Top Banner

of 35

Manajemen Laba (Earnings Management)

Jul 13, 2015

Download

Documents

ricky Ok

manajemen laba or earnings management. can be used as references in papers, works, and theses
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

1 MODEL STRATEGI MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA: SUATU PEMERIKSAAN PERGESERAN KLASIFIKASI SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA SAHAM, PEMILIHAN METODA AKUNTANSI, DAN PENGATURAN WAKTU TRANSAKSI DR. Hj. RAHMAWATI, MSi, Ak.Dra. Anastasia Riani Suprapti, M.Si.Dra. Sri Seventi P, M.Si.Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas maret Surakarta ABSTRACT Thisresearchhaveapurposetoprovevariousearningsmanagementstrategy phenomenon seen income statementand also how reaction ofinvestor to earnings management strategyclassificationshifting,accountancymethodchoice,andtransactiontimeplanning anticipatedtoinfluencesearningsmanagementinmanufacturingbusinesswhichenlistin Indonesia Stock Exchange.Thesamplseinthisresearchare44manufacturingfirmslistedinIndonesiaStock Exchange,whichareselectedbyusingpurposivesampling.Thoseselectedfirmsannounced theirfinancialstatementduring2002until2006.Assumptionclassicstestisdoneinthis research, by using normality test with Jarque-Bera (JB) Test of Normality, heteroscedasticity test withWhite-Heteroscedasticitytest,autocorrelationtestwithDurbin-Watsontest,and multicollinieritastestwithVarianceInflationFactor(VIF)andTolerance.Thehypothesisis tested by OLS (Ordinary Least Square) model regression. Theresultsshownthatinvestordoesnotreacttoearningsmanagementstrategy classification shifting. Hypothesis two of this research accepted. Earnings management strategy accountancy method choice and transaction time planning influence accrual discretionary. Keywords:earningsmanagementstrategy;classificationshifting;stockperformance, accounting method choice, transaction time planning. 2 PENDAHULUAN Penelitianinimempunyaitujuanuntukmembuktikanberbagaifenomenastrategi manajemenlabadenganmelihatlaporanrugilabasertabagaimanareaksiinvestorterhadap strategimanajemenlabatersebut.Pemilihanmetodaakuntansi,klasifikasisistemakuntansi, pergeseranklasifikasi,danpengaturanwaktutransaksididugamempengaruhimanajemenlaba dalam perusahaan manufakturyang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia).Laporankeuanganmerupakansaranapengkomunikasianinformasikeuangankepada pihak-pihak di luar korporasi. Dalam penyusunan laporan keuangan, dasar akrual dipilih karena lebihrasionaldanadildalammencerminkankondisikeuanganperusahaansecarariil,namun disisilainpenggunaandasarakrualdapatmemberikankeleluasaankepadapihakmanajemen dalammemilihmetodeakuntansiselamatidakmenyimpangdariaturanStandarAkuntansi Keuanganyangberlaku.Pilihanmetodeakuntansiyangsecarasengajadipiliholehmanajemen untuk tujuan tertentu dikenal dengan sebutan manajemen laba atau earnings management. PenelitianterdahuluyangtelahdilakukanolehMcVay(2006)danPratamadan Rahmawati (2007) membuktikan bahwa para manajer yang menjalankan penggeseran/perubahan biayadaribiayainti(hargapokokpenjualan,biayapenjualan,sertabiayaumumdan administrasi)keposkhusus.Gerakanvertikalbiayainitidakmengubahgarisdasarlaba,tetapi terlalumenaikkanlabainti.Sebagaitambahan,nampaknyaparamanajermenggunakanalat manajemen laba ini untuk melakukan peramalan analisis laba benchmark, pos khusus cenderung tidak termasuk ke dalam pro forma dan definisi laba analisis. Informasilabamembantupemilik/pihaklaindalammengestimasikankekuatanlaba untukmenaksirresikodalaminvestasidankredit.Pentingnyainformasilabatersebutharus disadariolehpihakmanajemensebagaipihakpenyusunlaporankeuangansertasebagaipihak yangdiukurkinerjanya.InformasilabasebagaimanadinyatakandalamStatementofFinancial 3 AccountingConcepts(SFAC)Nomor2merupakanunsurutamadalamlaporankeuangandan sangat penting bagi pihakpihak yang menggunakannya karena memiliki nilai prediktif.MenurutPSAKNomor1,informasidapatdikendalikandimasadepan,menghasilkan aruskasdarisumberdayayangada,danuntukperumusanpertimbangantentangefektivitas perusahaandalammemanfaatkanpertambahansumberdayanya.Bagipemiliksaham dan/investor,lababerartipeningkatannilaiekonomis(wealth)yangakanditerimamelalui pembagiandividen.Labajugadigunakansebagaialatuntukmengukurkinerjamanajemen perusahaan selama periode tertentu yang pada umumnya menjadi perhatian pihakpihak tertentu terutamadalammenaksirkinerjaataspertanggungjawabanmanajemendalampengelolaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka, serta dapat dipergunakan untuk memperkirakan prospeknyadimasadepan.Denganadanyaalasantersebutakanmendorongtimbulnyapraktik manajemen laba.Ketika pada suatu kondisi di mana pihak manajemen tidak berhasil mencapai target laba yangditentukan,makamanajemenakanmemanfaatkanfleksibilitasyangdiperbolehkanoleh Standar Akuntansi Keuangan dalam menyusun laporan keuangan untuk memodifikasi laba yang dilaporkan.Manajementermotivasiuntukmemperlihatkankinerjayangbaikdalam menghasilkan nilai ataukeuntungan maksimal bagi perusahaan sehinggamanajemencenderung memilihdanmenerapkanmetodeakuntansiyangdapatmemberikaninformasilabalebihbaik. Fleksibilitasmanajemenuntukmengelolalabadapatdikurangidenganmenyediakaninformasi yang lebih berkualitas bagi pihak luar.MenurutBagnolidanWatts(1975),praktikmanajemenlababanyakdilakukanoleh manajemen karena mereka menganggap perusahaan lain juga melakukan hal yang sama. Dengan demikian,kinerjakompetitorjugadapatmenjadipemicuuntukmelakukanpraktikmanajemen 4 labakarenainvestordankreditorakanmelakukankomparasiuntukmenentukanperusahaan manayangmempunyairatingbaik.Manajemenlabaadalahcampurtanganmanajemendalam prosespenyusunanlaporankeuanganeksternalgunamencapaitingkatlabatertentudengan tujuan untuk menguntungkan dirinya sendiri atau perusahaannya sendiri (Saputro dan Setiawati, 2004).HalsenadajugadiungkapkanolehScott(2003),bahwamanajemenlabamerupakan pemilihankebijakanakuntansiolehmanajerdaristandarakuntansiyangadadansecarailmiah dapatmemaksimumkanutilitasmerekadanataunilaipasarperusahaan.Adapunmenurut CopelanddanLiscastro(1998),manajemenlabamencakupusahamanajemenuntuk memaksimumkanataumeminimumkanlaba,termasukperataanlabasesuaidengankeinginan manajemen.FischerdanRosenzweig(1995)menyatakan,manajemenlabamerupakantindakan manajeruntukmeningkatkan(menurunkan)labayangdilaporkansaatinidarisuatuunityang menjaditanggungjawabmanajertanpamengkaitkandenganpeningkatan(penurunan) profitabilitas ekonomi jangka panjang.Manajemenlaba,kesalahanpenyajian,danmenutupikinerjaekonomiyangbenar,telah menjadifokusdaribanyakartikel.Banyakpenelitianyangmemfokuskanpadaduaalat manajemen laba yang umum, yaitu: manajemen akrual dan manipulasi aktivitas ekonomi riil. Di manamanajemenakrualbiasanyadikaitkandengansegalaaktivitasyangdapatmempengaruhi alirankasdanjugakeuntunganyangsecarapribadimerupakanwewenangdariparamanajer, sedangkanmanipulasiaktivitasekonomiriildilakukanolehpihakmanajemenuntuk memperlihatkankinerjayangbaikdalammenghasilkannilaiataukeuntunganmaksimalbagi perusahaan guna menarik perhatian para investor maupun kreditor.5 Manajemenlabadapatditerapkandalampenyusunanlaporankeuanganmelaluicreative accountingpracticesyaitupemilihanmetodaakuntansi,klasifikasisistemakuntansidan pengaturanwaktutransaksi(AlidanKumar1994).Pengaturanwaktutransaksidanklasifikasi sistemakuntansiberpengaruhterhadapmanajemenlabadalampenyusunanlaporankeuangan (Moses1994).Praktikmanajemenlabadapatjugadilakukanmelaluipemilihanmetoda akuntansi persediaan, depresiasi aktiva tetap, kapitalisasi, pensiun, inflasi dan amortisasi.Penelitianinidilakukanuntukmengujialatmanajemenlabayanglain,yaitu:kesalahan klasifikasi items di dalam laporan laba rugi (classification shifting) serta bagaimana pengaruhnya terhadapreaksiinvestor.Penelitiberpendapatbahwaparamanajermengharapkanuntuk memaksimalkankinerjayangdilaporkandenganmenurunkanbiayaataumenaikanlabadalam laporanlabarugiuntukmenyajikansuatugambaranyangtidakkonsistendengankeadaan ekonomi riil.Classificationshiftingberbedadenganmanajemenakrualdanmanipulasiaktivitas ekonomiriildalambeberapahal.PertamaclassificationshiftingtidakmengubahlabaGAAP, danyangkeduaadalahclassificationshiftingmemudahkananalisisdenganmengelompokkan items yang mempunyai karakteristik serupa. Selain terdapat perbedaan antara manajemen akrual danmanipulasiaktivitasekonomiriildenganclassificationshifting,terdapatpulapersamaandi antaraketigametodemanajemenlabatersebut,yaitu:samasamamempunyaiharapanyang tinggi terhadap kinerja masa depan.Untukmetodeclassificationshifting,penelitimemusatkanpadaalokasibiayaantara biaya inti (harga pokok penjualan, dan biaya penjualan, serta biaya umum dan administrasi) dan special items, Metode classification shifting dilakukan dengan pengujian atas core earnings dan special items.6 Bushee (1998) menemukan bahwa manipulasi aktivitas ekonomi riil juga merupakan alat manajemenlabayangseringdigunakanolehparamanajer,makapenelitianinimenambahkan alatmanajemenlabayanglain,yaitu:classificationshifting(pengujianatascoreearningsdan special items) untuk mengetahui bagaimana reaksi investoryang dipengaruhi oleh para manajer yang mengklasifikasikan core expenses sebagai special items.Permasalahandalampenelitianiniyangdiwujudkandalampertanyaanpenelitianadalah sebagai berikut: 1.apakahmanajemenlabadenganpergeseranklasifikasimempunyaipengaruhterhadap kinerja saham? 2.apakahpemilihanmetodaakuntansidanpengaturanwaktumempunyaipengaruh terhadap manajemen laba? TINJAUAN PUSTAKA Bentuk Manajemen Laba Bentuk manajemen laba antara lain:a.Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi Cara manajemen untuk mempengaruhi laba melalui judgement terhadap estimasi akuntansi antaralain:estimasitingkatpiutangtidaktertagih,estimasikurunwaktudepresiasiaktiva tetap atau amortisasi aktiva tak berwujud, dan estimasi biaya garansi. b.Mengubah metode akuntansi Perubahanmetodeakuntansiyangdigunakanuntukmencatatsuatutransaksi,contoh: merubahmetodedepresiasiaktivatetap,darimetodedepresiasiangkatahunkemetode depresiasi garis lurus.c.Menggeser periode biaya atau pendapatan 7 Beberapaorangmenyebutrekayasajenisinisebagaimanipulasikeputusanoperasional (FischerdanRosenzweig,1995;BrunsdanMerchant,1990).Contohrekayasaperiode biayaataupendapatanantaralain:mempercepatataumenundapengeluaranuntuk penelitian sampai periode akuntansi berikutnya (Daley dan Vigeland, 1993), mempercepat ataumenundapengeluaranpromosisampaiperiodeakuntansiberikutnya,kerjasama denganvendoruntukmempercepatataumenundapengirimantagihansampaiperiode akuntansiberikutnya,mempercepatataumenundapengirimanprodukkepelanggan, menjualinvestasisekuritasuntukmemanipulasitingkatlaba,mengatursaatpenjualan aktivatetapyangsudahtidakdipakai(Bartovdkk.2002;Blackdkk.1998).Perusahaan yang mencatat persediaan menggunakan asumsi LIFO, juga dapat merekayasa peningkatan laba melalui pengaturan saldo persediaan (Frankel dan Trezervant, 1994). Bentukmanajemenlabayanglainadalah:TakingaBath,IncomeMinimization,Income Maximization, dan Income Smoothing (Scott, 2003) a.Taking a Bath Terjadinya taking a bath pada periode stress atau reorganisasi termasuk pengangkatan CEO baru.Bilaperusahaanharusmelaporkanlabayangtinggi,manajermerasadipaksauntuk melaporkanlabayangtinggi,konsekwensinyamanajerakanmenghapusaktivadengan harapanlabayangakandatangdapatmeningkat.Bentukinimengakuiadanyabebanpada periodemendatangdankerugianpadaperiodeberjalan,ketikakondisiburukyangtidak menguntungkantidakdapatdihindaripadaperiodetersebut.Untukitu,manajemenharus menghapusbeberapaaktivadanmembebankanperkiraanlabamendatangsertamelakukan clear the desk, sehingga laba yang dilaporkan di periode yang akan datang meningkat. b.Income Minimization 8 Bentuk ini hamper sama dengan taking a bath, namun lebih sedikit lunak, yakni dilakukan sebagaialasanpolitispadaperiodelabayangtinggidenganmempercepatpenghapusan aktiva tetap dan aktiva tak berwujud dan mengakui pengeluaran-pengeluaran sebagai beban. Padasaatprofitabilitasperusahaansangattinggidenganmaksudagartidakmendapat perhatian secara politis, kebijakan yang diambil dapat berupa penghapusan atas barang modal danaktivatakberwujud,bebaniklandanpengeluaranuntukResearchandDevelopment, hasil akuntansi untuk beban eksplorasi minyak, gas, dan sebagainya. c.Income Maximization Tindakanatasincomemaximizationbertujuanuntukmelaporkannetincomeyangtinggi untuktujuanbonusyanglebihbesar.Perusahaanyangmelakukanpelanggaranperjanjian hutang mungkin akan memaksimalkan pendapatan. Jadi income maximization dilakukan pada saat laba menurun. d.Income Smoothing Perataanlabamerupakannormalisasilabayangdilakukansecarasengajauntukmencapai trendatauleveltertentu.ManurutBeidelman(1973)dalamSuyatmindanSuwarno(2002) incomesmoothingmerupakanusahayangsengajauntukmeratakanataumemfluktuasikan tingkat laba sehingga pada saat sekarang dipandang normal bagi suatu perusahaan.dalam hal ini perataan laba menunjukkan suatu usaha manajemen perusahaan untuk mengurangi batas-batas yang diijinkan dalam praktik akuntansi dan prinsip manajemen yang wajar. Bentuk manajemen laba menurut Ayres (1994): a.Manajemen akrual Manajemenakrualbiasanyadikaitkandengansegalaaktivitasyangdapatmempengaruhi aliran kas dan juga keuntungan yang secara pribadi merupakan wewenang dari para manajer 9 (managersdiscretion).Contohmanajemenakrualantaralainadalahdenganmempercepat ataumenundapengakuanakanpendapatan(revenue),menganggapsebagaiongkos(beban biaya)ataumenganggapsebagaisuatutambahaninvestasiatassuatubiaya,danperkiraan perkiraan akuntansi lainnya, seperti: beban piutang ragu ragu, dan perubahan perubahan metode akuntansi.b.Penerapan suatu kebijaksanaan akuntansi yang wajib Terkaitdenganpenerapansuatukebijaksanaanakuntansiyangwajibdilakukanoleh perusahaan,manajemenperusahaanmemilikiduapilihan,yaitu:apakahmenerapkanlebih awaldariwaktuyangditetapkanataumenundanyasampaisaatberlakunyakebijaksanaan tersebut.Biasanya,untuksuatukebijaksanaanakuntansibaruyangwajib,badanakuntansi yangadamemberikankesempatankepadaperusahaanuntukdapatmenerapkannyalebih awal dari waktu berlakunya. Para manajer tentusaja akan memilih untuk menerapkan suatu kebijaksanaan akuntansi yang baru bila dengan penerapan tersebut akan dapat mempengaruhi baik aliran kas maupun keuntungan perusahaan.c.Perubahan akuntansi secara suka rela Dalamkaitannyadenganfaktoryangketiga,yaituperubahanmetodeakuntansisecarasuka rela, biasanya berkaitan dengan upaya manajer untuk mengganti atau merubah suatu metode akuntasi tertentu diantara sekian banyak metodeyang dapat dipilihyang tersedia dan diakui oleh badan akuntansi yang ada McNicholsdanWilson(1988)menambahbentukmanajemenlabayanglain,yangbisa menjadisaranabagimanajeruntukmempengaruhiprestasikeuangannya,yaitu:kebijaksanaankebijaksanaanoperasi,investasi,danpembelanjaan.Manajerakanmenerapkansalahsatuatau beberapa kebijakan dengan tujuan agar kinerja laba perusahaan dapat dipengaruhi.10 Classification Shifting (pergeseran klasifikasi) Classificationshiftingmerupakanalatmanajemenlabayanglaindiluarmanajemen akrualdanmanipulaiaktivitasekonomiriil.Classificationshiftingadalahkesalahanklasifikasi itemsdidalamlaporanlabarugi.Classificationshiftingdapatjugadiartikanmenggeseratau merubahbiayainti/coreexpenses(hargapokokpenjualan,danbiayapenjualan,sertabiaya umumdanadministrasi)kespecialitems.Pergerakanvertikaldaribiayatidakakanmengubah bottom line earnings, tetapi core earnings akan overstatement.Paramanajerdalammemaksimumkanpelaporankinerjaakanmenurunkanbiayaatau akanmenaikkanpendapatandalamlaporanlabarugiuntukmenyajikansuatugambaranyang tidaksesuaidengankenyataanekonomi.Classificationshiftingberbedadenganmanajemen akrual dan manipulasi aktivitas ekonomi riil dalam beberapa hal. Pertamaclassification shifting tidak mengubah laba GAAP, dan yang kedua adalah classification shifting memudahkan analisis dengan mengelompokkan items yang mempunyai karakteristik serupa. Selain terdapat perbedaan antaramanajemenakrualdanmanipulasiaktivitasekonomiriildenganclassificationshifting, terdapatpulapersamaandiantaraketigametodemanajemenlabatersebut,yaitu:samasama mempunyai harapan yang tinggi terhadap kinerja masa depan.Untuk metode classification shifting, penelitian ini memusatkan pada alokasi biaya antara biaya inti (harga pokok penjualan, dan biaya penjualan, serta biaya umum dan administrasi) dan special items, metode classification shiftingdilakukan dengan pengujian atascore earnings dan special items.Mc Vay (2006) dan Pratama dan Rahmawati (2007) telahmenguji classification shifting (pengujianatascoreearningsdanspecialitems)sebagaialatmanajemenlaba.McVay 11 melakukan pengamatan terhadap 76.901 perusahaan dari tahun 1989 sampai tahun 2003. Mc Vay (2006)membagicoreearningsperusahaanmenjadidua,yaitu:expecteddanunexpected komponen,yangdisajikandalammodelexpectedcoreearningsserupadenganmodelakrual Jones(1991),sedangkanPratamadanRahmawati(2007)menggunakansampelperusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Penelitian-penelitiantersebutmenemukanbahwaunexpectedcoreearnings(reported coreearningslesspredictedcoreearnings)meningkatdidalamspecialitems.Asosiasiini konsistendenganparamanajeryangmengklasifikasikancoreexpensessebagaispecialitems, peningkataniniterjadipadacoreearningsdanincomedecreasingspecialitems.Didalam penelitiannya mengenai alat manajemen laba classification shifting (pengujian atas core earnings danspecialitems),penelitiantersebutmengujiapakahparamanajermengklasifikasikancore expensessebagaispecialitemsdanapakahspecialitemsmempunyaipengaruhterhadapcore earnings. Penelitian-penelitiantersebutmengenaiclassificationshifting(pengujianatascore earningsdanspecialitems)memusatkanpadaalokasibiayaantaracoreexpenses(hargapokok penjualan, dan biaya penjualan, serta biaya umum dan administrasi) dan special items. Penelitian mengenaiclassificationshifting(pengujianatascoreearningsdanspecialitems)karenajarang adapenelitiyangmengangkattemamengenaiclassificationshifting,kebanyakandarimereka meneliti alat manajemen laba yang sudah sering diangkat dalam penelitian dan umumnya banyak digunakanolehparamanajer,yaitu:manajemenakrualdanmanipulasiaktivitasekonomiriil secara parsial-parsial.Sebenarnyaclassification shifting(pengujian atascore earnings dan special items) tidak kalahbagusdenganalatmanajemenlabayanglain,bahkanclssificationshiftingmempunyai 12 beberapakelebihanjikadibandingkandenganalatmanajemenlabayanglain,tetapimengapa sangatjarangadapenelitiyangmengangkattemaclassificationshiftingsebagaiobjek penelitiannya. Oleh karena itu, penelitian ini lebih memilih classification shifting (pengujian atas coreearningsdanspecialitems)sebagaiobjekpenelitiannyadibandingkandenganalat manajemenlabayanglainyangsudahseringdijadikanobjekpenelitian,semisal:manajemen akrual dan manipulasi aktivitas ekonomi riil.Selainitu,penelitianinimemberikangambarankepadakitabahwaparamanajerdalam kenyataanyaselaluinginmemperlihatkancoreearningsperusahaanyangtinggidengan menggeserataumerubahbiayayangseharusnyabiayatersebutdiklasifikasikansebagaicore expenses akan tetapi biaya tersebut akhirnya dimasukkan ke special items.Core Earnings Yangdimaksuddengancoreearningsdisiniadalahlabayangdihitungataudiperoleh dari penjualan dikurangi harga pokok penjualan dikurangi biaya penjualan dan biaya umum dan adminstrasi,dimanahargapokokpenjualandanbiayapenjualan,sertabiayaumumdan administrasi tidak termasuk depresiasi dan amortisasi.Special Items Specialitemsdidefinisikansebagaipos-posmaterialyangjarangmuncul,yangsecara signifikan berbeda dengan aktivitas bisnis utama perusahaan.Special items adalah kejadian dan transaksiyangdibedakanolehsifatnyayangtidakbiasaataukhususdanolehkejarangan terjadinya. Kriteria untuk special items adalah sebagai berikut: a.Bersifat tidak biasa Kejadian atau transaksi yang mendasari harus memiliki tingkat abnormalitas yang tinggi dan merupakanjenisyangjelastidakberhubungan,atauhanyabersifatinsidentilberkaitan 13 denganaktivitasnormaldanumumperusahaan,denganmemperhitungkanlingkungandi mana perusahaan beroperasi. b.Kejarangan terjadinya Kejadianatautransaksiyangmendasariharusmerupakanjenisyangtidakdiharapkanakan terjadikembalidimasamendatang,denganmemperhitungkanlingkungandimana perusahaan beroperasi.Pengembangan hipotesis pengaruh pergeseran klasifikasi terhadap kinerja saham Hasil penelitian yang dilakukan oleh Mc Vay (2006) dan Pratama dan Rahmawati (2007) menunjukkanbahwaspecialitemsmempunyaipengaruhterhadapcoreearnings,danpara manajermengklasifikasikancoreexpensessebagaispecialitemssertaparamanajer mengklasifikasikanmorecoreexpensessebagaispecialitemspadaperiodeketikalababersih dengan pergeseran klasifikasi diharapkan menjadi lebih besar. Satu insentif/pendorong untuk mengatur laba adalah memaksimalkan harga saham untuk sementara(misalnya:Rangan1998;Teohetal.1998;BartovdanMohanram2004dalamMc Vay(2006)).Olehkarenaitu,haltersebutsangatinformatifuntukmenentukanapakahpara investorsecaranegatifterkejutketikabiayayangdigeser/diubahdaribiayaintipadatahunt terulangsebagaibiayaintipadatahunt+1.Parainvestormungkindapatmengidentifikasi ketidaknormalan laba inti yang tinggi pada tahun t, tetapi tidak dapat membedakan dengan yang asli,maupunpeningkatanekonomiriilyangberhubungandenganposkhususatau penggeseran/perubahanklasifikasi.Halituterulangkembalidarisebelumnyamengeluarkan biayapadatahunt+1bahwaexpostmengidentifikasisumberlabaintitakdiduga.Untuk menyelidikiapakahparainvestorterkejutketikabiayayangsebelumnyadikeluarkandarilaba 14 intiterulang,kamimengujimarket-adjustedreturnstahunberikutnya.Hipotesisselanjutnya yang menguji reaksi pasar adalah sebagai berikut: H1:adapengaruhstrategimanajemenlaba:pergeseranklasifikasiterhadapkinerja saham. Pengembanganhipotesispengaruhpemilihanmetodaakuntansidanpengaturanwaktu transaksi terhadap manajemen laba Manajemenlabadapatditerapkandalampenyusunanlaporankeuanganmelaluicreative accountingpracticesyaitupemilihanmetodaakuntansi,klasifikasisistemakuntansidan pengaturanwaktutransaksi(AlidanKumar1994).Pengaturanwaktutransaksidanklasifikasi sistemakuntansiberpengaruhterhadapmanajemenlabadalampenyusunanlaporankeuangan (Moses 1994). MulforddanComiskey(2002)menyatakanterdapatlimacarayangdapatdilakukan melaluikreatifpraktikakuntansidalampenyusunanlaporankeuanganuntukmemperbaiki kinerjaperusahaan.Limacaratersebutadalahmengakuisecaradinipendapatan,kapitalisasi, tidakdilaporkannyaasetdanhutang,melaporkanlabarugiyangkreatif,pelaporanaruskas. Permainan angka ini dilakukan dengan memanfaatkan kelonggaran standar.Praktikmanajemenlabadapatjugadilakukanmelaluipemilihanmetodaakuntansi persediaan,depresiasiaktivatetap,kapitalisasi,pensiun,inflasidanamortisasiBerdasarkan argumen diatas maka hipotesis keenam dalam penelitian ini adalah: H2a: Pemilihan metoda akuntansi mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba. H2b: Pengaturan waktu transaksi mempunyai pengaruh terhadap manajemen laba. 15 Diagramkerangkapemikiranpenelitianinidenganpenelitian3mahasiswadapat digambarkan sebagai berikut: 16 Diagram Kerangka Pemikiran BACKGROUND THEORY TEORI POSITIF MIDDLE RANGE THEORY GRAND THEORY POSITIVE ACCOUNTING THEORY (WATTS dan ZIMMERMAN 1986) AGENCY THEORY (JENSEN dan MECKLING, 1976)MOTIVASI MANAJEMEN LABA: POLITICAL COST HYPOTHESIS,SIZE HYPOTHESIS,DEBT TO EQUITY HYPOTHESIS,BONUS PLAN HYPOTHESIS, CORPORATE GOVERNANCE LAPORAN KEUANGAN DENGANMANAJEMEN LABASTRATEGI MANAJEMEN LABA: pemilihan metoda akuntansi, pergeseran klasifikasi, pengaturan waktu transaksi. LABA | LABA LABA + TEORI PASAR SEKURITAS EFISIEN: REAKSI PASAR ->KINERJA SAHAM (INVESTOR CERDAS) 17 METODA PENELITIAN Populasi, dan Teknik Sampling Data penelitian ini meliputi data sekunder yang diambil dari pelaporan keuangan (annual report)perusahaanmanufakturyangterdaftardiBursaEfekJakartaselamatahun2002-2006. Sumberdatasekunderpenelitianinidiambildari(1)DatabaseProgramMagisterSains Universitas Gadjah Mada, dan (2) Indonesian Capital Market Directory (ICMD). Teknikpengambilansampelyangdigunakandalampenelitianiniadalahdengan menggunakan purposive sampling yaitu sampel yang dibutuhkan dibatasi pada tipe tertentu atau menyesuaikankriteria-kriteriayangditetapkanolehpeneliti.Anggotapopulasiyangberhak dipilihsebagaisubyeksampeladalahmemenuhipertimbangandankriteriatertentu.Kriteria yang harus dipenuhi pada perusahaan yang dijadikan sampel adalah sebagai berikut : 1.Perusahaan yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan secara konsisten dan lengkap dari tahun 2002 sampai dengan 2006. 2.Periode laporan keuangan berakhir setiap 31 Desember. 3.Laporan keuangan perusahaan menggunakan mata uang Indonesia. 4.Perusahaantidakmelakukanmerger,akuisisi,danperubahanusahalainnya(divestiture) karena akan mempengaruhi biasnya hasil. Definisi Variabel dan Model Penelitian Variabel manajemen laba: Variabeldependenuntukmodel2dalampenelitianiniadalahmanajemenlaba(earnings management)yangdiproksikandenganabnormalaccruals(DACC).Manajemenlaba(DACC) dihitungdenganmenggunakanmodelJonesyangdimodifikasi(ModifiedJonesModel).Model 18 inidianggaplebihbaikdiantaramodelyanglainuntukmengukurmanajemenlaba(Dechow, dkk, 1995).Variabel independen untuk model 2: a.Variabelpemilihanmetodaakuntansi(METO):terdiridarisubvariabelmetodaakuntansi penyusutandanpersediaan.Pemilihanmetodaakuntansijikadihubungkandenganmanajemen labadikategorikandalammetodaakuntansiyangmenaikkanpelaporanlabadanmetoda akuntansiyangmenurunkanpelaporanlaba.Penggolonganmetodaakuntansitersebutsebagai berikut: 1) penyusutan aktiva tetap:-menaikkan laba: metoda garis lurus, jam jasa, unit produksi, jenis dan kelompok, anuitas. -menurunkan laba: angka tahun, saldo menurun, MACRS. 2) persediaan: -menaikkan laba: FIFO, -menurunkan laba: LIFO, rata-rata. Dariduaalternatifpemilihanmetodaakuntansidihitungdenganskor1untukyang menaikkan laba dan 0 untuk yang menurunkan laba. c. Variabel pengaturan waktu transaksi (PWT): delta laba kotor dikurangi delta penjualan (sinyal negatif atau positif).Sinyal fundamental positif mencerminkan bad news dan perusahaan yang melakukan pengaturan waktu transaksi (skor 1). 19 Sinyalfundamentalnegatifmencerminkangoodnewsdanperusahaantidakmelakukan pengaturan waktu transaksi (skor 0). Model 1 untuk menguji hipotesis kesatu: = RET13 2 1 0%_ % _++ + + + +t t tt t tv CONTROLS SICE UE SI CE UE Keterangan: RET = proksi dari reaksi pasar dengan menghitung kumulatif abnormalreturn dua hari sebelum dan dua hari sesudah tanggal publikasi laporan keuangan. Variabel kontrol: nilai/harga pasar dari ekuitas, market to book value, dan akrual.tSI %= Income-Decreasing Special Items as a Percentage of Sales, calculated as [SpecialtItemstSales / ] 1 , ketika Special Items are income-decreasing, and 0 otherwise. tc= Error tCE UE _= Unexpected Core Earnings adalah perbedaan antara reported and predicted Core Earnings, di mana predicted value dihitung menggunakan koefisien dari persamaan di bawah ini. CEt=t t tt t t tSALES NEG SALESACCRUALS ACCRUALS ATO CEc | || | | | |+ A + A ++ + + + _6 54 1 3 2 1 1 0

Keterangan: tCE= Core Earnings (before Special Items and Depreciation), calculated as (SalesCostofGoodsSoldSelling,General,andAdministrative Expenses),dimanaDepreciationdanAmortizationtidaktermasukdalam Cost of GoodsSold, Selling, General, and Administrative Expenses. 1 tCE = Lagged Core Earnings tATO= The Asset Turnover Ratio, calculated as 2 /1 +t ttNOA NOASales. Dimana NOA =net operating aset 1 tACCRUALS = Prior-Year Operating Accruals. tACCRUALS= Operating Accruals, calculated as [Net Income before Extraordinary Items Cash from Operations] / Sales.tSALES A= Percent Change in Sales, calculated as1 1/ ) ( t t tSales Sales Sales . tSALES NEGA _= Percent Change In Sales (tSALES A ), if tSALES A is less than 0 and 0 otherwise. tc= Error 20 Model 2 untuk menguji hiptesis kedua: Keterangan: - DA = akrual kelolaan model Jones modifikasian perusahaan i Akrual total diproleh dari selisih antara laba dengan aliran kas operasi. Total akrual dengan model Jones modifikasian oleh Dechow et al. (1995) adalah: TACit= +1(SALESit- ARit)+ 2PPEit+ it Keterangan: SALESit: perubahan penjualan perusahaan idari tahun t-1 ke tahun tARit: perubahan piutang dagang dari operasi perusahaan idari tahun t-1 ke tahun tPPEit : properti, tanah, dan perlengkapan perusahaan i pada tahun t it: erorr residual - METO: perubahan metoda - PWT: pengaturan waktu Model Penelitian Model penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: MODEL 1: DAi = o0 +o1 METO + o2 PWTi + ci 21 MODEL 2: MANAJEMEN LABA -perubahan metoda - pengaturan waktu Reaksi pasar MANAJEMEN LABA: PERGESE RAN KLASIFI KASI 22 HASIL PENELITIAN A.Statistik Deskriptif Tabel1meringkasstatistikdeskriptifdarivariabel-variabelpenelitianuntuksampel perusahaanmanufakturyangmempubliksecarakeseluruhandaritahun2002-2006.Statistik deskriptifdalampenelitianinidisajikanuntukmemberikaninformasimengenaikarakteristik variabelpenelitianmeliputinilai-nilaiminimum,maksimum,rata-rata(mean),dandeviasi standar. TABEL 1 STATISTIK DESKRIPTIF VARIABEL PENELITIAN Variabel N Minimum Maksimum MeanStandar deviasi tCE UE _197 -34jt12247520 11022,3-3471852,5tACCRU 197-1,05 1,41-3,8E-020,18 tSI % 197 -0,820-3,05E-020,106 MKTB 197-1,080,15-9,02E-030,106 HPE19722506355917827357738158338 CAR197-0,630,36-8,4E-030,111 DA205-8,191,310,110,66 METO 205121,290,45 PWT205010,330,47 Keterangan:tCE UE _ : Laba kejutan tACCRU : total akrual tSI % : prosentase biaya special item MKTB: nilai pasar dibagi nilai buku ekuitas HPE: harga pasar ekuitas CAR: kinerja saham DA: manajemen laba METO: perubahan metoda PWT: pengaturan transaksi Dari data diatas dapat diketahui bahwa rata-rata core earnings kejutan untuk perusahaan manufakturadalahsebesar11022,3danangkaininilainyapositif.Haltersebutmenandakan 23 bahwaperiodetahun2002-2006perusahaanmanufakturdiIndonesiamelakukantindakan manajemenlabadengancaramemaksimalkanlabaintinya.Adapunrata-rata tACCRUALSmasing-masingsebesar-3,8E-02.Untukrata-rata tSI % perusahaanmanufakturIndonesia sebesar-3,05E-02.Variabelkinerjasahammenunjukkanrata-ratanegatif-8,4E-03,artinya mengalami penurunan harga saham pada tahun t disekitar periode window (dua hari sebelum dan dua hari sesudah). Modelduaterdiridarivariabelmanajemenlaba,strategimanajemenlabapemilihan metoda,danpengaturanwaktutransaksimempunyainilairata-ratasemuapositifyaitu0,11; 1,29;dan0,33.Inimenunjukkanbahwaperusahaanmanufakturpadaperiodepenelitian menaikkan laba dengan cara manajemen akrual dan strateginya pemilihan metoda akuntansi dan pengaturan waktu transaksi. B.PENGUJIAN HIPOTESIS Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui lebih jauh apakah variabel independen berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. TABEL 2 HASIL ANALISIS REGRESI MODEL 1 Variabel IndependenKoefisienStandard error Probabilitas value Model 1 (variabel dependen: CAR) C 0.001731 0.008840 0.8450 UECE 8.13E-09 2.36E-09 0.0007*** SI 0.058556 0.083188 0.4824 UECE*SI-1.20E-07 1.83E-07 0.5120 MKTB 0.053471 0.074273 0.4725 HPE-1.44E-09 1.01E-09 0.1562 ACCRUAL 0.094149 0.043549 0.0319** R-squared 0.123339 Adjusted R-squared 0.095655 24 F-statistic 4.455248 Prob(F-statistic) 0.000*** ***Secara statistis signifikan pada tingkat 0,01 **Secara statistis signifikan pada tingkat 0,05 Tabel2menunjukkanbahwauntukmodel1variabelindependenpergeseranklasifikasi tidaksignifikanmempengaruhikinerjasaham.Hipotesispertamatidakdidukung.Variabel kontrolyangsignifikanadalahtotalakrual.Variabelpergeseranklasifikasijugatidak memoderasipengaruhlabakejutanterhadapkinerjasaham.Iniartinyaperusahaanyang melakukan pergeseran klasifikasi tidak menguatkan pengaruh laba kejutan dengan kinerja saham (tandakoefisiennegatif).Semakintinggiperusahaanmelakukanmanajemenlabapergeseran klasifikasi semakin lemah pengaruh laba kejutan dengan kinerja saham, tetapi tidak signifikan.HasilinikonsistendenganpenelitianterdahuluMcVay(2006)yangmemberikanbukti empirisbahwainvestortidakbereaksiadanyamanajemenlabadenganstrategipergeseran klasifikasi.Parainvestortidakdapatmengidentifikasiadanyakejadiantersebutkarenatidak mengubah laba bersih. Pengujianketepatanperkiraandalamsuatumodeldapatdilihatdarinilaikoefisien determinasinya.KondisilebihbaikditunjukkandengannilaiRSquare(R2),yangmerupakan nilai koefisien determinasipersamaan yang diuji, yang lebih tinggi (Rahmawati, 2006). Artinya dalammodeldengannilaiRSquare(R2)yanglebihtinggilebihdapatmemprediksikannilai variasi variabel dependen.Penghitungan regresi model 1 menghasilkan nilai adjusted R2 sebesar 9,5%yang berarti bahwa 9,5% variabel dependen dapat dijekaskan oleh variabel independen yang dijelaskan dalam model 1. Adapun sisanya sebesar 90,5% dijelaskan oleh faktor lain di luar model regresi.TABEL 3 25 HASIL ANALISIS REGRESI MODEL 2 Variabel Independen KoefisienStandard errorProbabilitas value Model 2 (variabel dependen: DA) C-0.294704 0.137607 0.0334** METO 0.253273 0.100113 0.0122** PWT 0.233578 0.096396 0.0163** R-squared 0.063826Mean dependent var 0.111317 Adjusted R-squared 0.054557S.D. dependent var 0.666747 Log likelihood-200.5253F-statistic 6.885953 Durbin-Watson stat 1.910591Prob(F-statistic) 0.001*** ***Secara statistis signifikan pada tingkat signifikansi 0,01 **Secara statistis signifikan pada tingkat signifikansi 0,05 Hipotesiskeduayangmenyatakanbahwastrategimanajemenlabadenganpemilihan metoda akuntansi dan pengaturan waktu transaksi mempengaruhi manajemen laba dengan proksi akrual kelolaan didukung. Koefisien dari kedua variabel independen positif.Penghitunganregresimodel2menghasilkannilaiR2sebesar5,4%yangberartibahwa 5,4% variabel dependendapat dijekaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya sebesar 94,6% dijelaskan oleh faktor lain di luar model regresi. Diskusi (pembahasan) Penelitianinimembahastentangsalahsatualatmanajemenlabayangdisebutdengan classificationshifting(pengujianatascoreearningsdanspecialitems).Classificationshifting merupakanalatmanajemenlabayanglaindiluarmanajemenakrualdanmanipulaiaktivitas ekonomi riil. Classification shifting adalah kesalahan klasifikasi items di dalam laporan laba rugi. Classificationshiftingdapatjugadiartikanmenggeserataumerubahbiayainti/coreexpenses (hargapokokpenjualan,danbiayapenjualan,sertabiayaumumdanadministrasi)kespecial items.Penelitianterdahuluyangtelahdilakukanpenulismenggunakansampelperusahaan 26 manufakturpublikdiBEIdalamperiodepengamatantahun1999-2005,memberikansimpulan bahwaspecialitemsmempunyaipengaruhterhadapcoreearnings.Paramanajer mengklasifikasikancoreexpensessebagaispecialitemssertaparamanajermengklasifikasikan lebihcoreexpensessebagaispecialitemspadaperiodeketikalababersihdenganpergeseran klasifikasi diharapkan menjadi lebih besar.Hasil penelitian ini menunjukkan ternyata investor tidak bereaksi karena pergeseran biaya tidakmengubahbesarnyalababersih,hanyamengubahlabainti.Parainvestortidakdapat mengidentifikasiketidaknormalanlabaintiyangtinggipadatahuntdantidakdapat membedakandenganyangasli,sertapeningkatanekonomiriilyangberhubungandenganpos khusus atau pergeseran klasifikasi.Strategi pergeseran klasifikasi berbeda dengan manipulasi aktivitas riil karena manipulasi aktivitasriilberdampakterhadaparuskasdanperusahaandapatterdeteksimelakukanstrategi tersebut dari arus kas. Jadi manajer memiliki insentif melakukan manipulasi aktivitas riil melalui arus kas kegiatan operasi yang akan mempengaruhi kinerja saham. Hipotesiskeduadalampenelitianinididukung,sesuaidenganpenelitianterdahuluyang menyatakanbahwamanajemenlabadapatmenggunakanpendekatanpemilihanmetoda akuntansi(Zhongdkk.2007).Pendekataninirelatifmahal,dapatdiobservasi,danlebihmudah untuk dideteksi oleh auditor.SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN, DAN IMPLIKASI A.SIMPULAN Berdasarkanhasilanalisisdatayangtelahdiuraikandalambabsebelumnya,dapat diambil kesimpulan sebagai berikut. 27 1.HasilpengujiannormalitasresidualdenganmenggunakanalatujiJarque-Bera(JB) Test of Normality menunjukkan bahwa sampel berdistribusinormal untuk model 1 dan 2. 2.HasilpengujiandenganmenggunakannilaiVIFmenunjukkanbahwasetiapvariabel independenyangakandiujitidakmengalamimultikolinieritas,artinyavariabel independen dalam satu persamaan saling bebas dan tidak berkorelasi satu sama lain. 3.PengujianautokorelasidenganmenggunakanujiDurbin-Watsonmenghasilkan kesimpulanbahwapadapengujianautokorelasiuntuksemuamodelnilaidtelah memenuhisyarat,artinyadalampengujiantersebuttidakditemukanadanya autokorelasi.4.PengujianheterokedastisitasdenganmenggunakanujiWhitemenunjukkanbahwa probabilitaststatistik>,sehinggadapatdisimpulkanbahwatidakterjadi heteroskedastisitas.5.Nilai R2 yang rendah menggambarkan bahwa korelasi antara variabel dependendengan variabel independen cukup lemah.6.Perusahaan yang melakukan pergeseran klasifikasi tidak menguatkan pengaruh laba kejutan dengan kinerja saham (tanda koefisien negatif). Semakin tinggi perusahaan melakukan manajemen laba pergeseran klasifikasi semakin lemahpengaruh laba kejutan dengan kinerja saham, tetapi tidak signifikan. Hasil inikonsisten dengan penelitian terdahulu Mc Vay (2006) yang memberikan buktiempiris bahwa investor tidak bereaksi adanya manajemen laba dengan strategipergeseran klasifikasi. Para investor tidak dapat mengidentifikasi adanya kejadiantersebut karena tidak mengubah laba bersih. 28 7.Strategimanajemenlabadenganpemilihanmetodaakuntansidanpengaturanwaktu transaksimempengaruhimanajemenlabadenganproksiakrualkelolaandidukung. Koefisien dari kedua variabel independen positif, artinya semakin besar manajemen laba menggunakanstrategipemilihanmetodadanpengaturanwaktutransaksisemakinbesar pula manajemen laba yang diproksikan dengan akrual kelolaan. B.KETERBATASAN Beberapa keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.Penelitianinihanyamenggunakanperusahaanmanufaktursebagaisampelsehingga hasilpenelitianinitidakdapatdigeneralisasikanpadajenisperusahaanlain,seperti perbankan,pertanian,perhutanan,perikanan,konstruksi,jasatransportasi,ataupun telekomunikasi.2.Penelitianinihanyamencaripengaruhstrategimanajemenlabapergeseranklasifikasi terhadapkinerjasaham,padahaladabentukmanajemenlabayanglainseperti manipulasi aktivitas riil.3.Datayangdigunakandalampenelitianinihanyamencakuptahun,yaituantaratahun 2002-2006,padahalpenelitiandiluarnegerirata-ratamenggunakandatayang mencakup minimal 10 tahun agar dapat memperoleh hasil yang lebih mendalam.4.Sampel dalam penelitian ini kecil, hanya 44 perusahaan.C.SARAN Saranuntukpenelitian-penelitianselanjutnyayangdiharapkandapatmelengkapi keterbatasan penelitian ini adalah sebagai berikut. 29 1.PenelitiselanjutnyadapatmenelitiseluruhperusahaanyangterdaftardiBursaEfek Indonesia (BEI), tidak hanya perusahaan manufaktur.2.Penelitiselanjutnyadiharapkanmenggunakandatadalamperiodeyanglebihlengkap yaitu lebih dari 10 tahun agar memperoleh hasil yang lebih baik. 3.Penelitian selanjutnya sebaiknya menambah jumlah sampel yang digunakan.4.Penelitianselanjutnyasebaiknyamemasukkanfaktorlainyangmempengaruhikinerja saham(modelpenelitianmenjadilebihkomprehensif)danmemasukkanstrategi manajemen laba yang lain yaitu manipulasi aktivitas riil. D.IMPLIKASI Implikasi praktis penelitian ini adalah: 1.Parapemakailaporankeuangandanparapraktisidiluarperusahaandapat menggunakanpendeteksianmanajemenlabadanlabayangdilaporkan, instrumen-instrumenyangdipakaisehinggadapatmenilaikinerjaperusahaan yangsebenarnya.Mengingatlabayangdilaporkantersebutdapatdinaikkanatau diturunkanmelaluipemilihanmetoda,pergeseranklasifikasi,danpengaturan waktutransaksidenganmemanfaatkanfleksibilitasdaristandarakuntansi keuangan. 2.BagiIAIuntukmembantupenyempurnaanstandarakuntansikeuangandijenis perusahaanmanufaktur,khususnyamenyangkutmanajemenlaba.IAIdapat mengupayakan pembatasan pemilihan metoda akuntansi bagi manajemendengan harapanmeminimalkanterjadinyamanajemenlabayangtidaklegal(yang merugikan). Disamping itu IAI perlu mengeluarkan cara pendeteksian manajemen laba dan kemungkinan pemanfaatannya dalam laporan keuangan. 30 3.Bagimanajerdapatdigunakansebagaimenetapkankebijakanoperasionalguna mencapaitujuanperusahaan.Perusahaanagarmenerapkankebijakantatakelola perusahaanyangbaikyangdapatmeningkatkanpengendalianinternal, menciptakannilaitambah,danmenjaminseluruhpihakyangberkepentingan dalam perusahaan. DAFTAR PUSTAKA Achmad,Subekti,danAtmini,Sari.2007.InvestigasiMotivasidanStrategiManajemenLaba Pada Perusahaan Publik di Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi X ( Makasar). Afrizal1999.EarningsBasedBonusPlansandEarningsManagementbyBusinessUnits Managers. Journal of Accounting and Economics. p. 36. Ashari, Nasuhiyah, Hian C. Koh, Soh L. Tan, and Wei H. Wong. 1994. Factors Affecting Income SmoothingAmongListedCompaniesinSingapore.AccountingBusinessResearch. Vol.24 No.96 p.291. Ayres,F.Lucas.1994.PerceptionofEarningsQuality:WhatManagersNeedtoKnow. Management Accounting. p.2729. 31 Baber,W.,P.Fairfield,andJ.Haggard.1991.Theeffectofconcernaboutreportedincomeon discretionary spending decisions: The case of research and development. The Accounting Review 66 (4): 818829. BagnoliandWatts.1978.TowardsaPositiveTheoryoftheDeterminationofAccounting Standards. The Accounting Review 53 (Januari): 112134. Baiman,Stanly.1982.AgencyResearchinManagementAccounting:ASurvey.Journalof Accounting Literature. p. 159. Bamber,Bhattacharya,SunderKang,andKrishnaR.Kumar.1998.AccountingsEarningsand ExecutiveCompensation:TheRoleofEarningsPersistence.JournalofAccountingand Economics. p. 113. Bartov, Eli. 1993. The Time of Assets Sales and Earnings Manipulation. The Accounting Review Vol. 68 No. 4 (October), p. 840-855. __________,D.Givoly,andC.Hayn.2002.Therewardtomeetingorbeatingearnings expectations. Journal of Accounting and Economics 33 (2): 173204. Beidleman.1973.IncomeSmoothing:TheRoleofManagement.TheAccountingReview (October): 653667. Belkaoui, A. R. 1993. Accounting Theory. Edisi 3. Cambridge: The University Press. Black,L.Ervin,Keith,F.Dellers,andTracy,S.Manly.1998.EarningsManagementUsing AssetSalesAnInternationalStudyofCountriesAllowingnoncurrentassetrevaluation. Journal of Business Finance and Accounting 25 NovDec: 1287 1317. Boediono, Gideon SB. 2005. Kualitas Laba: Studi Pengaruh Mekanisme Corporate Governance danDampakManajemenLabadenganMenggunakanAnalisisJalur.SeminarNasional Akuntansi VIII Solo. BrunsandMerchant.1990.TheEthicsofManagingEarnings:AnEmpiricalInvestigation. Journal of Accounting and Public Policy. p. 7994. Bushee,B.1998.TheinfluenceofinstitutionalinvestorsonmyopicR&Dinvestmentbehavior. The Accounting Review 73 (3): 305333. Bushman,Robert,RaffiIndjejikian,andAbbieSmith.1996.CEOCompensation:TheRoleof Individual Performance Evaluation. Journal of Accounting and Economics. p. 161193. 32 Coase, R. J. 1937. The Nature of Firm. Economica. Vol. 4. p. 386405. Copeland, Ronald, and Lucas Liscastro. 1998. Income Smoothing. Journal Accounting Research. Supplement. p. 101115. Daito.2003.BeberapaFaktorYangMempengaruhiEarningsManagementsertaPenerapannya Dalam Penyusunan Laporan Keuangan. Bandung.

Daley, Lane, and Philip Vigeland. 1993. The Effects of Debts Covenants and Political Costs on TheChoiceofAccountingMethod:TheCaseofAccountingforR&DCosts.Journalof Accounting and Economics. p. 195211. De Angelo. 1981. Managerial Competition, Information Costs, and Corporate Governance: The Use of Accounting Performance Measures in Proxy Contests. Journal of Accounting and Economics 10: 3-40.Dechow,P.,andR.Sloan.1991.Executiveincentivesandthehorizonproblem:Anempirical investigation. Journal of Accounting and Economics 14 (1): 5189. Dye,R.1988.EarningsManagementinAnoverlappingGenerationsModel.Journalof Accounting Research: 195235. Fama,Eugene,F.1980.AgencyProblemsandTheTheoryofFirms.JournalofPolitical Economy. Vol. 2. p. 288307. Fanani,Zaenal.2006.ManajemenLaba:BuktiDariSetKesempatanInvestasi,Utang,Kos Politik,danKonsentrasiPasarPadaPasarYangSedangBerkembang.Simposium Nasional Akuntansi IX. Padang Tanggal 23-26 Agustus 2006. FinancialAccountingStandardsBoard.StatementofFinancialAccountingConcepts.No.2. Homewood, IL: Irwin. Fischer,Marily,andKennethRosenzweig.1995.AttitudeofStudentsandAccounting Practitioners Concerning the Ethical Acceptability of Earnings Management. Journal of Business Ethics. Vol. 14. p. 433444.

Frankel,M.,andR.Trezervant.1994.TheYearEndLIFOInventoryPurchasingDecision:An Empirical Test. Accounting Review (April):382398. Ghozali,Imam.2005.AplikasiAnalisisMultivariateDenganProgramSPSS.BadanPenerbit UNDIP. 33 Gujarati,DamodarN.2003.BasicsEconometrics:ThirdEdition.USA:McGraw-Hill International Edition. Halim,J.,C.Meiden,andR.L.Tobing.2005.PengaruhManajemenLabapadatingkat pengungkapanLaporanKeuanganPadaPerusahaanManufakturyangTermasukDalam Indeks LQ45. SNA VIII Solo. Healy, P. 1985. The Effect of of Bonus Schemes on Accounting Decisions. Journal of Accounting and Economics, 7:85107. ________and Krishna G. Palepu. 1990. Effectiveness of AccountingBased Dividend Covenants. Journal of Accounting and Economics, 12: 97124. ________andJamesM.Wahlen.1998.AReviewofTheEarningsManagementLiteratureand Its Implications for Standard Setting. Working Paper. Herawati, Nurul dan Zaki Baridwan. 2007. Manajemen Laba Pada Perusahaan Yang Melanggar Perjanjian Utang. Simposium Nasional Akuntansi X (Makasar). Jensen,MichaelC.andW.H.Meckling.(1976).TheoryofTheFirm:ManagerialBehavior Agency Cost and Ownership Structure. Journal of Financial Economics 3. hal. 305-360. Jones,JeniferJ.1991.EarningsManagementDuringImportReliefInvestigations.Journalof Accounting Research, 29: 193228. Margaretha.2004.PengaruhKeberadaanKomiteAuditdanKomposisiDewanKomisaris Terhadap Manajemen Laba. Skripsi Universitas Sebelas Maret Surakarta McNicols.2000.ResearchDesignIssuesinEarningsManagementStudies,Journalof Accounting and Public Policy, 19: 313345. __________,M.andG.PeterWilson.1988.EvidenceofEarningsManagementfromThe Provision for Bad Debt. Journal of Accounting Research. Supplement: 131. McVay.2006.EarningManagementUsingClassificationShifting:AnExaminationofCore Earnings and Special Items. The Accounting Review. Vol. 81 No. 3. pp. 501531. Mulford,CharlesandEugeneComiskey.2002.TheFinancialNumbersGameDetecting Creative Accounting Theory. New York: John Wiley and Sons, Inc. 34 Mulyono, Sri. 2000. Statistika Kekuatannya Dalam Analisa Ekonomi. Jakarta Phillips,J.,M.Pincus,andS.Rego.2003.Earningsmanagement:Newevidencebasedon deferred tax expense. The Accounting Review 78 (2): 491521. Rahmawati. 2006. Pengaruh Asimetri Informasi Pada Hubungan Antara Regulasi Perbankan dan Manajemen Laba Serta Dampaknya Terhadap Kinerja Saham. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Santoso,Singgih.2000.BukuLatihanSPSSStatistikParametrik.Jakarta:PTElexMedia Komputindo Gramedia. Saputro,J.A.danSetiawati,L.2004.KesempatanBertumbuhdanManajemenLaba:Uji Hipotesis Political Cost. JRAI Vol. 7. No. 2 Mei. Schipper,K.1989.CommentaryonEarningsManagement.AccountingHorizons,December: 90102. Scott,Wilson.1997.SomeEconomicDeterminantsofTimeSeriesPropertiesofEarnings. Journal of Accounting and Economics, p. 3148. Scott, William R. 2003. Financial Accounting Theory. Edisi Ketiga. Prentice Hall. Setiawati,LilisdanNaim,Ainun.2000.ManajemenLaba.JurnalEkonomidanBisnis Indonesia. Vol. 15. No. 4. p. 424441. Suyatmin,AgusEndroSuwarno.2002.ReviewAtasEarningManajemenAtasImplikasinya Dalam Standar Setting. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol.1, No.2, hal: 153-171. Sweeney, A. P. 1994. DebtCovenant Violation and Managers Accounting Responses. Journal of Accounting and Economics, Mei: 281308.

Trueman, B and Titman, S. 1988. Information Quality and The Valuation of New Issues. Journal of Accounting and Economics: 159-172. Utama,SidartaandWilliamCready.1997.InstitutionalOwnership,DifferentialPredisclusure PrecisionandTradingVolumeatAnnouncementDates.JournalofAccountingand Economics. p. 129150. 35 Utami,Wiwik.2005.PengaruhManajemenLabaterhadapBiayaModalEkuitas(Studipada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur). Seminar Nasional Akuntansi VIII Solo. Veronica,SylviadanYaniviS.Bachtiar.2003.HubunganAntaraManajemenLabaDengan TingkatPengungkapanLaporanKeuangan.SimposiumNasionalAkuntansiVI (Surabaya). Wallace, James. 1997. Adopting Residual Income Based Compensation Plans: Do You Get What You Pay For. Journal of Accounting and Economics. p. 275-300. Watts, Rose L. and Jeroid L. Zimmerman. 1978. Toward a Positive Theory of the Determination of Accounting Standards. Accounting Review. p. 112134. ____________________________________. 1986. Positive Accounting Theory. Prentice Hall. Yuliati.2004.KemampuanBebanPajakTangguhanDalamMemprediksiManajemenLaba. Simposium Nasional Akuntansi VII. Bali Tanggal 2-3 Desember. Zhong,Donald w G, XidanZheng. 2007. Theeffect of monitoring byoutside blockholders on earnings management. Quarterly journal of business and economics. Vol 46 no.1: 37-60.