Date post: | 17-Dec-2015 |
Category: | Documents |
View: | 39 times |
Download: | 2 times |
Borang Portofolio
Nama peserta: dr. Aristya Ekaputra
Nama wahana: RS Marinir Cilandak
Topik: Malaria falciparum
Tanggal kunjungan: 27 maret 2015
Nama pasien: Tn. A, 49 thNo RM: 34 41 86
Tanggal presentasi: Nama pendamping: dr. Shahnaz Fathia
Tempat presentasi:
Objektif presentasi
( Keilmuan( Keterampilan( Penyegaran( Tinjauan pustaka
( Diagnostik( Manajemen( MasalahIstimewa
( Neonatus( Bayi( Anak( Remaja ( Dewasa( Lansia
( Deskripsi : Pasien dengan keluhan utama demam naik turun sejak 4 hari SMRS. Demam dirasakan pasien sampai menggigil dan demam turun sekitar 1-2 hari kemudian timbul demam kembali, ketika demam pasien sampai mengeluarkan keringat cukup banyak. Gejala lain yang dirasakan adalah mual disertai muntah yang berisi makanan. Mual yang dirasakan pasien membuat nafsu makan dan minum menjadi berkurang. Pasien juga merasakan daerah sendi di tangan dan kaki nyeri dan ngilu jika digerakan. Sejak pertama mulai demam pasien mengeluhkan sakit kepala yang hilang timbul,terasa berat, yang dirasakan hampir di seluruh kepala dan bukan seperti berputar. Pasien menyangkal adanya diare, batuk lama, nyeri menelan, perdarahan gusi, dan biintik-bintik merah pada kulit. Pada tanggal 8 maret 2015 sampai tanggal 12 maret 2015, pasien pergi ke daerah papua untuk melaksanakan tugas baksos. Sejak tanggal 12 maret 2015 badan pasien mulai lemas, ngilu dan pusing. Pada tanggal 24 maret 2015 pasien mulai merasakan demam tinggi sampai menggigil.( Tujuan : melakukan diagnosis dan tatalaksana kasus Malaria falciparum
Bahan bahasan
( Tinjauan pustaka( Riset( Kasus( Audit
Cara membahas
( Presentasi & diskusi( Diskusi( Email( Pos
Data utama untuk bahan diskusi
1. Diagnosis/ Gambaran klinis
Malaria falciparum dengan gambaran klinis demam naik turun sela 1-2 hari disertai menggigil dan berkeringat, nyeri sendi, 2. Riwayat pengobatan
Pasien tidak mempunyai pengobatan rutin, hanya obat-obat untuk meredakan keluhan batuk pasien 3. Riwayat kesehatanRiwayat Penyakit Sekarang
Pasien dengan keluhan utama demam naik turun sejak 4 hari SMRS. Demam dirasakan pasien sampai menggigil dan demam turun sekitar 1-2 hari. Gejala lain yang dirasakan adalah mual disertai muntah yang berisi makanan. Mual yang dirasakan pasien membuat nafsu makan dan minum menjadi berkurang. Pasien juga merasakan daerah sendi di tangan dan kaki nyeri dan ngilu jika digerakan
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami gejala seperti ini sebelumnya, riwayat HT (-), DM (-), jantung (-), ginjal (-).Riwayat Atopi
Pasien alergi obat ciprofloxacin, antalgin dan neuralgin.4. Riwayat keluarga
Dalam 1 rumah pasien tinggal bersama 1 orang istri dan 1 orang anak. Tidak ada dalam anggota keluarga yang mengalami gejala serupa.5. Riwayat sosial
Pasien bekerja sebagai anggota marinir angkatan laut dan sering ditugaskan ke luar kota. 3 orang kerabat pasien mengalami gejala yang serupa dan sedang dirawat di rumah sakit di papua..
Kepustakaan
Hasil pembelajaran
1. Mendiagnosis malaria falciparum2. Memberikan tatalaksana 3. Melakukan assessment dan follow up harian dalam setting rawat inap
4. Mempersiapkan pasien untuk pulang dan mempersiapkan pengobatan lanjutan dalam setting rawat jalan
RANGKUMAN HASIL PEMBELAJARAN Portofolio
SubjektifKeluhan Utama : Pasien dengan keluhan utama demam naik turun sejak 4 hari SMRSRiwayat Penyakit Sekarang :
Pasien dengan keluhan utama demam naik turun sejak 4 hari SMRS. Demam dirasakan pasien sampai menggigil dan demam turun sekitar 1-2 hari. Gejala lain yang dirasakan adalah mual disertai muntah yang berisi makanan. Mual yang dirasakan pasien membuat nafsu makan dan minum menjadi berkurang. Pasien juga merasakan daerah sendi di tangan dan kaki nyeri dan ngilu jika digerakan
ObjektifKeadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit, reguler, isi cukup
Pernafasan: 20x/menit, thoracoabdominal, reguler
Suhu
: 38.8 C
Gizi : cukup, BB = 70kg, TB=172 cm. IMT = 23.7
Assessment1. Malaria falciparum Atas dasar :
Pasien dengan keluhan utama demam naik turun sejak 4 hari SMRS. Demam dirasakan pasien sampai menggigil dan demam turun sekitar 1-2 hari. Gejala lain yang dirasakan adalah mual disertai muntah yang berisi makanan. Mual yang dirasakan pasien membuat nafsu makan dan minum menjadi berkurang. Pasien juga merasakan daerah sendi di tangan dan kaki nyeri dan ngilu jika digerakan
Pemeriksaan Fisik: Keadaan umum: tampak sakit sedang
Kesadaran: compos mentis
Tekanan darah: 120/80 mmHg
Nadi
: 88 x/menit, reguler, isi dan tegangan cukup
Pernafasan: 20x/menit, thoracoabdominal, reguler
Suhu
: 38.8 C
Gizi : cukup, BB = 70kg, TB=172 cm. IMT = 23.7
Paru-paru
I : Simetris, Penggunaan otot bantu napas (-)P : Vocal fremitus kanan dan kiri normalP : Sonor pada kedua lapangan paru
A: Vesvesikuler (+) normal pada paru kanan dan kiri, wheezing -/-, ronkhi -/-Jantung
I : ictus cordis tidak terlihat
P : ictus codis teraba, thrill (-)
A: HR = 88 x/menit, BJ I/II reguler, murmur (-), gallop (-)
Pemeriksaan Penunjang: Tanggal 27/4/2015
Lab: Hb: 15.3 gr/dl. Ht: 45 %. Leukosit: 5.900 gr/dl, trombosit: 72.000 rb/ul, , DDR : stadium trofozoit malaria falciparum.
Planning1.Rencana pemeriksaan lanjutan : Pemeriksaan darah rutin dan DDR setiap 24 jam2. Rencana terapi : IVFD RL 28 tpm
Inj Ondancentron 3X8mg
Kina 3x3tab PCT tab 3X500mg
Curcuma 1X1tab Cek DR setiap 12 jam + cek DDR tiap 24 jam3. Rencana edukasi : Penjelasan mengenai penyakit yang diderita pasien beserta dengan komplikasi yang terjadi bila penyakit tersebut lambat dalam penanganan atau lalai dalam menjalani pengobatan.4. Rencana konsultasi : konsultasi dilakukan dengan dokter spesialis penyakit dalam.
Follow up pasien di bangsal flamboyan atas
28/4/15S : mual +, muntah -, demam +O :A : Malaria falciparumP :
inj ondancentron 3x8mginj ranitidin 2x1amp
sanmol drip 3x1gr
curcuma 1x1tab
kina 3x3tab
doksisiklin 2x100mg
primaquin 1x3tab
29/4/15A : Malaria falciparumP :
Pct tab 3x500
Curcuma 2x1tab
Kina 3x3tabDoksisiklin 2x100tab
Inj ranitidin 2x1tab
A : Malaria falciparumP : IVFD D5% 14 tpm
Sanmol drip 3x1gr
Ranin 2x1amp
Inj Ondancentron 3x8mg
Kina 3x3 tab
Curcuma 1x1tab
Doksisiklin 2x100mg
A : Malaria falciparumIVFD D5% 14 tpm
Sanmol drip 3x1gr
Ranin 2x1amp
Inj Ondancentron 3x8mg
Darplex 1x3tab
Curcuma 1x1tab
Doksisiklin 2x100mg
A : Malaria falciparumIVFD D5% 14 tpm
Sanmol drip 3x1gr k/p
Ranin 2x1amp
Inj Ondancentron 3x8mg
Darplex 1x3tab
Curcuma 1x1tab
Doksisiklin 2x100mg
A : Malaria falciparumIVFD D5% 14 tpm
Sanmol drip 3x1gr k/p
Ranin 2x1amp
Ondancentron 3x8mg tabOmz 1x1 tab
Darplex 1x3tab (stop)Curcuma 1x1tab
Doksisiklin 2x100mg (stop)
A : Malaria falciparumSanmol drip 3x1gr k/p
Ranin 2x1amp
Ondancentron 3x8mg tab
Omz 1x1 tab
Curcuma 1x1tab
BAB I
PENDAHULUAN
Malaria masih merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat
yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok risiko
tinggi, yaitu bayi, anak balita, dan ibu hamil. Selain itu, malaria secara
langsung menyebabkan anemia dan dapat menurunkan produktivitas
kerja.
Pada tahun 2010 di Indonesia terdapat 65% kabupaten endemis
dimana hanya sekitar 45% penduduk di kabupaten tersebut berisiko
tertular malaria. Berdasarkan hasil survei komunitas selama 2007
2010, prevalensi malaria di Indonesia menurun dari 1,39 % (Riskesdas
2007) menjadi 0,6% (Riskesdas 2010). Sementara itu berdasarkan
laporan yang diterima selama tahun 2000-2009, angka kesakitan
malaria cenderung menurun yaitu sebesar 3,62 per 1.000 penduduk
pada tahun 2000 menjadi 1,85 per 1.000 penduduk pada tahun 2009
dan 1,96 tahun 2010. Sementara itu, tingkat kematian akibat malaria
mencapai 1,3%.
Walaupun telah terjadi penurunan Annual Parasite Incidence (API)
secara nasional, di daerah dengan kasus malaria tinggi angka API
masih sangat tinggi dibandingkan angka nasional, sedangkan pada
daerah dengan kasus malaria yang rendah sering terjadi kejadian Luar
Biasa (KLB) sebagai akibat adanya kasus impor. Pada tahun 2011
jumlah kematian malaria yang dilaporkan adalah 388 kasus.
Prevalensi nasional malaria berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2010
adalah 0,6% dimana provinsi dengan API di atas angka rata-rata
nasional adalah Nusa Tenggara Barat, Maluku, Maluku Utara,
Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Bengkulu,
Jambi, Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Aceh. Tingkat prevalensi
tertinggi ditemukan di wilayah timur Indonesia, yaitu di Papua Barat
(10,6%), Papua (10,1%) dan Nusa Tenggara Timur (4,4%).
-6-
Upaya untuk menekan angka kesakitan dan kematian dilakukan
melalui program pemberantasan malaria yang kegiatannya antara lain
meliputi diagnosis dini, pengobatan cepat dan tepat, serta surveilans
dan pengendalian vektor dalam hal pendidikan masyarakat dan
pengertian ten