Top Banner
CHAPTER 6 PRODUCTIO N Di rangkum oleh: Hadi Ismanto Rahmat Hardiansyah Ida Robiatul Adawiyah Ceta Indra Lesmana next James L. Pappas Dosen Dr. Sigit Sardjono, M.Ec MAGISTER MANAJEMEN (MM 42) UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SURABAYA
34

Managerial economic

Aug 11, 2015

Download

Economy & Finance

Nunina Hadi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Managerial economic

CHAPTER 6

PRODUCTION

Di rangkum oleh:Hadi Ismanto

Rahmat HardiansyahIda Robiatul Adawiyah

Ceta Indra Lesmana

next

James L. Pappas

Dosen Dr. Sigit Sardjono,

M.Ec

MAGISTER MANAJEMEN (MM 42)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SURABAYA

Page 2: Managerial economic

Productio

n

functionPRODUCTION

ISOQUANT The Role of

Revenue and

cost in

productionReturn to

scale

back

Page 3: Managerial economic

Production

back

Produksi berkaitan dengan cara di mana sumber daya (input) yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk perusahaan (output). Dengan tujuan penentuan dan cara optimal menggabungkan input sehingga dapat meminimalkan biaya.

Production Function

Production (ISOQUANT)

The Role of Revenue and cost

in productionReturn to Scale

Page 4: Managerial economic

PRODUCTION FUNCTION

-fungsi produksi berkaitan dengan input ke output. itu menentukan kemungkinan output maksimum yang dapat diproduksi dengan jumlah tertentu dari masukan atau alternatif, kuantitas minimum masukan yang diperlukan untuk menghasilkan tingkat output tertentu.

-Sifat dasar dari fungsi-fungsi produksi bisa diilustrasikan dengan memeriksa sistem dua-input sederhana, satu-output. Mempertimbangkan proses produksi dimana berbagai kuantitas dari dua input, X dan Y, bisa digunakan untuk memproduksi produk, Q. Input X dan Y bisa mewakili sumberdaya seperti tenaga kerja dan modal atau energi dan bahan baku. Produk Q bisa jadi item fisik seperti televisi set, kapal kargo, atau sarapan sereal, tapi bisa juga jasa seperti perawatan medis, pendidikan, atau layanan perbankan.

-Fungsi produksi untuk sistem ini bisa ditulis sebagai berikut:

Q = f ( X, Y )

Page 5: Managerial economic

Table 6.1

Unit of YEmployed Output Quantity

10 52 71 87 101 113 122 127 129 130 1319 56 74 89 102 111 120 125 127 128 1298 59 75 91 99 108 117 122 124 125 1267 61 77 87 96 104 112 117 120 121 1226 62 72 82 91 99 107 111 114 116 1175 55 66 75 84 92 99 104 107 109 1104 47 58 68 77 85 91 97 100 102 1033 35 49 59 68 76 83 89 91 90 892 15 31 48 59 68 72 73 72 70 671 5 12 35 48 56 55 53 50 46 40

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10Unit of X Employed

Table 6.1 (2 input, 1 output)Representative production table

Setiap elemen dalam tabel menunjukkan jumlah maksimum Q yang dapat diproduksi dengan kombinasi spesifik X dan Y. tabel ini menunjukkan, untuk examle bahwa 2 unit X merupakan 3 unit Y dapat dikombinasikan untuk menghasilkan 49 unit output; 5 unit X ditambah dengan 5 unit hasil Y di 92 unit output; 4 unit X dan 10 unit Y menghasilkan 101 unit Q; dan sebagainya

Page 6: Managerial economic

Figure 6.1Representative production

surface

Hubungan produksi di tabel 6.1 ini bisa juga ditampilkan secara grafis di gambar 6.1. Disini ada ketinggian dari palang

yang berhubungan dengan setiap kombinasi input mengindikasikan output yang diproduksi.

Page 7: Managerial economic

Input Y

Input X

Y1

X1

Figure 6.2Input surface for production function

Q=f(X,Y)

Fungsi produksi kontinyu berarti input bisa dibedakan dalam cara kontinyu daripada incremental, seperti dalam contoh terdahulu. Fungsi produksi kontinyu,

semua kombinasi kemungkinan dari input bisa diwakili oleh grafik dari permukaan input, seperti di gambar 2. Setiap poin di bidang XY mewakili kombinasi Input X dan Y akan menghasilkan di beberapa level output, Q,

ditentukan oleh hubungan yang dinyatakan dalam Persamaan 6.1

Page 8: Managerial economic

Figure 6.3production surface

Output Q Input Y

Input X

X* X1

Y*

Y1

0

Q*

Q*

Diagram tiga dimensi di gambar 3 adalah ilustrasi grafis dari fungsi produksi kontinyu untuk sistem dua input, output tunggal. Mengikuti sumbu X keluar

mengindikasikan bahwa meningkatnya jumlah Input X sedang digunakan, keluar sumbu X mewakili kenaikan penggunaan dari Y dan bergerak ke atas sumbu Q artinya semakin besar jumlah output yang diproduksi. Jumlah maksimum dari Q yang bisa diproduksi dengan setiap kombinasi dari Input X dan Y diwakili oleh ketinggian permukaan produksi didirikan diatas bidang input. Q*, contohnya, jumlah maksimum Q yang bisa diproduksi menggunakan kombinasi X*,Y* dari

input.

Page 9: Managerial economic

Table 6.2

Input Output MPX APX

(X) (Q) (∆Q/∆X) (Q/X)

1 15 15 15

2 31 16 15.5

3 48 17 16

4 59 11 14.7

5 68 9 13.6

6 72 4 12

7 73 1 10.4

8 72 -1 9

9 70 -2 7.8

10 67 -3 6.7

Hubungan penting kedua dalam sistem produksi adalah diantara output dan variasi dalam hanya satu input yang dipergunakan. Istilah faktor produksi dan keuntungan untuk faktor digunakan untuk

menunjukkan hubungan ini diantara kuantitas dari input individu (atau faktor produksi) yang dipergunakan dan output yang diproduksi. Produktifitas faktor adalah kunci untuk menentukan kombinasi optimal, atau proporsi dari input-input, yang harus digunakan untuk memproduksi sebuah produk.Yaitu, produktifitas faktor menyediakan basis untuk pekerjaan sumberdaya efisien dalam sistem produksi. Karena sebuah pemahaman dari produktifitas faktor akan membantu dalam pemahaman kami dari keuntungan skala.

Page 10: Managerial economic

∆QMPx =

∆X

TOTAL, AVERAGE, AND MARGINAL PRODUCT

QAPx =

X

Persamaan ini menghubungkan kuantitas output Q (produk total dari X) ke kuantitas dari input X yang dipergunakan, memperbaiki kuantitas Y digunakan di 2 unit. Seseorang akan memperoleh fungsi-fungsi produk total lain untuk X jika faktor Y adalah tetap di level selain daripada 2 unit.Ini juga ditampilkan di kolom 2 dari Tabel 6.2 dan ini diilustrasikan secara grafik di gambar 6.4(a)

Average product adalah total product (Q) dibagi dengan input (X)produk rata-rata X, diberikan Y = 2 unit, pada contoh produksi diskrit ditunjukkan dalam kolom 4 tabel 6.2

MPx, adalah perubahan output yang berhubungan dengan unit perubahan dalam faktor, sedangkan input lain konstan. sesuai, dengan total fungsi produk diskrit (seperti ditunjukkan dalam tabel 6.2 tokoh 6.4)

Q = f(X|Y = 2)

Page 11: Managerial economic

Figure 6.4Total, average, marginal product for input X: given

Y=2

0

Output Q

Input X

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

70

60

50

40

30

20

10

TPx

(a)

2 3 4 5 6 7 8 9 1010

-10

10

20

APx

MPx

Output Q

Input X

(b)

Page 12: Managerial economic

Figure 6.6Total product curves for x and y:

X1

Q*

0

Output Q

Input X

TPx

0

APx

MPx

Average, and marginal ouptut

Input X

X2X3

X1 X2 X3

(a)

(b)

A

B

C

A’B’

C’

Increasing return Deminishing return Negatif Return

.

Page 13: Managerial economic

The Law Deminishing Return to a Factor

-Kurva total dan produk marginal di gambar 6.6 mempertontonkan sifat yang dikenal sebagai hukum mengurangi keuntungan. Hukum ini menyatakan bahwa sebagai kuantitas dari variabel input naik, dengan kuantitas–kuantitas dari semua faktor-faktor lain akhirnya harus menurun jika cukup dari ini dikombinasikan dengan beberapa kuantitas tetap dari satu atau lebih faktor lain dalam sistem produksi.

-Hukum dari mengurangi keuntungan adalah bukan hukum yang bisa didapatkan secara deduktif.Agaknya, ini adalah sebuah generalisasi dari sebuah hubungan empiris yang telah diamati untuk jadi benar di setiap sistem produksi yang dikenali. Basis untuk hubungan ini adalah mudah didemonstrasikan untuk input tenaga kerja dalam proses produksi dimana jumlah tetap dari kapital dipergunakan.

back

Page 14: Managerial economic

PRODUCTION ISOQUANT

Meskipun seseorang bisa memeriksa sifat–sifat dari fungsi-fungsi produksi secara grafik menggunakan permukaan produksi tiga dimensi seperti yang ada di gambar 6.3, dua-dimensi mewakili menggunakan isoquant sering sama–sama instruktif dan lebih sederhana untuk penggunaan.

Istilah isoquant – berasal dari iso, artinya setara, dan quant, artinya kuantitas – menunjukkan kurva yang mewakili semua kombinasi berbeda dari input–input yang, ketika dikombinasikan secara efisien, memproduksi kuantitas dari output.

sebagai contoh, kita bisa lihat table 6.1 dimana 91 unit output dapat dihasilkan dengan kombinasi 4 input: X=3, Y=8; X=4, Y=6; X=6, Y=4; dan X=8, Y=3. Oleh karena itu, empat kombinasi masukan semua akan terletak pada Q = 91 Isoquant. Demikian pula kombinasi: X=6, Y=10; X=7, Y=8; X=10, Y=7 mengahislkan 122 unit output. Maka akan terletak pada Q=122 Isoquant.

.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

1

2

3

4

51

6

7

8

9

10

Input X

Input Y

Q=122

Q=91

FIGURE 6.7

Page 15: Managerial economic

Substituting Input Factor

Bentuk-bentuk dari isoquant mengungkapkan urusan besar tentang kemampuan pengganti dari faktor-faktor input; yaitu, kemampuan untuk mengganti satu input untuk lainnya dalam

proses produksi. Point ini diilustrasikan pada gambar 6.10

Dalam beberapa sistem-sistem produksi input-input tertentu bisa dengan mudah digantikan untuk satu ke lainnya.

Dalam produksi listrik, contohnya, bahan bakar digunakan untuk daya generator yang mewakili input yang bisa diganti.

Page 16: Managerial economic

2

Frames

4 6

1

2

3

4

5

Wheels

Q1=1 Bicycle)

Q2=2

Q3=3Q3

Q1

Q2

L1 L2 L3

C1

C2

C3

Cloth

Labor

Gas

Oil

Q2

Q1

Q3

(a) (b) (c)

Figure 6.10Isoquant for input with varying degrees of substitutability

figure 6.10 (a), shows isoquant for such electric power generation system. the technology, a power plant with a bank of boilers equipped to burn either oil or gas, is given; various amounts of electric power can be produced by burning gas only, oil only, or varying amounts of each.

Figure 6.10(b) illustrating the isoquant for bycicles, represent this case of complete nonsubstitutiability. Exactly two wheels be substituded for frames, or vice versa. Production isoquant in this case of complementary input take the shape of right angles as indicated in figure 6.10(b)

Figure 6.10 (c) shows an intermediate situation, that of a production process where input can be substituted for each other, but the substitutability is not perfect.

Page 17: Managerial economic

-Kemiringan dari isoquant menyediakan kunci untuk penggantian dari faktor-faktor input. Dalam gambar 6.10(c), kemiringan isoquant adalah sederhana mengubah di Input Y (pakaian) dibagi oleh perubahan dalam input X (tenaga kerja). -Hubungan ini, dikenal sebagai marginal rate dari penggantian teknis (MRTS) dari input-input faktor, menyediakan sebuah ukuran dari jumlah dari satu faktor input yang harus digantikan untuk satu unit dari faktor input lain jika input adalah tetap tidak berubah. Ini bisa dinyatakan secara aljabar :

-Marginal rate dari pengganti teknis tidak selalu konstan, namun berkurang saat jumlah pengganti naik.Di gambar 6.10(c)

MARGINAL RATE OF TECHNICAL SUBSTITUTION

IsoquantdarikemiringanX

YMRTS

Page 18: Managerial economic

FIGURE 6.11Maximum Variable Proportions for input X and Y

batas rasional substitusi masukan ditunjukkan dengan titik di mana isokuan menjadi kemiringan positif. batas-batas kisaran

substitusi X untuk Y ditunjukkan oleh tangencies antara isokuan dan satu set garis yang ditarik tegak lurus terhadap sumbu Y.

back

Page 19: Managerial economic

THE ROLE OF REVENUE AND COST IN PRODUCTION

Untuk memperoleh pemahaman dari bagaimana faktor-faktor dari produksi harus dikombinasikan untuk efisiensi maksimum, ini perlu bahwa kita bergeser dari analisis dari produktifitas fisik dari input-input untuk sebuah pemeriksaan dari produktifitas perekonomian mereka, atau kemampuan menghasilkan pendapatan. Konversi dari hubungan fisik ke perekonomian diselesaikan dengan mengkalikan produk marjinal dari faktor-faktor input oleh pendapatan marjinal yang didapatkan dari penjualan barang-barang atau jasa yang diproduksi, untuk memperoleh kuantitas yang dikenal sebagai produk pendapatan marjinal dari input:

Produk Pendapatan Marjinal dari Input X = MRPx

= (Produk Marjinalx). (Pendapatan marjinalQ) Produk pendapatan marjinal adalah nilai dari unit marjinal dari faktor input tertentu ketika digunakan dalam produksi dari produk spesifik

Page 20: Managerial economic

Tabel 6.3 menggambarkan konsep produk pendapatan marjinal untuk sistem sederhana satu faktor produksi. nilai produk pendapatan marjinal

ditampilkan dalam kolom 4 dari tabel yang menganggap setiap unit X yang digunakan sama dengan 3 unit output yang dihasilkan $ 5 pendapatan yang diterima per output dapat dijual sebesar $ 5.

TABLE 6.3Marginal Revenue Product for a single Input

Page 21: Managerial economic

Konsep dari penggunaan sumberdaya optimal bisa diklarifikasikan dengan memeriksa sistem produksi sangat sederhana dimana input variabel tunggal, L, digunakan untuk memproduksi produk tunggal, Q. maksimalisasi laba memerlukan produksi di tingkat pendapatan marjinal setara biaya marjinal. Karena satu–satu faktor variabel dalam sistem adalah Input L, biaya marjinal dari produksi bisa dinyatakan sebagai:

Yaitu, membagi PL, harga unit marjinal dari L, dengan MPL, jumlah unit dari output diperoleh dengan mempekerjakan unit tambahan dari L, menyediakan sebuah ukuran dari biaya marjinal dari memproduksi masing–masing unit tambahan dari produk.

L

L

Q

MP

PKuantitas

BiayaMC

Optimal Level of a Single Input

Page 22: Managerial economic

figure 6.12 menggambarkan, ada produk pendapatan marjinal untuk input, L, ditampilkan bersama dengan harga pasar, P * L. Selama rentang L *, memperluas penggunaan L akan meningkatkan total keuntungan, karena produk pendapatan marjinal yang diperoleh dari menggunakan setiap unit L melebihi harga. Di luar L *, peningkatan penggunaan L akan mengurangi keuntungan, karena manfaat yang diperoleh (MPRL) kurang dari biaya yang dikeluarkan (PL).

Figure 6.12The MRP Curve is an Input Demand Curve

Page 23: Managerial economic

Ada beberapa pendekatan memungkinkan untuk perluasan ini, salah satu yang paling sederhana melibatkan gabungan hubungan teknologi dan pasar melalui penggunaan kurva isoquant dan kurva isocost.salah satu yang paling sederhana melibatkan gabungan hubungan teknologi dan pasar melalui penggunaan kurva isoquant dan kurva isocost. Yaitu, proporsi input optimal bisa ditemukan secara grafis untuk dua input, sistem output tunggal dengan menambah “kurva isocost” (sebuah garis dari biaya konstan) ke diagram isoquant produksiPernyataan untuk kurva isoquant hanyalah pernyataan dari berbagai macam kombinasi dari input-input yang bisa dibeli untuk beban yang diberikan. Contohnya variasi kombinasi dari X dan Y bisa dibeli untuk beban tetap, E, diberikan oleh pernyataan:

E = Px.X + PY.Y

Menyelesaikan untuk pernyataan bagi Y sehingga bisa digambarkan, seperti di gambar 6.13, hasilnya adalah :

XP

P

P

EY

Y

x

x

Optimal combination of multiple output

Page 24: Managerial economic

Kurva isocost, yang diilustrasikan di gambar 6.13, dibangun dalam cara berikut misalnya Px = $500 dan PY = $250; ini adalah harga dari X dan Y. untuk biaya yang diberikan, misalnya, E1 = $1.000, perusahaan bisa membeli 4 unit dari Y ($1.000/$250 = 4 unit) dan tidak ada unit dari X, atau 2 unit dari X ($1.000/$500 = 2 unit) tapi tak satupun dari Y. X dan Y bersinggungan dari kurva isocost, dan garis lurus yang menyambungkan mereka menyediakan locus dari semua kombinasi X dan Y yang bisa dibeli untuk $1.000.

Figure 6.13Isocost Curve

Page 25: Managerial economic

Dengan menggabungkan serangkaian produksi isokuan dengan kurva isocost, E1, Gambar

6.13 untuk membentuk gambar 6.14, kita temukan bahwa kombinasi Input yang optimal terjadi pada titik A, titik singgung antara kurva isocost dan isokuan produksi. Pada titik ini,

X dan Y digabungkan dalam proporsi yang memaksimalkan dapat dicapai output untuk pengeluaran E1. Tidak ada kombinasi lain dari X dan Y yang dapat dibeli untuk $ 1000

akan menghasilkan sebanyak output. Atau menyatakan, X1Y1 kombinasi adalah kombinasi Input biaya minimal yang dapat digunakan untuk menghasilkan output Q1.

Figure 6.14Optimal input combination

back

Page 26: Managerial economic

RETURN TO SCALE

Ada tiga situasi memungkinkan dalam return to scale. Pertama, kenaikan sebanding di semua input setara dengan kenaikan proporsional di kenaikan dalam output, keuntungan untuk skala adalah konstan. Contohnya, jika penggandaan simultan dari semua input menyebabkan pada penggandaan dari output, lalu returns to scale . Kedua, kenaikan sebanding dalam output bisa jadi lebih besar daripada input-input, yang diistilahkan meningkatkan returns to scale. Ketiga, jika, kenaikan output kurang daripada proporsi dengan kenaikan input, kami telah menurunkan returns to scale.

Return to scale dari sistem produksi bisa diatas level berbeda dari penggunaan input. Misalnya, contoh, pengaruh kenaikan 50 persen di X dan Y dari kombinasi X = 2, Y=6. Meningkatnya X hingga 50 persen dalam pekerjaan dari 3 unit dari faktor itu (2 x 1.5 = 3), sementara kenaikan 50 persen di Y menyebabkan 9 unit (6x1.5 = 9)dari input yang sedang digunakan. Hasil kombinasi input baru di 89 unit dari produksi, dan kami melihat bahwa kenaikan 50 persen dalam faktor-faktor input memproduksi hanya 24 persen (89-72)/72 = 0.24. kenaikan dalam output. Karena kenaikan output adalah berkurang dari proporsi pada kenaikan di input, sistem produksi menunjukkan penurunan returns to scale diatas jangkauan penggunaan input.

Page 27: Managerial economic

Figure 6.15Return to scale

Page 28: Managerial economic

Figure 6.16Constant Return to scale

Page 29: Managerial economic

Figure 6.17Increasing Return to scale

Page 30: Managerial economic

Output Elasticity and Return to Scale

Elastisitas outputQ, didefinisikan sebagai perubahan persentase dalam input yang berhubungan dengan perubahan satu persen di semua input. Misalnya X mewakili seluruh set dari faktor-faktor input.

jika kita ingat bahwa X mengacu pada set lengkap dari faktor-faktor input, misalnya X = modal + tenaga kerja + energi, dll. Maka itu menjadi jelas bahwa

Q

X

X

Q

XInputsemuadipersentasePerubahan

QOutputdalampersentaseperubahanQ

.

)(

)(

Jika Maka Keuntungan untuk skala adalah

Perubahan persentase di Q > perubahan persentase di X Q > 1 MeningkatPerubahan persentase di Q = perubahan persentase di X Q = 1 KonstanPerubahan persentase di Q <perubahan persentase di X Q <1 Berkurang

Page 31: Managerial economic

Figure 6.18Decreasing Return to

scale

Page 32: Managerial economic

Figure 6.19Variable Return to scale

Page 33: Managerial economic

EMPIRICAL PRODUCTION FUNCTIONS

dari sudut pandang teoritis, bentuk yang paling menarik dari fungsi produksi mungkin kubik. seperti

persamaan:

Q = a + bXY + cX2Y + dXY2 – eX3Y – fXY3

bentuk ini digambarkan pada gambar 6.19, yang secara umum menunjukkan tahapan pertama

Increasing dan kemudian decreasing return to scale. Demikian pula produk marjinal, faktor input juga

menunjukkan pola pertama meningkat dan kemudian menurun kembali, seperti yang

digambarkan pada Gambar 6.6

back

Page 34: Managerial economic

home