Top Banner
Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009. PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN JAJANAN YANG MENGANDUNG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN (BTM) TERTENTU DI SMP NEGERI 3 DAN SMA NEGERI 1 BINJAI TAHUN 2009 S K R I P S I Oleh : NIM. 051000094 LIA DANIATY FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009
103

makanan minuman jajanan

Jul 12, 2016

Download

Documents

evie manullang

Pendidikan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA TENTANG MAKANAN

DAN MINUMAN JAJANAN YANG MENGANDUNG BAHAN TAMBAHAN

MAKANAN (BTM) TERTENTU

DI SMP NEGERI 3 DAN SMA NEGERI 1 BINJAI TAHUN 2009

S K R I P S I

Oleh :

NIM. 051000094 LIA DANIATY

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2009

Page 2: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA TENTANG MAKANAN

DAN MINUMAN JAJANAN YANG MENGANDUNG BAHAN TAMBAHAN

MAKANAN (BTM) TERTENTU

DI SMP NEGERI 3 DAN SMA NEGERI 1 BINJAI TAHUN 2009

S K R I P S I

Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat

Oleh :

NIM. 051000094 LIA DANIATY

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

Page 3: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi Dengan Judul :

PENGETAHUAN, SIKAP DAN TINDAKAN SISWA TENTANG MAKANAN DAN MINUMAN JAJANAN YANG MENGANDUNG BAHAN TAMBAHAN

MAKANAN (BTM) TERTENTU DI SMP NEGERI 3 DAN SMA NEGERI 1 BINJAI TAHUN 2009

Yang dipersiapkan dan dipertahankan oleh :

NIM. 051000094 LIA DANIATY

Telah Diuji dan Dipertahankan di Hadapan Tim Penguji Skripsi

Pada Tanggal 16 Juni 2009 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat Untuk Diterima

Tim Penguji:

Ketua Penguji Penguji I Ir. Evi Naria, M.Kes NIP. 132 049 787 NIP. 131 655 125

dr. Surya Dharma, MPH

Penguji II Penguji III Ir. Indra Chahaya S, M.Si NIP. 132 058 731 NIP. 132 206 389

dr. Devi Nuraini Santi, M.Kes

Medan, 16 Juni 2009

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara

Dekan,

NIP. 131 124 053 dr. Ria Masniari Lubis, Msi

Page 4: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

ABSTRAK

Anak-anak khususnya anak sekolah lebih menyukai makanan dan minuman jajanan yang rasanya manis dan enak serta warna dan bentuknya menarik. Jajanan tersebut umumnya mengandung bahan tambahan makanan. Penggunaan BTM yang berlebihan bahkan yang dilarang akan berbahaya bagi orang yang mengkonsumsinya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan, sikap dan tindakan siswa SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai terhadap makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu yaitu pengawet, pemanis, pewarna, penyedap rasa dan aroma. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner pada 95 responden yang dipilih dengan teknik random sampling dan penyajian hasil dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden SMP Negeri 3 Binjai lebih banyak pada kategori sedang (50,79%) sedangkan responden SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak pada kategori baik (59,38%). Sikap responden SMP Negeri 3 Binjai secara umum berada pada kategori sedang (53,57%) sedangkan responden SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak pada kategori baik (72,73%). Sementara itu, tidak ada responden yang memiliki tindakan dalam kategori baik, secara umum tindakan responden dari kedua sekolah berada pada kategori sedang yakni masing-masing sebanyak 63,49% dan 62,50%. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pengetahuan dan sikap responden SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak dalam kategori baik daripada SMP Negeri 3 Binjai, tetapi secara umum tindakan sama-sama berada pada kategori sedang. Oleh karena itu peneliti menyarankan kepada pihak sekolah agar bermitra dengan puskesmas dan Balai POM untuk memberi informasi tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM beserta bahayanya kepada siswa. Selain itu diharapkan pada siswa agar lebih selektif dalam memilih jajanan yang akan dikonsumsi. Kata kunci : Pengetahuan, Sikap, Tindakan, BTM, Jajanan.

Page 5: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

iii

ABSTRACT Children, especially students prefer food and drink which have sweet and delicious taste, also interesting colour and shape. Those meals usually contain food additive. The misuse of food additive is dangerous for people who consume it. The propose of this research is to understand knowledge, attitude and behavior of students at SMP Negeri 3 and SMA Negeri 1 Binjai about food and drinks which contain certain food additive (preservative, sweetener, coloring agent, and flavour). The research was carried out by giving questionnaire to 95 respondents which were chosen by random sampling technique and the data result is showed in distribution of frequency table. The result showed that the knowledge of respondents at SMP Negeri 3 Binjai was more in moderate category (50,79%), while respondents at SMA Negeri 1 Binjai was more in good category (59,38%). The attitude of respondents at SMP Negeri 3 Binjai was more in moderate category (53,57%), while at SMA Negeri 1 Binjai was more in good category (72,73%). Otherwise, there’s no respondent had behavior in good category, generally behavior of respondents at SMP Negeri 3 and SMA Negeri 1 Binjai were generally in moderate category, those were 63,19% and 62,50%. Based on the result, can be conclude that knowledge and attitude of students at SMA Negeri 1 Binjai are more in good category than SMP Negeri 3 Binjai, but the behavior of both students were in moderate category. So, it is suggested that schools make relation with Puskesmas and Balai POM in order to give information about food and drinks that contain food additive, also the danger of using it. Moreover all students are expected to be more selective in choosing food and drinks to consume. Key words : knowledge, attitude, behavior, food additive, food and drinks.

Page 6: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Lia Daniaty

Tempat/Tanggal Lahir : Binjai. 16 Februari 1987

Agama : I s l a m

Status Perkawinan : Belum Menikah

Jumlah Bersaudara : 3 (tiga) Orang

Alamat Rumah : Jl. Danau Laut Tawar No. 59 Km. 18,3

Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai

Sumatera Utara 20735

Riwayat Pendidikan

Tahun 1993 – 1999 : SD Harapan I Binjai

Tahun 1999 – 2002 : SLTP Negeri 3 Binjai

Tahun 2002 – 2005 : SMA Negeri 1 Binjai

Tahun 2005 – 2009 : Fakultas Kesehatan Masyarakat USU

Page 7: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

v

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkah dan rahmat-Nya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengetahuan, Sikap dan

Tindakan Siswa Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung

Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri

1 Binjai”. Adapun skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan untuk memperoleh gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di

FKM USU.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun

demi kesempurnaan skripsi ini. Dalam penulisan skripsi ini penulis tidak terlepas dari

bantuan dan dukungan berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin

mengucapkan terimakasih kepada :

1. dr. Ria Masniari Lubis, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat.

2. Ir. Evi Naria, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu, dan fikiran dalam memberikan bimbingan, petunjuk, serta

saran kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

3. dr. Surya Dharma, MPH, selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak

meluangkan waktu, dan fikiran dalam memberikan bimbingan, petunjuk, serta

saran kepada penulis hingga selesainya skripsi ini.

Page 8: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

vi

4. Ir. Indra Chahaya S, M.Si, selaku Ketua Departemen Kesehatan Lingkungan

sekaligus dosen penguji yang telah memberikan kritik dan saran untuk

kesempurnaan skripsi ini.

5. dr. Devi Nuraini Santi, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah memberikan

kritik dan saran untuk kesempurnaan skripsi ini.

6. Prof. Dr. Ida Yustina, MSi, selaku Dosen Pembimbing Akademik.

7. Seluruh Dosen dan pegawai di Fakultas Kesehatan Masyarakat USU, khususnya

dr. Taufik Ashar, MKM, yang telah memberi masukan kepada penulis, serta

K’ Dian yang telah banyak membantu.

8. Teristimewa kepada Orangtua tercinta, Ibunda Sartik dan Ayahanda Bahari

yang mencurahkan kasih sayang, mendo’akan, dan memenuhi kebutuhan

penulis selama ini, abang-abang penulis Baharuddin dan Irwan Syah Putra dan

adik sepupuku Indah serta seluruh keluarga besar atas doa, motivasi dan

semangat yang diberikan.

9. Kepala SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai yang telah memberi ijin dalam

melakukan penelitian serta Bpk. Sofyan dan Bu Aini di SMP Negeri 3, Bpk.

Usman dan Bpk. Suardi di SMA Negeri 1 yang telah membantu kelancaran

penelitian ini.

10. Rekan-rekan di Peminatan Kesling, khususnya K’Isra, Nina, Inur, Dian, Eka,

Yanti, serta seluruh teman di FKM USU yang tidak bisa disebutkan satu

persatu.

Page 9: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

vii

11. Orang yang menjadi motivasi penulis selama ini khususnya B’Roni dan

K’Atika.

12. Semua sahabatku, khususnya Dytia, Eka Chandra, Wawan, Ayu, Ade P., atas

bantuan, dukungan, doa, semangat serta kebersamaan selama ini.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan bagi

perkembangan ilmu pengetahuan di masa yang akan datang. Atas perhatiannya

penulis mengucapkan banyak terimakasih.

Medan, Juni 2009

Penulis

Page 10: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

viii

Daftar Isi Halaman Persetujuan ................................................................................................... i Abstrak ........................................................................................................................ ii Abstract ....................................................................................................................... iii Daftar Riwayat Hidup .................................................................................................. iv Kata Pengantar ............................................................................................................. v Daftar Isi ...................................................................................................................... vii Daftar Tabel ................................................................................................................. ix Daftar Lampiran ........................................................................................................... xi BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1 1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 5

1.3.1 Tujuan Umum .............................................................................. 5 1.3.2 Tujuan Khusus ............................................................................. 5

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................ 7

2.1 Makanan dan Kesehatan .......................................................................... 7 2.2 Kebiasaan Makan .................................................................................... 8

2.2.1 Kebiasaan Makan yang Baik ........................................................ 8 2.2.2 Kebiasaan Makan yang Kurang Baik ............................................ 8

2.3 Bahan Tambahan Makanan ...................................................................... 9 2.3.1 Defenisi Bahan Tambahan Makanan ............................................ 9 2.3.2 Sifat, Kategori dan Fungsi Bahan Tambahan Makanan ................. 10

2.4 Bahan Tambahan Makanan yang Diizinkan dan yang Tidak Diizinkan .... 13 2.5 Bahan Tambahan Makanan yang Sering Digunakan ................................. 14 2.6 Makanan Jajanan ..................................................................................... 18 2.7 Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Makanan .............................................. 19 2.8 Sekolah dan Remaja ................................................................................ 20 2.9 Perilaku ................................................................................................... 23

2.9.1 Defenisi Perilaku .......................................................................... 23 2.9.2 Pengetahuan ................................................................................. 24 2.9.3 Sikap ............................................................................................ 25 2.9.4 Tindakan ...................................................................................... 26

2.10 Kerangka Konsep .................................................................................... 28

Page 11: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

ix

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................ 29

3.1 Jenis Penelitian ......................................................................................... 29 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian .................................................................... 29 3.3 Populasi dan Sampel ................................................................................ 29

3.3.1 Populasi ....................................................................................... 29 3.3.2 Sampel ......................................................................................... 29

3.4 Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 32 3.4.1 Data Primer .................................................................................. 32 3.4.2 Data Sekunder .............................................................................. 32

3.5 Defenisi Operasional ............................................................................... 33 3.6 Aspek Pengukuran ................................................................................... 33 3.7 Analisa Data ............................................................................................ 35

BAB IV HASIL PENELITIAN ................................................................................. 36

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 36 4.2 Karakteristik Responden .......................................................................... 37 4.3 Sumber Informasi .................................................................................... 41 4.4 Pengetahuan ............................................................................................ 43 4.5 Sikap ....................................................................................................... 51 4.6 Tindakan .................................................................................................. 55

BAB V PEMBAHASAN ............................................................................................ 60 5.1 Karakteristik Responden .......................................................................... 60 5.2 Pengetahuan ............................................................................................ 62 5.3 Sikap ....................................................................................................... 64 5.4 Tindakan .................................................................................................. 67

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................................... 71 6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 71 6.2 Saran ....................................................................................................... 72

Daftar Pustaka Lampiran

Page 12: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

x

Daftar Tabel

Halaman Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, dan

Pekerjaan Orangtua di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai ... 38 Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Sarapan Sebelum Berangkat

Sekolah dan Membawa Bekal dari Rumah di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai .................................................................... 39

Tabel 4.3. Distribusi Responden Berdasarkan Uang Jajan yang Diterima per

Hari di SMP Negeri 3 Binjai ......................................................... 40 Tabel 4.4. Distribusi Responden Berdasarkan Uang Jajan yang Diterima per

Hari di SMA Negeri 1 Binjai ........................................................ 41 Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pernah atau Tidak Pernahnya

Mendengar Informasi Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung BTM di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai ............................................................................................ 42

Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang

Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung BTM di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai ............................................... 42

Tabel 4.7. Gambaran Pengetahuan Responden SMP Negeri 3 Binjai

Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ............................................. 44

Tabel 4.8. Gambaran Pengetahuan Responden SMA Negeri 1 Binjai

Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ............................................. 46

Tabel 4.9. Kategori Pengetahuan Responden SMP Negeri 3 dan SMA

Negeri 1 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ........................ 48

Page 13: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

xi

Tabel 4.10. Tabulasi Silang Antara Karakteristik Responden Dengan Pengetahuan Responden di SMP Negeri 3 Binjai .......................... 49

Tabel 4.11. Tabulasi Silang Antara Karakteristik Responden Dengan

Pengetahuan Responden di SMA Negeri 1 Binjai ......................... 50 Tabel 4.12. Gambaran Sikap Responden SMP Negeri 3 Binjai Tentang

Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ........................................................ 51

Tabel 4.13. Gambaran Sikap Responden SMA Negeri 1 Binjai Tentang

Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ........................................................ 52

Tabel 4.14. Kategori Sikap Responden SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1

Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ........................ 53

Tabel 4.15. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Responden Dengan Sikap

Responden di SMP Negeri 3 Binjai ............................................... 54 Tabel 4.16. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Responden Dengan Sikap

Responden di SMA Negeri 1 Binjai .............................................. 54 Tabel 4.17. Gambaran Tindakan Responden SMP Negeri 3 Binjai Tentang

Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ........................................................ 55

Tabel 4.18. Gambaran Tindakan Responden SMA Negeri 1 Binjai Tentang

Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ........................................................ 56

Tabel 4.19. Gambaran Tindakan Responden SMP Negeri 3 dan SMA Negeri

1 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu ........................ 57

Tabel 4.20. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Responden Dengan

Tindakan Responden di SMP Negeri 3 Binjai ............................... 58 Tabel 4.21. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Responden Dengan

Tindakan Responden di SMA Negeri 1 Binjai ............................... 58

Page 14: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

xii

Tabel 4.22. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan dan Minuman Jajanan yang Dikonsumsi di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai ............................................................................................ 59

Daftar Lampiran

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian Tentang Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu.

Lampiran 2. Master Data. Lampiran 3. Surat permohonan izin penelitian di SMP Negeri 3 dan SMA negeri 1

Binjai kepada Kepala Badan Kesbang dan Linmas Kota Binjai dan Kepala Bappeda Kota Binjai.

Lampiran 4. Surat Rekomendasi Penelitian di SMP Negeri 3 dan SMA negeri 1

Binjai dari Badan Kesbang dan Linmas Kota Binjai. Lampiran 5. Surat Izin Penelitian di SMP Negeri 3 dan SMA negeri 1 Binjai dari

Bappeda Kota Binjai. Lampiran 5. Surat Keterangan Selesai Penelitian di SMA Negeri 1 Binjai. Lampiran 6. Surat Keterangan Selesai Penelitian di SMP Negeri 3 Binjai.

Page 15: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

xiii

Page 16: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan suatu bangsa adalah suatu usaha yang dirancang secara khusus

untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Kesehatan adalah salah satu komponen

kualitas manusia, agar dapat hidup dengan baik dan sehat, manusia memerlukan

makanan yang harus dikonsumsi setiap hari. Dalam hal ini mutu makanan tentu besar

sekali peranannya (Winarno, 1993).

Makanan merupakan sumber energi dan berbagai zat gizi untuk mendukung

hidup manusia. Tetapi makanan juga dapat menjadi wahana bagi unsur pengganggu

kesehatan manusia bahkan dapat menyebabkan kematian. Makanan yang baik harus

bermutu dan aman dikonsumsi. Mutu pangan menurut UU No. 7 Tahun 1996 tentang

pangan adalah nilai yang ditentukan atas dasar kriteria keamanan pangan, kandungan

gizi, dan standar perdagangan terhadap bahan makanan, makanan, dan minuman

(Vepriati, 2007).

Secara umum makanan yang disukai adalah makanan yang memenuhi selera

atau citarasa/inderawi, yaitu dalam hal rupa, warna, bau, rasa, suhu, dan tekstur.

(Almatsier, 2001). Agar makanan tampak lebih menarik, citarasa yang baik dan tahan

lama biasanya diberi zat tambahan makanan. Zat tambahan makanan tidak berfungsi

sebagai makanan tapi sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk menghasilkan

suatu komponen atau sifat khas makanan tersebut (Sinaga, 1993).

Page 17: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

2

Jajan (membeli makanan-minuman jadi) banyak dilakukan orang Indonesia.

Data SUSENAS memperlihatkan selama tahun 1999-2004 sekitar 80 persen rumah

tangga di Indonesia mengaku jajan. Bahkan selama kurun waktu itu presentase

pengeluaran rata-rata perkapita perbulan untuk jajan, meningkat dari 10,9 % pada

tahun 1999 menjadi 12,4% pada tahun 2004 (Vepriati, 2007).

Anak-anak sekolah umumnya setiap hari menghabiskan ¼ waktunya di

sekolah. Sebuah penelitian di Jakarta menemukan bahwa uang jajan anak sekolah

rata-rata sekarang berkisar antara Rp 2.000 – Rp 4.000 per hari. Bahkan ada yang

mencapai Rp 7.000. Hanya sekitar 5% anak-anak tersebut membawa bekal dari

rumah. Karenanya mereka lebih terpapar pada makanan jajanan kaki lima dan

mempunyai kemampuan untuk membeli makanan tersebut (Februhartanti, 2004).

Dalam memilih makanan, remaja memasuki tahap independensi, yaitu

kebebasan dalam memilih makanan apa saja yang disukainya, bahkan tidak berselera

lagi makan bersama keluarga di rumah. Aktivitas fisik yang banyak dilakukan di luar

rumah, membuat seorang remaja sering dipengaruhi rekan sebayanya. Pemilihan

makanan tidak lagi didasarkan pada kandungan gizi makanan tersebut melainkan

sekadar bersosialisasi untuk kesenangan dan supaya tidak kehilangan status

(Khomsan, 2003).

Pengawasan Obat dan Makanan (POM), menyatakan bahwa sebagian

makanan jajanan anak sekolah mengandung bahan kimia berbahaya. Dari 163 sampel

jajanan anak yang diuji di 10 provinsi pada tahun 2003, sebanyak 80 sampel atau 50

persennya tidak memenuhi syarat mutu dan keamanan. Kebanyakan jajanan yang

Page 18: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

3

bermasalah itu mengandung boraks, formalin, zat pengawet, zat pewarna berbahaya,

serta tidak mengandung garam beryodium (Evy, 2008).

Berdasarkan survei badan POM tahun 2004 terhadap sampel jajanan yang

diambil dari seluruh provinsi terdapat 64% sampel yang tidak memenuhi syarat yakni

diantaranya mengandung rhodamin B, boraks, natrium benzoat, dan mikroba

patogen. Contoh sampel yang mengandung rhodamin B berdasarkan survei tersebut

adalah es (53%), kerupuk (14%), sirop (13%), kembang gula (8%), kue (8%), cendol,

agar-agar, dawet, dan saus masing-masing 1%. Lalu yang mengandung boraks adalah

kue (33%), pentol (22%), kerupuk (11%), pempek (11%), tempe goreng (7%),

bakwan (4%), cilok (4%), tahu isi (4%), dan snack (4%) (Tyo, 2006).

Berikutnya pada bulan November 2005, Badan POM menguji makanan

jajanan pada 195 sekolah dasar di 18 provinsi. Dari sampel yang diuji yakni es

sirop/es cendol, minuman ringan/sirop/limun, kue, makanan gorengan, kerupuk dan

saus mengandung rhodamin B (Yulianti, 2007).

Sementara sepanjang tahun 2007 Badan POM beserta ke-26 Balai POM di

seluruh provinsi kembali melakukan survei, dari 2000 makanan yang disurvei di

lingkungan sekolah, 45% tercemar bahaya pangan yakni formalin, boraks dan

pewarna tekstil. Wujud fisik makanan berbahaya yang ditemukan di sekolah

umumnya berbentuk jeli, sirop, kerupuk dan makanan ringan (Evy, 2008).

Dari hasil penelitian terhadap perilaku siswa SD di kecamatan Medan Denai

tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan

diperoleh bahwa 77,78% siswa memiliki tingkat pengetahuan baik, 62,96% siswa

Page 19: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

4

memiliki sikap dalam kategori sedang dan 83,97% siswa dengan tindakan dalam

kategori sedang (Sitorus, 2008).

SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai terletak di pusat kota sehingga akses

terhadap makanan jajanan sangat mudah. Dari survei awal yang dilakukan pada

kedua sekolah tersebut, di lingkungan sekolahnya beberapa pedagang yang menjual

beraneka ragam makanan dan minuman jajanan antara lain bakso dan saus, mie

goreng, mie sop/mie bakso, permen, makanan kemasan (snack), makanan gorengan,

minuman kemasan, dan es sirop. Berdasarkan hal tersebut di atas penulis tertarik

untuk mengetahui bagaimana pengetahuan, sikap, dan tindakan siswa tentang

makanan dan minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu.

1.2 Rumusan Masalah

Makanan dan minuman jajanan yang dijual, banyak mengandung bahan

tambahan yang dilarang atau yang diizinkan namun dengan dosis yang melebihi

batas. Makanan dan minuman ini dapat membahayakan kesehatan terutama anak-

anak yang mengkonsumsinya. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan

penelitian tentang pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu di SMP

Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai.

Page 20: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui perilaku siswa tentang makanan dan minuman jajanan

yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu di SMP Negeri 3 dan SMA

Negeri 1 Binjai.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMP Negeri 3 Binjai tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu.

2. Untuk mengetahui pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Binjai tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu.

3. Untuk mengetahui sikap siswa SMP Negeri 3 Binjai tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu.

4. Untuk mengetahui sikap siswa SMA Negeri 1 Binjai tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu.

5. Untuk mengetahui tindakan siswa SMP Negeri 3 Binjai tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu.

6. Untuk mengetahui tindakan siswa SMA Negeri 1 Binjai tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu.

Page 21: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

6

7. Untuk mengetahui gambaran perilaku siswa SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1

Binjai tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan

makanan tertentu.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Memberi bahan masukan kepada Balai POM untuk mengadakan pengawasan

terhadap makanan dan minuman jajanan sebelum dijual khususnya di lingkungan

sekolah.

2. Memberikan bahan masukan bagi guru-guru dan orang tua siswa untuk lebih

mengawasi dan mengarahkan anak-anak dalam memilih makanan dan minuman

jajanan.

3. Memberi tambahan ilmu pengetahuan dan wawasan bagi peneliti.

4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya.

Page 22: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

7

Page 23: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Makanan dan Kesehatan

Setiap manusia yang ingin terus hidup dan sehat perlu makanan untuk

dikonsumsi. Setiap hari minimal 45 jenis zat gizi harus dimasukkan ke dalam tubuh

manusia melalui makanan. Kekurangan satu atau lebih zat-zat tersebut dapat

menyebabkan manusia sakit dan bahkan mati (Winarno, 1993).

Sesuai dengan wujudnya, makanan adalah hasil dari proses pengolahan dari

suatu bahan. Sedang bahan makanan tersebut dapat diperoleh dari hasil pertanian,

perkebunan, perikanan dan adanya teknologi (Moertjipto, 1993). Yang dimaksud

dengan makanan dalam ilmu kesehatan adalah setiap substrat yang dapat

dipergunakan untuk proses di dalam tubuh. Terutama untuk membangun dan

memperoleh tenaga bagi kesehatan sel (Irianto, 2004).

Zat gizi yaitu zat-zat yang diperoleh dari bahan makanan yang dikonsumsi,

mempunyai nilai yang sangat penting (tergantung dari macam-macam bahan

makanannya) untuk :

a. Memelihara proses dalam pertumbuhan dan perkembangan terutama bagi

mereka yang masih dalam proses pertumbuhan ;

b. Memperoleh energi guna melakukan kegiatan fisik sehari-hari (Kartasapoetra,

2008).

Page 24: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

8

Fungsi makanan bagi tubuh manusia dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Sebagai bahan penghasil energi yang berguna untuk segala kegiatan hidup,

2. Sebagai bahan pembangun, yaitu untuk pertumbuhan dan perbaikan sel-sel

tubuh yang rusak, dan

3. Sebagai bahan pelindung dan pengatur kerja fisiologis tubuh agar tetap

lancar dan teratur.

2.2 Kebiasaan Makan

2.2.1 Kebiasaan Makan yang Baik

Kebiasaan makan yang baik, selain mencerdaskan seseorang juga

meningkatkan kondisi tubuh dan memperoleh gairah atau semangat kerja yang tinggi.

Yang dimaksud kebiasaan makan yang baik adalah :

1. menyukai makanan yang bergizi

2. waktu makan yang teratur

3. menghindari makanan yang merugikan kesehatan

4. berusaha supaya suasana makan selalu tenang

2.2.2 Kebiasaan Makan yang Kurang Baik

1. suka jajan

2. hanya menyukai makanan tertentu

3. makan tidak teratur

4. makan yang berlebihan (Maryati, 2000).

Page 25: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

9

2.3 Bahan Tambahan Makanan

2.3.1 Defenisi Bahan Tambahan Makanan

FAO dan WHO dalam kongresnya di Roma pada tahun 1956 menetapkan

defenisi food additive (bahan tambahan makanan) sebagai bahan-bahan yang

ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah sedikit yaitu untuk

memperbaiki warna, bentuk, cita rasa, tekstur atau memperpanjang masa simpan

(Winarno, 1980).

Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/1988

tentang bahan tambahan makanan (BTM) disebutkan bahwa bahan tambahan

makanan adalah bahan yang tidak dikonsumsi langsung sebagai makanan dan tidak

merupakan bahan baku pangan, dan penambahannya kedalam pangan ditujukan untuk

mengubah sifat-sifat makanan.

Keberadaan bahan tambahan makanan adalah untuk membuat makanan

tampak lebih berkualitas, lebih menarik, serta rasa dan teksturnya lebih sempurna.

Zat-zat itu ditambahkan dalam jumlah sedikit, namun hasilnya sungguh

menakjubkan. Bahan tambahan makanan ternyata sudah lama digunakan dalam

pengawetan makanan. Orang Romawi kuno menggunakan garam untuk mengawetkan

daging, dan sulfur untuk mencegah terjadinya oksidasi pada minuman anggur

(Khomsan, 2003).

Sejak pertengahan abad ke-20 peranan bahan tambahan makanan khususnya

bahan pengawet menjadi semakin penting sejalan dengan kemajuan teknologi

Page 26: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

10

produksi bahan tambahan pangan sintetis. Banyaknya bahan tambahan pangan dalam

bentuk lebih murni dan tersedia secara komersil dengan harga yang relatif murah

akan mendorong meningkatnya pemakaian bahan tambahan pangan yang berarti

meningkatkan konsumsi bahan tersebut bagi setiap individu. Saat ini hampir semua

jenis makanan dan minuman yang diproses baik dari pabrik, restoran-restoran,

maupun industri rumah tangga menggunakan bahan tambahan makanan untuk

meningkatkan kepuasan konsumen (Cahyadi, 2008).

2.3.2 Sifat, Kategori dan Fungsi Bahan Tambahan Makanan

A. Sifat Bahan Tambahan Makanan

Bahan tambahan makanan yang digunakan harus mempunyai sifat-sifat

sebagai berikut : dapat mempertahankan nilai gizi makanan tersebut, tidak

mengurangi zat-zat essensial di dalam makanan, dapat mempertahankan atau

memperbaiki mutu makanan, dan menarik bagi konsumen tetapi tidak merupakan

suatu penipuan (Winarno, 1980).

B. Kategori Bahan Tambahan Makanan

Bahan tambahan makanan bisa memiliki nilai gizi, tetapi bisa pula tidak.

Menurut ketentuan yang ditetapkan, ada beberapa kategori bahan tambahan makanan.

Pertama, bahan tambahan makanan yang bersifat aman, dengan dosis yang tidak

dibatasi, misalnya pati. Kedua, bahan tambahan makanan yang digunakan dengan

dosis tertentu, dan dengan demikian dosis maksimum penggunaannya juga telah

Page 27: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

11

ditetapkan. Ketiga, bahan tambahan yang aman dan dalam dosis yang tepat, serta

telah mendapat izin beredar dari instansi yang berwenang, misalnya zat pewarna yang

sudah dilengkapi sertifikat aman (Yuliarti, 2007).

Pada umumnya bahan tambahan makanan dibagi menjadi dua golongan besar,

yaitu sebagai berikut :

1. Bahan tambahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan, dengan

mengetahui komposisi bahan tersebut dan maksud penambahan itu dapat

mempertahankan kesegaran, cita rasa, dan membantu pengolahan, sebagai

contoh pengawet, pewarna, dan pengeras.

2. Bahan tambahan yang tidak sengaja ditambahkan, yaitu bahan yang tidak

mempunyai fungsi dalam makanan tersebut, terdapat secara tidak sengaja, baik

dalam jumlah sedikit atau cukup banyak akibat perlakuan selama proses

produksi, pengolahan, dan pengemasan (Cahyadi, 2008).

C. Fungsi Bahan Tambahan Makanan

Fungsi bahan tambahan makanan dapat dikelompokkan menjadi empat yakni :

1. Meningkatkan nilai nutrisi makanan

Walaupun dalam diet yang tidak seimbang, kita cenderung mengkonsumsi

karbohidrat, protein, lemak dan air yang cukup untuk menjaga kesehatan.

Vitamin dan mineral hanya sedikit terdapat dalam makanan dan kadang tidak

mencukupi bahkan sama sekali tidak ada. Oleh karena itu penambahan bahan

Page 28: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

12

tambahan makanan perlu untuk menjamin nutrisi penting ada dalam diet dengan

jumlah yang cukup.

2. Mengawetkan dan melindungi makanan

Kualitas semua makanan yang dibiarkan akan cepat menurun dan mengalami

perubahan seperti pembusukan. Untuk mencegahnya maka digunakan bahan

tambahan makanan.

3. Membantu produksi makanan

Fungsi ketiga adalah membantu dalam produksi makanan. Fungsi zat ini kurang

penting dalam kesehatan masyarakat secara umum dibanding dua fungsi

sebelumnya, tapi tetap memegang peranan penting dalam menjamin bahan

makanan kita diproses secara efisien. Contohnya emulsifier dan pengatur

keasaman.

4. Memodifikasi persepsi terhadap makanan

Bahan tambahan makanan dapat mengganti persepsi kita terhadap produk akhir

dan umumnya memiliki efek seperti kosmetik yang dikenal sebagai pengubah

sensoris. Contohnya pewarna, penyedap rasa dan aroma, pemanis, dan lain-lain.

Alasan dalam penggunaannya yakni masalah ekonomi dan keinginan

masyarakat itu sendiri. Beberapa makanan tidak akan diterima masyarakat

dalam bentuk yang belum dimodifikasi, bahan tambahan makanan ini akan

Page 29: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

13

membuat makanan tersebut lebih menggugah selera dan membuatnya seperti

produk-produk berkualitas (Hughes, 1987).

2.4 Bahan Tambahan Makanan Yang Diizinkan dan Yang Tidak Diizinkan

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 722/Menkes/Per/IX/88

bahan tambahan makanan yang diizinkan diantaranya sebagai berikut :

1. Antioksidan (Antioxidant)

2. Antikempal (Anticaking Agent)

3. Pengatur keasaman (Acidity Regulator)

4. Pemanis buatan (Artificial Sweetener)

5. Pemutih dan pematang tepung (Flour Treatment Agent)

6. Pengemulsi, pemantap, dan pengental (Emulsifier, Stabilizer, Thickener)

7. Pengawet (Preservative)

8. Pengeras (Firming Agent)

9. Pewarna (Colour)

10. Penyedap rasa dan aroma, penguat rasa (Flavour, Flavour Enhancer)

11. Sekuestran (Sequestrant)

Sementara bahan tambahan makanan yang dilarang digunakan dalam

makanan, menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88, sebagai berikut :

Page 30: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

14

1. Natrium tetraborat (Boraks)

2. Formalin (Formaldehyd)

3. Minyak nabati yang dibrominasi (Brominated Vegetable Oils)

4. Kloramfenikol (Chlorampenicol)

5. Kalium klorat (Pottasium Chlorate)

6. Dietilpirokarbonat (Diethylpyrocarbonate, DEPC)

7. Nitrofurazon (Nitrofurazone)

8. P-Phenetilkarbamida (p-Phenethycarbamide, Dulcin, 4-ethoxyphenyl uera)

9. Asam salisilat dan garamnya (Salicylyc Acid and its salt)

Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

1168/Menkes/PER/X/1999, selain bahan tambahan di atas masih ada tambahan kimia

yang dilarang seperti rhodamin B (pewarna merah), methanyi yellow (pewarna

kuning), dulsin (pemanis sintetis), dan kalsium bromat (pengeras).

2.5 Bahan Tambahan Makanan yang Sering Digunakan

Bahan tambahan makanan yang sering digunakan khususnya pada makanan

dan minuman jajanan antara lain pengawet, pewarna, pemanis, dan penyedap rasa dan

aroma.

1. Pengawet

Bahan pengawet adalah bahan yang dapat mencegah atau menghambat

fermentasi, penguraian, atau pengasaman yang disebabkan oleh mikroorganisme. Zat

Page 31: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

15

pengawet dipergunakan untuk mengawetkan makanan atau memberikan kesan segar

pada makanan (Irianto, 2006).

Pemakaian bahan pengawet dari satu sisi menguntungkan karena dengan

bahan pengawet, bahan pangan dapat dibebaskan dari kehidupan mikroba, baik yang

bersifat patogen yang menyebabkan keracunan maupun nonpatogen yang

menyebabkan kerusakan bahan makanan seperti pembusukan. Namun dari sisi lain,

bahan pengawet pada dasarnya adalah senyawa kimia yang apabila pemakaiannya

berlebihan kemungkinan besar akan menimbulkan kerugian bagi orang yang

mengkonsumsi baik langsung misalnya keracunan maupun tidak langsung atau

kumulatif misalnya kanker (Cahyadi, 2008).

Makanan yang menggunakan pengawet yang tepat (menggunakan pengawet

yang dinyatakan aman) dengan dosis di bawah ambang batas yang ditentukan

tidaklah berbahaya bagi konsumen. Kasus yang terjadi selama ini bahwa sejumlah

produsen nakal menggunakan pengawet yang ditujukan untuk tekstil, plastik, bahkan

pengawet mayat. Bahan-bahan pengawet tersebut yang paling sering digunakan

adalah formalin dan boraks (Yuliarti, 2007).

Formalin biasanya digunakan sebagai pengawet mayat. Tapi dalam beberapa

makanan seperti mie basah, tahu, ikan asin, bakso, dan permen ditemukan adanya

formalin. Sementara boraks yang biasanya digunakan sebagai fungisida, herbisida

dan insektisida, meskipun bukan pengawet makanan sering pula digunakan sebagai

pengawet dan pengenyal makanan antara lain bakso, lontong, mie, kerupuk dan

berbagai makanan tradisional seperti alen-alen. Ciri-ciri bakso yang mengandung

Page 32: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

16

formalin dan boraks yakni sangat kenyal, warna lebih putih dan akan menjadi abu-

abu tua jika ditambahkan obat bakso berlebihan (Yuliarti, 2007).

2. Pewarna

Zat pewarna ditambahkan ke dalam makanan bertujuan untuk menarik selera

dan keinginan konsumen. Zat-zat pewarna alam yang sering digunakan misalnya

kunyit dan daun pandan. Dibandingkan dengan pewarna alami maka bahan pewarna

buatan mempunyai banyak kelebihan yaitu dalam hal aneka ragam warnanya,

keseragaman warna, kestabilan warna, dan penyimpanannya lebih mudah serta lebih

tahan lama (Winarno, 1980).

Hampir setiap makanan olahan telah dicampur dengan pewarna sintetis mulai

dari jajanan anak-anak, kerupuk, tahu, terasi bahkan buah dingin termasuk mangga.

Jika penggunaan bahan-bahan sintetis tersebut secara terus menerus dan melebihi dari

kadar yang sudah ditentukan, maka akan terakumulasi dalam tubuh yang akhirnya

akan merusak jaringan atau organ tubuh seperti hati dan ginjal. Bahan-bahan sintetis

ini tidak saja menganggu kesehatan jika terakumulasi, tetapi juga dapat menyebabkan

nilai gizi pada makanan tertentu berkurang (Irianto, 2008).

Dalam memilih makanan sebaiknya hindari makanan dengan warna merah,

kuning, dan hijau maupun warna-warna lain yang terlihat ’ngejreng’, karena tidak

menutup kemungkinan warna yang terlalu mencolok tersebut berasal dari bahan

pewarna nonmakanan seperti pewarna tekstil yang sangat berbahaya bagi kesehatan

(Yuliarti, 2007).

Page 33: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

17

3. Pemanis

Industri pangan dan minuman lebih menyukai menggunakan pemanis sintetis

karena selain harganya relatif murah, tingkat kemanisan pemanis sintetis jauh lebih

tinggi dari pemanis alami. Hal tersebut mengakibatkan terus meningkatnya

penggunaan pemanis sintetis terutama sakarin dan siklamat. Rasa manis yang

dirasakan dari pemanis sintetis biasanya menimbulkan rasa ikutan pahit yang semakin

terasa dengan bertambahnya bahan pemanis ini (Cahyadi, 2008).

Dalam kehidupan sehari-hari, pemanis buatan sakarin dan siklamat maupun

campuran keduanya sering ditambahkan ke dalam berbagai jenis jajanan anak-anak

seperti makanan ringan (snack), cendol, limun, makanan tradisional dan sirop

(Yuliarti, 2007).

4. Penyedap rasa dan aroma

Menurut Permenkes RI No. 722/Menkes/Per/IX/88 penyedap rasa dan aroma

didefenisikan sebagai bahan tambahan makanan yang dapat memberikan, menambah

atau mempertegas rasa dan aroma. Bahan penyedap mempunyai beberapa fungsi

sehingga dapat memperbaiki, membuat lebih bernilai atau diterima, dan lebih

menarik. Sifat utama pada penyedap adalah memberi ciri khusus suatu makanan

seperti flavor jeruk manis, jeruk nipis, lemon dan sebagainya (Cahyadi, 2008).

Monosodium Glutamat (MSG) adalah salah satu penyedap sintetis yang

merupakan senyawa kimia yang dapat memperkuat atau memodifikasi rasa makanan

Page 34: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

18

sehingga makanan tersebut terasa lebih gurih dan nikmat. Tetapi bila dibandingkan,

rasa bumbu alami tentu lebih nikmat dan segar dibandingkan MSG yang meskipun

sangat gurih kadang meninggalkan rasa pahit atau rasa tidak enak di mulut. MSG

dapat memicu reaksi alergi seperti gatal-gatal, bintik-bintik merah di kulit, keluhan

mual, muntah, sakit kepala dan migren. Dalam jumlah tertentu MSG masih dianggap

aman. Namun demikian, untuk kesehatan konsumen, sebagai antisipasi adanya efek

buruk yang mungkin terjadi bila mengkonsumsi dalam jumlah besar, penggunaannya

harus dibatasi. Beberapa negara industri dan maju menetapkan konsumsi MSG yang

masih bisa ditoleransi sebesar 0,3-1 gram per hari (Yuliarti, 2007).

2.6 Makanan Jajanan

Dimaksud dengan makanan jajanan ialah jenis-jenis masakan yang dimakan

sepanjang hari, tidak terbatas pada waktu, tempat dan jumlah yang dimakan. Tujuan

jajan ialah : pengurangan rasa lapar walaupun tidak mutlak, menambah zat-zat yang

tidak ada atau kurang pada makanan utama dan lauk pauknya, dan sebagai hiburan

(Moertjipto, 1993).

Jenis makanan atau minuman yang disukai anak-anak adalah makanan yang

mempunyai rasa manis, enak, dengan warna-warna yang menarik, dan bertekstur

lembut. Jenis makanan seperti coklat, permen, jeli, biskuit, makanan ringan (snack)

merupakan produk makanan favorit bagi sebagian besar anak-anak. Untuk kelompok

produk minuman yakni minuman yang berwarna-warni (air minum dalam kemasan

maupun es sirop tanpa label), minuman jeli, es susu (milk ice), minuman ringan (soft

drink) dan lain-lain (Nuraini, 2007).

Page 35: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

19

Pada umumnya anak-anak lebih menyukai jajanan di warung maupun kantin

sekolah daripada makanan yang telah tersedia di rumah. Kebiasaan jajan sebenarnya

memiliki beberapa manfaat/keuntungan antara lain :

1. Sebagai upaya memenuhi kebutuhan energi

2. Mengenalkan anak pada diversifikasi (keanekaragaman) jenis makanan

3. Meningkatkan gengsi anak di mata teman-temannya.

Namun, jajan yang terlalu sering dan menjadi kebiasaan akan berakibat

negatif, antara lain:

1. Nafsu makan menurun

2. Makanan yang tidak higienis akan menimbulkan berbagai penyakit

3. Salah satu penyebab terjadinya obesitas pada anak

4. Kurang gizi sebab kandungan gizi pada jajanan belum tentu terjamin

5. Pemborosan

6. Permen yang menjadi kesukaan anak-anak bukanlah sumber energi yang baik

sebab hanya mengandung karbohidrat. Terlalu sering makan permen dapat

menyebabkan gangguan pada kesehatan gigi (Irianto, 2007).

2.7 Penyakit yang Ditimbulkan Oleh Makanan

Pangan yang tidak aman dapat menyebabkan penyakit yang disebut dengan

foodborne disease, yaitu gejala penyakit yang timbul akibat mengkonsumsi pangan

yang mengandung bahan/senyawa beracun atau organisme patogen (Anwar, 2004).

Page 36: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

20

Keracunan makanan dapat terjadi karena beberapa hal diantaranya aktivitas

mikroorganisme. Keracunan akibat mikroorganisme dapat dibedakan menjadi food

intoxication dan food infection. Food intoxication adalah keracunan yang terjadi

karena tercemarinya makanan oleh toksin yang ada dalam makanan. Misalnya toksin

yang dihasilkan Clostrodium botolinum dan Staphylococci. Adapun food infection

terjadi karena makanan terkontaminasi oleh parasit, protozoa atau bakteri patogen

(penyebab sakit) seperti Salmonella, Proteus, Escherichia dan Pseudomonas yang

ada dalam makanan tersebut.

Keracunan makanan dapat pula disebabkan oleh bahan kimia. Ketika masuk

kedalam tubuh manusia zat kimia ini akan menimbulkan efek yang berbeda-beda,

tergantung jenis dan jumlah zat kimia yang masuk ke dalam tubuh (Yuliarti, 2007).

Umumnya penyakit yang ditimbulkan oleh pangan berkaitan dengan

gangguan pencernaan (gastroenteritis) dengan gejala sakit perut, diare, demam, sakit

kepala, mual, dan muntah-muntah. Tipus, kolera, dientri, dan basiler, merupakan

penyakit yang ditimbulkan oleh pangan yang terkontaminasi. Penyakit degeneratif

seperti jantung koroner, diabetes melitus, hipertensi, dan sebagainya dapat

disebabkan konsumsi pangan sumber karbohidrat, lemak, gula, dan garam secara

berlebihan. Selain itu, dengan banyaknya penggunaan bahan tambahan makanan

(BTM) atau karena pengolahan yang salah dapat menyebabkan penyakit kanker,

tumor, dan gangguan saraf (Anwar, 2004).

2.8 Sekolah dan Remaja

Page 37: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

21

Sekolah adalah lembaga dengan organisasi yang tersusun rapi dengan segala

aktivitasnya direncanakan dengan sengaja yang disebut kurikulum. Sekolah

memegang peranan penting dalam pendidikan karena pengaruhnya besar sekali pada

jiwa anak, maka disamping keluarga sebagai pusat pendidikan, sekolah pun

mempunyai fungsi sebagai pusat pendidikan untuk pembentukan pribadi anak

(Ahmadi, 2003).

Lingkungan fisik sekolah yang sehat dapat dibagi menjadi tiga yaitu sarana

dan prasarana sekolah, kebersihan perorangan dan kebersihan lingkungan dan

keamanan di sekolah. Kantin sekolah merupakan salah satu yang termasuk dalam

sarana dan prasarana sekolah. Kantin sekolah harus memenuhi kriteria antara lain:

1. Makanan dan minuman yang disediakan hendaknya bergizi dan memenuhi syarat-

syarat kesehatan.

2. Dikelola oleh orang tertentu dan mendapat pengawasan langsung dari guru

mengenai makanan dan minuman yang disajikan dan kebersihannya (Sutatmo,

1979).

Anak sekolah adalah anak yang belajar di semua lembaga pendidikan mulai

dari Taman Kanak-kanak sampai dengan tingkat Sekolah Menengah Tingkat Atas.

Anak-anak merupakan modal negara, mereka adalah manusia-manusia pembangunan

di hari esok, dan akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa/negara pada generasi

yang akan datang.

Sekolah memiliki fungsi antara lain :

Page 38: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

22

1. Membantu lingkungan keluarga untuk mendidik dan mengajar, memperbaiki, dan

memperdalam atau memperluas tingkah laku anak didik yang dibawa dari

keluarga serta membantu pengembangan bakat

2. Mengembangkan kepribadian peserta didik lewat kurikulum agar peserta didik

dapat bergaul dengan guru, dan teman-temannya sendiri, taat kepada peraturan

atau disiplin, dan dapat terjun di masyarakat berdasarkan norma yang berlaku

(Ahmadi, 2001).

Remaja yang dalam bahasa aslinya disebut adolescence, berasal dari bahasa

Latin adolescere yang artinya ”tumbuh atau tumbuh untuk mencapai kematangan”.

Menurut WHO remaja adalah suatu masa dimana :

1. Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual

sekundernya sampai saat ia mencapai kematangan seksual

2. Individu mengalami perkembangan psikologik dan pola identifikasi dari kanak-

kanak menjadi dewasa

3. Terjadi peralihan dari ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan

yang relatif lebih mandiri (Sarwono, 1997).

Fase remaja merupakan fase perkembangan yang tengah berada pada masa

amat potensial. Perkembangan intelektual yang terus menerus menyebabkan remaja

mencapai tahap berfikir operasional formal. Tahap ini memungkinkan remaja mampu

berfikir secara lebih abstrak, menguji hipotesis, dan mempertimbangkan apa saja

yang ada padanya daripada sekadar melihat apa adanya (Ali, 2004).

Secara umum masa remaja dibagi menjadi tiga bagian, yaitu sebagai berikut :

Page 39: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

23

1. Masa remaja awal (12-15 tahun)

Pada masa ini individu mulai meninggalkan peran sebagai anak-anak dan tidak

tergantung pada orang tua. Fokus dari tahap ini adalah penerimaan terhadap

bentuk dan kondisi fisik serta adanya konformitas yang kuat dengan teman

sebaya.

2. Masa remaja pertengahan (16-18 tahun)

Masa ini ditandai dengan berkembangnya kemampuan berfikir yang baru. Pada

masa ini remaja mulai mengembangkan kematangan tingkah laku, belajar

mengendalikan diri, dan membuat keputusan-keputusan yang ingin dicapai.

3. Masa remaja akhir (19-22 tahun)

Masa ini ditandai oleh persiapan akhir untuk memasuki peran-peran orang

dewasa. Cirinya adalah keinginan yang kuat untuk menjadi matang dan diterima

dalam kelompok teman sebaya dan orang dewasa (Agustiani, 2006).

2.9 Perilaku

2.9.1 Defenisi Perilaku

Perilaku manusia berasal dari dorongan yang ada dalam diri manusia, sedang

dorongan merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam diri manusia.

Terdapat berbagai macam kebutuhan diantaranya kebutuhan dasar dan kebutuhan

tambahan. Kebutuhan dasar adalah kebutuhan yang menentukan kelangsungan hidup

Page 40: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

24

manusia seperti makan, minum, perlindungan diri dan jenis. Sedangkan kebutuhan

yang lainnya hanyalah kebutuhan tambahan (Purwanto, 1998).

Menurut Skiner yang dikutip oleh Notoatmojo (2005) perilaku adalah respons

atau reaksi seseorang terhadap stimulus (rangsangan dari luar). Dengan demikian

perilaku manusia terjadi melalui proses : Stimulus Organisme Respons,

sehingga teori Skiner ini disebut teori ”S-O-R”.

Berdasarkan teori ini, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi

dua, yakni :

a. Perilaku tertutup (covert behavior)

Perilaku tertutup terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut masih belum

dapat diamati orang lain (dari luar) secara jelas.

b. Perilaku terbuka (Overt behavior)

Perilaku terbuka ini terjadi bila respons terhadap stimulus tersebut sudah

berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau

”observable behavior” (Notoatmodjo, 2005).

Determinan perilaku dapat dibedakan menjadi dua, yakni :

a. Determinan atau faktor internal, yakni karakteristik orang yang bersangkutan,

misalnya : tingkat kecerdasan, emosional, jenis kelamin, dan sebagainya.

b. Determinan atau faktor eksternal, yakni lingkungan, baik lingkungan fisik,

sosial, budaya, politik dan sebagainya (Notoatmodjo, 2003).

Page 41: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

25

Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan

seseorang diperoleh melalui indera penglihatan dan pendengaran (Notoatmodjo,

2005).

Secara garis besar pengetahuan seseorang dibagi dalam 6 tingkatan, yaiu :

a. Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.

b. Memahami (comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara

benar tentang objek yang diketahui, dan dapat menginterpretasikan materi

tersebut secara benar.

c. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

d. Analisis (analysis)

Page 42: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

26

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain.

e. Sintesis (synthesis)

Sintesis adalah kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari

formulasi-formulasi yang ada.

f. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian

terhadap suatu materi atau objek.

Sikap

Secara umum sikap dapat dirumuskan sebagai kecenderungan untuk

berespons (secara positif atau negatif) terhadap orang, objek, atau situasi tertentu.

Sikap mengandung suatu penilaian emosional/afektif (senang, benci, sedih, dan

sebagainya) disamping komponen kognitif (pengetahuan tentang objek itu) serta

aspek konatif (kecenderungan bertindak). Sikap seseorang dapat berubah dengan

diperolehnya tambahan informasi tentang objek tersebut, melalui persuasi serta

tekanan dari kelompok sosialnya (Sarwono, 1997).

Newcomb, salah seorang ahli psikologi sosial menyatakan bahwa sikap itu

merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan

pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas,

akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku (Notoatmodjo, 2003).

Page 43: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

27

Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap ini terdiri dari berbagai tingkatan, yakni :

a. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang (subjek) mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan (objek).

b. Merespons (responding)

Merespons berarti memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan

menyelesaikan tugas yang diberikan.

c. Menghargai (valuing)

Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan

orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga.

d. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan

segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

Tindakan

Sikap belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya

tindakan perlu faktor lain, yaitu antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana.

Praktik atau tindakan dapat dibedakan menjadi 3 tingkatan menurut kualitasnya,

yaitu:

a. Praktik terpimpin (guided response)

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan sesuatu tapi masih

tergantung pada tuntunan atau menggunakan panduan.

Page 44: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

28

b. Praktik secara mekanisme (mechanism)

Apabila subjek atau seseorang telah melakukan atau mempraktikkan

sesuatu hal secara otomatis.

c. Adopsi (adoption)

Adopsi adalah suatu tindakan atau praktik yang sudah berkembang.

Artinya, apa yang dilakukan tidak sekadar rutinitas saja, tetapi sudah

dilakukan modifikasi, atau tindakan atau perilaku yang berkualitas

(Notoatmodjo, 2005).

2.10 Kerangka Konsep

Page 45: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

29

Makanan dan minuman jajanan yang

mengandung BTM tertentu

Perilaku siswa Pengetahuan Sikap Tindakan

Baik

Sedang

Kurang

Sumber informasi tentang BTM

Page 46: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah survei yang bersifat deskriptif untuk mengetahui

tingkat pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang makanan dan minuman jajanan

yang mengandung bahan tambahan makanan (BTM) tertentu.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari – Juni 2009

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 3 Binjai kelas VII dan

VIII yang berjumlah 950 siswa, dan siswa SMA Negeri 1 Binjai kelas X dan XI yang

berjumlah 520 siswa. Jumlah seluruh populasi adalah 1470 siswa.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi. Sampel dihitung dengan rumus sebagai

berikut :

n = )(1 2dN

N+

Dimana : N = Besar populasi

Page 47: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

30

n = Besar sampel

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,1)

Maka : n = )1,0(14701

14702+

n = 70,15

1470

n = 95 siswa

dari hasil perhitungan diperoleh jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian

ini sebanyak 95 siswa.

Untuk pengambilan jumlah sampel dari tiap-tiap kelas maka dilakukan

dengan cara proporsional sampling. Dari perbandingan jumlah sampel yang

dibutuhkan dengan jumlah populasi, diperoleh sample fraction dengan rumus :

Sample fraction = Nn x 100%

= 1470

95 x 100%

= 6.46%

Maka jumlah sampel untuk masing-masing kelas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. SMP Negeri 3 Binjai

Kelas VII-1 : 43 orang 43 x 6.46% = 3 orang

Kelas VII-2 : 41 orang 41 x 6.46% = 2 orang

Kelas VII-3 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

Page 48: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

31

Kelas VII-4 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

Kelas VII-5 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

Kelas VII-6 : 45 orang 45 x 6.46% = 3 orang

Kelas VII-7 : 45 orang 45 x 6.46% = 3 orang

Kelas VII-8 : 44 orang 46 x 6.46% = 3 orang

Kelas VII-9 : 45 orang 45 x 6.46% = 3 orang

Kelas VII-10 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-1 : 48 orang 48 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-2 : 48 orang 48 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-3 : 47 orang 47 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-4 : 48 orang 48 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-5 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-6 : 46 orang 46 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-7 : 45 orang 45 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-8 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-9 : 50 orang 50 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-10 : 47 orang 47 x 6.46% = 3 orang

Kelas VIII-11 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

2. SMA Negeri 1 Binjai

Kelas X A : 32 orang 32 x 6.46% = 2 orang

Kelas X B : 42 orang 42 x 6.46% = 3 orang

Page 49: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

32

Kelas X C : 41 orang 41 x 6.46% = 2 orang

Kelas X D : 42 orang 42 x 6.46% = 3 orang

Kelas X E : 41 orang 41 x 6.46% = 2 orang

Kelas X F : 42 orang 42 x 6.46% = 3 orang

Kelas X G : 42 orang 42 x 6.46% = 3 orang

Kelas XI IA1 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

Kelas XI IA2 : 44 orang 44 x 6.46% = 3 orang

Kelas XI IA3 : 43 orang 43 x 6.46% = 3 orang

Kelas XI IA4 : 42 orang 42 x 6.46% = 3 orang

Kelas XI IS1 : 40 orang 40 x 6.46% = 2 orang

Kelas XI IS2 : 25 orang 25 x 6.46% = 1 orang

Untuk mengambil 95 sampel dari masing-masing kelas sesuai dengan

proporsi tersebut dilakukan dengan cara random sampling dengan teknik pengundian.

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh berdasarkan jawaban siswa terhadap

kuesioner yang diberikan. Data terdiri dari karakteristik, pengetahuan, sikap dan

tindakan siswa.

3.4.2 Data Sekunder

Page 50: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

33

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari SMP Negeri 3 serta SMA

Negeri 1 Binjai berupa gambaran umum sekolah dan jumlah siswa dan dari studi

kepustakaan yang mendukung dalam penelitian ini.

3.5 Defenisi Operasional

1. Pengetahuan adalah kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan pengetahuan

tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu.

2. Sikap adalah respon siswa dalam menjawab pertanyaan sikap tentang makanan

dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu.

3. Tindakan adalah kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan tindakan tentang

makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu.

4. Sumber informasi adalah sumber dari mana siswa mendapatkan informasi tentang

makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu.

5. BTM tertentu adalah bahan tambahan makanan meliputi pengawet, pemanis,

pewarna dan penyedap rasa.

6. Kuesioner adalah daftar pertanyaan tentang karakteristik siswa, pengetahuan,

sikap dan tindakan seputar makanan dan minuman jajanan yang akan dijawab

oleh responden.

3.6 Aspek Pengukuran

Page 51: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

34

Menurut Pratomo yang dikutip oleh Sitorus (2008) skala pengukuran

pengetahuan, sikap dan tindakan berdasarkan atas jawaban responden dari semua

pertanyaan yang diberikan, yaitu :

1. Kategori baik, apabila responden mendapat > 75% dari total skor.

2. Kategori sedang, apabila responden mendapat 40% - 75% dari total skor.

3. Kategori kurang, apabila responden mendapat < 40% dari total skor.

1. Pengetahuan

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan dari responden diukur dengan

menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner. Jumlah pertanyaan

pengetahuan sebanyak 13 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 2, dan skor

terendah adalah 0. Maka didapat total skor tertinggi adalah 26 dan skor terendah

adalah 0. Berdasarkan skor yang diperoleh tersebut maka kriteria pengukuran adalah

sebagai berikut :

a. Tingkat pengetahuan baik apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan

total skor > 20

b. Tingkat pengetahuan sedang apabila responden dapat menjawab pertanyaan

dengan total skor 10 – 20

c. Tingkat pengetahuan kurang apabila responden dapat menjawab pertanyaan

dengan total skor < 10.

2. Sikap

Page 52: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

35

Untuk mengetahui ukuran penilaian sikap dari responden diukur dengan

menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner. Jumlah pertanyaan

sikap sebanyak 8 pertanyaan dengan skor tertinggi adalah 2 dan skor terendah adalah

0. Maka didapat total skor tertinggi adalah 16 dan skor terendah adalah 0.

Berdasarkan skor yang diperoleh tersebut maka kriteria pengukuran adalah sebagai

berikut :

a. Sikap baik apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor > 12

b. Sikap sedang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor

6–12

c. Sikap kurang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor < 6

3. Tindakan

Untuk mengetahui ukuran penilaian tindakan dari responden diukur dengan

menjumlahkan skor dari tiap-tiap pertanyaan dalam kuesioner. Jumlah pertanyaan

tindakan sebanyak 5 pertanyaan dengan skor untuk jawaban (a) adalah 0, untuk

jawaban (b) adalah 1 dan untuk jawaban (c) adalah 2. Skor tertinggi adalah 10,

sementara skor terendah adalah 0. Berdasarkan skor yang diperoleh tersebut maka

kriteria pengukuran adalah sebagai berikut :

a. Tindakan baik apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor

> 8

b. Tindakan sedang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor

4–8

Page 53: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

36

c. Tindakan kurang apabila responden dapat menjawab pertanyaan dengan total skor

< 4

3.7 Analisa Data

Analisa data yang dilakukan adalah analisa data deskriptif untuk

mendeskripsikan pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu. Hasil analisa data disajikan dalam

tabel distribusi frekuensi.

Page 54: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 SMP Negeri 3 Binjai

SMP Negeri 3 Binjai terletak di Jl. Sukarno Hatta Kecamatan Binjai Timur

Kota Binjai. Sekolah yang didirikan pada tahun 1964 ini memiliki luas tanah 4.550

m2 dan bangunan seluas 2.181 m2. Jumlah siswa sebanyak 1426 orang, dimana siswa

kelas VII sekolah pada siang hari dan kelas VIII dan IX sekolah pada pagi hari. Di

sekolah ini terdapat 2 pedagang jajanan yang berada di dalam sekolah dan menjual

berbagai makanan dan minuman jajanan antara lain makanan gorengan seperti

bakwan, risol, tahu isi, kue-kue basah, bakso goreng dan saus, keripik, makanan

ringan kemasan, permen, es sirop, dan minuman kemasan. Sedangkan ada beberapa

pedagang jajanan yang berdagang di luar gerbang sekolah, yakni pedagang es

campur, es sirop/es doger/jus buah, bakso dan saus, bakso goreng, sosis goreng, dan

tela-tela. Selain itu sekolah ini terletak berdekatan dengan pusat perbelanjaan terbesar

di Binjai sehingga akses siswa terhadap makanan dan minuman jajanan sangat dekat.

4.1.2 SMA Negeri 1 Binjai

SMA Negeri 1 Binjai berdiri pada tahun 1958. Sekolah yang terletak di Jl.

WR Mongonsidi Kecamatan Binjai Kota ini memiliki bangunan seluas 6.052 m2

dengan siswa yang berjumlah 710 orang. Sekolah ini memiliki 4 kantin yang berada

di dalam sekolah dan menjual beraneka ragam makanan dan minuman jajanan, antara

Page 55: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

37

lain indomie sop, mie goreng, nasi goreng, nasi gurih, bakso goreng dan saus,

gorengan seperti bakwan, risol, dan tahu isi, aneka minuman kemasan, aneka

makanan ringan (snack), permen, dan wafer. Sementara itu tepat di luar gerbang

sekolah terdapat beberapa pedagang yang menjual beraneka ragam makanan dan

minuman jajanan pula seperti kue molen, burger dan roti bakar, bakso dan saus, es

sirop/es doger, sosis, aneka makanan ringan (snack), minuman kemasan, dan permen.

Sekolah ini juga terletak di tengah kota sehingga di sekitar sekolah terdapat banyak

warung yang menyediakan aneka makanan dan minuman jajanan.

4.2. Karakteristik Responden

Karakteristik responden meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan orang tua,

uang jajan yang diberikan, sarapan sebelum berangkat ke sekolah, dan membawa

bekal dari rumah. Gambaran karakteristik responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 56: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

38

Tabel 4.1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur, Jenis Kelamin, dan Pekerjaan Orangtua di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai

No. Karakteristik Responden

SMP SMA SMP & SMA Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp.

1 2 3 4 5 6

Umur 12 tahun 13 tahun 14 tahun 15 tahun 16 tahun 17 tahun

18 32 12 1 - -

28,57 50,79 19,05 1,59

- -

- - - 7 18 7

- - -

21,88 56,24 21,88

18 32 12 8 18 7

18,95 33,68 12,63 8,42 18,95 7,37

Total 63 100 32 100 95 100

1 2

Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki

44 19

69,84 30,16

18 14

56,25 43,75

62 33

65,26 34,74

Total 63 100 32 100 95 100

1 2 3 4 5

Pekerjaan Orangtua PNS TNI/POLRI Wiraswasta Karyawan Swasta Lain-lain

10 3 40 5 5

15,87 4,76 63,49 7,94 7,94

14 3 13 2 0

43,75 9,37 40,63 6,25

0

24 6 53 7 5

25,26 6,32 55,79 7,37 5,26

Total 63 100 32 100 95 100 Tabel 4.1. di atas menunjukkan bahwa pada SMP Negeri 3 Binjai responden

terbanyak adalah responden yang berumur 13 tahun yakni sebanyak 32 orang

(50,79%) sedangkan yang paling sedikit berumur 15 tahun yakni hanya 1 orang

(1,59%). Sedangkan dari SMA Negeri 1 Binjai diperoleh responden terbanyak

berumur 16 tahun yakni sebanyak 18 orang (56,24%) dan responden dengan umur 15

dan 17 tahun masing-masing 7 orang (21,88%).

Tabel diatas juga menunjukkan bahwa responden terbanyak adalah

perempuan yakni 62 orang (65,26%) sementara responden laki- laki hanya berjumlah

33 orang (34,74%). Pekerjaan orang tua responden yang paling banyak adalah

Page 57: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

39

wiraswasta yakni sebanyak 53 orang (55,79%), dan hanya 5 orang (5,26%) dalam

kategori lain-lain (satpam, buruh, petani dan pelaut). Dimana diketahui bahwa dari 63

responden di SMP Negeri 3 Binjai sebanyak 40 orang (63,49%) yang pekerjaan

orangtuanya sebagai wiraswasta sedangkan dari 32 responden di SMA Negeri 1

Binjai pekerjaan orangtua terbanyak adalah sebagai PNS yakni sebanyak 14 orang

(43,75%).

Tabel 4.2. Distribusi Responden Berdasarkan Sarapan Sebelum Berangkat Sekolah dan Membawa Bekal dari Rumah di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai

No Karakteristik Responden

SMP SMA SMP & SMA Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. 1 2 3

Sarapan Sebelum Berangkat Sekolah

Selalu Kadang-kadang

Tidak

34 29 0

53,97 46,03

0

16 13 3

50,00 40,63 9,37

50 42 3

52,63 44,21 3,16

Total 63 100 32 100 95 100 1 2 3

Membawa Bekal Makanan dari Rumah

Selalu Kadang-kadang

Tidak

0 8 55

0 12,70 87,30

0 8

24

0

25,00 75,00

0 16 79

0 16,84 83,16

Total 63 100 32 100 95 100 Berdasarkan tabel 4.2. diatas dapat di ketahui bahwa responden yang selalu

sarapan sebelum berangkat ke sekolah adalah sebanyak 50 orang (52,63%) dan hanya

3 orang (3,16%) yang tidak sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Dimana dapat

diketahui bahwa dari responden SMP Negeri 3 Binjai terdapat 34 orang (53,97%)

yang selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah dan pada responden SMA Negeri 1

Page 58: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

40

Binjai juga yang paling banyak adalah responden yang selalu sarapan sebelum

berangkat ke sekolah, yakni sebanyak 16 orang (50%). Dalam hal membawa bekal

makanan dari rumah, dari seluruh responden tidak ada responden yang selalu

membawa bekal dari rumah. Pada responden SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai

diketahui bahwa paling banyak responden tidak pernah membawa bekal makanan

dari rumah yakni masing-masing sebanyak 55 orang (87,30%) dan 24 orang (75%).

Uang jajan yang diterima oleh responden perhari dikategorikan kedalam 2

kategori yakni < Rp 3.000,- dan ≥ Rp 3.000, -, dimana frekuensi uang jajan yang

diterima dibagi menjadi selalu, kadang-kadang, dan tidak. Responden yang menjawab

selalu artinya responden tersebut menerima uang jajan setiap hari, responden yang

menjawab kadang-kadang artinya ia menerima uang jajan tidak setiap hari sementara

responden yang menjawab tidak artinya bahwa responden tersebut sama sekali tidak

menerima uang jajan. Hasil penelitian mengenai uang jajan yang diterima oleh

responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Tabulasi Silang Antara Uang Jajan yang Diterima per Hari Dengan Frekuensi Menerima Uang Jajan di SMP Negeri 3 Binjai

No Uang jajan yang

diterima per hari Frekuensi menerima uang jajan Jumlah

Selalu Kadang-kadang Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. 1 < Rp 3.000,- 23 36,51 4 6,35 27 42,86 2 ≥ Rp 3.000,- 35 55,56 1 1,59 36 57,14

Total 58 92,06 5 7,94 63 100 Tabel 4.3. menunjukkan bahwa seluruh responden dari SMP Negeri 3 Binjai

menerima uang jajan, dimana 58 orang (92,06%) selalu menerima uang jajan dan

Page 59: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

41

hanya 5 orang (7,94%) yang kadang-kadang menerimanya. Banyaknya uang jajan

yang diterima oleh sebagian besar responden adalah ≥ Rp 3.000, - per hari.

Tabel 4.4. Tabulasi Silang Antara Uang Jajan yang Diterima per Hari Dengan Frekuensi Menerima Uang Jajan di SMA Negeri 1 Binjai

No Uang jajan yang

diterima per hari Frekuensi menerima uang jajan Jumlah

Selalu Kadang-kadang Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. 1 < Rp 3.000,- 4 12,50 0 0 4 12,50 2 ≥ Rp 3.000,- 28 87,50 0 0 28 87,50

Total 32 100 0 0 32 100 Tabel 4.4 diatas menunjukkan bahwa seluruh responden SMA Negeri 1 Binjai

selalu menerima uang jajan dan sebanyak 87,50% responden menerima uang jajan

≥Rp 3.000,- per hari

4.3. Sumber Informasi

Pertanyaan tentang sumber informasi mengenai makanan dan minuman

jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan tertentu yang selanjutnya

disingkat BTM meliputi pernah atau tidak pernah mendengar informasi tersebut baik

dari media elektronik (TV dan radio), media cetak (surat kabar, majalah dan buku),

teman-teman, maupun dari sumber lainnya. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel

berikut.

Page 60: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

42

Tabel 4.5. Distribusi Responden Berdasarkan Pernah atau Tidak Pernahnya Mendengar Informasi Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung BTM di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai

No Mendengar Informasi

SMP SMA SMP & SMA Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. 1 Pernah 53 84,13 30 93,75 83 86,32 2 Tidak pernah 10 15,87 2 6,25 12 13,68 Total 63 100 32 100 95 100

Tabel 4.5. diatas menunjukkan bahwa secara umum responden pernah

mendengar informasi tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung

BTM. Pada responden SMP Negeri 3 Binjai hanya 10 orang (15,87%) yang tidak

pernah mendengar informasinya, sama halnya dengan SMA Negeri 1 Binjai dimana

hanya 2 orang (6,25%) yang juga tidak pernah mendengar informasi tersebut.

Tabel 4.6. Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung BTM di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai

No Sumber Informasi

SMP SMA SMP & SMA Jlh

resp. %

Resp. Jlh

resp. %

Resp. Jlh

resp. %

Resp. 1. Media Elektronik

• TV • Radio

38 7

60,32 11,11

28 0

87,50

0

66 7

80,49 8,54

2. Media Cetak • Surat kabar • Majalah • Buku

9 8 13

14,29 12,70 20,63

9 9 7

28,13 28,13 21,88

18 17 20

21,95 20,73 24,39

3. Teman – teman 9 14,29 7 21,88 16 19,51 4. Lain – lain 4 6,35 4 12,50 8 9,76

Berdasarkan tabel 4.6. diatas diketahui bahwa 80,49% dari seluruh responden

yang pernah mendengar informasi tentang makanan dan minuman jajanan yang

Page 61: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

43

mengandung BTM mendapat informasi dari TV. Dari 63 responden SMP Negeri 3

Binjai terdapat 38 orang (60,32%) mendengar informasinya dari TV, sementara dari

32 responden SMA Negeri 1 Binjai sebanyak 28 orang (87,50%) yang juga

mendengar informasinya dari TV. Banyak responden yang tidak hanya mendengar

informasi dari satu sumber saja, radio, surat kabar, majalah, buku, teman-teman, dan

sumber lainnya (orang tua, guru, dan internet) juga berperan dalam penyampaian

informasi tentang makanan dan minuman yang mengandung BTM.

4.4. Pengetahuan

Pengetahuan responden yang diukur meliputi pengertian BTM, manfaat BTM,

contoh-contoh BTM, ciri-ciri makanan dan minuman jajanan yang mengandung

BTM, beberapa BTM yang dilarang serta bahaya BTM bagi kesehatan. Gambaran

pengetahuan respoden dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 62: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

44

Tabel 4.7. Gambaran Pengetahuan Responden SMP Negeri 3 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Pertanyaan Jawaban responden

Skor 2 Skor 1 Skor 0 n % n % n %

1 Pengertian BTM 45 71,43 7 11,11 11 17,46 2 Manfaat Penggunaan BTM 38 60,32 12 19,05 13 20,63 3 Contoh-contoh BTM 51 80,95 3 4,76 9 14,29

4 Ciri-ciri makanan yang menggunakan pemanis buatan 33 52,38 6 9,52 24 38,10

5 Ciri-ciri makanan yang mengandung pengawet 35 55,56 25 39,68 3 4,76

6 Contoh-contoh BTM yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah 40 63,49 12 19,05 11 17,46

7 Fungsi formalin 17 26,98 32 50,79 14 22,22

8 Contoh-contoh makanan yang mengandung formalin 15 23,81 42 66,67 6 9,52

9 Ciri-ciri bakso yang mengandung formalin dan boraks 41 65,08 4 6,35 18 28,57

10 Ciri-ciri makanan dan minuman jajanan yang mengandung pewarna sintetis (buatan)

36 57,14 20 31,75 7 11,11

11 Fungsi MSG (Monosodium Glutamat) 29 46,03 14 22,22 20 31,75

12 Contoh jajanan yang mengandung MSG 39 61,90 9 14,29 15 23,81

13 Bahaya Bahan Tambahan Makanan (BTM) bagi kesehatan 43 68,25 6 9,52 14 22,22

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa lebih banyak responden yang mendapat skor 2

pada pertanyaan mengenai pengertian BTM dan contoh-contoh BTM, yakni masing-

masing sebanyak 45 orang (71,43%) menjawab bahwa BTM adalah bahan tambahan

yang ditambahkan dalam makanan dengan tujuan untuk mempengaruhi sifat dan

bentuk makanan dan sebanyak 51 orang (80,95%) menjawab contoh-contoh BTM

yaitu pengawet, pewarna, pemanis, penyedap rasa.

Page 63: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

45

Berdasarkan tabel tersebut juga dapat dilihat bahwa responden kurang

mengetahui tentang formalin baik fungsi maupun contoh makanan yang mengandung

formalin. Dari 65 responden SMP Negeri 3 Binjai yang mendapat skor 2 yakni

menjawab bahwa fungsi formalin adalah sebagai insektisida dan pengawet mayat dan

contoh makanan yang mengandung formalin adalah bakso, mie, tahu, permen

masing-masing hanya sebanyak 17 orang (26,98%) dan 15 orang (23,81%).

Pada pertanyaan mengenai ciri-ciri makanan yang menggunakan pemanis

buatan dan fungsi MSG (Monosodium Glutamat), terdapat banyak responden yang

tidak mendapat skor (skor 0), yaitu masing-masing sebanyak 24 orang (38,10%)

dimana mereka menjawab bahwa ciri-ciri makanan yang menggunakan pemanis

buatan yaitu rasanya manis dan tidak pahit di lidah dan 20 orang (31,75%) menjawab

bahwa fungsi MSG adalah pemanis dan pengawet makanan

Page 64: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

46

Tabel 4.8. Gambaran Pengetahuan Responden SMA Negeri 1 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Pertanyaan Jawaban responden

Skor 2 Skor 1 Skor 0 n % n % n %

1 Pengertian BTM 25 78,13 5 15,63 2 6,25 2 Manfaat Penggunaan BTM 25 78,13 4 12,50 3 9,38 3 Contoh-contoh BTM 30 93,75 1 3,13 1 3,13

4 Ciri-ciri makanan yang menggunakan pemanis buatan 15 46,88 11 34,38 6 18,75

5 Ciri-ciri makanan yang mengandung pengawet 24 75,00 8 25,00 0 0

6 Contoh-contoh BTM yang dilarang penggunaannya oleh pemerintah 22 68,75 6 18,75 4 12,50

7 Fungsi formalin 10 31,25 21 65,63 1 3,13

8 Contoh-contoh makanan yang mengandung formalin 10 31,25 22 68,75 0 0

9 Ciri-ciri bakso yang mengandung formalin dan boraks 22 68,75 1 3,13 9 28,13

10 Ciri-ciri makanan dan minuman jajanan yang mengandung pewarna sintetis (buatan)

25 78,13 6 18,75 1 3,13

11 Fungsi MSG (Monosodium Glutamat) 12 37,50 11 34,38 9 28,13

12 Contoh jajanan yang mengandung MSG 16 50,00 8 25,00 8 25,00

13 Bahaya Bahan Tambahan Makanan (BTM) bagi kesehatan 21 65,63 9 28,13 2 6,25

Berdasarkan tabel 4.8. dapat diketahui bahwa pada pertanyaan mengenai

contoh-contoh BTM sebanyak 30 orang (93,75%) responden SMA negeri 1 Binjai

mendapat skor 2 yakni menjawab bahwa contoh-contoh BTM adalah pengawet,

pewarna, pemanis, penyedap rasa, sedangkan yang mendapat skor 1 yakni hanya

menjawab pengawet, pewarna, penyedap rasa dan tidak mendapat skor (skor 0) yakni

menjawab tidak tahu hanya masing-masing 1 orang (3,13%).

Page 65: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

47

Masing-masing 10 orang (31,25%) responden mendapat skor 2 yakni

menjawab bahwa fungsi formalin adalah sebagai insektisida dan pengawet mayat, dan

contoh-contoh makanan yang mengandung formalin adalah bakso, mie, tahu, permen

sementara lebih banyak responden mendapat skor 1 yakni 21 orang (65,63%)

menjawab bahwa fungsi formalin hanya sebagai pengawet mayat dan 22 orang

(68,75%) menjawab bahwa contoh-contoh makanan yang mengandung formalin

hanya bakso, mie, dan tahu.

Tabel tersebut juga menunjukkan bahwa 9 orang (28,13%) responden tidak

mendapat skor pada pertanyaan mengenai ciri-ciri bakso yang mengandung formalin

dan boraks dan pertanyaan mengenai fungsi MSG (Monosodium Glutamat) dimana

mereka menjawab bahwa ciri-ciri bakso yang mengandung formalin dan boraks

adalah keras dan berwarna coklat dan fungsi MSG adalah sebagai pemanis dan

pengawet makanan, serta terdapat 8 orang (25%) yang tidak mendapat skor pada

pertanyaan mengenai contoh jajanan yang mengandung MSG dimana mereka

menjawab bahwa contoh jajanan yang mengandung MSG adalah minuman ringan

dan buah-buahan.

Berdasarkan hasil skoring dari jawaban responden maka pengetahuan

dikategorikan ke dalam 3 kategori yakni kategori pengetahuan baik, sedang dan

kurang. Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 66: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

48

Tabel 4.9. Kategori Pengetahuan Responden SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Kategori Pengetahuan

SMP SMA SMP & SMA Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. 1 Baik 23 36,51 19 59,38 42 44,21 2 Sedang 32 50,79 12 37,50 44 46,32 3 Kurang 8 12,70 1 3,12 9 9,47

Total 63 100 32 100 95 100

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari kedua sekolah tersebut, responden yang

berada pada kategori pengetahuan sedang (46,32%) sedikit lebih banyak dari

responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori baik (44,21%). Sebanyak 32

orang (50,79%) responden SMP Negeri 3 Binjai memiliki pengetahuan yang masih

dalam kategori sedang, sementara responden yang memiliki pengetahuan dalam

kategori baik hanya 23 orang (36,51%). Sedangkan responden SMA Negeri 1 Binjai

yang lebih banyak adalah responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori baik

yakni sebanyak 19 orang (59,38%).

Tabulasi silang antara pengetahuan dan karakteristik responden dapat dilihat

dalam tabel berikut ini :

Page 67: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

49

Tabel 4.10. Tabulasi Silang Antara Karakteristik Responden Dengan Pengetahuan Responden di SMP Negeri 3 Binjai

No Karakteristik Responden

Pengetahuan Total Baik Sedang Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1 2

Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki

17 6

38,64 31,58

20 12

45,45 63,16

7 1

15,91 5,26

44 19

100 100

Total 23 36,51 32 50,79 8 12,70 63 100 1 2 3 4 5

Pekerjaan Orangtua PNS

TNI/POLRI Wiraswasta

Karyawan Swasta Lain-lain

4 3 13 3 0

40,00 100

32,50 60,00

0

5 0 21 2 4

50,00

0 52,50 40,00 80,00

1 0 6 0 1

10,00

0 15,00

0 20,00

10 3

40 5 5

100 100 100 100 100

Total 23 36,51 32 50,79 8 12,70 63 100

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa di SMP Negeri 3 Binjai, secara umum

responden memiliki pengetahuan dalam kategori sedang yaitu perempuan sebanyak

45,45% dan laki-laki sebanyak 63,16%. Responden perempuan lebih banyak

memiliki pengetahuan dalam kategori baik (38,64%)daripada responden laki-laki

(31,58%). Seluruh responden yang orang tuanya bekerja sebagai TNI/POLRI

memiliki pengetahuan dalam kategori baik dan tidak ada responden yang orang

tuanya dalam kategori lain-lain (satpam, buruh,petani dsn pelaut) yang memiliki

pengetahuan dalam kategori baik.

Page 68: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

50

Tabel 4.11. Tabulasi Silang Antara Karakteristik Responden Dengan Pengetahuan Responden di SMA Negeri 1 Binjai

No Karakteristik Responden

Pengetahuan Total Baik Sedang Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh %

1 2

Jenis Kelamin Perempuan Laki-laki

10 9

55,56 64,29

8 4

44,44 28,57

0 1

0

7,14

18 14

100 100

Total 19 59,38 12 37,50 1 3,12 32 100 1 2 3 4 5

Pekerjaan Orangtua

PNS TNI/POLRI Wiraswasta

Karyawan Swasta Lain-lain

8 1 9 1 0

44,44 33,33 69,23 50,00

0

6 2 3 1 0

42,86 66,67 23,08 50,00

0

0 0 1 0 0

0 0

7,69 0 0

14 3

13 2 0

100 100 100 100 0

Total 19 59,38 12 37,50 1 3,12 32 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa di SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak

responden laki-laki (64,29%) yang memiliki pengetahuan dalam kategori baik, begitu

pula dengan responden perempuan (55,56%), tetapi masih ada 7,14% responden laki-

laki yang memiliki pengetahuan dalam kategori kurang sementara responden

perempuan tidak ada.

Berdasarkan tabel tersebut juga dapat diketahui bahwa responden yang paling

banyak memiliki pengetahuan dalam kategori baik adalah responden yang pekerjaan

orangtuanya sebagai wiraswasta (69,23%) disamping itu pada responden yang

pekerjaan orangtuanya sebagai wiraswasta pula yang memiliki pengetahuan dalam

kategori kurang yakni 7,69%.

Page 69: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

51

4.5. Sikap

Sikap responden merupakan respon tertutupnya terhadap fungsi BTM,

penggunaan BTM, BTM yang dilarang ditambahkan dalam makanan dan minuman

jajanan dan dampak BTM bagi kesehatan. Gambaran sikap responden dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.12. Gambaran Sikap Responden SMP Negeri 3 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Pertanyaan Jawaban Responden

Setuju Tidak Setuju n % n %

1 Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang digunakan dalam pengolahan makanan dan

minuman jajanan dapat memperbaiki kualitas dan membuat makanan dan minuman jajanan

jadi lebih menarik

17 26,98 46 73,02

2 Bahan Tambahan Makanan (BTM) tidak harus selalu digunakan dalam pengolahan

makanan dan minuman jajanan 10

15,87

53 84,13

3 Makanan dan minuman jajanan tidak mengandung bahan tambahan makanan dalam

dosis yang berlebihan 62 98,41 1 1,59

4 Makanan jajanan tidak boleh mengandung formalin 6 9,52 57 90,48

5 Boraks tidak boleh digunakan untuk mengenyalkan bakso 46 73,02 17 26,98

6 Makanan dan minuman jajanan yang mengandung pewarna buatan (dari bahan

kimia) diganti dengan pewarna alami seperti kunyit atau pandan

56 88,89 7 11,11

7 Semua makanan jajanan tidak harus mengandung banyak MSG (Monosodium 13 20,63 50

79,37

Page 70: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

52

Glutamat) agar lebih enak dan gurih 8 Bahan Tambahan Makanan (BTM) dapat

menimbulkan berbagai bahaya kesehatan seperti mual, muntah, pusing, gangguan

pencernaan, kanker bahkan sampai kematian

39 61,90 24 38,10

Tabel 4.12. menunjukkan bahwa 62 orang (98,41%) responden SMP Negeri 3

Binjai setuju bahwa makanan dan minuman jajanan tidak mengandung bahan

tambahan makanan dalam dosis yang berlebihan. Terdapat 57 orang (90,48%) tidak

setuju bahwa makanan jajanan tidak boleh mengandung formalin, dan hanya 6 orang

(9,52%) yang setuju.

Tabel 4.13. Gambaran Sikap Responden SMA Negeri 1 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Pertanyaan Jawaban Responden

Setuju Tidak Setuju n % n %

1 Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang digunakan dalam pengolahan makanan dan

minuman jajanan dapat memperbaiki kualitas dan membuat makanan dan minuman jajanan

jadi lebih menarik

12 37,50 20 62,50

2 Bahan Tambahan Makanan (BTM) tidak harus selalu digunakan dalam pengolahan

makanan dan minuman jajanan 31 96,87 3 3,13

3 Makanan dan minuman jajanan tidak mengandung bahan tambahan makanan dalam

dosis yang berlebihan 31 96,87 3 3,13

4 Makanan jajanan tidak boleh mengandung formalin 27 84,38 5 15,63

5 Boraks tidak boleh digunakan untuk mengenyalkan bakso 28 87,50 4 12,50

6 Makanan dan minuman jajanan yang mengandung pewarna buatan (dari bahan

kimia) diganti dengan pewarna alami seperti kunyit atau pandan

32 100 0 0

7 Semua makanan jajanan tidak harus 27 84,38 5 15,63

Page 71: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

53

mengandung banyak MSG (Monosodium Glutamat) agar lebih enak dan gurih

8 Bahan Tambahan Makanan (BTM) dapat menimbulkan berbagai bahaya kesehatan seperti mual, muntah, pusing, gangguan

pencernaan, kanker bahkan sampai kematian

26

81,25

6 18,75

Tabel 4.13. menunjukkan bahwa seluruh responden SMA Negeri 1 Binjai

setuju bahwa makanan dan minuman jajanan yang mengandung pewarna buatan (dari

bahan kimia) diganti dengan pewarna alami seperti kunyit atau pandan. Sementara itu

sebanyak 20 orang (62,50%) responden tidak setuju bahwa BTM adalah bahan

tambahan makanan yang digunakan dalam pengolahan makanan dan minuman

jajanan dapat memperbaiki kualitas dan membuat makanan dan minuman jajanan jadi

lebih menarik.

Berdasarkan hasil skoring dari jawaban responden maka sikap responden

dikategorikan ke dalam 3 kategori yakni sikap dengan kategori baik, sedang dan

kurang. Hasil pengkategorian dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.14. Kategori Sikap Responden SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Kategori Sikap SMP SMA SMP & SMA

Jlh Resp.

% Resp.

Jlh Resp.

% Resp.

Jlh Resp.

% Resp.

1 Baik 28 44,44 23 71,87 51 53,68 2 Sedang 34 53,57 9 28,13 43 45,26 3 Kurang 1 1,59 0 0 1 1,05

Total 63 100 32 100 95 100

Berdasarkan tabel 4.14. diketahui bahwa secara umum, sebanyak 53,68%

responden memiliki sikap dalam kategori baik. Responden terbanyak di SMP Negeri

Page 72: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

54

3 Binjai memiliki sikap dalam kategori sedang yaitu sebanyak 34 orang (53,57%),

sementara pada kategori baik sebanyak 28 orang (44,44%). Sedangkan pada

responden SMA Negeri 1 Binjai terdapat 23 orang (72,73%) dalam kategori baik dan

tidak ada responden yang memiliki sikap dalam kategori kurang.

Tabulasi silang antara pengetahuan responden dengan sikap responden

tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 4.15. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Responden Dengan Sikap Responden di SMP Negeri 3 Binjai

No Pengetahuan Sikap Total

Baik Sedang Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % 1 Baik 13 20,63 9 14,29 1 1,59 23 36,51 2 Sedang 13 20,63 19 30,16 0 0 32 50,79 3 Kurang 2 3,18 6 9,52 0 0 8 12,70

Total 28 44,44 34 59,37 1 1,59 63 100 Tabel 4.15. menunjukkan bahwa paling banyak responden memiliki

pengetahuan dan sikap dalam kategori sedang yaitu 19 orang (30,16%), sementara

tidak ada responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori sedang dan sikap

dalan kategori kurang, serta pengetahuan dan sikap dalam kategori kurang.

Tabel 4.16. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Responden Dengan Sikap

Responden di SMA Negeri 1 Binjai

No Pengetahuan Sikap Total

Baik Sedang Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % 1 Baik 16 50,00 3 9,38 0 0 19 59,38 2 Sedang 7 21,87 5 15,63 0 0 12 37,50 3 Kurang 0 0 1 3,12 0 0 1 3,12

Page 73: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

55

Total 23 71,87 9 28,13 0 0 32 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa paling banyak responden

SMA Negeri 1 Binjai memiliki pengetahuan dan sikap dalam kategori baik yaitu 16

orang (50%), sementara tidak ada responden yang memiliki kategori kurang yang

sikapnya dalam kategori baik.

4.6. Tindakan

Tindakan responden meliputi tindakan jajan dan jenis jajanan yang dibeli di

sekolah, serta tindakan mengkonsumsi jajanan yang mengandung BTM seperti

pemanis, pewarna, pengawet dan penyedap rasa. Pilihan jawaban atas pertanyaan

tindakan adalah selalu, kadang-kadang dan tidak, dimana selalu berarti setiap hari,

kadang-kadang berarti tidak setiap hari dan tidak berarti sama sekali tidak pernah.

Uraian tindakan responden dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.17. Gambaran Tindakan Responden SMP Negeri 3 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Pertanyaan Jawaban Responden

Selalu Kadang-kadang Tidak n % n % n %

1 Jajan di sekolah 48 76,19 15 23,81 0 0

2

Membeli jajanan yang rasanya sangat manis seperti es sirup, minuman kemasan,

atau permen

19 30,16 42 66,67 2 3,17

3 Membeli jajanan yang warnanya sangat mencolok 2 3,17 38 60,32 23 36,51

4 Membeli jajanan seperti mie dan bakso 4 6,35 49 77,78 10 15,87

5 Membeli makanan ringan

kemasan (snack) dan gorengan

15 23,81 46 73,02 2 3,17

Page 74: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

56

Tabel diatas menunjukkan bahwa seluruh responden SMP Negeri 3 Binjai

jajan di sekolah dimana 48 orang (76,19%) selalu jajan di sekolah dan 15 orang

(23,81%) yang kadang-kadang jajan di sekolah. Sementara itu responden yang tidak

membeli jajanan yang warnanya sangat mencolok adalah sebanyak 23 orang

(36,51%), dan hanya 2 orang (3,17%) yang selalu membelinya.

Tabel 4.18. Gambaran Tindakan Responden SMA Negeri 1 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Pertanyaan Jawaban Responden

Selalu Kadang-kadang Tidak n % n % n %

1 Jajan di sekolah 27 84,38 5 15,63 0 0

2

Membeli jajanan yang rasanya sangat manis seperti es sirup,

minuman kemasan, atau permen

10 31,25 21 65,63 1 3,13

3 Membeli jajanan yang warnanya sangat mencolok 0 0 20 62,50 12 37,50

4 Membeli jajanan seperti mie dan bakso 2 6,25 30 93,75 0 0

5 Membeli makanan ringan kemasan (snack) dan gorengan 5 15,63 27 84,37 0 0

Tabel 4.18. menunjukkan bahwa seluruh responden SMA Negeri 1 Binjai

jajan di sekolah, dimana sebanyak 27 orang (84,38%) selalu jajan di sekolah dan

hanya 5 orang (15,63%) yang kadang-kadang jajan di sekolah. Tabel tersebut juga

menunjukkan bahwa tidak ada responden yang selalu membeli jajanan yang

warnanya sangat mencolok sedangkan yang kadang-kadang membelinya sebanyak 20

orang (62,50%) dan terdapat 12 orang (37,50%) yang tidak membelinya. Selain itu

Page 75: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

57

dapat juga dilihat bahwa seluruh responden membeli jajanan seperti mie, bakso,

makanan ringan kemasan (snack) dan gorengan

Berdasarkan hasil skoring dari jawaban responden maka tindakan responden

dikategorikan ke dalam 3 kategori yakni tindakan dalam kategori baik, sedang dan

kurang. Kategori tindakan responden dapat dilihat pada tabel di berikut.

Tabel 4.19. Kategori Tindakan Responden SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai Tentang Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Tertentu

No Kategori Tindakan

SMP SMA SMP & SMA Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. 1 Baik 0 0 0 0 0 0 2 Sedang 40 63,49 20 62,50 60 63,16 3 Kurang 23 36,51 12 37,50 35 36,84

Total 63 100 32 100 95 100

Tabel 4.19. menunjukkan bahwa secara umum (63,16%) responden memiliki

tindakan dalam kategori sedang dan tidak ada responden baik dari SMP Negeri 3

maupun SMA Negeri 1 Binjai yang memiliki tindakan dalam kategori baik.

Responden SMP Negeri 3 Binjai lebih banyak berada pada kategori pengetahuan

sedang yakni 40 orang (63,49%) dan responden yang memiliki pengetahuan dalam

kategori kurang sebanyak 23 orang (36,51%). Sementara tindakan responden di SMA

Negeri 1 Binjai paling banyak berada pada kategori sedang yakni sebanyak 20 orang

(62,50%) dan responden dengan pengetahuan dalam kategori kurang sebanyak 12

orang (37,50%).

Page 76: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

58

Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa secara umum tindakan responden

SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai sama-sama dalam kategori sedang, namun

pada SMP Negeri 3 Binjai 0,99% lebih banyak responden yang dalam kategori

sedang daripada responden SMA Negeri 1 Binjai.

Tabulasi silang antara pengetahuan dengan tindakan responden dapat dilihat

pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.20. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Responden Dengan Tindakan Responden di SMP Negeri 3 Binjai

No Pengetahuan Tindakan Total

Baik Sedang Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % 1 Baik 0 0 16 25,40 7 11,11 23 36,51 2 Sedang 0 0 19 30,16 13 20,64 32 50,79 3 Kurang 0 0 5 7,94 3 4,76 8 12,70

Total 0 0 40 63,49 23 36,51 63 100 Tabel diatas menunjukkan bahwa paling banyak responden SMP Negeri 3

Binjai yang memiliki pengetahuan dan tindakan dalam kategori sedang yaitu 19 orang

(30,16%), dapat diketahui juga bahwa terdapat 7 orang (11,11%) responden yang

memiliki pengetahuan dalam kategori baik tetapi tindakannya dalam kategori kurang.

Tabel 4.21. Tabulasi Silang Antara Pengetahuan Responden Dengan

Tindakan Responden di SMA Negeri 1 Binjai

No Pengetahuan Tindakan Total

Baik Sedang Kurang Jlh % Jlh % Jlh % Jlh % 1 Baik 0 0 12 37,50 7 21,88 19 59,38 2 Sedang 0 0 7 21,88 5 15,62 12 37,50 3 Kurang 0 0 1 3,12 0 0 1 3,12

Page 77: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

59

Total 0 0 20 62,50 12 37,50 32 100 Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden SMA Negeri 1

Binjai paling banyak memiliki pengetahuan dalam kategori baik tetapi tindakan

dalam kategori sedang yaitu sebanyak 12 orang (37,50%). Sementara itu juga masih

terdapat 7 orang (21,88%) responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori baik

tetapi tindakannya dalam kategori kurang.

Tabel 4.22. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Makanan dan Minuman Jajanan yang Dikonsumsi di SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai

No. Jenis makanan &

minuman jajanan yg dikonsumsi

SMP SMA SMP & SMA Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. Jlh

Resp. %

Resp. 1 Bakso dan saus 42 66,67 19 59,38 61 64,21 2 Sosis 5 7,94 1 3,13 6 6,32 3 Mie sop/bakso/goreng 2 3,17 30 93,75 32 33,68 4 Permen 46 73,02 27 84,38 73 76,84 5 Makanan ringan (Snack) 55 87,30 28 87,50 83 87,37 6 Minuman kemasan 34 53,97 26 81,25 60 63,16 7 Es sirop/es campur 19 30,16 4 12,50 23 24,21 8 Gorengan 24 38,10 31 96,88 56 58,95

Berdasarkan tabel 4.22. diatas diketahui bahwa dari 8 jenis makanan dan

minuman jajanan yang dijual di SMP Negeri 3 Binjai dan SMA Negeri 1 Binjai,

sebanyak 87,37% responden mengkonsumsi makanan ringan (snack), sementara yang

paling sedikit diminati adalah sosis, yakni hanya 6,32% responden yang

mengkonsumsinya.

Page 78: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

60

sebanyak 55 orang responden (87,30%) di SMP Negeri 3 Binjai,

mengkonsumsi makanan ringan (snack), sementara di SMA Negeri 1 Binjai jajanan

yang paling diminati adalah gorengan seperti risol, bakwan, tahu isi dan sebagainya

yakni sebanyak 31 orang responden (96,88%) mengkonsumsinya.

Page 79: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Karakteristik Responden

Hasil penelitian seperti yang ditunjukkan dalam tabel 4.1. diketahui bahwa

responden berumur 12-17 tahun, dimana responden SMP Negeri 3 Binjai yang

berjumlah 63 orang berada dalam rentang umur 12-15 tahun sedangkan responden

SMA Negeri 1 Binjai yang berjumlah 32 orang berada dalam rentang umur 15-17

tahun. Responden terbanyak di SMP Negeri 3 Binjai adalah responden yang berumur

13 tahun yaitu sebanyak 32 orang (50,79%) dan hanya 1 orang (1,59%) yang berumur

15 tahun. Sementara di SMA Negeri 1 Binjai sebanyak 18 orang (56,24%) berumur

16 tahun dan masing-masing 7 orang (21,88%) yang berumur 15 tahun dan 18 tahun.

Responden termasuk dalam usia remaja, dimana Erikson (1963) dalam Sobur

(2003) mengelompokkan bahwa umur 12-15 tahun dalam kategori awal masa remaja

dan umur 16-18 tahun adalah kategori masa remaja yang sejati. Jadi dalam hal ini

siswa SMP Negeri 3 Binjai termasuk dalam kategori awal masa remaja dan siswa

SMA Negeri 1 Binjai termasuk dalam kategori masa remaja sejati.

Berdasarkan tabel 4.1. diketahui bahwa responden secara umum baik dari

SMP Negeri 3 maupun SMA Negeri 1 Binjai adalah perempuan yakni 65,26%,

sementara laki-laki hanya sebanyak 34,74% dari total responden. Hal ini dikarenakan

lebih sedikitnya populasi laki-laki daripada populasi perempuan pada kedua sekolah

ini sehingga peluang terpilihnya responden perempuan lebih besar. Dari tabel 4.10

diketahui bahwa di SMP Negeri 3 Binjai responden responden perempuan yang

Page 80: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

61

memiliki pengetahuan dalam kategori baik lebih banyak daripada responden laki-laki,

yakni masing-masing sebesar 38,64% dan 31,56%. Hal ini bisa disebabkan karena

umumnya anak perempuan lebih suka membaca daripada anak laki-laki sehingga

pengetahuanya juga lebih baik. Sementara itu pada responden SMA Negeri 1 Binjai

malah terjadi sebaliknya, dimana responden yang memiliki pengetahuan baik lebih

banyak pada responden laki-laki (64,29%) sedangkan perempuan lebih sedikit yaitu

55,56%.

Pekerjaan orangtua responden seperti yang juga terdapat dalam tabel 4.1.

adalah PNS, TNI/POLRI, wiraswasta dan karyawan swasta, dimana pekerjaan yang

terbanyak dari total responden pada kedua sekolah adalah wiraswasta (55,79%).

Sementara diluar pekerjaan tersebut atau yang masuk dalam kategori lain-lain

sebanyak 5,26% yang meliputi satpam, buruh, pelaut, dan petani. Pekerjaan orangtua

responden terbanyak pada responden SMP Negeri 3 Binjai adalah wiraswasta

(63,49%) sedangkan di SMA negeri 1 Binjai terbanyak adalah PNS (43,75%) dan

wiraswasta (40,63%). Dari tabel 4.10 diketahui bahwa seluruh responden SMP

Negeri 3 Binjai yang orang tuanya bekerja sebagai TNI/POLRI memiliki

pengetahuan dalam kategori baik. Sementara di SMA Negeri 1 Binjai responden yang

paling banyak memiliki pengetahuan dalam kategori baik adalah responden yang

pekerjaan orangtuanya sebagai wiraswasta (69,23%) disamping itu pada responden

yang pekerjaan orangtuanya sebagai wiraswasta pula yang memiliki pengetahuan

dalam kategori kurang yakni 7,69%.

Page 81: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

62

5.2. Pengetahuan

Berdasarkan hasil pengkategorian terhadap pengetahuan responden diketahui

bahwa pengetahuan responden tentang makanan dan minuman jajanan yang

mengandung bahan tambahan makanan tertentu pada siswa SMA Negeri 1 Binjai

lebih baik dari pada siswa SMP Negeri 3 Binjai. Hal ini dapat dilihat dari

pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak berada pada kategori

pengetahuan baik yakni sebesar 59,38% sementara pada responden SMP Negeri 3

Binjai lebih banyak dalam kategori sedang yakni sebesar 50,79% sedangkan

responden dalam kategori pengetahuan baik hanya sebesar 36,51%.

Uraian terhadap hasil pengetahuan diatas dapat di lihat dari Tabel 4.7. dan

tabel 4.8 yang menunjukkan bahwa secara umum responden SMP Negeri 3 (80,95%)

dan SMA Negeri 1 Binjai (93,75%) mengetahui bahwa contoh-contoh BTM adalah

pengawet, pewarna, pemanis, penyedap rasa. Sementara responden yang paling

sedikit menjawab dengan benar adalah mengenai fungsi formalin dan contoh

makanan yang mengandung formalin. Pada SMP Negeri 3 Binjai masing-masing

hanya 26,98% dan 23,81% dan pada SMA Negeri 1 Binjai masing-masing 31,25%

yang mengetahui bahwa fungsi formalin adalah sebagai insektisida dan pengawet

mayat dan contoh-contoh-contoh makanan yang mengandung formalin antara lain

adalah bakso, mie, tahu dan permen.

Berdasarkan gambaran diatas diketahui bahwa tingkat pengetahuan siswa

SMA Negeri 1 Binjai lebih baik dari pengetahuan siswa SMP Negeri 3 Binjai. Hal ini

Page 82: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

63

bisa disebabkan oleh umur responden SMA Negeri 1 Binjai (15-17 tahun) lebih tua

dari responden SMP Negeri 3 Binjai (12-15 tahun) sehingga ilmu dan informasi yang

diterima responden SMA Negeri 1 Binjai sudah lebih banyak dari responden SMP

Negeri 3 Binjai, sesuai dengan hasil pada tabel 4.5. bahwa lebih banyak siswa SMA

Negeri 1 Binjai yang pernah mendengar informasi tentang makanan dan minuman

jajanan yang mengandung BTM yakni sebesar 93,75% daripada siswa SMP Negeri 3

Binjai yang masih sebesar 84,13%.

Sementara itu responden dengan pengetahuan dalam kategori kurang hanya 9

orang (9,47%) dari total reponden. Hal tersebut karena sudah banyaknya sumber

informasi mengenai makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM yang

mereka terima. Pada tabel 4.5. dapat dilihat bahwa sebanyak 86,32% dari total

responden pernah mendengar informasi tentang makanan dan minuman jajanan yang

mengandung BTM, dan hanya 13,68% yang tidak pernah mendengar informasi

tersebut. Informasi tentang makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM

ini berasal dari berbagai media yakni TV, radio, surat kabar, majalah, buku, teman-

teman, orang tua, guru bahkan dari internet. Dari sumber-sumber informasi tersebut

sebanyak 60,32% responden SMP Negeri 3 Binjai dan 87,50% responden SMA

Negeri 1 Binjai mendapat informasi tersebut dari TV.

TV pada umumnya bersifat informatif, edukatif, dan hiburan. Dengan TV

masyarakat dapat mengetahui perkembangan informasi di seluruh penjuru dunia.

Setiap hari, lebih dari 170 juta penduduk Indonesia menonton TV, sementara

penelitian pada tahun 2002 yang dilansir oleh Yayasan Pengembangan Media Anak

Page 83: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

64

(2006) menunjukkan bahwa jam menonton TV pada anak Indonesia sekitar 30 – 35

jam/minggu atau 1560 – 1820 jam/tahun (Isnaini, 2007).

Seperti terlihat pada tabel 4.6. bahwa selain TV, sumber informasi yang tidak

kalah penting adalah media cetak seperti surat kabar, majalah dan buku. Dari total

responden yang menjawab bahwa mereka mendengar informasi tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung BTM selain dari televisi adalah dari ketiga

sumber tersebut masing-masing sebanyak 21,95%, 20,73%, dan 24,39% responden.

Namun, meskipun sudah banyak sumber informasi dari berbagai media yang

diperoleh tetap saja masih banyak responden yang memiliki pengetahuan dalam

kategori sedang. Hal ini dapat disebabkan karena informasi yang diperoleh tidak

sepenuhnya diserap atau kurang dimengerti oleh responden sehingga responden

mudah lupa bahkan tidak mengerti akan informasi yang disampaikan oleh media-

media tersebut.

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu seseorang

terhadap objek melalui indera yang dimilikinya. Dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar pengetahuan

seseorang diperoleh melalui indera pendengaran (telinga) dan indera penglihatan

(mata) (Notoadmodjo, 2005).

5.3. Sikap

Page 84: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

65

Sikap merupakan suatu pandangan tetapi dalam hal ini masih berbeda dengan

suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan mengenai suatu objek tidak

sama dengan sikap terhadap objek itu. Pengetahuan saja belum menjadi penggerak,

seperti halnya pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap

apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan

terhadap objek tersebut (Purwanto, 1998).

Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sikap responden dari kedua

sekolah berbeda tingkatannya. Dapat dilihat pada tabel 4.14. bahwa sikap responden

SMP Negeri 3 Binjai lebih banyak dalam kategori sedang yakni sebesar 53,57%

sedangkan pada SMA Negeri 1 Binjai sudah lebih baik. Responden SMA Negeri 1

Binjai yang memiliki sikap dalam kategori baik sebanyak 72,73%.

Kondisi di atas dapat dilihat berdasarkan uraian pada tabel 4.12. dan tabel

4.13. dimana dapat diketahui bahwa dari 8 pertanyaan mengenai sikap siswa tentang

makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM terdapat 6 pertanyaan

dimana responden SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak memiliki sikap yang positif

daripada SMP Negeri 3 Binjai, salah satunya yakni sebanyak 96,87% responden

SMA Negeri 1 Binjai setuju bahwa BTM tidak harus selalu digunakan dalam

pengolahan makanan dan minuman jajanan sementara pada responden SMP Negeri 3

Binjai yang setuju dengan pernyataan tersebut hanya 15,87%.

Sikap siswa SMA Negeri 1 Binjai tentang makanan dan minuman jajanan

yang mengandung BTM sudah lebih baik daripada sikap siswa SMP Negeri 3 Binjai

disebabkan oleh lebih tingginya pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Binjai daripada

Page 85: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

66

pengetahuan siswa SMP Negeri 3 Binjai. Hal ini diperkuat oleh lebih banyaknya

siswa SMA Negeri 1 Binjai yakni sebanyak 93,75% daripada siswa SMP Negeri 3

Binjai yang hanya 84,13% yang pernah mendengar informasi tentang makanan dan

minuman jajanan baik dari media elektronik, media cetak maupun dari sumber

lainnya.

Berdasarkan hasil tabulasi silang pada tabel 4.15. diketahui bahwa responden

SMP Negeri 3 Binjai yang paling banyak memiliki pengetahuan dalam kategori

sedang dan sikap juga dalam kategori sedang yakni sebanyak 30,16%. Dan

responden SMA Negeri 1 Binjai paling banyak memliki pengetahuan dalam kategori

baik dan sikap juga dalam kategori baik yakni sebanyak 50%. Dapat dikatakan bahwa

pengetahuan siswa dapat membentuk sikap siswa yang dalam hal ini mengenai

makanan dan minuman jajanan yang mengandung BTM tertentu, dimana apabila

pengetahuan baik maka sikap akan baik pula.

Sikap merupakan suatu pandangan tetapi dalam hal ini masih berbeda dengan

suatu pengetahuan yang dimiliki orang. Pengetahuan mengenai suatu objek tidak

sama dengan sikap terhadap objek itu. Pengetahuan saja belum menjadi penggerak,

seperti halnya pada sikap. Pengetahuan mengenai suatu objek baru menjadi sikap

apabila pengetahuan itu disertai kesiapan untuk bertindak sesuai dengan pengetahuan

terhadap objek tersebut (Purwanto, 1998).

Sesuai dengan teori yang dikemukakan Newcomb, bahwa sikap merupakan

kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap

belum merupakan suatu tindakan akan tetapi merupakan predisposisi tindakan. Sikap

Page 86: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

67

itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah

laku yang tebuka (Notoadmodjo, 2003).

5.4. Tindakan

Sikap adalah kecenderungan untuk bertindak (praktik), sikap belum tentu

terwujud dalam tindakan, sebab untuk terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu

antara lain adanya fasilitas atau sarana dan prasarana (Notoadmodjo, 2005).

Teori di atas sesuai dengan hasil penelitian ini, dimana pada tabel 4.19.

diketahui bahwa lebih banyaknya responden yang memiliki tindakan dalam kategori

sedang dan kurang tetapi tidak ada seorang responden pun yang memiliki tindakan

dalam ketegori baik sementara sebelumnya telah disebutkan bahwa pengetahuan dan

sikap responden mayoritas dalam kategori baik dan sedang. Pada responden di SMP

Negeri 3 Binjai tindakan dalam kategori kurang sebanyak 36,51% sedangkan di SMA

Negeri 1 Binjai responden dalam kategori yang sama yakni kurang adalah sebesar

37,50%.

Secara teori memang perubahan perilaku atau mengadopsi perilaku baru itu

melalui proses perubahan Pengetahuan – Sikap – Tindakan. Beberapa penelitian telah

membuktikan hal itu, namun penelitian lainnya juga membuktikan bahwa proses

tersebut tidak selalu seperti teori diatas, bahkan dalam praktek sehari-hari terjadi

Page 87: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

68

sebaliknya (Notoadmodjo, 2003). Seperti halnya pada penelitian ini diperoleh bahwa

seseorang bisa berperilaku negatif meskipun pengetahuan dan sikapnya positif.

Dimana dari hasil tabulasi silang pada tabel 4.20. diketahui bahwa responden SMP

Negeri 3 Binjai tidak ada yang memiliki pengetahuan dan tindakan sekaligus dalam

kategori baik, sementara responden yang memiliki pengetahuan dalam kategori

sedang tetapi tindakannya dalam kategori kurang sebanyak 20,64%. Pada tabel 4.21.

diketahui bahwa responden SMA Negeri 1 Binjai paling banyak memiliki

pengetahuan dalam kategori baik tetapi tindakan dalam kategori sedang yaitu

sebanyak 37,50% serta pengetahuan dalam kategori baik tetapi tindakan dalam

kategori kurang sebanyak 21,88%.

Tindakan yang kurang ini dipicu juga oleh banyaknya makanan dan minuman

jajanan yang dijual baik di dalam lokasi sekolah maupun di luar gerbang sekolah

yang mengandung bahan tambahan makanan, antara lain pemanis, pengawet,

penyedap rasa dan pewarna buatan. Makanan dan minuman jajanan yang

mengandung BTM tersebut tentunya memiliki tampilan yang sangat menarik baik

dari segi bentuk, rasa dan warna sehingga semakin menarik siswa untuk

mengkonsumsinya.

Hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.17. dan tabel 4.18. bahwa seluruh

responden SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai jajan di sekolah, dimana

diketahui bahwa 84,38% responden SMA Negeri 1 Binjai dan 76,19% responden

SMP Negeri 3 Binjai jajan setiap hari dan masing-masing 15,63% dan 23,81%

Page 88: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

69

responden SMA Negeri 1 dan SMP Negeri 3 Binjai yang tidak setiap hari jajan di

sekolah.

Tindakan yang kurang ini juga didukung oleh banyaknya jenis jajanan yang

dijual di sekolah yang umumnya mengandung bahan tambahan makanan, dan secara

umum siswa mengkonsumsi lebih dari satu jenis makanan atau minuman jajanan.

Pada tabel 4.22. diketahui bahwa dari 8 jenis makanan dan minuman jajanan yakni

bakso dan saus, sosis, mie sop/bakso/goreng, permen, makanan ringan (snack),

minuman kemasan, es sirop/es campur, dan gorengan yang umumnya diminati oleh

responden di SMP Negeri 3 Binjai adalah makanan ringan (snack), permen, dan

bakso dan saus yakni masing-masing sebanyak 87,30%, 73,02%, dan 66,67%

responden mengkonsumsinya, dan yang umumnya diminati oleh responden di SMA

Negeri 1 Binjai adalah makanan gorengan seperti risol, bakwan, dan tahu isi, mie

sop/bakso/goreng, makanan ringan (snack), permen, dan minuman kemasan yakni

masing-masing terdapat 96,88%, 93,75%, 87,50%, 84,38% dan 81,25% responden

mengkonsumsinya. Sedangkan jajanan yang paling jarang dikonsumsi siswa adalah

sosis. pada SMP Negeri 3 Binjai hanya sebanyak 7,94% responden yang

mengkonsumsi sosis dan hanya 1 orang (3,13%) responden SMA Negeri 1 Binjai

yang juga mengonkonsumsi sosis. Sosis paling jarang dikonsumsi karena pada kedua

sekolah ini tidak setiap hari menjual sosis, seperti di SMP Negeri 3 Binjai dimana

sosis hanya dijual di luar gerbang sekolah dan tidak setiap hari ada.

Meskipun dari hasil penelitian diketahui bahwa 52,63% respoden dari kedua

sekolah selalu sarapan dirumah sebelum berangkat ke sekolah tidak dapat menjamin

Page 89: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

70

bahwa mereka akan mengurangi jajan di sekolah. Hal ini bisa disebabkan oleh uang

jajan yang selalu diterima oleh 94,74% responden dimana 67,37% dari total

responden menerima ≥ Rp 3.000, - per hari dan tidak ada satupun dari responden yang

selalu membawa bekal makanan dari rumah tetapi hanya 16,84% responden yang

kadang-kadang membawanya.

Tindakan jajan sedikit banyaknya juga bisa dipengaruhi oleh sarapan atau

tidak sarapannya siswa sebelum berangkat ke sekolah. Dari tabel 4.2. diketahui

bahwa terdapat 53,97% responden SMP Negeri 3 Binjai dan 50% responden SMA

Negeri 1 Binjai selalu sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Sedangkan yang tidak

pernah sarapan sebelum berangkat sekolah hanya berasal dari responden SMA Negeri

1 Binjai yakni sebanyak 9,37% responden, beberapa responden lainnya tidak sarapan

setiap hari. Bagi anak sekolah, meninggalkan sarapan membawa dampak yang kurang

menguntungkan. Konsentrasi belajar disekolah bisa buyar karena tubuh tidak

memperoleh masukan gizi yang cukup. Sebagai gantinya, anak jajan di sekolah untuk

sekadar mengganjal perut. Tetapi, mutu dan keseimbangan gizi jadi tidak terjamin

(Khomsan, 2003).

Page 90: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

71

Page 91: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai jawaban

dari kuesioner mengenai pengetahuan, sikap dan tindakan siswa tentang makanan dan

minuman jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan di atas dapat

disimpulkan bahwa :

1. Pengetahuan siswa SMP Negeri 3 Binjai tentang makanan dan minuman jajanan

yang mengandung BTM tertentu lebih banyak dalam kategori sedang yakni

sebesar 50,79%.

2. Pengetahuan siswa SMA Negeri 1 Binjai tentang makanan dan minuman jajanan

yang mengandung BTM tertentu lebih banyak dalam kategori baik yakni sebesar

59,38%.

3. Sikap siswa SMP Negeri 3 Binjai tentang makanan dan minuman jajanan yang

mengandung BTM tertentu lebih banyak dalam kategori sedang yakni sebesar

53,57%.

4. Sikap siswa SMA Negeri 1 Binjai tentang makanan dan minuman jajanan yang

mengandung BTM tertentu lebih banyak dalam kategori baik yakni sebesar

72,73%.

5. Tindakan siswa SMP Negeri 3 Binjai tentang makanan dan minuman jajanan

yang mengandung BTM tertentu lebih banyak dalam kategori sedang yakni

sebesar 63,49%.

Page 92: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

72

6. Tindakan siswa SMA Negeri 1 Binjai tentang makanan dan minuman jajanan

yang mengandung BTM tertentu paling banyak dalam kategori sedang yakni

sebesar 62,50%.

7. Pengetahuan dan sikap siswa SMA Negeri 1 Binjai lebih banyak dalam kategori

baik dari pada pengetahuan dan sikap yang dimiliki oleh siswa SMP Negeri 3

Binjai. Sementara, tindakan siswa SMP Negeri 3 dan SMA Negeri 1 Binjai sama-

sama dalam kategori sedang.

6.2. Saran

1. Diharapkan kepada pihak sekolah agar bermitra dengan puskesmas atau Balai

POM untuk memberikan informasi kepada siswa tentang bahan tambahan

makanan terutama yang terdapat dalam makanan dan minuman jajanan.

2. Pihak sekolah hendaknya memberi sanksi yang tegas kepada penjual jajanan di

kantin sekolah apabila menjual makanan dan minuman jajanan yang mengandung

bahan tambahan makanan yang berbahaya ataupun yang berlebihan.

3. Kepada siswa diharapkan agar lebih selektif dalam memilih makanan dan

minuman jajanan yang akan dikonsumsi.

4. Hendaknya Balai POM memberi informasi kepada siswa mengenai bahan

tambahan makanan yang berlebihan dan berbahaya yang terdapat dalam makanan

dan minuman jajanan yang mereka konsumsi, dengan cara memasang spanduk

tentang BTM tersebut di setiap sekolah ataupun menempel poster-poster tentang

BTM di setiap kantin yang ada di sekolah.

Page 93: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

73

Page 94: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

Daftar Pustaka Adam, M.; Motarjemi, Y., 2004. Dasar-Dasar Keamanan Makanan Untuk

Petugas Kesehatan. EGC, Jakarta. Agustiani, Hendriati, 2006. Psikologi Perkembangan. Refika Aditama, Bandung. Ahmadi, Abu; Uhbiyah, Nur, 2003. Ilmu Pendidikan. Rineka Cipta, Jakarta. Ali, Mohammad; Asrori, M., 2004. Psikologi Remaja Perkembangan Peserta

Didik. Bumi Aksara, Jakarta. Almatsier, Sunita, 2001. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta. Cahyadi, Wisnu, 2008. Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan

Makanan. Bumi Aksara, Jakarta. Evy, 2008. Keamanan Pangan Di Sekolah Rendah. http://www.penapendidikan.

com/keamanan-pangan-di-sekolah-rendah/. Diakses tanggal 20 Januari 2009.

Februhartanti, Judhiastuti, 2004. Amankah Makanan Jajanan Anak Sekolah Di

Indonesia?. http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.cgi?newsid. Diakses tanggal 16 Januari 2009.

Irianto, Pekik Djoko, 2007. Panduan Gizi Lengkap Keluarga dan Olahraga.

Penerbit Andi, Yogyakarta. Irianto, Kus; Waluyo, Kusno, 2004. Gizi dan Pola Hidup Sehat. Yrama Widya,

Bandung. Isnaini, Muhammad, 2007. Peran Teknologi Pembelajaran Dalam Usaha

Menjadikan TV Sebagai Sumber Belajar. http://www.Balitbangdas umsel.net/jurnal/Bab4.pdf?id=00001. Diakses tanggal 21 Mei 2009.

Hughes, Christopher, 1987. The Additives Guide. Photographics Honiton, Great

Britain. Kartasapoetra, G.; Marsetyo H., 2008. Ilmu Gizi. PT Rineka Cipta, Jakarta. Khomsan, Ali, 2003. Pangan dan Gizi Untuk Kesehatan. PT Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Page 95: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

72

Maryati, Sri, 2000. Tata Laksana Makanan. PT Rineka Cipta, Jakarta. Moertjipto; dkk., 1993. Makanan : Wujud, Variasi, dan Fungsinya Serta Cara

Penyajiannya. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Notoatmodjo, Soekidjo, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat (Prinsip-prinsip

Dasar). PT Rineka Cipta, Jakarta. __________, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. PT Rineka Cipta, Jakarta. __________, 2005. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasinya. PT Rineka Cipta,

Jakarta. Nuraini, Heny, 2007. Memilih dan Membuat Jajanan Anak yang Sehat dan

Halal. QultumMedia, Jakarta. Purwanto, Heri, 1998. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Keperawatan. EGC,

Jakarta. Sarwono, Wirawan Sarlito, 1997. Psikologi Remaja. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Sarwono, Solita, 1997. Sosiologi Kesehatan. Gadjah Mada University Perss,

Yogyakarta. Sitorus, Lesnauli, 2008. Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Siswa SD Tentang

Makanan dan Minuman Jajanan yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Pada SD di Kecamatan Medan Denai. Skripsi FKM USU, Medan.

Sobur, Alex, 2003. Psikologi Umum Dalam Lintasan Sejarah. Pustaka Setia,

Bandung. Sutatmo, Djoned; dkk., 1979. Pengantar Kesehatan Sekolah. Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta. Tyo, N., 2006. Waspada dan Awasi Jajanan Anak. http://www.lampungpost.com

/berita.php?id. Diakses tanggal 20 Januari 2009. Vepriaty, Neti, 2007. Surveylans Bahan Berbahaya Pada Makanan di Kabupaten

Kulonprogo. http://www.dinkeskabkulonprogo.org/?p=58. Diakses pada 16 Januari 2009.

Winarno, G. F., 1993. Pangan : Gizi, Teknologi dan Konsumen. PT Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Page 96: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

73

Winarno, G. F.; dkk., 1980. Pengantar Teknologi Pangan. PT Gramedia, Jakarta. Yulianti, Nurheti, 2007. Awas Bahaya Dibalik Lezatnya Makanan. Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Page 97: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

74

Kuesioner Penelitian

Tentang Pengetahuan, Sikap dan Tindakan Siswa Tentang Makanan

Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan

Makanan (BTM) Tertentu

A. KARAKTERISTIK RESPONDEN

Nama : .....................................

Kelas / Sekolah : .....................................

Jenis Kelamin : .....................................

Umur : .....................................

Pekerjaan Orangtua : .....................................

1. Apakah adik-adik sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak

2. Apakah adik-adik membawa bekal makanan dari rumah?

a. Tidak

b. Kadang-kadang

c. Selalu

3. Apakah orang tua adik-adik memberikan uang jajan sebelum berangkat

sekolah?

a. Selalu

b. Kadang-kadang

c. Tidak

4. Berapa uang jajan yang diberikan? (diluar ongkos)

Nomor :

Page 98: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

75

a. < Rp 3.000

b. ≥ Rp 3.000

5. Apakah adik-adik pernah mendengar informasi tentang Bahan Tambahan

Makanan (BTM)?

a. Pernah

b. Tidak pernah

jika pernah dari mana adik-adik mendengar informasi tersebut ? (jawaban boleh

lebih dari satu.....)

a. Media elektonik (TV, Radio) beri tanda

b. Media cetak (Surat kabar, Majalah, Buku)beri tanda

c. Teman-teman

d. Lain-lain (sebutkan......................................)

B. PERILAKU

1. Pengetahuan

1. Apakah yang dimaksud dengan Bahan Tambahan Makanan (BTM)?

a. Bahan tambahan yang ditambahkan dalam makanan dengan tujuan

untuk mempengaruhi sifat dan bentuk makanan (2)

b. Bahan tambahan yang sengaja ditambahkan dalam makanan (1)

c. Bahan tambahan yang harus ada dalam makanan (0)

2. Apakah manfaat dari penggunaan Bahan Tambahan Makanan (BTM)?

a. Untuk mengawetkan makanan (1)

b. Untuk membuat makanan tampak lebih berkualitas, lebih menarik, serta

rasa dan teksturnya lebih sempurna (2)

c. Tidak tahu (0)

3. Apakah contoh-contoh Bahan Tambahan Makanan (BTM)?

a. Pengawet, pewarna, penyedap rasa (1)

b. Pengawet, pewarna, pemanis, penyedap rasa (2)

c. Tidak tahu (0)

4. Bagaimanakah ciri-ciri makanan yang menggunakan pemanis buatan?

Page 99: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

76

a. Rasanya manis dan tidak pahit di lidah (0)

b. Rasanya manis dan terasa pahit di lidah (2)

c. Rasanya sangat manis (1)

5. Bagaimanakah ciri-ciri makanan yang mengandung pengawet?

a. makanan menjadi awet dan tahan lama (1)

b. makanan tidak mudah busuk dan tahan lama serta dapat memperbaiki

cita rasa, warna, dan teksturnya (2)

c. mudah busuk dan tidak dapat disimpan dalam jangka waktu yang lama

(0)

6. Apakah contoh-contoh Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang dilarang

penggunaannya oleh pemerintah?

a. MSG (Monosodium Glutamat) (0)

b. Formalin, boraks, rhodamin B (2)

c. Formalin, rhodamin B, MSG (Monosodium Glutamat) (1)

7. Apakah fungsi sebenarnya dari formalin?

a. Pengawet mayat (1)

b. Insektisida, pengawet mayat (2)

c. Pengawet makanan (0)

8. Apakah contoh-contoh makanan yang mengandung formalin yang adik

ketahui?

a. Bakso, mie, tahu, permen (2)

b. Bakso, mie, tahu (1)

c. Susu, tahu (0)

9. Bagaimana ciri-ciri bakso yang mengandung formalin dan boraks?

a. Kenyal dan berwarna putih keabu-abuan (2)

b. Lembut dan berwarna putih keabu-abuan (1)

c. Keras dan berwarna coklat (0)

10. Bagaimana ciri-ciri makanan dan minuman jajanan yang mengandung

pewarna sintetis (buatan)?

Page 100: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

77

a. Warna menarik dan tanpa rasa pahit di lidah (1)

b. Warna mencolok/terang dan terasa agak pahit di lidah (2)

c. Tidak berwarna (0)

11. Apakah fungsi MSG (Monosodium Glutamat)?

a. Pemanis dan pengawet makanan (0)

b. Penyedap rasa dan memodifikasi rasa makanan (2)

c. Memberi rasa gurih dan nikmat (1)

12. Apakah contoh jajanan yang mengandung MSG (Monosodium Glutamat)?

a. Makanan ringan kemasan (snack) dan makanan gorengan (1)

b. Minuman ringan dan buah-buahan (0)

c. Makanan ringan kemasan (snack), makanan gorengan, mi instan (2)

13. Apakah bahaya Bahan Tambahan Makanan (BTM) bagi kesehatan?

a. DBD, cacingan, pusing/mual (0)

b. pusing/mual, gangguan pencernaan, ginjal, kanker (2)

c. gangguan pencernaan, ginjal, kanker (1)

2. Sikap

1. Apakah adik setuju bahwa Bahan Tambahan Makanan (BTM) yang

digunakan dalam pengolahan makanan dan minuman jajanan dapat

memperbaiki kualitas dan membuat makanan dan minuman jajanan jadi

lebih menarik?

a. Setuju (2)

b. Tidak setuju (0)

2. Apakah adik setuju jika Bahan Tambahan Makanan (BTM) harus selalu

digunakan dalam pengolahan makanan dan minuman jajanan?

a. Setuju (0)

b. Tidak setuju (2)

Page 101: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

78

3. Apakah adik setuju jika makanan dan minuman jajanan mengandung bahan

tambahan makanan dalam dosis yang berlebihan?

a. Setuju (0)

b. Tidak setuju (2)

4. Apakah adik-adik setuju jika makanan jajanan mengandung formalin agar

lebih awet (tahan lama)?

a. Setuju (0)

b. Tidak setuju (2)

5. Apakah adik-adik setuju jika boraks tidak boleh digunakan untuk

mengenyalkan bakso?

a. Setuju (2)

b. Tidak setuju (0)

6. Apakah adik-adik setuju jika makanan dan minuman jajanan yang

mengandung pewarna buatan (dari bahan kimia) diganti dengan pewarna

alami seperti kunyit atau pandan?

a. Setuju (2)

b. Tidak setuju (0)

7. Apakah adik-adik setuju jika semua makanan jajanan harus mengandung

banyak MSG (Monosodium Glutamat) agar lebih enak dan gurih?

a. Setuju (0)

b. Tidak setuju (2)

8. Apakah adik-adik setuju bahwa Bahan Tambahan Makanan (BTM) dapat

menimbulkan berbagai bahaya kesehatan seperti mual, muntah, pusing,

gangguan pencernaan, kanker bahkan sampai kematian?

a. Setuju (2)

b. Tidak setuju (0)

Page 102: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

79

3. Tindakan

1. Apakah adik-adik jajan di sekolah?

a. Selalu (0)

b. Kadang-kadang (1)

c. Tidak (2)

jika jawaban ”A atau B” maka jenis jajanan apa yang adik-adik beli?

(jawaban boleh lebih dari satu...)

a. Bakso dan saos

b. sosis

c. mie sop/ mie bakso/ mie goreng

d. permen

e. makanan ringan kemasan (snack)

f. minuman kemasan

g. es sirup/es campur

h. gorengan

i. lain-lain (sebutkan………………………………)

2. Apakah adik-adik membeli jajanan yang rasanya sangat manis seperti es

sirup, minuman kemasan, atau permen? (tuliskan yang paling sering di beli

..........................................)

a. Selalu (0)

b. Kadang-kadang (1)

c. Tidak (2)

3. Apakah adik-adik membeli jajanan yang warnanya sangat mencolok?

a. Selalu (0)

b. Kadang-kadang (1)

c. Tidak (2)

4. Apakah adik-adik membeli jajanan seperti mie dan bakso?

a. Selalu (0)

Page 103: makanan minuman jajanan

Lia Daniaty : Pengetahuan, Sikap Dan Tindakan Siswa Tentang Makanan Dan Minuman Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan (BTM) Tertentu Di SMP Negeri 3 Dan Sma Negeri 1 Binjai Tahun 2009, 2009.

80

b. Kadang-kadang (1)

c. Tidak (2)

5. Apakah adik-adik membeli makanan ringan kemasan (snack) dan gorengan?

a. Selalu (0)

b. Kadang-kadang (1)

c. Tidak (2)