Top Banner
MAKALAH TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI Angiospermae Disusun Oleh : Novita Dyah Bintari ( 142590083 ) Fauzia Radita Top Member Only ( 142590083 ) Firman Yunas Amrullah FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI
42

Malakalah Angiospermae

Dec 07, 2015

Download

Documents

tentang tanamam angiospermae
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Malakalah Angiospermae

MAKALAH TAKSONOMI TUMBUHAN TINGGI

Angiospermae

Disusun Oleh :

Novita Dyah Bintari ( 142590083 )Fauzia RaditaTop Member Only ( 142590083 )Firman Yunas Amrullah

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 BIOLOGI

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

Page 2: Malakalah Angiospermae

2015

DAFTAR ISI

Halaman Sampul

Daftar isi....................................................................................................................................... i

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang........................................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................................. 1

1.3 Tujuan Masalah...................................................................................................................... 1

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Angiospermae........................................................................................................... 3

2.2 Pengertian Angiospermae...................................................................................................... 3

2.3 Ciri-ciri Angiospermae.......................................................................................................... 4

2.4 Daur Hidup Angiospermae................................................................................................... 8

     2.4.1 Jenis Reproduksi pada Angiospermae......................................................................... 10

Page 3: Malakalah Angiospermae

2.5 Klasifikasi Angiospermae.................................................................................................... 14

     2.5.1 Kelas Dikotil............................................................................................................... 16

     2.5.2 Kelas Monokotil......................................................................................................... 20

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan…………………………….............................................................................. 26

3.2 Saran.................................................................................................................................... 26

Daftar pustaka........................................................................................................................... 27

Page 4: Malakalah Angiospermae

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sebagian besar tumbuhan yang kita jumpai dewasa ini termasuk dalam Angiospermae yang

merupakan kelompok tumbuhan yang mendominasi daratan lebih dari 100 juta tahun yang lalu

meliputi 235.000 spesies tumbuhan berbunga. Sebagian besar makanan yang kita konsumsi

berasal dari tumbuhan berbunga dapat berupa akar misalnya wortel, kangkung, buah-buahan

misalnya apel, mangga, pisang, pepaya; buah dan biji Leguminosae, buah kariopsis dari

Graminae misalnya padi dan jagung. Angiospermae merupakan tumbuhan biji tertutup. Hampir

semua tumbuhan yang ada di daratan merupakan angiospermae. Angiospermae dibedakan atas

dua kelas yakni dikotil dan monokotil. Klasifikasi angiospermae menjadi dikotiledon dan

monokotiledon didasarkan sejumlah perbedaan, yaitu perbedaan struktur vegetatif (batang, daun,

akar) dan struktur generatif (bunga dan biji).

Monokotil meliputi sekitar 65.000 spesies, termasuk di dalamnya tumbuhan Graminae,

anggrek, palem, bambu dan lain-lain. Daun, batang, bunga dan akar monokotil bersifat spesifik.

Sebagian besar monokotil memiliki pertulangan daun sejajar, batang dengan berkas pembuluh

tersebar; daun mahkota bunga 3 atau kelipatannya, dan memiliki akar serabut. Sebagian besar

Angiospermae yakni sekitar 170.000 spesies adalah tumbuhan dikotil. Kelompok tumbuhan ini

meliputi tumbuhan semak, pohon serta banyak tumbuhan penghasil makanan. Ciri-ciri dikotil

adalah memiliki 2 kotiledon pada biji; pertulangan daun menjari, berkas pembuluh pada batang

tersusun melingkar, daun mahkota bunga 4, 5 atau kelipatannya, memiliki sistem akar tunggang.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang disebut dengan Angiospermae (Tumbuhan berbiji terbuka)?

2. Apa saja ciri-ciri Angiospermae?

3. Bagaimana daur hidup Angiospermae?

4. Ada berapa pengklasifikasian Angiospermae?

5. Apa perbedaan Dikotil dan Monokotil?

Page 5: Malakalah Angiospermae

1.3  Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui tentang Angiospermae (Tumbuhan berbiji terbuka).

2. Untuk mengetahui ciri-ciri Angiospermae.

3. Dapat menjelaskan daur hidup Angiospermae.

4. Mengetahui pengklasifikasian Angiospermae.

5. Untuk menjelaskan perbedaan Dikotil dan Monokotil.

2.1 Sejarah Angiospermae

Sejarah penemuan Angiospermae tidak terlepas dari penemuanRobert Brown pada tahun 1827

karena, Pada awalnya, nama Angiospermae dimaksudkan oleh Paul Hermann (1690) bagi

seluruh tumbuhan berbunga dengan biji yang terbungkus dalam kapsula, dan dipertentangkan

dengan Gymnospermae sebagai tumbuhan berbunga dengan buah achene atau berkarpela

terbelah. Dalam pengertiannya, keseluruhan buah atau bagiannya dianggap sebagai biji dan

"terbuka".Kedua istilah ini dipakai oleh Carolus Linnaeus dengan pengertian yang sama tetapi

digunakan sebagai nama-nama dari kelas Didynamia. Ketika Robert Brown pada tahun 1827

menemukan bakal biji yang benar-benar terbuka (tak terlindung) pada sikas dan tumbuhan

runjung, ia memberikan nama Gymnospermae bagi kedua kelompok tumbuhan ini. Tahun 1851

Wilhelm Hofmeister menemukan perubahan-perubahan yang terjadi pada kantung embrio dari

tumbuhan berbunga (penyerbukan berganda). Hasil penemuan ini menjadikan Gymnospermae

sebagai kelas yang benar-benar berbeda dari dikotil, dan istilah Angiospermae mulai diterapkan

untuk semua tumbuhan berbiji yang bukan kedua kelompok yang disebutkan Robert Brown.

Pengertian terakhir inilah yang masih bertahan hingga sekarang.

2.2 Pengertian Angiospermae

Tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae) berasal dari kata angio yang berarti bunga dan

spermae yang berarti tumbuhan berbiji, jadi Angiospermae adalah tumbuhan berbiji yang

tertutup tertutup. Mengapa dikatakan tumbuhan berbiji tertutup, karena bijinya selalu diselubungi

oleh suatu badan yang berasal dari daun-daun buah yang disebut dengan bakal buah. Kemudian

bakal buah beserta bagian-bagian lain dari bunga akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang

telah menjadi biji tetap terdapat di dalamnya. Tumbuhan biji tertutup memiliki jumlah spesies

Page 6: Malakalah Angiospermae

lebih banyak dibandingkan dengan tumbuhan berbiji terbuka, karena anggota Angiospermae

mencakup sekitar 300 famili dan lebih dari 250.000 spesies.Tumbuhan ini banyak ditemukan di

semua daratan dunia ini.

Ada banyak faktor yang menentukan sehingga angiospermae terdapat di mana-mana, di

iantaranya adalah,

1. Mampu beadaptasi dan bereproduksi di segala lingkungan

2. Membentukbuah, bunga dan biji.

Angiospermae terdiri atas satu divisi yaitu Anthophyta (tumbuhan berbunga) yang merupakan

80% tumbuhan saat ini. Divisi ini dibedakan atas 2 kelas yaitu tumbuhan monokotil /

magnoliopsida (sekitar 65.000 spesies) dan tumbuhan dikotil/ liliopsida (sekitar 170.000

spesies). Tumbuhan dikotil dan monokotil dibedakan atas beberapa hal, antara lain: struktur biji

(jumlah kotiledon), struktur bunga, distribusi berkas pembuluh pada batang, dan struktur akar.

     Secara umum, tumbuhan berbiji tertutup memiliki ciri yang sama dengan tumbuhan berbiji

terbuka. Keunikan tumbuhan berbiji tertutup terletak pada bijinya yang tersusun oleh keping

lembaga (kotyledon). Keping lembaga pada tumbuhan berbiji tertutup membentuk dua kelompok

tumbuhan, yaitu tumbuhan berbiji tunggal (Monocotyledonae) dan tumbuhan berbiji berkeping

dua (Dicotyledonae).

2.3 Ciri-ciri Angiospermae

Tubuh tumbuhan terdiri dari akar dan tajuk. Diantara adaptasi yang memungkinkan tumbuhan

dapat hidup di darat adalah kemampuannya untuk mengabsorsi air dan mineral dari dalam tanah.

Menyerap cahaya matahari dan mengambil CO2 dari udara untuk fotosintesis serta

kemempuannya untuk hidup dalam kondisi yang kering. Akar dan tajuk saling bergantung satu

sama lain, akar tidak mampu hidup tanpa tajuk, demikian sebaliknya. Karena tidak memiliki

kloroplas dan hidup di tempat yang gelap menyebabkan akar tidak dapat tumbuh tanpa gula dan

nutrisi organic lainnya yang diangkut dari daun yang merupakan bagian dari sistem dari tajuk.

Sebaliknya batang dan daun bergantung pada air dan mineral yang diserap oleh akar. Akar

tumbuhan berfungsi sebagai penompang berdirinya tumbuhan (jangkar), pengabsorpsi air dan

mineral, serta tempat peyimpanan cadangan makanan. Tajuk terdiri dari batang, daun dan bunga

(bunga merupakan adaptasi untuk reproduksi tumbuhan Angiospermae). Batang adalah bagian

tumbuhan yang terletak di atas tanah, mendukung daun-daun dan bunga.

Page 7: Malakalah Angiospermae

  Pada pohon, batang-batang meliputi batang pokok danseua cabang-cabang, termasuk ranting-

ranting yang kecil. Batang mempunyai buku sebagai tempat melekatnya daun, juga mempunyai

ruas yakni jarak diantara dua buku. Daun merupakan tempat utama berlangsungnya fotosintesis,

kendati ada beberapa spesies tumbuhan yang batangnya dapat melakukan fotosintesis karena

mengandung kloroplas.

Daun terdiri dari helaian daun yang melebar (lamella) dan tangkai daun (petiol) yang

menghubungkan daun dengan batang. Pada ujung batang terdapat tunas yang belum berkembang

yang disebut tunas ujung. Selain itu di jumpai juga tunas aksilar/ tunas lateral/ tunas samping

yang terdapat di ketiak daun, tunas ini biasanya dorman. Pada banyak tumbuhan, tunas ujung

menghasilkan auksin yang dapat menghambat pertumbuhan tunas aksilar. Fenomena ini disebut

dengan dominasi apical yang yang merupakan suatu adaptasi yang dapat meningkatkan

kemampuan tumbuhan untuk memperoleh cahaya. Hal ini sangat penting apabila kerpatan suatu

vegetasi di suatu tempat tinggi.

  Pembentukan cabang juga penting untuk meningkatkan sistem tajuk, pada kondisi tertentu

tunas-tunas aksilar akan mulai tumbuh. Beberpa tunas tersebut kemudian berkembang menjadi

cabang-cabang yang menghasilkan bunga dan yang lainnya berkembang menjadi capang non

reproduktif, lengkap dengan ujung tunas, daun-daun dan tunas aksilar. Struktur tubuh tumbuhan

dikotil. Organ tumbuhan yaitu akar, batang, daun, buah, bunga dan biji, seluruhnya disusun dari

jaringan-jaringan yang masing-masing jaringan tersebut mempunyai struktur dan fungsi yang

berbeda-beda. Masing-masing jaringan disusun dari sel-sel yang mempunyai bentuk dan fungsi

yang sama.

Beberapa modifikasi akar dan tajuk. Akar tumbuhan mengalami beberapa modifikasi antara

lain menjadi akar yang menyimpan cadangan makanan (pati) misalnya bit gula atau akar

penyimpan air pada beberapa famili Cucurbitaceae yang tumbuh di daerah kering atau daerah

yang tidak turun hujan dalam waktu yang panjang, akar nafas (pneumatofor) yang dapat

meningkatkan pertukaran gas antara udara dengan akar-akar yang terendam air pada tanaman

bakau/Avicennia nitida, akar udara pada anggrek yang dapat membantu penyerapan air hujan,

akar parasit/haustorium tali putri/Cuscuta sp, dan mikoriza yaitu simbiosis mutualisme antara

akar tumbun dan cendawan.

Beberapa modifikasi akar yakni tempat penimbun pati, akar nafas, akar udara, haustorium,

mikoriza. Seperti halnya akar batang dan dun juga mengalami modifikasi untuk fungsi yang

Page 8: Malakalah Angiospermae

beragam, antara lain rhizome, stolon, runner, umbi batang (tuber), umbi lapis (bulb) serta umbi

kormus (corm).

Rhizoma adalah batang yang tumbuh horizontal dalam tanah atau dekat dengan permukaan

tanah, mempunyai ruas-ruas yang pendek dan pada bukunya terdapat daundaun seperti sisik.

Dijumpai akar adventif di sepanjang rhizome, terutama di permukaan bawahnya. Rhizome dapat

relative tebal, berdaging, mereupakan tempat disimpannya cadangan makanan misalnya pada

famili Zingiberaceae (jahe-jahean).

Runner adalah batang yang tumbuh horizontal di atas tanah, umumnya di sepanjang permukaan

tanah, mempunyai ruas panjang misalnya pada tanaman strawberry. Stolon mirip sengan runner,

tetapi biasanya tumbuh tegas di dalam tanah, umumnya di sepanjang permukaan tanah. Pada

kentang, beberapa ujung stolon berkembang membentuk umbi batang. Mata tunas pada umbi

kentang merupakan kuncup yang terdapat pada buku batang, setia mata tunas tersebut akan

mampu berkembang menjadi individu baru. Berbeda dengan umbi kentang, umbi lapis

merupakan kuncup besar yang dikelilingi oleh sejumlah daun berdaging, dengan satu batang

kecil dan pendek pada ujung bawah. Daun berdaging mengandung cadangan makanan. Pada

bawang merah, daun berdangin selalu dikelilingi oleh daun-daun seperti sisik. Umbi lapis juga

dijumpai pada tanaman tulip, lili dan lain-lain. Kormus mirip dengan umbi lapis tetapi bagian

yang membengkak seluruhnya merupakan bagian batang. Helaian daun berbentuk sisik yang

menutupi seluruh permukaan kormus.

Beberapa modifikasi batang yakni stolon pada strawberry, rhizome pada tanaman iris, umbi

kentang, umbi lapis, kormus. Beberapa modifikasi daun antara lain sulur (tendril), duri dan daun

penangkap serangga ditemukan dibeberapa tanaman. Ada beberapa tumbuhan yang daunnya

sebagian atau seluruhnya mengalami modifikasi bentuk sulur. Apabil sulur menyentuh benda

padat misalnya ranting/kawat segera sulur tersebut membelitnya dngan erat. Pada tanaman lain

ada juga petiolnya berubah menjadi sulur. Sulur dijumpai pada famili Cucurbitaceae (waluh-

waluhan), tanaman anggur dan lainnya. Duri yang dijumpai pada kaktus merupakan modifikasi

dari daun. Duri sekaligus berfungsi untuk melindungi tanaman dari hewan pengganggu,

disamping untuk mengurangi kehilangan air dari tumbuhan. Daun penangkap serangga pada

tumbuhan karnivor akan menutup sewaktu serangga tertangkap, selanjutnya serangga tersebut

akan segera dicerna oeleh enzim pencerna dan nutrisinya digunakan tumbuhan untuk

pertumbuhan.

Page 9: Malakalah Angiospermae

Angiospermae memiliki ciri utama yaitu, bakal bijinya berada di dalam megasporofil yang

termodifikasi menjadi daun buah ( karpel) sehingga serbuk sari harus menembus jaringan daun

buah untuk mencapai bakal biji dan membuahi ovum. Pada umumnya daun dan buah berdaging

tebal, misalnya pada manga, jeruk, dan semangka. Pada kacang-kacangan, misalnya buncis,

kapri, kacang panjang daun buah berupa kulit polong yang tipis. Daun buah berfungsi

melindungi biji agar tidak kekeringan pada saat mengalami dormansi (tidak aktif). Dormansi

yang dimaksud di sini adalah, Dormansi yaitu peristiwa dimana benih mengalami masa istirahat

(Dorman). Dormansi benih berhubungan dengan usaha benih untuk menunda

perkecambahannya, hingga waktu dan kondisi lingkungan memungkinkan untuk melangsungkan

proses tersebut. Dormansi dapat terjadi pada kulit biji maupun pada embryo. Biji yang telah

masak dan siap untuk berkecambah membutuhkan kondisi klimatik dan tempat tumbuh yang

sesuai untuk dapat mematahkan dormansi dan memulai proses perkecambahannya (Elisa, 2009).

Tubuh dan ukuran angiospermae memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi. Ada yang

berupa    tumbuhan berbunga terkecil berdiameter sekitar 2 mm, misalnya wolffia, hingga pohon

raksasa dengan tinggi lebih dari 100 m, misalnya pohon gom. Tubuh Angiospermae terdiri dari

akar, batang, daun dan bunga. Akarnya ada yang serabut da nada pula yang tunggang, ada batang

yang berkambium serta ada pula yang tidak memiliki cambium. Angiospermae memiliki

pembuluh xilem yang diperkuat oleh serat dengan dinding sel tebal dan berlignin. Sedangkan

daunnya juga mempunyai beberapa tipe daun antara lain, lurus, menyirip dan menjari.

2.3.1 Ciri Khusus Angiospermae

            Tumbuhan berbunga dibedakan dari kelompok lain berdasarkan apomorfi (ciri-ciri

terwariskan) yang khas dikembangkan oleh kelompok ini. Kebanyakan ciri-ciri ini terletak pada

bagian reproduktif. Berikut adalah ciri-ciri tersebut:

1. Bunga

Disebut sebagai tumbuhan berbiji tertutup dikarenakan bakal biji yang dimiliki tumbuhan ini

dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya,

memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beranekaragam. Ada daun yang pipih, sempit,

ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun

sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga. Macam-macam

Page 10: Malakalah Angiospermae

bunga:

1) Bunga lengkap

Merupakan bunga yang memiliki semua bagian bunga tanpa terkecuali, yaitu tangkai bunga,

kelopak bunga, mahkota bunga, benang sari, dan putik. Contohnya adalah bunga mawar, melati

(Jasminum sambac), dan bunga sepatu.

2) Bunga tidak lengkap

Merupakan bunga yang tidak memiliki salah satu bagian bunga. Contohnya adalah bunga

tanaman rumput-rumputan yang tidak memiliki mahkota bunga.

3) Bunga sempurna

Merupakan bunga yang memiliki benang sari dan putik sekaligus, selain itu juga memiliki

bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga sepatu.

4) Bunga tidak sempurna

Merupakan bunga yang hanya memiliki benang sari atau hanya memiliki putik saja, selain itu

juga memiliki bagian-bagian bunga yang lain. Contohnya adalah bunga salak, bunga kelapa,

jagung, dan melinjo. Bunga yang hanya memiliki benang sari biasa disebut juga sebagai

bunga jantan dan bunga yang hanya memiliki putik saja biasa disebut sebagai bunga betina.

Gambar 2.1 Struktur bunga

Link:http://www.sentra-edukasi.com/2010/04/spermathophyta-tumbuha n berbiji.html#.UtzAANL-LVQ

Page 11: Malakalah Angiospermae

2. Benang sari

     Stamen atau benang sari jauh lebih ringan daripada organ dengan fungsi serupa pada

tumbuhan berbiji terbuka (yaitu strobilus). Benang sari telah berevolusi untuk dapat beradaptasi

denganpenyerbuk dan untuk mencegah pembuahan sendiri. Adaptasi ke arah ini juga

memperluas jangkauan ruang hidupnya.

3. Ukuran gametofit jantan sangat tereduksi

Gametofit jantan yang sangat tereduksi (berada dalam serbuk sari dan hanya terdiri dari

tiga sel) sangat membantu mengurangi waktu antara penyerbukan, di saat serbuk sari mencapai

organ betina, dan pembuahan. Selang waktu normal antara kedua tahap tersebut biasanya 12-24

jam. Pada Gymnospermae waktu yang diperlukan untuk hal tersebut dapat mencapai setahun.

4. Karpela menutup rapat bakal biji

     Karpela atau daun buah rapat membungkus bakal biji atau ovulum, sehingga mencegah

pembuahan yang tidak diinginkan. Sel sperma akan dikontrol oleh putik untuk membuahi sel

telur (ovum). Setelah pembuahan, karpela dan beberapa jaringan di sekitarnya juga akan

berkembang menjadi buah. Buah berfungsi adaptif dengan melindungi biji

dari perkecambahan yang tidak diinginkan dan membantu proses penyebaran ke wilayah yang

lebih luas.

5. Ukuran gametofit betina sangat tereduksi

Sebagaimana pada gametofit jantan, ukuran gametofit betina juga sangat berkurang menjadi

hanya tujuh sel dan terlindung dalam bakal biji. Ukuran yang mengecil ini membantu

mempercepat perkembangan hidup tumbuhan. Hanya kelompok Angiospermae yang memiliki

perilaku semusim dalam proses kehidupannya. Perilaku ini membuatnya sangat mudah

menjelajah lungkang yang jauh lebih luas.

6. Endosperma

Pembentukan endosperma pada biji adalah ciri khas Angiospermae yang sangat mendukung

adaptasi karena melengkapi embrio atau kecambah dengan cadangan makanan dalam

perkembangannya. Endosperma secara fisiologis juga memperkuat daya serap biji akan hara

yang diperlukan tumbuhan muda dalam perkembangannya.

7. Struktur Anatomi Akar

Secara umum struktur anatomi akar tersusun atas jaringan epidermis, sistem jaringan dasar

berupa korteks, endodermis, dan empulur; serta sistem berkas pembuluh. Pada akar sistem

Page 12: Malakalah Angiospermae

berkas pembuluh terdiri atas xilem dan floem yang tersusun berselang-seling. Struktur anatomi

akar tumbuhan monokotil dan dikotilberbeda. 

8. Struktur Anatomi Batang 

Secara umum batang tersusun atas epidermis yang berkutikula dan kadang terdapat stomata,

sistem jaringan dasar berupa korteks dan empulur, dan sistem berkas pembuluh yang terdiri atas

xilem dan floem. Xilem dan floem tersusun berbeda pada kedua kelas tumbuhan tersebut. Xilem

dan floem tersusun melingkar pada tumbuhan dikotil dan tersebar pada tumbuhan monokotil. 

9. Struktur Anatomi Daun 

Daun tumbuhan tersusun atas epidermis yang berkutikula dan terdapat stomata atau trikoma.

Sistem jaringan dasar pada daun monokotil dan dikotil dapat dibedakan. Pada tumbuhan dikotil

sistem jaringan dasar (mesofil) dapat dibedakan atas jaringan pagar dan bunga karang, tidak

demikian halnya pada monokotil khususnya famili Graminae. Sistem berkas pembuluh terdiri

atas xilem dan floem yang terdapat pada tulang daun.

2.4 Daur Hidup Angiospermae

Tumbuhan berbunga yang sering kita temui sehari-hari merupakan generasi gametofit (2n)

yang dominan. Seperti pada gymnospermae, generasi gametofit pada Angiospermae juga

mengalami reduksi. Angiospermae bersifat herospora. Bunga sporofit akan menghasilkan

megaspore dan mikrospora.

Siklus hidup Angiospermae adalah sebagai berikut,

1) Bunga pada sporofit (2n) memiliki kepala sari yang di dalamnya terdapat sel induk

mikrospora (2n)

2) Sel induk mikrospora (2n) mengalami pembelahan secara meiosismenghasilkan mikrospora

yang haploid (n)

3) Mikrospora (n) mengalami pembelahan mitosis menghasilkan gametofit jantan berupa butir

serbuk sari yang haploid (n)

4) Pada bakal biji terdapat sel induk megaspore (2n). sel induk megaspore membelah secara

meiosis menghasilkan empat sel megaspore (n). namun, hanya satu sel megaspore yang hidup,

sedangkan tiga lainnya mengalami degenerasi (mati)

5) Megaspore yang hidup akan membentuk gametofit betina (sel kandung lembaga atau sel

kantung embrio). Inti kandung lembaga membelah secata mitosis tiga kali berturut-turut.

Page 13: Malakalah Angiospermae

Pembelahan inti tersebut tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma, disebut kariokinesis.

Dari kariokinesis dihasilkan delapan inti (nucleus) yang akan tumbuh menjadi satu ovum (n),

dua sinergid (n), tiga antipoda (n), dan dua inti polar yang bersatu disebut Inti Kandung

Lembaga Sekunder (2n).

6) Bila terjadi penyerbukan, serbuk sari (n) akan berkecambah membentuk buluh (tabung)

serbuk sari yang intinya akan mengalami kariokinesis dan menghasilkan dua inti, yaitu satu

inti generatif (n) dan satu inti vegetatif (n) membelah lagi secara kariokinesis

sehingga ;menghasilkan dua inti, yaitu sati inti sperma I (n) dan satu inti sperma II (n).

Gambar 2.2 Siklus hidup Angiospermae

Link : http://boniephoel.wordpress.com/2011/02/15/spermathophyta-tumbuhan-berbiji/

7) Setelah pembuluh serbuk sari sampai di mikropil, inti vegetatif mengalami degenerasi. Inti

sperma I (n) membuahi ovum (n) dan menghasilkan zygot (2n). Inti sperma II (n) membuahi

inti kandung lembaga sekunder (2n) dan menghasilkan endosperma (3n). pembuahan dada

Angiospermae disebut pembuahan ganda.

8) Zygot (2n) akan tumbuh menjadi embrio (2n). Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan

makanan bagi embrio. Endosperma (3n) berfungsi sebagai cadangan makanan bagi embrio.

Struktur yang meliputi embrio, endosperma dan selaput biji, disebut biji. Ketika biji tumbuh

menjadi biji, ovarium akan berkembang menjadi buah yang melindungi biji dan membantu

Page 14: Malakalah Angiospermae

pemencarannya. Bila biji jatuh ke tempat yang sesuai maka akan timbuh menjadi sporofit

baru.

2.4.1 jenis Reproduksi Angiospermae

1. Reproduksi Generatif

Dalam siklus hidupnya ada beberapa tahapan, antara lain :

a) Gametogenesis 

Yaitu pembentukan gamet (sel kelamin). Terjadi di bagian bunga.

Gambar 2.3 Struktur Bunga

Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html

Page 15: Malakalah Angiospermae

Gambar 2.4 Pembentukan Gametofit jantan

Link :http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html

Gambar 2.5 Pembentukan Gametofit Betina

Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html

 

b)  Penyerbukan (Polinasi)

Yaitu jatuhnya/melekatnya serbuk sari pada kepala putik (pada Angiospermae) atau

melekatnya  serbuk sari pada bakal buah (Gymnospermae). 

Macam Penyerbukan :

1) Berdasar asal serbuk sari

Page 16: Malakalah Angiospermae

-   Autogami (penyerbukan sendiri) yaitu bila serbuk sari berasal dari bunga yang sama (satu

bunga). Bila bunga belum mekar disebut kleistogami

-   Geitonogami (penyerbukan tetangga) bila serbuk sari berasal dari bunga lain tapi masih satu

individu.

-   Alogami ( xerogami ) atau penyerbukan silang, yaitu bila serbuk sari berasal dari individu lain

tapi masih dalam satu jenis.

-   Bastar ( hibridogami) , yaitu bila serbuk sari berasal dari yang lain jenis.

2) Berdasar Faktor yang membantu:

-   Anemogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan angin. Ciri bunga : serbuk sari kering,

lembut, banyak, tidak memiliki  mahkota bunga.

-   Hidrogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan air.

-   Zoidiogami, yaitu penyeerbukan dengan bantuan hewan.

-   Kiropterogami , yaitu penyerbukan dengan bantuan kelelawar. Ciri : bunga yang mekar di

malam hari.

-   Entomogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan serangga. Ciri : bunga yang menghasilkan

nektar / polen / madu.

-   Ornitogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan burung.

-   Malakogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan siput (molusca).

-   Antropogami, yaitu penyerbukan dengan bantuan manusia. Ciri : bunga yang tidak mampu

melakukan penyerbukan sendiri. Hal ini disebabkan benang sari atau putik tidak matang

bersamaan.

-   Protandri, yaitu bila benang sari masak lebih dahulu daripada putik.

-   Protogeni, yaitu bila putik masak lebih dahulu daripada benang sari.

b)  Pembuahan (fertilisasi)

Yaitu proses peleburan gamet jantan (sperma) dengan gamet betina (ovum). Setelah

penyerbukan, sperma bergerak ke arah sel telur melalui buluh serbuk sari, selanjutnya terjadi

peleburan inti sel telur dan inti sperma di dalam ovula. Ovula adalah struktur sporofit yang

mengandung megasporangium dan gametofit betina. Pembuahan antara gamet jantan dan betina

akan menghasilkan embrio (lembaga). Berdasarkan peristiwa itu, tumbuhan biji disebut juga

embriophyta siphonogama, yaitu tumbuhan yang memiliki embrio dan perkawinannya terjadi

melalui pembentukan suatu bulu. Embrio pada tumbuhan biji bersifat bipolar (dwipolar), karena

Page 17: Malakalah Angiospermae

pada satu kutubnya akan tumbuh dan berkembang membentuk batang dan daun, sedangkan

kutub lain membentuk sistem perakaran.

Ada 2 macam pembuahan pada tumbuhan berbiji :

1) Pembuahan Tunggal (pembuahan yang terjadi satu kali pembuahan),  yaitu peleburan gamet

jantan dan gamet betina yang menghasilkan embrio. Terjadi pada tumbuhan Gymnospermae.

2) Pembuahan Ganda (pembuahan yang terjadi dua kali pembuahan), yaitu:                 

-  peleburan inti sperma >< ovum , menghasilkan zygot (embrio).

-  peleburan inti sperma >< kandung lembaga skunder , menghasilkan endosperm (untuk

cadangan makanan).

-  Terjadi pada tumbuhan Angiospermae.

Gambar 2.6 Pembuahan Ganda

Link : http://aslammahmudi.blogspot.com/2012/03/kingdom-regnum-plantae_17.html

. Reproduksi Vegetatif

Yaitu cara reproduksi tanpa melalui perkawinan (fertilisasi) gamet jantan dan betina. Sifat

dari reproduksi vegetatif adalah menghasilkan keturunan yang identik (sifat sama) dengan

induknya.

Reproduksi Vegetatif dapat terjadi secara :

a. Alami , cara perbanyakan yang dilakukan oleh organ vegetatif  tumbuhan tanpa bantuan

manusia.

    

Page 18: Malakalah Angiospermae

Organ vegetatif yang berperan antara lain :

-   Rhizoma (rimpang/akar tinggal); batang yang menjalar  secara horisontal dalam tanah

menyerupai akar. Misal : bunga tasbih, kunyit, jahe, alang-alang.

-   Stolon (geragih); batang yang menjalar di atas tanah. Misal : arbei (stroberi), daun kaki kuda

(Centela asiatica)

-   Umbi Lapis (Bulbus); batang berukuran pendek yang dikelilingi daun berlapis-lapis. Misal:

bawang merah (Allium cepa).

-   Umbi Batang ; batang yang membengkak di dalam tanah. Misal : ubi jalar, kentang.

-   Tunas ; bagian batang yang memiliki bakal tunas. Misal : bambu, kelapa, dan sebagainya.

-   Daun ; bagian tepi daun yang memiliki jaringan meristem. Misal : Cocor Bebek.

-   Kormus ; pangkal batang yang membesar dan memiliki beberapa kuncup. Misal : bunga

tasbih, gladiol.

b.  Buatan; cara perbanyakan yang dilakukan oleh tumbuhan dengan bantuan manusia.

Macam reproduksi vegetatif secara buatan :

-   Mencangkok

-   Menempel (okulasi)

-   Menyambung

-   Menyetek

-   Merunduk

-   Kultur Jaringan 

Page 19: Malakalah Angiospermae

2.5 Klasifikasi Angiospermae

Angiospermae dibagi menjadi dua kelas yaitu dikotil dan monokotil. Perbedaan dua kelas ini

berdasarkan ciri fisik pembeda yang dimiliki adalah :

No Perbedaan cirri Monokotil Dikotil

1 Bentuk akar Memiliki system akar

serabut

Memiliki system akar

tunggang

2 Bentuk sumsum

dan pola tulang

daun

Melengkung atau sejajar Menyirip atau menjari

3 Kaliptrogen/tudung

akar

Ada tudung akar /

kaliptra

Tidak terdapat tudung

akar

4 Jumlah keping

biji/kotiledon

Satu buah keping biji saja Ada dua buah keping

biji

5 Kandungan akar

dan batang

Tidak terdapat cambium Ada cambium

6 Jumlah kelopak

bunga

Umumnya kelipatan tiga Biasanya kelipatan

empat atau lima

7 Pelindung akar dan

batang tembaga

Ditemukan batang

lembaga/koleoptil dan

akar lembaga/kelorhiza

Tidak ada pelindung

kelorhiza maupun

keleoptil

8 Pertumbuhan akar

dan batang

Tidak dapat tubuh

berkembang menjadi

membesar

Bias tumbuh

berkembang menjadi

mebesar

Page 20: Malakalah Angiospermae

Gambar 2.7

Dikotil dan Monokotil

http://sdngundih.wordpress.com/2010/11/24/tumbuhan-dikotil-dan-monokotil/

2.3.1 Kelas dikotil

Tumbuhan dikotil adalah tumbuhan yang memiliki biji yang berkeping dua. Beberapa Famili

tumbuhan dicotyledoneae :

1.Euphorbiaceae

Euphorbiaceae (tumbuhan jarak-jarakan) contohnya yakni tanaman patah tulang, ubi kayu, dan

karet

2.Moraceae

Moraceae, contohnya beringin dan keluwih

3.Papilionaceae

Papilionaceae, contohnya tanaman kacang panjang

4.Caesalpiniaceae

Caesalpiniaceae, contohnya kembang merak dan asam

5.Mimosaceae

Mimosaceae, contohnya tanaman sikecut 

6. Malvaceae

Malvaceae contohnya kapas dan waru

7.Bombacaceae

Bombacaceae contohnya durian

Page 21: Malakalah Angiospermae

8.Rutaceae

Rutaceae contohnya jeruk keprok

9.Myrtaceae

Myrtaceae contohnya cengkih

2.3.2 Kelas Monokotil

Tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil) adalah salah satu dari dua kelompok besar

tumbuhan berbunga yang bijinya tidak membelah karena hanya memiliki satu daun lembaga.

Kelompok ini diakui sebagai takson dalam berbagai sistem klasifikasi tumbuhan dan mendapat

berbagai nama, seperti Monocotyledoneae, Liliopsida, dan Liliidae.

Kelompok tumbuhan ini mencakup berbagai tumbuhan paling berguna dalam kehidupan

manusia.Sebagai sumber pangan, sumber energi nabati, sumber bahan baku industri, perumahan,

dekorasi, pakaian, media penulisan, zat pewarna, dan sebagainya

1. Poaceae

Di dalamnya termasuk tumbuhan seperti padi, gandum, jagung, jelai, jewawut, serta  sorgum

(cantel). Selain itu, bambu dan tebujuga termasuk di dalamnya. Bahan pakan ternak juga banyak

memanfaatkan anggota suku ini, seperti rumput gajah dan rumput raja. Anggota suku ini

beberapa di antaranya merupakan tumbuhan pengganggu (gulma) yang penting, seperti alang-

alang dan rumput bandotan. Ada anggotanya yang merupakan sumber wangi-wangian,

yaitu rumput akar wangi dan serai (termasuk sitronela).

2.Dioscoreaceae

Gadung (Dioscorea hispida Dennst., suku gadung-gadungan atau Dioscoreaceae) tergolong

tanaman umbi-umbian yang cukup populer walaupun kurang mendapat perhatian.

3.Bromelia

Bromelia adalah kelompok tanaman yang bernaung di bawah keluarga Bromeliaceae yang

terdiri atas sekitar 3000 spesies dan ratusan hingga ribuan hibrida. Asal muasal tanaman yang

salah satunya adalah nanas yang berasal dari Amerika.

4.Orchidaceae

Suku anggrek-anggrekan atau Orchidaceae merupakan satu suku tumbuhan berbunga dengan

anggota jenis terbanyak.

5.Araceae

Page 22: Malakalah Angiospermae

Suku talas-talasan atau Araceae mencakup berbagai macam tumbuhan monokotil dengan ciri

khas bunga majemuk bertipe "tongkol" yang berseludang(spatha).

6. Liliaceae

Tanaman Liliaceae adalah angiosperma, adalah kelas monokotil. Liliaceae baik di bunga,

obat-obatan lain. Beberapa juga bisa dimakan. Allium genus utama, Smilax, Lilium,

Ophiopogon, Polygonatum, aspartat genus Fritillaria spp. Anemarrhena genus Cymbidium

kuntul, paku bunga putih yang endemik ke Cina dan sebagainya.

7. Amaryllidaceae

Suku bakung-bakungan atau Amaryllidaceae adalah nama botani suatu suku tumbuhan berbunga.

Tumbuhan ini dapat hidup sepanjang tahun dan memiliki umbi serta biasanya bunga yang

bentuknya khas

8.Cannaceae

Suku kana-kanaan atau Cannaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga.

Menurut sistem klasifikasi APG II suku ini termasuk ke dalam bangsa

Zingiberales, klad commelinids (core monocots).

9.Marantaceae

   Suku patat-patatan atau Marantaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga.

10. Musaceae Contohnya, pisang (Musa paradisiaca) dan pisang kipas (Musa madagaskariensis)

Page 23: Malakalah Angiospermae

BAB III

DISKUSI

1. Perbedaan Antara Gymnospremae dangan Angiospermae Antaralain:

CIRI GYMNOSPERMAE ANGIOSPERMAEPerawakan Tidak ada yang herba Bervariasi dari herba, berkayu, semak, perdu

dan pohonSeksualitas Uniseksual, hiz monoesi, diosi Uniseksual, biseksual, monoesi, diosiLama hidup Perenial (tahunan) dengan

beberapa pengecualianAnnual (satu tahun), bieneal (dua tahun), hizomel (tahunan)

Perbanyakan Vegetatif Dengan tunas batang (bulbil)

Banyak cara antara lain: umbi, hizome (rimpang), stolon, tunas adventif, stek, cangkok

Penyerbukan Dengan bantuan angin, Sampainya serbuk sari ke mikropil

Angin, air, serangga Sampainya serbuk sari ke kepala putik

Organ reproduksi Tidak mempunyaiBerupa strobilus

Mempunyai perhiasan bunga

Bakal biji Terbuka (tidak dilindungi karpel) Tertutup (dilindungi karpel)Ovum Dibentuk dalam arkegonium

(kecuali Gnetum)Tidak dibentuk dalam Arkegonium Hasil perkembangan megaspora

Endosperm Dibentuk sebelum fertilisasi Tidak melibatkan gamet jantan dalam pembentukannya Haploid

Setelah fertilisasi Melibatkan gamet jantan dalam pembentukan nyaTriploid

Pembuahan Tunggal GandaEmbrio Poliembrioni (hanya satu yang

fungsionalTidak ada poliembrioni

Xilem Tidak punya trakea (kecuali Gnetopsida)

Punya trakea

Contoh Gnetinae , Coniferae , Ginkoinae . Cycadinae

Monokotil Dikotil ( Apetala/Monoklamida , Simpetala , Dialipetala)

2.

BAB IV

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Angiospermae adalah tumbuhan brbiji tertutup yang paling dominan dijumpai

Page 24: Malakalah Angiospermae

di dunia.

b. Dalam siklus hidupnya Angiospermae mengalami pembuahan ganda atau

lebuh lazim disebut dengan pergiliran keturunan antra pembuahan

(perkembangbikan secara generative dan vegetative).

c. Ciri utama tumbuhan ini dalah memiliki bunga. Sel kelamin jantan dari

angiospermae adalah benang sari sedangkan sel kelamin betina adalah putik.

d. Fertilisasi tumbuhan angiospermae adalah dengan pembuahan ganda yakni

dengan dua kali peleburan sperma. Pembuahan pertama menghasilkan zygot

dan pembuahan yang kedua menghasilkan endosperm.

3.2 Saran

Mohon kritik atau saran dari pembaca demi perbaikan lebih lanjut.

Page 25: Malakalah Angiospermae

GLOSARIUM

Abisal : Pembagian bioma air laut dengan kedalaman daerah lebih dari 2000 meter.

Adaptasi : Penyesuaian diri suatu organisme terhadap lingkungan tempat hidupnya.

Aerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan dengan menggunakan oksigen

bebas. Agen : Bibit penyakit.

Akinet : Sel yang mengalami penebalan dinding, ukurannya membesar dan didalamnya terdapat

spora (endospora).

Alogami : Penyerbukan yang terjadi jika serbuk sari berasal dari bunga pohon lain yang sejenis.

Altituda : Letak suatu daerah bardasarkan tingginya dari permukaan air laut.

Amitosis : Proses pembelahan sel secara langsung tanpa melalui fase pembelahan sel tertentu.

Anaerobik : Bakteri (dan sel lain) yang melakukan pernafasan tanpa memerlukan oksigen bebas.

Anemogami : Penyerbukan yang diperantarai oleh angin.

Angiospermae : Tumbuhan biji terbuka.

Anteridiofor : Tangkai anteridium.

Anteridium : Organ pembentuk sel kelamin jantan (spermatozoid) pada tumbuhan paku atau

lumut.

Arkegonium : Bagian tubuh tumbuhan yang berfungsi untuk alat reproduksi; menghasilkan sel

gamet betina (Ovum).

Autogami : Penyerbukan sendiri.

Autotrof : Organisme berklorofil yang mampu mengubah zat anorganik menjadi zat organik.

Biodiversitas : Keanekaragaman hayati. Biogenesis : Teori yang menyatakan bahwa makhluk

hidup berasal dari makhluk hidup.

Bryophyta : Divisi lumut daun. Cagar alam : Upaya pelestarian semua sumber daya alam yang

ada untuk tidak dimanfaatkan agar terjaga kelestariannya.

Carolus Linnaeus : Tokoh yang mencetuskan system penamaan spesies dan penamaan berbagai

macam tumbuhan. menyebarkan larva cacing Filaria penyebab penyakit kaki gajah.

Dihibrid : Dua sifat berbeda. Dikotil : Dua kotiledon atau dua daun lembaga/kotil pada biji.

Dislokator : Sel dinding, yaitu sel yang berasal dari hasil pembelahan sel generatif pada

Gymnospermae.

Page 26: Malakalah Angiospermae

Divisi : Merupakan tingkatan takson yang menghimpun beberapa kelas yang memiliki

persamaan ciri – ciri. Eksplan : Pertumbuhan tumbuhan di luar tubuh dengan media kultur.

Embrio : Individu baru hasil pembuahan.

Endosperma : Cadangan makanan.

Endospora : Spora yang terbentuk dalam sel induk sendiri.

Gen : Faktor pembawa sifat keturunan dari suatu individu.

Generatif : Perkembangbiakan secara kawin.

Genotipe : Sifat yang tidak tampak dari luar.

Gizi : Zat makanan, komponen penyusun bahan makanan yang diperlukan tubuh untuk

pertumbuhan dan perkembangan serta manjaga kesehatan tubuh. Gnetum gnemon : Melinjo.

Gonad : Sel induk pembentuk sel kelamin.

Gymnospermae : Tumbuhan biji terbuka.

Kormus : Tumbuhan yang memiliki akar, batang, dan daun sejati. Korola : Mahkota bunga /

tajuk bunga.

Megaspora : Spora yang berukuran besar, terbentuk di dalam megasporangium. Metagenesis :

Pergiliran keturunan antara keturunan seksual dan aseksual.

Mikrofil : Tempat masuknya spermatozoid ke dalam bakal biji pada tumbuhan biji.

Pedikulum : Tangkai bunga.

Penyerbukan : Peristiwa melekatnya serbuk sari ke kepala putik.

Perigonium : Tenda bunga.

Reproduksi : Perkembangbiakan.

Reseptakulum : Dasar bunga Ribosom : Organel yang berfungsi mensintesis protein.

Rizoid : Akar semu.

Rizom : Batang yang tinggal di dalam tanah.

Sitokinesis : Proses pembelahan sitoplasma.

Sorus : Kumpulan kotak spora (sporongium).

Spermatozoid : Sel sperma pada tumbuhan.

Spesies : Jenis makhluk hidup.

Spora : Inti sel yang berubah fungsi manjadi alat perkembangbiakan.

Talus : Akar, batang dan daun belum dapat dibedakan dengan jelas.

Page 27: Malakalah Angiospermae

Tropofil : Daun yang khusus berfungsi untuk fotosintesis. Tubektomi : Pemandulan / sterilisasi

pada perempuan.

Xerofit : Tumbuhan darat yang hidup di tempat kering.

Xilem : Jaringan pengankut yang menyangkut zat makanan dari akar ke seluruh tubuh.

Page 28: Malakalah Angiospermae

Daftar Pustaka

Tjitrosoepomo,gembong.2003. Morfologi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Van,C.G.J.2008.Flora.Jakarta: PT Pradnya Paramita

Internet:

 Steals, Bayu.2011. Makalah: Pengenalan Tumbuhan Angiospermae (online)

http://stealsblog.blogspot.co.id/2011/10/makalah-pengenalan-tumbuhan.html Diakses20-09-2015

Udin, Ahmad.2012. BOTANI TUMBUHAN TINGGI “Angiospermae” (online)

http://kuplukluntur.blogspot.co.id/2012/10/makalah-angiospermae.html.Diakses20-09-2015