Top Banner
VITAMIN Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan. Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolism, mengubah lemak dan kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan. Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali mengemukakan adanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun 1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam yang serupa dengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makanan yang terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan dengan memberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil penemuan yang menyatakan bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting selain kabohidrat, lemak dan protein sebagai energy, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin, sehingga diperoleh konsep tentang vitamin yang kita 1
18

Makalah Vitamin

Jun 28, 2015

Download

Documents

Frimuss S
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Vitamin

VITAMIN

Vitamin adalah senyawa-senyawa organic tertentu yang diperlukan dalam jumlah kecil

dalam diet seseorang tetapi esensial untuk reaksi metabolism dalam sel dan penting untuk

melangsungkan pertumbuhan normal serta memelihara kesehatan.

Kebanyakan vitamin-vitamin ini tidak dapat disintesis oleh tubuh. Beberapa di antaranya

masih dapat dibentuk oleh tubuh, namun kecepatan pembentukannya sangat kecil sehingga

jumlah yang terbentuk tidak dapat memenuhi kebutuhan tubuh. Oleh karenanya tubuh harus

memperoleh vitamin dari makanan sehari-hari. Jadi vitamin mengatur metabolism, mengubah

lemak dan kabohidrat menjadi energi, dan ikut mengatur pembentukan tulang dan jaringan.

Sejarah penemuan vitamin dimulai oleh Eijkman yang pertama kali mengemukakan

adanya zat yang bertindak sebagai faktor diet esensial dalam kasus penyakit beri-beri. Pada tahun

1897 ia memberikan gambaran adanya suatu penyakit yang diderita oleh anak ayam yang serupa

dengan beri-beri pada manusia. Gejala penyakit tersebut terjadi setelah binatang diberi makanan

yang terdiri atas`beras giling murni. Ternyata penyakit ini dapat disembuhkan dengan

memberikan makanan sisa gilingan beras yang berupa serbuk. Hasil penemuan yang menyatakan

bahwa dalam makanan ada faktor lain yang penting selain kabohidrat, lemak dan protein

sebagai energy, mendorong para ahli untuk meneliti lebih lanjut tentang vitamin, sehingga

diperoleh konsep tentang vitamin yang kita kenal sekarang. Pada saat ini terdapat lebih dari 20

macam vitamin. Polish kemudian member nama faktor diet esensial ini dengan vitamin.

Selanjutnya hasil pekerjaan Warburg tentang koenzim (1932-1935) dan kemudian penyelidikan

R Kuhn dan P Kerrer menunjukkan adanya hubungan antara struktur kimia viatamin dengan

koenzim.

Vitamin dibagi ke dalam dua golongan. Golongan pertama oleh Kodicek (1971) disebut

prakoenzim (procoenzyme), dan bersifat larut dalam air, tidak disimpan oleh tubuh, tidak

beracun, diekskresi dalam urine. Yang termasuk golongan ini adalah: tiamin, riboflavin, asam

nikotinat, piridoksin, asam kolat, biotin, asam pantotenat, vitamin B12 (disebut golongan vitamin

B) dan vitamin C. Golongan kedua yang larut dalam lemak disebutnya alosterin, dan dapat

disimpan dalam tubuh. Apabila vitamin ini terlalu banyak dimakan, akan tersimpan dalam tubuh,

dan memberikan gejala penyakit tertentu (hipervitaminosis), yang juga membahayakan.

1

Page 2: Makalah Vitamin

Kekurangan vitamin mengakibatkan terjadinya penyakit defisiensi, tetapi bisanya gejala penyakit

akan hilang kembali apabila kecukupan vitamin tersebut terpenuhi. Di bawah ini akan

dibicarakan vitamin-vitamin yang penting.

1. Asam Nikotinat

Niasinpenting untuk pertumbuhan yang normal dan kesehatan sepanjang hidup

manusia.

Vitamin ini merupakan bahn dasar dari Koenzim Nikotinamida adenine

dinukleotida NAD+). Telah kita ketahui bahwa koenzim ini merupakan koenzim dari

enzim deghidrogenase, dengan mentransfer hidogen dalam rekasi oksidasi reduksi

PEnyakit / Gejala Degisiensinya

Apabila cadangan vitamin di dalam tubuh ini telah habis dalam waktu 30-180 hari dan

penambahan dari makanan sangat sedikit atau tidak ada sama sekali, akan timbul

penyakit pellagra ( pele = ukilt, agra = kasar ). Penyakit ini dapat mengenai usus, kulit,

dan system syarat. Kulit misalnya pada muka, leher, dada, lengan menjadi kemerah-

merahan. Untuk penyembuhan penyakit ini diperlukan makanan sumber vitamin lain

pula, yaitu makanan yang mengutamakan sumber vitamin B1, vitamin B2 dan niasin

sendiri.

Walaupun tidak terdapat kasus pelagra yang sama, namun ciri-ciri berikut

merupakan gejala umum dari pellagra.

a. Gejala awal diantaranya : lelah, pusing, kehilangan berat badan, tidak mempunyai

selera makan.

b. Merasa sakit pada lidah, mulut, kerongkongan, disertai glositis (perasaan seperti

terbakar pada lidah )yang dapat meluas sampai usus. Lidah dan bibir menjadi merah.

c. Mual , muntah-muntah yang diikuti oleh diare.

d. Dermatitis ( gatal terasa panas ) khususnya pada permukaan tubuh yanbg terbuka

yaitu lengan, tangan, lutut dan leher.

2

Page 3: Makalah Vitamin

e. Gejala neurologis seperti daya ingat lemah, mudah bingung, mudah marah, halusinasi

dan demensia ( gangguan jiwa dan gangguan syaraf ).

Sumber vitamin ini adalah di antaranya makanan yang kaya akan protein, seperti

telur, daging, dan susu. Sumber vitamin nabati misalnya biji-nijian ( beras dan sebagainya

), sayuran hijau, kentang, kacang-kacangan ( leguminosa ) seperti kedelai, dan petai cina.

Gejala pellagra dapat dihilangkan dengan pemberian 4,4 mg niasin per 1000

kalori energy yang dibutuhkan tubuh per hari.

Niasin dapat larut dalam air, sehingga kehingga kehilangan vitamin ini sering

terjadi apabila sayuran di cuci setelah dipotong-potong. Niasin tahan terhadap

pemanasan. Di Negara-negara yang penduduknya mengalami kasus pellagra, Niasin

ditambahkan ke dalam makanan penduduk.

2. Tiamin ( vitamin B1 )

Tiamin telah lama dikenal sebagai antineuritik karena digunakan untuk membuat

normal kembali susunan syaraf. Adapun struktur /rumus kimia dari Tiamin adalah

sebagi berikut :

Koenzim yang berasal dari vitamin ini adalah tiamin pirofosfat (TPP)yang

berfungsi dalam reaksi-reaksi dekarboksilasi asam keto, oksidasi keto,

transketolasi. Adapun bagian aktif dari koenzim TPP adalah gugus tiazolnya.

Defisiensi vitamin ini menyebabkan terjadinya penyakit beri-beri, terutama pada

Negara yang menggunakan nasi sebagai bahan makanan pokoknya. Defisiensi

vitamin ini juga mengakibatkan rusaknya alat pencernaan makanan, yang disertai

3

Page 4: Makalah Vitamin

dengan muntah-muntah dan diare. Sumber vitamin ini adalah segala biji-bijian,

seperti beras, gandum, dan sumber lainnya adalah daging, unggas, telur, hati,

kedelai, kacang tanah, sayuran, dan susu.

Tiamin memiliki sifat yang mudah larut dalam air, sehingga dapat hilang dan

rusak selama dalam proses pemasakan, dan juga tidak tahan terhadap pemanasan

yang terlalu lama. Faktor lain yang juga menyebabkan kerusakan pada tiamin

adalah adanya alkali yang terkandung. Jika dilihat pada proses pemasakan roti,

kehilangan tiamin mencapai 25%, daging yang direbus mencapai 50%, dan yang

dipanggang kehilangan 25 %. Oleh karena itu, guna menjaga kehilangan tiamin

dari makanan, terutama sayuran, maka dalam memasaknya digunakan air yang

sedikit saja, kecuali jika air rebusan itu ikut di manfaatkan untuk konsumsi

bersama sayuran itu sendiri.

3. Riboflavin ( B2 )

Riboflavin merupakan pembentuk flavin mononukleotida (FMN) dan juga sebagai

koenzim FAD, yang mempunyai rumus (b)

Dan struktur kimia vitamin B2 adalah sebagai berikut :

4

Page 5: Makalah Vitamin

Tanda-tanda defisiensi pada vitamin ini adalah keilosis ( terjadi kerak pada sudut

mulut yang berwarna merah ). Sumber vitamin ini adalah susu, daging, telur, dan ikan.

Adapun biji-bijian seperti beras dan gandum hanya mengandung riboflavin dalam jumlah

yang kecil (sedikit).

Kebutuhan riboflavin dinjurkan sebagai berikut :

Bagi wanita yang lebih dari 23 tahun 1,2 mg/hari

Pria lebih dari 23 tahun 1,6 mg/hari

Wanita menyusui 1,7 mg/hari

Wanita hamil 1,5 mg/hari

Bayi 0,6 mg/hari

Anak sampai 10 tahun 1,2 mg/hari

Pada pasteurisasi, evaporasi atau pengeringan susu terjadi pengurangan riboflavin

mencapai 20%. Apabila dijemur di bawah sinar matahari langsung selama 3,5 jam

terjadi pengurangan sampai 75%. Oleh karenanya pada pengemasan susu harus

digunakan tempat dari aluminium, karton atau botol berwarna. Pada pengawetan

sayuran yang menggunakan bikarbonat akan menyebabkan perusakan vitamin

secara total.

4. Asam Lipoat

Struktur kimia Asam Lipoat adalah sebagai berikut ;

Enzim yang mengandung gugus lipoil, -S-S ini berfungsi sebagai katalis pada

reaksi pemindahan/transfer gugus asil dan transfer hidogen. Reaksi berlangsung

dalam tiga tahap, yaitu : pengikatan gugus asil oleh guhgus lipoil, pemindahan

gugus asil pada koenzim A yang disertai pengikatan dua atom H oleh gugus lipoil,

dan pemindahan hydrogen yang diikatnya kepada koenzim NAD+, seperti terlihat

dalam persamaan reaksi berikut :

5

Page 6: Makalah Vitamin

Pada reaksi tahap dua, asil-lipoil-enzim memindahkan asil pada koenzim A dan

lipoil sendiri mengalami reduksi karena mengikat 2 atom hydrogen, terakhir lipoil

tereduksi kemudian dioksidasi oleh enzim yang mengandung koenzim yang

mengandung FAD.

5. Biotin

Rumus kimia vitamin ini adalah sebagai berikut ;

Biotin sebagai kofaktor yang terikat kuat pada bagian protein enzim. Ada tiga

jenis reaksi yang dapat dilangsungkan oleh biotin, yaitu reaksi karboksilasi pada

karbon dari asil KoA, reaksi karboksilasi pada atom karbon yang berikatan ganda

dari rantai karbon senyawa asil KoA, dan reaksi transkarboksilasi pada senyawa

asil KoA.

Gejala defisiensi yang tampak pada vitamin ini adalah sebagai berikut :

a. Kulit menjadi kasar bersisik

b. Rasa sakit pada urat-urat

c. Kulit memucat

d. Anoreksia (kehilangan selera makan) dan mual

6

Page 7: Makalah Vitamin

e. Kadar hemoglobin menurun

f. Kadar kolesterol menaik

g. Kadar biotin urin menurun samapi 1/10 normal

Adapun sumber utama vitamin biotin adalah daging, kuning telur, kacang polong,

kaenari atau kemiri.

6. Piridoksin, Piridoksal dan Piridoksamin ( Vitamin B6 )

Vitamin piridoksal fosfat berpartisipasi dalam reaksi-reaksi metabolism asam

amino, seperti reaksi transaminasi, dekarboksilasi dan raseminasi. Masing-masing

reaksi ini berlangsung dengan katalis enzim yang berbeda-beda. Namun semua

enzim ini memerlukan koenzim yang sama yaitu piridoksal fosfat.

Transaminasi

Dekarboksilasi

Raseminasi

7

Page 8: Makalah Vitamin

Adapun gejala defisiensi yang ditunjukkan oleh vitamin ini adalah hambatan

pertumbuhan, badan lemah dan gangguan mental, ernenia, dermatitis (gatal-gatal

pada kulit dengan bercak merah).

Sumber utama vitamin ini adalah dahing, unggas, ragi, legume, serealia, ubi jalar,

dan kentang.

7. Asam Folat

Defisiensi asam folat menunjukkan anemia megaloblastik, glositis (inflamasi pada

lidah), dan diare.

Makanan sumber asam folat adalah hati, sayuran berwarna hujau tua terutama

bayam, asparagus dan kacang-kacangan.

Tetrahidofolat berperan dalam pembentukan komponen-komponen RNA dan

DNA, oleh karenanya sangat penting dalam pembelahan sel dan reproduksi.

8. Vitamin B12 (kobalamin)

Defisiensi vitamin ini biasanya disebabkan oleh kerusakan sistem absorpsi di

usus. Beberapa gejala defisiensi vitamin ini antara lain sebagai berikut ;

Anemia pernisiosa, yang disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh

mengabsorpsi B12

Pucat dan menjadi kurus

Anoreksia (kehilangan nafsu makan)

Gangguan neurologis

Depresi mental

8

Page 9: Makalah Vitamin

Sumber vitamin B12 adalag berasal dari makanan hewani, seperti daging, susu,

telur, unggas, mentega, dan hati. Makanan sumber nabati tidak mengandung

vitamin B12.

9. Asam Pantotenat

Vitamin ini merupakan pembentuk koenzim A. Gugus aktif koenzim A adalah

gugus -S-H. Dalam reaksi-reaksi kimia biasanya dituliskan KoA-SH atau HS-

KoA. Gengan gugus karboksil dari substrat koenzim A membentuk ikatan

tioester.

Koenzim A dalam reaksi-reaksi kimia merupakan pemindah gugus asil. Defisiensi

vitamin ini memberikan gejala sebagai berikut :

Kehilangan selera makan

Tidak dapat melaksanakan pencernaan makanan dengan baik

Depresi mental

Insomnia (tidak dapt tidur)

Mudahterjadi infeksi pernapasan

Semua makanan yang berasal dari hewan merupakan sumber dari asam

pantotenat. Disamping itu juga biji-bijian dan kacang polong. Buah dan sayur

mengandung asam pantotenat dalam jumlah yang rendah.

10. Vitamin C( Asam Askorbat)

Rumus kimia vitamin C adalah sebagai berikut :

9

Page 10: Makalah Vitamin

Dalam larutan air, vitamin c mudah dioksidasi, terutama apabila dipanaskan.

Oksidasi dipercepat apabila ada tembaga atau suasana alkalis. Kehilangan vitamin

c sering terjadi karena pengolahan, pengeringan dan cahaya. Vitamin csangat

penting dalam pembuatan zat-zat interseluler dan kolagen. Vitamin ini tersebar

diseluruh tubuh dalm jaringan ikat, rangka, matriks, dan lain-lain. Vitamin C

berperan dalam hidroksilasi prolin dan lisisn menjadi hidroksiprolin dan

hodroksilasi yang merupakan bahan pembentuk kolagen tersebut.

Dalam proses pernapasan, vitamin C banyak terlibat , namun mekanismenya

belum diketahui dengan jelas. Peran penting vitamin ini adalah sebagai berikut :

Oksidasi fenilalanin menjadi tirosin

Reduksi ion feri menjadi fero dalam saluran pernapasan

Mengubah asam folat menjadi bentuk aktif asam folitat

Sintese hormo-hormon steroid darikolesterol.

Vitamin C merupakan reduktor kuat .bentuk teroksidasinya adalah asam

dehidroaskorbat seperti di bawah ini.

10

Page 11: Makalah Vitamin

Dengan demikian vitamin C juga berperan menghambat reaksi-reaksi oksidasi

dalam tubuh yang berlebihan dengan bertindak sebagai inhibitor. Tampaknya

vitamin C merupakan vitamin yang esensial untukmemelihara fungsi normal

semua unit sel termasuk struktur-struktur subsel seperti ribosom dan mitokondria.

Kemampuan vitamin ini untuk melepaskan dan menerima menunjukkan adanya

peran yang sangat penting dalam proses metabolism. Pada waktu stess dimana

aktivitas hormon adrenal korteks tinggi, konsentrasi vitamin dalam jaringan

ternyata menurun. Infeksi dan demam tubuh mnemerlukan tambahan jumlah

vitamin C yang cukup banyak untuk mecapai kadar normalnya kembali dalam

jaringan. Peranan vitamin C dalam menanggulangi flu telah banyak dilaporkan.

Pada binatang percobaan, ternyata didapat bahwa kadar vitamin C yang tinggi

dapat meningkatkan sintesis vitamin B kompleks dalam intestin.

Adapun defisiensi terhadap vitamin ini adalah sebagai berikut ;

Skorbut atau pendarahan gusi

Mudah terjadi luka dan infeksi tubuh, dan kalau sudah terjadi susah

disembuhkan

11

Page 12: Makalah Vitamin

Hambatan pada pertumbuhan bayi dan anak-anak

Pembentukan tulang yang tidak normal pada bayi dan anak-anak

Kulit mudah mengelupas

Sumber vitamin C adalah sayuran berwarna hijau dan buah-buahan. Kadar

vitamin C dapat hilang karena hal-hal sebagai berikut :

Pemanasan, yang menyebabkan rusak/berbahayanya struktur

Pencucian sayuran setelah dipotong-potong terlebih dahulu

Adanya alkali atau suasana basa dalam pengolahan

Membuka tempat berisi vitamin C sebab oleh udara akan terjadi oksidasi

yang tidak teversibel

Penambahan tomat atau jeruk nipis dapa mengurangi kadar vitamin C. Pemanasan

sayuran hendaknya dilakukan sebentar saja dan dengan mendidihkan airnya

terlebih dahulu.

11. Vitamin A (Retinol)

Vitamin A adalah suatu alcohol yang terdapat di dalam tumbuhan sebagai

provitamin A, yaitu senyawa karoten. Pada hirolisis karoten terjadi vitamin A.

Rumus karoten adalah seperti di bawah ini :

Vitamin A berperan dalam proses melihat, yaitu pada proses fotokimia pada

retina. Pada retina mata terdapat cahaya, yaitu rodopsin, suatu protein gabungan

yang dapat terdisosiasi menjadi protein opsin dan retinen trans (vitamin A dalam

bentuk aldehida). Disosiasi ini terjadi apabila rodopsin ini terkena cahaya.Trans

retinen selanjutnya dapat direduksi oleh NADH dan enzim dehidrogenase alkohol

membentuk trans vitamin A1.peran lain cahaya pada siklous rodopsin adalah

menghambat pembentukan rodopsin dari protein opsin dan sis retinen. Melalui

isomerisasi sisi retinen menjadi trans retinen. Sebaliknya, dalam keadaan gelap,

12

Page 13: Makalah Vitamin

sis retinen membentuk rodopsin kembali dengan opsin. Sis retinen juga dapat

terbentuk kembali melalui isomerasi trans retinen atau melalui oksidasi sis

vitamin A.

Defisiensi vitamin A dapat menyebabkanseseorang tidak dapat melihat dengan

jelas dalam cahaya yang redup (rabun senja)

Dala proses reproduksi, vitamin A berfungsi sebagai salah satu factor

pertumbuhan. Tikus yang kekurangan vitamin A ternyata kurang subur,dan

mengalami gangguan dalm sitesis Androgen.

Vitamin A berperan dalam sintesis mukoprotein dan mukopolisakarida yang

berfungsi mempertahankan kesatuan epitel, khusunya jaringan mata, mulut, alat

pencernaan, alat pernapasan, dan saluran genital atau urin. Gangguan mukosa

dapat menyebabkan tubuh mudah terkena infeksi. Dan dalam pertumbuhan tulang

dan gusi, vitamin A juga merupakan factor yang esensial.

Defisiensi vitamin A

a. Rabun malam atau rabun senja

Penyakit ini merupakan awal dari defisiensi vitamin A. penderita

juga tidak dapat melihat untuk jangka waktu yang relative lebih

lama dibandingkan orang normal, bila datang dari tempat terang

ke tempat yang gelap.

b. Perubahan epitel

Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan perubahan-

perubahan tertentu pada jaringan epitel diseluruh tubuh, termasuk

mata.

13