Top Banner
TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN JUDUL KONSTRUKSI RUMAH DENGAN BAHAN BAKU BAMBU DISUSUN OLEH : ERCITA KURNIASARI NIM : 4201212022 VIKA ANDRIANI NIM : 4201212008 FIQRI SETIO NUGROHO NIM : 4201212006 AQJAMA SAPRA NATA NIM : 4201212016 JURUSAN TEKNIK SIPIL PRODI TEKNIK PERENCANAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KELAS 2C
33

Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

Jan 16, 2016

Download

Documents

Septian Aditya

Teknologi bahan rumah bambu
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

TUGAS MAKALAH TEKNOLOGI BAHAN

JUDUL

KONSTRUKSI RUMAH DENGAN BAHAN BAKU BAMBU

DISUSUN OLEH :

ERCITA KURNIASARI

NIM : 4201212022

VIKA ANDRIANI

NIM : 4201212008

FIQRI SETIO NUGROHO

NIM : 4201212006

AQJAMA SAPRA NATA

NIM : 4201212016

JURUSAN TEKNIK SIPIL

PRODI TEKNIK PERENCANAAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

KELAS 2C

Page 2: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat ALLAH SWT karena atas rahmat, taufik

serta karunia-Nya, sehingga kami bisa menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul

“KONSTRUKSI RUMAH DENGAN BAHAN BAKU BAMBU” sesuai dengan batas waktu

yang telah ditentukan. Maksud dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

dari dosen Teknologi Bahan, Ibu Susi Hariyanti ST.MT. Dalam kesempatan ini kami

menyadari bahwa tanpa bantuan, dorongan, dan bimbingan dari berbagai pihak, makalah ini

tidak akan selesai dengan baik dan sempurna. Oleh karena itu kami mengucapkan terima

kasih sebesar-besarnya kepada :

1. Orang tua yang telah memberikan doa dan dukungan.

2. Teman-teman Jurusan Teknik Sipil Prodi Teknik Perencanaan Perumahan dan

Pemukiman Politeknik Negeri Pontianak.

Kami berharap demi kesempurnaan penulisan makalah ini, memohon sumbangan kritik dan

saran untuk memperbaiki penulisan makalah yang akan datang.

Demikian kata pengantar dari kami. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-

besarnya, dan semoga makalah ini, dapat bermanfaat bagi kita semua AMIN.

Pontianak, April 2013

Penulis

Page 3: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………...........................

1.2 Tujuan …………………………………..……......................................................

1.3 Rumusan Masalah ………………………………..................................................

BAB II

STUDI PUSTAKA

2.1 Tujuan

2.1.1 Pengertian Bambu …………………………………………………...…............

2.1.2 Fakta-Fakta Bambu ………………………………………………………….....

2.1.3 Bambu Sebagai Bahan Konstruksi …….............................................................

2.1.4 Variasi Desain Rumah Bambu ...........................................................................

2.1.5 Jenis-Jenis Bambu ………………………………………………………….....

2.1.6 Contoh Desain Rumah Bambu ....... …………………………………...............

2.1.7 Kelebihan dan Kekurangan Bambu ……………………………...…….............

2.1.8 Sistem Konstruksi Bambu ..................................................................................

2.2 Rumusan Masalah

2.2.1 Mengapa kita perlu memikirkan konstruksi yang biasa menggunakan kayu

beralih ke bambu ? .............................................................................................

2.2.2 Pemanfaatan bambu..............................................................................................

2.2.3 Cara pemanfaatan limbah bambu ........................................................................

1

1

3

3

4

4

4

4

6

8

13

16

19

20

21

23

25

Page 4: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan ……………………………………………………………................

4.2 Saran …………………………………………………………………..................

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………................

27

28

28

28

29

Page 5: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman yang semakin maju dan pertumbuhan populasi manusia

membuat industri permukiman semakin berkembang dengan pesat. Hal ini ditunjukkan

dengan pertumbuhan pesat rumah-rumah atau gedung-gedung baru. Salah satu bahan

bangunan yang dipakai dalam membuat bangunan- bangunan adalah kayu. Indonesia adalah

negara tropis yang kaya akan sumber daya alam, termasuk kayu (Purwantoro, 2007). Akan

tetapi penggunaan kayu yang terlalu berlebihan dapat mengancam populasi kayu dan

kelestarian hutan di Indonesia. Salah satu bahan bangunan yang dapat menggantikan kayu

adalah bambu. Bambu tergolong hasil hutan non kayu yang dapat digunakan untuk berbagai

keperluan. Salah satu contoh adalah untuk bahan konstruksi bangunan. Di Indonesia bambu

dapat tumbuh di daerah gersang seperti di Kepulauan Nusa Tenggara maupun di daerah yang

mempunyai curah hujan tinggi, seperti Provinsi Jawa Barat. Sebagai material bangunan,

bambu sangat mudah didapatkan bahkan di pelosok-pelosok desa bambu telah menjadi

tanaman penghias pekarangan. Tanaman rakyat ini dikenal dengan pertumbuhan yang cepat,

dimana bambu dengan kualitas baik dapat diperoleh antara umur 3.5-5 tahun. Sedangkan

kayu hutan kebanyakan baru siap tebang setelah lebih dari 30 tahun (Morisco, 2006 dalam

Purwantoro, 2007). Bambu mudah ditanam dan tidak memerlukan pemeliharaan khusus.

Untuk melakukan budidaya bambu, tidak diperlukan investasi yang besar. Setelah tanaman

sudah mantap, hasilnya dapat diperoleh secara menerus tanpa menanam lagi (Morisco, 2006).

Bambu sebagai bahan material konstruksi dapat diaplikasikan untuk tiang, balok, lantai,

dinding atau sekat, rangka penyangga atap, jembatan bambu, pintu, jendela, tangga, langit-

langit, dinding penahan tanah, perancah pada saat pelaksanaan bangunan bertingkat, tirai

gulung, fondasi tiang dan sistem pipa. Selain untuk keperluan-keperluan diatas, bambu dapat

ditanam untuk mengurangi resiko terjadinya tanah longsor. Bambu mempunyai perakaran

yang kuat karena rimpangnya yang bercabang-cabang, kesatuan rimpang ini sulit untuk

dipisah-pisahkan. Oleh karena itu bila buluhnya habis dipotong rimpang ini dibiarkan tinggal

di tanah (Maradjo dalam Paturrahman, 1998). Di Indonesia penggunaan bambu untuk bahan

konstruksi bangunan mulai digalakkan beberapa waktu belakangan ini. Masyarakat pada

Page 6: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

perumahan tradisional sejak lama terbiasa menggunakan bahan alami untuk digunakan

sebagai bahan bangunan pada rumah mereka termasuk bambu Saat ini bambu sudah bisa

dibentuk seperti balok kayu solid atau disebut Bambu Laminasi. Dengan memotong bambu

menjadi lembaran kecil, lalu disusun dan disatukan menggunakan perekat, lalu dikempa

dalam waktu tertentu. Kekuatan bambu laminasi tersebut ternyata memiliki kekuatan yang

sama bahkan melebihi kekuatan kayu solid, jika digunakan sebagai struktur bangunan Harga

per meter kubik (m3) bambu laminasi saat ini masih tergolong mahal, karena ongkos

produksi dan mesin pres bambu belum terlalu populer, juga dibuat berdasarkan pesanan saja

(made by order). Di Propinsi DIY harga permeter kubik bambu laminasi adalah 15 juta

rupiah, di Bali sekitar 11 juta rupiah. Sebagai perbandingan, kayu Bengkirai Kalimantan yang

1 meter kubiknya hanya 7,5-8 juta rupiah saja.Untuk di Nusa Tenggara Timur harga kayu jati

antara Di China, perkembangan bambu laminasi jauh lebih berkembang sebagai bahan

bangunan. Bambu sebagai bahan bangunan alternatif yang ramah lingkungan mendukung

konsep green construction. Bambu merupakan bahan lokal yang sudah sangat dikenal di Indonesia

dan memegang peranan sangat penting dalam kehidupan masyarakat, ini dapat dilihat dari banyaknya

penggunaan bambu pada berbagai keperluan masyarakat kita sejak nenek moyang kita ada. Di

Indonesia ditemukan sekitar 60 jenis dan bambu banyak ditemukan di dataran rendah sampai

pegunungan dengan ketinggian sekitar 300 m diatas permukaan laut. Pada umumnya ditemukan

ditempat-tempat terbuka dan daerahnya bebas dari genangan air. Dari kurang lebih 1.000 species

bambu dalam 80 genera, sekitar 200 species dari 20 genera ditemukan di Asia Tenggara (Dransfield

dan Widjaja, 1995). Di Indonesia bambu hidup merumpun (symphodial), kadang-kadang ditemui

berbaris membentuk suatu garis pembatas dari suatu wilayah desa yang identik dengan batas desa. Di

Jawa, penduduk sering menanam bambu disekitar rumahnya dicampur dengan tanaman lain untuk

berbagai keperluan. Berbeda dengan bambu di negara China dan Amerika Latin, tanaman bambu

berdiri sendiri-sendiri seperti pohon pinus sehingga lurus dan tinggi. Kualitas bambunya sangat baik

dan sudah diklasifikasikan sebagai bahan untuk struktur dimana masyarakat dapat membeli bambu

sesuai dengan kebutuhannya dan kualitas yang diinginkan. Bambu dikenal memiliki sifat-sifat yang

sangat menguntungkan untuk dimanfaatkan karena, batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah

dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu

bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain seperti kayu. Bambu dalam

bentuk bulat dapat dipakai untuk berbagai macam keperluan mulai dari alat-alat kerajinan tangan, alat

rumah tangga, alat musik, upacara keagamaan, makanan, obat-obatan, sebagai energi pembakar serta

konstruksi bangunan seperti rumah, jembatan, penahan tanah, tangga, pipa saluran air dll. Beberapa

jenis bambu akhir-akhir ini produksinya mulai banyak disenangi masyarakat karena produknya

Page 7: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

sangat bervariasi mulai dari produk lokal sampai produk import (dari China, India, vietnam dll).

Kendala yang ditemui adalah, bambu mempunyai keterbatasan dalam penggunaannya seperti, sifat

fisik sehingga sukar dikerjakan secara mekanis, ukurannya bervariasi dan tidak seragam panjang

ruasnya serta mudah terserang hama perusak kayu bubuk, rayap dan jamur. Sering ditemui barang-

barang yang berasal dari bambu umumnya yng sudah dibuang kulitnya dan dalam keadaan basah

mudah diserang oleh jamur biru dan bulukan. Begitu pula bambu bulat utuh dalam keadaan kering

yang terserang serangga bubuk kering dan rayap kayu kering. Hal ini membuat anggapan (image)

negatif pada masyarakat sehingga bambu diidentikan dengan kemiskinan.

1.2 Tujuan

Tujuan penulisan yang disusun dalam bentuk makalah ini adalah untuk memaparkan

pemahaman tentang :

1.2.1 Menjelaskan pengertian dari bambu secara spesifik

1.2.2 Memberikan variasi jenis bahan baku bangunan alternatif dari bambu

1.2.3 Memberikan contoh desain rumah modern dari bahan baku bambu

1.2.4 Keunggulan dan kelemahan dari penggunaan bahan baku bambu

1.2.5 Sistem konstruksi bambu

Selain itu tujuan penelitian ini adalah untuk menyusun naskah ilmiah kelayakan sosial

ekonomi dan lingkungan dalam penerapan teknologi bahan bangunan untuk perumahan

tradisional berupa peta dan kelayakan sosial ekonomi serta kriteria lokasi penerapan

teknologi.

1.3 Rumusan Masalah

Seperti yang telah diuraikan pada latar belakang, maka penulis mengambil keputusan

masalah sebagai berikut :

1.3.1 Mengapa kita perlu memikirkan konstruksi yang biasa menggunakan kayu

beralih ke bambu ?

1.3.2 Apa manfaat dari limbah bahan baku bambu ?

1.3.3 Bagaimana cara pengolahan dari limbah bahan baku bambu ?

Page 8: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

BAB II

Studi Pustaka

2.1 Tujuan

2.1.1 Pengertian bambu

Bambu adalah sejenis tanaman yang memiliki rongga dan ruas di batangnya, bambu

merupakan salah satu tanaman yang memiliki sistem rhizoma dependen yang unik karena

mampu tumbuh dengan cepat yaitu sekitar 60 cm per-hari. Dibeberapa daerah diindonesia,

telah mempergunakan bambu sebagai salah satu keperluan sehari-hari seperti bakul nasi,

tampah/perangkap ikan, tempat kue, topi bambu, kerajinan tangan, dan alat musik. Bahkan

dinegri cina bambu telah dipergunakan sebagai salah satu bahan pengobatan untuk luka

infeksi karena mengandung sumber pottasium yang rendah kalori rasa manisnya terkenal

sebagai sumber protein dan nutrisi yang baik.

2.1.2 Fakta-fakta bambu

Telah dijelaskan sebelumnya apa itu bambu dan apa saja manfaatnya bagi kehidupan

manusia, namun tidak hanya keuntungan yang bisa didapat dari bambu berikut juga terdapat

fakta-fakta baru mengenai bambu:

1. Bambu adalah Penyerap Karbon yang Baik

Bambu menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen 30% lebih banyak ke

atmosfer dibandingkan dengan pohon-pohon pada umumnya.

Hal ini membuat bambu sangat baik untuk menyerap gas rumah kaca dan memproduksi lebih

banyak oksigen bersih dan segar.

2. Bambu Tumbuh dengan Sangat Cepat

Beberapa spesies bambu tercatat dapat tumbuh setinggi lebih dari 90cm dalam sehari,

Sekitar 3.8cm dalam satu jam Tidak ada tanaman lain di bumi bisa melakukan ini. Bambu

dapat mencapai kedewasaan penuh dalam 1 - 5 tahun.

Page 9: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

3. Regenerasi Bambu yang Cepat

Ketika bambu dipanen, maka akan terus tumbuh tunas-tunas baru dari sistem

perakarannya yang menakjubkan. Bambu tidak memerlukan bahan kimia, pestisida atau

pupuk untuk tumbuh dan berkembang. Daun-daun yang terjatuh memberikan nutrisi yang

diperlukan agar bisa didaur ulang kembali ke dalam tanah.

4. Bambu Mencegah Terjadinya Erosi

Setelah hutan kayu keras habis ditebangi, humus di bagian tanah atas akan mudah

terkikis dan akhirnya ikut hanyut terbawa aliran sungai yang sangat membahayakan satwa-

satwa liar. Namun hal ini tidak berlaku bagi bambu, karena sistem perakaran bambu akan

terus tumbuh bahkan setelah pemanenan. Tunas baru akan muncul dan akar bambu masih

mampu menjaga kestabilan tanah dan mempertahankan nutrisi yang ada.

5. Bambu Dapat Tumbuh Dalam Berbagai Kondisi

Bambu memiliki daya tahan yang kuat dan dapat tumbuh di segala macam kondisi

iklim dan jenis tanah dimana tanaman lain gagal tumbuh.

6. Fleksibilitas Bambu sebagai Material yang Kuat

Kekuatan tarik bambu adalah salah satu fenomena paling menarik dari fakta alam.

Kekuatan tarik baja 24.000 PSI. Kekuatan tarik bambu 28.000 PSI. Bambu memiliki unsur

intrinsik yang kuat dalam struktur molekulnya dan telah digunakan sebagai bahan bangunan

selama ribuan tahun.

7. Bambu Ternyata Anti-Bakteri

Bambu mengandung bio-agen alami yang dikenal sebagai Kun Bambu yang bertindak

sebagai zat anti-bakteri. Zat ini sangat efektif untuk menghambat dan mencegah lebih dari

70% bakteri yang mencoba untuk tumbuh di atasnya, bisa dalam bentuk alami atau kain.

8. Bambu Dapat Menghilangkan Bau Tak Sedap

Page 10: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

Arang Bambu sangatlah berpori dan dapat menyerap sejumlah besar bakteri yang

menyebabkan bau. Arang bambu juga dapat digunakan untuk menyaring bahan kimia

berbahaya dalam air. Arang bambu dapat menghilangkan kebutuhan akan aroma parfum

kimia yang digunakan untuk menutupi bau tak sedap.

9. Serat Bambu dapat Mempertahankan Suhu

Karakteristik isolasi dari serat bambu membuatnya sangat bermanfaat untuk

mempertahankan suhu tubuh penggunanya. Kain dari serat bambu akan mendinginkan suhu

tubuh orang yang memakainya ketika sedang terasa panas dan membuat orang-orang hangat

ketika udara terasa dingin.

10. Rebung sebagai Sumber Makanan Sehat

Rebung telah menjadi sumber makanan pokok selama ribuan tahun, terutama di Asia.

Tunas bambu adalah bahan makanan yang rendah lemak, rendah kalori serta rendah

kolesterol. Rebung juga merupakan sumber serat dan potasium yang sangat baik. Satu porsi

rebung menyediakan 10% nutrisi dari asupan nutrisi harian yang disarankan. Kerenyahan

rebung dapat dihidangkan dalam sup favorit Anda, salad atau sebagai pelengkap masakan

utama Anda.

2.1.3 Bambu Sebagai Bahan Konstruksi

Konstruksi bambu adalah ilmu yang sangat kompleks, Pada tahun 1980 - an

konstruksi bambu mengalami perkembangan yang luar biasa, walaupun pada pembangunan

di Indonesia hal itu belum terwujud dan bahkan masih memiliki kesan sebagai bahan

bangunan rakyat miskin.sehingga sayangnya studi yang mendetail tentang kekuatan bambu di

Indonesia sebagai konstruksi masih langka dan tidak lengkap.

Konstruksi Bambu dan alang- alang cukup populer untuk pertimbangan. karena

Bahan ini adalah murah dan berkelimpahan, orang awam dapat membangun rumah mereka

sendiri dengan perkakas yang sederhana dengan ketrampilan dan metoda yang diperlukan

untuk konstruksi.

Bambu memiliki 50 - 55% lebih banyak selulosa daripada kayu. Tanpa perhatian pada

pengawetan maka konstruksi bambu tahan lama 2- 3 tahun saja. sedangkan dengan

pengawetan dan pemeliharaan yang memadai dapat tahan lama > 15 tahun.

Page 11: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

Mutu bambu diperngaruhi terutama oleh :

- Masa memotong batang bambu.

- Perawatan dan pengeringan bambu.

- Pengawetan bambu.

Penentuan sifat- sifat mekanis bambu berdasarkan prasyarat bahwa bambu yang

digunakan dalam pembangunan merupakan bahan bangunan yang kering dengan kadar air

12%. Dalam penentuan sifat mekanika selalu perlu ditentukan nilai rata- rata sebagai berikut :

- Pada bagian batang yang diperhatikan (ρ = 570 - 760 kg/m3)

- Pada bagian dinding batang dalam (ρ = 370 - 830 kg/m3)

- Pada bagian luar (ρ = 700 - 850 kg/m3).

- Berat jenis bambu di Indonesia dianggap rata- rata sebagai 700 kg/m3.

Kekuatan geser adalah ukuran kekuatan bambu dalam hal kemampuannya menahan

gaya- gaya yang membuat suatu bagian bambu bergeser dari bagian lain di dekatnya. Bagian

batang tanpa ruas memiliki kekuatan terhadap gaya geser yang 50% lebih tinggi daripada

batang bambu yang beruas. Di Indonesia kekuatan geser yang diizinkan II arah serat adalah

2.45 N/mm2.

Kekuatan tarik bambu untuk menahan gaya- gaya tarik berbeda- beda pada bagian

dinding batang dalam atau bagian luar. Lebih baik digunakan Bagian batang yang terletak

pada bagian bawah yang memiliki kekuatan terhadap gaya tarik yang 12 % lebih tinggi, Di

Indonesia tegangan tarik yang diizinkan II arah serat adalah 29.4 N/mm2.

Kekuatan lentur adalah kekuatan untuk menahan gaya- gaya yang berusaha

melengkungkan batang bambu atau menahan muatan mati atau hidup. Karena bambu

merupakan bahan yang elastis, maka lendutan yang terjadi sesuai kekuatan bahan menjadi

lebih tinggi (rata- rata 1/20). Hal ini perlu diperhatikan pada pembangunan gedung, dimana

lendutan konstruksi biasanya tidak boleh melebihi 1/300 dari lebar bentang. Di Indonesia

tegangan lentur yang diizinkan adalah 9.8 N/mm2.

Kekuatan tekan bambu untuk menahan gaya- gaya tekan berbeda- beda pada bagian

ruas dan bagian diantara ruas batang bambu, Bagin batang tanpa ruas memiliki kekuatan

Page 12: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

terhadap gaya tekan yang 8 - 45 % daripada batang bambu yang beruas, Di Indonesa

tegangan tekan yang diizinkan II arah serat adalah 7.85 N/mm2.

Modul elastis Bambu yang berbentuk pipa dan berbentuk langsing lebih

menguntungkan dibandingkan batang yang utuh karena nilai kekuatannya lebih tinggi.

Kepadatan serat kokoh pada bagian dinding luar batang bambu meningkatkan kekuatan

maupun elastisitas. Seperti pada bahan bangunan kayu, modul elastis menurun ( 5- 10 %)

dibawah beban yang meningkat. Di Indonesia modul elastis dapat diperhitungkan dengan 20

kN/mm2.

Beberapa jenis bambu yang paling sering digunakan untuk bangunan bambu adalah:

- Bambu petung/betung (Dendrocalamus asper). Bambu ini tumbuh subur di hampir

semua pulau besar di Indonesia. Memiliki dinding yang tebal dan kokoh serta diameter

yang dapat mencapai lebih dari 20 cm. Dapat tumbuh hingga lebih 25 meter. Bambu

petung banyak digunakan untuk tiang atau penyangga bangunan. Juga sering di belah

untuk keperluan reng/usuk bangunan. Bambu petung yang peling umum ada dua jenis

yakni petung hijau dan petung hitam.

- Bambu hitam atau bambu wulung (Gigantochloa atroviolacea). Banyak tumbuh di jawa

dan sumatra. Jenis bambu ini dapat mencapai dimeter hingga 14 cm dan tinggi lebih dari

20 meter. Banyak digunakan sebagai bahan bangunan dan perabot bambu karena relatif

lebih tahan terhadap hama.

- Bambu apus atau tali (Gigantochloa apus). Jenis ini banyak digunakan sebagai

komponen atap dan dinding pada bangunan. Diameter antara 4 hingga 10 cm. Juga

sangat cocok untuk mebel dan kerajinan tangan.

2.1.4 Variasi Desain Rumah Bambu

Jika kita perhatikan, ada beberapa macam alasan dan keuntungan yang membuat kita

harus meyakini bahwa desain rumah bambu ternyata desain rumah terbaik untuk kediaman

manusia.

1. Desain rumah bambu memiliki nilai estetika yang cukup tinggi. Lihatlah bangunan-

bangunan gazebo yang dibangun secara alami ditempat-tempat wisata, mushala serta tempat-

tempat persinggahan yang cukup nyaman untuk dikunjungi. Bahkan bangunan rumah tinggal

Page 13: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

pun yang terbuat dari bambu bisa dirancang lebih estetis dan natural menawan.

2. Desain rumah bambu termasuk pada desain rumah tahan gempa sebab anyaman bambu tak

akan mudah roboh sebagaimana bangunan batu. Jika pun Anda kejatuhan dinding bambu,

akibatnya tentu tidak akan seburuk jika Anda tertimpa batu-batu rumah gedung.

3. Rumah bambu lebih nyaman, dingin dan tak memerlukan perawatan yang mahal. Rumah

bambun tak membutuhkan AC karena kesejukan alami akan datang menyusup ke sela-sela

dinding rumah.

4. Desain rumah bambu dengan pengelolaan ketahanan yang benar, dapat bertahan selama 20

tahun.

5. Desain rumah bambu menjaga pemiliknya dari rasa sombong dan angkuh dari kekayaan

rumah, namun juga tak perlu membuat minder para pemiliknya, karena dengan pola desain

rumah bambu yang unik dan kreatif, bisa jadi rumah bambu menjadi perhatian setiap orang.

Bambu merupakan salah satu tanaman lingkungan yang berfungsi untuk menjaga

keseimbangan alam. Dengan banyaknya bambu yang ditanam, tentu saja akan menjaga

keselamatan lingkungan. Di siang hari, pori-pori alami bambu mampu melepaskan udara

dingin yang disimpannya pada malam hari. Hasilnya, siang hari di dalam rumah tetap terasa

sejuk. Sebaliknya di malam hari, pori-pori mampu melepaskan panas yang ditabungnya pada

siang hari. Alhasil, Anda akan menghabiskan malam di dalam rumah terasa lebih hangat.

Selain bernilai artistik, alasan penggunaan rumah bambu sebagai material bangunan memang

atas dua hal tersebut. Bambu mampu meredam panasnya matahari siang, sebaliknya

menghangatkan rumah di dinginnya malam. Tidak heran, dengan cungkupan udara dingin

yang menyelimuti kawasan Puncak - Cianjur, Jawa Barat, banyak bangunan vila memakai

bambu sebagai material bangunan bahkan interiornya. Meski tidak seratus persen

mendominasi semua sudut bangunan, beberapa restoran tradisional sunda pun banyak

menggunakan konsep bambu sebagai daya tariknya. Bagi Anda yang tertarik dengan konsep

rumah bambu ini tentu tidak sulit memilih. Model rumah bambu terbilang variasi, mulai

rumah bambu berarsitektur tradisional, modern standar, serta semi permanen. Berdasarkan

Page 14: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

variasi tersebut, penggunaan bambu bisa begitu dominan, separuh, atau sekadar pemanis di

beberapa sudut bagian tertentu.

Untuk sambungan baut :

a) Ditinjau dari segi fleksibelnya sambungan dengan baut terlihat rapi dan bersih

sehingga konstruksi bambu terlihat lebih bagus.

b) Menciptakan konstruksi yang tidak kaku sehingga tahan terhadap gempa (karena

konstruksi akan bergerak mengikuti arah getar gempa).

Untuk sambungan tali ijuk :

Page 15: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

a) Ditinjau dari segi arsiteknya sambungan dengan menggunakan ijuk akan terlihat

lebih indah dan natural sehingga memberikan efek tenang.

b) Ikatan ijuk bagus dalam menahan beban ke samping.

LANTAI BAMBU :

Page 16: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

Bila ingin menggunakan lantai dari bambu, maka permukaan lantainya harus ditinggikan

(minimal 40-50 cm dari tanah) oleh sebab itu biasanya bangunan seperti ini berupa konstruksi

panggung.

DINDING BAMBU :

Biasanya untuk penggunaan dinding bambu menggunakan anyaman bambu yang sudah

dibelah – belah namun ada juga yang menggunakan bambu utuh.

Page 17: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

ATAP :

Untuk rumah bambu kebanyakan besar menggunakan atap dari ijuk, daun

kelapa/lontar/nipah, dan jerami karena bahan tersebut murah dan mudah dalam

pengerjaannya.

2.1.5 Jenis-jenis bambu

No. Nama botani Nama lokal Daerah ditemukan

1. Arundinaria japonica Sieb & Zuc ex

Stend.

- Jawa

2. Bambusa arundinacea (Retz.) Wild. Pring ori Jawa, Sulawesi

3. Bambusa atra Lindl. Loleba Maluku

4. Bambusa balcooa Roxb. - Jawa

Page 18: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

5. Bambusa blumeana Bl. ex Schul. f. Bambu duri Jawa, Sulawesi, Nusa

Tenggara

6. Bambusa glaucescens (Wild) Sieb ex

Munro

Bambu pagar,

cendani

Jawa

7. Bambusa horsfieldii Munro. Bambu embong Jawa

8. Bambusa polymorpha Munro. - Jawa

9. Bambusa tulda Munro. - Jawa

10. Bambusa vulgaris Schard. Awi ampel, haur Jawa, Sumatera,

Kalimantan, Maluku

11. Dendrocalamus asper Bambu petung Jawa, Bali, Sumatera,

Kalimantan, Sulawesi

12. Dendrocalamus giganteus Munro. Bambu sembilang Jawa

13. Dendrocalamus strictur (Roxb) Ness. Bambu batu Jawa

14. Dinochloa scandens O.K. Bambu cangkoreh,

Kadalan

Jawa

15. Gigantochloa apus Kurz. Bambu apus, tali Jawa

16. Gigantochloa atroviolacea Bambu hitam, wulung Jawa

17. Gigantochloa atter Bambu ater, jawa

benel,

buluh

Jawa

18. Gigantochloa achmadii Widjaja. Buluh apus Sumatera

19. Gigantochloa hasskarliana Bambu lengka tali Jawa, Bali, Sumatera

20. Gigantochloa levis (Blanco) Merr. Buluh suluk Kalimantan

21. Gigantochloa manggong Widjaja. Bambu manggong Jawa

22. Gigantochloa nigrocillata Kurz Bambu lengka, terung

terasi

Jawa

23. Gigantochloa pruriens Buluh rengen Sumatera

Page 19: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

24. Gigantochloa psedoarundinaceae Bambu andong,

gambang surat

Jawa

25. Gigantochloa ridleyi Holtum. Tiyang kaas Bali

26. Gigantochloa robusta Kurz. Bambu mayan, temen

serit

Jawa, Bali, Sumatera

27. Gigantochloa waryi Gamble Buluh dabo Sumatera

28. Melocanna bacifera (Roxb) Kurz. - Jawa

29. Nastus elegantissimus (Hassk) Holt. Bambu eul-eul Jawa

30. Phyllostachys aurea A&Ch. Riviera bambu uncea Jawa

31. Schizotachyum blunei Ness. Bambu wuluh,

tamiang

Jawa, NTT, NTB,

Sumatera, Kalimantan,

Sulawesi Maluku.

32. Schizotachyum brachycladum Kuez. Buluh nehe, awi buluh,

ute wanat, tomula

Jawa, Sumatera,

Sulawesi, Maluku

33. Schizotachyum candatum Backer ex

Heyne

Buluh bungkok Sumatera

34. Schizotachyum lima (Blanco) Merr. Bambu toi Sulawesi, Maluku,

Irian

Jaya

35. Schizotachyum longispiculata Kurz. Bambu jalur Jawa, Sumatera,

Kalimantan

36. Schizotachyum zollingeri Stend. Bambu jala,

cakeutreuk

Jawa, Sumatera

37. Thryrsostachys siamensis Gamble. - Jawa

Page 20: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

2.1.6 Contoh Desain rumah bambu

Desain Tradisional

Page 21: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

Desain Modern

Page 22: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

Semi modern

Page 23: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

2.17 Kelebihan dan Kekurangan Bambu :

Kelebihan bambu sebagai bahan material :

- Mudah digunakan dan murah.

- Cara penyambungan cukup dengan paku dan ijuk yang kuat.

- Material yang sangat lentur dan dapat dengan mudah kita bentuk sesuai dengan

keinginan kita.

Kekurangan bambu sebagai bahan material :

- Memiliki nilai keawetan yang cukup terbatas.

- Kanji / serbuk bambu biasanya sangat digemari rayap.

- Mutu bambu biasanya dipengaruhi oleh masa potong bambu (pemanenan), perawatan

dan pengeringan bambu, dan pengawetan bambu.

Pemakaian Material Bambu Untuk Pembuatan Gazebo

Saya akan memaparkan tentang pembuatan GAZEBO yang akan saya rencanakan

terbuat dari 97 % bambu dan 3 % bahan selain bambu. Bambu yang akan saya gunakan

seluruhnya terbuat dari 3 jenis bambu, yakni bambu petung / betung, bambu andong, dan

bambu tali / apus. Ketiga jenis ini digunakan untuk keperluan berbeda. Untuk kolom utama,

menggunakan jenis bambu betung / petung berdiameter 16 cm, untuk kuda-kuda

menggunakan jenis bambu andong berdiameter 10 – 12 cm.

Pada konstruksi gazebo ini kami menggunakan 2 macam sambungan :

Page 24: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

a) menggunakan baut 12 mm.

b) menggunakan ijuk.

Mengapa kami menggunakan dua macam sambungan. Karena jika menggunakan satu macam

sambungan akan memiliki kekurangan yang banyak, sehingga untuk menutupinya digunakan

dua macam sambungan agar lebih sempurna dan meminimalisir kekurangan dari sambungan

pertama ataupun kedua.

2.1.8 Sistem konstruksi bambu

Sistem rangka batang bambu merupakan struktur bangunan yang sangat efisien

terhadap penurunan dan getaran tanah. (Gempa bumi) dan terhadap tekanan dinamis (angin

sebagai gaya horizontal). Sebagai konstruksi ringan (bobot konstruksi lantai, dinding,

maupun atap ) menjadi sedikit dan dengan titik buhul pada sistem rangka batang yang bekerja

sebagai engsel, semua batang dapat bergerak sedikit tanpa mempengaruhi kestabilan

konstruksi. Bahan bangunan bambu serta strukturnya dapat berubah- ubah bentuknya secara

luas dan dengan demikian akan menghasilkan pemusnahan energi.

Berdasarkan pertimbangan diatas, maka sistem rangka batang bambu dapat diterapkan

untuk kerangka rumah di daerah rawan gempa bumi, pembangunan rumah panggung,

konstruksi dinding rangka, pelat lantai, maupun atap. Bambu juga dapat dimanfaatkan

sebagai tulangan beton. Selain untuk bahan bangunan struktur, bambu dapat digunakan

sebagai perlengkapan bangunan seperti pintu dan jendela maupun perlindungan pembukaan

dinding terhadap matahari (sirip, krepyak, kerai(, pipa dan pompa air serta konstruksi pagar.

Menggunakan bambu sebagi bahan bangunan rangka batang menuntut diperhatikannya

masalah berikut.

- Bambu tanpa pengawetan mudah membusuk dan diserang oleh serangga dan cendawan,

terutama jika berhubungan dengan kelembaban tanah,

Page 25: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

- Sesudah bambu ditebang, batang dalam waktu singkat dapat diserang serangga jika tidak

diawetkan langsung.

- Dalam keadaan kering bambu sangat rentan terhadap kebakaran dan membutuhkan

perawatan khusus.

- Kekuatan dan daya tahan memudar seturut umurnya (contoh kerusakan pektin yang

mengikat serat selulosa oleh bahan yang bersifat alkali atau kehilangan struktur sel oleh

serangga yang memakan kanjinya).

- Jangan menggunakan paku baha sebagai alat sambungan bambu, tetapi gunakan pasak

kayu/ bambu serta pengikatan.

- Jangan menggunakan bambu yang retak atau sudah terserang oleh serangga.

- Jangan menggunakan bambu yang dipotong diluar musim yang tepat.

2.2 Rumusan Masalah

2.2.1 Mengapa kita perlu memikirkan konstruksi yang biasa menggunakan kayu

beralih ke bambu ?

Krisis Global yang berkepanjangan memang meresahkan masyarakat di seluruh dunia.

Harga – harga kebutuhan pokok terus meningkat seiring perubahan ketidakstabilan nilai

rupiah di pasar dunia. Tidak terkecuali harga bahan bangunan yang tentunya menyebabkan

harga pembangunan sebuah gedung ikut meningkat pula. Kalau dulu, membangun rumah

dengan kisaran harga 1 juta rupiah per meter persegi masih dapat dilakukan. Sedangkan

sekarang, paling tidak untuk membangun rumah tinggal dengan standar mutu yang bagus dan

representatif kisarannya bisa mencapai angka 2.5 – 3 juta rupiah per meter perseginya.

Untuk itu, kita sebaiknya perlu mencari cara yang pas agar kita dapat menekan ongkos

konstruksi rumah tinggal yang akan kita bangun. Kita perlu mencari cara dan kreasi yang

lebih unik agar hemat namun tetap terlihat sedap dipandang mata. Caranya adalah dengan

Page 26: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

pengguanaan material yang tepat guna, hemat, dan terjangkau. Misalnya dengan

menggunakan dinding batako yang lebih murah daripada batu bata. Lalu dengan cara

merancang dinding yang bervariasi dalam artian tidak semua dinding diplester dengan acian

semen halus dan cat, tapi ada variasi dan komposisi dinding yang mana yang memang

merupakan ekspose kasar dan yang mana yang halus. Dan dengan cara penggunaan atap

gelombang non-asbestos atau fiber semen yang tentu saja jauh lebih murah dan ramah

lingkungan ketimbang genteng beton ataupun genteng keramik.

Namun, ada cara yang lebih mudah lagi. Dengan melihat potensi Indonesia sebagai

negara tropis yang kaya akan sumber daya alam. Kita seharusnya dapat cukup jeli melihat

potensi sumber daya alam kita yang beraneka ragam ini. Sumber daya alam kita, khususnya

yang merupakan material bangunan yang paling banyak ditemui adalah kayu. Akan tetapi,

karena kayu harganya begitu mahal di pasaran, kayu menjadi material yang terasa cukup

mewah khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah yang ingin membangun rumah

tinggal. Selain itu, isu lingkungan seperti penebangan hutan secara liar membuat kita

cenderung untuk prihatin terhadap sumber daya alam kita yang semakin menipis ini.

Selain kayu, sebenarnya bahan lain yang sering ditemui dan tumbuh dengan mudah di

Indonesia adalah bambu. Bambu dapat dengan mudah tumbuh dan berkembang di alam

Negara kita ini. Harganya pun murah dan terjangkau bagi siapa saja. Namun, memang benar

belum banyak orang yang melirik potensinya sebagai material alternatif yang dapat kita

gunakan sebagai elemen dekorasi rumah kita. Selain itu, pengetahuan kebanyakan

masyarakat kita terbatas tentang bambu pun agaknya cukup terbatas. Kebanyakan dari kita

hanya tahu bahwa bambu hanya sebagai penghias rumah makan ataupun saung yang berada

di desa-desa. Padahal, kekuatan bambu yang misalnya digunakan sebagai struktur utama

memiliki kekuatan yang tidak kalah jauh kalau dibandingkan dengan kayu. Bahkan dalam

beberapa kasus tertentu bambu kekuatannya lebih lentur daripada kayu.

Dari berbagai penelitian, struktur bambu terbukti memiliki banyak keunggulan.

Seratnya yang liat dan elastis sangat baik dalam menahan beban (baik beban tekan/tarik,

geser, maupun tekuk). Fakultas Kehutanan IPB mengungkapkan fakta bahwa kuat tekan

bambu (yang berkualitas) sama dengan kayu, bahkan kuat tariknya lebih baik daripada

kayu. Bahkan, dengan kekuatan seperti ini, jenis bambu tertentu bisa menggantikan baja

sebagai tulangan beton.

Page 27: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

Sudah waktunya Indonesia mempunyai standar bambu yang berlaku secara nasional

dengan merujuk pada standar bambu internasional yang sudah ada seperti, ISO 22156

(2004) dan ISO 22157-1: 2004 (E) yang disesuaikan dengan jenis bambu yang ada di

Indonesia. Langkah awal untuk maksud ini sudah dimulai dari di Puslitbang Permukiman

dengan menghadirkan para ahli/peneliti bambu dari UGM, ITB, IPB, LIPI, PROSEA dan

Puslitbang Permukiman yang hasilnya dapat dipakai sebagai informasi awal untuk langkah-

langkah selanjutnya dalam merealisasikan standar bambu. Dengan tersedianya standar

bambu untuk bangunan diharapkan produk yang menggunakan bambu dapat lebih

berkualitas, lebih lama umur pakainya, seragam dalam penggunaannya, dapat meningkatkan

nilai tambah bambu sehingga dapat menggantikan peran kayu di masa mendatang.

2.2.2 Pemanfaatan bambu

Memiliki rumah merupakan kebutuhan semua orang. Jika permasalahan yang muncul

adalah keterbatasan dana, membangun rumah tumbuh bisa menjadi solusi. Namun, satu opsi

yang tak kalah menarik adalah menggabungkan konstruksi permanen dengan semi permanen.

Misalnya, untuk kamar tidur dan kamar mandi sebagai ruang dengan privasi tinggi,

menggunakan tembok batako atau batu bata. Namun, untuk ruang lain, seperti ruang tamu,

ruang makan, dan dapur, bisa dibuat dengan bangunan semi permanen, berbahan bambu.

Kecuali fondasi, penggunaan BAMBU sebagai bahan bangunan umum dipraktekkan,

terutama elemen pokok, seperti dinding dan kolom.

Bambu sebagai Dinding

Saat tersebut tentang dinding bambu, benak kita langsung mengarah pada gedek,

pelupuh, atau gubug. Kini, meski masih menggunakan materi tersebut, bisa dikombinasikan

Page 28: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

dengan plester dinding. Anyaman bambu di sini sebagai alternatif pengganti batu bata.

Faktanya, bambu tidak tahan air hujan, dan plester itu cukup melindungi. Sungguh lumayan,

karena perpaduan itu bisa menghemat hingga setengah biaya pembangunan.

Secara teknis, salah satu cara pembuatan dinding bambu plester diawali dengan

terlebih dahulu membuat rangka, bisa menggunakan bambu atau kayu, secara modular.

Anyaman bambu yang sudah divernis ditempelkan dan dipaku. Lalu, kamprot dengan adukan

semen encer (1 semen : 4 pasir). Setelah kering, barulah dinding tersebut diplester dan diaci.

Pelupuh bisa menjadi opsi selain anyaman. Sistem pemasangannya tak jauh beda. Untuk

memperkuat daya lekat antara elemen anyaman/pelupuh bambu, gunakan kawat beton yang

dikaitkan pada rangka. Agar kokoh, dinding bambu harus diangker dengan balok ring. Jangan

lupa untuk memperhitungkan ukuran lubang bukaan, baik itu pintu, jendela, maupun lubang

angin.

Dinding bambu tidak hanya berupa anyaman atau pelupuh, bisa juga berupa

gelondongan bambu utuh, setengah gelondongan, juga bilah bambu yang disusun berjajar.

Fungsinya tidak hanya sebagai dinding utama, namun bisa sebagai secondary skin (kulit

kedua) yang mengontrol inflitrasi sinar matahari. Bisa pula sebagai partisi dalam ruang yang

fungsional dan dekoratif.

Bambu sebagai Kolom

Kolom, juga fondasi merupakan struktur utama bangunan. Fungsinya seperti tulang

pada tubuh manusia, membuat bangunan berdiri tegak. Sayangnya, bambu tidak bisa

digunakan sebagai fondasi yang ditanam dalam tanah karena sifatnya yang antilembab.

Fondasi yang bisa digunakan adalah fondasi umpak. Sedangkan untuk kolom, bambu bisa

dipakai sebagai pengganti kolom baja, batu bata, ataupun kolom dari kayu glugu. Di sini,

bambu berfungsi menggantikan tulangan beton. Besarannya ditentukan beban yang harus

ditopang, baik beban mati maupun beban hidup, serta gaya lateral atau tekanan angin.

Untuk teknis pembuatannya, diawali dengan memilih satu bambu ukuran besar,

semisal bambu petung atau beberapa bambu ukuran sedang yang digabung. Bebat seluruh

muka bambu dengan kawat ayam. Perkuat dengan paku 4 cm tiap 20 cm lalu divernis. Lapisi

dengan semen kamprot lalu diamkan hingga kering. Setelah itu, barulah diplester berbentuk

Page 29: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

bulat atau kotak sesuai rancangan. Ujung bawah kolom bambu harus masuk sampai fondasi

dan diangker. Agar tidak dimasuki tikus atau rayap, ujung kolom tidak boleh bercelah, harus

ditutup dengan mortar.

Bambu sebagai Elemen Bangunan Lain

Selain dinding dan kolom, bambu mewarnai berbagai elemen lain. Atap tersusun dari

bilah-bilah bambu. Untuk kuda-kuda, bambu gombong atau bambu andong adalah pilihan

tepat. Untuk membuat efek skylight, kita bisa memadukan kisi-kisi bambu dengan kaca atau

fiberglass. Plafon muncul dalam bentuk lembaran anyaman gedeg, sasak, atau bronjong.

Anyaman bambu sendiri tampil cantik sebagai wallpaper atau karpet. Bambu juga bisa

difungsikan untuk membuat tangga, anak tangga, railing (pegangan tangga), sopi-sopi

(dinding yang menyangga atap, bentuknya mengikuti kemiringan atap), lantai parket bambu,

daun pintu, daun jendela, dsb.

Jenis pondasi pada rumah semi permanen tetap memakai pondasi batu kali, rolaag

bata atau batako. Dinding peralihan dari bata/batako ke dinding bambu harus dibuat setinggi

minimal setengah meter dari tanah untuk menjaga anyaman bambu tetap kering sepanjang

tahun. Bahwasanya, kreasi tak mengenal batas, maka, mari padu padankan: batu, kayu, kayu

kelapa, batok kelapa, genteng, kaca, besi, alumunium, beton, dan semua material yang

tersedia di bumi ini.

Bangunan permanen menelan biaya pembangunan sekitar 1,7 juta/m2 s.d. 2 juta/m2

untuk satu lantai, sedangkan bangunan semi permanen yang menggunakan material bambu

jatuh di kisaran harga 800 ribu s.d. 1,2 juta/m2. Cukup signifikan sebagai langkah

penghematan.

Rumah bambu, representasi budaya yang membumi. Pasca gempa, rumah dengan rangka batu

bata atau beton banyak yang runtuh, sementara rumah bambu atau kayu tetap berdiri utuh.

Udara saling-silang, sejukan rumah, sejukan hati. Sungguh tak putus berharap, bambu adalah

material bangunan masa depan.

2.2.3 Cara pemanfaatan limbah bambu

Ternyata limbah bambu yang selama ini tidak termanfaatkan mempunyai manfaat

yang cukup besar dan menguntungkan untuk para petani, khususnya mereka yang tinggal di

Page 30: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

pedesaan. Hal ini karena limbah bambu dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kompos. Selain

lingkungan menjadi bersih karena sampah-sampah tersebut dimanfaatkan, hasilnya juga dapat

digunakan untuk menyuburkan tanaman, khususnya untuk tanaman kebun atau pekarangan.

Adapun cara membuatnya adalah sebagai berikut.

Siapkan sebuah lubang

Kemudian cari juga daun serta ranting bambu yang sudah dibersihkan, keringkan,

kemudian potong kecil-kecil.

Masukkan ke dalam kantong plastik berukuran besar

Campur dengan sedikit saja pupuk buatan

Tambahkan kotoran kambing yang sudah disiapkan, campurkan.

Setelah tercampur tambahkan pula tanah kemudian campurkan

Setelah semuanya tercampur, baru masukkan kedalam lubang yang tadi sudah digali,

setelah itu timbun kurang lebih 2/1,5 bulan

Mensiasati tingginya harga pupuk dengan limbah bambu.

Setelah tertimbun dua bulan, ambil campuran limbah bambu, kotoran kambing, dan tanah

yang telah membusuk dengan cara mengangkat kantong plastik. Kemudian aduk campuran

hingga merata, jemur dengan cara dianginkan supaya kalor berkurang.

Sesudah melewati proses-proses tersebut, pupuk kompos dari limbah bambu sudah dapat

digunakan. Hal ini tentu sangat membantu para petani khususnya dalam mensiasati tingginya

harga pupuk. Pupuk kompos ini secara ekonomis sangat murah karena dikerjakan dengan

cara-cara tradisional dan berbahan baku limbah-limbah yang ada di sekitar kita. Dengan

begitu, kita dapat menggunakan pupuk tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Selain ekonomis pupuk kompos ini juga ramah lingkungan, tidak akan mencemari tanah dan

habitat di sekitarnya, karena pupuk ini sama sekali tidak menggunakan bahan kimia. Dengan

demikian kita banyak mendapatkan keuntungan di antaranya: biaya produksi yang rendah,

mudahnya pembuatan, lingkungan yang terjaga kebersihannya karena adanya pemanfaatan

sampah, serta ramah lingkungan.

Page 31: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

BAB III

Hasil dan Pembahasan

Dari judul yang kami bahas, telah dihasilkan mungkin bagi orang Indonesia bambu

sering dipandang sebelah mata. Bambu di anggap materialnya “wong kere”. Bahan bangunan

bagi orang yang tidak mampu membeli batu bata, semen, genteng dan lain-lain yang relatif

mahal. Orang melihat bahan baku rumah adalah menunjukkan status sosial seseorang dan

mungkin gengsi seseorang. Maka hanya orang miskinlah yang dianggap yang mampu

membeli bambu dan hanya mampu mewujudkan desain rumah bambu saja. Kalo menurut

para ahli asing berpendapat bahwa bambu merupakan material masa depan yang berpotensi

menggantikan kayu karena makin menipisnya hutan tropis yang merupakan penghasil kayu

yang utama untuk saat ini. Bambu dapat dipersaingkan dengan baja dan harganya lebih

murah, namun kita harus pandai menjaga ketahanan dari bahan bambu dari faktor-faktor yang

dapat membuat bambu cepat rusak.

Page 32: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Rumah bambu tidak hanya identik dengan bangunan desa atau kuno. Namun dengan

seiring berkembangnya zaman, rumah bambu dapat di modifikasi sedemikian rupa sehingga

rumah bambu juga mendapat kesan minimalis, modern, dan natural. Walaupun rumah bambu

dianggap bangunan tidak kokoh oleh masyarakat awam tetapi sebenarnya rumah bambu

sangatlah kokoh karena dapat meredam gempa.

4.2 Saran

- Untuk kedepannya diharapkan Indonesia mempunyai standar bambu yang berlaku

secara nasional dengan merujuk pada standar bambu internasional yang sudah ada seperti,

ISO 22156 (2004) dan ISO 22157-1: 2004 (E) yang disesuaikan dengan jenis bambu yang

ada di Indonesia.

Page 33: Makalah Teknologi Bahan Rumah Bambu-libre

- Dalam membuat konstruksi bangunan jangan hanya terpaku pada kayu atau bahan lain

yang sifatnya terbatas tapi kita juga harus melirik bambu dikarenakan bambu juga tidak kalah

mutunya dengan yang lain dan harganyapun cukup terjangkau.