BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangKehilangan cairan terjadi
setiap saat dan mutlak diganti agar metabolisme tubuh dapat
berlangsung normal. Harus ada keseimbangan antara jumlah air yang
berasal dari masukkan serta dari hasil oksidasi karbohidrat, lemak
dan protein dan pada satu pihak lain dengan keluarnya air melalui
ginjal, paru, kulit dan saluran cerna. Keseimbangan air ini
dikelola dengan pengaturan masukkan dan pengeluaran.Air tubuh
terdapat didalam sel (intrasel) dan diluar sel (ekstrasel).Cairan
extraselular meliputi cairan interstisial dan plasma yang mempunyai
komposisi yang sama. Natrium merupakan kation terpenting sedangkan
anion terpenting adalah klorida dan bikarbonant. Kation terpenting
pada intrasel adalah kalium dan magnesium sedangkan anion
terpenting adalah fosfat organik, protein dan sulfat. Biasanya
perubahan komposisi plasma darah mencerminkan perubahan yang
terjadi dalam semua cairan tubuh.Kehilangan cairan normal
berlangsung akibat pemakaian energi yang dapat dibagi menjadi tiga
kategori yaitu kehilangan cairan insensibel, produksi urin serta
kehilangan cairan melalui tinja. Selain itu dapat terjadi
kehilangan cairan abnormal yang disebabkan oleh berbagai penyakit
yang berupa pengurangan masukkan cairan atau peningkatan
pengeluaran cairan. Pemenuhan cairan berdasarkan kehilangan cairan
akibat penyakit dan kehilangan yang tetap berlangsung secara
normal.Cara pemberian cairan akibat kehilangan oleh karena penyakit
bisa diberikan secara oral ataupun parenteral. Perlu diperhatikan
bahwa sebaiknya pemberian cairan diusahakan secara oral tapi pada
keadaan yang tidak memungkinkan, dapat pula diberikan secara
intravena.Dalam pelaksanaannya pemberian cairan secara intravena
pada bayi dan anak yang sakit perlu diperhatikan hal-hal seperti
pemilihan jenis cairan, jumlah dan lama pemberian yang disesuaikan
dengan keadaan penyakit dan gejala klinik lainnya karena terdapat
perbedaan komposisi, metabolisme dan derajat kematangan sistem
pengaturan air dan elektrolit. Untuk itu keputusan yang tepat dan
teliti dalam menentukan hal diatas mutlak diperlukan.Infusadalah
adalah pemasukan suatu cairan atau obat ke dalam tubuh melalui
ruteintravenadengan laju konstan selama periode waktu tertentu.
Infus dilakukan untuk seorang pasien yang membutuhkan obat sangat
cepat atau membutuhkan pemberian obat secara pelan tetapi terus
menerus. Dalam memberikan infus kepada pasien harus dalam keadaan
steril baik alat-alat maupun perawat. Selain itu, juga harus
memperhatikan berapa kebutuhan cairan yang diperlukan oleh pasien.
Dalam duniakesehatanpenting bagi kita untuk mengetahui takaran yang
sesuai dalam menggunakan suatu alat dalam dunia kesehatan tersebut,
seperti misalnya berapa cc yang harus disuntikkan atau berapa
banyak teteasan infus yang akan diberikan kepada pasien tersebut.
B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan perhitungan tetesan
infus?2. Apa tujuan dari menghitung tetesan infus ?3. Bagaimana
cara menghitung tetesan infus ?C. Tujuan1. Untuk mengetahui
pengertian dari perhitungan tetesan infus2.
Untukmengetahuitujuandarimenghitungtetesaninfus3.
Untukmengetahuicaramenghitungtetesaninfus
BAB IIPEMBAHASANA. Definisi Menghitung tetesan infuse adalah
Pemberian cairan intravena yaitu memasukkan cairan atau obat
langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu
tertentu dengan menggunakan infus set. Tindakan ini dilakukan pada
klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca
bedah sesuai pengobatan, serta klien yang tidak bisa makan dan
minum melaui mulut. Menghitung kecepatan infus untuk mencegah
ketidaktepatan pemberian cairaninfusTujuanpemasanganinfus1.
Mempertahankan atau mengganti cairan tubuh yang menganung air,
elektrolit,vitamin, protein lemak, dan kalori yang tidak dapat
dipertahankan secara adekuatmelalui oral2. Memperbaiki keseimbangan
asam basa3. Memperbaiki volume komponen-komponen darah4. Memberikan
jalan masuk untuk pemberian obat-obatan kedalam tubuh5. Memonitor
tekan Vena Central (CVP)6. Memberikan nutrisi pada saat system
pencernaan di istirahatkanB. Tujuan1. Mencegah terjadinya kolaps
kardiovaskular dan sirkulasi pada klien dehidrasi dan syok2.
Mencegah kelebihan cairan pada klien
C. Indikasi : untukpasien yang terpasanginfus
D. Cara Menghitung tetesan Cairan Infus1. Rumus untuk mengetahui
beberapa tetes per menitN =( Jumlahcairan yang diperlukan x Faktor
tetesan)Waktu dalam menit N = Jumlah tetesan dalam menit2. Rumus
untuk mengetahui beberapa ml per jamml / jam =( tetes x 60
)faktortetes3. Rumus untuk mencari beberapa ml / 24 jamml / 24 jam
=( tetes x 24 x 60 )faktortetes
4. FaktorTetesan1. Blood set 1cc : 15 tts/mnt2. Makro/Dewasa
faktortetes Otsuka 1cc = 15 tetes faktortetes Terumo 1 cc = 20
tetes3. Mikro/Pediatric set 1cc : 60 tts/mnt
Perlengkapan dan Peralatan berhubungan dengan infus.Meliputi
tiang infus, label untuk botol infus dan selang IV, plester,
penyangga lengan, set infus, penyaring dan alat pengatur aliran.
Label yang membuat informasi seperti beriku : nama pasien dan nomer
identifikasi jumlah larutan utama dan jumlah total: kecepatan
aliran, tanggal persiapan dan kadaluarsa, syarat penyimpanan (jika
dapat disimpan), nama orang yang menyiapkan dan mengganti infus.
Setiap selang juga harus diberi label dengan informasi mengenai
tanggal dan waktu penggantungan dan nama inisial orang yang
menggantung selang.a. Memilih Set pemberianPemilihan set IV
tergantung pada kebutuhan ada situasi tertentu.b. Ukuran tetesan
TTabung tetesan memberikan tetesan mikro (60tts/ml) atau tetesan
makro (10-15tts/ml) sistem tetesan makro harus dipilih bila
diperlukan jumlah larutan yang banyak atau tetesan yang cepat.c.
VentVent memungkinkan udara untuk masuk kedalam botol yang vakum
dan untuk menggantikan larutan karena larutan mengalir keluar.
Tidak seperti botol kaca yang kaku, wadah IV yang fleksibel tidak
memerlukan Vent selang yang tepat harus di pilih untuk botol IV
yang fleksibel atau kaku.d. Port IVPort di perlukan untuk
memberikan infus dan obat-obat sekunder. Set aliran kontinue di
design dengan katup pemeriksaan balik (Back check valve) yang
menungkinkan piggyback bekerja dan mulai diinfuskan kembali setelah
piggyback lengkap.e. Tabung VolumetrikTabung volumetrik set IV
digunakan untuk memberikan obat atau cairan dalam dosis yang kecil
selama priode waktu yang ditentukan. Tabung volumetrik sering
digunakan pada anak-anak dan diruang perawatan intensif ICU untuk
mengurangi resiko sejumlah besar cairan di infuskan terlalu
cepat.f. Pertimbangan penyaring IVFlebitis yang berhubungan dengan
infus umm terjadi dan dapat akibat dari partikel-partikel dan
mikroba-mikroba dalam sistem IV atau iritasi yang disebabkan oleh
kateter IV. Penyaring IV didesign untuk menyaring partikel-partikel
yang sangan kecil dan mimroba-mikroba dari infus IV.Alat-alat
pengontrol alirana. KlemSetiap set pemberian IV mempunyai satu klem
atau lebih untuk mengatur aliran. Klem putar menyesuaikan diameter
selang dan memperlambar atau meningkatkan kecepatan aliran. Klem
geser juga dapat menghentikan atau memulai aliran IV dan harus
tidak digunakan bersama dengan klem putar.b. Alat-alat bantuAlat
bantu yang mengatur aliran dapat ditambahkan pada set pemberian
untuk mengontrol kecepatan tetesan yang lebih tepat daripada klem
putar.c. Pompa dan alat pengontrol IVAlat-alat elekrolit
mengalirkan cairan dengan tingkat akurasi yang lebih tinggi
kemampua untuk menyembunyikan alarm jika terjadi sumbatan dapat
membantu identifikasi masalah-masalah aliran sedini mungkin. Pompa
mempunyai kemampuan untuk menambahkan tekanan pada infus pada
kondisi aliran yang terbatas. Alah pengontrol tidak dapat
menambahkan tekanan pada jalur sampai timbul
tahanan.Mengaturkecepatanaliraninfus.cairan yang
terlalucepatatauterlalulambat. Setelahinfus IV difiksasidanselang
IV paten, perawat harus mengatur kecepatan infuse sesuai dengan
program dokter. Kecepatan infus yang terlalu lambat dapat
menyebabkan kolaps kardiovaskular dan sirkulasi yang lebih lanjut
pada klien yang mengalami dehidrasi, syok ,atau menderita penyakit
kritis. Kecepatan infus yang terlalu cepat dapat menyebabkan beban
cairan berlebihan, yang sangat berbahaya pada beberapa gangguan
ginjal, kardiovaskular, dan neurologis. Perawat menghitung
kecepatan infuse untuk mencegah pemberianPompa infuse mengatur
aliran cairan IV . Pompa ini dirancang untuk mengalirkan jumlah
cairan tertentu selama periode waktu tertentu atau untuk
mengalirkan cairan berdasarkan kecepatan aliran atau tetesan per
menit.Kepatenan jarum IV atau kateter memiliki makna bahwa jarum
dan kateter terbuka, sehingga larutan dapat mengalir. Perawat dapat
mengkaji kepatenan IV dengan menurunkan kantung larutan IV dibawah
ketinggian tempat insersi dan mengobservasi adanya aliran balik
darah keselang infus. Apabila tidak ada aliran balik kedarah dan
cairan infuse tidak mengalir dengan mudah pada saat klien
penggeseran dibuka maka mungkin terdapat bekuan di ujung kateter.5.
Prosedur pelaksanaan1. Membaca program dokter dan ikuti enam benar
untuk memastikan larutan yang benar1. Benar pasienDengan cara
memeriksa identitas pasien. Jika pasien tidak sanggup berespon
secara verbal, dapat menggunakan respon non verbal seperti
menggeleng atau mengangguk. Jika pasien tidak sanggup
mengidentifikasi diri akibat gangguan mental atau kesadaran, harus
dicari cara identifikasi yang lain seperti menanyakan langsung
kepada keluarga, sedangkan bayi harus selalu diidentifikasi dari
gelang identitasnya.2. Benar obatObat memiliki nama dagang dan nama
generic. Setiap obat yang nama dagangnya asing harus diperiksa nama
generiknya, bila perlu hubungi apoteker. Sebelum member obat kepada
pasien, label pada botol atau kemasannya harus diperiksa tiga kali.
Pertama saat membaca permintaan obat dan botolnya diambil dari rak
obat. Kedua label botol dibandingkan dengan obat yang diminta.
Ketiga saat obat dikembalikan kerak obat. Jika labelnya tidak
terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan harus dikembalikan ke
bagian farmasi. Jika pasien meragukan obatnya, perawat harus
memeriksanya kembali. Saat memberikan obat perawat harus ingat
fungsi obat yang diberikan.c. Benar dosisSebelum member obat,
perawat harus memeriksa dosisnya, jika ragu, perawat harus
berkonsultasi dengan dokter yang menulis resep atau apoteker
sebelum dilanjutkan kepada pasien.d. Benar ruteObat dapat diberikan
melalui sejumlah rute yang berbeda. Factor yang menentukan
pemberian rute terbaik ditentukan oleh keadaan umum pasien,
kecepatan respon yang diinginkan, sifat kimiawi dan fisik obat,
serta tempat kerja yang diinginkan. Obat dapat diberikan peroral,
sublingual, parenteral, topical, rectal, dan inhalasi.e. Benar
waktuWaktu pemberian obat sangat penting pada saat pelaksanaan
pemberian obat, khususnya bagi obat yang efektivitasnya tergantung
untuk mencapai atau mempertahankan kadar darah yang memadai.f.
Benar dokumentasiSetelah obat diberikan, harus didokumentasikan,
dosis, rute, waktu dan oleh siapa obat itu diberikan. Bila pasien
menolak meminum obat atau obat tidak dapat diminum harus dicatat
alasannya dan dilaporkan.
2. Mencari tahu kalibrasi dalam tetesan per milliliter dari set
infuse (sesuai petunjuk pada bungkus) Tetes mikro
(mikrodrip):1cc=60 tetes Tetes makro (makrodrip) 1 cc = 15 tetes 1
cc = 20 tetesMemilih salah satu rumus berikutRumus untuk mengetahui
beberapa tetes per menitN =( Jumlah cairan yang diperlukan x Faktor
tetesan)Waktu dalam menit N = Jumlah tetesan dalam menitRumus untuk
mengetahui beberapa ml per jamml / jam =( tetes x 60 )factor
tetesRumus untuk mencari beberapa ml / 24 jamml / 24 jam =( tetes x
24 x 60 )factor tetes3. Mencuci tangana. Menempatkan diri berdiri
tegak di depan wastafel dengan jarak kurang lebih 15 cm dari bibir
wastafel.b. Membuka kran :Apabila menggunakan handle kran putar:
membuka kran air dengan semua ujung jari tangan dominan dengan cara
memutar kran ke arah kiri atau berlawanan arah dengan jarum jam
secara perlahan sehingga air bersih cukup mengalir keluar untuk
membasahi kedua tangan.Apabila menggunakan handle kran geser :
Membuka kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung sisi
dalam (kiri) handle kran air kemudian menggesernya kearah luar siku
(kanan) tangan dominan tersebut secara perlahan sehingga air bersih
cukup mengalir keluar untuk membasahi kedua tangan.c. Membasahi
kedua tanganMembasahi bagian lengan bawah tangan dominan di bawah
air bersih yang mengalir pada kran dan lengan bawah tangan dominan
secara perlahan-lahan diangkat ke atas sampai 90 sehingga air
mengalir membasahi ujung tangan sampai siku (siku tangan berada di
dalam wastafel) secara berulang-ulang sehingga seluruh sisi ujung
tangan sampai siku basah oleh air.Lakukan juga langkah tersebut
untuk lengan bawah pada tangan non dominan.d. Mengambil
sabunApabila menggunakan sabun cair dengan cara meletakkan tangan
non dominan di bawah tube botol sabun cair untuk menampung sabun
dan menekan tube botol sabun cair biasa dengan tangan yang dominan
sebanyak 3 ml (2-3 kali tekan) atau sabun cair antiseptik sebanyak
1 ml (1 kali tekan). Kemudian meratakan sabun pada kedua telapak
tangan dan menggosok-gosok sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik
hingga berbusa.Apabila menggunakan sabun batangan dengan cara
mengambil sabun yang sudah siap digunakan dari tempatnya dengan
menggunakan tangan dominan, kemudian basahi sabun dibawah air
bersih yang mengalir dan digosok-gosok pada kedua telapak tangan
sebanyak 5 kali (sampai berbusa). Lalu simpan sabun pada tempatnya
kembali (usahakan sabun tidak membawa air dengan cara ditiriskan
terlebih dahulu)e. Membersihkan pergelangan tangan non dominan
dengan cara telapak tangan dominan memegang pergelangan tangan non
dominan kemudian menggosok-gosok pergelangan tangan non dominan
secara memutar sampai dengan siku, lakukan hal yang sama pada
pergelangan tangan dominanf. Membersihkan kedua telapak tangan dan
sela-sela jariMembersihkan telapak tangan dengan menyatukan kedua
telapak tangan dan kedua telapak tangan saling menggosok-gosok
sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik.Membersihkan sela-sela jari-jari
dengan cara kedua telapak tangan menyatu dan jari-jari tangan
meregang kemudian kedua jari-jari tangan saling masuk ke sela-sela
jari (telapak tangan tetap menyatu) kemudian gosok-gosok sebanyak
10 kali dalam 10-15 detik.g. Membersihkan punggung tangan dan
sela-sela jariMembersihkan punggung tangan non dominan dengan cara
telapak tangan dominan menempel pada punggung tangan non dominan
kemudian menggosok-gosok punggung tangan non dominan sebanyak 10
kali dalam 10-15 detikMembersihkan sela-sela jari punggung tangan
non dominan dengan cara meregangkan jari-jari tangan non dominan
dan punggung tangan non dominan masih menempel pada telapak tangan
dominan, kemudian jari-jari tangan dominan berada di sela-sela jari
tangan non Lakukan hal yang sama pada punggung tangan dominan.h.
Membersihkan persendian jari tangan non dominan dengan cara menekuk
tangan non dominan dan menempelkan telapak tangan dominan kemudian
menggosok punggung tangan non dominan dengan menggerakkan telapak
tangan dominan di batas pergelangan tangan lalu turun ke punggung
jari tangan non dominan sampai kuku secara bolak-balik dilakukan
sebanyak 10 kali dalam 10-15 detik, lakukan hal yang sama pada
persendian jari tangan dominan.i. Membersihkan ibu jari tangan non
dominan dan area sekitarnya dengan cara menggenggam ibu jari tangan
non dominan dengan tangan dominan dan tangan dominan menggosok
memutar mengelilingi ibu jari tangan non dominan sebanyak 10 kali
dalam 10-15 detik, lakukan secara bergantian pada ibu jari tangan
dominan.j. Membersihkan ujung jari dan garis-garis
tanganMembersihkan garis-garis tangan dengan cara ujung jari-jari
tangan dominan di kuncupkan lalu ditempelkan pada telapak tangan
non dominan, kemudian ujung jari tangan dominan tersebut menggosok
secara searah garis tangan non dominan.Membersihkan ujung jari
beserta ujung kuku dengan cara merapatkan ke empat jari-jari tangan
dominan kemudian menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu
menggosok-gosok secara searah (dari atas / dekat ibu jari tangan
non dominan ke bawah / arah kelingking tangan non
dominan)Membersihkan ujung ibu jari dan kuku tangan dominan dengan
cara menempelkan pada telapak tangan non dominan lalu
menggosok-gosok secara searah (dari atas / dekat ibu jari tangan
non dominan ke bawah / kea rah kelingking tangan non
dominan)Melakukan semua langkah di atas sebanyak 10 kali dalam
10-15 detik, dan melakukan secara bergantian pada ujung jari tangan
non dominan dan garis tangan dominan.k. Membilas kedua tangan di
bawah air mengalir dengan cara telapak tangan saling
menggosok-gosok dibawah air yang mengalir kemudian menegakkan kedua
lengan tangan bagian bawah sampai siku membentuk sudut 90sehingga
ujung jari tangan sampai sikudan semua sisi telapak tangan serta
sisi-sisi lengan bawah terbilas oleh air (siku berada didalam atas
wastafel). Dapat dilakukan secara berulang sampai busa sabun hilang
dan tangan terasa tidak licin.l. Menutup keranApabila menggunakan
handle kran putar : Mengambil tissue secukupnya 2 sheet dan
membersihkan kedua telapak tangan terlebih dahulu (apabila telapak
tangan masih basah maka dapat mengambil kembali tissue), kemudian
mengambil tissue lalu menempelkan tissue pada handle kran putar
dengan seluruh ujung jari tangan dominan berada diatas handle kran
putar yang sudah di alasi tissuekemudian memutar kran ke arah kanan
atau searah dengan jarum jam. Kemudian tissue dibuang pada tempat
sampah non medis dengan cara menjatuhkan tissue tepat di atas
tempat sampah dengan jarak 1m.Apabila menggunakan handle kran geser
: Menutup kran dengan meletakkan siku tangan dominan ke ujung
handle kran air kemudian menggesernya kearah dalam siku tangan
dominan tersebut.m. Mengeringkan tanganBila menggunakan mesin
penggering tadahkan kedua tangan dibawah mesin. Jaga agar kedua
tangan tidak menyentuh permukaan mesin.Bila menggunakan tissue
dengan cara mengambil tissue sheet yang sudah siap ambil (ujung
tissue berada diluar, sehingga siap digunakan) dengan tangan
dominan 2 sheet dan keringkan tangan non dominan dengan menekan
menggunakan tissue mulai dari telapak tangan non dominan sampai
siku (mengambil kembali tissue,apabila tangan masih belum kering),
setelah selesai buang tissue pada tempat sampah non medis dengan
cara menjatuhkan tissue tepat di atas tempat sampah dengan jarak
1m.Lakukan mengeringkan tangan dominan seperti cara di
atas.Usahakan tangan berada didepan tubuh dengan posisi terbuka /
menengadah keatas dan dapat dilanjutkan melakukan langkah yang
lain, misalnya memakai sarung tangan
6. Menetapkan kecepatan aliran dengan menghitung tetesan pada
bilik drip selama satu menit dengan jam, kemudian atur klem
pengatur untuk menaikkan atau menurunkan kecepatan infuse.7.
Mendokumentasikan pada catatan perawat mengenai larutna dan
waktu
CONTOH SOAL1. A. Tn. Matahari , 85 tahun, datang ke RS dengan
kehilangan cairan 6% dari total berat badannya akibat
gastroenteritis. Tekanan Darah 102/80 mmHg, kecepatan nadi
96X/menit, dan Kecepatan nafas 14 x/menit. Pada pemeriksaan fisik
menunjukan penurunan turgor di sekitar sternum, kulit kering, bibir
pecah-pecah, dan kekuatan nadi lemah. Dokter memberikan intruksi
untuk memulai terapi cairan 5% dextrose dan 0,45% Natrium klorida
sebanyak 100 ml per jam.Jadi pertanyaanya, bagaimana kita mengatur
klem tetes infus (keceptan infusan) untuk memasukan oderan cairan
sebanyak 100ml/jam?Jawab:a. Langkah pertama apa yg harus dicari
bila menemukan kasus orderan cairan untuk terapi IV? Dan apa satuan
yang harus dicari? Berarti fokus ke kecepatan infusan; gtt/menit
(tetes/menit). Jangan terbalik dengan satuan faktor tetes yaitu
gtt/ml (tetes/ ml)!b. tentukan komponen lainnya untuk dimasukan
kedalam rumus, (pastikan satuannya sdh tepat)1) Tentukan kebutuhan
cairan. Untuk kebutuhan cairan bila dalam satuan Liter (L) ubah
dulu ke miliLiter (ml). 1 liter = 1000 ml. Di soal sudah dalam ml
yaitu 100 ml.2) Tentukan waktu . Untuk waktu bila dalam jam ubah
dulu kemenit. 1 jam = 60 menit. Di soal dalam 1 jam berarti 1 x 60
menit.3) Tentukan faktor tetes. Apakah menggunakan makrodrip
(10,15,20 gtt/menit) atau mikrodrip (60 gtt/menit), dan baca pada
kemasan produk berapa faktor tetesnya. Ingat satuan faktor tetes
adalah tetes (gtt)/ ml. Sesuai dengan pengertiannya faktor tetes
adalah banyak tetes infus untuk menghasilkan 1 ml cairan infus. Di
soal karena pasien dewasa dan butuh penggantian cairan maka
menggunakan makrodrip, karena kondisinya tidak begitu parah
menggunakan produk makrodrip dengan faktor tetes 20 gtt/ml.
N =( Jumlah cairan yang diperlukan x Faktor tetesan)Waktu dalam
menit
N = (100 x 20 ) 1 x 60= 33,3tetes/menit
Jadi, klem infus harus diatur agar menetes sebanyak 33-34 kali
dalam 1 menit2. Ibu E mendapat terapi cairan infus Rl 500 cc harus
habis dalam 8 jam menggunakan makro set. berapa tetesan infus yang
digunakan????JawabDiketahui :jumlah cairan : 500 ccfaktor tetesan:
20 tts/mntwaktu ( mnt ): 8 jam=480 mnt
N =( Jumlah cairan yang diperlukan x Faktor tetesan)Waktu dalam
menit
N = (500 x 20 ) 8 x 60 menit= tetes/menitN = 20,8 dibulatkan
213. KLien Ny. Bulan mendapatkan orderan kebutuhan cairan infus
normal saline (Nacl 0,9%) dengantetesan 8 tetes per menit. Berapa
ml per jam cairan normal salin yang di butuhkan? (menggunakan
faktor tetes 20 gtt/ml)
ml / jam =( tetes x 60 )faktortetesml / jam =( 8 tetes / menit x
60 )20= 24 ml / jam
4. Klien TN. A, mendapat orderan cairan infus Dextrosa 5% dari
dokter 2500 mldalam 24 jam?(menggunakan faktor tetes 20 gtt/mldan
15 gtt / ml)(Kebutuhan cairan x Faktor tetes)= jumlah tetesan/menit
(Jumlah jam x 60 menit) Infus set Otsuka (2.500 x 15)=37.500=26
tetes/menit (24 x 60) 1.440 Infus set Terumo(2.500 x 20)=50.000=35
tetes/menit (24 x 60) 1.440
5. infus 500 cc diberikan kepada seorang pasien 20 tetes makro/
menitdengan 42 tetes per menit habis dalam berapa jam?
Lama waktu = jumlah cairan x factor tetesJumlah tetesan x 60 =
500 x 20 42 x 60= 3,96 di bulatkan menjadi 4 jam6. SeorangPasien
neonatusmenghabiskan 500 cc IVFD RL dalam waktu 8 jam.
N =( Jumlah cairan yang diperlukan x Faktor tetesan)Waktu dalam
menit = ( 500 x 60)8 x 60 = 62,5tetes per menit.
CHECKLIST MENGHITUNG TETESAN
INFUSNama:....................................................NIM
:......................................................Aspek yang
dinilaiNilai
012
Definisi :menghitung dan mengatur tetesan infusTujuan : tetesan
infus sesuai dengan dosis yang telah ditentukan sehingga pasien
tidak mengalami ketidak seimbangan cairan dengan elektrolit
Indikasi : pasien yang terpasang infus
Persiapan Alat : Kertas dan pensil Jam dengan jarum detik
Tahap Pre interaksi
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Tahap orientasi
1. Memberi salam,panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap kerja
1. Observasi kepatenan selang dan jarum Buka pengatur tetesan
dan observasi kecepatan aliran cairan dari larutan IV kedalam bilik
tetesan dan kemudian tutup pengatur tetsan apabila kecepatan
tetesan telah sesuai dengan kecepatan yang diprogramkan Apabila
cairan tidak mengalir, rendahkan botol atau kantung cairan IV
sampai lebih rendah dari tempat masuknya infuse dan observasi
adanya aliran balik darah. Agar cairan dapat diinfuskan dengan
kecepatan yang benar, selang dan jarum IV harus bebas dari
pelintiran, lekukan, dan bekuan darah. Aliran darah yang cepat
kedalam bilik tetesan mencerminkan kepatenan selang IV, mengatur
tetesan sesuai kecepatan yang diprogramkan akan mencegah beban
cairan berlebih. Dapat mengindikasikan kepatenan jarum yang berada
dalam vena. Tekanan vena lebih besar daripada tekanan didalam
selang IV. Periksa catatan medis untuk pemberian larutan dan zat
aditif yang tepat. Program yang biasa diresepkan ialah pemberian
larutan selama 24 jam , biasanya dibagi kedalam 2 sampai 3 L2.
Kenali factor tetesan dalam bentuk banyaknya tetesan/ml (tts/ml)
dari sebuah set infuse mis :Makrodip (tetes ,mikro):60 tts/ml Abbot
lab 15 tts/ml Travenol lab 10 tts/ml McGaw lab 15 tts/ml Baxter 10
tts/ml3. Mengatur tetesan infuse sesuai dengan jumlah tetesan dalam
1 menit4. Mengamati tetesan tetap lancar5. Memastikan tidak ada
udara didalam selang infus
Tahap terminasi
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah dilakukan
kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan kelien
Tahap dokumentasi
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan :0 = Tidak dikerjakan1 = Dikerjakan dengan lengkap/
tidak sempurna2 = Dikerjakan dengan benar/ sempurna
PengujiPraktik
( )
BAB IIIPENUTUPA. KesimpulanMenghitung tetesan infuse adalah
Pemberian cairan intravena yaitu memasukkan cairan atau obat
langsung kedalam pembuluh darah vena dalam jumlah dan waktu
tertentu dengan menggunakan infus set. Tindakan ini dilakukan pada
klien dengan dehidrasi, sebelum transfusi darah, pra dan pasca
bedah sesuai pengobatan, serta klien yang tidak bisa makan dan
minum melaui mulut.Tujuannya adalahMencegah terjadinya kolaps
kardiovaskular dan sirkulasi pada klien dehidrasi dan syokMencegah
kelebihan cairan pada klienCara Menghitung tetesan Cairan
InfusRumus untuk mengetahui beberapa tetes per menitN =( Jumlah
cairan yang diperlukan x Faktor tetesan)Waktu dalam menit N =
Jumlah tetesan dalam menitRumus untuk mengetahui beberapa ml per
jamml / jam =( tetes x 60 )factor tetesRumus untuk mencari beberapa
ml / 24 jamml / 24 jam =( tetes x 24 x 60 )factor tetes
FaktorTetesanBlood set 1cc : 15 tts/mntMakro/Dewasa faktortetes
Otsuka 1cc = 15 tetes faktortetes Terumo 1 cc = 20
tetesMikro/Pediatric set 1cc : 60 tts/mnt
B. SaranDalampemberianterapiintravenakhususnyainfus,
tetesaninfussangatpentinguntukmenjagakeseimbangancairandanelektrolit,
sehinggadalamperhitungannya di
butuhkanketelitiankhususnyauntukfaktortetrs yang digunakan,
karenauntukfaktortetesdewasadananakadalahberbeda,
ketelitianperawatsangatpentingdalammenyesuaikanjumlahtetesandenganwaktu
yang telah di tentukan.
DAFTAR PUSTAKAHeriana,palpina. 2014 .kebutuhandasarmanusia.
Kalimantan barat : binarupaaksara publisher.Nurachmah, elly. 2000.
Prosedurkeperawatan medical-bedah. Jakarta: EGC.21