Top Banner
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYAAIR SATKER BALAI WILAYAH SUNGAI MALUKU Jl. Mr. C.H.R Soplanit No. 4 Rumah Tiga, Ambon Telp. (0911) 3825019 CV. PRIMA NUREKELE CONSULTANT PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617, Makassar Jl. DR. Malaiholo SK.55/7 RT.001/05 Telp. (0411) 341756 Air Salobar, Makassar MANUAL O & P (OPERASI DAN PEMELIHARAAN) DED Pengendalian Banjir dan Sedimen S. Way Mamua Kab. Maluku Tengah Juni 2014 PRIMA NURKELE CONSULTANT
33

MANUAL O & P SUNGAI MAMUA.pdf

Oct 01, 2015

Download

Documents

hend2253
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

    DIREKTORAT JENDERAL SUMBER DAYA AIRSATKER BALAI WILAYAH SUNGAI MALUKUJl. Mr. C.H.R Soplanit No. 4 Rumah Tiga, Ambon Telp. (0911) 3825019

    CV. PRIMA NUREKELE CONSULTANTPT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO

    Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617, Makassar

    Jl. DR. Malaiholo SK.55/7 RT.001/05 Telp. (0411) 341756 Air Salobar, Makassar

    MANUAL O & P(OPERASI DAN PEMELIHARAAN)

    DED Pengendalian Banjir dan Sedimen

    S. Way Mamua Kab. Maluku Tengah

    Juni 2014

    PRIMA NURKELE

    CONSULTANT

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT

    Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O&P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGA WAY MAMUA KAB. MALUKU TENGAH

    i

    KATA PENGANTAR

    Laporan Manual O & P pekerjaan DED Pengendalian Banjir Dan Sedimen Sungai Way

    Mamua Kabupaten Maluku Tengah, disampaikan dalam rangka perwujudan

    kerjasama antara PPK Perencanaan dan Program Satker Balai Wilayah Sungai Maluku

    dengan PT. Astakona Dutasaran Dimensi Jo CV. Prima Nurkele Consultant

    berdasarkan surat perjanjian kontrak nomor: HK.02.03/SP/BWS-MAL/PPK-

    PRG/38/IV/2014 Tanggal 30 April 2014.

    Laporan ini berisi uraian beberapa hal, antara lain ;

    1. Pendahuluan

    2. Prasarana dan Sarana Penahan Sedimen

    3. Operasi Prasarana

    4. Pemeliharaan Prasarana

    Demikian pengantar Laporan Hidrologi ini kami buat, atas perhatian dan

    kerjasamanya, diucapkan terima kasih.

    Makassar, Oktober 2014

    PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI

    JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT

    Ir. Sitti Nursiah

    Wakil KSO

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT

    Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O&P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGA WAY MAMUA KAB. MALUKU TENGAH

    ii

    DAFTAR ISI

    BAB I PENDAHULUAN 1

    1.1. Latar Belakang 1

    1.2. Kegunaan dan Penggunaan Pedoman Pemeliharaan 2

    BAB II PRASARANA PENAHAN SEDIMEN 3

    2.1. Prasarana Penahan Sedimen 3

    2.2. Peralatan dan Bahan Penunjang Prasarana 4

    2.3. Material Bangunan Prasarana 7

    BAB III OPERASI PRASARANA 8

    3.1. Inventarisasi dan Pengumpulan Data 8

    3.2. Inspeksi Rutin 10

    3.3. Penelusuran 13

    3.4. Indentifikasi dan Analisa Tingkat Kerusakan 14

    3.5. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya 15

    3.6. Pengaturan Penggunaan Prasarana 16

    3.7. Pengoperasian Fasilitas 18

    BAB IV PEMELIHARAAN PRASARANA 21

    4.1. Pemeliharaan Preventif 21

    4.2. Pemeliharaan Korektif. 24

    4.3. Pemeliharaan Rehabilitatif. 27

    4.4. Pemeliharaan Dengan Kearifan Lokal 29

    BAB V PENUTUP 30

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    1

    1.1. Latar Belakang

    Aliran sedimen dapat berlangsung perlahan-lahan atau mendadak dalam volume yang

    sangat besar sebagai banjir sedimen. Jika laju aliran sedimen berlebihan sangat merugikan,

    baik korban jiwa dan harta benda, apabila mengalir ke waduk atau sungai-sungai yang

    mengalir di permukiman padat penduduk. Jika masuk ke waduk akan memperpendek usia

    ekonomi waduk, karena intake dan / atau turbin tenaga air tidak berfungsi akibat

    sedimentasi. Pendangkalan sungai dapat menyebabkan banjir meskipun hujan yang turun

    tidak deras. Pada umumnya, aliran sedimen terjadi di wilyah dimana daerah aliran sungai

    bagian hulu berupa pegununungan tandus, sering terjadi gempabumi, tanah longsor dan

    tebing runtuh.

    Aliran sedimen perlahan-lahan berlangsung terus-menerus, sedang aliran sedimen

    mendadak terjadi sesekali dalam musim hujan, tergantung kondisi daerah aliran sungai di

    bagian hulu seperti tersebut di atas. Prasarana penahan sedimen dibangun untuk menahan

    sedimen secara permanen. Pada umumnya prasarana penahan sedimen, seperti cekdam,

    konsolidasi dam, gronsil, girdel dan tanggul dibangun di daerah hulu dan beberapa

    prasarana tersebut berada jauh dari pemukiman penduduk. Prasarana penahan sedimen

    harus tidak haris dibangun dengan sistem seri, karena pondasi bangunan jarang berada di

    lapisan endapan material erupsi yang sangat tebal dan mudah tereosi. Meskipun demikian,

    prasarana penahan sedimen memerlukan perhatian khusus dalam operasi dan pemeliharaan,

    karena harus segera dikosongkan jika sudah penuh, agar tetap berfungsi scara optimal.

    Prasarana penahan sedimen harus berfungsi setiap saat, termasuk berbagai fasilitas multi

    fungsi yang ada di beberapa prasarana, antara lain; dipakai sebagai jembatan jalan kabupaten

    dan pengambilan air baku, baik untuk irigasi maupun untuk keperluan lainnya. Prasarana

    penahan sedimen akan berfungsi dan beroperasi optimal setiap saat, apabila kondisi prasarana

    tersebut selalu terpelihara dengan baik, sehingga diperlukan suatu Pedoman agar Operasi dan

    Pemeliharaan Prasarana Penahan Sedimen dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.

    PENDAHULUAN

    BABBABBABBAB

    I

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    2

    1.2. Kegunaan dan Penggunaan Pedoman

    Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Penahan Sedimen merupakan tindak lanjut

    dari Surat Edaran Direktur Jenderal Sumber Daya Air, No : 01 /Se/D/2013, tanggal 6

    Pebruari 2013 perihal Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Sungai serta Pemeliharaan

    Sungai

    Pedoman Operasi dan Pemeliharaan Prasarana Penahan Sedimen digunakan untuk

    memberikan arahan kepada Unit/Satker Operasi dan Pemeliharaan di Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai.

    Prasarana Prasarana Penahan Sedimen adalah salah satu dari prasarana sungai yang berfungsi

    untuk menahan sedimen sampai batas tertentu di daerah aliran sungai bangian hulu, terutama

    di hulu bendung dan bendungan besar, pemukiman padat penduduk yang berada di kaki atau

    lereng pegunungan. Dengan demikan prasarana peanahn sedimen memerlukan pedaman

    operasi dan pemeliharaan tersendiri.

    Apabila diperlukan, pedoman ini dapat digunakan oleh instansi lain dan masyarakat dalam

    kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana penahan sedimen berkoordinasi dengan

    Unit/Satker Operasi dan Pemeliharaan di Balai Besar/Balai Wilayah Sungai.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    3

    2.1. Prasarana Penahan Sedimen

    Jenis Prasarana Fungsi Utama

    Cek dam 1. Menampung material sedimen berbagai ukuran sebanyak mungkin,

    terutama di hulu bendung dan bendungan.

    2. Menanpung sebagian material sedimen berbagai ukuran dengan

    mempertimbangkan kapasitas sungai di bagian untuk megalirkan aliran sedimen (allowable sediment discharge),.

    Konsolidasi dam 1. Mengamankan dasar sungai agar tidak terjadi degradasi, sehingga

    dasar sungai stabil sesuai dengan kemiringan yang direncanakan.

    2. Mengarahkan banjir sedimen mengalir di tengah-tengah palung sungai, sehingaa tidak mengerosi tebing sungai.

    Groundsil Menstabilkan dasar sungai di daerah hilir agar tidak terjadi degradasi.

    Girdel

    Talud Mengamankan tebing sungai dan tanggul dari erosi banjir sedimen

    Krip Mengarahkan banjir agar tetap mengalir di tengah palung sungai,

    sehingga tidak mengerosi tebing sungai.

    Tanggul Banjir Menahan banjir agar tidak meluap keluar palung sungai

    PRASARANA PENAHAN

    SEDIMEN

    BABBABBABBAB

    II

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    4

    2.2. Peralatan dan Bahan Penunjang Prasarana

    1) Peralatan pemantau banir sedimen

    Peralatan Pemantau Banjir Sedimen Fungsi Utama Site

    Peralatan

    Pemantau

    Banjir

    Sedimen

    Sistem

    Handy

    Talky (HT)

    atau Hand Phone (HP)

    Pos Penakar Curah Hujan

    Manual

    Untuk memantau hujan

    ektrim yang dapat

    menyebabkan banjir sedimen.

    Daerah endapan

    material tanah

    longsor dan tebing runtuh

    Pos Penanda Terjadi

    Banjir Sedimen

    Untuk menandai telah

    terjadi banjir sedimen

    Cekdam paling hulu

    Pos Pengukur Tinggi

    Banjir Sedimen Manual

    Untuk memantau tinggi

    banjir sedimen

    Cekdam paling hulu

    dan dekat pemukiman

    Kentongan/Pengeras

    Suara Peringatan Bahaya Banjir Sedimen

    Untuk memberikan

    informasi akan terjadi

    banjir sedimen kepada

    penduduk di sekitar sungai.

    Pemukiman padat

    penduduk yang ada di sekitar sungai.

    Pusat Kontrol Pusat penerima dan

    pengolahan data dan

    informasi banjir sedimen

    yang dikirim dari pos-pos

    tersebut di atas.

    Unit / Satker Operasi

    dan Pemeliharaan di

    Balai Besar/Balai Wilayah Sungai

    Sitem Radio Komunikasi Sitem pengiriman data

    dan informasi banjir

    sedimen secara

    menggunakan HT atau HP

    Pos-pos dan Pusat

    Kontrol

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    5

    2) Alat berat untuk pekerjaan tanggap darurat

    Jenis Peralatan Fungsi Utama Perkiraan Volume

    Excavator Gali dan timbun Min. 2 unit

    Dam truck Angkut tanah/batu Min. 4 unit

    Crane truck Menaikan dan menurunkan barang/bahan Min. 1 unit

    Bulldozer Perataan tanah Min. 1 unit

    Vibro roller (pemadat) Pemadatan tanah Min. 1 unit

    Trailer alat berat Angkutan alat berat ke lokasi pekerjaan Min. 1 unit

    Pickup truck Angkutan peralatan ringan, bahan dan BBM Min. 1 unit

    Bengkel dan peralatan Reparasi ringai alat berat dan kendaraan Min. 1 set

    Drum BBM Persediaan BBM untuk alat berat Min. 5 unit

    Peralatan harus dapat dimobilisasi dan dioperasikan setiap saat dan secepatnya di lokasi pekerjaan

    tanggap darurat. Sehingga pengecekan dan kesiapan peralatan tersebut sangat penting dilakukan

    sebelum musim hujan.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    6

    3) Bahan banjiran untuk tanggap darurat

    Jenis Bahan Banjiran Tujuan Utama Perkiraan Volume

    Bronjong Untuk pekerjaan tanggap darurat ,

    antara lain ; perkuatan tebing

    sungai lonsor atau tanggul jebol

    ketika terjadi banjir dan harus

    Ditentukan sesuai

    kebutuhan berdasarkan

    inspeksi rutin dan / atau Kawat ikat bronjong

    Karung Pasir

    Balok kayu/dolken segera diperbaiki sementara agar

    tidak terjadi kerusakan yan lebih parah.

    penelusuran

    Tali ijuk

    Benang & jarum kantong

    pasir

    Sekop

    Cangkul

    Alat angkut dorong roda tiga

    Generator Penerangan ketika pekerjaan

    tanggap darurat di malam hari. Solar

    Gudang barang Penyimpanan stok barang/bahan

    Persediaan atau stok bahan banjiran harus cukup atau sesuai dengan lokasi-lokasi kritis atau rawan

    banjir. Sehingga inspeksi dan / penelusuran lokasi-lokasi kritis sangat penting dilakukan sebelum

    musim hujan.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    7

    2.2. Material Bangunan Prasarana

    Material Yang Dipakai Untuk Membangun Prasarana

    Jenis Prasarana

    Bagian Inti

    Lapisan Selimut Diding Apron

    & Buffer Fill Puncak Diding

    Hulu & Hilir Apron

    Sabodam Pas. Batu

    Kali 1: 4/

    Beton Siklop

    30: 70/

    Beton K125

    Beton K225/

    Beton K300

    Beton K175

    Beton K175

    Pas. Batu

    Kali 1: 4/

    Konsolidasi dam

    Tanggul Pasir Urugan

    Pas. Batu

    Kali 1: 4/

    Beton Siklop

    30: 70/

    Beton K125

    Pas. Batu

    Kali 1: 4/ Beton K125

    Pas. Batu

    Kali 1: 4/

    Beton Siklop

    30: 70/

    Beton K125

    Pas. Batu

    Kali 1: 4/ Beton K125

    Pas. Batu

    Kali 1: 4/

    Beton Siklop

    30: 70/

    Beton K125

    Pas. Batu Kali 1: 4/

    Beton Siklop

    30: 70/

    Beton K125

    Groundsil

    Girdel

    Krip Pas. Batu Kali 1: 4/

    Beton K125

    Pas. Batu Kali 1: 4/

    Beton K125

    Pas. Batu Kali 1: 4/

    Beton K125

    Pas. Batu Kali 1: 4/

    Beton K125

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    8

    Operasi prasarana meliputi;

    1. Inventarisasi dan pengumpulan data.

    2. Inspeksi rutin.

    3. Penelusuran.

    4. Identifikasi dan analisis tingkat kerusakan.

    5. Penyunan rencana anggaran biaya.

    6. Pengaturan penggunaan.

    7. Pengoperasian fasilitas.

    3.1. Inventarisasi dan Pengumpulan Data

    Tujuan Waktu Pelaksana

    Memastikan jenis, jumlah,

    lokasi dan kondisi prasarana.

    Sekurang-kurangnya satu

    kali dalam satu tahun.

    1. Unit / Satker Operasi dan

    Pemeliharaan di Balai

    Besar/Balai Wilayah

    Sungai.

    2. Berkordinasi dengan

    bidang lainnya yang

    terkait

    OPERASI PRASARANA

    BABBABBABBAB

    III

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    9

    Lingkup

    Kegiatan Data dan Informasi Pelaporan

    Sekurang-kurangnya

    sebagai berikut;

    1. Mentabulasi data dan

    informasi semua

    prasarana yang ada,

    2. Melakukan pengecekan

    lapangan untuk

    memastikan kesesuaian

    atau melengkapi hasil

    tabulasi data dan

    informasi semua

    prasarana yang ada

    dengan keadaan aktual di

    lapangan,

    3. Mengeplot lokasi semua

    prasarana dalam peta

    topografi skala 1: 25,000

    berbasis sistem infomasi

    geografi (SIG).

    4. Menyimpan hasil

    tabulasi data dan

    informasi semua

    prasarana dalam

    database berbasis sistem

    infomasi geografi (SIG).

    Sekurang-kurangnya

    sebagai berikut;

    1. Nama sungai

    2. Kode bangunan

    3. Jenis bangunan

    4. Bahan bangunan

    5. Tahun pembangunan

    6. Biaya pembangunan

    7. Sumber dana

    pembangunan

    8. Posisi /kordinat

    bangunan

    9. Ukuran dimensi

    bangunan; cekdam,

    konsolidasi dam,

    gronsill, girdel, talud,

    krip dan tanggul.

    10. Fasilitas yang ada di

    bangunan tersebut,

    seperti; pintu air,

    peralatan pemantau

    banjir sedimen,

    jembatan

    11. Tinggi endapan

    sedimen di setiap

    bangunan.

    Sekurang-kurangnya

    sebagai berikut;

    1. Dituangkan dalam

    bentuk laporan berupa

    tabel dan foto

    dokumentasi yang

    tersimpan dalam data

    base SIG.

    2. Hasil kegiatan

    inventarisasi dan

    pengumpulan data

    tersebut akan dipakai

    untuk,

    (i) Menyusun program

    operasi dan

    pemeliharaan

    prasarana penahan

    sedimen tahunan dan

    lima tahunan.

    (ii) Memuthakiran

    program operasi dan

    pemeliharaan

    prasarana tahunan dan

    lima tahunan.

    (iii) Mengusulkan

    anggaran biaya

    12. Kondisi aktual

    bangunan, terutama

    hal-hal yang jika

    dibiarkan akan

    mengganggu kinerja

    bangunan atau bahkan

    menyebabkan

    keruntuhan bangunan.

    program operasi dan

    pemeliharaan

    prasarana tahunan.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    10

    A. Beberapa Hal Harus Diperhatikan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Dalam membuat tabel data dan informasi hasil inventarisasi, maka setiap prasarana di

    beri kode / nomen klatur untuk identifikasi jenis, tipe dan lokasi prasarana.

    2. Kode atau nomen klatur tersebut untuk memudahkan pencarian, pengolahan dan

    penyajian data prasarana.

    3. Data dan informasi hasil inventarisasi harus dilengkapi foto dokumentasi yang dapat

    memberikan informasi mengenai kondisi aktual prasarana. Data dan informasi hasil

    inventarisasi harus selalu dimutakhirkan (updating) sesuai hasil kegiatan inspeksi yang

    terakhir.

    4. Pemuthakiran data sangat penting, agar tidak terjadi perbedaan antara data atau

    informasi dengan kondisi aktual di lapangan.

    5. Mengumpulkan semua gambar purna bangun, baik setelah pelaksanaan pembangunan

    maupun setelah pelaksanaan rehabilitasi/rekonstruksi. Gambar purna bangun tersebut

    sangat diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan fisik memperbaiki atau

    merehabilitasi prasarana yang rusak

    6. Informasi mengenai perubahan fisik bangunan, antara lain;

    7. Terjadi perubahan fisik bangunan karena terjadi kerusakan, perbaikan kerusakan,

    rehabilitasi, rektifikasi dan lain sebagainya.

    8. Terjadi perubahan kondisi prasarana, antara lain; perubahan endapan sedimen, kondisi

    penambangan, pencurian dan pengrusakan peralatan pemantau banjir sedimen dan atau

    pintu air dan lain sebagainya.

    3.2. Inspeksi Rutin

    Tujuan Waktu Pelaksana

    Memeriksa dan memastikan

    bahwa prasarana beserta

    fasilitasnya berfungsi dengan

    baik dan sesuai rencana

    Satu bulan sekali pada

    minggu pertama atau awal

    bulan

    Juru dan atau petugas Unit /

    Satker Operasi dan

    Pemeliharaan di Balai Besar/

    Balai Wilayah Sungai.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    11

    A. Beberapa Hal Harus Diperhatikan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Catatan hasil inspeksi rutin disampaikan kepada pengamat untuk selanjutnya dikirim

    kepada Unit / Satker Operasi dan Pemeliharaan di Balai Besar/ Balai Wilayah Sungai.

    2. Mengambil foto dokumentasi mengenai kondisi aktual prasarana, terutama bagian

    bangunan yang ditumbuhi rumput liar/semak belukar, badan jalan inspeks/masuk yang

    mengalami kerusakan, dan bagian bangunan yang mengalami gerusan lokal, abrasi,

    terkelupas, retak, rembesan, bolong, patah, runtuh dan lain sebagainya.

    3. Foto dokumentasi tersebut akan menjadi acuan untuk menetapkan kegiatan penelusuran

    sebagai tindak lanjut hasil inspeksi.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    12

    Objek Inspeksi Rutin

    Kondisi Sabodam/ konsolidasi dam Gronsil/

    girdel

    Talud Krip Tanggul

    Dam utama Apron Subdam

    1. Jalan masuk ke lokasi prasarana. O O O O O O

    2. Tanaman liar di tubuh bangunan (rmput/ semak belukar/ lumut/ gulma). O O O O O O

    3. Marka atau portal jembatan/jalan (jika ada) di sabodam /tanggul rusak berat/ringan O O O

    4. Pintu pengambilan air (jika ada) rusak berat/ringan/tersumbat. O O O O

    5. Sedimentasi penuh/kosong. O O O O O O

    6. Penambangan ruas sungai di hulu prasarana. O O O O O

    7. Penambangan ruas sungai di hilir prasarana. O O O O O

    8. Papan peringatan (jika ada).rusak/hilang. O O O O O

    9. Pondasi mengalami gerusan lokal yang dalam/dangkal. O O O O O

    10. Tubuh bangunan mengalami abrasi/terkelupas/retak/patah/rembes. O O O O O

    11. Sayap mengalami abrasi/terkelupas/retak/patah. O

    12. Tebing sungai di abutmen mengalami retak-retak/longsor. O O O O

    13. Pelindung (buffer fill) mengalami retak/patah/runtuh. O O O

    14. Lantai apron mengalami abrasi/terkelupas/retak/rembesan/berlubang/patah. O O

    15. Dinding apron mengalami retak/patah/runtuh. O

    16. Pemukaan tanggul/lereng tanggul mengalami retak/bolong/ables/longsor. O

    17. Timbunan di belakang tubuh talud mengalami ambles/berlubang. O O

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    13

    3.3. Penelusuran

    Tujuan Waktu Pelaksana

    Mengetahui lebih detail

    mengenai kerusakan dan /

    atau tidak berfungsinya

    prasarana setelah terjadi

    banjir sedimen.

    1. Minimal satu kali dalam

    satu tahun yaitu pada

    akhir musim hujan, atau

    2. Dapat dilakukan

    penelusuran tambahan,

    atau

    3. Setekah inspeksi rutin.

    1. Unit / Satker Operasi

    dan Pemeliharaan di

    Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai

    2. Apabila perlu bersama

    dengan instansi terkait

    dan/atau masyarakat.

    A. Kegiatan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Mengetahui lebih detail mengenai kerusakan dan/atau tidak berfungsinya prasarana

    setelah terjadi banjir sedimen

    2. Mengevaluasi lebih detail penyebab dan dampak kerusakan dan/atau tidak

    berfungsinya prasarana setelah terjadi banjir sedimen.

    3. Merumuskan alternatif penanganan kerusakan dan/atau tidak berfungsinya prasarana

    setelah terjadi banjir sedimen.

    4. Merumuskan peran masyarakat (penduduk, lembaga social masyarakat, akademisi)

    dalam penanganan kerusakan dan/atau tidak berfungsinya prasarana setelah terjadi

    banjir sedimen.

    5. Hasil kegiatan penelusuran prasarana dituangkan dalam laporan yang akan menjadi

    dasar, terutama untuk;

    i. Kegiatan identifikasi dan analisis tingkat kerusakan

    ii. Penyusunan usulan kegiatan operasi dan pemeliharaan.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    14

    3.4. Identifikasi dan Analisis Tingkat Kerusakan

    Tujuan Waktu Pelaksana

    Klasifikasi tingkat kerusakan

    dan identifikasi permasalahan

    dan prioritas kebutuhan

    pemeliharaan

    Tindak lanjuti hasil

    penelusuran

    Unit / Satker Operasi dan

    Pemeliharaan di Balai

    Besar/Balai Wilayah

    Sungai

    A. Kegiatan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Mengidentifikasi permasalahan yang akan ditangani dalam operasi dan pemeliharnaa

    prasarana.

    2. Mengidentifikasi kebutuhan yang diperlukan untuk operasi dan pemeliharaan

    prasarana.

    3. Menyusun program rencana untuk operasi dan pemeliharaan prasarana berdasarkan

    skala prioritas sesuai dengan klasifikasi kondisi aktual prasarana.

    4. Menyusun uraian detail mengenai pekerjaan yang akan dilaksanakan dalam operasi

    dan pemeliharaan prasarana, antara lain;

    5. Menetapkan klasifikasikan kondisi kerusakan prasarana, sebagai berikut:

    (i) Kondisi baik, jika tingkat kerusakan masih dibawah 10% dari kondisi awal

    pembangunan.

    (ii) Kondisi rusak ringan, jika tingkat kerusakan 10% sampai dengan dibawah 20%

    dari kondisi awal pembangunan.

    (iii) Kondisi rusak sedang, jika tingkat kerusakan 20% sampai dengan dibawah 40%

    dari kondisi awal pembangunan.

    (iv) Kondisi rusak berat, jika tingkat kerusakan lebih dari atau sama dengan 40%

    dari kondisi awal pembangunan

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    15

    3.5. Penyusunan Rencana Anggaran Biaya

    Tujuan Waktu Pelaksana

    Menyiapkan dokumen

    rencana anggaran biaya

    operasi dan pemeliharaan

    setiap tahun anggaran

    berdasarkan laporan hasil

    inspeksi rutin dan/atau

    penelusuran

    1. Satu kali dalam satu tahun

    2. Harus sudah selesai atau

    siap akhir bulan Juli setiap

    tahun anggaran.

    Unit / Satker Operasi dan

    Pemeliharaan di Balai

    Besar/Balai Wilayah

    Sungai

    A. Kegiatan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Menyusun rencana anggaran biaya inspeksi rutin.

    2. Menyusun rencana anggaran biaya penelusuran sungai.

    3. Menyusun rencana anggaran biaya pengukuran sedimen.

    4. Menyusun rencana anggaran biaya gaji/upah penjaga alat pemantau.

    5. Menyusun rencana anggaran biaya kantor dan barang pakai habis.

    6. Menyusun rencana anggaran biaya penyiapan bahan banjiran.

    7. Menyusun rencana anggaran biaya operasional alat berat dan kendaraan operasional

    8. Menyusun rencana anggaran biaya perbaikan peralatan pemantau banjir sedimen

    9. Menyusun rencana anggaran biaya semua jenis pemeliharaan yang dibutuhkan

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    16

    3.6. Pengaturan Penggunaan Prasarana

    Tujuan Waktu Pelaksana Ditetapkan oleh;

    Melindungi

    prasarana agar

    berfungsi

    optimal.

    Sekurang-kurangnya,

    pengaturan berlaku

    untuk satu tahun.

    Juru /

    Pengamat /

    Petugas OP

    1. Unit / Satker Operasi dan

    Pemeliharaan di Balai

    Besar/Balai Wilayah

    Sungai

    2. Apabila perlu bersama

    dengan instansi terkait

    dan/atau masyarakat.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    17

    Prasarana Pengaturan Penggunaan

    Jalan masuk Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Merupakan jalan penghubung antara jalan umum ke lokasi

    prasarana, meskipun jarak antara jalan umum ke lokasi prasarana

    tersebut relatif jauh.

    2. Merupakan salah satu bagian dari pembangunan prasarana, karena

    operasi dan pemeliharaan terhadap prasarana tidak dapat

    dilaksanakan, apabila tidak ada jalan masuk tersebut.

    3. Jalan masuk bukan jalan umum.

    4. Jalan masuk dilarang untuk jalan penambangan.

    5. Jalan masuk diutamakan untuk menunjang pelaksanaan operasi dan

    pemeliharaan.

    6. Jalan masuk dapat digunakan oleh penduduk setempat untuk

    keperluannya, misalnya; mengambil air di sungai, memandikan

    ternak, dan mencari ikan, dan

    7. Jalan masuk dapat digunakan untuk rekreasi dan studi lapangan.

    Jembatan Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Dapat digunakan sebagai jalan umum

    2. Hanya dapat dilalui kendaraan dengan tonase terbatas. Tonase yang

    melebihi kapasitas rencana akan merusak tubuh sabodam, antara

    lain; bagian atap lubang konduit retak-retak, sayap sabodam retak-

    retak akibat berulang-ulang terbentur kendaraan berat (misalnya;

    truk pengangkut pasir).

    3. Dilarang dilalui truk yang bermuatan pasir, tetapi dizinkan dilalui

    truk yang masih kosong.

    4. Diutamakan untuk menunjang pengungsian.

    Puncak cekdam,

    gronsil dan girdel

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    Dilarang untuk jalan pintas menyeberangi sungai, karena sangat

    berbahaya, karena selama musim penghujan, puncak (crest) sabodam,

    gronsil dan girdel sangat licin, dikuatirkan terprosok dan jatuh dari

    ketinggian antara 3 m s.d 15 m.ke dasar sungai yang berbatu.

    Cekdam, gronsil,

    girdel dan krip

    Sekurang-kurangnya;

    Dilarang menambang di sabodam, gronsil, girdel dan krip, karena

    permukaan endapan sedimen di sabodam, gronsil, girdel dan krip

    merupakan penghalang terjadinya gerusan lokal. Jika endapan

    sedimen ditambang, pondasi sabodam, gronsil, girdel dan krip yang

    ada di hulun mudah mengalami gerussn lokal. Jika gerusan lokal yang

    terjadi cukup dalam maka sabodam, gronsil, girdel dan krip mudah

    runtuh.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    18

    Tanggul Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Dilarang melakukan kegiatan apapun di puncak tanggul tanpa

    perkerasaan jalan.

    2. Dilarang menlakukan kegiatan apapun di badan tanggul, tanpa

    seizing dari Unit /Satker Operasi dan Pemeliharaan Balai

    Besar/Balai Wilayah Sungai, termasuk bercocok tanam atau

    mengambil pasir di dekat tanggul.

    3. Untuk operasi dan pemeliharaan, puncak tanggul dengan

    perkerasan jalan dapat dilalui kendaraan tonase terbatas (ringan).

    4. Dalam keadaan khusus, puncak tanggul dengan perkerasaan jalan

    dapat dilalui kendaraan umum tonase terbatas (ringan) dengan

    terlebih dahulu meminta izin kepada penjaga tanggul atau petugas

    Unit /Satker Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar/Balai Wilayah

    Sungai, misalnya; sebagai jalan masuk untuk pelasanaan fisik

    konstruksi atau kunjungan wisata.

    5. Jika penambangan diizinkan oleh instansi terkait atas pertimbangan

    teknis Unit /Satker Operasi dan Pemeliharaan Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai, maka jarak minimal galian untuk penangbangan

    pasir adalah 5 m dari kaki tanggul.

    3.7. Pengoperasian Fasilitas

    Tujuan Waktu Pelaksana Ditetapkan oleh;

    1. Memanfaatkan

    semaksimal mungkin

    fasilitas yang ada di

    prasarana.

    2. Mencegah terjadi

    pengoperasian yang dapat

    merusak dan mengganggu

    fungsi prasarana

    Sekurang-

    kurangnya

    pengoperasian

    berlaku untuk

    satu tahun.

    Juru /

    Pengamat /

    Petugas OP

    1. Unit / Satker Operasi

    dan Pemeliharaan di

    Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai

    2. Apabila perlu

    bersama dengan

    instansi terkait

    dan/atau masyarakat.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    19

    Fasilitas Musim Pengoperasian

    Pintu

    pengambilan

    air

    Selama musim

    hujan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Penutupan pintu pengambilan air perlu dilakukan

    selama musim hujan, karena debit sungai relatif

    besar dan banyak mengandung sedimen serta

    sewaktu-waktu terjadi banjir sedimen. Sedimen

    tersebut dapat mengalir ke sawah melalui lubang

    pintu air dan akan menggenangi sawah serta

    memenuhi saluran pengambilan

    2. Pintu pengambilan air dapat dibuka sementara atas

    permintaan penduduk untuk memenuhi kebutuhan

    air irigasi, kolam, dan lain sebagainya.

    Selama musim

    kemarau

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Pintu air dibuka selama musim kemarau agar sawah

    tidak kekurangan air. Pada musim kemarau, debit

    sungai normal dan tidak banyak mengandung

    sedimen.

    2. Debit pengambilan air di setiap prasarana ditetapkan

    oleh masyarakat setempat.

    Peralatan

    pemantau

    sedimen

    Selama musim

    hujan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Peralatan pemantau sedimen dioperasikan secara

    intensif (terus-menerus) selama musin hujan, untuk

    memantau apabila sewaktu-waktu terjadi banjir

    sedimen.

    2. Peralatan tersebut merupakan bagian dari sistem

    piket banjir.

    3. Juru pengamat/petugas piket banjir perlu dilengkapi

    alat komunikasi agar dapat segera menginformasikan

    jika terjadi banjir sedimen atau kerusakan peralatan.

    4. Juru pengamat/petugas piket banjir juga mengamati

    banjir sedimen secara visual (mata telanjang).

    5. Apabila terjadi banjir sedimen, segera mengirimkan

    informasi melalui alat komunikasi ke petugas di pos

    komando (posko) piket banjir.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    20

    Selama musim

    kemarau

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    Peralatan pemantau banjir sedimen dapat tidak

    dioperasikan untuk menghemat baterai dan bahan habis

    pakai.

    A. Beberapa Hal Harus Diperhatikan

    1. Apabila fasilitas peralatan pemantau banjir sedimen belum ada sama sekali, maka

    sistem peralatan minimal perlu dipasang, antara lain: papan duga air manual, penakar

    hujan manual dengan juru pengamat yang dilengkapi radio komunikasi.

    2. Radio komundikasi setiap pos dilengkapi dengan antena yang dapat menghubungkan

    pos terjauh dengan pos pusat pengontrol yang berlokasi di kantor Satker Operasi dan

    Pemeliharaan di Balai Besar/Balai Wilayah Sungai.

    3. Perlu menyusun prosedur operasi standar untuk mengiformasikan pemantauan banjir

    sedimen.

    4. Perlu menyiapan organisasi dan personel pemantauan banjir sedimen yang efektif dan

    efisien.

    5. Perlu penyiapan peralatan dan bahan banjiran untuk flood fighting

    6. Perlu mengidentifikasi dan pemetaan serta pemantauan lokasi-lokasi kritis atau

    daerah rawan banjir sedimen.

    7. Melaksanakan tindakan darurat, apabila perlu bersama instansi terkait dan

    masyarakat, misalnya; segera melakukan tanggap darurat bersama instansi terkait dan

    masyarakat, apabila tanggul atau tebing sungai di daerah pemukiman padat atau jalan

    kabupaten atau jembatan mulai longsor terkena banjir sedimen.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    21

    Pemeliharaan prasarana meliputi;

    1. Pemeliharaan preventif.

    2. Pemeliharaan korektif.

    3. Pemeliharaan rehabilitatif.

    Pemeliharaan prasarana dimulai sedini mungkin sejak berakhirnya masa pemeliharaan (180

    hari s/d 360 hari) dalam kontrak pekerjaan fisik konstruksi. Masa pemeliharaan dalam

    pelaksanaan kontrak pekerjaan fisik konstruksi merupakan tanggung jawab penyedia jasa

    borongan (kontraktor).

    Setelah masa pemeliharaan tersebut berakhir, pemeliharaan dilaksanakan oleh Unit / Satker

    Operasi dan Pemeliharaan di Balai Besar/Balai Wilayah Sungai.

    4.1. Pemeliharaan Preventif

    Tujuan Jenis Pemeliharaan Pelaksana

    Mencegah kerusakan

    dan/atau penurunan

    fungsi guna

    mempertahankan

    kinerja prasarana.

    1. Pemeliharaan bersifat pengamanan

    2. Pemeliharaan rutin

    3. Pemeliharaan berkala bersifat perawatan

    4. Pemeliharaan bersifat pembatasan

    pemanfaatan

    5. Pemeliharaan bersifat pembatasan

    penggunaan air

    Unit / Satker

    Operasi dan

    Pemeliharaan di

    Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai

    PEMELIHARAAN

    PRASARANA

    BABBABBABBAB

    IV

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    22

    A. Pemeliharaan Bersifat Pengamanan

    Dilaksanakan terus-menerus untuk mencegah dan melindungi prasarana dari kerusakan

    yang disebabkan oleh daya rusak air, hewan dan/atau oleh manusia.

    1. Tindakan perlindungan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    (i) Mengatur penambangan pasir, kerikil dan batu yang dilakukan di prasarana sesuai

    dengan peraturan perundang-undangan.

    (ii) Memasang patok garis sempadan sungai berdasarkan penetapan garis sempadan

    sungai.

    (iii) Melarang kegiatan apapun di prasarana tanpa seizin.

    (iv) Melarang mendirikan bangunan di prasarana.

    (v) Melarang menanam tanaman di prasarana, selain gebalan rumput untuk

    melindungi tubuh tanggul.

    (vi) Membebaskan dataran banjir sedimen dari peruntukkan yang mengganggu fungsi

    prasarana.

    2. Tindakan pencegahan

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    (i) Memasang papan pengaturan antara lain ; pengaturan penggarapan tanah di

    prasarana, pengaturan tonase kendaraan yang melintas jalan inspeksi, jembatan

    sabodam dan tanggul.

    (ii) Memasang papan peringatan melarang mendirikan bangunan di prasarana

    (iii) Mengontrol papan pengaturan, papan pengaturan dan patok-patok batas sepadan

    sungai dan batas tapak bangunan prasarana supaya tidak dipindahkan atau dirusak

    oleh masyarakat. (iv) Mengadakan penyuluhan/sosilalisasi kepada masyarakat dan instansi terkait

    tentang perlunya upaya pengamanan prasarana. .

    (v) Membuat bangunan pengamanan di tempat-tempat yang berbahaya, misalnya : di

    sabodam jembatan, ruas sungai yang tebingnya curam, ruas sungai yang dalam dan

    arusnya deras dan lain sebagainya.

    (vi) Memasangan penghalang di jalan inspeksi, sabodam jembatan dan

    tanggul,

    misalnya: portal, patok dan lain sebagainya.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    23

    B. Pemeliharaan Rutin

    Sekurang-kurangnya, dilaksanakan satu kali dalam satu tahun untuk merawat prasarana,

    antara lain;

    1. Memberikan minyak pelumas pada bagian pintu pengambilan air.

    2. Membersihkan kotoran, rumput, semak belukar, tanaman liar, sampah dan gulma

    yang ada di tubuh maupun di sekitar prasarana. .

    3. Memelihara gebalan rumput pelindung permukaan tubuh tanggul.

    4. Menebang pohon dan membongkar bangunan liar yang mengganggu fungsi prasarana.

    5. Memperbaiki bagian prasarana termasuk jalan masuk ke prasarana yang mengalami

    retak, terkelupas, berlubang, dan ambles.

    6. Memperbaiki atau mengganti papan larangan dan/ atau papan petunjuk pengungsian

    yang rusak atau hilang.

    7. Mengendalian sampah dengan melakukan pembersihan sampah untuk memelihara dan

    menjaga alur sungai, terutama di bagian hilir agar tetap dapat mengalirkan banjir

    sedimen sesuai dengan kapasitas yang direncanakan

    C. Pemeliharaan Berkala Bersifat Perawatan

    Perawatan prasarana yang dilaksanakan secara berkala pada saat musim kemarau

    (i) 6 bulan sekali,

    (ii) 1 tahun sekali,

    (iii) 2 tahun sekali, atau

    (iv) 3 tahun sekali

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Mengecat; peralatan pemantau banjir sedimen, pintu air, saringan sampah, portal,

    marka jalan, prasasti dan lain sebagainya.

    2. Membersihan; lumpur, pasir, kerikil, dan batu-batu serta hanyutan batang pohon

    tumbang yang menyumbat saluran pengambilan air, lubang slit dan lubang conduit.

    3. Membersihan; lumpur, pasir, kerikil, dan batu-batu serta hanyutan batang pohon

    tumbang yang menumpuk di permukaan jembatan sabodam, setelah terjadi banjir

    sedimen.

    4. Membuat nota kesepahaman para pihak mengenai pemanfaatan prasarana oleh para

    pihak, misalnya; nota kesepahaman dengan instansi terkait / dinas terkait/ pengusaha

    dalam rangka penambangan, pasir, kerikil, dan batu-batu, pengerukan sungai dalam

    rangka normalisasi sugai dimana material hasil pengerukan akan digunakan sebagai

    bahan bangunan, bahan urugan dan sebagainya.

    5. Pada prinsipnya, penambangan penambangan pasir, kerikil, dan batu-batu dilarang di

    semua prasarana.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    24

    D. Pemeliharaan Bersifat Pembatasan Pemanfaatan

    Kegiatan membatasi pemanfaatan prasarana dengan mempertimbangkan kemungkinan

    kerusakan dan tanggung jawab para pihak dalam perbaikan kerusakan akibat pemanfaatan

    suatu prasarana.

    Sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Pembatasan pemanfaatan prasarana untuk keperluan, antara lain pembangkit tenaga

    listrik mikrohidro, perikanan, penambangan dan rekreasi.

    2. Setiap pemanfaatan prasarana harus dimintakan izin terlebih dahulu dan dilaksanakan

    mengikuti kriteria batasan pemanfaatan dan tindakan pemeliharaan yang harus

    dilakukan. Hal ini untuk mencegah kerusakan atau tidak berfungsinya prasarana

    akibat pemanfaatan terhadap prasarana tersebut.

    3. Kerusakan prasarana sebagai akibat dari pemanfaatan prasarana menjadi tanggung

    jawab pihal pemanfaat/pengguna prasarana .

    E. Beberapa Hal Harus Diperhatikan

    Untuk menilai kerusakan prasarana sebagai akibat dari pemanfaatan prasarana dilakukan

    oleh Tim beranggotakan petugas Satker Operasi dan Pemeliharaan di Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai dan/atau bersama dengan instansi terkait dan/atau masyarakat, serta pihak

    yang memanfaatkan prasarana tersebut

    4.2. Pemeliharaan Korektif

    Tujuan Jenis Pemeliharaan Pelaksana

    Mengenbalikan fungsi

    prasarana sesuai

    dengan kinerja yang

    direncanakan.

    1. Perbaikan ringan dan reparasi

    2. Pemeliharaan khusus

    3. Rektifikasi

    4. Pemeliharaan darurat

    5. Penyiapan bahan dan peralatan tanggap

    darurat

    Unit / Satker

    Operasi dan

    Pemeliharaan di

    Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    25

    A. Perbaikan Ringan dan Reparasi

    Memperbaiki dan mereparasi bagian prasarana yang mengalami rusak ringan akibat

    pelaksanaan operasi maupun akibat sifat alami komponen dari komponen bangunannya.

    Merupakan pekerjaan sederhana dan tidak memerlukan perencanaan teknis detail,

    sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Perbaikan pintu.

    2. Reparasi peralatan pemantau banjir sedimen.

    3. Reparasi peralatan komunikasi infornasi banjir sedimen.

    4. Reparasi peralatan berat unttuk tanggap darurat.

    5. Reparasi kendaraan operasional.

    6. Perbaikan fasilitas pendukung seperti kantor, rumah jaga dan reparasi peralatannya

    7. Perbaikan untuk menambal lubang jalan masuk dan memperbaiki serta memperlancar

    drainasi jalan masuk.

    8. Perbaikan untuk menutup rembesan kecil-kecil di tubuh bangunan.

    9. Perbaikan selimut beton yang mengalami retak dangkal atau sedikit terkelupas.

    10. Perbaikan tubuh krib yang mengalami retak-retak dan abrasi dangkal.

    11. Perbaikan permukaan lubang slit atau conduit yang mengalami abrasi atau retak-retak

    dangkal.

    12. Perbaikan badan tanggul yang sedikit ambles atau permukaannya rusak ringan.

    B. Pemeliharaan Khusus

    Memperbaiki kerusakan bagian dan / atau seluruh bagian prasarana berdasarkan

    pertimbangan keamanan harus segera mungkin diperbaiki, karena fungsi atau nilai

    kinerjanya kurang dari 80% dan masih diatas 60% dari kinerja rencana, sekurang-

    kurangnya sebagai berikut; 1. Perbaikan bagian lantai apron yang bolong sebagian.

    2. Perbaikan bagian dinding apron yang runtuh sebagian.

    3. Perbaikan bagian sayap dam yang retak dalam atau patah.

    4. Perbaikan bagian dam utama yang mengalami abrasi dalam.

    5. Perbaikan bagian badan tanggul yang mengalami longsor.

    6. Perbaikan bagian talud yang telah retak dalam dan/atau patah

    C. Rektifikasi

    Memperbaiki dan / atau menyempurnakan bagian dan / atau seluruh bagian prasarana,

    sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Penambahan sub dam untuk mengamankan pondasi terhadap gerusan lokal yang terus

    berkembang semakin dalam.

    2. Peninggian sayap sabodam untuk pengamanan tebing sungai agar tidak longsor ketika

    terjadi banjir sedimen.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    26

    3. Pemotongan sayap sabodam agar banjir sedimen tidak meluap keluar palung sungai,

    karena kedalaman palung sungai relatif pendek.

    4. Pelobangan sabodam agar pasokan sedimen ke daerah hilir tetap seimbang.

    5. Peninggian tanggul karena debit banjir sedimen semakin besar.

    D. Pemeliharaan Darurat

    Memperbaiki kerusakan prasarana yang apabila tidak segera diperbaiki akan mengalami

    kerusakan yang lebih parah, sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Pengamanan sementara tebing sungai yang longsor dengan bronjong, sesat setelah banjir

    sedimen Apabila tidak segera dilakukan pengamanan sementara akan, misalnya:

    menyebabkan jalan raya longsor, penyangga jembatan (abutment) ambruk dan lain

    sebagainya

    2. Penutupan sementara tanggul yang longsor dengan karung pasir, agar tanggul yang

    longsor tidak semakin panjang.

    3. Pengamanan sementara terhadap gerusan lokal dengan bronjong atau timbunan batu-

    batu, agar gerusan lokan tidak semakin luas dan dalam.

    4. Penggantian sementara pintu pengambilan air yang rusak terbentur batu-batu aliran

    sedimen dengan menggunakan kayu atau papan tebal, agar tetap berfungsi sementara

    waktu sampai dilakukan perbaikan permanen.

    E. Penyiapan Bahan Dan Peralatan Tanggap Darurat

    Menyiapan bahan dan peralatan tanggap darurat dalam rangka menunjang pemeliharaan

    darurat yang sewaktu-waktu harus segera dilaksanakan, sekurang-kurangnya sebagai

    berikut;

    1. Penyediaan kantong pasir, benang/tali dan jarum jahit kantong pasir.

    2. Penyediaan bronjong untuk bangunan sementara.

    3. Penyediaan kawat ikat dan/ atau tali ijuk.

    4. Penyediaan balok kayu pancang untuk pancang bronjong dan bambu.

    5. Penyediaan tenda plastik untuk pelaksanaan tanggap darurat di lokasi kritis.

    6. Penyediaan generator 500-1000 watt untuk penerangan pada saat pelaksanaan tanggap

    darurat.

    7. Penyediaan alat berat, seperti eskavator, bulldozer dan dumptruck.

    8. Penyediaan bahan dan perlatanan lainnya sesuai dengan kebutuhan untuk pelaksanaan

    tanggap darurat

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    27

    F. Beberapa Hal Harus Diperhatikan

    1. Skala prioritas berdasarkan kondisi yang paling realistik sesuai dengan harapan

    masyarakat atau sesuai kebutuhan setelah dilkukan sosialisasi atau petermuan

    konsultasi masyarakat.

    2. Kajian perencanaan teknis untuk menyusun detail desain, spesifikasi teknis, dan

    rencana anggaran biaya dan waktu pelaksanaan fisik konstruksi.

    3. Pemilihan pelaksana fisik konstruksi, dengan swakelola atau lelang (kontrak)

    4. Ketersediaan anggaran biaya pemeliharaan tahun berjalan. Apabila tidak cukup dapat

    menganjukan anggaran biaya pemeliharaan untuk tahun berikutnya

    5. Persetujuan dari Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan sebagai instansi pembina.

    4.3. Pemeliharaan Rehabilitatif

    Tujuan Jenis Pemeliharaan Pelaksana

    Pemulihan kelestarian,

    keberadaan dan fungsi

    prasarana tanpa mengubah

    tujuan dan tingkat layanan

    prasarna.

    1. Rehabilitasi

    2. Pembangunan kembali

    3. Restorasi jaringan sumber air

    Unit / Satker Operasi

    dan Pemeliharaan di

    Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai

    A. Rehabilitasi

    Memperbaiki kerusakan bagian dan/atau seluruh bagian prasarana berdasarkan

    pertimbangan keamanan harus segera mungkin diperbaiki, karena fungsi atau nilai

    kinerjanya kurang dari 60% dari kinerja rencana, sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Normalisasi dalam rangka mengembalikan seperti semula dari penampang sungai dan

    saluran pengelak banjir sedimen. Normalisasi sungai dalam rangka penampang baru

    dari sungai atau saluran pengelak banjir sedimen tidak termasuk dalam kegiatan

    pemeliharaan.

    2. Perbaikan sebagian atau seluruh bangunan prasarana, seperti; pembangunan kembali

    dam utama, sub dam, konsolidasi dam, gronsil, girdel, tanggul, talud, krib, pintu air,

    peralatan pemantau banjir sedimen yang rusak akibat banjir sedimen.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    28

    B. Pembangunan Kembali

    Membangun kembali prasarana berdasarkan pertimbangan keamanan harus segera

    dibangun kembali, karena seluruh bangian prasarana rusak berat dan tidak berfungsi,

    sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Membangunan kembali dam utama, sub dam, konsolidasi dam, , gronsil, girdel, tanggul,

    talud, krib, pintu air, peralatan pemantau banir sedimen yang rusak akibat banjir

    sedimen.

    2. Normalisasi mengembalikan penampang dan alur sungai dan/atau saluran pengelak

    banjir sedimen seperti semula.. Normalisasi membuat penmpang dan alur sungai

    dan/atau saluran pengelak banjir sedimen yang baru tidak termasuk dalam kegiatan

    pembangunan kembali.

    C. Restorasi Jaringan Sumber Air

    Merestorasi jaringan sumber air yang rusak akibat usia yang sudah tua, tekena banjir

    sedimen, dan ulah manusia, sehingga fungsi atau nilai kinerja kurang dari 60% dari kinerja

    rencana, sekurang-kurangnya sebagai berikut;

    1. Merestorasi lubang pengambilan air, saluran air, kantong lumpur dan pintu air.

    2. Merestorasi bak penampung, pipa dan saluran mataair yang berada di daerah gunungapi,

    yang merupakan sumber utama airbaku untuk kebutuhan rumah tangga dan industri

    rumahan dari penduduk setempat.

    3. Konservasi sungai

    a) Perlindungan palung sungai

    (i) Pengaturan penambangan (pasir, kerikil dan batu) di sungai. Tata cara

    pengaturan penambangan di sungai dilaksanakan sebagaimana diatur sesuai

    peraturan perundang-undangan yang berlaku.

    (ii) Pengendalian kedalaman dan alur sungai yang kritis untuk menjamin

    kedalaman dan fungsi sungai, guna memenuhi berbagai kepentingan, seperti

    penyaluran banjir sedimen agar tetap mengalir di tengah palung sungai dan

    keseimbangan dinamis sedimen di dasar alur sungai.

    (iii) Pengendalian kemiringan dasar sungai kritis untuk menjamin kelestarian dan

    fungsi sungai dari pengaruh agradasi (kenaikan dasar sungai) dan degradasi

    (penurunan dasar sungai), dan dilakukan melalui kegiatan pengaturan

    kemiringan dasar sungai yang kritis dan/atau pengendalian sedimen sungai.

    (iv) Pengendalian tebing sungai kritis dari bahaya longsor untuk menjamin

    kelestarian dan fungsi sungai serta melindungi prasarana umum, seperti jalan,

    gedung, area rekresai dan lain sebaginya dari pengaruh ketidakstabilan tebing

    sungai dari pengaruh arus dan/atau gerusan banjir. Pengendalian tebing sungai

    kritis dilakukan dengan bangunan perlindungan atau perkuatan tebing sungai

    dengan mempertimbangkan pengaruh gerusan lokal maksimum yang

    diperhitungkan akan terjadi.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    29

    (v) Perlindungan palung sungai dilaksanakan oleh petugas Satker Operasi dan

    Pemeliharaan di Balai Besar/Balai Wilayah Sungai. Apabila diperlukan

    bekerjasama dengan instansi terkait dan masyarakat.

    b) Sempadan sungai

    (i) Perlindungan terhadap sempadan sungai dimaksudkan untuk menjaga ruang

    penyangga antara ekosistem sungai dan daratan serta fungsi sungai untuk

    mengalirkan banjir sedimen.

    (ii) Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan dengan penetapan garis

    sempadan sungai serta pembatasan pemanfaatan sempadan sungai. Pembatasan

    pemanfaatan pada sempadan sungai dilakukan dengan pengaturan pemanfaatan

    hanya untuk jenis tanaman semusim serta larangan mendirikan bangunan.

    (iii) Penetapan sempadan sungai ditetapkan oleh Menteri, gubernur,

    bupati/walikota, sedangkan pengaturan zona pemanfaatan lahan sempadan sungai dilakukan oleh bupati/walikota.

    D. Beberapa Hal Harus Diperhatikan

    1. Skala prioritas berdasarkan kondisi yang paling realistik sesuai dengan harapan

    masyarakat atau sesuai kebutuhan setelah dilkukan sosialisasi atau petermuan

    konsultasi masyarakat.

    2. Kajian perencanaan teknis untuk menyusun detail desain, spesifikasi teknis, dan

    rencana anggaran biaya dan waktu pelaksanaan fisik konstruksi.

    3. Pemilihan pelaksana fisik konstruksi, dengan swakelola atau lelang (kontrak)

    4. Ketersediaan anggaran biaya pemeliharaan tahun berjalan. Apabila tidak cukup dapat

    menganjukan anggaran biaya pemeliharaan untuk tahun berikutnya

    5. Persetujuan dari Direktorat Bina Operasi dan Pemeliharaan sebagai instansi pembina.

    4.4. Pemeliharaan Dengan Kearifan Lokal.

    Pemeliharaan sedapat mungkin mengkomodasi kearifan lokal (atau kebiasaan

    masyarakatsetempat yang sudah berlangsung turun-temurun sejak dahulu kala),

    sepanjang kebiasaan tersebut tidak bertentangan dengan pedoman ini. Pemeliharaan

    yang berkaitan dengan kearifan lokal ditetapkan oleh petugas Satker Operasi

    dan Pemeliharaan di Balai Besar/Balai Wilayah Sungai bekerjasama dengan

    pemerintah daerah dan masyarakat.

  • PT. ASTAKONA DUTASARANA DIMENSI JO CV. PRIMA NURKELE CONSULTANT Jl. Perintis Kemerdekaan No. 36 Telp. (0411) 862617 Makassar

    LAPORAN MANUAL O & P

    DED PENGENDALIAN BANJIR DAN SEDIMEN

    SUNGAI WAY MAMUA KABUPATEN MULUKU TENGAH

    30

    Pedoman operasi dan pemeliharaan prasarana penahan sedimen dimaksudkan untuk

    memberikan arahan kepada petugas Satker Operasi dan Pemeliharaan di Balai Besar/Balai

    Wilayah Sungai dalam menyusun perencanaan lima tahunan dan program tahunan serta

    melaksanakan kegiatan operasi dan pemeliharaan prasarana pengendali sedimen agar efektif

    dan efisien. Sehingga prasarana pengendali sedimen yang telah dibangun dapat berfungsi

    secara optimal dalam menahan sedimen.

    P E N U T U P

    BABBABBABBAB

    V