BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangManajemen keperawatan merupakan
suatu proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk
memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajemen
keperawatan merupakan pelayanan keperawatan professional dimana tim
keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen,
yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian.
Keempat fungsi tersebut saling terkait serta saling berhubungan dan
memerlukan ketrampilanketrampilan teknis, hubungan antar manusia
dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang
bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Dengan alasan
tersebut, manajemen keperawatan perlu mendapat perhatian dan
prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal
tersebut berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global
bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan
secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan yang
terjadi (Nursalam, 2002).Rumah sakit merupakan organisasi yang
sangat kompleks dan merupakan komponen yang sangat penting dalam
upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.Rumah
sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah
satunya adalah penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan
senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien maupun
keluarganya (Depkes, 1987).Rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta
sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan
dan penelitian serta usaha lain di bidang kesehatan, bertujuan
untuk meningkatakan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi
kepada kepentingan masyarakat. Agar dapat terlaksana tujuan
tersebut maka rumah sakit perlu didukung dengan adanya organisasi
yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorientasi pada mutu
pelayanan bagi masyarakat.
Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan,
dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang tangguh sehingga
pelayanan yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan
manajerial yang dimiliki perawatan dapat dicapai melalui banyak
cara.Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan
manajerial yang handal selain didapatkan di bangku kuliah juga
harus melalui pembelajaran di lahan praktek. Dengan adanya praktek
manjemen keperawatan, kami mahasiswa AKPER Notokusumo dituntut
untuk belajar langsung tentang menajerial yang ada di lahan praktek
yang ada di ruang Cendana 1 RSUP Dr Sarjito Yogyakarta dengan
bimbingan yang ada di lahan dan bimbingan oleh dosen. Dengan
praktek ini diharapkan mahasiswa mengerti tentang tentang manajemen
keperawatan dan dapat mengaplikasikan saat nanti barada di
lahan.Proses Manajemen Keperawatan dilakukan dengan kajan 5M yaitu,
Man (Orang), Material (sarana,prasarana),Method (metode), Mechine
(mesin), Money (uang).B. Waktu dan Tempat PelaksanaanPelaksanaan
praktek klinik manajemen keperawatan ini dilaksanakan di Instalasi
Rawat Inap I Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito yang berlangsung
selama 1 minggu yang dimulai sejak tanggal 21 sampai dengan
26Oktober 2013.C. Tujuan PembelajaranMata kuliah ini menguraikan
tentang konsep kepemimpinan dan manajemen asuhan keperawatan.Fokus
pembelajaran memberikan pengalaman kepada mahasiswa menerapkan
konsep kepemimpinan dan manajemen dalam asuhan
keperawatan.Pengalaman belajar praktikan memungkinkan peserta didik
belajar secara komprehensif dan mengaplikasikan apa yang telah
diperoleh dari pengalaman belajar ceramah diskusi dan pengalaman
belajar praktikan yang telah diajarkan dalam PBM. Melalui belajar
klinik ini diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan dan
mengembangkan kamampuan professional dalam penerapan kepemimpinan
dan manajemen dalam keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan
dalam tatanan klinik secara professional.
1. Tujuan UmumSetelah melakukan praktek keperawatan selama 1
minggu di Instalasi Rawat Inap Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito
mahasiswa mampu memahami manajemen keperawatan baik pengelolaan
sarana maupun kegiatan dalam tatanan klinik meliputi:a. Menunjukan
keterampilan organisasi dan koordinasi kegiatankegiatan keperawatan
secara efektif.b. Menerapkan gaya, pendekatan dan strategi untuk
mempengaruhi individu dan kelompok terhadap penentuan dan
pencapaian tujuan.c. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam
merencanakan kegiatankegiatan keperawatan.d. Menerapkan rencana
kegiatan keperawatan dalam menyelesaikan masalah di ruangan.2.
Tujuan KhususSetelah mahasiswa melakukan prakter manajemen
keperawatan mampu mencapai tujuan yang khusus dalam hal:a.
Melakukan analisa data dan memahami masalahmasalah yang ada di
Instalasi Rawat Inap Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito meliputi
unsur input, proses dan output.b. Mengidentifikasi, mengalisis
serta menetapkan masalah dan prioritas masalah utama.c.
Merencanakan alternative pemecahan masalah serta menyusun rencana
kegiatan.d. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di
ruangan.e. Mengorganisasikan kegiatan berdasarkan perencanaan yang
ditetapkan.f. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana
kegiatan yang telah disusun.g. Mengidentifikasi dan mendiskusikan
kepemimpinan dan manajemen pelayanan keperawatan:a. Struktur
Organisasi Manajemen Keperawatan (mulai dari direktur).b. Fungsi
dan uaraikan tugas Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Ruang, PN,
Ketua TIM, Perawat pelaksana.c. Penerapan metode asuhan
keperawatan.d. Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan di ruangan,
(menghitung BOR, LOS, TOI).e. Melakukan manajemen asuhan
keperawatan (mengelola satu kasus dirawat pagi, siang, malam,
melakukan operan jaga, dan membuat laporan).f. Mengidentifikasi
mutu asuhan keperawatan (penilaian Standar Asuhan Keperawatan atau
SAK, dll).
D. Tahap-tahap Proses Manajemen Keperawatan1. Pengkajian dan
Pengumpulan DataSeorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan
informasi tentang keadaan pasien pada tahap ini, melainkan juga
mengenai institusi (RS atau puskesmas),tenaga
keperawatan,administrasi,danbagian keuangan yang memenuhi
organisasi keperawatan secara keseluruhan.Manajer perawat yang
efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai
suatu tujuan melalui usaha oranglain. Saat memimpin staf, manajer
harus bertindak secara terencana dan efektif, mampu menjalankan
pekerjaan bersama dengan para perawat dan beberapa level hierarki.
Manajer bekerja berdasarkan informasi penuh dan akurat tentang apa
yang perlu dan harus diselesaikan, dengan cara apa, untuk alasan
apa, tujuannya apa, dan sumber daya apa yang tersedia untuk
melaksanakaan rencana itu. Selanjutnya, menejer yang efektif harus
mampu mempertahankan tingkat efisiensi yang tinggi pada salah satu
bagian dengan menggunakan ukuran pengawasan untuk mengidentifikasi
masalah dengan segera.Setelah masalah teridentifikasi, manejer
mengevaluasi apakah rencana tersebut perlu diubah atau prestasi
karyawan yang perlu dikoreksi.Proses adalah suatu rangkaian
tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Tujuan akhir proses
keperawatan mungkin berupa suatu pembebasan dan gejala, eliminasi
resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau
keterampilan kesehatan, dan kemudahan kebebasan maksimal. Sementara
itu, tujuan akhir proses manajemen keperawatan adalah perawatan
yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.
Dalam melakukan pengkajian di Instalasi Rawat Inap Bangsal
Cendana 1 RSUP Dr. Sarjito diperoleh dengan cara:a.
ObservasiObservasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik
ruangan, inventaris ruangan, proses pelayanan dan asuhan
keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.b. WawancaraWawancara
dilakukan kepada kepala ruang, perawat associate dan pasien untuk
mengumpulkan data tentang proses pelayanan pasien dan kegiatan yang
dilakukan oleh perawat.c. Studi dokumentasiKegiatan dilakukan untuk
mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan, dokumentasi proses
keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap tindakan dan
inventaris ruangan.2. PerencanaanPerencanaan adalah menyusun
langkah strategis dalam mencapai tujuan organisasi yang telah
ditetapkan. Perencanaan disini dimaksudkan untuk menentukan
kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan
tujuan, mengalokasi anggaran belanja, menetapkan ukuran dan tipe
tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur
organisasi dan prosedur operasional untuk mencapai visi dan misi
institusi yang telah ditetapkan.3. PelaksanaanManajemen keperawatan
memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap pada pelaksanaan
terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk
menjalankan tindakan yang telah direncanakan. Fungsi kepemimpinan
dapat dibagi lagi dalam komponen fungsi yaitu kepemimpinan,
komunikasi, dan motivasi.4. Timbang Terima1. Pengertian timbang
terima Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai
dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan
fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik
melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim
kesehatan. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditimhkatkan
efektivitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima
pasien).1. Manfaat timbang terima1) Bagi perawata) Meningkatkan
kemampuan komunikasi antar perawat.b) Menjalin hubungan kerja sama
dan bertanggung jawab antar perawat.c) Pelaksanaan asuhan
keperawatan yang berkesinambungan.d) Perawat dapat mengikuti
perkembangan pasien secara paripurna.2) Bagi pasien Klien bisa
menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum
terungkap.5. EvaluasiTahap akhir proses menejerial adalah
mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan
evaluasi disini adalah untuk menilai seberapa jauh staff mampu
melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang telah
ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yanng menghambat
dan mendukung dalam pelaksanaan.
E. PraktikanMahasiswa tingkat III semester V program studi DIII
Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014:1.
Ira Kartika Sari22201119112. Jeane Stean Christy22201119123. Lia
Oktaviani22201119134. Linangkung Feri Cahyaning Tyas22201119145.
Novita Purwanti Putri2220111922
BAB IIHASIL PENGKAJIAN
Dari hasil pengkajian yang telah kami lakukan di Ruang Cendana 1
pada tanggal 21-26 Oktober 2013 ,Kami dapatkan :A. KAJIAN DATAa.
Profil Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito YogyakartaBangsal
Cendana 1 merupakan ruangan rawat inap bedah urologi yang berada
dalam lingkup Instalasi Rawat Inap (IRNA) I RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta yang terletak di lantai II Gedung IRNA I.Kapasitas ruang
Cendana 1 terdiri dari 26 tempat tidur yang terdapat dalam 10
kamar, terdiri dari kelas III dengan 2 kamar dengan kapasitas 6 bed
per kamar, kelas II dengan 3 kamar dengan kapasitas 4 bed dan 2 bed
per kamar, dan kelas I sebanyak 4kamar dengan kapasitas 1 bed per
kamar. Memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien umum, Jamkesmas,
Jamkesda, Jamsostek, Jamkesos dan Askes.Bangsal ini juga digunakan
sebagai tempat praktek dan penelitian bagi para calon dokter
spesialis, calon dokter umum, calon DIII keperawatan, calon S1
Keperawatan.Bangsal Cendana 1 dipimpin oleh seorang kepala ruang
dibantu 2 orang Primary Nurse (PN), dan 12 orang Associate Nurse
(AN) serta 1 orang penata jasa/TU dan 2 orang Pramu Husada dan 1
orang Pramu Rumah Tangga.
b. Visi dan Misi Keperawatan Bedah Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta1) VisiMenjadi salah satu unggulan dalam pelayanan dan
asuhan, pendidikan serta penelitian keperawatan kawasan Asia
Tenggara tahun 2015 yang bertumpu pada kemandirian.2) Misia)
Memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang aman, paripurna,
bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dengan standar
Internasional.b) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang
keperawatan untuk menghasilkan SDM keperawatanyang berkualitas dan
profesional.c) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan IPTEK
keperawatan yang berwawasan global.d) Mendukung peningkatan
kesejahteraan tenaga keperawatane) Mendukung peningkatan pendapatan
untuk menunjang kemandiriian Rumah Sakit.
c. Denah BangsalUTARA
Ruang GantiRuang KaRuNurse StationDapur
5KMRuang Persiapan
KM
26
KM
3 KM6
KM
KM10KM9KM4KMGUDANGKM8KM7
d. Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI RUANG CENDANA 1
Direktur utamaDr. M.Syafak Hanung.SpARSUP DR.SARDJITO
YOGYAKARTA
DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATANdr. Sutanto
Maduseno.Sp,PD,KGEH
KA IRNA Idr. Liesyatingsih
PJ ADMIN & KEUANGANDita Liselina,SEPJ LOGISTIK
&RTTrinurwanti, AMKPJ PELAYANAN Nurhayati, S.STPJ DIKLIT/
SDMRetno Koeswandari,S.Kep,Ns, M.Kep
KEPALA RUANG CENDANA Sunyar S.Kep.,Ns
PENATA JASA/TUBaruningsih
PHTIM BPRIMARY NURSESiti Nurdjanah, AMKTIM APRIMARY NURSESamsi
Hartono AMK
SuparjonoMulyatiPRTSutrisna
Associate nurseAndri Beni P, AMKJariyah, AMKSunarso Efendi,
AMKLuthfiana S, AMKErri Astriawan, AMKPurwanti Endah S,
AMKAssociate nurseSukirman, AMKYuniati, AMKElisabet Haryati,
AMKInayatun Rohmah, AMKMarwin Nurdiyanti, AMK Sunyi Nur Khotijah,
AMK
B. UNSUR INPUT1. Man (Manusia/Orang)a. PasienRuang Cendana 1
adalah ruang perawatan kelas 1,2,3 yang melayani perawatan pasien
bedah urologi dewasa laki-laki dan perempuan. Lama perawatan
setelah pasien masuk tidak dibatasi.
1) Tingkat ketergantungan pasien Gambaran umum pasiendi Ruang
Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito berdasarkan tingkat ketergantungan
(pada saat pengkajian tanggal 21 Oktober 2013) berjumlah 24 orang
dengan rincian:1) Total care: 5 orang2) Partial care: 13 orang3)
Minimal care: 5 orangKlasifikasi derajat ketergantunga pasien
terhadap keperawatan berdasarkan criteria menurut formula Douglas
sebagai berikut :1. Perawatan minimal care memerlukan waktu 1-2
jam/24 jam, dengan criteria : Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian
dilakukan sendiri Makan dan minum dilakukan sendiri Ambulasi dengan
pengawasan Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shift
Pengobatan minimal, status psikologi stabil Persiapan pengobatan
memerlukan prosedur2. Partial care memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam,
dengan criteria : Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu
Observasi TTV tiap 4 jam Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari
sekali Folley kateter intake-output dicatat Klien dengan pemasangan
infuse, persiapan pengobatan memerlukan prosedur3. Perawatan total
care memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam, dengan criteria : Memerlukan
bantua sepenuhnya Posisi diatur, observasi TTV tiap 2 jam
Menggunakan terapi intravena, makan memerlukan NGT2) Daftar pasien
yang dirawat di ruang Cendana 1Periode hari senin, 21 Oktober
2013No.KamarNama PasienNo. RMDx. Medis
1.II---
2IIISuyono 01.65.21.14Ca prostat
3IVSri uminah01.63.21.39Ca sigmoid
4VArif kurnia R01.65.51.74Batu ureter dextra
5
VIPawiro tarunoNurdin wijaya01.65.50.2201.65.94.47Tumor buliBatu
cetak inkomplit
6
VIIMukaris Suharto Akhiyardi Trisna wiyarjo
01.65.60.8301.64.95.1801.65.33.2501.65.61.01
Fistura uretrokutanTumor buliNHLObs jaundice ec massa caput
pancreas
7VIIIMurdiyah
Entik Eri astuti01.62.03.78
01.63.17.6001.64.83.14Fibrous dysplasia os maksimalisCa
cristaAPP
IXDiyono Minto Tahuri Adi
sudiyonoDimamSupriyono01.65.44.4001.65.33.1301.65.57.4401.65.60.3801.65.31.7301.65.54.90Batu
ureter proximalBPHFraktur kostaSuspect tumor penisObs JaundiceBatu
urethra post fundularis /struktur uretra
9XRofingah RokemTri ismayaniSuminah
Suwartinah 01.65.55.3001.64.38.4901.65.55.7001.65.24.66
01.13.07.73Ca mamaeTumor buliUlkus DmSusp Tumor buli dengan
hematuriaTB Paru
Periode hari selasa, 22 Oktober 2013No.KamarNama PasienNo. RMDx.
Medis
1.II---
2IIIKrisdiyantoro01.65.67.05Ruptur Arteri
3IVSri uminah01.63.21.39Ca sigmoid
4VArif kurnia R01.65.51.74Batu ureter dextra
5
VIPawiro tarunoNurdin wijaya01.65.50.2201.65.94.47Tumor buliBatu
cetak inkomplit
6
VIIMukaris Suharto Akhiyardi Trisna wiyarjo
01.65.60.8301.64.95.1801.65.33.2501.65.61.01
Fistura uretrokutanTumor buliNHLObs jaundice ec massa caput
pancreas
7VIIIMurdiyah
Entik Eri astutiSuwaryani01.62.03.78
01.63.17.6001.64.83.1401.65.55.08Fibrous dysplasia os
maksimalisCa cristaAPPBatu cetak ginjal
IXTukiranTanuriAdi
sudiyonoDimamSupriyono01.61.63.7901.65.57.4401.65.60.3801.65.31.7301.65.54.90HILDFraktur
kostaSuspect tumor penisObs JaundiceBatu urethra post fundularis
/struktur uretra
9XRofingah Tri ismayaniSuminah
PajinemSuwartinah Sri
widowati01.65.55.3001.65.55.7001.65.24.66
01.65.20.8201.13.07.7301.63.84.73Ca mamaeUlkus DmSusp Tumor buli
dengan hematuriaTumor mamaeTB paruCa mamae
Periode hari Rabu, 23 Oktober 2013No.KamarNama PasienNo. RMDx.
Medis
1.II---
2IIIKrisdiyantoro01.65.67.05Ruptur Arteri
3IVSri uminah01.63.21.39Ca sigmoid
4VArif kurnia R01.65.51.74Batu ureter dextra
5
VIBayu PrasetyaNurdin wijaya01.65.64.6701.65.94.47Peritonitis
umumBatu cetak inkomplit
6
VIILegiranSuharto Akhiyardi Trisna wiyarjo
01.65.70.5901.64.95.1801.65.33.2501.65.61.01
Tumor buliTumor buliNHLObs jaundice ec massa caput pancreas
7VIIIMurdiyah
Entik Eri astutiSuwaryani01.62.03.78
01.63.17.6001.64.83.1401.65.55.08Fibrous dysplasia os
maksimalisCa cristaAPPBatu cetak ginjal
IXTukiranSumardiTanuriAdi
sudiyonoDimamSupriyono01.61.63.7901.64.97.0601.65.57.4401.65.60.3801.65.31.7301.65.54.90HILDDJ
Sten InsituFraktur kostaSuspect tumor penisObs JaundiceBatu urethra
post fundularis /struktur uretra
9XRofingah Tri ismayaniSuminah
PajinemMaryatiSri widowati01.65.55.3001.65.55.7001.65.24.66
01.65.20.8201.24.20.73 01.63.84.73Ca mamaeUlkus DmSusp Tumor
buli dengan hematuriaTumor mamaeLimfoma HodgkinCa mamae
Keterangan :SeninSelasaRabuKamisJumatSabtu
Pasien masuk234
Pasien pulang132
Pasien pindah--1
Pasien meninggal---
10 Besar Penyakit Ruang Cendana 1 RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTAPeriode Januari September 2013
NoDIAGNOSAJUMLAHPROSENTASE
1Ca / Tumor mamae7010.67
2Batu Saluran Kemih427.87
3Tumor Buli366.52
4Frakture / Ortopedi315.86
5BPH275.21
6Retensi Urin214.78
7Appendisitis164.09
8Ca Prostat154.01
9Struktur Uretra123.78
10DJ Sten Insitu103.02
Total55.81
Sumber: Register Ruang Cendana 1.
b. MahasiswaRSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit pendidikan,
maka rumah sakit ini merupakan tempat belajar bagi mahasiswa
fakultas kedokteran, keperawatan, admisitrasi kesehatan dan
mahasiswa bidang kesehatan lainnya sesuai dengan profesi yang
terlibat dalam pelayanan rumah sakit. Dengan demikian pelayanan,
pendidikan dan penelitian terjalin bersama dan tidak
terpecahkan.Pendidikan dan praktik keperawatan professional
merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan
calon perawat professional secara komprehensif dalam hal
pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pengetahuan yang didapat dari
pendidikan, baik dikelas maupun di laboratorium akan digunakan pada
situasi nyata dari pendidikan, baik dikelas maupun di laboratorium
akan digunakan pada situasi nyata di lapangan/klinik, sehingga
keselarasan antara pendidikan dan praktek klinis sangatlah penting
(Komite Keperawatan dan bidang Pelayanan Keperawatan RSUP Dr.
Sardjito, 2007)Mahasiswa keperawatan sebagai peserta didik berhak
mendapatkan bimbingan sesuai dengan kompetensi yang telah
disepakati oleh pihak institusi dan rumah sakit.Mahasiswa juga
berhak mendapatkan sarana, prasarana/fasilitas praktik lapangan
sesuai dengan kesepaktan bersama antara pihak institusi dan rumah
sakit.Selain itu, mahasiswa berkewajiban mentaati tata tetib,
peraturan-peraturan dan menjunjung tinggi kode etik profesi yang
berlaku di rumah sakit (Komite Keperawatan dan bidang Pelayanan
Keperawatan RSUP Dr. Sardjito, 2007).Ikatan Rumah Sakit Pendidikan
Indonesia (2007) menyebutkan bahwa rumah sakit pendidikan haruslah
mempunyai mutu yang lebih baik dari rumah sakit biasa.Sistem
manajemennya harus mampu memberikan dukungan penuh terhadap
pelayanan, pendidikan dan penelitian.Harus tersedia sumber daya
manusia, alat dan bahan yang cukup.
Daftar Mahasiswa Praktek di Ruang Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito
periode 21 Oktober-26 Oktober 2013InstitusiJumlah Mahasiswa
KH
2
Akper Notokusumo ( Manajemen )
5
Al-Islam
2
Stikes Wira Husada
2
PSIK UGM
5
c. Ketenagaan Sumber Daya Manusia (SDM)a. S1 keperawatan:
1orangb. D III Keperawatan: 14orangc. PJ TU: 1orangd. Pramu RT:
1orange. Pramu Husada: 2orang
2. Material (Sarana, Prasarana dan Dokumentasi1) Fasilitas ruang
rawat inap Kapasitas tempat tidur Ruang Cendana 1 berjumlah 26
tempat tidur, dengan rincian:a. Kelas 1: 4tempat tidurb. Kelas 2:
10tempat tidurc. Kelas 3 : 12tempat tidur
Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang Cendana 1 pada
tanggal 21 Oktober 2013 (pada saat pengkajian) :a) Kelas 1: 3
tempat tidur ( 1 bed kosong )b) Kelas II wanita: 5 tempat tidur ( 0
bed kosong )c) Kelas II pria: 5 tempat tidur ( 0 bed kosong )d)
Kelas III wanita: 4 tempat tidur ( 2 bed kosong )e) Kelas III pria:
6 tempat tidur ( 0 bed kosong )
Fasilitas Ruang Rawat InapDATA ALAT KEPERWATAN RUANG CENDANA 1
RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTANONAMA
ALATSPESIFIKASIRASIOJUMLAHSTANDARKETERANGAN
BAHANUKURAN
1Almari Linen 2 potongKayu jati-1/ruang11Cukup
2Tabung Oksigen besarStell-1/ruang22Cukup
3Tabung Oksigen KecilSell-3/ruang43Lebih
4Almari obatKayu-1/ruang11Cukup
5Almari emargancyKaca-1/ruang11Cukup
6Alamari EsNasional-1/ruang11Cukup
7BrancartLogam-1/ruang11Cukup
8Nebulizer Mika-1/ruang11Cukup
9Tensimeter Air raksa-2/ruang22Cukup
10Kursi rodaStell-3/ruang34Kurang
11Stetoskop/stell-2/ruang22Cukup
12Outlet oksigenMika-1/TT1125Kurang
13KorentangSell-2/Group42Kurang
14Suction pump-1/ruang11Cukup
15Flowmeter dindingMika-1/Km1020Kurang
16TvNasional-1/ruang11Cukup
17Flowmeter tabungMika- tabung32Cukup
18Waskom mandiStainless-2/ps2050Kurang
19Standart infuseLogam-0,5/ps2013Cukup
20Rak sepatu/sandalPlastik-1/kamar1111Cukup
21Kompor listrikLogam-1/ruang11Cukup
22Ember sampah medisPlastic-1:132Cukup
23Ember linen kotorPlastic-1/ruang11Cukup
24Ember sampah pasienPlastic-1/kamar1114Cukup
25Kursi pasienBesi-1/TT1825Kurang
26Tempat tidur pasienStell-1/ps2525Cukup
27Almari pasienStell/kayu-1/ps2525Cukup
28Rak handuk pasienStainless-1/km1010Cukup
29Bel pasien : atas TT-1/ps1010Cukup
30Kereta linenStainless-2/ruan12Kurang
31Writeboard
-1/ruang11Cukup
32 Rencana tindakan-1/ruan11Cukup
33 Papan pengumuman-1/ruan11Cukup
34 Komunikasi-1/ruan11Cukup
35Transfusion warmerElektrik-1/ruang11Cukup
36Elektro Cardio GrafyElektrik-1/lantai11Cukup
37Kasur anti dikubitusElektrik-11Cukup
38Emergency LampElektrik-11Cukup
Alat tenunDATA ALAT TENUN RUANG CENDANA 1 RSUP DR. SARDJITO
YOGYAKARTAPERIODE 2013NoNama
DataSpesifikasiRasioStandartInventarisKet
Bahan/WarnaUkuran(cm)
1Sprei DewasaBiru MudaP2575 L1801 : 3 Tiap TT7572Kurang
2Stek LakenBiru MudaP180 L1001 : 3 Tiap TT7528Kurang
3SelimutBiruP200 L1251 : 3 Tiap TT7587Cukup
4Sarung BantalBiru MudaP65 L451 : 3 Tiap TT7584Cukup
5Taplak MejaPutihP100 L1001: 1,5 Tiap Meja384Kurang
6Kimono PasienBiru MudaL & LL1 : 3 Tiap Ps
operasi3024Kurang
7Duk Bungkus KecilHijauP100 L1001 : 2 Tiap Tindakan20-
8Duk Bungkus SedangHijauP150 L1001 : 2 Tiap
Tindakan2016Kurang
9Alas TroliBiru MudaP75 L451 : 3 Tiap TT9-
10Korden PintuHijauMenyesuaikan1 :2 Tiap Pintu22Cukup
11Korden JendelaHijauMenyesuaikan1 : 1,5 Tiap Jendela
8428Kurang
12Korden Penyekat Kamar PasienHijauMenyesuaikan1 : 1,5 Tiap
Kelas III4528Kurang
13Kasur BusaSpon/vinilMenyesuaikanTiap TT2626Cukup
14Bantal Busa SponP60 L401 : 1,3 Tiap TT34-
15Perlak VinilVinilP150 L1001 : 2 Tiap TT5610Kurang
2) Dokumentasi:a. Buku komunikasi jaga harian perawatDigunakan
sebagai catatan semua tindakan yang telah dilakukan oleh perawat
yang jaga pada saat itu dan kemudian didelagasikan kepada perawat
jaga selanjutnya. Sumber data buku laporan jaga perawat berasal
dari askep pasien yang sudah didokumentasikan.Buku ini dimaksud
untuk memudahkan perawat dalam melakukan operan jaga.b. Buku
injeksi dan terapi oralTidak ada buku injeksi dan terapi oral.
Catatan injeksi dan terapi oraltertulis di buku rekam medik pasien
masing-masing .c. Buku observasi tanda-tanda vitalDigunakan untuk
media dokumentasi perawat dalam mendokumentasikan TTV pasien.
Didalamnya terdapat beberapa kolom meliputi jumlah RR dan nadi
dalam satu menit, TD, nama, diagnosa, dan nomor RM.d. Buku
registerBerisikan data pasien yang masuk beserta tanggal dan jam
masuknya, serta diagnosa medis dan dokter yang merawat dan terdapat
juga cara pembayaran dengan jaminan atau umum.e. Buku depo
farmasiSegala pencatatan mengenai obat masuk dari depo farmasi
didokumentasikan pada buku ini.
f. Buku ekspedisi laboraturiumSebagai buku dokumentasi siapa
saja pasien yang dilakukan pemeriksaan laboratorium, tanggal
dilakukan pemeriksaan, dan jenis pemeriksaang. Buku absensi dan
jadwal praktikan mahasiswa.Berisikan informasi tentang mahasiswa
yang praktek di ruang Cendana 1 dan asal institusi.h. Buku
invertaris ruanganBerisikan daftar fasilitas yang ada di ruang
cendana 1.
3. Method (Metode)Dalam buku asuhan keperawatan yang disusun
oleh kelompok kerja keperawatan RSUP Dr. Sardjito, yang disusun
dengan tujuan :a. Mengadakan pengukuran yang minimal sama bagi
asuhan keperawatan dimanapun dilakukan dilingkungan RSUP Dr.
Sardjito.b. Memberikan pedoman bagi tenaga keperawatan untuk
melakukan tindakan keperawatan, dengan menerapkan kriteria-kriteria
yang ada disetiap tindakan.c. Memberi pedoman kepada pengelola
keperawatan dalam mengevaluasi proses dan tindakan keperawatan yang
dilakukan oleh perawat, dengan ukuran yang sama.d. Memberi pedoman
kepada pengelola keperawatan dalam mengevaluasi proses dan tindakan
keperawatan yang dilakukan oleh perawat, dengan ukuran yang sama.e.
Memberi pedoman pada para pendidik tenaga keperawatan, para
pembimbing klinis agar praktek klinis keperawatan yang dilakukan
para peserta didik memiliki dasar ukuran yang baku dan sama bagi
setiap peserta didik dan setiap institusi pendidikan
keperawatan.
Saat ini diagnosa keperawatan yang digunakan mengacu pada
diagnose NANDA, dan NIC NOC sebagai bahasa standar yang digunakan
perawat untuk mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Metode yang
diterapkan dibangsal Cendana 1 adalah Metode Primer Modifikasi
(MPM).
4. Machine (Mesin)Mesin merupakan peralatan yang digerakkan
manusia maupun elektronik yang digunakan untuk membantu menangani
pasien secara medis maupun keperawatan.
Daftar Inventaris Mesin Ruang Cendana 1 RSUP Dr. SardjitoNo.Nama
MesinRasioInventarisasiKet
2EKG1/lantai11 bangsal
3Komputer printer1:12Tiap ruang
4Lampu baca RO0-
5Nebulizer1/ruang1Tiap ruang
6Suction pump1/ruang1Tiap ruang
7Syring pump0-
8Animex / tranfusion warmer1/ruang1Tiap ruang
9.Kasur Anti Dekubitus1/ruang1Tiap ruang
10Emergency Lamp1/ruang1Tiap ruang
C. PERENCANAANDari hasil wawancara dengan kepala ruang yang kami
peroleh data sebagai berikut :1. Pengaturan perencanaan kebutuhan
tenaga, sarana prasarana yang dilakukan kepala ruang dihitung
menurut aturan Depkes 2002 menggunakan blanko perencanaan, kemudian
diajukan ke rapat kerja tahunan atau RKT dan diteruskan ke rapat
koordiasi. Hal tersebut dilakukan setiap bulan desember.2.
Pengaturan rencana kegiatan yang dilaksanakan (dinas pagi, siang,
malam) disusun oleh kepala ruang, jadwal dinas dibuat untuk 1
bulan. Jadwal dinas keperawatan ditanda tangani oleh kepala ruang
dan diketahui oleh penyelia Keperawatan dan kepala instansi. Jadwal
dinas tersebut di kirimkan ke bidang pelayanan keperawatan untuk
bahan supervisor. Jadwal dinas disusun berdasarkan kebutuhan
pasien, untuk shift pagi membutuhkan 6-7 orang perawat, shift sore
membutuhkan 2-3 orang perawat, shift malam 2-3 orang perawat.3.
Kepala ruang menyusun rencana kegiatan pengaturan bagi mahasiswa
keperawatan dengan menyesuaikan jadwal jaga perawat dan kebutuhan
ruangan.D. PELAKSANAAN1. Model praktik keperawatan yang
diterapkanBentuk dan penerapan model praktik keperawatan
profesional yang diterapkan di Bangsal Cendana 1 adalah metode
primer modifikasi.Metode primer modifikasi ini dikembangkan
berdasarkan dari falsafah metode primer yang menekankan pada
pasien, bukan pada tugas. Perawat primer bertanggung jawab penuh 24
jam sehari terhadap asuhan keperawatan pasien masuk sampai pasien
pulang dari rumah sakit. Perawat primer mempunyai otonomi, otoritas
dan bertanggung jawab terhadap pengkajian, pembuatan diagnosa,
perencanaan terhadap pasien, sedangkan perawat pelaksana (AN)
bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan keperawatan sesuai
rencana yang telah dibuat PN, karena pada kenyataannya di Indonesia
keterbatasan kualitas tenaga perawat sehingga dikembangkan metode
primer modifikasi (Nuryandari,2003).
Metode ini mendorong praktek keperawatan mandiri oleh perawat,
kejelasan tugas dan tanggung jawab antar perawat. Dalam penetapan
metode primer modifikasi ini terdapat keterikatan yang kuat dan
terus menerus antara pasien dan perawat selama 24 jam dari pasien
masuk sampai pasien pulang dari rumah sakit, sehingga tercipta
kepuasan pasien. Penanggung jawab metode ini adalah perawat
primer.Ciri-ciri metode primer modifikasi : Sekelompok pasien
dirawat oleh perawat primer dengan perawat pelaksana Perawat primer
bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas parawatan pasien dari
masuk sampai pulang. Keputusan klinis terhadap pasien pada perawat
primer Cakupan grup MPM adalah 6-8 pasien PP adalah perawat S1/S2
keperawatan dan atau DIII keperawatan yang berpengalaman. Jika PP
tidak ada maka digantikan oleh perawata pelaksana (AN) Pengkajian
pasien baru dilakukan oleh AN yang dikonfirmasikan dan dikoreksi
oleh PN. Penetapan diagnosa dan perencanaan perawatan ditentukan
oleh PN dan menjadi tanggung jawab PN. Pelaksanaan dan evaluasi
pasien dilakukan oleh AN Catatan perkembangan dilakukan setiap
shift jaga (P/S/M) Kelengkapan dokumentasi keperawatan menjadi
tanggung jawab PN Adanya pre dan post conference oleh PN bersama AN
serta adanya pembahasan kasus bersama tim kesehatan lain.Metode
Primer Modifikasi digunakan secara kombinasi dari kedua system tim
dan primer. Menurut Ratna S. Sudarsono (2000) (Penetapan system
model ini berdasarkan beberapa alasan :a. Keperawatan primer tidak
digunakan secara murni karena perawat primer harus mempunyai latar
belakang pendidikan S-1 Kperawatan atau setara.b. Keperawatan tim
tidak digunakan secara murni, karena tnggung jawab askep pasien
terfragmentasi pada berbgai timc. Melalui kombinasi kedua model
tersebut diharapkan komunitas auhan keperawtan dan akuntabilitas
askep terdapat pada primer karena saat ini perawat yang ada di RS
sebagian besar adalah lulusan D-3 bimbingan tentng asuhan
keperawatan diberikan oleh perawat primer/ketua tim.Kelebihan :
Holistik, kontinuitas dan komprehensif dalam perawatan.
Akuntabilitas dan pengembangan diri perawat Kepuasan pasien tinggi
Lama perawatan berkurang Mutu asuhan tinggi dan efektif.
Kelemahan : Cost meningkat Perawat mungkin tidak cukup menguasai
pengkajian dan perencanaannya Perawat anggota (AN) dapat merasa
kehilangan wewenang.
2. Pendelegasian wewenangUraian tugas, Wewenang, dan Tanggung
Jawab dari PN dan AN. Berdasarkan struktur organisasi dan uraian
jabatan keperawatan RS Dr. Sardjito April 2004 adalah sebagai
berikut:Tugas PJ Ruang Keperawatan yang mendukung pelaksanaan
sistem pemberian asuhan keperawatan dengan Metode Primer
Modifikasi:1. Membagi staf keperawatan ke dalam tim MPM sesuai
dengan kemampuan dan beban kerja.1. Membuat jadwal dinas koordinasi
dengan PN.1. Membagi pasien kepada tim MPM sesuai dengan kemampuan
dan beban kerja.1. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN
dan AN.1. Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf
keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal.1. Melakukan upaya
peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi
melalui angket setiap pasien yang akan pulang.1. Mendelegasikan
tugas kepada PPJR pada jaga siang atau malam atau hari libur.1.
Berperan sebagai konsultan dari PN.
1) Primary Nursea) Tugas Primary Nurse1. Bertugas pada pagi
hari.2. Bersama AN menerima operan tugas jaga dari AN yang tugas
jaga malam.3. Bersama AN melakukan konfirmasi atau Supervisi
tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga
setiap pasien.4. Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal dan
akhir tugas, dilakukan setelah selasai operan tugas jaga malam.5.
Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada dalam grupnya
pada setiap awal dinas pagi.6. Membagi tugas atau pasien kepada AN
sesuai kemampuan dan beban kerja.7. Melakukan pengkajian,
menetapkan masalah atau diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada
semua pasien yang menjadi tanggungjawabnya dan ada bukti direkam
keperawatan.8. Memonitor dan membimbing tugas AN.9. Membantu tugas
AN untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien.10. Mengoreksi,
merevisi, dan melengkapi catatan askep yang dilakukan oleh AN yang
ada dibawah tanggung jawabnya.11. Melakukan evaluasi hasil kepada
setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan
keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan.12. Melaksanakan
post conference pada setiap akhir dinas dan menerima laporan akhir
tugas jaga dari AN untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya.13.
Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada AN yang tugas jaga
berikutnya.14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau yang
akan merawat selama pasien dirawat kepada pasien atau keluarga
baru.15. Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dengan
dokter atau tim kesesehatanlain setiap seminggu sekali.16.
Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dalam pertemuan
rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali.17.
Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference sesuai prosedur.18.
Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas.19. Menggantikan tugas
PJ ruang pada pagi hari jika PJ tidak ada.20. Mendelegasikan tugas
AN pada S atau M atau HL.21. Memberikan bimbingan mahasiswa praktek
yang ada dalam groupnya dalam rangka orientasi dan pelaksanaan
praktek keperawatan.22. Menginformasikan peraturan dan tata tertib
yang berlaku pada pasien atau keluarga.23. Melakukan visite
perkembangan pasien serta persiapan pasien pulang.24. Meneriama
konsultasi atau keluahan pasien dan berusaha mengatasinya.25.
Membuat laporan tugas pada Karu setiap akhir tugas.26. Mengikuti
pertemuan ilmiah RS.b) Tanggung jawab Primary Nurse1. Kebenaran
data-data klien dalam proses keperawatan.2. Kebenaran kajian data
keperawatan.3. Kebenaran diagnosis.4. Kebenaran rencana tindakan
keperawatan.5. Kebenaran layanan asuhan keperawatan.6. Kebenaran
dan ketepatan pelaksanaan tindakan keperawatan.7. Kebenaran
evaluasi.8. Kebenaran kesimpulan.9. Kebenaran dan ketetapan
pendidikan kesehatan pada pasien.10. Pemenuhan kebutuhan kesehatan
pasien dengan kolaborasi tim.11. Kebenaran dan kelengkapan isian
dokumen asuhan keperawatan.12. Kebenaran bimbingan dan arahan
kepada anggota tim primer keperawatan dan siswa atau mahasiswa.13.
Kebenaran dan kelengkapan laporan dan dokumen asuhan keperawatan.c)
Wewenang Primary Nurse1. Mengatur dan membimbing AN, siswa atau
mahasiswa dalam tim keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya.2.
Meminta bahan dan perangkat kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan
asuhan dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien.3. Melakukan
kolaborasi dengan tim kesehatan.4. Melakukan konsultasi dan
koordinasi tugas dengan penanggung jawab ruang.5. Melakukan asuhan
dan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan prima.6.
Mendelegasikan tugas pada AN.
2) Assosiate Nurse (AN) a) Tugas Assosiate Nurse (AN)1.
Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan
setelah selesai serah terima operan tugas jaga. 2. Mengikuti pre
konference yang dilakukan PN setiap awal tugas pagi.3. Melakukan
asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawab dan
ada bukti direkam keperawatan.4. Melakukan monitoring respon pasien
dan ada bukti direkam keperawatan.5. Melakukan konsultasi tentang
masalah pasien atau keluarga kepada PN.6. Membimbing dan melakukan
pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya
dan ada bukti direkam keperawatan.7. Menerima keluhan pasien atau
keluarga dan berusaha untuk mengatasinya.8. Melengkapi catatan
asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung
jawabnya.9. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir
tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada
bukti direkam keperawatan.10. Mengikuti post konference yang
diadakan oleh PN pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi
atau perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya
kepada PN.11. Bila PN tidak ada, wajib mengenalkan AN yang ada
dalam satu group yang akan memberikan asuhan keperawatan pada jaga
berikutnya kepada pasien atau keluarga baru.12. Melaksanakan tugas
PN pada S atau M atau HL.13. Berkoordinasi dengan PPJR atau DR atau
Ilmu kesehatan yang lain bila ada kesulitan dalam pelayanan.14.
Mengikuti diskusi kasus atau konference dengan dokter, group
kesehatan lain, setiap minggu.15. Mengikuti diskusi kasus atau
konference dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan.16.
Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN.b) Tanggung jawab
AN1. Kebenaran asuhan keperawatan meliputi kajian diagnosis,
rencana tindakan keperawatan.2. Kebenaran dan ketepatan pelayanan
asuhan meliputi tindakan dan evaluasi keperawatan.3. Kelengkapan
bahan dan peralatan kesehatan.4. Kebersihan pasien dan alat-alat
keperawatan.5. Kebenaran isian rekam keperawatan.6. Kebenaran
infomasi atau bimbingan atau penyuluhan kesehatan kepada pasien
atau keluarga.7. Ketepatan penggunaan sumber daya secara efisien
dan efektif.
c) Wewenang AN1. Memeriksa kelengkapan peralatan ruang rawat.2.
Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan
pelaksanaan tugas.3. Melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa dan
perencanaan keperawatan bagi pasien baru pada saat PN tidak
bertugas (S atau M atau HL).4. Melakukan asuhan keperawatan
pasien.5. Melaporkan asuhan keperawatan pasien ke PJ tugas
jaga.
3. Pengaturan kebutuhan tenaga keperawatanMenurut Depkes,
2004Kajian TeoriPenetapan jumlah tenaga keperawatan merupakan suatu
proses membuat perencanaan untuk menentukan berapa banyak tenaga
yang dibutuhkan dan dengan kriteria seperti apa pada suatu unit
padasetiap shiftnya. Untuk penetapan ini ada beberapa rumus yang
dikembangkan oleh para ahli.Selain untuk menetapkan rumus ini juga
dapat digunakan untuk menilai dan membandingkan apakah tenaga yang
ada saat ini cukup, kurang atau berlebih.Dalam hal ini Bangsal
Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito menggunakan rumus Depkes, 2004. Menurut
Depkes, model pendekatan yang dapat digunakan dalam perhitungan
tenaga keperawatan di Rumah sakit untuk rawat inap yaitu
berdasarkan klasifikasi pasien dengan cara perhitungan adalah:a.
Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan kasus.b.
Rata-ratapasien/hari.c. Jam perawatan yang
diperlukan/hari/pasien.d. Jam perawatan yang
diperlukan/ruangan/hari.e. Jam kerja efektif setiap perawat 7
jam/hari.
Dirumuskan sebagai berikut:Tenaga keperawatan:
Untuk perhitungan tenaga tersebut perlu ditambah (faktor
koreksi) yang terdiri dari:1. Loss day ( hari
libur/cuti/haribesar)
1. Non Nursing jobJumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan
tugas-tugas non keperawatan seperti contohnya membuat rincian
pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat makan pasien.
Diperkirakan 24% darijumlah jam pelayanan keperawatan.
Faktor Koreksi:Loss day + Non nursing jobJadi jumlah tenaga
keperawatan yang dibutuhkan:Tenaga yang diperlukan + faktor
koreksi
Kajian dataJumlah tenaga perawat diruang Cendana 1 saat ini
berjumlah 15 orang yang terdiri dari:a. 1 orang Kepala Ruang.b. 2
orang Primary Nursing.c. 12 orang Associate Nursing.d. 4 orang
PJTJ.Perhitungan kebutuhan tenaga perawat menurut Depkes
(2004)untuk Ruang Cendana 1 dengan BOR rata-rata 90 % (2012),
dengan ketentuan:a. Jam kerja efektif 7 jam/hari.b. Jumlah tempat
tidur 26 buah.c. Libur hari minggu 42 hari.d. Cuti tahunan 12
hari.e. Libur nasional 14 hari.f. Keseluruhan hari libur berjumlah
68.g. Jam perawatan per pasien 4 jam.
Kebutuhan tenaga kerja
= 13,37 tenaga
Faktor koreksi
a.
b. Tenaga non keperawatan= (13,37 + 3,07) 24% = 3,9Total jumlah
tenaga= 13,37 + 3.07 + 3,9 = 20,4Jadi jumlah seluruh tenaga
keperawatan yang dibutuhkan adalah20,4 + 1 Karu = 21,4 = 21+ 1 = 22
tenagaKebutuhan tenaga keperawatan diruang Cendana 1 berdasarkan
perhitungan tersebut diatas maka jumlah tenaga keperawatan masih
kurang 7 (tujuh) orang. Jadwal dinas dibuat oleh Kepala Ruang
sebulan sekaligus dengan rincian sbb :a. Pagi: 123 orang , tiap
orang rata rata jaga pagi 7-8 hari dalam sebulanb. Sore: 93 orang ,
tiap orang rata-rata jaga siang 5-6 hari dlam sebulanc. Malam: 93
orang , tiap perawat rata-rata jaga malam 5-6 hari dalam sebulan.
Dengan rincian jaga malam selama 3 hari libur 2 hari .
4. Pengolahan data di rumah sakitKajian teori Pengolahan data
dalam Sistem Informasi Rumah Sakit yang dilakukan di Rumah Sakit,
mulai dari Data Kegiatan Rumah Sakit (Form RL 1) sampai dengan Data
Infeksi Nosokomial (Form RL 6, dilakukan dengan 2 cara, yaitu:a.
Pengolahan secara manualPengolahan manual ini dilakukan dengan cara
merekapitulasi data-data yang sudah terkumpul pada unit pengolahan
data untuk dibuatkan label atau grafik yang sesuai dengan
kebutuhan.b. Pengolahan secara komputerisasiPengolahan ini
dilakukan dengan cara menginput atau entery data, baik dari rekam
medic yang berisi catatan atau diagnose dokter yang dikodefikasi,
dana akan diolah dengan computer sesuai dengan program
masing-masing, ataupun dari registrasi pasien rawat jalan dimana
pasien setelah berobat dapat dientri datanya, sehingga akan keluar
laporan tentang jumlah kunjungan pasien poliklinik atau UGD untuk
masing-masing dokter. Bisa juga datang dari input bagian
laboratorium, radiologi maupun diagnostic yang nantinya setelah
diproses oleh computer akan menghasilkan data tentang jumlah
pemeriksaan untuk masing-masing bagian.Berikut contoh pengolahan
data secara manual dan komputerisasi:a. Data Kegiatan Rumah Sakit
(RL 1)Contoh:Bersumber dari sensus harian yang diperoleh dari ruang
rawat inap berdsarkan formulir sensus harian yang direkapitulasi
setiap bulan (RP 1). Banyak indicator yang bisa digunakan untuk
menilai rumah sakit, yang paling sering digunakan adalah:1) Bed
Occupancy Rate(BOR) yaitu presentase pemakaian tempat tidur pada
satu satuan waktu tertentu. Indicator ini memberikan gambaran
tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempati dirumah sakit.Rumus
BOR :Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85 %
2) Average Length of Stay (ALOS) yaitu rata-rata lama rawat
seorang pasien. Indicator ini di samping memberikan gambaran
tingkat efesiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan,
apabiladiterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang
perlu pengamatan lebih lanjut. Rumus ALOS :Secara umum nilai ALOS
yang ideal antara 6-9 hari
3) Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari dimana tempat
tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
Indicator ini juga memberikan gambaran tingkat efesiensi penggunaan
tempat tidur.Rumus TOIIdealnya tempat tidur kosong atau tidak
terisi pada kisaran 1-3 hari
Analisa dan hasil perhitungan:Perhitungan yang kami lakukan
yaitu pada tanggal 21-26 Oktober 2013 (1 minggu) :Diketahui :a.
Tanggal 21 Oktober : Jumlah pasien 23 orang, pasien keluar 1
orang.b. Tanggal 22 Oktober : Jumlah pasien 24 orang, pasien keluar
3 orang.c. Tanggal 23 Oktober : Jumlah pasien 25 orang, pasien
keluar 2 orang.d. Tanggal 24 Oktober : Jumlah pasien orang, pasien
keluar orang.e. Tanggal 25 Oktober : Jumlah pasien orang, pasien
keluar orang.f. Tanggal 26 Oktober : Jumlah pasien orang, pasien
keluar orang.g. Jumlah bed : 26 buah.h. Periode : 7 harii. Jumlah
pasien keluar : orang.
1. BOR
Jumlah rata-rata pasienJumlah tempat tidurx 100 %
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan
diatas dapat disimpulkan bahwa presentasi pemakaian tempat tidur
dalam 1 minggu di Ruang Cendana 1 adalah....
2. LOSJumlah rata hari dirawatJumlah pasien pulang
Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan
diatas dapat disimpulkan bahwa nilai LOS dalam 1 minggu di Ruang
Cendana 1....
3. TOI(Jumlah TT x periode) hari perawatan Jumlah pasien
keluar
5. Ronde keperawatanDi Ruang Cendana 1 ronde keperawatan belum
dilakukan. Namun jika ada suatu masalah dengan pasien, diselesaikan
saat operan jaga atau pre conference/post conference. Jadi dengan
adanya kegiatan tersebut masalah pasien dapat terselesaikan dan
segala informasi dapat langsung tersampaikan kepada yang
bersangkutan, namun apabila tidak dapat diselessaikan maka akan
diangkat ke atas (penanggung jawab lantai) dan seterusnya sesuai
prosedur yang ada.
6. Supervisi keperawatanDi bangsal Cendana 1 jarang dilakukan
supervise keperawatan secara tersendiri. Namun pada saat timbang
terima kepala ruang secara tidak langsung telah mensupervisi
perawat dibawahnya.Kepala ruang memberikan masukan bila didapati
kekurangan dalam system pendokumentasian dan memuji bila didapati
hal-hal yang baik dan khusus. Kepala ruang mencatat semua masukan
dan hasil supervise ke dalam laporan supervise setelah itu
melakukan evaluasi ulang setelah supervise pada waktu yang telah
ditetapkan.
E. TIMBANG TERIMATimbang terima merupakan teknik atau cara untuk
menyampaikan dan menerima laporan yang berkaitan dengan pasien :a.
Persiapan Kedua kelompok dinas sudah siap Kelompok yang akan
bertugas menyampaikan informasi pasienb. Pelaksanaan Di stasiun
nurse, perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan
mengkaji secara penuh mengenai masalah keperwatan pasien serta
segenap tindakan yang telah dan belum dilakukan serta hal yang
penting lainnya selama perawatan. Hal-hal yang sifatnya khusus dan
memerlukan perincian yang matang sebaiknya dicatat secara khusu
untuk kemudia di serah terimakan kepada petugas berikutnya. Hal-hal
yang disampaikan dalam timbang terima Identitas klies dan diagnose
medis Masalah keperawatan yang muncul Tindakan keperawatan yang
sudah dan belum dilakukan (secara umum) Intervensi kolaboratif
Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan
operatif, pemeriksaan laboratorium/ pemeriksaan penunjang lainnya,
persiapan untuk konsultasi atau untuk prosedur yang tidak rutin
dilaksanakan. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu
dilaporkan Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan
klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal- hal
yang telah ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal-
hal yang kurang jelas. Sedapat dapatnya mengupayakan penyampaian
yang jelas, singkat dan padat. Lama timbang terima untuk setiap
pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada kondisi khusus dan
memerlukan keterangan yang rumit Timbang terima dilaksanakan oleh
mahasiswa langsung dengan perawat ruangan yang dinas shift
berikutnya, meskipun mahasiswa dinas pagi semua. Pelaporan untuk
timbang terima dituliskan langsung pada buku
Sedangkan berdasar hasil pengamatan kelompok kami, adapun
rincian kegiatan timbang terima di Bangsal Cendana 1 RSUP DR.
Sardjito yaitu sebagai berikut:a. Persiapan1) Persiapan waktu untuk
operan (seperti uraian di atas)2) Persiapan ke dua kelompok shift
perawat dan mahasiswa praktikan (yang mengoper kondisi pasien dan
yang dioper informasi pasien)3) Persiapan buku bantu sebagai buku
operan di Bangsal Cendana 1 RSUP DR. Sardjito4) Persiapan tempat
sebagai area berkumpul guna pelaksanaan timbangterima.
Situasi tempat dalam timbang terima saat operan shift
Meja
Keterangan :: Kepala ruang: AN
: PN: Praktikan
F. EVALUASIa. Evaluasi Kepuasan PasienEvaluasi kepuasan pasien
dilakukan dengan memberikan selembar angket yang nantinya akan
diisi oleh pasien atau keluarga pasien sebelum pasien pulang. Dalam
tahap ini penulis juga melakukan observasi pada pasien dengan
membagikan 5 angket evaluasi kepuasan pasien. Dari angket yang
dibagikan dapat di ambil kesimpulan dari 5 pasien, 3 orang
menyatakan puas terhadap kinerja dokter dan perawat, ramah, sopan,
pasien menyarankan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan, dan 2
orang menyatakan tidak puas dengan kinerja dokter dan perawat
karena perawat yang tidak ada dipos dan ketidaktersediaan bel
pasien pada ruang kelas 1.b. Evaluasi Asuhan Keperawatan
(SAK)Evaluasi Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di bangsal Cendana 1
RSUP Dr. Sardjito ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan
tindakan pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang bermutu dan
berkualitas.Menurut kepala ruang bangsal Cendana 1 RSUP DR.
Sardjito Yogyakarta, di bangsalnya dilakukan evaluasi Standar
Asuhan Keperawatan (SAK) setiap 6 bulan sekali, jadi dalam satu
tahun di lakukan dua kali evaluasi. Dalam kegiatan evaluasi ini, di
teliti kelengkapan isi dari masing-masing standar Asuhan Keperawatn
(SAK) ataupun kelengkapan referensi Standar Asuhan Keperawatan
(SAK) secara keseluruhan. Jika terdapat kekurangan dari Standar
Asuhan Keperawatan (SAK), yang seharusnya ada namun di Bangsal
Cendana 1 RSUP DR.Sardjito belum ada, maka perlu untuk ditambahkan.
Begitu juga dengan isi dari Standar Asuhan Keperawatan SAK
tersebut.Jika terdapat kekurangan ataupun memerlukan revisi, maka
ditambah atau di revisi ulang.
c. Evaluasi Kinerja PerawatMenurut kepala ruang Bangsal Cendana
1 RSUP DR.Sardjito, di bangsal tersebut dilakukan evaluasi kinerja
perawat untuk menilai kinerja perawat yang dilakukan satu tahun
sekali.Kegiatan yang dimaksud adalah D3 keperawatn atau Daftar
Penilaian Prestasi Pelayanan Keperawatan.Pada evaluasi kinerja
perawat, yang di evaluasi yakni untuk mengetahui seberapa kemampuan
kinerja perawat, entah dalam kemampuan tindakan, kemampuan
pelayanan ataupun dalam kemampuan komunikasi terapeutik terhadap
pasien.Dalam hal ini, menyangkut prestasi dari masing-masing
pribadi perawat.Selain itu, kedisiplinan dan ketrampilan dari
masing-masing pribadi juga di nilai.
BAB IIIPENUTUP
Berdasarkan observasi dan pengkajian kelompok kami selama di
Bangsal Cendana 1 RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta selama 6 hari
tertanggal 21-26 Oktober 2013, dapat kami mengambil kesimpulan
bahwa di bangsal tersebut menerapkan model praktek keperawatan
primer modifikasi yaitu gabungan dari metode tim dan metode primer
dimana kepala ruang sebagai manajer juga pengkoordinir dari semua
kegiatan yang ada di bangsal tersebut.Bangsal Cendana 1 telah
mempunyai sistem menejemen yang terorganisir. Perangkat yang ada
pada ruang perawat juga sudah cukup lengkap, misal terdapat
struktur organisasi, dan rak blangko pengantar. Kami menyarankan
diadakannya ruang mahasiswa untuk mempermudah mahasiswa mengerjakan
laporan dan berdiskusi, disediakannya lampu untuk membaca hasil
foto rontgen.
Yogyakarta, Oktober 2013TtdKelompok Stase Menejemen
15 | Laporan Kegiatan Praktik Manajemen Keperawatan AKPER
Notokusumo di Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito
Yogyakarta-Oktober 2013