Top Banner
15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan professional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling terkait serta saling berhubungan dan memerlukan ketrampilan– ketrampilan teknis, hubungan antar manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Dengan alasan tersebut, manajemen keperawatan perlu mendapat perhatian dan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal tersebut berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002). Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah satunya adalah penyelenggaraan pelayanan asuhan | Laporan Kegiatan Praktik Manajemen Keperawatan AKPER Notokusumo di Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta-Oktober 2013
66

Manajemen Cendana 1 (New)

Nov 24, 2015

Download

Documents

Rida Nintami
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangManajemen keperawatan merupakan suatu proses bekerja melalui anggota staff keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Manajemen keperawatan merupakan pelayanan keperawatan professional dimana tim keperawatan dikelola dengan menjalankan empat fungsi manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, motivasi dan pengendalian. Keempat fungsi tersebut saling terkait serta saling berhubungan dan memerlukan ketrampilanketrampilan teknis, hubungan antar manusia dan konseptual yang mendukung tercapainya asuhan keperawatan yang bermutu, berdaya guna dan berhasil guna kepada klien. Dengan alasan tersebut, manajemen keperawatan perlu mendapat perhatian dan prioritas utama dalam pengembangan keperawatan di masa depan. Hal tersebut berkaitan dengan tuntutan profesi dan tuntutan global bahwa setiap perkembangan dan perubahan memerlukan pengelolaan secara professional dengan memperhatikan setiap perubahan yang terjadi (Nursalam, 2002).Rumah sakit merupakan organisasi yang sangat kompleks dan merupakan komponen yang sangat penting dalam upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Indonesia.Rumah sakit sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, salah satunya adalah penyelenggaraan pelayanan asuhan keperawatan senantiasa memberikan pelayanan yang memuaskan kepada klien maupun keluarganya (Depkes, 1987).Rumah sakit Dr. Sardjito Yogyakarta sebagai salah satu penyelenggara pelayanan kesehatan, pendidikan dan penelitian serta usaha lain di bidang kesehatan, bertujuan untuk meningkatakan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan masyarakat. Agar dapat terlaksana tujuan tersebut maka rumah sakit perlu didukung dengan adanya organisasi yang mantap dan manajemen yang baik dengan berorientasi pada mutu pelayanan bagi masyarakat.

Perawat sebagai bagian integral dari pelayanan kesehatan, dituntut untuk memiliki kemampuan manajerial yang tangguh sehingga pelayanan yang diberikan mampu memuaskan kebutuhan klien. Kemampuan manajerial yang dimiliki perawatan dapat dicapai melalui banyak cara.Salah satu cara untuk dapat meningkatkan ketrampilan manajerial yang handal selain didapatkan di bangku kuliah juga harus melalui pembelajaran di lahan praktek. Dengan adanya praktek manjemen keperawatan, kami mahasiswa AKPER Notokusumo dituntut untuk belajar langsung tentang menajerial yang ada di lahan praktek yang ada di ruang Cendana 1 RSUP Dr Sarjito Yogyakarta dengan bimbingan yang ada di lahan dan bimbingan oleh dosen. Dengan praktek ini diharapkan mahasiswa mengerti tentang tentang manajemen keperawatan dan dapat mengaplikasikan saat nanti barada di lahan.Proses Manajemen Keperawatan dilakukan dengan kajan 5M yaitu, Man (Orang), Material (sarana,prasarana),Method (metode), Mechine (mesin), Money (uang).B. Waktu dan Tempat PelaksanaanPelaksanaan praktek klinik manajemen keperawatan ini dilaksanakan di Instalasi Rawat Inap I Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito yang berlangsung selama 1 minggu yang dimulai sejak tanggal 21 sampai dengan 26Oktober 2013.C. Tujuan PembelajaranMata kuliah ini menguraikan tentang konsep kepemimpinan dan manajemen asuhan keperawatan.Fokus pembelajaran memberikan pengalaman kepada mahasiswa menerapkan konsep kepemimpinan dan manajemen dalam asuhan keperawatan.Pengalaman belajar praktikan memungkinkan peserta didik belajar secara komprehensif dan mengaplikasikan apa yang telah diperoleh dari pengalaman belajar ceramah diskusi dan pengalaman belajar praktikan yang telah diajarkan dalam PBM. Melalui belajar klinik ini diharapkan peserta didik dapat mengaplikasikan dan mengembangkan kamampuan professional dalam penerapan kepemimpinan dan manajemen dalam keperawatan dan manajemen asuhan keperawatan dalam tatanan klinik secara professional.

1. Tujuan UmumSetelah melakukan praktek keperawatan selama 1 minggu di Instalasi Rawat Inap Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito mahasiswa mampu memahami manajemen keperawatan baik pengelolaan sarana maupun kegiatan dalam tatanan klinik meliputi:a. Menunjukan keterampilan organisasi dan koordinasi kegiatankegiatan keperawatan secara efektif.b. Menerapkan gaya, pendekatan dan strategi untuk mempengaruhi individu dan kelompok terhadap penentuan dan pencapaian tujuan.c. Menggunakan pendekatan pemecahan masalah dalam merencanakan kegiatankegiatan keperawatan.d. Menerapkan rencana kegiatan keperawatan dalam menyelesaikan masalah di ruangan.2. Tujuan KhususSetelah mahasiswa melakukan prakter manajemen keperawatan mampu mencapai tujuan yang khusus dalam hal:a. Melakukan analisa data dan memahami masalahmasalah yang ada di Instalasi Rawat Inap Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito meliputi unsur input, proses dan output.b. Mengidentifikasi, mengalisis serta menetapkan masalah dan prioritas masalah utama.c. Merencanakan alternative pemecahan masalah serta menyusun rencana kegiatan.d. Memilih dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai di ruangan.e. Mengorganisasikan kegiatan berdasarkan perencanaan yang ditetapkan.f. Melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan rencana kegiatan yang telah disusun.g. Mengidentifikasi dan mendiskusikan kepemimpinan dan manajemen pelayanan keperawatan:a. Struktur Organisasi Manajemen Keperawatan (mulai dari direktur).b. Fungsi dan uaraikan tugas Kepala Bidang, Kepala Seksi, Kepala Ruang, PN, Ketua TIM, Perawat pelaksana.c. Penerapan metode asuhan keperawatan.d. Menghitung kebutuhan tenaga keperawatan di ruangan, (menghitung BOR, LOS, TOI).e. Melakukan manajemen asuhan keperawatan (mengelola satu kasus dirawat pagi, siang, malam, melakukan operan jaga, dan membuat laporan).f. Mengidentifikasi mutu asuhan keperawatan (penilaian Standar Asuhan Keperawatan atau SAK, dll).

D. Tahap-tahap Proses Manajemen Keperawatan1. Pengkajian dan Pengumpulan DataSeorang manajer dituntut tidak hanya mengumpulkan informasi tentang keadaan pasien pada tahap ini, melainkan juga mengenai institusi (RS atau puskesmas),tenaga keperawatan,administrasi,danbagian keuangan yang memenuhi organisasi keperawatan secara keseluruhan.Manajer perawat yang efektif harus mampu memanfaatkan proses manajemen dalam mencapai suatu tujuan melalui usaha oranglain. Saat memimpin staf, manajer harus bertindak secara terencana dan efektif, mampu menjalankan pekerjaan bersama dengan para perawat dan beberapa level hierarki. Manajer bekerja berdasarkan informasi penuh dan akurat tentang apa yang perlu dan harus diselesaikan, dengan cara apa, untuk alasan apa, tujuannya apa, dan sumber daya apa yang tersedia untuk melaksanakaan rencana itu. Selanjutnya, menejer yang efektif harus mampu mempertahankan tingkat efisiensi yang tinggi pada salah satu bagian dengan menggunakan ukuran pengawasan untuk mengidentifikasi masalah dengan segera.Setelah masalah teridentifikasi, manejer mengevaluasi apakah rencana tersebut perlu diubah atau prestasi karyawan yang perlu dikoreksi.Proses adalah suatu rangkaian tindakan yang mengarah pada suatu tujuan. Tujuan akhir proses keperawatan mungkin berupa suatu pembebasan dan gejala, eliminasi resiko, pencegahan komplikasi, argumentasi pengetahuan atau keterampilan kesehatan, dan kemudahan kebebasan maksimal. Sementara itu, tujuan akhir proses manajemen keperawatan adalah perawatan yang efektif dan ekonomis bagi semua kelompok pasien.

Dalam melakukan pengkajian di Instalasi Rawat Inap Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sarjito diperoleh dengan cara:a. ObservasiObservasi dilakukan untuk mengumpulkan data kondisi fisik ruangan, inventaris ruangan, proses pelayanan dan asuhan keperawatan yang langsung dilakukan ke pasien.b. WawancaraWawancara dilakukan kepada kepala ruang, perawat associate dan pasien untuk mengumpulkan data tentang proses pelayanan pasien dan kegiatan yang dilakukan oleh perawat.c. Studi dokumentasiKegiatan dilakukan untuk mengumpulkan data mengenai pasien, ketenagaan, dokumentasi proses keperawatan, manajemen ruangan, prosedur tetap tindakan dan inventaris ruangan.2. PerencanaanPerencanaan adalah menyusun langkah strategis dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Perencanaan disini dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan dalam asuhan keperawatan kepada semua pasien, menegakkan tujuan, mengalokasi anggaran belanja, menetapkan ukuran dan tipe tenaga keperawatan yang dibutuhkan, membuat pola struktur organisasi dan prosedur operasional untuk mencapai visi dan misi institusi yang telah ditetapkan.3. PelaksanaanManajemen keperawatan memerlukan kerja melalui orang lain, maka tahap pada pelaksanaan terdiri atas bagaimana manajer memimpin orang lain untuk menjalankan tindakan yang telah direncanakan. Fungsi kepemimpinan dapat dibagi lagi dalam komponen fungsi yaitu kepemimpinan, komunikasi, dan motivasi.4. Timbang Terima1. Pengertian timbang terima Profesionalisme dalam pelayanan keperawatan dapat dicapai dengan mengoptimalkan peran dan fungsi perawat, terutama peran dan fungsi mandiri perawat. Hal ini dapat diwujudkan dengan baik melalui komunikasi yang efektif antar perawat, maupun dengan tim kesehatan. Salah satu bentuk komunikasi yang harus ditimhkatkan efektivitasnya adalah saat pergantian shift (timbang terima pasien).1. Manfaat timbang terima1) Bagi perawata) Meningkatkan kemampuan komunikasi antar perawat.b) Menjalin hubungan kerja sama dan bertanggung jawab antar perawat.c) Pelaksanaan asuhan keperawatan yang berkesinambungan.d) Perawat dapat mengikuti perkembangan pasien secara paripurna.2) Bagi pasien Klien bisa menyampaikan masalah secara langsung bila ada yang belum terungkap.5. EvaluasiTahap akhir proses menejerial adalah mengevaluasi seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Tujuan evaluasi disini adalah untuk menilai seberapa jauh staff mampu melaksanakan perannya sesuai dengan tujuan organisasi yang telah ditetapkan serta mengidentifikasi faktor-faktor yanng menghambat dan mendukung dalam pelaksanaan.

E. PraktikanMahasiswa tingkat III semester V program studi DIII Akademi Keperawatan Notokusumo Yogyakarta tahun ajaran 2013/2014:1. Ira Kartika Sari22201119112. Jeane Stean Christy22201119123. Lia Oktaviani22201119134. Linangkung Feri Cahyaning Tyas22201119145. Novita Purwanti Putri2220111922

BAB IIHASIL PENGKAJIAN

Dari hasil pengkajian yang telah kami lakukan di Ruang Cendana 1 pada tanggal 21-26 Oktober 2013 ,Kami dapatkan :A. KAJIAN DATAa. Profil Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito YogyakartaBangsal Cendana 1 merupakan ruangan rawat inap bedah urologi yang berada dalam lingkup Instalasi Rawat Inap (IRNA) I RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta yang terletak di lantai II Gedung IRNA I.Kapasitas ruang Cendana 1 terdiri dari 26 tempat tidur yang terdapat dalam 10 kamar, terdiri dari kelas III dengan 2 kamar dengan kapasitas 6 bed per kamar, kelas II dengan 3 kamar dengan kapasitas 4 bed dan 2 bed per kamar, dan kelas I sebanyak 4kamar dengan kapasitas 1 bed per kamar. Memberikan pelayanan rawat inap bagi pasien umum, Jamkesmas, Jamkesda, Jamsostek, Jamkesos dan Askes.Bangsal ini juga digunakan sebagai tempat praktek dan penelitian bagi para calon dokter spesialis, calon dokter umum, calon DIII keperawatan, calon S1 Keperawatan.Bangsal Cendana 1 dipimpin oleh seorang kepala ruang dibantu 2 orang Primary Nurse (PN), dan 12 orang Associate Nurse (AN) serta 1 orang penata jasa/TU dan 2 orang Pramu Husada dan 1 orang Pramu Rumah Tangga.

b. Visi dan Misi Keperawatan Bedah Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta1) VisiMenjadi salah satu unggulan dalam pelayanan dan asuhan, pendidikan serta penelitian keperawatan kawasan Asia Tenggara tahun 2015 yang bertumpu pada kemandirian.2) Misia) Memberikan pelayanan dan asuhan keperawatan yang aman, paripurna, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan masyarakat dengan standar Internasional.b) Melaksanakan pendidikan dan pelatihan di bidang keperawatan untuk menghasilkan SDM keperawatanyang berkualitas dan profesional.c) Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan IPTEK keperawatan yang berwawasan global.d) Mendukung peningkatan kesejahteraan tenaga keperawatane) Mendukung peningkatan pendapatan untuk menunjang kemandiriian Rumah Sakit.

c. Denah BangsalUTARA

Ruang GantiRuang KaRuNurse StationDapur

5KMRuang Persiapan

KM

26

KM

3 KM6

KM

KM10KM9KM4KMGUDANGKM8KM7

d. Struktur Organisasi STRUKTUR ORGANISASI RUANG CENDANA 1

Direktur utamaDr. M.Syafak Hanung.SpARSUP DR.SARDJITO YOGYAKARTA

DIREKTUR MEDIK DAN KEPERAWATANdr. Sutanto Maduseno.Sp,PD,KGEH

KA IRNA Idr. Liesyatingsih

PJ ADMIN & KEUANGANDita Liselina,SEPJ LOGISTIK &RTTrinurwanti, AMKPJ PELAYANAN Nurhayati, S.STPJ DIKLIT/ SDMRetno Koeswandari,S.Kep,Ns, M.Kep

KEPALA RUANG CENDANA Sunyar S.Kep.,Ns

PENATA JASA/TUBaruningsih

PHTIM BPRIMARY NURSESiti Nurdjanah, AMKTIM APRIMARY NURSESamsi Hartono AMK

SuparjonoMulyatiPRTSutrisna

Associate nurseAndri Beni P, AMKJariyah, AMKSunarso Efendi, AMKLuthfiana S, AMKErri Astriawan, AMKPurwanti Endah S, AMKAssociate nurseSukirman, AMKYuniati, AMKElisabet Haryati, AMKInayatun Rohmah, AMKMarwin Nurdiyanti, AMK Sunyi Nur Khotijah, AMK

B. UNSUR INPUT1. Man (Manusia/Orang)a. PasienRuang Cendana 1 adalah ruang perawatan kelas 1,2,3 yang melayani perawatan pasien bedah urologi dewasa laki-laki dan perempuan. Lama perawatan setelah pasien masuk tidak dibatasi.

1) Tingkat ketergantungan pasien Gambaran umum pasiendi Ruang Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito berdasarkan tingkat ketergantungan (pada saat pengkajian tanggal 21 Oktober 2013) berjumlah 24 orang dengan rincian:1) Total care: 5 orang2) Partial care: 13 orang3) Minimal care: 5 orangKlasifikasi derajat ketergantunga pasien terhadap keperawatan berdasarkan criteria menurut formula Douglas sebagai berikut :1. Perawatan minimal care memerlukan waktu 1-2 jam/24 jam, dengan criteria : Kebersihan diri, mandi, ganti pakaian dilakukan sendiri Makan dan minum dilakukan sendiri Ambulasi dengan pengawasan Observasi tanda-tanda vital dilakukan tiap shift Pengobatan minimal, status psikologi stabil Persiapan pengobatan memerlukan prosedur2. Partial care memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam, dengan criteria : Kebersihan diri dibantu, makan minum dibantu Observasi TTV tiap 4 jam Ambulasi dibantu, pengobatan lebih dari sekali Folley kateter intake-output dicatat Klien dengan pemasangan infuse, persiapan pengobatan memerlukan prosedur3. Perawatan total care memerlukan waktu 3-4 jam/24 jam, dengan criteria : Memerlukan bantua sepenuhnya Posisi diatur, observasi TTV tiap 2 jam Menggunakan terapi intravena, makan memerlukan NGT2) Daftar pasien yang dirawat di ruang Cendana 1Periode hari senin, 21 Oktober 2013No.KamarNama PasienNo. RMDx. Medis

1.II---

2IIISuyono 01.65.21.14Ca prostat

3IVSri uminah01.63.21.39Ca sigmoid

4VArif kurnia R01.65.51.74Batu ureter dextra

5

VIPawiro tarunoNurdin wijaya01.65.50.2201.65.94.47Tumor buliBatu cetak inkomplit

6

VIIMukaris Suharto Akhiyardi Trisna wiyarjo

01.65.60.8301.64.95.1801.65.33.2501.65.61.01

Fistura uretrokutanTumor buliNHLObs jaundice ec massa caput pancreas

7VIIIMurdiyah

Entik Eri astuti01.62.03.78

01.63.17.6001.64.83.14Fibrous dysplasia os maksimalisCa cristaAPP

IXDiyono Minto Tahuri Adi sudiyonoDimamSupriyono01.65.44.4001.65.33.1301.65.57.4401.65.60.3801.65.31.7301.65.54.90Batu ureter proximalBPHFraktur kostaSuspect tumor penisObs JaundiceBatu urethra post fundularis /struktur uretra

9XRofingah RokemTri ismayaniSuminah

Suwartinah 01.65.55.3001.64.38.4901.65.55.7001.65.24.66

01.13.07.73Ca mamaeTumor buliUlkus DmSusp Tumor buli dengan hematuriaTB Paru

Periode hari selasa, 22 Oktober 2013No.KamarNama PasienNo. RMDx. Medis

1.II---

2IIIKrisdiyantoro01.65.67.05Ruptur Arteri

3IVSri uminah01.63.21.39Ca sigmoid

4VArif kurnia R01.65.51.74Batu ureter dextra

5

VIPawiro tarunoNurdin wijaya01.65.50.2201.65.94.47Tumor buliBatu cetak inkomplit

6

VIIMukaris Suharto Akhiyardi Trisna wiyarjo

01.65.60.8301.64.95.1801.65.33.2501.65.61.01

Fistura uretrokutanTumor buliNHLObs jaundice ec massa caput pancreas

7VIIIMurdiyah

Entik Eri astutiSuwaryani01.62.03.78

01.63.17.6001.64.83.1401.65.55.08Fibrous dysplasia os maksimalisCa cristaAPPBatu cetak ginjal

IXTukiranTanuriAdi sudiyonoDimamSupriyono01.61.63.7901.65.57.4401.65.60.3801.65.31.7301.65.54.90HILDFraktur kostaSuspect tumor penisObs JaundiceBatu urethra post fundularis /struktur uretra

9XRofingah Tri ismayaniSuminah

PajinemSuwartinah Sri widowati01.65.55.3001.65.55.7001.65.24.66

01.65.20.8201.13.07.7301.63.84.73Ca mamaeUlkus DmSusp Tumor buli dengan hematuriaTumor mamaeTB paruCa mamae

Periode hari Rabu, 23 Oktober 2013No.KamarNama PasienNo. RMDx. Medis

1.II---

2IIIKrisdiyantoro01.65.67.05Ruptur Arteri

3IVSri uminah01.63.21.39Ca sigmoid

4VArif kurnia R01.65.51.74Batu ureter dextra

5

VIBayu PrasetyaNurdin wijaya01.65.64.6701.65.94.47Peritonitis umumBatu cetak inkomplit

6

VIILegiranSuharto Akhiyardi Trisna wiyarjo

01.65.70.5901.64.95.1801.65.33.2501.65.61.01

Tumor buliTumor buliNHLObs jaundice ec massa caput pancreas

7VIIIMurdiyah

Entik Eri astutiSuwaryani01.62.03.78

01.63.17.6001.64.83.1401.65.55.08Fibrous dysplasia os maksimalisCa cristaAPPBatu cetak ginjal

IXTukiranSumardiTanuriAdi sudiyonoDimamSupriyono01.61.63.7901.64.97.0601.65.57.4401.65.60.3801.65.31.7301.65.54.90HILDDJ Sten InsituFraktur kostaSuspect tumor penisObs JaundiceBatu urethra post fundularis /struktur uretra

9XRofingah Tri ismayaniSuminah

PajinemMaryatiSri widowati01.65.55.3001.65.55.7001.65.24.66

01.65.20.8201.24.20.73 01.63.84.73Ca mamaeUlkus DmSusp Tumor buli dengan hematuriaTumor mamaeLimfoma HodgkinCa mamae

Keterangan :SeninSelasaRabuKamisJumatSabtu

Pasien masuk234

Pasien pulang132

Pasien pindah--1

Pasien meninggal---

10 Besar Penyakit Ruang Cendana 1 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTAPeriode Januari September 2013

NoDIAGNOSAJUMLAHPROSENTASE

1Ca / Tumor mamae7010.67

2Batu Saluran Kemih427.87

3Tumor Buli366.52

4Frakture / Ortopedi315.86

5BPH275.21

6Retensi Urin214.78

7Appendisitis164.09

8Ca Prostat154.01

9Struktur Uretra123.78

10DJ Sten Insitu103.02

Total55.81

Sumber: Register Ruang Cendana 1.

b. MahasiswaRSUP Dr. Sardjito merupakan rumah sakit pendidikan, maka rumah sakit ini merupakan tempat belajar bagi mahasiswa fakultas kedokteran, keperawatan, admisitrasi kesehatan dan mahasiswa bidang kesehatan lainnya sesuai dengan profesi yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit. Dengan demikian pelayanan, pendidikan dan penelitian terjalin bersama dan tidak terpecahkan.Pendidikan dan praktik keperawatan professional merupakan aspek yang tidak dapat dipisahkan dalam mengembangkan calon perawat professional secara komprehensif dalam hal pengetahuan, sikap dan ketrampilan. Pengetahuan yang didapat dari pendidikan, baik dikelas maupun di laboratorium akan digunakan pada situasi nyata dari pendidikan, baik dikelas maupun di laboratorium akan digunakan pada situasi nyata di lapangan/klinik, sehingga keselarasan antara pendidikan dan praktek klinis sangatlah penting (Komite Keperawatan dan bidang Pelayanan Keperawatan RSUP Dr. Sardjito, 2007)Mahasiswa keperawatan sebagai peserta didik berhak mendapatkan bimbingan sesuai dengan kompetensi yang telah disepakati oleh pihak institusi dan rumah sakit.Mahasiswa juga berhak mendapatkan sarana, prasarana/fasilitas praktik lapangan sesuai dengan kesepaktan bersama antara pihak institusi dan rumah sakit.Selain itu, mahasiswa berkewajiban mentaati tata tetib, peraturan-peraturan dan menjunjung tinggi kode etik profesi yang berlaku di rumah sakit (Komite Keperawatan dan bidang Pelayanan Keperawatan RSUP Dr. Sardjito, 2007).Ikatan Rumah Sakit Pendidikan Indonesia (2007) menyebutkan bahwa rumah sakit pendidikan haruslah mempunyai mutu yang lebih baik dari rumah sakit biasa.Sistem manajemennya harus mampu memberikan dukungan penuh terhadap pelayanan, pendidikan dan penelitian.Harus tersedia sumber daya manusia, alat dan bahan yang cukup.

Daftar Mahasiswa Praktek di Ruang Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito periode 21 Oktober-26 Oktober 2013InstitusiJumlah Mahasiswa

KH

2

Akper Notokusumo ( Manajemen )

5

Al-Islam

2

Stikes Wira Husada

2

PSIK UGM

5

c. Ketenagaan Sumber Daya Manusia (SDM)a. S1 keperawatan: 1orangb. D III Keperawatan: 14orangc. PJ TU: 1orangd. Pramu RT: 1orange. Pramu Husada: 2orang

2. Material (Sarana, Prasarana dan Dokumentasi1) Fasilitas ruang rawat inap Kapasitas tempat tidur Ruang Cendana 1 berjumlah 26 tempat tidur, dengan rincian:a. Kelas 1: 4tempat tidurb. Kelas 2: 10tempat tidurc. Kelas 3 : 12tempat tidur

Gambaran umum jumlah tempat tidur di Ruang Cendana 1 pada tanggal 21 Oktober 2013 (pada saat pengkajian) :a) Kelas 1: 3 tempat tidur ( 1 bed kosong )b) Kelas II wanita: 5 tempat tidur ( 0 bed kosong )c) Kelas II pria: 5 tempat tidur ( 0 bed kosong )d) Kelas III wanita: 4 tempat tidur ( 2 bed kosong )e) Kelas III pria: 6 tempat tidur ( 0 bed kosong )

Fasilitas Ruang Rawat InapDATA ALAT KEPERWATAN RUANG CENDANA 1 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTANONAMA ALATSPESIFIKASIRASIOJUMLAHSTANDARKETERANGAN

BAHANUKURAN

1Almari Linen 2 potongKayu jati-1/ruang11Cukup

2Tabung Oksigen besarStell-1/ruang22Cukup

3Tabung Oksigen KecilSell-3/ruang43Lebih

4Almari obatKayu-1/ruang11Cukup

5Almari emargancyKaca-1/ruang11Cukup

6Alamari EsNasional-1/ruang11Cukup

7BrancartLogam-1/ruang11Cukup

8Nebulizer Mika-1/ruang11Cukup

9Tensimeter Air raksa-2/ruang22Cukup

10Kursi rodaStell-3/ruang34Kurang

11Stetoskop/stell-2/ruang22Cukup

12Outlet oksigenMika-1/TT1125Kurang

13KorentangSell-2/Group42Kurang

14Suction pump-1/ruang11Cukup

15Flowmeter dindingMika-1/Km1020Kurang

16TvNasional-1/ruang11Cukup

17Flowmeter tabungMika- tabung32Cukup

18Waskom mandiStainless-2/ps2050Kurang

19Standart infuseLogam-0,5/ps2013Cukup

20Rak sepatu/sandalPlastik-1/kamar1111Cukup

21Kompor listrikLogam-1/ruang11Cukup

22Ember sampah medisPlastic-1:132Cukup

23Ember linen kotorPlastic-1/ruang11Cukup

24Ember sampah pasienPlastic-1/kamar1114Cukup

25Kursi pasienBesi-1/TT1825Kurang

26Tempat tidur pasienStell-1/ps2525Cukup

27Almari pasienStell/kayu-1/ps2525Cukup

28Rak handuk pasienStainless-1/km1010Cukup

29Bel pasien : atas TT-1/ps1010Cukup

30Kereta linenStainless-2/ruan12Kurang

31Writeboard

-1/ruang11Cukup

32 Rencana tindakan-1/ruan11Cukup

33 Papan pengumuman-1/ruan11Cukup

34 Komunikasi-1/ruan11Cukup

35Transfusion warmerElektrik-1/ruang11Cukup

36Elektro Cardio GrafyElektrik-1/lantai11Cukup

37Kasur anti dikubitusElektrik-11Cukup

38Emergency LampElektrik-11Cukup

Alat tenunDATA ALAT TENUN RUANG CENDANA 1 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTAPERIODE 2013NoNama DataSpesifikasiRasioStandartInventarisKet

Bahan/WarnaUkuran(cm)

1Sprei DewasaBiru MudaP2575 L1801 : 3 Tiap TT7572Kurang

2Stek LakenBiru MudaP180 L1001 : 3 Tiap TT7528Kurang

3SelimutBiruP200 L1251 : 3 Tiap TT7587Cukup

4Sarung BantalBiru MudaP65 L451 : 3 Tiap TT7584Cukup

5Taplak MejaPutihP100 L1001: 1,5 Tiap Meja384Kurang

6Kimono PasienBiru MudaL & LL1 : 3 Tiap Ps operasi3024Kurang

7Duk Bungkus KecilHijauP100 L1001 : 2 Tiap Tindakan20-

8Duk Bungkus SedangHijauP150 L1001 : 2 Tiap Tindakan2016Kurang

9Alas TroliBiru MudaP75 L451 : 3 Tiap TT9-

10Korden PintuHijauMenyesuaikan1 :2 Tiap Pintu22Cukup

11Korden JendelaHijauMenyesuaikan1 : 1,5 Tiap Jendela 8428Kurang

12Korden Penyekat Kamar PasienHijauMenyesuaikan1 : 1,5 Tiap Kelas III4528Kurang

13Kasur BusaSpon/vinilMenyesuaikanTiap TT2626Cukup

14Bantal Busa SponP60 L401 : 1,3 Tiap TT34-

15Perlak VinilVinilP150 L1001 : 2 Tiap TT5610Kurang

2) Dokumentasi:a. Buku komunikasi jaga harian perawatDigunakan sebagai catatan semua tindakan yang telah dilakukan oleh perawat yang jaga pada saat itu dan kemudian didelagasikan kepada perawat jaga selanjutnya. Sumber data buku laporan jaga perawat berasal dari askep pasien yang sudah didokumentasikan.Buku ini dimaksud untuk memudahkan perawat dalam melakukan operan jaga.b. Buku injeksi dan terapi oralTidak ada buku injeksi dan terapi oral. Catatan injeksi dan terapi oraltertulis di buku rekam medik pasien masing-masing .c. Buku observasi tanda-tanda vitalDigunakan untuk media dokumentasi perawat dalam mendokumentasikan TTV pasien. Didalamnya terdapat beberapa kolom meliputi jumlah RR dan nadi dalam satu menit, TD, nama, diagnosa, dan nomor RM.d. Buku registerBerisikan data pasien yang masuk beserta tanggal dan jam masuknya, serta diagnosa medis dan dokter yang merawat dan terdapat juga cara pembayaran dengan jaminan atau umum.e. Buku depo farmasiSegala pencatatan mengenai obat masuk dari depo farmasi didokumentasikan pada buku ini.

f. Buku ekspedisi laboraturiumSebagai buku dokumentasi siapa saja pasien yang dilakukan pemeriksaan laboratorium, tanggal dilakukan pemeriksaan, dan jenis pemeriksaang. Buku absensi dan jadwal praktikan mahasiswa.Berisikan informasi tentang mahasiswa yang praktek di ruang Cendana 1 dan asal institusi.h. Buku invertaris ruanganBerisikan daftar fasilitas yang ada di ruang cendana 1.

3. Method (Metode)Dalam buku asuhan keperawatan yang disusun oleh kelompok kerja keperawatan RSUP Dr. Sardjito, yang disusun dengan tujuan :a. Mengadakan pengukuran yang minimal sama bagi asuhan keperawatan dimanapun dilakukan dilingkungan RSUP Dr. Sardjito.b. Memberikan pedoman bagi tenaga keperawatan untuk melakukan tindakan keperawatan, dengan menerapkan kriteria-kriteria yang ada disetiap tindakan.c. Memberi pedoman kepada pengelola keperawatan dalam mengevaluasi proses dan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat, dengan ukuran yang sama.d. Memberi pedoman kepada pengelola keperawatan dalam mengevaluasi proses dan tindakan keperawatan yang dilakukan oleh perawat, dengan ukuran yang sama.e. Memberi pedoman pada para pendidik tenaga keperawatan, para pembimbing klinis agar praktek klinis keperawatan yang dilakukan para peserta didik memiliki dasar ukuran yang baku dan sama bagi setiap peserta didik dan setiap institusi pendidikan keperawatan.

Saat ini diagnosa keperawatan yang digunakan mengacu pada diagnose NANDA, dan NIC NOC sebagai bahasa standar yang digunakan perawat untuk mengembangkan rencana asuhan keperawatan. Metode yang diterapkan dibangsal Cendana 1 adalah Metode Primer Modifikasi (MPM).

4. Machine (Mesin)Mesin merupakan peralatan yang digerakkan manusia maupun elektronik yang digunakan untuk membantu menangani pasien secara medis maupun keperawatan.

Daftar Inventaris Mesin Ruang Cendana 1 RSUP Dr. SardjitoNo.Nama MesinRasioInventarisasiKet

2EKG1/lantai11 bangsal

3Komputer printer1:12Tiap ruang

4Lampu baca RO0-

5Nebulizer1/ruang1Tiap ruang

6Suction pump1/ruang1Tiap ruang

7Syring pump0-

8Animex / tranfusion warmer1/ruang1Tiap ruang

9.Kasur Anti Dekubitus1/ruang1Tiap ruang

10Emergency Lamp1/ruang1Tiap ruang

C. PERENCANAANDari hasil wawancara dengan kepala ruang yang kami peroleh data sebagai berikut :1. Pengaturan perencanaan kebutuhan tenaga, sarana prasarana yang dilakukan kepala ruang dihitung menurut aturan Depkes 2002 menggunakan blanko perencanaan, kemudian diajukan ke rapat kerja tahunan atau RKT dan diteruskan ke rapat koordiasi. Hal tersebut dilakukan setiap bulan desember.2. Pengaturan rencana kegiatan yang dilaksanakan (dinas pagi, siang, malam) disusun oleh kepala ruang, jadwal dinas dibuat untuk 1 bulan. Jadwal dinas keperawatan ditanda tangani oleh kepala ruang dan diketahui oleh penyelia Keperawatan dan kepala instansi. Jadwal dinas tersebut di kirimkan ke bidang pelayanan keperawatan untuk bahan supervisor. Jadwal dinas disusun berdasarkan kebutuhan pasien, untuk shift pagi membutuhkan 6-7 orang perawat, shift sore membutuhkan 2-3 orang perawat, shift malam 2-3 orang perawat.3. Kepala ruang menyusun rencana kegiatan pengaturan bagi mahasiswa keperawatan dengan menyesuaikan jadwal jaga perawat dan kebutuhan ruangan.D. PELAKSANAAN1. Model praktik keperawatan yang diterapkanBentuk dan penerapan model praktik keperawatan profesional yang diterapkan di Bangsal Cendana 1 adalah metode primer modifikasi.Metode primer modifikasi ini dikembangkan berdasarkan dari falsafah metode primer yang menekankan pada pasien, bukan pada tugas. Perawat primer bertanggung jawab penuh 24 jam sehari terhadap asuhan keperawatan pasien masuk sampai pasien pulang dari rumah sakit. Perawat primer mempunyai otonomi, otoritas dan bertanggung jawab terhadap pengkajian, pembuatan diagnosa, perencanaan terhadap pasien, sedangkan perawat pelaksana (AN) bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan keperawatan sesuai rencana yang telah dibuat PN, karena pada kenyataannya di Indonesia keterbatasan kualitas tenaga perawat sehingga dikembangkan metode primer modifikasi (Nuryandari,2003).

Metode ini mendorong praktek keperawatan mandiri oleh perawat, kejelasan tugas dan tanggung jawab antar perawat. Dalam penetapan metode primer modifikasi ini terdapat keterikatan yang kuat dan terus menerus antara pasien dan perawat selama 24 jam dari pasien masuk sampai pasien pulang dari rumah sakit, sehingga tercipta kepuasan pasien. Penanggung jawab metode ini adalah perawat primer.Ciri-ciri metode primer modifikasi : Sekelompok pasien dirawat oleh perawat primer dengan perawat pelaksana Perawat primer bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas parawatan pasien dari masuk sampai pulang. Keputusan klinis terhadap pasien pada perawat primer Cakupan grup MPM adalah 6-8 pasien PP adalah perawat S1/S2 keperawatan dan atau DIII keperawatan yang berpengalaman. Jika PP tidak ada maka digantikan oleh perawata pelaksana (AN) Pengkajian pasien baru dilakukan oleh AN yang dikonfirmasikan dan dikoreksi oleh PN. Penetapan diagnosa dan perencanaan perawatan ditentukan oleh PN dan menjadi tanggung jawab PN. Pelaksanaan dan evaluasi pasien dilakukan oleh AN Catatan perkembangan dilakukan setiap shift jaga (P/S/M) Kelengkapan dokumentasi keperawatan menjadi tanggung jawab PN Adanya pre dan post conference oleh PN bersama AN serta adanya pembahasan kasus bersama tim kesehatan lain.Metode Primer Modifikasi digunakan secara kombinasi dari kedua system tim dan primer. Menurut Ratna S. Sudarsono (2000) (Penetapan system model ini berdasarkan beberapa alasan :a. Keperawatan primer tidak digunakan secara murni karena perawat primer harus mempunyai latar belakang pendidikan S-1 Kperawatan atau setara.b. Keperawatan tim tidak digunakan secara murni, karena tnggung jawab askep pasien terfragmentasi pada berbgai timc. Melalui kombinasi kedua model tersebut diharapkan komunitas auhan keperawtan dan akuntabilitas askep terdapat pada primer karena saat ini perawat yang ada di RS sebagian besar adalah lulusan D-3 bimbingan tentng asuhan keperawatan diberikan oleh perawat primer/ketua tim.Kelebihan : Holistik, kontinuitas dan komprehensif dalam perawatan. Akuntabilitas dan pengembangan diri perawat Kepuasan pasien tinggi Lama perawatan berkurang Mutu asuhan tinggi dan efektif.

Kelemahan : Cost meningkat Perawat mungkin tidak cukup menguasai pengkajian dan perencanaannya Perawat anggota (AN) dapat merasa kehilangan wewenang.

2. Pendelegasian wewenangUraian tugas, Wewenang, dan Tanggung Jawab dari PN dan AN. Berdasarkan struktur organisasi dan uraian jabatan keperawatan RS Dr. Sardjito April 2004 adalah sebagai berikut:Tugas PJ Ruang Keperawatan yang mendukung pelaksanaan sistem pemberian asuhan keperawatan dengan Metode Primer Modifikasi:1. Membagi staf keperawatan ke dalam tim MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja.1. Membuat jadwal dinas koordinasi dengan PN.1. Membagi pasien kepada tim MPM sesuai dengan kemampuan dan beban kerja.1. Memfasilitasi dan mendukung kelancaran tugas PN dan AN.1. Melakukan supervisi dan memberi motivasi seluruh staf keperawatan untuk mencapai kinerja yang optimal.1. Melakukan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan dengan melakukan evaluasi melalui angket setiap pasien yang akan pulang.1. Mendelegasikan tugas kepada PPJR pada jaga siang atau malam atau hari libur.1. Berperan sebagai konsultan dari PN.

1) Primary Nursea) Tugas Primary Nurse1. Bertugas pada pagi hari.2. Bersama AN menerima operan tugas jaga dari AN yang tugas jaga malam.3. Bersama AN melakukan konfirmasi atau Supervisi tentang kondisi pasien segera setelah selesai operan tugas jaga setiap pasien.4. Bersama AN melakukan doa bersama sebagai awal dan akhir tugas, dilakukan setelah selasai operan tugas jaga malam.5. Melakukan pre conference dengan semua AN yang ada dalam grupnya pada setiap awal dinas pagi.6. Membagi tugas atau pasien kepada AN sesuai kemampuan dan beban kerja.7. Melakukan pengkajian, menetapkan masalah atau diagnosa dan perencanaan keperawatan kepada semua pasien yang menjadi tanggungjawabnya dan ada bukti direkam keperawatan.8. Memonitor dan membimbing tugas AN.9. Membantu tugas AN untuk kelancaran pelaksanaan asuhan pasien.10. Mengoreksi, merevisi, dan melengkapi catatan askep yang dilakukan oleh AN yang ada dibawah tanggung jawabnya.11. Melakukan evaluasi hasil kepada setiap pasien sesuai tujuan yang ada dalam perencanaan asuhan keperawatan dan ada bukti dalam rekam keperawatan.12. Melaksanakan post conference pada setiap akhir dinas dan menerima laporan akhir tugas jaga dari AN untuk persiapan operan tugas jaga berikutnya.13. Mendampingi AN dalam operan tugas jaga kepada AN yang tugas jaga berikutnya.14. Memperkenalkan AN yang ada dalam satu grup atau yang akan merawat selama pasien dirawat kepada pasien atau keluarga baru.15. Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dengan dokter atau tim kesesehatanlain setiap seminggu sekali.16. Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan minimal sebulan sekali.17. Menyelenggarakan diskusi kasus atau conference sesuai prosedur.18. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas.19. Menggantikan tugas PJ ruang pada pagi hari jika PJ tidak ada.20. Mendelegasikan tugas AN pada S atau M atau HL.21. Memberikan bimbingan mahasiswa praktek yang ada dalam groupnya dalam rangka orientasi dan pelaksanaan praktek keperawatan.22. Menginformasikan peraturan dan tata tertib yang berlaku pada pasien atau keluarga.23. Melakukan visite perkembangan pasien serta persiapan pasien pulang.24. Meneriama konsultasi atau keluahan pasien dan berusaha mengatasinya.25. Membuat laporan tugas pada Karu setiap akhir tugas.26. Mengikuti pertemuan ilmiah RS.b) Tanggung jawab Primary Nurse1. Kebenaran data-data klien dalam proses keperawatan.2. Kebenaran kajian data keperawatan.3. Kebenaran diagnosis.4. Kebenaran rencana tindakan keperawatan.5. Kebenaran layanan asuhan keperawatan.6. Kebenaran dan ketepatan pelaksanaan tindakan keperawatan.7. Kebenaran evaluasi.8. Kebenaran kesimpulan.9. Kebenaran dan ketetapan pendidikan kesehatan pada pasien.10. Pemenuhan kebutuhan kesehatan pasien dengan kolaborasi tim.11. Kebenaran dan kelengkapan isian dokumen asuhan keperawatan.12. Kebenaran bimbingan dan arahan kepada anggota tim primer keperawatan dan siswa atau mahasiswa.13. Kebenaran dan kelengkapan laporan dan dokumen asuhan keperawatan.c) Wewenang Primary Nurse1. Mengatur dan membimbing AN, siswa atau mahasiswa dalam tim keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya.2. Meminta bahan dan perangkat kerja yang dibutuhkan untuk pelaksanaan asuhan dan pelayanan sesuai dengan kebutuhan pasien.3. Melakukan kolaborasi dengan tim kesehatan.4. Melakukan konsultasi dan koordinasi tugas dengan penanggung jawab ruang.5. Melakukan asuhan dan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan prima.6. Mendelegasikan tugas pada AN.

2) Assosiate Nurse (AN) a) Tugas Assosiate Nurse (AN)1. Melakukan doa bersama setiap awal dan akhir tugas yang dilakukan setelah selesai serah terima operan tugas jaga. 2. Mengikuti pre konference yang dilakukan PN setiap awal tugas pagi.3. Melakukan asuhan keperawatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawab dan ada bukti direkam keperawatan.4. Melakukan monitoring respon pasien dan ada bukti direkam keperawatan.5. Melakukan konsultasi tentang masalah pasien atau keluarga kepada PN.6. Membimbing dan melakukan pendidikan kesehatan kepada pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan.7. Menerima keluhan pasien atau keluarga dan berusaha untuk mengatasinya.8. Melengkapi catatan asuhan keperawatan pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya.9. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan setiap akhir tugas pada semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya dan ada bukti direkam keperawatan.10. Mengikuti post konference yang diadakan oleh PN pada setiap akhir tugas dan melaporkan kondisi atau perkembangan semua pasien yang menjadi tanggung jawabnya kepada PN.11. Bila PN tidak ada, wajib mengenalkan AN yang ada dalam satu group yang akan memberikan asuhan keperawatan pada jaga berikutnya kepada pasien atau keluarga baru.12. Melaksanakan tugas PN pada S atau M atau HL.13. Berkoordinasi dengan PPJR atau DR atau Ilmu kesehatan yang lain bila ada kesulitan dalam pelayanan.14. Mengikuti diskusi kasus atau konference dengan dokter, group kesehatan lain, setiap minggu.15. Mengikuti diskusi kasus atau konference dalam pertemuan rutin keperawatan di ruangan.16. Melaksanakan tugas lain sesuai uraian tugas AN.b) Tanggung jawab AN1. Kebenaran asuhan keperawatan meliputi kajian diagnosis, rencana tindakan keperawatan.2. Kebenaran dan ketepatan pelayanan asuhan meliputi tindakan dan evaluasi keperawatan.3. Kelengkapan bahan dan peralatan kesehatan.4. Kebersihan pasien dan alat-alat keperawatan.5. Kebenaran isian rekam keperawatan.6. Kebenaran infomasi atau bimbingan atau penyuluhan kesehatan kepada pasien atau keluarga.7. Ketepatan penggunaan sumber daya secara efisien dan efektif.

c) Wewenang AN1. Memeriksa kelengkapan peralatan ruang rawat.2. Meminta bahan dan perangkat kerja sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas.3. Melakukan pengkajian, menetapkan diagnosa dan perencanaan keperawatan bagi pasien baru pada saat PN tidak bertugas (S atau M atau HL).4. Melakukan asuhan keperawatan pasien.5. Melaporkan asuhan keperawatan pasien ke PJ tugas jaga.

3. Pengaturan kebutuhan tenaga keperawatanMenurut Depkes, 2004Kajian TeoriPenetapan jumlah tenaga keperawatan merupakan suatu proses membuat perencanaan untuk menentukan berapa banyak tenaga yang dibutuhkan dan dengan kriteria seperti apa pada suatu unit padasetiap shiftnya. Untuk penetapan ini ada beberapa rumus yang dikembangkan oleh para ahli.Selain untuk menetapkan rumus ini juga dapat digunakan untuk menilai dan membandingkan apakah tenaga yang ada saat ini cukup, kurang atau berlebih.Dalam hal ini Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito menggunakan rumus Depkes, 2004. Menurut Depkes, model pendekatan yang dapat digunakan dalam perhitungan tenaga keperawatan di Rumah sakit untuk rawat inap yaitu berdasarkan klasifikasi pasien dengan cara perhitungan adalah:a. Tingkat ketergantungan pasien berdasarkan kasus.b. Rata-ratapasien/hari.c. Jam perawatan yang diperlukan/hari/pasien.d. Jam perawatan yang diperlukan/ruangan/hari.e. Jam kerja efektif setiap perawat 7 jam/hari.

Dirumuskan sebagai berikut:Tenaga keperawatan:

Untuk perhitungan tenaga tersebut perlu ditambah (faktor koreksi) yang terdiri dari:1. Loss day ( hari libur/cuti/haribesar)

1. Non Nursing jobJumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan seperti contohnya membuat rincian pasien pulang, kebersihan ruangan, kebersihan alat makan pasien. Diperkirakan 24% darijumlah jam pelayanan keperawatan.

Faktor Koreksi:Loss day + Non nursing jobJadi jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan:Tenaga yang diperlukan + faktor koreksi

Kajian dataJumlah tenaga perawat diruang Cendana 1 saat ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari:a. 1 orang Kepala Ruang.b. 2 orang Primary Nursing.c. 12 orang Associate Nursing.d. 4 orang PJTJ.Perhitungan kebutuhan tenaga perawat menurut Depkes (2004)untuk Ruang Cendana 1 dengan BOR rata-rata 90 % (2012), dengan ketentuan:a. Jam kerja efektif 7 jam/hari.b. Jumlah tempat tidur 26 buah.c. Libur hari minggu 42 hari.d. Cuti tahunan 12 hari.e. Libur nasional 14 hari.f. Keseluruhan hari libur berjumlah 68.g. Jam perawatan per pasien 4 jam.

Kebutuhan tenaga kerja

= 13,37 tenaga

Faktor koreksi

a.

b. Tenaga non keperawatan= (13,37 + 3,07) 24% = 3,9Total jumlah tenaga= 13,37 + 3.07 + 3,9 = 20,4Jadi jumlah seluruh tenaga keperawatan yang dibutuhkan adalah20,4 + 1 Karu = 21,4 = 21+ 1 = 22 tenagaKebutuhan tenaga keperawatan diruang Cendana 1 berdasarkan perhitungan tersebut diatas maka jumlah tenaga keperawatan masih kurang 7 (tujuh) orang. Jadwal dinas dibuat oleh Kepala Ruang sebulan sekaligus dengan rincian sbb :a. Pagi: 123 orang , tiap orang rata rata jaga pagi 7-8 hari dalam sebulanb. Sore: 93 orang , tiap orang rata-rata jaga siang 5-6 hari dlam sebulanc. Malam: 93 orang , tiap perawat rata-rata jaga malam 5-6 hari dalam sebulan. Dengan rincian jaga malam selama 3 hari libur 2 hari .

4. Pengolahan data di rumah sakitKajian teori Pengolahan data dalam Sistem Informasi Rumah Sakit yang dilakukan di Rumah Sakit, mulai dari Data Kegiatan Rumah Sakit (Form RL 1) sampai dengan Data Infeksi Nosokomial (Form RL 6, dilakukan dengan 2 cara, yaitu:a. Pengolahan secara manualPengolahan manual ini dilakukan dengan cara merekapitulasi data-data yang sudah terkumpul pada unit pengolahan data untuk dibuatkan label atau grafik yang sesuai dengan kebutuhan.b. Pengolahan secara komputerisasiPengolahan ini dilakukan dengan cara menginput atau entery data, baik dari rekam medic yang berisi catatan atau diagnose dokter yang dikodefikasi, dana akan diolah dengan computer sesuai dengan program masing-masing, ataupun dari registrasi pasien rawat jalan dimana pasien setelah berobat dapat dientri datanya, sehingga akan keluar laporan tentang jumlah kunjungan pasien poliklinik atau UGD untuk masing-masing dokter. Bisa juga datang dari input bagian laboratorium, radiologi maupun diagnostic yang nantinya setelah diproses oleh computer akan menghasilkan data tentang jumlah pemeriksaan untuk masing-masing bagian.Berikut contoh pengolahan data secara manual dan komputerisasi:a. Data Kegiatan Rumah Sakit (RL 1)Contoh:Bersumber dari sensus harian yang diperoleh dari ruang rawat inap berdsarkan formulir sensus harian yang direkapitulasi setiap bulan (RP 1). Banyak indicator yang bisa digunakan untuk menilai rumah sakit, yang paling sering digunakan adalah:1) Bed Occupancy Rate(BOR) yaitu presentase pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu tertentu. Indicator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempati dirumah sakit.Rumus BOR :Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85 %

2) Average Length of Stay (ALOS) yaitu rata-rata lama rawat seorang pasien. Indicator ini di samping memberikan gambaran tingkat efesiensi, juga dapat memberikan gambaran mutu pelayanan, apabiladiterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal yang perlu pengamatan lebih lanjut. Rumus ALOS :Secara umum nilai ALOS yang ideal antara 6-9 hari

3) Turn Over Interval (TOI) yaitu rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya. Indicator ini juga memberikan gambaran tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur.Rumus TOIIdealnya tempat tidur kosong atau tidak terisi pada kisaran 1-3 hari

Analisa dan hasil perhitungan:Perhitungan yang kami lakukan yaitu pada tanggal 21-26 Oktober 2013 (1 minggu) :Diketahui :a. Tanggal 21 Oktober : Jumlah pasien 23 orang, pasien keluar 1 orang.b. Tanggal 22 Oktober : Jumlah pasien 24 orang, pasien keluar 3 orang.c. Tanggal 23 Oktober : Jumlah pasien 25 orang, pasien keluar 2 orang.d. Tanggal 24 Oktober : Jumlah pasien orang, pasien keluar orang.e. Tanggal 25 Oktober : Jumlah pasien orang, pasien keluar orang.f. Tanggal 26 Oktober : Jumlah pasien orang, pasien keluar orang.g. Jumlah bed : 26 buah.h. Periode : 7 harii. Jumlah pasien keluar : orang.

1. BOR

Jumlah rata-rata pasienJumlah tempat tidurx 100 %

Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan diatas dapat disimpulkan bahwa presentasi pemakaian tempat tidur dalam 1 minggu di Ruang Cendana 1 adalah....

2. LOSJumlah rata hari dirawatJumlah pasien pulang

Berdasarkan dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan diatas dapat disimpulkan bahwa nilai LOS dalam 1 minggu di Ruang Cendana 1....

3. TOI(Jumlah TT x periode) hari perawatan Jumlah pasien keluar

5. Ronde keperawatanDi Ruang Cendana 1 ronde keperawatan belum dilakukan. Namun jika ada suatu masalah dengan pasien, diselesaikan saat operan jaga atau pre conference/post conference. Jadi dengan adanya kegiatan tersebut masalah pasien dapat terselesaikan dan segala informasi dapat langsung tersampaikan kepada yang bersangkutan, namun apabila tidak dapat diselessaikan maka akan diangkat ke atas (penanggung jawab lantai) dan seterusnya sesuai prosedur yang ada.

6. Supervisi keperawatanDi bangsal Cendana 1 jarang dilakukan supervise keperawatan secara tersendiri. Namun pada saat timbang terima kepala ruang secara tidak langsung telah mensupervisi perawat dibawahnya.Kepala ruang memberikan masukan bila didapati kekurangan dalam system pendokumentasian dan memuji bila didapati hal-hal yang baik dan khusus. Kepala ruang mencatat semua masukan dan hasil supervise ke dalam laporan supervise setelah itu melakukan evaluasi ulang setelah supervise pada waktu yang telah ditetapkan.

E. TIMBANG TERIMATimbang terima merupakan teknik atau cara untuk menyampaikan dan menerima laporan yang berkaitan dengan pasien :a. Persiapan Kedua kelompok dinas sudah siap Kelompok yang akan bertugas menyampaikan informasi pasienb. Pelaksanaan Di stasiun nurse, perawat berdiskusi untuk melaksanakan timbang terima dengan mengkaji secara penuh mengenai masalah keperwatan pasien serta segenap tindakan yang telah dan belum dilakukan serta hal yang penting lainnya selama perawatan. Hal-hal yang sifatnya khusus dan memerlukan perincian yang matang sebaiknya dicatat secara khusu untuk kemudia di serah terimakan kepada petugas berikutnya. Hal-hal yang disampaikan dalam timbang terima Identitas klies dan diagnose medis Masalah keperawatan yang muncul Tindakan keperawatan yang sudah dan belum dilakukan (secara umum) Intervensi kolaboratif Rencana umum dan persiapan yang perlu dilakukan dalam kegiatan operatif, pemeriksaan laboratorium/ pemeriksaan penunjang lainnya, persiapan untuk konsultasi atau untuk prosedur yang tidak rutin dilaksanakan. Prosedur rutin yang biasa dijalankan tidak perlu dilaporkan Perawat yang melakukan timbang terima dapat melakukan klarifikasi, tanya jawab dan melakukan validasi terhadap hal- hal yang telah ditimbang terimakan dan berhak menanyakan mengenai hal- hal yang kurang jelas. Sedapat dapatnya mengupayakan penyampaian yang jelas, singkat dan padat. Lama timbang terima untuk setiap pasien tidak lebih dari 5 menit, kecuali pada kondisi khusus dan memerlukan keterangan yang rumit Timbang terima dilaksanakan oleh mahasiswa langsung dengan perawat ruangan yang dinas shift berikutnya, meskipun mahasiswa dinas pagi semua. Pelaporan untuk timbang terima dituliskan langsung pada buku

Sedangkan berdasar hasil pengamatan kelompok kami, adapun rincian kegiatan timbang terima di Bangsal Cendana 1 RSUP DR. Sardjito yaitu sebagai berikut:a. Persiapan1) Persiapan waktu untuk operan (seperti uraian di atas)2) Persiapan ke dua kelompok shift perawat dan mahasiswa praktikan (yang mengoper kondisi pasien dan yang dioper informasi pasien)3) Persiapan buku bantu sebagai buku operan di Bangsal Cendana 1 RSUP DR. Sardjito4) Persiapan tempat sebagai area berkumpul guna pelaksanaan timbangterima.

Situasi tempat dalam timbang terima saat operan shift

Meja

Keterangan :: Kepala ruang: AN

: PN: Praktikan

F. EVALUASIa. Evaluasi Kepuasan PasienEvaluasi kepuasan pasien dilakukan dengan memberikan selembar angket yang nantinya akan diisi oleh pasien atau keluarga pasien sebelum pasien pulang. Dalam tahap ini penulis juga melakukan observasi pada pasien dengan membagikan 5 angket evaluasi kepuasan pasien. Dari angket yang dibagikan dapat di ambil kesimpulan dari 5 pasien, 3 orang menyatakan puas terhadap kinerja dokter dan perawat, ramah, sopan, pasien menyarankan untuk lebih meningkatkan mutu pelayanan, dan 2 orang menyatakan tidak puas dengan kinerja dokter dan perawat karena perawat yang tidak ada dipos dan ketidaktersediaan bel pasien pada ruang kelas 1.b. Evaluasi Asuhan Keperawatan (SAK)Evaluasi Standar Asuhan Keperawatan (SAK) di bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito ini digunakan sebagai acuan dalam melakukan tindakan pemberian asuhan keperawatan pada pasien yang bermutu dan berkualitas.Menurut kepala ruang bangsal Cendana 1 RSUP DR. Sardjito Yogyakarta, di bangsalnya dilakukan evaluasi Standar Asuhan Keperawatan (SAK) setiap 6 bulan sekali, jadi dalam satu tahun di lakukan dua kali evaluasi. Dalam kegiatan evaluasi ini, di teliti kelengkapan isi dari masing-masing standar Asuhan Keperawatn (SAK) ataupun kelengkapan referensi Standar Asuhan Keperawatan (SAK) secara keseluruhan. Jika terdapat kekurangan dari Standar Asuhan Keperawatan (SAK), yang seharusnya ada namun di Bangsal Cendana 1 RSUP DR.Sardjito belum ada, maka perlu untuk ditambahkan. Begitu juga dengan isi dari Standar Asuhan Keperawatan SAK tersebut.Jika terdapat kekurangan ataupun memerlukan revisi, maka ditambah atau di revisi ulang.

c. Evaluasi Kinerja PerawatMenurut kepala ruang Bangsal Cendana 1 RSUP DR.Sardjito, di bangsal tersebut dilakukan evaluasi kinerja perawat untuk menilai kinerja perawat yang dilakukan satu tahun sekali.Kegiatan yang dimaksud adalah D3 keperawatn atau Daftar Penilaian Prestasi Pelayanan Keperawatan.Pada evaluasi kinerja perawat, yang di evaluasi yakni untuk mengetahui seberapa kemampuan kinerja perawat, entah dalam kemampuan tindakan, kemampuan pelayanan ataupun dalam kemampuan komunikasi terapeutik terhadap pasien.Dalam hal ini, menyangkut prestasi dari masing-masing pribadi perawat.Selain itu, kedisiplinan dan ketrampilan dari masing-masing pribadi juga di nilai.

BAB IIIPENUTUP

Berdasarkan observasi dan pengkajian kelompok kami selama di Bangsal Cendana 1 RSUP Dr.Sardjito Yogyakarta selama 6 hari tertanggal 21-26 Oktober 2013, dapat kami mengambil kesimpulan bahwa di bangsal tersebut menerapkan model praktek keperawatan primer modifikasi yaitu gabungan dari metode tim dan metode primer dimana kepala ruang sebagai manajer juga pengkoordinir dari semua kegiatan yang ada di bangsal tersebut.Bangsal Cendana 1 telah mempunyai sistem menejemen yang terorganisir. Perangkat yang ada pada ruang perawat juga sudah cukup lengkap, misal terdapat struktur organisasi, dan rak blangko pengantar. Kami menyarankan diadakannya ruang mahasiswa untuk mempermudah mahasiswa mengerjakan laporan dan berdiskusi, disediakannya lampu untuk membaca hasil foto rontgen.

Yogyakarta, Oktober 2013TtdKelompok Stase Menejemen

15 | Laporan Kegiatan Praktik Manajemen Keperawatan AKPER Notokusumo di Bangsal Cendana 1 RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta-Oktober 2013