Top Banner
Tugas Farmakologi II Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Makassar “VAKSIN TETANUS” OLEH : KELAS B REGULER Nur Fadillah ( PO.71.3.251.10.1.060 ) Rezky Nursyam ( PO.71.3.251.10.1.074 ) Sri Anggun ( PO.71.3.251.10.1.0 ) JURUSAN FARMASI POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI
32

Makalah Vaksin Tetanus

Aug 07, 2015

Download

Documents

srianggun
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Vaksin Tetanus

Tugas Farmakologi II

Jurusan Farmasi

Poltekkes Kemenkes Makassar

“VAKSIN TETANUS”

OLEH :

KELAS B REGULER

Nur Fadillah ( PO.71.3.251.10.1.060 )

Rezky Nursyam ( PO.71.3.251.10.1.074 )

Sri Anggun ( PO.71.3.251.10.1.0 )

JURUSAN FARMASI

POLTEKNIK KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI

M A K A S S A R

2 0 1 2

Page 2: Makalah Vaksin Tetanus

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah menganugerahi hamba-Nya

setitik ilmu sehingga makalah Farmakologi II ini dapat terealisasi dengan baik.

Mengumpulkan berbagai referensi dan bahan bacaan dari berbagai pustaka

kemudian meramunya sungguh bukan pekerjaan yang mudah. Ibarat mencari

lembaran dokumen file-file yang berserakan lalu menyusunnya menjadi sebuah

makalah yang penting dan menarik untuk di baca.

Makalah ini merupakan bukti hasil kerja keras kami, sehingga menjadi

sebuah makalah yang berbobot yang dapat di jadikan bahan pembelajaran yang

berisi tentang “Vaksin Tetanus” dalam mata kuliah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat

banyak kekurangan, sehingga kami sebagai penyusun sangat mengharapkan

saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penyusunan makalah

selanjutnya di kemudian hari.

Dengan terselesainya makalah ini, kami berharap semoga karya kecil ini

dapat bermanfaat bagi para pembaca khususnya bagi kami.

Amiin……….

Makassar, Desember 2012

Penyusun

Page 3: Makalah Vaksin Tetanus

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................1

B. Rumusan Masalah ........................................................1

C. Tujuan ....................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Vaksin ................................3

B. Jenis-Jenis dan Manfaat Vaksin ................................4

C. Penyakit Tetanus dan Pencegahannya ....................5

D. Vaksin Tetanus ........................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................17

B. Saran ...............................................................................17

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Vaksin Tetanus

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Imunisasi tetanus toksoid (vaksin tetanus toksoid) merupakan salah satu

upaya yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit tetanus. Tetanus

adalah penyakit serius yang disebabkan oleh bakteri Bakteri Clostridium tetani

yang tinggal di tanah, debu, barang berkarat, kotoran hewan, dsb. Imunisasi

tetanus toxoid menghadapkan individu untuk sejumlah kecil bakteri yang

menyebabkan tubuh untuk mengembangkan kekebalan terhadap penyakit.

Imunisasi tetanus toksoid vaksin dapat membantu mencegah

tetanus.Imunisasi tetanus toksoid dibuat untuk orang 7 tahun ke atas. Setelah

seseorang selesai pada jadwal imunisasi primer, dosis imunisasi tetanus toksoid

yang dibutuhkan 10 tahun sepanjang hidup. Konsultasikan dengan dokter

tentang imunisasi tetanus toxoid untuk bisa terjadwal.

Vaksin tetanus diberikan kepada mereka yang rentan terinfeksi tetanus.

Sebelum pemberian imunisasi vaksin tetanus, perlu pemberitahuan kepada dokter

pada orang penderita penyakit mempengaruhi sistem kekebalan tubuh

(HIV/AIDS), sedang mengkonsumsi obat yang mempengaruhi sistem kekebalan

tubuh, penderita kanker atau menerima pengobatan kanker, juga keadaan-

keadaan lain.H al ini sangat penting karena pada beberapa orang tidak bisa

diberikan vaksin tetanus.

B. Rumusan Masalah

1. Sejarah perkembangan Vaksin?

2. Jenis-jenis Vaksin?

3. Manfaat Vaksin?

4. Penyakit Tetanus dan Pencegahannya?

Page 5: Makalah Vaksin Tetanus

C. Tujuan

Tujuan makalah ini dibuat untuk menambah wawasan tentang

penyakit tetanus dan vaksin tetanus. Selain itu lebih memahami dan

mempelajari lebih jauh tentang vaksin.

Page 6: Makalah Vaksin Tetanus

BAB II

PEMBAHASAN

A. SEJARAH PERKEMBANGAN VAKSIN

Vaksin menerobos dunia modern pertama kali pada tahun 1796, ketika

Edward Jenner, seorang dokter dari Inggris, meneliti seorang pekerja harian yang

terkena penyakit cacar, dengan diimunisasi dengan cacar sapi ringan. Dia

mengambil beberapa cairan dari luka penderita cacar sa[i dan menggoreskan di

permukaan lengan anak berusia 8 tahun. Empat puluh delapan (48) hari

kemudian Jenner memberi nama “vaksin” (bahasa latin dari sapi). Sejak saat itu

vaksin mengalami perkembangan baik dari cara menentukan epitop

Imunodominan, strategi perbanyakan proteinmauoun cara aplikasinya.

Selanjutnya tahun 1886 Salmon dan Smith di Amerika Serikat telah

memperkenalkan macam vaksin inaktif dengan menggunakan bakteri vibrio

cholera yang dimatikan dengan pemanasan. Terobosan baru lainnya datang pada

akhir abad 19, ketika Louis Pasteur seorang ahli kimia dari Perancis,

mengembangkan teknik kimia untuk mengisolasi virus dan melemahkannya,

yang efeknya dapat dipakai sebagai vaksin. Sebelum vaksinasi memancing

kontroversi. Pasteur pertama kali mencatat, memasukkan vaksin rabies ke tubuh

manusia yang mendapat protes keras oleh ahli jiwa dan masyarakat. Upaya untuk

menggalakkan imunisasi di Inggris yang menurun pada abad tersebut merupakan

kenyataan pahit akibat dari penentangan/protes terhadap imunisasi. Meskipun

Inggris menghadapi resiko serius terhadap penyakit Tipus yan mewabah di

medan perang Boer (Afrika Selatan).

Pada perubahan jaman ini, peneliti lainnya telah mengembangkan vaksin

yang tidak aktif untuk melawan Tipus, wabah Rabies dan Kolera. Pada

pertengahan tahun 1920-an, vaksin telah dikembangkan untuk melawan Dipteri

(penyakit yang sering menyebabkan kematian pada anak-anak) dan Pertusis.

Page 7: Makalah Vaksin Tetanus

Dua tim ahli dipimpin oleh Jonas Salk and Albert Sabin mengembangkan

vaksin polio. Vaksin untuk mencegah polio, digunakan untuk membunnuh virus,

dipatenkan pada tahun 1954 dan digunakan untuk kampanye imunisasi. Kurang

dari enam tahun, kasus polio mennurun 90%. Tetapi vaksin Salk tidak

melengkapi imunisasi secara menyeluruh untuk semua jenis virus Polio. Pada

tahun 1961, Sabin telah mengembangkan vaksin oral yang bekerja secara aktif

(hidup) berupa virus yang telah dilemahkan, untuk menggantikan imunisasi

dengan suntik jenis Salk di Amerika Serikat. Pada tahun 1960-an vaksin

digunakan secara rutin dan tidak menyebabkan kontroversi pada masyarakat dan

paramedis, dan vaksin virus aktif (hidup) telah dikembnagkan untuk Campak

(1963), Rubella/campak Jerman (1966) dan penyakit Gondong (1968).

Bahaya Serangan DPT (Mary H. Cooper, 1995)

Pada awal tahun 1980-an, wabah infeksi yang membunuh ratusan anak-

anak tiap tahun telah mencemaskan orang tua. Sebagian kecil orang tua merasa

anaknya menderita akibat vaksin yang diberikan tidak aman bagi anak mereka

terutama DPT. Di antara mereka adalah anggota National Vaccine Information

Center (NVIC)

Pada tahun 1982. Fisher dan para ibu menemukan kelompok pembela

yang tergabung dalam NVIC dan meyakinkan kongres untuk menyediakan

vaksin DPT yang aman.

Pada tahun 1991, Fisher mendokumentasikan perkembangan vaksin DPT

dalam “A Shot in the Dark” (menyerang dalam kegelapan), dan menerangkan

bagaimana lebih banyak racun pertusis menyebabkan banyak masalah, dan

mengapa diamankan dan tidak dipasarkan secara luas di Amerika Serikat. Tidak

tahu secara pasti mengapa pemerintah Amerika Serikat menarik vaksin DPT dari

pasaran pada tahun 1996 dan merekomendasikan dokter menutup vaksin jenis

DTP. Hanya 6-7 persen dari vaksin pertusis di Amerika Serikat masih

Page 8: Makalah Vaksin Tetanus

mengandung DPT. Tetapi itu telah digunakan secara luas di masyarakat dunia

ketiga (negara berkembang).

Pada masa pemerintahan Clinton telah diijinkan untuk memperpanjang

program vaksinasi untuk masyarakat miskin dan merekomendasikan ijin baru

untuk memperbaiki tingkat vaksinasi. Sejak tahun 1994, program vaksinasi telah

dijalankan dalam pemerintahan untuk anak-anak miskin secara Cuma-Cuma.

B. JENIS-JENIS DAN MANFAAT VAKSIN

Berdasarkan bahan imun yang digunakan ada dua jenis vaksin, yaitu:

1. Attenuated whole-agent vaccines

a. Mempunyai kemampuan proteksi jangka panjang

b. Virus yang telah dilemahkan tersebut dapat bereplikasi di

dalam tubuh, meningkatkan dosis asli, dan berperan sebagai

imunisasi ulangan.

c. Keefektifan dapat mencapai 95%

d. Seringkali tidak memerlukan imunisasi ulangan

e. Tidak disarankan untuk pasien kompromis

f. Contoh : vaksin polio (Sabin), vaksin MMR, vaksin TBC, vaksin

demam tifoid

Vaksin hidup terbuat dari virus hidup yang diatenuasikan dengan cara

pasase berseri pada biakan sel tertentu atau telur ayam berembrio. Dalam

proses ini akumulasi dari mutasi umumnya menyebabkan hilangnya virulensi

virus secara progresif bagi inang aslinya. Didalam vaksin mengandung virus

hidup yang dapat berkembang biak dan merangsang respon imun tanpa

menimbulkan sakit.

Page 9: Makalah Vaksin Tetanus

2. Inactivated whole-agent vaccines

a. Memakai mikroba yang sudah dibunuh dengan formalin ataupun fenol

b. Contoh : vaksin rabies, vaksin influenza, vaksin polio (Salk), vaksin

pneumoniapneumokokal, vaksin kolera, vaksin pertusis, dan vaksin

demam tifoid

Vaksin inaktif dihasilkan dengan menghancurkan infektivitasnya

sedangkan imunogenitasnya masih dipertahankan dengan cara:

a. Fisik misalnya dengan pemanasan, radiasi

b. Chemis, dengan bahan kimia fenol, betapropiolakton, formaldehid,

etilenimin.

Dengan perlakuan ini virus menjadi inaktif tetapi imunogenitasnya

masih ada. Vaksin ini sangat aman karena tidak infeksius, namun diperlukan

jumlah yang banyak untuk menimbulkan respon antibodi.

Vaksin sub unit

Vaksin sub unit merupakan vaksin yang dibuat dari komponen virus

Teknik yang relatif baru dalam produksi vaksin adalah dengan melakukan

kloning dari gen virus melalui rekombinasi DNA, vaksin vektor virus dan vaksin

antiidiotipe.

Vaksin sub unit merupakan vaksin yang dibuat dari bagian tertentu dari

mikroorganisme yang imunogenik secara alamiah misalnya hepatitis B, atau

virus yang dipisahkan dengan detergen misalnya influensa.

Vaksin idiotipe

Vaksin idiotipe merupakan vaksin yang dibuat berdasarkan sifat bahwa

Fab (fragment antigen binding) dari antibodi yang dihasilkan oleh tiap klon sel B

mengandung asam amino yang disebut sebagai idiotipe atau determinan idiotipe

yang dapat bertindak sebagai antigen. Vaksin ini dapat menghambat

Page 10: Makalah Vaksin Tetanus

pertumbuhan virus melalui netralisasai dan pemblokiran terhadap reseptor pre sel

B.

Vaksin rekombinan

Vaksin rekombinan memungkinkan produksi protein virus dalam jumlah

besar. Gen virus yang diinginkan diekspresikan dalam sel prokariot atau eukariot.

Sistem ekspresi eukariot meliputi sel bakteri E.coli, yeast, dan baculovirus.

Dengan teknologi DNA rekombinan selain dihasilkan vaksin protein juga

dihasilkan vaksin DNA. Penggunaan virus sebagai vektor untuk membawa gen

sebagai antigen pelindung dari virus lainnya, misalnya gen untuk antigen dari

berbagai virus disatukan ke dalam genom dari virus vaksinia dan imunisasi

hewan dengan vaksin bervektor ini menghasilkan respon antibodi yang baik.

Vaksin DNA

Vaksin DNA (naked plasmid DNA) , suatu pendekatan yang relatif baru

dalam teknologi vaksin yang memiliki potensi dalam menginduksi imunitas

seluler. Dalam vaksin DNA gen tertentu dari mikroba diklon kedalam suatu

plasmid bakteri yang direkayasa untuk meningkatkan ekspresi gen yang

diinsersikan kedalam sel mamalia. Setelah disuntikkan DNA plasmid akan

menetap dalam nukleus sebagai episom, tidak berintegrasi kedalam DNA sel

(kromosom), selanjutnya mensintesis antigen yang dikodenya. Selain itu vektor

plasmid mengandung sekuens nukleotida yang bersifat imunostimulan yang akan

menginduksi imunitas seluler .

Beberapa kelemahan vaksin DNA bahwa kemungkinan DNA dalam

vektor plasmid akan berintegrasi kedalam genom host/inang, kemungkinan akan

menginduksi tumor atau menginduksi terbentuknya antibodi terhadap DNA.

Selain itu vaksin DNA dapat menginduksi respon imun seluler yang kuat tidak

hanya terhadap antigen mikroba melainkan juga terhadap antigen inangnya.

Page 11: Makalah Vaksin Tetanus

Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui keamanan vaksin

DNA yang efektif terhadap patogen intraseluler.

Vaksin beberapa profilaksis dan digunakan untuk mencegah atau

memperbaiki efek masa depan infeksi oleh patogen alami atau "liar". Vaksin

beberapa namun juga mungkin terapi untuk vaksin kanker contoh yang sedang

dikembangkan melawan kanker.

Setelah sistem kekebalan tubuh orang yang dilatih untuk melawan penyakit,

orang menjadi kebal terhadap itu. Sebelum vaksin, satu-satunya cara untuk

menjadi kebal terhadap penyakit adalah untuk benar-benar mendapatkan itu dan,

dengan keberuntungan, bertahan itu. Kekebalan terhadap penyakit jenis ini

disebut alami kekebalan acquired, dimana orang telah menderita gejala penyakit

dan juga risiko komplikasi, yang dapat menjadi cukup serius atau bahkan

mematikan. Selain itu, jika penyakit menular itu mungkin juga disampaikan

kepada anggota keluarga, teman, atau orang lain yang datang ke dalam kontak.

Vaksin, yang menyediakan artifisial acquired kekebalan, adalah cara yang

jauh lebih aman menjadi kebal. Vaksin dapat mencegah penyakit dari terjadi di

tempat pertama dan juga mengurangi risiko komplikasi dan risiko penularan. Hal

ini jauh lebih murah untuk mencegah penyakit daripada untuk mengobatinya.

C. PENYAKIT TETANUS DAN PENCEGAHANNYA

1. Pengertian

Penyakit tetanus adalah penyakit infeksi yang diakibatkan toksin

kuman Clostridium tetani, bermanifestasi sebagai kejang otot paroksismal,

diikuti kekakuan otot seluruh badan. Kekakuan tonus otot ini selalu tampak

pada otot masseter dan otot rangka.

Tetanus biasanya disebut lockjaw, yaitu suatu gangguan system

neurves yang disebabkan oleh suatu neurotoxcin yang dihasilkan oleh

clostridium tetani. Bakteri basil anaerob ini hidup di tanah. Spora basil masuk

ke dalam tubuh melalui luka terbuka yang terkontaminasi oleh kotoran, debu

Page 12: Makalah Vaksin Tetanus

dan tinja (binatang atau manusia). Luka dapat diakibatkan oleh luka gores,

aborsi, trauma atau penggunaan obat atau racun ke dalam pembuluh darah

(Lemon, 2000:1869).

2. Etiologi

Clostridium tetani adalah kuman yang berbentuk batang, kuman ini

berspora termasuk golongan gram positif dan hidupnya anaerob. Spora

dewasa mempunyai bagian yang berbentuk bulat yang letaknya di ujung.

Kuman mengeluarkan toksin yang bersifat neurotoksik. Toksin ini

(tetanosporin) mula-mula akan menyebabkan kejang otot dan saraf perifer

setempat. Toksin ini labil pada pemanasan, pada suhu 650 C akan hancur

dalam 5 menit.

3. Patogenesis

Berbagai keadaan di bawah ini dapat menyebabkan keadaan anaerob

yang disukai untuk tumbuhnya kuman tetanus :

a. Luka dalam misalnya luka tusuk karena paku, kuku pecahan kaca atau

kaleng,pisau dan benda tajam lainnya.

b. Luka karena tabrakan, kecelakaan kerja atau karena perang.

c. Luka-luka ringan seperti luka gores, lesi pada mata, telinga atau tonsil,

gigitan serangga juga merupakan tempat masuk kuman penyebab

tetanus.

4. Gejala Klinis

Masa inkubasi tetanus berkisar antara 2-21 hari, timbul gejala klinis

biasanya mendadak, didahului oleh ketegangan otot terutama pada rahang dan

leher. Kemudian timbul kesukaran membuka mulut (trismus) karena spasme

otot masseter. kejang otot ini akan berlanjut kuduk (opistotonus), dinding

perut dan sepanjang tulang belakang. Bila serangan kejang tonik sedang

berlangsung, sering tampak risus sardonicuskarena spasme otot muka dengan

gambaran alis tertarik ke atas, sudut mulut tertarik ke luar dan ke bawah, bibir

tertekan kuat pada gigi. Gambaran umum yang khas pada tetanus ialah badan

Page 13: Makalah Vaksin Tetanus

kaku dengan opistotonus, tungkai dalam ekstensi, lengan kaku dengan tangan

mengepal, biasany kesadaran tetap baik. Serangan timbul paroksismal,dapat

dicetuskan oleh rangsangan suara, cahaya maupun sentuhan, akan tetapi dapat

pula timbul spontan. Karena kontraksi otot yang sangat kuat, dapat terjadi

asfiksia dan sianosis, retensi urin bahkan dapat terjadi fraktur collumna

vertebralis (pada anak). Kadang dijumpai demam yang ringan dan biasanya

pada stadium akhir.

5. Diagnosis

Anamnesis terdapatnya riwayat luka-luka seperti telah disebut dalam

hal patogenesis, disertai keadaan klinis berupa kekakuan otot terutama di

daerah rahang, sangat membantu diagnosis. Pembuktian kuman seringkali

tidak perlu, karena amat sukar mengisolasi kuman dari luka pasien.

6. Penatalaksanaan

a. Umum

Merawat dan membersihkan luka sebaik-baiknya

Diet cukup kalori dan protein, bentuk makanan tergantung

kemampuan membuka mulut dan menelan. Bila ada trismus,

makanan diberikan personde atau parental

Isolasi untuk menghindari rangsang luar seperti suara dan

tindakan terhadap pasien

Oksigen, pernafasan buatan trakeotomi bila perlu

Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.

b. Obat-obatan

Anti toksin : Tetanus imunoglobin (TIG) lebih dianjurkan

pemakaiannya dibandingkan dengan anti tetanus serum (ATS) dari

hewan

Anti kejang : Diazepam, meprobamat, klorpromasin dan

fenobarbital lazim digunakan pada pasien penderita tetanus

Page 14: Makalah Vaksin Tetanus

Antibiotik : Pemberian penisilin prokain 1,2 juta unit/hari atau

tetraksilin 1 g/hari, secara intravena, dapat memusnahkan

Clostridium tetani tetapi tidak mempengaruhi proses

neurologisnya.

c. Penatalaksanaan spasme otot

Relaksasi otot menjadi kunci terapi karena relaksasi otot dapat

mengurangi efek rangsang sensoris. Idealnya ini dikerjakan tanpa

mempengaruhi pernafasan secara bermakna. Walaupun berbagai obat

telah digunakan dalam pengobatan tetanus, namun tidak satupun yang

diterima secara universal.

d. Trakeostomi

Trakeostomi mempunyai peran penting dalam penetalaksanaan

tetanus.trakeostomi melindungi terhadap pencekikan akibat

laringospasme, mengurangi resiko aspirasi dan mempermudah bantuan

ventilasi mekanik. Walaupun sebagian besar penderita tetanus ringan

ataupun berat harus dianggap sebagai calon trakeostomi, tetapi alat-alat

yang dibutuhkan harus tersedia disamping tempat tidur. Bila sekresi

berlebihan atau pernafasan terancam, maka kebutuhan trakeostomi harus

dikenal dini. Dan bila mungkin trakeostomi harus segera dilakukan

terencana bukan sebagai tindakan gawat darurat.

e. Pencegahan

Pencegahan penyakit tetanus meliputi :

1. Mencegah terjadinya luka

2. Merawat luka secara adekuat

3. Pemberian ATS dalam beberapa jam setelah luka akan

memberikan kekebalan pasif, sehingga mencegah terjadinya

tetanus akan memperpanjang masa inkubasi.

4. Di negara barat, pencegahan tetanus dilakukan dengan pemberian

toksoid dan TIG.

Page 15: Makalah Vaksin Tetanus

D. VAKSIN TETANUS

Vaksin Tetanus adalah imunisasi yang dilakukan untuk mencegah

infeksi bakteri penyebab tetanus. Pada individu yang menunjukkan gejala-

gejala awal tetanus atau pada mereka yang status imunisasi tidak diketahui,

tetanus imunoglobulin (TIG) diberikan ke dalam otot di sekitar luka dengan

sisa dosis yang diberikan kepada pasien. Upaya pencegahan dengan

pemberian vaksin tetanus sangat efektif dan selama ini sering dilakukan selain

upaya pengobatan tetanus

Vaksin tetanus diberikan kepada mereka yang rentan terinfeksi tetanus.

Sebelum pemberian imunisasi vaksin tetanus, perlu pemberitahuan kepada

dokter pada orang penderita penyakit mempengaruhi sistem kekebalan tubuh

(HIV/AIDS), sedang mengkonsumsi obat yang mempengaruhi sistem

kekebalan tubuh, penderita kanker atau menerima pengobatan kanker, juga

keadaan-keadaan lain.Hal ini sangat penting karena pada beberapa orang tidak

bisa diberikan vaksin tetanus.

Efek samping

Efek samping dari imunisasi tetanus yang paling sering terjadi

biasanya cukup ringan seperti rasa sakit, nyeri, demam, kerewelan (khusus

pada anak-anak), diare, bengkak atau kemerahan pada tempat suntikan.

Reaksi signifikan pada pemberian vaksin tetanus sangat langka seperti kejang,

koma, kerusakan otak, saraf masalah, atau reaksi alergi yang parah.

Sekitar satu dari empat anak mungkin menunjukkan beberapa atau

semua efek, dan mereka mungkin lebih umum setelah dosis keempat atau

kelima. masalah ringan lainnya (merasa lelah, nafsu makan berkurang,

muntah) dapat terjadi satu sampai tiga hari setelah pemberian vaksin tetanus.

Kemerahan, pembengkakan, dan nyeri sedikit lebih sering terjadi pada remaja

(sekitar satu dalam 16 sampai 20 tahun) daripada pada orang dewasa.

Page 16: Makalah Vaksin Tetanus

Frekuensi yang sama terlihat dengan efek samping demam dan kelainan

gastrointestinal (mual muntah).

Kebanyakan efek samping ringan DTaP dan Tdap (jenis vaksin

tetanus) biasanya tidak memerlukan pengobatan dan hilang dalam waktu 24

jam. Efek samping moderat dapat diobati berdasarkan gejala, tetapi seorang

anak dengan demam tinggi atau kejang harus dievaluasi dan mungkin dirawat

oleh dokter. Perlu menjadi catatan bahwa penggunaan obat seperti jenis

aspirin untuk mengobati rasa sakit anak-anak atau demam tidak

diperbolehkan.

Pengertian imunisasi Tetanus Toksoid

1. Vaksin Tetanus yaitu toksin kuman tetanus yang telah dilemahkan dan

kemudian dimurnikan.

2. Imunisasi Tetanus Toxoid adalah proses untuk membangun kekebalan

sebagai upaya pencegahan terhadap infeksi tetanus.

Manfaat imunisasi TT pada ibu hamil

1. Melindungi bayinya yang baru lahir dari tetanus neonatorum. Tetanus

neonatorum adalah penyakit tetanus yang terjadi pada neonatus (bayi

berusia kurang 1 bulan) yang disebabkan oleh clostridium tetani, yaitu

kuman yang mengeluarkan toksin (racun) dan menyerang sistim saraf

pusat.

2. Melindungi ibu terhadap kemungkinan tetanus apabila terluka

Kedua manfaat tersebut adalah cara untuk mencapai salah satu tujuan dari

program imunisasi secara nasional yaitu eliminasi tetanus maternal dan

tetanus neonatorum.

Jumlah dan dosis pemberian imunisasi TT pada ibu hamil

Page 17: Makalah Vaksin Tetanus

Vaksin TT diberikan sedini mungkin dengan dosis 0,5 cc I.M (intra

muskulair) di lengan atas/paha/bokong. Khusus untuk calon pengantin

diberikan imunisasi TT 2x dengan interval 4 minggu. Usahakan TT1 dan

TT2 diberikan sebelum menikah.

Imunisasi TT untuk ibu hamil diberikan 2 kali, dengan dosis

pemberian 0,5 cc di injeksikan intramuskuler/subkutan. Imunisasi TT

diberikan 2x yaitu pada kunjungan pertama dan kemudian interval 4 minggu,

tanpa pandang usia kehamilan. Bila pernah menerima TT 2x pada kehamilan

terdahulu, maka hanya diberi TT 1x imunisasi TT bertujuan melindungi bayi

dan ibu terhadap penyakit tetanus.         

  Jadwal pemberian imunisasi TT pada ibu hamil

Beritahukan kepada ibu hamil apakah pernah mendapatkan suntikan TT.

Bila sudah, tanyakan kapan diperolehnya. Ibu hamil yang belum pernah

mendapat TT pada kehamilan sebelumnya atau pada waktu akan menjadi

pengantin, maka perlu mendapatkan dua kali suntikan TT dengan jarak minimal

satu bulan.

Jadwal pemberian imunisasi TT yaitu:

1. TT pertama diberikan pada trimester I atau umur kehamilan 0-

14 minggu.

2. TT kedua diberikan pada trimester I dan II atau setelah TTI diberikan.

3. TT boster diberikan pada trimester I atau umur kehamilan 0-14 minggu,

dimana ibu hamil pernah mendapatkan TT sebelum dan sesudah

menikah atau jarak anak sebelumnya.

Jarak pemberian imunisasi TT1 dan TT2

Jarak pemberian (interval) imunisasi TT1 dengan TT2 adalah minimal 4

minggu.

Tabel 1.1. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid 10

Page 18: Makalah Vaksin Tetanus

Antigen Interval

(selang waktu minimal)

Lama

perlindungan

%

perlindungan

TT 1 Pada kunjungan antenatal pertama - -

TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80

TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95

TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99

TT 5 1 tahun setelah TT 4 25

tahun/seumur

hidup

99

Efek samping imunisasi TT

Biasanya hanya gejala-gejala ringan saja seperti nyeri, kemerahan dan

pembengkakan pada tempat suntikan. TT adalah antigen yang sangat aman

dan juga aman untuk wanita hamil. Tidak ada bahaya bagi janin apabila ibu

hamil mendapatkan imunisasi TT.

Efek samping tersebut berlangsung 1-2 hari, ini akan sembuh sendiri dan

tidak perlukan tindakan/pengobatan.

Hal-Hal Penting Sebelum Imunisasi Tetanus Toksoid

Siapapun yang memiliki reaksi alergi yang mengancam nyawa setelah

dosis vaksin tetanus tidak harus mendapatkan satu dosis lagi. Sebelum

menerima imunisasi tetanus toksoid, katakan kepada dokter hal hal berikut ini:

Memiliki HIV atau AIDS atau penyakit lain yang mempengaruhi sistem

kekebalan tubuh;

Menggunakan obat yang mempengaruhi sistem kekebalan tubuh

(misalnya steroid, obat anti-penolakan);

Menderita kanker

Menerima pengobatan kanker dengan sinar-x, radiasi, atau obat.

Page 19: Makalah Vaksin Tetanus

Hamil atau sedang menyusui

Tanyakan pada penyedia layanan kesehatan untuk informasi lebih lanjut,

sebab imunisasi tetanus toksoid tidak direkomendasikan dalam beberapa kasus.

Individu dengan penyakit ringan seperti pilek, dapat divaksinasi. Mereka yang

sedang sakit biasanya harus menunggu sampai mereka pulih sebelum

mendapatkan imunisasi vaksin tetanus toksoid.

Toksoid tetanus vaksin dapat diberikan pada waktu yang sama dengan

vaksin lainnya. Yang perlu jadi catatan adalah dosis untuk imunisasi tetanus

toxoid harus sesuai dengan rekomendasi dokter, selain itu vaksin (apapun

bentuknya, termasuk juga obat) mampu menyebabkan masalah serius, seperti

reaksi alergi parah. Risiko imunisasi vaksin tetanus toksoid menyebabkan luka

serius, atau kematian, sangat kecil. Reaksi alergi yang serius termasuk

pembengkakan bibir, lidah, atau wajah, kesulitan bernafas, pucat, penutupan

tenggorokan, pusing, atau detak jantung cepat.

Efek samping lain yang kurang serius, seperti nyeri kemerahan, atau

bengkak di mana suntikan imunisasi tetanus toksoid itu diberikan. Efek samping

biasanya mulai dalam hitungan jam untuk satu atau dua hari setelah vaksinasi.

Page 20: Makalah Vaksin Tetanus

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Imunisasi tetanus toksoid (vaksin tetanus toksoid) merupakan salah satu upaya

yang dilakukan dalam rangka pencegahan penyakit tetanus. Tetanus adalah penyakit

serius yang disebabkan oleh bakteri Bakteri Clostridium tetani yang tinggal di tanah,

debu, barang berkarat, kotoran hewan, dsb.

B. Saran

Jika diperlukan, diadakan penyuluhan ke masayarakat tenteng pentingnya vaksin

tetanus.

Page 21: Makalah Vaksin Tetanus

DAFTAR PUSTAKA

Isn’tisme.. Sejarah dan perkembangan vaksin. [serial on the internet].[dikutip 10 Des

2012]. Available from: http://isntpunya.blogspot.com/2011/03/sejarah-dan-

perkembangan-vaksin.html

Zeladmin. Kenali gejala & cara pengobatan penyakit tetanus. ZelenaPlus [serial on

the internet]. 15 Agust 2012 [dikutip 9 Des 2012]. Available from: http.//kenali-

gejala-cara-pengobatan-penyakit-tetanus.htm

Yusri. Vaksin Tetanus. Kesehatan123 [serial on the internet]. 21 Juni 2011 [dikutip 9

Des 2012]. Available from: http.//Vaksin-Tetanus.htm#

Ananya Mandal, MD. Apakah Vaksin?. NewsMedical. [serial on the internet]. 8 Des

2012 [dikutip 9 Des 2012]. Available from: http.//What-are-Vaccines-

(Indonesian).aspx.htm

Vaksin. Wikipedia.[serial on the internet].[dikutip 9 Des 2012]. Available from:

http.//Vaksin.htm

Ananya Mandal, MD. Produksi Vaksin. NewsMedical. [serial on the internet]. 15

Agustus 2012 [dikutip 9 Des 2012]. Available from: http.//Vaccine-Production-

(Indonesian).aspx.htm

MyNiceProfile.com. Tinjauan Umum tentang Imunisasi. My Blog URS. [serial on the

internet]. 16 Agust 2012 [dikutip 9 Des 2012]. Available from:http.//tinjaun-

umum-tentang-imunisasi-tetanus.html

Mypotik. Penyakit tetanus dan perawatannya. Referensi Penyakit. [serial on the

internet]. [dikutip 9 Des 2012]. Available from: http.//penyakit-tetanus-dan-

perawatannya.html