MAKALAH PROSES PEMBUATAN UREA Diajukan Untuk Memenuhi Tugas
Pengantar Teknik Kimia
KELOMPOK 3:1. TESSA RACHMASARI ( 21112049 )2. APRI PURWANTO(
21112038 )3. LINA HERLINA( 21112040 )4. TYAS KURNIAWATI( 21112063
)
SEMESTER II / A1FAKULTAS TEKNIKJURUSAN TEKNIK KIMIAUNIVERSITAS
SERANG RAYASERANG BANTEN
KATA PENGANTARPuji syukur alhamdulillah kami panjatkankepada
Allah SWT atas segala limpahan rahmat, taufik dan hidayah-Nya
sehingga penyusunan makalah Proses Pembuatan Urea dapat
diselesaikan dengan tepat waktu. Tidak lupa kami ucapakan
terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk
mengenalkan proses pembuatan urea termasuk proses-proses yang ada
didalam pembuatan urea tersebut dalam skala industri yang sesuai
dengan SNI-nya yang ada kaitannya dengan teknik kimia yang ada
dalam bidang ilmu kimia. Dengan adanya makalah ini diharapkan baik
penyusun sendiri maupun pembaca dapat memiliki pengetahuan yang
lebih luas mengenai proses pembuatan urea.Kami menyadari bahwa
dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan dari para pembaca. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
SERANG, 6 APRIL 2013
PENYUSUN
DAFTAR ISIKATA PENGANTARiiDAFTAR ISI.iiiBAB I..1PENDAHULUAN 11.1
Latar Belakang 11.2 Permasalahan 11.3 Tujuan 21.4 Manfaat 2BAB II
3PEMBAHASAN 32.1 Sejarah 32.2 Alat dan Mesin Produksi Pupuk Urea
52.2.1 Sintesa Unit 52.2.2 Dekomposisi / Purifikasi 52.2.3 Recovery
62.2.4 Kristal dan Pembutiran 72.3 PrinsipPembuatan Urea 122.3.1
Bahan Baku Pembuatan Urea 122.3.2 Tabel sifat Fisika Urea 142.3.3
Sifat Kimia Urea 142.3.4 Diagram Proses Pembuatan Urea 152.4
Industri Urea 152.4.1 Sintesa Unit 152.4.2 Purifikasi Unit 162.4.3
Kristalliser Unit 162.4.4 Rilling Unit 162.4.5 Recovery Unit
162.4.6 Condensat Treatment Unit 162.5 SNI Pupuk Urea 172.5.1 Ruang
Lingkup 172.5.2 Definisi 172.5.3 Syarat Umum 172.5.4 Syarat Lulus
Uji 172.5.5 Syarat Penandaan 172.5.6 Pengemasan 172.6 Limbah Pabrik
Urea 18
BAB III 19PENUTUP 193.1 Kesimpulan 193.2 Saran 19Daftar Pustaka
v
BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangUsaha pertanian modern
termasuk dalam usaha kehutanan semakin tergantung pada pemakaian
pupuk. Hal ini sejalan dengan usaha peningkatan produksi pertanian
melalui penggunaan varietas unggul yang membutuhkan pupuk lebih
banyak. Produksi pertanian yang tinggi dapat diperoleh tanpa
penggunaan pupuk yang merupakan cirri dari system pertanian
intensif. Dalam usaha pertanian yang intensif tersebut kesuburan
tanah terus mengalami kemerosotan akibat diambil oleh tanaman dan
hilangnya pupuk karena pencucian dan penguapan.FAO mencatat
penggunaan pupuk di Negara berkembang( termasuk Indonesia )
berkembang cukup pesat, terutama pupuk nitrogen. Nitrogen termasuk
dalam unsur esensial, yaitu unsur yang mutlak diperlukan oleh
segala tumbuhan. Nitrogen berfungsi untuk bahan sintesis asam
amino, protein, asam nukleat, klorofil, merangsang pertumbuhan
vegetatif, membuat bagian tanaman menjadi lebih hijau karena
mengandung butir hijau yang penting dalam proses fotosintesis, dan
mempercepat pertumbuhan tanaman.Upaya peningkatan produksi pangan
selalu diikuti oleh pemakaian pupuk yang semakin besar. Namun
demikian, di daerah beriklim tropika basah dengan tanah-tanah yang
mengalami pelapukan lanjut (highly weatheral soils) seperti
Indonesia kebutuhan pupuk lebih banyak karena sebagian dari pupuk
tersebut hilang melalui irigasi, run off, nitrifikasi dan
volatilisasi.Dari uraian di atas, industri pupuk masih merupakan
mata usaha yang perlu dikaji kemungkinan pengembangannya seiring
dengan usaha peningkatan produksi pertanian. Kenyataannya bahwa
stok pupuk pada tingkat nasional belum tersedia merata dan kadang
terjadi kelangkaan pupuk.
1.2 PermasalahanPermasalahan yang akan di bahas pada makalah ini
yaitu bagaimana proses pembuatan urea dalam skala industri yang
sesuaivdengan SNI-nya.
1.3 TujuanTujuan penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui
proses pembuatan urea dalam skala industri yang sesuai dengan
SNI-nya dalam kaitannya dengan teknik kimia yang ada dalam bidang
ilmu kimia.
1.4 ManfaatAda beberapa manfaat yang dapat diambil dari
penyusunan makalah ini. Melalui makalah ini, baik penyusun dan
pembaca dapat mengetahui lebih jauh mengenai proses pembuatan urea.
adapun mafaatnya adalah sebagai berikut :1.4.1 Pupuk urea membuat
daun tanaman lebih hijau, rimbun, dan segar. Nitrogen juga membantu
tanaman sehingga mempunyai banyak zat hijau daun (klorofil). Dengan
adanya zat hijau daun yang berlimpah, tanaman akan lebih mudah
melakukan fotosintesis.1.4.2 Pupuk urea juga mempercepat
pertumbuhan tanaman. Kondisi tanaman akan makin tinggi, dengan
jumlah anakan yang banyak.1.4.3 Pupuk urea juga mampu menambah
kandungan protein di dalam tanaman.1.4.3 Pupuk urea bersifat
universal. Pupuk ini dapat digunakan untuk semua jenis tanaman.
Urea dapat ditambahkan untuk tanaman darat maupun air. Urea juga
baik untuk tanaman pangan, tanaman holtikultura, tanaman usaha
perkebunan, tanaman di sekitar peternakan dan juga tanaman di
sekeliling usaha perikanan.
BAB IIPEMBAHASAN
2.1 Sejarah Pupuk UreaPupuk adalah zat yang terdiri satu atau
lebih unsur kimia yang sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhan
dan perkembangan serta dapat meningkatkan produktivitas maupun
kualitas hasil tanaman. Berdasarkan proses pembuatannya, pupuk di
kelompokkan menjadi pupuk alami dan pupuk buatan, sedangkan menurut
bahan pembuatannya, pupuk dikelompokkan menjadi pupuk organic pupuk
anorganik. Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung dua atau
lebih unsur hara tanaman.Urea pertama kali ditemukan pada air seni
oleh H.M Rovelle yang berasal dari negara Perancis pada tahun 1773.
Orang yang pertama kali berhasil menemukan urea dari ammonia dan
asam sianida adalah Wochler pada tahun 1828 yang berasal dari
Jerman yang penemuan ini dianggap sebagai penemuan pertama yang
berhasil mensintesa zat organic dari zat anorganik. Proses yang
menjadi dasar dari proses pembuatan urea saat ini adalah proses
dehidrasi yang ditemukan oleh Bassarow (1870) yang mensintesa urea
dari pemanasan ammonium karbamat.Urea adalah pupuk buatan hasil
persenyawaan amoniak (NH3) dengan karbondioksida (CO2) dan bahan
dasarnya biasanya dari gas alam. Kandungan Nitrogen total berkisar
antara 45-46%. Urea mempunyai sifat higroskopis dan pada kelembaban
udara 73% urea akan menarik uap air dari udara. Keuntungan
menggunakan pupuk urea adalah mudah diserap oleh tanaman. Selain
itu, kandungan nitrogen yang tinggi pada urea sangat dibutuhkan
pada pertumbuhan awal tanaman. Kekurangannya adalah apabila
diberikan kedalam tanah yang miskin hara, urea akan berubah ke
wujud awalnya yaitu amoniak (NH3) dan karbondioksida (CO2) yang
mudah menguap. Fungsi nitrogen bagi tanaman adalah meningkatkan
pertumbuhan tanaman, membuat daun tanaman menjadi lebar dengan
warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh
tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daun-daunan, dan
meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah. Letak
pabrik urea yang ada di Indonesia yaitu:PT. Pupuk SriwijayaLokasi:
Palembang, Sumatera SelatanDidirikan tanggal: 24 Desember
1959Jumlah pabrik: 4Kapasitas produksi total: 2.262.000 tonWebsite:
http://www.pusri.co.idPT. Pupuk Iskandar MudaLokasi: Lhokseumawe,
Nanggroe Aceh DarussalamDidirikan tanggal: 24 Pebruari 1982Jumlah
pabrik: 2Kapasitas produksi total: 1.140.000 tonWebsite:
http://www.pim.co.idPT. Petrokimia GresikLokasi: Gresik, Jawa
TimurDidirikan tanggal: 10 Juli 1972Jumlah pabrik: 1Kapasitas
produksi total: 460.000 tonWebsite:
http://www.petrokimia-gresik.comPT. Pupuk KujangLokasi: Cikampek,
Jawa BaratDidirikan tanggal: 9 Juni 1975Jumlah pabrik: 2Kapasitas
produksi total: 1.140.000 tonWebsite:
http://www.pupuk-kujang.co.idPT. Pupuk KaltimLokasi: Bontang,
Kalimantan TimurDidirikan tanggal: 7 Desember 1977Jumlah pabrik:
5Kapasitas produksi total: 2.980.000 tonWebsite:
http://www.pupukkaltim.com 2.2 Alat dan Mesin Pembuatan Pupuk
UreaPeralatan yang digunakan untuk pembuatan pupuk urea adalah
:2.2.1 Sintesa Unit2.2.1.1 Reaktor SintesaReaktor intesa berfungsi
sebagai tempat reaksi antara NH3 dan CO2. 2.2.1.2 Knock Out
DrumKnock out drum berfungsi untuk menghilangkan partikel-partikel
padat dan tetesan cairan yang mungkin terdapat dalam gas CO2.
2.2.1.3 CO2 booster CompressorCO2 booster Compressor berfungsi
untuk menaikkan tekanan gas CO2.2.2.1.4 CO2 CompressorCO2
Compressor berfungsi untuk menaikkan tekanan gas CO2.2.2.1.5
AmmoniaPrehater IIAmmonia Prehater II berfungsi memanaskan amonia
dengan steam condensate sebagai media pemanasannya.2.2.1.6 Ammonia
CondensorAmmonia Condensor berfungsi untuk mengkondensasikan
larutan ammonia.2.2.1.7 Ammonia ReservoirAmmonia Reservoir
berfungsi untuk menampung ammonia cair make up dari ammonia
plant.2.2.2Seksi Dekomposisi / Purifikasi2.2.2.1 High Pressure
DecomposerBerfungsi untuk memisahkan kelebihan NH3 dari campuran
reaksi dan mendekomposisi ammonium karbonat menjadi NH3 dan
CO2.
2.2.2.2 Law Pressure DecomposerBerfungsi untuk menyempurnakan
dekomposisi setelah keluar High Pressure Decomposer.2.2.2.3 Gas
SeparatorBerfungsi untuk memisahkan sisa NH3 dan CO2 yang masih
terlarut dalam larutan urea.2.2.2.4 Reactor For High Pressure
DecomposerBerfungsi untuk memanaskan larutan dari Law Pressure
Decomposer.2.2.2.5 Reboiler For Law Pressure DecomposerBerfungsi
untuk memanaskan larutan dari Law Pressure Decomposer.2.2.2.6 Heat
Eschanger for Law Pressure DecomposerBerfungsi untuk mendinginkan
larutan dari High Pressure Decomposer menuju ke Law Pressure
Decomposer.2.2.3Seksi Recovery 2.2.3.1 Off Gas AbsorberBerfungsi
untuk menyerap gas NH3 dan CO2 dari gas separator kemudian
dikondensasikan dalam packed bad bagian bawah oleh larutan recycle
yang didinginkan dalam off gas absorben cooler.2.2.3.2 Off Gas
CondensorBerfungsi untuk mendinginkan gas yang keluar dari gas
separator.2.2.3.3 Off Gas Absorber Recycle PumpBerfungsi untuk
memompa larutn dari off gas absorber dan dikembalikan lagi ke
bagian tengah off gas absorber.
2.2.3.4 Law Pressure AbsorberBerfungsi menyerap sempurna gas-gas
dari Law Pressure Decomposer.
2.2.3.5 High Pressure Absorber CoolerBerfungsi untuk
mengembalikan lagi larutan karbonat ke reaktor.2.2.3.6 Ammonia
Recovery AbsorberBerfungsi untuk menyerap ammonia dari recycle
larutan, lalu mengirimkannya ke ammonia reservoir.2.2.3.7 High
Pressure Absorber PumpBerfungsi memompa larutan dari Law Pressure
Absorber ke High Pressure Absorber.2.2.3.8 Aqua Ammonia
PumpBerfungsi untuk memompa amonia dan ammonia recovery absorber ke
high pressure absorber.2.2.4Seksi Kristal dan Pembutiran2.2.4.1
CristalizerCristalizer terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas
berupa vacum consentrator dengan vacum generator yang terdiri dari
sistem adjector tingkat satu dan baromestrik kondensor tingkat satu
dan dua. sedangkan bagian bawah berupa eristalizer dengan agitator.
2.2.4.1.1 Vacuum Concentrator dengan Vacum GeneratorBerfungsi untuk
menguapkan air dari larutan urea. 2.2.4.1.2 Cristallizer dengan
agitatorBerfungsi untuk mengkristalkan urea. 2.2.4.2
MelterBerfungsi untuk melelehkan kristal-kristal urea.2.2.4.3
Dissolving tank IBerfungsi sebagai tempat pelarutan urea
oversize.2.2.4.4 Dissolving tank IIBerfungsi sebagai tempat
pelarutan urea oversize.GAMBAR PROSES PEMBUATAN UREA
GAMBAR SEKSI SINTESA
GAMBAR SEKSI DEKOMPOSISI / PURIFIKASI
GAMBAR SEKSI RECOVERY
2.3 Prinsip Pembuatan Urea2.3.1 Bahan Baku Pembuatan UreaBahan
baku pembuatan urea ada 2 macam yaitu ammonia dan karbon dioksida.
Sintesa urea dapat berlangsung dengan bantuan tekanan tinggi.
Sintesa ini dilakukan untuk pertama kalinya oleh BASF pada tahun
1941 dengan bahan baku karbon dioksida (CO2) dan amoniak (NH3).
Sintesa urea berlangsung dalam 2 bagian. Selama bagian reaksi
pertama berlangsung dari amoniak dan karbon dioksida akan terbentuk
amonium karbamat. Reaksi ini bersifat eksoterm. 2NH3(g) +
CO29g)NH2COONH4(s)Pada bagian kedua dari amonium karbamat terbentuk
urea dan air. Reaksi ini bersifat endoterm.NH2COONH4(s)NH2CONH2(aq)
+ H2O(l) Sintesa dapat ditulis menurut persamaan reaksi sebagai
berikut :2NH3(g) + CO2(g)NH2CONH2(aq) + H2O(l)Kedua bagian reaksi
berlangsung dalam fase cair pada interval temperatur mulai 170-190
dan pada tekanan 130-200 bar. Reaksi keseluruhan adalah eksoterm.
panas reaksi diambil dalam sistem dengan jalan pembuatan uap air.
Bagian reaksi kedua merupakan langkah yang menentukan kecepatan
reaksi dikarenakan reaksi ini berlangsung lebih lambat daripada
reaksi bagian pertama.
2.3.1.1 Tabel Sifat Fisika CO2 dan NH3SIFAT (CO2)NILAI
Berat Molekul44,01 g/mol
Titik Leleh-56,6
Titik Didih-78,5
Temperatur Kritis304,21 K
Tekanan Kritis7,39.21 K
Panas Peleburan1900 kal/mol
Panas Pembakaran6030 kal/mol
SIFAT (NH3)NILAI
Berat Molekul17,03 g/mol
Titik Didih-33,4
Titik Leleh-77,70
Temperatur Kritis405,65 K
Tekanan Kritis11,30 . 10-6 Pa
Tekanan uap cairan8,5 kg/cm2
Spesifik Volume pada 7022,7 kg/m3
Spesifik Gravity pada 00,77 kg/m3
2.3.1.2 Sifat Kimia CO2 dan NH3 2.3.1.2.1 Larut dalam air pada
temperatur 15 tekanan 1 atm dengan perbandingan volume CO2 : H2O =
1 : 1.2.3.1.2.2Karbon dioksida tidak beracun, akan tetapi dapat
menimbulkan efek sesak pada pernafasan.2.3.1.2.3Mudah meledak dan
beracun2.3.1.2.4Menyebabkan iritasi bila dihirup2.3.1.2.5Larutan
ammonia apabila dalam air yang bertemperatur -38 sampai 41, akan
membeku membentuk kristal seperti jarum.2.3.2Tabel Sifat Fisika
UreaSIFATNILAI
Titik Didih13,20
Titik Lelelh132,7
Spesifik Gravity1,355
Indeks Bias1,484
Bentuk KristalTetragonal
Panas Pembentukan pada 25-47,12 kkal/mol
Panas Fusi60 kkal/mol
Panas Pelarutan dalam air60 kkal/gram
Panas Kristalisasi58 kkal.gram
Densitas Curah0,74 g/cm2
Panas Spesifik (500,397
Kelarutan dalam air 2051,6
2.3.3 Sifat Kimia Urea2.3.3.1 Bila bercampur air, dapat
terhidrolisis menjadi amonium karbonat dan terdekomposisi menjadi
amoniak dan karbon dioksida.2.3.3.2 Urea larut dalam air, alkohol
dan benzena2.3.3.3 Daya racunnya rendah, tidak mudah terbakar, dan
tidak meninggalkan residu garam setelah dipakai untuk tanaman,
tidak berbau.
2.3.4 Diagram Proses Pembuatan UreaUREA
SEKSI PURIFIKASISEKSI PEMBUTIRANSEKSI SINTESANH3CO2
SEKSI KRISTALISASI
SEKSI RECOVERY
SEKSI PENGOLAHAN KONDENSATPROSES KONDESAT2.4 Industri UreaBahan
baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang dipasok
dari pabrik amoniak. Proses pembuatan urea dibagi menjadi 6 unit.
Unit-unit proses tersebut adalah sintesa unit, purifikasi unit,
kristalizer unit, prilling unit, recovery unit, dan terakhir proses
condesat treatment unit. 2.4.1Sintesa Unit Unit ini merupakan
bagian terpenting dari pabrik urea untuk mensintesa dengan
mereaksikan NH3 cair dan gas CO2 di dalam urea reactor dan ke dalam
reaktor ini dimasukkan juga larutan recycle carbonat yang berasal
dari bagian recovery. Tekanan operasi proses sintesa adalah 175
kg/cm2. Hasil sintesa urea dikirim ke bagian purifikasi untuk
dipisahkan ammonium karbamat dan kelebihan amonianya setelah
dilakukan stripping oleh CO2.
2.4.2Purifikasi Unit Ammonium karbamat yang tidak terkonversi
dan kelebihan amoniak di unit sintesa diuraikan dan dipisahkan
dengan cara penurunan tekanan dan pemanasan dengan 2 langkah
penurunan tekanan, yaitu pada 17 kg/cm2 dan 22,2 kg/cm2. Hasil
penguraian berupa gas CO2 dan NH3 dikirm ke bagian recovery
sedangkan larutan urea dikirim ke bagian kristaliser.2.4.3
Kristalliser UnitLarutan urea dari unit purifikasi dikristalkan di
bagian ini secara vakum kemudian kristal urea dipisahkan di pemutar
sentrifugal. Panas yang diperlukan untuk menguapkan air diambil
dari panas sensibel larutan urea maupun panas kristalisasi urea dan
panas yang diambil dari sirkulasi urea slurry ke HP absorber dari
recovery.2.4.4 Rilling UnitKristal urea kluaran pemutar sentrifugal
dikeringkan sampai menjadi 99,8% dari berat dengan udara panas
kemudian dikirmkan ke bagian atas prilling tower untuk dilelelehkan
dan didistribusikan merata ke distributor, dan dari distributor
dijatuhkan ke bawah sambil didinginkan oleh udara dari bawah dan
menghasilkan produk urea butiran (prill). Produk urea dikirim ke
bulk storage dengan belt conveyor. 2.4.5 Recovery UnitGas amoniak
dan gas karbon dioksida yang dipisahkan di bagian purifikasi
diambil kembali dengan 2 langkah absorbsi dengan menggunakan mother
liquor sebagai absorben kemudian di recycle kembali ke bagian
sintesa.2.4.6 Condensat Treatment UnitUap air yang menguap dan
terpisahkan di bagian kristaliser didinginkan dan dikondensasikan.
Sejumlah kecil urea, NH3 dan CO2 kemudian diolah dan dipisahkan di
stripper dan hidroliser. Gas CO2 dan gas NH3 dikirim kembali ke
bagian purifikasi untuk direcover sedang air kondenatnya di kiirm
ke utilitas.
2.5 SNI Pupuk Urea2.5.1 Ruang LingkupStandar ini meliputi acuan,
definisi, syarat mutu, syarat lulus uji, syarat penandaan dan
pengemasa untuk pupuk urea.2.5.2DefinisiPupuk urea adalah pupuk
buatan yang merupakan hasil tunggal, mengandung unsure hara utama
nitrogen, berbentuk butiran (prill) atau gelintiran (granular)
dengan rumus kimia CO(NH2)2.2.5.3 Syarat
UmumNo.URAIANPERSYARATAN
1Bentuk Butiran-
1.1Kadar Nitrogenmin 46%
1.2Kadar airmax 0,5%
1.3Kadar Biuretmax 1%
2Bentuk Gelintiran-
2.1Kadar Nitrogenmin 46%
2.2Kadar airmax 0,5%
2.3Kadar Biuretmax 2%
2.5.4 Syarat Llulus UjiProduk dinyatakan lulus=uji apabila telah
memenuhi seluruh persyaratan dalam standar ini.
2.5.5 Syarat PenandaanPada setiap kemasan harus dicantumkan nama
produk, kadar hara utama, berat bersih, lambing merek, nama
produsen, serta tulisan tanda Jangan Pakai Gancu.
2.5.6 PengemasanProduk dikemas dalam wadah yang tidak
menimbulkan reaksi dengan isi, kedap udara, dan kuat.2.6 Limbah
Pupuk UreaMeskipun (NH2)2 CO dan NH-N tidak termasuk senyawa B3,
limbah cair pabrik pupuk urea dapat menimbulkan kerusakan ekosistem
badan air yang sangat serius. Sampai saat ini, pengolahan limbah
cair pabrik pupuk urea dilakukan dengan proses
nitrifikasi-denitrifikasi heterotrofik dalam kolam-kolam terbuka.
Karena kadar COD limbah cair ini rendah, proses
nitrifikasi-denitrifikasi heterotrofik tersebut memerlukan banyak
masukan sumber karbon,dalam hal ini adalah metanol. Selain itu,
kinerja proses tidak terkendali ketika terjadi fluktuasi
karakteristik limbah yang ekstrim. Teknologi yang diterapkan
berbasis pada penggabungan activated microalgae dan
nitrifikasi-denitrifikasi autotrofik untuk menguraikan limbah cair
urea kadar tinggi dan ammonia kadar tinggi. Microalgae merupakan
mikroba autotrof yang mampu memanfaatkan (NH2)2 CO dan NH-N sebagai
sumber nitrogen (sumber N) dan gas karbon dioksida (CO2) sebagai
sumber karbon.
BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanUrea adalah pupuk buatan hasil
persenyawaan NH3 dengan CO2 dan bahan dasarnya biasanya berasal
dari gas alam. Kandungan N total berkisar antara 45-46%. Bahahn
baku dalam pembuatan urea adalah gas CO2 dan NH3 cair yang dipasok
dari pabrik amoniak. Proses pembuatan urea dibagi menjadi enam
unit. Unit-unit proses tersebut adalah sintesa unit, purifikasi
unit, kristaliser unit, prilling unit, recovery unit, proses
kondensat treatment unit.Menurut SNI 02-2801-1998 pupuk urea adalah
pupuk buatan yang merupakan pupuk tunggal, mengandung unusur hara
utama nitrogen, berbentuk butiran (prill) atau gelintiran
(granuler) dengan rumus kimia CO(NH2)2. Spesifikasi pupuk urea
mengandung kadar air maksimal 0,50%, kadar biuret maksimal 1%
(bentuk butiran) dan 2% (bentuk gelintiran), kadar nitrogen minimal
46%. Pupuk urea bersifat higroskopis dan mudah larut dalam air.
3.2 Saran Industri pembuatan pupuk urea sebaiknya memenuhi
syarat umum pupuk urea berdasarkan SNI 02-2801-1998 agar kualitas
yang dihasilkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
DAFTAR
PUSTAKAhttp://www.pusri.co.idhttp://majarimagazine.com/2009/05/resin-urea-formaldehide/