MANAJEMEN KEUANGAN
KEUNTUNGAN OPTIMAL YANG
DIPEROLEH PERUSAHAAN • Membagikan dividen kepada para pemegang
saham,
• Melayani pelanggan secara lebih memuaskan
• Meningkatkan kesejahteraan hidup para karyawankaryawan
• Membayar pajak kepada pemerintah
• Memperluas usaha bisnis
• Melunasi pinjaman jangka menegah dan panjang
• Memberikan bantuan sosial yang dibutuhkan masyarakat.
FUNGSI MANAJEMEN
KEUANGAN
• Menentukan jumlah dan alokasi dana yang diperlukan untuk – memulai usaha
– Memperluas usaha
– Menjalankan bisnis perusahaan – Menjalankan bisnis perusahaan
• Mendapatkan sumber dana yang paling efisien untuk membiayai kegiatan memulai, memperluas atau menjalan bisnis
• Mengevaluasi kinerja operasi bisnis dan keuangan perusahaan.
HARTA PERUSAHAAN DIGOLONGKAN
MENJADI 3 KELOMPOK
• Harta Lancar (Current Assets)
• Harta Tetap (fixed assets)• Harta Tetap (fixed assets)
• Harta tak berwujud (intangible assets)
HARTA LANCAR
Harta lancar yang umum dimilikiperusahaan digolongkan menjadi tiga posutama :– Uang kas di kantor yang disimpan di bank
(cash in hand and in bank)(cash in hand and in bank)
– Piutang kepada pihak ketiga (piutang dagang– account receivables)
– Persedian bahan baku, bahan pembantu,suku cadang dan barang-barang stasioner(stocks atau inventory)
HARTA TETAP
• Harta tetap diperlukan perusahaan untukmemproduksi, menyimpan dan memasarkanbarang dan atau jasa yang perusahaanhasilkan.
• Contoh harta tetap :– Tanah
– Gedung
– Mesin dan peralatan
– Kendaraan
– Meubel dan peralatan kantor
JUMLAH DANA YANG DIINVESTASIKAN DALAM
HARTA TETAP DITENTUKAN OLEH
• Bidang usaha yang dijalankan perusahaan
• Skala perusahaan
• Metode usaha bisnis yang dipergunakan
• Cara pengadaan aktiva tetap• Cara pengadaan aktiva tetap
CARA PENGADAAN HARTA
TETAP
• Harta tetap dapat diadakan dengan jalan
membeli tunai, beli sewa atau menyewa.
• Dalam bahasa asing pengadaan beberapa jenis
harta tetap secara beli sewa disebut hire
purchase, sedangkan pengadaan harta tetap
secara menyewa disebut leasing.
HARTA TAK BERWUJUD
• Berlainan dengan harta tetap dan hartalancar, harta tak berwujud tidakmempunyai bentuk fisik. Walaupundemikian nilai harta tak berwujuddemikian nilai harta tak berwujudseringkali cukup tinggi hal ini disebabkankarena jumlah dana yang dikeluarkanuntuk mendapatkan harta tersebut cukuptinggi.
Sumber dana untuk membiayai pembentukan perusahaan dan operasi
bisnisnya digolongkan menjadi 3 bagian :
1. Modal Sendiri (equity financing)
2. Semi modal sendiri (semi equity 2. Semi modal sendiri (semi equity financing)
3. Pinjaman dari pihak ketiga (loan financing)
MODAL SENDIRI (EQUITY FINANCING)
• Modal saham biasa dan saham preferen yangdisetor pemilik perusahaan.
• Saham preferen biasanya dimiliki perusahaanmodal ventura yang ikut menanamkan modalsaham di perusahaan dan dimiliki investorsaham di perusahaan dan dimiliki investorlainnya.
• Biasanya persentase deviden modal sahamyang disetor perusahaan modal venturaditetapkan saat perusahaan tersebut akanmenginvestir dananya diperusahaan yangmereka ikut sertai.
• Selain modal saham yang disetor, modal sendiri
juga dapat berbentuk laba yang tidak dibagi atau
retained earnings.
• Retained earnings adalah laba yang tidak
MODAL SENDIRI (EQUITY FINANCING)
• Retained earnings adalah laba yang tidak
dibagikan sebagai deviden kepada para
pemegang saham.
• Dana tersebut ditanam kembali ke perusahaan
dan dipergunakan untuk membiayai operasi
bisnis atau perluasan usaha.
SEMI MODAL SENDIRI (SEMI EQUITY FINANCING)
• Adalah pinjaman dari pemegang saham.
• Dana ini dipergunakan baik untuk pengadaan harta tetap maupun harta lancar.lancar.
• Pinjaman pemegang saham biasanya dipinjamkan dalam jangka menengah, tidak menanggung beban bunga dan tidak memakai agunan.
• Dalam dunia bisnis modern bentuk pinjaman dari pihak
ketiga beraneka ragam seperti kredit penjualan dari
perusahaan pemasok bahan atau barang jadi, kredit
bank umum jangka pendek dan menengah obligasi,
leasing barang modal dan kredit barang modal.
PINJAMAN(LOAN FINANCING)
leasing barang modal dan kredit barang modal.
• Sebagian besar pinjaman dari pihak ketiga
menanggung biaya, beberapa jenis pinjaman dari pihak
ketiga juga memerlukan agunan kredit dalam bentuk
harta dan fisik atau jaminan dari perusahaan.
4 TOLOK UKUR
KINERJA BISNIS PERUSAHAAN
• Kemampuan perusahaan mendapatkan keuntungan
(profitabilitas)
• Kemampuan perusahaan menyusun struktur pendanaan
yang efisien (solvabilitas). Yang dimaksud dengan
struktur pendanaan adalah perbandingan antara jumlah
modal sendiri dan pinjaman dari pihak ketiga.
• Kemampuan perusahaan melunasi pinjaman yang telah
jatuh tempo dari dana intern, tanpa mengganggu
jalannya operasi perusahaan (likuiditas keuangan)
• Kemampuan perusahaan mengoperasikan harta yang
mereka miliki (efektivitas pengoperasian harta)
MODAL SENDIRI
PINJAMAN PIHAK KETIGA
DANA KAS
SKEMA PERPUTARAN UANG KAS DALAM KEHIDUPAN BISNIS PERUSAHAAN
SEMI MODAL SENDIRI
BAHAN BAKU, BAHAN PEMBANTU
HARTA TETAP
HARTA TAK BERWUJUD
PENYUSUTAN PRODUK JADI
PIUTANG DAGANG
PEMERINTAH
LAPORAN KEUANGAN
• Untuk mencatat seluruh transaksi keuangan tiap masa tertentu perusahaan menyusun berbagai macam laporan keuangan.keuangan.
• Dua jenis laporan keuangan adalah :
– Neraca (Balance sheet)
– Perkiraan laba/rugi (income statement)
NERACA
• Neraca adalah laporan ringkas tentangjenis dan jumlah harta yang dimilikiperusahaan, utang mereka dan modalsendiri pada tanggal tertentu.
PERKIRAAN LABA/RUGI
• Dalam bahasa asing perkiraan laba/rugi disebut income
statement atau profit and loss account.
• Laporan keuangan ini mencatat secara ringkas hasil
penjualan produk yang diperoleh perusahaan dalam
masa tertentu.masa tertentu.
• Perkiraan laba rugi juga mencatat biaya pokok produk
yang dijual, biaya operasional (operating costs)yang
ditanggung perusahaan dan laba yang diperoleh atau
rugi yang diderita selama masa yang sama.
HARGA POKOK PENJUALAN
Yang dikategorikan sebagai harga pokokpenjualan adalah semua pengeluaranyang berkaitan langsung dengan jumlahsatuan produk yang dijual.satuan produk yang dijual.
BIAYA OPERASIONAL
• Berlainan dengan biaya pokok penjualan yang
jumlahnya dikaitkan dengan jumlah satuan produk yang
dijual, jumlah pengeluaran operasional dikaitkan dengan
masa kegiatan perusahaan.
• Biaya operasional antara lain :
– Biaya umum dan administrasi
– Biaya pemasaran
– Bunga kredit bank
– Penyusutan
– Premi asuransi
LAPORAN KEUANGAN TAMBAHAN
• Laporan keuangan tambahan adalah laporan
keuangan yang diturunkan (derivated) dari
neraca dan perkiraan laba/rugi
• Jenis laporan keuangan tambahan :• Jenis laporan keuangan tambahan :
– Laporan laba tak dibagi (statement of retained
earnings)
– Laporan sumber dan penggunaan dana
(statement of sources and uses of funds)
Perkiraan Laba/Rugi PT.Menak Jinggo tahun 2004
(Rp Juta)
Hasil penjualan neto 3.721
Harga Pokok penjualan 2.520
Laba Kotor 1.201
Biaya Operasional
gaji & Jaminan sosial 180
biaya umum &
administrasi
114
biaya pemasaran 190
bunga kredit 164
penyusutan 230
premi asuransi 13
Laba sebelum pajak 310
Pajak perseroan 84
Laba sesudah pajak 226
LAPORAN LABA TAK DIBAGI
• Laba tak dibagi adalah sebagian dari keuntungan kumulatif selama beberapa tahun dan tidak dibagikan kepada pemegang saham sebagai deviden.pemegang saham sebagai deviden.
Contoh
Apabila selama tahun 20x5 perusahaanMinak Jinggo memperoleh laba sesudahpajak sebesar Rp.200 juta, sedangkandalam rapat umum pemegang sahamdalam rapat umum pemegang sahamdiputuskan akan membagikan devidensebesar Rp. 225 juta, maka laporan labatak dibagi pada akhir tahun 2005 akantampak seperti pada tabel berikut
LABA TAK DIBAGI, PT. MENAK JINGGO TAHUN 20X5
(Rp. Juta)
Laba tak di bagi s/d 2004 956
Laba tahun 20x5 200Laba tahun 20x5 200
Laba yang tersedia untuk dividen 1.156
Deviden 20x5 225
Saldo laba tak dibagi 20x5 931
Untuk melakukan analisis sumber danpenggunaan dana, minimum diperlukanneraca perusahaan dua tahun berturut-turutturut
NERACA PT.MENAK JINGGO PER 31 DESEMBER 2003-2004(DALAM Rp. JUTA)
20X3 20X4 20X3 20X4
AKTIVA PASSIVA
Harta Lancar Utang Lancar
Kas/Bank 178 185 Utang Bank 448 356
Piutang Dagang 678 730 Utang Dagang 148 135
Persediaan 1329 1235 Pajak belum dibayar 36 127
Persekot pembelian bahan 35 29 Persekot pelanggan 191 164
Piutang karyawan 21 17
Jumlah Harta Lancar 2241 2196 Jumlah Utang Lancar 191 164Jumlah Harta Lancar 2241 2196 Jumlah Utang Lancar 191 164
Harta Tetap Utang Jangka Menengah
Harta tetap neto 804 747 Utang Bank 431 427
Utang pemegang saham 200 200
Utang Jangka Menengah 631 627
Harta Tak berwujud 205 205 Modal Sendiri
Modal disetor 782 782
Laba tak dibagi 1014 956
Modal Sendiri 1796 1738
Jumlah Aktiva 3250 3148 Jumlah Pasiva 3250 3148
ANALISIS SUMBER DAN PENGGUNAAN DANA
DILAKUKAN DALAM DUA TAHAP
• Tahap pertama menghitung pertambahan atau
penurunan jumlah pos-pos aktiva dan pasiva
neraca dua periode berurutan.
• Tahap kedua menganalisis apakah perubahan
jumlah pos-pos aktiva dan pasiva tersebut
menggambarkan sumber atau penggunaan
dana
SEBAGAI PEDOMAN UMUM DIUTARAKAN PERUBAHAN JUMLAH POS-POS AKTIVA DAN PASIVA DUA NERACA BERURUTAN YANG BERIKUT MENGGAMBARKAN TERJADINYA PENGGUNAAN DANA :
• Terjadinya kenaikan jumlah saldo pos-pos harta
perusahaan, misalnya persediaan
• Terjadinya penurunan jumlah saldo pos-pos utang• Terjadinya penurunan jumlah saldo pos-pos utang
misalnya utang dagang atau utang bank
• Terjadinya penurunan jumlah saldo pos-pos modal
sendiri misalnya laba tak dibagi.
SEDANGKAN PERUBAHAN JUMLAH POS-POS AKTIVA
DAN PASIVA YANG BERIKUT MENGGAMBARKAN
TERJADINYA PENGADAAN (ATAU SUMBER) DANA
• Terjadinya penurunan jumlah saldo pos-pos harta,
misalnya persediaan atau harta tetap
• Terjadinya kenaikan jumlah saldo pos-pos utang
misalnya utang dagang, utang bank, utang pemegang
saham
• Terjadinya kenaikan jumlah saldo pos-pos modal sendiri
misalnya modal disetor.
UNSUR KETERBATASAN NERACA
Sebagai bahan masukan untuk mengevaluasi posisi
keuangan perusahaan, neraca mempunyai banyak
keterbatasan diantaranya :
– Keterbatasan menyampaikan informasi– Keterbatasan menyampaikan informasi
– Kurang eksak dan akurat
– Mempergunakan asumsi stabilitas nilai mata uang.
KETERBATASAN MENYAJIKAN INFORMASI
• Neraca tidak mampu menyajikan informasi tentang
kondisi bisnis perusahaan yang bersangkutan secara
lengkap.
• Informasi yang disampaikan neraca terbatas pada data
yang dapat disampaikan dalam nilai uang yaitu harta,yang dapat disampaikan dalam nilai uang yaitu harta,
utang dan modal sendiri
• Neraca tidak dapat menyampaikan data yang tidak
dinyatakan dalam uang misalnya bagaimana posisi
perusahaan tersebut dalam persaingan pasar, berapa
persen pangsa pasar mereka.
KURANG EKSAK DAN AKURAT
• Angka-angka yang disajikan dalam neraca tidak pernah
eksak dan akurat, terutama angka-angka yang
tercantum pada sisi aktiva.
• Pos-pos aktiva dicatat di neraca dengan harga• Pos-pos aktiva dicatat di neraca dengan harga
perolehan, yaitu harga pada saat harta yang
bersangkutan diperoleh.
• Pada tanggal penyusunan neraca terakhir, ada
kemungkinan nilai pasar harta yang tercantum dalam
neraca telah berbeda dengan nilai perolehannya.
ASUMSI TENTANG STABILITAS NILAI MATA
UANG
• Neraca mempergunakan asumsi nilai nyata tiap
mata uang tidak pernah berubah (padahal nilai
nyata / real value mata uang berubah dari tahun
ke tahun)
• Oleh karena itu harga perolehan harta yang
dicatat dalam neraca tidak menggambarkan
nilai harta yang senyatanya
EVALUASI BOBOT DAN KE-AUTENTIKAN
NERACA
Untuk mengatasi keterbatasan neraca,
perusahaan dan analis keuangan pihak ketiga,
misalnya bank kreditur atau calaon investor
dapat melakukan dua hal yaitu :dapat melakukan dua hal yaitu :
– Menilai bobot dan ke-autentikan neraca
– Melakukan verifikasi nilai-nilai pos-pos aktiva
• Neraca yang bersangkutan memuat nama perusahaan
dan tanggal neraca. Neraca yang tidak mencantumkan
nama perusahaan dan tanggal, tidak melaporkan posisi
keuangan perusahaan manapun pada saat kapanpun.
• Memisahkan secara jelas pos-pos harta dan utang, baik
EVALUASI BOBOT DAN KE-AUTENTIKAN
NERACA
• Memisahkan secara jelas pos-pos harta dan utang, baik
dalam sisi aktiva maupun pasiva
• Telah diperiksa (di-audit) oleh kantor akuntan publik
yang mempunyai reputasi yang baik
• Pimpinan puncak perusahaan yang bersangkutan ikut
menandatangani neraca dan perkiraan laba/rugi yang
telah diaudit.
VERIFIKASI NILAI POS-POS AKTIVA
Verifikasi nilai pos-pos aktiva diperlukan apabila adakasus yang muncul seperti :
– Ada investor yang berminat menjadi pemegangsaham baru
– Perusahaan memasarkan saham mereka dibursasahamsaham
– Bank kreditur melakukan evaluasi kelayakanpermintaan kredit yang diajukan perusahaan
– Perusahaan akan melakukan merger atau acquisition
– Perusahaan akan diambil alih kreditur karena tidakmampu membayar kembali kredit induk dan bungayang tertunggak
UANG KAS, DEPOSITO & SURAT BERHARGA
• Banyak perusahaan memiliki uang kas, rekening koran
bank, deposito dan surat berharga dengan dominasi
mata uang asing. Kurs nilai tukar mata uang lokal dan
mata uang asing selalu berubah-ubah dari hari kehari.
• Oleh karena itu nilai senyatanya mata uang asing dalam• Oleh karena itu nilai senyatanya mata uang asing dalam
bentuk uang kas dan sebagainya yang dilaporkan dalam
neraca selalu berubah-ubah.
• Untuk mendapatkan nilai senyatanya pos-pos mata uang
asing tersebut perlu diversifikasi dengan menggunakan
kurs nilai tukar yang berlaku di pasar pada tanggal
verifikasi.
PERSEDIAAN
• Persediaan seringkali terdiri dari puluhan bahkan
ratusan jenis barang. Adakalanya beberapa jenis barang
tersebut sudah lama tersimpan digudang dan tidak dapat
diproses lagi.
• Dengan demikian sebenarnya barang tadi sudah tidak• Dengan demikian sebenarnya barang tadi sudah tidak
berharga lagi, namun masih dicatat di neraca sebagai
barang dengan nilai tertentu, yaitu nilai perolehan
• Untuk mendapatkan nilai senyatanya seluruh persediaan
bahan dan barang jadi, persediaan barang yang sudah
tidak bernilai itu dikurangkan dari jumlah saldo
persediaan secara keseluruhan.
PIUTANG DAGANG
• Tidak semua saldo piutang dagang yang tertera
dalam neraca dapat ditagih kembali.
• Dalam istilah manajamen keuangan piutang
dagang yang diragukan dapat ditagih kembalidagang yang diragukan dapat ditagih kembali
disebut piutang ragu-ragu
• Untuk mendapatkan gambaran jumlah saldo
piutang dagang senyatanya, piutang ragu-ragu
dikurangkan dari saldo piutang dagang yang
tercantum dalam neraca.
HARTA TETAP DAN HARTA TAK BERWUJUD
• Harta tetap dibukukan dalam neracasebesar nilai perolehan.
• Nilai neto harta tetap yang tercantumdalam neraca adalah nilai perolehandalam neraca adalah nilai perolehandikurangi penyusutan secara kumulatifsejak harta diperoleh.
EVALUASI LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS
• Dari segi manajemen keuangan operasi bisnis
perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila keuangan
mereka likuid, dan dapat menghasilkan keuntungan
yang memadai.
• Kinerja bisnis perusahaan, termasuk likuiditas keuangan• Kinerja bisnis perusahaan, termasuk likuiditas keuangan
dan kemampuan menghasilkan keuntungan
(profitabilitas) dapat dievaluasi dengan teknik analisis
rasio keuangan
• Bahan masukan untuk melakukan analisis rasio
keuangan adalah pos-pos aktiva dan pasiva neraca dan
pos-pos perkiraan laba/rugi.
LIKUIDITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK
Secara bertingkat likuiditas keuangan
jangka pendek perusahaan dapat dinilai
dengan dua tolok ukur :dengan dua tolok ukur :
– Current ratio
– Acid test ratio
CURRENT RATIO
Rasio keuangan ini memperbandingkanjumlah saldo harta lancar yang dimilikiperusahaan pada tanggal tertentu denganutang lancar mereka.utang lancar mereka.
Jumlah Harta LancarCurrent ratio =
Jumlah Utang Lancar
ACID TEST RATIO
• Mengukur likuiditas keuangan jangka pendek
dengan tolok ukur current ratio kurang
sempurna
• Hal ini disebabkan karena dalam harta lancar• Hal ini disebabkan karena dalam harta lancar
termasuk pos harta yang dalam keadaan normal
tidak akan atau tidak mudah dicairkan untuk
membayar utang.
SOLVABILITAS
• Solvabilitas ( solvability atau financial ) adalahperbandingan antara jumlah seluruh hartaperusahaan dengan seluruh utang jangkapendek, menengah dan panjanga mereka
• Solvabilitas menggambarkan struktur• Solvabilitas menggambarkan strukturpendanaan seluruh harta perusahaan : berapapersen didanai sendiri, berapa persesn didanaidari pihak ketiga
• Data masukan analisis solvabilitas diperolehdari pos-pos aktiva dan pasiva neraca.
TOLAK UKUR SOLVABILITAS
• Perbandingan jumlah utang dan hartaperusahaan (total debts to assets)
• Perbandingan jumlah utang berbunga danmodal sendiri (gearing ratio)modal sendiri (gearing ratio)
• Perbandingan jumlah utang jangkamenengah/panjang dan modal sendiri(mid/long term debts to networth)
TOTAL DEBTS TO ASSETS
• Jumlah harta yang didanai dengan pinjaman tidak boleh
terlalu besar. Hal ini disebabkan karena apabila
perusahaan ddebitur pailit dan hartanya dilelang, hasil
penjualan harta tersebut cukup melunasi seluruh
pinjaman terutang. Sebagai catatan harta yang dilelangpinjaman terutang. Sebagai catatan harta yang dilelang
seringkali harganya lebih rendah dari nilai buku yang
tercatat dalam neraca.
100% x hartaJumlah
ngJumlah Uta assets debt to Total =
GEARING RATIO
• Utang berbunga mengandung dua macam
kewajiban pembayaran, yaitu bunga dan cicilan
pinjaman induk
• Apabila jumlah utang berbunga terlalu besar• Apabila jumlah utang berbunga terlalu besar
likuiditas dan profitbailitas perusahaan yang
bersangkutan dapat tertekan
100% x sendiri modalJumlah
berbungautan Jumlah ratio Gearing =
MID/LONG TERM DEBTS TO
NETWORTH
• Kredit jangka menengah/panjang diberikan
dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.
• Semakin besar jumlah kredit dan semakin
panjang janka waktunya, semakin tinggi resikopanjang janka waktunya, semakin tinggi resiko
kredit tersebut.
100% x sendiri modalJumlah
anjangmenengah/p jangka utangJumlah
ratio Gearing =
PROFITABILITAS
Kemampuan perusahaan mendapat keuntungan diukur dengan
tujuah macam tolak ukur
� Marjin Laba Kotor (gross profit margin)
� Laba atas penjualan (profit on sales)
� Laba atas harta (return to assets – ROA)� Laba atas harta (return to assets – ROA)
� Laba atas modal sendiri (return on equity – ROE)
� Laba bersih per saham (earning per share)
� Rasio laba dan harga saham (price earning ratio)
� Pendapatan dividen (dividend yield)
MARJIN LABA KOTOR
• Persentase marjin laba kotor dihitung dengan rumus
berikut
penjualanpokok Harga -bersih Penjualan 100% x
bersihPenjualan
penjualanpokok Harga -bersih Penjualan kotor labaMarjin =
LABA ATAS PENJUALAN
• Persentase laba atas penjualan dihitung dengan rumus
berikut
pajaksesudah Laba100% x
bersihPenjualan
pajaksesudah Labapenjualan atas Laba =
LABA ATAS HARTA
• Return on asset sering juga disebut return on investement-ROI
• Rasio keuangan ini dipergunakan untuk mengukur profitabilitas prusahaan secara keseluruhan. Persentase laba atas harta memberikan indikasi tingkat kemampuan manajemen perusahaan mengelola seluruh harta atau manajemen perusahaan mengelola seluruh harta atau dana perusahaan yang dipercayakan kepada mereka.
100% x aktivaJumlah
pajak sebelum Laba harta atas Laba =
LABA ATAS MODAL SENDIRI
• Para pemegang saham pada umunya ingin mengetahuitingkat profitabilitas modal saham dan laba tak dibagiyang telah mereka tanam kembali di perusahaan.
• Persentase laba atas modal sendiri mempengaruhitingkat permintaan dan harga saham perusahaan yangdiperdagangkan bi bursa saham.diperdagangkan bi bursa saham.
100% x sendiri Modal
pajaksesudah Laba sendiri modal atas Laba =
LABA BERSIH PER SAHAM
• Para pemegang saham perusahaan juga mempunyaiperhatian besar terhadap profitabilitas tiap lembarsaham perusahaan yang mereka miliki
1 Rp x biasa sahamJumlah
pajaksesudah Laba sahamper bersih atas Laba =
RASIO LABA DAN HARGA SAHAM
• Rasio preice earning (P/E ratio) dibutuhkan
para investor yang ingin membeli saham
perusahaan-perusahaan yang sahamnya
diperdagangkan dibursa saham.
• Rasio price earning adalah perbandingan
antara laba bersih per saham dan harga
saham tersebut di bursa saham.
RASIO PENDAPATAN DIVIDEN
• Rasio pendapatan dividen (dividen yield)adalah perkiraan persentase dividenterhadap haraga saham dibursa saham
Tugas Saudara
• Berikut ini disajikan jumlah pos pos harta, utang danmodal sendiri PT Jenggala Manik pada tanggal 31Desember 20X6. Berdasarkan angka pos-posharta,utang dan modal sendiri tersebut Saudara dimintamenyusun neraca (bentuk T) perusahaan itu. Saudaramenyusun neraca (bentuk T) perusahaan itu. Saudarajuga diminta menghitung jumlah modal kerja netomereka. Di samping itu Saudara diminta mengevaluasilikuiditas keuangan jangka pendek dan solvabilitasperusahaan tersebut. Pinjaman berbunga perusahaan iniadalah kredit modal kerja dan kredit jangka menengahBank banjarjunut.
Jumlah Harta dan Utang
Jenis dan jumlah harta uang PT Jenggala Manik pada tanggal 31 Desember 20X6 adalah sebagi berikut.
(Rp 000)
Gedung dan bangunan lainnya
Tagihan kepada para pelanggan
Kredit jangka menengah Bank Banjarjunut
275.000
100.500
100.000Kredit jangka menengah Bank Banjarjunut
Tanah
Panjar pesanan kemasan
Tunggakan bonus karyawan
Peralatan kantor
Kas/Bank
Persediaan kemasan
Tunggkan pembayaran pajak
100.000
126.000
6.400
6.400
20.460
84.800
17.200
9.700
Panjar pembayaran premi asuransi
Kendaraan
Utang kepada para pemasok barang
Kredit modal kerja Bank Banjarjunut
Pinjaman karyawan
Persediaan barang dagangan
Penyusutan kumulatif
5.900
70.700
96.600
194.200
15.300
163.000
43.600
Jumlah Modal Sendiri
Jumlah modal sendiri PT Jenggala Manik pada tanggal 31 Desember 20X6
adalah Rp. 434.760.000. Jumlah modal sendiri tersebut terdiri dari :
(Rp 000)
Modal disetor 400.000Modal disetor
Laba tak dibagi
400.000
34.760
HARTA CAIR
• Uang Tunai atau Kas (cash in Hand)
• Uang dalam rekening koran bank (Bank current account)
• Deposito (deposit accounts)• Deposito (deposit accounts)
• Saham dan obligasi yang diperdagangkan di bursa efek (stock and bonds)
MENENTUKAN JUMLAH OPTIMAL
HARTA CAIR
• Resiko menyimpan uang kas dan dana rekening koran
• Mengendalikan jumlah saldo kas dan rekening koran rekening koran
PROYEKSI ARUS KAS
• Proyeksi arus kas terdiri dari lima pos perkiraan :
• Perkiraan pemasukan (cash inflows)
• Perkiraan pengeluaran kas (cash outflows)• Perkiraan pengeluaran kas (cash outflows)
• Surplus/defisit kas (cash surplus/deficit)
• Saldo awal kas (cash opening balance)
• Saldo akhir kas (cash closing balance)
JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI
Pemasukan Kas
Penjualan Tunai 52 62 84 84 84 84
Piutang Dagang 357 404 511 511 511 511
Pencairan Deposito 50
Jumlah Pemasukan 459 466 595 595 595 595
Pengeluaran Kas
Gaji dan Jaminan Sosial 32 32 32 32 32 32
Pembelian Bahan 198 263 263 263 263 263
PROYEKSI ARUS KAS PT. ERLANGGA KAHURIPAN, JANUARI-JUNI 20X8(Rp.JUTA)
Pembelian Bahan 198 263 263 263 263 263
Utang Dagang 89 126 137 137 137 137
Biaya pemasaran 41 58 65 65 65 65
Biaya Umum/Administrasi 15 15 15 15 15 15
Bunga Kredit Bank 12 10 8 6 4 2
Cicilan Kredit Bank 25 25 25 25 25 25
Royalty 0 0 0 0 0 35
Pajak Penghasilan 5 5 5 21 5 5
Jumlah Pengeluaran 417 534 550 564 546 579
Kas Surplus (defisit) 42 (68) 45 31 49 16
Saldo Awal Kas 52 94 26 71 102 151
Saldo Akhir Kas 94 26 71 102 151 167
MENGOPTIMALKAN SALDO KAS/BANK
Jumlah saldo dana kas/bank dapat diusahakan
optimal dengan jalan mempercepat penagihan
pembayaran piutang kepada pelanggan dan
memperlambat pembayaran utang kepada pihakmemperlambat pembayaran utang kepada pihak
ketiga (tanpa mengorbankan kredibilitas
perusahaan)
PENAGIHAN PEMBAYARAN PIUTANG
Pemasukan kas/bank dari hasil penagihan piutang dagang dapat dipercepat dengan jalan memperpendek jangka waktu penerimaan uang.penerimaan uang.
MEMPERLAMBAT PENGELUARAN KAS/BANK
Saldo kas/bank juga dapat dioptimalkan dengan
jalan memperlambat pengeluaran pengeluaran
kas tanpa harus mengorbankan reputasi
perusahaan. Dengan jalan memaksimalkanperusahaan. Dengan jalan memaksimalkan
jumlah pembayaran kepada pihak ketiga melalui
bank, misal : cek, giro atau transfer
KONSEP CASH TO CASH CYCLE
• Adalah jangka waktu perputaran kasdalam kegiatan operasi bisnisperusahaan.
• Semakin pendek siklus perputaran kas,• Semakin pendek siklus perputaran kas,semakin efisien perusahaan yangbersangkutan dalam mengelola dana kasmereka.
Jangka perputaran kas dihitung dengan cash to cash cycle dengan rumus :
period collection Averagekas ratarata Saldo
CycleCash Cash to +−
=
haripenjualan/pokok Harga
ratarata persediaan Saldo
period collection Averageharipenjualan/ Hasil
kas ratarata SaldoCycleCash Cash to
−+
+−
=
Tugas
1. Jelaskan mengenai penggolongan harta perusahaan
- harta lancar
- harta tetap- harta tetap
- harta tak berwujud
2. Jelaskan dengan singkat sumber-sumber dana untuk membiayai pembentukan perusahaan dan operasi bisnisnya
3. Jelaskan skema perputaran uang kas dalam kehidupan bisnis perusahaan
4. Jelaskan dengan singkat tiga jenis laporan keuangan!
a. Neraca (Balance Sheet)
b. Perkiraan laba rugib. Perkiraan laba rugi
c. Cash Flow
5. Jelaskan dengan singkat apa yang dimaksud dengan :
a. Harga pokok penjualan
b. Biaya Operasional