MALARIA SEREBRAL Ina Julia Sari 030.07.114 Pembimbing : dr. Z. Hidajati, Sp.A
MALARIA SEREBRAL
Ina Julia Sari030.07.114
Pembimbing : dr. Z. Hidajati, Sp.A
PENDAHULUAN
Penyakit Malaria adalah penyakit infeksi yang menyerang eritrosit disebabkan oleh protozoa parasit yang merupakan golongan Plasmodium, dimana proses penularannya melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
DEFINISI
Malaria serebral didefinisikan sebagai ditemukannya Plasmodium falciparum bentuk aseksual pada hapusan darah tepi disertai koma yang tidak dapat dibangunkan (tidak berespon terhadap rangsangan nyeri) dan lama penurunan kesadaran lebih dari 30 menit atau penurunan kesadaran lebih dari 30 menit setelah serangan kejang atau setelah koreksi hipoglikemia dan tidak disebabkan oleh penyakit lain.
ETIOLOGI
Plasmodium adalah parasit yang termasuk vilum Protozoa, kelas sporozoa. Secara parasitologi dikenal 4 genus Plasmodium dengan karakteristik klinis yang berbeda bentuk demamnya, yaitu : Plasmodium vivaxPlasmodium malariaPlasmodium ovalePlasmodium falciparum
EPIDEMIOLOGI
Malaria merupakan penyakit endemis atau hiperendemis di daerah tropis maupun subtropis dan menyerang Negara dengan penduduk padat. Kini malaria terutama dijumpai di Meksiko, sebagian Karibia, Amerika Tengah dan Selatan, Afrika subsahara, Timur tengah, India, Asia Selatan, dan pulau-pulau di Pasifik Selatan.
DAUR HIDUP
Parasit malaria memiliki siklus hidup yang kompleks dan membutuhkan host manusia dan nyamuk. Siklus aseksual di dalam hospes manusia dikenal sebagai skizogoni, sedangkan siklus seksual yang membentuk sporozoit di dalam tubuh nyamuk dikenal sebagai sporogoni.
PATOFISIOLOGIPatofisiologi terjadinya malaria serebral adalah akibat sumbatan pembuluh darah kapiler di otak sehingga menyebabkan menurunnya aliran darah ke otak yang dapat terjadi melalui beberapa mekanisme :Eritrosit Parasit (EP)SitoadherensSekuestrasi Rosetting
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Secara umum, gejala malaria terdiri dari tiga stadium yaitu :Stadium dingin (cold stage) : 15-60 menit, Pada anak di bawah umur 5 tahun, stadium dingin sering kali bermanifestasi sebagai kejangStadium demam (hot stage) : 2-12 jamStadium berkeringat (sweat stage) : panas turun
MANIFESTASI KLINIS
Manifestasi klinis pada malaria serebral ditandai dengan adanya demam dan penurunan kesadaran berat yang tiba-tiba disertai kejang. Demam pada anak biasanya lebih singkat (< 2 hari).Penilaian kesadaran menggunakan Blantyre Coma Scale pada anak-anak. Kejang biasanya terjadi pada sebelum atau sesudah timbul koma.
Penilaian Spontan Nilai
Pergerakan
mata
Terarah (misalnya wajah ibunya)
Tidak terarah
1
0
Respons
verbal
Menangis yang wajar
Menangis yang tidak wajar atau merintih
Tidak ada
2
1
0
Respons
motorik
Rangsangan nyeri setempat (ketuk iga
atau sternum)
Menarik tungkai dari sumber nyeri (tekan
kuat pada kuku dengan pensil)
Respons yang tidak spesifik atau tidak
ada
2
1
0
Jumlah 0-5
Blantyre Coma Scale
Pada skala koma Blantyre disebut unrousable coma bila jumlah nilai < 3.
MANIFESTASI NEUROLOGI
Ensefalopati difus simetrisKejang umum atau fokalTonus otot dapat meningkat atau turunRefleks tendon bervariasiTerdapat plantar fleksi atau plantar ekstensiRahang mengatup rapat dan gigi kretekan (seperti mengasah)Mulut mencebil (pouting) atau timbul refleks mencebil bila sisi mulut dipukul
MANIFESTASI NEUROLOGI
Motorik abnormal seperti deserebrasi rigidity dan dekortikasi rigidityManifestasi okular : pandangan divergen (dysconjugate gaze) dan konvergensi spasme sering terjadi. Perdarahan sub konjungtiva dan retina serta papil udem kadang terlihatCairan serebrospinal (LCS) jernih, dengan < 10 lekosit/ml, protein sering naik ringan
Meskipun manifestasi klinis malaria serebral sangat beragam, namun hanya terdapat 3 gejala terpenting, yaitu: Gangguan kesadaran dengan demam non-spesifik Kejang umum dan sekuel neurologik Koma menetap selama 24 – 72 jam, mula-mula dapat dibangunkan, kemudian tak dapat dibangunkan.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan darah rutinPemeriksaan darah tepi sediaan tebalPemeriksaan darah tepi sediaan tipisPemeriksaan faktor koagulasiBiokimia darahRapid diagnostic testSerologi test
Gambar Sediaan tipis dan sediaan tebal
Gambar Sediaan tipis dan sediaan tebal
DIAGNOSIS
Diagnosis malaria serebral ditegakkan berdasarkan klinis adanya demam yang berlangsung singkat (kurang dari 2 hari) diikuti dengan penurunan kesadaran berat (koma) tanpa penyebab lain dari koma, dan ditemukannya P. falciparum bentuk aseksual pada apusan darah tepi pasien.
DIAGNOSIS BANDING
Gangguan kesadaran pada malaria dapat pula disebabkan oleh demam yang tinggi (hiperpireksia), hipoglikemia, syok, ensefalopati uremikum, ensefalopati hepatikum, sepsis. Semua penderita dengan demam dan penurunan kesadaran seyogyanya didiagnosis banding sebagai malaria serebral, khususnya jika penderita tersebut berasal dari daerah malaria atau pernah berkunjung ke daerah endemik malaria.
PENATALAKSANAAN
Pengobatan antimalaria spesifik
Pengobatan Simptomatis
Antipiretik dapat diberikan untuk mencegah hipertermia. Parasetamol 15 mg/kgBB dapat diberikan setiap 4 jam dan lakukan kompres hangat.
Transfusi Tukar
Indikasi transfusi tukar bila:Parasitemia > 30%Parasitemia > 10% disertai komplikasi berat lainnya seperti malaria serebral, GGA, ARDS, ikterus dan anemia beratParasitemia > 10% dengan gagal pengobatan setelah 12-24 jam pemberian anti malaria yang optimalParasitemia > 10% disertai adanya skizon pada darah perifer
KEMOTERAPI ANTI MALARIA
PENCEGAHAN1. Pemakaian obat anti malaria
Semua anak dari daerah non-endemik apabila masuk ke daerah endemik malaria, maka 2 minggu sebelumnya sampai dengan 4 minggu setelah keluar dari daerah endemic malaria, tiap minggu diberikan :
Klorokuin basa 5 mg/kgbb (8,3 mg garam), maksimal 300 mg basa sekali seminggu atau Fansidar atau Suldox dengan dasar pirimetamin 0,50-0,75 mg/kgbb atau sulfadoksin 10-15 mg/kgbb sekali seminggu (hanya untuk umur 6 bulan atau lebih)
PENCEGAHANMenghindar dari gigitan nyamuk
Memakai kelambu atau kasa anti nyamukMenggunakan obat pembunuh nyamuk
Vaksin malaria Vaksin malaria merupakan tindakan yang diharapkan dapat membantu mencegah penyakit ini, tetapi adanya bermacam-stadium pada perjalanan penyakit malaria menimbulkan kesulitan pembuatannya
PROGNOSIS
Prognosis malaria bergantung pada kecepatan diagnosis dan kecepatan serta ketepatan pengobatan. Laporan dari berbagai Negara di dunia, mortalitas malaria serebral 10-15%
KESIMPULANMalaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium. Malaria serebral ditandai demam yang sangat tinggi, penurunan kesadaran berat (koma), kejang terutama terjadi pada anak. Dasar patogenesis malaria serebral adalah abnormalitas eritrosit terinfeksi, mencakup berbagai proses patologi, yaitu sekuestrasi, sitoadherensi, dan rosetting.WHO merekomendasikan pemakaian derivat Artesunate injeksi untuk terapi malaria serebral.Prognosis malaria bergantung pada kecepatan diagnosis dan kecepatan serta ketepatan pengobatan.
TERIMA KASIH