LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN “BATCHING PLANT” Disusun oleh : Jeffry M. Sandro NIS : 6686/171.011 TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
LAPORAN
PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN
“BATCHING PLANT”
Disusun oleh :
Jeffry M. Sandro NIS : 6686/171.011
TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK
SMKN 1 SIDOARJO
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
HALAMAN PENGESAHAN
Judul : Batching Plant
Nama : Jeffry M. Sandro
NIS : 6686/171.011
Kelas : XI TITL 2
Disahkan sebagai laporan prakerin di PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN dalam program prakerin pada Bidang Keahlian Teknik Listrik Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik – SMK Negeri 1 Sidoarjo
Sidoarjo, September 2012
Disetujui Guru Pembimbing Menyetujui Wali Kelas
AINUR ROIS S.Pd. Drs. SETYO BUDI SANTOSO . MM
Mengetahui
Kepala SMK Negeri 1 Sidoarjo
Drs.H. HERU MURSANYOTO,. M.PdNIP.19630913 198703 1 016
HALAMAN PERSETUJUAN
Batching plant
Bidang Keahlian Teknik Listrik
Program Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik
Diajukan Oleh:
Jeffry M. Sandro NIS : 6686/171. 11
Telah disetujui sebagai laporan praktek kerja industri di
PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN
Pasuruan, September 2012
Kepala Seksi Peralatan Pembimbing
EKO SUMANTRI M.SULISWANTO, ST.
ManagerPT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN
H. KHUSNUL HAKIM
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena hidayahnya sehingga kami bisa menyelesaikan penyusunan laporan praktek kerja industri yang dilaksanakan di PT. WIJAYA KARYA BETON PASURUAN dapat terselesaikan dengan baik.
Yang merupakan program pengenalan di dunia industri SMK Negreri 1 Sidoarjo tingkat 1 semester gasal selama kurang lebih empat bulan di PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN serta salah satu syarat untuk kenaikan kelas. Besar harapan penulis laporan ini dapat bermanfaat bagi siswa siswi SMKN 1 Sidoarjo guna berbagi pengalaman yang didapatkan selama prakerin di dunia industri. Dengan terselesainya laporan ini, dengan setulus hati kami hanturkan terima kasih kepada :
1. Drs.H. Heru Mursanyoto, M.Pd selaku Kepla Sekolah SMK Negeri 1 S idoarjo.2. Bapak Sugiyono selaku WaKa kurikulum SMK Negeri 1 Sidoarjo.3. Bapak Ainur Rois, Spd. selaku guru pembimbing kami di PT. WIKA BETON – PPB
PASURUAN.4. Bapak H. Khusnul Hakim selaku Manager PT. WIKW BETON – PPB PASURUAN.5. Bapak Eko Sumantri selaku kepala Seksi Peralatan PT. WIKA BETON – PPB
PASURUAN.6. Mas M.suliswanto, ST. selaku pembimbing kami yang banyak memberikan arahan,
bimbingan, nasehat, serta kemudahan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
7. Mas Agus Supriadi dan Mas Nur Hidayat selaku Teknisi , serta para pembimbing kami yang tak bisa saya sebutkan satu persatu , yang tergabung dalam WorkShop Peralatan di PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN yang telah banyak mengajari kami tentang listrik dan banyak hal yang mencangkup semua isi PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN.
Serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan di atas yang telah membantu dan membimbing kami dalam menyusun laporan ini , sehingga laporan ini dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan .
Kami sadar bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran serta bimbingan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan – laporan kami selanjutnya sangat kami harapkan Semoga laporan ini dapat bermanfaat Amin Ya Rabbal'alamin.
Pasuruan, September 2012
PENULIS
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………. i
HALAMAN PENGESAHAN………………………………………. . ii
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………iii
KATA PENGANTAR………………………………………………… iv
DAFTAR ISI………………………………………………………….. v
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………1.3 Batasan Masalah………………………………………….1.4 Maksud dan Tujuan……………………………………….
1.4.1 Maksud…………………………………….1.4.2 Tujuan……………………………………..
1.5 Manfaat …………………………………………………… 1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan……………………………1.7 Sistematika Pembahasan…………………………………..
BAB II KEADAAN UMUM DUNIA USAHA / DUNIA INDUSTRI
2.1Sejarah Berdirinya PT. WIKA BETON………………………….
2.2Struktur Organisasi PT. WIKA BETON…………………………
2.2.1 Struktur Organisasi PT. WIKA BETON………
2.2.2 Struktur Organisasi Seksi Peralatan
PT. WIKA BETON……………………………
2.2.3 Lokasi PT. WIKA BETON……………..
BAB III PROSES PEMBUATAN PRODUK/JASA
3.1Proses Pembuatan Produksi Tiang Pancang
3.1.1 Bahan Baku…………………………………..
3.1.2 Langkah-Langkah Produksi………………….
3.1.2.1 Rencana Produksi……………..
3.1.2.2 Proses Produksi………………..
BAB IV LAPORAN KEGIATAN
4.1Batching Plant……………………………………………….
4.2 Komponen Mekanik dari Batching Plant…………………..
4.1.1 Mixer………………………………………..
4.1.2 Bucket……………………………………….
4.1.3 Scraper, Tabung Fly Ash dan Semen……
4.1.4 Tabung Mighty……………………………..
BAB V PENUTUP
5.1 kesimpulan dan Saran………………………………………
5.1.1 Kesimpulan…………………………………
5.1.2 Kritik dan Saran……………………………
5.2 Penutup…………………………………………………….
BAB IPENDAHULUAN
Pelaksanan Praktek Kerja Industri (Prakerin) merupakan bagian dari
Pendidikan Sistem Ganda yang merupakan inovasi pada program SMK dimana
peserta didik melakukan praktek kerja (magang) di perusahaan atau industri yang
merupakan bagian integral dari proses pendidikan dan pelatihan di SMK.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) diilhami oleh dua system dari Jerman. Mulai
diberlakukan di Indonesiaberdasarkan kurikulum 1994, dipertajam dengan
kurikulum SMK edisi 1999 dan dipertegas dengan kurikulum SMK edisi 2004.
Di Indonesia dalam penyelenggaraan Pendidikan Sistem Ganda, peserta
diklat SMK menjalani magang di industri hanya beberapa bulan selama mereka
menjalani system pendidikan tiga tahun atau empat tahun di SMK. Pendidikan
Sistem Ganda melalui program praktik kerja industri merupakan suatu langkah
nyata ( Subtansial ) untuk membuat system pendidikan dan pelatihan kejuruan
lebih relevan dengan dunia kerja dalam rangka menghasilkan tamatan yang
bermutu. Program yang dilaksanakan di industri dunia usaha meliputi :
1. Praktek dasar kejuruan yang dilaksanakan di industri.Praktek dasar kejuruan dapat dilakukan di industri, apabila industri memliki
fasilitas pelatihan yang memadai.
2. Praktek Keahlian Produktif dilaksanakan di industri dalam bentuk praktek kerja industri ( on the job training ) berbentuk kegiatan mengerjakan pekerjaan produksi atau jasa di industri atau perusahaan.
1.1 Latar Belakang
Kemajuan ilmu pengetahuan danteknologi dari masa ke masa
berkembang cepat terutama di bidang otomasi industri. Perkembangan ini
tampak jelas di industri beton pracetak PPB PASURUAN , dimana
sebelumnya banyak pekerjaan menggunakan tangan manusia ,kemudian
beralih menggunakan mesin, berikutnya dengan electro-mechanic dan
sekarang sudah menggunakan sistem otomatis sehingga melalui program
prakerin kami memilih PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB PASURUAN
sebagai tepat prakerin. Dengan harapan dapat menerapkan ilmu yangkami
peroleh sekaligus menambah pengalaman kami.
Kesempatan ini tidak mungkin didapat di SMA karena hanya SMK yang
melaksanakan program prakerin karenanya melalui tulisan ini kami laporkan
kegiatan dan hasil prakerin kami, dimana salah satunya kami mengangkat
satu judul “ Batching Plant” ,dimana Batching Plant ialah suatu tempat atau
area yang digunakan untuk memantau atau memonitory timbangan / takaran
semua bahan material yang akan dibuat bahan baku beton dan tempat dimana
bahan baku beton tersebut dibuat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari judul yang kami angkat ,kami dapat merumuskan masalah .adapun
rumusan masalah yang terdapat dalam masalah ini adalah sebagai berikut ;
1.Menjelaskan proses produksi beton pracetak (tiang pancang).
2.Menjelaskan komponen mekanik dari Batching Plant
1. 3 Batasan Masalah
Dalam praktek kerja industri yang kami lakukan di PT. WIJAYA KARYA
BETON – PPB PASURUAN banyak sekali yang dikerjakan dan
beragam .namun dalam laporan ini hanya membahas beberapa dari
komponen Batching Plant.
Karena keterbatasan waktu dan pengetahuan kami serta agar masalah
yang kami bahas tidak terlalu melebar terlalu jauh ,maka kami membuat
beberapa batasan masalah yang diantaranya adalah sebagai berikut ;
1. Hanya membahas Komponen Mekanik dari Batching Plant.
1.7 Sistematika Pembahasan
Kerangka penjelasan untuk penyusunan laporan prakerin ini meliputi
beberapa pokok bahasan yang tersusun dalam beberapa bab berikut ;
BAB I : PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini membahas latar belakang , rumusan masalah, batasan masalah,sistematika pembahasan, maksud dan tujuan manfaat dan tempat pelaksanaan.
BAB II : KEADAAN UMUM DUNIA INDUSTRIDalam bab ini membahas sejarah berdirinya PT. WIKA BETON – PPB
PASURUAN,Struktur organisasi PT. WIKA BETON , struktur organisasi seksi peralatan , dan
lokasi PT. WIKA BETON - PBB PASURUAN
BAB III : PROSES PEMBUATAN PRODUK ( Tiang Pancang ) Dalam bab ini membahas sistem pembuatan produk
BAB IV : LAPORAN KEGIATANDalam bab ini membahas Batching Plant, pelaksaan kegiatan, dan hasil kegiatan.
BAB V : PENUTUP Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan dan saran selama prakerin di PT. WIJAYA KARYA BETON-PPB PASURUAN.
1.4 Maksud dan Tujuan
1.4.1 Maksud
Maksud dari kegiatan prakerin ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai syarat yang harus dipenuhi agar bisa melanjutkan ke tingkat jenjang
yang lebih tinggi.
2. Agar siswa/siswi mengerti bagaimana dunia usaha/dunia industri yang
sebenarnya, tidak melalui teori saja akan tetapi dalam prakteknya yang
sebenarnya juga menambah pengalaman di dunia usaha/dunia industri
sehingga siswa dapat lebih mudah memasuki dunia usaha/dunia industri
tersebut.
1.4.2. Tujuan
Tujuan dari prakerin ini ialah sebagai berikut :
1. Mempelajari sistem kontrol pada mesin industri khususnya pada bidang
kelistrikan dan elektronik yang diterapkan selama ini dengan harapan dapat
membuka wawasan dan pengetahuan yang nantinya diharapkan dapat
berinovasi yang lebih baik dari struktur sistem kontrol yang ada.
2. Membuka wawasan siswa/siswi peserta prakerin agar mempunyai suatu
gambaran keilmuan serta menggali ide untuk tujuan lebih jauh, salah satunya
adalah pembuatan laporan uji kompetensi produktif (UKP).
3. Menerapkan ilmu secara teori yang diperoleh dan dipraktekkan serta
mengaplikasikannya secara benar dan terstruktur di perusahaan
4. Untuk menjalin kerja sama antara pihak pendidikan (sekolah) dengan dunia
usaha/dunia
industri.
1.5 Manfaat
Adapun manfaat yang kami rasakan setelah melaksanakan kegiatan praktek
kerja industri (prakerin) adalah sebagai berikut :
1. Kita dapat mengaplikasikan ilmu (teori) yang didapat secara nyata di lapangan
2. Kita dapat lebih mengenal dunia luar pendidikan (sekolah) pada umumnya serta
dunia kerja khususnya di sektor industri
3. Dengan kegiatan prakerin ini kita dapat banyak motivasi tentang pembelajaran
dan cara belajar yang ditempuh selama ini, sehingga dapat lebih meningkatkan
lagi kualitas keilmuan kita, khususnya di bidang yang kita pelajari.
4. Kita tidak hanya menguasai teori saja, tetapi juga dapat mengaplikasikannya
langsung di perusahaan
1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan oleh sekolah SMK Negeri 1
Sidoarjo dan disepakati oleh dunia usaha/dunia industri, kegiatan praktek kerja
industri (prakerin) ini dilaksanakan selama kurang lebih empat bulan terhitung mulai
dari tanggal 7 Mei 2012 dan berakhir pada tanggal 8 September 2012.
Kegiatan praktek kerja industri (prakerin) ini dilaksanakan di PT. WIJAYA
KARYA BETON – PPB PASURUAN yang beralamat di jalan Raya Kejapanan No.
323 Gempol – Pasuruan 67155 Jawa Timur.
Jam kerja yang ditetapkan oleh PT. WIJAYA KARYA BETON–PBB–
PASURUAN yaitu enam hari kerja dengan ketentuan waktu masuk jam 07.00–16.00
WIB dengan kegiatan menyesuaikan dengan program kerja bagian seksi peralatan
(work shop pembenahan).
BAB II
KEADAAN UMUM DUNIA USAHA/DUNIA INDUSTRI
2.1 Sejarah Berdirinya PT. WIKA BETON-PPB Pasuruan
PT. Wijaya Karya Beton (WIKA Beton) adalah salah satu perusahaan anak PT.
Wijaya Karja (WIKA) yang khususnya bergerak dalam industri beton pracetak. Sebagai
badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT. WIKA yang didirikan pada tahun 1960 memulai
kegiatannya sebagai perusahaan instalatir listrik. Pengembangan industri Beton Pracetak
dimulai pada tahun 1978 dengan produk pertamanya adalah Tiang Listrik Beton Prategang
berpenampang H untuk keperluan PLN.
Untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, maka selain tiang listrik prategang
berpenampang H dikembangkan pula tiang listrik bulat berongga dengan sistem sentrifugal.
Sistem sentrifugal ini pada perkembangannya digunakan juga untuk produksi tiang beton
lainnya termasuk Tiang Pancang. Disamping itu PT. WIKA BETON juga mengembangkan
produk-produk beton pracetak lain seperti balok jembatan, dinding penahan tanah, pipa,
bantalan jalan rel, dan lain-lain.
Dengan meningkatnya kebutuhan dan perkembangan usaha beton pracetak, maka
pada tanggal 11 Maret 1997 dibentuklah PT WIKA Karya Beton atau WIKA BETON
sebagai perusahaan anak dengan maksud agar perusahaan dapat lebih fokus dan profesional
dalam melayani dan menjaga kepuasan pelanggan.
PT WIKA BETON memiliki 7 (tujuh) pabrik, 6 (enam) wilayah penjualan, dan 4
(empat) kantor perwakilan penjualan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia yang
semuanya itu bersinergi untuk saling mendukung dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
dan menjamin kepuasan pelanggan atau mutu, waktu dan biaya produk yang dihasilkan. PT
WIKA BETON juga telah menerapkan sistem manajemen sesuai ISO 9001 : 2000 dan
sistem manajemen K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) dengan tujuan untuk
meningkatkan kinerja dan profesionalisme perusahaan.
Berikut ini merupakan sejarah singkat PT. WIKA BETON :
1974
Pembentukan Divisi Perdagangan yang merupakan cikal bakal dari Perseroan
1978
Berawal dari rekayasa panel beton, di bawah pengelolaan Divisi Perdagangan mulai
mendapatkan peluang pada proyek Rumah Sederhana Perumnas.
1999
Diadakan percobaan pembuatan komponen beton pracetak untuk rumah susun
Perumas diantaranya di rumah susun Tanah Abang, Klender, Palembang, Makassar
dan lain-lain di Jabotabek.
Divisi Perdagangan dikembangkan menjadi Dividi Perdagangan dan Industri (DPI).
DPI merintis rekayasa Tiang Listrik Beton yang diproduksi dengan sistem sentrifugal
menghasilkan bentuk bulay berongga dan tirus.
1980
Pemecahan Divisi Perdagangan dan Industri menjadi Divisi Perdagangan dan Divisi
Produk Beton dan Metal.
Pembangunan pabrik pertama yang berlokasi di Cileungsi dan Bogor. Dibangun 3
(tiga) pabrik baru di daerah Kejapanan Pasuruan, Mojosongo Boyolali dan Jatilawang
Purwokerto.
1983
Dirintis rekayasa tiang pancang prategang bulat berongga. Mulai
direkomendasikannya bantalan jalan rel yang terbuat dari pracetak untuk
menggantikan bantalan jalan rel yang terbuat dari kayu setelah lolos dalam pengujian
uji konstruksi di Serpong dan test dack di Bandung.
1984
Mulai dibangun pabrik baru di Jimbaran Bali untuk memenuhi kebutuhan di Bali, NTT
dan NTB.
1985
Dikembangkan rekayasa tiang beton transmisi 150 kv dan berhasil dapat digunakan
untuk jaringan transmisi 150 kv di Bali.
Penggunaan sistem beton pracetak pertama kali untuk Bank Dagang Negara (BDN)
Tower di Jakarta.
1986
Mulai memproduksi komponen beton pracetak untuk irigasi dan drainase, fence,
catenary piles.
1987
Pemecahan Divisi Produk Beton dan Metal menjadi Divisi Komponen Konstruksi
Beton dan Divisi Perlengkapan Industri.
1988
Mulai memproduksi I – section bridge girder.
1990
Perubahan nama Divisi Komponen Konstruksi menjadi Divisi Produk Beton
Mulai memproduksi bridge volded – slab
1991
Mulai memproduksi sheet piles
1994
Mulai memproduksi sheet pile corrugated type.
1995
Mulai memproduksi high – pressure concrete piles
Mendapatkan sertifikat ISO 9002
1996
Mulai memproduksi balast slab element for railway bridge, foot way component for
steel truss bridge dan water control gate structure elements.
1997
Pembentukan Perseroan sebagai Anak Perusahaan PT. Wijaya Karya Beton.
2.2 Struktur Organisasi PT. WIJAYA KARYA BETON – PPB Pasuruan
2.2.1 Struktur Organisasi PT. WIJAYA KARYA BETON-PPB Pasuruan
Manager Perusahaan
Khusnul Hakim
Seksi Teknik dan Mutu
Kasi : Alwin Sawytra Panggabean,S.TAsst : Awan Tri Kusuma S.T
Seksi Perenc. & Ev. Produksi
Kasi : Syariffudin SyamperaAsst : -
Seksi Peralatan
Kasi : Eko SumantriAsst : - Erick F. Panjaitan,S.T - Mustofa ,BAR - M. Suliswanto S.T
Seksi Keuangan dan Personalia
Kasi ; Soegeng PrayitnoAsst : Andriyanto Eko Nugroho, SE.AK.
Seksi Produksi
Kasi : 1. Ir. Bima Anuesanto 2. Husridal
Asst : 1. Adi Wibowo, S.T 2. Supono 3. Siyono 4. Gustowo Suprayugi,S.T 5. Supardi B.
`2.2.3 Lokasi PT. WIJAYA KARYA BETON-PPB PASURUAN
PT WIJAYA KARYA BETON-PPB PASURUAN berlokasi di Desa
Kejapanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan, tepatnya di jalan Raya
Kejapanan No. 323 Gempol – Pasuruan 67155 Jawa Timur atau dapat dilihat
pada denah lokasi di bawah ini :
Gambar 3. Peta Lokasi PT. WIKA BETON-PPB PASURUAN
BAB III
PROSES PEMBUATAN PRODUK/JASA
3.1 Proses Produksi PT. WIKA BETON-PPB PASURUAN
3.1.1. Bahan Baku
Untuk memenuhi syarat standart beton dan untuk mencapai
kepuasan para konsumen PT. WIJAYA KARYA BETON memanfaatkan
beberapa bahan baku yang diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Adminixture/adiktive
2. Air
3. Besi
4. Fly Ash
5. Pasir
6. Semen
7. Split
Namun dari banyaknya bahan baku tersebut tidak bisa
menghasilkan beton yang sempurna tanpa didukung oleh sumber daya
manusia (SDM) yang baik khususnya para operator yang handal dan
profesional serta alat-alat yang digunakan yang serba otomatis dan
modern.
3.1.2 Langkah-Langkah Produksi
3.1.2.1 Rencana Produksi
Langkah awal dari suatu proses produksi perlu adanya rencana produksi
untuk menentukan antara lain : type beton yang akan diproduksi, target waktu
yang dibutuhkan untuk menentukan berapa jam/hari/minggu atau pun bulan
bahkan tahunan, serta jumlah beton yang akan diproduksi dan lain-lain.
Kedua adalah bahan baku, meskipun ada rencana produksi, tetapi tidak
ada bahan baku maka proses produksi tidak akan terlaksana atau sebaliknya
ada bahan baku tetapi tidak ada rencana produksi maka proses produksi tidak
akan terlaksana, intinya keduanya harus saling ada dan mendukung, dimana
bahan baku ini harus dipersiapkan terlebih dahulu agar dalam proses
produksi tidak ada hambatan.
3.1.2.2 Proses Produksi
Langkah-langkah untuk proses produksi (tiang pancang 400 cm diameter 40 cm)
dapat dilihat pada diagram flowchart dibawah ini :
Gambar 4. Diagram flowchart proses produksi PT. WIKA BETON
Dari blok diagram diatas dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Perakitan Tulangan dan Pengadukan Bahan BakuOperator tulangan / rakitan harus mempersiapkan rakitan sesuai dengan
rencana produksi proses ini dinamakan preparation work (perakitan tulangan), pada saat bersamaan operator batching plant harus menginputkan bahan baku ke dalam mixer untuk diaduk. Sebelumnya operator harus melakukan penimbangan bahan baku satu persatu sebelum dimasukkan ke dalam mixer. Mixer ini memerlukan waktu 5 menit untuk satu kali diadukan.
2. Pengecoran BetonSetelah dari mixer bahan yang sudah diaduk dikirim ke hopper mobil
melalui hoper supply. Di hopper mobil inilah adukan siap dimasukkan ke dalam cetakan yang sudah terisi rakitan/tulangan sehingga operator hopper mobil memulai menimbang adukan untuk dimasukkan ke dalam cetakan untuk melakukan pengecoran beton (concrete filling).
3. Peregangan Tulangan (prestressing)Setelah proses pengecoran beton selesai maka langkah berikutnya adalah
peregangan tulangan (prestressing). Tujuan dari proses ini adalah agar tulangan menjadi regang. Proses ini dilakukan oleh mesin stressing.
4. Pemutaran Beton (mould spinning)Langkah berikutnya adalah pemutaran beton agar menjadi beton menjadi
berongga dan padat yang dilakukan oleh mesin spinning. Sistem ini disebut sistem sentrifugal.
5. Perawatan UapSetelah proses pemutaran beton selesai operator portal hoist uap harus
membuka bak uap dan mengangkatnya ke dalam bak uap untuk melakukan proses steam curing (perawatan uap) dan operator harus menutupnya kembali. Untuk melakukan proses ini membutuhkan waktu 270 menit atau 4,5 jam.
6. Pembukaan Cetakan (de-moulding)Langkah yang terakhir adalah de-moulding (pembukaan cetakan), setelah
pembukaan cetakan selesai maka jadilah beton pracetak.
BAB IV
LAPORAN KEGIATAN
4.1 BATCHING PLANT
Batching Plant ialah suatu tempat atau area yang digunakan untuk membuat
dan memantau atau memonitory timbangan / takaran semua bahan material yang
akan dibuat bahan baku beton.
4.1.1 MIXER
Mixer ialah suatu wadah yang berfungsi untuk mengolah semua bahan
material yang akan di buat bahan baku beton, yang di distribusikan dari
Bucket. Untuk selanjutnya , semua bahan tersebut akan diolah/di aduk dalam
mixer sehingga semua bahan tersebut melekat menjadi satu ( luluh ).
Kemudian luluh tersebut dikirim ke Hooper untuk di distribusikan ke dalam
cetakan beton yang sudah tersedia.
4.1.2 BUCKET
Bucket ialah suatu wadah atau tempat dikumpulkannya semua bahan
bahan material yang akan dibuat sebagai bahan baku pembuatan beton.
Seperti Pasir, Kerikil, Air. Kemudian setelah bucket sudah terisi material
yang dibutuhkan , bucket akan mendistribusikan material tersebut kedalam
Mixer. Untuk selanjutnya bahan material tersebut diolah dalam mixer.
4.1.3 SCRAPER ,TABUNG SEMEN & FLY ASH
Scraper ialah sebuah alat yang berfungsi untuk mengambil bahan Pasir
dan Kerikil yang kemudian di distribusikan kedalam Bucket. Dengan
manusia sebagai pengendali alat tersebut.
Tabung Semen danFly Ash ialah tabung besar yang berisi semen,
sedangkan Fly Ash sendiri tabung yang berisi udara yang befungsi sebagai
penutup pori-pori yang terbuka pada saat tabung semen mendistribusikan
semen kedalam Mixer.
4.1.4 TABUNG MIGHTY
Tabung Mighty ialah sebuah wadah yang berisi cairan yang berfungsi
sebagai obat pengeras beton. Pada saat proses pembuatan bahan baku beton
dalam mixer, Cairan mighty tersebut di campur dengan bahan material
lainnya yang sudah terkumpul dalam mixer agar cairan mighty tersebut pada
material yang sudah menjadi luluh tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan dan Saran
5.1.1 Kesimpulan
Dengan berakhirnya masa prakerin da dengan selesainya pengumpulan data
prakerin (jurnal dan absen) serta penyusunan laporan prakerin, maka kami
membuat kesimpulan yang diantaranya adalah sebagai berikut ;
1. Praktek kerja indstri ini sangat penting sekali bagi siswa/siswi ,karena dengan melaksanakan prakerin para peserta prakerin dapat memahami lebih jauh tentang dunia usaha atau dunia industry serta hubungannya dengan ilmu yang didapat dan yang dipelajari.
2. Sistem control yang ada di PT. WIJAYA KARYA BETON PPB – PASURUAN sangat bervariasi sekali ,mulai dari system yang manual sampai dengan system otomasi. Semua itu sangat berguna sekali sebagai bahan perbandingan beberapa mata diklat terkait di sekolah.
3. Ternyata system proteksi (pengaman) motor induksi 3 fhasa sangat banyak macamnya dan sangat penting sekali di dunia usaha/dunia industry yang banyak menggunakan motor-motor induksi 3 fhasa, pemasangan system ini pun sangat menguntungkan khususnya dalam perawatan.
4. Dalam proses produksi ada beberapa proses yang harus dilakukan untuk membuat beton pracetak yaitu preparation work (perkitan tulangan), reinfog (penulangan), concrete filling (pengecoran beton), prestressing (peregangan tulangan), mould spinning (pemutaran beton), steam curing (perawatan uap), de-molding (pembukaan cetakan).
5.1.2 Kritik dan Saran
Setiap kali selesai beraktifitas pasti ada kesan dan pesan yang kita
dapat serta saran dan kritik yang muncul di benak kita , sebagaian saran –
saran tersebut kami munculkan pada kesempatan ini yang diantaranya
adalah sebagai berikut ;
1. Dalam setiap melakukan pekerjaan utamakanlah
keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dan kekompakan
antara tim kerja serta janganlah mengutamakan ego diri
sendiri ,utamakan kepentingan bersama.
2. Dalam mengerjakan sesuatu berusahalah untuk mencapai
sempurna, carilah informasi jangan menuggu informasi.
3. Bagi adik-adik yang belum dan akan melaksanakan praktek
kerja industry sebaiknya jauh sebelum pelaksanaan prakerin
mintalah bimbingan dari pihak sekolah tentang gambaran
tempat yang akan dituju, dalam arti sudah menemukan
tempat prakerin dan perusahaan itu bergerak dalam bidang
apa? Perlu dikonsultasikan dengan pembmbing sekolah agar
sedikitnya kita para peserta prakerin tidak terlalu asing
dengan dunianya yang baru.
5.2 Penutup
Alhamdulillah saya ucapkan atas kehadirat ALLAH SWT karena Laporan Hasil Kegiatan Praktek Kerja Industri ( PRAKERIN ) ini telah selesai, dan karena nanti saat kelas 3 saya tak perlu memikirkan laporan dan dapat focus pada pelajaran dan praktek-praktek khusus kelas tiga. Dan mudah-mudahan setelah program ini di perbaiki terus menerus dapat disahkan tanpa ada lagi kesalahan yang fatal. Saya pribadi mengucapkan banyak terimah kasih kepada orang –orang yang turut membantu dalam menyelesaikan tugas laporan ini . Karena saya masih dalam proses belajar.
Demikian Makalah yang telah kami buat tentang “BATCHING PLANT “. Kami selaku penulis, apabila ada kekurangan dalam membuat Makalah , kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Kritik dan saran selalu kami terima demi kelancaran tugas kami.
Akhir Kata.
Wassalamualaikum Wr.Wb
2.2.2 Struktur Organisasi Seksi Peralatan PT. WIKA BETON
Kepala Seksi Peralatan
Eko Sumantri
Assiten Kepala Seksi
Erick Panjaitan, STMustofa, BAR
M. Suliswanto, ST
Koordinator Storing
SutantoM. Suliswanto, ST
Kepala Storing
SuyudAgus SumarsonoAchmad Bajuri
Regu Storing
Ach. Dian, NMBaktiyono
M. Novi, A.Md.Maskur
Agus MarjiantoPurwantoHariyanto
Staf Utama Adm. Lat
Munarto
Staf Utama Adm, Cet
Baidzuri
Kepala WS. Cetakan
Hari W idagdoAyit Sugiarto
Regu WS. Cetakan
MukiyarMujianto A.Niti Suwito
Edi Kasiyanto
Koordinator WS. Lat
Agus Santoso
Kepala WS. Lat
Bambang Eko P.
Regu WS. Lat
Koordinator WS. Cetakan
Operator Crane
Bintoro
Operator Loader
Sues
Operator Excavator
Tamin
Operator Forklift
Sogin