BAB I PENDAHULUAN 1. Penggolongan Pembeli Institusional Di samping konsumen akhir, tidak sedikit perusahaan juga menjual produk mereka kepada pembeli institusional (institutional atau industrial buxers ). Dilain pihak tidak sedikit perusahaan (misalnya produsen mesin dan peralatan pabrik, kapal terbang niaga, galangan kapal dan pabrik besi & baja) menjual hasil produksinya hanya kepada pembeli institusional misalnya pabrik, industrial engineering companies , perusahaan penerbangan, perusahaan perkapalan atau kepada badan-badan usaha swasta dan pemerintah. Kebanyakan produsen barang konsumtif skala besar di Indonesia seperti PT Indo Food, Unilever Indonesia, Sari Ayu, Semen Padang, Karakatau Steel dan banyak perusahaan besar dan menengah lainnya tidak menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen akhir. Mereka menjual produk itu melalui pembeli institusional yaitu para agen, pedagang atau distributor. Sebagian besar pelanggan perusahaan-perusahaan jasa profesi seperti perusahaan akunting publik, perusahaan konsultan. notaris publik, quantity surveyors , lembaga pendidikan manajemen dan sebagainya juga tergolong pada pembeli institusional. 81
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB I
PENDAHULUAN
1. Penggolongan Pembeli Institusional
Di samping konsumen akhir, tidak sedikit perusahaan juga menjual produk
mereka kepada pembeli institusional (institutional atau industrial buxers).
Dilain pihak tidak sedikit perusahaan (misalnya produsen mesin dan peralatan
pabrik, kapal terbang niaga, galangan kapal dan pabrik besi & baja) menjual hasil
produksinya hanya kepada pembeli institusional misalnya pabrik, industrial
engineering companies, perusahaan penerbangan, perusahaan perkapalan atau
kepada badan-badan usaha swasta dan pemerintah. Kebanyakan produsen barang
konsumtif skala besar di Indonesia seperti PT Indo Food, Unilever Indonesia, Sari
Ayu, Semen Padang, Karakatau Steel dan banyak perusahaan besar dan menengah
lainnya tidak menjual produk mereka secara langsung kepada konsumen akhir.
Mereka menjual produk itu melalui pembeli institusional yaitu para agen,
pedagang atau distributor.
Sebagian besar pelanggan perusahaan-perusahaan jasa profesi seperti
perusahaan akunting publik, perusahaan konsultan. notaris publik, quantity
surveyors, lembaga pendidikan manajemen dan sebagainya juga tergolong pada
pembeli institusional.
Jumlah pembelian barang atau jasa yang dilakukan para pembeli
institusional kebanyakan dalam jumlah besar (dari ratusan ribu, jutaan sampai
puluhan milyar rupiah tiap transaksi pembelian). Tidak sedikit di antara mereka
itu membeli produk secara reguler. Ada kalanya pula prosedur pembelian produk
oleh pembeli institusional dilakukan secara formal yaitu melalui penjualan lelang
atau diatur dalam kontrak jual beli jangka pendek atau jangka menengah.
Pembeli institusional dapat dibedakan menjadi tiga kelompok besar, yaitu:
Konsumen industrial (industrial customers),
Pedagang atau distributor (traders or distributors), dan
Badan-badan pemerintah (govermental public customers).
81
Di kebanyakan negara di dunia ini konsumen industrial merupakan segmen
pasar yang terbesar di antara ketiga kelompok pembeli institusional tersebut di
atas.
Konsumen Industrial
Yang termasuk dalam kelompok konsumen industrial adalah organisasi atau
badan usaha yang membeli barang atau jasa untuk dipergunakan sebagai bahan
baku, bahan pembantu. peralatan produksi, teknologi atau jasa pendukung untuk
memproduksi barang atau jasa lain yang akan mereka jual, sewakan atau pasok ke
pasar. Sebagai contoh konsumen industrial adalah perusahaan industri
manufaktur, hotel, rumah sakit, perusahaan pengembang (developer), kontraktor
pembangunan infrastruktur publik, perusahaan angkutan darat. laut dan udara.
dock yards dan gaiangan kapal.
Berlainan dengan konsumen akhir yang jumlahnya banyak dan lokasinya
tersebar luas di seluruh daerah pemasaran. jumlah konsumen industrial relatif
lebih sedikit dan lokasinya secara geografis lebih terbatas sehingga lebih mudah
dihubungi langsung.
Sejak beberapa puluh tahun yang lain banyak negara membangun industrial
estates dan bonded warehouses (kawasan berikal) di mana banyak pabrik
dibangun di dalamnya.
Pembangunan industrial estates dan bonded warehouses memungkinkan
banyak konsumen industrial terkonsentrasi pada satu atau beberapa lokasi
tertentu.
Jumlah barang atau jasa yang dibeli konsumen industrial setiap pesanan
pembelian cukup besar, baik dalam volume maupun dalam jumlah nilai mata
uang. Mereka membeli berbagai jenis barang atau jasa secara reguler dalam
jumlah besar. Kombinasi antara jumlah pesanan pembelian yang besar serta lokasi
yang terkonsentrasi itu memudahkan produsen atau perusahaan pedagang untuk
menjual produk mereka kepada konsumen industrial secara langsung.
81
Pedagang Atau Distributor
Yang termasuk dalam kelompok pedagang atau distributor adalah organisasi
atau badan usaha yang membeli barang dengan tujuan untuk dijual kembali
dengan mendapat keuntungan. Bentuk dan fungsi pedagang dan distributor
beraneka ragam antara lain pialang (broker), pedagang biasa, eksportir, importir,
agen tunggal, agen pembelian, grosir dan pedagang eceran. Beberapa di antara
kelompok pedagang tersebut menjual langsung produk yang mereka beli kepada
pemakai, ada pula (seperti halnya banyak pedagang eksportir dan importir)
memproses atau menseleksi produk yang mereka beli terlebih dahulu sebelum
menjualnya kembali.
Pedagang atau distributor mempunyai peranan penting dalam keberhasilan
pemasaran barang dan jasa. Mereka menjalankan fungsi distribusi produk dari
produsen sampai ketangan konsumen akhir, yang dalam banyak hal tidak dapat
atau tidak efisien untuk dilakukan sendiri oleh produsennya. Hal itu lebih terasa
lagi pada kebanyakan barang-barang konsumtif masal seperti bahan makanan,
minuman, pakaian dan kebanyakan barang konsumtif tahan lama seperti produk
fotografi dan elektronika.
Daerah pemasaran produk-produk seperti itu sangat luas dan tersebar di
seluruh daerah pemasaran produk. Banyak pedagang eksportir (terutama pedagang
produk agro bisnis seperti kopi, coklat, teh, buah-buahan, produk dari kelapa
sawit, tembakau dan karet) melakukan kegiatan pengumpulan produk dari
berbagai produsen kecil yang tersebar lokasinya, mensortir produk-produk
tersebut sesuai dengan standar pasar internasional dan menyimpannya dalam
gudang sebelum mendapat pesanan pembelian dari luar negeri.
Badan-badan Pemerintah
Badan-badan pemerintah membeli berbagai jenis barang dan jasa
institusional, dari peralatan dan perabotan kantor, barang modal, jasa penyewaan
gedung, jasa rumah sakit, asuransi sampai jasa angkutan laut dan udara. Mereka
membeli barang dan jasa buatan dalam negeri dan yang diimpor secara reguler
dan non-reguler dalam jumlah besar.
81
Pembelian barang dan jasa oleh pemerintah mempunyai fungsi
mengembangkan kehidupan bisnis swasta nasional di negara yang bersangkutan.
Dalam anggaran belanja negara jumlah pembelian barang dan jasa oleh
pemerintah dicantumkan dalam pos anggaran belanja barang.
81
BAB II
PEMBAHASAN
2. Perbedaan Perilaku Pembeli Institusional Dan Konsumen Akhir
Dalam banyak hal pembeli institusional mempunyai perilaku yang tidak
sama dengan konsumen akhir. Oleh karena itu cara pendekatan yang
dipergunakan produsen kepada para pembeli institusional juga tidak sama dengan
cara mereka mendekati konsumen. Perbedaan perilaku pembeli institusional dan
konsumen akhir timbul karena adanya perbedaan ciri-ciri khusus yaitu:
• Struktur pasar,
• Sifat permintaan produk,
• Sifat transaksi pembelian, dan
• Proses pengambilan keputusan.
Struktur Pasar
Seperti telah diutarakan di muka dibandingkan dengan konsumen akhir
jumlah pembeli dalam pasar institusional relatif tidak banyak dan lokasinya tidak
menyebar. Namun sebagai segmen pasar mereka itu tergolong pada pembeli skala
besar. Oleh karena jumlah pelanggan tidak banyak dan lebih mudah dihubungi
secara langsung, hubungan antara produsen dan pembeli seringkali dapat dibina
secara akrab. Tidak sedikit produsen memperoleh lebih banyak kesempatan untuk
memahami secara lebih dalam tentang apa yang dibutuhkan dan diinginkan
pelanggan dari mereka.
Sifat Permintaan Produk
Ciri khusus pembeli institusional yang lain adalah sebagian besar
permintaan mereka akan barang dan jasa merupakan permintaan turunan (derived
demand). Yang dimaksud dengan permintaan turunan adalah permintaan produk
yang dipengaruhi oleh permintaan produk lain yang dihasilkan pembelinya.
Sebagai contoh permintaan pabrik sirup akan botol kcmasan, gula, zat perwarna
dan bubuk aroma merupakan permintaan yang diturunkan oleh permintaan sirup.
81
Apabila hasil penjualan sirup pabrik sirup yang bersangkutan menurun maka
permintaan botol, gula, zat pewarna dan bubuk aroma mereka kepada produsen
atau pemasok produk-produk tersebut juga menurun. Contoh lain permintaan
semen, besi beton dan bahan bangunan lainnya oleh perusahaan-perusahaan
kontraktor gedung dan perumahan merupakan permintaan turunan dari permintaan
gedung dan perumahan di pasar. Apabila permintaan pasar akan gedung dan
perumahan meningkat permintaan perusahaan kontraktor akan bahan-bahan
bangunan tadi juga meningkat.
Dipandang dari segi elastisitas permintaan dalam jangka pendek permintaan
pembeli institusional secara keseluruhan tidak elastis terhadap perubahan harga.
Hal itu terutama disebabkan karena permintaan produk oleh pembeli institusional
adalah permintaan turunan. Sebagai contoh penurunan harga gula di pasar tidak
serta merta akan menaikan jumlah permintaan gula pabrik-pabrik sirup secara
keseluruhan, kecuali apabila pada waktu yang sama permintaan sirup di pasar
meningkat.
Sifat Transaksi Pembelian
Ciri khusus yang lain dalam pemasaran banyak jenis barang atau jasa dengan
pembeli institusional adalah para pembeli mempunyai pengetahuan teknis yang
tinggi tentang produk yang diperdagangkan. Oleh karena itu pendekatan terhadap
para pembeli institusional lebih bersifat profesional teknis dan rasional
dibandingkan dengan cara mendekati konsumen akhir. Kepala bagian logistik atau
manajer pabrik yang telah bertahun-tahun menangani pembelian bahan baku atau
bahan pembantu mempunyai kemampuan tinggi dalam mengevaluasi spesifikasi
teknis produk yang ditawarkan kepada perusahaan mereka. Mereka juga
mempunyai kemampuan mengevaluasi dampak pemakaian bahan baku tersebut
pada efisiensi pemakaian bahan dan standar mutu produk yang dihasilkan
perusahaan mereka.
Untuk pembelian barang modal (seperti mesin dan peralatan pabrik atau
rumah sakit) dengan atau tanpa teknologi yang menyertainya, biasanya pembeli
menugaskan sebuah team pembelian, yang beberapa diantara anggautanya
menguasai aspek teknis produk yang ditawarkan. Oleh karena sifat khusus
81
transaksi pembelian tersebut di atas untuk penjualan produk yang membutuhkan
penjelasan teknis dan teknologis yang tinggi produsen produk itu wajib
menugaskan sales engineers atau sales executives yang cukup terlatih dan menguasai
segi teknis produk yang ditawarkan, kelemahan dan kekuatannya dibandingkan
produk perusahaan saingan.
Proses Pengambilan Keputusan
Dalam organisasi pembeli institusional dikenal konsep sentra pembelian atau
buying centre. Centra pembelian adalah pejabat atau bagian di dalam dan di luar
organisasi yang diikut sertakan dalam proses pengambilan keputusan. Proses
pengambilan keputusan melalui sentra pembelian itu terutama diperlukan apabila
untuk membeli barang atau jasa diperlukan dana yang cukup banyak dan
mengandung resiko yang tinggi.
Tiap pejabat atau bagian dalam sentra pembelian seringkali mempunyai
peranan sendiri-sendiri dalam menilai kelaikan produk yang akan dibeli. Mereka
juga mempunyai tolok ukur sendiri-sendiri terhadap kelaikan produk. Oleh karena
keputusan pembelian diambil oleh sentra pembelian, agar dapat bersaing setiap
perusahaan pemasok wajib mempelajari siapa anggota sentra pembelian itu serta
kriteria apa yang mereka pergunakan untuk menilai kelaikan produk.
Penawaran produk kepada pembeli institusional juga lebih bersifat formal.
Pembeli membutuhkan dokumen-dokumen yang memuat spesifikasi teknis
produk. Penawaran penjualan produk dilakukan secara tertulis.
Di Indonesia pembelian barang atau jasa oleh badan-badan pemerintah yang
dilakukan melalui lelang, mewajibkan perusahaan peserta lelang mengisi
formulir-formulir yang disediakan dan melampirkan berbagai macam dokumen
resmi termasuk izin usaha, akte notaris pendirian perusahaan, daftar rekanan atau
pembeli produk terdahulu dan salinan neraca dan daftar laba/ rugi beberapa tahun
terakhir.
81
BAB III
3. Perilaku Konsumen Industrial
Ada empat aspek perilaku konsumen industrial perlu dianalisis perusahaan
yang memasarkan produknya ke segmen pasar ini. Selanjutnya mereka wajib
berusaha menyesuaikan strategi manajemen pemasaran produknya dengan hasil
temuannya itu.
Dengan melakukan hal tersebut ada harapan bagi perusahaan yang
bersangkutan dapat lebih efektif dalam upaya bersaing dengan perusahaan-
perusahaan saingan yang beroperasi dalam segmen pasar yang sama.
Adapun keempat aspek perilaku konsumen industrial yang perlu dianalisis
perusahaan-perusahaan pemasok tersebut adalah sebagai berikut:
• Situasi pengambilan keputusan,
• Orang atau bagian perusahaan yang ikut berpartisipasi dalam proses
pengambilan keputusan,
• Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan membeli,
• Proses pengambilan keputusan membeli.
Situasi Pengambilan Keputusan
Konsumen industrial dapat mengambil keputusan pembelian dalam tiga macam
situasi pembelian yang berbeda, yaitu:
• Pembelian ulang (straight rebuy),
• Peninjauan kembali pembelian ulang (modified rebuy). dan
• Pembelian baru (new task).
Pembelian ulang. Bagi setiap konsumen industrial pembelian ulang produk
yang telah lama mereka pergunakan merupakan pekerjaan rutin sehari-hari.
Sebagai contoh bagi bagian pembelian pabrik-pabrik plywood pembelian lem
formaldhehyde dan kayu balok sebagai bahan pembantu dan bahan baku produk
mereka adalah pekerjaan rutin. Hal yang sama terjadi pada pabrik-pabrik mobil
dalam pembelian lembaran baja (steel plate), mesin. cat. komponen kaca, ban dan
81
akumulator yang dipergunakan untuk memproduksi mobil sedan, truck atau
sepeda motor mereka.
Berdasarkan pengalaman pembelian mereka sebelumnya setiap saat
membutuhkan, pembeli industrial akan memesan produk yang bersangkutan dari
salah satu pelanggan yang masuk dalam daftar pemasok mereka.
perusahaan yang belum termasuk dalam daftar pemasok tersebut harus
memulai proses penjualan produk dari tahap memperkenalkan diri dan produknya.
Dalam tahap memperkenalkan diri itu hendaknya mereka berusaha mendapatkan
pesanan pembelian (walaupun dalam jumlah kecil) untuk kelak ditingkatkan
jumlahnya pada saat pesanan pembelian ulang.
Peninjauan kembali pembelian ulang. Karena sebab-sebab tertentu ada
kalanya perusahaan ingin meninjau kembali spesifikasi produk yang telah mereka
beli sebelumnya. Kadang-kadang mereka juga ingin meninjau kembali harga per
satuan produk yang dibeli, persentase potongan rabat dan kontan, ketepatan jadual
pengiriman barang, syarat pembayaran dan hal-hal lain. Peninjauan kembali hal-
hal yang bersangkutan dengan pembelian ulang bahan atau jasa pendukung
produksi itu biasanya dilakukan oleh beberapa orang pejabat perusahaan yang
bertugas dalam bidang pembelian, produksi, pemasaran dan keuangan.
Apapun hasil keputusan peninjauan kembali syarat-syarat pembelian ulang
tersebut, bagi pemasok lama tidak ada pi Iihan lain kecuali mengevaluasinya.
Apakah dengan syarat-syarat pembelian baru tersebut mereka masih mampu
memasok produk dengan keuntungan yang layak. Sedangkan bagi perusahaan
pemasok baru peninjauan kembali syarat-syarat pembelian tersebut dapat menjadi
peluang bisnis bagi mereka.
Pembelian produk baru. Pengambilan keputusan membeli barang atau jasa
baru dipengaruhi oleh harga produk dan tinggi rendahnya resiko pembelian.
Semakin banyak dana yang dibutuhkan untuk pembelian produk dan semakin
tinggi resiko yang dihadapi perusahaan, semakin banyak pula pejabat perusahaan
yang ikut mengevaluasinya.
Disamping itu proses pengambilan keputusan juga akan memakan waktu
lama, serta lebih banyak informasi yang diperlukan. Proses pembelian produk
dapat dilakukan dalam bentuk lelang dengan syarat-syarat lelang yang ditentukan
81
oleh pembeli. Bagi para pemasok melayani pembelian produk baru oleh
pembelian industrial merupakan pekerjaan yang melclahkan namun juga
menjanjikan.
Para Pengambil Keputusan
Dalam segmen pasar konsumen industrial juga dikenal konsep sentra
pembelian. Disamping dalam pembelian produk dengan nilai tinggi dan banyak
resikonya seperti sarana produksi dan teknologi, proses pengambilan keputusan
melalui sentra pembelian juga dilakukan dalam pembelian produk baru. Oleh
karena itu perusahaan pemasok wajib mempelajari siapa saja para anggauta sentra
pembelian konsumen industrial yang sedang mereka hadapi, apa peranan masing-
masing anggauta serta kriteria apa yang dipergunakan masing-masing anggauta
untuk menilai kelaikan produk.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian
Dari berbagai macam faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen
industrial memilih produk yang mereka butuhkan atau dari pemasok mana produk
tersebut akan dibeli, empat diantaranya nampak paling menonjol. Keempat faktor
yang paling menonjol tersebut adalah:
• Kesesuaian spesifikasi dan mutu produk dengan standar yang ditentukan,
• Kelayakan harga dan syarat pembayaran,
• Ketepatan jadwal pengiriman produk yang dipcsan,
• Prospek perkembangan bisnis.
Spesifikasi dan mutu produk. Salah satu faktor penentu mutu barang jadi
yang diproduksi oleh konsumen industrial adalah mutu bahan baku dan bahan
pembantu yang mereka pergunakan untuk membuat barang jadi tersebut. Oleh
karena itu kebanyakan konsumen industrial mempunyai perhatian besar terhadap
mutu bahan baku dan bahan pembantu yang akan mereka beli.
Tidak sedikit pabrik-pabrik memberikan spesifikasi rinci dan standar mutu
bahan baku, bahan pembantu dan barang modal yang akan mereka beli kepada
para pemasok. Hanya perusahaan pemasok yang dapat memenuhi spesifikasi dan
standar mutu produk yang akan dibeli saja yang mereka masukan dalam daftar
calon pemasok.
81
Selanjutnya guna menjaga kelangsungan mutu produk mereka, tidak jarang
produsen barang jadi bersedia menyimpan persediaan bahan baku yang tidak
mudah diperoleh di pasar dalam jumlah besar.
Kelayakan harga dan syarat pembayaran. Faktor kedua yang besar
pengaruhnya dalam keputusan membeli adalah harga dan syarat pembayaran.
Bagi konsumen industrial bahan baku, bahan pembantu atau jasa pendukung
merupakan salah satu komponen harga pokok produk yang mereka hasilkan. Oleh
karena itu harga barang dan jasa tersebut tidak boleh terlalu tinggi. Apabila harga
bahan baku, bahan pembantu atau jasa pendukung terlalu tinggi, ada kcmungkinan
harga jual barang jadi yang dihasilkan konsumen industrial yang bersangkutan
tidak dapat bersaing dengan produk sejenis yang dihasilkan perusahaan saingan.
Konsumen industrial membeli bahan baku dan bahan pembantu dalam
jumlah besar. Mereka menyimpan sebagian dari barang-barang tersebut sebagai
persediaan bahan guna menjamin kelangsungan kegiatan produksi. Sudah barang
tentu pembelian bahan dalam jumlah besar tersebut membutuhkan dana modal
kerja yang cukup besar pula. Dalam kaitannya dengan kebutuhan dana modal
kerja itu syarat pembayaran barang menjadi faktor lain yang mempengaruhi
konsumen industrial dalam menentukan pilihan dari perusahaan mana mereka
akan membeli barang. Pembelian barang dengan kredit penjualan beberapa bulan
merupakan salah satu faktor yang menentukan pilihan dari perusahaan mana
produk akan dibeli.
Bahan pertimbangan lain dalam kaitannya dengan harga adalah jenis
potongan harga (misalnya rabat dan kontan) serta jumlah persentase potongan
yang ditawarkan pemasokkepada konsumen industrial.
Ketepatan jadwal pengiriman bahan yang dipesan mempunyai pengaruh
besar terhadap ketepatan jadwal produksi dan penjualan barang jadi. Oleh karena
itu kinerja perusahaan pemasok dalam memenuhi jadwal pengiriman bahan yang
telah disetujui bersama, akan menjadi faktor penentu yang lain bagi konsumen
industrial dalam mempertimbangkan dari mana mereka akan membeli bahan yang
mereka butuhkan.
Prospek perkembangan bisnis. Dalam memutuskan barang apa dan dalam
jumlah berapa akan dibeli konsumen industrial juga memperhitungkan prospek
81
perkembangan bisnis di masa yang akan datang. Apabila prospek perkembangan
masa depan dunia bisnis pada umumnya dan sektor bisnis yang mereka geluti
nampak cerah. mereka lebih berani membeli bahan baku Jan bahan pembantu
dalam jumlah yang lebih banyak. Namun bilamana prospek perkembangan bisnis
di masa yang akan datang kurang stabil mereka akan lebih berhati-hati dalam
pembelian dan penumpukan persediaan bahan baku dan bahan pembantu.
Analisis perkembangan bisnis di masa mendalang akan dilakukan lebih
cermat lagi dalam rencana pembelian barang modal. Dalam persiapan pembelian
barang modal yang banyak sekali membutuhkan dana (misalnya pembelian
peralatan produksi untuk perluasan pabrik), tidak sedikit konsumen industrial
menyelenggarakan studi kelayakan proyek. Dalam studi kelayakan proyek
tersebut tidak saja dianalisis prospek perkembangan aspek pasar dan pemasaran
produk yang akan dihasilkan oleh barang modal baru di masa yang akan datang,
melainkan juga prospek masa depan hal-hal yang bersangkutan dengan aspek
ekonomis. teknis dan keuangan.
Proses Pengambilan Keputusan Membeli
Proses pengambilan keputusan membeli konsumen industrial secara
keseluruhan terdiri dari tujuh tahap. Ketujuh tahap pengambilan keputusan
tersebut adalah:
• Pengenalan kebutuhan,
• Penyusunan spesifikasi produk,
• Pemilihan calon pemasok,
• Evaluasi surat penawaran,
• Pemesanan produk, dan
• Evaluasi kinerja pemasok.
Dalam kebanyakan kasus pembelian produk baru ketujuh tahap pengambilan
keputusan tersebut dilalui semua. Namun dalam kasus pembelian ulang dan
peninjauan kembali pemesanan ulang, biasanya hanya penyusunan spesifikasi
produk dan evaluasi kinerja pemasok yang dilakukan kembali. Hal itu disebabkan
karena tahap-tahap proses pengambilan keputusan pembelian yang lain telah
81
dikerjakan konsumen industrial pada saat untuk pertama kalinya melakukan
pembelian produk.
Pengenalan kebutuhan. Seperti halnya dengan konsumen akhir proses
pengambilan keputusan membeli oleh konsumen industrial juga dimulai dari
tahap pengenalan kebutuhan. Munculnya kebutuhan barang atau jasa tersebut
dapat disebabkan karena kebutuhan yang muncul dari dalam perusahaan. Sebagai
contoh bilamana perusahaan memutuskan akan memperluas usaha bisnisnya,
menciptakan produk baru atau memperbaharui sarana produksinya yang sudah
tidak produktif lagi. mereka akan membutuhkan peralatan produksi baru atau
bahan baku dan bahan pembantu jenis baru.
Kebutuhan barang atau jasa baru juga dapat ditimbulkan oleh sebab-sebab
dari luar perusahaan, misalnya persaingan pasar atau peraturan pemerintah yang
mewajibkan mereka memiliki sarana produksi tertentu.
Konsumen industrial akan menyusun deskripsi barang atau jasa baru
tersebut. termasuk jumlah yang akan dibutuhkan. ancer-ancer harga, standar mutu.
ukuran, kapasitas produksi (untuk barang modal) dan atribut-atribut produk yang
lain. Untuk menyusun deskripsi barang modal dengan teknologi tinggi yang akan
mereka beli, adakalanya mereka meminta bantuan perusahaan konsultan teknis.
Penyusunan spesifikasi produk. Untuk mengurangi resiko produk yang akan
dibeli tidak memenuhi standar deskripsi produk yang diperlukan, konsumen
industrial menyusun spesifikasi produk yang akan mereka beli. Dalam spesifikasi
produk tersebut dicantumkan ciri-ciri khusus produk yang mereka butuhkan,
misalnya standar mutu. maksimum kandungan kadar air (water content) yang
dapat ditolerir, ancer-ancer ukuran (range of size), jenis teknologi yang diperlukan
(untuk barang modal) dan sebagainya.
Pada saat menghubungi perusahaan calon pemasok konsumen industrial
akan menjelaskan spesifikasi produk tersebut. Bilamana spesifikasi produk
tersebut dinyatakan secara tertulis, salinan spesifikasi itu akan diberikan kepada
para calon pemasok.
Pemilihan calon pemasok. Dengan spesifikasi produk yang jelas konsumen
industrial telah siap untuk mencari calon pemasok yang mereka perlukan. Calon
pemasok tersebut dapat diperoleh dari berbagai macam sumber, antara lain dari
81
asosiasi perusahaan sejenis, buku petunjuk telpon llie Yellow Page, koneksi bisnis
dan melalui internet (websites B to B commerce). Bilamana produk tersebut harus
diimpor (seperti halnya dalam kebanyakan kasus pembelian barang modal) data
dan informasi tentang calon pemasok tersebut dapat diusahakan melalui kantor-
kantor perwakilan dagang luar negeri atau konsulat dagang di kedutaan negara
pengekspor produk.
Dari hasil pengamatan calon pemasok yang berhasil dihubungi, konsumen
industrial menyusun daftar calon-calon pemasok yang paling dapat diharapkan
mampu memenuhi ketentuan-ketentuan yang mereka susun sebelumnya, termasuk
spesifikasi produk yang akan mereka beli.
Dalam proses pengambilan keputusan pembelian produk baru (apalagi
bilamana spesifikasi produk cukup canggih) tahap pemilihan calon pemasok ini
memakan waktu yang cukup lama. Untuk menilai kemampuan calon pemasok
menghasilkan produk yang dibutuhkan adakalanya konsumen industrial meninjau
kantor pusat calon pemasok dan sarana produksi mereka. Dalam peninjauan
tersebut konsumen industrial mengamati contoh-contoh produk, kondisi peralatan
produksi yang dipergunakan serta mendapatkan kesan umum tentang kemampuan
calon pemasok memproduksi dan mengirimkan barang pesanan sesuai dengan
jadual yang ditenlukan. Di samping meninjau kantor pusat adakalanya konsumen
industrial juga meninjau perusahaan-perusahaan yang telah mempergunakan
barang modal yang diprodusir calon pemasok.
Evaluasi surat penawaran. Dalam tahap proses pengambilan keputusan
membeli ini, konsumen industrial meneliti dan mengevaluasi surat-surat
penawaran. brosur dan katalog yang masuk dan dibandingkan dengan ketentuan
yang telah mereka susun sebelumnya. Untuk produk-produk yang bernilai tinggi
atau dibutuhkan secara kontinyu dalam jangka waktu lama, surat penawaran
tersebut seringkali diantarkan sendiri oleh sales executives, sales engineers
perusahaan pemasok atau petugas bagian penjualan yang lain. Pada saat
menyampaikan sural penawaran itu sales executives melakukan presentasi tentang
data teknis produk, penawaran harga, syarat pembayaran. layanan purna jual
maupun manfaat produk yang lain.
81
Untuk melakukan evaluasi surat-surat penawaran tersebut konsumen
industrial akan menugaskan karyawan-karyawan yang mewakili Bagian Produksi.
Bagian Pembelian. Bagian Keuangan dan bagian-bagian lain yang mempunyai
kepentingan terhadap produk yang akan dibeli.
Pemesanan produk. Apabila konsumen industrial berhasil menemukan satu
atau beberapa perusahaan pemasok yang dapat memenuhi ketentuan pembelian
mereka akan memesan produk dari jalah satu atau beberapa perusahaan pemasok.
Dalam surat pesanan pembelian dicantumkan nama produk yang dipesan,
spesifikasi tekniknya, jumlah satuan atau volume.
produk yang dipesan harga per satuan produk sampai di tempal yang