik sempurna malah mengeluhkan hidupnya

Motivasi

Page 29: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 29

dan tak mampu bekerja keras untuk mendapat penghidupan yang layak. Padahal diluar sana banyak sekali orang-orang berkebutuhan khusus yang tak berhenti mengejar cita-cita dan mengabaikan kondisi fisiknya yang tak sempurna.

Semangat pantang menyerah mengubah hidup Habibie yang seorang disabilitas menjadi seorang pakar internet marketer. Anak bungsu dari 8 bersaudara yang lahir di Jakarta tanggal 6 Januari 1988, putra pasanganH. Nasori Sugianto dan Hj. Endang Setyati ini bukanlah penyandang cacat fisik sejak lahir. Dia divonis sebuah penyakit bawaan bernama Muscular Dystrophy Type Becker di usianya yang belum genap setahun. Suatu mutasi gen sytropin pada kromosom XP 21 yang membuat Habibie mengalami kelemahan otot bahkan sempat divonis akan meninggal di usia ke-25 tahun. Penyakit inilah yang perlahan-lahan merenggut fungsi saraf motorik di otak kecilnya sehingga massa tubuhnya tidak bisa tumbuh sempurna hingga tidak bisa menggerakkan anggota tubuhnya.

Habibie sempat mengenyam pendidikan di TK YPAC, TK LAB Setia Budi dan SMA Yayasan Sunda Kelapa. Baginya, masa sekolah memberikan pengalaman buruk hingga ia memutuskan untuk berhenti sekolah. Pada saat masih sekolah Habibie selalu mendapat ejekan dan tatapan sinis dari orang-orang yang menganggapnya sebelah mata. Setelah berhenti sekolah, ia menghabiskan waktunya berjam-jam di depan komputer. Sang ibu yang melihat anaknya begitu tertarik dengan teknologi internet segera mencari guru untuk membimbing Habibie. Selama 2

hari Habibie mengikuti pelatihan internet dengan pengajar Mr. Fabian Lim dari Singapura dengan biaya Rp 5 juta rupiah. Awalnya Habibie menolak, namun akhirnya sang ibu berhasil meyakinkan putra bungsunya untuk lebih mendalami dunia internet dan belajar marketing.

Melihat perkembangan yang dicapai oleh Habibie, ibunya bertambah semangat untuk mencarikan pelatihan di tingkat yang lebih tinggi lagi. Bahkan tak tanggung-tanggung, ibunya rela menjual mobil rentalnya untuk membiayai Habibie mengikuti pelatihan internet tingkat lanjut yang diajarkan oleh Suwandi Chow selama 3 minggu dengan biaya Rp 15 juta. Bekal pendidikan inilah yang kemudian menjadi modal Habibie mencoba bisnis internet marketing dengan membuat website dan menjadi mitra atau affiliate Amazon.com, sebuah toko online terbesar di dunia.

Pada tahun 2007, pertama kali Habibie berhasil memasarkan 1 unit Play Station 3 dan mendapatkan komisi $24 serta cek sebesar USD $ 120,69. Setelah keberhasilan pertamanya, Habibie semakin semangat memasarkan produk-produk Amazon. Cek pertama kemudian disusul dengan cek kedua senilai USD $ 287, lalu lanjut dengan cek ketiga senilai USD $ 389, hingga pada puncaknya ia berhasil mencapai komisi sebesar USD $ 2,169 pada Desember 2007. Layaknya sebuah perjalanan bisnis menuju kesuksesan, Habibie pun pernah mengalami masa sulit. Krisis ekonomi global di pertengahan 2008 membuat daya beli penduduk Amerika Serikat (AS) merosot dan mengakibatkan penghasilan

Habibie pun turun drastis. Namun, ia tidak patah semangat. Di sela waktu kosongnya, Habibie mulai mencoba menggarap pasar dalam negeri dengan mengembangkan situs www.rumah101.com. Situs jual beli properti yang memiliki konsep mempertemukan penjual dan pembeli properti.

Tak hanya puas sampai di sini, Habibie pun mulai dengan langkah baru dengan menerbitkan e-book Panduan Sukses dari Amazon (rumah101.com) dan menjadi trainer di acara seminar e-profit matrix bersama sang guru. Keinginannya untuk terus mengasah kemampuan disalurkan dengan mengikuti berbagai pelatihan dan pendidikan seperti iDokterpim, Indonesia Boot camp dan e-profit matrix. Habibie kini hadir menjadi sosok yang inspiratif bagi semua orang.

Habibie yang dulunya pernah menjadi seorang yang tidak percaya diri, mampu mengubah nasib melalui dukungan keluarganya menjadi sosok yang kreatif, pantang menyerah, dan tak kenal putus asa dalam bekerja keras. Benar kata Habibie bahwa kesuksesan pada hakikatnya adalah milik semua orang yang mau untuk berusaha dan bekerja keras. Jadi janganlah hambatan menjadi penghalang tapi jadikan sebagai pemicu mencapai kesuksesan. (Risma,dari berbagai sumber)

Sumber-sumber :1. http://www.jpnn.com/read/2011/09/07/102158/

Habibie-Afsyah,-dari-Kursi-Roda-Jadi-Suhu-Bisnis-Internet-Marketing-

2. http://www.plimbi.com/article/9437/habibie-afsyah

3. https://www.maxmanroe.com/habibie-afsyah-penyandang-difabel-yang-sukses-di-internet-marketing.html

4. http://www.gatra.com/kolom-wawancara/18932-habibie-afsyah-dulu-saya-hanya-bisa-menangis-saja.html

Page 30: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

30 Buletin | 2015

Yang tekun, Yang Berprestasi

Prestasi

Page 31: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 31

SoSoknyA yAng beRSAhAbAt dan ramah membuat merasa nyaman berbincang lama dengannya. Jodi Pujiadi Hutomo, pria asal Jakarta, kelahiran 18 April 1980 yang akrab dipanggil Jodi ini memiliki prinsip dalam bekerja yang bisa dijadikan inspirasi oleh rekan kerjanya.

Jodi yang merupakan salah satu lulusan terbaik dari Universitas Diponegoro, Semarang dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4,00 predikat cumlaude. Ia begitu menyukai jurusan yang dia ambil yakni Manajemen dan Rekayasa Infrastruktur yang kini berkaitan erat dengan pekerjaannya saat ini. Latar belakang pendidikannya merupakan modal utamanya dalam mengerjakan semua tugas dan tanggung jawabnya sebagai staf Sekretariat BPJT Bidang Teknik, serta Jafung Jalan dan Jembatan Ahli Muda di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan. Meski demikian ia berkemauan kuat untuk terus memperluas ilmu dan pengetahuannya agar kompetensinya sebagai SDM di PUPR semakin meningkat.

Salah satu motivasinya bekerja dan menyelesaikan program studinya adalah keluarganya. Suami dari wanita yang bernama Sesarani Fatchiah serta Ayah dua orang anak Iqbal Muhammad Hutomo dan Farannisa Khalila Hutomo ini kelak juga ingin kedua anaknya bisa mengikuti jejaknya dalam menempuh pendidikan akademik. “Tidak harus mengambil jurusan yang sama ataupun bekerja di bidang yang sama tetapi yang penting anak-anak mengutamakan pendidikan yang menjadi pilihan utama mereka,” ungkap Jodi tentang harapan untuk kedua anaknya.

Untuk berhasil menyelesaikan pendidikan pasca sarjana dengan nilai sempurna, strategi yang digunakan Jodi adalah fokus pada apa yang tengah dipelajarinya. Dalam belajar, ia menerapkan dua metode yakni fokus pada setiap materi yang disampaikan saat kuliah dan menggunakan FGD (Focus Group Discussion) dengan rekan sejawat saat diluar jam kuliah. Program studi yang ditempuh bersifat fulltime untuk belajar alias tidak terbagi dengan waktu untuk bekerja sehingga lebih optimal. Menurutnya, metode bertukar pikiran saat berkumpul dengan rekan-rekannya memungkinkan timbulnya ide baru dalam menyelesaikan tugas kuliah. Forum diskusi seringkali memunculkan kasus yang lebih update untuk dijadikan bahan belajar dibandingkan contoh kasus yang diberikan dosen.

“Harapan saya setelah menyelesaikan pasca

sarjana adalah ilmunya bisa diimplementasikan

dalam pekerjaan saat ini. Dengan menggabungkan

teori dan praktek di lapangan, saya berharap

hasilnya bisa lebih bermanfaat dan output-

nya lebih maksimal,” jelas Jodi.

Berbicara mengenai pekerjaan, Jodi mengungkapkan pendapat bahwa keberhasilan kinerja pegawai diukur dengan bekerja sesuai SOP (Standard Operational Procedure) agar saat

ada pos pemeriksaan audit tidak ada masalah ke depannya. Meskipun begitu, Jodi tidak pernah keberatan untuk mengerjakan pekerjaan di luar bidangnya. Menurutnya, sebagai staf pun ia harus bisa multitasking agar atasan percaya dengan kemampuan dan kinerjanya sehingga bisa membangunkomunikasi yang lancar dengan atasan.

Saat ini, selain aktif sebagai staf Sekretariat BPJT, Jodi yang pernah mengikuti Short Course mengenai Fundamentals Of Applied Geotechnical Engineering Practice juga aktif melakukan tugas-tugas khusus diantaranya Project Officer Kontraktual Satker BPJT (Paket Penyusunan Manual OE Investasi Jalan Tol), Tim Pengendali Pengusahaan Jalan Tol (Ruas Pasuruan-Probolinggo, JORR Seksi W1-Kebon Jeruk-Penjaringan), dan yang terakhir adalah pernah menjadi Tim Teknis Evaluasi Laik Fungsi Jalan Tol Cikampek-Palimanan.

Dalam pandangannya tentang lingkungan kerja di PUPR, Alumni SMA N 6 Jakarta ini berpendapat bahwa staf pelaksana sekarang ini sudah cukup mumpuni dari segi jumlah dan keahliannya, namun masih perlu didukung dan diperhatikan oleh level di atasnya. Sosoknya yang cerdas memiliki wawasan yang luas dalam memandang berbagai langkah ke depan dalam lingkungan kerjanya. Ilmu dan kemampuan yang dimilikinya merupakan sebuah potensi untuk menjadi salah satu kontribusi dalam pengembangan kualitas SDM di lingkungan PUPR sekaligus bisa dijadikan inspirasi bagi rekan kerja lainnya.(Rizza)

Page 32: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

32 Buletin | 2015

Berawal dariSekadar Jamming

Tentu Anda sudah tak asing lagi dengan sekelompok musikal muda yang

tergabung dalam Band BPsDm. Kiprah sekelompok anak muda ini sudah banyak

dikenal orang, khususnya di lingkungan Badan Pengembangan sumber Daya

manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Komunitas

Page 33: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 33

PenAMPIlAn MeRekA di beberapa acara tak hanya menghibur tapi mampu memberikan inspirasi bagi pegawai lainnya untuk turut mengembangkan kreativitas di lingkungan kerja.

Band BPSDM dibentuk setahun yang lalu. Tepatnya tahun 2014, berawal dari hobi memainkan musik, sekelompok generasi muda dari BPSDM bernama Muldan M. Ginanjar (Vocal), Bayu Kanigara (Bass), Galih Chandra (Guitar), Satya Raharja (Keyboard) dan Latiful Wafiq (Drum) sepakat menyatukan musik mereka dalam sebuah band. Mereka tidak membatasi pada satu jenis musik saja. Hampir semua lagu bisa mereka mainkan dengan aransemen ulang menjadi music yang easy listening sehingga enak

didengar oleh berbagai kalangan pecinta musik.

Perjalanan band ini cukup menarik. Pada awal mereka membentuk band, mereka hanya sekedar jamming dengan menggunakan alat musik yang sangat sederhana yakni 1 gitar akustik, 1 gitar bass, 1 piano dan 1 cajon. Melihat minat anak muda semangat mengembangkan kreativitasnya di bidang musik ini, Diklat Jakarta memberikan dukungan dengan membuka ruang entertainment dan menyediakan alat music full band yakni drum, keyboard, ampli gitar listrik, ampli gitar bass dan ampli keyboard serta sound vocal meski demikian sebagian mereka tetap masih menggunakan alat musik milik pribadi. Band BPSDM tampil perdana pada acara Character Building dengan konsep akustik dan membawakan lagu-lagu nostalgia seperti Imagine (John Lennon), Let it Be (The Beatles), When I see You Smile (Bad English) dan Nonton Bioskop (Benyamin S). Dengan aransemen ulang yang menarik, lagu-lagu nostalgia yang sudah tak asing lagi di segala usia ini membuat penonton tidak hanya menikmati tapi juga ikut menyanyikannya. Namun bila ditanya kepada anggota Band BPSDM tentang momen yang spesial adalah saat mereka tampil bernyanyi bersama ibu Anita, Kepala Badan Sumber Daya Manusia Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan bernyanyi bersama peserta character building.

Studio Band BPSDM ini berada di Balai Diklat PU Jakarta tepatnya di Lebak Bulus Jl. Pasar Jumat dengan jadwal latihan hari jumat usai

“Perjalanan band ini cukup menarik. Pada awal mereka

membentuk band, mereka hanya sekedar

jamming dengan menggunakan alat musik yang sangat sederhana yakni

1 gitar akustik, 1 gitar bass, 1 piano dan

1 cajon. ”

jam kerja. Studio ini juga terbuka lebar untuk sahabat PU yang ingin bergabung bermain musik atau sekedar jamming di studio.

Kegiatan bermusik di komunitas terbuka untuk semua jenis musik, tidak hanya untuk musik dengan konsep band saja. Kini, beberapa komunitas musik ini telah terbentuk salah satunya group keroncong yang dipimpin oleh oleh Bpk. Ignatius Widyananda. Musik keroncong sebagai musik khas Indonesia ini dimainkan juga pada acara character building memainkan lagu Bengawan Solo dan L.O.V.E yang diaransemen ulang versi keroncong dengan alunan ukulele yang dimainkan oleh Bpk. Agus Kuncoro Cs. Penonton menyambut meriah penampilan mereka sekaligus menjadi bukti bahwa musik memberikan nuansa yang menyenangkan di lingkungan kerja. “Kami harap semoga perkembangan musik band ini akan terus berkembang dengan dukungan berbagai pihak tentunya,” ucap Galih mengungkapkan harapannya pada musikalitas di lingkungan PU.

Komunitas musik BPSDM akan selalu berkarya pada event berikutnya dan selalu terbuka bagi semua kalangan sahabat PU. “Kami sangat terbuka untuk setiap saran, ide, kritik atau apapun demi kemajuan komunitas ini,” ucap Wafiq menutup perbincangannya.(Rizza)

Page 34: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

34 Buletin | 2015

Yth Pengelola Majalah BPSDM,

Saya PNS baru di Kementerian PUPR, angkatan 2014 yang lalu. Terus terang saya sebagai PNS baru saya masih awam mengenai pengembangan karir sebagai PNS. Dari hasil cerita dan pengamatan, saya lihat yang rata-rata promosinya cepat diantaranya ditunjang oleh latar belakang pendidikan dan kompetensi yang dimiliki. Padahal selama ini saya masih merasa kurang mendapatkan informasi mengenai pengembangan kompetensi baik berupa informasi beasiswa, diklat atau sejenisnya.

Yang ingin saya tanyakan adalah dimana saya bisa memperoleh informasi tentang beasiswa atau diklat bagi pegawai Kementerian PUPR? Apa saja syarat-syarat dan prosedurnya? Terimakasih sebelumnya.

Agus. Ditjen Cipta Karya

-------

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara mengatur tentang pengembangan kompetensi pegawai melalui pendidikan dan pelatihan. Pada Pasal 70 disebutkan bahwa setiap pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki hak dan kesempatan untuk mengembangkan kompetensi. Pengembangan kompetensi tersebut diantaranya melalui pendidikan, pelatihan, seminar, kursus dan penataran.

Memang benar bahwa salah satu dasar pertimbangan promosi pegawai adalah kompetensi yang dimilikinya meliputi kompetensi teknis, kompetensi manajerial dan kompetensi sosial kultural, yang diantaranya didapatkan dari pendidikan, pelatihan dan sejenisnya.Adapun informasi mengenai beasiswa, diklat dan semacamnya bisa dilihat pada pengumuman di situs www.pu.go.id atau selengkapnya bisa dilihat pada situs BPSDM di http://bpsdm.pu.go.id/. setiap pengumuman beasiswa juga rutin diberitahukan kepada masing-masing unit kerja dan ditempel pada papan pengumuman yang terdapat pada titik-titik strategis di lingkungan Kampus PUPR.

Selain beasiswa tersebut, ada juga penawaran beasiswa dari instansi di luar Kementerian PUPR seperti Beasiswa dari Kominfo, beasiswa dari Pusbindiklatren Bappenas dan lainnya.

Untuk beasiswa Tahun 2016 sendiri Kementerian PUPR menawarkan Beasiswa Pendidikan Kedinasan dan Vokasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk Program Diploma 3 (D3), Diploma 4 (D4)/Sarjana (S1) dan Pascasarjana (S2) Angkatan 2016. Untuk keterangan lebih lanjut bisa di unduh (download) pada http://www.pu.go.id/pengumuman/show/1301/pengumuman-penawaran-beasiswa-pendidikan-kedinasan-dan-vokasi-kementerian-pekerjaan-umum-dan-perumahan-rakyat-ta-2016.

Selain beasiswa tersebut, ada juga penawaran beasiswa dari instansi di luar Kementerian PUPR seperti Beasiswa dari Kominfo, beasiswa dari Pusbindiklatren Bappenas dan lainnya.

Informasi Beasiswa dan Diklat

Page 35: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

Edisi No. 01 Desember | 2015 35

“PReSIden meminta Menteri sadar media, dan Kementerian PUPR di urutan 14 dalam media expose (11 Maret 2015).’’ Petikan kalimat yang juga merupakan pesan dari orang nomor satu di negeri ini adalah salah satu alasan redaksi mengangkat topik public speaking. Salah satu efek yang signifikan akan pentingnya public speaking yakni Kementerian PUPR Menerima Penghargaan ranking 6 mengenai Keterbukaan Informasi Publik tahun 2014. Untuk itu, pelayanan Publik, baik dari Humas maupun media menjadi bagian penting dalam Kinerja Kementerian PUPR. Sebelum berbicara lanjut mengenai Pentingnya Public Speaking dalam berbagai aspek terutama karier, perlu dipahami terlebih dahulu tentang apa itu public speaking. Menurut Ys. Gunadi dalam Himpunan Istilah Komunikasi, public speaking adalah komunikasi yang dilakukan secara lisan mengenai suatu hal atau topik di hadapan banyak orang dengan tujuan mempengaruhi, mengajak, mendidik, mengubah opini, memberikan penjelasan,

Pentingnya Public Speaking di Lingkungan Kerja

salah satu skill penting yang harus dimiliki oleh setiap orang untuk bisa membangun karir yang sukses adalah kemampuan menguasai Public speaking.

dan memberikan informasi kepada masyarakat di tempat tertentu.

Mengapa Public Speaking begitu penting ?Kini, kemampuan public speaking sangat dibutuhkan untuk menunjang kemajuan karier seseorang. Sebuah penelitian membuktikan bahwa sebagian besar perusahaan menjadikan kemampuan public speaking sebagai kriteria tertinggi dalam menilai calon pelamar kerja di perusahaannya.Kesuksesan usaha dan promosi jabatan tidak akan terlepas dari kemahiran dalam menyampaikan ide-ide dan kemampuan mempengaruhi orang lain baik secara pribadi maupun secara massa. Semakin terampil seseorang dalam berbicara akan semakin menunjukkan kualitas kecerdasan dan penghargaan dari komunitasnya.Dalam sehari, setiap manusia mengeluarkan lebih kurang 18.000 kata sehari atau 300 kata per menit. Berikut ini merupakan beberapa Pedoman Berbicara di Depan Publik, mudah-mudahan bermanfaat.

1. Usahakan Anda terlihat oleh audiens• Pastikan suara Anda terdengar

oleh seluruh audiens• Lakukan kontak mata• Katakan dengan ekspresi

wajah• Jangan tegang/menunduk,

senyumlah dan tatap pendengar.

• Jangan lupa minum air putih setidaknya 10 menit sebelum naik panggung.

• Jika grogi mendadak muncul, pegang pena lalu berusahalah tidak terlihat caggung.

2. Berbicara Efektif dan Menarik• Menarik perhatian dan minat

audiens, seperti menyelipkan humor yang sehat.

• Menyampaikan gagasan• Awali dengan kutipan• Ajukan Pertanyaan ke

audiens, libatkan mereka agar komunikasi dua arah

• Menyimpulkan: menguatkan gagasan utama yang disampaikan

• Menutup Pembicaraan(Rizza, dari berbagai sumber)

Selingan

Page 36: Manusia adalah Motor Penggerak Perubahan

36 Buletin | 2015