Top Banner
JURUSAN TEKNIK KIMIA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA 2012 TENAGA LISTRIK GAS TURBINE GENERATOR PT. PUSRI PALEMBANG OLEH: DELLA ROFIQOH (NIM. 061030400363) HEVIN JAMALA AKBAR (NIM. 061030400368) DOSEN PEMBIMBING: ZULKARNAIN, S.T, M.T (NIP. 197102251995021001)
25

Makalah Tenaga Listrik

Aug 11, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Tenaga Listrik

JURUSAN TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2012

TENAGA LISTRIKGAS TURBINE GENERATOR PT. PUSRI PALEMBANG

OLEH:

DELLA ROFIQOH (NIM. 061030400363)HEVIN JAMALA AKBAR (NIM. 061030400368)

DOSEN PEMBIMBING:

ZULKARNAIN, S.T, M.T (NIP. 197102251995021001)

Page 2: Makalah Tenaga Listrik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan

Unit Utilitas merupakan unit penunjang bagi unit-unit yang lain dalam

suatu pabrik atau sarana penunjang untuk menjalankan suatu pabrik dari tahap

awal sampai produk akhir. Unit utilitas adalah salah satu unit operasi yang ada di

dalam sebuah pabrik kimia. Unit utilitas dapat didefinisikan sebagai unit yang

menyediakan media pendingin, media pemanas, energi penggerak dan lain

sebagainya untuk mendukung proses produksi pabrik. Dalam masyarakat modern

yang industri dan perekonomiannya maju, tenaga listrik memegang peranan yang

sangat menentukan. Sulit dibayangkan, sebuah pabrik tanpa pemakaian tenaga

listrik. Karena untuk menggerakkan beberapa alat misalnya, dibutuhkan motor

listrik. Dan motor-motor listrik yang dipakai pada berbagai alat semuanya

membutuhkan listrik sebagai tenaga penggerak. Pada instalasi pabrik yang lebih

modern umumnya dipakai motor tersendiri untuk setiap alat produksi, meskipun

menggunakan motor kecil saja. Konstruksi motor yang lebih kecil dirancang

dengan bentuk yang kompak dan tertutup agar motor tidak mudah rusak karena

pengotoran. Hal ini karena pada motor yang lebih kecil membutuhkan

pendinginan yang lebih baik karena bagian untuk pendinginan berukuran lebih

kecil yaitu dengan membuat lubang-lubang pada rumah stator.

Pabrik tidak harus mempunyai sistem pemroses utilitas sendiri. Listrik

misalnya, pabrik bisa membelinya dari PLN jika kapasitas PLN setempat

mencukupi atau membeli dari pabrik tetangga. Akan tetapi untuk memenuhi

sebagian besar pemakaian listrik sutu pabrik atau industri maka masing-masing

pabrik tersebut membangun instalasi listrik sendiri baik mengunakan gas, air, uap

dan sebagainya demi tercapainya kebutuhan listrik. Pada makalah ini akan

dibahas instalasi listrik pada PT. Pupuk Sriwijaya Palembang.

Page 3: Makalah Tenaga Listrik

Instalasi listrik pada PT. Pusri menggunakan GTG (Gas Turbin Generator)

dengan bahan bakar gas alam. Prinsip kerja Gas turbine generator yaitu

memanfaatkan gas sebagai fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran

internal sehingga dapat memutar generator lalu  menghasilkan listrik.

Desain pertama turbin gas dibuat oleh John Wilkins seorang Inggris pada

tahun 1791. Sistem tersebut bekerja dengan gas hasil pembakaran batu bara, kayu

atau minyak, kompresornya digerakkan oleh turbin dengan perantara rantai roda

gigi. Pada tahun 1872, Dr. F. Stolze merancang sistem turbin gas yang

menggunakan kompresor aksial bertingkat ganda yang digerakkan langsung oleh

turbin reaksi tingkat ganda. Tahun 1908, sesuai dengan konsepsi H. Holzworth,

dibuat suatu sistem turbin gas yang mencoba menggunakan proses pembakaran

pada volume konstan. Tetapi usaha tersebut dihentikan karena terbentur pada

masalah konstruksi ruang bakar dan tekanan gas pembakaran yang berubah sesuai

beban. Tahun 1904, “Societe des Turbomoteurs” di Paris membuat suatu sistem

turbin gas yang konstruksinya berdasarkan desain Armengaud dan Lemate yang

menggunakan bahan bakar cair. Temperatur gas pembakaran yang masuk sekitar

450 C dengan tekanan 45 atm dan kompresornya langsung digerakkan oleh turbin.

Selanjutnya, pada tahun 1935 sistem turbin gas mengalami perkembangan yang

pesat dimana diperoleh efisiensi sebesar kurang lebih 15%. Pesawat pancar gas

yang pertama diselesaikan oleh “British Thomson Houston Co” pada tahun 1937

sesuai dengan konsepsi Frank Whittle (tahun 1930).

1.2. Tujuan

Adapun tujuan dari makalah ini antara lain

1. Mengetahui proses pembuatan dan penyediaan energi listrik

2. Mengetahui penyediaan listrik dari PT. Pupuk Sriwijaya Palembang.

1.3. Rumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas pada pembuatan makalah ini

adalah sebagai berikut.

1. Bagaimana unit penyediaan tenaga listrik dalam suatu pabrik ?

Page 4: Makalah Tenaga Listrik

2. Bagaimana penggunaan tenaga listrik pada industri ?

3. Dari mana pemenuhan listriak suatu industri ?

1.4. Manfaat

Adapun manfaat yang didapatkan dari pembuatan makalah ini adalah

sebagai berikut.

1. Dapat mengetahui unit penyediaan tenaga listrik dalam suatu pabrik.

2. Dapat mengetahui aplikasi dari penggunaan listrik

3. Dapat mengetahui sumber pemenuhan listrik suatu industri.

Page 5: Makalah Tenaga Listrik

BAB II

PENYEDIAAN ENERGI LISTRIK

2.1 Penyediaan Listrik dalam Suatu Pabrik

Dalam masyarakat modern yang industri dan perekonomiannya maju,

tenaga listrik memegang peranan yang sangat menentukan. Sulit dibayangkan,

sebuah pabrik tanpa pemakaian tenaga listrik. Karena untuk menggerakkan

beberapa alat misalnya, dibutuhkan motor listrik. Dan motor-motor listrik yang

dipakai pada berbagai alat semuanya membutuhkan listrik sebagai tenaga

penggerak. Selain untuk menggerakkan motor, listrik di industri juga dibutuhkan

untuk pemanasan tanur dan proses elektrokimia. Sedangkan di luar kebutuhan

untuk industri, tenaga listrik dipakai untuk kebutuhan kantor, pemanasan atau

pendinginan udara, lampu penerangan, lemari es, dapur dan keperluan

kerumahtanggaan lainnya.

Berkaitan dengan penggunaan motor listrik, pada instalasi pabrik yang

agak tua dan sederhana sering menggunakan motor secara bersamaan, yaitu satu

motor untuk menggerakkan beberapa alat produksi sekaligus dengan

menggunakan gigi transmisi atau sabuk transmisi. Hal ini dilakukan dengan

pertimbangan biaya investasi. Namun penggunaan motor secara bersamaan ini

kurang baik karena bisa berakibat mudah terjadi kecelakaan. Lagi pula sering

terjadi motor tersebut menggerakkan hanya satu alat produksi, sedangkan alat

produksi yang lain tidak dipakai sehingga motor dimanfaatkan di bawah

kapasitas.

Pada instalasi pabrik yang lebih modern umumnya dipakai motor

tersendiri untuk setiap alat produksi, meskipun menggunakan motor kecil saja.

Konstruksi motor yang lebih kecil dirancang dengan bentuk yang kompak dan

tertutup agar motor tidak mudah rusak karena pengotoran. Hal ini mengingat pada

motor yang lebih kecil membutuhkan pendinginan yang lebih baik karena bagian

Page 6: Makalah Tenaga Listrik

untuk pendinginan berukuran lebih kecil yaitu dengan membuat lubang-lubang

pada rumah stator. Akibatnya motor akan lebih mudah menjadi 343 kotor

terutama tempat kerja yang banyak menghasilkan debu dan pengotor seperti

pabrik semen atau tekstil.

2.2 Sistem Pembangkit Dan Distribusi Listrik PT. Pusri Palembang

Sistem pembangkit Tenaga Listrik PT. Pusri merupakan sistem

pembangkit tersendiri yang terdiri dari :

1. Pembangkit Utama

Pembangkit utama yang digunakan adalah berupa Gas Turbine Generator

(GTG) yang berfungsi untuk melayani kebutuhan tenaga listrik untuk Pabrik,

perbengkelan, perkantoran, perumahan dan kebutuhan lainnya. Bahan bakar

utama Gas Turbine Generator (GTG) ialah mengunakan gas alam. Spesifikasi

GTG yang dipakai PT. Pusri adalah sebagai berikut :

– Bahan bakar : gas alam

– Spesifikasi : 13.8 kV; 50 Hz; 3 phase

– Kapasitas / Daya (desain) :

P-2 : 15 MW

P-3 : 15 MW

P-4 : 15 MW

P-1B : 22 MW

TOTAL : 67 MW

GTG P-II, P-III, P-IV dan P-IB pada kondisi normal beroperasi secara

paralel melalui synchronizing bus. Pada kondisi tertentu seperti pada saat ada

pekerjaan perbaikan di salah satu GTG, maka salah satu atau keempat GTG dapat

dioperasikan secara terpisah (berdiri sendiri).

Page 7: Makalah Tenaga Listrik

Gambar 1. Sistim Interkoneksi GTG Pusri

2. Pembangkit Emergency

Pembangkit emergency adalah sistim pembangkit yang digunakan apabila

pembangkit utama mengalami gangguan. Pembangkit emergency ini bekerja

secara otomatis, apabila sumber listrik dari sumber normal hilang, transfer

Switch dari ATS secara otomatis akan bekerja mengalihkan sumber listrik dari

sumber normal ke sumber emergency. Sementara itu UPS Secara kontinu

mensuply tegangan 120 V ke panel kontrol dan DCS. Apabila supply utama ke

UPS hilang, maka supply listrik langsung diambil alih oleh battery. Ada dua

macam alat yang digunakan sebagai pembangkit emergency yaitu :

a. Emergency Diesel Generator

Alat ini berfungsi untuk melayani beban-beban yang sangat kritis di

pabrik apabila pembangkit utama mengalami gangguan. Sistim kerja

Emergency Generator akan bekerja secara otomatis apabila sumber listrik

dari sumber normal hilang sehingga transfer switch dari ATS secara

otomatis akan bekerja mengalihkan sumber listrik dari sumber normal ke

sumber emergency.

G

BEBANP -IB

PP--1B1B

G

BEBANP -II

G

BEBANP -III

G

BEBANP -III

G

BEBANP -IV

P-II PP-- IIIIII

PP-- IVIV

SYNCHRONIZING BUS

PLN

DIAGRAM SISTEM INTERKONEKSI PEMBANGKIT LISTRIK DI

PUSRI

Page 8: Makalah Tenaga Listrik

b. Uninteruptible Power Supply (UPS)

Alat ini berfungsi untuk melayani beban-beban listrik yang tidak boleh

terputus supply listriknya, seperti power supply untuk panel kendali

(Control Room). UPS secara kontinu mensuply tegangan 120 Volt ke

panel kontrol dan DCS, dan apabila supply utama ke UPS hilang maka

supply listrik langsung diambil alih oleh battery.

Sistem tegangan listrik yang dimiliki oleh pembangkit listrik PT. Pusri

adalah terdiri dari :

a. Sistem tegangan 13,8 kv; 3 phase; 50 hz

Sistim tegangan ini merupakan jaringan distribusi utama dari sumber

pembangkit ke Pusat-Pusat Beban yang berupa :

Transformator (13,8 KV / 2,4 KV)

Transformator (13,8 KV / 480 V )

Motor dgn beban di atas 2000 HP seperti: 101-J1 P-III/IV, 5209-JCM P-

1B.

EMERGENCY GENERATOR Spesifikasi:

P-2 : 300 kW, 440 V, 3 1,6 MW, 2400 V, 3

P-3 : 300 kW, 440 V, 3 P-4 : 1000 kW, 440 V, 3 P-1B: 300 kW, 440 V, 3

UPS Spesifikasi:

40 kW, 120 V

Gambar 2. Emergency Generator dan UPS

Page 9: Makalah Tenaga Listrik

b. Sistem tegangan 2,4 kv; 3 phase; 50 hz

Sistim tegangan ini digunakan untuk men-supply beban yang berupa :

Motor dengan kapasitas 200 HP s/d 2000 HP (Pompa Sungai, Pabrik

Urea, Cooling Tower, Bulk Storage dll)

Transformator 2,4 KV / 480 V

Transformator 2,4 KV / 110 V

c. Sistem tegangan 480 v; 3 phase; 50 hz

Sistim tegangan ini digunakan antara lain untuk :

Motor-motor dengan kapasitas sampai dengan 200 HP

Lampu-lampu sorot lapangan (Flood Light) di pabrik

Trafo Lampu penerangan

d. Sistem tegangan 220 v, 120 v

Sistim tegangan ini digunakan antara lain untuk :

Instalasi-instalasi listrik baik di perkantoran atau perumahan

Lampu penerangan

Instrumentasi pabrik

Battery Charger

2.3 Prinsip Kerja Gas Turbine Generator

Gas turbine generator adalah suatu alat yang memanfaatkan gas sebagai

fluida untuk memutar turbin dengan pembakaran internal sehingga dapat memutar

generator lalu  menghasilkan listrik. Didalam turbin gas, energi kinetik

dikonversikan menjadi energi mekanik melalui udara bertekanan yang memutar

roda turbin sehingga menghasilkan daya. Sistem turbin gas yang paling sederhana

terdiri dari tiga komponen yaitu kompresor, ruang bakar dan turbin gas.

Udara masuk kedalam kompresor melalui saluran masuk udara (inlet).

Kompresor berfungsi untuk menghisap dan menaikkan tekanan udara tersebut,

sehingga temperatur udara juga meningkat. Kemudian udara bertekanan ini masuk

ke dalam ruang bakar. Di dalam ruang bakar dilakukan proses pembakaran

Page 10: Makalah Tenaga Listrik

dengan cara mencampurkan udara bertekanan dan bahan bakar. Proses

pembakaran tersebut berlangsung dalam keadaan tekanan konstan sehingga dapat

dikatakan ruang bakar hanya untuk menaikkan temperatur. Gas hasil pembakaran

tersebut dialirkan ke turbin gas melalui suatu nozel yang berfungsi untuk

mengarahkan aliran tersebut ke sudu-sudu turbin. Daya yang dihasilkan oleh

turbin gas tersebut digunakan untuk memutar kompresornya sendiri dan memutar

beban lainnya seperti generator listrik, dll. Setelah melewati turbin ini gas tersebut

akan dibuang keluar melalui saluran buang (exhaust). Untuk meningkatkan

effisiensi pemakaian gas bumi, maka gas buang dari gas turbin, dimanfaatkan

untuk membangkitkan steam yang dinamakan Waste Heat Boiler (WHB).

Secara umum proses yang terjadi pada suatu sistem turbin gas adalah

sebagai berikut:

1. Pemampatan (compression) udara di hisap dan dimampatkan

2. Pembakaran (combustion) bahan bakar dicampurkan ke dalam ruang bakar

dengan udara kemudian di bakar.

3. Pemuaian (expansion) gas hasil pembakaran memuai dan mengalir ke luar

melalui nozel (nozzle).

4. Pembuangan gas (exhaust) gas hasil pembakaran dikeluarkan lewat

saluran pembuangan.

Gambar 3. Gas Turbine Generator

Page 11: Makalah Tenaga Listrik

Pada kenyataannya, tidak ada proses yang selalu ideal, tetap terjadi

kerugian-kerugian yang dapat menyebabkan turunnya daya yang dihasilkan oleh

turbin gas dan berakibat pada menurunnya performa turbin gas itu sendiri.

Kerugian-kerugian tersebut dapat terjadi pada ketiga komponen sistem turbin gas.

Sebab-sebab terjadinya kerugian antara lain:

1. Adanya gesekan fluida yang menyebabkan terjadinya kerugian tekanan

(pressure losses) di ruang bakar.

2. Adanya kerja yang berlebih waktu proses kompresi yang menyebabkan

terjadinya gesekan antara bantalan turbin dengan angin.

3. Berubahnya nilai Cp dari fluida kerja akibat terjadinya perubahan

temperatur dan perubahan komposisi kimia dari fluida kerja.

4. Adanya mechanical loss, dsb.

2.4 Komponen Gas Turbin Generator

Turbin gas tersusun atas komponen-komponen utama seperti air inlet

section, compressor section, combustion section, turbine section, dan exhaust

section. Sedangkan komponen pendukung turbin gas adalah starting equipment,

lube-oil system, cooling system, dan beberapa komponen pendukung lainnya.

Berikut ini penjelasan tentang komponen utama turbin gas:

1. Air Inlet Section. Berfungsi untuk menyaring kotoran dan debu yang

terbawa dalam udara sebelum masuk ke kompresor.

2. Compressor Section. Komponen utama pada bagian ini adalah aksial flow

compressor, berfungsi untuk mengkompresikan udara yang berasal dari

inlet air section hingga bertekanan tinggi sehingga pada saat terjadi

pembakaran dapat menghasilkan gas panas berkecepatan tinggi yang dapat

menimbulkan daya output turbin yang besar.

3. Combustion Section. Pada bagian ini terjadi proses pembakaran antara

bahan bakar dengan fluida kerja yang berupa udara bertekanan tinggi dan

bersuhu tinggi. Hasil pembakaran ini berupa energi panas yang diubah

menjadi energi kinetik dengan mengarahkan udara panas tersebut ke

Page 12: Makalah Tenaga Listrik

transition pieces yang juga berfungsi sebagai nozzle. Fungsi dari

keseluruhan sistem adalah untuk mensuplai energi panas ke siklus turbin.

4. Turbin Section. Turbin section merupakan tempat terjadinya konversi

energi kinetik menjadi energi mekanik yang digunakan sebagai penggerak

compresor aksial dan perlengkapan lainnya. Dari daya total yang

dihasilkan kira-kira 60 % digunakan untuk memutar kompresornya

sendiri, dan sisanya digunakan untuk kerja yang dibutuhkan.

5. Exhaust Section. Exhaust section adalah bagian akhir turbin gas yang

berfungsi sebagai saluran pembuangan gas panas sisa yang keluar dari

turbin gas.

Adapun beberapa komponen penunjang dalam sistem turbin gas adalah sebagai

berikut:

1. Starting equipment. Berfungsi untuk melakukan start up sebelum turbin

bekerja.

2. Coupling dan Accessory Gear. Berfungsi untuk memindahkan daya dan

putaran dari poros yang bergerak ke poros yang akan digerakkan.

3. Fuel System. Bahan bakar yang digunakan berasal dari fuel gas system

dengan tekanan sekitar 15 kg/cm2. Fuel gas yang digunakan sebagai

bahan bakar harus bebas dari cairan kondensat dan partikel-partikel padat.

Untuk mendapatkan kondisi tersebut diatas maka sistem ini dilengkapi

dengan knock out drum yang berfungsi untuk memisahkan cairan-cairan

yang masih terdapat pada fuel gas.

4. Lube Oil System. berfungsi untuk melakukan pelumasan secara kontinu

pada setiap komponen sistem turbin gas.

5. Cooling System. Sistem pendingin yang digunakan pada turbin gas adalah

air dan udara. Udara dipakai untuk mendinginkan berbagai komponen

pada section dan bearing.

Page 13: Makalah Tenaga Listrik

2.5 Hal Yang Dilakukan Untuk Mengatasi Trouble Yang Sering Timbul

Pada GTG Pt. Pusri

Pada saat beroperasi Gas Turbine Generator pada PT. Pusri sering

mengalami beberapa trouble yang memerlukan penanganan seperti yang akan

dijelaskan berikut:

Trouble Supply Gas Alam

Apabila suplai gas alam terhenti maka :

1. GTG 33-3006-J akan shut down

2. WHB 34-5003-U dan Package Boiler 34-6007-U akan shut

down

Langkah pengamanan :

1. Jalankan emergency diesel 33-5007-J

2. Buka tie-in gas alam dari pusri lain

3. Jika trouble karena control valve, buka dengan manual

4. Amankan/jaga level staem drum di WHB dan PB

5. Tutup suplai gas alam ke GTG, WHB dan PB

6. Switch pompa turbin ke motor (auto start)

7. Jalankan compressor udara untuk suplai plant air

Trouble Steam System

Beberapa penyebab trouble steam sytem :

1. Terganggunya supply gas alam

2. Low pressure gas alam

3. GTG 33-5006-J trip

4. Low low level steam drum

5. Terganggu sistem instrumentasi

6. Flame (tidak ada indikasi pembakaran)

Page 14: Makalah Tenaga Listrik

Langkah pengamanan :

1. Auto start pompa motor dari turbin

2. Tutup rapat supply gas alam

3. Atur level steam drum

4. Tutup area desuperheater di WHB

5. Kurangi pressure pompa BFW

6. Stop pompa injeksi phosfat 34-5008-LJ

7. Minta bantuan steam dari pusri lain (tie-in)

Trouble Electrical System

Beberapa penyebab trouble electrical system :

1. Terganggunya sistem control elcetronic

2. Berhentinya supply gas alam

3. Tidak ada pembakaran di GTG

4. High temperature exhaust

5. High vibrasi

6. High voltage

7. Low voltage

8. High frequency

9. High temperature lube oil

10. Low pressure lube oil

11. Dll

Akibat troublenya elcetrical system :

1. Trip waste heat boiler 34-5003-U

2. Load shedding akan aktif

3. Auto start emergency generator

Langkah pengamanan :

1. Jalankan emergency disesel 33-5007-J, jika tidak auto start

2. Stop supply gas alam ke turbin generator

Page 15: Makalah Tenaga Listrik

3. Amankan WHB (atur level steam drum, stop suplly gas alam ke WHB,

atur pressure pompa BFW)

Pengamatan Rutin Operator di Lapangan

Instrumentasi di lapangan selalu dicek scara periodik agar pembacaan

indikasi tidak ada perbedaan dalam panel dan local panel.

Selain di atas perlu ditambahkan pengecekan di lapangan dari :

Kebocoran dari peralatan dan pipa-pipa

Suara dan temperatur abnormal dari mesin

Vibrasi dari peralatan yang berputar

Kesalahan operasi atau kesalahan pengangkutan dari peralatan

Level minyak

Dan lain-lain

Pekerjaan Rutin Selama Operasi

Pekerjaan yang harus dilakukan secara periodik untuk mendapatkan

pengoperasin yang stabil untuk periode yang lama adalah :

Tes fungsional dari interlock system

Cek/tes peralatan instrumentasi

Mengisi/mengganti lube oil

Membersihkan/mengganti filter

Dan lain-lain

2.6 Load Shedding System

Load Shedding System berfungsi untuk melepaskan beban yang telah

ditentukan apabila ada salah satu atau lebih GTG yang trip berdasarkan

perhitungan beban kritis dan tidak kritis. Atau dengan kata lain tujuan

dipasangnya Load Shedding System adalah apabila ada GTG yang mati (trip)

maka GTG yang masih jalan tidak terganggu atau ikut mati akibat harus

menanggung beban yang tadinya ditangani oleh GTG yang trip. Apabila kondisi

Page 16: Makalah Tenaga Listrik

sudah normal kembali, beban yang tadi dilepas dapat dimasukkan kembali dengan

memperhitungkan kemampuan GTG yang masih beroperasi. Tabel berikut

menunjukkan status beban selektif apabila satu atau lebih GTG trip pada saat

kondisi keempat GTG parallel.

Gambar 4. Status beban selektif yang lama

Secara garis besar, arsitektur dari load shedding system dapat dijelaskan pada gambar berikut :

Page 17: Makalah Tenaga Listrik

52G

52L

52S

CTPT

Transducer

T

52G

G

Trip target28 points

INPUT* Analog 82 points.* Contact 16 points

OUTPUT (TARGET)* Contact 37 points

FUNGSI* Logic Control* Reset Sistem* Simulation* Flicker* By Pass (hardware)* Calculation

LOAD SHEDDING PANEL(PLC & DCS)

RUANG KONTROL

Feeder 37 lines

13,8 KV SWGR

Amp, Volt Trans.37x2 points

4 - 20 mAAnalog

110 VacOn / Off

Amp, Volt Trans.4x2 points

4 x 4 points

2002-J3006-J4006-J5006-J

13,8 KV SWGR

Foxboro proprietary protocolor RS - 232

OperatorStation

4 - 20 mAAnalog

110 VacOn / Off

Feeder Sync. Bus(4 lines)

CTPT

Transducer

T

Fungsi* Monitoring* By-pass (software)* Printing

ARSITEKTUR SISTEM LOAD SHEDDING

Gambar 5. Arsitektur Load Shedding System

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Untuk menunjang kebutuhan listrik di suatu industri diperlukan suatu

peralatan untuk membangkitkan listrik. Pembangkit listrik didalam suatu industri

terbagi atas pembangkit utama dan pembangkit emergency. Fungsi pembangkit

utama adalah melayani kebutuhan tenaga listrik untuk pabrik, perbengkelan,

perkantoran, perumahan dan lainnya. Peralatan pembangkit utama adalah Gas

Turbine Generator (GTG) ialah pembangkit tenaga listrik yang mengunakan gas

alam sebagai bahan bakar utamanya.

Pembangkit Emergency terbagi atas dua yaitu Emergency Diesel

Generator dan Uninteruptible Power Supply (UPS). Emergency Diesel Generator

berfungsi melayani beban-beban yang sangat kritis di Pabrik apabila pembangkit

utama mengalami gangguan. Uninteruptible Power Supply (UPS) berfungsi

melayani beban-beban listrik yang tidak boleh terputus supply listriknya, seperti

power supply untuk Panel Kendali (Control Room).

Page 18: Makalah Tenaga Listrik

DAFTAR PUSTAKA

2004. Laporan Orientasi Bagian Utilitas Pusri-1B. Palembang.

2009. Training Utilitas Cakar. Palembang.

Zulkarnain, dkk. 2012. Modul Ajar Utilitas. Jurusan Teknik Kimia Politeknik

Negeri Sriwijaya. Palembang.