Mandiri sk 2 blok rproduksi
Siti Andriati F
1102012278
LI 1 fisiologi kehamilan normal
Fertilisasi
Fertilisasi adalah proses penyatuan gamet pria dan wanita, yang
terjadi di
daerah ampulla tuba fallopii.Spermatozoa bergerak dengan cepat
dari vagina ke
rahim dan selanjutnya masuk kedalam saluran telur.Pergerakan
naik ini
disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dan tuba. Sebelum
spermatozoa dapat
membuahi oosit, mereka harus mengalami proses kapasitasi dan
reaksi akrosom
(Langman, 1994).
Kapasitasi adalah suatu masa penyesuaian di dalam saluran
reproduksi
wanita, yang pada manusia berlangsung kira-
kira 7 jam. Selama wakt u ini, suatu
selubung dari glikoprotein dari protein-protein plasma segmen
dibuang dari
selaput plasma, yang membungkus daerah akrosom spermatozoa.
Hanya sperma
yang menjalani kapasitasi yang dapat melewati sel korona dan
mengalami reaksi
akrosom (Langman, 1994).
Reaksi akrosom terjadi setelah penempelan ke zona pelusida dan
diinduksi
oleh protein-protein zona. Reaksi ini berpuncak pada pelepasan
enzim-enzim
yang diperlukan untuk menembus zona pelusida, antara lain
akrosin dan zat-zat
serupa tripsin (Langman,1994).
Fase fertilisasi mencakup fase 3 fase:
1.Penembusan korona radiata. Spermatozoa-spermatozoa yang
mengalami kapasitasi tidak akan sulit untuk menembusnya (Langman,
1994).
2.Penembusan zona pelusida. Zona pelusida adalah sebuah perisai
glikoprotein yang
mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi
kromosom. Hanya 1 spermatozoa diantara 200-300 juta spermatozoa
yang ada di saluran kelamin yang berhasil menembus zona
pelusida.
Saat spermatozoa masuk ke dalam membrane oosit, spermatozoa lain
tidak akan bisa masuk lagi karena aktifasi dari enzim oosit sendiri
(Langman, 1994)
3.Fusi oosit dan membran plasma.Spermatozoa bergerak masuk ke
membrane oosit dan mencapai inti oosit. Perlu diketahui bahwa
spermatozoa dan oosit masing-masing
memiliki 23 kromosom (haploid), selama masa penyatuan
masing-masing pronukleus melakuka n sintesis DNA. Segera setelah
sintesis DNA, kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan
pembelahan secara mitosis yang normal. Dua puluh tiga kromosom
dari ibu dan dua puluh tiga kromosom dari ayah membelah
sepanjang
sentromer, dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut
saling bergerak ke kutub yang berlawanan, sehingga menyiapkan sel
zigot yang masing-masing mempunyai jumlah kromosom yang normal
(Langman,1994).
Nidasi
Setelah terjadinya fertilisasi ovum oleh sperma maka sel yang
dihasilkan disebut sebagai zygote. Kemudian terjadi pembelahan pada
zygote sehingga menghasilkan apa yang disebut sebagai blastomers,
kemudian morula dan blastokist. Pada tahap-tahap perkembangan ini,
zona pellucida masih mengelilingi. Sebelum terjadinya implantasi,
zona pellucida menghilang sehingga blastosit menempel pada
permukaan endometrium. Dengan menempelnya blastokist pada permukaan
endometrium maka blastosit menyatu dengan epitel endometrium.
Setelah terjadi erosi pada sel epitel endometrium, trophoblast
masuk lebih dalam ke dalam endometrium dan segera blastokist
terkurung di dalam endometrium2. Implantasi ini terjadi pada daerah
endometrium atas terutama pada dinding posterior dari uterus2,3.
Endometrium sendiri sebelum terjadinya proses di atas terjadi
perubahan untuk menyiapkan diri sebagai tempat implantasi dan
memberi makan kepada blastokist yang disebut sebagai desidua.
Setelah terjadi implantasi desidua akan dibedakan menjadi1,3:
1.Desidua basalis: desidua yang terletak antara blastokist dan
miometrium
2.Desidua kapsularis: desidua yang terletak antara blastokist
dan kavum uteri
3.Desidua vera: desidua sisa yangtidak mengandung blastokist
Bersamaan dengan hal ini pada daerah desidua basalis terjadi suatu
degenerasi fibrinoid, yang terletak dia antara desidua dan
trofoblast untuk menghalangi serbuan trofoblast lebih dalam lagi.
Lapisan dengan degenerasi fibrinoid ini disebut sebagai lapisan
Nitabuch1. Pada perkembangan selanjutnya, saat terjadi persalinan,
plasenta akan terlepas dari endometrium pada lapisan Nitabuch
tersebut. (Wiknjosastro H: Pembuahan, nidasi dan plasentasi. Dalam:
Wiknjosastro H, Saifuddin AB, Rachimhadhi T: Ilmu kebidanan. Edisi
ketiga. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, 1994;
55-65 )
Pertumbuhan Janin
Kehidupan janin di dalamrahim ibu (intrauterus) dibagi menjadi
tiga fase pertumbuhan yaitu fase germinal, embrional dan fetus
(janin) :
1. Fase Germinal
Berlangsung pada waktu 10 -14 harisetelah pembuahan. Zigot
(hasil pembuahan) berkembang cepat 72 jam setelah pembuahan,
membelah diri menjadi 32 sel dan sehari kemudian sudah 72 sel.
Pembelahan ini berlangsung terus sampai menjadi 800 milyar sel
ataulebih, dan dari sinilah manusia tumbuh berkembang. Dalam fase
germinal ini terbentuklah saluran yang menempel pada uterus yang
dicapai selama 3-4 hari yang kemudian berubah bentuk menjadi
blastocystyang terapung bebas dalam uterus selama satu atau dua
hari. Beberapa sel sekitar pinggiran blastocyst membentuk piringan
embrionik (embryonic disk) merupakan massa sel yang tebal dan dari
sinilah bayi akan tumbuh. Massa ini mengalami deferensiasimenjadi
tiga lapisan, bagian atas yaitu ektoderm, bagian bawah endoderm dan
lapisan tengah mesoderm.
a. Ektoderm
Lapisan ini nantinya akan membentuk lapisan kulit luar, kuku,
rambut gigi, organ perasa dan system syaraf termasuk otak dan
sumsum tulang belakang.
b. Endoderm
Lapisan bagian bawah ini akanmembentuk system pencernaan, hati,
pancreas, kelenjar ludah, system pernafasan.
c. Mesoderm
Lapisan tengah (mesoderm) merupakan lapisan yang akan berkembang
dan berdeferensiasi menjadi lapisan kulit bagian dalam, urat
daging, kerangka, sistem ekskresi dan system sirkulasi. Bagian lain
dari blastocyst tumbuh menjadi plasenta, tali pusat dan kantong
empedu. Pada masa ini pula yaitu pada usia embrio 4 minggu, embrio
mengeluarkan hormone yang menyebabkan berhentinya siklus haid
ibu.
2. Fase Embrional
Berkembang mulai pada 2 8 minggu setelah pembuahan. Selama fase
ini system pernafasan, pencernaan, system syaraf dan tubuh tumbuh
dan berkembang cepat. Pada periode pertumbuhan embrional ini
sangatlah peka terhadap pengaruh lingkungannya. Keadaan tidak
normal atau cacat pada waktu lahir dapat terjadi karena adanya
gangguan pada masa kandungan tiga bulan pertama. Selama periode
pertumbuhan embrio terjadi pembelahan sel, dan relatif lebih cepat
dari periode lainnya. Pertumbuhan embrio yang cepat tersebut
menunjukkan kebutuhan oksigen dan zat gizi tinggi untuk setiap unit
massa embrio. Hal ini menyebabkan embrio sensitif terhadap
perubahan suplai gizi dan oksigen. Pada saat ketersediaan oksigen
menurun atau kekurangan zat gizi tertentu dapat menyebabkan
hambatan pertumbuhan yang permanen (Rosso, 1990)
3. Fase Fetus (Janin)
Berkembang delapan minggu setelah pembuahan. Sel tulang pertama
mulai tumbuh dan embrio menjadi janin. Dari periode ini sampai saat
kelahiran bentuk tubuh makin sempurna, bagian-bagian tubuh tumbuh
dengan laju yang berbeda-beda dan janin sendiri tumbuh memanjang
sampai kira-kira 20 kalinya. Selama janin tumbuh dan berkembang,
total cairan tubuh menurun dari 92 menjadi 72 persen. Perubahan ini
diikuti oleh peningkatan protein dan lemak terutama selama dua
bulan terkahir kehamilan, dimana peningkatan protein lebih banyak
dari pada lemak. Selain itupada janin terjadi pula pertambahan yang
nyata pada natrium, kalsium dan besi. Natrium terutama terdapat
dalam cairan ekstraseluler dan dalam tulang, sedang kalium terdapat
dalam cairan intraseluler berkaitan dengan massa sel. Kegiatan
janin selama dalam kandungan selain menghisap zat gizi dan
bernafas, janin juga bergerak aktif seperti menyepak, berputar,
melengkung dan menggenggam. Selain itu janin mampu melakukan respon
terhadap rangsangan suara atau getaran. Janin juga peka terhadap
kondisi kejiwaan ibunya, misalnya ibu yang mengandung merasa takut,
sedih atau cemas maka janin akan melakukan gerakan-gerakan yang
lebih cepat. Demikian pula apabila si ibu kelelahan. Respon
tersebut diduga karenaadanya perubahan sekresi kelenjar yang
terjadi dalam tubuh ibunya.
Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dibagi berdasarkan
trimester :
1. Trimester pertama
Pada trimester pertama atau tiga bulan pertama masa kehamilan
merupakan masa dimana system organ prenatal dibentuk dan mulai
berfungsi. Pada minggu ke 3 sel-sel mulai membentuk organ-organ
spesifik dan bagian-bagian tubuh. Minggu ke 13, jantung telah
lengkap dibentuk dan mulai berdenyut, sebagian besar organ telah
dibentuk,dan janin mulai dapat bergerak (Gambar 2.2) Bagi wanita
hamil tentu saja masa trimester pertama ini merupakan masa
penyesuaiannya baik secara fisik maupun emosi dengan segala
perubahan yang terjadi dalam rahimnya. Pada trimester pertama ini
ibu sering mengalami mual atau, ingin muntah, tidak selera makan
yang sering dikenal dengan morning sickness, yang dapat menyebabkan
berkurangnya intik makanan ibu (Michio and Kushi, A, 1985).
Defisiensi gizi dan pengaruh-pengaruh lain yang membahayakan
janin seperti penggunaan obat, vitamin A dosisi tinggi, radiasi
atautrauma dapat merusak atau menghambat perkembangan janin
selanjutnya. Sebagain besar keguguran terjadi pada masa ini, bahkan
sekitar sepertiga darikejadian keguguran terjadi karena wanita
tidak menyadari bahwa dia sedang benar-benar hamil. Masa trimester
pertama merupakan masa yang kritis, sehingga harus dihindari
hal-hal yang memungkinkan kegagalan pertumbuhan dan
perkembanganjanin (Wardlaw, G.M., et al, 1992).
. 2. Trimester kedua
Pada awal trimester kedua, berat janin sudah sekitar 100 g.
Gerakan-gerakan janin sudah mulai dapat dirasakan ibu. Tangan,
jari, kaki dan jari kaki sudah terbentuk, janin sudah dapat
mendengar dan mulai terbentuk gusi, dan tulang rahang. Organ-organ
tersebut terus tumbuh menjadi bentuk yang sempurna, dan pada saat
ini denyut jantung janin sudah dapat dideteksi dengan stetoskop.
Bentuk tubuh janin saat ini sudah menyerupai bayi
3. Trimester ketiga
Memasuki trimester ketiga, berat janin sekitar 1-1,5 kg. Pada
periode ini uterus semakin membesar sampai beradadi bawah tulang
susu. Uterus menekan keatas kearah diafragma dan tulang panggul.
Hal ini sering membuat ibu hamil merasa jantung sesak dan kesulitan
pencernaan. Seringkali ibu juga mengalami varises pada pembuluh
darah sekitar kaki, wasir, dan lutut keram karena meningkatnya
tekanan kepada perut,rendahnya laju darah balik dari limbs, dan
efek dari progesterone, yang menyebabkan kendurnya saluran darah.
Setelah usia kehamilan mencapai sekitar 28 30 minggu, bayi yang
lahir disebut prematur (sebelum minggu ke37 kehamilan), mempunyai
kesempatan untuk hidup baik bila dirawat dalam suatu perawatan bayi
baru lahir risiko tinggi. Namun, mineral dan cadangan lemak pada
bayi tidak normal, yang seharusnya dibentu pada bulan terakhir
kehamilan. Masalah medis lain pada bayi prematur adalah masih belum
mampu mengisap dan menelan dengan baik, sehingga perawatan bayi ini
sangatsulit (Wardlaw, G.M., et al, 1992).
A. Periode Pre-embrionik (selama 2 minggu pertama setelah
fertilisasi) Zigot mengalami pembelahan mitosis (dari 2 sel 4 sel 8
sel) bergerak kearah uterus,hingga zigot menjadi 16 sel
(morula),didalam rongga uterus membentuk blastosit. Blastosit akan
berimplantasi ke dinding uterus pada hari ke-6 setelah ovulasi
B. Tahap Embrionik (selama minggu ke-2 hingga minggu ke-8)
Setelah selesai implantasi, terbentuk lapisan germ,membran
embrionik, dan plasenta, diikuti dengan perkembangan organ-organ
internal major serta pembentukan tampilan struktur eksternal
1. Pembentukan germ
Ektoderm : membentuk keseluruhan sistem saraf,indera
khusus,kulit dan beberapa kelenjar endokrin
Mesoderm : membentuk sistem rangka, sistem urinaria, sistem
sirkulasi, dan sistem reproduksi
Endoderm : membentuk saluran cerna dan pernafasan serta bagian2
sistem reproduksi
2. Pembentukan membran janin (ekstra-embrionik) :
lapisan2 sel yang tidak bergabung dalam tubuh embrio.Fungsinya
melindungi & memberi nutrisi embrio dan janin yg sedang
berkembang
3. Plasenta
Berasal dari penggabungan vili chorionik dan endometrium uterus.
Plasenta berperan dalam fungsi pencernaan, pernafasan, ekskretori,
dan fungsi metabolik, serta merupakan organ endokrin
C. Tahap Perkembangan Janin (akhir minggu ke-8 trimester
1/minggu pertama-12 dan berlanjut hingga partus) semua sistem tubuh
terbentuk setelah minggu ke-8
Minggu pertama :
8 hari selepas proses persenyawaan berlaku, blastocyst (kini
mengandungi 200 sel) merembeskan mukus untuk memberitahu
kehadirannya di dalam rahim.
Minggu ke-2 :
Blastocyst menggelembung dan sel-sel mula berkembang dan
terbahagi kira-kira 2 kali sehari sehinggalah pada hari yang ke-12
jumlahnya telah bertambah & membantu blastocyst terpaut/disauh
dengan kukuh pada endometrium.
Minggu ke-3 :
Saiz embrio terbentuk dan saiznya hanyalah sepanjang 0.08 inci/2
mm. Gen janin mula hendak membentuk dalam 3 lapisan benih (sel)
daripada organ badan yang akan bergabung.
Minggu ke-4 :
Janin sudah mulai membentuk struktur asas manusia dimana sel-sel
mula bergabung dan pada masa itu embrio sudah mulai memanjang
kira-kira 1/4 inci (6 mm = sebesar biji tembikai).
Pada masa ini sudah kelihatan pembentukan otak dan tulang
belakang serta anggota lain seperti jantung yang mengepam darah ke
paru-paru dan aorta (urat besar yang membawa darah daripada
jantung).
Minggu ke-5 :
Embrio akan terus membesar. Terdapat 3 lapisan iaitu ectoderm,
mesoderm dan dan endoderm. Sistem peredaran darah adalah yang
pertama terbentuk dan berfungsi.
Akhir sekali ialah lapisan endoderm iaitu lapisan paling dalam
yang akan membentuk organ dalaman seperti usus, hati, pankreas dan
pundi kencing.
Minggu ke-6 :
Sekiranya pemeriksaan secara ultrasound dilakukan, kita akan
dapat melihat janin sudah membentuk kepada dan badan. Biasanya
getaran jantungnya juga sudah dapat dikesan.
Minggu ke-7 :
Pembentukan bayi semakin jelas terbentuk. Kepala bayi
seolah-olah tertunduk dan berada dalam cecair (air ketuban atau
amnotic sac) yang akan memberikan keperluan tumbesaran bayi semasa
dalam kandungan.
Janin usia 8 Minggu :
Seluruh organ tubuh utama bayi telah terbentuk meskipun belum
berkembang sempurna. Mata dan telinga mulai terbentuk. Jantung
berdetak kuat. Dengan ultrasound kita dapat melihat jantung janin
berdenyut.
Minggu ke-9 :
Telinga bagian luar mulai terbentuk, kaki dan tangan terus
berkembang berikut jari kaki dan tangan mulai tampak. Ia mulai
bergerak walaupun Anda tak merasakannya. Dengan Doppler, Anda bisa
mendengar detak jantungnya. Minggu ini, panjangnya sekitar 22-30 mm
dan beratnya sekitar 4 gram.
Minggu ke-10 :
Semua organ penting yang telah terbentuk mulai bekerjasama.
Pertumbuhan otak meningkat dengan cepat, hampir 250.000 sel saraf
baru diproduksi setiap menit. Ia mulai tampak seperti manusia kecil
dengan panjang 32-43 mm dan berat 7 gram.Minggu ke-11 :
Panjang tubuhnya mencapai sekitar 6,5 cm. Baik rambut, kuku jari
tangan dan kakinya mulai tumbuh. Sesekali di usia ini janin sudah
menguap.
Gerakan demi gerakan kaki dan tangan, termasuk gerakan
menggeliat, meluruskan tubuh dan menundukkan kepala, sudah bisa
dirasakan ibu. Bahkan, janin kini sudah bisa mengubah posisinya
dengan berputar, memanjang, bergelung, atau malah jumpalitan yang
kerap terasa menyakitkan sekaligus memberi sensasi kebahagiaan
tersendiri.
Janin usia 12 Minggu
Panjang janin sekarang sekitar 6,5 cm dan bobotnya sekitar 18
gram. Kepala bayi menjadi lebih bulat dan wajah telah terbentuk
sepenuhnya. Jari-jari tangan dan kaki terbentuk dan kuku mulai
tumbuh. Bayi mulai menggerak-gerakkan tungkai dan lengannya, tetapi
ibu belum dapat merasakan gerakan-gerakan ini.
Minggu ke-13 :
Pada akhir trimester pertama, plasenta berkembang untuk
menyediakan oksigen , nutrisi dan pembuangan sampah bayi. Kelopak
mata bayi merapat untuk melindungi mata yang sedang berkembang.
Janin mencapai panjang 76 mm dan beratnya 19 gram.
Kepala bayi membesar dengan lebih cepat daripada yang lain.
Badannya juga semakin membesar untuk mengejar pembesaran
kepala.
Minggu ke-14 :
Tiga bulan setelah pembuahan, panjangnya 80-110 mm dan beratnya
25 gram. Lehernya semakin panjang dan kuat. Lanugo, rambut halus
yang tumbuh di seluruh tubuh dan melindungi kulit mulai tumbuh pada
minggu ini. Kelenjar prostat bayi laki-laki berkembang dan ovarium
turun dari rongga perut menuju panggul.Detak jantung bayi mulai
menguat tetapi kulit bayi belum tebal karena belum ada lapisan
lemak
Minggu ke-15 :
Tulang dan sumsum tulang di dalam sistem kerangka terus
berkembang. Jika bayi Anda perempuan, ovarium mulai menghasilkan
jutaan sel telur pada minggu ini. Kulit bayi masih sangat tipis
sehingga pembuluh darahnya kelihatan. Akhir minggu ini, beratnya 49
gram dan panjang 113 mm
Bayi sudah mampu menggenggam tangannya dan mengisap ibu jari.
Kelopak matanya masih tertutup
Janin usia 16 Minggu Panjang janin sekarang sekitar 16 cm dan
bobotnya sekitar 35 gram. Dengan bantuan scan, kita dapat melihat
kepala dan tubuh bayi, kita juga dapat melihatnya bergerak-gerak.
Ia menggerak-gerakkan seluruh tungkai dan lengannya, menendang dan
menyepak. Inilah tahap paling awal di mana ibu dapat merasakan
gerakan bayi. Rasanya seperti ada seekor kupu-kupu dalam perutmu.
Tetapi, ibu tidak perlu khawatir jika belum dapat merasakan gerakan
ini. Jika si bayi adalah anak pertama, biasanya ibu agak lebih
lambat dalam merasakan gerakannya.
Minggu ke-17 :
Dengan panjang 12 cm dan berat 100 gram, bayi masih sangat
kecil. Lapisan lemak cokelat mulai berkembang, untuk menjada suhu
tubuh bayi setelah lahir. Tahukah Anda ? Saat dilahirkan, berat
lemak mencapai tiga perempat dari total berat badannya. Rambut,
kening, bulu mata bayi mulai tumbuh dan garis kulit pada ujung jari
mulai terbentuk. Sidik jari sudah mulai terbentuk.
Minggu ke-18 :
Mulailah bersenandung sebab janin sudah bisa mendengar pada
minggu ini. Ia pun bisa terkejut bila mendengar suara keras. Mata
bayi pun berkembang. Ia akan mengetahui adanya cahaya jika Anda
menempelkan senter yang menyala di perut. Panjangnya sudah 14 cm
dan beratnya 140 gram. Bayi sudah bisa melihat cahaya yang masuk
melalui dinding rahim ibu. Hormon Estrogen dan Progesteron semakin
meningkat.
Minggu ke-19 :Tubuh bayi diselimuti vernix caseosa, semacam
lapisan lilin yang melindungi kulit dari luka. Otak bayitelah
mencapai jutaan saraf motorik karenanya ia mampu membuat gerakan
sadar seperti menghisap jempol. Beratnya 226 gram dengan panjang
hampir 16 cm.Janin usia 20 Minggu :
Bayi masih berenang-renang dalam lautan air ketuban. Ia tumbuh
dengan pesat, baik dalam bobot maupun panjangnya yang sekarang
telah mencapai 25 cm, yaitu separuh dari panjangnya ketika ia
dilahirkan nanti dan bobotnya sudah sekitar 340 gram. Bayi membuat
gerakan-gerakan aktif yang dapat dirasakan ibu. Mungkin ibu
memperhatikan ada saat-saat di mana bayi tampaknya tidur, dan
saat-saat lain di mana ia melakukan banyak gerak.Minggu ke-21 :
Usus bayi telah cukup berkembang sehingga ia sudah mampu
menyerap atau menelan gula dari cairan lalu dilanjutkan melalui
sistem pencernaan manuju usus besar. Gerakan bayi semakin pelan
karena beratnya sudah 340 gram dan panjangnya 20 cm.
Minggu ke-22 :
Indera yang akan digunakan bayi untuk belajar berkembang setiap
hari. Setiap minggu, wajahnya semakin mirip seperti saat
dilahirkan. Perbandingan kepala dan tubuh semakin proporsional
Minggu ke-23 :
Meski lemak semakin bertumpuk di dalam tubuh bayi, kulitnya
masih kendur sehingga tampak keriput. Ini karena produksi sel kulit
lebih banyak dibandingkan lemak. Ia memiliki kebiasaaan
berolahraga, menggerakkan otot jari-jari tangan dan kaki, lengan
dan kaki secara teratur. Beratnya hampir 450 gram. Tangan dan kaki
bayi telah terbentuk dengan sempurna, jari juga terbentuk
sempurna.
Janin usia 24 Minggu :
Sekarang panjang bayi sekitar 32 cm dan bobotnya 500 gram. Ibu
dapat merasakan bagian-bagian tubuh bayi yang berbeda yang
menyentuh dinding perutnya. Otot rahim ibu meregang dan terkadang
ibu merasakan sakit di bagian perutnya.
Minggu ke-25 :
Bayi cegukan, apakah Anda merasakannya? Ini tandanya ia sedang
latihan bernafas. Ia menghirup dan mengeluarkan air ketuban. Jika
air ketuban yang tertelan terlalu banyak, ia akan cegukan. Tulang
bayi semakin mengeras dan bayi menjadi bayi yang semakin kuat.
Saluran darah di paru-paru bayi sudah semakin berkembang. Garis
disekitar mulut bayi sudah mulai membentuk dan fungsi menelan sudah
semakin membaik. Indera penciuman bayi sudah semakin membaik karena
di minggu ini bagian hidung bayi (nostrils) sudah mulai berfungsi.
Berat bayi sudah mencapai 650-670 gram dengan tinggi badan 34-37
cm.Minggu ke-26 :
Bayi sudah bisa mengedipkan matanya selain itu retina matanya
telah mulai terbentuk. Aktifitas otaknya yang berkaitan dengan
pendengarannya dan pengelihatannya sudah berfungsi. Berat badan
bayi sudah mencapai 750-780gram, sedangkan tingginya 35-38 cm.
Minggu ke-27 :
Minggu pertama trimester ketiga, paru-paru, hati dan sistem
kekebalan tubuh masih harus dimatangkan. Namun jika ia dilahirkan,
memiliki peluang 85% untuk bertahan. Indra perasa mulai terbentuk.
Bayi juga sudah pandai mengisap ibu jari dan menelan air ketuban
yang mengelilinginya. Berat umum bayi seusia si kecil 870-890 gram
dengan tinggi badan 36-38 cm.
Minggu ke-28 :
Minggu ini beratnya 1100 gram dan panjangnya 25 cm. Otak bayi
semakin berkembang dan meluas. Lapisan lemak pun semakin berkembang
dan rambutnya terus tumbuh.
Lemak dalam badan mulai bertambah. Walaupun gerakan bayi sudah
mulai terbatas karena beratnya yang semakin bertambah, namun
matanya sudah mulai bisa berkedip bila melihat cahaya melalui
dinding perut ibunya. Kepalanya sudah mengarah ke bawah.
Paru-parunya belum sempurna, namun jika saat ini ia terlahir ke
dunia, si kecil kemungkinan besar telah dapat bertahan hidup.
Minggu ke-29 :
Kelenjar adrenalin bayi mulai menghasilkan hormon seperti
androgen dan estrogen. Hormon ini akan menyetimulasi hormon
prolaktin di dalam tubuh ibu sehingga membuat kolostrum (air susu
yang pertama kali keluar saat menyusui).
Sensitifitas dari bayi semakin jelas, bayi sudah bisa
mengidentifikasi perubahan suara, cahaya, rasa dan bau. Selain itu
otak bayi sudah bisa mengendalikan nafas dan mengatur suhu badan
dari bayi. Postur dari bayi sudah semakin sempurna sebagai seorang
manusia, berat badannya 1100-1200 gram, dengan tinggi badan 37-39
cm.
Janin usia 30 Minggu
Kepala bayi sekarang sudah proporsional dengan tubuhnya. Ibu
mungkin mengalami tekanan di bagian diafrakma dan perut. Sekarang
bobot bayi sekitar 1700 gram dan panjangnya sekitar 40 cm.
Minggu ke-31 :
Plasenta masih memberikan nutrisi yang dibutuhkan bayi. Aliran
darah di plasenta memungkinkan bayi menghasilkan air seni. Ia
berkemih hampir sebanyak 500 ml sehari di dalam air ketuban.
Perkembangan fisik bayi sudah mulai melambat pada fase ini, hanya
berat badan bayilah yang akan bertambah. Selain itu lapisan lemak
akan semakin bertambah dibawah jaringan kulitnya. Tulang pada tubuh
bayi sudah mulai mengeras, berkembang dan mulai memadat dengan
zat-zat penting seperti kalsium, zat besi, fosfor. Berkebalikan
dengan perkembangan fisiknya, pada fase ini perkembangan otaknyalah
yang berkembang dengan sangat pesat dengan menghasilkan bermilyar
sel. Apabila diperdengarkan musik, bayi akan bergerak. Berat badan
bayi 1550-1560 gram dengan tinggi 41-43 cm.
Minggu ke-32 :
Jari tangan dan kaki telah tumbuh sempurna, begitu pula dengan
bulu mata, alis dan rambut di kepala bayi yang semakin jelas.
Lanugo yang menutupi tubuh bayi mulai rontok tetapi sebagian masih
ada di bahu dan punggung saat dilahirkan. Dengan berat 1800 gram
dan panjang 29 cm, kemampuan untuk bertahan hidup di luar rahim
sudah lebih baik apabila di dilahirkan pada minggu ini. Kulit bayi
semakin merah, kelopak matanya juga telah terbuka dan system
pendengaran telah terbentuk dengan sempurna. Kuku dari jari mungil
tangan dan kaki si kecil sudah lengkap dan sempurna. Rambutnya pun
semakin banyak dan semakin panjang. Bayi sudah mulai bisa bermimpi
.
Minggu ke-33 :
Bayi telah memiliki bentuk wajah yang menyerupai ayah dan
ibunya. Otak bayi semakin pesat berkembang. Pada saat ini juga otak
bayi sudah mulai bisa berkoordinasi antara lain, bayi sudah
menghisap jempolnya dan sudah bisa menelan. Walaupun tulang-tulang
bayi sudah semakin mengeras tetapi otot-otot bayi belum benar-benar
bersatu. Bayi sudah bisa mengambil nafas dalam-dalam walaupun
nafasnya masih di dalam air. Apabila bayinya laki-laki maka testis
bayi sudah mulai turun dari perut menuju skrotum. Berat badan bayi
1800-1900 gram, dengan tinggi badan sekitar 43-45 cm.Minggu ke-34
:
Bayi berada di pintu rahim. Bayi sudah dapat membuka dan menutup
mata apabila mengantuk dan tidur, bayi juga sudah mulai mengedipkan
matanya. Tubuh bunda sedang mengirimkan antibodi melalui darah
bunda ke dalam darah bayi yang berfungsi sebagai sistem kekebalan
tubuhnya dan proses ini akan tetap terus berlangsung bahkan lebih
rinci pada saat bunda mulai menyusui. Berat Badan bayi 2000-2010
gram, dengan tinggi badan sekitar 45-46 cm.
Minggu ke-35 :
Pendengaran bayi sudah berfungsi secara sempurna. Lemak dari
tubuh bayi sudah mulai memadat pada bagian kaki dan tangannya,
lapisan lemak ini berfungsi untuk memberikan kehangatan pada
tubuhnya. Bayi sudah semakin membesar dan sudah mulai memenuhi
rahim bunda. Apabila bayi bunda laki-laki maka di bulan ini
testisnya telah sempurna. Berat badan bayi 2300-2350 gram, dengan
tinggi badan sekitar 45-47 cm.
Janin usia 36 Minggu
Bayi sudah hampir sepenuhnya berkembang. Sewaktu-waktu ia dapat
turun ke rongga pinggul ibu. Kulit bayi sudah halus sekarang dan
tubuhnya montok. Apabila ia bangun, matanya terbuka dan ia dapat
membedakan antara terang dan gelap. Sekarang panjang bayi sekitar
50 cm dan bobotnya berkisar antara 2500 hingga 4500 gram.
Janin usia 37 hingga 42 Minggu
Kepala bayi turun ke ruang pelvik. Bentuk bayi semakin membulat
dan kulitnya menjadi merah jambu. Rambutnya tumbuh dengan lebat dan
bertambah 5cm. Kuku terbentuk dengan sempurna. Bayi sudah bisa
melihat adanya cahaya diluar rahim. Bayi pada saat ini sedang
belajar untuk mengenal aktifitas harian, selain itu bayi juga
sedang belajar untuk melakukan pernafasan walaupun pernafasannya
masih dilakukan di dalam air. Berat badan bayi di minggu ini
2700-2800 gram, dengan tinggi 48-49 cm
Bayi siap lahir. Ibu tidak perlu khawatir jika bayinya tidak
lahir tepat pada waktu yang telah diperkirakan. Persentasenya hanya
5% bayi lahir tepat pada tanggal yang diperkirakanPerubahan anatomi
dan Fisiologi ibu hamil
Pada masa kehamilan ada beberapa perubahan pada hampir semua
sistem organ pada maternal. Perubahan ini diawali dengan adanya
sekresi hormon dari korpus luteum dan plasenta. Efek mekanis pada
pembesaran uterus dan kompresi dari struktur sekitar uterus
memegang peranan penting pada trimester kedua dan ketiga. Perubahan
fisiologis seperti ini memiliki implikasi yang relevan bagi dokter
anestesi untuk memberikan perawatan bagi pasien hamil. Perubahan
yang relevan meliputi perubahan fungsi hematologi, kardiovaskular,
ventilasi, metabolik, dan gastrointestinal (Santos,et.al.,
2006).
Perubahan Metabolik
Sebagai akibat dari peningkatan sekresi dari berbagai macam
hormon selama masa kehamilan , termasuk tiroksin, adrenokortikal
dan hormon seks, maka laju metabolisme basal pada wanita hamil
meningkat sekitar 15 % selama mendekati masa akhir dari kehamilan.
Sebagai hasil dari peningkatan laju metabolisme basal tersebut,
maka wanita hamil sering mengalami sensasi rasa panas yang
berlebihan. Selain itu,karena adanya beban tambahan, maka
pengeluaran energi untuk aktivitas otot lebih besar daripada normal
(Guyton, 2006).
Perubahan Kardiovaskular
Sistem kardiovaskular beradaptasi selama masa kehamilan
terhadapa beberapa perubahan yang terjadi. Meskipun perubahan
sistem kardiovaskular terlihat pada awal trimester pertama,
perubahan pada sistem kardiovaskular berlanjut ke trimester kedua
dan ketiga, ketika cardiac output meningkat kurang lebih sebanyak
40 % daripada pada wanita yang tidak hamil. Cardiac output
meningkat dari minggu kelima kehamilan dan mencapai tingkat
maksimum sekitar minggu ke-32 kehamilan, setelah itu hanya
mengalami sedikit peningkatan sampai masa persalinan, kelahiran,
dan masa post partum.Sekitar 50% peningkatan dari cardiac output
telah terjadi pada masa minggu kedelapan kehamilan. Meskipun,
peningkatan dari cardiac outputdikarenakan adanya peningkatan dari
volume sekuncup dan denyut jantung, faktor paling penting adalah
volume sekuncup, dimana meningkat sebanyak 20% sampai 50% lebih
banyak daripada pada wanita tidak hamil. Perubahan denyut jantung
sangat sulit untuk dihitung, tetapi diperkirakan ada peningkatan
sekitar 20% yang terlihat pada minggu keempat kehamilan. Meskipun,
angka normal dalam denyut jantung tidak berubah dalam masa
kehamilan, adanya terlihat penurunan komponen simpatis
(Birnbach,et.al., 2009).Pada trimester kedua, kompresi aortocava
oleh pembesaran uterus menjadi penting secara progresif, mencapai
titik maksimum pada minggu ke- 36 dan 38, setelah itu dapat
menurunkan perpindahan posisi kepala fetal menuju pelvis.
Penelitian mengenai cardiac output, diukur ketika pasien berada
pada posisi supine selama minggu terakhir kehamilan, menunjukkan
bahwa ada penurunan dibandingkan pada wanita yang tidak hamil,
penurunan ini tidak diobservasi ketika pasien berada dalam posisi
lateral decubitus. Sindrom hipotensi supine, yang terjadi pada 10 %
wanita hamil dikarenakan adanya oklusi pada vena yang mengakibatkan
terjadinya takikardi maternal, hipotensi arterial, penurunan
kesadaran, dan pucat. Kompresi pada aorta yang dibawah dari posisi
ini mengakibatkan penurunan perfusi uteroplasental dan
mengakibatkan terjadinya asfiksia pada fetus. Oleh karena itu,
perpindahan posisi uterus dan perpindahan posisi pelvis ke arah
lateral harus dilakukan secara rutin selama trimester kedua dan
ketiga dari kehamilan (Santos, et. al., 2006).Naiknya posisi
diafragma mengakibatkan perpindahan posisi jantung dalam dada,
sehingga terlihat adanya pembesaran jantung pada gambaran
radiologis dan deviasi aksis kiri dan perubahan gelombang T pada
elektrokardiogram (EKG). Pada pemeriksaan fisik sering ditemukan
adanya murmur sistrolik dan suara jantung satu yang terbagi-bagi.
Suara jantung tiga juga dapat terdengar. Beberapa pasien juga
terlihat mengalami efusi perikardial kecil dan asimptomatik
(Morgan, 2006).
Perubahan Hematologi.
Volume darah maternal mulai meningkat pada awal masa kehamilan
sebagai akibat dari perubahan osmoregulasi dan sistem
renin-angiotensin, menyebabkan terjadinya retensi sodium dan
peningkatan dari total body water menjadi 8,5 L. Pada masanya,
volume darah meningkat sampai 45 % dimana volume sel darah merah
hanya meningkat sampai 30%. Perbedaan peningkatan ini dapat
menyebabkan terjadinya anemia fisiologis dalam kehamilan dengan
hemoglobin rata rata 11.6 g/dl dan hematokrit 35.5%. Bagaimanapun,
transpor oksigen tidak terganggu oleh anemia relatif ini, karena
tubuh sang ibu memberikan kompensasi dengan cara meningkatkan curah
jantung,peningkatan PaO2, dan pergeseran ke kanan dari kurva
disosiasi oxyhemoglobin (Birnbach,et.al., 2009).Kehamilan sering
diasosiasikan dengan keadaan hiperkoagulasi yang memberikan
keuntungan dalam membatasi terjadinya kehilangan darah saat proses
persalinan. Konsentrasi fibrinogen dan faktor VII,VIII, IX,X,XII,
hanya faktor XI yang mungkin mengalami penurunan. Fibrinolisis
secara cepat dapat diobservasi kemudian pada trimester ketiga.
Sebagai efek dari anemia dilusi, leukositosis dan penurunan dari
jumlah platelet sebanyak 10 % mungkin saja terjadi selama trimester
ketiga. Karena kebutuhan fetus, anemia defisiensi folat dan zat
besi mungkin saja terjadi jika suplementasi dari zat gizi ini tidak
terpenuhi. Imunitas sel ditandai mengalami penurunan dan
meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi viral (Morgan,
2006).
Perubahan Sistem Respirasi
Adaptasi respirasi selama kehamilan dirancang untuk
mengoptimalkan oksigenasi ibu dan janin, serta memfasilitasi
perpindahan produk sisa CO2 dari janin ke ibu (Norwitz,et.al.,
2008).Konsumsi oksigen dan ventilasi semenit meningkat secara
progresif selam masa kehamilan. Volume tidal dan dalam angka yang
lebih kecil, laju pernafasan meningkat. Pada aterm konsumsi oksigen
akan meningkat sekitar 20-50% dan ventilasi semenit meningkat
hingga 50%. PaCO2menurun sekitar 28-32mm Hg. Alkalosis respiratorik
dihindari melalui mekanisme kompensasi yaitu penurunan konsentrasi
plasma bikarbonat. Hiperventilasi juga dapat meningkatkan PaO2
secara perlahan.Peningkatan dari 2,3-difosfogliserat mengurangi
efek hiperventilasi dalam afinitas hemoglobin dengan oksigen.
Tekanan parsial oksigen dimana hemoglobin mencapai setengah
saturasi ketika berikatan dengan oksigen meningkat dari 27 ke 30 mm
Hg. hubungan antara masa akhir kehamilan dengan peningkatan curah
jantung memicu perfusi jaringan (Morgan, 2006).Posisi dari
diafragma terdorong ke atas akibat dari pembesaran uterus dan
umumnya diikuti pembesaran dari diameter anteroposterior dan
transversal dari cavum thorax. Mulai bulan ke lima, expiratory
reserve volume, residuak volume,dan functional residual capacity
menurun, mendekati akhir masa kehamilan menurun sebanyak 20 %
dibandingkan pada wanita yang tidak hamil. Secara umum, ditemukan
peningkatan dari inspiratory reserve volume sehingga kapasitas paru
total tidak mengalami perubahan. Pada sebagian ibu hamil, penurunan
functional residual capacity tidak menyebabkan masalah, tetapi bagi
mereka yang mengalami perubahan pada closing volume lebih awal
sebagai akibat dari merokok, obesitas, atau skoliosis dapat
mengalami hambatan jalan nafas awal dengan kehamilan lanjut yang
menyebabkan hipoksemia. Manuver tredelenburg dan posisi supin juga
dapat mengurangi hubungan abnormal antara closing volume dan
functional residual capacity. Volume residual dan functional
residual capacity kembali normal setelah proses persalinan
(Santos,et.al., 2006).
Perubahan Sistem Renal
Vasodilatasi renal mengakibatkan peningkatan aliran darah renal
pada awal masa kehamilan tetapi autoregulasi tetap terjaga. Ginjal
umumnya membesar. Peningkatan dari renin dan aldosterone
mengakibatkan terjadinya retensi sodium. Aliran plasma renal dan
laju filtrasi glomerulus meningkat sebanyak 50% selama trimester
pertama dan laju filtrasi glomerulus menurun menuju ke batas normal
pada trimester ketiga. Serum kreatinin dan Blood Urea Nitrogen
(BUN) mungkin menurun menjadi 0.5-0.6 mg/dL dan 8-9mg/dL. Penurunan
thresholddari tubulus renal untuk glukosa dan asam amino umum dan
sering mengakibatkan glukosuria ringan(1-10g/dL) atau proteinuria
(